PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014"

Transkripsi

1 WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014 Yenni Hartati NIP Guru Kelas B TK RA Muslim Jl. Kenari I Gg. Serasi No. 4 Simpang Limun, Medan ABSTRAK Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Salah satu upaya peningkatan motorik halus anak tersebut adalah melalui kegiatan menggambar dan mewarnai. Kegiatan menggambar dan mewarnai tersebut melibatkan unsur otot, syaraf, otak dan jari jemarinya. Setiap anak gemar menggambar dan mewarnai, kegiatan tersebut bermanfaat untuk anak bukan hanya bagi pengembangan seni melainkan dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, motorik halus anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak mulai belajar menulis di usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan menggambar dan mewarnai pada pembelajaran dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim Medan. Peningkatan motorik halus anak pada siklus I diperoleh motorik halus anak masih rendah. Dari 18 anak, semuanya (100%) memiliki motorik halus pada kriteria cukup baik. Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 48,62. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai karena kemampuan klasikal anak masih pada kriteria cukup baik. Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%). Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 87,04. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 94,4%. Kata Kunci : Peningkatan Motorik, Menggambar, Mewarnai PENDAHULUAN Latar Belakang Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang terjadi dalam usia anak (infancy toddlerhood di usia 0-3 tahun, early childhood usia 3-6 tahun, dan middle childhood usia 6-11 tahun). Masing-masing aspek tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri. Pada usia 1 bulan, misalnya pada aspek motorik kasarnya, anak sudah bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun

2 401 perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan fisik anak. Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik mempresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Demikian pun dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, pemerintah mulai memperhatikan setiap tumbuh kembang anak. Seperti yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang mengatakan tingkat pencapaian anak usia 5-6 tahun yaitu dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan. Melakukan koordinasi gerakan kakitangan kepala dalam menirukan tarian atau senam. Melakukan permainan fisik dengan aturan. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri. Melakukan kegiatan kebersihan diri. Peneliti sebagai guru di TK RA Muslim mendapati bahwa motorik halus anak rendah karena masih ada sebagian anak yang belum bisa memegang pensil dengan benar, mewarnai gambar masih belum rapi, dan belum mampu meniru membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran belum rapi. Kemampuan motorik halus anak yang masih rendah disebabkan karena pembelajaran yang hanya mengandalkan penggunaan lembar kerja anak atau majalah yang sudah disediakan seperti kegiatan menulis dan mewarnai gambar hanya pada majalah tidak menggunakan media lain. Ketika mempersiapkan aktivitas baik menulis, menggambar, maupun mewarnai sebaiknya guru mencari berbagai kegiatan yang bisa dilakukan anak. Namun yang terjadi, guru secara tidak langsung memaksa anak agar bisa menulis dengan benar tanpa memikirkan cara yang efektif. Proses pembelajaran awal yang menyenangkan sangat berpengaruh pada peningkatan kemampuan motorik halus, hal ini dapat dioptimalisasikan pada awal kehidupan anak. Dengan demikian perlu adanya upaya dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak, salah satu upaya peningkatan motorik halus anak tersebut dapat melalui kegiatan menggambar dan mewarnai. Kegiatan menggambar dan mewarnai tersebut melibatkan unsur otot, syaraf, otak dan jari jemarinya. Setiap anak gemar menggambar dan mewarnai, kegiatan tersebut bermanfaat untuk anak bukan hanya bagi pengembangan seni melainkan dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, motorik halus anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak dilatih dan akan sangat berguna ketika anak mulai belajar menulis di usia sekolah. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggambar Dan Mewarnai Di Kelompok B Tk RA Muslim T.P 2013/2014. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas, dapat teridentifikasi beberapa permasalahan diantaranya: 1. Motorik halus anak masih rendah sesuai dengan usianya. 2. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun. 3. Strategi pembelajaran guru kurang untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

3 402 Batasan Masalah Untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi guru dan anak, maka peneliti membatasi permasalahan sesuai dengan kemampuan peneliti antara lain: 1. Menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai selama pembelajaran. 2. Subjek penelitian adalah anak kelompok B, semester ganjil TK RA Muslim Tahun Ajaran 2013/ Tema yang diajarkan adalah kebutuhanku pada subtema macam-macam kebutuhan. 4. Kurikulum yang digunakan adalah Permen No 58 Tahun Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah motorik halus anak meningkat dengan implementasi kegiatan menggambar dan mewarnai pada anak kelompok B TK RA Muslim Tahun Ajaran 2013/2014? Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan kegiatan menggambar dan mewarnai. Dengan menerapkan kegiatan pembelajaran ini diharapkan motorik halus anak dapat meningkat. TujuanPenelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: Untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan menggambar dan mewarnai di TK RA Muslim Medan. ManfaatPenelitian Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Secara teoristis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk mengembangkan motorik halus anak. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru yaitu agar dalam proses pembelajaran guru dapat lebih menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, salah satunya dengan kegiatan menggambar dan mewarnai dan lebih memotivasi anak dalam mengembangkan motorik halusnya. b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan masalah motorik halus anak. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK RA Muslin Jln. Kenari I Gg. Serasi No. 4 Simpang Limun Medan dan pelaksanaannya pada bulan Agustus sampai dengan Desember Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B. Pemilihan kelompok B dikarenakan peneliti merupakan guru kelompok B TK RA Muslim. Banyak subjek penelitian yakni 18anak. Alat Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengggunakan Observasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara pengamatan secara teliti dan sistematis. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kreativitas anak.

4 403 Tabel 1. Kisi-Kisi Observasi Motorik Halus Anak No. Indikator Deskriptor Skor Menggambar sesuai dengan gagasannya 1. Menggambar bebas dengan berbagai media 2. Menggambar bebas dari bentuk dasar titik, garis, lingkaran, segitiga, segiempat. 3. Menggambar orang dengan lengkap dan proporsional Meniru bentuk 1. Meniru mebuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran 2. Membuat lingkaran, segitiga dan bujur sangkar dengan rapi 3. Meniru membuat gambar sederhana Menggunakan alat tulis dengan benar Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail 1. Memegang pensil dengan benar (antara ibu jari dan 2 jari). 2. Memegang krayon atau pensil yang berdiameter lebar. 3. Membuat berbagai macam coretan 1. Mewarnai bentuk gambar sederhana 2. Mewarnai benda tiga dimensi dengan berbagai media 3. Mewarnai gambar sesukanya Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart (Dewi,2010:122). Penelitian ini dilakukan dengan 2 (dua) siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat) komponen utama yaitu: (1) Perencanaan tindakan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Pengamatan tindakan (observing) dan (4) Refleksi tindakan (reflect), seperti yang tergambar di bawah ini: Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc.Taggart

5 404 SIKLUS I a. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat anak dalam meningkatkan motorik halusnya 2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam pengembangan motorik halusnya 3. Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai dengan silabus dan kurikulum 4. Menyusun Rencana Pembelajaran dalam bentuk Rencana Kegiatan harian (RKH) 5. Menyediakan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk menggambar dan mewarnai 6. Merancang alat evaluasi. 7. Membuat lembar observasi tentang menggambar dan mewarnai anak. b. Pelaksanaan Dalam PTK istilah tindakan dipahami sebagai aktifitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah disusun dengan menerapkan metode yang dirancangkan, berikut pelaksanaan yang dilakukan yaitu: Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: I. Kegiatan Awal Doa dan salam pembukaan Bernyanyi Tanya jawab tentang tema Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak II. Kegiatan Inti Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan Guru membagikan lembar kerja setiap anak Anak berlatih membuat gambar sesuai dengan obyek atau contoh gambar Kemudian anak mulai mewarnai gambar dengan krayon. III. Istirahat / Makan IV. Kegiatan Akhir Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberikan kebebasan bagi temantemannya untuk bertanya dan memberi komentar. Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan Bernyanyi Doa dan salam penutup. c. Pengamatan Melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data hasil observasi. Refleksi dilakukan untuk menilai apakah melalui menggambar dan mewarnai sudah berjalan optimal dalam mengembangkan motorik halus anak. Apa saja kendalakendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan siklus I, jika pada siklus ini tujuan untuk mengembangkan motorik halus anak belum berhasil, maka akan direncanakan siklus selanjutnya. Namun jika sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. SIKLUS II a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus dua merupakan hasil refleksi pada siklus pertama. Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan tindakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan atau hambatan yang dialami anak dalam mengembangkan motorik halus anak. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat anak dalam meningkatkan motorik halusnya 2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam pengembangan motorik halusnya 3. Menentukan tema yang akan diajarkan sesuai dengan silabus dan kurikulum 4. Menyusun Rencana Pembelajaran dalam bentuk Rencana Kegiatan harian (RKH)

6 Menyediakan alat-alat dan bahan yang diperlukan 6. Merancang alat evaluasi. 7. Membuat lembar observasi tentang motorik halus anak. b. Pelaksanaan Setelah mengetahui kelemahankelemahan ataupun hambatan untuk mengembangkan motorik halus anak, peneliti melaksanakan program perbaikan terhadap anak yang masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan motorik halusnya dengan materi yang sama. Pelaksanaan tindakan pada siklus II: 1. Peneliti mengarahkan anak yang sama sekali tidak dapat melakukan melakukan kegiatan pembelajaran. 2. Peneliti memberi motivasi kepada anak yang kurang mampu melakukan kegiatan pembelajaran. c. Pengamatan Kegiatan observasi yang dilaksanakan sama dengan pada siklus I, observasi dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi pada anak. hasil observasi ditindak lanjuti dengan analisis untuk bahan refleksi. d. Refleksi Tahap refleksi ini dilakukan untuk melihat hasil perkembangan pelaksanaan dan membuat kesimpulan mengenai kekurangan dan kelebihan serta kendalakendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan siklus II yang telah dilakukan. Jika pada siklus ini masih banyak anak yang belum mengalami perkembangan motorik halus, maka akan direncanakan siklus selanjutnya. Namun jika memenuhi indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Teknik Analisis Data Data dari hasil observasi yang diperoleh dipaparkan menurut masalah yang diteliti yaitu data perkembangan motorik halus anak selama pelaksanaan tindakan. Analisis presentase anak secara individu dengan menggunakan rumus sebagaimana yang disampaikan Sugiono (Tarigan, 2011), yaitu: P = f n x100% ( Keterangan: Pi = hasil pengamatan f = jumlah skor yang dicapai anak n = jumlah skor total Peneliti menjumlahkan data motorik halus anak selama pelaksanaan tindakan kemudian dibagi dengan jumlah anak tersebut sehingga di peroleh nilai ratarata. Rumus: X = x/ N (Aqib, 2011:204) Keterangan: X = nilai rata-rata x = jumlah semua nilai anak N = jumlah anak Kriteria motorik halus anak secara keseluruhan dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu:baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik, kurang sekali. Kriteria penilaian yang digunakan menurut Aqib (2009:41) seperti dalam tabel berikut ini: Tabel 2. Kriteria penilaian Tingkat Keberhasilan (%) Arti 80 % - 100% Baik sekali 60 % - 79 % Baik 30 % - 59 % Cukup baik % Kurang Baik <9% Kurang Sekali Sumber : Aqib (2009:41) Untuk mengetahui presentase keberhasilan peningkatan motorik halus anak secara klasikal, guru menggunakan rumus sebagai berikut : Banyak anak yang mengalami perubahan 60% PKK = x 100% Banyak subjek penelitian Keterangan : PKK = Presentase Kemampuan Klasikal

7 406 Dikatakan mengalami peningkatan pada motorik halus anak apabila terdapat 75% telah mencapai keberhasilan 60%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Awal Motorik Halus Anak Di TK Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis yang juga merupakan guru di TK Ra Muslim pada kelompok B ditemukan mayoritas anak belum memiliki motorik halus yang baik. Anak masih bertindak dengan perintah yang diberikan oleh guru tanpa ada usaha untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri. Motorik halus yang diharapkan oleh guru belum tampak pada anak. Untuk mengetahui keadaan motorik halus anak sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, dapat dilihat pada table 3 berikut ini : Tabel 3. Gambaran Awal Peningkatan Motorik Halus Anak No Kode Anak Jumlah Skor Nilai Keterangan ,7 Cukup ,7 Cukup Kurang ,3 Cukup ,3 Cukup ,7 Cukup ,3 Cukup Kurang ,7 Kurang ,7 Kurang ,7 Cukup ,7 Kurang ,3 Cukup ,7 Kurang ,3 Cukup Kurang Kurang ,3 Cukup Jumlah 533,4 Nilai Rata-Rata Kelas 29,63 Dari tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa gambaran awal peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di peroleh nilai rata-rata 29,63. Berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat oleh peneliti, pada angka 29,63 menunjukkan bahwa tingkat motorik halus anak secara rata-rata pada posisi kurang baik. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak Sebelum Tindakan Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan % 0 0 Baik Sekali 60-79% 0 0 Baik 30-59% 10 56% Cukup Baik 10-29% 8 44% Kurang Baik <9% 0 0 Kurang Sekali Pada tabel 4 terlihat bahwa anak yang memperoleh kriteria cukup baik sebanyak 10 orang anak (56%) dan yang memperoleh kriteria kurang baik sebanyak 8 orang anak (44%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan motorik halus anak belum berkembang dengan baik. Setelah mendapatkan gambaran awal mengenai motorik halus anak, peneliti selaku guru melaksanakan tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan kegiatan

8 407 menggambar dan mewarnai dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam- Macam Kebutuhanku yang akan meningkatkan motorik halus anak pada usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim. 2. Hasil dan Pembahasan Siklus I Pada Siklus I peneliti melakukan proses pembelajaran dan pengamatan terhadap proses pembelajaran tersebut. Pengamatan terhadap data proses dilakukan sesuai dengan indikator keberhasilan proses yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Data yang muncul dalam pelaksanaan tindakan kemudian diamati dan dipaparkan. Data proses yang diamati pada penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1) data mengenai ketepatan prosedur pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru atau peneliti, (2) data mengenai keaktifan anak, (3) data perhatian anak, dan (4) data partisipasi anak. Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, seperti berikut ini : 1. Perencanaan Setelah mengetahui peningkatan motorik halus pada gambaran awal yang menunjukkan bahwa motorik halus anak pada kriteria kurang baik, maka disusun rencana tindakan untuk meningkatkan motorik halus anak dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam-Macam Kebutuhanku. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini adalah : a) Peneliti menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema Kebutuhanku Subtema Macam-Macam Kebutuhanku. b) Peneliti sebagai guru merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan menggambar dan mewarnai. c) Peneliti menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan yang akan dikerjakan anak. d) Mempersiapkan lembar observasi peningkatan motorik halus anak. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memberikan tindakan yang menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai dimana peneliti bertindak langsung sebagai guru. Kegiatan pemberian tindakan yang dilakukan merupakan tahap pengembangan dan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai, yaitu: Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: V. Kegiatan Awal Doa dan salam pembukaan Bernyanyi Tanya jawab tentang tema VI. Kegiatan Inti Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan Guru membagikan bahan secara proposional untuk setiap anak dalam kelompok. Guru memberikan aba-aba pada anak untuk mulai melaksanakan kegiatan. VII. Istirahat / Makan VIII. Kegiatan Akhir Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberikan kebebasan bagi temantemannya untuk bertanya dan memberi komentar Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan Bernyanyi Doa dan salam penutup. 3. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer dengan menggunakan lembaran observasi peningkatan motorik halus anak yang telah disiapkan sebelumnya. Dari observasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa: a) Motorik halus anak terlihat masih belum berkembang dengan baik b) Anak masih terlihat bingung dalam mengerjakan tugasnya c) Masih ada beberapa anak yang diarahkan dan dibantu oleh guru.

9 408 Selanjutnya paparan gambaran awal setelah dilakukannya tindakan dan keadaan pada siklus I yang diperoleh dari hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Keadaan Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus 1 No Pertemuan I Pertemuan II Kode Anak Jumlah Jumlah Nilai Nilai Skor Skor Keterangan Cukup Baik ,3 Cukup Baik , Cukup Baik , Cukup Baik , Cukup Baik Cukup Baik , Cukup Baik ,3 5 41,7 Cukup Baik , Cukup Baik ,7 Cukup Baik Cukup Baik , Cukup Baik , Cukup Baik , Cukup Baik Cukup Baik ,3 5 41,7 Cukup Baik ,7 5 41,7 Cukup Baik Cukup Baik Jumlah 733,3 Jumlah 875,1 Rata-Rata 40,73 Rata-Rata 48,62 Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus I di peroleh nilai ratarata anak 48,62, yang berarti rata-rata peningkatan motorik halus anak pada kriteria cukup baik. Bila dibandingkan dengan gambaran awal sebelum dilakukan tindakan, maka pada siklus I ini terlihat bahwa motorik halus anak lebih meningkat. Dimana pada gambaran awal diperoleh nilai rata-rata motorik halus anak 29,63, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus I maka nilai rata-rata motorik halus anak menjadi 48,62, hal ini berarti terjadi peningkatan motorik halus anak sebesar 18,99. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus I Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan % 0 0 Baik Sekali 60-79% 0 0 Baik 30-59% % Cukup Baik 10-29% 0 0 Kurang Baik <9% 0 0 Kurang Sekali Pada tabel 6 terlihat bahwa anak yang memperoleh kriteria cukup baik sebanyak 18 orang anak (100%). Berdasarkan nilai Persentase Kemampuan Klasikal (PKK) diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim secara klasikal belum tercapai, sementara dikatakan terjadi peningkatan motorik halus anak (berhasil), jika terdapat 75% anak di kriteria baik. 4. Refleksi Dari pengamatan yang telah dilakukan, terlihat bahwa motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim masih tergolong belum baik. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan perbaikanperbaikan yang nantinya diharapkan

10 409 dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun menjadi lebih baik. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut: a. Pada kegiatan awal, anak memiliki respon yang baik terhadap tema yang dijelaskan oleh peneliti (guru). b. Masih ada beberapa anak yang tidak mau mengerjakan tugas. c. Hasil belajar dengan Tema Diri Sendiri Subtema Kesukaanku pada siklus I masih belum berhasil, 100% anak masih berada pada kriteria cukup baik. d. Proses kegiatan menggambar dan mewarnai masih belum kondusif. e. Penerapan langkah-langkah kegiatan menggambar dan mewarnai yang dilaksanakan guru sudah cukup baik ( 83%) tetapi belum maksimal. 5. Revisi Dari paparan deskripsi penelitian tindakan kelas siklus I, maka di dalam refleksi diupayakan perbaikan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan kegiatan belajar anak pada siklus II, beberapa perbaikan pembelajaran dilakukan antara lain: 1. Setiap anak diberikan lembar kerja dan bebas menentukan warna sendiri. 2. Dalam pembahasan materi ajar, guru menggunakan aturan seperti pada pertemuan sebelumnya, tetapi pada saat pembelajaran kali ini guru membenahi gaya mengajarnya seperti melakukan pendekatan kepada anak yang kurang perhatian pada saat kegiatan berlangsung. 3. Guru juga lebih memotivasi anak, seperti memberikan kata-kata pujian agar anak lebih bersemangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran. 4. Guru lebih memperhatikan waktu yang telah ditentukan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik. 3. Hasil dan Pembahasan Siklus II Sama halnya dengan Siklus I, pada Siklus II peneliti (guru) melakukan tahptahap proses pembelajaran, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap-tahap pembelajaran di atas akan dirincikan di bawah ini: 1. Perencanaan Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada Siklus I, maka pelaksanaan pada Siklus II dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : a) Peneliti (guru) membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan Tema Kebutuhanku Subtema macam-macam kebutuhanku dan menggunakan media yang bervariasi agar anak lebih tertarik dan bersemangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan. b) Mempersiapkan lembar observasi, yang berisikan pencapaian indikator-indikator motorik halus anak usia 5-6 tahun. c) Memberikan motivasi kepada anak agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran dengan cara anak dapat menikmati hasil dari kerja mereka. d) Lebih intensif membimbing anak yang mengalami kesulitan. e) Memberikan pengakuan dan pujian kepada anak. 2. Pelaksanaan Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai, peneliti mempersiapkan diri agar penelitian berlangsung lebih baik. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun pada RKH. Untuk meningkatkan motorik halus anak, yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : Kegiatan pengajaran yang dilakukan peneliti adalah: IX. Kegiatan Awal Doa dan salam pembukaan Bernyanyi Tanya jawab tentang tema X. Kegiatan Inti Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan

11 410 XI. XII. Guru membagikan bahan secara proposional untuk setiap kelompok. Guru memberikan aba-aba pada anak untuk mulai kegiatan Istirahat / Makan Kegiatan Akhir Setelah karya anak selesai, anak diberikan kesempatan untuk menceritakan karya yang ia buat, dan memberikan kebebasan bagi temantemannya untuk bertanya dan memberi komentar. Mendiskusikan kegiatan yang telah dilaksanakan Bernyanyi Doa dan salam penutup. 3. Pengamatan Pengamatan dimulai dengan memperhatikan proses pembelajaran dari pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Peneliti melakukan observasi dibantu dengan observer dengan terlebih dahulu mempersiapkan lembar observasi anak. Dari observasi yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa perihal yang dilakukan anak pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, antara lain: a) Anak dapat merespon dengan baik apa yang disampaikan peneliti ini terlihat ketika melaksanakan tugas yang diberikan. Hal yang sama juga terlihat ketika anak mengerjakan tugas pada pertemuan kedua Siklus II. b) Anak terlihat semangat dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompoknya. c) Anak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, terlihat dari hasil kerja mereka yang memuaskan. Selanjutnya untuk melihat peningkatan motorik halus anak setelah dilakukan tindakan pada siklus II, maka peneliti mengolah data berdasarkan indikator-indikator yang di dapat dari tabel lembar observasi anak pada Siklus II. Keadaan peningkatan motorik halus anak tersebut tercantum di dalam bentuk tabel dibawah ini: Tabel 7. Keadaan Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus II No Pertemuan I Pertemuan II Kode Anak Jumlah Jumlah Nilai Nilai Skor Skor Keterangan , ,7 Baik sekali ,7 Baik sekali ,3 Baik sekali , Baik , ,7 Baik sekali , ,3 Baik sekali , ,3 Baik sekali ,3 Baik sekali , ,7 Baik sekali , ,3 Baik sekali , ,7 Baik sekali , ,7 Baik sekali ,3 Baik sekali , ,7 Baik sekali , ,7 Baik sekali , ,7 Baik sekali , ,3 Baik sekali , ,3 Baik sekali Jumlah 1.099,8 Jumlah 1.566,7 Rata-Rata 61,1 Rata-Rata 87,04

12 411 Berdasarkan table 7 diatas dapat dilihat bahwa setelah dilakukan tindakan pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata anak 87,04, yang berarti rata-rata peningkatan motorik halus anak pada kriteria baik sekali. Bila dibandingkan dengan keadaan pada siklus I, maka pada Siklus II ini terlihat bahwa motorik halus anak lebih meningkat. Dimana pada keadaan siklus I diperoleh rata-rata motorik halus anak 48,62, sedangkan setelah dilakukan tindakan pada Siklus II, maka motorik halus anak menjadi 87,04, hal ini berarti terjadi peningkatan motorik halus anak sebesar 38,42. Perincian dari masing-masing kriteria perkembangan sikap kerjasama anak akan dituangkan di dalam tabel di bawah ini: Tabel 8. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Siklus II Rata-Rata Nilai Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa Keterangan % 17 94,4% Baik Sekali 60-79% 1 5,6% Baik 30-59% 0 0 Cukup Baik 10-29% 0 0 Kurang Baik <9% 0 0 Kurang Sekali Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa anak yang memiliki tingkat motorik halus pada kriteria baik sekali sebanyak 17 orang anak (94,4%), sementara itun 1 orang anak yang berada pada kriteria baik, dan tidak seorang anakpun yang berada pada kriteria cukup baik dan kurang baik dan kurang sekali. Untuk melihat lebih jelas peningkatan motorik halus anak dari awal sebelum dilakukan tindakan sampai dengan setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan Siklus II akan dipaparkan dalam table di bawah ini : Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah Anak yang Mengalami Peningkatan Motorik Halus Anak dari Awal, Siklus I dan Siklus II Keterangan Jumlah Anak Awal Siklus I Siklus II Baik Sekali Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Sekali Dari data table 9 di atas terlihat ada peningkatan dari Awal ke Siklus I sampai dengan Siklus II. Pada kriteria baik kecil terjadi peningkatan yang signifikan dari Siklus I ke Siklus II menjadi 17 orang anak, dari yang sebelumnya berjumlah 0 orang anak, berarti terjadi penambahan sebanyak 17 orang anak. Sedangkan pada motorik halus anak kriteria baik mengalami peningkatan dari 0 orang anak menjadi 1 orang anak. Hal ini menunjukkan motorik halus anak menjadi meningkat ke kriteria yang lebih baik. Berdasarkan hasil perhitungan Persentase Kemampuan Klasikal (PKK) di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim secara klasikal sudah tercapai karena 17 orang anak yang berada pada kriteria baik sekali, yaitu 94% 75%. 4. Refleksi Setelah mengamati hasil analisis data dari Siklus II, anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim dapat dikatakan mengalami peningkatan motorik halus. Hal ini terlihat dari data observasi pada siklus I dengan nilai rata-rata 48,62 dan data pada siklus II dengan nilai rata-rata 87,04. Oleh karena itu peneliti tidak perlu melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai pada siklus berikutnya. Untuk mengetahui peningkatan motorik halus anak dari Awal dan selama Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini

13 412 Tabel 10. Kondisi Motorik Halus Anak pada Awal, Siklus I dansiklus II No Kode Anak Nilai Anak Keterangan Awal Siklus I Siklus II , ,7 Meningkat ,7 58,3 91,7 Meningkat ,3 Meningkat , Meningkat , ,7 Meningkat , ,3 Meningkat , ,3 Meningkat ,7 83,3 Meningkat , ,7 Meningkat ,7 41,7 83,3 Meningkat , ,7 Meningkat , ,7 Meningkat , ,3 Meningkat , ,7 Meningkat , ,7 Meningkat ,7 91,7 Meningkat ,7 83,3 Meningkat , ,3 Meningkat Jumlah 533,4 875, ,7 Rata-rata 29,63 48,62 87,04 Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan adanya peningkatan motorik halus anak mulai dari awal (29,63), siklus I (48,62) dan siklus II (87,04). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 11. Rekapitulasi Peningkatan Motorik Halus Anak pada Gambaran Awal, SiklusI dan Siklus II Awal Siklus I Siklus II Nilai rata-rata 29,63 48,62 87,04 5. Revisi Pada siklus II guru telah menerapkan kegiatan menggambar dan mewarnai dengan baik, hal ini dapat dilihat dari tingkat motorik halus anak pada kriteria baik sekali. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan kegiatan menggambar dan mewarnai dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. B. Pembahasan Penelitian Pada siklus I dilakukan penelitian dengan kegiatan menggambar dan mewarnai, dimana kegiatan lebih banyak didominasi oleh guru serta media yang disediakan kurang menarik perhatian anak. Penelitian ini langsung melibatkan anak Kelompok BTK Ra Muslim. Kegiatan menggambar dan mewarnai ini mengarahkan agar motorik halus anak usia 5-6 tahun meningkat dengan baik dan sesuai dengan usianya. Hasil dari Siklus I diperoleh motorik halus anak masih belum maksimal. Dari 18 anak(100%) semuanya berada pada kriteria cukup baik, dan belum ada seorang orang pun yang berada pada kriteria baik dan sangat baik. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai. Pada siklus II dilaksanakan penelitian dengan menyediakan media yang lebih beragam agar anak lebih tertarik untuk memperolah motorik halus anak yang maksimal. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%) dan pada criteria baik ada 1 orang anak (5,6%).

14 413 Dari penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II didapat bahwa nilai rata-rata motorik halus anak mengalami peningkatan sebesar 38,42. Penggunaan kegiatan menggambar dan mewarnai memperlihatkan bahwa lebih efektif digunakan dalam meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Dengan demikian pertanyaan penelitian dapat terjawab bahwa kegiatan menggambar dan mewarnai merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan motorik halus. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.a. Kegiatan menggambar dan mewarnai pada pembelajaran dapat meningkatkan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Ra Muslim Medan. b. Peningkatan motorik halus anak pada siklus I diperoleh motorik halus anak masih rendah. Dari 18 anak, semuanya (100%) memiliki motorik halus pada kriteria cukup baik. Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 48,62. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai karena kemampuan klasikal anak masih pada kriteria cukup baik. c. Pada siklus II terjadi perkembangan yang signifikan, anak yang memiliki motorik halus pada kriteria baik sekali ada 17 orang anak (94,4%). Nilai rata-rata motorik halus anak yaitu 87,04. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 94,4%. Saran Dari kesimpulan diatas, maka saransaran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya meningkatkan motorik halus anak diharapkan guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan kegiatan menggambar dan mewarnai. 2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran. 3. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Bimba Manfaat Mewarnai Dan Menggambar Bagi Anak. (Online diunduh 16 Oktober 2013). Depdiknas Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Motorik Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:Depdiknas Dewi, R Penelitian Tindakan Kelas. Medan. PPs Unimed. Fariz Manfaat Belajar Menggambar & Mewarnai Bagi Anak. (Online diunduh 18 Oktober 2013) Hurlock, E. B Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga Jauhari Pembelajaran Menggambar Untuk Anak. (Online diunduh 18 Oktober 2013) Kamtini dan Wardi, H Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak. Jakarta: Depdiknas. Kemendiknas Permen Nomor 58 tahun 2009 Standar Perkembangan Anak. Jakarta. Noorlaila, I Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Samsudin Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Saputra. Y. M dan Rudyanto Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

15 414 Sujiono Y. N dan Sujiono B Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks Tarigan, I Meningkatkan Keterampilan Melipat dengan Memanfaatkan Kertas Bekas Melalui Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran SBK di Kelas IV SDN Kabanjahe. Skripsi. FIP. UNIMED.

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI BERMAIN GEOMETRI DI KELOMPOK B TK RAHMAT HARAPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ardi Susanti NIP. 19630727 198702

Lebih terperinci

KEGIATAN MENGGUNTING DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 2 MEDAN T.P 2013/2014

KEGIATAN MENGGUNTING DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 2 MEDAN T.P 2013/2014 KEGIATAN MENGGUNTING DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 2 MEDAN T.P 2013/2014 DORISMA SIANTURI Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Medan dorisma514nturi@gmail.com

Lebih terperinci

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014

METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014 METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 4 MEDAN T.P 2013/2014 MASNIWATY BR GINTING Guru TK NASRANI 4 MEDAN Email : sridevyg@yahoo.com ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada anak usia dini. Perkembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN KEGIATAN MELIPAT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. ANTONIUS-2

PENERAPAN KEGIATAN MELIPAT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. ANTONIUS-2 PENERAPAN KEGIATAN MELIPAT TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ST. ANTONIUS-2 Herpita Siburian Guru TK ST. Antonius-2 Surel : herpitasiburian@gmail.com Abstract: Application Activity

Lebih terperinci

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN Rosni Surel: rosni@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR DI TK DHARMA WANITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR DI TK DHARMA WANITA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR DI TK DHARMA WANITA Reni Salomen Surel : renisalomen@gmail.com ABSTRAK Subjek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK DENGAN MEDIA LILIN PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA MANYARAN II MANYARAN KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Santrock (1995: 225) Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN Erna Kusnita Surel : ernakusnita@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah upaya sistematis dalam rangka menciptakan dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Sukaseuri pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B TK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh : SHOHIFATUL MUNIROH

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGPAUD. Oleh : SHOHIFATUL MUNIROH M ENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS (KELAS MEMASAK) PADA ANAK KELOMPOK B TK KUSUMA MULIA REMBANG I KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tua dan merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada tahap pra sekolah atau

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI 1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI TUGU 2 CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 107403 CINTA RAKYAT Khairul Anwar, Nita Yanti *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang

Lebih terperinci

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI LOMPAT KANGURU PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN Oleh : Rosa Imani Khan, Ninik Yuliani Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara

Lebih terperinci

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG 0 SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG OLEH: EVAYANTI NPM: A1I112120 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEMBENTUK BUAH MELALUI MEDIA PLAYDOUGH PADA KELOMPOK A TK PGRI KEPUHREJO DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN Oleh: Yuventi Amanda, paud/pgpaud fip uny amandayuventi@gmail.com Peningkatan Keterampilan Motorik...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah golden age atau masa emas. Pada masa ini hampir

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI Ulfa 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know, PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGAMBAR DEKORATIF PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186 KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DENGAN KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B PAUD CEMPAKA PUTIH CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Purwakarta Jln. Veteran Gg. Beringin Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1 1 PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU Ari Okta Pratiwi 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PERMAINAN WARNA MENGGUNAKAN MEDIA SIKAT GIGI DAN SISIR PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PONGGOK KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses yang bermuara pada pencapaian tujuan tertentu yang dinilai dan diyakini sebagai sarana yang paling ideal bagi bangsa Indonesia.

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh : MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGENAL URUTAN ANGKA 1-10 MELALUI BERMAIN MENCARI ANGKA DI BALOK PADA KELOMPOK A TK AL-HUDA KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH Verlis Bagia 1 ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PADA PAUD ANAK INDONESIA OLEH :

KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PADA PAUD ANAK INDONESIA OLEH : KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PADA PAUD ANAK INDONESIA OLEH : NAMA : PUTRI LARASATI NPM : A1 / 112044 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan Kopo No. 301 kecamatan Margahayu kabupaten Bandung. Subjek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN Ridha Rinanda Cahyaunique Putri, Ismunandar, Lukmanulhakim Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Observasi Awal Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD Siti Ara Dewi, Fadillah, Sutarmanto Program Studi PG-PAUD FKIP Untan Email: ara 230009@ gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD FKIP UN PGRI Kediri MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJA SAMA DENGAN TEMAN MELALUI PERMAINAN BAKIAK RAKSASA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI I GONDANG KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada BAB I PENDAHULUAN l.1 Latar Belakang Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada anak karena pada masa itu kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Usia tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG Febriani Effendi* Abstrak; Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya kemampuan motorik

Lebih terperinci

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar dilakukan melalui

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN DAUN PISANG PADA ANAK KELOMPOK B TK MNU KHADIJAH V KECAMATAN/ KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014-2015 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Fokus penelitian ini adalah upaya meningkatkan keterampilan motorik kasar di PAUD Flamboyan melalui stimulasi gerak binatang. Langkah-langkah metode penelitiannya adalah sebagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam

Lebih terperinci

NAMA : ELNI NIM : :

NAMA : ELNI NIM : : PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK BERMAIN LEMBAH TERIANG PAGADIH MUDIAK KECAMATAN PALUPUH NAMA : ELNI NIM : 821674475

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI BERMAIN BALOK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 21 MEDAN DENAI.

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI BERMAIN BALOK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 21 MEDAN DENAI. UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI KELOMPOK A MELALUI BERMAIN BALOK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 21 MEDAN DENAI Oleh Mahdalena 1) dan Darajat Rangkuti 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Menurut Sujiono, dkk (2009: 1.14) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 2 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 / 2014

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 2 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 / 2014 UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 2 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK AL-KHAIRAAT LOLU Rosyida Labonati 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya kemampuan motorik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK A TK ABA LAMBARA TAWAELI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK A TK ABA LAMBARA TAWAELI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU DI KELOMPOK A TK ABA LAMBARA TAWAELI Sri Hartin Yuliana Dewi 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah keterampilan motorik

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: TH. ERI RETNO

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Judul Nama : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar : Aries Safitri NIM : 94011 Jurusan Fakultas : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan yang layak, hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang ada dalam diri seorang anak. Bakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

Mahlan Asmar dan Aulia

Mahlan Asmar dan Aulia UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK HALUS DALAM MENGKOORDINASIKAN MATA DAN TANGAN UNTUK MELAKUKAN GERAKAN YANG RUMIT MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik halus Menurut Bambang Sujiono dkk, 2005: 1.11) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak terlahir sebagai manusia yang unik dengan berbagai anugrah, sifat dan bakat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Walaupun terlahir dari orang tuanya,

Lebih terperinci

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG Martini ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak kelompok B6 di Taman Kanak-kanak AL Hikmah Lubuk

Lebih terperinci