BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan agar sistem
|
|
- Susanto Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan untuk menjalankan sistem aplikasi yang telah dibuat sangat berkaitan dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan agar sistem aplikasi yang dibuat dapat dijalankan. Kebutuhan tersebut menyangkut perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan sistem aplikasi pengujian diagram transisi Deterministik Finite Automata dan Non-Deterministik Finite Automata. Dalam perancangan program aplikasi ini, digunakan komputer dan sistem operasi dengan spesifikasi berikut : o Hardware : Modern, workstation lengkap; minimal 1GB RAM; jika memungkinkan 2GB RAM dianjurkan. o Operating System : Upgrade hingga yang terbaru. o Web Browser : Ini dapat pada Firefox atau web browser lainnya yang terbaru. o Java: Install J2SE. [Note: Eclipse adalah sebuah program java, yang membutuhkan JRE (Java Runtime Encironment) untuk menjalankannya dan dianjurkan untuk menginstal Java Development Kit (JDK), yang didalamnya sudah meliputi Java Runtime Encironment] o Public Key Login on repository host : Pertukaran publik kunci dengan CVS dan/atau subversion server yang akan digunakan di dalam Eclipse, untuk memungkinkan akses ke repositori dan tidak dibebani oleh dialog otentikasi.
2 Pengoperasian dan Tampilan Program Aplikasi Untuk menjalankan aplikasi ini, pengguna harus melakukan running terlebih dahulu dari aplikasi yang sebelumnya sudah dibuat Pengoperasian Program Utama Program utama dari aplikasi pengujian ini terdiri dari 1 buah form dengan 5 modul, yaitu modul Menggambarkan Diagram Transisi DFA, modul Pengujian Inputan String DFA, modul Menggambarkan Diagram Transisi NFA, modul Pengujian Inputan String NFA, dan modul Transformasi NFA ke DFA. Berikut akan dijelaskan mengenai salah satu contoh pengoperasian form dan modul pada aplikasi pengujian diagram transisi DFA dan NFA. 4.3 Evaluasi Sebelum Aplikasi Diuji 1. Manakah yang dibawah ini, menurut anda yang paling sukar? a. Konstruksi DFA 5 50% b. Konstruksi NFA 5 50%
3 58 Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 1, di dapat bahwa responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini ternyata masih ada yang mengalami kesulitan dalam hal konstruksi DFA maupun NFA. 2. Pada nomor 1, bila anda menjawab Konstruksi DFA, apakah yang menjadi kesulitan anda? a. Dalam membuat diagram transisi DFA 2 20% b. Dalam melakukan 3 30% transformasi ekspresi regular ke DFA c. Dalam melakukan 5 50% transformasi DFA ke minimasi DFA d. Lainnya 0 0% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 2, di dapat bahwa setengah dari responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University yang memilih konstruksi DFA ternyata mengalami kesulitan
4 59 dalam melakukan transformasi DFA ke minimasi DFA, adapula sebagian kecil yang mengalami kesulitan dalam melakukan transformasi ekspresi regular ke DFA dan sedikit yang mengalami kesulitan dalam membuat diagram transisi DFA. 3. Pada nomor 1, bila anda menjawab Konstruksi NFA, apakah yang menjadi kesulitan anda? a. Dalam membuat 0 0% diagram transisi NFA b. Dalam melakukan 8 80% transformasi DFA ke NFA c. Dalam melakukan 1 10% pengecekkan inputan string d. Lainnya 1 10% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 3, di dapat bahwa sebagian besar dari responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University yang memilih konstruksi NFA ternyata mengalami
5 60 kesulitan dalam melakukan transformasi DFA ke NFA, dan sedikit yang mengalami kesulitan dalam melakukan pengecekkan inputan string. 4. Apakah anda mengalami kesulitan dalam membuat matriks transisi? a. Ya 7 70% b. Tidak 3 30% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 4, di dapat bahwa sebagian besar dari responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini mengalami kesulitan dalam membuat matriks transisi. 5. Apakah anda mengalami kesulitan dalam membuat diagram transisi?
6 61 a. Ya 7 70% b. Tidak 3 30% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 5, di dapat bahwa sebagian besar dari responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini mengalami kesulitan dalam membuat diagram transisi. 6. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menentukan 5-tuple apa? a. Q = state 2 20% b. = simbol input 2 20% c. δ = fungsi transisi 5 50% d. Lainnya 1 10% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 6, di dapat bahwa setengah dari responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini ternyata mengalami kesulitan dalam menentukan pada salah dari 5-tuple DFA maupun NFA, yaitu menentukan δ = fungsi transisi. Adapula sebagian kecil yang mengalami kesulitan dalam menentukan Q = state dan = simbol input dan sedikit yang mengalami kesulitan jenis 5-tuple DFA maupun NFA lainnya.
7 62 7. Apakah pembahasan yang dibuat dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA dapat dimengerti? a. Dapat dimengerti 2 20% b. Cukup dimengerti 4 40% c. Tidak dapat dimengerti 4 40% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 7, di dapat bahwa sebagian responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini menyatakan bahwa pembahasan yang dibuat dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA tersebut cukup dimengerti dan sebagian lagi yang menyatakan bahwa tidak dapat mengerti, serta sedikit yang menyatakan dapat dimengerti. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembahasan slide-slide yang disediakan dari Bina Nusantara University mengenai mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA masih mengalami kesulitan untuk dipahami. 8. Apakah contoh yang dibuat dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA dapat dimengerti?
8 63 a. Dapat dimengerti 2 20% b. Cukup dimengerti 3 30% c. Tidak dapat dimengerti 5 50% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 8, di dapat bahwa sebagian besar responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini menyatakan bahwa tidak dapat mengerti contoh yang dibuat dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA, adapula yang sebagian kecil yang menyatakan cukup untuk dimengerti dan sedikit yang menyatakan dapat dimengerti. 9. Menurut anda, sebaiknya slide dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA perlu ditambahkan dengan apa?
9 64 a. Contoh yang lebih 4 40% banyak b. Pembahasan yang lebih 6 60% banyak c. Lainnya 0 0% Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 8, di dapat bahwa sebagian besar responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini menyatakan bahwa slide dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA perlu ditambahkan pembahasan yang lebih banyak dibandingkan contoh yang lebih banyak. 10. Menurut anda, apakah slide dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA menggunakan bahasa Inggris lebih baik? a. Sangat perlu 2 20% b. Perlu 1 10% c. Netral 4 40% d. Tidak perlu 3 30%
10 65 Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas dari pertanyaan kuesioner nomor 8, di dapat bahwa sebagian besar responden-responden yang merupakan mahasiswa/i dari Bina Nusantara University ini menyatakan bahwa slide dari Bina Nusantara University mengenai teori bahasa dan automata, khususnya DFA dan NFA tidak masalah bila menggunakan bahasa Inggris. Adapula sebagian yang menyatakan tidak perlu menggunakan bahasa Inggris dan sebagian kecil yang menyatakan sangat perlu menggunakan bahasa Inggris, serta sedikit yang menyatakan perlu menggunakan bahasa Inggris 4.4 Evaluasi Kinerja Sistem Untuk mengevaluasi kinerja sistem apakah dapat melakukan pengujian dengan tepat atau tidak, akan dilakukan pencobaan dengan sampel automata yang sudah ada. Untuk tujuan pencobaan ini finite automata dibagi menjadi dua jenis, yaitu : o Deterministik finite automata (DFA). Bersifat deterministik, yaitu setiap input alphabet/simbol dari suatu state hanya akan bertransisi ke satu state lain. o Non-deterministik finite automata (NFA). Bersifat non-deterministik, yaitu setiap input alphabet/simbol dari suatu state mungkin akan bertransisi ke lebih dari satu state lain Pengujian Manual A. Deterministik finite automata (DFA) Pertama-tama ditentukan M = (Q, Σ, δ, q0, F), yaitu :
11 66 o Q = {q0, q1, q2, q3} o Σ = {a,b} o q0 = q0 o F = {q0, q2, q3} o Matriks Transisi yang ingin dibuat : Tabel 4.1 Matriks Transisi DFA q σ δ(q, σ) q0 a q0 q0 b q1 q1 a q0 q1 b q2 q2 a q0 q2 b q3 q3 a q3 q3 b q3 Dari matriks yang telah ditentukan didapat Diagram Transisi, yaitu seperti pada gambar berikut : Gambar 4.1 Contoh Diagram Transisi DFA
12 67 Kemudian dilakukan pengujian terhadap inputan string dengan cara seperti berikut : (q0,ababbabb) -Q(q0,babbabb) -Q(q1,abbabb) -Q(q0,bbabb) -Q(q1,babb) -Q(q2,abb) -Q(q0,bb) -Q(q1,b) -Q(q2,ε) Untuk lebih jelasnya, dapat disimulasikan seperti gambar berikut ini :
13 68 Gambar 4.2 Pengecekkan inputan string DFA Pada kondisi akhir ini, didapat bahwa kata ababbabb ACCEPTED yang dikarenakan string yang diinput menuju ke final state. B. Non- Deterministik finite automata (NFA) Pertama-tama ditentukan M = (Q,, δ, S, F) yaitu :
14 69 o Q = {A, B, C} o Σ = {0, 1} o S = A o F = {C} o Matriks transisi : Tabel 4.2 Matriks Transisi NFA State 0 1 A {A,B} {A} B {C} - *C - - Dari matriks yang telah ditentukan didapat Diagram Transisi, yaitu seperti pada gambar berikut : Gambar 4.3 Contoh Diagram Transisi Dari gambar 4.3 bila diberi kata , dengan cara seperti pada gambar berikut :
15 70 Gambar 4.4 Pengecekkan inputan string NFA Kemudian didapat bahwa kata REJECTED, yang dikarenakan string yang diinput tidak menuju ke final state. Kemudian dari matriks transisi dan diagram transisi yang telah dibuat dapat dilakukan transformasi ke dalam bentuk DFA, yaitu pertama-tama dari tabel 4.2 dilihat bahwa state yang bisa diubah yaitu state A,B seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.3. State A,B dipilih dikarenakan pada state A yang diinput string 0 menghasilkan 2 state yaitu state A dan B. Tabel 4.3 Matriks Transisi NFA sesudah transformasi 1 State 0 1 A {A,B} {A} AB {ABC} {A} ABC {ABC} {A} Dari state A,B tersebut kemudian diturunkan dengan cara seperti gambar berikut:
16 71 Gambar 4.5 Penggabungan state A,B Dari gambar 4.5, didapat bahwa δ(a,0) = A,B δ(a,1) = A δ(b,0) = C menghasilkan state A,B,C, maka terbentuklah state baru, yaitu state ABC seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 4.4 Matriks Transisi NFA sesudah transformasi 2 State 0 1 A AB {A,B} {A,B,C} {A} {A} ABC {ABC} {A} Dari tabel 4.4 maka akan dilakukan pengecekkan lagi dengan cara yang sama, seperti yang ditunjukk gambar berikut : Gambar 4.6 Penggabungan state A,B,C
17 72 Dari gambar 4.6, didapat bahwa tidak terjadi pembentukkan state baru, sehingga proses pengecekkan selesai. Maka Matriks transisi DFA yang terbentuk seperti pada tabel berikut : Tabel 4.5 Matriks Transisi DFA Hasil Transformasi NFA State 0 1 A {A,B} {A} AB {A,B,C} {A} ABC {ABC} {A} Berdasarkan pada tabel 4.5, maka dapat dibuat diagram transisi DFA seperti gambar berikut : Gambar 4.7 Diagram Transisi DFA Hasil Transformasi NFA Pengujian dengan Aplikasi Sampel sistem automata yang sama sekarang akan diproses dengan menggunakan program aplikasi pengujian yang telah dikembangkan untuk melihat apakah program aplikasi dapat memberikan hasil yang tepat, sesuai dengan pengujian
18 73 secara manual. Pertama-tama, pengguna memilih menu nomor 8 untuk menjalankan program aplikasinya, seperti gambar berikut : Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Awal Program Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Untuk Menjalankan FSA Simulator
19 74 Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Awal FSA Simulator Gambar 4.10 di atas akan muncul ketika program gambar 4.9 dijalankan. Pada rancangan tampilan pada gambar 4.10 ini pertama-tama pengguna harus memilih automaton apakah pengguna ingin menggambarkan diagram transisi DFA atau NFA.
20 75 Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Untuk menggambarkan Diagram Transisi DFA Setelah memilih automaton, yang dalam hal ini pada gambar 4.11 diatas pengguna memilih automaton DFA dan pengguna langsung dapat menggambar diagram transisinya. Untuk Toolbar merupakan toolbar yang pertama kali digunakan oleh pengguna berfungsi untuk men-select selama pengguna menggambar diagram transisi DFA atau memilih menu instruksi yang dibutuhkan pengguna dalam menggambar diagram transisi atau melakukan pengujian string ataupun melakukan transformasi dari NFA ke DFA, sedangkan untuk toolbar digunakan untuk membuat state, toolbar ini pada saat pertama kali dibuat, sistem akan menanyakan apakah nama dari
21 76 state yang ingin dibuat tersebut dan sekaligus dapat menentukan mana yang start state atau final state dengan mngklik kanan pada mouse serta dapat menghapus state tersebut apabila sudah tidak digunakan lagi, dan untuk toolbar digunakan untuk memberikan link antar state dan memberi nilai pada link tersebut. Link tersebut nantinya akan berguna sebagai pengujian string apakah string tersebut diterima atau tidak. String yang dimasukkan harus sesuai dengan nilai yang dibuat pada penggmabaran diagram transisi DFA atau NFA. Cara mengubahnya hanya dengan mengganti textedit pada Alphabet dengan nilai yang pengguna buat. Di sini pengguna juga dapat melihat matriks transisi dari diagram transisi DFA yang digambar oleh pengguna dengan memilih menu Tools -> Display Transitions, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.12 berikut : Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Untuk Melihat Matriks Transisi DFA
22 77 Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Untuk Pengujian Inputan String Pada DFA Pada gambar 4.13 di atas, setelah pengguna menggambar diagram transisi DFA, pengguna dapat melakukan pengujian inputan string dengan memasukkan inputan ke textbox string. Kemudian tekan tombol Run. Saat tombol Run ditekan, sistem akan memeriksa apakah string yang dimasukkan tersebut menuju ke final state. Jika menuju ke final state, maka string tersebut ACCEPTED, jika tidak menuju ke final state maka REJECTED. Di sini juga pengguna dapat melihat hasil running secara langkah per langkah, yaitu dengan memilih menu Run -> Debug -> Debug One Step. Atau pengguna juga
23 78 dapat melihat hasil running sekaligus melihat hasilnya, yaitu dengan memilih menu Run -> Debug -> Debug Proceed. Langkah-langkah yang dimaksud pada saat pengguna menjalankan instruksi Debug One Step atau Debug Proceed, sistem akan memberi garis merah pada link atau penghubung antar state bila string tidak menuju ke final state, sedangkan sistem akan memberi garis hijau bila string menuju ke final state. Saat sistem selesai melakukan instruksi tersebut, sistem akan mengeluarkan peringatan apakah string yang telah dimasukkan oleh pengguna tersebut dapat diterima atau ditolak. Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Untuk menggambarkan Diagram Transisi NFA
24 79 Pada gambar 4.14 di atas menunjukkan apabila pengguna memilih automaton NFA dan kemudian pengguna menggambarkan diagram transisi NFA sesuai dengan keinginan pengguna serta memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan pada gambar 4.11 di atas. Di sini pengguna juga dapat melihat matriks transisi dari diagram transisi NFA yang digambar oleh pengguna dengan memilih menu Tools -> Display Transitions, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.15 berikut : Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Untuk Melihat Matriks Transisi NFA Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Untuk Pengujian Inputan String Pada NFA
25 80 Pada gambar 4.16 di atas, setelah pengguna menggambar diagram transisi NFA, kemudian pengguna dapat melakukan pengujian inputan string pada diagram transisi NFA yang dimasukkan sesuai dengan keinginan pengguna serta memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan pada gambar Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Peringatan Untuk Melakukan Transformasi NFA ke DFA Tampilan pada gambar 4.17 di atas berguna untuk apabila pengguna ingin melakukan transformasi dari NFA ke DFA dengan memilih menu Tools -> Convert NFA to DFA. Instruksi ini dapat langsung digunakan oleh pengguna apabila sesudah pengguna membuat diagram transisi NFA atau dapat juga pengguna ingin melakukan pengujian string terlebih dahulu pada diagram transisi NFA, baru kemudian pengguna menjalankan instruksi ini. Setelah pengguna memilih instruksi Convert NFA to DFA kemudian sistem akan meminta pengguna untuk memilih apakah hasil transformasi akan diletakkan dengan menimpa window yang sudah ada atau sistem membuat window baru. Hasil dari instruksi apabila pengguna memilih Generate in Current Machine Window dan Generate in New Machine Window dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini :
26 81 Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Hasil Transformasi Bila Dipilih Generate In Current Machine Window Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Hasil Transformasi Bila Dipilh Generate In NewMachine Window
27 Evaluasi Hasil Pengujian Setelah Aplikasi Diuji Kuesioner merupakan alat survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih atas sesuatu yang diperlihatkan/didemonstrasikan. Setelah aplikasi selesai, maka penulis membuat kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan yang berfungsi mendapatkan feedback dari responden atas aplikasi yang diperlihatkan. Penulis memberikan kuesioner kepada 20 responden yang memiliki latar belakang pendidikan Teknik Informatika. Berikut ini adalah hasil jawaban atas responden terhadap aplikasi. Dari 20 responden tersebut akan di nilai tingkat persetujuan pengguna terhadap aplikasi berdasarkan kategori-kategori penilaian aplikasi. 1. Menurut Anda, apakah interface aplikasi ini sudah menarik? a. Sangat setuju 0 0% b. Setuju 8 40% c. Tidak setuju 12 60% d. Sangat tidak setuju 0 0%
28 83 2. Menurut Anda, apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan materi yang telah ditentukan dari Bina Nusantara University? a. Sangat setuju 0 0% b. Setuju % c. Tidak setuju 0 0% d. Sangat tidak setuju 0 0% 3. Menurut Anda, apakah aplikasi ini sudah interaktif? a. Sangat setuju 6 30% b. Setuju 14 70% c. Tidak setuju 0 0% d. Sangat tidak setuju 0 0%
29 84 4. Menurut Anda, apakah aplikasi ini mudah untuk digunakan? a. Sangat setuju 6 30% b. Setuju 14 70% c. Tidak setuju 0 0% d. Sangat tidak setuju 0 0% 5. Menurut Anda, apakah aplikasi ini berguna untuk Anda dalam memahami DFA dan NFA? a. Sangat setuju 0 0% b. Setuju 14 70% c. Tidak setuju 6 30% d. Sangat tidak setuju 0 0%
30 85 6. Menurut Anda, apakah aplikasi ini termasuk user friendly? a. Sangat setuju 5 25% b. Setuju 15 75% c. Tidak setuju 0 0% d. Sangat tidak setuju 0 0% 7. Menurut Anda, apakah aplikasi ini memiliki running time yang cepat dalam melakukan eksekusi terhadap suatu intruksi? a. Sangat setuju 6 30% b. Setuju 14 70% c. Tidak setuju 0 0% d. Sangat tidak setuju 0 0%
31 86 8. Bagaimana menurut Anda, jika ada suatu aplikasi yang mampu mengkonstruksi DFA dan NFA yang dapat membantu Anda dalam memahami DFA dan NFA? a. Sangat tertarik 0 0% b. Tertarik 13 65% c. Biasa saja 7 35% d. Tidak tertarik 0 0% 9. Bagaimana menurut Anda, jika aplikasi ini dibuat dalam bentuk web? a. Sangat baik 6 30% b. Cukup baik 14 70% c. Tidak perlu 0 0% 10. Fitur apa saja yang ingin ditambahkan dalam aplikasi tersebut?
32 87 Berdasarkan hasil kuesioner di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa : a. Kelebihan utama dari aplikasi yaitu memiliki nilai guna yang tinggi serta penggunaan aplikasi yang tergolong mudah. b. Aplikasi memiliki tingkat interaktif yang cukup tinggi. c. Materi pembelajaran yang diberikan pada aplikasi telah memenuhi kebutuhan. d. Aplikasi memiliki kekurangan dari segi tampilan yang kurang menarik.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merepresentasikan daftar kebutuhan sistem yang akan dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan
Lebih terperinciPEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA
PEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA Santa Meilisa; Ngarap Im Manik; Djunaidy Santoso Universitas Bina Nusantara, Jl. Mawar Bukit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Listing Program
96 LAMPIRAN 1 Listing Program FAAlphabet.java package edu.usfca.vas.machine.fa; import edu.usfca.vas.app.preferences; import edu.usfca.xj.foundation.xjxmlserializable; import java.util.iterator; import
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hierarki kelas-kelas bahasa menurut Chomsky, kelas bahasa yang paling sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan tepat
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL VIII TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami ekspresi reguler dan dapat menerapkannya dalam berbagai penyelesaian persoalan. Materi : Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular
Lebih terperinciMODUL 4: Nondeterministic Finite Automata
MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata Slide dari 2 FA DENGAN NONDETERMINISME Disamping ini merupakan FA dari suatu bahasa regular dalam {,} * dengan ekspresi regular (+) *. p, q s, u r t Slide 2 dari
Lebih terperinciFINITE STATE AUTOMATA
Otomata & Teori Bahasa FINITE STATE AUTOMATA www.themegallery.com Contents 2 3 4 Finite State Automata Implementasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA) Non-deterministic Finite Automata (NFA) Finite
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL III TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat menyederhanakan sebuah FSA. Materi : Useless state State distinguishable dan state indistinguishable
Lebih terperinciNonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom
NonDeterministic Finite Automata Perbedaan DFA dan NFA DFA (Deterministic Finite Automata) FA di dalam menerima input mempunyai tepat satu busur keluar. NFA (Non Deterministic Finite Automata) FA di dalam
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL VI TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa dapat malakukan operasi gabungan/konkatenasi, dan membangun FSA optimal Materi : Operasi Gabungan Operasi Konkatenasi Alur Pengembangan FSA Contoh-contoh
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 3 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA MENDESAIN DFA Jika di definisikan = {0, 1}, bangunlah sebuah DFA yang
Lebih terperinciReduksi DFA [Deterministic Finite Automata]
Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata
Lebih terperinciMODUL 1 INSTALASI PAKET JAVA DAN PROGRAM SEDERHANA
MODUL 1 INSTALASI PAKET JAVA DAN PROGRAM SEDERHANA A. Target Pembelajaran 1. Siswa mampu menginstal JDK 2. Siswa mampu menjalankan eclipse 3. Siswa mampu membuat program sederhana B. Materi 1. Pengenalan
Lebih terperinciMODUL 3: Finite Automata
MODUL 3: Finite Automata Slide dari 38 DEFINISI FA mesin yang dapat mengenai bahasa regular tanpa menggunakan storage/memory. Sejumlah status dapat didefinisikan pada mesin untuk mengingat beberapa hal
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dengan teknologi write once run everywhere, aplikasi-aplikasi android dapat dikembangkan dalam Java. Project Java Android digunakan untuk menjalankan dan
Lebih terperinci4. Halaman Keranjang. Gambar 4.41 Halaman Keranjang ( pelanggan) Pada halaman keranjang pelanggan dapat melihat barang apa saja
169 4. Halaman Keranjang Gambar 4.41 Halaman Keranjang ( pelanggan) Pada halaman keranjang pelanggan dapat melihat barang apa saja yang sudah dipilih dan dimasukkan ke keranjang, pelanggan juga dapat menghapus
Lebih terperinciFINITE STATE MACHINE / AUTOMATA
FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA BAHASA FORMAL Dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet Dapat juga dipandang sebagai entitasentitas abstrak yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Von Neumann
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam satu dasawarsa terakhir ini Teknologi Informasi, khususnya bahasa pemprograman berkembang sangat pesat. Ini terbukti dengan munculnya banyak sekali bahasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dengan teknologi write once run everywhere, aplikasi-aplikasi android dapat dikembangkan dalam Java. Project Java Android digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL II TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat mengeksekusi suatu mesin otomata Materi : FSA dan Implemetasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA)
Lebih terperinciBAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap pengembangan analisa dan rancangan menjadi sebuah sistem untuk dilakukan kajian mengenai rangkaian sistem baik
Lebih terperinciDeterministic Finite Automata
CSG3D3 Teori Komputasi Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciNon-deterministic Finite Automata Dengan -Move
Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah
Lebih terperinciPERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA)
PERTEMUAN II Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) dadang mulyana 1 INGA.INGAT MULAI MINGGU DEPAN KULIAH TBO DIMULAI JAM 13.00 MAAF UNTUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama: pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kedua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi, meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengatur dan mempermudah pelaksanaan penelitian. Tahap-tahap penelitian dalam pengembangan aplikasi penyederhanaan
Lebih terperinciPenerapan Finite State Automata Pada Proses Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah
Penerapan Finite State Automata Pada Proses Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah Peneliti : Raymond Elias Mauboy (672013158) Prof. Ir. Danny Manongga, MS.c.,
Lebih terperinciPendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1
FINITE STATE AUTOMATA Pertemuan 9 & 10 Dosen Pembina : Danang Junaedi 1 Pendahuluan [6] Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet
Lebih terperinciNon-Deterministic Finite Automata
CSG3D3 Teori Komputasi Non-Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dan perancangan aplikasi untuk mengamankan informasi yang terdapat dalam file. Dalam proses pengamanan informasi pada sebuah
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan baik oleh user
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan baik oleh user dan admin adalah sebagai berikut: 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Berikut
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1
Lebih terperinciTeori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata
Teori Bahasa dan Automata Finite State Automata & Non Finite State Automata Finite State Automata Model matematika suatu sistem yang menerima input dan output diskrit Mesin automata dari bahasa Regular
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi
Lebih terperinciMODUL 5: Nondeterministic Finite Automata dengan
MODUL 5: Nondeterministic Finite Automata dengan Transisi-L (NFA-L) Slide dari 4 Dengan konsep nondeterministisme dari suatu ekspresi regular suatu NFA yang dapat menerima bahasa ybs dapat langsung dilakukan.
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama yaitu model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, serta teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi. Teori bahasa dan automata merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS. Rizky Indah Melly E.P,Wamiliana dan Didik Kurniawan
PENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS Rizky Indah Melly E.P,Wamiliana dan Didik Kurniawan PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin modern mengubah pola
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] PENGGABUNGAN 2 FSA Pada 2 mesin FSA dapat dilakukan penggabungan, disebut union serta konkatenasi. Misalkan terdapat dua mesin NFA, M1 dan M2 Gambar 5: M1 Gambar 6: M2 OPERASI
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat di operasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, implementasi perangkat lunak,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu:
PENDAHULUAN Pengertian Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah
Lebih terperinciTeori Bahasa Formal dan Automata
Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 2 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Finite Automata Notasi Finite Automata Deterministic Finite
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] NFA DENGAN -MOVE Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah
Lebih terperinciLecture Notes Teori Bahasa dan Automata
Ekuivalensi State (Ed. 1) 1/5 Lecture Notes Teori Bahasa dan Automata Uji Ekuivalensi State Deterministic Finite Automata Thompson Susabda Ngoen Beberapa deterministic finite automaton (DFA) yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Teknologi informasi dalam segala bidang sangat dibutuhkan. Khususnya bidang pendidikan dalam pengembangan kemampuan berbahasa pemrograman. Media komunikasi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada tahapan ini penulis akan menjelaskan tentang hasil dan informasi-informasi kinerja yang diperoleh dari perangcangan pengamanan SMS yang telah dibuat.
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Komputer Suatu sistem komputer merupakan gabungan dari beberapa peralatan komputer yang saling berhubungan. Komputer juga mempunyai aspek-aspek dasar sebagai
Lebih terperinciBab 4. Implementasi dan Evaluasi. Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat
152 Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4 Implementasi dan evaluasi 4.1 Implementasi Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi pada perancangan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan
Lebih terperinciTeori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga
Teori Komputasi Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Bab 5: Agenda. Deterministic Finite Automata DFA (Otomata Hingga Deterministik) Equivalen 2 DFA Finite State Machine FSA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Pada saat ini belum ada aplikasi berbasis mobile yang menyampaikan informasi mengenai kebudayaan di Indonesia. Sehingga untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR
TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Untuk menjalankan rancangan aplikasi web mobile ini, penginputan data ataupun informasi pertama. User harus membuka aplikasi web terlebih dahulu melalui
Lebih terperinciProsedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan
Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user, dari
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah ini
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem berisi spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi virtual dressing room. Di bawah
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. implementasi perangkat keras, implementasi basis data, implementasi instalasi
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat di operasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, implementasi perangkat lunak,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang telah disetujui serta
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tabel 4.1 Tabel Rincian Timeline Implementasi Sistem
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi yang terkait pada aplikasi database yang diusulkan, serta dilakukan evaluasi terhadap beberapa aspek terkait integrity
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Tahapan implementasi merupakan tahapan dimana aplikasi yang telah selesai dianalisa, dirancang, dan dibangun, akan diuji dan dioperasikan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi merupakan tahap pengembangan rancangan menjadi kode program. Pada awal bagian ini dijabarkan spesifikasi perangkat keras dan lunak
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat lunak (software) lain dan perangkat keras (hardware) tertentu. Berikut ini
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Sistem atau aplikasi dapat berjalan dengan baik, karena ditunjang oleh perangkat lunak (software) lain dan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID
SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKAIAN DISTRO DENGAN APLIKASI ANDROID MAKALAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi & Informatika
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 3.1 Tahap Implementasi Pada bagian ini membahas tentang pengujian dan analisa perangkat lunak, dimana pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah perangkat lunak yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pembahasan yang akan diuraikan dalam sub bab ini meliputi gambaran hasil rancangan yang menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba terhadap aplikasi dilakukan untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar aplikasi berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan uji coba terhadap
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan sistem network monitoring ini dibutuhkan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan piranti lunak. Berikut ini akan diuraikan
Lebih terperinciPERTEMUAN 9 TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]
PERTEMUAN 9 TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Reduksi DFA Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Berikut ini merupakan rincian spesifikasi untuk proses implementasi yang meliputi rincian spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dan selanjutnya akan diimplementasikan pada
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. mendukung Aplikasi Penilaian Akademik Berbasis web
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah software dan hardware yang dibutuhkan untuk mendukung Aplikasi Penilaian Akademik Berbasis web A. Software Pendukung 1. Sistem
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)
BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN SIMULASI
BAB 4 ANALISIS DAN SIMULASI Pada bab empat ini akan menjelaskan mengenai hasil rancangan dari program aplikasi pengujian struktur aljabar, yaitu implementasi sistem dari rancangan program yang telah dibuat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil rancangan dari knowledge management system maintenance hardware dan software berbasis web pada Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Analisa dan Implementasi Sistem Informasi Penyusutan Kendaraan Pada PT.Langkat Nusantara Kepong
Lebih terperinci1, 2, 3
Penerapan Algoritma Depth First Search (DFS) Dinamis Untuk Menentukan Apakah Sebuah String Diterima Oleh Bahasa Reguler yang Didefinisikan Nondeterministic Finite Automata (NFA) Muhammad Ihsan, Ilden Abi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pembuatan program organisasi kelembagaan mahasiswa ini ditujukan untuk user seluruh program studi ada dilingkungan Universitas Mercu Buana untuk
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuhkan komputer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Application Development Tools yang ada, oleh sebab itu aplikasi ini. Professional Development Tools : jcreator, java
53 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi 5.1.1 Lingkungan Pemrograman Pembuatan software ini dipengaruhi oleh perkembangan Software Application Development Tools yang ada, oleh sebab itu aplikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
34 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI. dibutuhkan pengembang untuk melakukan menuliskan kode-kode program. Selain
BAB IV IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI Pada tahap ini, desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diimplementasikan dalam bentuk kode-kode program. Perangkat lunak lain dibutuhkan pengembang untuk melakukan
Lebih terperinciTEORI BAHASA DAN AUTOMATA
MODUL IV TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami teknik translasi NFA ke DFA dan daat menerakannya. Materi : Pengertian ekivalensi Langkah-langkah engubahan EKIVALENSI NON-DETERMINISTIC FINITE
Lebih terperinciTata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1)
Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa Risnawaty 2350376 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Konsep Bahasa (1) String(kata) adalah suatu deretan berhingga dari simbol-simbol. Panjang string
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat ini diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan perangkat keras
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.
Lebih terperincidatabase server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).
3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi
Lebih terperinciBab 4 Implementasi dan Evaluasi
Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tahapan analisa masalah yang dimaksud merupakan masalah penerimaan siswa baru pada sekolah yang masih menggunakan cara manual. Dalam beberapa sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Pemilihan Bidang Peminatan Menggunakan Metode MFEP (Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
68 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan SmartPhone Menggunakan Metode AHP dan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Banyaknya aplikasi - aplikasi yang digunakan saat ini telah banyak membantu banyak pengguna dalam proses komunikasi dan bertukar informasi. Sama
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Dalam tahap ini membahas tentang perancangan aplikasi yang penulis rencanakan, yaitu sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan layanan absensi Sekolah
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 atau 8.
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan Aplikasi ini yaitu: a. Software Pendukung Software yang mendukung
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem telah dilakukan. Pada bab ini perancangan sistem yang telah dibuat diterjemahkan
Lebih terperinci