2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah"

Transkripsi

1 I. Hakikat Softball Softball adalah olahraga bola kecil beregu yg dimainkan setiap regunya terdiri dari 9 orang dengan teknik dasar lempar tangkap bola, memukul dan lari iuntuk menuju ke base. Olahraga ini berasal dari Amerika yg di perkenalkan oleh George Hancock. 2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah 3. Teknik pemain catcher Cathcer adalah pemain jaga yang posisinya berada di belakang home plate. Dia bertugas menangkap bola yang dilemparkan pitcher ke arah pemukul. Terutama bila bola tersebut tidak di pukul atau gagal dipukul atau terjadi foul strike. Bola-bola semacam itu harus dikuasai dengan baik dan secara langsung, terutama bila ada pelari di base. Hal ini untuk mencegah jangan sampai pelari-pelari tersebut dapat maju ke base berikutnya dengan mudah. 4. Teknik dasar memegang stik Ada tiga macam cara yang dapat dilakukan untuk memegang stick atau tongkat, yaitu: a. Pegang panjang (bawah), yaitu tongkat/stick dipegang dekat bonggol (knob) untuk meningkatkan kekuatan pegangan dan menambah kekuatan pukulan. b. Pegangan tengah, yaitu tongkat/stick dipegang pada posisi tengah bawah 2,5 cm atau 5cm dari bonggol (knob) untuk memperoleh kekuatan dan akurasi. c. Pegangan atas, yaitu tongkat/stick dipegang pada posisi tangan bawah diletakan 7,5 atau 10cm dari bonggol (knob) untuk mengurangi kekuatan dan untuk mendapatkan control 5. Teknik memukul dalam permainan softball Posisi awal untuk melakukan teknik pukulan pemain harus: 1. Berada di batter box 2. Konsentrasi pada arah bola yang di lambungkan 3. Pegang stick harus benar 6. Teknik menangkap bola Ada tiga teknik menagkap bola dalam permainan softball yaitu: a. Teknik menangkap bola lambung (catch fly ball) b. Teknik menangkap bola lurus (catch strike ball) c. Teknik menangkap bola gulir (catch ground ball) 7. Sliding

2 Sliding adalah meluncurkan badan dalam rangka mencapai base. Macammacam sliding: a. Sliding lurus (straight leg slide) b. Sliding mengait (hook slide) c. Sliding dengan kepala lebih dulu (head first slide) 8. Bermain dengan peraturan yang di modifikasi Peraturan ke-1 Lapangan

3 mulai Peraturan ke-2 Garis batas Garis batas adalah yg menghubungkan tempat hinggapserta sambungannya. Peraturan ke-3 Tempat hinggap Tempat hinggap terbuat dari sabut atau bahan lainnya yang dibungkus dengan kain kanvas atau terpal sehingga menyerupai bantal dan berukuran 40cm 40cm. Peraturan ke-4 Ruang pemukul Permainan rounders tidak menggunakan ruang pemukul yang terbatas. Pemukul berdiri di samping tempat hinggap V sedemikian ruypa, sehingga ia dapat memukul bola dengan mudah. Peraturan ke-5 Bola Bola yang diperlukan untuk pertandingan terbuat dari ijuk atau sabut kelapa yang di campur dengan karet, dan lapisan luarnya di bungkus dengan kulit. Berat bola antara 80g sampai 100g,sedangkan kelilingnya antara 10cm sampai 22cm. Peraturan ke-6 Kayu pemukul Kayu pemukul terbuat dari kayu dengan penampang berbentuk bulat. Panjang kayu tidak boleh melebihi 1 meter dan garis tengahnya tidak boleh melebihi 7cm, tempat pemukul memegang kayu boleh dibalut, tetapi pangjang balutannya tidak boleh lebih dari 46cm Peraturan ke-7 Pemain Softball dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas 12 orang pemain. Salah satu regu sebagai regu lapangan, sedangkan lainnya disebut sebagai regu pemukul. Peraturan ke-8 Tempat regu lapangan Pemain dari regu lapangan dapat berdiri sekehendaknya, kecuali pelambung yang harus berdiri di tempat melambung dan penjaga di belakang tempat hinggap V. Peraturan ke -9 Tempat regu pemukul Pemain dari regu pemukul beridri di ruang bebas sebelum permainan di II. Konsep PENGERTIAN Permainan softball adalah permainan yang mirip dengan permainan kasti. permainan ini merupakan permainan beregu yang satu regunya terdiri dari 9 orang

4 pemain. permainan ini pertama kali di temukan oleh George Hancock pada tahun 1887 di kota Chicago, Amerika Serikat. SEJARAH Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock. Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut indoor baseball. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat. Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kearah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak play ball!, dan ia mengikat sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Itu adalah bagaimana ide dari permainan softball lahir. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang oversize. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal. Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturanperaturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraankejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa permainan ini tidak memandang gender, baik wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya diperuntukkan bagi pria. Perkembangan Softball di Asia Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Ameteur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA (Persatuan Softball Amatir se-asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia. Kejuaraan Softball wanita se-asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara: Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi. Perkembangan Softball di Indonesia

5 Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketiak Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangai olahraga baseball. Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. OVERVIEW PERMAINAN Softball dimainkan oleh dua tim di lapangan softball. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim yang bertanding masingmasing mempunyai kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola (pitcher) tim bertahan melemparkan bola kearah penangkap bola (catcher) sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan. Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua base secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan softball durasi permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team) mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul. BEBERAPA PEMAIN SOFTBALL TERKENAL Jennie Finch: Lahir pada tanggal 3 September 1980, pemain softball yang bertalenta ini mulai bermain softball sejak umur lima tahun dan memulai pitching sejak berumur delapan tahun. Mendapat pelatihan yang dini oleh ayahnya, ia sangat menguasai skill-skill softball dan telah membawa universitasnya dalam turnamen softball. Ia

6 seringkali muncul dalam televise dan telah menginspirasi banyak sekali talentatalenta muda softball. Saat Summer Olympics 2004, Jennie Finch memenangkan emas. Ia dikenal sebagai seorang pemain softball wanita paling terkenal sepanjang waktu. Crystl Bustos: Lahir pada tanggal 8 September 1977, ia adalah seorang pemain softball berdarah setengah Meksiko setengah Amerika yang terkenal sebagai pemegang rekor home run terbanyak sepanjang seri Olympic. Ia telah memenangkan dua World cup Championships dan adalah pemenang dari tiga Three Pan Americans. MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL Cabang olahraga Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesial. 1. Faktor lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x 20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam permainan ini. 2. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan. 3. Dasar-dasar, dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai contoh, adanya permainan kasti dan rounders. 4. Sifat-sifat, olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain. 5. Peralatan, karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong. 6. Kelanjutan, oleh karena tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional, kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan sebagainya. Saat ini telah banyak perkumpulan softball di kota-kota besar, yang setiap tahunnya mengadakan kompetisi antar perkumpulan. Di Jakarta misalnya ada beberapa klub terkenal, seperti Blue Jays, Prambors, Maluku, Rajawali dan sebagainya. Di Bandung ada Georgeous, Lodaya, Valiant dan di Surabaya VIO, Seriti dan lain-lainnya. Terdapat tiga tipe permainan softball: Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di softball seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.

7 Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender. III. Ruang lingkup Adapun ruang lingkup taktik dalam cabang olahraga softball, antara lain sebagai berikut : 1) Siasaat yang dikerjakan pada saat bertanding, seperti menangkap, memukul, dan men tik. 2) Akal mencari senjata yang tepat untuk melihat kelemahan dan kekurangan lawan secara efisien dan efektif. 3) Menentukan sikap dan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengalahkan tim lawan. 4) Atlet lebih berperan dari pada pelatih dalam tindakan taktik karena atlet lansung menghadapi masalah didalam lapangan pertandingan. 5) Taktik belum tentu selaras dengan strategi dalam penerapannya. Dalam permainan olahraga softball, pada dasarnya ada beberapa tahapan taktik yang harus dikuasai dengan baik, antara lain sebagai berikut. 1) Taktik Perorangan Taktik perorangan ialah siasat yang dilakukan oleh perorangan untuk mencari kemenangan dalam pertandingan secara sportif. Taktik perorangan dalam olahraga softball menyangkut beberapa teknik secara individu (individual skill) yang dilakukan guna menipu atau mengelabui lawan. Taktik perorangan dapat diterapkan, baik saat menguasai bola (bermain ) maupun saat tidak menguasai bola taktik mengarahkan bola, dan taktik berlari antarbase. Semua ini dilakukan berdasarkan kreativitas, improvisasi, serta inovasi pemain secara individu saat tim menyerang (bermain). Taktik perorangan saat bertahan (menjaga), seperti menangkap bola, melempar bola, menjaga daerah, menjaga base, melakukan sliding ke base, mentik lawan, dan lain sebagainya. Pitcher yang baik adalah pelempar yang memiliki taktik pelempar yang memiliki taktik melempar yang baik sehingga menyulitkan lawan untuk memukul atau koordinasi gerak yang buruk sehingga hasil pukulannya kurang baik. 2) Taktik Kelompok Taktik kelompok ialah suatu siasat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Namun, pelaku-pelaku grup taktik kurang dari jumlah seluruh tim (regu). Misalnya, grup taktik yang dijalankan oleh pitcher dan cather atau antar base.

8 Seorang cather harus jeli, cermat, dan sigap untuk menangkap bola hasil lemparan picher. Oleh karena itu, kedua pemain ini harus sering berlatih bersama agar saling mengetahui dan memahami kemamapuan sesama mereka. Perlengkapan cather, antara lain sebagai berikut : a. Topi (better s helmet); b. Pelindung muka (face mask); c. Pelindung dada/perut (chest protector); d. Gloves untuk cather, e. Pelindung lutut; f. Sepatu khusus 3) Taktik beregu Taktik beregu ialah suatu taktik yang dilakukan oleh semua anggota tim (regu), baik saat bermain maupun saat menjaga untuk mencari kemenangan bertanding secara sportif. Taktik beregu pada dasarnya upaya penerapan gabungan taktik individu dan grup menjadi satu kesatuan. IV. Tujuan Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu. V. Manfaat Baseball & Softball Selama lebih dari satu abad, anak laki-laki dan perempuan bermimpi menjadi pemain baseball. Mengapa tidak mengajak anak Anda olahraga ini sejak dini? Anakanak usia 5 tahun dapat belajar bermain T-ball. Setelah itu, itu beralih ke softball dan kemudian memainkan olahraga baseball. Tim baseball lokal adalah bagian dari organisasi Little League Baseball. Hampir 3 juta anak-anak di Amerika Serikat saat ini yang berusia antara 5 sampai 18 tahun berpartisipasi dalam Little League. Panjangnya musim Little League tergantung dari negara bagian tempat Anda tinggal. Biasanya Little League ini berlangsung selama tiga pada musim semi atau musim panas. Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak Anda dari bermain baseball atau softball: Fisik Kekuatan Tangan-koordinasi mata keseimbangan

9 Kebersamaan Disiplin Teamwork Kepemimpinan

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

Sejarah Singkat Tentang Softball

Sejarah Singkat Tentang Softball Sejarah Singkat Tentang Softball Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan

Lebih terperinci

Makalah penjas softball

Makalah penjas softball Makalah penjas softball Disusun oleh : wahyu juniyanto Kelas : xi toi 1 Smk pgri 1 kota serang 1 PENDAHULUAN A) Latar Belakang Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari masyarakat

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis,

Lebih terperinci

MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga Softball adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejumlah permainan seperti rounders, kelelawar, theque, kriket, kasti, stoolball, dan lain-lain merupakan olahraga yang mirip dengan baseball, sampai saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi di

Lebih terperinci

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL Dalam permainan softball khususnya regu bertahan, pemain-pemainnya dibagi dalam 2 kelompok besar sesuai dengan daerahnya masing-masing yakni

Lebih terperinci

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Softball adalah salah satu cabang olahraga yang cukup digemari di kalangan remaja Indonesia. Karena dalam permainannya yang menggunakan seragam dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan olahraga bola kecil yang lahir di Amerika Serikat diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Softball di Indonesia sering

Lebih terperinci

2014 KONTRIBUSI POWER

2014 KONTRIBUSI POWER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Olahraga baseball merupakan olahraga yang sangat populer di Amerika dan mulai menjamur ke Asia khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan rutin yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.2. Hakekat Permainan Permainan merupakan suatu kegiatan yang menjadikan orang senang melakukannya, dan dilakukan oleh seseorang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan softball merupakan salah satu cabang olahraga yang mulai popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan klub-klub,

Lebih terperinci

Permainannya, softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning,

Permainannya, softball dimainkan oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga Softball adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah SILABUS Fakultas/PT : Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan/Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Nama Matakuliah : Dasar Gerak Softball dan Baseball Kode Matakuliah : IKF

Lebih terperinci

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai 2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif. Gambar 1.41 Menggiring bola zigzag f. Lomba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 (3) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH UMPAN PITCHED BALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP HASIL LATIHAN PUKULAN FLY BALL DAN GROUND BALL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS 8 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hakekat Permainan Softball Olahraga Softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada tahun 1887 di kota Chiccago. Semula, permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Sukrisno (2007: 2) menjelaskan bahwa permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil. Permainan

Lebih terperinci

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball pada mahasiswa putra pembinaan prestasi softball JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL

PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL PENGARUH METODE LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN SOFTTOSS BALL DAN T-BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN SOFTBALL BAGI PEMAIN PUTRA KLUB SOFTBALL GIANT SOLO TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : NURUL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping mata pelajaran lain. Mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer Indonesia, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perkumpulan-perkumpulan softball di kota-kota

Lebih terperinci

THE ABILITY OF BASIC TECHNIC SOFTBALL OF EXTRACURICULER STUDENT AT SMA N 1 WATES 2015

THE ABILITY OF BASIC TECHNIC SOFTBALL OF EXTRACURICULER STUDENT AT SMA N 1 WATES 2015 KEMAMPUAN GERAK DASAR SOFTBALL PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMA N 1 WATES TAHUN 215 Kemampuan Gerak Dasar Softball... (Nikko Destaliandi i) 1 THE ABILITY OF BASIC TECHNIC SOFTBALL OF EXTRACURICULER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilang Dwi Pangestu, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilang Dwi Pangestu, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil yang dimainkan secara beregu atau kelompok. Ketika bermain kasti, maka secara teknis setiap pemain

Lebih terperinci

Modifikasi Permainan Softball di Sekolah Dasar

Modifikasi Permainan Softball di Sekolah Dasar Pengembangan Gerak Dasar Lari dan Lompat Melalui Pendekatan Bermain Di Sekolah Dasar Modifikasi Permainan Softball di Sekolah Dasar Waham Soetahir 1 Agus Susworo Dwi Marhaendro 2 1. Universitas Lambung

Lebih terperinci

SOFBOL. 1.1 Selain dari peraturan peraturan yang terkandung, pertandingan ini akan dijalankan :

SOFBOL. 1.1 Selain dari peraturan peraturan yang terkandung, pertandingan ini akan dijalankan : 1. PERATURAN TEKNIKAL PERATURAN PERMAINAN SUKAN MASUM SOFBOL 1.1 Selain dari peraturan peraturan yang terkandung, pertandingan ini akan dijalankan : 1.1.1 Mengikut Undang-Undang dan Peraturan Am Pertandingan

Lebih terperinci

Febrianto 1) Iis Marwan 2)

Febrianto 1) Iis Marwan 2) 1 PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA LAMBUNGAN TOSS BALL DENGAN BOLA LEMPARAN TERHADAP KETERAMPILAN BATTING PERMAINAN SOFTBALL (Eksperimen pada Atlet Putra Pengcab PERBASASI Kota Tasikmalaya) Febrianto

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 (1) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERBEDAAN LAIHAN MELEMPAR DENGAN SASARAN BERPINDAH DAN LAIHAN LEMPARAN SAMPING DENGAN BERPASANGAN ERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) A. Permainan Target (usia 10) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini bertujuan untuk melatih ketepatan dan koordinassi mata/tangan

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN

PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012 Skripsi Oleh: KRISTANTO ADI NUGROHO NIM. K 5608056

Lebih terperinci

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR A. Menganalisis, Merancang, dan Mengevaluasi Taktik dan Strategi dalam Permainan Sepakbola Strategi adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya. BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakekat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMP/SMA/SMK NEGERI DI KOTA NEGARA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMP/SMA/SMK NEGERI DI KOTA NEGARA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMP/SMA/SMK NEGERI DI KOTA NEGARA TIM PELAKSANA: I Made Danu Budhiarta, Drs., M.Pd. (Ketua) NIDN. 0020025403

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Permainan Bola Voli adalah salah satu olahraga permainan yang di suakai oleh masyarakat. Permainan Bola Voli digemari oleh berbagai tingkatan usia mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat belakangan ini sudah menyadari akan arti pentingnya olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi di dalam dunia olahraga.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan moderen ini, manusia tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan kegiatan olahraga. Baik sebagai kebutuhan hidup ataupun sebagai gaya hidup untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KETEPATAN LEMPARAN ATAS SOFTBALL PADA MAHASISWA SEMESTER V KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU Rimake Yulia Putri Ds 1, Drs. Slamet, M.Kes,AIFO 2, Ardiah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

PENGARUH UMPAN PITCHED BALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP HASIL LATIHAN PUKULAN FLY BALL DAN GROUND BALL PADA TIM BASEBALL UNNES 2015

PENGARUH UMPAN PITCHED BALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP HASIL LATIHAN PUKULAN FLY BALL DAN GROUND BALL PADA TIM BASEBALL UNNES 2015 PENGARUH UMPAN PITCHED BALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP HASIL LATIHAN PUKULAN FLY BALL DAN GROUND BALL PADA TIM BASEBALL UNNES 2015 SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata 1 untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari di dunia, termasuk di negara Indonesia. Orang tua, anak-anak baik laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Materi Pokok : Permainan Bola Kecil Tema/Sub Tema : Permainan Tradisional

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Softball Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian karena akan memberi petunjuk bagaimana penelitian harus dilaksanakan. Sugiyono (2013, hlm. 6)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PELATIHAN SOFT BALL BAGI GURU-GURU PENJASORKES SMP/SMA DI KOTA TABANAN

PELATIHAN SOFT BALL BAGI GURU-GURU PENJASORKES SMP/SMA DI KOTA TABANAN LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFT BALL BAGI GURU-GURU PENJASORKES SMP/SMA DI KOTA TABANAN TIM PELAKSANA: I Made Danu Budhiarta, Drs., M.Pd. (Ketua) NIDN. 0020025403 I Putu Darma

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMA NEGERI DI KABUPATEN BANGLI

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMA NEGERI DI KABUPATEN BANGLI LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN SOFTBALL BAGI SISWA DAN GURU PENJASORKES SMA NEGERI DI KABUPATEN BANGLI TIM PELAKSANA: I Made Danu Budhiarta, Drs., M.Pd. (Ketua) NIDN. 0020025403 I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli sudah lama dikenal sejak abad pertengahan terutama di Negaranegara Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust ball dengan

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya masyarakat, mulai anak usia dini yang ikut serta dalam setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bulutangkis merupakan olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA

SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA 1. Definisi SISTEM RANKING PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA Ranking Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia () adalah daftar atlet/pasangan atlet berdasarkan pengumpulan poin ranking hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran : Sekolah Dasar Negeri Pajajaran Kota Bandung : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : 4 [ Empat ] / 2 [ dua ] Pertemuan

Lebih terperinci

P S, 2016 PENGARUH METODE LATIHAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN TERHADAP HASIL AKURASI PUKULAN JARAK JAUH PADA CABANG OLAHRAGA WOODBALL

P S, 2016 PENGARUH METODE LATIHAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN TERHADAP HASIL AKURASI PUKULAN JARAK JAUH PADA CABANG OLAHRAGA WOODBALL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu, seiring dengan pertambahan usia bumi ini, olahraga juga mencatat sejarah yang cukup panjang. Hadirnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar berupa gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan Bulutangkis adalah permainan yang sangat terkenal di dunia dan sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat. Olahraga ini dapat menarik minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepakbola yang dilakukan di dalam ruangan. Futsal merupakan jenis

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP BOLA SISWA KELAS V SDN 1 TITIDU KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PADA PERMAINAN ROUNDERS MELALUI METODE BERPASANGAN SUBAIDAH ISMAIL PROGRAM

Lebih terperinci

BAT KAYU VS BAT ALUMINIUM

BAT KAYU VS BAT ALUMINIUM MODUL 7 BAT KAYU VS BAT ALUMINIUM Pendahuluan Dalam permainan baseball atau softball keterampilan dasar memukul (batting) sangat penting untuk dikuasai oleh pemain. Hal ini disebabkan karena permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN ANTARA LEMPARAN ATAS DAN LEMPARAN SAMPING MAHASISWA ANGGOTA TIM UKM SOFTBALL BASEBALL UNY SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN ANTARA LEMPARAN ATAS DAN LEMPARAN SAMPING MAHASISWA ANGGOTA TIM UKM SOFTBALL BASEBALL UNY SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN ANTARA LEMPARAN ATAS DAN LEMPARAN SAMPING MAHASISWA ANGGOTA TIM UKM SOFTBALL BASEBALL UNY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes. BOLAVOLI MINI OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes. BOLAVOLI MINI SEBAGAI USAHA MASYARAKAT BOLAVOLI UNTUK MENGENALKAN (MEMASYARAKATKAN) PERMAINAN BOLAVOLI KEPADA ANAK-ANAK TUJUAN : AGAR ANAK-ANAK MENGENAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB I METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu mengambarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang memerlukan proses, waktu dan melibatkan banyak faktor serta

Lebih terperinci

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan Oleh : DR. Yunyun Yudiana Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Filosofi bermain bola voli bagi anak usia SD 2. Keterampilan dalam permainan bola voli yang dapat dikembangkan 3. Strategi belajar mengajar/melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada Desember 1891. Dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Mata Pelajaran : Penjaskes K e l a s : XI (Sebelas) Hari, Tanggal : Kamis, 06 Maret 2014 W a k t u : 10.00-11.30 wib Petunjuk :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk

Lebih terperinci

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Alat permainan. 1. Lapangan permainan Bola voli Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masingmasing grup

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL Siswa di drill sampai KO Berasumsi bahwa keterampilan akan ditransfer ke suatu permainan Membosankan, pengulangan, peraturan ketat Mengalami kegagalan keterampilan

Lebih terperinci

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNEVERSITAS NEGERI SEMARANG

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNEVERSITAS NEGERI SEMARANG PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA FUNGO HIT FLY BALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP HASIL PUKULAN PADA PEMAIN SOFTBALL UNIT KEGIATAN MAHASISWA SOFTBALL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Baseball Batting. Mekanika. Teknik

Baseball Batting. Mekanika. Teknik Baseball Batting Teknik 1. Dlm baseball, pemukul (batter) menghadap ke arah datangnya bola yg melayang berputar (spinning) dengan kecepatan (velocity) dan arah (direction) yg bervariasi. Bat baseball bentuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Sebab olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Permainan kipers hampir sama

I. PENDAHULUAN. Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Permainan kipers hampir sama 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kipers termasuk cabang olahraga permainan dengan menggunakan bola kecil dan merupakan pengembangan dari permainan kasti, yang sudah ada di Indonesia sejak jaman penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola. BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan cabang olahraga yang digemari oleh lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota maupun di desa. Dalam memasyarakatkan sepakbola, sepakbola merupakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMUKUL TIM SOFTBALL PUTRI UNY PADA PERTANDINGAN KEJURDA SE DIY TAHUN 2014 SKRIPSI

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMUKUL TIM SOFTBALL PUTRI UNY PADA PERTANDINGAN KEJURDA SE DIY TAHUN 2014 SKRIPSI IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMUKUL TIM SOFTBALL PUTRI UNY PADA PERTANDINGAN KEJURDA SE DIY TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia BAB V KESIMPULAN Pada tahun 1930-an merupakan masa-masa krisis ekonomi yang melanda disebagian besar dunia. Krisis ekonomi ini berdampak pula di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Krisis yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam

Lebih terperinci

Baserunning (Lari Ngider Base)

Baserunning (Lari Ngider Base) Baserunning (Lari Ngider Base) Pemain Manapun Dapat Jadi Pelari Ulung Regu yang menangan acap kali dinilai dari kemampuannya mencetak angka. Artinya mereka tidak selamanya dapat merangkai beberapa pukulan

Lebih terperinci