PENERAPAN METODE DIRECT METHOD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE DIRECT METHOD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE DIRECT METHOD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI MODEL PALOPO Sahrainy MTs Negeri Model Palopo Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pronunciation bahasa siswa kelas VIII-A MTs Negeri Model Palopo melalui metode direct method. Direct Method (DM) adalah sebuah metode pembelajaran bahasa yang digunakan oleh Francois Gouin untuk menggantikan metode yang popular sebelumnya yaitu, Grammar Translation Method. Direct Method dikembangkan dengan menambahkan aktifitas fisik di dalam proses pembelajaran bahasa. Hasil penelitian ini menemukan bahwa (1) Penggunaan metode direc method pada pembelajaran bahasa di MTs sangat efektif; (2) Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memperoleh data pembelajaran yang efektif dan efisien; (3) Pentingnya motivasi siswa dalam pembelajaran setiap mata pelajaran; (4) Penelitian Tindakan Kelas membantu guru menemukanmetode pembelajaran yang tepat, membantu siswa dalam peningkatan motivasi belajar. Kata Kunci: Pronunciation bahasa, metode direct method Kemampuan menggunakan bahasa merupakan suatu keharusan pada era lobal sebagai alat komunikasi saat ini. Oleh karena itu penguasaan bahasa inggris pada level kelas menengah sangat ditekankan, khususnya siswa MTs Negeri Model Palopo, diharapkan dengan penguasaan bahasa inggris yang baik, siswa MTs Negeri Model Palopo dapat menjadi individu individu yang siap berperan aktif dalam persaingan global nanti. Pengajaran mata pelajaran bahasa di MTs Negeri Model Palopo masih meliputi 4 hal yang utama, yaitu Listening (menyimak), Speaking (berbicara), Reading (membaca) dan Writing (menulis). Unsur unsur bahasa yang lainnya juga diajarkan, antara lain Vocabulary (kosa kata), grammar (tata bahasa) dan Pronunciation (pelafalan) sesuai dengan kisi kisi pencapaian indicator dalam alat pencapaian tujuan pembelajaran. Dari keempat 4 keterampilan bahasa tersebut, pembelajaran keterampilan berbicara yang berkaitan dengan pronunciation ternyata kurang berjalan sebagaimana mestinya. Dalam kenyataannya siswa masih lemah dalam hal pelafalan. Dalam hal ini peneliti menemukan banyak sekali kesalahan siswa dalam melafalkan suatu kosa kata dengan benar. Misalnya, saat siswa melafalkan book (bok), You (yu) menjadi (you), usually menjadi (usally) dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Pronunciation siswa sangat kental dipengaruhi oleh pelafalan bahasa ibu mereka, yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Tidak mengherankan bila pengaruh bahasa ibu (L1) ini mempengaruhi dalam penguasaan bahasa asing atau bahasa kedua (L2). 82

2 Jurnal Pendidikan IQRA Sebagaimana kita ketahui, bahwa Bahasa inggris merupakan salah satu bahasa asing yang sangat tidak konsisten dalam pelafalan suatu kosa kata. Pembelajaran di MTs Negeri Model Palopo seharusnya bisa lebih menekankan pada aspek bahasa inggris sebagai alat komunikasi, jadi siswa MTs Negeri Model Palopo bukan hanya mempelajari kaidah kaidah bahasa, akan tetapi siswa harus bisa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataannya siswa masih sulit menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, setidaknya mereka bisa menggunakannya dalam pembelajaran bahasa, namun hal ini pun sangat sulit dilakukan dengan segala macam alasan yang mereka lontarkan. Pembelajaran seperti ini menyebabkan siswa kurang bisa berbicara dalam bahasa inggris, dan keengganan mereka ini menyebabkan mereka para siswa tidak terlatih untuk melafalkan vocabularies dengan benar. Pronunciation atau pelafalan di dalam bahasa sendiri sangatlah penting. Kesalahan dalam pelafalan suatu kosa kata bisa menyebabkan salah pengertian pada saat kita berbicara dalam bahasa. Misalnya seperti pelafalan (I) yang bermakna saya diucapkan i, bukan ai tidak akan bermakna apa apa. DIRECT METHOD Direct Method (DM) adalah sebuah metode pembelajaran bahasa yang digunakan oleh Francois Gouin untuk menggantikan metode yang popular sebelumnya yaitu, Grammar Translation Method. Direct Method dikembangkan dengan menambahkan aktifitas fisik di dalam proses pembelajaran bahasa. Gouin menerapkan prinsip prinsip yang merupakan gabungan dari ide, visualisasi serta aktifitas yang sesuai dengan kenyataan kehidupan sehari hari. Krashen dalam Setiyadi (2006: 17) menyebutkan beberapa prinsip Direct Method, antara lain: (1) Grammar diajarkan berdasarkan situasi dan melalui proses induktif. (2) Syllabus berdasarkan situasi dan berhubungan dengan kosa kata dan tata bahasa sehari hari. (3) Grammar dan Vocabulary diajarakan secara lisan. (4) Makna kongkrit dijelaskan dengan cara menunjukkan obyek fisik dan obyek abstrak melalui penggabungan ide dan tidak melalui penterjemahan. (5) Pengulangan materi baru dimaksudkan agar para pembelajar dapat memperoleh bahasa secara alamiah. (6) Listening (menyimak) dan menirukan suara didrill sehingga pembelajar bahasa secara otomatis bisa mengucapkan suara tersebut dengan benar. (7) Pembelajar bahasa belajar bahasa target di dalam kelas setiap saat. (8) Bunyi bahasa sangatlah penting, dan bunyi tersebut diajarkan di awal awal pelajaran. (9) Membaca harus dengan dua skill yaitu mendengarkan dan berbicara, dan materi bacaan harus mengandung dua skill tersebut. Tidak ada standarisasi dalam prosedur penggunaan Direct Method, setiap orang bias mengembangkan prosedur mereka sendiri, selama prosedur tersebut sesuai dengan prinsip prinsip yang dianut oleh Direct Method. Satu hal yang menjadi dasar prosedur pengajaran bahasa dengan menggunakan direct method adalah pertama, bahasa diperkenalkan melalui telinga, kemudian diteruskan 83

3 melalui mata dan yang terakhir adalah dengan membaca dan menulis. Peneliti menggunakan prosedur berdasarkan apa yang dianjurkan Larsen Freeman (2000: 26-28) di bawah ini: (1) Setiap siswa mempunyai materi bacaan mereka sendiri. (2) Siswa dipanggil satu persatu, dan mereka membaca materi bacaan mereka dengan keras. (3) Setelah murid selesai membaca, guru bertanya pada siswa menggunakan bahasa target apakah siswa tersebut ada pertanyaan. (4) Guru memberikan contoh pronunciation yang benar pada siswa. (5) Guru memberikan pertanyaan pada siswa-siswa di dalam kelas tersebut. (6) Siswa membuat pertanyaan dan pernyataan mereka sendiri, kemudian mereka meneruskannya dengan cara melempar pertanyaan pada murid yang lain dia dalam kelas. (7) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan, dengan cara mengisi titik titik. (8) Siswa membaca sebuah kalimat dengan keras, dan mereka harus memberikan jawaban pada titik titik pada saat mereka membaca teks bacaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah terhadap lemahnya pronunciation bahasa inggris siswa kelas VIII-A MTs Negeri Model Palopo yang ditandai dengan adanya siklus dan refleksi. Adapun penelitian tindakan kelas ini terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan terdiri atas kegiatan: 1) Penyususunan RPP 2) Penyiapan scenario pembelajaran b. Pelaksanaan (action) terdiri atas kegiatan. 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan metode direc method. 3) Siswa diberikan materi bacaan oleh guru sesuai dengan topic yang telah ditentukan. 4) Siswa dipangggil satu persatu untuk membaca materi bacaan dengan keras. 5) Setelah siswa membaca guru bertanya dengan bahasa target apakah ada pertanyaan. 6) Guru member contoh pronunciation yang benar pada siswa. 7) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang situasi pembelajaran pronunciation. 8) Guru meminta siswa untuk mengertjakan latihan membaca berdasarkan bacaan yang diberikan. 9) Guru mengadakan observasi tentang proses pembelajaran. 10) Guru mengevaluasi pronunciation siswa 84

4 Jurnal Pendidikan IQRA c. Pengamatan (observing) Yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes, sehingga diketahui hasilnya, atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. c. Refleksi Yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil kegiatan siklus 2. Siklus II a. Perencaan (planning) terdiri atas kegiatan: 1) Penyususunan RPP 2) Penyiapan scenario pembelajaran b. Pelaksanaan (action) terdiri atas kegiatan. 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal. 2) Proses pembelajaran masih menerapkan metode direc method. 3) Siswa diberikan materi bacaan yang berbeda pada kegiatan siklus I oleh guru. 4) Guru membaca dan memperdengarkan bacaan materi tersebut kepada seluruh siswa. 5) Guru menyuruh siswa satu persatu membaca bacaan yang telah diberikan, setelah siswa membaca guru membetulkan pronunciation siswa yang salah. 6) Guru menyuruh beberapa siswa untuk mengulangi bacaan tersebut. Setelah siswa mengulanginya. 7) Guru menyuruh siswa mengambil beberapa focabulary untuk membangun sebuah dialog dengan teman sebangku. 8) Guru menyuruh siswa secara berpasangan untuk melakukan dialog di depan kelas. 9) Guru menilai pronunciation siswa 10) Guru menyuruh siswa menjawab pertanyaan secara lisan pada latihan bacaan tersebut. 11) Guru memberikan tes tertulis 2) Guru menilai hasil tes mereka siswa c. Pengamatan (ebserving) Yaitu mengamati proses pembelajaran sehingga diketahui hasilnya d. Refleksi. Menyimpulkan pelaksanaan hasil siklus II HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebagai data awal dalam pembelajaran bahasa, khususnya materi pronunciation pada kelas VIII-A MTs Negeri Model Palopo setelah melalui observasi langsung dengan mengisi angket tanpa menulis nama, hanya membedakan jenis kelamin dengan perbedaan warnah kertas diperoleh data sbb: Tabel 1 Tentang Sikap Siswa (40 Siswa) Kelas VIII-A terhadap pembelajaran Bahasa 85

5 Pertenyaan Apakah Anda Tidak senang belajar bahasa Apakah pelajaran Bahasa terasa sulit 36 4 Apakah Anda mengetahui mamfaat belajar bahasa Apakah Anda takut pada pelajaran bahasa ? Apakah Anda ingin belajar langsung dengan menggunakan media berbagai media Jumlah Rata-Rata Keterangan: 1 : Tidak berminat, bingung atau tidak tahu apa-apa (buruk) 2: Cukup (tidak tahu tetapi ada minat) 3: Berminat kurang berani 4: Ada keberanian dan keinginan Dari data awal menggambarkan bahwa dari antara 40 siswa kelas VIII-A MTs Negeri Model Palopo ternyata minat belajar siswa sangat rendah, Siswa yang tidak tahu apa-apa terhapap pembelajaran bahasa sehingga sangat takut dan tidak berminat ada sebanyak 76. Sedangkan Siswa yang tidak tahu mamfaat tetapi ada minat atau keinginan untuk belajar bahasa ada sebanyak 10. Siswa yang yang berminat tetapi kurang berani sebanyak 4. Siswa yang berminat dan berani tetapi perlu bimbingan sebanyak 10. Dari data tersebut jika dibandingkan dengan hasil perolehan Nilai Harian dan Nilai Semester dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 2 Data Nilai Bahasa Semester Akhir 2010/2011 No Rentang nilai Nilai harian Nilai semester Nilai rapor = = = = = 10 6 = = = = Jlh siswa Dari data nilai siswa Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 menggambarkan bahwa nilai siswa sangat rendah yaitu perolehan Nilai antara 0-25 ada 25 siswa atau Nilai antara sebanyak 5 orang,atau 12,5. Sedangkan nilai hanya 4 orang, atau 10. Nilai sebanyak 5 orang atau 12,5. Nilai hanya 1 orang,atau 2,5. Kedua data tersebut mendorong saya untuk mencari penyebab mengapa minat siswa sangat pada pembelajaran bahasa. Oleh sebab itu sebagai seorang guru bahasa di MTs Negeri Model Palopo mengadakan penelitian untuk menemukan apa penyebab rendahnya minat belajar yang berdampak pada 86

6 Jurnal Pendidikan IQRA rendahnya nilai bahasa. Pada penelitian saya fokuskan pada metode pembelajartan bahasa khususnya materi pronunciation dengan menggunakan metode direc method. Pelaksanaan Siklus 1 1. Persiapan Guru sebagai Peneliti sbb.: a. Perencanaan terdiri atas kegiatan: 1) Penyususunan RPP 2) Pendampingan Siswa motivasi, pengenalan mamfaat pembelajaran. 3) Penyiapan scenario pembelajaran b. Pelaksanaan (action) terdiri atas kegiatan. 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan metode direc method. 3) Siswa diberikan materi bacaan oleh guru sesuai dengan topic yang telah ditentukan. 4) Siswa dipangggil satu persatu untuk membaca materi bacaan dengan keras. 5) Setelah siswa membaca guru bertanya dengan bahasa target apakah ada pertanyaan. 6) Guru member contoh pronunciation yang benar pada siswa. 7) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang situasi pembelajaran pronunciation. 8) Guru meminta siswa untuk mengertjakan latihan membaca berdasarkan bacaan yang diberikan. 9) Guru mengadakan observasi tentang proses pembelajaran. 10) Guru mengevaluasi pronunciation siswa 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus 1 dilakukan dengan pendampingan siswa/bimbingan sehubungan dengan mamfaat pembelajaran bahasa. Dalam pelaksanaannya dilakukan 2 tahap yaitu: tahap pendampingan/bimbingan siswa secara klasikal untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran Selanjutnya tahap 2 dilakukan pembelajaran bahasa dengan menggunakan metode direc method. Selama pelaksanaan siklus pertama,dengan menggunakan 2 tahap, peneliti mencatat hasil pelaksanaan seperti pada tabel 3 dan 4. Hasil Pengamatan (observing) Yaitu mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes, sehingga diketahui hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya. Tabel 3 Tentang Sikap Siswa (40 Siswa) Kelas VIII-A terhadap pembelajaran Bahasa Pertenyaan Apakah Anda tidak senang belajar bahasa

7 Apakah pelajaran Bahasa terasa sulit Apakah Anda mengetahui mamfaat belajar bahasa Apakah Anda takut pada pelajaran bahasa ? Apakah Anda ingin belajar langsung dengan menggunakan berbagai media Jumlah Rata-Rata Keterangan: 1 : Tidak berminat, bingung atau tidak tahu apa-apa (buruk) 2: Cukup (tidak tahu tetapi ada minat) 3: Berminat kurang berani 4: Ada keberanian dan keinginan Setelah melakukan tindakan pada siklus 1 dengan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran serta dengan menggunakan metode direc method maka dapat diperoleh perubahan signifikan sesuai perbandingan minat belajar siswa pada table 1 sebelum motivasi dan table 3 sesudah dilaksanakan tindakan pada siklus 1 serta perubahan nilai harian seperti pada tabel 2 dan tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4 Data Nilai Bahasa Semester Akhir 2010/2011 NO RENTANG NILAI NILAI HARIAN NILAI SEMESTER = = = = = = = 15 5 = = 15 3 = Jumlah Siswa Kelas VIII- A NILAI RAPOR Perbandingan perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran bahasa inggris setelah tindakan siklus 1 seperti pada Tabel 5 Tabel 5 Tentang Sikap Siswa (40 Siswa) Kelas VIII-A terhadap pembelajaran Bahasa Tabel 1 Tabel 3 Pertenyaan Apakah Anda Tidak senang belajar bahasa Apakah pelajaran Bahasa

8 Jurnal Pendidikan IQRA terasa sulit Apakah Anda mengetahui mamfaat belajar bahasa Apakah Anda takut pada pelajaran bahasa? Apakah Anda ingin belajar langsung dengan menggunakan media berbagai media Jumlah Rata-Rata Keterangan: 1 : Tidak berminat, bingung atau tidak tahu apa-apa (buruk) 2: Cukup (tidak tahu tetapi ada minat) 3: Berminat kurang berani 4: Ada keberanian dan keinginan Perbandingan perubahan kenaikan nilai harian pada kelas VIII-A setelah tindakan siklus 1 dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut. TABEL 6 Data Perkembangan perolehan Nilai tabel 2 tabel 4 No Rentang nilai Nilai harian Nilai semester Nilai rapor Nilai harian Nilai semester = = 35 5 = = = = 45 8= = = 10 6 = = = = = = 15 5 = = = 15 3 = 7.5 Jlh siswa Nilai rapor Refleksi Dengan memperhatikan hasil tindakan siklus 1 pada tabel 5 dan 6, diperoleh kesimpulan bahwa dengan penggunaan metode direc method pada pembelajaran bahasa di MTs Negeri Model Palopo membawa pengaruh dan dampak posistif yang signikan yaitu: a. Pada Motivasi belajar siswa ternyata semangat dan keinginan siswa untuk belajar bahasa mengalami peningkatan yaitu sesuai pada tabel 5 sbb.: 1. Tidak berminat, bingung atau tidak tahu apa-apa (buruk) mengalami penurunan dari 76 menurun menjadi

9 90 2. Cukup (tidak tahu tetapi ada minat) mengalami peningkatan yaitu dari 10 mengalami pengkatan ke Berminat kurang berani : Mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu kenaikan dari 4 menjadi Ada keberanian dan keinginan meningkat dari Jika dibandingkan dengan perolehan nilai harian ternyata pengingkatan nilai berbanding searah dengan motifasi siswa. Hal itu dapat dilihat pada tabel sbb.: Nilai : 0-25 (buruk) mengalami penurunan dari 25 siswa menjadi 5 orang (62.6 turun 12.5) (kurang) mengalami menurun dari 8 siswa menjadi 5 (20 turun ke 12.5) (Cukup) mengalami peningkatan dari rang atau 18 menjadi (baik) mengalami peningkatan dari 5 menjadi 6 orang ( ) (sangat baik) menhalami peningkatan dari 1orang menjadi 6 orang (2.5-15) Dengan memperhatikan hasil siklus maka dismpulikan bahwa: 1. Pembelajaran bahasa di MTs Negeri Model Palopo dengan menggunakan metode metode direc method sangat bermamfaat memotivasi siswa dan meningkatkat penguasaan bahasa inggris. 2. Nilai perolehan siswa untuk kategori baik dan sangat baik masih rendah, yaitu baru 15. Oleh sebab itu maka penelitian ini dilanjutkan ke Siklus 2 (dua) untuk peningkatan mutu melalui nilai KKM 60. SIKLUS 2 1. Persiapan Guru sebagai Peneliti sbb.: a. Perencanaan terdiri atas kegiatan: 1) Penyususunan RPP 2) Pendampingan Siswa motivasi, pengenalan mamfaat pembelajaran. 3) Penyiapan scenario pembelajaran b. Pelaksanaan (action) terdiri atas kegiatan. 1) Pelaksanaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal. 2) Proses pembelajaran dengan menerapkan metode direc method. 3) Siswa diberikan materi bacaan oleh guru sesuai dengan topic yang telah ditentukan. 4) Siswa dipangggil satu persatu untuk membaca materi bacaan dengan keras. 5) Setelah siswa membaca guru bertanya dengan bahasa target apakah ada pertanyaan. 6) Guru member contoh pronunciation yang benar pada siswa. 7) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang situasi pembelajaran pronunciation.

10 Jurnal Pendidikan IQRA 8) Guru meminta siswa untuk mengertjakan latihan membaca berdasarkan bacaan yang diberikan. 9) Guru mengadakan observasi tentang proses pembelajaran. 10) Guru mengevaluasi pronunciation siswa Pelaksanaan Tindakan siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 tetap dilakukan dengan pendampingan terhadap siswa/bimbingan sehubungan dengan mamfaat pembelajaran bahasa. Dalam pelaksanaannya dilakukan 2 tahap yaitu: tahap pendampingan/bimbingan siswa secara klasikal maupun perorangan untuk memotivasi siswa. Selanjutnya tahap 2 dilakukan pembelajaran bahasa dengan menggunakan metode direc method. Selama pelaksanaan siklus kedua dengan menggunakan 2 tahap, peneliti mencatat hasil pelaksanaan seperti pada tabel 7 dan 8. Tabel 7 Tentang Sikap Siswa (40 Siswa) Kelas VIII-A terhadap pembelajaran Bahasa sesudah tidakan siklus 2 Pertenyaan Apakah Anda tidak senang belajar bahasa Apakah pelajaran Bahasa terasa sulit Apakah Anda mengetahui mamfaat belajar bahasa Apakah Anda takut pada pelajaran bahasa ? Apakah Anda bosan dengan pembelajaran bahasa? Rata Rata Keterangan: 1 : Tidak berminat, bingung atau tidak tahu apa-apa (buruk) 2: Cukup (tidak tahu tetapi ada minat) 3: Berminat kurang berani 4: Ada keberanian dan keinginan Perolehan Nilai harian pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 8 Tabel 8 Data Nilai harian dan tengah semester Bahasa pada siklus 2 NO RENTANG NILAI NILAI HARIAN NILAI TENGAN SEMESTER = 15 9 = = = = 30 8 = 20 Jumlah Siswa Kelas VIII- A NILAI RAPOR 91

11 Setelah memperhatikan perubahan minat siswa dalam pembelajaran bahasa seperti pada tabel 7 dan perolehan nilai harian pada tabel 8, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode direc method sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan perolehan nilai yang sangat signifikan yaitu perolehan nilai cukup dengan rentang nilai tinggal 6 orang atau 15. Sedangkan Nilai baik atau tuntas mencapai 22 0rang atau 55, dan Nilai Amat Baik mencapai 12 orang atau 30. Dengan demikian maka penelitian Tidankan Kelas pada siklus dinyatakan berakhir dengan peroleh peningkatan motivasi belajar yang sangat tinggi serta perolehan nialai yang sangat baik. PENUTUP 1. Penggunaan metode direc method pada pembelajaran bahasa di SMA sangat efektif. 2. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk memperoleh data pembelajaran yang efektif dan efisien. 3. Pentingnya motivasi siswa dalam pembelajaran setiap mata pelajaran. 4. Penelitian Tindakan Kelas membantu guru menemukanmetode pembelajaran yang tepat, membantu siswa dalam peningkatan motivasi belajar. DAFTAR PUSTAKA Suharsimi Arikonto, Suhhardjono, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Suharsimi Arikonto, 2002 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.Rineka Cipta Kumpulan Metode Pembelajaran Pendampingan diakses dari Internet tanggal 20 Desember Th.M.Sudarwati, Look Ahead 3 An English Cours For Senior Itigh Scool Student Yesr X Masnur Musliah, 2007, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual. Willian Francis Mackey (1975) Linguage Teaching analysis (Blomington: Indiana University) Martin H. Manser, 1995, oxford Learner s Pocket Dictionary, Oxford University Press 92

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BIREUEN MELALUI METODE DIRECT METHOD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BIREUEN MELALUI METODE DIRECT METHOD MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BIREUEN MELALUI METODE DIRECT METHOD 1. Pendahuluan. Kemampuan menggunakan bahasa Inggris merupakan suatu keharusan pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY DALAM KONSEP READING MELALUI PENERAPAN METODE GUESS WORD PADA SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 BIREUEN

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY DALAM KONSEP READING MELALUI PENERAPAN METODE GUESS WORD PADA SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 BIREUEN PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY DALAM KONSEP READING MELALUI PENERAPAN METODE GUESS WORD PADA SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 3 BIREUEN 1. Pendahuluan. Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis. kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena bahasa adalah inti dari sebuah komunikasi manusia, baik dalam komunikasi secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya. 1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikiran,

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang keberadaannya kini sudah menjadi sebuah kebutuhan penting bagi penduduk di hampir seluruh dunia. Di Indonesia sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia berkembang ke arah yang lebih maju. Oleh karena itu, tiada

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia berkembang ke arah yang lebih maju. Oleh karena itu, tiada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan peradaban manusia berkembang ke arah yang lebih maju. Oleh karena itu, tiada kemajuan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CLUSTERING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARRATIVE

PENERAPAN MODEL CLUSTERING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARRATIVE Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 PENERAPAN MODEL CLUSTERING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Oleh: M.G. SRI NINGSIH SIANE HERAWATI Universitas Kanjuruhan Malang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki. Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan akhir pembelajaran Bahasa Inggris adalah kemampuan siswa menguasai aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa (grammar),

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran yang penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran 201/2015 pada MTs. Raudhatusshibyan Martapura Barat.

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, No 4 Desember 2016 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD Khaerudin

Lebih terperinci

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BUAYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan

Lebih terperinci

MELATI ABSTRAK

MELATI ABSTRAK IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS XI MA MUHAMMADIYAH KOTA BENGKULU MELATI melatijasmine87@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENULIS TEKS REPORT DI SMK Walia SMKN 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan e-mail: e-mail: waliea84@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dilaksanakan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia. Kemampuan berbahasa ini sangat penting artinya dalam

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan. Karena ruang lingkupnya adalah pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN METODE SING TO PLAY DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SD NEGERI 1 BUMIREJO Oleh: Magdalena Rosia Okky Riani 1), Kartika Chrysti Suryandari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas Yulan, Efendi, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS IX-5 SMP NEGERI 2 TANJUNG MORAWA Tambun Purba Surel : purbatambun@yahoo.co.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS X.4 SMA NEGERI 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD LINGUISTIKA AKADEMIA, Special Edition, May 2016 ISSN: 2089-3884 accredited by DGHE (DIKTI), Decree No: 51/Dikti/Kep/2010 193 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD Marwati MTsN Galur,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY ISSN 085205 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 20(): 7, 20 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY Resti Saragih Guru Bahasa Jerman SMA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB II LANDASAN TEORI. menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek yaitu keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa Inggris sering diawali dengan mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa Inggris sering diawali dengan mempelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa Inggris sering diawali dengan mempelajari kosa kata (vocabulary) sebagai salah satu komponen bahasa. Penguasaan kosa kata akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Beti Dwi Khalimatun 1, Kartika Chrysti Suryandari

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR Wakhidah (Kepala SD Negeri 03 Pojok, Kabupaten Karanganyar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak difokuskan pada keterampilan membaca (reading). Sementara itu,

BAB I PENDAHULUAN. banyak difokuskan pada keterampilan membaca (reading). Sementara itu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di kelas IX MTs Nurul Islam banyak difokuskan pada keterampilan membaca (reading). Sementara itu, keterampilan lain utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang yang terpelajar dan berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi sudah pasti ingin memiliki kemampuan berbicara Bahasa Inggris

Lebih terperinci

I. Metode Tata Bahasa dan Terjamah ( ) (Grammar-Translation Method)

I. Metode Tata Bahasa dan Terjamah ( ) (Grammar-Translation Method) I. Metode Tata Bahasa dan Terjamah ( ) (Grammar-Translation Method) A. Sejarahnya Adalah sulit menentukan secara pasti sejarah lahirnya metode ini. Hal ini disebabkan metode ini ada di sebagian besar negara-negara

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai alat komunikasi maupun sebagai alat untuk mengungkapkan informasi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif, metode kualitatif mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupan bersosial manusia membutuhkan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam kehidupan manusia Sesuai dengan fungsinya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang dilakuakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut di SLTP.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut di SLTP. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar BelaMasalah Bahasa Inggris di SD adalah sebagai mata pelajaran Muatan Lokal atau yang lebih di kenal dengan (MULOK), akan tetapi dalam aplikasinya pelajaran Bahasa Inggris sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan serangkaian kegiatan atau proses belajar mengajar yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tuntutan yang harus dijawab oleh para siswa Indonesia dalam mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan menggunakan bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa. BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Depdiknas mengembangkan suatu system pendidikan yang dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada tujuan dan proses,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, yaitu merupakan salah satu SD Negeri yang berada di daerah kota

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris. PENGGUNAAN METODE SING A SONG DALAM PENINGKATAN pengertian, ide, konsep, pikiran, dilahirkan PEMAHAMAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD sebagai alat komunikasi. Dapat juga Oleh: dikatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Memasuki era globalisasi, bahasa Inggris telah banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan modul English for Nursing telah mengikuti model Dick and

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan modul English for Nursing telah mengikuti model Dick and BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian dan Pengembangan Pengembangan modul English for Nursing telah mengikuti model Dick and Carrey. Agar memudahkan dalam menentukan langkah kerja, model pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik, secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) Berbantuan Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 5 Basi Kecamatan Basidondo Tolitoli Elistina Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

Penggunaan Model Complete Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Listening Siswa Kelas IX C SMP Negeri 2 Tolitoli

Penggunaan Model Complete Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Listening Siswa Kelas IX C SMP Negeri 2 Tolitoli Penggunaan Model Complete Sentence Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Listening Siswa Kelas IX C SMP Negeri 2 Tolitoli Masdiana Dg Marumu SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklussiklus pembelajaran yang dilakukan. Tindakan kelas yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek diantaranya yaitu ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), ketrampilan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris. Karena untuk bisa berbahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), menurut Isaac (1971) penelitian tindakan kelas ini didesain untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, bagi kebanyakan siswa merupakan hal yang cukup sulit. Pada umumnya dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya era globalisasi berdampak pada tatanan persaingan kehidupan tingkat tinggi sehingga menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pra Tindakan Setelah peneliti melaksanakan pengumpulan data, maka dapat disajikan data tentang kemampuan penguasaan kosa kata siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Andhitya Mualif 1), Lies Lestari 2), Sularmi 3), Rukayah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 18 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan dalam tiga kondisi yaitu kondisi awal (prasiklus), kondisi siklus I, dan kondisi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, merupakan bahasa asing pertama yang harus diajarkan di sekolah mulai dari tingkat dasar. Hal ini ditegaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar akan dikatakan berhasil apabila seseorang yang belajar mengalami perubahan dalam dirinya. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Pemasaran-1 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti menemukan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia adalah fenomena ilmiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Lebih terperinci

Sri Sunarti. Sri Sunarti SD Negeri 1 Pakis

Sri Sunarti. Sri Sunarti SD Negeri 1 Pakis Upaya Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Huruf Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 1 Pakis Kecamatan Kradenan Tahun Pelajaran 2017/2018 Sri Sunarti srisunartipks1@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODETOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODETOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODETOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Seftria Visia, Sulton Djasmi, Muhammad Sukirlan FKIP

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan 522 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab 5 ini, peneliti memaparkan hasil simpulan dan saran. Simpulan dan saran dipaparkan berdasarkan temuan penelitian dalam menjawab rumusan masalah yang dijabarkan melalui

Lebih terperinci