PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR Henry Palmer Siregar, Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, Ph.D, Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya tri_joko@ce.its.ac.id Abstrak Dalam dunia proyek konstruksi terdapat beberapa teknik dan metode perencanaan dalam menyusun penjadwalan pada proyek. Metode yang sering dipergunakan oleh para perencana adalah CPM (Critical Path Method) baik melalui PDM (Precedence Diagram Method) ataupun ADM (Arrow Diagram Method), di mana kedua metode tersebut menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministic atau diasumsikan bahwa durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti. Padahal, pada kenyataannya banyak risiko yang muncul pada aktivitas-aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainty). Akibatnya, banyak proyek konstruksi yang berjalan melebihi estimasi waktu yang telah direncanakan. Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah membuat penjadwalan probabilistik untuk mengantisipasi hal tersebut. Penelitian mengenai penjadwalan probabilistik pada tugas akhir ini akan diaplikasikan pada proyek pembangunan Gedung Puri Adhyaksa Jakarta Timur. Prosedur yang akan dilakukan antara lain berupa pengumpulan data penjadwalan proyek, menentukan hubungan antar aktivitas proyek, melakukan estimasi durasi aktivitas proyek dan melakukan simulasi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo yang terdapat pada for Project. Estimasi durasi diperoleh dari hasil survey wawancara dengan pihak kontraktor proyek pembangunan gedung Puri Adhyaksa yaitu PT. PP Tbk. Dari 1000 kali iterasi menggunakan simulasi monte carlo pada perangkat for Project yang terintegrasi dengan perangkat lunak Microsoft Project, diperoleh nilai durasi maksimum (b), durasi rata (m) dan durasi minimum secara berurutan adalah sebesar 281, 268, dan 26. Terdapat 37 aktivitas yang memiliki critical index lebih besar dari 80%. Dari analisa sensitivitas, diketahui ada 16 aktivitas yang memiliki sensitivitas tinggi. Aktivitas-aktivitas yang sensitivitasnya tinggi ini, ternyata termasuk aktivitas yang memliki critical index lebih besar dari 80%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut memang perlu mendapat prioritas dalam penyelesaiannya. I. PENDAHULUAN Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa teknik dan metode perencanaan dalam menyusun penjadwalan proyek. Metode yang sering dipergunakan oleh para perencana adalah CPM (Critical Path Method) baik melalui PDM (Precedence Diagram Method) ataupun ADM (Arrow Diagram Method), di mana kedua metode tersebut menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministik. Dengan kata lain, durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti. Padahal, pada kenyataannya banyak risiko yang muncul pada aktivitas-aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainty). Pada proses pelaksanaan, ternyata muncul beberapa risiko yang sebelumnya kurang dipertimbangkan dalam proses penjadwalan. Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi proyek konstruksi dalam penjadwalan, telah dikembangkan metode penjadwalan dengan mempertimbangkan ketidakpastian tersebut. Cara yang formal untuk memasukkan ketidakpastian pada penjadwalan adalah dengan menganalisa penjadwalannya secara probabilistik (probabilistic scheduling), dengan metode yang umum digunakan adalah PERT (Program Evaluation and Review Technique). PERT berorientasi pada elemen waktu proyek dengan menggunakan estimasi waktu aktivitas untuk membantu menentukan probabilitas suatu proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang diminta. Metode ini memakai 3 angka estimasi untuk setiap aktivitas, yaitu optimistik (a), pesimistik (b) dan yang paling mungkin (m). Dengan memberikan rentang waktu ini, metode PERT bermaksud menampung adanya unsur-unsur yang belum pasti. Dalam penyusunan penjadwalan ada beberapa aktivitas yang perlu mendapat prioritas utama dalam penyelesaiannya, karena total durasi proyek secara keseluruhan tergantung dari durasi penyelesaian tiap-tiap aktivitas yang menjadi prioritas tersebut. Aktivitas yang perlu diprioritaskan tersebut dapat diperoleh melalui hasil simulasi berupa critical index. Dan untuk lebih memastikan aktivitas mana saja yang perlu diprioritaskan, akan dilakukan analisa sensitivitas tiap aktivitas dengan menggunakan bantuan perangkat for Project. Contoh kasus proyek yang akan ditinjau adalah pembangunan Gedung Puri Adhyaksa pada proyek Pembangunan Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu SDM kejaksaan RI Jakarta Timur. Pada proyek ini akan dibangun sebuah kawasan yang akan menjadi pusat untuk pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia yang dalam hal ini ditujukan bagi pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang terdiri dari beberapa gedung dan infrasuktur lainnya seperti jembatan. Penyusunan penjadwalan pada proyek ini menggunakan estimasi durasi aktivitas yang deterministik. Durasi pembangunan gedung Puri Adhyaksa sendiri adalah 326. Gedung ini terdiri dari 12 lantai dan 1 basement.

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun sebuah Tugas Akhir mengenai perencanaan penjadwalan ulang menggunakan penjadwalan probabilistik dengan metode yang telah dikembangkan, yaitu PERT (Program Evaluation and Review Technique) pada proyek Pembangunan Kawasan Pusat Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan Terpadu SDM Kejaksaan RI Jakarta Timur. II. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Tugas Akhir ini, metode yang digunakan bersifat eksploratif dan analitis, dimana pada pencarian data akan digunakan metode wawancara, dan penyebaran kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai risiko dan estimasi durasi aktivitas proyek kepada responden yang dituju. Selain itu, dalam pengerjaan Tugas Akhir ini juga diperlukan studi literatur untuk menunjang dan menambah pengetahuan mengenai penjadwalan probabilistik, for project dan simulasi Monte Carlo. Studi literatur ini didapat dari modul kuliah, internet serta buku-buku penunjang yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini. Penelitian ini melalui langkah-langkah seperti yang tertera pada bagan alir sebagai berikut: Latar Belakang Perumusan Masalah dan Tujuan Pengumpulan Data Sekunder Analisa Penjadwalan Deterministik Penentuan Populasi, Sampel dan Responden Pengumpulan Data Primer (Survey Untuk Estimasi Durasi) Perhitungan Penjadwalan Probabilistik Menggunakan Simulasi Monte Carlo Analisa dan Pembahasan Aktivitas yang Diprioritaskan (Critical Index dan Sensitivitas) Kesimpulan Gambar. 1. Bagan Alir Penelitian III. HASIL PENELITIAN A. Analisa Penjadwalan Deterministik Karena data penjadwalan yang diperoleh dalam bentuk pdf maka akan dilakukan penyusunan ulang penjadwalan menggunakan program bantu Microsoft Project. Hal ini dilakukan untuk memperoleh network diagram dan mengetahui aktivitas apa saja yang berada dalam lintasan kritis. Setelah penyusunan ulang penjadwalan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project selesai, maka dapat dilihat susunan aktivitas-aktivitas pekerjaan pada penjadwalan. Dari penjadwalan ini diketahui bahwa terdapat aktivitas proyek yang berada dalam lintasan kritis, yaitu: 1. Pekerjaan Bore Pile 2. Galian Tanah (zona 2 dan 4) 3. Bobok Kepala Bore pile (zona 2 dan 4) 4. Bekisting Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4). Pembesian Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4) 6. Pengecoran Pile Cap dan Tie Beam (zona 2 dan 4) 7. Pelat Lantai Basement 8. Kolom Lantai Basement (zona 4) 9. Balok dan Pelat Lantai 1 (zona 4) 10. Kolom Lantai 1 (zona 4) 11. Balok dan Pelat Lantai 2 (zona 4) 12. Kolom Lantai 2 (zona 4) 13. Kolom Lantai 3 (zona 4) 14. Balok dan Pelat Lantai 4 (zona 4) 1. Kolom Lantai 4 (zona 4) 16. Core Wall Lantai Balok dan Pelat Lantai (zona 1 dan 2) 18. Kolom Lantai (zona 2) 19. Balok dan Pelat Lantai 6-12 (zona 2) 20. Kolom Lantai 6-12 (zona 2) 21. Balok dan Pelat Lantai Atap (zona 2) B. Estimasi Durasi Probabilistik Estimasi durasi probabilistik diperoleh melalui survey dengan menyusun formulir kuisioner yang akan diberikan kepada responden-responden yang dituju untuk diisi dengan pertimbangan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Responden-responden yang dimaksud adalah engineerengineer yang ada pada kontraktor pelaksana (PT.PP Tbk.) proyek Pembangunan Gedung Puri Adhyaksa. Jumlah responden yang dituju adalah lima responden. Seluruh data yang diperoleh dari lima responden ini dikumpulkan dan direkapitulasi. Seluruh data yang diperoleh mempuyai durasi penyelesaian yang berbeda-beda untuk setiap item pekerjaan. Untuk itu, seluruh data durasi dari lima responden tersebut perlu direkapitulasi dan diolah terlebih dahulu. Sebagai contoh, pekerjaan bore pile (zona1) mempunyai 1 estimasi durasi penyelesaian yang berbeda, meliputi: 1) Waktu tercepat pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 6

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 6 iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 2) Waktu rata-rata pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 8 ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah 7 iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 7, iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah 6 v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 6 3) Waktu terlama pekerjaan bore pile (zona1) dapat diselesaikan. Yang terdiri dari: i. Berdasarkan expert judgement Responden 1 adalah 10 ii. Berdasarkan expert judgement Responden 2 adalah 8 iii. Berdasarkan expert judgement Responden 3 adalah 9 iv. Berdasarkan expert judgement Responden 4 adalah 7 v. Berdasarkan expert judgement Responden adalah 7 Data-data tersebut di atas kemudian dihitung nilai rataratanya, seperti contoh perhitungan rata-rata pekerjaan bore pile (zona1) berikut ini: 1) Rata-rata waktu tercepat ( a ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata a = R1+R2+R3+R4+R = =,4 2) Rata-rata dari waktu rata-rata ( m ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata m = R1+R2+R3+R4+R = , = 6,9 3) Rata-rata waktu terlama ( b ) pekerjaan dapat diselesaikan: Rata-rata b = R1+R2+R3+R4+R = = 8,2 Perhitungan seperti di atas, diterapkan pada pada seluruh aktivitas proyek. Kemudian data estimasi durasi yang sudah direkapitulasi ini yang akan digunakan dalam simulasi yang akan dijalankan pada perangkat for Project. Selain diminta untuk mengestimasi durasi probabilistik, responden-responden ini juga diminta untuk menentukan resiko-resiko yang mungkin terjadi pada tiap-tiap aktivitas pekerjaan. C. Hasil Simulasi Data durasi yang telah direkapitulasi akan diolah dalam simulasi yang akan dijalankan yaitu simulasi Monte Carlo. Proses input data ini (gambar 2), dilakukan bersamaan dengan proses penentuan bentuk distribusi dan dilakukan satu per satu pada semua aktivitas pekerjaan yang sebelumnya sudah dimasukkan pada perangkat lunak Microsoft Project. Bentuk distribusi yang akan digunakan yaitu distribusi triangular karena karena terdiri dari tiga variabel waktu sesuai dengan tujuan perhitungan penjadwalan probabilistik dan data durasi probabilistik yang di peroleh. Gambar. 2. Define for Project Berikut ini adalah hasil distribusi durasi penyelesaian proyek : a. Nilai maksimum total durasi proyek adalah 281. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling lambat adalah 281. b. Nilai minimum total durasi proyek adalah 26. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling lambat adalah 26.

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) c. Nilai mean/rata-rata durasi proyek adalah 268. Dari 1000 kali iterasi dalam simulasi didapatkan total durasi penyelesaian proyek paling cepat adalah 268. Nilai rata-rata didapatkan dari penjumlahan semua total durasi dibagi dengan jumlah iterasi sebanyak d. Varian dari populasi total durasi proyek adalah 1,18, damana varian adalah ukuran sebesapa besar penyebaran nilai dalan distribusi. Nilai ini didapat dari rata-rata penyimpangan kuadrat populasi total durasi proyek terhadap rata-rata total durasi proyek. e. Standar Deviasi dari durasi proyek adalah 3,9394. Standar deviasi adalah akar dari varian. f. Skewness dari total durasi proyek adalah 0,0647. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk distribusi dari total durasi tidak simetris, melainkan agak condong ke kanan dengan penyimpangan terhadap rata-rata atau puncak sebesar 0,0647. g. Kurtosis dari total durasi adalah 3,07. Kurtosis merupakan ukuran dari bentuk distribusi total durasi yang akan mendeskripsikan seberapa datar atau cembung bentuk distribusi yang dihasilkan. h. Mode dari total durasi adalah 268,720. Mode merupakan nilai yang paling sering muncul dari populasi total durasi proyek atau nilai yang memiliki frekuensi paling besar. Hal ini berarti nilai tersebut merupakan nilai variabel acak yang probabilitasnya paling besar. i. Persentil, yaitu pembagian 100 kedudukan data yang terurut dalam distribusi. P % = 261, P 9% = 274, ini berarti bahwa total durasi penyelesaian proyek yang jatuh pada 261 atau kurang dari itu sebesar % dari seluruh data, sedangkan 9% nya jatuh lebih dari 261. ini berarti bahwa total durasi penyelesaian proyek yang jatuh pada 274 atau lebih dari itu sebesar 9% dari seluruh data, sedangkan % nya jatuh kurang dari 274. j. Kontingensi waktu, yaitu rencana waktu cadangan yang dipakai untuk mengatasi keadaan yang tidak tentu atau diluar rencana. Metode umum yang dipakai untuk menghitung kontingensi waktu yaitu nilai median sampai interval waktu tertentu (dalam hal ini digunakan P80%). P0% = 268 P80% = 271 Jadi, kontingensi waktu = 3 (seperti terlihat pada gambar 3) Gambar. 3. Kontingensi Waktu Melalui simulasi diperoleh juga critical index. Crtitical index yang tinggi menunjukkan seberapa sering sebuah aktivitas berada dalam lintasan kritis selama simulasi dijalankan. Semakin sering sebuah aktivitas berada dalam lintasan kritis, semakin tinggi juga critical index aktivitas tersebut. Berdasarkan hasil simulasi, didapat 37 aktivitas yang memiliki critical index lebih besar dari 80% seperti yang tertera pada tabel 1. Aktivitas-aktivitas ini merupakan aktivitas yang selalu kritis dalam penjadwalan proyek sehingga harus diberi prioritas lebih dalam penyelesaiannya. Karena aktivitasaktivitas ini yang menentukan durasi total proyek. Berdasarkan daftar resiko yang diperoleh dari survey, maka kita dapat menghubungkan aktivitas-aktivitas yang memiliki critical index yang tinggi seperti yang tertera pada tabel 1. Sebagai contoh pada tabel 1, dapat kita ketahui bahwa aktivitas bore pile (zona 1) memiliki critical index 100%. Artinya adalah dari 1000 kali iterasi, aktivitas ini berada pada lintasan kritis sebanyak 1000 kali. Dan berdasarkan survey yang telah dilakukan kepada lima orang responden berdasarkan pengalaman responden, ada beberapa resiko yang perlu diantisipasi dari aktivitas bore pile, yaitu: 1. Kondisi tanah yang mudah longsor 2. Kemungkinan rusaknya alat untuk melakukan pengeboran. Dengan mengetahui bahwa aktivitas bore pile merupakan aktivitas yang selalu berada pada lintasan kritis dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan resiko pada aktivitas bore pile, maka seharusnya aktivitas ini diprioritaskan dengan cara mengantisipasi resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti diatas dan melakukan pengendalian dan pengawasan yang lebih ketat salama palaksanaan aktivitas ini. Karena dampak dari resiko-resiko di atas adalah bertambahnya durasi total proyek yang juga akan berdampak secara langsung pada meningkatnya biaya proyek.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Tabel 1. Critical Index ID Nama Aktivitas Critical Index (%) Bore Pile (zona 1) Bore Pile (zona 2) Galian Tanah (zona2) Bobok Kepala Bore Pile (zona2) 100 Bekisting Pile Cap dan Tie Beam 22 (zona2) 100 Pembesian Pile Cap dan Tie Beam (zona2) Pengecoran (zona2) Pelat Lantai Basement (zona 1) Pelat Lantai Basement (zona 2) Pelat Lantai Basement (zona 3) Pelat Lantai Basement (zona 4) Kolom Lantai Basement (zona 4) Balok dan Pelat Lantai 1 (zona 4) Kolom Lantai 1 (zona 4) 100 Balok dan Pelat Lantai 2 (zona 4) Kolom Lantai 2 (zona 4) Kolom Lantai 3 (zona 4) Balok dan Pelat Lantai 4 (zona 4) Kolom Lantai 4 (zona 4) Balok dan Pelat Lantai (zona 1) Balok dan Pelat Lantai 128 Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai 6 14 Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai 7 Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai 10 Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai Kolom Lantai Balok dan Pelat Lantai Atap Selain menghasilkan critical index, simulasi menggunakan perangkat for Project juga menghasilkan nilai sensitivitas aktivitas-aktivitas proyek. Angka sensitivitas seperti yang ditertera dalam tabel 2 menunjukkan seberapa besar pengaruh dari suatu aktivitas pekerjaan terhadap keseluruhan proyek. Berdasarkan hasil simulasi, ada 16 aktivitas yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Sebagai contoh, aktivitas bore pile (zona 2) mimiliki angka sensitivitas sebesar 0,249. Artinya adalah pengaruh aktivitas ini terhadap durasi total proyek adalah 24,9%. Jika aktivitas ini mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya maka kemungkinan aktivitas ini untuk mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan adalah 24,9%. Tabel 2. Sensitivitas Sensitivity Rank Name Regr Bobok Kepala Bore Pile/Duration (Dist.11) / #1 Task 21 0,283 #2 Kolom/Duration (Dist.7) / Task 119 0,278 #3 Kolom/Duration (Dist.66) / Task 10 0,273 #4 Kolom/Duration (Dist.2) / Task 81 0,273 # Kolom/Duration (Dist.44) / Task 67 0,264 #6 Kolom/Duration (Dist.61) / Task 9 0,262 #7 Pekerjaan Bore Pile/Duration (Dist.2) / Task 7 0,249 #8 Kolom/Duration (Dist.87) / Task 137 0,178 #9 Kolom/Duration (Dist.10) / Task 164 0,169 #10 Kolom/Duration (Dist.123) / Task 191 0,168 #11 Kolom/Duration (Dist.93) / Task 146 0,167 #12 Kolom/Duration (Dist.111) / Task 173 0,167 #13 Kolom/Duration (Dist.99) / Task 1 0,167 #14 Pelat Lantai/Duration (Dist.41) / Task 63 0,19 #1 Pelat Lantai/Duration (Dist.39) / Task 60 0,18 #16 Pengecoran/Duration (Dist.14) / Task 24 0,17 IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil analisa pada Bab IV, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari 1000 kali iterasi menggunakan simulasi monte carlo pada perangkat for Project yang terintegrasi dengan perangkat lunak Microsoft Project, diperoleh nilai durasi maksimum (b), durasi rata (m) dan durasi minimum secara berurutan adalah sebesar 281, 268, dan Dalam penyusunan penjadwalan ada beberapa aktivitas yang perlu diprioritaskan dalam penyelesaiannya. Karena aktivitas-aktivitas ini yang paling menentukan durasi total penyelesaian proyek. Aktivitas-aktivitas ini diperoleh melalui hasil simulasi berupa critical index. Berdasarkan hasil simulasi, didapat 37 aktivitas yang memiliki critical

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) index lebih besar dari 80%. Selain menghasilkan critical index, simulasi menggunakan perangkat for project juga menghasilkan nilai sensitivitas aktivitasaktivitas proyek. Angka sensitivitas, menunjukkan seberapa besar pengaruh dari suatu aktivitas pekerjaan terhadap keseluruhan proyek. Berdasarkan hasil simulasi, ada 16 aktivitas yang memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Artinya aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis (hasil analisa penjadwalan deterministik) terbukti memiliki critical index yang tinggi serta sensitivitas yang tinggi pula. 3. Dengan mengetahui aktivitas apa saja yang perlu diprioritaskan dan resiko-resiko yang mungkin terjadi maka keterlambatan penyelesaian proyek dapat diantisipasi dengan memberikan perhatian lebih pada resiko-resiko tersebut. Berdasarkan analisa sensitivitas, aktivitas yang beresiko tinggi paling berpengaruh pada durasi total proyek adalah pekerjaan kolom. Berikut ini adalah daftar resiko dari aktivitas-aktivitas pada proyek pembangunan gedung Puri Adhyaksa: NO NAMA RESIKO 1 BORE PILE ( L= 27M, Ø 0,8 M ) - KERUSAKAN ALAT TIDAK BIAS DIPREDIKSI - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR 11 CORE WALL & SHEAR WALL ( LANTAI 11 ) - SAMBUNGAN PER PANEL NGEPLINT. - SUKAR DIVIBRATOR WAKTU PENGECORAN, BERAKIBAT KEROPOS DAFTAR PUSTAKA [1] AbouRizk, S.M., dan D.W. Halphin Statistical Properties of Construction Duration Data. Journalof Construction Engineering and Management 118 (3). [2] Ervianto, Wulfram I Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. [3] F.H. Griffis and Farr, John V Construction Planning for Engineers. Singapore: McGrawl-Hill International Editions [4] Kakiay, Thomas J.2004.Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset [] Soeharto, Iman.199. Manajemen Proyek : dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta : Penerbit Erlangga [6] Project Management Institute A Guide to Project Mangement Body of Knowledge (PMBOK Guide).USA [7] Palisade Google: GALIAN TANAH BOBOK KEPALA BORE PILE PILE CAP & TIE BEAM RETAINING WALL PELAT LANTAI BASEMENT BALOK & PELAT ( LANTAI 1 4 ) BALOK & PELAT ( LANTAI 11 & ATAP ) KOLOM CORE WALL & SHEAR WALL ( LANTAI 1 4 ) - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR - MOBILISASI PEMBUANGAN TANAH SERING TERLAMBAT - TERJADINYA KESALAHAN ELEVASI KARNA FAKTOR PEKERJA - KONDISI TANAH BERAIR SEHINGGA MENGHAMBAT - KONDISI TANAH MUDAH LONGSOR - TERJADINYA HUJAN SEHINGGA GALIAN BASEMENT TERGENANG AIR. - BALOK MELENDUT AKIBAT PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - BALOK MELENDUT AKIBAT PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - KEPALA KOLOM MELINTIR KARENA PEMASANGAN BEKISTING TIDAK BENAR - SAMBUNGAN PER PANEL NGEPLINT. - SUKAR DIVIBRATOR WAKTU PENGECORAN, BERAKIBAT KEROPOS

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR Oleh : HENRY PALMER SIREGAR (3105 100 015) Dosen Pembimbing : TRIJOKO WAHYU ADI

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA

PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,

Lebih terperinci

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C. dinaikkan dari ¼ u/hr menjadi ½ u/hr. Gradien ini lebih dari atau sama dengan gradien garis A dan garis-garis ini akan saling menyempit. Perubahan dari melebar menjadi menyempit menyebabkan perpindahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu Program Mata Kuliah Terbuka MANAJEMEN PROYEK Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu MATERI DAN REFERENSI Dokumen ini merupakan rangkaian dari dokumen pembelajaran program mata kuliah terbuka MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya serta metode pelaksanaan. Ciri suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRAK xii ABSTRACT xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1

Lebih terperinci

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang) MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang) Saifoe El Unas, Achfas Zacoeb, M. Hamzah Hasyim, M. Azharul

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR Nama Mahasiswa : Windiarto Abisetyo NRP : 3106 100 105 Jurusan : Teknik Sipil FTSP - ITS Dosen Pembimbing : Farida Rachmawati,

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang mengalami pertumbuhan jumlah penduduk cukup pesat. Pertambahan jumlah penduduk berdampak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT Saifoe El Unas*, M. Hamzah Hasyim, Kartika Puspa Negara Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG)

METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG) UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm METODE PERT CPM UNTUK OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA KARANGROTO SEMARANG) Bram

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

Lebih terperinci

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR Di Susun Oleh : DZUL FIKRI RASYIDI 3111.040.625 Dosen Pembimbing Ir. Sulchan Arifin, M. Eng PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) 1 Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM) Zul Fadli, Yusroniya Eka Putri R.W, ST., MT dan Trijoko Wahyu Adi, ST., MT., PhD Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun 2000-2010 mencapai 2,15% per tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Proyek Proyek adalah suatu usaha atau aktivitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna

Lebih terperinci

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Maulidya Octaviani Bustamin 1) dan Nadjadji Anwar 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) Hartmann Hardyanto Ngono 1, Budiman Proboyo 2, Indriani Santoso

Lebih terperinci

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-114 Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence

Lebih terperinci

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya Akhmad Alkhabib, Trijoko

Lebih terperinci

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018 EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DENGAN METODE PERT PADA PEMBUATAN PABRIK DAYA KOBELCO Nur Rahayu, Gama Harta Nugraha Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Daniel Tri Effendi, Tri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Pendahuluan Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE) PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (Sentosa Limanto, et. al.) PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

Lebih terperinci

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat

Lebih terperinci

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-22 Optimasi Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya Handi Destianno Adhika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen

Lebih terperinci

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016

JURUSAN SIPIL F AKUL T AS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016 TUGAS AKHIR ANALISA PERBANDINGAN WAKTU PELAKSANAAN METODE KONSTRUKSI BOTTOM-UP DENGAN TOP DOWN (Study Kasus Proyek Hotel Howard Johnson) : DISUSUN OLEH: MEGATRI SERANG 011110 288 JURUSAN SIPIL F AKUL T

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISIS PENGARUH PERCEPATAN INSTALASI HULL OUTFITTINGS DALAM PEMBANGUNAN MARINE DISASTER PREVENTION SHIP DENGAN PENERAPAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kegiatan proyek merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada suatu proyek pembangunan gedung yang menjadi permasalahan adalah waktu pelaksanaan, yang terkait dengan ketepatan waktu pelaksanaan proyek. Ketidaktepatan waktu

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Perbandingan Metode Pelaksanaan Cast in Situ Dengan Pracetak Terhadap Biaya dan Waktu Pada Proyek Dian Regency Apartemen Farizal Fani, dan I Putu

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( ) ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita

Lebih terperinci

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan. Kendalakendala tersebut diantaranya

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP PROYEK AKHIR RC 090342 PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA ANTARA PELAT KONVENSIONAL DENGAN PANEL LANTAI CITICON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A SDN SIDOTOPO WETAN IV SURABAYA Angga Sukma W NRP 3111030082 Bekti

Lebih terperinci

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP : TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT

2014 PEMBUATAN PENJADWALAN SUATU PROYEK DENGAN METODE CPM ( ) BERBASIS MICROSOFT PROJECT BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN Pada suatu pembangunan proyek apartemen khususnya pada proyek Gedung Apartemen Gateway Pasteur ini banyak sekali yang harus direncanakan sebelum memulai proyek, seperti

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) M. Hamzah H., Saifoe El Unas, Widiarsa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya e-mail : mohammadhamzah_hasyim@yahoo.co.au

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant (STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM (GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Kode Mata Kuliah : KT 411307 Semester/SKS : V/2 Penanggung Jawab Mata Kuliah : Murdini, Ir, MT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL Ivan Sutanto 1, Andi 2, Lie Arijanto 3 ABSTRAK : Penelitian ini menganalisa kuantitas material

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM

OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK REVITALISASI GEDUNG BPS KOTA GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM DAN PDM Noval Antuli Arfan Utiarahman, Komang Arya Utama Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-41 Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan tahapan yang menjabarkan secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut. 3.1. Pengamatan Awal Pengamatan awal merupakan tahap awal dengan melakukan peninjauan langsung untuk

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 Giri Dhamma Wijaya 1, Felix Marsiano 2, Sentosa Limanto 3 ABSTRAK : Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III Bab III Metodologi Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Adapun metode penelitian dilakukan dengan metode pengamatan di lapangan dan studi literatur. Pengamatan lapangan lebih

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan pada proyek perakitan truk di gedung commercial vehicle di PT. Mercedes-Benz Indonesia dan mengambil bahan penelitian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT Irma Lidi NRP : 0221047 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK Rizki Gumelar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Manajemen

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai. Analisa Perbandingan Metode Halfslab dan Plat Pekerjaan Struktur Plat Lantai Proyek Pembangunan Apartement De Papilio Tamansari Surabaya Rininta Fastaria dan Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi 3 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM PADA PROYEK APARTEMEN Christian Kennardi 1, Ivan Pratama Setiadi 2, Andi ABSTRAK : Dengan meningkatnya perkembangan proyek konstruksi,

Lebih terperinci

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung Jefri Adi Gunawan, Data Iranata,

Lebih terperinci

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 1 Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek Bab III : Manajemen Persediaan Bab IV : Supply-Chain Management Bab V : Penetapan Harga (Pricing) 2 3 Proyek adalah: suatu rangkaian kegiatan

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Manajemen waktu proyek dilakukan oleh pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya proyek merupakan suatu aktivitas yang bersifat sementara, kompleks, unik yang memiliki satu tujuan dan harus diselesaikan dalam waktu yang spesifik,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PROSES STRUKTUR PROYEK RAMAYANA CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 19, Tangerang - Banten Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah kerja praktik Jurusan

Lebih terperinci

Kata kunci : metode bekisting table form

Kata kunci : metode bekisting table form 1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI Feby Kartika Sari dan Retno Indryani Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) 2 PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) Yudi Syahrudin NRP : 0221054 Pembimbing : Yohanes L.D. Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION Oleh: Vinda Daningrum (5210100108) Tulisan kali ini merupakan review dari kuliah tamu Manajemen Proyek SI / TI yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Februari 2012. Kuliah

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO

ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO Rizki Hari Wahyunarso 1), Tri Joko Wahyu Adi 2), dan Farida Rachmawati 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply 1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setiap aktivitas baik kritis maupun non kritis maupun pada jaringan kerja CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun dari

Lebih terperinci

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya Muhammad

Lebih terperinci

MOTTO. Sopo sing nandur bakal ngunduh. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar (Lasti Atmi Mahayu)

MOTTO. Sopo sing nandur bakal ngunduh. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar (Lasti Atmi Mahayu) MOTTO Sopo sing nandur bakal ngunduh. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar (Lasti Atmi Mahayu) iv PERSEMBAHAN Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu proyek terdapat tiga aspek pokok yang merupakan indiaktor keberhasilan proyek yaitu biaya, jadwal, dan mutu. Jika biaya, waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR

PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG RUSUNAWA ITB JATINANGOR 1 Dana Lutfi Ilmansyah dan 2 Krishna S Pribadi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) (Studi Kasus Proyek Bangunan Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD Dr. Moewardi Surakarta) Abstract Ricky Arvianto 1), Fajar Sri Handayani

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik ROYYAN AULABIH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mendorong perusahaan perusahaan untuk meningkatkan kinerja mereka agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

Lebih terperinci