BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini di sajikan hasil penelitian tentang data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan pada semester 2 tahun pelajaran di SDN 5 TIBAWA Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian. Subjek dalam penelitiaan tindakan kelas ini adalah siswa kelas III dengan jumlah 20 orang siswa. Adapun fokus penelitian adalah meningkatkan kemampuan bercerita siswa melalui penggunaan media visual gambar seri pada siswa kelas III yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan Perencanaan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, sebelum melaksanakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal terhadap kemampuan siswa dalam bercerita. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bercerita Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal di kelas III SDN 5 Tibawa, dengan jumlah siswa yang diamati 20 orang siswa. Dalam kegiatan observasi awal, peneliti melakukan pengamatan dan penilaian pada kemampuan siswa bercerita. Peneliti membacakan suatu cerita dan memberikan tes lisan kepada siswa untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan guru. Pada kegiatan observasi awal yang dilakukan diperoleh data kemampuan bercerita siswa. Dari 20 orang siswa yang kemampuan bercerita mencapai ketuntasan hanya berjumlah 6 orang atau 30% sedangkan siswa yang belum mampu bercerita dengan baik secara runtut berjumlah 14 orang atau 70%. Hasil analisa pelaksanaan observasi awal menjadi acuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa melalui penggunaan media visual gambar seri.

2 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I a. Tahap Persiapan Sebelum pelaksanaan siklus I, peneliti membuat skenario pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran terarah. Skenario pembelajaran yang telah dibuat terbagi atas tiga bagian yakni pra pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Peneliti menghubungi kepala SDN 5Tibawa agar diberikan kesempatan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas III dan meminta kesediaan dua orang guru untuk menjadi guru mitra yang akan membantu peneliti mengamati aktivitas pembelajaran. Peneliti juga mempersiapkan format untuk menilai kemampuan bercerita siswa yaitu terdiri dari aspek yaitu kebahasaan (ketepatan penggunaan kalimat, keruntutan cerita), non kebahasaan (gerak dan mimik yang tepat, kenyaringan suara) dan media (cerita sesuai gambar, menyampaikan pesan). Rencana pembelajaran disusun berdasarkan tema yang ada pada kurikum pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III SD semester 2 dengan perencanaan satu kali pertemuan. Peneliti menggunakan tema Diriku. Pada tahap persiapan ini, peneliti mempersiapkan gambar seri yang digunakan dalam pembelajaran. Terdapat 2 buah gambar seri yang disiapkan. Gambar seri yang pertama berisi tentang seorang anak yang selalu makan permen, karena anak tersebut malas menggosok gigi, akibat yang diperoleh anak tersebut sakit gigi. Sedangkan gambar seri kedua adalah gambar seri tentang seorang peternak sapi perah yang memerah susu, mengantarnya ke pabrik susu, hingga diantar ke rumah-rumah penduduk yang membutuhkan susu sapi segar. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, siklus I siswa kelas III SDN 5 Tibawa Kabupaten Gorontalo yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada tes awal yang menunjukkan rendahnya kemampuan bercerita siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan peneliti pada hari Rabu, tanggal 2 12 Juni 2013

3 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Tahap-tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I ini antara lain: - Sebelum pelajaran dimulai, siswa berdoa bersama, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran dan kesiapan belajar siswa. - Siswa duduk secara berkelompok. - Siswa menyanyikan bersama lagu Bangun Tidur. - Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang beberapa hal yang berhubungan dengan lagu yang dinyanyikan. - Guru menunjukkan beberapa potongan gambar seri dan meminta siswa untuk menceritakan isi setiap gambar. - Guru meminta salah seorang siswa untuk menceritakan isi gambar seri secara runtut. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. - Guru membagikan gambar seri kepada setiap kelompok. - Siswa akan berdiskusi saling berbagi ide tentang isi gambar - Setiap siswa menceritakan kembali isi gambar seri - Refleksi dan kesimpulan Seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus I diamati oleh guru mitra yang berperan sebagai pengamat dalam pembelajaran. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I Berdasarkan pengamatan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru dalam menggunakan media visual gambar seri untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa berjalan dengan baik. 24 aspek penilaian dari pra pembelajaran sampai dengan penutup pada observasi kegiatan guru pada siklus I disajikan pada tabel 1 berikut ini: Tabel 2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I No Aspek yang diamati Kualifikasi P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 8% 2 8% 2 Kegiatan Inti Pembelajaran 13 54% 12 50% 3 Kegiatan Penutup 1 4% 1 4% Jumlah 16 66% 15 62%

4 Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus I dari 24 aspek yang diamati oleh pengamat 1 hanya 16 aspek yang terlaksana dengan persentase 66%, sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 hanya 15 aspek yang terlaksana dengan persentase 62%. Aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai penilaian oleh pengamat pertama yaitu (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan; (2) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; (3) menguasai kelas; (4) melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif; (5) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan; (6) menghasilkan pesan yang menarik; (7) menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa; (8) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai penilaian pengamat kedua yaitu: (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan; (2) menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa; (3) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; (4) melaksanakan pembelajaran secara runtut; (5) menguasai kelas; (6) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan; (7) menghasilkan pesan yang menarik; (8) menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa; (9) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 1 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. 2) Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I Berikut ini adalah hasil pemantauan kegiatan siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan bercerita siswa melalui penggunaan media visual gambar seri untuk siklus I. Tabel 3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I Kualifikasi No Aspek yang diamati P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 9% 2 9%

5 2 Kegiatan Inti Pembelajaran 12 54% 11 50% 3 Kegiatan Penutup 1 5% 1 5% Jumlah 15 68% 14 64% Berdasarkan data pada tabel 2 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa menurut pengamat 1 dari 22 aspek aktivitas siswa yang diamati hanya 15 aspek yang terlaksana dengan persentase 68%, sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 hanya 14 aspek yang terlaksana dengan persentase 64%. Aspek-aspek yang kurang pada siswa sesuai penilaian oleh pengamat 1 yaitu: (1) adanya interaksi positif antar siswa; (2) adanya interaksi positif positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran; (3) siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan; (4) aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan; (5) siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru; (6) siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang benar; (7) siswa secara aktif memberikan rangkuman. Adapun aspek-aspek yang kurang pada siswa sesuai penilaian pengamat 2 yaitu: (1) mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai; (2) adanya interaksi positif antar siswa; (3) adanya interaksi positif positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran; (4) siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan; (5) aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan; (6) siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru; (7) siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang benar; (8) Siswa secara aktif memberikan rangkuman. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 2 tersebut, menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. 3) Penilaian Kemampuan Bercerita Siswa

6 Adapun hasil akumulasi kemampuan bercerita siswa melalui penggunaan media visual gambar seri yang diberikan pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Rubik Penilaian Kemampuan Siswa Melalui Media Visual Gambar Seri pada Siklus I ASPEK YANG DIAMATI Ketepatan Penggunaan Kalimat KEBAHASAAN NON KEBAHASAAN MEDIA Keruntutan Cerita Gerak dan Mimik yang Tepat Kenyaringan Suara Cerita Sesuai Gambar Menyampaikan Pesan SM M KM SM M KM SM M KM SM M KM SM M KM SM M KM % 85% 10% 45% 45% 10% 0% 80% 20% 15% 80% 5% 20% 75% 5% 15% 85% 0% Dari data tabel di atas dapat terlihat bahwa dari indikator kemampuan bercerita siswa melalui penggunaan media visual gambar seri pada siklus I dari jumlah 20 orang siswa kelas III SDN 5 Tibawa, untuk aspek pertama kebahasaan yang terdiri dari ketepatan penggunaan kalimat dengan kategori sangat mampu 1 orang siswa atau 5%, kategori mampu terdapat 17 orang siswa atau 85% dan kategori kurang mampu terdapat 2 orang atau 10%; keruntutan cerita dengan kategori sangat mampu terdapat 9 orang siswa atau 45%, kategori mampu ada 9 orang atau 45%, dan kategori kurang mampu ada 2 orang atau 10%. Aspek kedua yaitu non kebahasaan yang terdiri dari gerak dan mimik yang tepat dengan kategori sangat mampu tidak ada atau 0%, kategori mampu 16 orang siswa atau 80%, dan kategori kurang mampu terdapat 4 orang siswa atau 20%; kenyaringan suara dengan kategori sangat mampu terdapat 3 orang siswa atau 15%, mampu 16 orang siswa atau 80% dan kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%. Aspek ketiga yaitu media yang terdiri dari cerita sesuai gambar dengan kategori sangat mampu terdapat 4 orang siswa atau 20%, kategori mampu terdapat 15 orang siswa atau 75% dan kategori kurang mampu terdapat 1 orang siswa atau 5%; dan menyampaikan pesan dengan kategori sangat mampu terdapat 3 orang siswa atau 15%, kategori mampu terdapat 17 orang siswa atau 85% dan tidak terdapat kategori kurang mampu atau 0%.

7 Berdasarkan rubrik penilaian kemampuan bercerita siswa kelas III SDN 5 Tibawa melalui penggunaan media visual gambar seri yang telah dilaksanakan pada siklus I, maka diperoleh data kemampuan bercerita siswa dari beberapa aspek penilaian yang ditetapkan sebelumnyaseperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Hasil Kemampuan Bercerita Siswa pada Siklus I NO Nama Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak Tuntas 1 Usman Masaudi 61 2 Yasin Ishak 39 3 Roy Tatu 56 4 Fadliyanto Rahim 83 5 Ardiansyah Pua 67 6 Fahmi Neu 61 7 Aditya Kasim 72 8 Alwi Harun 89 9 Rahmat S. Moha Saprin Nento Maryam Neu Novita Tani Marshanda Saleh Nurain Abdurahman Kriyawati Dijimadi Purniaty Suleman Ayu Nadira Hippy Novita Taib Mitalia Tangkudung Nur Fazria 72 Jumlah Rata-rata/Persentase 69,45 60% 40% Dibandingkan pembelajaran sebelumnya pada observasi awal, pada pelaksanaan siklus I sudah menunjukkan terjadi peningkatan terhadap kemampuan bercerita siswa, tetapi hasil yang diperoleh belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan tabel di atas keberhasilan pelaksanaan siklus I mencapai 60% siswa yang tuntas dalam proses belajar mengajar. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa melalui media visual gambar seri dapat meningkatkan kemampuan bercerita siswa. Akan tetapi karena hasil yang diperoleh pada siklus I ini belum mencapai indikator kinerja maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus II.

8 a. Analisis dan Refleksi 1) Aktivitas Guru Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus I ternyata hasil kemampuan bercerita yang dicapai oleh siswa belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan siklus I yaitu: (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan; (2) menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa; (3) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; (4) melaksanakan pembelajaran secara runtut; (5) menguasai kelas; (6) melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif; (7) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan; (8) menghasilkan pesan yang menarik; (9) menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa; (10) melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. 2) Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan siswa melalui media visual gambar seri untuk meningkatkan kemampuan siswa bercerita belum mencapai indikator kinerja sehingga tindakan perlu dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah (1) mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai; (2) adanya interaksi positif antar siswa; (3) adanya interaksi positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran; (4) siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan; (5) aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan; (6) siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru; (7) siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang benar; (8) siswa secara aktif memberikan rangkuman. 3) Kemampuan Bercerita Siswa Dari hasil rubrik penilaian menunjukkan dari 20 orang siswa terdapat 12 orang siswa atau 60% yang mencapai ketuntasan. Hal ini berarti ada 12 orang atau 60% siswa yang kemampuan berceritanya meningkat setelah memperoleh tindakan melalui media visual gambar seri. Dan yang belum tuntas sejumlah 8 orang. Hal ini menunjukkan pada siklus I sudah mengalami peningkatan sebesar 19% dibandingkan dengan observasi awal. Akan tetapi hasil yang diperoleh

9 pada siklus I ini belum mencapai indikator yang ditetapkan sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang dilaksanakan berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I. Tahapan kegiatan siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I yaitu perencanaan, tindakan, pemantauan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. a. Tahap Persiapan Pada persiapan siklus II, peneliti telah melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus II dari kegaitan siswa adalah: mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, menghasilkan pesan yang menarik, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. Sedangkan dari kegiatan siswa yang perlu diperbaiki adalah mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai, adanya interaksi positif antar siswa, adanya interaksi positif positif antar siswa-guru, siswa-materi pelajaran, siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan, aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang benar, siswa secara aktif memberikan rangkuman. Peneliti juga mempersiapkan gambar seri yang akan digunakan dalam pembelajaran yang berisi tentang kegiatan siswa di pagi hari sejak bangun tidur hingga berangkat ke sekolah.

10 b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I, namun lebih menitik beratkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemampuan siswa bercerita melalui penggunaan media visual gambar seri. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan peneliti pada hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada siklus II antara lain: - Sebelum pelajaran dimulai, siswa berdoa bersama, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran dan kesiapan belajar siswa. - Siswa duduk secara berkelompok. - Pelajaran dimulai dengan tanya jawab kegiatan siswa sebelum berangkat ke sekolah - Guru menggali pengetahuan dan ingatan siswa pada pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya tentang bercerita dengan menggunakan media gambar seri. - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran. - Guru membagikan gambar seri tentang kegiatan seorang siswa di pagi hari ketika bangun tidur hingga berangkat ke sekolah kepada setiap kelompok. - Siswa akan berdiskusi saling berbagi ide tentang isi gambar - Setiap siswa menceritakan kembali isi gambar seri - Refleksi dan kesimpulan Seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus II diamati oleh guru mitra yang berperan sebagai pengamat dalam pembelajaran. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran pada Siklus II Berdasarkan pengamatan hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru dalam menggunakan media visual gambar seri untuk meningkatkan kemampuan bercerita siswa berjalan dengan baik. Pada siklus II ini, peneliti lebih menekankan pada aspek yang belum terlaksana dengan baik. Dari 24 aspek penilaian pra pembelajaran sampai dengan penutup pada observasi kegiatan guru pada siklus II disajikan pada tabel 1 berikut ini: Tabel 6 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran pada Siklus II No Aspek yang diamati Kualifikasi P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 8% 2 8% 2 Kegiatan Inti 19 80% 19 80%

11 Pembelajaran 3 Kegiatan Penutup 2 8% 2 8% Jumlah 23 96% 23 96% Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus I I dari 24 aspek yang diamati oleh pengamat 1 terdapat 23 aspek atau 96% yang terlaksana dengan baik sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 juga terdapat 23 aspek atau 96% yang terlaksana dengan baik. 2) Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus II Pada pelaksanaan kegiatan siklus II ini, peneliti lebih menekankan pada aspek yang belum terlaksana dengan baik. Dari 22 aspek penilaian pra pembelajaran sampai dengan penutup pada pengamatan kegiatan siswa pada siklus II disajikan pada tabel 6 berikut ini: Tabel 7 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus II No Aspek yang diamati Kualifikasi P1 Persentase P2 Persentase 1 Pra Pembelajaran 2 9% 2 9% 2 Kegiatan Inti Pembelajaran 17 77% 17 77% 3 Kegiatan Penutup 2 9% 2 9% Jumlah 21 95% 21 95% Berdasarkan data pada tabel 6 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus II menurut pengamat 1 dari 22 aspek aktivitas siswa yang diamati terdapat 21 aspek atau 95% yang terlaksana dengan baik, sedangkan hasil pengamatan dari pengamat 2 juga terdapat 21 aspek atau dengan persentase 95% yang terlaksana dengan baik. 3) Penilaian Kemampuan Bercerita Siswa Penilaian hasil pada siklus II dalam meningkatkan kemampuan siswa bercerita melalui media visual gambar seri dapat dilihat pada rubrik penilaian di bawah ini: Tabel 8 Rubik Penilaian Kemampuan Bercerita Melalui Media Visual Gambar Seri pada Siklus II ASPEK YANG DIAMATI KEBAHASAAN NON KEBAHASAAN MEDIA Ketepatan Penggunaan Kalimat Keruntutan Cerita SM M KM SM M K M Gerak dan Mimik yang Tepat Kenyaringan Suara Cerita Sesuai Gambar Menyampaikan Pesan SM M KM SM M KM SM M KM SM M KM

12 % 70% 60% 40% 55% 45% 45% 55% 65% 35% 50% 50% 30% Dari data tabel di atas dapat terlihat bahwa dari indikator kemampuan bercerita siswa melalui media visual gambar seri pada siklus II dari jumlah 20 orang siswa kelas III, untuk aspek pertama kebahasaan yang terdiri dari ketepatan penggunaan kalimat dengan kategori sangat mampu 6 orang siswa atau 30%, kategori mampu terdapat 14 orang siswa atau 70%; keruntutan cerita dengan kategori sangat mampu terdapat 12 orang siswa atau 60%, kategori mampu ada 8 orang atau 40%. Aspek kedua yaitu non kebahasaan yang terdiri dari gerak dan mimik yang tepat dengan kategori sangat mampu terdapat 11 orang siswa atau 55%, kategori mampu 9 orang siswa atau 45%; kenyaringan suara dengan kategori sangat mampu terdapat 9 orang siswa atau 45%, kategori mampu 11 orang siswa atau 55%. Aspek ketiga yaitu media yang terdiri dari cerita sesuai gambar dengan kategori sangat mampu terdapat 13 orang siswa atau 65%, dan kategori mampu terdapat 7 orang siswa atau 35%; dan menyampaikan pesan dengan kategori sangat mampu terdapat 10 orang siswa atau 50%, kategori mampu terdapat 10 orang siswa atau 50%. Berdasarkan rubik penilaian kemampuan siswa bercerita melalui media visual gambar seri pada yang telah dilaksanakan pada siklus II maka diperoleh kemampuan setiap siswa bercerita seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini: Tabel 9 Hasil Kemampuan Bercerita Siswa pada Siklus II NO Nama Siswa Nilai Keterangan Mampu Tidak Mampu 1 Usman Masaudi 83 2 Yasin Ishak 67 3 Roy Tatu 89 4 Fadliyanto Rahim Ardiansyah Pua 78 6 Fahmi Neu 83 7 Aditya Kasim 72 8 Alwi Harun Rahmat S. Moha Saprin Nento Maryam Neu Novita Tani Marshanda Saleh Nurain Abdurahman Kriyawati Dijimadi 78

13 16 Purniaty Suleman Ayu Nadira Hippy Novita Taib Mitalia Tangkudung Nur Fazria 83 Jumlah Rata-rata/Persentase 84 95% 5% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan keberhasilan pelaksanaan siklus II mencapai 95% siswa yang tuntas dalam proses belajar mengajar. Hasil ini menunjukkan bahwa melalui penggunaan media visual gambar seri dapat meningkatkan kemampuan siswa bercerita sehingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. d. Analisis dan Refleksi Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Dari hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II menunjukkan telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Dari 24 aspek kegiatan guru yang diamati oleh pengamat 1 dan juga pengamat 2 terdapat 23 aspek yang terlaksana dengan baik atau 96%. Sedangkan aspek kegiatan siswa, dari 22 aspek yang diamati oleh pengamat 1 dan pengamat 2 terdapat 21 aspek atau 95% yang terlaksana dengan baik. Pada hasil penilaian kemampuan bercerita pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Dari 20 orang siswa terdapat 19 orang siswa mengalami peningkatan dan mencapai nilai ketuntasan dan juga indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. 4.2 Pembahasan Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan pada pra penelitian, tentang bercerita secara runtut, dari 20 orang siswa kelas III, hanya 6 orang siswa atau 30% yang mencapai ketuntasan. Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk meneliti di kelas III SDN 5 Tibawa dengan menggunakan media visual gambar seri untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk bercerita. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan 2 siklus. Pada pelaksanaan siklus I peneliti menggunakan gambar seri tentang seorang peternak yang memerah susu sapinya dan mengantarkannnya ke pabrik susu, selanjutnya akan diantar kerumah-kerumah penduduk yang membutuhkan susu sapi segar. Siswa akan mengamati dan mendiskusikan bersama isi gambar

14 seri, dan menceritaka kembali secara individu isi dari cerita gaambar seri yang diberikan. Setelah memperoleh tindakan melalui media visual gambar seri untuk meningkatkan kemampuan bercerita, masih terdapat beberapa kelemahan yang ditemui pada kegiatan guru dan juga siswa. Pada 24 aspek kegiatan guru yang diamati oleh pengamat 1 terdapat 16 aspek atau 66% dan menurut pengamat 2 terdapat 15 aspek atau 62% yang terlaksana dengan baik. Pada 22 aspek kegiatan siswa yang diamati oleh pengamat 1 terdapat 15 aspek atau 68% dan menurut pengamat 2 terdapat 14 aspek atau 64% yang terlaksana dengan baik. Sedangkan hasil penilaian kemampuan bercerita siswa setelah memperoleh tindakan melalui media visual gambar seri pada siklus I menunjukkan peningkatan yaitu dari 20 orang siswa terdapat 12 orang siswa atau 60% mencapai ketuntasan dalam pembelajaran. Tapi karena hasil yang diperoleh belum mencapai indikator kinerja untuk keberhasilan dalam penelitian ini, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan refleksi siklus I, maka selanjutnya peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II dengan tetap menggunakan media yang sama yaitu gambar seri tapi gambar seri yang digunakan berupa gambar seri yang bercerita tentang aktivitas seorang anak di pagi hari ketika bangun hingga berangkat ke sekolah. Kegiatan ini sangat dekat dengan kehidupan keseharian siswa. Dengan mengamati gambar seri ini, diharapkan setiap siswa dapat menceritakan kegiatannya ketika bangun tidur hingga berangkat sekolah. Setiap siswa akan menceritakan hal apa saja yang dilakukannya pada pagi hari ketika bangun tidur hingga berangkat sekolah kepada teman-temannya dan juga guru, dalam hal ini peneliti sebagai pelaksana penelitian tindakan kelas. Gambar-gambar yang disajikan untuk siswa dapat membangkitkan keingitahuan siswa, dan siswa dapat berbagi gagasan tentang isi gambar dengan siswa lainnya. Membelajarkan siswa dengan menggunakan media gambar seri dapat membantu siswa untuk menceritakan suatu kejadian secara runtut yang pernah dilihat ataupun pernah dialami kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan santun. Kegiatan mengamati gambar, berbagi gagasan dalam kelompok, dapat menceritakan kembali isi gambar yang diamati dan juga menghubungkan dengan kegiatan yang dialami siswa sendiri yang dirancang guru dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan nilai-nilai yang positif dalam diri siswa, antara lain menghargai waktu, mandiri,

15 toleransi dan saling menghargai. Pada pelaksanaan penelitian tindakan siklus II yang diperoleh pengamat 1 maupun pengamat 2 dari 24 aspek penilaian guru yang diamati terdapat 23 aspek atau 96% yang dilaksanakan dengan baik. Sedangkan dari 22 aspek kegiatan siswa yang diamati menurut pengamat 1 dan juga pengamat 2 terdapat 21 aspek atau 95% yang dilaksanakan dengan baik. Sedangkan pada hasil penilaian kemampuan bercerita dari 20 orang siswa terdapat 19 orang siswa atau 95% yang mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah setelah dilakukan pembelajaran bercerita dengan media visual gambar seri 75% siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan bercerita, dan skor pengamatan aktivitas guru minimal 75%. Dari hasil yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : Jika pembelajaran bercerita dilakukan melalui media visual gambar seri maka kemampuan bercerita siswa akan meningkat, dapat diterima.

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 berubah nama menjadi SDN 4 Tibawa. Sekolah terletak di Jalan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian SDN 4 Tibawa berdiri pada tahun 1957 dengan status hibah dan luas sekolah 3.150 M 2. Sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tempat peneliti bertugas dengan rentan waktu diperkirakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 30 Kota Selatan, kelas IV dengan jumlah 24 siswa. Peneliti adalah guru kelas dan menjadi mitra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135). 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mata pelajaran IPS Kelas IV SDN 57 Dumbo Raya Kota Gorontalo. Siklus I 29 BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada pelaksanaan tindakan kelas ini, peneliti menyajikan materi perkembangan teknologi produksi untuk meningkatkan hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota Gorontalo pada bulan April tahun

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang terletak di wilayah Kabupaten Pohuwato Sekolah ini di pimpin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui Pertemuan Ke- : 1 Standar Kompetensi : Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya. Indikator

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas 1 SDN 10 Paguyaman Kecamatan Paguyaman Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang. Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya di Kelas XI Pemasaran-1. Siklus I berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian

Lebih terperinci

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran 2. Subjek Penelitian Subjek dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung 17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV A semester ganjil tahun

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Prosedur Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tujuan penelitian ini adalah mencari jalan keluar bagi metode yang tepat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas dengan menggunakan media gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins dengan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan penelitan tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Adapun lokasi pelaksanaan penelitian dilakasanakan di TK Aster Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dan kepercayaan diri peserta didik kelas IV SDN

Lebih terperinci

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Jadwal Penelitian Tindakan Kelas N0 Jenis Kegiatan Agustus Septemer Oktober Nopember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Menentukan kelas penelitian x x x 2 Analisis situasi x 3 Rencana PTK x 4 Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Ulapato Kecamatan Telaga biru Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama 3(tiga) bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reklektif terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan ini mengenai deskripsi pra siklus, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus 2. Deskripsi siklus 1 tentang perencanaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research (CAR) dengan kajian berdaur ulang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan yakni sejak bulan April

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 18 Pulubala Kabupaten Gorontalo. SDN 18 Pulubala merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui penggunaan pengamatan objek secara langsung dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. tindakan siklus I di laksanakan Tanggal , dengan jumlah siswa yang BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Kelas ini melalui deskripsi benda dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang pengaruh gaya pada gerak benda melalui metode Discovery.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang pengaruh gaya pada gerak benda melalui metode Discovery. BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi pada bab ini hanya akan difokuskan pada hasil penelitian yang berhubungan dengan hasil pengamatan proses pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 3 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I dilaksanakan pada hari jumat 4 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran STAD untuk meningkatkan ketrampilan siswa membuat spektrum cahaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas ( Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 27 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Latar Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Lamu Kecamatan Batudaa Pantai. Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci