Akuntan dan Pendidikan Akuntansi Bagian 2
|
|
- Hendra Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Akuntan dan Pendidikan Akuntansi Bagian 2
2 AKUNTAN DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI 1. Mengulas arah pendidikan akuntansi di masa depan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) 3. Pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi terhadap persepsi etika mahasiswa 4. Profesional akuntan yang beretika dan pancasilais melalui sistem pendidikan akuntasi
3 Critical Review Jurnal akuntansi 1. MENGULAS ARAH PENDIDIKAN AKUNTANSI di MASA DEPAN Isu/Fenomena Masalah Mencari dan mengevaluasi kembali arah pendidikan sarjana akuntan. Apakah PTN dan PTS masih harus meneruskan kurikulum pendidikan akuntan yang lebih berat kearah memproduksi akuntan publik, ataukah PTN dan PTS akan menyesuaikan kurikulum pendidikannya sehingga lebih dapat memenuhi kebutuhan anak didik serta kebutuhan para pemakai sarjana lulusan akuntan.
4 Tujuan Penelitian Penelitian ini akan dijadikan dasar rujukan untuk memberi masukan kepada seluruh jurusan (departemen) akuntansi pada perguruan tinggi se Indonesia dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan literature (bacaan).
5 Teori Utama Berdasarkan evaluasi intelektualnya, Sawarjuwono (2004a; 2004b; 2008 dan 2012) menyatakan bahwa jurusan atau departemen akuntansi perlu mengembangkan kurikulumnya, sehingga lulusan akuntan bukan hanya menjadi AP, tetapi dapat memenuhi lapangan kerja yang meliputi Akuntan Manajemen, Akuntan Pendidik, Akuntan Intern, Internal Audit, dan Akuntan Sektor Publik, Akuntan Pasar Modal, Akuntan System Designer, dan Konsultan Pajak, bahkan saat ini sangat diperlukan adanya Akuntan Syariah. Tinjauan Pustaka Kurikulum harus selalu diubah, disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat pengguna, sehingga PTN PTS mampu menghasilkan sarjana akuntan yang kompeten dan relevan dengan perubahan kebutuhan yang sangat cepat.
6 Hipotesis Sebagai tenaga pendidik (dosen yang profesional), tidak boleh hanya melakukan pembelajaran sedemikian rupa. Tetapi, sebagai tenaga dosen yang profesional kita harus melakukan proses pendidikan yang akan menghasilkan sarjana akuntan yang kompeten di masa depan.
7 Variabel yang digunakan Variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel Independen atau variabel bebas. Metode Aanalisis Metode yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah metode analisis Interpretive, karena mengacu kepada pengertian bahwa peneliti akan mencoba mamahami dan memaknai setiap penjelasan dari para informan, serta suasana dan sifat pendidikan, bisnis dan perubahan perkembangan yang terjadi, serta proses pendidikan yang sedang berjalan.
8 Inti Hasil dan Pembahasan (Inti Temuan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat arah akuntan profesional. Yang pertama adalah kebutuhan untuk kompetensi tertentu. Yang kedua adalah kebutuhan untuk memberikan akuntansi dasar pengetahuan pendidikan. Yang ketiga adalah kebutuhan akuntansi syariah. Itu terakhir adalah kebutuhan pengetahuan praktis. Inti Kesimpulan Mencaku Keseluruhan Dari ke-empat arah pendidikan akuntansitersebut pendidikan akuntansi diharapkan tidak hanya menciptakan tenaga sarjana yang berpengetahuan umum, tetapi sudah diarahkan dan dibekali dengan pengetahuan khusus, selain itu diperlukannya mata kuliah penunjang guna melengkapikompetinsi seorang akuntan.
9 Keterbatasan Masalah waktu dan kebutuhan dana untuk melaksanakan penelitian yang komprehensif menjadi salah satu kendala. Saran Diharapkan pada satu sisi lembaga-lembaga pendidikan akan lebih siap dalam menyongsong kebutuhan bisnis masa depan dengan melakukan penyempurnaan kurikulum.
10 Fenomena Masalah Warna yang diberikan untuk dunia pendidikan akan ikut mewarnai perilaku masyarakat. Oleh karena itu pembangunan dunia pendidikan yang etis dan bermoral menjadi sangat penting dalam rangka membentuk masyarakat yang madani (utami 2005: 1) Pada tahun 2011 indonesia menempati peringkat ke 100 dari 183 negara dengan corruption perceptions index sebesar 3,0. Di indonesia, kecurangan akuntansi dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi dikomisi penyelenggaraan pemilu, dan DPRD (Wilopo 2006: 22)
11 Tujuan Penelitian Untuk mengungkap pengaruh muatan etika dalam pendidikan akuntansi Teori Utama Ludigdo dan machfoedz (1999), muatan etika dalam kurikulum pendidikan akuntansi belum cukup dansebagian besar responden menyarankan untuk mengintergrasikan etika ke mata kuliah tertentu
12 Hipotesis Pengaruh antara muatan etika dalam pendidikan akuntansi dengan persepsi etika. Variabel yang digunakan - Variabel Dependen - Variabel Independen Populasi Mahasiswa jurusan akuntansi, fakultas ekonomi dan bisnis, universitas brawijaya, 2009
13 Metode Analisis Metode Gabungan antara metode penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Inti Hasil dan Pembahasan Muatan etika mempengaruhi persepsi etika Y= Muatan Etika Nilai Signifikan = 0,596 Jika hasil > 0,05 maka asumsi normalitas Jika hasil < 0,05 maka asumsi normalitas tidak terpenuhi 0,596 > 0,05 maka asumsi normalitas
14 Inti Kesimpulan - Indikator-indikator muatan etika berdasarkan hasil wawancara yaitu tugas refleksi batin spiritual (RBS), isu-isu etika, diskusi, dan penyelesaian kasus etika - Ada pengaruh pemberian muatan etika dalam pendidian akuntansi dengan persepsi etika mahasiswa - Pemberian muatan etika dalam bentuk olah akal, olah rasa, olah batin, olah raga untuk pengembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual
15 Keterbatasan 1. Selain variabel muatan etika masih terdapat beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi persepsi etika 2. Akan lebih baik jika nantinya penelitian ini diperluas dengan menambah variabel-variabel lainnya yang masih berhubungan 3. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner Saran - Bagi jurusan akuntasi sebaiknya lebih memperhatikan pemberian muatan etika dalam mata kuliah pendidikan akuntansi - Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan populasi yang lebih luas
16 Isu/fenomena masalah Menurut Machfoed (1998) dalam Widyastuti, dkk, (2004) proses perolehan gelar akuntan yang bersifat diskriminatif tersebut memiliki dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisme para akuntan di dunia kerja. Rendahnya minat mahasiswa akuntansi untuk meningkatkan profesionalisme di tengah tingginya kebutuhan dan tuntutan peningkatan profesionalisme akuntan, penulis termotivasi untuk melakukan penulisan mengenai minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk.
17 Tujuan Penelitian Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) untuk mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mengikuti PPAk di antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita. Faktor-faktor tersebut yaitu motivasi kualitas, motivasi karier, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), biaya pendidikan, serta lama pendidikan PPAk
18 Teori Utama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Widyastuti, dkk (2004) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang untuk melakukan sesuatu. d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu.
19 Hipotesis 1. Motivasi karier mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 2. Motivasi mencari ilmu mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 4. Motivasi gelar mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 5. Motivasi mengikuti USAP mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 6. Biaya pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk 7. Lama pendidikan PPAk mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
20 Variabel Yang Di gunakan variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel dependen dan indipenden karena metode ini saling berkaitan
21 Metode Analisis metode analisi yang di gunakan dalam jurnal ini adalah metode analisis kualitatif karena faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk) penelitian ini tentang riset yang bersifat Inti Kesimpulan Mencakup Keseluruhan Mahasiswa akuntansi FEUI untuk mengikuti PPAk. Dari hasil pengujian hipotesis ketujuh dapat disimpulkan bahwa lama pendidikan PPAk tidak mempengaruhi secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FEUI untuk mengikuti PPAk
22 Keterbatasan Motivasi karier,motivasi mencari ilmu,motivasi ekonomi,biaya pendidikan,lama pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk Saran Bagian Penelitian Dari keterbatasan penulisan yang dikemukan di atas, penulis sebaiknya diperluas, tidak hanya mahasiswa akuntansi FEUI saja namun mahasiswa akuntansi dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya.
23 Isu/ fenomena Seorang akuntan selama ini dipandang lebih oleh masyarakat, karena profesi akuntan identik dengan keuangan, dan akuntan juga bisa membantu berjalannya proses perkembangan ekonomi di suatu negara. Tujuan Penelitian agar masyarakat menyadari kode etik yang sudah ada, karena jika manusia dihadapkan pada suatu yang tidak tampak, maka cenderung tidak menyadari.
24 Teori Utama Ludigdo : 2007 dalam Ludigdo : 2012 menyampaikan pandangannya: Profesi akuntan. Dengan cara pandang bisnis dan ekonomi yang melingkupinya, telah menempatkan profesionalitasnya pada kepentingan propaganda kapitalisme. Dalam banyak area aktifitasnya, profesional akuntan akan lebih memntingkan hasrat pencapaian keuntungan materialnya secara maksimal dari apda pencapaian kebahagiaan hidup yang hakiki sebgaai manusia. Konstruk budaya yang mementingkan pencapaian kekayaan materi inilah yang menjiwai praktik kehidupan seharihari sebagian besar akuntan
25 Hipotesis pentingnya pendidikan akuntansi yang didalamnya memuat tentang dasar pendidikan negara yaitu pancasila, dan juga etika untuk tetap menjaga orisinilitas hati para calon akuntan pada indonesia. Dengan pengaturan kode etik, profesi akuntan diharapkan dalam berlaku secara etis Variabel Yang Digunakan variabel yang digunakan dalam jurnal artikel ini adalah variabel independen
26 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kualitatif Inti Hasil dan Pembahasan Dari pembahasan mengenai pendidikan akuntansi profesional akuntan yang beretika dan pancasilais tersebut dapat diartikan bahwa seorang akuntan harus dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara bebas, bebas memilih mana yang benar mana yang salah harus ditinggalkan, dan secara aktif ikut berpartisipasi dalam pembangunan ilmu pengetahuan tersebut.
27 Inti kesimpulan Mencakup Keseluruhan Lima pilar kebangsaan dalam Pancasila dan etika dapat dimasukkan dalam proses pendidikan akuntansi sebagai penyeimbangan antara otak dengan materi sekularitas dari barat dan pancasila serta etika yang berasal dari jati diri bangsa Indonesia. Sebagai pondasi profesi akuntan dalam menjalankan kehidupan dan kewajibannya sebagai profesional akuntan yang mengembangkan ilmu pengetahuan, namun juga masih memiliki hati dan jiwa ke-indonesiaan.
28 Keterbatasan Masalah waktu dan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pendidikan akuntansi dan pancasila untuk mewujudkan akuntan-akuntan profesional. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu pendidikan akuntansi memerlukan sila kedua untuk menciptakan sifat keadilan keberadaan dalam profesi yang dilakukannya agar tidak terjadi kecurangan.
29
aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan
A. Latar Belakang Masalah Peran profesi akuntan sekarang ini, mengalami peningkatan sesuai dengan perkembangan bisnis dan perubahan global. Kantor akuntan Publik (KAP) tidak hanya mengerjakan pekerjaan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER (Studi Kasus di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) Survey Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi menjadi topik pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)
ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi tugas dan Syarat-syarat guna
Lebih terperinciPERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN
PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN ( Studi Empiris di Wilayah Kota Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya pertumbuhan suatu negara tentunya juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. Disamping itu, perubahan serta pembaharuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tempat berlangsungnya proses pembentukan karakter seseorang melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena dunia pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara kualitatif (Up Grading Human Resources).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha bisnis tersebut berusaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan di Indonesia sekarang menghadapi tantangan yang semakin berat. Tantangan tersebut adalah berikut ini. Pertama, World Trade Organization (WTO),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakar Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) menyebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.
18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fungsi audit sangat penting untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam suatu organisasi. Hasil audit akan memberikan umpan balik bagi semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi
Lebih terperinciTitik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari
The perceptions of accounting lecturers and accounting university students towards the Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) in Indonesia and Financial Accounting Standards (FAS) in Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, berbagai macam lapangan pekerjaan tersedia bagi para angkatan kerja. Hal itu terjadi seiring dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, seperti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai dengan saat ini, akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa. Nurhayani (2012) mengatakan bahwa rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya kebutuhan Good Corporate Governance di Indonesia yang saat ini masih hangat dibicarakan karena dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi informasi dalam mewujudkan kelancaran aktivitas perusahaan juga semakin penting. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus dijalani setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa yang meraih gelar Sarjana Ekonomi khususnya akuntansi banyak memiliki alternatif untuk bekerja. Menurut Astami (2001) dalam Kusumastuti (2013), setelah menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi tantangan yang semakin berat sehingga dalam menjalankan aktivitasnya seorang akuntan
Lebih terperinciBAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis menimbulkan persaingan yang cukup tajam. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis dituntut untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan profesional merupakan produk suatu pendidikan akuntansi yang Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia praktek. Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global.profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya (profitmaking)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis dimaknai sebagai kegiatan untuk menghasilkan dan menyediakan barang dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan profesinya, seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.
BAB I PENDAHULUAN Dalam era globalisasi dunia, perkembangan pendidikan sangat pesat dan persaingan makin ketat terutama bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta. Untuk dapat mempersiapkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis. Pada umumnya, tujuan semua usaha bisnis adalah berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru. Kondisi ini memicu para akuntan untuk melakukan tindakan yang lebih tajam dalam dunia bisnis. Pada umumnya,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta) Skripsi Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan memegang peranan penting dalam menciptakan iklim investasi Indonesia yang sehat. Karena laporan keuangan yang memadai adalah salah satu unsur dari Good
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi dasar atau aturan bagi seseorang dalam menjalankan profesinya. Etika
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Persaingan pada dunia kerja di Indonesia yang semakin tinggi memberikan tuntutan kepada setiap individu agar mampu mempersiapkan diri baik secara teori maupun praktik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci. dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan dan kesadaran etik/moral memainkan peran kunci dalam semua area profesi akuntansi (Louwers et al dalam Muawanah dan Indriantoro, 2001). Akuntan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara para pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan diatur oleh kode etik akuntan. Kode Etik Akuntan yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era masa kini perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu persaingan yang semakin meningkat
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan
PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan. Profesi akuntansi di Indonesia masih tergolong muda. Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak, sehingga akuntansi
Lebih terperinciPersepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis. Sari Septiana Purnomo F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I
Persepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis Sari Septiana Purnomo F.0300100 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan terhadap implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan globalisasi, setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan bahasa bisnis dan sistem informasi. Akuntansi tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan bahasa bisnis dan sistem informasi. Akuntansi tidak hanya berfokus pada informasi keuangan (tradisional), namun manajer perlu informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Ang Hwi Hwoa (2012) Ang Hwi Hwoa (2012) menganalisa perbedaan persepsi mahasiswa semester awal dan akhir mengenai profesi akuntan pada program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk melakukan tindakan persaingan yang cukup tajam dalam dunia bisnis. Semua perusahaan memiliki
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI Oleh : Frantz Arno Mandy 1013010178/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu sistem yang mengolah data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan unuk pengambilan keputusan bagi pemakainya adalah akuntansi. Pemakai informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring setelah terjadinya skandal-skandal besar dalam dunia bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring setelah terjadinya skandal-skandal besar dalam dunia bisnis semakin meningkat juga perhatian masyarakat terhadap isu-isu etika dalam dunia bisnis dan
Lebih terperinciPerpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh:
Perpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh: Tri Yuliyanto Hari Prabowo NIM. F 0300079 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang di mulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, di Sumatera Utara telah banyak didirikan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu motivasi mahasiswa mengikuti program pendidikan strata-1 adalah untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pendidikan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota mahasiswa baru disetiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecurangan akuntansi telah berkembang dan mendapat banyak perhatian publik sehingga menjadi pusat perhatian para pelaku bisnis di dunia (Adelin dan Fauzihardani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi
BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Ketika seorang investor akan menanamkan modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan. Pemicu perkembangan ini tidak lain adalah semakin berkembangnya kebutuhan dunia usaha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan merupakan profesi yang senantiasa dituntut untuk mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi kasus-kasus hukum yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi kasus-kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi. Sehingga profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap profesi diharuskan untuk dapat bekerja secara profesional dan memiliki keahlian dan kemampuan agar
Lebih terperinciKUESIONER Laporan Keuangan PT AREN 31 Desember 2004 : Transaksi (untuk menjawab pertanyaan nomor 1 dan 2)
LAMPIRAN 73 KUESIONER A. Identitas Responden Nama : Alamat : Jenis Kelamin : L / P Usia : Lama Kerja : th bln Jabatan : auditor (yunior, senior, partner)* * coret jawaban yang tidak perlu B. Kriteria Penilaian
Lebih terperinciEtika Bisnis & Profesi
Modul ke: Etika Bisnis & Profesi Etika Dalam Auditing Fakultas Ekonomi & Bisnis Dani Purwanto SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Pendahuluan Menurut Machfoedz (1997) dalam
Lebih terperinciProgram Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi)
Program Studi Magister Akuntansi (Penyelenggara Fakultas Ekonomi) Pengelola Program Magister Akuntansi Ketua Program Studi : Dr. Sumarno Zain, MBA.,Ak. Sekretaris Bidang Akademik: Dr. Ilya Avianti, SE.,MSi.,Ak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan akuntan (atau lebih tepat disebut pengauditan) merupakan pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Seperti yang telah di jelaskan pada latar belakang masalah, Kode Etik Akuntan merupakan salah satu faktor penting dalam profesi akuntan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), profesi akuntan publik memegang peranan yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan para pemegang saham, investor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan elemen penting yang berfungsi sebagai media komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan yang berisi informasi hasil kinerja perusahaan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik yang dianggap terpercaya dan independen, menyebabkan profesi akuntan publik di tuntut untuk meningkatkan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi dan berorientasi pada mutu, menuntut kemampuan kerja sama dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi masyarakyat maju ditandai dengan semakin menigkatnya kadar rasional dalam berkarya, mengutamakan efisiensi, menuntut disiplin sosial yang tinggi dan berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karir merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan erat sekali dengan motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Karier juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak masalah yang terjadi pada berbagai kasus bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh
Lebih terperinciJurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA
Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal. 147-156 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN Abstraksi Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi akuntan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia kerja yang semakin ketat dan meningginya tingkat pengangguran, membuat para lulusan menengah atas lebih memilih untuk meneruskan pendidikannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti amat; yang teramat, sedangkan siswa berarti murid; pelajar. Menurut Kamus Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat IAI.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia global serta tuntutan profesi dalam menghasilkan profesi akuntan yang baik, maka dalam menjalankan aktivitasnya seorang akuntan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi akuntan publik, akuntan internal, akuntan pemerintah, dan akuntan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya profesi akuntan telah diakui oleh berbagai kalangan dan berkembang seiring dengan berkembangnya jaman. Beberapa tahun yang lalu, akuntan sangat
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
131 BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etika, kompetensi, independensi, dan pengalaman terhadap pendeteksian kecurangan melalui Skeptisisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan jasa profesional akuntan publik. Kasus-kasus manipulasi yang telah terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik semakin meningkat seiring bertumbuhnya perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan publik untuk dapat membantu dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia memiliki sifat dasar untuk mengejar atau mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu tentu ingin mengejar dan mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Bekerja dan mendapatkan penghasilan adalah impian dari setiap individu. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu program studi di bidang ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa karena akuntansi sudah menjadi bagian hal yang penting dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan Profesi akuntan di Indonesia Praktik akuntansi di Indonesia dimulai sejak zaman VOC (1642). Akuntan - akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntansi di perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepercayaan di masyarakat menjadi hal yang penting karena melibatkan profesi dan citra dari diri akuntan. Di Indonesia masih banyak masalah yang terjadi di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rerangka Teori 1. Stewardship Theory Stewardship theory merupakan teori yang menyatakan bahwa manajer lebih mementingkan sasaran tujuan utama untuk kepentingan organisasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyadi (2002:9) auditing adalah suatu proses sistematik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Mulyadi (2002:9) auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
Lebih terperinci