HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DENGAN PROGNOSTIK STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
|
|
- Yulia Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DENGAN PROGNOSTIK STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : TYAS RACHMANI FAUZIAH J FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2
3 ABSTRAK Hubungan Antara Jumlah Leukosit dengan Prognostik Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tyas Rachmani Fauziah, Ani Rusnani Fibriani, Budi Hernawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Latar Belakang: Stroke adalah gangguan otak fokal ataupun global secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan vaskuler dan dapat menyebabkan kematian yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Stroke merupakan penyebab kematian yang utama pada usia > 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian). Salah satu penyebab stroke iskemik adalah aterosklerosis intrakranial. Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadinya inflamasi vaskuler dan indikator yang berkontribusi yaitu leukosit. Angka leukosit pada saat masuk rumah sakit dapat dijadikan sebagai prediktor untuk prognosis outcome klinis dan lama perawatan pada pasien stroke iskemik akut. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik. Hasil Penelitian: Diperoleh 9 dari 23 pasien stroke iskemik dengan leukosit tinggi yang mendapatkan prognosis buruk, sedangkan 1 dari 23 pasien stroke iskemik dengan leukosit normal yang mendapatkan prognosis buruk. Dari analisis statistik uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,004 (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kata kunci: jumlah leukosit, stroke iskemik, prognostik stroke iskemik
4 ABSTRACT Relationship Between Leukocyte Count and The Prognostic of Ischemic Stroke in Moewardi General Hospital of Surakarta Tyas Rachmani Fauziah, Ani Rusnani Fibriani, Budi Hernawan Faculty Medicine of Muhammadiyah University of Surakarta Background: Stroke is a focal or global brain dysfunction or sudden brain disorder that caused by vascular dysfunction and can cause of death for 24 hours or more. Stroke is a main cause of death for people aged 45 years or more (15,4% all of death). One of the causes of ischemic stroke is intracranial atherosclerotic. Atherosclerotic is a condition with vascular inflammatory disorder and leukocyte as a biomarker or indicator. Leukocyte count someone when he went to hospital can be a predictor for prognostic clinical outcome patient with acute ischemic stroke. Purpose: to know the relationship between leukocyte count and the prognostic of ischemic stroke in Moewardi General Hospital of Surakarta. Method: This study case used observational analytic method by cross sectional approach to know the relationship between both of them. Result: 9 from 23 patient ischemic stroke with high count leukocyte have bad prognostic, on the other hand only 1 from 23 patient ischemic stroke with normal count of leukocyte have bad prognostic. From the statistic analysis chi-square the result p = 0,004 (p < 0,05). Conclusion: there is relationship between leukocyte count and the prognostic of ischemic stroke in Moewardi General Hospital of Surakarta. Keyword: leukocyte count, ischemic stroke, prognostic of ischemic stroke
5 PENDAHULUAN Stroke menurut WHO (World Health Organisation) adalah gangguan otak fokal ataupun global secara mendadak yang disebabkan oleh gangguan vaskuler dan dapat menyebabkan kematian yang berlangsung selama 24 jam atau lebih (Truelsen et al., 2000). Berdasarkan laporan WHO pada tahun 1999 stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan penyebab utama kecacatan dengan angka sekitar 5,54 juta kematian. Jumlah ini merupakan 9,5% dari seluruh kematian di dunia (Bahrudin, 2012). Hasil Riskesdas Kemenkes RI, 2013 terjadi peningkatan prevalensi stroke dari tahun 2007 hingga 2013 yaitu 8,3 per mil menjadi 12,1 per mil. Prevalensi tertinggi terjadi di daerah Sulawesi utara (10,8 per mil), Yogyakarta (10,3 per mil), Bangka Belitung (9,7 per mil) dan DKI Jakarta (9,7 per mil) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mendapatkan data bahwa kasus tertinggi stroke terdapat di Kota Semarang sebesar 17,36% yaitu (Wurtiningsih, 2012). Menurut data Riskesdas Depkes RI, 2007 stroke merupakan penyebab kematian yang utama pada usia > 45 tahun (15,4% dari seluruh kematian) (Yudawijaya et al., 2011). Insiden stroke iskemik lebih tinggi antara 70% - 85% dari stroke perdarahan 15% - 30%. Di Asia kejadian stroke iskemik terjadi sekitar 70% dan stroke perdarahan 30% (Junaidi, 2011). Salah satu penyebab stroke iskemik adalah aterosklerosis intrakranial. Aterosklerosis intrakranial merupakan penyebab stroke iskemik yang sering terjadi dan 20-60% penyebab stroke iskemik di Asia (Lakhan et al., 2009). Aterosklerosis adalah kondisi dimana terjadinya inflamasi vaskuler. Indikator yang berkontribusi terhadap terjadinya inflamasi vaskuler dan aterosklerosis ini yaitu leukosit (Wu et al., 2013). Pada studi ARIC (Atherosclerosis Risk in Communities study) menemukan adanya hubungan antara perubahan jumlah leukosit dengan peningkatan kejadian stroke iskemik dan kematian penyakit kardiovaskuler (Lee et al., 2001). Angka leukosit pada saat masuk rumah sakit dapat dijadikan sebagai prediktor untuk prognosis outcome klinis dan lama perawatan pada pasien stroke iskemik akut. Peningkatan angka leukosit yang tinggi secara signifikan dapat memberikan
6 prediksi outcome klinis yang buruk paska kejadian stroke iskemik dan perawatan yang lebih lama di rumah sakit (Gofir, 2013). Kontroversi terhadap konsep jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik dikemukakan berdasarkan penelitian di Rafsanjan Iran yang menyatakan bahwa nilai leukosit yang tinggi pada saat masuk rumah sakit tidak berhubungan dengan prognostik pada mortalitas pasien stroke iskemik akut. Perburukan prognostik stroke iskemik dapat meningkat dikarenakan faktor-faktor risiko lain yang sering terjadi seperti hipertensi, hiperglikemia dan dislipidemia (Iranmanesh et al., 2014). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional. Penelitian dilakukan di unit rekam medis RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Febuari Populasi dalam penelitian adalah semua pasien stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi untuk diambil sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel menggunakan prinsip Purposive Sampling, jumlah sampel adalah 46 orang (23 sampel kasus dan 23 sampel kontrol). Kriteria inklusi: Pasien dengan serangan stroke iskemik pertama, pasien berusia > 45 tahun, dengan data rekam medis yang lengkap. Kriteria eksklusi: Pasien stroke berulang, pasien stroke hemoragik, pasien dengan riwayat alergi, pasien dengan riwayat penggunaan kortikosteroid. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data rekam medis pasien stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Januari-Desember Penelitian ini merupakan analitik komparatif ordinal-ordinal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) 17.
7 HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel pada penelitian disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 1. Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Presentase Laki-laki 25 54,35% Perempuan 21 45,65% Total % Berdasarkan tabel 1diketahui bahwa pasien stroke iskemik dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 25 pasien (54,35%), sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 21 pasien (45,65%). Tabel 2. Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase tahun 23 50% tahun 22 47,8% > 84 tahun 1 2,2% Total % Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa pasien stroke iskemik dengan usia tahun sebanyak 23 pasien (50%), usia tahun sebanyak 22 pasien (47,8%) dan usia > 84 tahun sebanyak 1 pasien (2,2%). Tabel 3. Hubungan antara Jumlah Leukosit dengan Prognostik Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Jumlah Prognostik Leukosit Buruk Baik Total P N % N % N % Tinggi 9 39,1% 14 60,9% % 0,004 Normal 1 4,3% 22 95,7% % Total 10 21,7% 36 78,3% % Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa pasien stroke iskemik dengan jumlah leukosit tinggi sebanyak 23 pasien terdiri dari 9 pasien (39,1%) dengan prognostik yang buruk dan 14 pasien (60,9%) dengan prognostik yang baik. Pasien stroke iskemik dengan jumlah leukosit normal sebanyak 23 pasien terdiri dari 1 pasien (4,3%) dengan prognostik yang buruk dan 22 pasien (95,7%) dengan prognostik yang baik.
8 Data pada penelitian ini diperoleh melalui analisa dengan uji analisa Chi- Square diolah dalam program SPSS 17 untuk menguji kemaknaan statistik hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik, didapatkan hasil nilai p = 0,004; maka hasil tersebut menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik. PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan statistik dengan data yang telah diperoleh dari penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, maka hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut. Tabel 1 menunjukkan distribusi data pasien berdasarkan jenis kelamin, pada penelitian ini insidensi stroke iskemik pada laki-laki sebanyak 25 pasien (54,35%) dan perempuan sebanyak 21 pasien (45,65%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah penderita stroke iskemik yang berjenis kelamin lakilaki lebih banyak dari perempuan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Tjikoe et al. (2014) yang menyatakan stroke iskemik lebih sering terjadi pada jenis kelamin laki-laki yaitu 59,5% dan pada perempuan adalah 40,5%. Insidensi stroke iskemik pada perempuan lebih rendah daripada laki-laki, akibat adanya hormon estrogen pada perempuan yang berfungsi memberikan proteksi pada proses aterosklerosis. Tabel 2 menunjukkan distribusi data pasien berdasarkan usia, tampak bahwa jumlah insidensi stroke iskemik tertinggi pada usia tahun sebanyak 23 pasien (50%),selanjutnya pada usia tahun yaitu sebanyak 22 pasien (47,8%) dan usia > 84 tahun sebanyak 1 pasien (2,2%). Hasil ini sesuai. penelitian yang dilakukan van der Worp dan van Gijn (2007) menyatakan bahwa insidensi stroke meningkat secara eksponensial sesuai dengan pertambahan usia. Meningkatnya usia akan meningkatkan risiko untuk terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan proses degeneratif ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Penebalan dinding arteri dan deposit lemak (plak) akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan dinding arteri sehingga berakibat berkurangnya fungsi pada jaringan yang disuplai oleh arteri tersebut dan dengan bertambahnya usia maka akan bertambah luas (Gofir, 2009).
9 Tabel 3 menunjukkan hubungan antara jumlah leukosit dengan prognostik dari stroke iskemik. Sebanyak 23 pasien dengan jumlah leukosit tinggi didapatkan 9 (39,1%) pasien dengan prognostik yang buruk, sedangkan 23 pasien dengan jumlah leukosit normal terdapat 1 pasien (4,3%) dengan prognostik yang buruk. Berdasarkan analisis data sampel dengan uji Chi-Square, nilai p = 0,004 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Gofir (2013) bahwa terdapat korelasi antara angka leukosit pasien stroke iskemik akut dengan outcome fungsional NIHSS (p < 0,001). Jumlah leukosit yang tinggi merupakan reaksi radang yang mengeluarkan sitokin proinflamasi IL-1 dan TNF α. Leukosit akan memperburuk defisit neurologis dengan meningkatkan jumlah leukosit yang akan berakibat berlebihnya produksi radikal bebas dan zat toksik (Lakhan, 2009). Leukosit juga bisa menyebabkan terjadinya oklusi pada sirkulasi otak. Tekanan perfusi yang menurun dapat menjebak leukosit di sirkulasi dan membentuk kontak dengan endotel kapiler. Agregasi leukosit akan menyebabkan oklusi kapiler sehingga terjadi hipoperfusi jaringan dan iskemik otak (Gofir, 2013). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jumlah leukosit dengan prognostik stroke iskemik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (p = 0,004). DAFTAR PUSTAKA Bahrudin M Model Diagnostik Stroke Berdasarkan Gejala Klinis. Gofir A Managemen Stroke: Evidence Based Medicine. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press. Gofir A, Indera Hitung Angka Lekosit Sebagai Salah Satu Prediktor Prognosis Functional Outcome dan Lama Perawatan Rumah Sakit Pada Stroke Iskemik Akut. Media Litbangkes. 24(2):
10 Iranmanesh F, Zia-Sheykholeslami N, Vakilian A, Sayadi A Relationship between White Blood Cell Count and Mortality in Patient with Acute Ischemic Stroke. Zahedan Journal of Research in Medical Sciences. 16(6): 16-19). Junaidi I Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: ANDI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Presiden Resmikan RS Pusat Otak Nasional. Lakhan SE, Kirchgessner A, Hofer M. (2009). Inflamatory Mechanisms in Ischemic Stroke: Therapeutic approaches. Journal of Translational Medicine. 7:97. Lee CD, Folsom AR, Nieto FJ, Chambless LE, Shahar E, Wolfe DA White Blood Cell Count and Incidence of Coronary Heart Disease and Ischemic Stroke and Mortality from Cardiovascular Disease in African-American and White Men and Women. Am J Epidemiol. 154: Tjikoe MA, Loho E, Ali RH Gambaran Hasil CT-Scan Kepala pada Penderita dengan Klinis Stroke Non-Hemoragik di Bagian Radiologi FK Unsrat/SMF Radiologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode Januari 2011-Desember Jurnal e-clinic. Vol 2. Truelsen T, Begg S, Mathers C The Global Burden of Cerebrovascular Disease. Van der Worp H, Van Gijn J Acute Ischemic Stroke. New England Journal Medicine.357: Wu TH, Chien KL, Lin HJ, Hsu HC, Su TC, Chen MF, Lee YT Total White Blood Cell Count or Neutrophil Count Predict Ischemic Stroke Events Among Adult Taiwanese: Report from a Community-Based Cohort Study. BMC Neurology. 13: 1-8. Wurtiningsih B Dukungan Keluarga pada Pasien Stroke di Ruang Saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang. Medica Hospitalia. 1: Yudawijaya A, Kustiowati E, Pemayun TGD Homosistein Plasma dan Perubahan Skor Fungsi Kognitif pada Pasien Pasca Stroke Iskemik. Media Medika Indonesiana. 45: 8-15.
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DENGAN PROGNOSTIK STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DENGAN PROGNOSTIK STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : TYAS RACHMANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram et al., 2012). World Health Organization (WHO) memperkirakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STROKE ISKEMIK AKIBAT DISLIPIDEMIA DAN LOKASI INFARK DI RSUD DR. MOEWARDI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : DHIMAS
Lebih terperinciABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010 Ezra Endria Gunadi, 2011 Pembimbing I : Freddy Tumewu Andries, dr., MS Pembimbing
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan perubahan tanda klinis secara cepat baik fokal maupun global yang mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke masih menjadi perhatian dunia karena angka kematiannya yang tinggi dan kecacatan fisik yang ditimbulkannya. Berdasarkan data WHO, Stroke menjadi pembunuh nomor
Lebih terperinciAbstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Arya Widyatama 1, Imam Rusdi 2, Abdul Gofir 2 1 Student of Medical Doctor, Faculty of Medicine,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang. meningkatkan angka kejadian stroke, akan memberikan kontribusi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke merupakan satu dari masalah kesehatan yang penting bagi individu maupun masyarakat. Identifikasi awal faktor risiko yang meningkatkan angka kejadian stroke, akan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009-31 DESEMBER 2009 Muhammad Randy, 2010 Pembimbing I : Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes. Pembimbing II : DR. Felix Kasim,
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Gambaran Faktor Risiko Stroke pada Pasien Stroke Infark Aterotrombotik di RSUD Al Ihsan Periode 1 Januari 2015 31 Desember 2015 The Characteristic of Stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan masalah medis yang serius karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat, kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Kecacatan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis fokal atau global yang berlangsung
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh adanya gangguan perfusi ke otak. Manifestasi klinis dari stroke merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Stroke menurut World Health Organization (WHO) 1995 adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
HUBUNGAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DEFISIT FUNGSIONAL NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Kelainan terjadi pada pembuluh darah di otak dan bersifat fokal. Stroke merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah suatu gangguan fungsional otak dengan tanda dan gejala fokal maupun global, yang terjadi secara mendadak, berlangsung
Lebih terperinciBlood Pressure in Acute Stroke Patient of Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2015
ARTIKEL PENELITIAN Gambaran Tekanan Darah pada Pasien Stroke Akut di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015 Muhammad Al Ghifari 1, Meizly Andina 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter 2 Dosen Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke memiliki serangan akut yang dapat dengan cepat menyebabkan kematian. Penderita stroke mengalami defisit neurologis fokal mendadak dan terjadi melebihi dari 24
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RASIO KADAR KOLESTEROL TOTAL TERHADAP HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DENGAN INSIDENSI STROKE ISKEMIK DI RSUD SUKOHARJO
1 HUBUNGAN ANTARA RASIO KADAR KOLESTEROL TOTAL TERHADAP HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DENGAN INSIDENSI STROKE ISKEMIK DI RSUD SUKOHARJO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan stroke, dimana didapatkan data 6 juta orang meninggal dunia, dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktoral dengan berbagai penyebab disertai manifestasi mayor, dan penyebab kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke bukan lagi penyakit yang asing bagi masyarakat luas belakangan ini. Sudah banyak orang yang mengalaminya, mulai dari usia produktif sampai usia tua dan mengenai
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Januariska
Lebih terperinciBAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu penyakit serebrovaskuler yang paling sering terjadi sekarang ini adalah stroke. Stroke dapat didefinisikan sebagai tanda-tanda klinis yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total kematian di dunia. Pada tahun 2010, prevalensi stroke secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini stroke semakin menakutkan karena frekuensi kejadian yang semakin meninggi serta menjadi momok bagi masyarakat karena tingkat kesembuhannya yang rendah.
Lebih terperinciHUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD
1 HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD dr SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA (Studi Di Wilayah Kerja RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara
Lebih terperinciHEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Hubungan Obesitas Sentral Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Pada Usia 40-60 Tahun Di RSUP H.Adam Malik, Medan. Oleh: HEMAKANEN NAIR A/L VASU 110100413 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN KENAIKAN SUHU TUBUH DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK
HUBUNGAN KENAIKAN SUHU TUBUH DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah hilangnya fungsi otak secara cepat akibat gangguan pada pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh adanya iskemi karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan masalah medis yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Diperkirakan 1 dari 3 orang akan terserang stroke dan 1 dari 7 orang akan meninggal karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 240-57X Gambaran Kejadian Stroke Infark Di Poliklinik Saraf Rsud Al-Ihsan Bandung Periode 201 Muhammad Rafi Wicaksana 1, Nurdjaman Nurimaba 2, Eka Nurhayati 3 1 Prodi
Lebih terperinciHUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASEIN POST-STROKE ISKEMIK AKUT SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASEIN POST-STROKE ISKEMIK AKUT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Eksy Andhika W G.0010068 FAKULTAS
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan masalah kesehatan besar di seluruh dunia sebab tingginya prevalensi dan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran darah otak. Terdapat dua macam stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ketiga terbanyak di negara-negara maju, setelah penyakit jantung dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan yang penting. Stroke sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang utama serta merupakan penyebab kematian ketiga
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang. Satu dari 10 kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan hidup semakin meningkat dan sebagai konsekuensinya maka masalah kesehatan berupa penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Empat jenis utama penyakit tidak menular menurut World Health Organization (WHO) adalah
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN HUBUNGAN FREKUENSI STROKE DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASIEN STROKE NON-HEMORAGIK DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
LEMBAR PERSETUJUAN HUBUNGAN FREKUENSI STROKE DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASIEN STROKE NON-HEMORAGIK DI RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO JURNAL Oleh SRI WAHYUNITA ISMAIL NIM: 8414 11 054 LEMBAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang saat ini dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga menghadapi dampak perubahan
Lebih terperinciGambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012
Gambaran Penderita di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012 Fortunata, July Ivone, Dedeh Supantini Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl.
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Oleh : YULI MARLINA 080100034 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 GAMBARAN FAKTOR RISIKO
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara fokal maupun global, yang berlangsung cepat, lebih dari 24 jam, atau berakhir kematian, tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KADAR HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE ISKEMIK FASE AKUT PADA PASIEN DI UNIT PENYAKIT SARAF RSUD DR.
HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE ISKEMIK FASE AKUT PADA PASIEN DI UNIT PENYAKIT SARAF RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah suatu keadaan akut yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011). Lebih ringkas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend penyakit beberapa puluh tahun belakangan ini mengalami perubahan. Dulu didominasi oleh penyakit infeksi sekarang cenderung kearah penyakit metabolik. Penyakit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu sindrom neurologi dengan ancaman terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.
59 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 34 subyek penderita pasca stroke iskemik yang datang kontrol di poliklinik saraf RSUP Dr. Kariadi selama periode bulan April sampai Juni 2012 dan memenuhi
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013
1 HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2013 Ridwan Nurhakim 1, Solikin 2, Sukarlan 3 INTISARI Jainuddin 1, Imanuddin 2, Rifqah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Dewasa ini, stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh dunia.
Lebih terperinciGAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA DENGAN KLINIS STROKE NON-HEMORAGIK DI BAGIAN RADIOLOGI FK. UNSRAT / SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. DR.
GAMBARAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PENDERITA DENGAN KLINIS STROKE NON-HEMORAGIK DI BAGIAN RADIOLOGI FK. UNSRAT / SMF RADIOLOGI BLU RSUP PROF. DR. R. D KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Stroke adalah salah satu penyakit epidemik global. yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyakit epidemik global yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kualitas hidup seseorang. Tiap tahunnya terdapat 795.000 orang yang terserang
Lebih terperinciHUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE ISKEMIK SERANGAN PERTAMA DENGAN LESI HEMISFER KIRI SKRIPSI
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN GANGGUAN KOGNITIF PASCA STROKE ISKEMIK SERANGAN PERTAMA DENGAN LESI HEMISFER KIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran BAGUS DWI PRASETYO
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE NON HEMORAGIK DAN STROKE HEMORAGIK DI RSUD DR MOEWARDI
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN KEJADIAN STROKE NON HEMORAGIK DAN STROKE HEMORAGIK DI RSUD DR MOEWARDI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri atas analisis deskriptif dan analisis data secara statistik, yaitu karakteristik dasar dan hasil analisis antar variabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian dengan desain observational analitik dengan metode case control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suplai darah ke seluruh tubuh sangat penting bagi kehidupan karena di dalam darah terkandung oksigen yang sangat dibutuhkan sebagai pengangkut bahan makanan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi di dunia. Stroke merupakan penyakit neurologi
Lebih terperinciGAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK YANG DIRAWAT INAP NEUROLOGI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI 2013
Jurnal e-clinic (ecl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 20 GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK YANG DIRAWAT INAP NEUROLOGI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2012 - JUNI 2013
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke bagian otak sehingga mengakibatkan hilangnya fungsi otak (Smeltzer & Suzane, 2001). Hal ini dapat
Lebih terperinciGAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI
GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI OLEH : Sharon Paulina Budiharjo NRP: 1523011038 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang cukup besar di dunia. Stroke adalah gangguan fungsi otak fokal maupun secara menyeluruh yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada arteri yang mendarahi lengan atau kaki. Arteri dalam kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selain kelainan vaskular ( Junaidi, 2011). Terdapat dua macam stroke,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) adalah sindrom klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal maupun global dengan gejala yang berlangsung selama
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012
ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012 Nugraheni M. Letelay, 2013. Pembimbing I : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes Latar
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciStroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sehat secara jasmani dan rohani adalah keinginan setiap manusia moderen, di era pembangunan di segala bidang yang kini sedang digalakkan pemerintah dituntut sosok manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) didefinisikan sebagai gangguan neurologis fokal yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi dalam pembuluh darah (Brashers,
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 - DESEMBER 2014 Fitriana Andiani, 2015 : Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO TAHUN 2014 Merry M. Senduk*, Ricky C. Sondakh*,
Lebih terperinci