BAB II MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA NYARING BAHASA PRANCIS. Media jika dilihat dari asal kata, berasal dari kata medius yang berarti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA NYARING BAHASA PRANCIS. Media jika dilihat dari asal kata, berasal dari kata medius yang berarti"

Transkripsi

1 8 BAB II MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA NYARING BAHASA PRANCIS 2.1 Pengertian Media Media jika dilihat dari asal kata, berasal dari kata medius yang berarti perantara atau pengantar. Menurut Mc. Luchan (Wibawa & Mukti, 1997:7) Media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang kepada orang lain, yang tidak ada dihadapannya. Akan tetapi, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa media hanya berupa alat penyalur informasi yang canggih seperti komputer. Menurut Association for Education and Communication Technologi (AECT) media dapat dikatakan sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan menurut National Education Association (NEA) media adalah segala bentuk benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dapat digunakan untuk kegiatan tersebut (Rustaman et al., 2005:135). Media dapat dikatakan sebagai cara menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran dan perasaan yang menerimanya. Hal ini sejalan dengan Gerlach & Ely (Arsyad, 2002:3) Media merupakan segala benda atau kejadian yang mampu membangun kondisi orang yang menerimanya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap. Media juga dapat diartikan sebagai sumber belajar dan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar dan

2 9 digunakan dengan tujuan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan. Pengertian media dalam peranannya memiliki batasan-batasan tertentu. Hamidjojo (Arsyad, 2002:4) mengemukakan Media berfungsi sebagai perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau pendapat sehingga yang dikemukakan agar dapat diterima oleh penerima yang dituju. Dengan adanya batasan seperti pemilihan materi yang akan disampaikan akan memudahkan penerima dalam mengenal informasi yang diberikan. Berkembangnya zaman, diikuti pula oleh berkembangnya teknologi dalam segala bidang termasuk dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini berdampak pada banyaknya penggunaan alat bantu dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehingga mempermudah dalam menyampaikan informasi yang disebut dengan media pembelajaran. Menurut Latuheru (1988:4) Media pembelajaran adalah media yang penggunaanya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran untuk mempertinggi mutu pendidikan. Media pembelajaran tersusun atas gambar, suara atau perpaduan keduanya. Media pembelajaran yang baik seharusnya memadukan keduanya, sehingga dengan demikian informasi yang akan disampaikan akan dapat diserap secara maksimal oleh penerima informasi tersebut. Hal ini dipertegas oleh Levie & Levie (Arsyad, 1975:35) Informasi yang berupa stimulus visual dan verbal akan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik terutama tugas-tugas seperti mengingat, mengenali dan menghubungkan fakta dengan konsep. Kegiatan belajar yang menggunakan indera penglihatan dan pendengaran akan memberikan keuntungan bagi penerima

3 10 informasi. Penerima informasi akan belajar lebih banyak jika dibandingkan dengan penerima informasi yang hanya menerima informasi hanya dengan stimulus dengar atau hanya dengan stimulus pandang. 2.2 Media Pembelajaran Menurut Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2002:4) Media pembelajaran adalah alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dengan kata lain, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar Manfaat Media Pembelajaran Menurut Encyclopedia of Educational Research (Arsyad, 2002 : 25) fungsi dari media pembelajaran diantaranya : 1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. 2) Memperbesar perhatian siswa. 3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. 4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa. 5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.

4 11 6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. 7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Selain memiliki banyak fungsi media pembelajaran juga memiliki beberapa peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran (Arsyad, 2002:15) diantaranya : 1) Sebagai alat bantu guru dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan 2) Sebagai sumber belajar bagi siswa 3) Sebagai sarana siswa melihat benda-benda yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang Jenis-jenis Media Pembelajaran Menurut Rustaman et al., (2005:140) media pembelajaran berdasarkan jenisnya dapat dikelompokkan menjadi 9 yaitu : 1) Media asli hidup, seperti tumbuhan dan hewan asli yang masih hidup. 2) Media asli mati, misalnya herbarium, awetan dan taksidermi. 3) Media asli tidak hidup, misalnya jenis bebatuan, papan tulis, dan papan tempel.

5 12 4) Media asli tiruan (model), misalnya model torso tubuh manusia, model penampang daun, model DNA dan model atom. 5) Media grafis, misalnya bagian (chart), poster, grafik, diagram dan foto. 6) Media dengar (audio), misalnya radio, tape recorder, piringan hitam dan kaset. 7) Media pandang dengar (audio visual), misalnya televisi, video dan film suara. 8) Media proyeksi, ada dua jenis yaitu proyeksi diam (still projection) dan proyeksi gerak (movie projection). Contoh proyeksi diam adalah slide, film strip, transparansi. Contoh proyeksi gerak adalah film atau gambar hidup (umumnya dengan ukuran 8mm, 16mm, 36mm) 9) Media cetak, misalnya buku cetak, koran, majalah, dan komik. Menurut Seels & Richey (Arsyad, 2002:29) jika dilihat berdasarkan perkembangan teknologi media pembelajaran terbagi menjadi empat yaitu: 1) Media merupakan hasil teknologi cetak seperti buku, dan koran. 2) Media merupakan hasil teknologi audio visual seperti televisi, dan film. 3) Media merupakan hasil teknologi yang berdasarkan komputer. 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

6 13 Berdasarkan pernyataan di atas pada dasarnya media adalah alat yang dapat menyampaikan informasi baik dalam bentuk visual, audio maupun gabungan keduanya audio-visual. 2.3 Media Audio Visual Menurut Arsyad (2002:30) Media audio-visual menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan secara audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar mengajar, seperti : 1) Mesin proyektor film, 2) Tape recorder, dan 3) Proyektor visual yang lebar. Berdasarkan pernyataan di atas, pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Menurut Arsyad (2002:30) cirri-ciri audio-visual terbagi menjadi enam yaitu : 1) Bersifat linear; 2) Menyajikan visual yang dinamis; 3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya; 4) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak;

7 14 5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; 6) Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan murid yang rendah Teknologi Berbasis Komputer Menurut Arsyad (2002:31) teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berdasarkan penjelasan di atas aplikasi tersebut dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran guna menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan kebutuhan. Menurut Seels & Glasgow dalam Arsyad (2002:33) pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi dibagi kedalam dua kategori luas yaitu : 1) Media Tradisional a) Visual diam yang diproyeksikan - Proyeksi opaque (tak tembus pandang) - Proyeksi overhead - Slides - Filmstrip

8 15 b) Visual yang tak diproyeksikan - Gambar - Foto - Chart, grafik, diagram - Pameran, papan info, papan-bulu. c) Audio - Rekaman piring - Pita - kaset, reel, cartridge d) Penyajian multimedia - slide plus suara - multi-image e) visual dinamis yang diproyeksikan - film - televise - video f) Cetak - buku teks - modul, teks terprogram - workbook - majalah ilmiah, berkala - lembaran lepas (hand out)

9 16 g) Permainan - Teka teki - Simulasi - Permainan papan h) Realia - Model - Specimen (contoh) - manipulatif (peta,boneka) 1) Media Teknologi a) Media Teknologi mutakhir - Teleconference - Kuliah jarak jauh b) Media berbasis mikro prosesor - Computer-assisted instruction - Permainan computer - System tutor intelejen - Interaktif - Hypermedia - Compact disc (video) 2.4 Animasi Menurut Hidayatullah et al,. (2008:4) ada banyak media yang bisa membantu dalam proses pembelajaran, berbagai jenis software juga sudah familiar di masayarakat. Salah satu yang bisa di jadikan alternatif adalah

10 17 educational animation, dan dapat diartikan adalah visualisasi materi pelajaran dalam bentuk animasi untuk di gunakan dalam KBM. Menurut Hidayatullah, et al,. (2008:18) Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti pada program flash. Flash memiliki kemampuan untuk menggambar dan sekaligus membuat gambar tersebut menjadi animasi. Dalam flash efek-efek gambarnya tidak secanggih dan seberagam Adobe Photoshop, tapi sudah cukup untuk menggambar objek agar terlihat cantik dan menarik yang kemudian bergerak perlahan sesuai bentuk dan itulah yang dinamakan animasi. Menurut situs bahasa Indonesia, animasi adalah : Animasi lebih akrab disebut film animasi yaitu, film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian diputar sehingga muncul efek bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan animasi dapat dengan mudah dan cepat. Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi yang di bahas disini adalah animasi untuk pembelajaran membaca nyaring bahasa Prancis Media Animasi dalam Pembelajaran Menurut Latuheru (1988:122) Penggunaan animasi dengan bantuan komputer sebagai media pembelajaran memiliki banyak kelebihan dan dapat

11 18 menambah kesan realisme dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya warna musik dan grafiks. Media animasi merupakan media yang berupa gambar yang bergerak yang disertai dengan suara dan merupakan perkembangan dari IPTEK. Penggunaan animasi tidak terlepas pada peran alat bantu komputer. Animasi dapat diperoleh dengan melalui grafiks tiga dimensi atau dua dimensi. Media animasi dapat menunjukkan dari waktu ke waktu seperti sebuah proses (Utami, 2007). Sehingga dapat diartikan media animasi merupakan media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. 2.5 Ihwal membaca Membaca adalah sebuah keterampilan, setiap orang memiliki kemampuan dalam membaca nyaring yang berbeda. Namun yang jelas semua orang mampu meningkatkan kemampuan membacanya, meskipun tidak merupakan tuntutan bagi siapapun untuk dapat memiliki keterampilan membaca nyaring dengan baik. Hal ini tergantung pada status dan kepentingan masing-masing. 2.6 Pengertian membaca Anderson dalam Tarigan (1986 : 20 ) secara singkat dan sederhana mendefinisikan membaca sebagai proses mencocokan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis atau reading is recording and decoding proces. Kegiatan membaca seperti ini termasuk level yang paling rendah. Sebab, kegiatan membaca seperti ini hanya terbatas pada mengemukakan atau menyembunyikan lambang-lambang bahasa tulis.

12 19 Adapun Finnochiaro dan Bonomo (1973) sebagaimana dikutip oleh Tarigan (1986 : 20) mendefinisikan membaca, sebagai proses membaca serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa (reading is bringing meaning to and getting meaning from frinted or writen material). Menurut Dictionnaire de Didactique des langues (Galisson & Coste, 1976: 298). La lecture est une action d identifier les letters et de les assemblers pour comprendre le lien entre ce qui est écrit et ce qui est dit. (membaca adalah suatu kegiatan mengenali huruf-huruf dan menyatukannya untuk memahami hubungan antara apa yang tertulis dan apa yang dimaksud). Dari beberapa definisi membaca yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu aktivitas yang melibatkan penglihatan, ingatan, kecerdasan, dan pemahaman untuk memperoleh informasi yang disampaikan penulis melalui lambang-lambang tulis Tujuan membaca yaitu: Ada beberapa tujuan membaca yang dikemukakan oleh Tarigan (1994:9) 1) Membaca untuk memperoleh perincian perincian (reading for details or facts), 2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas), 3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui urutan atau susunan, organisasi, cerita (reading for sequence or organization),

13 20 4) Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference), 5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify), 6) Membaca untuk menilai, membaca untuk mengevaluasi (reading to compare or contrast). Disamping itu Cicurel (1991: 16-17) menyebutkan tujuh tujuan dalam kegiatan membaca yaitu : 1) Pour se distaire ou passer le temps. (membaca untuk hiburan atau mengisi waktu luang) 2) Pour s informer (les nouvelles du monde ou les horaires d un train). (membaca untuk memperoleh informasi tentang kejadian-kejadian yang terjadi di seluruh dunia atau untuk mengetahui jadwal keberangkatan kereta api). 3) Pour étudier (traduire, expliquer des textes, approfondir ses connaissances, corriger une copie, fair un exposé). (membaca untuk keperluan belajar seperti menerjemahkan, menjelaskan suatu teks, menambah ilmu pengetahuan, memeriksa pekerjaan rumah (PR), melakukan presentasi) 4) Pour fair une action (lire un mode d emploi). (membaca untuk melakukan suatu kegiatan seperti membaca buku petunjuk pemakaian suatu barang) 5) Pour chanter, prier, racontrer une histoire.

14 21 ( membaca teks lagu, membaca doa, membaca untuk menceritakan suatu cerita). 6) Pour s endormir. (membaca untuk meninabobokan anak) 7) Pour connaître la littérature. (membaca untuk mengetahui kesusastraan). Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca, dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai, dan membantu siswa menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri Jenis-jenis membaca Dalam berbagai literatur membaca dibagi menjadi beberapa jenis, yang menjadi dasar pijakan pembagian tersebut didasarkan pada terdengar tidaknya suara si pembaca pada waktu membaca, cakupan bahan bacaan, dan tingkat kedalaman atau level membaca. Menurut Tarigan (1994: 22) Ditinjau dari segi mendengar atau tidaknya suara si pembaca waktu dia membaca, proses membaca dibagi menjadi dua yaitu : 1) Membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan, (reading out load, oral reading, reading (alound) 2) Membaca senyap (silent reading) Secara garis besar membaca senyap terdiri atas:

15 22 a. Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Membaca ekstensif meliputi: membaca survey (survey reading), membaca sekilas (skimming), membaca dangkal (superficial reading). b. Membaca intensif yaitu studi saksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan didalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Yang termasuk ke dalam membaca intensif membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading) 2.7 Membaca nyaring Pengertian Membaca Nyaring Tarigan (1994 :22) mengemukakan bahwa : Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi, guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta, memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Membaca nyaring juga dapat membuat siswa lebih berkonsentrasi dan meningkatkan daya ingat siswa. Silberman (1996: 155) menyatakan membaca teks keras-keras ternyata dapat membantu siswa memfokuskan perhatian, mengajukan pertanyaan, menstimulasi diskusi sehingga, terciptalah suasana kelas yang hidup. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan

16 23 pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman, penulis. Aktivitas membaca nyaring dalam pengajaran bahasa asing, dalam hal ini bahasa Prancis dapat diterapkan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam melafalkan teks berbahasa Prancis. Mengingat aktivitas membaca nyaring lebih ditujukan pada keterampilan pengucapan dari pada keterampilan pemahaman maka bahan bacaan haruslah dipilih teks yang mengandung isi dan bahasa yang relatif mudah dipahami oleh siswa Pelafalan Menurut situs pelafalan adalah : La prononciation que l on a d un mot est la façon de le dire. La prononciation ne change pas le sens du mot, mais provient du contexte dans lequel on l a appris: l époque, l endroit, où l on est né ou bien où l on vit, mais aussi la classe sociale et l éducation. Le terme accent, lui, désigne une prononciation généralement plus subtile. Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa pelafalan adalah suatu cara untuk mengatakan atau menyuarakan suatu kata. Pelafalan tidak mengubah makna kata, tetapi menyesuaikan dengan konteks yang telah kita pelajari : waktu, tempat kita lahir atau hidup, juga kelas sosial dan tingkat pendidikan. Penggambaran tekanan suara pada umumnya menunjukan suatu pelafalan dengan lebih tepat. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa pelafalan adalah suatu cara untuk menyuarakan bunyi atau kata tanpa mengubah makna.

17 Evaluasi Membaca Nyaring Tarigan (1994:22) berpendapat Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Oleh karena itu membaca nyaring pada hakikatnya adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca. Pembaca dapat dikatakan mampu membaca nyaring dengan baik apabila pembaca mampu membaca dengan terang dan jelas, membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi, membaca dengan penuh kepercayaan diri, memahami frase-frase yang sempurna dan memperhatikan tanda-tanda baca waktu dia menginterpretasikan. Evaluasi dari kegiatan membaca nyaring dapat berupa tes membaca teks dengan suara keras, dan dengan membaca drama seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (1994:26 dan 27) : Untuk mengetahui sejauh mana pembaca dapat membaca nyaring dengan baik maka, sang pembaca haruslah menguasai keterampilanketerampilan persepsi (penglihatan dan daya tangkap) sehingga dia mengenal dan memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. Keterampilanketerampilan membaca nyaring itu akan berkembang secara wajar dan secara alamiah yaitu dalam membaca drama. Kesiap-siagaan terhadap pencatatan waktu berbicara, menghadapi isyaratisyarat, menempatkan sesuatu pada tempat yang wajar sesuai dengan teks,

18 25 membaca kata-kata serta frase-frase dengan tepat, mengekspresikan sesuatu dengan baik, membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi, dan membaca dengan penuh kepercayaan diri. Semua faktor-faktor itu terdapat dalam membaca drama yang menuntut displin-disiplin yang mungkin tidak terdapat pada aktivitas membaca lainnya dan hanya ada pada kegiatan membaca nyaring. 2.8 Proses Pembelajaran Membaca Nyaring dengan Media Animasi Media animasi termasuk ke dalam media audio visual, media yang mempunyai unsur suara dan gambar bergerak. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media visual. Penggunaan media animasi didalam keterampilan membaca, khususnya membaca nyaring sangat membantu karena media tersebut mampu mengeluarkan suara yang dapat didengar oleh siswa dan mencocokannya dengan teks yang dilihat, sehingga siswa dapat dengan mudah untuk belajar membacanya. Pada saat berlangsungnya proses pengajaran dengan menggunakan media animasi, bahan ajar yang ada pada stiap tayangan sifatnya efermeral, artinya apa yang dilihat dan didengar oleh siswa akan berlalu dan siswa tidak dapat melihat lagi apa yang telah diamati. Mengingat hal tersebut, diperlukan tiga tahap dalam proses pengajaran, yaitu: sebelum penayangan (avant de visionenner), selama proses penayangan (pendant le visionnement) dan setelah penayangan (apres avoir visonne). (Marihandono, 2001 :24)

19 26 1) Sebelum penayangan Media Animasi ( Avant de visionner) Sebelum proses penayangan dimulai, diperlukan pengetahuan dasar yang menunjang tentang media animasi yang akan dibahas. Sebelum media Animasi ditayangkan, guru disarankan untuk mendeskripsikan secara singkat tentang tokoh atau tempat dalam media animasi tersebut. Tujuan dari penjelasan ini adalah agar guru dapat memulai dengan bertumpu pada pengetahuan yang sama dari para siswa. 2) Selama Penayangan Media Animasi (Pendant le visionnement) Pada proses penayangan, agar para siswa memiliki gambaran secara umum mengenai animasi yang akan ditayangkan, sebaiknya guru menayangkan 2 atau 3 kali penayangan animasi yang akan dibahas. Setelah dianggap cukup, guru dapat memutarnya kembali sekuens per sekuens (segment) sambil menjelaskan isi dari masingmasing sekuens. 3) Setelah penayangan media animasi (après avoir visionné ) Pada saat akhir penayangan, para siswa satu persatu diminta untuk membaca nyaring sesuai yang telah dilihat dan didengar tadi.

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran [Artikel: Media Pembelajaran STKIP Nurul Huda 2018] Thoha Firdaus (Kandidat Doktor UPI) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Teknologi & Media Pembelajaran

Teknologi & Media Pembelajaran Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan pendidikan akan berdampak luas terhadap pembangunan nasional.

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd. Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling Oleh : Agus Triyanto, M.Pd. Evaluasi Diri Konselor Sekolah Apakah Anda sudah merasa Profesional? Pertanyaan yang harus dijawab?

Lebih terperinci

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN APA YANG PERLU DIKETAHUI & DIPAHAMI GURU TENTANG MEDIA? Media sebagai alat komunikasi efektivitas PBM Fungsi media mencapai tujuan pendidikan & pembelajaran Seluk-beluk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Media Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Menurut Soedarso (1989: 4) Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan menggerakkan sejumlah besar tindakan yang terpisah pisah.aktivitas yang

Lebih terperinci

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan

Lebih terperinci

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR

Lebih terperinci

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar. MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas : (a) media pendidikan, dan (b) minat belajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut : A. Media Pendidikan Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berjudul Aplikasi Pembelajaran Bahasa Arab pada Anak Prasekolah Berbasis Multimedia (Studi Kasus Tk Uswatun Hasanah Yogyakarta), mengemukakan

Lebih terperinci

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar

Lebih terperinci

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : Annisa Ratna Sari, M.S.Ed FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 DAFTAR ISI Kata Pengantar...2

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam pengajaran bahasa terdapat empat keterampilan

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap ( Dimiyati :2006). Belajar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagi mana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan,

Lebih terperinci

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Mengapa media pembelajaran diperlukan? PEMBELAJARAN BELAJAR MEMBELAJARKAN Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan untuk

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keterampilan Generik Sains Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman kepada siswa untuk mengerti dan membimbing mereka untuk menggunakan pengetahuan sains

Lebih terperinci

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR 1 Pada hakikatnya proses belajarmengajar itu merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Pada proses belajar-mengajar sebagai komunikannya adalah siswa, sedangkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR Arrofa Acesta *Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kuningan arrofa.acesta@uniku.ac.id Abstrak Media pembelajaran yang dikemas dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang macapat merupakan salah satu materi yang terdapat dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teknik dan taktik pembelajaran. Adapun uraian mengenai istilah-istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teknik dan taktik pembelajaran. Adapun uraian mengenai istilah-istilah BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya (2009: 128) model pembelajaran adalah rangkaian proses pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran.

Lebih terperinci

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Partisipasi Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah ketrelibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, karena itu pendidikan harus dilaksanakan sebaikbaiknya untuk membawa

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah penggunaan media gambar seri. 2.1.1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

KARIKATUR SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MEMBACA. Iskandar Unismuh Makassar

KARIKATUR SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MEMBACA. Iskandar Unismuh Makassar 162 KARIKATUR SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MEMBACA Iskandar Unismuh Makassar Abstrak: Proses pendidikan secara formal terjadi di sekolah yang dinamakan proses belajar mengajar, terjadinya proses

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd. MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Mahdum, MPd. KONSEP KOMUNIKASI ( menurut Berlo ) S M P U Model Komunikasi Pembelajaran (Shannon Weaver) Sumber Informasi. Pesan Transmiter Tanda Tanda diterima Penerima Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perkembangan yang bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, dengan meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, yang dimulai sejak lahir. Dalam proses perkembangannya, manusia memerlukan pendidikan, melalui proses ini manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu meninjau penelitian sebelumnya. Peninjauan pada penelitian lain sangat penting dilakukan. Hal ini

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, bahwa materi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pendidikan Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang menerima pesan.

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa* Abstrak Selama ini, pembelajaran apresiasi puisi sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng (1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar adalah ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar. Dengan belajar tentunya seseorang berharap akan ada perubahan. yang didapatkan sebagai efek dari kegiatan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belajar. Dengan belajar tentunya seseorang berharap akan ada perubahan. yang didapatkan sebagai efek dari kegiatan tersebut. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah sebuah proses yang ditempuh oleh seseorang dalam usaha mengembangkan potensi dan kemampuan individu

Lebih terperinci

MEDIA PENYULUHAN. Oleh : Yetti Wira Citerawati SY

MEDIA PENYULUHAN. Oleh : Yetti Wira Citerawati SY 1 MEDIA PENYULUHAN Oleh : Yetti Wira Citerawati SY 1. Definisi Media Penyuluhan Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran. I. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran,

Lebih terperinci

Media Bimbingan dan Konseling

Media Bimbingan dan Konseling Media Bimbingan dan Konseling Agus Triyanto Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009 1. Media sebagai Alat / Instrumen 1.1 Manajemen

Lebih terperinci

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Sugiyono Arjaka Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: Artikel ini menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

02. Konsep Dasar Media

02. Konsep Dasar Media 02. Konsep Dasar Media Standar Kompetensi Memahami dan membuat salah satu media pembelajaran biologi untuk sekolah menengah Kompentesi dasar menjelaskan tentang konsep dasar media, pembelajaran, sistem

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita SUMBER BELAJAR Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang terjadi antara guru dengan murid, agar proses komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat tercapai dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. BAB V PEMBAHASAN A. Pentingnya Media Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis data yang berupa deskripsi data masing-masing variabel maupun pengujian hipotesis, maka ada beberapa hal yang perlu diinterprestasikan

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Pertemuan 2

Farida Nurhasanah. Pertemuan 2 Farida Nurhasanah Pertemuan 2 Jenis media pembelajaran Persyaratan membuat alat peraga Klasifikasi alat peraga dalam pembelajaran matematika Berdasarkan indera manusia yang terlibat maka media pembelajaran

Lebih terperinci

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR

BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR Winda 1 ABSTRAK Media dalam pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting terutama bagi peserta didik dalam hal ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci