USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA"

Transkripsi

1 Lokakarya Nasional Potensi dan Pengembangan Usaha Kelinci USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI DAN POTENSINYA WIDODO R. Kelompok Peternak Kelinci Mandiri Dusun Candi, Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang PENDAHULUAN Kelinci adalah hewan herbivora yang cukup unik karena tidak dapat mencerna serat kasar secara baik. Kelinci juga merupakan binatang kesayangan yang gerak-geriknya sangat menarik dan lucu, terutama di kalangan anak-anak. Namun di sisi lain kelinci adalah jenis hewan yang dari keseluruhanya dapat bermanfaat serta menguntungkan kita semua. Dari daging, kulit bulunya dan bahkan kotorannya sekalipun bisa kita manfaatkan menjadi pupuk organik yang sangat baik. Di kalangan ilmu kedokteran kelinci juga mempunyai jasa yang cukup besar karena sering menjadi alat percobaan atau riset. Hewan kelinci khususnya di Indonesia juga belum begitu memasyarakat meski oleh pemerintah semenjak tahun 1982 sudah dicoba untuk dikembangkan menjadi sumber protein hewani selain dari daging sapi, kambing, ayam, dll. Pada saat sekarang kelinci kebanyakan masih diusahakan menjadi ternak sambilan dengan kapasitas masing-masing peternak baru berkisar ± 25 s/d 50 ekor per kandang, meskipun ada juga yang sudah memiliki lebih dari 100 ekor, tetapi ada juga yang baru memiliki kurang dari 10 ekor. Di kelompok Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) yang berdiri sejak 8 oktober 2002 dengan jumlah anggota 55 orang mempunyai populasi kelinci dewasa ± 842 ekor dengan jenis bermacam-macam, seperti Rex, Satin, Lyon, Vlamsereus, New Zealand White, Giant Chinchilla, dll. Mengingat cukup cepatnya kelinci bisa berkembang biak dan juga mudah dalam pemeliharaan tentunya usaha budidaya ternak kelinci bisa dijadikan usaha sambilan ataupun usaha pokok yang cukup menguntungkan. Terlebih untuk usaha di bidang kelinci ini tidak terlalu membutuhkan modal yang banyak cukup bermodalkan 1 atau 2 pasang kelinci dengan harga per pasang bibit Rp usaha itu sudah bisa dimulai. Melihat hal itu, membudidayakan ternak kelinci sangat sesuai dengan kondisi kemampuan masyarakat Indonesia demikian halnya dengan potensi alam yang ada juga sangat mendukung, selain daripada itu komposisi kandungan gizi yang ada di dalam daging kelinci sangat baik mengingat prosentase kandungan lemaknya rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh orangorang yang mempunyai masalah dengan kolesterol. Ke depannya daging kelinci juga bisa menjadi solusi sebagai pengganti daging ayam yang saat sekarang terkena wabah flu burung itulah beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memulai usaha budidaya ternak kelinci. JENIS-JENIS KELINCI YANG DIUSAHAKAN OLEH ANGGOTA KELOMPOK Di Kelompok Peternak Kelinci Mandiri (KPKM) jenis kelinci yang diusahakan atau dipelihara beraneka ragam jenisnya, seperti dilihat di Tabel 1. Namun ada satu hal bahwa Secara umum asal-usul kelinci yang dimiliki oleh anggota kelompok sudah tidak diketahui galurnya dan dari negara mana dan ini juga seperti kondisi perkelincian di Indonesia pada umumnya serta di sekitar wilayah Ngluwar, Magelang, dan DIY pada khususnya. Kelinci yang ada di perkumpulan kami dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan klasifikasi bobot badan dan tujuan dari pemeliharaanya. Beberapa jenis/ras kelinci yang tertulis pada Tabel 1 adalah merupakan jenis yang dipelihara oleh anggota kelompok. Sedangkan menurut klasifikasi tipe manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Tipe kecil, biasanya dipelihara untuk dimanfaatkan sebagai binatang kesayangan karena tingkah lakunya yang lucu dan juga 26

2 warna bulunya cukup menarik serta postur tubuhnya secara umum kecil. Contoh: Lyon, lop dwarf, dutch, polish, dll. 2. Tipe sedang, kelinci tipe ini sering dipelihara untuk diambil daging sekaligus kulit bulunya dan juga merupakan binatang kesayangan karena warna bulunya sangat menarik dan kelihatan mengkilat. Contoh: Aneka Rex, Satin. 3. Tipe berat, tipe kelinci ini merupakan hewan dwi guna, dan dipelihara untuk diambil dagingnya serta juga kulit bulunya karena kelinci jenis ini secara umum adalah jenis kelinci besar. Contoh: Vlaamsereus, New Zealand White, Chekered giant, dll. Selain dari jenis tersebut di kelompok kami juga masih ada jenis kelinci lain yakni kelinci local dan semi lokal/bligon/campuran dan di luar itu sebenarnya jenis lainnya masih ada. Tabel 1. Tipe kelinci yang dipelihara kelompok peternak kelinci mandiri Jenis kelinci/ras Bobot rata-rata (kg) Negara asal Kelinci tipe kecil Lyon 2 Inggris Lop dwarf 2 Belanda Polish 2-2,5 Inggris Dutch 2 Belgia Kelinci sedang Rex (macam-macam Rex) 2-3 Perancis Rex Dalmatian Black Rex White Rex Rex Papilon Satin 2-3 Amerika Serikat Kelinci tipe berat 5 Vlaamsereus/ 4,5-6 Inggris Flemish giant New Zealand White 5 Amerika serikat American Giant 4-6 Amerika Serikat CIRI-CIRI BAKALAN BIBIT DAN INDUKAN YANG BAIK Dari beberapa pengalaman yang ada di kelompok kami kriteria bakalan bibit dan indukan yang baik untuk dipelihara biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Kepala Untuk kelinci tipe kecil pada jenis Lop mempunyai bentuk agak pendek bulat/buldog atau sesuai dengan postur tubuhnya. Demikian juga dengan kepala kelinci tipe sedang maupun tipe berat bentuk dan ukuran kepala yang baik adalah yang seimbang dengan tubuh masingmasing jenis kelinci. Bagian telinga Untuk jenis kelinci tipe berat berbentuk panjang dan lebar serta besar namun sebaliknya dengan kelinci tipe kecil seperti Lyon, tetapi untuk jenis Lop bagian telinganya biasanya berbentuk khas yakni menggantung. Mata Daya pandangnya terlihat cerah dan jernih serta bercahaya, berbentuk bulat. Hidung Terlihat kering tidak basah bagian moncong mulut dalam keadaan bersih Bentuk badan Bulat memanjang dengan komposisi dada lebar dan padat ini untuk tipe kelinci berat yang mengarah pada kelinci jenis pedaging sedang untuk ciri-ciri calon indukan yang baik, selain berbadan panjang dan dada lebar bagian tulang pinggang juga harus lebar. Puting susunya ada 8 buah dan berasal dari keturunan beranak minimal 6 ekor. 27

3 Ekor Posisi ekor tumbuh berbentuk lurus ke atas dan terlihat menempel dengan punggung tidak menyamping ke kiri atau kanan. Kaki Posisi kaki depan berjarak seimbang dengan bagian belakang dengan ciri bentuk sempurna kaki bagian belakang kiri dan kanan tampak rapat pada bagian badan dan sesuai dengan postur tubuh jenis kelinci masingmasing. Bulu Usahakan untuk semua kelinci yang akan dipilih dicari yang warna bulunya cerah bercahaya, mempunyai ukuran sama dan tidak mudah rontok sebab hal itu juga menunjukkan kondisi kelinci dalam keadaan sehat dan normal. Dari beberapa kriteria yang ada tersebut diatas komposisi keseluruhan tubuh kelinci yang akan di pilih harus seimbang baik bentuk kepala, tubuh dan yang lainnya. Untuk kriteria anakan usahakan berasal dari induk kelinci yang mempunyai anak lebih dari enam ekor. Bila semua ciri itu sudah terpenuhi selanjutnya faktor pakan dan pemeliharaan yang akan menentukan berhasil tidaknya usaha kita beternak kelinci baik usaha beternak tersebut bertujuan untuk: 1. Kesenangan 2. Diambil dagingnya 3. Diambil kulit bulunya 4. Penyedia bibit 5. Diambil daging dan kulit bulunya PEMELIHARAAN DAN PERKEMBANGBIAKAN Pemeliharaan dengan tekun dan disiplin secara umum menjadi kata kunci yang tidak bisa diabaikan agar usaha budi daya kelinci bisa berhasil dengan baik. Hal tersebut karena berkaitan erat dengan berbagai macam faktor seperti: 1. Faktor kebersihan kandang akan sangat erat kaitanya dengan kesehatan ternak kelinci yang ada di kandang. 2. Faktor pengamatan harian rutin ini berhubungan dengan keadaan kondisi rutin hewan ternak yang ada, kondisinya bagaimana sehat atau tidak semua itu kalau tanpa perlakuan pengamatan yang baik kita tidak akan tahu. Dalam hal perkembangbiakan kelinci juga membutuhkan perhatian yang terus menerus karena pada saat kelinci dikawinkan sampai masa melahirkan dan sapih anak, penanganan yang dibutuhkan juga harus sesuai fasenya. Masa birahi calon induk akan kelihatan jelas bila sudah mencapai ± umur 7 bulan, untuk jenis kelinci tipe berat dengan ciri spesifik bagian vulvanya berwarna merah jambu dan basah, ciri lain kelinci akan tampak gelisah lalu bila diusap-usap bagian punggung dia akan mengangkat bagian pantat lebih tinggi/menungging. Sebetulnya kelinci tipe berat sekalipun bisa dicoba untuk dikawinkan mulai umur 5,5 bulan, tetapi bila hal tersebut di lakukan kualitas anakan yang dilahirkan kelak kurang baik mutunya. Mengawinkan kelinci dilakukan dengan cara, kelinci betina yang sedang birahi dimasukkan ke dalam kandang kelinci jantan. Bila si betina suka dan siap untuk dikawin dia akan mengangkat bagian pantat pada saat kelinci jantan menaikinya. Proses perkawinan akan berlangsung dan berhasil, dengan ciri kelinci jantan jatuh terguling di sisi kelinci betina sambil bersuara. Untuk kelinci jantan biasanya akan selalu siap mengawini kelinci betina yang disodorkan kepadanya tetapi sebaiknya kelinci jantan dikawinkan selang 3 hari sekali dengan satu jantan idealnya hanya melayani ± 8 ekor betina. Masa bunting kelinci betina yang sudah dikawinkan akan berlangsung antara 28 s/d 36 hari. Oleh karena itu bila masa bunting sudah mencapai ± 26 hari kotak sarang untuk tempat kelinci melahirkan segera dimasukan di dalam kandang. Saat menjelang kelinci melahirkan di dalam kandangnya sebaiknya diberi air minum secukupnya sampai anak-anaknya lahir. Hal ini untuk mencegah agar si induk tidak memakan anak-anaknya yang baru dilahirkan. 28

4 Setelah kelahiran terjadi di dalam kotak sarang, bila belum ada bulu dari induknya usahakan dibantu dengan mencabuti saja bulu bagian perut dekat puting untuk sarang anak yang baru lahir agar tetap hangat. Selanjutnya usahakan diamati minimal 1 kali dalam sehari. Usia 0 5 hari anakan yang baru lahir akan terlihat plontos tanpa bulu dan kemudian berangsur-angsur akan tampak tumbuh bulu dengan karakter warnanya masing-masing di hari ke 20/22. Dari saat lahir anakan akan mulai belajar untuk keluar sarang. Bila dalam kondisi pertumbuhan yang normal anakan pada usia ± 25 hari sudah mulai belajar makan apa yang disediakan di dalam kandang. Usahakan jumlah pakan ditambah agar anakan yang masih kelihatan kecil mungil dan lucu dapat makan dengan kenyang supaya pertumbuhanya berjalan dengan normal, cepat dan baik. Anakan usia paling baik dilakukan penyapihan adalah bila sudah mencapai umur 2 bulan sebab bila belum mencapai usia 2 bulan dilakukan penyapihan, si anak akan mengalami kemunduran di dalam pertumbuhannya, induknya juga bisa terkena radang puting susu. Dengan kondisi umur sapih yang sudah mencapai umur 2 bulan dan pertumbuhan wajar, kelinci anakan tersebut sudah layak dan laku untuk dijual dengan harga Rp / ekor, di lingkungan kelompok kami. Sebaiknya saat kita melakukan penyapihan dilakukan pula seleksi antara anakan yang jantan dan betina dan dipisahkan sekalian berdasarkan jenis kelaminnya masing-masing, supaya pertumbuhan lebih baik dan cepat. Dari umur sapih sampai umur tiga bulan kelincikelinci anakan tersebut masih bisa dipelihara dengan sistem koloni/berkelompok dalam satu kandang. Untuk satu kandang bisa diisi 5 ekor kelinci yang sama jenisnya. Dan mulai umur 3 bulan ke atas kelinci bakalan tersebut di usahakan untuk ditempatkan terpisah. Satu kandang hanya berisi satu ekor saja sampai dewasa dan siap untuk dikawinkan yakni pada usia lebih kurang 7 bulan untuk jenis kelinci tipe berat/besar, sedangkan untuk jenis kelinci tipe kecil bisa pada umur 6 bulan. PAKAN DAN PEMBERIANNYA Jenis pakan untuk kelinci terdiri dari berbagai macam, tetapi perlu diingat bahwa kelinci termasuk herbivora yang tidak dapat mencerna serat-serat secara baik hal ini dimungkinkan karena kelinci tidak memiliki perut rumen seperti halnya hewan herbivora yang lain seperti sapi, kambing, dll. Untuk jenis kelinci yang masih hidup secara liar pakannya tentu lebih banyak berupa hijauan dan biji-bijian yang ada dilingkunganya tetapi untuk kelinci yang sudah diternakan secara intensif biasanya pakan akan diambil dari bahan yang mudah didapat, murah, ada setiap saat, berkwalitas baik untuk kelinci atau mengandung protein sesuai yang dibutuhkan oleh kelinci. Pakan tersebut di atas bisa berupa, hijauan, biji-bijian, umbi-umbian, konsentrat dan lain sebagainya. Kalau di kelompok kami pakan berasal dari ampas tahu, bekatul, ampas singkong, konsentrat sapi ditambah mineral atau bisa dari pakan buatan pabrik dan rumputrumputan. Untuk jenis pakan dari hijauan/ rerumputan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan pada kelinci. Ada beberapa jenis hijauan yang sebaiknya tidak usah diberikan yakni rumput-rumputan yang berbulu, seperti rumput alang-alang, gajahan tua/rumput kolonjono, dll. Kenapa pakan dari hijauan sebaiknya di layukan terlebih dahulu? Berdasarkan dari pengalaman kelompok kami bilamana rumput yang masih segar langsung diberikan bisa menjadi penyebab kelinci kena mencret lalu kembung dan biasanya bila penangananya terlambat akan berakhir pada kematian. Di dalam usaha budidaya ternak kelinci pakan merupakan bagian vital untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan oleh peternak. Dengan kapasitas jumlah ternak kelinci yang sudah mencapai ratusan ekor ke atas dibutuhkan pula pakan yang kontinyu dengan jumlah yang pasti serta berkualitas baik. Contoh komposisi campuran untuk sejumlah kelinci 100 ekor dengan sekali makan yang dilakukan oleh salah satu anggota kelompok kami: Bahan-bahan 1. Dua masak ampas tahu asal masakan bahan 10 kg kedelai 2. Setengah kg konsentrat sapi 3. Mineral sapi 5 sendok makan 29

5 4. Garam dapur 3 sendok makan 5. Bahan pengurai dan pengurang bau limbah kotoran bisa dari P Bio/EM4/Starbio dan lain-lain sebanyak 5 sendok makan. 6. Bekatul 2 kg/ampas ketela/singkong Semua bahan tersebut dicampur sampai merata selanjutnya bisa diberikan untuk jatah sekali makan pagi. Demikian pula halnya untuk pakan sore hari bisa diberikan dengan komposisi campuran yang sama, sedangkan untuk siang hari bisa diberikan pakan dari hijauan atau sisa sayuran. Adapun mengenai harga pakan tersebut bila dihitung dengan rupiah adalah sebagai berikut: Tabel 2. Perkiraan harga pakan Bahan Rp. Ampas tahu 2 masakan Setengah kg konsentrat sapi Lima sendok mineral sapi 250 Tiga sendok garam dapur 50 Lima sendok pengurai 100 Dua kg bekatul Jumlah Dihitung totalnya Rp /100 ekor untuk sekali makan Rp /100 = Rp. 78,5 X 2 = Rp. 157 (untuk pakan pagi dan sore hari). Hijauan/rumput untuk siang hari 1 karung penuh seharga Rp /100 = Rp. 25. Bila dijumlahkan Rp Rp. 25 = Rp. 182 untuk pakan kelinci satu hari. Lalu kapan waktu pemberian pakan sebaiknya dilakukan: 1. Pagi ± jam Sesudah proses pembersihan kandang selesai dilakukan pakan dari ampas tahu yang sudah dicampur dengan bahan lain seperti tersebut diatas bisa diberikan masing-masing satu cubuk. 2. Siang ± jam Pakan dari jenis hijauan/rumput-rumputan bisa diberikan dengan kapasitas 1 genggam besar untuk satu ekor ± 0,5 kg atau ½ kg. 3. Sore ± jam Pakan dengan jenis sama dengan yang diberikan pada pagi hari yakni terdiri dari ampas tahu yang sudah dicampur merata. Di tempat kami air minum tidak diberikan secara khusus, hal ini dikarenakan kandungan air yang ada di ampas tahu sudah cukup tinggi demikian halnya yang diberi pakan dari rumput hijauan, selain itu juga untuk menjaga kondisi kandang agar tidak kotor. Perlu dingat untuk induk kelinci yang sedang bunting sebaiknya jumlah pakan yang diberikan ditambah ½ kapasitas biasanya demikian pula halnya untuk kelinci yang sedang menyusui. Jumlah bobot pakan masing-masing kelinci sebenarnya bervariasi sesuai ukuran tubuhnya, namun secara umum bisa di ambil rata-rata berdasar umur: 1. Kelinci anakan umur 2 4 bulan dengan ukuran bobot 2 3,5 kg membutuhkan pakan ± 175 g/hari 2. Kelinci umur ± 5 bulan dengan ukuran bobot rata-rata 4 kg membutuhkan ± 190 g/hari 3. Kelinci dewasa umur ± 6 bulan keatas dengan ukuran ± 4,5 kg keatas membutuhkan pakan ± 200 g/hari. Pakan tersebut di atas adalah dari bahan campuran di luar hijauan rumput, sedangkan untuk pakan yang berasal dari hijauan bisa diberikan dengan jumlah ± 0,5 kg/hari. MACAM PENYAKIT DAN PENANGANANNYA Penyebab kerugian yang cukup besar pada para peternak kelinci adalah karena adanya jenis penyakit yang timbul sebagai akibat ketidakdisiplinan peternak dalam menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandang selain itu juga karena kebutuhan zat nutrisi untuk kelinci tidak dipenuhi secara kontinyu. Beberapa penyakit yang biasanya menyerang kelinci adalah: 1. Scabies/gudig/kudis Penyakit ini disebabkan oleh tungau yang disebut dengan Darcoptes scabies. Bagian yang sering diserang adalah bagian tepi telinga dengan bintik-bintik coklat. Biasanya akan menjalar ke bagian seputar mata, hidung dan pangkal kuku jari kaki. Bagian pangkal kuku akan terlihat membengkak berwarna kemerah-merahan 30

6 kalau penyakit ini tidak segera ditangani akan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Kalau di kelompok kami biasanya diatasi dengan cara menyuntik di bagian bawah kulit pengguna, tetapi jangan sampai masuk ke dalam daging (atau diistilahkan dengan cara subkutan) dosisnya sebanyak 0,02 ml untuk kelinci usia 3 bulan ke atas, sedangkan untuk kelinci anak-anak dosisnya hanya 0,01 ml, nama obatnya adalah wormectin. Biasanya tersedia di toko yang menjual kebutuhan ternak, atau dapat juga dengan diolesi salep belerang. Untuk menghindari dari penularan sebaiknya kelinci yang terserang dipisahkan/diisolasi ke tempat tersendiri. 2. Pilek/flu/influenza Penyakit ini biasanya tidak begitu berbahaya bila segera tertangani namun juga akan menjadi fatal akibatnya bila dibiarkan. Penyebabnya adalah virus/bakteri. Gejala: a. Kelinci mengalami bersin-bersin b. Nafsu makan menurun c. Bagian hidung dan sekitar lubang hidung kelinci terlihat basah dan kaki menggaruk-garuk bagian yang basah. Bila serangan pilek ini cukup berat dan lama biasanya akan menjalar pada peradangan di bagian rongga hidung lalu menjadi penyebab gangguan pernafasan sehingga kelinci juga bisa menjadi lemas dan mati. Penanganan: a. Bagian hidung dan sekitarnya yang basah oleh ingus dan mengerak di seka dengan kain halus yang dibasahi air hangat sampai terlihat bersih. Kemudian dilap kain kering selanjutnya bisa diberi obat salep zinooxida dan dijemur sebentar atau bisa juga ditetesi dengan obat tetes influenza. b. Upayakan dalam menangani penyakit ini jangan sampai terlambat. Pencegahan: Untuk penyakit influenza pada kelinci biasanya disebabkan karena kondisi kandang yang terlalu lembab. Untuk itu diusahakan kandang dan lingkungan bisa terkena sinar matahari atau udara dalam kandang bisa selalu berganti. Kelinci yang terserang influenza bisa dipindahkan ke tempat lebih hangat. 3. Radang puting susu/susu membengkak dan mengeras (mastitis) Biasanya disebabkan oleh karena air susu yang keluar hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Hal ini timbul bisa karena anak kelinci yang lahir hanya sedikit atau anak kelinci tidak mau menyusui juga bisa karena waktu penyapihan yang terlalu mendadak dan belum saatnya sehingga air susu yang seharusnya masih tersedia tidak tersalurkan. Gejala: Bagian puting susu membengkak dan mengeras serta berwarna merah muda. Bila dipegang terasa panas dan keras, lama kelamaan warna kulit di sekitar puting susu terlihat berwarna gelap dan bila dibiarkan bisa menjadi pecah. Pencegahan: a. Usahakan kondisi lingkungan kandang tenang tidak bising dan jauhkan induk kelinci dari gangguan yang membuat gelisah. b. Penyapihan jangan dilakukan dalam waktu mendadak, biarkan induk kelinci menyusui sampai waktu normalnya ± hari. c. Induk yang sedang menyusui diusahakan jangan dipindah-pindah tempatnya dari kandang saat melahirkan agar tidak stress. 4. Mencret (diare) Kebiasaan dari penyakit mencret pada hewan kelinci biasanya berakhir dengan 31

7 kembung dan berujung pada kematian dan ini menjadi faktor cukup penting yang menimbulkan kerugian pada para peternak kelinci sementara waktu ini. Penyebab: a. Pakan yang diberikan sudah basi atau kadaluarsa b. Pakan dari hijauan diberikan dalam bentuk masih sangat segar dan dari hijauan yang tinggi kandungan airnya. c. Waktu pemberian pakan tidak tetap demikian juga dengan jumlah dan jenisnya antara pakan yang berserat kasar dengan yang tidak berserat dan kadar protein tidak seimbang dengan kebutuhannya. Gejala: a. nafsu makan hilang b. kelinci tidak suka bergerak dan hanya diam di sisi/pojok kandang c. bulu kelihatan kasar d. perut kosong e. bentuk kotorannya encer Pengobatannya/pencegahannya a. Bila kelinci sudah terlanjur terkena mencret disendirikan dan jangan diberi pakan dari hijauan segar. Berikan pakan dari batang dan daun kacang yang sudah dikeringkan atau juga bisa dengan daun pisang kepok yang agak muda. b. Pakan dari ampas tahu harus selalu diganti dengan yang baru dan bisa dicampur obat mencret untuk manusia contoh: siba, diapet dll. namun ukuran dosisnya disesuaikan dengan ukuran serta umur kelinci. c. Bisa diberi perasan air kunyit yang dimasukan lewat mulut ± 2 ml. Itulah beberapa jenis penyakit yang sering timbul pada kelinci dan sering menimbulkan kerugian. Sebenarnya masih banyak lagi penyakit-penyakit yang ada pada kelinci namun disini hanya kita ambil dari jenis yang acapkali terjadi. Contoh penyakit yang lain adalah: Radang paru-paru, berak darah, radang mata, cacingan, dll. Tetapi dari semua penyakit yang ada bisa diupayakan untuk dicegah dengan kedisiplinan dalam menjaga kebersihan kandang, tempat pakan dan minum serta semua yang berhubungan dengan usaha ternak kelinci yang kita geluti. POTENSI USAHA TERNAK KELINCI DAN PASARNYA DI MASA DATANG Daging kelinci berdasarkan hasil berbagai penelitian merupakan daging yang mengandung kadar gizi cukup aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan, baik anakanak, orang dewasa atau bahkan orang tua sekalipun (Tabel 3). Dengan melihat komposisi perbandingan daging kelinci bila dibandingkan dengan daging hewan ternak lain seperti ayam, kambing, sapi, dan lain-lain, daging kelinci mempunyai beberapa kelebihan/ keunggulan seperti: Rendah kolesterol, rendah lemak dan mengandung protein yang cukup tinggi, dengan demikian aman untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang punya masalah dengan kolesterol atau kesehatannya. Selain dari beberapa kelebihan akan kandungan gizi yang ada, hewan kelinci juga mempunyai keunggulan yang lain yakni cepat dalam berkembang biak, karena dalam waktu satu tahun seekor induk kelinci yang baik kualitasnya bisa beranak minimal 4 kali dengan jumlah anakan rata-rata 5 s/d 7 ekor setiap kali beranak, bahkan bisa juga mencapai 12 ekor anak, tetapi bisa hanya beranak sebanyak 2 atau 3 ekor. Jadi bisa disimpulkan bahwa kelinci mempunyai kemampuan cukup tinggi untuk dijadikan hewan penghasil daging. Sebagai solusi pengganti daging ayam yang akhir-akhir ini terbentur adanya penyakit flu burung dan juga secara umum kurang begitu baik efeknya pada kesehatan orang yang mengkonsumsi secara terus menerus, mengingat ayam pedaging diberi pakan dan obat-obatan untuk memacu pertumbuhannya. 32

8 Tabel 3. Komposisi daging kelinci dibandingkan dengan daging ternak lain Jenis daging Protein % Lemak % Kadar air % Kadar kalori mg/kg Kelinci 20,8 10,2 67,9 7,3 Ayam 20,0 11,0 67,6 7,5 Anak sapi (veal) 18,8 14,0 66,0 8,4 Kalkun 20,1 22,0 58,3 10,9 Sapi 16,3 28,0 55,0 13,3 Domba 15,7 27,7 55,8 13,1 Babi 11,9 40,0 42,0 18,9 Sumber: PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN (1984) Selain kelebihan dari dagingnya yang aman untuk dikonsumsi, kelebihan yang lain dari hewan kelinci adalah manfaat kulit bulunya bisa dijadikan bahan pembuat mantel bulu. Biasanya yang digunakan dari kelinci jenis Rex dan Satin. Sedangkan harga untuk sebuah mantel bulu terbaik yang dibuat dari kulit bulu kelinci di luar negeri bisa mencapai 10 s/d 30 juta per potong pakaian wool. Negara yang membuat antara lain China, Taiwan dan lainlain. Dengan melihat tingginya harga produk pakaian wool berbahan dari kulit bulu kelinci, maka kita bisa menghitung bahwasanya harga kulit bulu kelinci yang sudah disamak secara betul dan dengan kualitas baik akan tinggi nilai jualnya. Bahkan kalau dihitung-hitung antara harga produk daging dan kulit bulunya lebih mahal harga kulit bulunya. Manfaat lain dari hewan kelinci yaitu limbah yang berupa urine dan kotorannya dapat dipakai untuk pupuk sebagai penyubur tanah. Dari beberapa uji coba pemanfaatan pupuk cair berbahan baku urine kelinci untuk pemupukan tanaman mentimun, kacang panjang, gambas dan cabe hasilnya bisa meningkat antara 20 s/d 100%. Khusus untuk tanaman cabe yang kami amati dengan cara cukup cermat ada beberapa hal, yaitu: a. Lama waktu panen dan usia tanaman bisa menjadi ± 16 bulan. b. Cabe yang dihasilkan bisa terlihat lebih bernas dan rasanya lebih pedas serta renyah, selain itu juga lebih tahan lama. c. Prosentase untuk terserang penyakit bule daun lebih kecil hanya sekitar 10% (dari hasil uji coba). Sedangkan yang kami perlakukan dengan pupuk dan obat-obatan kimia jangka waktu panen dan usia tanaman hanya ± 12 bulan saja. Yang menggunakan perlakuan semi atau 50% kimia dan 50% Pupuk kandang jangka waktu panen dan usia tanaman menjadi ± 14 bulan. Tetapi secara keseluruhan hasil produksi tanaman yang ditanam dengan menggunakan pupuk kompos dan dikocor serta disemprot urine kelinci tanpa memakai bahan dari kimia apabila dikonsumsi tidak akan membawa efek samping pada tubuh orang yang memakannya. Tidak demikian halnya dengan cabe yang ditanam menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia sebagai pemberantas hama hasilnya bila dikonsumsi tentu akan ada efek samping, minimal dalam jangka panjang karena kandungan kimia dalam cabe tidak akan hilang. Di kelompok kami (KPKM/Kelompok Peternak Kelinci Mandiri) pada saat ini sedang melakukan uji coba pemanfaatan pupuk cair dari urine kelinci untuk tanaman anggrek dan pada tanaman hias yang lain. Dengan melihat manfaat dari limbah urine dan kotoran kelinci untuk pupuk tanaman ditambah pada saat sekarang ini dunia pertanian dan perkebunan sedang mengalami deman pupuk organik, maka disitulah ternak kelinci bisa menjadi andalan ke depannya, karena limbah urine dan kotoran kelinci termasuk jenis pupuk kandang yang sangat baik untuk hampir semua tanaman. Saat sekarang di lingkungan Jawa Tengah bagian selatan, timur dan DIY mulai bermunculan pedagang-pedagang sate, gulai dan tongseng kelinci dengan kapasitas potong masing-masing pedagang bervariasi. Contoh dari ± 10 orang pedagang sate kelinci yang pernah penulis amati kebutuhan mereka per hari mencapai ± 150 ekor, dan mereka harus 33

9 mencari ke daerah lain seperti ke Solo, Cilacap dan lain-lain guna memenuhi kebutuhan mereka. Di tingkat pasar terbuka untuk hewan ternak kelinci sekarang juga mulai tumbuh, seperti di pasar hewan Muntilan yang sudah berjalan ± 2 tahun terakhir ini dengan kapasitas pasar setiap hari pasaran yang jatuh pada hari Kliwon bisa mencapai kisaran ± 300 s/d 500 ekor/hari pasaran. Tetapi kebanyakan dari jumlah yang ada tersebut bagian terbesar masih didominasi oleh kelinci jenis lokal ataupun campuran/bligon, untuk jenis yang keturunan unggul masih sedikit jumlahnya. Karena untuk kelinci keturunan jenis unggul yang dijual ke pasar oleh para peternak adalah kelinci afkir atau mereka menjual karena terpaksa butuh uang dan sementara waktu ini kebanyakan anakanak kelinci yang baru lahir masih dipelihara sendiri untuk dikembangkan. Angka populasi kelinci yang ada di Perhimpunan Peternak Kelinci Magelang adalah sekitar ± ekor, berdasarkan data bulan Agustus 2005 dengan jumlah peternaknya ada 360 kepala keluarga. Jadi kalau di rata-rata per KK masing-masing baru memiliki ± 16 ekor. Tetapi dengan jumlah yang ekor tersebut kalau salah seorang peternak ditantang untuk melakukan pasokan secara rutin 100 ekor per minggu hingga saat sekarang ini belum ada yang mampu memenuhi. Belum lagi adanya tawaran dari beberapa pengusaha yang ingin membuat makanan olahan dari daging kelinci sampai sekarang hasrat mereka juga belum bisa kami penuhi. Dengan melihat begitu besarnya potensi pasar dari daging kelinci baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor dan juga potensi kulit bulunya bahkan limbah kotorannya, tentunya sekarang tinggal tergantung dari kita semua mau kita apakan potensi yang ada tersebut? MANFAAT LIMBAH (URINE DAN KOTORAN KELINCI UNTUK PUPUK ORGANIK) Dari usaha budidaya ternak kelinci kita bisa mendapatkan nilai tambah yang justru sangat membantu dalam upaya kita untuk terbiasa dengan pola makan makanan yang sehat. Di masa revolusi hijau masalah efek dari produk tanaman yang dihasilkan dengan penggunaan pupuk kimia belum begitu diperhatikan dan dipermasalahkan, tetapi dengan banyaknya data serta fakta orang banyak bermasalah di kesehatannya barulah masalah asal usul makanan tersebut mulai diperhatikan, terutama mengenai tatacara bercocok tanam dan pupuk yang digunakan. Mengingat akan masalah kesehatan manusia sangatlah penting artinya bagi kehidupan maka jalan keluar menuju arah sehat itu sekarang banyak diupayakan dengan berbagai cara. Bertanam secara organik adalah salah satu cara untuk mendapatkan bahan makanan yang sehat terbebas dari unsur pupuk dan obat kimia. Untuk itu urine dan kotoran dari ternak kelinci bisa menjadi solusi pengganti pupuk dan obat pemberantas hama yang digunakan bahan pokoknya tidak berasal dari obat-obatan kimia. Pupuk cair dari urine kelinci berdasarkan pengamatan pemakaian yang penulis lakukan pada tanaman hortikultur, contoh mentimun, kacang panjang dll bisa meningkatkan hasil antara 20 s/d 100%. Selain itu dalam hal rasa, dan daya tahan sangat jauh berbeda, demikian pula halnya dengan tingkat kesuburan tanahnya akan lebih awet dan justru semakin baik. Pada dasarnya pupuk cair dari urine kelinci dan pupuk kandang dari kotoran kelinci sangat baik digunakan untuk hampir semua jenis tanaman, baik itu tanaman hortikultur, buah buahan padi dan bahkan untuk tanaman hias sekalipun. Pada saat ini salah satu dari anggota kelompok KPKM sedang melakukan uji coba pemanfaatan urine kelinci untuk tanaman kacang panjang, yang mana dari pengamatan sementara ini hasilnya juga sangat memuaskan. Di bawah ini contoh formulasi dari pupuk cair urine kelinci dan cara pembuatan pupuk cair dari urine kelinci. Bahan: a. 5 kg kotoran kelinci murni b. 5 liter urine kelinci murni c. 1/4 liter EM 4 atau bisa dari bahan sejenis yang fungsinya untuk membantu proses fermentasi dan mengurangi bau. d. 10 liter air sumur/bersih. e. 10 sendok NPK yang berfungsi untuk, lebih mempercepat proses dan bahan NPK ini di campurkan paling akhir. 34

10 Proses pembuatan: Semua bahan yang sudah dipersiapkan dimasukkan dalam satu wadah bisa ember plastik besar atau yang lain kecuali NPK. Semua bahan dicampur, lalu aduk-aduk sampai merata/tercampur kemudian dibiarkan selama sehari semalam, pengadukan diulangi sampai kelihatan seperti bubur yang sangat cair. Selanjutnya dilakukan penyaringan sampai tuntas, sisa ampas juga di pres agar tidak ada yang tersisa selanjutnya dicampurkan pula NPK yang ada dan diaduk ulang sampai merata lalu dibiarkan selama sehari. Bila sudah selesai berikutnya semua cairan bisa dimasukkan dalam jerigen plastik kalau tidak akan segera digunakan. Sedangkan sisa ampas hasil proses pembuatan pupuk urine bisa dijadikan pupuk kompos yang sangat baik untuk tanaman hias dalam pot. Dosis penggunaannya: a. Untuk penyemprotan daun dan batang tanaman pupuk urine cair tersebut di campurkan dengan perbandingan 5 atau 6 liter air berbanding 1 liter pupuk urine cair. b. Untuk pengocoran/cor pada tanah di sekitar batang tanaman campurannya bisa antara 4 atau 5 liter air dicampur dengan 1 liter pupuk urine cair. c. Pemakaian bisa diberikan setiap satu minggu sekali tanpa perlu ditambah dengan pupuk kimia bilamana pada saat pembuatan bedeng/gulutan atau olah tanah sudah diberi pupuk kandang dari kotoran kelinci sebagai pupuk dasar dengan dosis 2-3 ton /0,1/Ha. Dari serangkaian uji coba pemakaian pupuk dan urine dari kotoran kelinci ternyata hasilnya lebih baik dibandingkan dengan jenis pupuk dari hewan yang lain seperti urine dan kotoran sapi, kerbau, ayam, dll. Di kelompok KPKM untuk urine kelinci biasanya dijual dengan harga ± Rp /l. Untuk kotoran kelinci juga bisa dijadikan pakan ikan terutama untuk ikan gurami, mas, nila dan bawal dengan catatan jangan kotoran yang sudah bercampur tanah. PERKANDANGAN Untuk mengusahakan ternak kelinci selain faktor kebutuhan bibit, pakan serta tenaga pemelihara juga dibutuhkan pula kandang dan tempat. Mengenai bentuk atau model dan ukurannya bisa disesuaikan dengan jenis kelinci yang akan dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk: a. Melindungi kelinci dari ancaman binatang lain dan dari cuaca buruk. b. Tempat tumbuh dan berkembang biak c. Mempermudah dalam pemeliharaan dan pengawasan sehari-hari d. Menghemat tempat dan ruangan e. Membantu mempermudah dalam penyeleksian bakal bibit serta dalam pencegahan penyakit. Tata letak kandang: Lokasi kandang sebaiknya ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan kebutuhan kelinci supaya dapat selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit, untuk itu sebaiknya kandang: a. Di tempatkan pada tempat yang teduh dan tidak lembab b. Lingkungan kandang dalam keadaan tenang dan tidak bising. c. Diusahakan mendapatkan sinar matahari langsung terutama pada waktu pagi hari, atau minimal pantulan sinar matahari. Dari beberapa pengamatan dan pengalaman yang penulis alami beserta anggota kelompok yang lain ada beberapa hal menarik dan perlu untuk dicermati berkaitan dengan masalah kandang, yaitu: kandang harus kuat, aman, praktis dan dari bahan yang murah. Praktis yang dimaksud ialah mudah dalam perawatan dengan ukuran ideal serta tidak terlalu memakan tempat. Menurut bentuknya kandang dibagi menjadi beberapa model: a. Kandang Sistem Battery yang biasanya satu plong hanya diisi satu ekor kelinci. Modelnya bisa berbentuk: (a). Flat dech battery (berjajar); (b). Tier battery (bertingkat); serta (c). Pyramida battery (susun piramid). b. Kandang model Ranch yakni kandang yang dilengkapi dengan halaman pengumbaran biasanya diletakkan di luar ruangan. Kandang sistem ranch biasanya ada dua ruang, satu untuk pengumbaran dan yang 35

11 Tabel 4. Analisa usaha budidaya ternak kelinci Uraian Analisa tahun I Kandang dan perlengkapannya Plong Rp x Cubuk tempat Rp x Bibit bakalan induk dan pejantan umur 2 bulan Rp x Rp x Pakan Rp. 182/ekor/hari x Rp 365 x Obat-obatan Tenaga kerja 1 x 12 x Rp Penyusutan kandang/tahun I Kematian Bakalan induk dan jantan 5% (3 ekor) Anakan 10% : 48 ekor x Rp Jumlah biaya produksi tahun I Pendapatan tahun I Jumlah anakan tahun I dengan masing-masing induk beranak 2 x dengan sekali beranak rata-rata 5 ekor. Jadi: 48 induk x 2 x 5 = 480 ekor jumlah kematian 10% ( = 438 ekor) 438 ekor anakan umur Rp Penjualan urine Hasil penjualan pupuk Jumlah pendapatan tahun I Keuntungan tahun I (Rp Rp = Rp ) Analisa tahun II Biaya produksi tahun II Ongkos rehab kandang Pakan Rp. 182/ekor/hari x 365 x Obat-obatan Tenaga kerja 1 x 12 x Penyusutan kandang tahun II Kematian Induk dan jantan 5% Anakan 10% (92 x Rp ) Jumlah biaya tahun II Pendapatan tahun II Jumlah anakan tahun II masing-masing induk beranak 4 x dengan sekali beranak rata-rata 5 ekor. Jadi dari 46 induk x 4 x 5 = 920 ekor kematian 10% ( = 828 ekor/tahun II 828 ekor anakan umur sapih x Rp Penjualan urine/pupuk cair Jumlah pendapatan Keuntungan tahun II (Rp Rp = Rp ) Hasil rata-rata per bulan = Rp /12 = Rp Rp. 36

12 satu untuk berlindung. Biasanya berisi satu keluarga kelinci, satu jantan dan satu betina ditambah anak-anaknya. c. Kandang bentuk Postal tanpa tempat pengumbaran dan biasanya diletakkan di dalam ruangan. Kandang Sistem postal ruang agak luas, setiap ruang diisi dengan beberapa ekor kelinci untuk jenis kelamin yang sama, (model koloni) biasanya untuk pembesaran. Bentuk kandang, juga diusahakan agar mudah untuk dirawat dan dibersihkan supaya kesehatan kelinci dapat selalu dijaga. Selain kandang, kelengkapan kandang untuk tempat pakan, minum dan alat pembersih juga harus disediakan. ANALISA USAHA BUDIDAYA TERNAK KELINCI UNTUK PEMBIBITAN Analisa usaha budidaya ternak kelinci untuk kapasitas 50 ekor induk dan 5 pejantan dengan tujuan menjual bibit selama 2 tahun (Tabel 4). 37

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu,

Lebih terperinci

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS OLEH: DWI LESTARI NINGRUM, S.Pt Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan

Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Budidaya Kelinci Hias Makin Menjanjikan Oleh : Sri Sutanti 08.11.1978 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Sampai hari ini tingkat kebutuhan daging sapi baik di dalam maupun di luar negeri masih cenderung sangat tinggi. Sebagai salah satu komoditas hasil peternakan,

Lebih terperinci

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG Oleh : Ir. BERTI PELATIHAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BONE TA. 2014 1. Sapi Bali 2. Sapi Madura 3.

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS 1. PENDAHULUAN Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba Budidaya Ternak Kambing Dan Domba Disusun oleh : Wasis Budi Hartono ( Penyuluh Pertanian BP3K Sanankulon ) A. Pendahuluan Pola peternakan kambing dan domba potong atau pedaging di Indonesia sebagian besar

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KELINCI DI PERKOTAAN

PEDOMAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KELINCI DI PERKOTAAN Seri Pertanian Perkotaan PEDOMAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KELINCI DI PERKOTAAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian

Lebih terperinci

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis

lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah kelinci Menurut Kartadisatra (2011) kelinci merupakan hewan mamalia dari family Leporidae yang dapat ditemukan di banyak bagian permukaan bumi. Dulunya, hewan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelinci New Zealand White Kelinci New Zealand White (NZW) merupakan kelinci hasil persilangan dari Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan hijauan unggul yang digunakan sebagai pakan ternak. Produksi rumput gajah (Pannisetum purpureum

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. Pendahuluan Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena

Lebih terperinci

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping

Lebih terperinci

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan 1 Menggemburkan dan menyehatkan tanah 2 Meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang positif di dalam tanah 3 Menyehatkan benih dan bibit tanaman Daun, bunga & buah tidak mudah rontok 4 Menekan hama & penyakit

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP INTENSIF SEMI INENSIF EKSTENSIF SAPI Karbohidrat yg mudah larut Hemiselulosa Selulosa Pati Volatile Vatti Acids Karbohidrat By pass

Lebih terperinci

Program : Karya Alternatif Mahasiswa. Tahun : Cara Pemberian Pakan a. Pakan untuk induk diberikan 3 kali, yaitu:

Program : Karya Alternatif Mahasiswa. Tahun : Cara Pemberian Pakan a. Pakan untuk induk diberikan 3 kali, yaitu: ternak yang jelas-jelas tidak produktif, berpenyakit, pertumbuhan lambat atau kerdil, dan cacat fisik serta sulit dikawinkan. 5. Tata Laksanan Pemberian Pakan a. Bahan, Bahan pakan yang diberikan pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumsi daging sapi penduduk Indonesia cenderung terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan

BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR Oleh: Mangonar Lumbantoruan LAPORAN PENYULUHAN DALAM RANGKA MERESPON SERANGAN WABAH PENYAKIT NGOROK (Septicae epizootica/se) PADA TERNAK KERBAU DI KABUPATEN SAMOSIR BERTEMPAT DI GEREJA HKBP MARTAHAN KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA KELINCI ANDRI RACHMAN S1-TI_2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta

PELUANG BISNIS BUDIDAYA KELINCI ANDRI RACHMAN S1-TI_2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta PELUANG BISNIS BUDIDAYA KELINCI ANDRI RACHMAN 10.11.3632 S1-TI_2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Depok Sleman, Yogyakarta Tlp. (0274) 884 201-204, Fax. (0274) 884 208 www.amikom.ac.id

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan

Lebih terperinci

PEMOTONGAN EKOR, IDENTIFIKASI, KASTRASI, DAN PEMBERIAN Fe PADA ANAK BABI LOU AYY ALZAMAKHSYARI D

PEMOTONGAN EKOR, IDENTIFIKASI, KASTRASI, DAN PEMBERIAN Fe PADA ANAK BABI LOU AYY ALZAMAKHSYARI D MK : Produksi Ternak Babi dan Kuda Dosen : Dr. Ir. Salundilk, M Si Asisten : Desmawita K Barus, S Pt, M Si Jadwal : Kamis, 07.00-10.00 WIB PEMOTONGAN EKOR, IDENTIFIKASI, KASTRASI, DAN PEMBERIAN Fe PADA

Lebih terperinci

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut Karya Ilmiah Di susun oleh : Nama : Didi Sapbandi NIM :10.11.3835 Kelas : S1-TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Abstrak Belut merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian Suhu dan Kelembaban HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Suhu dalam kandang saat penelitian berlangsung berkisar antara 26,9-30,2 o C. Pagi 26,9 o C, siang 30,2 o C, dan sore 29,5 o C. Kelembaban

Lebih terperinci

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama ayam negeri yang mempunyai kemampuan bertelur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam ayam

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isi rumen merupakan limbah rumah potong hewan ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) yang masih belum optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

BUDIDAYA TERNAK KELINCI TTG BUDIDAYA PETERNAKAN BUDIDAYA TERNAK KELINCI 1. SEJARAH SINGKAT Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Kelinci, Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu pada bulan Agustus 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya wabah flu burung pada unggas, tidak mustahil untuk memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya wabah flu burung pada unggas, tidak mustahil untuk memenuhi kebutuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Ternak Kelinci Konsumsi daging kelinci di Indonesia dimasa mendatang diprediksikan akan meningkat. Hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah penduduk dan berkurangnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH)

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Perah Usaha peternakan sapi perah di Indonesia diklasifikasikan berdasarkan skala usahanya yaitu perusahaan peternakan sapi perah dan peternakan sapi perah rakyat (Sudono,

Lebih terperinci

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Pertumbuhan Kelinci

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Pertumbuhan Kelinci TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Kelinci merupakan ternak mamalia yang mempunyai banyak kegunaan. Kelinci dipelihara sebagai penghasil daging, wool, fur, hewan penelitian, hewan tontonan, dan hewan kesenangan

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) I. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan, maka pengembangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ternak dalam suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ternak dalam suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Integrasi Tanaman Ternak Pertanian terintegrasi (integrasi tanaman-ternak) adalah suatu sistem pertanian yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi Pakan Kelinci Menggunakan Ransum Berbasis Limbah Nabati Pasar Sayur Pada Peternakan Kelinci Pemula

Peningkatan Efisiensi Pakan Kelinci Menggunakan Ransum Berbasis Limbah Nabati Pasar Sayur Pada Peternakan Kelinci Pemula Peningkatan Efisiensi Pakan Kelinci Menggunakan Ransum Berbasis Limbah Nabati Pasar Sayur Pada Peternakan Kelinci Pemula Badriyah dan Usman Ali ABSTRAK Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

Lebih terperinci

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. Budidaya dan Pakan Ayam Buras Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. PENDAHULUAN Ayam kampung atau ayam bukan ras (BURAS) sudah banyak dipelihara masyarakat khususnya masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat

Lebih terperinci

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.

Lebih terperinci

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011 PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011 TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami definisi pupuk kandang, manfaat, sumber bahan baku, proses pembuatan, dan cara aplikasinya Mempelajari

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga 9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga tahap, yaitu : tahap pendahuluan dan tahap perlakuan dilaksanakan di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos. CARA-CARA PEMBUATAN EM4 OLEH SLAMET RIADI BP3K DOKO Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Green House untuk melakukan fermentasi dari urin kelinci dan pengomposan azolla, dilanjutkan dengan pengaplikasian pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak disamping manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan adalah faktor manajemen lingkungan. Suhu dan kelembaban yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Jawarandu Kambing Jawarandu merupakan bangsa kambing hasil persilangan kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil persilangan pejantan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39 Ketersediaan sumber pakan hijauan masih menjadi permasalahan utama di tingkat peternak ruminansia. Pada musim kemarau tiba mereka terpaksa harus menjual dengan harga murah untuk mengatasi terbatasnya hijauan

Lebih terperinci

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber) KASUS SEPUTAR DAGING Menghadapi Bulan Ramadhan dan Lebaran biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai

BAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelinci sebagai salah satu komoditas ternak mudah berkembangbiak, tidak banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai hewan kesayangan

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui usaha penggemukan ternak kambing pola kooperator (perlakuan)

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA

PETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA PETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA PT SAPUTRA GLOBAL HARVEST 2014 DAFTAR ISI Halaman TANAMAN PANGAN... 3 1. Padi... 4 2. Jagung... 7 3. Kedelai... 9 TANAMAN SAYURAN... 12 1. Cabe... 13 2. Kentang...

Lebih terperinci

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah: Wafer Pakan (Feed Wafer) Roti/Wafer pakan merupakan salah satu teknologi pengolahan pakan yang efektif dan diharapkan dapat menjaga kontinuitas ketersediaan pakan ternak, terutama pada musim kemarau. Stevent

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

BUDIDAYA TERNAK KELINCI BUDIDAYA TERNAK KELINCI ABSTRAK Mengapa kelinci? Ada sejumlah alasan yang penting. Tetapi barangkali tiga hal ini cukup untuk kita renungkan. 1. Dari sisi investasi, ternak kelinci mengajarkan kecerdasan

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil 9 II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Peternakan Sapi Perah Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil susu. Susu didefinisikan sebagai sekresi fisiologis dari kelenjar ambing. di antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Tipologi usaha peternakan dibagi berdasarkan skala usaha dan kontribusinya terhadap pendapatan peternak, sehingga bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis. Hampir setiap hari produk ini

Lebih terperinci

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas) Cara Memandikan Kelinci Putih Agar Bersih Via : Tuliat.com Kelinci Putih adalah salah satu warna bulu kelinci yang paling disukai banyak orang atau para pencinta binatang piaraan karena warnanya yang terlihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelinci New Zealand White Kelinci New Zealand White berasal dari Amerika. Menurut Tambunan dkk. (2015) kelinci dapat mengubah dan memanfaatkan bahan pakan kualitas rendah

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28 Selasa, 28 September 2010 10:03 Update Terakhir Selasa, 28 September 2010 13:28 Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang dimulai pada bulan November 2014 sampai April

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM Mini Hospital Farm Sebagai upaya pengobatan dan usaha penggemukan ternak kambing Oleh : Nama Nim : Ananda Saka Prayogo : H0512010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Domba dan kambing yang dipelihara di Kawasan Usaha Peternakan Berkah Sepuh Farm meliputi domba ekor tipis dan kambing kacang. Domba yang digunakan sebanyak 51 ekor

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Sapi Perah Fries Holland (FH) Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut : Phylum Subphylum Class Sub class Infra class

Lebih terperinci

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

BUDIDAYA TERNAK KELINCI BUDIDAYA TERNAK KELINCI 1. SEJARAH SINGKAT Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan percobaan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan

Lebih terperinci

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46 Pakan mempunyai peranan yang sangat penting didalam kehidupan ternak. Kita ketahui bahwa biaya pakan merupakan biaya terbesar dari total biaya produksi yaitu mencapai 70-80 %. Kelemahan sistem produksi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah Ayam kampung semula I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, 20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Pendidikan Bahasa Indonesia dari Dosen : Rika Widiawati,

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya penurunan kemampuan induk dalam mencukupi kebutuhan nutrient BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pedet Pedet merupakan ternak replacement stock. Pemberian suplemen pada pedet prasapih pada awal laktasi diharapkan akan dapat mengendalikan penyebab terjadinya penurunan kemampuan

Lebih terperinci

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di III. TATA LAKSANA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di laboratorium fakultas pertanian UMY. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dan

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu tujuan usaha peternakan adalah untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, sehingga permasalahan kekurangan gizi masyarakat akan protein hewani berangsur-angsur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Nutrien Daging pada Beberapa Ternak (per 100 gram daging) Protein (g) 21 19, ,5

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Kandungan Nutrien Daging pada Beberapa Ternak (per 100 gram daging) Protein (g) 21 19, ,5 TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Kelinci domestik (Oryctolagus cuniculus) merupakan keturunan dari kelinci liar Eropa yang berasal dari negara sekitar Laut Mediterania dan dibawa ke Inggris pada awal abad 12 (NRC,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang 9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Evaluasi Panjang Potongan Hijauan yang Berbeda dalam Ransum Kering Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Kambing Lokal dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan. 1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara agaris yang memiliki iklim tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan perkebunan. Hampir

Lebih terperinci

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK

BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK BUDI DAYA PADI SRI - ORGANIK System of Rice Intensification Prepared by : Utju Suiatna Beberapa Contoh Pesawahan SRI Pembibitan Penyiapan Tegalan Penyemaian Untuk bibit 1 ha diperlukan sekitar 5 kg benih

Lebih terperinci

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I.

Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap. jantan. Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H I. 1 Pengaruh penggunaan tepung azolla microphylla dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik kelinci keturunan flemish giant jantan Disusun Oleh : Sigit Anggara W.P H0504075 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh II. ABSTRAKS Persaingan dunia bisnis semakin merajalela, mulai dari sektor peternakan, material, bahkan hingga teknologi. Indonesia adalah salah satu negara yang

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Pengembangan pembibitan

Lebih terperinci