BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengumpulkan berbagai skripsi terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, khususnya penelitian dalam media cetak yang pernah disusun oleh beberapa peneliti sebelumnya. Dari penelitian terdahulu didapatkan hasil penelitian sebagai berikut, di mana masing-masing peneliti mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam penelitian mereka. 1. Nur Rohmawati Mahasiswi Fakultas Dakwah. Pesan Dakwah pada Surat Kabar Harian Bangsa ( Analisis Isi Rubrik Tanya Jawab Islam Sehari-hari Tentang Perkawinan Pada Surat Kabar Harian Bangsa Bulan April-Mei 2004 ). Telah menyelesaikan skripsinya tahun Pada penelitian ini, Nur Rohmawati menggunakan analisis isi kualitatif untuk mengkaji tentang masalah perkawinan yang ada dalam kolom tanya jawab tersebut. Penelitian ini hanya terbatas pada masalah perkawinan saja, jadi yang dikaji hanya tentang perkawinan. 2. Ahmad Maghrobi. Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Analisis Wacana Rubrik Manajemen Qalbu KH. Abdullah Gymnastiar Di Majalah Al Falah edisi tahun 2009). Penelitian kualitatif menggunakan analisis wacana. Perbedaan yang dilakukan peneliti sebelumnya dengan peneliti adalah terletak pada analisis yang 9

2 10 digunakan dan lokasi penelitian. Peneliti sebelumnya meneliti tentang pesan dakwah dalam Rubrik manejemen Qalbu KH. Abdullah Gymnastiar pada Majalah Al- Falah dengan menggunakan analisis wacana. 3. Pesan dakwah tabloid hikmah (Analisis wacana rubrik silaturrahim) edisi 59-62, 2009, oleh Machfut Hidayat, Mahasiwa Fakultas Dakwah Jurusan KPI Konsentrasi pada bidang Jurnalistik. Perbedaannya terletak pada kajian pesan dan analisis yang digunakan. Peneliti sebelumnya menggunakan analisis wacana dalam mengkaji pesan dakwah pada rubrik hikmah. Pesan yang dikaji hanya terbatas pada masalah silaturrahim. 4. Informasi Islam Dalam Media Cetak (Analisis Isi Mimbar Jum at Pada Harian Umum Sriwijaya Post Edisi Januari-Desember 2007), oleh Joni Saputra, skripsi tahun Dalam penelitian ini Joni Saputra menggunakan analisis isi untuk memperoleh hasil prosentase kemunculan informasi Islam yang ada pada rubrik mimbar Jum at. 5. Representasi Nilai-nilai Dakwah Dalam Majalah Islam (Analisis Isi Majalah Suara Hidayatullah Edisi Mei 2011-April 2012), oleh Syirly Marlina, skripsi tahun Dalam penelitin ini Syirly Marlina menggunakan metode yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, hanya saja perbedaan terletak pada subjek dan objek kajian yang diteliti. Ia berupaya mengungkap prosentase kemunculan pesan dakwah dalam majalah Suara Hidayatullah dengan

3 11 menggunakan analisis isi kuantitatif, dan kemudian ia menggali karakteristik nilai-nilai dakwah dalam majalah tersebut. Dari sejumlah penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, peneliti berinisiatif melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut tidak hanya terdapat pada subjek dan objek penelitian yang diteliti, namun juga pada metode yang digunakan. Subjek penelitian yang menjadi kajian peneliti adalah Republika dalam rubrik hikmah dengan objek penelitian berupa pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pendekatan kuantitatif. Selain itu, penelitian ini lebih mengarah kepada dakwah melalui media cetak dengan melihat pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam rubrik hikmah Republika. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tertuang dalam judul: PESAN DAKWAH DALAM REPUBLIKA (ANALISIS ISI RUBRIK HIKMAH EDISI DESEMBER 2012) B. Deskripsi Teoritik 1. Kajian Tentang Pesan Dakwah a. Definisi Pesan Pesan adalah sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator merupakan

4 12 pernyataan sebagai kombinasi pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, anjuran, dan sebagainya. 1 Di dalam buku Agenda Setting Media Massa, Apriadi Tamburaka memberikan definisi bahwa pesan dalam ilmu komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim (sender) kepada penerima (receive). Pesan dapat disampaikan melalui media massa, baik berupa media elektronik maupun media cetak. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 2 Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik sebuah definisi bahwa pesan adalah sesuatu yang disampaikan seseorang komunikator kepada komunikan, yang mana sesuatu tersebut bisa berupa informasi, ilmu pengetahuan, hiburan, nasihat dan propaganda. Intinya pesan adalah informasi yang dapat memberikan pengetahuan kepada orang lain dari sesuatu yang belum mereka ketahui sebelumnya. b. Definisi Dakwah Dakwah berasal dari bahasa Arab dā a artinya memanggil atau menyeru, mengajak atau mengundang. Jika diubah menjadi da watun maka maknanya akan berubah menjadi seruan, panggilan atau 1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Cetakan keempat, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 9.

5 13 undangan. 3 Menurut Quraish Shihab yang dikutip oleh Khatib Pahlawan Kayo, Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi dan masyarakat. 4 Menurut Ahmad Mansyur Suryanegara dakwah adalah aktivitas menciptakan perubahan sosial dan pribadi yang didasarkan pada tingkah laku pelaku pembaharunya. Oleh karena itu yang menjadi inti dalam tindakan dakwah adalah perubahan kepribadian seseorang dan masyarakat secara kultural dan pelakunya disebut dengan istilah dā i. 5 Sedangkan menurut H.M. Toha Yahya Omar, yang dimaksud dengan dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. 6 Dari beberapa pengertian di atas dapat didapat sebuah definisi bahwa dakwah adalah mengajak atau menyeru kepada orang lain dengan cara yang paling bijaksana agar mereka mendapat keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Substansi yang disampaikan beberapa pakar di atas bahwa dakwah adalah mengajak 1997, h HM. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar, Jakarta: Bumi Aksara, 4 RB. Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah dari Dakwah Konvensional menuju Dakwah Profesional, Jakarta: Amzah, 2007, h Asep Muhyiddin dan Agus Ahmad Sapei, Metode Pengembangan Dakwah, Jakarta: Penerbit Pustaka Setia 2002, h H.M. Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2004, h. 67.

6 14 orang lain agar bisa berperilaku baik, taat beribadah, tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah demi terwujudnya Khairu Ummah (umat terbaik) dengan harapan agar selamat di dunia dan di akhirat. Berdakwah dengan cara yang bijaksana ini disandarkan kepada Al- Qur an surah An-Nahl ayat 125: Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Kalimat د ع yangا dalam kaidah bahasa Arab merupakan bentuk kata kerja perintah yang berarti ajaklah, menurut kaidah uşul fiqh setiap kalimat perintah yang ada di dalam Alquran adalah perintah wajib yang harus dipatuhi selama tidak ada dalil lain yang mengubah atau membuat perintah tersebut menjadi sunnah atau ketetapan hukum yang lainnya. 7 7 Ibid, h. 71.

7 15 Sedangkan kalimat م ك ة menurutبا لح Datuk Tombak Alam berarti kebijaksanaan, sehingga dakwah harus dilengkapi dengan beberapa hal sebagai berikut: 8 1) Retorika; mempelajari ilmu seni berbicara. 2) Didaktika; pembicaraan yang mengandung pelajaran. 3) Mensen-kennis; ilmu pengetahuan tentang manusia yang dihadapi. 4) Etika; tata tertib serta sopan santun dalam berdakwah. 5) Aestetika; kata-kata yang indah dalam ajakan berdakwah. 6) Taktika; suatu taktik untuk memasukkan ide kepada orang lain. Dalam pelaksanaan pengabdian dalam bentuk dakwah kepada masyarakat, diperlukan kemampuan untuk berkomunikasi dalam arti lain diperlukannya metode tertentu yang tepat dalam berdakwah agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat selaku sasaran dalam berdakwah. 9 Surah an-nahl ayat 125 tersebut, selain merupakan bentuk perintah yang ditujukan kepada seluruh umat Islam untuk berdakwah, juga merupakan tuntunan cara dalam melaksanakan aktivitas dakwah yang dapat relevan dengan petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur an Datuk Tombak Alam, Kunci Sukses Penerangan dan Dakwah, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, h Rosyidi, Mujadalah sebagai Metode Dakwah, Menara Intan, Vol. 22 no. 2, Desember 2004, h M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, h. 38.

8 16 Jadi pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator atau dā i berupa amar makruf nahi munkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada yang munkar). Pesan yang disampaikan tidak hanya berupa kata-kata tetapi juga bisa melalui sebuah tulisan. Pesan yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan ini berupa ajakan untuk menuju jalan Allah dengan cara yang bijaksana, artinya kata-kata yang digunakan harus sesuai dengan kode etik jurnalistik. c. Kategori Pesan Dakwah Secara global pesan dakwah dapat dikategorikan ke dalam tiga hal, yaitu: 1) Akidah (masalah keimanan) Kata akidah berasal dari bahasa arab yaitu aqidah yang berarti keyakinan atau kepercayaan, secara istilah akidah berarti keyakinan atau kepercayaan yakni mengikat hati seseorang kepada sesuatu yang diyakini atau diimaninya. Akidah ini merupakan sentral dan fundamental kedudukannya dalam ajaran Islam, karena akidah merupakan pondasi awal dalam Islam. 11 Akidah Islam itu dikaitkan dengan rukun iman yang menjadi asas seluruh ajaran Islam dan yang harus diyakini dalam Islam. Adapun rukun iman itu ada enam, yaitu: a) Iman kepada Allah SWT 11 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Ed. I, Cetakan keempat, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002, h. 199.

9 17 b) Iman kepada Malaikat c) Iman kepada kitab-kitab suci d) Iman kepada Nabi dan Rasul e) Iman kepada hari kiamat f) Iman kepada Kada dan Kadar (Takdir) 2) Syari ah (masalah amal perbuatan) Syariah secara bahasa berarti jalan tempat keluarnya air minum, secara istilah syariah adalah segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-nya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal yang telah di tetapkan oleh Allah. 12 Syariah sangat erat hubungannya dengan akidah, kalau akidah adalah iman atau keyakinan dan merupakan pegangan hidup umat Islam. Maka syariah adalah hal yang perlu dilakukan sesudah keimanan, yakni amal shaleh atau perbuatan sehari-hari yang sesuai dengan syariat Islam. Seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia dari segala aspek. Ruang lingkup syari ah secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu aspek ibadah dan aspek muamalah: a) Aspek ibadah, meliputi: (1) Thaharah (2) Shalat 12 Ibid, h. 235.

10 18 (3) Puasa (4) Zakat (5) Haji b) Aspek muamalah, meliputi: (1) Hukum Perdata (Al-Qununul Khas) (a) Muamalah (hukum niaga) (b) Munakahat (hukum nikah) (c) Waratsah (hukum waris) (2) Hukum Publik (Al-Qununul Am) (a) Hinayah (hukum pidana) (b) Khilafah (hukum Negara) (c) Jihad (hukum perang dan damai) 3) Akhlak (masalah budi pekerti atau perilaku) Secara etimologis akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlāk bentuk jamak dari akar kata khuluq yang berarti perangai, perilaku, dan tabi at. 13 Sedangkan secara terminologis akhlāk adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia lahir dan batin H. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1989, h Muhammad dan H. Rois Mahfud, Pendidikan Agama Islam (PAI) Untuk Perguruan Tinggi Umum, Edisi revisi, Malang: Setara Press, 2008, h. 45.

11 19 Akhlak juga sangat erat hubungannya dengan syariah, karena sikap atau akhlak yang dilakukan haruslah sesuai dengan syariat Islam. Akhlak meliputi: 15 a) Akhlak terhadap Allah (1) Beribadah kepada Allah (2) Mencintai Allah di atas segalanya (3) Berdzikir kepada Allah (4) Berdo a, Tawaddu dan Tawakkal b) Akhlak terhadap makhluk, meliputi: (1) Akhlak terhadap manusia, antara lain: (a) Akhlak terhadap Rasulullah (b) Akhlak terhadap kedua orang tua (c) Akhlak terhadap diri sendiri (d) Akhlak terhadap keluarga dan kerabat dekat (e) Akhlak terhadap tetangga (f) Akhlak terhadap masyarakat (2) Akhlak terhadap bukan manusia, di antaranya: (a) Flora (b) Fauna, dan sebagainya Ibid, h Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, h

12 20 2. Media Cetak Sebagai Media Dakwah a. Pengertian Media Cetak Media adalah alat yang digunakan oleh komunikator untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima atau komunikan. 17 Dengan adanya media ini akan memudahkan komunikator dalam proses transformasi pesan kepada komunikan. Jadi media cetak adalah alat komunikasi berupa tulisan yang dicetak secara berkala. Media cetak adalah alat komunikasi massa berupa majalah,, tabloid, jurnal, buletin yang diterbitkan secara berkala. Merebaknya media massa dalam kehidupan masyarakat menguntungkan seorang dā i dalam proses penyampaian pesan-pesan keagamaan. Melalui media cetak, dā i akan dapat menyampaikan pemahaman agama secara lebih baik. 18 Nilai-nilai Islam yang disampaikan melalui media cetak dapat memperdalam pemahaman pembaca karena bisa dikaji ulang secara saksama. Dengan menggunakan media cetak, dā i dapat menyebarluaskan pemahaman yang benar tentang Islam sehingga dapat memberdayakan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat kaum muslim dalam kehidupan yang penuh dinamika H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h Bambang Saiful Ma arif, Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h Ibid, h. 162.

13 21 Adanya media cetak ini membuka ruang bagi para aktivis dakwah dalam upaya menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat melalui tulisan. Dakwah bukan lagi hanya disampaikan melalui katakata, tetapi juga melalui sebuah tulisan dengan perantara media cetak sebagai media dakwahnya. Sebagai salah satu jenis media massa, media cetak memiliki lima orientasi yang perlu ada dalam setiap penyajian berita. Kelima orientasi tersebut adalah: 1) Aktualitas, yaitu sesuatu yang mengacu pada suatu kejadian yang benar-benar terjadi dan masih hangat dibicarakan; 2) Publisitas, yang mengacu pada penyampaian informasi kepada publik yang sangat heterogen; 3) Periodesitas, yang mengacu pada konsistensi jadwal peneribitan; 4) Universalitas, yang mengacu pada keberagaman isi berita dan merupakan sesuatu yang berlaku umum untuk semua orang; dan 5) Objektivitas, yang mengacu pada nilai kebenaran suatu berita, artinya bertia yang disampaikan faktual apa adanya, sehingga berita yang disampaikan benar adanya. 20 Jika ditinjau dari proses penyajiannya, setiap jenis media cetak sangat dipengaruhi oleh dua aspek penting, yaitu: 20 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduang Praktis Jurnalis Profesional, Cet ke-3, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, h

14 22 1) Aspek bahasa, yang bertumpu pada pemilihan dan pemakaian bahasa (seperti pemakaian kata, frase kalimat, paragraf) yang informatif dan efektif; 2) Aspek lay out (tata letak), yang bertumpu pada desain atau tata letak penyajian berita agar mengundang daya tarik para pengkonsumsi berita. Sebagai hasil karya jurnalistik, setiap informasi yang disajikan dalam media cetak pun harus mengandung unsur kebenaran, kejelasan, keakuratan, dan daya tarik. 21 b. Macam-macam Media Cetak Ada beberapa macam media cetak, antara lain sebagai berikut: 1) Majalah Merupakan alat media massa berupa buku ukuran besar berisi informasi, hiburan, berita, dan lain sebagainya yang terbit secara berkala. Ada berbagai macam majalah, di antaranya majalah anakanak, majalah berita, majalah dinding, majalah hiburan, majalah keluarga, majalah kesehatan, majalah olahraga, majalah wanita, dan lainnya. Majalah dapat menjalani fungsi memberi informasi, menghibur, atau mendidik. Halaman muka (cover) dan foto dalam majalah diupayakan sebagai daya tarik Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, Cetakan pertama, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010, h R. Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Tangerang: KARISMA Publishing Group, 2009, h. 92.

15 23 2) Surat Kabar Merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual dan up to date dari brbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, kriminal, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Surat kabar lebih menitikberatkan pada penyebaran informasi (fakta maupun peristiwa) agar diketahui publik. Surat kabar pada umumnya terbit harian, sekalipun ada juga surat kabar yang terbit mingguan. Dari segi ruang lingkupnya, ada surat kabar lokal dan surat kabar nasional. 23 Surat kabar memiliki empat fungsi yakni, informasi, edukasi, hiburan dan persuasif, namun fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak memabaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. 24 3) Tabloid Merupakan media komunikasi yang berisikan informasi aktual maupun penunjang bagi bidang profesi atau gaya hidup (life style) hidup tertentu. Tabloid bisanya memiliki kedalaman informasi dan ketajaman analisis dalam penyajian beritanya. Tabloid pada umumnya terbit mingguan. Tabloid yang kini beredar lebih banyak mengacu pada penyajian informasi yang 23 Syarifudin Yunus, Jurnalistik, h Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Cetakan kedua, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, h. 111.

16 24 bersifat segmented, berorientasi pada bidang profesi atau gaya hidup tertentu, seperti ekonomi, keuangan, tenaga kerja, peluang usaha, kesehatan dan sebagainya. 25 c. Kelebihan dan Kekurangan Media Cetak 1) Kelebihan media cetak a) Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya. b) Mudah dibawa ke mana-mana dan bisa dibaca di mana saja. c) Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan. 2) Kekurangan media cetak a) Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya. b) Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar. c) Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita. 25 Syarifudin Yunus, Jurnalistik, h. 29.

17 25 d) Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat. 26 d. Fungsi media cetak Media cetak memiliki dua fungsi, yakni fungsi khusus dan fungsi umum. Fungsi khusus media cetak adalah: 27 1) Surveilance, yakni mengamati apa-apa yang terjadi di dunia ini dan melaporkannya kepada masyarakat/khalayak; 2) Story Teller, yakni berperan sebagai pencerita baik sebagai entertainer (penghibur) maupun sebagai persuader (pemberi pengaruh). Sedangkan fungsi umum media cetak adalah: 28 1) To Inform, yakni fungsi memberikan informasi kepada khalayak; 2) To Educate, yaitu media cetak adalah sebagai sarana pemberi pendidikan bagi khalayaknya; 3) To Entertain, yakni fungsi memberikan hiburan kepada masyarakat; 4) Fungsi melakukan pengawasan oleh masyarakat (social control) (Online 23 Februari 2013) 27 Ahmad Y. Samantho, Jurnalistik Islam: Panduan Praktis bagi Para Aktivis Muslim, Cet. I, Jakarta: Harakah, 2002, h Ibid.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, yakni berupaya mendeskripsikan gejala atau fenomena dari satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain),

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lainlain), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian dalam rangka memperoleh fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti membutuhkan informasi untuk menambah pengetahuan dalam kehidupannya, baik informasi umum maupun infomasi agama. Segala informasi tersebut dapat

Lebih terperinci

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : ilmu dakwah Dosen Pengampu : Ahmad Zaini, Lc.M.Si Disususn Oleh : Riyaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan tuntunan tentang bagaimana secara berurut penelitian dilakukan, menggunakan alat atau bahan apa, prosedurnya bagaimana. 69 Metode penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan diarahkan pada latar belakang individu secara utuh atau

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan diarahkan pada latar belakang individu secara utuh atau BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebuah metode atau prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif dengan diarahkan pada latar belakang individu secara utuh atau menyeluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya, gerak dan tangis yang pertama saat dia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analisis isi deskriptif. Analisis isi deskrptif adalah Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat dan lain-lain), kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan. untuk memberikan pemecahan masalahnya.

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat dan lain-lain), kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan. untuk memberikan pemecahan masalahnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ilmu komunikasi dengan deskriptif kuantitatif, yakni metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai metode dan media yang besumber pada Al-Qur'an, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai metode dan media yang besumber pada Al-Qur'an, sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama dakwah, mewajibkan umatnya untuk melakukan internalisasi, transmisi, difusi, transformasi, dan aktualisasi syari'at Islam dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di antara karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Kemampuan untuk mengungkapkan isi hatinya dengan bunyi yang dikeluarkan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdakwah melalui media cetak di era informasi sekarang ini sudah menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti atau menghadiri jalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah memiliki kedudukan yang tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting menurut pandangan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena Islam sangat memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat Jakarta Dakwah merupakan suatu kegiatan untuk melaksanakan transformasi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Dalam penyajian data ini penelitian ini dipaparkan mengenai jawanban dari rumusan maslah mengenai model komunikasi yang digunakan oleh Komunitas One

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa dakwah berasal dari bahasa arab yakni da

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan sarana

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang keikhlasan dalam beribadah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan.

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang menyerukan kepada amar ma ruf nahi munkar, atau dengan kata lain Islam adalah agama dakwah. Dakwah mengandung arti mengajak, menyeru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Di dalam berinteraksi kita membutuhkan alat komunikasi yang relevan agar komunikasi tersebut berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mereka belum memiliki kesempatan untuk menjadi jurnalis. Sebagian

BAB V PENUTUP. mereka belum memiliki kesempatan untuk menjadi jurnalis. Sebagian BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Profesi jurnalis dianggap sebagai profesi yang menarik, namun mereka belum memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merebaknya media massa, khususnya media cetak seperti surat kabar dan majalah merupakan salah satu wujud dari era informasi dan keterbukaan. Berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir

BAB I PENDAHULUAN. shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, melalui wahyu Allah dan merupakan Nabi terakhir untuk menyempurnakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan dan kontrol sosial. Saat ini begitu banyak media massa yang beredar,

Lebih terperinci

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) 2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ini disebut abad komunikasi massa, komunikasi telah mencapai satu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil alamin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk sikap dan prilaku yang diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk sikap dan prilaku yang diarahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat media komunikasi semakin berkembang, media dan strategi dalam berdakwah juga mengalami kemajuan. Berdakwah saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam, juga suatu kegiatan dari seseorang, kelompok, segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah

Lebih terperinci

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meyakini dan mengamalkan, begitu juga dengan agama Islam. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang meyakini dan mengamalkan, begitu juga dengan agama Islam. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu ajaran ataupun doktrin tidak akan berkembang jika tidak ada yang meyakini dan mengamalkan, begitu juga dengan agama Islam. Sebagai suatu ajaran, agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada seluruh bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Etos Kerja Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Etos kerja dalam arti luas adalah berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. kata da wah, yang bersumber pada kata da a, yad u, da watan yang bermakna,

BAB II LANDASAN TEORITIS. kata da wah, yang bersumber pada kata da a, yad u, da watan yang bermakna, BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Dakwah Kata Dakwah secara etimologi merupakan bahasa Arab, berasal dari kata da wah, yang bersumber pada kata da a, yad u, da watan yang bermakna, (1) memanggil,

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, apalagi pada zaman sekarang yang sudah semakin modern membuat kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan berbagai metode dan media yang bersumber pada Al-Qur an, Seperti dalam firman Allah Swt, yang berbunyi;

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan berbagai metode dan media yang bersumber pada Al-Qur an, Seperti dalam firman Allah Swt, yang berbunyi; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah. 1 Agama yang mewajibkan umatnya untuk melakukan internalisasi, transmisi, difusi, transformasi, dan aktualisasi syari at Islam dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam hidup yaitu sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia mempunyai beberapa tujuan,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Remaja Rosdakarya, Bandung, Adji, Oemar Seno, Perkembangan Delik Pers di Indonesia, Erlangga,

DAFTAR PUSTAKA. Remaja Rosdakarya, Bandung, Adji, Oemar Seno, Perkembangan Delik Pers di Indonesia, Erlangga, DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdullah, Aceng, Press Relation, Kiat Berhubungan dengan Media Massa, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 Adji, Oemar Seno, Perkembangan Delik Pers di Indonesia, Erlangga, Jakarta,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Soal 1. Memahami ayat-ayat Al-Qur an tentang keikhlasan dalam beribadah.

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Agama

Lebih terperinci

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127.

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127. Pembahasan A. Pengertian Psikologi Dakwah Secara harfiah, psikologi artinya ilmu jiwa berasal dari kata yunani psyce jiwa dan logos ilmu. Akan tetapi yang dimaksud bukanlah ilmu tentang jiwa. Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana mana. Radio memiliki kekuatan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua makhluk Allah SWT yang bernyawa. Adanya pernikahan bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Rumpun Aksara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan di Desa Panti Kecamatan Panti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan oleh Rasulullah sebagai suri tauladan bagi umatnya. Semua yang dilakukan oleh Rasul adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul ANALISIS HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul ANALISIS HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Penelitian ini berjudul ANALISIS HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (studi kasus pada Aparat Pemerintahan Kecamatan Adiluwih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kehidupannya, yaitu manusia yang beriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung. Dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI PESAN KEMANUSIAAN PADA FOTO BENCANA MELETUSNYA GUNUNG KELUD di MEDIA CETAK (Analisis Isi Pada Harian Jawa Pos Edisi 15 Februari 23 Februari 2014 ) Disusun Oleh: Dito Wedyahusada 201010040311371

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam Kode Mata Kuliah : UM-10-020 SKS : 2 (2-0) Waktu Pertemuan 2 x 50 Pertemuan ke : I (Pertama) A. Tujuan 1. Instruksional Umum Setelah menyelesaikan

Lebih terperinci

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama Pengertian Al-Qur an: Berasal dari kata qara a artinya membaca. Oleh karena itu, qur an dapat diartikan bacaan. Disebut Al-Qur an karena ia harus menjadi bacaan umat

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Dr. Marzuki, M.Ag. Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi massa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dari mudahnya berkomunikasi jarak jauh, informasi dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan seni film di Dunia saat ini mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Dunia perfilman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina. Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya adalah dengan memenuhi

BAB V PENUTUP. 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina. Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya adalah dengan memenuhi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Usaha yang dilakukan keluarga MRA dan keluarga AL dalam membina keluarga

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI Oleh: DRS. H. ACENGKOSASIH,M.Ag. Visi PAI Visi matakuliah Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan para lulusan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sarjana

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap,

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan kita sebagai mahkluk hidup, berinteraksi merupakan kegiatan yang begitu melekat dalam identitas sebagai manusia sosial. Setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan,

BAB I PENDAHULUAN. sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. lima, yaitu: kalimat berita, kalimat perintah, kalimat Tanya, kalimat seruan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimat merupakan rangkaian kata-kata yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan agar dapat tersampaikan dari komunikator kepada komunikan. Kalimat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka. tepat sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka. tepat sehingga mencapai hasil yang diharapkan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dakwah merupakan proses yang berkesinambungan yaitu suatu proses yang bukan insidental atau kebetulan, melainkan benar-benar dilaksanakan dan dievaluasi secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam komunikasi massa, jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita atau ulasan mengenai berbagai peristiwa atau kejadian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005. Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam undang-undang pasal 2 bahwa kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) MATERI PERTEMUAN II Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama) Tujuan Instruksional Umum: Agar mahasiswa memahami Kerangka dasar Agama Islam dan Hukum Islam serta keterkaitan keduanya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di atas dapat diketahui dengan jelas gambaran tentang program dan peran MUI Kabupaten HSS dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perjalanan ini, sejarah juga mencatat telah banyak terdapat aliranaliran

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perjalanan ini, sejarah juga mencatat telah banyak terdapat aliranaliran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan sejarah dakwah telah mencatat banyak perkembangan dakwah sejak zaman Rasulullah SAW. sampai dewasa ini telah mengalami pasang-surut. Seiring dengan perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga. terwujud khairul ummah ( Enjang AS dan Aliyudin, 2007 : 3 ).

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga. terwujud khairul ummah ( Enjang AS dan Aliyudin, 2007 : 3 ). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah ialah mengajak manusia kepada jalan Allah secara menyeluruh, baik dengan lisan, tulisan maupun dengan perbuatan sebagai upaya muslim untuk mewujudkan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 No STANDAR KOMPETENSI KEMAMPUAN YANG DIUJI INDIKATOR 1. Memahami ayat-ayat

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 KURIKULUM 2013 NO. KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN YANG DIUJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu dari kebutuhan mendasar manusia yang diperlukan sepanjang hidupnya. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian

Lebih terperinci

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA OBJEKTIF Membincangkan peranan manusia dan faktor kemuliaannya. Menjelaskan matlamat penciptaan manusia. Membincangkan etika dan nilai manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur an al karim berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Tidak ada satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada konsep al-nas lebih ditekankan pada statusnya sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia dilihat sebagai makhluk yang memiliki dorongan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana

BAB V PENUTUP. ajaran Islam yang terkandung di dalamnya. 1. Pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel-novel karya Oki Setiana BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Novel-novel karya Oki Setiana Dewi merupakan novel-novel yang bisa dijadikan pembelajaran untuk diambil hikmahnya, karena banyak sekali nilainilai ajaran Islam yang terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA DALAM PENERTIBAN KAMPUNG PULO

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA DALAM PENERTIBAN KAMPUNG PULO KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE TENTANG KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA DALAM PENERTIBAN KAMPUNG PULO (Analisis Framing terhadap Kompas.com dan Viva.co.id edisi 19-26 Agustus 2015) SKRIPSI Oleh : Akbar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi atau komunikasi dengan manusia lainnya. Komunikasi yang dilakukan pun mengandung sebuah pesan. Tujuan dari komunikasi

Lebih terperinci