Membangun Sistem Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Membangun Sistem Informasi"

Transkripsi

1 Membangun Sistem Informasi 13 CHAPTER 13.1 SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN Membangun system informasi baru adalah salah satu jenis perubahan yang direncanakan dalam organisasi. Pengenalan system informasi yang baru tidak hanya sekedar melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga termasuk perubahan di dalam pekerjaan, keahlian, manajemen, dan organisasi. Ketika kita merancang system informasi baru, kita dapat dikatan kita juga sedang merancang ulang organisasi tersebut. Pembuat system harus mengerti bagaimana sebuah system akan mempengaruhi proses bisnis tertentu dan organisasinya secara keseluruhan. PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN ORGANISASIONAL (Systems Development and Organizational Change) Teknologi informasi dapat mendukung berbagai tingkataan perubahan dalam perusahaan, secara bertahap hingga kedepannya. Figur 13-1 memperlihatkan empat macam perubahan struktural organisasi yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu (1)otomatisasi, (2)rasionalisasi, (3)rekayasa ulang, dan (4)pergeseran paradigma. Setiapnya membawa imbalan dan resiko yang berbeda-beda. Bentuk paling umum dari perubahan organisasional yang dimungkinkan oleh teknologi informasi adalah otomatisasi (automation). Penerapan pertama dari teknologi informasi antara lain adalah membantu karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif. Menghitung gaji mereka, memberi akses instan kepada teller bank untuk melihat catatan tabungan nasabah, dan mengembangkan jaringan terminal pemesanan tiket maskapai penerbangan yang mencakup banyak negara untuk agen pemesanan tiket pesawat adalah contoh-contoh dari awal otomatisasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

2 Figure 13-1 ORGANIZATIONAL CHANGE CARRIES RISK AND REWARD Bentuk perubahan organisasional yang lebih mendalam - yang langsung mengikuti otomatisasi awal adalah rasionalisasi prosedur (rationalization of procedures). Otomatisasi sering sekali mengungkapkan adanya penyempitan (bottleneck) baru dalam produksi dan membuat rangkaian prosedur dan struktur yang sudah ada menjadi menyulitkan. Rasionalisasi prosedur adalah pemangkasan prosedur-prosedur operasional standar. Bentuk paling umum dari perubahan dalam perusahaan adalah otomatisasi dan rasionalisasi. Strategi yang jalannya dan perubahannya relatif lamban ini menghadirkan suatu imbal balik yang tidak terlalu besar, tetapi risikonya kecil. Perubahan yang lebih cepat dan lebih komprehensif seperti rekayasa ulang dan pergeseran paradigma menghasilkan imbalan yang tinggi tetapi kemungkinan gagal yang cukup besar. Bentuk perubahan organisasional yang lebih kuat adalah rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering), yang melaluinya, proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang. Menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat memikirkannya kembali dan memangkas proses bisnisnya untuk meningkatkan kecepatan, layanan, dan kualitas. Rekayasa bisnis menata ulang aliran-aliran kerja, menggabungkan langkah-langkah untuk mengurangi limbah dan mengeliminasi tugas-tugas yang banyak menggunakan kertas yang sifatnya repetitif (kadang-kadang rancangan yang baru juga menghilangkan beberapa pekerjaan). Ini lebih ambisius daripada rasionalisasi prosedur, dan membutuhkan pandangan baru tentang bagaimana proses-proses yang harus diorganisasikan. Merasionalisasikan prosedur dan merancang ulang proses bisnis sifatnya terbatas untuk beberapa bagian bisnis tertentu saja. Sistem informasi yang baru pada akhirnya dapat Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

3 mempengaruhi rancangan seluruh perusahaan dengan mengubah cara perusahaan melaksanakan bisnisnya atau bahkan sifat alamiah dari bisnisnya. Misalnya, perusahaan angkutan dan transportasi Schneider National menggunakan sistem informasi baru untuk mengubah model bisnisnya. Perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut pergeseran paradigma (paradigm shift). Pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dari bisnis, mendefinisikan model bisnis baru, dan sering mengubah sifat perusahaan pada saat ini. PERANCANGAN ULANG PROSES BISNIS (Business Process Redesign) Proses manajemen bisnis menyediakan berbagai alat dan metodologi untuk menganalisis proses yang ada, merancang proses baru, dan mengoptimalkan proses tersebut. BPM tidak pernah menyimpulkan karena proses perbaikan memerlukan perubahan yang berkelanjutan. Perusahaan dapat berlatih proses bisnis manajemen melalui langkah-langkah berikut: 1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan: Salah satu keputusan strategis yang paling penting yang dapat dibuat perusahaan adalah tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan proses bisnis, tetapi memahami proses bisnis apa yang memerlukan perbaikan. Ketika sistem yang digunakan untuk memperkuat model bisnis atau proses bisnis yang salah, bisnis dapat menjadi lebih efisien dalam melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Akibatnya, bisnis menjadi rentan terhadap pesaing yang mungkin telah menemukan model bisnis yang lebih tepat. Waktu dan biaya juga dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang berdampak kecil terhadap kinerja dan pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Manajer perlu menentukan proses bisnis apa yang paling penting dan bagaimana meningkatkan proses ini sehingga dapat membantu kinerja sebuah bisnis. 2. Menganalisis proses yang ada: Proses bisnis yang ada harus dimodelkan dan didokumentasikan, mencatat input, output, sumber daya, dan urutan kegiatan. Tim desain proses mengidentifikasi langkah-langkah berlebihan,tugas kertas-intensif, kemacetan, dan ketidakefisiensian lainnya. 3. Merancang proses baru: Setelah proses yang ada dipetakan dan diukur dari segi waktu dan biaya, tim desain proses akan mencoba untuk memperbaiki proses dengan merancang yang baru. Sebuah ramping baru "menjadi" proses akan didokumentasikan dan model untuk perbandingan dengan proses yang lama. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

4 Figure 13-2 AS-IS BUSINESS PROCESS FOR PURCHASING A BOOK FROM A PHYSICAL BOOKSTORE Gambar 13-2 menggambarkan "AS-IS" proses pembelian buku dari toko buku yang berbentuk fisik. Dapat pertimbangkan apa yang akan terjadi ketika pelanggan mengunjungi toko buku dan mencari di rak buku. Jika ia menemukan buku tersebut, orang itu akan membawanya ke kasir dan membayar itu menggunakan kartu kredit, uang tunai, atau cek. apabila pelanggan tidak dapat menemukan tempat buku yang dicarinya maka ia harus meminta petugas toko buku untuk mencari di rak buku tersebut atau memeriksa catatan persediaan ditoko buku untuk melihat apakah masih ada stoknya. Jika petugas menemukan buku itu, pelanggan membelinya dan kemudian pergi sebaliknya apabila buku tersebut tidak tersedia secara lokal, petugas akan bertanya untuk melakukan pemesanan bagi pelanggan, dari gudang toko buku atau dari distributor buku atau penerbit. Setelah buku yang dipesan tiba di toko buku, seorang karyawan toko buku akan menghubungi pelanggan dan memberi informasi tersebut. Pelanggan kemudian harus pergi ke toko buku lagi untuk mengambil buku tersebut dan membayarnya. Apabila toko buku tersebut tidak dapat memesan buku itu untuk pelanggan, maka pelanggan harus mencobanya toko buku yang lain. Figure 13-3 REDESIGNED PROCESS FOR PURCHASING A BOOK ONLINE Gambar 13-3 mengilustrasikan bagaimana proses pembelian buku dapat dirancang ulang dengan mengambil keuntungan dari internet. Pelanggan mengakses toko buku online melalui internet dari komputernya, kemudian mencari katalog online toko buku untuk buku Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

5 yang dia inginkan. Jika buku tersebut tersedia, pelanggan akan memberikan penyediaan kartu kredit dan alamat pengiriman informasi, dan buku dikirim ke rumah pelanggan. Jika toko buku online tidak membawa buku tersebut maka pelanggan akan mencari buku lagi dan memilih toko buku online yang lain. Proses ini memiliki langkah-langkah jauh lebih sedikit dari pada membeli buku dari toko buku fisik, sehingga membutuhkan usaha jauh lebih sedikit dari pelanggan, dan hanya memerlukan sedikit staf penjualan untuk layanan custumer. Proses yang baru ini jauh lebih efisien dan hemat waktu. Proses rancangan yang baru perlu dibuktikan untuk menunjukkan berapa banyak waktu dan biaya yang dapat dikurangi atau peningkatan nilai dan pelayanan pada pelanggan. Manajemen pertama mengukur waktu dan biaya proses yang ada sebagai dasarnya. 4. Melaksanakan proses baru: Salah satu proses baru telah sepenuhnya dimodelkan dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam set baru prosedur dan aturan kerja. Sistem informasi baru atau tambahan untuk sistem yang ada mungkin harus dilaksanakan untuk mendukung proses desain ulang. Proses baru dan sistem pendukung yang Rollet keluar ke organisasi bisnis. Pada awalnya bisnis menggunakan proses ini, kemudian masalah yang ditemukan dan ditangani. Karyawan yang bekerja dengan proses mungkinkan untuk adanya rekomendasi perbaikan. 5. pengukuran berkelanjutan: Proses yang telah diterapkan dan dioptimalkan, perlu diukur. Mengapa? Karena proses dapat memburuk seiring berjalannya waktu itulah mengapa perlunya adanya pengukuran agar seorang karyawan tidak kembali pada cara-cara lama, yang memungkinkan mereka akan kehilangan efektivitas mereka apabila bisnis mengalami perubahan. Alat Bantu Bagi Manajemen Proses Bisnis (Tools for Business Process Management) Lebih dari 100 perangkat lunak menyediakan alat-alat untuk berbagai aspek BPM, termasuk IBM, Oracle, dan TIBCO. Alat-alat ini dapat membantu bisnis untuk mengidentifikasi dan proses dokumen yang membutuhkan perbaikan, membuat model proses perbaikan, mengambil dan menegakkan aturan proses bisnis, dan mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses baru atau desain ulang, perangkat lunak BPM juga menyediakan analisis untuk memverifikasi bahwa proses kinerja telah ditingkatkan dan mengukur dampak perubahan proses pada indikator utama kinerja bisnis. Beberapa alat BPM dokumen dan proses bisnis memantau untuk membantu perusahaan mengidentifikasi inefisiensi, menggunakan perangkat lunak untuk menghubungkan dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

6 masing-masing sistem perusahaan menggunakan untuk proses tertentu untuk mengidentifikasi tempat masalah. Kategori lain dari alat mengotomatisasi beberapa bagian dari proses bisnis dan menegakkan aturan bisnis sehingga karyawan melakukan proses yang lebih konsisten dan efisien. Sebagai contoh, American National Insurance Company (ANCO), yang menawarkan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan properti, dan, jasa investasi, Pegasystems menggunakan perangkat lunak BPM alur kerja untuk merampingkan proses pelayanan pelanggan di empat kelompok bisnis. Perangkat lunak yang dibangun aturan untuk membimbing perwakilan layanan pelanggan melalui satu tampilan informasi pelanggan yang diselenggarakan dalam beberapa sistem. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk menyulap beberapa aplikasi secara bersamaan untuk menangani pelanggan dan permintaan agen, untuk meningkatkan proses peningkatan kapasitas beban kerja perwakilan layanan pelanggan dengan 192 persen. Kategori ketiga alat membantu bisnis mengintegrasikan sistem yang ada untuk mendukung proses perbaikan. mereka secara otomatis mengelola proses seluruh bisnis, mengambil data dari berbagai sumber dan database, dan menghasilkan transaksi dalam beberapa sistem yang terkait. Sesi interaktif dalam organisasi menjelaskan bagaimana beberapa perusahaan menggunakan alat serupa untuk program manajemen proses bisnis mereka IKHTISAR DARI PENGEMBANGAN SISTEM Sistem informasi baru adalah hasil dari proses pemecahan masalah organisasi. Sebuah sistem informasi baru dibangun sebagai solusi untuk beberapa jenis masalah yang dihadapkan dan dirasakan pada organisasi. Dimana permasalahannya ketika manajer dan karyawan menyadari bahwa performa kerja sebuah organisasi tidak seperti yang diharapkan, dimana ini berarti organisasi harus mengambil keuntungan dari peluang baru untuk performa kerja yang lebih baik Kegiatan dalam memproduksi sebuah solusi dalam sistem informasi untuk masalah organisasi disebut pengembangan sistem. Pengembangan sistem adalah jenis penyelesaian masalah yang dengan kegiatan yang berbeda. Kegiatan ini terdiri dari analisis sistem, desain sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

7 Figure 13-4 THE SYSTEMS DEVELOPMENT PROCESS Gambar ini menunjukan proses pengembangan sistem. Sistem kegiatan pengembangan yang berlangsung secara berurutan. Tetapi beberapa kegiatan mungkin perlu diulang atau dapat dilakukan secara bersamaan, tergantung pada pendekatan yang dilakukan untuk membangun sisttem informasi yang dilakukan para pekerja. ANALISIS SISTEM (Systems Analysis) Analisis Sistem adalah analisis masalah yang dilakukan perusahaan ketika perusahaan mencoba untuk memecahkan masalah dengan sistem informasi. Yang terdiri dari menemukan masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh solusi sistem. Analisis sistem menciptakan suatu petunjuk bagi organisasi dan sistem yang ada, untuk dapat mengidentifikasi pemilik dan pengguna data bersama dengan hardware dan software yang ada. Analisis sistem kemudian merinci masalah sistem yang ada. Dengan memeriksa dokumen, kertas kerja, dan prosedur; mengamati sistem operasi; dan mewawancarai pengguna utama dari sistem, analis dapat mengidentifikasi area masalah dan tujuan solusi akan dicapai. Namun kadangkala solusi mengharuskan untuk membangun sistem informasi baru atau memperbaiki informasi yang sudah ada. Analisis sistem juga mencakup studi kelayakan untuk menentukan apakah solusi yang ditemukan layak untuk digunakan, apabila dilihat dari sudut pandang keuangan, teknis, dan organisasi. Studi kelayakan menentukan apakah sistem yang diproses dapat berinvestasi dengan baik, apakah teknologi yang dibutuhkan untuk sistem yang tersedia dan dapat menangani sistem informasi perusahaan, dan apakah organisasi dapat menangani perubahan yang diperkenalkan oleh sistem. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

8 Biasanya, proses analisis sistem mengidentifikasi beberapa alternatif solusi bagi organisasi untuk dapat mengejar dan menilai kelayakan masing-masing. Sebuah sistem laporan proposal tertulis menggambarkan biaya dan manfaat, dan keuntungan dan kerugian, masing-masing alternatif. Tergantung manajemen dalam menentukan campuran biaya, manfaat, fitur teknis, dan dampak organisasi merupakan alternatif yang paling diinginkan. Menentukan Kebutuhan Informasi (Establishing Information Requirements) Mungkin tugas yang paling menantang dari analis sistem adalah untuk menentukan persyaratan spesifik informasi yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang telah dipilih. Pada tingkat yang paling dasar, kebutuhan informasi dari suatu sistem baru melibatkan pengidentifikasian yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaimana. Persyaratan analisis dengan hati-hati mendefinisikan tujuan dari sistem baru atau diubah dan kemudian mengembangkan penjelasan secara rinci tentang fungsi sistem yang baru harus dilakukan. Analisis kebutuhan Fautly dapat menetukan penyebab utama kegagalan sistem dan sistem yang tinggi biaya pengembangannya. Sehingga apabilah sebuah sistem yang telah dirancang mengalami kesalahan karena kinerjanya yang buruk tidak akan digunakan atau akan dilakukan modifikasi yang besar. Beberapa masalah mungkin tidak memerlukan solusi sistem informasi melainkan membutuhkan penyesuaian dalam manajemen, pelatihan tambahan, ataupun perbaikan prosedur organisasi yang ada. Jika masalah informasi berhubungan, dengan analisis sistem maka mungkin perlu dilakukan diagnosa dalam menyelesaikan masalah tersebut. DESAIN SISTEM (Systems Design) Analisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan desain sistem (system design) memperlihatkan bagaimana sistem akan memenuhi sasaran ini. Desain dari suatu sistem adalah keseluruhan rencana atau model bagi sistem tersebut. Perancang sistem memerincikan spesifikasi sistem yang akan menjalankan fungsi yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Spesifikasi-spesifikasi tersebut akan menangani semua komponen manajerial, organisasional, dan teknologikal dari suatu sistem. Peranan Dari Para Pengguna Akhir (The Role of End Users) Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun sistem secara keseluruhan. Para pengguna harus memiliki kendali yang memadai atas proses desain untuk memastikan bahwa sistem akan mencerminkan prioritas bisnis mereka dan kebutuhan informasi, bukan bias dari staf teknikal. Dalam mengerjakan desain akan meningkatkan pemahaman dari para pengguna dan penerimaan sistem. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

9 MENYELESAIKAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM (Completing The Systems Development Process) Langkah-langkah yang tersisa dalam proses pengembangan sistem akan menerjemahkan spesifikasi solusi yang ditetapkan dalam analisis sistem dan merancangnya ke dalam sistem informasi yang dapat beroperasional dengan sepenuhnya. Hal ini mencangkup langkah-langkah yang terdiri atas pemrograman, pengujian, konversi, produksi dan pemeliharaan. Pemrograman (Programming) Dalam tahap pemrograman spesifikasi sistem dipersiapkan, selama tahap perancangan diterjemahkan ke dalam perangkat lunak kode program. Pengujian (Testing) Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian sistem informasi dapat dibagi ke dalam 3 tipe aktivitas, yaitu: pengujian unit, pengujian sistem dan pengujian penerimaan. Pengujian unit (unit testing) atau pengujian program, terdiri atas menguji tiap-tiap program secara terpisah dalam sistem. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa programprogram telah bebas dari kesalahan. Pengujian sistem (system testing) akan menguji fungsi dari sistem informasi secara keseluruhan. Ini mencoba untuk menentukan apakah modulmodul yang berlainan akan berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan dan apakah kesenjangan yang terjadi diantara cara sistem benar-benar bekerja dan cara yang dipahami. Pengujian penerimaan (Acceptance testing) menyediakan sertifikasi final yang mana sistem siap untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi. Ketika semua pihak dipuaskan bahwa sistem yang baru memenuhi standar-standar mereka, maka sistem akan diterima secara formal untuk instalasi. Tim pengembangan sistem bekerja sama dengan para pengguna untuk merancang suatu rencana pengujian yang sistematis. Rencana pengujian (test plan) meliputi semua persiapan untuk serangkaian pengujian yang telah dibahas. Konversi (Conversion) Konversi merupakan suatu proses perubahan dari sistem yang lama menuju sistem yang baru. Empat strategi utama konversi yang dapat dilakukan adalah: 1. Strategi Paralel, baik sistem yang lama maupun penggantiannya yang potensial dijalankan bersama-sama pada suatu waktu hingga setiap orang meyakini salah satu fungsi yang baru dengan benar. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

10 2. Strategi Pemangkasan Secara Langsung, menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan dengan sistem yang baru pada hari yang telah ditentukan. 3. Strategi Penelitian Percobaan, memperkenalkan suatu sistem yang baru kepada hanya area yang terbatas dari organisasi. Seperti misalnya sebuah departemen tunggal atau unit operasional. 4. Strategi Pendekatan Secara Bertahap, memperkenalkan suatu sistem yang baru secara bertahap, baik dengan fungsi atau dengan unit organisasional. Berpindah dari suatu sistem yang lama menjadi suatu sistem yang baru mensyaratkan para pengguna akhir dilatih untuk menggunakan sistem yang baru. Dokumentasi (documentation) yang terperinci memperlihatkan bagaimana sistem bekerja baik dari sudut pandang teknikal maupun pengguna akhir yang diselesaikan selama masa konversi untuk digunakan dalam pelatihan dan kegiatan operasional setiap hari. Produksi dan Pemeliharaan (Production and Maintenance) Dalam tahap ini sistem akan dikaji ulang oleh para pengguna dan para spesialis teknikal untuk menentukan seberapa baik ini telah memenuhi tujuan awalnya dan untuk memutuskan apakah terdapat perbaikan atau modifikasi yang diperintahkan. Setelah sistem telah terpasang dengan baik, maka harus dipelihara sementara itu berada dalam produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan yang baru, atau meningkatkan efisiensi pemrosesan, diistilahkan dengan pemeliharaan. PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM: METODOLOGI TERSTRUKTUR DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK (Modeling and Designing Systems: Structured and Object-Oriented Methodologies) Terdapat metodologi alternatif untuk membuat model dan merancang sistem. Metodologi yang terstruktur dan pengembangan yang berorientasi pada objek merupakan yang paling penting. Metodologi Terstruktur (Structured Methodologies) Terstruktur mengacu pada kenyataan bahwa teknik-teknik yang dilakukan adalah tahap demi tahap, dengan tiap tahap dibangun pada tahap yang sebelumnya. Metodologi terstruktur arahnya dari atas ke bawah, maju dari yang tertinggi, level yang paling abstrak menuju level rincian yang terendah dari yang umum menjadi yang spesifik. Metode pengembangan terstruktur sifatnya berorientasi proses, berfokus terutama kepada pemodelan proses, atau tindakan mengambil, menyimpan, memanipulasi, dan mendistribusikan data seiring data tersebut mengalir melalui suatu sistem. Perangkat utama untuk merepresentasikan proses dari komponen data dan alur data diantara mereka adalah diagram alur data (data flow Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

11 diagram DFD). Diagram alur data menawarkan suatu model grafik logis atas alur informasi, membagi bagi sistem kedalam modul-modul yang menunjukkan level rincian yang dapat dikendalikan. Alat bantu lainnya bagi analisis terstruktur adalah kamus data (dictionary data), yang mana berisi informasi mengenai bagian data individual dan pengelompokkan data didalam suatu sistem. Kamus data merupakan konten alur data dan penyimpanan data sehingga para pembangun sistem memahami dengan tepat bagian dari data yang mereka isi. Spesifikasi proses (Process Specifications) menggambarkan transformasi yang terjadi didalam level diagram alur data yang terendah. Dalam metodologi terstruktur, desain perangkat lunak akan dibuat model dengan menggunakan diagram struktur dengan hirarki. Diagram Struktur adalah diagram dari atas ke bawah, memperlihatkan tiap-tiap level desain, hubungannya dengan level-level lainnya, dan tempatnya dalam keseluruhan struktur desain. Pengembangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Development) Metode terstruktur yang bermanfaat bagi proses permodelan, tetapi tidak dapat menangani permodelan data dengan baik. Memperlakukan data dan proses sebagai entitas yang terpisah secara logis, sedangkan dalam dunia nyata pemisahan tersebut terlihat tidak lazim. Konvensi permodelan yang berbeda digunakan untuk analisis (diagram alur data) dan untuk desain (diagram struktur). Pengembangan berorientasi objek menangani permasalahan tersebut. Pengembangan berorientasi pada objek menggunakan objek sebagai unit dasar dari analisis sistem dan desain. Suatu objek yang menggabungkan data dan proses tertentu yang beroperasional dengan data tersebut. Data dikemas dalam suatu objek yang dapat diakses dan dimodifikasi hanya dengan mengoperasionalkan, atau metode, yang terkait dengan objek tersebut. Ketimbang melewatkan data pada prosedur, program akan mengirimkan suatu pesan bagi objek untuk mengerjakan operasional yang telah tertanam didalamnya. Sistem dimodelkan sebagai suatu kumpulan dari objek-objek dan hubungan diantara mereka. Karena pemrosesan yang logis yang terletak didalam objek daripada dalam perangkat lunak program yang terpisah, maka objek harus bekerja sama satu sama lain untuk membuat sistem dapat bekerja. Pemodelan berorientasi objek berdasarkan pada konsep kelas dan turunan. Pengembangan berorientasi objek lebih berulang dan bertahap daripada pengembangan terstruktur tradisional, karena objek-objek dapat dipakai ulang, pengembangan berorientasi objek berpotensi menghemat waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak karena perusahaan dapat memakai ulang objek perangkat lunak yang telah dibuat sebagai bahan untuk aplikasi lainnya. Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer (Computer Aided Software Engineering - CASE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

12 Computer Aided Software Engineering - CASE bisa juga disebut computer-aided systems engineering. Menyediakan alat-alat perangkat lunak untuk melakukan otomatisasi metodologi yang baru saja kita diskripsikan untuk mengurangi pekerjaan yang berulang yang pengembang harus lakukan. Alat-alat CASE juga memfasilitasi penciptaan dari dokumentasi yang jelas dan koordinasi usaha tim pengembang. Peralatan CASE menyediakan fasilitas grafis untuk menciptakan bagan, diagram, layar dan laporan, dan lainlain. Alat-alat CASE berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan: Menguatkan standar metodologi pengembangan dan mendesain ketertiban. Meningkatkan komunikasi diantara pengguna dan ahli teknik. Mengelompokkan dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan kecepatan akses untuk mereka menggunakan desain penyimpanan PENDEKATAN ALTERNATIF PEMBANGUNAN SISTEM Sistem memiliki perbedaan pada ukuran dan kompleksitas teknologi dan pada masalah organisasi yang akan diselesaikan. SIKLUS HIDUP SISTEM TRADISIONAL (Traditional Systems Life Cycle) Metode paling lama untuk membangun sistem informasi. Metodologi daur hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun suatu sistem, membagi pengembangan sistem kedalam tahapan formal. Pada pendekatan ini para ahli (analis sistem dan programmer) berperan lebih dominan daripada pengguna. Para ahli bertanggung jawab banyak, dari analisa sistem, desain dan penerapan kerja. Sistem daur hidup masih digunakan untuk membangun sistem besar yang kompleks yang mensyaratkan ketepatan dan mensyaratkan analisa formal, spesifikasi yang sudah diketahui dan kontrol yang ketat selama proses membangun sistem. Pendekatan ini membutuhkan banyak biaya, waktu dan tidak fleksibel. Daur hidup sistem didominasi oleh pendekatan waterfall yang maksudnya adalah tugas dari sutau tahapan harus selesai sebelum tahapan lain dimulai. Pendekatan ini juga tidak cocok untuk sistem desktop yang kecil. PEMBUATAN PROTOTIPE (Prototyping) Prototyping terdiri dari membangun sebuah sistem experimental secara cepat dan biaya bagi pengguna untuk mengevaluasi yang murah. Berinteraksi dengan prototype, pengguna dapat memiliki ide yang lebih baik dari kebutuhan informasi. Menggunakan proses iterative pengembangan sistem, yaitu proses dari desain permulaan, mencobanya, memperbaiki, dan mencobanya lagi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

13 Tahapan Dalam Pembuatan Prototipe 1. Mengetahui kebutuhan dasar pengguna. Pengembang bekerja dengan pengguna dalam waktu yang cukup lama untuk mengetahui kebutuhan pengguna (informasi). 2. Mengembangkan purwarupa awal. Pengembang menciptakan purwarupa secara cepat dengan alat untuk membuat software yang cepat. 3. Menggunakan purwarupa. Pengguna bekerja dengan purwarupa tersebut untuk menilai seberapa baik purwarupa tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan memberikan masukan untuk pengembangan purwarupa. 4. Memperbaiki dan meningkatkan purwarupa. Pengembang mencatat permintaan pengguna dan memperbaiki purwarupa. Setelah itu, proses kembali ke tahap 3 dan 4 sampai pengguna puas. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Prototyping Kelebihan menggunakan Prototyping Sangat berguna saat ada ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi desain. Digunakan untuk menghasilkan sistem yang sesuai kebutuhan pengguna. Kekurangan menggunakan prototyping Tidak mengakomodasi data atau pengguna dalam jumlah banyak. PENGEMBANGAN OLEH PENGGUNA AKHIR (End - User Development) Merujuk pada sistem informasi yang dikembangkan sendiri oleh pengguna dengan atau tanpa didampingi oleh ahli. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya serangkaian peralatan software yang diketegorikan sebagai Fourth-generation languages. Bagaimanapun, Fourth-generation tools tidak dapat menggantikan alat konvesional untuk beberapa aplikasi bisnis karena mereka tidak dapat menangani pemrosesan transaksi dalam jumlah banyak atau aplikasi dengan penuh dengan logika prosedur dan kebutuhan akan pembaharuan. Perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan pengembangan aplikasi pengguna dengan cara mengontrol pengembangan aplikasi pengguna dengan biaya pembenaran dari proyek sistem informasi pengguna dan menetapkan perangkat keras, lunak dan standar kualitas untuk pengembangan aplikasi pengguna. PAKET PERANGKAT LUNAK APLIKASI DAN ALIH DAYA (Application Software Packages and Outsourcing) Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan aplikasi, membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mendapatkan aplikasi berdasar permintaan yang dikembangkan oleh perusahaan luar secara alih daya. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

14 Paket Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software Packages) Saat ini banyak sistem yang dibuat dalam sebuah paket aplikasi perangkat lunak. Jika paket ini bisa memenui kebutuhan perusahaan, maka hal ini akan dapat menghemat biaya dan waktu karena perusahaan tidak perlu membuat softwarenya sendiri. Penyedia paket memberikan perawatan dan dukungan untuk sistem. Perusahaan juga bisa meminta penyedia untuk melakukan Customization. Customization memungkinkan paket perangkat lunak untuk dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan tanpa merusak software itu. Ketika sistem dikembangakan menggunakan menggunakan paket aplikasi perangkat lunak, analis sistem akan menyertakan evaluasi paket. Kriteria evaluasi meliputi fungsi yang dihasilkan oleh paket tersebut, fleksibilitas, kemudahan bagi pengguna, sumber hardware dan software, database yang dibutuhkan, instalasi dan perawatan, dokumentasi, kualitas penyedia dan biaya. Ketika kebutuhan organisasi bertentangan dengan cara paket itu bekerja dan paket tidak dapat di ubah, maka organisasi harus beradaptasi pada paket tersebut dan merubah prosedur. Alih Daya (Outsourcing) Perusahaan dapat menggunakan sumber daya dari luar untuk membangun atau menjalankan sistem informasi. Seperti komputerisasi berbasis cloud dan Penyedia SaaS. Wujud lain dari outsourcing adalah perusahaan dapat mempekerjakan penyedia dari luar untuk mendesain dan menciptakan software untuk sistemnya, tetapi perusahaan akan menjalankan aplikasi tersebut di komputernya. Salah satu cara untuk mengurangi biaya outsourcing adalah dengan memilih offshore outsourcing. Perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing adalah perusahaan yang mengetahui secara menyeluruh tentang proyek, termasuk persyaratannya, cara penerapannya, mengantisipasi keuntungan, biaya komponen dan metrics untuk mengukur kinerja PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT (Rapid Application Development-RAD) Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD) menggambarkan proses yang cepat dalam membangun sebuah sistem. Joint Application Design, digunakan untuk mempercepat pengumpulan informasi yang dibutuhkan dan untuk mengembangkan desain sistem permulaan. Agile Development, berfokus pada pembuatan suatu software dengan memecah proyek besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

15 PENGEMBANGAN BERBASIS KOMPONEN DAN LAYANAN WEB (Component-Based Development And Web Services) Pengembangan berbasis komponen, merujuk pada penggabungan beberapa komponen software sehingga menjadi suatu aplikasi yang meyeluruh. Contoh, toko online menggabungkan chart, mesin pencarian dan autentikasi pengguna. Layanan Web dan Komputasi Berorientasi Layanan (Web Services and Service- Oriented Computing) Memungkinkan sebuah perusahaan untuk berbagi data dan pelayanan pada perusahaan lain tanpa memerlukan penyesuaian program yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan karena menggunakan suatu standar yang universal. Universitas Atma Jaya Yogyakarta,

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI. Defri Kurniawan, M.Kom

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI. Defri Kurniawan, M.Kom MEMBANGUN SISTEM INFORMASI Defri Kurniawan, M.Kom Learning Objectives Menunjukkan bagaimana membangun sistem baru yang menghasilkan perubahan organisasi. Mengidentifikasi dan menggambarkan kegiatan inti

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Teknologi Informasi dan Sistem Analisis dan pengembangan Sistem Informasi Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC) 1. Pengertian DLC atau Software Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-18 TUGAS 1.4 - RANGKUMAN METODE, ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dosen Pengajar : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

MINGGU 13. Mengembangkan Sistem

MINGGU 13. Mengembangkan Sistem MINGGU 13 NAMA MATAKULIAH Pokok Bahasan: Tujuan Instruksional Khusus: Mengembangkan Sistem Referensi: 1. Bab 13 : Kenneth C.Laudon & Jane P.Laudon, Management Information System, 13 rd edition, Prentice

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan Menjelaskan definisi pengembangan sistem dan fase dan kegiatan pada system development lifecycle (SDLC) Menjelaskan perbedaan antara model, teknik, dan metodologi pengembangan

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System Development) Pengembangan sistem didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE Materi ke-2 Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14 PENGEMBANGAN SISTEM METODE PENGEMBANGAN SISTEM Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia Metode yang paling

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM ALTERNATIF. A. Ridwan Siregar

PENGEMBANGAN SISTEM ALTERNATIF. A. Ridwan Siregar PENGEMBANGAN SISTEM ALTERNATIF A. Ridwan Siregar PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM ALTERNATIF Sistem berbeda-beda dalam hal ukuran, kompleksitas teknologi, dan dalam hal problem organisasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) adalah metodologi yang digunakan untuk menggambarkan proses untuk membangun sistem informasi, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi dalam cara yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK pengembangan perangkat lunak (PL) dapat dianggap sebagai lingkaran pemecahan masalah. Untuk menyelesaikan masalah besar, dipecah menjadi kecil terus-menerus sampai paling kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Software Process(2) Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model 1. Waterfall Model 2. V Model 3. RAD Model 2. Prototyping Model 3. Evolutionary Model 1. Incremental Model

Lebih terperinci

Business Process Reengineering ( BPR )

Business Process Reengineering ( BPR ) Business Process Reengineering ( BPR ) BPR atau Reengineering Proses Bisnis secara umum didefinisikan sebagai pemikiran ulang secara fundamental dan mendesain ulang proses bisnis untuk meraih perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan hadirnya internet akhir-akhir ini yaitu salah satunya metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat, bahkan sampai pada

Lebih terperinci

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman)

Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen :Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Developing Business/IT Solution (Tugas Individu-Rangkuman) Disusun Oleh : Bagus Pahlevi P056121801.50 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Tugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12

Tugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12 Tugas Softskill Mata Kuliah Nama : Sistem Informasi Manajemen : Waldhi Supriono NPM : 37111352 Kelas : 2 DB 12 Universitas Gundarma 2011 Siklus Hidup Sistem Siklus Hidup Sistem DASAR PERENCANAAN SISTIM

Lebih terperinci

PROSES DESAIN. 1. Metodologi Pengembangan Sistem

PROSES DESAIN. 1. Metodologi Pengembangan Sistem PROSES DESAIN 1. Metodologi Pengembangan Sistem SDLC (Systems Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi

Lebih terperinci

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan

Lebih terperinci

Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak)

Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) 4.1 Pendahuluan Proses pengembangan atau pengembangan perangkat lunak secara umum merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan dalam siklus

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dokumen dan barang-barang yang berguna untuk melayani kebutuhan segenap masyarakat

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pengembangan Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Proses dalam Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem - serangkaian kegiatan, metode, praktik, dan alat-alat terotomatisasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN SIKLUS HIDUP SISTEM. Tahap-tahap Siklus Hidup. Pengelolaan Siklus Hidup

PENDAHULUAN SIKLUS HIDUP SISTEM. Tahap-tahap Siklus Hidup. Pengelolaan Siklus Hidup DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 2 SIKLUS HIDUP SISTEM... 2 Tahap-tahap Siklus Hidup... 2 Pengelolaan Siklus Hidup... 2 Tanggung Jawab Eksekutif... 3 Komite Pengarah SIM... 3 Kepemimpinan Proyek... 4 TAHAP PERENCANAAN...

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelian Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk

Lebih terperinci

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI METODE DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) SDLC adalah suatu proses logis dimana analis sistem, engineer, programmer, dan pengguna (end-users) membangun sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Wardani (2013) melakukan penelitian tentang sistem informasi pengolahan data nilai siswa dilakukan oleh guru dengan berbasis web. Pada Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PADA

Lebih terperinci

KELOMPOK 1. Metode Pengembangan Sistem Informasi. Imelda Florensia Stefani. P.

KELOMPOK 1. Metode Pengembangan Sistem Informasi. Imelda Florensia Stefani. P. KELOMPOK 1 Imelda Florensia Stefani. P. Tangkuman Metode Pengembangan Sistem Informasi Pokok Bahasan Metode Pengembangan Sistem Informasi : -CBIS Life Cycle -System Development Life Cycle (SDLC) atau sering

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( 2 nd week) Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC) RAHMAD HIDAYAH /41813120037 FASILKOM / SISTEM INFORMASI DOSEN : WAHYU HARI HAJI, S.Kom, MM Siklus Hidup Perangkat Lunak (Software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini proses pengiriman dan penerimaan barang antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak luput dari jasa transportasi baik dari transportasi darat, laut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi telah menjadi salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Proses Pra Penelitian 1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian 2. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan 3. Pengumpulan data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium klinik kesehatan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa kesehatan yang pelayanannya sudah banyak di gunakan jasanya oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi mengalami perkembangan pesat. Perusahaan yang memanfaatkan sistem informasi berjuang untuk mendapatkan perhatian konsumen tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang PT Bank Mandiri Cabang Jakarta Mal Puri Indah, merupakan Perusahaan Perseroan (Persero) yang bergerak di bidang jasa perbankan dengan misi umum untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc.

Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi. Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc. Metode pengembangan Sistem Teknologi Informasi Surahyo Sumarsono, B.Eng., M.Eng.Sc. surahyo.sumarsono@ugm.ac.id Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Pengembangan sistem teknologi informasi (STI) dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk yang dijual di Toko Barokah yaitu busana dan kebaya. Dalam proses penjualannya, Toko

Lebih terperinci

Proses Pengembangan Sistem

Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem Andreas Hadiyono Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id Backgorund Dosen Universitas Gunadarma (2010-Sekarang) Web development and web security di kemenpora.go.id,

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Sistem Informasi Suatu sistem adalah kombinasi sumber daya (entitas) untuk mengkonversi input menjadi output (informasi). Dalam setiap sistem, masing-masing bagian sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

KELOMPOK 3. Imelda Florensia Stefani. P. Tangkuman Gladis Ansiga Ariyanto Pakaya Andre Lay

KELOMPOK 3. Imelda Florensia Stefani. P. Tangkuman Gladis Ansiga Ariyanto Pakaya Andre Lay KELOMPOK 3 Imelda Florensia Stefani. P. Tangkuman Gladis Ansiga Ariyanto Pakaya Andre Lay Pokok Bahasan Metode Pengembangan Sistem Informasi : -CBIS Life Cycle -System Development Life Cycle (SDLC) atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

A. Spesifikasi Perangkat Lunak

A. Spesifikasi Perangkat Lunak A. Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan otomasi dari proses bisnis pada sebuah organisasi, untuk menghasilkan operasi bisnis (organisasi) yang efektif (akurat) dan efisien (cepat dan murah).

Lebih terperinci

KELOMPOK 1. Metode Pengembangan Sistem Informasi. Imelda Florensia Stefani. P. 1

KELOMPOK 1. Metode Pengembangan Sistem Informasi. Imelda Florensia Stefani. P. 1 KELOMPOK 1 Imelda Florensia Stefani. P. Tangkuman Metode Pengembangan Sistem Informasi @Stefanikha69 1 Pokok Bahasan Metode Pengembangan Sistem Informasi : -CBIS Life Cycle -System Development Life Cycle

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN

PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN PENERAPAN KONSEP SAAS (SOFTWARE AS A SERVICE) PADA APLIKASI PENGGAJIAN Andy Prasetyo Utomo Fakultas Teknik, Program Studi Sistem Informasi Universitas Muria Kudus Email: andyutomo@gmail.com ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem

Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem Siklus, Teknik dan Metodologi System Development Life Cycle (SDLC) Metode Prototyping Metode Rapid Application Development (RAD) Metode Soft System Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi literatur berupa mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pembahasan

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( )

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM. Haryanti Susanto ( ) AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM Haryanti Susanto (12210034) Bella Dona (122100 ) Tujuan Pembelajaran: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mampu mengidentifikasi berbagai tahap dalam SDLC. Memahami

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus) (Hendrayudi, 2009). Perangkat lunak aplikasi yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsefn Company adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion (pakaian) seperti jeans Denim atau jeans dengan menggunakan label perusahaan itu sendiri yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Global sekarang ini, sistem basis data sudah menjadi satu hal yang paling penting dan menjadi sorotan utama di dunia. Banyak sekali hal yang terpengaruh oleh

Lebih terperinci

System Design. Jika system analysis menekankan pada masalah bisnis, system design menekankan pada segi teknis atau berfokus pada implementasi sistem.

System Design. Jika system analysis menekankan pada masalah bisnis, system design menekankan pada segi teknis atau berfokus pada implementasi sistem. SYSTEMS DESIGN Chapter Map System Design Desain sistem informasi didefinisikan sebagai tugas-tugas yang berfokus pada spesifikasi solusi berbasis komputeri yang detil. Disebut juga dengan physical design.

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. ARINDO PRATAMA (PT. AP) merupakan sebuah perusahaan nasional yang berdiri pada tahun 1993 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. PT ARINDO PRATAMA adalah badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tukang Sayur adalah salah satu pekerjaan yang barang dagangannya sering dicari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangannya seharisehari. Namun, Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan kerja BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menerangkan beberapa acuan dalam melakukan kerja praktek di sebuah Teleshop yakni antara lain latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, batasan masalah,

Lebih terperinci

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Metode Waterfall Merupakan pendekatan tradisional One big project Fase yang lain dimulai setelah fase sebelumnya selesai (sequential process) Tanpa backtracking

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi. Modul XIII

Pengembangan Sistem Informasi. Modul XIII Pengembangan Sistem Informasi Modul XIII Pembahasan Hal umum yang perlu diketahui didalam Pengembangan sistem Menjelaskan pentingnya manajemen proyek, studi kelayakan, dokumentasi dan teknik pengumpulan

Lebih terperinci

SOFTWARE PROCESS MODEL

SOFTWARE PROCESS MODEL Bahan Ajar Rekaya Perangkat Lunak SOFTWARE PROCESS MODEL Linear SequentialModel/ Waterfall Model Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel

BAB 1 PENDAHULUAN. produk utama yaitu produk berupa alat-alat medis yang terbuat dari stainless steel BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV Prima Raya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang dengan menawarkan berbagai alat medis dan kesehatan yang biasa digunakan di berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi sistem informasi akuntansi mempermudah proses bisnis suatu perusahaan. Contoh sistem keuangan yang dibuat khusus untuk para Usaha Mikro

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya pada Rental Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN (Studi Kasus: Rumah Makan Puti Minang Cabang Pringsewu) M. Ibnu Johan 1, Nur Aminudin 2

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN (Studi Kasus: Rumah Makan Puti Minang Cabang Pringsewu) M. Ibnu Johan 1, Nur Aminudin 2 PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN (Studi Kasus: Rumah Makan Puti Minang Cabang Pringsewu) M. Ibnu Johan 1, Nur Aminudin 2 Jurusan Sistem Informasi (STMIK) Pringsewu Jl. Wismarini No.09 Pringsewu

Lebih terperinci

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina* Review of Process Model SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina* Beberapa Model Proses RPL Linear Sequential Model Evolutionary Software Process Model Incremental Model Spiral Model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berguna sebagai salah satu sarana pendidikan dan komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan 24 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data, penulis memilih bagian penjualan dan pembelian bertempat di Distro

Lebih terperinci

Chapter. Membangun Sistem. (Building Systems) by Prentice Hall

Chapter. Membangun Sistem. (Building Systems) by Prentice Hall Chapter 13 Membangun Sistem (Building Systems) 13.1 2007 by Prentice Hall LEARNING OBJECTIVES Menunjukkan bagaimana membangun sistem baru menghasilkan perubahan organisasi. Mengidentifikasi dan menggambarkan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENDAHULUAN 1. Apakah Perangkat Lunak? 2. Apakah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)? 3. Apa perbedaan antara RPL dengan ilmu komputer (computer science)? 4. Apa perbedaan RPL dan rekayasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci