BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga yang terdiri dari 30 siswa. Rata-rata usia siswa antara tahun. Siswa kelas VII belum pernah mendapatkan materi bimbingan berpikir divergen. Siswa juga belum mengetahui tentang arti kemampuan berpikir divergen serta metode mind map yang akan diterapkan oleh penulis. Data awal yang diperoleh penulis tentang berpikir divergen di kelas VII B adalah sebagian besar kategori rendah. Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis akan menerapkan metode mind mapping pada siswa kelas VII B. Data awal siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga tentang berpikir divergen sebelum diberikan tindakan atau hasil pre test yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 7 Februari Hasil pre test pada lampiran tabel, menunjukan bahwa ada 7 (23,3%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi. Sedangkan yang masuk kategori kemampuan berpikir divergen sedang sebanyak 11 (36,7%) siswa. Sisanya yaitu 12 (40%) anak masuk kategori kemampuan berpikir divergen rendah. Berdasarkan data tersebut siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga sebagaian besar yaitu 40% mempunyai tingkat kemampuan berpikir divergen rendah sebelum mendapat tindakan. 41

2 4.2. Siklus I Rencana Tindakan Siklus I Penulis menyiapkan materi pengantar tentang kemampuan berpikir divergen ini dengan tujuan agar siswa mengetahui apa itu berpikir divergen dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis menyiapkan materi pengantar tentang mind map. Materi yang disampaikan yaitu tentang pengertian mind map, kegunaan mind map dan prinsipprinsip membuat mind map. Penulis memberikan contoh mind map serta membagikan peralatan yang digunakan dalam pembuatan mind map. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan topik yang telah ditentukan selama empat kali pertemuan Tindakan siklus I Pertemuan Pertama Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanaan pada hari Sabtu, 16 Februari Berikut ini adalah rincian kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama. Tindakan yang dilakukan pertama kali pada kelas VII B pada pertemuan pertama yaitu peneliti memberikan materi pengantar tentang berpikir divergen. Peneliti memberikan materi pengantar tentang berpikir divergen ini dengan tujuan agar siswa mengetahui apa itu kemampuan berpikir divergen dan pentingnya kemampuan berpikir divergen bagi seseorang atau bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pada saat menyampaikan materi tentang kemampuan berpikir 42

3 divergen ini adalah tanya jawab dan ceramah dan kemudian siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok, materi yang penulis berikan kemudian salah satu mempresentasikan di depan kelas. Peneliti memberikan gambaran tentang pentingnya kemampuan berpikir divergen dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja dalam memecahkan masalah yang dialami siswa, agar siswa tidak salah mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dia hadapi. Peneliti memberikan gambaran tentang pentingnya kemampuan berpikir divergen dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja dalam memecahkan masalah yang dialami siswa, agar siswa tidak salah mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang dia hadapi. Berdasarkan hasil observasi, para siswa terlihat penasaran dan duduk dengan sikap yang baik ketika mendengarkan tentang materi tentang berpikir divergen meskipun sebelumnya siswa belum mendapat materi tentang kemampuan berpikir divergen. Ada pula siswa yang menyiapkan buku catatan dan mencatat setiap materi yang disampaikan oleh penulis. Penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang kreativitas yang pernah dilakukan siswa. Siswa sangat antusias dalam menjawab dan menceritakan kegiatan kreatif yang pernah dilakukan Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ini adalah penulis memberikan 43

4 materi tentang mind map. Materi yang disampaikan yaitu tentang pengertian mind map, kegunaan mind map dan prinsip-prinsip membuat mind map. Penulis membagikan fotokopi materi tentang mind map kepada siswa agar siswa dapat lebih memahami materi mind map yang diberikan. Penulis kemudian memberikan contoh mind map sederhana tentang kegiatan keluarga yang digambarkan dalam skema mind map dalam ukuran karton yang besar. Agar siswa dapat memahami bagaimana gambaran tentang mind map dan bagaimana mind map dapat berhubungan satu dengan yang lainnya dan kemudian siswa diminta mendiskusikan dalam kelompok, materi yang penulis berikan kemudian salah satu mempresentasikan di depan kelas. Obervasi pada kegiatan ini, siswa dapat mengikuti dengan baik pemberian materi tentang mind map, para siswa mendengarkan dan menyimak materi fotokopi yang diberikan. Beberapa siswa bertanya tentang materi yang telah disampaikan. Misalkan UK bertanya apakah mind map dapat digunakan dalam setiap pelajaran? Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Februari 2013 dan Kamis, 28 Februari 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan lempar spidol untuk pemanasan sebelum kegiatan dimulai kemudian Penulis menjelaskan lagi tentang cara pembuatan mind map. Penulis membagi kelompok menjadi 4, masing-masing 44

5 beranggotakan 7-8 siswa. Penulis membagi kelompok agar nanti mudah dalam memberikan pertanyaan dan agar siswa mudah dalam pembagian spidol untuk mengerjakan mind map. Penulis kemudian menggambarkan contoh mind map di papan tulis jadwal kegiatan keluarga selama seminggu. Penulis memulai gambar dari awal dengan menggambar rumah di tengah. Kemudian membagi menjadi 7 anak cabang. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map sederhana dengan tema jadwal pelajaran. Siswa menggambar jadwal pelajaran selama satu minggu dalam bentuk mind map. Setelah selesai membuat mind map dengan tema jadwal pelajaran, penulis menunjuk empat siswa untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu HH, RS, NK dan JAS. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya dan bercerita tentang gambar-gambar atau simbol-simbol yang dia buat dalam mind mapnya. Misalnya NK yang menggambar gambar kitab suci dalam pelajaran pendidikan agama dan HH yang menggambar bola dalam pelajaran olahraga. Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Siswa juga dapat bekerjasama dalam kelompok masing-masing ketika saling tukar warna spidol, meskipun suasana menjadi ramai tapi hal ini menunjukan antusias siswa yang tinggi. Hampir semua siswa aktif mengikuti kegiatan ini, namun ada beberapa anak yang malas-malasan untuk mengerjakan. Beberapa siswa juga bertanya kepada 45

6 siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti MI yang bertanya kepada JAS ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan kelas Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Maret 2013 dan Kamis, 7 Maret 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan semut gajah untuk melatih konsentrasi siswa sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan lagi tentang cara pembuatan mind map. Penulis kemudian memperlihatkan benda cat air, tali sepatu dan gambar roda sepeda. Roda sepeda hanya gambar saja karena penulis tidak menemukan roda sepeda yang praktis untuk dibawa ke kelas. Penulis meminta siswa untuk memikirkan apa saja kegunaan lain dari benda-benda yang telah penulis siapkan. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan menuliskan kegunaan lain dari benda-benda yang telah penulis sipakan. Kegunaan tersebut bukan kegunaan yang lazim, misalnya saja tali sepatu untuk mengucir rambut. Setelah selesai membuat mind map dengan menuliskan kegunaan lain dari benda cat air, tali sepatu dan roda sepeda, penulis menunjuk empat siswa untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu BW, SF, MJ, dan JS. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya dan bercerita tentang kegunaan lain dari benda cat air, tali sepatu, dan roda 46

7 sepeda. Jawaban dari masing masing siswa pun beragam dan lucu. Seperti BW yang menuliskan cat air berguna untuk pengganti darah dalam sandiwara atau drama dan MJ yang menuliskan roda sepeda untuk ayunan. Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para siswa sangat antusias dan ada juga yang menawarkan diri untuk mempresentasikan di depan kelas, namun ada juga yang malu-malu ketika penulis menunjuknya untuk presentasi. Beberapa siswa juga bertanya kepada siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti HH yang bertanya kepada SF ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan kelas Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2013 dan Kamis, 14 Maret 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan rumput bambu untuk melatih konsentrasi siswa sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan lagi tentang cara pembuatan mind map. Penulis kemudian memperlihatkan gambar orangorang sukses seperti gambar Bob Sadino. Siswa diminta memikirkan bagaimana cara agar menjadi orang sukses seperti yang ada dalam gambar. Sikap-sikap yang diperlukan agar menjadi orang yang sukses. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki 47

8 seseorang untuk meraih kesuksesan. Setelah selesai membuat mind map dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki seseorang untuk meraih kesuksesan, penulis menunjuk empat siswa untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu JA, UK, IL, dan DM. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya sikap-sikap yang dimiliki seseorang untuk meraih kesuksesan. Jawaban dari masing masing siswa pun beragam. Seperti IL yang menuliskan bahwa untuk meraih kesuksesan sikap yang dimiliki adalah berani, disiplin dan sabar. Sedangkan JA menuliskan untuk meraih kesuksesan sikap yang diperlukan yaitu syukur, komitmen, dan sabar. Obervasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ada siswa yang menawarkan diri untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas yaitu IL. Beberapa siswa bertanya kepada siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti VA yang bertanya kepada DM ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan kelas Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 dan Kamis, 21 Maret 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan bom untuk pemanasan siswa sebelum kegiatan dimulai. Penulis kemudian memperlihatkan gambar manusia pendek atau manusia cebol, orang yang berambut sangat panjang dan gambar ilustrasi 48

9 binatang yang sedang berbicara. Kemudian siswa diminta membayangkan apa yang terjadi bila semua manusia di dunia ini cebol seperti pada gambar, apa yang terjadi bila semua manusia berambut panjang seperti pada gambar dan apa yang terjadi bila semua binatang dapat berbicara seperti pada gambar ilustrasi. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan menuliskan apa yang terjadi bila semua manusia di dunia ini cebol seperti pada gambar, apa yang terjadi bila semua manusia berambut panjang seperti pada gambar dan apa yang terjadi bila semua binatang dapat berbicara seperti pada gambar. Setelah selesai membuat mind map dengan menuliskan sikap-sikap yang dimiliki seseorang untuk meraih kesuksesan, penulis menunjuk lima siswa untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas, yaitu DY, BA, SA, MA dan NW. Masing-masing siswa mempresentasikan hasil mind mapnya dengan menuliskan apa yang terjadi bila semua manusia di dunia ini cebol seperti pada gambar, apa yang terjadi bila semua manusia berambut panjang seperti pada gambar dan apa yang terjadi bila semua binatang dapat berbicara seperti pada gambar. Jawaban dari masing masing siswa pun beragam dan sangat menarik. Seperti NW yang menuliskan bahwa akibat semua manusia cebol adalah susu peninggi badan laris. Sedangkan DY menuliskan akibat dari semua orang berambut panjang adalah banyak kutu dan BA yang menuliskan bahwa akibat dari semua binatang dapat berbicara adalah dunia ini berisik setiap saat. 49

10 Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Terdapat siswa yang terlihat malas dan ketika disuruh maju untuk mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas terlihat tidak bersemangat dan hanya bicara sedikit. Namun beberapa siswa bertanya kepada siswa yang mempresentasikan hasil mind mapnya, seperti JS yang bertanya kepada BA ketika mempresentaikan hasil mind mapnya di depan kelas Hasil Tindakan Siklus I Penerapan metode mind map pada siklus pertama pada awalnya siswa tidak begitu mengalami kesulitan, karena pada setiap tindakan yang diberikan oleh peneliti siswa mengikuti dengan baik dan sangat antusias. Pada pertemuan selanjutnya penulis juga telah memberikan fotokopi materi pengantar mind map dan contoh gambar mind map sederhana, sehingga dalam penyampaian materi oleh peneliti siswa sudah mempunyai panduan dan menyimak materi-materi yang diberikan. Penulis juga memberikan kesempatan bertanya agar suasana kelas lebih hidup. Pada pertemuan ke III sebelum memulai kegiatan penulis membagi kelompok menjadi 8 orang dan memberikan spidol satu set dan kertas gambar untuk masing-masing siswa. Siswa terlihat senang ketika siswa menerima peralatan menggambar yang diberikan. Pada saat pembuatan mind map peningkatan berpikir divergen siswa tidak begitu mengalami kesulitan siswa dapat membuat peta pikiran 50

11 dengan baik meskipun ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi. Misalkan tentang pengunaan simbol-simbol dan penggunaan kata kunci lebih dari satu kata sehingga membuat beberapa siswa belum kesulitan dalam mengoptimalkan gambar. Gambar 4.1 mind map yang mengoptimalkan gambar dan simbol 51

12 Gambar 4.2 mind map yang kurang mengoptimalkan simbol Post test I diberikan untuk menilai keberhasilan tindakan pada siswa kelas VII B yang diberikan pada hari Senin, 1 April 2013 Hasil post test I, pada lampiran tabel, menunjukan bahwa ada 14 (60,87%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi, sedangkan 9 (39,13%) siswa mempunyai kategori kemampuan berpikir divergen sedang Refleksi siklus I Hasil observasi tentang proses peningkatan kemampuan berpikir divergen dengan menggunakan metode mind mapping adalah sebagai berikut : 1. Siswa masih kurang menggunakan banyak simbol dalam pembuatan mind map. 2. Banyak siswa yang antusias dalam mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas maupun bertanya ketika temannya mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas. 52

13 3. Siswa lebih meningkatkan kerjasama sesama teman dalam tukar-menukar warna spidol. 4. Penulis berusaha secara optimal agar siswa dapat menerima materi maupun tugas dengan baik dan membuat suasana kelas menjadi tidak tegang. 5. Untuk tindakan selanjutnya penulis kembali mengingatkan kepada siswa dalam penggunaan simbol-simbol dalam pembuatan mind map, agar mind map peningkatan kemampuan berpikir divergen digambarkan secara optimal. Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa dapat diketahui dengan cara membandingkan antara skor hasil prettest pada saat sebelum memberikan tindakan dengan hasil post test I setelah diberikan tindakan. Adapun perbandingan skor prettest dan post test I adalah sebagi berkut : 53

14 Tabel 4.1. Perbandingan Pre test dan Post test I PRE TEST POST TEST 1 NO NAMA PENINGKATAN SKOR KATEGORI SKOR KATEGORI SKOR 1 AA 135 TINGGI 2 BA 119 RENDAH 134 TINGGI 15 3 BW 116 RENDAH 142 TINGGI 26 4 CD 134 TINGGI 5 DM 127 SEDANG 134 TINGGI 7 6 DA 141 TINGGI 7 DY 127 SEDANG 134 TINGGI 7 8 DN 142 TINGGI 9 ES 132 TINGGI 10 HH 115 RENDAH 124 SEDANG 9 11 EP 121 SEDANG 141 TINGGI IL 121 SEDANG 129 SEDANG 8 13 JAS 119 RENDAH 135 TINGGI JA 112 RENDAH 126 SEDANG JS 114 RENDAH 128 SEDANG LM 135 TINGGI 17 MJ 117 RENDAH 132 TINGGI MA 114 RENDAH 135 TINGGI MI 148 TINGGI 20 ME 129 SEDANG 141 TINGGI NW 118 RENDAH 144 TINGGI NK 113 RENDAH 120 SEDANG 7 23 OA 120 RENDAH 134 TINGGI RS 121 SEDANG 122 SEDANG 1 25 SA 127 SEDANG 120 SEDANG UK 111 RENDAH 127 SEDANG VA 129 SEDANG 143 TINGGI YA 129 SEDANG 144 TINGGI SF 122 SEDANG 128 SEDANG 6 30 ImJ 129 SEDANG 143 TINGGI 14 Hasil yang evaluasi yang diperoleh setiap subjek setelah pelaksanaan tindakan siklus I menunjukan tingkat kemampuan berpikir divergen yang lebih tinggi dibanding sebelum pelaksanaan tindakan. Hasil perbandingan pre test dan 54

15 post test I, pada lampiran tabel 4.1, menunjukan bahwa menunjukan bahwa ada 14 (60,87%) siswa yang masuk dalam kategori kemampuan berpikir divergen tinggi, sedangkan 9 (39,13%) siswa mempunyai kategori kemampuan berpikir divergen sedang yaitu. Hasil tindakan I masih menunjukan ada 9 siswa yang masuk dalam kategori tingkat kemampuan berpikir divergen sedang, sedangkan yang lain masuk dalam kategori tinggi. Oleh karena itu penerapan metode mind mapping ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga, akan tetapi perlu dilakukan tindakan pada sikus II, agar indikator keberhasilan mencapai 70-80% dari semua siswa kelas VII B yang mendapat tindakan Siklus II Rencana tindakan siklus II Dalam rancangan rencana tindakan siklus II ini, siswa lebih dilatih membuat mind map untuk memecahkan masalah yang lebih rumit, agar siswa lebih mengembangkan imajinasinya yang para siswa gambarkan dalam mind map. Perbedaan siklus II dari siklus I ini adalah siswa lebih ditekankan untuk memecahkan masalah yang lebih rumit. Agar siswa membuat perbaikan mind map untuk meningkatkan kemampuan berpikir divergen, peneliti memberikan arahan dalam masingmasing siswa dalam pembuatan mind map agar siswa lebih jelas dan mengutamakan penggunaan warna dan simbol. 55

16 Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama Tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis, 4 April Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan lempar spidol untuk pemanasan sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan mengembangkan mind map siswa secara optimal dan dapat lebih mengembangkan daya imajinasi siswa. Penulis mempraktikkan soal cerita yang menjadi masalah yang harus diselesaikan siswa dengan media boneka anak kecil, boneka anjing dan boneka kucing. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok, terdiri dari 3 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 9 siswa untuk membuat mind map dengan memecahkan soal cerita Soal cerita tersebut adalah :ada seorang lak-laki membawa anjing, kucing, dan anak kecil ingin menyeberang sengai menggunakan perahu kecil, yang hanya muat untuk 2 macam barang. Untuk menyeberang orang itu hanya bisa membawa satu barang bawaan, laki-laki itu bingung karena jika dia menyeberangkan kucing dulu, anak kecil yang ditinggal dengan anjing takut dengan anjing. Kalau menyeberangkan anak kecil 56

17 dulu, anjing dan kucing yang akan ditinggal akan berkelahi. Jika begitu, maka yang mana dulu yang akan menemani anjing di seberang sana, kalau kucing yang menemani anjing maka diseberang kucing dan anjing akan berkelahi, tetapi jika anak kecil yang menemani anjing diseberang sungai anak kecil itu akan menangis karena takut dengan anjing, bagaimana caranya agar semuanya aman untuk diseberangkan? Setelah selesai membuat mind map, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas. Jawaban dari masing masing siswa pun beragam dan seisi kelas menjadi aktif bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi. Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas secara kelompok yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias dalam mengerjakan tugas dan dalam presentasi Pertemuan Kedua Tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 April 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan tebak tokoh untuk pemanasan sebelum kegiatan dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan 57

18 mengembangkan mind map siswa secara optimal dan dapat lebih mengembangkan daya imajinasi siswa. Penulis meminta salah satu siswa maju ke depan kelas untuk mempraktikkan berjalan kaki dan tiba-tiba tali sepatunya putus, siswa yang lain memperhatikan dan mencari gambaran penyelesaian dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa dalam kelompok, terdiri dari 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa untuk membuat mind map dengan memecahkan masalah yaitu jika sedang berjalan sendirian dan kemudian tali sepatunya putus. Setelah selesai membuat mind map, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil mind mapnya di depan kelas. Jawaban dari masing masing siswa pun beragam dan seisi kelas menjadi aktif bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi. Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas secara kelompok yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias dalam mengerjakan tugas dan dalam presentasi Pertemuan Ketiga Tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan cari yang lain untuk pemanasan sebelum kegiatan 58

19 dimulai. Penulis menjelaskan kepada siswa tentang pentingnya penggunaan simbol dan warna-warna yang berbeda dalam masing-masing cabang mind map, agar siswa dapat lebih mengetahui dan mengembangkan mind map siswa secara optimal dan dapat lebih mengembangkan daya imajinasi siswa. Penulis menyiapkan gambar suasana pesta ulang tahun, selanjutnya penulis memberikan tugas kepada siswa untuk membuat mind map dengan merencanakan pesta ulang tahun yang meriah. Setelah selesai membuat mind map, beberapa siswa ditunjuk untuk maju ke depan untuk mempresentasikan hasil mind mapnya. Siswa tersebut adalah EP, ME, dan YA. Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Siswa begitu antusias dalam mempresentasikan hasil mind mapnya Pertemuan Keempat Tindakan siklus II pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 Penulis membuka kegiatan dengan memeriksa daftar kehadiran dan melakukan permainan tebak gaya untuk pemanasan sebelum kegiatan dimulai. Penulis menyiapkan gambar akibat jika orang tidak kreatif, kemudian siswa diminta membayangkan jika semua orang tidak kreatif. Selanjutnya siswa diskusi dalam kelompok dengan mendiskusikan 59

20 bagaimana cara meningkatkan kreativitas yang akhir-akhir ini menurun. Kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Observasi pada kegiatan ini, siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh penulis. Semua siswa berpartisipasi aktif di dalam kelompok maupun dalam presentasi. Beberapa siswa antusias dalam diskusi dan mau bertanya saat teman yang lain sedang presentasi Hasil Tindakan Siklus II Pada siklus kedua, siswa antusias mengikuti kegiatan peningkatan berpikir divergen. Siswa lebih mudah memahami penggunaan simbol-simbol dan cabangcabang yang terdapat dalam mind map, karena dalam pertemuan ini siswa membuat mind map bersama anggota kelompok masing-masing atau secara individu. Sehingga siswa dapat mengembangkan daya kreativitasnya dalam pembuatan mind map. Masing-masing siswa juga telah membuat mind map dengan berbagai warna dan bentuk serta dapat membuat kombinasi warna yang lebih menarik dan gambar-gambar yang sesuai dengan cabang-cabang yang ditulis oleh siswa. Beberapa siswapun bertanya dan lebih antusias dalam mempresentasikan hasil karya mind mapnya didepan kelas. Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa dapat diketahui dengan cara mengetahui hasil post test II. Pelaksanaan post test II dilaksanakan pada tanggal 15 April 2013 Berikut ini adalah hasil post test II : 60

21 Hasil Post test 2 pada lampiran tabel post test II menunjukan ada17 siswa yang masuk dalam kateori kemampuan berpikir divergen tinggi, sedangkan 6 siswa lainnya mempunyai kemampuan berpikir divergen sedang Refleksi siklus II Tindakan ini sudah dilakukan sesuai dengan rencana revisi I yang berdasarkan pada refleksi siklus I. Pada siklus II ini perhatian dan antusias siswa lebih meningkat dalam mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis. Hampir semua siswa mampu membuat mind map peningkatan kemapuan berpikir divergen sesuai dengan kata kunci dan memanfaatkan simbol dan warna-warna yang lebih menarik dari pada siklus I. 61

22 NO NAMA Tabel 4.2. Perbandingan nilai skor pre test, post test I dan post test II PRE TEST POST TEST 1 PNGKTN POST TEST 2 SKOR KTGR SKOR KTGR SKOR SKOR KTGR 1 AA 135 TINGGI PNGKTN SKOR 2 BA 119 RENDAH 134 TINGGI TINGGI 7 3 BW 116 RENDAH 142 TINGGI TINGGI 2 4 CD 134 TINGGI 5 DM 127 SEDANG 134 TINGGI TINGGI 1 6 DA 141 TINGGI 7 DY 127 SEDANG 134 TINGGI TINGGI 7 8 DN 142 TINGGI 9 ES 132 TINGGI 10 HH 115 RENDAH 124 SEDANG SEDANG 5 11 EP 121 SEDANG 141 TINGGI TINGGI 5 12 IL 121 SEDANG 129 SEDANG TINGGI 3 13 JAS 119 RENDAH 135 TINGGI TINGGI 8 14 JA 112 RENDAH 126 SEDANG SEDANG 2 15 JS 114 RENDAH 128 SEDANG SEDANG 0 16 LM 135 TINGGI 17 MJ 117 RENDAH 132 TINGGI TINGGI 3 18 MA 114 RENDAH 135 TINGGI TINGGI 7 19 MI 148 TINGGI 20 ME 129 SEDANG 141 TINGGI TINGGI 5 21 NW 118 RENDAH 144 TINGGI TINGGI 2 22 NK 113 RENDAH 120 SEDANG TINGGI OA 120 RENDAH 134 TINGGI TINGGI 8 24 RS 121 SEDANG 122 SEDANG SEDANG 4 25 SA 127 SEDANG 120 SEDANG SEDANG 9 26 UK 111 RENDAH 127 SEDANG TINGGI 5 27 VA 129 SEDANG 143 TINGGI TINGGI 3 28 YA 129 SEDANG 144 TINGGI TINGGI 3 29 SF 122 SEDANG 128 SEDANG SEDANG 0 30 ImJ 129 SEDANG 143 TINGGI TINGGI 4 Rata-rata : 124,56 Rata-rata : 133,08 Rata-rata : 137,65 62

23 Berdasarkan hasil post test pada siklus II terdapat enam siswa yang tidak bisa mencapai kemampuan berpikir divergen tingkat tinggi, hanya mampu dalam kategori sedang, sedangkan yang lain sudah dalam kategori tinggi. Peningkatan kemampuan berpikir divergen dapat diketahui dengan cara membandingkan dari hasil sebelum tindakan dan sesudah diberi 2 kali tindakan (pre test, post testi, post testii) Analisis Hasil Penelitian Skor kemampuan berpikir divergen masing-masing siswa VII B SMP Negeri 8 Salatiga menunjukan hasil yang meningkat,meskipun masih ada beberapa siswa yang kemampuan berpikir divergennya dalam kategori sedang. Peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa melalui metode mind mapping, dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 4.3. Kategori peningkatan skor kemampuan berpikir divergen siswa No Peningkatan skor Nama Siswa Jumlah DM, RS, SA, SF DY, HH, IL, JA, JS, MJ, ME, NK, VA, YA, ImJ, BA, BW, EP, JAS, MA, NW, OA, UK Jumlah Hasil rata-rata peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa sebelum diberi tindakan, hasil post test I dan post test II adalah sebagai berikut : 63

24 Tabel 4.4 Hasil peningkatan rata-rata siswa pre test, post test I dan II No Skor Kemampuan Berpikir Siswa Rata-rata Kriteria 1. Pre test 124,56 SEDANG 2. Post test I 133,08 TINGGI 3. Post test II 137,65 TINGGI Gambar 4.3. Histogram peningkatan skor kemampuan berpikir divergen siswa pretest posttest I posttest II rata-rata Histogram peningkatan skor rata-rata kemampuan berpikir divergen siswa pada gambar menunjukan hasil pre test dengan dengan post test I mengalami peningkatan. Pada hasil pre test rata-rata skor kelas adalah 124,56 dengan kategori sedang, dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil post test I menjadi 133,08 dengan kriteria tinggi. Pada siklus I penulis memberikan contoh mind map peningkatan kemampuan berpikir divergen. Penyampaian materi ini memudahkan siswa untuk memahami materi tentang berpikir divergen dan contoh mind map secara langsung yang digambarkan dalam skema ukuran karton. Setelah dilakukan tindakan siklus I dan siswa diberikan post test I, siswa menunjukan rata-rata 64

25 peningkatan skor dalam peningkatan kemampuan berpikir siswa, melalui metode mind mapping. Peningkatan hasil post test I dan post test II tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut karena tidak ada perbedaan antara siklus I dan siklus II Pembahasan Berdasarkan hasil tabel 4.2. peningkatan kemampuan berpikir divergen siswa mengalami peningkatan dari awal tindakan pertama sampai dengan tindakan kedua. Hal tersebut dikarenakan metode mind mapping bekerja sesuai dengan otak manusia. Bobi de Potter dan Mike Hernacki (2001) menyatakan mind mapping (peta pikiran) adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Siswa yang menunjukkan peningkatan paling tinggi yaitu peningkatan skor diatas 20, ada 9 siswa. Siswa-siswa tersebut termasuk siswa yang aktif, dan kreatif di kelas siswa-siswa ini selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh penulis dalam hasil mind mapnya juga terlihat banyak warna dan banyak symbol yang digambarkan, ketika presentasi pun juga lancar menceritakan apa yang siswa gambarkan dalam mind map serta mau bekerjasama dalam mengerjakan tugas pada siklus II. Siswa yang menunjukkan peningkatan rata-rata atau perubahan skor antara ada 10 siswa. Siswa-siswa tersebut termasuk dalam siswa yang antusias mengikuti kegiatan, mengerjakan tugas sesuai yang diperintahkan penulis, namun ada beberapa diantara para siswa yang sering ramai di kelas, mengobrol dengan teman yang lain sehingga kurang maksimal dalam 65

26 mengerjakan tugas. Siswa yang mengalami peningkatan paling rendah, yaitu dengan perubahan skor kurang dari 10 ada 4 siswa. Siswa-siswa tersebut cenderung siswa yang tidak mau mengerjakan apa yang diperintahkan oleh penulis, ada yang maunya gaduh dikelas, namun ada yang hanya berdiam diri, walaupun tidak setiap pertemuan malas, namun sudah menunjukkan peningkatan skor walaupun hanya sedikit. Peningkatan hasil post test I dan post test II tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut karena tidak ada perbedaan antara siklus I dan siklus II. Pada siklus II penulis hanya memberikan penekanan kreativitas siswa (lebih banyak memecahkan masalah melalui metode mind map). Penulis lebih menekankan siswa memecahkan masalah-maslah yang lebih rumit dalam dinamika kelompok. Pada kelompok tersebut, siswa juga bekerjasama, berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusinya. Sedikitnya peningkatan hasil skor post test II siswa juga dimungkinkan adanya kejenuhan dalam mengerjakan test dan juga minimnya waktu. Penelitian ini menggunakan tes kemampuan berpikir divergen yang sama pada saat pre test, post test I dan II sehingga pengisian tes kemungkinan dipengaruhi oleh hasil pengisian sebelumnya. Selain itu jarak pemberian test juga terlalu dekat. Hasil post test II tidak mengalami peningkatan dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi, akan tetapi penelitian tindakan ini sudah mencapai tingkat keberhasilan yang diinginkan oleh penulis, yaitu skor rata-rata perencanaan kelas VII B sudah mencapai kategori baik dengan skor 137,65 dan 16 siswa atau 73,91% siswa 66

27 semua siswa yang mendapatkan tindakan sudah mempunyai berpikir divergen kategori tinggi. Menurut Buzan, (2004), berpikir divergen yaitu berpikir ke berbagai dan dari berbagai arah sehingga menghasilkan berbagai macam jawaban atau alaternatif penyelesaian. Proses berpikir divergen ini dapat dituangkan dalam bentuk mind map sehingga membantu untuk berpikir secara exspansif dan berpikir secara kreatif. Dengan penggunaan gambar, simbol dan warna penggunaan metode mind mapping akan mempermudah siswa mencari ide-ide kreatif dari pemecahan suatu masalah, karena siswa dapat mengeksplorasi potensinya secara menyeluruh. Dari hasil peningkatan yang diperoleh masing-masing siswa dan gambaran kondisi yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan berpikir divergen siswa kelas VII B SMP Negeri 8 Salatiga. 67

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK). PTBK adalah merupakan suatu penelitian bersiklus dengan berbagai alternatif

Lebih terperinci

NAMA : KELAS : NO.ABSEN : TGL LAHIR :

NAMA : KELAS : NO.ABSEN : TGL LAHIR : NAMA : KELAS : NO.ABSEN : TGL LAHIR : I PERMULAAN KATA Intruksi : Buatlah sebanyak mungkin kata kata yang dimulai dengan suku kata yang tertulis diatas kertas. Perhatikan contoh : Sa Jawab : Saya Sakit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Kondisi Awal Berdasarkan pada hasil pengamatan yang diperoleh pada pembelajaran matematika pada siswa kelas IV, ditemukan bahwa pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 5.1.1 Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE PETA ALUR PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Dewi Ekowati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui metode pembelajaran kooperatif Think Pair Share yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa yang baik akan mempermudah berinteraksi dengan orang banyak. Tentunya ini membutuhkan arahan khusus untuk terampil berbahasa. Berdasarkan Standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia SMA, tujuan pembelajaran bahasa indonesia di sekolah adalah siswa terampil berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Ricky Firmansyah 1021.0875

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak 20 dari 33 siswa tidak tuntas (KKM 75) dengan rata-rata kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak 20 dari 33 siswa tidak tuntas (KKM 75) dengan rata-rata kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Pra Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara dalam perbaikan peningkatan kualitas dalam belajar dan pembelajaran.

Lebih terperinci

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis Oleh Susana Widyastuti, M.A. Disampaikan pada Seminar Metode Belajar yang Efektif Yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 September 2010 Oleh Pusat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 1 Kaligentong Ampel Jumlah semua murid di SD Negeri 1 Kaligentong Ampel sebanyak 164 siswa. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu bagaimana cara belajar. Bukan hanya memberi sebanyak mungkin informasi melainkan mencari cara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mind Map Mind map atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat tinggi. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat dengan bantuan catatan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY

DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY 87 L A M P I R A N 88 Lampiran 1 DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Blotongan 2 Salatiga dengan jumlah 39 peserta didik pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi awal subjek penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas V SD Negeri Candisari I Ampel, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PAKEM DENGAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR POKOK BAHASAN MEKANIKA Albert Lumbu 1, Indah Slamet Budiarti 2 1,2 Prodi Pendidikan Fisika Jurusan MIPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd 0 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN TEKSCERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 78 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan membahas hal-hal yang telah diperoleh baik dari pengamat maupun dari peneliti sendiri berdasarkan fokus penelitian 1. Fokus belajar pada Penerapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan tanggal 17

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Narasi sebenarnya merupakan karangan yang mudah ditulis oleh siswa karena karangan ini dikembangkan melalui kegemaran siswa dalam mendengarkan cerita atau bercerita.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING Ifa Nurjanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : ifanurjanah86@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Izin Penelitian Mengurus izin penelitian pada tanggal 9 Mei 2014, penulis memiinta surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri Wringinputih 02 yang berjumlah 30 siswa dan SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 yang terletak di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah siswa memiliki keterampilan berbahasa Indonesia, pengetahuan yang memadai mengenai penguasaan struktur bahasa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Persiapan Penelitian Pada tanggal 29 Mei 2013 penulis meminta ijin kepada ketua Panti Asuhan AL-ITTIHAD Semowo untuk mengadakan penilitian di Panti Asuhan AL-ITTIHAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Awal A. Kondisi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada awal pertemuan peneliti memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kalipucang Kulon Kecamatan Batang Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 3 Salatiga dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran Sejarah di SMA/MA adalah mata pelajaran yang mengkaji tentang perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dari

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai keefektifan pembelajaran menggunakan model pembelajaran generatif dan model pembelajaran berbasis masalah. Selain itu akan diperbandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd Mind Mapping Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 1. Hakikat Mind Mapping Mind Mapping atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak yang menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER Mohammad Aienor R. 1), Trapsilo Prihandono 2), Subiki 3) Program Studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 59

LAMPIRAN LAMPIRAN 59 LAMPIRAN LAMPIRAN 59 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas /Semester Alokasi Waktu : SMP Negeri 7 Salatiga : Matematika : VIII/II (dua) : 8 x 40 menit Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung. Alasan peneliti memilih kelas 3B MIN Tunggangri

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung. Alasan peneliti memilih kelas 3B MIN Tunggangri 54 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MIN Tunggangri Kalidawir Kabupaten Tulungagung. Alasan peneliti memilih kelas 3B MIN Tunggangri Kalidawir

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Teknik Mind Mapping Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

Lebih terperinci

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oman Farhurohman 35 Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI Oleh: Oman Farhurohman 1 Abstrak Upaya dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran, seyogyanya ketika proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dialog awal Karakteristik siswa kelas VIIB SMP N 03 Polokarto yang menjadi subyek penelitian pada pelajaran IPS siswa cenderung mempunyai kemampuan belajar yang masih kurang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatuddiniyah yang beralamat Jalan Jambu Burung Keramat RT. 7 Desa Jambu Burung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Observasi pembelajaran menyimak cerita di SD Negeri 2 Jonggrangan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibat, pengaruhnya, kesannya), manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. Efektivitas

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci