Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 maks atlet sepak bola

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 maks atlet sepak bola"

Transkripsi

1 Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 13 No 4 - April 2017 ( ) ISSN X (Print), ISSN (Online) Online sejak Januari 2016 di Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 atlet sepak bola Consuming of combination drinks of maltodextrin and vitamin C related to confusing and football athletes performance Yuni Afriani 1, Noor Rochman Hadjam 2, Arta Farmawati 3 1 Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 3 Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ABSTRACT Background: Stress during the match can infl uence the change of mood and performance of athletes. Physical exercise can improve the ability of physiologically and psychologically, but lead to fatigue, dehydration and hypoglycemia. Maltodextrin has a lower osmolarity to improve emotional and performance. Vitamin C as a cofactor of neurotransmitters can support the performance of athletes. Objective: This study aimed to determine the effectiveness of a combination drinks of maltodextrin and vitamin C on mood and the correlation with VO 2 max of football athletes. Method: This research is a quasi experimental with same subject design. The subjects were 14 University state of Yogyakarta football athlete. Subjects received a drink of 15% maltodextrin and 250 mg of vitamin C in 300 ml given 30 minutes before and 5 minutes after the performance test using yo-yo intermittent test continued by physical exercise. Measurement of mood would be done in 3 times; before cardiorespiratory test, 5 minutes after physical exercise, and 15 minutes after drink. Results: There are signifi cant changes after consuming a combination of maltodextrin and vitamin C on the confusion (p<0.05), while components of anger, fatigue, depression, tension and vigor (p>0.05). There are signifi cant changes after consuming plain water on fatigue and tension (p<0.05), while anger, confusion, depression, and vigor (p>0.05). There are no signifi cant differences in every components of mood between two treatments. There is a correlation between anger and confusion with cardiorespiratory after consuming a combination of maltodextrin and vitamin C. Conclusion: Maltodextrin and vitamin C has the potential effect to improve the mood condition and have a correlation with VO 2 Max improvement in football athletes. KEY WORDS: maltodextrin and vitamin C; mood; VO 2 ABSTRAK Latar belakang: Stres selama pertandingan dapat mempengaruhi perubahan suasana hati dan performa pada atlet. Latihan fisik dapat meningkatkan kemampuan fisiologis dan psikologis, tetapi dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi dan hipoglikemia. Maltodekstrin memiliki osmolaritas rendah yang dapat memperbaiki kondisi emosional dan performa atlet. Vitamin C sebagai kofaktor neurotransmiter dapat mendukung performa atlet. Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood dan hubungannya dengan VO 2 pada atlet sepak bola. Metode: Penelitian quasi eksperimental dengan same subject design. Subjek penelitian ini adalah 14 orang atlet sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta. Subjek mendapatkan minuman intervensi yang berisi 15% maltodekstrin dan 250 mg vitamin C dalam 300 ml yang diberikan 30 menit sebelum dan 5 menit setelah tes performa dengan menggunakan yo-yo intermiten test yang dilanjutkan dengan latihan fisik. Pengukuran suasana hati dilakukan dalam 3 kali yaitu sebelum tes performa, 5 menit setelah latihan fisik, dan 15 menit setelah minum. Hasil: Ada perubahan signifikan setelah mengkonsumsi kombinasi maltodekstrin dan vitamin C pada komponen confusion (p<0,05) sebaliknya dengan komponen anger, fatigue, depression, tension, dan vigor tidak menunjukkan perubahan signifikan (p>0,05). Ada perubahan signifikan setelah mengkonsumsi air putih pada fatigue dan tension (p<0,05) sebaliknya dengan anger, confusion, depression, dan vigor (p>0,05). Tidak ada perbedaan signifikan dalam setiap komponen dari mood antara dua perlakuan. Korespondensi: Yuni Afriani, Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, Jl. Raya Tajem Km 1,5 Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, afriani_yuni@yahoo.co.id 196

2 Yuni Afriani, dkk: Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 atlet sepak bola Ada korelasi antara anger dan confusion dengan VO 2 setelah mengkonsumsi kombinasi maltodekstrin dan vitamin C. Simpulan: Maltodekstrin dan vitamin C memiliki efek potensial untuk memperbaiki kondisi mood dan memiliki korelasi dengan peningkatan VO 2 pada atlet sepak bola. KATA KUNCI: maltodekstrin dan vitamin C; mood; VO 2 PENDAHULUAN Performa atlet di lapangan sangat dibutuhkan atlet pada saat pertandingan (1). Rerata nilai VO 2 atlet sepak bola nasional U-19 antara ml/kg/min yang masih di bawah rata-rata atlet internasional (2). Nilai VO 2 atlet dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain teknik, taktik, kondisi fisik, psikologis, dan fisiologis atlet (3). Meningkatnya stres saat bertanding dapat menurunkan kemampuan olahraga di lapangan (4). Sekitar 15,6% atlet mahasiswa di Amerika menderita gejala depresi yang diukur dengan menggunakan kuesioner center for epidemiological studies depression scale (5). Emosi yang negatif mengakibatkan performa menjadi tidak optimal sedangkan kondisi emosi positif atlet berhubungan erat dengan performa dan prestasi (6,7). Atlet mendapatkan latihan fisik untuk menunjang keberhasilan dalam berolahraga. Latihan yang optimal dan teratur bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknik, mempertajam fokus psikologis, dan meningkatkan fungsi fisiologis (8). Saat latihan fisik atau bertanding, atlet akan mengalami penurunan glukosa darah yang mengakibatkan kelelahan (9). Selain itu, latihan fisik yang berat maupun latihan fisik yang singkat di tempat panas dapat mengakibatkan dehidrasi yang berpengaruh terhadap performa (10). Apabila seorang atlet kehilangan cairan tubuh hingga 2% dalam jangka waktu lebih dari 60 menit dan berada pada suhu C, dapat meningkatkan terjadinya kelelahan yang menjadi penyebab turunnya performa (11). Perubahan mood seperti marah, kelelahan, dan penurunan semangat sangat dipengaruhi oleh kondisi dehidrasi ringan (12). Pada saat melakukan latihan fisik yang berat, atlet akan mendapatkan paparan yang menyebabkan terjadinya stress fisiologis maupun psikologis (13). Salah satu faktor terjadinya penurunan performa adalah kondisi psikologis yang tidak stabil terutama tingkat emosi atau stres yang dialami seorang atlet (14). Mood merupakan salah satu indikator emosi yang dapat diukur pada seorang atlet dan indikator yang efektif untuk menentukan performa ketika kondisi tersebut dapat ditemukan (15). Mood yang negatif berhubungan dengan persepsi yang buruk pada performa atlet sepak bola sedangkan mood positif yaitu vigor atau kekuatan berhubungan erat dengan performa yang optimal (16). Maltodekstrin merupakan salah satu jenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai penunjang performa bagi atlet (17). Pengosongan lambung dari polimer karbohidrat seperti maltodekstrin lebih cepat daripada larutan gula murni. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa suplementasi maltodekstrin sebelum latihan secara signifikan dapat meningkatkan ketersediaan simpanan glikogen hati pada dosis yang cukup (18). Selain itu, terdapat pengaruh faktor makanan pada sistem molekular yang spesifik dan mekanisme dalam menjaga fungsi mental karena glukosa merupakan nutrisi otak yang paling banyak dibutuhkan (19,20). Lebih lanjut, makanan yang mengandung kaya antioksidan terutama vitamin C sangat berefek terhadap kinerja jaringan saraf otak yang berperan sebagai kofaktor sintesis neurotransmiter dan antioksidan yang mempengaruhi kondisi psikologis sehingga dapat meningkatkan performa (21,22). Pemberian vitamin C pada pasien yang dirawat di rumah sakit dapat meningkatkan konsentrasi vitamin C dalam plasma darah dan berhubungan dengan penurunan gangguan mood dan stres psikologis (23). Dengan demikian, diperlukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood dan VO 2 atlet sepak bola. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan menggunakan rancangan penelitian same subject design yang dilaksanakan pada bulan Januari-Juli 2014 di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada penelitian ini, setiap subjek akan diberikan perlakuan berupa pemberian minuman 197

3 kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dan diberikan minuman kontrol yaitu air putih pada subjek yang sama dengan periode wash out selama 6 hari. Penelitian ini diawali dengan preliminary study yang merupakan proses skrining awal subjek penelitian dengan dilakukan pengukuran karakteristik subjek penelitian. Subjek penelitian merupakan atlet sepak bola di UNY yang memiliki karakteristik laki-laki, usia minimal 18 tahun, bukan perokok, bersedia menandatangani informed consent, berada di lokasi penelitian selama penelitian berlangsung, dan tidak mengalami sakit atau cedera tulang. Besar sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus untuk menguji hipotesis satu sampel variabel kontinyu dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05; power penelitian 80%; simpang baku populasi standar (σ) sebesar 15,1; perbedaan klinis atau clinical judgement (μ1 - μ2 ) yaitu 8,8 sehingga diperoleh besar sampel sebanyak 19 orang. Berdasarkan hasil preliminary study, diperoleh subjek penelitian berjumlah 19 orang yang bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani informed consent. Namun, pada pelaksanan penelitian tahap pertama, hanya ada 17 orang subjek yang mengikuti penelitian. Sementara itu, pada penelitian tahap kedua sebanyak 3 orang mengalami drop out sehingga subjek penelitian yang mengikuti pada tahapan pertama dan kedua sebanyak 14 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C sedangkan variabel tergantung adalah mood dan VO 2. Variabel mood diketahui melalui pengukuran dengan mengadopsi kuesioner Brunel Mood Scale (BRUMS) yang telah dilakukan uji validasi kepada 32 orang atlet sepak bola dan futsal Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hasil nilai r = 0,881 sehingga item pertanyaan yang valid dan reliabel adalah 21 pertanyaan yang dibagi menjadi 6 komponen dengan pembagian mood negatif (anger, confusion, depression, fatigue, dan tension) dan mood positif yaitu vigor. Pada penelitian ini, subjek penelitian dilakukan pengkondisian 24 jam sebelum dilakukan penelitian yaitu aktivitas fisik yang tidak berlebihan, istirahat 6-8 jam, mengkonsumsi makan malam imal jam 8 malam, tidak mengkonsumsi minuman berenergi, minuman elektrolit, alkohol, dan multivitamin. Pada hari berikutnya, subjek diminta datang di lokasi penelitian dan diberikan adaptasi berupa pemberian makan pagi dan air putih sebanyak 600 ml dan dilakukan recall minuman dan makanan yang dikonsumsi 24 jam terakhir. Setelah 2 jam pemberian adaptasi, semua subjek diberikan perlakuan yang sama yaitu pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C. Kemudian diukur mood dengan menggunakan kuesioner adopsi dari BRUMS yang sudah divalidasi. Setelah itu, atlet diukur daya tahan kardiorespirasi (VO 2 ) dengan metode yo-yo intermittent recovery test level 2 yang akan dilanjutkan dengan latihan fisik hingga mencapai 80% HR yang dilakukan oleh pelatih sepak bola di UNY. Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan selama lima menit. Lima menit setelah latihan fisik, diukur kondisi mood pascalatihan dan subjek diberikan kembali minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C setelah pengukuran mood dan kemudian diukur kembali kondisi mood atlet setelah 15 menit pemberian minuman. Subjek akan diberikan perlakuan berikutnya dengan jeda (wash out) selama 6 hari. Sama halnya dengan perlakuan pertama, subjek akan dilakukan pengkondisian 24 jam sebelum dilakukan intervensi. Pada hari berikutnya, subjek diminta datang di lokasi penelitian dan diberikan adaptasi berupa pemberian makan pagi dan air putih sebanyak 600 ml dan dilakukan recall minuman dan makanan yang dikonsumsi 24 jam terakhir. Setelah 2 jam pemberian adaptasi, semua subjek diberikan perlakuan yaitu pemberian minuman kontrol berupa air putih. Kemudian dilakukan pengukuran mood dengan kuesioner BRUMS dan daya tahan kardiorespirasi (VO 2 ) dengan metode yo-yo intermittent recovery test level 2 yang akan dilanjutkan dengan latihan fisik hingga mencapai 80% HR. Lima menit setelah latihan fisik, diukur kondisi mood dan subjek diberikan kembali air putih dan vitamin C setelah pengukuran mood. Setelah 15 menit kemudian diukur kembali kondisi mood atlet. Analisis data yang digunakan adalah paired t-test. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan (MHREC) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada sebelum penelitian dilakukan. 198

4 Yuni Afriani, dkk: Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 atlet sepak bola Tabel 1. Perubahan mood pada pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dan air putih Perlakuan Maltodekstrin dan vitamin C Air putih Komponen variabel mood Anger Confusion Depression Fatigue Tension Vigor Anger Confusion Depression Fatigue Tension Vigor Sebelum latihan (1) 6,42±1,74 6,35±1,94 6,21±1,80 7,92±2,58 6,35±2,37 3,28±0,61 6,64±1,98 6,57±2,31 6,07±1,81 7,92±2,01 6,57±2,06 3,07±0,73 Setelah latihan (2) 7,78±1,92 7,64±2,43 6,78±2,08 9,71±2,52 7,21±2,04 3,21±0,57 7,92±1,77 7,71±2,09 7,07±1,89 9,92±1,94 8,07±1,85 3,14±0,77 15 menit pos intervensi (3) 6,78±2,19 6,92±2,46 6,21±1,88 9,00±2,80 7,14±2,85 3,35±0,49 7,00±1,92 6,92±1,73 6,35±1,90 8,71±2,61 7,07±2,20 3,21±0,57 Nilai p 1 (1&2) 0,005* 0,007* 0,241 0,000* 0,138 0,671 0,009* 0,127 0,062 0,003* 0,047* 0,752 Nilai p 2 (2&3) 0,058 0,026* 0,120 0,106 0,883 0,165 0,115 0,234 0,155 0,026* 0,047* 0,671 *signifikan (p<0,05) HASIL Tabel 2. Perbedaan mood antar perlakuan (n=14) Komponen variabel Anger Confusion Depression Fatigue Tension Vigor Rerata ± SD Malto+vitC Air putih 6,78±2,19 7,00±1,92 6,92±2,46 6,92±1,73 6,21±1,88 6,35±1,90 9,00±2,80 8,71±2,61 7,14±2,85 7,07±2,20 3,35±0,49 3,21±0,57 Berdasarkan karakteristik subjek menunjukkan bahwa rerata usia subjek adalah 19 tahun dengan rerata berat badan 61,2 kg; tinggi badan 166,41 cm; dan indeks massa tubuh (IMT) sebesar 22,03 kg/m 2. Berdasarkan kategori IMT, sebanyak 13 orang atlet memiliki status gizi yang normal dan terdapat 1 atlet yang memiliki status gizi obesitas tingkat I. Pada Tabel 1 dapat dilihat mood sebelum latihan, setelah latihan fisik, dan 15 menit setelah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dan air putih pada atlet sepak bola UNY. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pada masing-masing komponen mood yaitu komponen anger, confusion, dan fatigue mengalami peningkatan yang signifikan (p<0,05) sedangkan depression, tension, dan vigor hasilnya tidak signifikan (p>0,05) yang diukur sebelum dan setelah latihan. Berdasarkan Tabel 1 juga dapat diketahui bahwa 15 menit setelah subjek diberikan minuman intervensi p 0,671 1,000 0,671 0,391 0,902 0,335 Tabel 3. Hubungan antara mood dengan VO 2 setelah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dan air putih (n=14) Variabel Mood R p Anger -0,610 Confusion -0,574 Depression -0,374 Fatigue -0,406 Tension -0,426 Vigor 0,260 VO 2 pada pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C VO 2 pada pemberian air putih *signifikan (p<0,05) Anger Confusion Depression Fatigue Tension Vigor 0,177-0,433-0,292-0,327-0,103-0,065 0,020* 0,036* 0,187 0,149 0,128 0,368 0,544 0,122 0,309 0,252 0,725 0,823 yaitu minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terdapat penurunan yang signifikan pada komponen mood yaitu confusion (p<0,05) sedangkan pada komponen anger, fatigue, depression, tension, dan vigor tidak mengalami penurunan yang signifikan (p>0,05). Selain itu, diketahui bahwa 15 menit setelah diberikan air putih, subjek mengalami penurunan yang signifikan pada komponen mood yaitu fatigue dan tension (p<0,05) sedangkan pada komponen anger, confusion, depression, dan vigor tidak mengalami perubahan yang signifikan (p>0,05). Tabel 2 menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada masing-masing komponen variabel 199

5 mood yang diukur pada saat 15 menit setelah pemberian minuman kontrol yaitu air putih maupun pada saat pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C memiliki efek yang sama dengan minuman kontrol atau air putih. Tabel 3 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara komponen mood anger dan confusion dengan VO 2 dengan nilai r yang sedang yaitu -0,610 dan -0,575. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin menurunnya anger dan confusion pada atlet, maka semakin meningkat VO 2 nya. Sementara pada komponen mood lain tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan daya tahan kardiorespirasi atlet. Pada pemberian air putih, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anger, confusion, depression, fatigue, tension, dan vigor dengan VO 2 atlet. BAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C, pengukuran mood saat latihan mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada komponen anger, confusion, dan depression (p<0,05). Sementara pada pemberian air putih, terjadi peningkatan yang signifikan pada mood negatif yaitu anger, fatigue, dan tension. Peningkatan mood negatif disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebih sehingga mengakibatkan berkurangnya cairan di dalam tubuh (12). Selama latihan yang berat, keseimbangan cairan dapat terganggu dan ketersediaan energi khususnya glikogen secara drastis menurun. Oleh karena itu, kemampuan seseorang untuk mentranspor oksigen dari udara ke otot tidak terus menerus menjadi faktor utama. Suasana hati yang negatif selama beraktivitas berat atau latihan yang berkepanjangan akan mengalami peningkatan bersamaan dengan penurunan konsentrasi glukosa darah, penurunan simpanan glikogen pada otot yang berkerja pada saat latihan, atau keduanya (24). Pengeluaran cairan tubuh pada atlet terbukti dengan hasil pengukuran berat badan yang dilakukan sebelum dan setelah latihan. Persentase perubahan berat badan selama latihan memberikan indikasi terbaik status hidrasi karena berat badan yang diukur sebelum dan setelah latihan dapat digunakan untuk memperkirakan keseimbangan cairan (11). Adapun hasil pengukuran selisih berat badan sebelum dan setelah latihan menunjukkan bahwa rerata berat badan atlet mengalami penurunan sebesar 0,67±0,4 sehingga terdapat 6 orang atlet yang tidak mengalami dehidrasi dan 8 orang atlet mengalami dehidrasi ringan ( 1%). Pada saat tubuh mengalami dehidrasi, akan terjadi peningkatan suhu otot akibat berkurangnya perfusi darah dalam jaringan selama kontraksi dan relaksasi otot. Adapun peningkatan suhu yang terjadi akan menghambat produksi adenosin trifosfat (ATP) yang disebabkan oleh rangkaian kimia dalam metabolisme glikolisis yang tidak sempurna. Produksi ATP akan dipengaruhi oleh suplai nutrisi dan oksigen ke dalam tubuh. Jika suplai oksigen dan nutrisi mengalami penurunan, maka kontraksi otot akan terganggu sehingga sumber energi yang digunakan saat terjadi dehidrasi adalah cadangan glikogen. Selain itu, apabila seorang atlet kehilangan cairan tubuh hingga 2% dalam jangka waktu lebih dari 60 menit dan berada pada suhu C, dapat meningkatkan terjadinya kelelahan yang mengakibatkan performa menurun dan menurunnya fungsi kognitif (11). Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C pada subjek berefek terhadap terjadinya penurunan yang signifikan pada komponen confusion (p<0,05) sedangkan pada komponen mood lain yaitu anger, depression, fatigue, tension, dan vigor tidak terdapat perubahan yang signifikan (p>0,05). Maltodekstrin merupakan polimer karbohidrat yang memiliki osmolaritas lebih rendah yang memberikan efek mempercepat pengosongan lambung sehingga mudah diserap, meningkatkan glikogen otot dan hati, dan bekerja secara cepat saat latihan (18,25). Maltodekstrin yang masuk ke dalam tubuh akan langsung diserap di dalam usus sehingga waktu yang dibutuhkan maltodekstrin asaat diserap hampir sama dengan glukosa dengan kandungan kalori pada maltodekstrin lebih rendah dibandingkan dengan glukosa (26). Tambahan karbohidrat dalam konsentrasi tertentu diperlukan agar dapat membantu tubuh dalam mempertahankan level glukosa 200

6 Yuni Afriani, dkk: Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 atlet sepak bola darah utuk mempertahankan ketersediaan glikogen otot sehingga ketersediaan energi tetap terjaga dan kelelahan menjadi tertunda (1). Dehidrasi, penurunan konsentrasi glukosa darah dan penurunan simpanan glikogen dapat dicegah dengan pemberian secara tepat cairan yang mengandung glukosa sehingga performa atlet pada saat latihan tingkat tinggi dapat dipertahankan selama latihan yang berkepanjangan (24). Lebih lanjut, atlet sepak bola membutuhkan vitamin C yang lebih tinggi karena pada saat atlet latihan atau bertanding akan menghasilkan radikal bebas serta ditambah dengan paparan yang diperoleh dari luar yang akan mempengaruhi kestabilan emosi (27). Kekurangan asupan mikronutrien salah satunya vitamin C akan meningkatkan mood negatif (28). Kekurangan vitamin C akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi norepinefrin dan epinefrin yang mengakibatkan atlet tidak dapat merangsang saraf sehingga performa atlet menjadi tidak optimal (29). Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi gula sederhana (22). Maltodekstrin yang masuk ke dalam tubuh diubah oleh enzim maltase dan α-dekstrinase yang kemudian akan langsung diserap di dalam usus sehingga waktu yang dibutuhkan maltodekstrin saat diserap hampir sama dengan glukosa. Glukosa yang sudah dipecah ada yang digunakan sebagai nutrisi otak dan ada yang disimpan dalam bentuk glikogen otot dan hati. Glukosa darah yang stabil di dalam darah membuat mood menjadi normal kembali (30). Sementara vitamin C yang dikonsumsi digunakan untuk mengubah dopamin menjadi norepinefrin dan sebagai kofaktor tryptophan-5-hydroxilase untuk mengubah triptofan menjadi 5-hydroxytryptophan pada produksi serotonin sehingga membuat fungsi saraf kembali normal (31). Hasil penelitian lain menemukan bahwa suplementasi karbohidrat memberikan efek yang signifikan terhadap komponen mood yaitu confusion yang diukur dengan menggunakan kuesioner profile of mood states (POMS) (32). Diet rendah karbohidrat yang diberikan pada karyawan wanita dengan rentang usia tahun akan membuat perubahan mood yaitu pada komponen confusion (p<0,05) yang diukur dengan kuesioner POMS (33). Selain itu, pemberian vitamin C pada pasien yang dirawat di rumah sakit dapat meningkatkan konsentrasi vitamin C di dalam plasma darah dan berhubungan dengan penurunan gangguan mood serta stres psikologis (23). Hasil pengukuran kondisi mood pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa hanya komponen confusion yang mengalami penurunan signifikan setelah diberikan minuman kombinasi maltodekstrin. Sementara pada komponen mood lain seperti anger, depression, fatigue, tension, dan vigor tidak ditemukan perbedaan yang signifikan. Kelelahan atau fatigue dipengaruhi oleh banyak faktor yang terlibat terutama otot rangka, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Pemberian karbohidrat dan vitamin C akan membuat tingkat fokus seseorang menjadi lebih tinggi sehingga atlet mengalami penurunan signifikan pada komponen confusion yaitu komponen yang lebih menekankan pada konsentrasi atau fokus seseorang (34). Penurunan komponen mood negatif pada saat subjek diberikan minuman air putih cenderung lebih banyak jika dibandingkan dengan minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C yaitu dapat menurunkan fatigue dan tension (p<0,05). Air putih merupakan air terbaik yang dapat dengan segera melepaskan rasa dahaga. Namun, pada saat mengkonsumsi air putih akan terjadi penurunan secara cepat konsentrasi plasma natrium dan osmolalitas plasma sehingga dapat mempengaruhi penurunan peredaran vasopressin dan aldosteron di dalam darah yang dapat mengurangi penyerapan cairan di dalam ginjal dan meningkatkan produksi urin. Selain itu, setelah mengkonsumsi air putih dapat mengurangi rasa haus dengan cepat meskipun volume cairan yang dikonsumsi belum dapat memenuhi kebutuhan yang seharusnya (1). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada saat pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C, banyak subjek yang mengalami dehidrasi ringan jika dibandingkan pada saat pemberian air putih. Hasil pengukuran berat badan menunjukkan bahwa pada perlakuan kedua terdapat 9 orang yang tidak mengalami dehidrasi dan 5 orang mengalami dehidrasi ringan ( 1%). Berdasarkan hasil pencatatan cairan yang dilakukan 1 hari sebelum penelitian dapat diketahui bahwa pada perlakuan pertama, rerata konsumsi cairan subjek sebanyak 2.870,7±641 ml sedangkan pada saat 201

7 perlakuan kedua (pemberian air putih) diketahui rerata konsumsi cairan subjek sebanyak 3.131,786±1076 ml. Hal ini menunjukkan bahwa rerata asupan cairan pada minggu kedua lebih banyak dibandingkan minggu pertama. Kondisi dehidrasi ringan atau penurunan berat badan sebesar 1% dapat mempengaruhi mood seseorang (12). Namun, setelah masing-masing komponen mood yaitu anger, confusion, depression, fatigue, tension, dan vigor dihubungkan dengan tingkat dehidrasi dan asupan cairan yang dikonsumsi masing-masing individu, tidak menunjukkan hubungan signifikan (p>0,05). Perbedaan yang paling mendasar pada kedua jenis minuman yang digunakan yaitu komposisi yang terkandung di dalam minuman yaitu kandungan karbohidrat dan vitamin C. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dengan pemberian cairan karbohidrat selama menit sebelum latihan dapat meningkatkan performa dan menunda kelelahan pada atlet (35,36). Selain itu, pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dari segera dan 30 menit setelah latihan terdapat perubahan jumlah neutrofil yang naik secara signifikan sedangkan jumlah limfosit dan monosit menurun secara signifikan (37). Pemberian cairan pada saat latihan dan sesaat setelah latihan dapat mengembalikan hidrasi tubuh (11). Hal ini sesuai dengan prinsip pada penelitian yang dilakukan dan terbukti terutama pada komponen variabel mood yaitu confusion yang memiliki hasil yang signifikan setelah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C. Subjek yang mendapatkan suplementasi karbohidrat mempunyai efek yang signifikan terhadap komponen mood negatif yaitu confusion dan setelah dibandingkan hasilnya berbeda signifikan daripada air putih (32). Namun, dalam penelitian ini setelah dibandingkan dengan air putih hasilnya tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05). Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komponen mood anger dan confusion dengan daya tahan kardiorespirasi (VO 2 ) setelah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C (p<0,05). Adapun nilai pearson correlation sebesar -0,610 dan -0,575 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang sedang antara anger dan confusion dengan VO 2. Hal ini berarti bahwa semakin rendah anger dan confusion, maka semakin tinggi daya tahan kardiorespirasi atlet. Sementara pada pemberian air putih diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara komponen mood dengan VO 2 (p>0,05). Kemampuan jantung untuk mendistribusikan oksigen dalam darah menuju ke otot merupakan faktor utama dalam menghasilkan kapasitas VO 2 yang optimal (38). Performa otot pada atlet bergantung pada nutrisi yang mendukung kinerja otot yaitu kadar glikogen yang tersimpan di dalam otot sebelum latihan atau bertanding. Atlet yang diberikan asupan karbohidrat tinggi akan memiliki simpanan glikogen yang lebih banyak di otot sehingga menunjang performa (39). Selain itu, penurunan berat badan akibat dehidrasi memberikan efek negatif pada stabilitas sistem kardiovaskuler yang akan mempengaruhi turunnya performa atlet (40). Pemberian larutan polimer glukosa memberikan efek yang baik daripada larutan glukosa sebagai asupan energi sebelum dan selama olahraga karena memiliki osmolalitas yang lebih rendah (41). Maltodekstrin merupakan salah satu jenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai penunjang performa bagi atlet (42). Sementara vitamin C dapat mengurangi kelemahan pada otot trisep setelah latihan dan terjadi pemulihan lebih cepat sehingga suplementasi vitamin C mengurangi kejadian kerusakan pada otot (43). Selain itu, makanan yang mengandung kaya antioksidan terutama vitamin C sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan saraf otak dalam menghasilkan hormon bahagia (21). Kondisi mood yang berubah akan mengakibatkan penurunan performa atlet. Kondisi mood yang negatif berhubungan dengan persepsi yang buruk pada performa atlet sepak bola sedangkan kondisi mood positif yaitu vigor atau kekuatan berhubungan erat dengan performa yang sukses (16). Performa yang optimal berhubungan dengan kondisi emosi positif atlet sedangkan saat performa tidak optimal berhubungan erat dengan kondisi emosi negatif atlet. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang menemukan bahwa pada pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terdapat hubungan yang negatif pada komponen mood yaitu confusion dengan daya tahan kardiorespirasi atlet (6). 202

8 Yuni Afriani, dkk: Pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap mood negatif dan VO2 atlet sepak bola Nilai rerata VO 2 atlet setelah pemberian minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C adalah 51,94±1,55 ml/kg/min sedangkan nilai rerata VO 2 atlet setelah pemberian air putih sebesar 53,88±1,85 ml/ kg/min yang justru mengalami peningkatan dibandingkan pada saat diberikan minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C (44). Hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain karena adanya motivasi atlet yang semakin tinggi. Nilai VO 2 atlet yang semakin meningkat setelah pemberian air putih tidak disebabkan karena minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C yang kurang efektif namun karena faktor luar yang tidak bisa dikontrol oleh peneliti. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kepada atlet sepak bola UNY, saat dilakukan perlakuan kedua yaitu pemberian air putih, atlet memiliki motivasi untuk meningkatkan level saat tes yo-yo intermittent level 2. Selain itu, pengukur tes yo-yo intermittent level 2 adalah pelatih dari UKM sepak bola UNY sehingga atlet mendapatkan motivasi dari pelatih yang diberikan saat mengukur performa. Motivasi memegang peranan penting dalam membantu keberhasilan atlet dalam proses latihan atau pertandingan (45). Kondisi psikologis atlet dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain pelatih, kondisi pemain, dan dukungan orang tua (46). Seorang pelatih menjadi kunci penting dalam mendukung serta membantu atlet dalam mengoptimalkan kemampuannya meskipun dalam waktu yang relatif singkat (47). Penelitian ini memiliki keterbatasan terkait dalam pengukuran VO2, hal ini dipengaruhi oleh faktor pelatih sebagai motivasi dari atlet sepak bola. SIMPULAN DAN SARAN Minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C dapat memperbaiki mood atlet jika dibandingkan dengan pemberian air putih yaitu pada komponen confusion. Perlu adanya formulasi lebih lanjut dengan menggunakan bahan alami yang mengandung komponen kombinasi maltodekstrin dan vitamin C agar lebih memberikan efek positif dalam meningkatkan performa atlet Pernyataan konflik kepentingan Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan dengan pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. RUJUKAN 1. Irawan MA. Konsumsi cairan dan olahraga. Sport Science Brief 2007;1(4) Budiman A. VO2max tinggi, evan dimas bagai mobil tangki besar. [series online] 2013 [cited 23 Juli 2014]. Available from: URL: 3. Stolen T, Chamari K, Castagna C, Wisloff U. Physiology of soccer: an update. Sports Med 2005;35: Effendi TJ. Mental skills: motivasi, kontrol emosi, percaya diri. [series online] 2013 [cited 24 Agustus 2014]. Available from: URL: 5. Proctor SL, Boan-Lenzo C. Prevalence of depressive symptoms in male intercollegiate student-athletesand nonathletes. Journal of Clinical Sport Psychology 2010;4(3): Lane AM, Devonport TJ, Soos I, Karsai I, Leibinger E, Hamar P. J Sports Sci Med 2010;9(3): Jannah M. Regulasi emosi terbukti pengaruhi pencapaian prestasi olahraga. [series online] 2012 [cited 20 Januari 2013]. Available from: URL: 8. Williams JM. Applied sport psychology personal growth to peak performance. California: Mayfield Publishing Company; Prado MCL, Hill JO, Silva HJG, Freitas CRM, Souza SL, Prado WL, et al. Acute effects of aerobic exercise on mood and hunger feelings in male obese adolescents: a crossover study. Int J Behav Nutr Phys Act 2012;9: Murray B. Hydration and physical performance. J Am Coll Nutr 2007;26(5):542S-8S. 11. Casa DJ, Lawrence EA, Susan KH, Scott JM, Ralph VR, Jennifer AS, et al. National athletic trainers association position statement: fluid replacement for athletes. J Athl Train 2000;35(2): Armstrong LE, Ganio MS, Casa DJ, Lee EC, McDermott BP, Lieberman HR, et al. Mild dehydration affects mood in healthy young women. J Nutr 2012;142(2): Chevion S, Moran DS, Heled Y, Shani Y, Regev G, Epstein Y, et al. Plasma antioxidant status and cell injury after severe physical exercise. PNAS 2003;100(9): Sgoifo A, Koolhaas JM, Musso E, De Boer SF. Different sympathovagal modulation of denyut nadiduring social and nonsocial stress episodes in wild-type rats. Physiol Behav 1999;67: Beedie CJ, Terry PC, Lane AM. The profile of mood states and athletic performance: two meta-analyses. Journal of Applied Sport Psychology 2000;12(1): Lowther J, Lane A. Relationships between mood, cohesion and satisfaction with performance among soccer players. The Online Journal of Sport Psychology 2002;4(3): Smolin L, Grosvenor M. Nutrition: science and applications. New York: John Wiley;

9 18. Ruffo AM, Osiecki R, Fernandes LC, Felipe CS, Osiecki AC, Malfatti CRM. Moderate to high dose of maltodextrin before exercise improves glycogen availability in soleus and liver after prolonged swimming in rats. JEPonline 2009;12(4): Morris N, Saril P. Drinking glucose improves listening span in students who miss breakfast. Educational Research 2001;43(2): Markus CR. Effects of carbohydrates on brain tryptophan availability and stress performance. Biol Psychol 2007;76(1-2): Paleologos M, Cumming R, Lazarus R. Cohort study of vitamin C intake and cognitive impairment. Am J Epidemiol 1998;148(1): th 22. Carlson NR. Fundations of physiological psychology 6 edition. USA: Pearson Education Inc; Wang Y, Liu XJ, Robitaille L, Eintracht S, MacNamara E, Hoffer LJ. Effects of vitamin C and vitamin D administration on mood and distress in acutely hospitalized patients. Am J Clin Nutr [series online] 2013 [cited 24 Agustus 2014]. Available from: URL: early/2013/07/23/ajcn full.pdf+html 24. Astrand, Per-Olof, Rodahl K, Dahl HA, Stromme SB. Textbook of work physiology, physiological bases of exercise 4 th edition. Canada: Human Kinetics; Hosseini MK, Roohi BN. Effect of glutamine and maltodextrin acute supplementation on anaerobic power. Asian J Sports Med 2013;4(2): Kunz R. Carbohydrates and endurance: clearing up the confusion. [series online] 2011 [cited 20 Januari 2014]. Available from: URL: Lukaski HC. Vitamin and mineral status: effects on physical performance. Nutrition 2004;20(7-8): Challem J. The Food-mood solution. Canada: John Wiley & Sons Inc; Keith R. Ascorbic acid. In: Driskell J, Wolinsky I, editors. Sports nutrition. Vitamins and trace elements. New York (NY): CRC/Taylor & Francis; Katch VL, McArdle WD, Katch FI. Essentials of exercise physiology 4 th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; Gupta P, Tiwari S, Haria J. Relationship between depression and vitamin C status: a study on rural patients from western uttar pradesh in India. International Journal of Scientific Study 2014;1(4): Lieberman H, Falco CM, Slade SS. Carbohydrate administration during a day of sustained aerobic activity improves vigilance, as assessed by a novel ambulatory monitoring device, and mood. Am J Clin Nutr 2002;76(1): D Anci KE, Watts KL, Kanarek RB, Taylor HA. Lowcarbohydrate weight-loss diets. Effects on cognition and mood. Appetite 2009;52(1): Coyle EF. Fluid and fuel intake during exercise. J Sports Sci 2004;22(1): Singh A, Chaudhary S, Sandhu JS. Efficacy of pre exercise carbohydrate drink (gatorade) on the recovery heart rate, blood lactate and glucose levels in short term intensive exercise. Serbian Journal of Sport Sciences 2011;5(1): Davison GW, McClean C, Brown J, Madigan S, Gamble D, Trinick T, Duly E. The effects of ingesting a carbohydrate electrolyte beverage 15 minutes prior to high-intensity exercise performance. Res Sports Med 2008;16(3): Mahfida SL, Kandarina I, Farmawati A. Efektivitas minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap hitung jenis leukosit pada atlet sepak bola. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2015;11(3): Maughan RJ. Sports nutrition, the encyclopaedia of sports medicine: an IOC medical commission publication. UK: John Wiley & Sons Ltd; Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Philadelphia: WB Saunders; Cengiz A, Demirhan B. Physiology of wrestlers dehydration. Turk J Sport Exe 2013;15(2):1-10. Leese, GP, Bowtell J, Mudambo S. Post-exercise gastric emptying of carbohydrate solutions determined using the 13 C acetate breath test. Eur J Appl Physiol 1995;71: Smolin L, Grosvenor M. Nutrition: science and applications. New York: John Wiley; Jakeman P, Maxwell S. Effects of antioxidant vitamin supplementation on muscle function after eccentric exercise. Eur J Appl Physiol Occup Physiol 1993;67(5): Puspaningtyas DE, Sudargo T, Farmawati A. Efek maltodekstrin dan vitamin C terhadap VO2 atlet sepak bola. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2015;12(1):20-7. Komarudin. Psikologi olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya; Dosil J. The sport psychologist s handbook. A guide for sport-specific performance enhancement. England: John Wiley & Sons Ltd; Smoll FL, Smith RE. The sport psychologist s handbook chapter 2, enhancing coach-athlete relationships: cognitivebehavioural principles and procedures. England: John Wiley and Sons Ltd;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Performa atlet sepak bola sangat menentukan prestasi atlet saat bertanding di lapangan. Performa atlet dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kemampuan teknik,

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA

EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA 1 Yuni Afriani, 2 Arta Farmawati, 3 Noor Rochman Hadjam

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA

EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA EFEK PEMBERIAN MINUMAN KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN VITAMIN C TERHADAP PERUBAHAN STATE ANXIETY, TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA ATLET SEPAK BOLA 1 Yuni Afriani, 2 Arta Farmawati, 3 Noor Rochman Hadjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan kekuatan, daya ledak otot, kecepatan, kelincahan, serta daya tahan jantung dan paru (Depkes, 2002).Sepak bola adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Glukosa darah adalah salah satu gula monosakarida dan salah satu sumber karbon terpenting yang digunakan sebagai sumber energi yang adekuat bagi sel-sel, jaringan,

Lebih terperinci

KOMPOSISI CAIRAN REHIDRASI PADA OLAHRAGA

KOMPOSISI CAIRAN REHIDRASI PADA OLAHRAGA KOMPOSISI CAIRAN REHIDRASI PADA OLAHRAGA dr. Sri Murni Proboprastowo, Sp Gz dr. Francisca A. Tjakradidjaja, MS Pendahuluan Tubuh manusia terdiri dari sebagian besar air (60%). Asupan cairan yang adekuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang berkaitan dengan termoregulasi dan keseimbangan cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang melakukan latihan saat suhu udara panas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga dengan intensitas tinggi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan kardiorespiratori selama pertandingan, serta menuntut para atletnya

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP ENDURANCE TUBUH SELAMA MELAKUKAN OLAHRAGA LARI JARAK JAUH PADA PRIA DEWASA NON-ATLET Mindaha Gracia Wungo, 2012 Pembimbing I : Fentih.,dr.,M.Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan ketahanan dan kekuatan. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Tim Nasional PSSI didapatkan hasil bahwa atlet sepak

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT George Hagi, 2011 Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Penyebabnya adalah pengeluaran air/cairan lebih banyak daripada pemasukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo

BAB I PENDAHULUAN. lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arisman (2004) mengungkapkan bahwa secara umum lanjut usia atau lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo dalam Azizah (2011), lanjut

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU Azizah. dkk. Hubungan Minuman Isotonik dengan HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU Azizah 1, Agung Biworo 2, Asnawati 3 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat semakin sadar terhadap pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh. Di berbagai kota besar sudah mulai banyak bermunculan pusatpusat kebugaran tubuh

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK Andrea Azaria Irsjad, 1210075 Pembimbing 1 : Ellya Rosa Delima, dr., M.Kes. Pembimbing 2 : Dr. Iwan Budiman, dr., MS.,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH ASUPAN CAIRAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP JUMLAH MAKANAN YANG DIKONSUMSI PADA MAKAN BERIKUTNYA

ABSTRAK PENGARUH ASUPAN CAIRAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP JUMLAH MAKANAN YANG DIKONSUMSI PADA MAKAN BERIKUTNYA ABSTRAK PENGARUH ASUPAN CAIRAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP JUMLAH MAKANAN YANG DIKONSUMSI PADA MAKAN BERIKUTNYA Evelyn Irawan, 2010 Pembimbing I : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, M.Kes,

Lebih terperinci

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting Helper, Vol 34 No 2 (2017) - 47 KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH Alin Anggreni Ginting Abstrak Energi merupakan syarat utama untuk melakukan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air memenuhi sekitar 60-65% berat badan orang dewasa. Kandungan air tubuh (body water) berbeda antar manusia tergantung proporsi jaringan otot dan jaringan lemak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Energi Otot Rangka Kreatin fosfat merupakan sumber energi pertama yang digunakan pada awal aktivitas kontraktil. Suatu karakteristik khusus dari energi yang dihantarkan

Lebih terperinci

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA (Cocos nucifera) TERHADAP KETAHANAN OTOT LAKI-LAKI DEWASA MUDA NON-ATLET PADA LATIHAN LARI JARAK JAUH Ersalina Tresnawati Naryanto, 2015. Pembimbing I Pembimbing II

Lebih terperinci

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S PENTINGNYA CAIRAN Dr.Or. Mansur, M.S Dr.Or. Mansur, M.S mansur@uny.ac.id Fungsi air dan elektrolit 1. Mempertahankan keseimbangan cairan 2. Hilangnya kelebihan air terjadi selama aktivitas 3. Dehidrasi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum PENGARUH AKUT SUSU COKELAT DAN MINUMAN OLAHRAGA KOMERSIAL SEBAGAI MINUMAN PEMULIHAN PASCA LATIHAN PADA PROGRAM INTERVAL TRAINING (Studi Pada Sekolah Sepak Bola Universitas Diponegoro) LAPORAN HASIL PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati

Lebih terperinci

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C HYDRATION & EXERCISE 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C 2 Status Hidrasi Meningkatkan Exercise Performance Status hidrasi yang baik meningkatkan daya tahan/endurance pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA V o l. 1, N o. 2, J u l i - D e s e m b e r 2 0 1 7 101 HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA Naintina Lisnawati

Lebih terperinci

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH Samsul Bahri, Tommy Apriantono, Joseph I. Sigit, Serlyana Herman Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa suplemen tradisional (alami)

Lebih terperinci

Efek minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap VO2maks atlet sepak bola

Efek minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap VO2maks atlet sepak bola Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 12, No. 1, Juli 2015: 20-27 Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 12 No 01 - Juli 2015 (20-27) ISSN 1693-900X Efek minuman kombinasi maltodekstrin dan vitamin C terhadap VO2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual

BAB I PENDAHULUAN. Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Minuman isotonik atau dikenal juga sebagai sport drink kini banyak dijual di pasaran. Menurut Badan Standar Nasional (1998), minuman isotonik merupakan salah satu produk

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK ABSTRAK PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK Sartika Suryadi, 2013, Pembimbing I : Decky Gunawan, dr.,m.kes.,aifo Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra.,Apt.,MS.,AFK Proses mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh. Latihan fisik dapat dibagi dalam berbagai macam bentuk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang ingin menjalani kehidupannya senantiasa dalam keadaan sehat. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, berbagai upaya telah dilakukan, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan. (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari di saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dehidrasi merupakan ketidakseimbangan cairan tubuh dikarenakan pengeluaran cairan lebih besar daripada pemasukan (Almatsier, 2009). Dehidrasi dapat terjadi tanpa disadari

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW Ahmad Syauqy 1, Cicip Rozana Rianti 1, Siti Kumairoh 1 1) Program Studi Ilmu Gizi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Glukosa Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa terbentuk dari hasil hidrolisis karbohidrat. 1 Karbohidrat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya klub-klub sepak bola yang ada dan penggemar yang tidak sedikit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup tidak hanya bergantung pada makanan tetapi juga minuman, karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup beminggu minggu tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100 meter sampai dengan 400 meter (Yoyo, 2000). Lari sprint 100 meter merupakan nomor lari jarak

Lebih terperinci

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER (Studi pada Mahasiswa Universitas Diponegoro) LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian sidang

Lebih terperinci

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga Pemanfaatan Energi dalam Olahraga MIRZA HAPSARI SAKTI TP, S.GZ. RD., MPH BLOK KESEHATAN OLAHRAGA FK UII Rabu, 16 September 2015 Jenis Sistem Energi dalam Olahraga 1. Sistem energi Aerobik : butuh oksigen

Lebih terperinci

Online di :

Online di : 8 Journal Journal of Nutrition of Nutrition College, College, Volume Volume 5, Nomor 5, Nomor 1, Tahun 1, 2016 Tahun 2016, Halaman 8-13 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc PENGARUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik kompetitif yang biasanya dilakukan melalui partisipasi santai atau terorganisi, bertujuan untuk menggunakan, memelihara

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA Penyusun : Grady Kharisma Pribadi, 2016 Pembimbing I : Sylvia Soeng,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan, ketahanan dan koordinasi (de

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun ini banyak sekali kita temukan air minum beroksigen yang dijual di pasaran. Air minum beroksigen ini diyakini mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya memerlukan air untuk minum. Manusia tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN B KOMPLEKS TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA LAKI- LAKI DEWASA Ruben Aprianto, 2015. Pembimbing I Pembimbing II : Decky Gunawan, dr., M.Kes., AIFO : Sijani

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA Benediktus Kevin Andrien, 2016, Pembimbing I : Stella Tinia, dr., M. Kes PembimbingII:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sehat menurut Santoso (2004:16) terbagi dalam dua tingkatan yaitu sehat statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat dinamis

Lebih terperinci

Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan

Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan Darah dan Lama Periode Pemulihan Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 1. Edisi 2. Desember 2011. ISSN: 20886802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/index.php/miki Efek Cairan Rehidrasi terhadap Denyut Nadi, Tekanan

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA Lie Milka Ardena Lianto.,2016, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,m.kes Pembimbing II

Lebih terperinci

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS

NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS NUTRISI PADA ATLET dr. Ermita I.Ilyas, MS Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang atlet pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan hal yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan menurut data WHO tahun 2011, jumlah perokok Indonesia mencapai 33% dari total jumlah penduduk

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Pengaruh Pemberian Minuman Berglukosa terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Sebelum dan Setelah Latihan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA Emanuella Tamara, 2016; Pembimbing I : Harijadi Pramono,

Lebih terperinci

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda ABSTRAK EFEK BERJALAN SANTAI SELAMA 30 MENIT TERHADAP PENINGKATAN KEWASPADAAN PADA LAKI LAKI DEWASA MUDA Ridwan Ramadhan, 2015 Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes. Pembimbing II: Budi Widyarto,

Lebih terperinci

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

Jurnal Siliwangi Vol.3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan HUBUNGAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KEKUATAN OTOT PERNAPASAN DENGAN KAPASITAS VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA UNSIL UNITED Sani Gunawan 1), Haikal Millah 2), Rd. Herdi Hartadji 3) 1,2,3 Jurusan Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA Christian Pramudita, 2010 Pembimbing: Jo Suherman, dr., MS., AIF Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt Latar belakang.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINUMAN ISOTONIK DAN JUS PISANG TERHADAP DAYA TAHAN OTOT SELAMA AKTIVITAS LARI 30 MENIT Fadli Mardian 1, Marijo 2, Darmawati Ayu Indraswari 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan

Lebih terperinci

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY Nugroho Agung S. STKIP PGRI Sumenep Introduction Apa yang orang makan tidak hanya untuk kesehatannya saja akan tetapi juga untuk performa pada atlet olahraga. Tubuh manusia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak BAB V PEMBAHASAN A. Asupan Karbohidrat Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan food recall 1 x 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak latihan diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang atlet badminton harus selalu tampil prima dalam setiap pertandingan untuk mencapai hasil yang optimal. Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH Dinar Sarayini Utami P., 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Lusiana Darsono dr., M.Kes. :

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE SELAMA MELAKUKAN AKTIVITAS LARI JARAK JAUH PADA PRIA DEWASA NON ATLET Albertus Gani Haryono Pembimbing I : Harijadi Pramono,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK

ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK ABSTRAK PENGARUH JUS BUAH SIRSAK (Annona Muricata Linn.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA LAKI-LAKI DEWASA Chandra Wijaya, 2010. Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS, AIF Pembimbing II : Endang Evacuasiany,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan komplementer beberapa penyakit. 1 Selain itu, beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu kegiatan gaya hidup sehat yang manfaatnya sudah banyak diteliti terutama untuk kesehatan jasmani. Aktivitas fisik secara teratur selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu objek untuk menghadapi objek tersebut. 1. mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mengontrol atensi.

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu objek untuk menghadapi objek tersebut. 1. mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mengontrol atensi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atensi merupakan salah satu aspek dari fungsi kognitif yang mempunyai peran penting. Atensi adalah usaha pemusatan pikiran secara jelas dan sadar pada suatu objek untuk

Lebih terperinci

II.Masalah Penelitian. III.Tinjauan Pustaka III.1. Kebutuhan Tubuh Akan Cairan

II.Masalah Penelitian. III.Tinjauan Pustaka III.1. Kebutuhan Tubuh Akan Cairan PENGARUH PERKULIAHAN ATLETIK MAHASISWA FPOK UPI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN DAN PENGARUH REHIDRASI MENGGUNAKAN AIR PUTIH (BIASA) DAN CAIRAN ELEKTROLIT DAN SUMBER ENERGI TERHADAP PEMULIHAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latihan endurance merupakan bentuk latihan aerobik untuk meningkatkan kemampuan otot dan sistem kardiorespiratori dalam melakukan olahraga (Fink et al., 2011). Salah

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill (The Effect of Black Tea on VO 2 max and Heart Rate Recovery Time after Treadmill Exercise) Yedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya konsumsi cairan merupakan masalah penting di bidang kesehatan karena sel tubuh manusia memerlukan air dalam proses metabolisme. Air sebagai zat gizi tubuh

Lebih terperinci

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha PENGARUH PELATIHAN MENARIK KATROL BEBAN 5 KG DUABELAS REPETISI TIGA SET DAN SEMBILN REPETISI EMPAT SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN SISWA SMK-1 DENPASAR Luh Putu Tuti Ariani Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri) Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga (Nurkadri) Abstrak Olahraga adalah aktiftas jasmani yang membutuhkan energy dalam melakukannya. Kadar energy yang dibutuhkan disesuaikan dengan berat atau ringan

Lebih terperinci

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung

Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga. Jl. Hariangbangga No.20 Bandung Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Kadar Hemoglobin yang Berolahraga Futsal dan Tidak Berolahraga Bayu Ewangga 1, Ieva B. Akbar 2, Rika Nilapsari 3 1 Pedidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,

Lebih terperinci

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN A. Pendahuluan Pemberian makanan yang tepat dilihat dari kuantitas dan kualitas dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal, serta memberikan energi yang cukup

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BERENERGI DAN OLAHRAGA TERHADAP PERFORMA KOGNITIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2011 Oleh: CARISSA KUMALASARI

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH TEH PUTIH (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK. PENGARUH TEH PUTIH (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA PRIA DEWASA MUDA ABSTRAK PENGARUH TEH PUTIH (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA PRIA DEWASA MUDA Hustorio A. Simamora, 2015; Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes. Pembimbing II: Jo Suherman, dr., M.S.,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA Nariswari Anggapadmi Wiraputri, 2011 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing

Lebih terperinci

COMPARISON OF MINERAL WATER EFFECT AND ISOTONIC ON ENDURANCE DURING LONG DISTANCE RUNNING ACTIVITY IN 30 MINUTE ON ADULT NON ATHELETE MALE

COMPARISON OF MINERAL WATER EFFECT AND ISOTONIC ON ENDURANCE DURING LONG DISTANCE RUNNING ACTIVITY IN 30 MINUTE ON ADULT NON ATHELETE MALE PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN AIR MINERAL DAN AIR ISOTONIK TERHADAP ENDURANCE SELAMA MELAKUKAN AKTIVITAS LARI JARAK JAUH SELAMA 30 MENIT PADA PRIA DEWASA NON ATLET COMPARISON OF MINERAL WATER EFFECT AND

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA

ABSTRAK PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA ABSTRAK PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA WANITA DEWASA Martapuji Lestari, 2010. Pembimbing I Pembimbing II : Pinandojo Djojosoewarno,dr.,Drs.,AIF. : Dra. Endang Evacuasiany.,Apt.,AFK.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-17 TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana

Lebih terperinci

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa wanita biasanya mengalami rasa tidak nyaman sebelum menstruasi. Mereka sering merasakan satu bahkan lebih gejala yang disebut dengan kumpulan gejala sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Keseimbangan antar nutrisi yang masuk dan nutrisi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BERKARBOHIDRAT SEBELUM LATIHAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH ATLET. Erni Rukmana, Deny Yudi Fitranti *)

PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN BERKARBOHIDRAT SEBELUM LATIHAN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH ATLET. Erni Rukmana, Deny Yudi Fitranti *) Journal of Nutrition College, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 557-563 Journal of Nutrition College, Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 557 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009 15 HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009 Aironi Irsyahma, dr. Khairun Nisa B, M.Kes, AIFO Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur adalah suatu insting untuk memulihkan diri dari aktivitas pada siang hari yang dicirikan dengan penurunan voluntary body movement dan penurunan kewaspadaan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden of malnutrition) yaitu kekurangan

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) ,

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) , Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 337-343 Journal of Online Nutrition di : College, http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman

Lebih terperinci

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand

Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand Perbandingan Tes Lari 15 Menit Balke dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand Iwan Budiman Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Abstract The study of fitness test had been done to 46

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. primer manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap hari manusia membutuhkan makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. primer manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap hari manusia membutuhkan makanan dan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Makanan dan minuman adalah kebutuhan hidup primer manusia yang tidak dapat ditinggalkan. Setiap hari manusia membutuhkan makanan dan minuman untuk sumber energi

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT

ABSTRAK. EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT ABSTRAK EFEK SARI LEMON (Citrus limon) TERHADAP ONSET TERJADINYA KELELAHAN OTOT Kevin Samuel, 2016 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping : Decky Gunawan, dr., M Kes., AIFO : Fen Tih, dr., M.Kes Saat ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL EKO ANDI SUSILO 096484002 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH MAKANAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP RASA KENYANG. Pembimbing : Dr. Iwan Budiman,dr., MS., MM., MKes.

ABSTRAK PENGARUH MAKANAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP RASA KENYANG. Pembimbing : Dr. Iwan Budiman,dr., MS., MM., MKes. ABSTRAK PENGARUH MAKANAN TINGGI PROTEIN DAN TINGGI KARBOHIDRAT TERHADAP RASA KENYANG Revaniar Poetri Calvan, 071008; Pembimbing : Dr. Iwan Budiman,dr., MS., MM., MKes., AIF Asupan makanan yang berlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi, baik dari segi fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kandungan senyawa di dalamnya, kopi dapat di golongkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kandungan senyawa di dalamnya, kopi dapat di golongkan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil kopi ketiga terbesar di dunia, hal ini disebabkan letak geografis Indonesia yang ideal untuk pertumbuhan dan produksi kopi. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat yang sangat esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa mengandung air. Air memiliki beberapa

Lebih terperinci