Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran"

Transkripsi

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Kompetensi kejuruan Mekanik Otomotif Kelas/semester : XI/3 Pertemuan ke : Alokasi Waktu : 24 x 45 menit Standar Kompetensi : Memelihara / servis sistem AC ( air conditioner ) Kode Kompetensi : TKR B Kompetensi Dasar : Memelihara/servis sistem AC ( Air Conditioners ) Indikator : Pemeliraan /servis sistem AC dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses darin spesifikasi pabrik dan dipahami Sistem diuji kemampu-annya dan menentukan prosedur pemeliharaan-nya/servis AC yang sesuai Pemeliharaan /servis sistem dan komponen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik kendaraan. Seluruh kegiatan per-baikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundangundangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Sistem diuji dan hasilnya dicatat sesuai dengan prosedur dan kebijakan perusahaan I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat Konstruksi dan prinsip kerja sistem AC / Air Conditioners.. Prosedur pemerilahaan sistem AC. Standar prosedur keselamatan kerja. II. III. IV. Materi Pokok Konstruksi dan prinsip kerja sistem AC / Air Conditioners.. Prosedur pemerilahaan sistem AC. Standar prosedur keselamatan kerja. Metode Pembelajaran a. Informasi b. Penugasan c. Observasi d. Diskusi e. Demonstrasi Langkahlangkah Pembelajaran Kegiatan Awal Guru membagikan Modul Kegiatan Inti Mempelajarii prinsip kerja sistem AC melalui penggalian infomasi pada buku manual. SMK AL-WASHILAH 1

2 Mempelajari komponen-komponen sisten AC melalui penggalian infomasi pada buku manual. Mengidentifikasi peralatan pemeliharaan/servis AC sesuai spesifikasi pabrik. Mempelajari prosedur pemeliharaan/servis sistem AC melalui buku manual. Memeriksa kebocoran pada sambungan dan pipa saluran sistem penyejuk ruangan sesuai SOP. Mengosongkan gas refrigerant pada sistem AC dengan cara divakum menggunakan alat sesuai SOP. Mengisi gas freon pada sistem AC sesuai SOP. Memeriksa kuantitas gas freon melalui gas pengontrol sesuai SOP. Menyetel ketegangan tali penggerak sesuai SOP. Memeriksa kerja kopling magnet sesuai SOP. Memperbaiki dan mengganti komponen sistem AC yang rusak melalui hasil penelitian sesuai SOP. Menguji kemampuan sistem AC pada simulator dan kendaraan sesuai SOP. Kegiatan Akhir Siswa mengerjakan latihan soalsoal yang ada pada modul Guru memberikan penilaian V. Alat dan Sumber Belajar Modul Air Condition Buku manual AC Trainer simulator Vacum AC Compressor Manometer Leak detector R 12 VI. Penilaian Tes Tertulis Non test (observasi/cek list) dan lisan KRITERIA KELULUSAN Aspek Skor (110) Bobot Nilai Keterangan Kognitif (soal no 1 s.d 5) 5 Syarat lulus, nilai minimal 70 dengan Ketepatan prosedur 1 skor setiap aspek pemeriksaan minimal 7 Hasil pemeriksaan 2 Ketepatan waktu 1 Keselamatan kerja 1 SMK AL-WASHILAH 2

3 Nilai Akhir Kategori kelulusan : 70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan 80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan 90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan Kepala,..., 2007 Guru Mata Pelajaran, SMK AL-WASHILAH 3

4 AIR CONDITIONER SMK AL-WASHILAH 4

5 APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : 1. Mengatur udara 2. Mengatur udara 3. Mengatur udara 4. Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara : 1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil dari udara sehingga suhu udara di ruangan. 2. Pada saat suhu ruangan rendah air conditioner akan panas ke udara sehingga suhu udara di ruangan. Air conditioner pada kendaraan terdiri dari : 1. Cooler (Pendingin) 2. Heater (Pemanas) HEATER Heater adalah suatu alat untuk memanaskan udara di dalam mobil. SMK AL-WASHILAH 5

6 I. PRINSIP DASAR Engine Coolant (Hot water) Cold air Hot air Heater core Air pendingin mesin disirkulasikan melalui agar heater core menjadi Kemudian blower meniupkan melalui heater core untuk udara. Saat air pendingin rendah maka udara yang melewati heater core tetap. II. TIPE HEATER Tipe heater dibedakan berdasarkan sistem yang digunakan untuk Heater dibagi menjadi dua tipe : Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara mengatur udara dingin yang melewati heater core dan yang tidak melewati heater core. Tipe Water Flow Control Heater core Tipe ini mengontrol temperatur udara dengan cara mengatur air pendingin yang ke heater core melalui water valve. COOLER Water valve Cooler adalah adalah suatu alat untuk udara di dalam mobil. I. TEORI DASAR PENDINGINAN SMK AL-WASHILAH 6

7 Kita merasa dingin setelah berenang meskipun saat hari panas. Hal ini disebabkan oleh air di badan kita dan menyerap. Sama juga saat kita mengoleskan alkohol pada tangan kita (alkohol menguap dan menyerap panas). Ini berarti semua cairan saat menguap akan panas. Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Dan cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka cairan yang berada di dalam bejana dan dari udara di dalam kotak, sehingga temperatur udara di dalam kotak menjadi daripada kran sebelum dibuka. II. REFRIGERANT Refrigerant adalah suatu zat yang berupa cairan yang mengalir di dalam refrigerator dan bersirkulasi melalui komponen fungsional untuk menghasilkan dengan cara melalui dan SMK AL-WASHILAH 7

8 Karakteristik HFC134a 100 C -26,9 C 121 C -10,6 C Pada tekanan atmosfir air mendidih pada, tetapi HFC134a mendidih pada Pada tekanan 1 kg/cm 2 air mendidih pada, tetapi HFC- 134a mendidih pada Ini berarti bila HFC134a dibebaskan pada temperatur ruangan normal dan bertekanan atmosfir, ia akan berubah menjadi gas (menguap) dan menyerap Di samping itu HFC134a mudah mengembun kembali menjadi cairan pada kondisi sambil melepaskan yang dikandungnya. III. PRINSIP PENDINGIN MOBIL Ekspansi Dan Evaporasi Refrigerant berbentuk gas dapat diubah menjadi cairan dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan Refrigerant berbentuk cairan dapat diubah menjadi gas dengan cara : tekanan tanpa temperatur. temperatur tanpa tekanan Di dalam sistem refrigerant mekanis, udara menjadi dingin dengan cara sebagai berikut : SMK AL-WASHILAH 8

9 Bagaimana Mengembalikan HFC134a gas menjadi cairan? - Refrigerant cair yang bertemperatur dan bertekanan tinggi disimpan di dalam wadah yang disebut - Kemudian refrigerant dibebaskan ke melalui lubang kecil yang disebut. Pada saat ini temperatur dan tekanannya, dan sebagian refrigerant cair berubah menjadi - Refrigerant bertemperatur dan bertekanan rendah ini mengalir ke. Di dalam evaporator, refrigerant cair dan dari udara sekeliling. 0 C 80 C 2,1 kg/cm 2 15 kg/cm 2 50 C 15 kg/cm 2 Untuk merubah refrigerant gas ke refrigerant cair digunakan Dimana compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan dan suhu refrigerant gas. Refrigerant gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi ini akan berubah menjadi refrigerant cair karena Sirkulasi Refrigerant Pada A/C mobil Compressor melepaskan refrigerant bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena hasil kompresi pada compressor saat langkah pengeluaran (discharge stroke). Refrigerant ini mengalir ke condenser. Di dalam condenser, gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan SMK AL-WASHILAH 9

10 Refrigerant cair ini mengalir ke receiver yang berfungsi untuk menyimpan dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant. Expansion valve merubah cairan refrigerant menjadi bersuhu dan bertekan-an rendah dengan bentuk spray (kabut). Refrigerant ini mengalir ke evaporator. Di dalam evaporator refrigerant menguap dan menyerap panas. Keterangan : 1. Compressor 2. Condenser 3. Receiver / Dryer 4. Expansion valve 5. Evaporator 6. Blower IV. TIPE PENGONTROLAN SUHU Tipe Air Mix Tipe ini menggunakan yang mengubah temperatur udara dengan cara mengatur SMK AL-WASHILAH 10

11 udara dingin yang heater core dan yang heater core. Tipe Thermostat 1. Tipe Thermistor Thermistor adalah yang tahanannya berubah sensitif terhadap Thermistor yang digunakan adalah tipe NTC (Negative Temperature Coeficient). Dimana saat temperatur naik, tahanannya dan sebaliknya. Thermistor dipasang pada dan mengindera temperatur pada permukaan sirip. Temperatur dikontrol dengan cara membandingkan sinyal dari dan sinyal dari, dan memperkuat hasilnya untuk menjadikan magnetic clutch SMK AL-WASHILAH 11

12 2. Tipe Thermostat Thermostat terdiri dari capillary tube, diapragma dan micro switch. Capillary tube disisipkan pada keluaran evaporator. Tekanan pada capillary tube berubah tergantung dari suhu sekelilingnya. Ketika suhu evaporator bertambah, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. Sebaliknya saat suhu evaporator berkurang, tekanan di dalam capillary tube, sehingga akan kontak point pada micro switch. HEATER DAN COOLER HEATER Komponen-komponen heater : 1. Water valve 2. Heater core 3. Blower SMK AL-WASHILAH 12

13 4. Control panel I. WATER VALVE Water valve dipasang di dalam sirkuit pendingin mesin dan mengontrol jumlah air pendingin yang memasuki heater core. Water valve terbagi menjadi dua tipe : 1. Heater Tipe Air Mix Heater 2. Tipe Water Flow Control Tipe ON OFF Tipe Water Flow Control II. HEATER CORE Heater core terdiri dari sirip-sirip (fin) dan pipa-pipa (tube). Pada pipa-pipa (tube) ditambahkan dimples untuk output panas dari heater core. SMK AL-WASHILAH 13

14 III. BLOWER Blower terdiri dari : 1. Ferrite motor 2. Fan Tipe Fan 1 2 Menurut arah aliran udara fan dapat dibagi menjadi dua tipe : 1. Axial flow 1.1 Axial flow fan Centrifugal 2.1 Turbo fan 2.2 Sirocco fan 2.3 Radial fan COOLER SMK AL-WASHILAH 14

15 Cooler terdiri dari : 1. Receiver / Dryer 2. Condenser 3. Compressor 4. Idle-up device 5. Control panel 6. Evaporator 7. Blower 8. Expansion valve 9. Pressure switch 10. Magnetic clutch 11. Condenser fan I. COMPRESSOR Compressor adalah pompa untuk refrigerant sehingga otomatis juga suhu refrigerant. Compressor dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Tipe Resiprocating 1.1 Tipe Crank 1.2 Tipe Swash Plate 1.3 Tipe Wobble Plate 2. Tipe Rotary 2.1 Tipe Through Vane SMK AL-WASHILAH 15

16 Tipe Crank 1. Mekanisme Kompresi Pada valve plate terpasang dua buah valve : 1. Suction valve 2. Discharge valve 2. Cara Kerja a. Langkah Hisap SMK AL-WASHILAH 16

17 Piston bergerak turun, discharge valve dan suction valve sehingga terjadi di dalam silinder yang menyebabkan refrigerant ke dalam silinder. b. Langkah Tekan Piston bergerak naik, suction valve dan discharge valve Tekanan dan suhu refrigerant menjadi karena pembukaan discharge valve Tipe Swash Plate Sejumlah piston diatur pada swash plate dengan jarak 72 untuk compressor 10 silinder dan 120 untuk compressor 6 silinder. SMK AL-WASHILAH 17

18 Nama-nama komponen compressor tipe swash plate : 1. Discharge valve 2. Valve plate 3. Suction valve 4. Swash plate 5. Piston 6. Shaft seal 7. Shaft 1. Cara Kerja Langkah Hisap : SMK AL-WASHILAH 18

19 Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian kanan refrigerant melalui sebelah kanan. Saat ini discharge valve sebelah kanan. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian kiri refrigerant melalui sebelah kiri. Saat ini suction valve sebelah kiri 2. Pressure Relief Valve Pada sistem A/C HFC134a, pressure relief valve dipasang untuk menggantikan dan berfungsi untuk pada sistem A/C dengan cara pada batas minimum. Pressure relief valve mulai membuka pada tekanan, terbuka penuh (tingkat kebocoran maksimum 113 l/min) pada dan menutup kembali pada Tipe Wobble Plate 1. Konstruksi Enam buah piston diatur pada sebelah kanan compressor dengan jarak 60. SMK AL-WASHILAH 19

20 Compressor tipe wobble plate terdiri dari : 1. Drive plate 2. Wobble plate 3. Piston 4. Discharge valve 5. Sub control valve 6. Main control valve 2. Cara Kerja SMK AL-WASHILAH 20

21 Gerakan putar dari shaft compressor diubah menjadi gerakan oleh dan. Selama bekerja wobble plate dipandu oleh Langkah Hisap : Ketika piston bergerak ke kiri, piston bagian bawah refrigerant melalui suction valve sebelah. Saat ini discharge valve sebelah bawah. Langkah Tekan : Pada saat yang sama, piston bagian atas refrigerant melalui sebelah atas. Saat ini sebelah atas tertutup. Tipe Through Vane 1. Konstruksi Dua buah through vane dipasang saling membentuk sudut pada rotor. Saat rotor berputar, vane bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujungnya dengan permukaan dalam silinder. SMK AL-WASHILAH 21

22 1. Cara Kerja Vane b Suction port Refrigerant SMK AL-WASHILAH 22

23 Langkah Hisap Ketika rotor berputar ruangan di antara vane a, vane b dan dinding silinder bagian dalam. Gerakan ini akan menghisap refrigerant melalui. Hisapan berakhir saat melewati suction port. Langkah Kompresi Setelah menyelesaikan langkah hisap ruangan di sekitar vane a dan vane b. Gerakan ini akan refrigerant di dalam silinder. Langkah Pengeluaran Saat vane a melewati, refrigerant bertekanan keluar melalui discharge port dan mengalir ke. Oli Compressor Oli compressor dibutuhkan untuk melumasi bantalan compressor dan bagian yang bergesekan. Oli yang disarankan : 1. Compressor Tipe Crank = DENSO-OIL 6 2. Compressor Tipe Swash Plate = DENSO-OIL 6 (R-12), DENSO-OIL 8 3. Compressor Tipe Through Vane = DENSO-OIL 7 (R-12), DENSO-OIL 9 1. Jumlah Oli Compressor Apabila cooler sedang bekerja, sebagian oli keluar bersama-sama dengan. Ini berfungsi untuk komponenkomponen compressor. Bila oli yang bersirkulasi dengan refrigerant tidak tepat akan berakibat sebagai berikut : - Jumlah oli lebih besar, oli akan menempel pada yang menyebabkan perpindahan panas tidak dapat berlangsung dengan baik sehingga kapasitas pendinginan - Jumlah oli sedikit, pelumasan compressor sehingga compressor cepat. SMK AL-WASHILAH 23

24 2. Penambahan Oli Setelah Penggantian Komponen Bila komponen rusak saat pendingin sedang bekerja, maka sejumlah oli kompresor akan tertinggal di dalam komponen itu. Dengan demikian bila komponen diganti maka perlu dilakukan penambahan oli compressor, sebagai berikut : - Receiver diganti = 20 cc - Condenser diganti = cc - Evaporator diganti = cc II. MAGNETIC CLUTCH Magnetic clutch berfungsi untuk hubungan compressor ke mesin. Prinsip Kerja Apabila arus listrik dialirkan ke coil, akan timbul pada besi II dan besi I Besi I Besi II Konstruksi Magnetic clutch terdiri dari : 1. Stator 2. Rotor 3. Pressure plate SMK AL-WASHILAH 24

25 Pressure plate berfungsi untuk secara magnetic. Cara Kerja Saat mesin hidup, puli berputar karena digerakkan oleh tetapi compressor Ketika A/C ON, amplifier mengalirkan arus listrik ke Gaya electromagnet pada stator coil akan menarik dan menghubungkan Tipe-tipe Magnetic Clutch Magnetic clutch dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk compressor sebagai berikut : - Tipe F dan tipe G : Compressor tipe crank - Tipe R dan tipe P : Compressor tipe swash plate dan through vane SMK AL-WASHILAH 25

26 III. CONDENSER Condenser berfungsi untuk dari gas refrigerant agar gas refrigerant ini dapat berubah menjadi GAS EMBUN CAIR SMK AL-WASHILAH 26

27 IV. RECEIVER / DRYER Untuk R-12 Keterangan : 1. Receiver tube 2. Receiver body 3. Dryer 4. Desiccant 5. Filter Receiver memisahkan refrigerant dalam bentuk oleh perbedaan berat dan memastikan bahwa aliran yang mengalir ke sudah berbentuk Dryer berisi desiccant dari silicagel, dan berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. Filter berfungsi untuk yang terdapat pada refrigerant. SMK AL-WASHILAH 27 Solderan khusus

28 Sight glass berfungsi untuk mengetahui pada sistem A/C dengan cara melihat refrigerant. Sight glass juga dapat dipasang pada pipa di antara receiver dan expansion valve. Fusible plug berfungsi sebagai. Bila tekanan dan temperatur pada sisi tekanan tinggi naik dan mencapai, maka solderan khusus di dalam fusible plug akan dan memungkinkan refrigerant keluar, dengan demikian komponenkomponen A/C. Untuk HFC134a Perbedaan receiver / dryer yang digunakan pada sistem A/C yang menggunakan HFC134a dengan yang menggunakan R-12 adalah : Desiccant pada dryer terbuat dari 3. Tidak ada (karena telah menggunakan pada compressor). V. UNIT PENDINGIN 2 Unit pendingin terdiri dari : 1. Expansion valve 2. Evaporator 3. Drain pan SMK AL-WASHILAH

29 Drain pan berfungsi untuk yang diembunkan oleh evaporator dan membuangnya keluar. Expansion Valve Expansion valve berfungsi untuk refrigerant cair melalui orifice (lubang kecil) agar menjadi yang tekanan dan temperaturnya rendah. Ada dua macam expansion valve yaitu : 1. Tipe 2. Tipe Yang banyak digunakan sekarang adalah expansion valve tipe Expansion valve ini akan mengatur yang diuapkan di, akibat dari pengaturan aliran refrigerant ini maka suhu ruangan dapat berdasarkan yang ada pada evaporator. Jumlah aliran refrigerant yang melewati expansion valve ditentukan oleh gerakan valve. Gerakan valve ini diatur oleh antara Pf (tekanan di dalam sensing bulb) dan jumlah Ps (tekanan spring) dan Pe (tekanan di dalam evaporator). Pada beban pendinginan tinggi (suhu ruangan tinggi), tekanan gas keluaran evaporator, akibatnya suhu dan tekanan pada juga tinggi. Selanjutnya akan menekan valve ke sehingga valve terbuka, jumlah aliran refrigerant. Sebaliknya saat beban pendinginan rendah, valve akan membuka sehingga aliran refrigerant akan. SMK AL-WASHILAH 29

30 Thermal Expansion Valve Tipe Internal Equalizing Ketika tekanan gas refrigerant di dalam evaporator stabil, maka berlaku rumus Pf =. Pembukaan valve stationer dan aliran refrigerant tetap (konstan). Bila refrigerant di dalam evaporator berkurang, refrigerant akan menguap dan menyebabkan panjang daerah panas lanjut L bertambah. Akibatnya tekanan pada bertambah dan membuka valve sehingga aliran refrigerant Sebaliknya jika aliran refrigerant di dalam evaporator terlalu besar, panjang daerah panas lanjut L. Akibatnya tekanan pada sensing valve dan pembukaan valve akan sehingga aliran refrigerant Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Refrigerant inlet SMK AL-WASHILAH 30

31 Thermal Expansion Valve Tipe External Equalizing pada tipe external equalizing, jika ada antara inlet evaporator dan outlet evaporator akibat, maka valve akan tertutup sehingga A/C Pada tipe external equalizing problem ini diatasi dengan mengambil tekanan Pe di dekat. Tekanan ini yang akan mengatur diapragma pada saat terjadi penyumbatan pada evaporator. Pf = Tekanan gas di dalam capilary tube Ps = Tekanan pegas Pe = Tekanan gas di dalam evaporator Diapragma Tekanan pegas Refrigerant inlet SMK AL-WASHILAH 31

32 Expansion Valve Tipe Box a. Konstruksi Expansion valve tipe box adalah expansion valve tipe tetapi sensor indera panasnya digabung di dalam expansion valve. Pada ruangan atas diapragma diisikan b. Cara Kerja Ketika suhu refrigerant pada keluaran evaporator menjadi tinggi, gas refrigerant di atas ruangan diapragma dan menekan valve ke kanan yang selanjutnya Evaporator Evaporator berfungsi untuk dari udara yang dilewatkan melalui fin-fin evaporator, sehingga udara menjadi. Evaporator terbuat dari aluminium, dan terbagi menjadi 3 tipe : 1. Plate fin 2. Serpentine fin 3. Drawn cup SMK AL-WASHILAH 32

33 VI. PERALATAN ANTI PEMBEKUAN Pada saat udara melewati fin-fin evaporator dan didinginkan, titik-titik air dari udara menempel pada fin-fin evaporator. Bila suhu dari fin-fin tersebut turun di bawah 0 C, titik-titik air tersebut akan dan fin-fin evaporator akan sehingga menghambat yang melewati evaporator dan menyebabkan kemampuan pendinginan Untuk menghindari hal ini maka digunakan dua cara yaitu : Tipe Thermistor Sebuah thermistor dipasang di belakang, sinyal dari thermistor digunakan untuk suhu. Saat temperatur fin turun, amplifier akan bekerja magnetic clutch sehingga compressor Evaporator Pressure Regulator (EPR) Pada tipe ini, jumlah refrigerant yang mengalir dari evaporator ke compressor diatur dan tekanan di dalam evaporator dijaga tetap 1,9 kg/cm 2 atau lebih tinggi agar temperatur fin evaporator tidak turun di bawah 0 C. Cara Kerja : 1. Saat Kecepatan Compressor Tinggi Beban Pendinginan Kecil Valve pada EPR akan dan membatasi aliran refrigerant dari evaporator sehingga tekanan di evaporator bertahan di atas SMK AL-WASHILAH 33

34 2. Saat Kecepatan Compressor Rendah Beban Pendinginan Tinggi Tekanan di dalam evaporator di atas 1,9 kg/cm 2, sehingga valve EPR Tipe Metal Below Diapragma (Untuk HFC134a) Tipe ini mempunyai cara kerja, diapragma metal below dipakai sebagai pegas yang kerjanya berlawanan dengan refrigerant. VII. PRESSURE SWITCH Pressure switch dipasangkan pada pipa A/C di antara Pressure switch berfungsi untuk tekanan di dalam sirkulasi dan jika hal tersebut terjadi, maka magnetic clutch akan sehingga compressor berhenti Cara Kerja : Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu tinggi, hal ini akan merusak komponen, karena itu pada tekanan switch menjadi dan mema-tikan magnetic clutch sehingga compressor (Untuk HFC134a pada tekanan ). Apabila tekanan di dalam siklus refrigerant terlalu rendah, kirakira switch menjadi OFF dan mematikan Magnetic clutch sehingga compressor SMK AL-WASHILAH 34

35 VIII. MEKANISME PENCEGAH MESIN MATI (Untuk HFC134a pada tekanan ). Pada saat putaran mesin idle tenaga mesin. Jika compressor bekerja dapat mengakibatkan. Mekanisme ini akan mematikan saat putaran mesin turun sampai putaran minimum agar mesin tidak mati. Umumnya magnetic clutch akan dimatikan di bawah IX. PERALATAN IDLE UP Peralatan idle up untuk putaran idling untuk membiarkan cooler bekerja bila A/C diperlukan saat lalu lintas macet berat atau dalam keadaan diam di tempat. Mesin dengan karburator, sebuah VSV (Vacuum Switching Valve) dan actuator untuk membuka dan kecepatan idling bila air conditioner bekerja. Mesin dengan EFI, sebuah VSV dan diapragma digunakan untuk ke surge tank. EFI ECU kemudian menginjeksikan tambahan bahan bakar banyaknya sesuai dengan udara by pass untuk meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. SMK AL-WASHILAH 35

36 Mesin diesel, sebuah VSV dan actuator untuk mendorong pompa injeksi dan meningkatkan kecepatan idling bila A/C bekerja. X. PENGATURAN SUHU RUANGAN DUA TINGKAT (MODE EKONOMI) Pada A/C tipe air mix compressor akan bekerja terus hingga suhu evaporator mendekati suhu beku (± 3 C), hal ini mengakibatkan compressor bekerja terlalu lama dan menyebabkan bahan bakar boros. Untuk menghemat tenaga pada saat temperatur luar rendah dipakailah switch ECON sehingga waktu kerja compressor lebih pendek. Pada saat switch ECON ditekan compressor akan pada saat suhu evaporator mencapai, sedangkan pada kondisi pemakaian biasa (switch A/C ditekan) compressor akan dimatikan jika suhu evaporator mencapai XI. MAGNETIC VALVE Magnetic valve digunakan pada sistem A/C yang menggunakan evaporator. Magnetic valve ditempatkan di antara Suhu cooling unit diatur dengan cara dan magnetic valve untuk menghubungkan atau memutuskan SMK AL-WASHILAH 36

37 XII. SISTEM PELINDUNG TALI PENGGERAK COMPRESSOR Apabila compressor macet, maka sistem ini akan mengoffkan agar tali penggerak tidak putus, disamping itu juga menyebabkan switch lamp untuk A/C untuk memberitahukan adanya kerusakan pada A/C. Mag. Clutch OFF VSV Idle Up OFF Lampu switch A/C berkedip SMK AL-WASHILAH 37

38 SISTEM DAN CARA KERJA AIR CONDITIONER TIPE AIR CONDITIONER Akibat adanya perbedaan lingkungan alam pada tiap-tiap negara maka air A/C dibagi menjadi dua tipe menurut fungsinya. I. TIPE BIASA Tipe ini terdiri dari yang dihubungkan ke atau dan hanya digunakan untuk atau udara. II. TIPE SEGALA MUSIM (ALL SEASON) Tipe ini merupakan kombinasi dengan dan. Pada saat musim dingin dapat digunakan untuk, sedangkan saat musim panas dapat digunakan untuk SISTEM KERJA A/C SMK AL-WASHILAH 38

39 I. CARA KERJA PENGONTROLAN A/C Suhu diatur dengan merubah udara yang masuk dan keluar cooling unit dengan cara menggerakkan tuas-tuas pengatur pada 1. Air inlet damper digerakkan oleh dan menentukan apakah udara segar atau udara bekas yang 2. Blower dioperasikan oleh untuk mengontrol udara yang masuk ke cooling unit. 3. Air mix control damper dioperasikan oleh dan membagi udara yang melewati dan yang tidak melewati 4. Air flow mode control damper dioperasikan oleh yang akan mengatur arah aliran udara keluar, face ke arah muka, bi-level ke kaki dan muka, foot/def ke kaki dan kaca atau def ke kaca. Cara kerja damper pengatur aliran udara seperti diperlihatkan di bawah. SMK AL-WASHILAH 39

40 Ukuran besar kecilnya bulatan ( ) menunjukkan Max cool door digerakkan oleh temperature control lever dan akan terbuka penuh pada posisi hanya jika control lever digerakkan ke posisi Max cool. II. CARA KERJA DAMPER Tipe Lever (Lever Type) SMK AL-WASHILAH 40

41 Lever pada control panel dihubungkan dengan menggunakan yang akan menggerakkan saat lever digerakkan. Tipe Tombol Tekan (Push Button Type) Dengan menekan tombol pada panel kontrol akan menyebabkan bekerja menggerakkan damper. Tipe-tipe damper yang digunakan diperlihatkan sebagai berikut. III. CARA KERJA BLOWER SMK AL-WASHILAH 41

42 Kecepatan blower diatur dengan cara mengatur arus yang mengalir ke blower motor melewati tahanan yang, sehingga kecepatan blower dapat berubah-ubah. Saat I Battery -Kumparan relay menjadi menarik plat kontak relay ke -Aliran ini juga terjadi saat II, III dan IV. Battery Saat II Battery Saat III Battery Saat IV Battery IV. DASAR KELISTRIKAN SISTEM A/C SMK AL-WASHILAH 42

43 Proses lengkap sampai magnetic clutch bekerja. 1. Ignition switch. 2. Blower switch heater relay (motor blower berputar). 3. A/C switch A/C amplifier 4. Dual pressure switch 5. Thermistor menyuplai sinyal temperatur evaporator ke A/C amplifier. 6. VCV mesin idle up. 7. Relay magnetic clutch 8. Temperatur sensor (temperatur sensor kurang dari 180 C). 9. Magnetic clutch. 10. Sensor deteksi putaran menyuplai sinyal RPM compressor ke amplifier A/C. Bila compressor tidak macet, magnetic clutch selalu bekerja. SMK AL-WASHILAH 43

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara : AIR CONDITIONER APAKAH AIR CONDITIONER ITU Air conditioner adalah peralatan untuk : 1. 2. 3. 4. Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Mengatur udara Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan

Lebih terperinci

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT Fungsi Air Conditioner adalah untuk : 1. Mengatur suhu udara 2. Mengatur sirkulasi udara 3. Mengatur kelembaban udara 4. Mengatur Kebersihan udara

Lebih terperinci

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER Apakah air conditioner itu?.................................. 388 HEATER 1. Prinsip dasar........................................... 389 2. Tipe heater.............................................

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat : TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini anda dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system. 2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system. 3. Menjelaskan cara kerja air conditioner

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS Laporan Kerja Praktek 14 BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS 3.1 PENGERTIAN AIR CONDITIONER Air Conditioner adalah seperangkat peralatan yang tergabung dalam satu kesatuan dan terbentuk

Lebih terperinci

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SISTIM AC KOMPRESOR TIPE WOBBLE PLATE Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistim AC Disusun Oleh : Cahyono (5201410028) Naufal Farras Sajid (5201410029) Riwan Setiarso (5201410030) Rifki Yoga Kusuma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami

Lebih terperinci

Gambar Sistem pengkondisian udara

Gambar Sistem pengkondisian udara BAB 14 SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AIR CONDITIONER) 14.1. Pendahuluan Air conditioner merupakan peralatan untuk memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya sesuai dengan yang dikehendaki.

Lebih terperinci

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

SISTEM AIR CONDITIONER (AC) SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Hawlader, M.N.A., Chou, S.K., Ullah, M.Z. ( 2001 ) melakukan penelitian tentang prestasi dari sistem solar assisted heat pump water heater. Pada evaporator ditambahkan

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL Hartoyo PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. PENDAHULUAN Dilihat dari fungsinya, AC Mobil memiliki

Lebih terperinci

PT. DENSO SALES INDONESIA

PT. DENSO SALES INDONESIA Operation Car Air Conditioning General PT. DENSO SALES INDONESIA JK00500058N DAFTAR ISI 1. Gambaran Umum A/C Mobil....................................................................... 1 1-1. Sistim A/C

Lebih terperinci

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi

- 1 - (1/1) Komponen. Lokasi Garis Besar Garis Besar 1. Sistem Auto A/C (Air Conditioner) Sistem auto A/C bekerja dengan mengaktifkan pengaturan temperatur udara yang dikehendaki, dengan selektor temperatur dan menekan switch AUTO.

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR ) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator. 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Persiapan Alat Dan Bahan Persiapan satu Unit kendaraan Pengecekan Pembongkaran Evaporator Kondisi baik tidak Perawatan Korektif ya Perawatan Preventif

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Air Conditioner (AC) adalah alat pada kendaraan khususnya mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan keinginan pengendara

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Tata Udara [sumber : 5. http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id] Sistem tata udara adalah proses untuk mengatur kondisi suatu ruangan sesuai dengan keinginan sehingga dapat memberikan

Lebih terperinci

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA Trainer Sistem Kelistrikan AC Mobil Daihatsu Zebra REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA Wildan Fahmi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya e-mail:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Pengkondisian Udara Pengkondisian udara atau Air Conditioner (AC) merupakan suatu perlengkapan yang memelihara dan mengkondisikan kualitas udara di dalam kendaraan agar

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL 26 TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL Setiyo Hermawan 1, Rizki Novianto 2 Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Jl. Raya Pahlawan No. Gejlig

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Abdillah Atman Oka 5211312034

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Freezer Freezer merupakan salah satu mesin pendingin yang digunakan untuk penyimpanan suatu produk yang bertujuan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang

Lebih terperinci

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada. SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Oleh : NURMAN ASYARI NIM. I 8609026 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB II DASAR TEORI 2012 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Trouble Shooting Sistem Air Conditioner (AC) Mobil TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC Di bawah ini akan di gambarkan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan (trouble shooting) kerusakan AC. Langkah-langkah

Lebih terperinci

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer SISTEM REFRIGERASI Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tentang refrigerasi dan pengkondisian udara Sekilas tentang refrigerasi dan pengkondisian udara secara fungsi utama bidang refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82

INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82 digilib.uns.ac.id INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82 PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a. 3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL

MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL NAMA : REZA FIAN P. KELAS : XI MO 3 ABSEN : 15 SMKN 5 SURABAYA Dalam suatu mesin yang memakai sistem pendingin cairan, blok silinder dan kepala silinder memiliki dinding

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga

Lebih terperinci

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER) Kode Modul OTO.KR05.019.03 MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER) DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC) Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang

Lebih terperinci

Komponen mesin pendingin

Komponen mesin pendingin Komponen mesin pendingin Berdasarkan fungsi atau kegunaannya komponen mesin pendingin sistem kompresi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : A. Komponen pokok Yang dimaksud dengan komponen pokok adalah komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda atau ruang tertutup untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah satu bentuk dari energi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Basic Comfort Air Conditioning System

Basic Comfort Air Conditioning System Basic Comfort Air Conditioning System Manual Book (CAC BAC 09K) 5 PERCOBAAN 32 5.1. KOMPONEN KOMPONEN UTAMA DALAM SISTEM PENDINGIN TUJUAN: Setelah melakukan percobaan ini siswa akan dapat : 1. Memahami

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL PRINSIP PENDINGINAN PROSES MEMINDAHKAN ATAU MENAMBAHKAN PANAS DARI SUATU BENDA ATAU TEMPAT KE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE

TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE TUGAS AKHIR TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP ) BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP ) 4.1 SYSTEM AIR CONDITIONING Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Didalam melakukan pengujian diperlukan beberapa tahapan agar dapat berjalan lancar, sistematis dan sesuai dengan prosedur dan literatur

Lebih terperinci

Gambar 2.1. COP vs Condenser Temperatur (Thangavel, 2013)

Gambar 2.1. COP vs Condenser Temperatur (Thangavel, 2013) 2.1. Tinjauan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI Nagalakshmi dan Yadav (2014) melakukan eksperimen mengenai analisis performa dari sistem refrigerasi dengan menggunakan refrigeran R12 dan R134a. Pengujian dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian.............

Lebih terperinci

Bab III. Metodelogi Penelitian

Bab III. Metodelogi Penelitian Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian BAB III METODOLOGI PENGUJIAN 3.1 Diagram Alir Metodologi Pengujian MULAI STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI PEMERIKSAAN DAN PENGESETAN MESIN KONDISI MESIN VALIDASI ALAT UKUR PERSIAPAN PENGUJIAN PEMASANGAN

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK PENDINGIN

DASAR TEKNIK PENDINGIN DASAR TEKNIK PENDINGIN Oleh : Agus Maulana Praktisi Mesin Pendingin HP. 0813 182 182 33 PT Mitra Lestari Bumi Abadi Jl.Gading Indah Raya Blok C No. 25 Kelapa Gading - Jakarta, 14240 Siklus Sistem Mesin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar operasi prosedur : 3.1 Data-Data Penelitian Spesifikasi : Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Memahami prinsip kerja sistem pendingin melalui penggalian infomasi pada buku manual. Memahami konstruksi sistem

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Memahami prinsip kerja sistem pendingin melalui penggalian infomasi pada buku manual. Memahami konstruksi sistem SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK MUHAMMADIYAH KRAMAT MATA PELAJARAN : MOTOR OTOMOTIF KELAS/SEMESTER : XI / 3 STANDAR KOMPETENSI : Melakukan Overhaul pendingin dan komponennya KODE KOMPETENSI : TKR 20-001KK :

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Cara pendinginan produk pada Blast Chiller ini dilakukan

Lebih terperinci

MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN

MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN MAKALAH MOTOR BAKAR DAN TENAGA PERTANIAN SISTEM PENDINGINAN Disusun Oleh : Kelompok 4 Heri Siswanto Rizma Annisa Merlyn Karlina A. Ria Wijiati Ras Subhekti Hikmanto Catur Febrianto Dita Pujianti Atikah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT Disusun oleh: Susilawati 11504279015 PROGRAM S1 KKT UNY JURUSAN PENDIDIKAN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2012 A.

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan

Lebih terperinci

BAB 17 AUTOMATIC AIR CONDITIONING

BAB 17 AUTOMATIC AIR CONDITIONING BAB 17 AUTOMATIC AIR CONDITIONING 17.1 Sistem Pendingin Udara Pendingin udara (Air conditionning) A/C mengontrol temperatur udara di dalam ruangan kendaraan. Fungsinya mengurangi kelembaban, disamping

Lebih terperinci

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI Darwis Tampubolon *), Robert Samosir **) *) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan **) Staf Pengajar Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Abstrak Refrigerasi

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara Sistem tata udara adalah suatu sistem yang digunakan untuk menciptakan suatu kondisi pada suatu ruang agar sesuai dengan keinginan. Sistem tata udara

Lebih terperinci