APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG
|
|
- Sugiarto Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG Made Rai Suwartini dan Ellina S. Pandebesie Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh pember Surabaya. ABSTRAK Kecamatan Kuta merupakan kawasan wisata dengan angka kunjungan wisata mencapai 2,5 juta orang setiap tahunnya, di mana kunjungan terbanyak terjadi pada menjelang akhir tahun yaitu orang/hari. Jumlah penduduk jiwa (BPS Kab. Badung, 2007) dan pertumbuhan penduduk mencapai 2,84 % per tahun. Salah satu dampak yang muncul adalah tingginya jumlah timbulan sampah yang mencapai 455,88 m 3 /hari. Sebagai kawasan wisata, karakteristik sampah di kawasan ini pada umumnya terdiri dari kaleng, plastik dan kertas sehingga sangat berpotensi untuk didaur ulang. Studi ini dilakukan dengan menghitung timbulan sampah domestik maupun non domestik, komposisi sampah serta potensi reduksi yang dapat dilakukan. Selain itu dilakukan pula penyebaran kuesioner terhadap 75 orang responden untuk mengetahui pendapat masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah dari sumbernya serta pemilihan teknologi daur ulang yang dikehendaki. Penelitian ini menghasilkan bahwa volume sampah di Kecamatan Kuta mencapai 344,88 m 3 yang berasal dari kegiatan domestik 42,01 % (144,88 m 3 /hari) dan kegiatan non-domestik 57,91 % (200,00 m 3 /hari). Potensi daur ulang dan komposting di daerah ini mencapai 49 % sehingga jika kegiatan ini dilakukan maka sampah yang diangkut ke TPA hanya 175,27 m 3 /hari. Jika pengadaan komposting dilakukan oleh masyarakat maka potensi reduksi hanya mencapai 9 % mengingat masyarakat yang bersedia membeli komposting 1.33 %. Jika pengadaan dilakukan oleh pemerintah maka potensi reduksi akan menjadi meningkat yaitu mencapai 30 % sehingga sampah yang terangkut 242,38 m 3 /hari. Oleh karena itu maka perlu adanya dukungan pembiayaan dari pemerintah dalam hal penyediaan teknologi komposter sehingga pada tahun 2015 seluruh rumah tangga di Kecamatan Kuta telah melakukan program 3R. Kata kunci: Kawasan Wisata, Potensi Reduksi, Volume Sampah. PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan pembangunan pada sektor pariwisata di Propinsi Bali, yang ditunjang oleh masyarakat yang memiliki tradisi sifat gotong royong yang tinggi dalam kesehariannya, tidaklah berlebihan slogan Ajeg Bali yang mengandung makna pelestarian budaya serta mempertahankan tradisi kedaerahan yang meliputi kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh masyarakat. Dalam rangka tetap mempertahankan Ajeg Bali dan menjaga kelestarian Pantai Kuta sebagai salah satu kawasan tujuan wisata utama di Kabupaten Badung, maka salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Badung melalui dinas terkait yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) adalah dengan tetap menjaga kebersihan wilayahnya. Ini dapat terwujud
2 apabila adanya komitmen dan tindakan nyata dari semua pihak, dalam hal ini Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Keterlibatan semua pihak sangat diperlukan sehingga konsep pariwisata yang berlandaskan Budaya sebagai penunjang devisa Negara dapat ditumbuh kembangkan. Pertumbuhan jumlah penduduk yang mencapai 2,84 % per tahun dan tingginya kunjungan wisatawan yang datang ke kawasan wisata pantai Kuta, maka akan berpengaruh terhadap jumlah timbulan sampah di kawasan ini. Menurut Dinas PU Prov. Bali sampah yang dihasilkan Kecamatan Kuta mencapai 455,88 m 3 setiap hari. Pada saat ini truck yang melakukan pengangkutan di Kecamatan Kuta sebanyak 24 buah dengan kapasitas rata-rata 7 m 3. Hanya 6 truck yang melakukan pengangkutan 2 kali dan sisanya 19 truck hanya mengangkut 1 kali dalam sehari. Oleh karena itu maka sampah yang terangkut hanya 217 m 3 /hari atau 47,61 % dari seluruh sampah yang dihasilkan oleh Kecamatan Kuta. Sedangkan target yang ingin dicapai terkait dengan pelayanan persampahan ini adalah 100 % penduduk terlayani di Kecamatan Kuta yang merupakan salah satu kawasan wisata di Pulau Bali (Dinas PU Provinsi Bali, 2000). Laju timbulan sampah di Kecamatan Kuta perlu ditekan mulai dari sumbernya dengan melakukan usaha daur ulang dan komposting. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan pemahaman masyarakat akan upaya 3R ( Reduce-Reuse-Recycle ). Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, kegiatan minimisasi sampah merupakan pilihan yang harus dipilih untuk mengatasi sampah perkotaan. Upaya pemanfaatan "nilai guna" sampah saat ini sebenarnya telah banyak dilakukan oleh masyarakat. Walau demikian, aktivitas-aktivitas pendaurulangan sampah saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam upaya meminimalisasi sampah kota yang diangkut ke TPA. Agenda 21 Indonesia mengemukakan bahwa tingkat pendaurulangan dan komposting sampah di Indonesia saat ini baru 8,1% dari total produksi sampah perkotaan, dan hal tersebut belum cukup untuk mengurangi laju timbulan sampah. Sebagai kawasan wisata, Kecamatan Kuta mempunyai komposisi sampah yang berpotensi untuk didaur ulang, di mana 60,5 % merupakan sampah organik yang dapat didaur ulang menjadi kompos. Selain itu sampah dari bahan kertas, plastik serta logam/kaleng dapat pula didaur ulang menjadi produk-produk yang dapat dimanfaatkan kembali. Konsep 3R juga mendukung tumbuhnya pekerjaan baru disektor informal yang terbukti mengurangi pengangguran (Cahyana,2007). Terkait dengan masalah 3R, beberapa penelitian telah dilakukan. Di Batu Pahat, Johor, Malaysia, program 3R sulit dilaksanakan walaupun pemerintah setempat telah melakukan sosialisasi dan menempatkan tempat sampah 3 warna di tempat-tempat umum. Hal ini terjadi mengingat kesibukan kerja walaupun pada dasarnya mereka paham akan pentingnya 3R. Oleh karena itu pemerintah perlu memikirkan suatu upaya baru yang sesuai dengan kondisi dan budaya masyarakat setempat (Seow, Jahi dan Syahrul, 2006). EPA menjelaskankan bahwa pada tahun 2006 proses komposting yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Amerika dapat menurunkan 82 juta ton sampah yang akan dibuang ke TPA, hal ini dapat menurunkan 32 % produk sampah nasional ( Pemerintah Jepang telah peduli dengan persoalan sampah sejak tahun 1970 dengan membuat peraturan-peraturan yang sangat mendetail tentang pengolahan sampah. Selain itu, untuk mengontrol warga Jepang yang umumnya bersifat konsumtif dan tidak mau memakai barang second hand, pemerintah menggunakan strategi kampanye untuk menggunakan barang lebih lama (Matsumoto et.al., 2003). Studi yang dilakukan di Malaysia pada menghasilkan bahwar recycling hanya dapat menekan timbulan sampah sebesar 2 5 % per tahun. Untuk meningkatkan hal tersebut perlu dilakukan 3 strategi: 1. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk D-14-2
3 meminimalkan produk sampah; 2. meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dalam hal 3 R; 3. peningkatan fungsi kelembagaan dalam membuat kebijakan-kebijakan untuk meminimalkan produksi sampah (Yamaudi, 2007). Dari permasalahan dan hasil-hasil yang telah dijelaskan di atas, sudah waktunya Kecamatan Kuta melaksanakan kegiatan 3R. Untuk mencapai tingkat pelayanan 100 % apakah penerapan daur ulang dan komposting di sumber-sumber sampah dapat mengurangi volume sampah yang harus di angkut ke TPA? Dari rumusan permasalahan tersebut di atas, maka yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menentukan upaya reduksi yang dapat digunakan untuk menekan laju timbulan sampah dan menentukan teknologi daur ulang yang paling tepat dan sesuai dengan masyarakat di Kecamatan Kuta sehingga keinginan untuk menurunan jumlah timbulan sampah dapat dicapai. METODOLOGI Penelitian ini dikelompokkan pada beberapa kegiatan yang merupakan pengamatan dan penelitian untuk mengetahui teknologi daur ulang yang paling sesuai diterapkan di Kecamatan Kuta untuk mereduksi jumlah timbulan sampah baik domestik maupun non domestik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data serta tahap analisa dan evaluasi data. Pada tahap pertama dilakukan kajian tentang perumusan masalah yang dihadapi serta merumuskan maksud dan tujuan dari penelitian ini. Tahap berikutnya adalah melakukan kajian literatur serta pengumpulan data baik primer maupun data sekunder. Tahap pengumpulan data merupakan tahap yang penting, karena hasil dari pengumpulan data ini dapat diketahui keadaan timbulan dan potensi reduksi timbulan sampah yang dihasilkan. Jenis data yang akan dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Menentukan Jumlah Timbulan Sampah Lokasi pengambilan contoh timbulan sampah berada di Kecamatan Kuta meliputi kawasan perumahan sebanyak 30 sampel, terdiri dari rumah permanen 7 sampel, semi permanen 9 sampel dan non permanen 14 sampel serta kawasan non perumahan yang meliputi kantor 3 sampel, sekolah 3 sampel, toko 3 sampel, rumah makan 3 sampel, pasar 1 sampel dan hotel 3 sampel. Setiap rumah diberikan 2 buah kantong plastik sebagai tempat mengumpulkan sampah. Kemudian kantong-kantong plastik yang sudah terisi sampah dikumpulkan dan diangkut ke tempat pengukuran. Tuang secara bergiliran contoh sampah tersebut ke kotak pengukur berukuran 40 liter. Hentakkan kotak 3 kali dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm, lalu jatuhkan ke tanah. Ukur dan catat volume sampah (Vs) dan timbang dan catat berat sampah (Bs) (SNI ). Pengukuran sampel ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut yaitu pada tanggal September Sedangkan untuk kawasan non perumahan diambil pada masing-masing sumber sampah, yang dilakukan dengan cara yang sama seperti pada kawasan perumahan namun dengan menggunakan kotak berukuran 500 liter. Menentukan Komposisi Sampah Komposisi sampah ditentukan dengan cara memilah sampah berdasarkan komponen dan jenisnya yaitu sisa makanan dan daun-daunan (organik), kertas, kain/tekstil, karet/kulit, plastik, logam, gelas/kaca dan lain-lain. Kemudian masing- D-14-3
4 masing komponen ditimbang dan dibandingkan dengan berat sampah seluruhnya. Data komposisi juga diperlukan untuk menentukan besarnya recovery factor. Cara untuk mendapatkan data recovery factor ini dilakukan dengan mengikuti aktivitas pemulung dan literatur (Tchobanoglous, Theisen and Vigil, 1993) Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan diwilayah Kecamatan Kuta terhadap 75 orang responden yang dilakukan secara acak di 5 kelurahan dengan memakai sistem proporsional dibandingkan terhadap persentase jumlah penduduk (Singarimbun dan Effendi, 1989). Responden diminta keterangannya berkaitan dengan peran serta masyarakat dalam usaha pemilahan dan reduksi sampah. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bersifat tertutup dengan jawaban bersifat langsung dalam bentuk skala bertingkat. HASIL DAN PEMBAHASAN Proyeksi Penduduk sampai Tahun 2015 Kecamatan Kuta berpenduduk jiwa dengan kepadatan jiwa/km 2 serta pertumbuhan rata-rata 2,84 % per tahun. Penduduk terpadat terdapat di Kelurahan Tuban, dengan kepadatan mencapai jiwa/km 2 sedangkan kepadatan terendah adalah di Kelurahan Legian dengan kepadatan jiwa/km 2 (BPS Kabupaten Badung, 2007). Dengan menggunakan metode Geometri diproyeksikan sampai akhir tahun 2015 sesuai dengan target MDGs dan NAP jumlah penduduk di Kecamatan Kuta adalah jiwa. Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Badung cukup tinggi, bahkan mencapai lebih 1 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya, kunjungan terbanyak terutama terjadi pada menjelang akhir tahun yaitu mencapai orang/hari ( Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, 2006). Sedangkan data jumlah kunjungan wisatawan domestik tidak terekam namun diperkirakan mencapai lebih dari 2 juta kunjungan setiap tahunnya terutama pada saat liburan sekolah yaitu sekitar bulan Juni Juli dan akhir tahun. Jumlah dan Komposisi Sampah di Kecamatan Kuta Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa jumlah timbulan sampah di Kecamatan Kuta adalah 3,88 l/org/hr, timbulan domestik hanya memberikan sumbangan 42,01 % dan sisanya 57,91 % merupakan sampah non-domestik sebagaimana terlihat pada Tabel 1. Timbulan sampah di kawasan ini didominasi oleh bahan organik yaitu mencapai 60,5 %, sedangkan sampah bahan kertas 18,2 %, plastik 11,9 % dan logam/kaleng 3,8 %, karet/kulit 0,3 %. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber Sampah di Kecamatan Kuta. Sumber Sampah Volume (m 3 /hari) Persentase(%) 1 Domestik Kantor Hotel Rest/Café Toko Jalan Pasar Kaw. Pantai Sekolah Jumlah Sumber : Hasil Pengukuran Sampel, September D-14-4
5 Potensi Reduksi Sampah di Kecamatan Kuta Faktor recovery ditentukan berdasarkan hasil survei lapangan, di mana diketahui bahwa faktor recovery timbulan sampah di Kecamatan Kuta mencapai 0,53 untuk sampah organik, 0,66 sampah logam/kaleng, 0,51 sampah plastik, 0,44 sampah kertas dan 0,29 sampah dari bahan gelas/kaca, rinciannya terlihat pada Tabel 3. Tabel 2. Komposisi Sampah Kecamatan Kuta n Domestik Dom Rata 2 Sampah Kantor Sekolah Toko R.Makan Jalan Pasar Hotel Pantai 1 Bahan organik 71.0% 35.0% 56.2% 11.6% 92.5% 68.7% 79.1% 57.7% 73.2% 60.5% 2 Kertas 3.1% 42.1% 19.9% 51.7% 1.3% 11.4% 4.7% 17.7% 12.2% 18.2% 3 Karet/kulit 0.3% 0.5% 0.2% 0.8% 0.0% 0.0% 0.3% 0.9% 0.2% 0.3% 4 Plastik 8.4% 16.7% 14.5% 25.0% 5.0% 7.3% 11.0% 11.8% 7.8% 11.9% 5 Kaca/gelas 2.2% 0.2% 1.0% 1.0% 0.0% 5.5% 1.6% 4.7% 0.7% 1.9% 6 Kain 1.1% 0.7% 0.2% 0.2% 0.0% 0.1% 1.3% 2.1% 0.4% 0.7% 7 Logam/kaleng 4.0% 1.9% 3.8% 8.7% 1.1% 6.2% 1.1% 2.5% 4.9% 3.8% 8 Lain-lain 9.9% 3.0% 4.3% 1.1% 0.2% 0.7% 0.9% 2.6% 0.5% 2.6% Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sumber : Hasil Pengukuran Sampel, September Tabel 3. Faktor Recovery Sampah Kecamatan Kuta Dom n Domestik Sampah Kantor Sekolah Toko Jalan R.Makan Pasar Hotel Pantai rata 1 Bahan organik Kertas Karet/kulit Plastik Kaca/gelas Kain Logam/kaleng Lain-lain Sumber : Hasil Pengukuran Sampel, September Tabel 4 memperlihatkan bahwa apabila dilakukan reduksi sampah dari sumbernya maka dapat mengurangi jumlah timbulan sampah di Kecamatan Kuta sampai 49 %, sehingga sampah yang akan diangkut ke TPA hanya 175,27 m 3 /hari. Jika hal ini berhasil dilakukan maka timbulan sampah di Kecamatan Kuta akan dapat terangkut seluruhnya sehingga Kuta sebagai kawasan wisata tidak akan mengalami masalah dalam hal timbulan sampah. Tabel 4. Potensi Reduksi Sampah Kecamatan Kuta Faktor Potensi Sisa Jumlah Timbulan Komposisi (%) (m 3 Recovery Reduksi Timbulan /hari) Sampah sampah (m 3 /hari) (m 3 /hari) 1 Bahan organik Kertas Karet/kulit Plastik Kaca/gelas Kain Logam/kaleng Lain-lain Jumlah Sumber : Hasil Analisa Rata- D-14-5
6 Peran Serta Masyarakat Dalam Usaha 3R Usaha reduksi akan berhasil jika peranserta masyarakat sebagai aktor utama berjalan dengan baik dan maksimal. Mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah, dan adanya paradigma bahwa masalah sampah menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka dalam konteks ini pemerintah harus menciptakan kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan sampah, yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kemitraan yang memungkinkan sampah dapat dikelola sesuai standar baku yang ada. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan pengelolaan sampah perlu lebih ditingkatkan lagi terutama untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya usaha 3R dalam menurunkan jumlah timbulan sampah. Kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha reduksi sampah sejak dari sumber ini ditunjang dengan tingkat pengetahuan masyarakat yang tinggi dalam hal pengelolaan sampah. Menurut hasil kuesioner, tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah/sumber sampah sudah cukup baik, ini dibuktikan dengan hasil kuesioner yang menyatakan sebanyak 98,67 % responden menyatakan pentingnya reduksi sampah sejak dari sumber, sedangkan yang menyatakan tidak penting 0 % dan tidak tahu 1,33 %. Peluang untuk meningkatkan peranserta masyarakat sangat besar untuk dilakukan. Dari hasil kuesioner diperoleh pendapat responden bahwa masyarakat bersedia untuk melaksanakan komposting skala rumah tangga. Responden yang bersedia untuk melaksanakan komposting mencapai 94,67 %, sedangkan kesediaan masyarakat berpartisipasi dengan melakukan pemilahan sejak dari sumber dengan memisahkan sampah dalam wadah yang berbeda cukup tinggi mencapai 73,33 %. Selain itu semua responden menyatakan mengetahui bahwa sampah dapat diolah menjadi kompos dan produk daur ulang. Walau demikian, masyarakat juga diliputi keragu-raguan untuk menggunakan komposter skala rumah tangga, karena dari hasil kuesioner yang menanyakan sikap masyarakat jika komposter itu ada, sebanyak 33,33 % menyatakan akan melihat terlebih dahulu apakah bisa menggunakan, sebanyak 65,33 % mengusulkan agar pemerintah dapat membantu pengadaan alat, 1,33 % akan membeli untuk keperluan di rumah. Teknologi yang ingin dipergunakan oleh masyarakat adalah komposter an aerobik seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang memilih teknologi komposter an aerobik mencapai 81,69 % dan yang memilih keranjang takakura hanya 18,31 % karena mereka menganggap bahwa ukuran keranjang takakura terlalu kecil dibandingkan volume sampah yang dihasilkan sehari-hari. Gambar 1. Komposter an aerobik D-14-6
7 Dengan adanya pengomposan sampah skala rumah tangga, diharapkan volume sampah yang masuk ke TPA menjadi berkurang yang pada akhirnya akan mengurangi biaya pengangkutan dan memperpanjang masa pakai TPA. Potensi daur ulang dengan pembiayaan oleh masyarakat Dari hasil survei diperoleh data hanya 1,33 % yang bersedia membeli teknologi komposter dan yang bersedia melakukan pemilahan hanya 73 %. Oleh karena itu maka potensi daur ulang yang dicapai hanya 9 % dan sampah yang tereduksi hanya 30,19 m 3 /hari sebagaimana pada Tabel 5. Tabel 5. Potensi Daur Ulang melalui Pembiayaan Oleh Masyarakat Komposisi (%) Jumlah Timbulan (m 3 /hari) Masy. yang bersedia mendaur ulang Factor Potensi Sisa Recovery Reduksi Timbulan Sampah (%) (m 3 /hari) sampah *) (m3/hari) (m3/hari) 1 Bahan organik Kertas Karet/kulit Plastik Kaca/gelas Kain Logam/kaleng Lain-lain Jumlah Keterangan : *) Hasil kuesioner Potensi Daur ulang dengan pembiayaan oleh masyarakat dan pemerintah. Dari hasil survei diperoleh bahwa 65,33 % masyarakat menginginkan agar pembiayaan komposter dilakukan oleh pemerintah. Jika hal ini dilakukan maka potensi daur ulang dapat mencapai 30 % dan sampah yang perlu diangkut ke TPA hanya mencapai m 3 /hari sebagaimana pada Tabel 6. Jika hal ini dilakukan maka pelayanan pengangkutan akan mencapai 70,28 % dengan kondisi dimana tidak seluruh truck dioperasikan 2 rit/hari. Jika semua truck dioperasikan 2 rit sehari, maka timbulan sampah di Kecamatan Kuta akan terangkut seluruhnya. Tabel 6. Potensi Daur Ulang melalui Pembiayaan Oleh Masyarakat dan Pemerintah Komposisi (%) Jumlah Timbulan (m 3 /hari) Masy. yang bersedia mendaur ulang Factor Potensi Sisa Recovery Reduksi Timbulan Sampah (%) (m 3 /hari) sampah *) (m3/hari) (m3/hari) 1 Bahan organik Kertas Karet/kulit Plastik Kaca/gelas Kain Logam/kaleng Lain-lain Jumlah Keterangan : *) Hasil kuesioner Pembiayaan Untuk mendukung kegiatan 3R maka pemerintah perlu melakukan penyuluhan dan sosialisasi penggunaan komposter. Pemerintah juga perlu menyediakan dana untuk pengadaan komposter dan penyuluhan. Pembiayaan dilakukan secara bertahap dengan pengadaan komposter 15 % per tahun sampai dengan tahun 2015, sebagaimana Tabel 7, sehingga pada tahun 2015 setiap keluarga telah memiliki komposter di rumah tangganya masing-masing. D-14-7
8 Tabel 7. Pembiayaan Dalam Rangka 3R. Uraian Jumlah Penduduk (Jiwa) 39,888 40,775 41,682 42,609 43,557 44,526 45,516 2 Jumlah KK (1 KK = 5 jiwa) 7,978 8,155 8,336 8,522 8,711 8,905 9,103 3 Jumlah Komposter (unit) 1,197 1,223 1,250 1,278 1,307 1,391 1,457 4 Harga Komposter (Rp/unit). 250, , , , , , ,000 5 Total Biaya Komposter (Rp). 299,162, ,815, ,617, ,569, ,677, ,745, ,127,801 6 Biaya Penyuluhan (Rp). 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 Total Biaya (Rp). 349,162, ,815, ,617, ,569, ,677, ,745, ,127,801 Sumber : Hasil analisa KESIMPULAN Dari hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Potensi Reduksi di Kecamatan Kuta mencapai 49 %. Jika reduksi dilakukan maka sampah yang terangkut ke TPA hanya 175,27 m 3 /hari sehingga timbulan sampah di Kecamatan Kuta akan dapat terangkut seluruhnya dengan menggunakan sarana pengangkutan yang ada pada saat ini. 2. Masyarakat yang bersedia menyediakan komposter adalah 1,33% sedangkan yang bersedia melakukan pemilahan adalah 73 % sehingga terjadi potensi reduksi sebesar 9 % atau sampah yang masih harus diangkut ke TPA mencapai 314,68 m 3 /hari. 3. Jika pemerintah membantu dalam hal penyediaan komposter maka terjadi potensi reduksi sebesar 30 % atau sampah yang masih harus diangkut mencapai 242,38 m 3 /hari. 4. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya reduksi sampah mulai dari sumbernya, dapat dilakukan melalui penyuluhan dan sosialisasi 3R, pelatihan kader lingkungan dan memberikan subsidi komposter sehingga diharapkan pada tahun 2015 seluruh keluarga di Kecamatan Kuta telah melakukan usaha 3R. DAFTAR PUSTAKA BPS Kab. Badung, (2007), Kabupaten Badung Dalam Angka tahun Dinas Pariwisata Kab. Badung, (2006), Mancanegara Laporan Data Kunjungan Wisatawan SNI , (1995), Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, Badan Standardisasi Nasional. Dinas PU Provinsi Bali, (2000), Technical Assistance Services to the provincial Government of Bali in Solid Waste Management in Bali and Opportunities of Public Private Partnership, Final Report Cahyana Gede H.,(2007), Resiko PLTSa, Desember Matsumoto T., Ishizaki M., Zuo J. dan Shimamoko T., (2003), Life Cycle Simulation on Introduction Scenarios of Recycling System for Domestic Food Waste, Environmental Systems Research, Vol. 31, pp Seow T. W., Jahi J. Md. dan Syahrul I., (2006), Tingkah Laku Masyarakat Terhadap Program Kitar Semula: Kajian Kes di Daerah Batu Pahat, Journal of Resources, Conservation & Recycling,. 21, pp D-14-8
9 Singarimbun M. dan Effendi S., (1989), Metode penelitian Survai, LP3ES, Jakarta Tchobanoglous G., Theisen H. dan Vigil S. A., (1993), Management, McGraw-Hill International Editions. Integrated Solid Waste U.S. Environmental Protection Agency., (2007), Municipal Solid Waste: Reduce, Reuse, and Recycle, Desember Yamaudi Hisashi, (2007), Japan s ODA on Solid Waste Management: The Study on National Waste Minimization in Malaysia, News Letter,. 59, pp. 1-3 D-14-9
Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang
PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email: imam_dpu@yahoo.com
Lebih terperinciKata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro
ANALISIS POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KAWASAN KOMERSIAL MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti dan Susi Agustina Wilujeng Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA
KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA Shinta Dewi Astari dan IDAA Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )
PRESENTASI TESIS PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL ) DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. YULINAH TRIHADININGRUM, MApp.Sc OLEH : MALIK EFENDI (3310202708)
Lebih terperinciKAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA
KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA Teguh Jaya Permana dan Yulinah Trihadiningrum Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman
Lebih terperinciPengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya
Tugas Akhir 091324 Diajukan Oleh: Nurul Setiadewi 3310100017 Dosen Pembimbing: Welly Herumurti, S.T., M.Sc Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari,
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)
PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) I Gusti Ayu Nyoman Sugianti dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)
KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program
Lebih terperinciPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR Intan Julia Laksono 1, *), Yulinah Trihadiningrum 1), Yeni Dhokikah 1), Ellina S. Pandebesie 1), dan Sony Sunary
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG Suryanarti Sultan, Joni Hermana, I.D. A. A. Warmadewanthi Jurusan Manajemen Aset, FTSP Program Pascasarjana,
Lebih terperinciEVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG
EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG Delfianto dan Ellina S. Pandebesie Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN
E-3-1 OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN Achmad Safei, Joni Hermana, Idaa Warmadewanthi Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo ABSTRAK Penyebab utama permasalahan sampah
Lebih terperinciINVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi
INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah persampahan kota hampir selalu timbul sebagai akibat dari tingkat kemampuan pengelolaan sampah yang lebih rendah dibandingkan jumlah sampah yang harus dikelola.
Lebih terperinciKAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Zul aiddin, I D A A Warmadewanti Jurusan Teknik Lingkungan,
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR Dewa Nyoman Raka, Agus Slamet Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ABSTRAK Kabupaten Gianyar dipandang perlu memiliki rencana
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH Ajeng Rudita Nareswari 1 dan Nieke Karnaningroem 2 1 Program Magister Teknik Prasarana
Lebih terperinciTUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017 Gambaran Umum Pada Tugas Perencanaan Pengelolaan
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN PRASARANA SANITASI DI WILAYAH PERMUKIMAN PESISIR KOTA KUPANG
STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN PRASARANA SANITASI DI WILAYAH PERMUKIMAN PESISIR KOTA KUPANG Fence F. Fauzan, Joni Hermana, Happy Ratna Santosa Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut
Lebih terperinciKata kunci : analisa kesetimbangan massa, peran serta masyarakat, lembaga motivator dan lembaga pengelola sampah mandiri.
KAJIAN PELAKSANAAN SISTEM REDUKSI SAMPAH DOMESTIK SKALA RUMAH TANGGA DAN KOMUNAL KELURAHAN JAMBANGAN KECAMATAN JAMBANGAN KOTA SURABAYA Saprizul Kamil 1) dan Yulinah Trihadiningrum 2) 1) DPLH Kabupaten
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN. Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -
PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta - PENDAHULUAN Tujuannya adalah untuk mendapatkan besaran timbulan sampah yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PERENCANAAN
BAB III METODE PERENCANAAN 1.1 Wilayah Perencanaan Perencanan TPST ini berlokasi di Kelurahan Pemurus Dalam yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciPotensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang
Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang Sudiro 1), Arief Setyawan 2), Lukman Nulhakim 3) 1),3 ) Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciKAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI Ishak Bafadal dan Yulinah Trihadiningrum 2 Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN
EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN Ahmad Solhan, Sarwoko Mangkoedihardjo Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana,
Lebih terperinciSNI. Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan SNI Standar Nasional Indonesia
SNI Standar Nasional Indonesia SNI 19-3964-1994 Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan ICS Badan Standarisasi Nasional BSN DAFTAR ISI Daftar Isi Halaman BAB I
Lebih terperinciPOTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK
POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG Nama Mahasiswa : Sriliani Surbakti NRP : 3308.201.007 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Wahyono Hadi,
Lebih terperinciKAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA 5.1 Latar Belakang Program Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi
Lebih terperinciSTUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT
STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT Oleh: Fidhia Nailani Mubarokah 3308100061 Dosen Pembimbing: Susi A. Wilujeng, ST.,
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH KERTAS DI INDONESIA
PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA Oleh : Sri Wahyono *) Abstract Paper waste is one type of municipal solid wastes that is not properly manage yet. It contributes about ten percent of MSW. Indonesia paper
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan konflik. Lebih parah
Lebih terperinciTUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016 Gambaran Umum Pada Tugas Perencanaan Pengelolaan
Lebih terperinciPotensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN 2337-3539 (2301-9271 Printed) D-11 Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo Rezi Adriwan Giandi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Meningkatnya volume sampah di Surakarta telah menimbulkan masalah yang kompleks dalam pengelolaan sampah. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif untuk mereduksi
Lebih terperinciPROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT
PROPOSAL PROYEK AKHIR STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDY ON SOLID WASTE COLLECTION AND TRANSPORT IN SANGATTA CITY,EAST KUTAI Yayuk Tri Wahyuni NRP 311
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang dipandang tidak mempunyai
Lebih terperinciOLEH : SIGIT NUGROHO H.P
OLEH : SIGIT NUGROHO H.P 3110040708 MENGAPA SAMPAH DOMESTIK Sampah Domestik (khususnya rumah tangga) merupakan Penyumbang terbesar ( menurut penelitian mencapai 80 % sampah dikediri berasal dari sampah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisa terhadap 22 Kelurahan di
Lebih terperinci16,0 13,5. TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta
v Timbulan sampah: 80,0 70,0 74,4 Timbulan Sampah (m 3 /hari) 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 27,6 16,0 13,5 10,0 0,0 TPST Seminyak TPST Br. Pelase Transfer Depo Kuta TPST Tuban - Kel. Seminyak = 3,26 L/orang.hari
Lebih terperinciKAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA
Program Studi MMT-ITS, Surabaya Pebruari 0 KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA Hasrizal.HB dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Teknik Lingkungan Jurusan
Lebih terperinciTahap pengumpulan data adalah teknik untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian dalam tugas akhir.
BAB IV METODE PERENCANAAN 4.1 Lokasi Penelitian Dan Perencanaan Penelitian dilakukan di Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. 4.2 Parameter Penelitian Parameter-parameter dalam pengujian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri dan urbanisasi pada daerah perkotaan dunia yang tinggi meningkatkan volume dan tipe sampah. Aturan pengelolaan sampah yang kurang tepat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH
TUGAS AKHIR Perencanaan Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya YOANITA PUSPITA RATIH 3309100047 DOSEN PEMBIMBING PROF. DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MAppSc CO-PEMBIMBING DR. Ir.
Lebih terperinciEVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA
EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA Kristub Subur, Agustina Wilujeng, Harmin Sulistiyaning Titah Program Studi Magister Teknik Prasarana Lingkungan Pemukiman
Lebih terperinciPERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI
Spectra Nomor 18 Volume IX Juli 2011: 26-35 PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI Filosovia Titis Sari Hardianto Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Sistem
Lebih terperinciSTUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG
STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pengelolaan sampah merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap wilayah di dunia tidak terkecuali Indonesia. Hampir di seluruh aspek kehidupan manusia
Lebih terperinciKonsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9
Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi Oleh Kelompok 9 Kondisi Eksisting TPS Balubur : Jalan Taman Sari Wilayah cakupan : Kelurahan Sekeloa, Kelurahan Taman Sari, dan Kelurahan Lebak Gede Jumlah
Lebih terperinciTersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 3 (2017)
PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS : KELURAHAN PALABUHANRATU, KECAMATAN PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT M. Permana Laksana *), Budi Prasetyo.Samadikun **), Ika Bagus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk secara umum memiliki korelasi dengan kenaikan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan, ditambah dengan jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan (Thrihadiningrum, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menjadi salah satu masalah yang ada di perkotaan, karena timbulan sampah yang ada di perkotaan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE Yohanes R. Maswari dan Sarwoko Mangkoedihardjo Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya ryan@enviro.its.ac.id ABSTRAK Tingkat pelayanan persampahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang
Lebih terperinciKAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM
KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM Astrin Muziarni *) dan Yulinah Trihadiningrum Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya
Lebih terperinciSTRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO
STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R
ABSTRAK Kabupaten Tabanan memiliki luas 839,33 km², (14,90% dari luas provinsi Bali). Pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk Kabupaten Tabanan mencapai 448.033 jiwa. Kepadatan penduduk di kabupaten ini
Lebih terperinciJarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.
3 BIDANG AIR LIMBAH A. Kelengkapan Prasarana Lingkungan Bidang Air Limbah NO ACUAN STANDAR EKSISTING 1. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Jarak tangki septik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG
PRESENTASI TESIS 1 PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG M. AGUS RAMDHAN (3310202701) PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampah yaitu dari paradigma kumpul angkut buang menjadi pengolahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencermati Undang-Unadang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, demikian pula Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah menurut SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas bahan
Lebih terperinciE. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah
Lebih terperinciPERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY
PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY Nama Mahasiswa Pembimbing : Fajar Dwinugroho : Ir. Didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan permasalahan yang selalu dihadapi masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring dengan meningkatnya laju pembangunan, pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas sosial ekonomi masyarakat, pembangunan fasilitas kota seperti pusat bisnis, komersial dan industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciPENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VIII Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Periset Sains Kimia di Era Program Studi Pendidikan FKIP UNS Surakarta, 14 Mei 2016 MAKALAH PENDAMPING PARALEL
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RP
TUGAS AKHIR RP09 1333 KONSEP PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN PELIBATAN MASYARAKAT DI PERKOTAAN KABUPATEN JEMBER Moh Rizal Rizki (3610100043) Dosen Pembimbing : Rully Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc Dosen
Lebih terperinciPERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI
PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI Dwi Indrawati, H. Widyatmoko, Toto Riswandi Pratama Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti,
Lebih terperinciPengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar
Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak
Lebih terperinciPengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun
Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun DISUSUN OLEH: TALENT NIA PRAMESTYAWATI 3309100053 DOSEN PEMBIMBING:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi membuat manusia mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciPerencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Oleh : Dorry Jaya W (3306 100 053) Dosen Pembimbing : Ir. Didik Bambang S., MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL
Lebih terperinci1. Pendahuluan ABSTRAK:
OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila tidak diimbangi dengan fasilitas lingkungan yang memadai, seperti penyediaan perumahan, air bersih
Lebih terperinciPOTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON
POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON Junaedi Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jln. Tuparev No. 70 A Cirebon email: junaedi@yahoo.com ABSTRAK Salah satu permasalahan
Lebih terperinciEVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)
TESIS II - RE092325 Dosen Pembimbing : I.D.A.A. Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D Disampaikan Oleh : Diah Kusumaningrum NRP. 3308 202 011 EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI
Lebih terperinciEVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH
EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH Wike Yolanda, Endah Angreni, Adhi Yuniarto Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan ITS Email: yolanda_1102@yahoo.com
Lebih terperinciSONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT
SONNY SAPUTRA 3305100076 PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT Latar Belakang Kecamatan Gedangan yang berlokasi di Sidoarjo Jawa Timur merupakan kecamatan yang padat penduduknya. dengan penduduk lebih dari
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota seringkali menimbulkan permasalahan baru dalam menata perkotaan yang berkaitan dengan penyediaan prasarana dan sarana
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)
VOLUME 4 NO. 1, JUNI 2007 STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN) Pramiati P.P.Riatno, Setijati H.E, Widita Vidyaningrum Jurusan Teknik Lingkungan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan kebijakan, penegakan sanksi, serta menyediakan sarana dan prasarana.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sampah masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi Indonesia. Banyak hal yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut seperti mengeluarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PERECANAAN. 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. 3.2 Lokasi
BAB III METDE PEREANAAN 3.1 Umum TPA Randuagung terletak disebelah Utara Kabupaten Malang. Secara administratif berada di Desa Randuagung, Kecamatan Singosari. Secara geografis Kabupaten Malang terletak
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R
PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS PEMBERDAYAN MASYARAKAT MELALUI KOMBINASI BANK SAMPAH DAN TPS 3R PROFIL KOTA PALEMBANG KEC. SEMATANG BORANG KEC. KEMUNING KEC. ILIR TIMUR II KEC. BUKIT KECIL KEC. ILIR BARAT
Lebih terperinciDEVELOPMENT OF A WASTE TO ENERGY PILOT : PERSPECTIVE FROM JAMBI CITY
DEVELOPMENT OF A WASTE TO ENERGY PILOT : PERSPECTIVE FROM JAMBI CITY H. SY. Fasha, ME National Workshop on Pro-Poor and Sustainable Solid Waste Management in Secondary Cities and Small Towns: Prospects
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mutlak. Peran penting pemerintah ada pada tiga fungsi utama, yaitu fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di negara berkembang mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mutlak. Peran penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan merupakan persoalan yang sangat serius yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan persoalan yang sangat serius yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia jika tidak dirawat dengan baik. Persoalan kesehatan
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Study Pustaka Sampling
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Berikut ini adalah diagram alir penelitian. Study Pustaka Sampling Data Primer : -Wawancara dan kusioner -Pengambilan sampel mengacu pada SNI 19-3964-1994
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O 2014 DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH PERATURAN
Lebih terperinciSATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR
SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR Yommi Dewilda, Yeggi Darnas, Indriyani Zulfa Laboratorium Buangan Padat, Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas Email: yommi_tl@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )
MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG ) a Agus Rachmad Purnama a, Udisubakti Ciptomulyono b Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 26 PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK Riskha Septianingrum dan Ipung Fitri Purwanti purwanti@enviro.its.ac.id
Lebih terperinci