Penganggaran dan Etika Bisnis. Zulhawati. Ifah Rofiqoh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penganggaran dan Etika Bisnis. Zulhawati. Ifah Rofiqoh"

Transkripsi

1 Penganggaran dan Etika Bisnis Zulhawati Ifah Rofiqoh

2 Persembahan Untuk suami dan anak-anak kami: Bachnas, Adri dan Rian Zulhawati Aziz, Lia dan Izal Ifah

3 Kata Pengantar Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas ridlanya sehingga buku ini terselesaikan dengan baik. Pentingnya penyusunan anggaran yang harus beradaptasi dengan zaman yang serba cepat, serentak, radikal, dan pervasif mendorong kami untuk menyelesaikanya. Di zaman yang serba cepat ini, perusahaan dituntut untuk responsif terhadap setiap perubahan yang terjadi. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah tentang penganggaran (budgeting). Penganggaran merupakan strategi penting yang memungkinkan suatu perusahaan dapat memasuki lingkungan bisnis global yang kompleks. Untuk itulah, penganggaran harus sejalan dengan perjuangan para manajer dalam menciptakan nilai bagi perusahaan. Dalam kondisi ketidakpastian selama proses penciptaan nilai itu, anggaran perusahaan perlu disusun agar tidak hanya mencerminkan jumlah anggaran, tetapi juga menggambarkan kemampuan keuangan perusahaan dalam menjaga keseimbangan dan akuntabilitas. Karena anggaran perusahaan juga berfungsi sebagai sarana untuk mengevaluasi kinerja dan mengarahkan perilaku manajer dan karyawan, maka para manajer keuangan perlu melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan secara komprehensif. Masalah perencanaan, koordinasi, pengawasan, etika, klaim pemangku kepentingan yang saling bertentangan, lingkungan global, dan pertumbuhan outsourcing, serta isu-isu pertimbangan lainnya, menjadi aspek-aspek penting dalam pengambilan keputusan keuangan. Kondisi inilah yang akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi komisi anggaran untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Buku ini merupakan ikhtiar akademik untuk mengkombinasikan ilmu dan etika, yang diharapkan bisa menjadi pedoman untuk matakuliah Penganggaran Bisnis. Selain menjabarkan masalah penganggaran pada perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa, buku ini juga menyajikan berbagai kasus etika dalam bisnis dan pelaporan keuangan dalam tiap babnya. Tujuannya adalah agar mahasiswa lebih mengenal skandal etika yang sering terjadi dalam praktik bisnis, dan dapat menganalisis dan memecahkannya. Penugasan internet juga ditambahkan pada tiap akhir bab agar mahasiswa mengenal masalah penganggaran di berbagai perusahaan publik. Kami berharap buku ini dapat memberi kontribusi bagi pemahaman pembaca tentang penganggaran dan etika bisnis. Kritik dan saran membangun selalu kami nantikan sebagai bahan perbaikan untuk penerbitan berikutnya. Yogyakarta, September 2015 Zulhawati Ifah Rofiqoh

4 Biodata Penulis Zulhawati, lahir di Lahat, pendidikan S1 Jurusan Manajemen, S2 Magister Manajemen, S3 Pascasarjana Ilmu Manajemen. Kini berprofesi sebagai dosen FITB Universitas Teknologi Yogyakarta. Ifah Rofiqoh, lahir di Semarang, pendidikan D3 Akuntansi, S1 Jurusan Akuntansi, S2 Magister Sains, Pendidikan Profesi Akuntansi. Kini berprofesi sebagai dosen FITB Universitas Teknologi Yogyakarta.

5 Daftar Isi Persembahan Kata pengantar Daftar isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Pengertian Anggaran 1.3 Ciri-ciri Anggaran 1.4 Fungsi Anggaran 1.5 Pertimbangan dalam Penyusunan 1.6 Tujuan Anggaran 1.7 Syarat Sifat Anggaran 1.8 Proses Penyusunan Anggaran 1.9 Kelebihan Anggaran 1.10 Kelemahan Anggaran 1.11 Hubungan Penganggaran dan Akuntansi 1.12 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 1.13 Penugasan Internet BAB 2 JENIS-JENIS ANGGARAN 2.1 Pendahuluan 2.2 Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Ruang Lingkup 2.3 Jenis Anggaran Berdasar Fleksibilitas 2.4 Jenis Anggaran Berdasar Jangka Waktu 2.5 Pengelompokan Anggaran 2.6 Anggaran Komprehensif 2.7 Anggaran parsial 2.8 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 2.9 Penugasan Internet BAB 3 JENIS-JENIS ANGGARAN 3.1 Pendahuluan 3.2 Jenis Persediaan di Perusahaan Manufaktur 3.3 Jenis dan Penggolongan Biaya 3.4 Arus Biaya 3.5 Perilaku Biaya 3.6 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 3.7 Penugasan Internet BAB 4 JENIS-JENIS ANGGARAN 4.1 Pendahuluan 4.2 Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan 4.3 Pengelompokan Anggaran Penjualan 4.4 Taksiran Penjualan 4.5 Penetapan Harga Jual 4.6 Anggaran Penjualan 4.7 Tanggung Jawab Sosial dan Etika

6 4.8 Penugasan Internet BAB 5 JENIS-JENIS ANGGARAN 5.1 Pendahuluan 5.2 Fungsi Anggaran Produksi 5.3 Kebijakan Anggaran Produksi 5.4 Kebijakan Persediaan 5.6 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 5.7 Penugasan Internet BAB 6 JENIS-JENIS ANGGARAN 6.1 Pendahuluan 6.2 Anggaran Kebutuhan Bahan Baku 6.3 Anggaran Pembelian Bahan Baku 6.4 Anggaran Persediaan Bahan Baku 6.5 Anggaran Biaya Bahan Baku 6.6 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 6.7 Penugasan Internet BAB 7 JENIS-JENIS ANGGARAN 7.1 Pendahuluan 7.2 Tenaga Kerja Langsung dan Tenaga Kerja Tidak Langsung 7.3 Sistem Pembayaran Upah 7.4 Cara Penentuan Jam Kerja Langsung 7.5 Anggaran Jam Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Langsung 7.6 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 7.7 Penugasan Internet BAB 8 ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK 8.1 Pendahuluan 8.2 Pentingnya Anggaran BOP 8.3 Perilaku BOP 8.4 Jenis-Jenis BOP 8.5 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan BOP 8.6 Alokasi BOP 8.7 Langkah-Langkah Penentuan Tarip BOP 8.8 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 8.9 Penugasan Internet BAB 9 ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL 9.1 Pendahuluan 9.2 Biaya Pemasaran 9.3 Biaya Administrasi dan Umum 9.4 Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional 9.5 Penyusunan Anggaran Biaya Operasional 9.6 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 9.7 Penugasan Internet BAB 10 ANGGARAN VARIABEL 10.1 Pendahuluan 10.2 Perilaku Biaya 10.3 Manfaat Anggaran Variabel

7 10.4 Hal Penting dalam Anggaran Variabel 10.5 Penentuan Variabilitas Biaya 10.6 Pentingnya Anggaran Variabel 10.7 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 10.8 Penugasan Internet BAB 11 ANGGARAN LABA 11.1 Pendahuluan 11.2 Prosedur Penyusunan Anggaran Laba 11.3 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 11.4 Penugasan Internet BAB 12 ANGGARAN PIUTANG, UTANG DAN KAS 12.1 Pendahuluan 12.2 Pengertian dan Manfaat Anggaran Piutang 12.3 Pengertian dan Manfaat Anggaran Utang 12.4 Pengertian dan Manfaat Anggaran Kas 12.5Penyusunan Anggaran Kas 12.6Tanggung Jawab Sosial dan Etika 12.7 Penugasan Internet BAB 13 ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG 13.1 Pendahuluan 13.2 Hal-hal Penting dalam Anggaran Perusahaan Dagang 13.3 Anggaran Perusahaan Dagang 13.4 Anggaran Induk pada Perusahaan Dagang 13.5 Tanggung Jawab Sosial dan Etika 13.6 Penugasan Internet BAB 14 ANGGARAN PERUSAHAAN JASA 14.1 Pendahuluan 14.2 Anggaran Perusahaan 14.3 Jasa Tanggung Jawab Sosial dan Etika 14.4 Penugasan Internet Daftar Pustaka Glosarium Indeks Biodata

8 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari Bab 1, Mahasiswa diharapkan mampu; 1. Mendefinisikan tentang anggaran, penganggaran, ramalan dan proyeksi 2. Menjelaskan ciri-ciri anggaran 3. Menjelaskan fungsi anggaran 4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran 5. Menjelaskan tujuan anggaran 6. Menjelaskan syarat sifat anggaran 7. Menjelaskan tahap penyusunan anggaran 8. Menjelaskan kelebihan dan kelemahan anggaran

9 9. Menjelaskan hubungan penganggaran dan akuntansi 10. Mendiskusikan isu yang mendasari tanggung jawab sosial dan etika 11. Menjelaskan hasil dari penugasan internet

10 BAB I KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1.1. PENDAHULUAN Begitu banyak perusahaan dengan berbagai aktifitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Perusahaan jasa menjual produk nonfisik, perusahaan dagang membeli dan mendistribusikan barang, perusahaan manufaktur membeli bahan mentah, memprosesnya menjadi barang jadi dan menjualnya kepada konsumen. Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi pemiliknya. Untuk dapat menghasilkan laba, suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat. Untuk bisa menghasilkan suatu produk tertentu, setiap perusahaan harus memiliki berbagai sumber daya dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Sumber daya tersebut berupa; tanah, mesin, peralatan, modal, bahan baku, tenaga kerja, dan lain lain. Tanpa memiliki sumber daya dan produk, maka suatu organisasi tidak dapat disebut perusahaan. Karena perusahaan adalah organisasi dimana sumber daya seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau jasa untuk pelanggan. Setiap perusahaan harus menentukan produk apa yang akan dijual dengan melihat berbagai peluang yang ada di pasar. Setelah diketahui produk apa yang akan dihasilkan, perusahaan harus mencari sumber daya untuk menghasilkan produk tersebut, mulai dari bahan baku yang dibutuhkan, mesin untuk menghasilkan produk tersebut, tenaga kerja yang mengerjakan proses produksi hingga bagaimana menjual produk tersebut kepada masyarakat. Dalam proses menghasilkan dan memasarkan produk tersebut, perusahaan perlu membuat perencanaan yang baik agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai PENGERTIAN ANGGARAN

11 Rencana kerja perusahaan dituangkan dalam bentuk sederetan angka yang merupakan target pencapaian perusahaan. Penulisan dalam bentuk angka bertujuan untuk memudahkan anggota organisasi melihat target yang ingin dicapai perusahaan di dalam suatu periode tertentu. Rencana kerja tersebut merupakan suatu sasaran resmi perusahaan yang harus diupayakan untuk dicapai oleh seluruh anggota organisasi. Langkah-langkah positif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan di dalam anggaran. Anggaran juga harus disusun dengan menggunakan suatu urutan tertentu untuk mempermudah anggota organisasi memahami target yang harus dicapai oleh perusahaan dan untuk melihat hubungan antara satu bagian rencana kerja dengan bagian lain. Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis. Penganggaran adalah proses, mulai dari tahap persiapan penyusunan rencana, pengumpulan data dan informasi sampai pada tahap pengawasan dan evaluasi dari rencana tertentu Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang, biasanya anggaran dibuat untuk satu tahun kegiatan. Oleh karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan. Penganggaran merupakan komitmen resmi manajemen yang terkait dengan harapan manajemen tentang pendapatan, biaya dan beragam transaksi keuangan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Anggaran memiliki kemiripan dengan ramalan dan proyeksi. Tetapi antara anggaran dengan ramalan maupun proyeksi memiliki perbedaan. Ramalan adalah prediksi tentang apa yang

12 akan terjadi tanpa ada usaha dari peramal untuk memperbaharuai apa yang akan terjadi agar sesuai dengan ramalan. Ramalan merupakan taksiran mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang. Tetapi ramalan lebih dipengaruhi dan ditentukan oleh faktor-faktor diluar pembuat peramal. Si peramal tidak memiliki kemampuan untuk mengubah ramalan tersebut agar terjadi atau tidak terjadi bahkan peramal tidak bertanggung jawab terhadap perbedaan ramalan dengan kenyataan. Sedangkan anggaran disusun sebagai sesuatu yang akan dikerjakan organisasi di masa mendatang. Dan perusahaan memiliki kemampuan untuk merealisasikan atau menggagalkan rencana tersebut. Kerena itu di dalam menyusun anggaran, adalah realisasi atau tidaknya anggaran tersebut. Realisasi berarti anggaran disusun sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Anggaran yang tidak realistis adalah anggaran yang memperhitungkan kemampuan sumber daya perusahaan yang sekaligus memberikan motivasi bagi manajemen untuk mencapainya. Dari sudut pandang manajemen, ramalan keuangan hanya merupakan alat perencanaan. Sedangkan anggaran adalah alat perencanaan sekaligus alat pengendalian. Karena itu semua anggaran mencakup elemen perencanaan keuangan, dalam arti bahwa penyusunan anggaran tidak dapat dituntut tanggung jawabnya atas kejadian-kejadian tertentu yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai sasaran yang dianggarkan. Proyeksi adalah pemikiran apa yang akan terjadi jika suatu kondisi atau situasi yang lain terjadi terlebih dulu. Proyeksi merupakan prediksi tentang suatu yang akan terjadi dimasa mendatang, tetapi dengan suatu persyaratan tertentu. Proyeksi bersifat lebih pasif dan merupakan efek dari aktifitas lain, anggaran memerlukan serangkaian langkah aktif. Langkah-langkah aktif harus diambil oleh organisasi untuk merealisasikan apa yang direncanakan di dalam anggaran CIRI-CIRI ANGGARAN

13 Tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran, anggaran memiliki beberapa ciri khusus yang membedakan dengan sekedar rencana, antara lain: 1. Ditanyakan dalam satu moneter dan didukung oleh non moneter seperti unit. Tujuan penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter untuk mempermudah membaca dan usaha untuk memahami rencana tersebut. 2. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun, tapi dapat juga disusun untuk waktu lebih pendek, tiga bulan misalnya, atau untuk waktu lebih panjang, seperti lima tahunan. Batas waktu di dalam penyusunan anggaran akan berfungsi untuk memberikan batasan rencana kerja tersebut. 3. Mengandung komitmen manajemen. Anggaran harus disertai dengan upaya pihak manajemen dan seluruh anggora organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius dari pihak manajemen untuk mencapainya, maka penyusunan anggaran tidak akan banyak manfaatnya bagi perusahaan. Karena itu dalam penyusunan anggaran, perusahaan harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang memiliki perusahaan untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah realistis. 4. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksanaan anggaran. Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan atasan pihak penyusun. 5. Setelah disetujui, anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus. Anggaran tidak setiap saat dan dalam segala keadaan boleh diubah oleh manajemen. Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahaan asumsi internal dan eksternal memaksa untuk mengubah anggaran karena jika dipertahaankan akan membuat anggaran tidak relevan lagi dengan situasi yang ada. 6. Jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan, harus dianalisis penyebabnya. Karena tanpa ada analisis terhadap penyimpangan, maka potensi terjadinya penyimpangan untuk terulang lagi di masa mendatang menjadi besar. Tujuan analisis penyimpangan untuk mencari penyebab penyimpangan, agar tidak terulang lagi di masa mendatang dan agar

14 penyusunan anggaran di kemudian hari menjadi lebih relevan dengan situasi yang ada FUNGSI ANGGARAN Untuk mencapai tujuan perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum seluruh fungsi di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi pokok, yaitu fungsi: 1. Planning (Perencanaan) Dalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebagainya. Di dalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di masa mendatang. Termasuk di dalamnya menetapkan produk yang akan dihasilkan, cara menghasilkannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut, cara memasarkan produk tersebut dan sebagainya. 2. Organizing (Pengorganisasian) Setelah tujuan perusahaan ditetapkan, maka perusahaan harus mencari sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan tersebut. Perencanaan yang diperlukan meliputi upaya memperoleh bahan baku, mencari mesin yang gunakan untuk mengelola bahan tersebut, bangunan yang dibutuhkan untuk pabrik tersebut, mencari tenaga kerja beserta dengan kualifikasi yang dibutuhkan, mencari modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang direncanakan dan sebagainya. 3. Actuating (Menggerakkan) Setelah sumber daya yang dibutuhkan diperoleh, tugas manajemen selanjutnya adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumber daya yang telah dimiliki perusahaan tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

15 Setiap sumber daya yang ada harus diarahkan, dikoordinasikan satu dengan yang lainnya agar dapat bekerja optimal untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Controlling (Pengendalian) Setelah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan diperoleh dan diarahkan untuk bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, maka langkah selanjutnya memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut telah bekerja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat perusahaan, untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan secara umum dapat dicapai. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya untuk menjamin bahwa setiap sumber daya organisasi telah bekerja dengan efisien dan efektif. Anggaran memiliki fungsi yang berkaitan erat dengan empat fungsi manajemen tersebut. Keempat fungsi tersebut merupakan suatu kesatuan fungsi yang saling terkait satu dengan lainnya dan tidak terpisahkan. Hubungan anggaran dengan keempat fungsi tersebut merupakan suatu fungsi yang terintegrasi satu dengan lainnya. Planning Organizing Actuating Controllin g Tahap melaksanakan rencana Memastikan bahwa pelaksanaan sesuai rencana Berkaitan dengan keempat fungsi utama manajemen tersebut, anggaran memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai: 1. Dalam bidang perencanaan a. Mendasarkan pada penyelidikan-penyelidikan dan penelitian-penelitian, anggaran bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan keuangan, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan, promosi, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.

16 b. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk waktu panjang, akan membantu dalam mengerahkan secara tepat tenagatenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga operasional. c. Untuk membantu atau menunjang kebijakan-kebijakan perusahaan d. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis (dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih kegiatan yang dapat dilaksanakan dan yang tidak. e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Majikan yang baik akan mempedulikan kesejahteraan pegawainya, perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik dapat menghindari kelebihan dan kekurangan tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan atau produk yang tidak tertangani karena kurang karyawan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakibatkan tidak stabilnya produksi yang berakibat pada tidak terpenuhinya target pemasaran dan berakibat pada target laba. f. Pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum. 2. Dalam bidang koordinasi a. Membantu mengkoordinasikan sumber daya manusia dengan perusahaan. Manajer yang tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang akan frustasi dan merasa makin lama semakin tidak mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (berupa budget)

17 membantu manajer mengatasi masalah ini, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dikelolanya. b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai dengan keadaan dunia usaha yang akan dihadapi. c. Menempatkan penggunaan modal pada kegiatan-kegiatan yang menguntungkan secara seimbang. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus mempelajari terlebih dahulu kegiatan-kegiatan yang paling menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan penggajian pegawai. Kedua bagian tersebut harus seimbang. Tanpa perencanaan yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan penjualan atau produksi. d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahankelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki. 3. Dalam bidang pengawasan a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh

18 menyimpang dari rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian tinggi. b. Untuk pencegahan pemborosan-pemborosan. Pengendalian terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan. Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah: 1. Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagi alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian. 2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan, bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja perusahaan dapat lebih baik. 3. Sebagai alat pengkoordinasian kerja. Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya sistem anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antar bagian (divisi). 4. Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Penentuan standar yang

19 sembarangan tanpa didasari pengetahuan dapat menimbulkan masalah mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau ketidakpuasan, sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja. 5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya PERTIMBANGAN DALAM PENYUSUNAN Didalam penyusunan anggaran terdapat berbagai pertimbangan yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait harus diperhatikan di dalam proses penyusunan anggaran antara lain: 1. Tingkat Kesulitan Anggaran Anggaran yang terlalu sulit untuk dicapai membuat pelaksanaan anggaran tidak akan bersemangat dalam mencapainya. Anggaran yang terlalu mudah dicapai, mungkin dapat membuat pelaksanaan anggaran tidak berprestasi sesuai kemampuan maksimalnya karena kurang motivasi. Karena itu anggaran harus dibuat seoptimal dan serealistis mungkin agar dapat dicapai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan tapi juga tidak terlalu mudah untuk mencapainya. 2. Partisipasi Manajemen Puncak Manajemen puncak harus berpartisipasi dalam meninjau dan mengesahkan anggaran. Anggaran yang dibuat tanpa pengesahan dari manajemen puncak,

20 akan besar kemungkinan bagi para pelaksana anggaran untuk membuat anggaran yang mudah dicapai. 3. Keadilan Agar anggaran efektif, pelaksanaan anggaran harus percaya bahwa anggaran ini memang adil. Sistem anggaran biasanya merupakan sistem dari bawah ke atas (bottom up), dimana pelaksanaan anggaran yang menyiapkan usulan anggaran tersebut. Disamping itu, tingkat kesulitan di antara para pelaksana anggaran harus sejajar, agar tidak menimbulkan kecemburuan antara satu bagian dengan bagian lain pada pelaksanan anggaran. 4. Depertemen Anggaran Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara rinci, dan memastikan bahwa informasi yang terkandung di dalam anggaran akurat. Departemen anggaran memastikan bahwa anggaran yang disusun tidak mengandung kelonggaran yang terlalu berlebihan dan juga tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan. 5. Struktur Organisasi Struktur organisasi akan berpengaruh terhadap proses penyusunan anggaran. Pelaksana anggaran yang diberi kewenangan berpartisipasi dalam perencanaan anggaran, lebih merasa puas dalam pelaksanaan anggaran. 6. Sumber Daya Perusahaan Pihak manajemen harus mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan rencana kerja perusahaan tersebut. Mengabaikan kemampuan dan sumber daya perusahaan dalam menyusun anggaran, hanya akan membuat frutrasi anggota organisasi karena anggaran yang disusun memiliki target terlalu tinggi TUJUAN ANGGARAN Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh perusahaan memiliki tujuan sebagai berikut:

21 1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen. 2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan. 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. 4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya. 5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi SYARAT SIFAT ANGGARAN Untuk mengoptimalkan kegunaan anggaran, penyusunan anggaran perlu memperhatikan beberapa syarat sifat anggaran seperti berikut: 1. Realistis artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. 2. Luwes artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan yang mungkin berubah. Untuk itu pihak manajemen perlu mengamati perubahan lingkungan yang terus menerus terjadi agar dapat melakukan penyesuaian bilamana diperlukan. 3. Kontinyu artinya membutuhkan perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.

22 1. 8. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN Berikut ini adalah tahapan proses penyusunan Anggaran Perusahaan: 1. Identifikasi dan Evaluasi Variabel Eksternal (trendwatching) Trendwatcing merupakan pengamatan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. Ada 2 (dua) jenis lingkungan yang berpengaruh besar pada perusahaan, yaitu: a. Lingkungan makro Lingkungan makro terdiri dari empat kekuatan pokok antara lain politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan sosial. b. Lingkungan industri Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu melakukan analisis trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini tidak dapat dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh perusahaan. Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain: 1) Ancaman organisasi baru yang memasuki industri; 2) Kekuatan pemasok; 3) Kekuatan pembeli; 4) Dampak produk subsitusi; 5) Persaingan dalam industri. Identifikasi variabel eksternal ini mencakup suatu pertimbangan untuk memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan, sehingga manajemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan. Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini atau analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan dalam dua tahap, yaitu: a. Analisis ekstern

23 Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. b. Analisis intern Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern perusahaan. 2. Pengembangan Tujuan Umum Perusahaan Suatu perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh perusahaan sebelum merumuskan strategi. Tujuan umum ini berisi tentang: a. Misi Misi berfungsi sebagai pemfokus dan pemberi makna terhadap kehidupan kerja seluruh anggota organisasi. Misi harus menetapkan bisnis perusahaan terpisah dari bisnis pesaing. b. Visi Visi harus menjelaskan kondisi masa depan dari organisasi yang hendak diwujudkan. c. Keyakinan dasar Merupakan keyakinan tentang kebenaran misi, visi dan langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi. Keyakinan dasar ini merupakan pemicu semangat seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan. d. Nilai dasar Merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi dan mampu memandu mereka untuk memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk menuju masa depan. Nilai dasar ini berfungsi sebagai pembatas pengambilan keputusan oleh para anggota dalam rangka mewujudkan visi demi tercapainya tujuan perusahaan. Visi menjadi dasar perumusan tujuan perusahaan, karena tujuan merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Tujuan umum perusahaan menggambarkan fondasi dasar tempat mengembangkan dan memperkuat kebanggaan pada perusahaan bagi manajer, karyawan lain, pemilik,

24 pelanggan, dan perusahaan lain yang berhubungan secara komersial. 3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran adalah untuk mengarahkan pernyataan tujuan umum ke informasi perencanaan yang lebih spesifik. Manajemen eksekutif harus melaksanakan kepemimpinan pada tahap perencanaan ini sehingga ada kerangka kerja yang nyata, jelas dan realistis dalam operasi yang akan dilaksanakan untuk pencapaian sasaran yang bersifat khusus. Sasaran khusus ini akan digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. 4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan Strategi perusahaan adalah sasaran dasar, cara dan taktik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Tujuan dari pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan umum yang direncanakan dan sasaran spesifik. Strategi memberikan garis besar rencana tindakan bagi perusahaan. Manajemen eksekutif harus kreatif dan langsung terlibat dalam pengembangan dan penyesuaian strategi baru yang sedang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan yang dikuasai manajemen. Selain formulasi strategi, penilaian kembali strategi secara periodik juga penting untuk menganalisis secara teliti semua variabel yang relevan dan akibat yang mungkin terjadi atas perusahaan dimasa yang akan datang. Setiap alternatif strategi harus dievaluasi secara mendalam dengan cara mengidentifikasi manfaat dan kelemahan utama setiap strategi tersebut, termasuk asumsi yang mendasari. Berikut kriteria untuk mengevaluasi strategi: a. Konsistensi, yaitu rencana tindakan yang mendukung satu dengan yang lain; b. Realistik, yaitu rencana tindakan yang dipilih dapat dicapai meskipun berisi tantangan;

25 c. Fokus pada pencarian peluang dan penyelesaian masalah, yaitu rencana yang dipilih akan dapat mewujudkan peluang dan menyelesaikan masalah utama dan mengarah ke isu strategi utama; d. Bermanfaat bagi customer, rencana harus memberikan nilai bagi customer. 5. Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif Manajer eksekutif mengkomunikasikan materi perencanaan kepada semua tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perencanaan laba strategis dan taktis untuk tahun anggaran mendatang. Tahap ini merupakan tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah. Tahap ini juga menjelaskan tujuan umum, sasaran spesifik, strategi perusahaan dan segala macam instruksi manajemen eksekutif yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana laba yang strategis dan taktis. Perusahaan memerlukan suatu alat yang dikenal dengan cascading, yaitu alat untuk mengkomunikasikan sasaran dan strategi ke jenjang organisasi yang lebih rendah. Cascading pada dasarnya adalah proses pengubahan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi anggota organisasi melalui perilaku operasional. Cascading menjadi suatu proses sistematik penginternalisasian misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi organisasi ke dalam diri setiap personel perusahaan sehingga menjadi share mission, share vision, share beliefs, share value dan share strategies. 6. Persiapan dan Evaluasi Perencanaan Proyek Konsep anggaran yang komprehensif mencakup suatu pendekatan yang sistematis dan terintegrasi untuk membuat perencanan proyek, perencanaan taktis dan perencanan strategik. Setiap manajemen perlu mengembangkan tabel/grafik berdimensi waktu untuk keperluan pengambilan keputusan dan perencanaan pada sub unitnya. Dalam tabel/grafik berdimensi waktu, biasanya terdapat dua rencana, yaitu:

26 a. Rencana proyek Rencana ini meliputi horizon waktu yang berbeda-beda karena setiap proyek mempunyai dimensi waktu yang unik, misalny: rencana untuk memperbaiki produk yang ada, fasilitas fisik yang baru. b. Rencana periodik Merupakan kebutuhan manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi dalam jangka waktu yang relatif singkat dan konsisten secara interim. 7. Pengembangan dan Persetujuan Rencana Laba Strategis dan Taktis Setelah manajer pusat tanggung jawab menerima instruksi perencanaan manajemen eksekutif, maka manajer dari berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun secara bersamaan. Rencana laba strategik jangka panjang merupakan perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang relatif lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima tahun. Rencana laba strategik jangka panjang dibuat sesuai dengan tujuan umum perusahaan, sasaran strategik, dan strategi jangka panjang yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian formal dari rencana ini meliputi: laporan laba/rugi, neraca, proyeksi arus kas, rencana belanja modal, tuntutan karyawan, rencana penelitian dan rencana penetrasi pasar jangka panjang. Rencana jangka panjang meliputi semua bidang aktivitas utama yang diantisipasi: a. Penjualan, harga pokok dan laba; b. Proyek besar dan penambahan investasi modal; c. Arus kas dan pembiayaan; d. Kebutuhan dan persyaratan personel; e. Pengembalian investasi; f. Penelitian dan pengembangan; g. Informasi tentang persaingan dipasar dan analisis pangsa pasar.

27 Rencana laba taktis merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan perusahaan. Para pemangku kepentingan yang berkepentingan biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana laba secara periodik, laporan kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Laporan rencana dan progress biasanya dibuat bulanan, tiga bulanan atau tahunan. Bila kedua rencana laba tersebut selesai dibuat, proses persetujuan dimulai, apakah rencana disetujui, tidak disetujui atau saran perbaikan. Setelah proses persetujuan selesai, berbagai rencana dan program dari pusat tanggung jawab utama digabungkan ke dalam semua rencana laba strategis dan taktis bagi perusahaan dalam satu kesatuan. 8. Pelaksanaan Rencana Laba Pelaksanaan rencana manajemen yang telah dikembangkan dan disetujui dalam proses perencanaan melibatkan fungsi manajemen yaitu pengarahan bawahan dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Manajemen yang efektif di semua tingkat mengharuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan dan dimengerti oleh bawahannya. Perencanaan laba yang luas dan program pengendalian dapat membantu melaksanakan fungsi ini. Rencana, strategi, dan kebijakan yang dibuat melalui partisipasi yang besar menetapkan dasar bagi komunikasi yang efektif. 9. Penggunaan Laporan Kinerja Periodik Setelah rencana laba diimplementasikan selama periode tertentu, maka diperlukan laporan kinerja periodik yang dibuat berdasarkan laporan bulanan. Laporan kinerja ini mencakup: a. Laporan kinerja aktual periodik; b. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan; c. Memperlihatkan setiap perbedaan sebagai variansi kinerja yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

28 Perbedaan yang jelas harus dibuat antara laporan keuangan ekternal dan internal. Laporan internal dapat diklasifikasikan menjadi: a. Laporan statistik yang memberikan statistik kuantitatif internal dasar mengenai operasi perusahaan; b. Laporan manajerial yang khusus mengenai masalah yang tidak berulang dan masalah khusus; c. Laporan kinerja periodik. d. Laporan kinerja jangka pendek penting untuk pengendalian yang efektif. 10. Penggunaan Anggaran Biaya Fleksibel Konsep anggaran fleksibel (anggaran variabel) hanya digunakan pada biaya yang terpisah dari rencana laba, sehingga anggaran variabel hanya bersifat tambahan. Anggaran fleksibel memberikan informasi yang realistik mengenai biaya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah anggaran untuk berbagai macam volume output atau tingkat aktivitas dari setiap pusat tanggung jawab. 11. Penerapan Tindak Lanjut Tahap ini untuk menentukan sebab dan akibat. Variansi kinerja adalah sebuah akibat (hasil), manajemen harus dapat menentukan sebab yang mendasarinya. Identifikasi sebab adalah tanggung jawab manajemen lini. Analisis untuk menentukan sebab akibat ini harus diprioritaskan untuk menentukan variasi kinerja yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Pada kasus yang tidak menguntungkan, setelah berhasil mengidentifikasi sebab yang mendasari, maka ditentukan alternatif tindakan perbaikan yang akan diterapkan. Dalam kasus variansi yang menguntungkan, sebab yang mendasari juga harus diidentifikasi. Penyebab yang mendasari dapat menjadi informasi yang bernilai bagi peningkatan efisiensi dan bagi pengembangan dukungan yang positif pada operasi dan bagi karyawan yang kurang berhasil.

29 1.9. KELEBIHAN ANGGARAN Berikut beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik yaitu: 1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang dilakukan. Analisis bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. 3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. 4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan. 5. Mengingat setiap manajer/penyelia dilibatkan dalam penyusunan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta KELEMAHAN ANGGARAN Di samping beberapa keunggulan tersebut, terdapat beberapa kelemahan antara lain: 1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini

30 menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat. 3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran. 4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup HUBUNGAN PENGANGGARAN DAN AKUNTANSI Penganggaran dengan akuntansi mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Hubungan keduanya tersebut dapat dijelaskan berikut ini: 1. Akuntansi menyediakan data historis yang dapat digunakan untuk tujuan analisis dalam menyusun rencana perusahaan (anggaran). 2. Komponen penganggaran yang dinyatakan secara finansial, disusun dalam format akuntansi dengan menggunakan system informasi akuntansi yang sama. 3. Akuntansi menyediakan data aktual untuk dibandingkan dengan data anggaran sebagai dasar untuk evaluasi kinerja TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA Ati adalah salah satu mahasiswa yang pintar dan anaknya kaya tapi kurang rajin dan sering menggunakan jalan pintas untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, suatu saat ada tugas dari dosen yang harus segera dikumpulkan, karena Ati tidak punya banyak waktu untuk menyelesaikan tugasnya maka Ati menggunakan jalan pintas dengan cara membeli tugas temannya dengan mengganti identitas temannya dengan identitas dirinya. Identifikasi masalah etis yang telah dilakukan oleh Ati, dan berikan alasan yang mendasari kesimpulan Saudara

31 PENUGASAN INTERNET Apa yang dapat saudara pelajari mengenai penganggaran dari internet? Kunjungi Website perusahaan terbuka terkemuka. Review proses penyusunan anggaran pada perusahaan tersebut. Analisis yang diperlukan adalah: a. Nama perusahaan b. Struktur kepemilikan perusahaan c. Proses penyusunan anggaran yang ada pada perusahaan Kesimpulan apa yang dapat saudara sajikan

32 PERTANYAAN AKHIR BAB 1. Apa yang dimaksud dengan anggaran dan penganggaran? 2. Sebutkan perbedaan anggaran, ramalan dan proyeksi! 3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran! 4. Apa yang dimaksud dengan anggaran bisnis? 5. Bagaimana hubungan antara anggaran bisnis dengan ilmu manajemen? 6. Sebutkan dan jelaskan fungsi anggaran secara lengkap? 7. Jelaskan cakupan yang ada pada anggaran keuangan? 8. Hal apa yang perlu dipetimbangkan dalam penyusunan anggaran? jelaskan secara singkat! 9. Bagaimana anggaran pendapatan dapat disusun dengan baik?

33 10. Apa saja tujuan disusunnya anggaran? 11. Apa kelebihan dan kelemahan anggaran? 12. Bagaimana hubungan antara penganggaran dan akuntansi?

34 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari Bab 2, mahasiswa diharapkan mampu; 12. Menjelaskan jenis anggaran 13. Menjelaskan pengelompokan anggaran 14. Menjelaskan anggaran komperehensif dan parsial 15. Mendiskusikan isu yang mendasari tanggung jawab sosial dan etika 16. Menjelaskan hasil dari penugasan internet

35 BAB II JENIS JENIS ANGGARAN 2.1. PENDAHULUAN Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka anggaran perusahaan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu bisa berbeda baik dari segi isi, bentuk, maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada di dalam perusahaan, maka perlu di ketahui cara penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan di dalam memisahkan masing-masing anggaran yang ada di dalam perusahaan tersebut. Berikut jenis-jenis anggaran: 2.2. JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN BERDASAR RUANG LINGKUP Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya anggaran dibedakan menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif sesuai ruang lingkup atau intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun budget dengan ruang lingkup yang menyeluruh atau anggaran komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi. Kadang perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannya cara ini dipilih karena pertimbangan praktis. Ataupun membatasi perencanaan segi keuangan

36 saja, karena perusahaan sedang mengalami kesulitan di bidang ini. Alasan lain karena tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran komprehensif JENIS ANGGARAN BERDASAR FLEKSIBILITAS Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu anggaran tetap (fixed budget) dan anggaran kontinyu (Continuous bubget). Fixed budget adalah budget yang disusun untuk periode waktu tertentu di mana volumenya sudah direncanakan revenue, cost dan expenses. Dalam fixed budget tidak diadakan reviewing secara periodik. Penyusunan budget dengan cara ini jarang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan karena asumsi dasar yang dipakai dalam penyusunan anggaran tidak berubah sama sekali. Padahal dalam kenyataannya, asumsi dasar tersebut selalu harus diubah, karena harus selalu disesuaikan dengan perubahan-perubahan lingkungan yang ada. Penyusunan budget dengan cara continuos budget mempunyai karakteristikkarakteristik diantaranya: 1. Penyusunannya menurut periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan volume tersebut disusun rencana revenue, cost dan expenses. 2. Untuk mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka secara periodik dilakukan penilaian kembali. Bila sudah tidak reliable, maka asumsi harus diubah. Penilaian kembali, dapat dilakukan setiap kwartal atau semester. Perusahaan yang merasakan sering terjadinya perubahan lingkungan, merasa perlu untuk mengadakan penilaian kembali relatif lebih sering, sedangkan perusahaan yang merasa jarang menghadapi perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kegiatannya,

37 menganggap bahwa enam bulan sekali adalah jangka waktu paling tepat untuk mengadakan penilaian kembali. 3. Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir dimiliki. Pemanfaatan budget continuous memiliki syarat sebagai berikut: 1. Memerlukan perekaman data ekstern secara terus menerus guna mengetahui adanya perubahan lingkungan. 2. Memerlukan sistem dan personalia akuntansi yang cepat dapat merekam, menganalisa serta melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dalam realisasi JENIS ANGGARAN PERUSAHAAN BERDASAR JANGKA WAKTU Jika anggaran perusahaan dipisahkan menurut jangka waktu anggaran, maka ada anggaran strategis (strategical budget ) untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun), berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti kebijakan perusahaan jangka panjang, gambaran perkembangan perusahaan dalam jangka panjang dan lain sebagainya. Di samping anggaran jangka panjang ini terdapat anggaran jangka pendek atau anggaran operasional yang disebut sebagai anggaran taktis (tactical budget). Anggaran taktis anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang PENGELOMPOKAN ANGGARAN Walaupun anggaran yang harus disusun perusahaan yang terdiri dari berbagai jenis anggaran, tetapi pada dasarnya anggaran perusahaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok anggaran, yaitu: A. Anggaran Operasional

38 Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu. Karena itu, anggaran operasional mencakup; 1) Anggaran Pendapatan Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk, wilayah pemasaran, kelompok konsumen atau kelompok wiraniaga. Di dalam kelompok anggaran ini biasanya terkandung pula ramalan tentang beberapa kondisi tertentu yang berada di luar kendali manajemen penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan dunia, perubahan harga jual pesaing, dan sebagainya, sehingga manajer pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran yang dianggarkan. Anggaran penjualan dirancang untuk mengukur efektifitas pemasaran. 2) Anggaran Biaya Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya bisanya disusun berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan. Kelompok anggaran biaya ini adalah: a. Anggaran biaya bahan baku adalah rencana besarnya biaya bahan baku yang akan dikeluarkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah rencana besarnya biaya yang dikeluaran perusahaan untuk membayar biaya tenaga kerja yang terlibat secara langsung di dalam proses produksi dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. c. Anggaran biaya overhead adalah rencana besarnya biaya produksi di luar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Anggaran ini

39 mencakup anggaran biaya bahan penolong, anggaran biaya tenaga kerja penolong, anggaran biaya pabrik, dan lain-lain. d. Anggaran biaya administrasi dan umum adalah biaya yang direncanakan untuk operasi kantor administratif di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran ini mencakup anggaran biaya listrik, air, telepon, gaji pegawai, biaya bunga, dll. 3) Anggaran Laba Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Anggaran laba sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran laba merupakan rangkuman dari keseluruhan anggaran laba dapat digunakan untuk: a. Mengalokasikan sumber daya b. Merencanakan dan mengkoordinasikan hasil kegiatan organisasi c. Alat pengecek akhir tentang efisiensi biaya yang dianggarkan d. Membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas kinerja keuangan perusahaan atau divisi. B. Anggaran Keuangan Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan. Anggaran ini tidak terkait secara langsung dengan aktivitas perusahaan untuk mengendalikan dan menjual produk perusahaan. Anggaran ini merupakan pendukung upaya perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk perusahaan. Anggaran keuangan mencakup beberapa jenis anggaran, yaitu: 1) Anggaran Investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli barangbarang modal atau barang-barang yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk perusahaan di masa mendatang dalam jangka panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung kantor, bangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian tanah dan sebagainya.

40 2) Anggaran Kas adalah rencana aktifitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. 3) Proyeksi Neraca adalah kondisi keuangan yang diinginkan perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang. Berarti, dalam proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta ingin dimiliki perusahaan beserta kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan perusahaan di masa mendatang ANGGARAN KOMPREHENSIF Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Anggaran komprehensip merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi. Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen. Secara lebih tegas istilah "Comprehensive" dalam penganggaran dapat diartikan sebagai: 1. Pemakaian secara lebih luas konsep-konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan. 2. Pemakaian total sistem approach dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran komprehensif, yaitu: 1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas daripada perusahaan. 2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan.

41 3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek. Berikut skema anggaran komprehensif. Dari skema tersebut dapat dilihat kaitan antara anggaran bidang tertentu dengan yang lain, sekaligus juga menunjukkan bagaimana proses penyusunan anggaran pada sebuah perusahaan. Data Penjualan Tahun Sebelumnya Ramalan Penjuala n Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Proyeksi Laba-Rugi Anggaran Biaya Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Proyeksi Neraca Anggaran Biaya Operasi Pemasaran administrasi 2.7. ANGGARAN PARSIAL Anggaran Parsial merupakan anggaran yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas atau dalam ruang lingkup yang sempit. Misalnya perusahaan hanya menyususn anggaran produksi saja, penjulan atau keuangan saja. Dalam anggaran parsial masing-masing bagian menyusun anggaran secara sendiri-sendiri, sehingga rencana tersebut disusun tidak terpadu, dibandingkan dengan anggaran komprehensip anggaran parsial lebih mudah disusun karena belum begitu kompleks. Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran secara parsial.

KONSEP DASAR BUDGETING

KONSEP DASAR BUDGETING KONSEP DASAR BUDGETING 1. Fungsi anggaran terkait dengan fungsi manajemen PERENCANAAN Umpan balik Umpan Maju PENGAWASAN PELAKSANAAN 2. Fungsi anggaran terkait dengan akuntansi Anggaran perusahaan memperkirakan

Lebih terperinci

:Adrianus Nola Pali. Nim : :Sistem Informasi. :Elearning Administrasi Bisnis. 1.A.Gambaran umum tentang Anggaran

:Adrianus Nola Pali. Nim : :Sistem Informasi. :Elearning Administrasi Bisnis. 1.A.Gambaran umum tentang Anggaran Nama :Adrianus Nola Pali Nim :14121049 Prodi Kelas Tugas :Sistem Informasi :21(PAGI) :Elearning Administrasi Bisnis 1.A.Gambaran umum tentang Anggaran a. Pengertian Anggran Dimaksudkan dengan Business

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain. Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Ellen, dkk (2002;1) Pengertian Anggaran Ellen, dkk (2002;1) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN Merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi

Lebih terperinci

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan

Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Pengertian ruang lingkup anggaran perusahaan Penganggaran Dan Anggaran (Budgeting and Budget) Penganggaran Perusahaan (Budgeting) yaitu suatu proses perencanaan dan pengendalian keuangan kegiatan operasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan

Lebih terperinci

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Anggaran Perusahaan. Disusun oleh : Dadang Hendra Winata ( ) Indra Kusuma Putra ( ) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Anggaran Perusahaan Disusun oleh : Dadang Hendra Winata (14080574100) Indra Kusuma Putra (14080574199) MP 14 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI S1 MANAJEMEN 2016 ANGGARAN PERUSAHAAN Anggaran

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN KOMP. PERANGGARAN 1 Materi 1 PENGENALAN PERANGGARAN Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Satuan Acara Perkuliahan 1. Gambaran Umum Anggaran 2. Dasar-dasar Perencanaan Dan Pengendalian Laba

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan, yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA TEBING TINGGI A. Pengertian Anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa BAB II KERANGKA TEORI 2. Kerangka Teori 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa Inggris. Namun, kata tersebut sebenarnya berasal dari Perancis

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, manajemen perusahaan memerlukan suatu tindakan yang hati-hati dan cermat, sehingga dalam setiap tindakan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis.

BAB II LANDASAN TEORI. diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Anggaran 2.1.1 Definisi Anggaran Pengertian Anggaran menurut Rudianto (2009 : hal 3) adalah sebagai berikut : Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan. Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN

BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN BAB 1 GAMBARAN UMUM TENTANG ANGGARAN Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana

Lebih terperinci

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan

ISI DAN PEMBAHASAN. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan PENYUSUNAN ANGGARAN Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan efektif. Untuk mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING)

Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING) Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING) Pengertian Perencanaan Merupakan salah satu fungsi manajemen dalam merumuskan sasaran atau tujuan organisasi serta menetapkan strategi untuk mencapai

Lebih terperinci

Analisa Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Operasional Pada CV. Bina Putra Nugraha

Analisa Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengendalian Kegiatan Operasional Pada CV. Bina Putra Nugraha Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Analisa Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan

Lebih terperinci

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN 2.1. Anggaran 2.1.1.Definisi Anggaran Pemahaman mengenai konsep anggaran dimulai dari memahami pengertian anggaran. Berikut ini adalah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari proses pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melakukan efisiensi serta

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo Tugas E-learning Administrasi Bisnis DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 Soal : 1. Berikan gambaran anggaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan. dukungan berbagai fungsi dalam bisnis dan akuntansi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Pengolongan Biaya Konsep biaya telah berkembang sesuai kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur, dimana informasi biaya sangat penting untuk penetapan harga, efisiensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat yang penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN

Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Penganggaran Perusahaan 1 BAB 1 ANGGARAN Anggaran merupakan unsur yang penting dalam perusahaan, karena anggaran digunakan manajemen dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam perencanaan dan pengendalian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Anggaran 2.2.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan rencana manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET

GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET GAMBARAN UMUM TENTANG BUDGET Oleh Fatchur Rohman, SE, M.Pd Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisnu Jepara Capaian pembelajaran Mampu mendiskripsikan anggaran Mampu mendiskripsikan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengobanan tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengobanan tertentu dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

Anggaran dan Siklus Anggaran

Anggaran dan Siklus Anggaran ANGGARAN INDUK DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Anggaran dan Siklus Anggaran Anggaran Pernyataan Kuantitatif Dari Suatu Rencana Kegiatan Yang Dibuat Manajemen Untuk Periode Tertentu Alat Yang Membantu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Minggu-1. Gambaran Umum Tentang Budget. Penganggaran Perusahaan. Administrasi Bisnis. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-1 Gambaran Umum Tentang Budget By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM Further Information : Mobile: 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Administrasi Bisnis Pokok Bahasan (1)

Lebih terperinci

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba)

KOMP. PERANGGARAN 1. Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) KOMP. PERANGGARAN 1 Materi DASAR PPL (perencanaan dan pengendalian laba) Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 2-1 DASAR-DASAR PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA 1. Pengertian PPL 2. Konsep PPL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut. Salah satunya adalah usaha transportasi. Transportasi

Lebih terperinci

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA 1 TUJUAN RENCANA PENJUALAN Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang Memasukkan kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Pengertian anggaran Anggaran merupakan pengembangan dari suatu rencana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENGELOLAAN USAHA BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Peranan Konsep tentang peranan yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto (2002:243) adalah : Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

Lebih terperinci

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi menurut M. Munandar (2001 : 1) mengemukakan pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, berkembang pula dunia usaha dewasa ini, terbukti dengan berdirinya perusahaan besar, perusahaan menengah dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Penganggaran (budgeting) menunjukan suatu proses sejak tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Komarudin dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen (1994:768) pengertian peranan adalah: 1. Bagian tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam

Lebih terperinci

PENJELASAN TENTANG ANGGARAN

PENJELASAN TENTANG ANGGARAN BAB 9 PENJELASAN TENTANG ANGGARAN Semua bisnis harus mempersiapkan anggaran. Anggaran membantu pemilik bisnis dan manajer untuk merencanakan ke depan, dan kemudian, melakukan pengendalian dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan berusaha untuk berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Anggaran Anggaran (Budgeting) merupakan alat perencanaan, pedoman, pengendalian dan alat pengawasan di bidang keuangan yang digunakan oleh perusahaan yang berorientasi

Lebih terperinci

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya. 10 BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA 2.1. Biaya Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan tidak akan dapat menghindari berbagai biaya yang harus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. 2.1.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Salah satu strategi pimpinan perusahaan dalam membuat usahanya menjadi produktif adalah akuntansi modern. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Penelitian : Fifi Irmalinda (2004) Judul Penelitian : Perencanaan dan Pengawasan Persediaan pada PT. Samafitro Perwakilan Medan Perumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rencana Kerja Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan Penggunaan anggaran di dalam perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut ini: (1) Terdapatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi situasi ekonomi dewasa ini. Perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan prestasinya baik dalam kinerja maupun dalam bentuk mutu produk atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pada era globalisasi, persaingan antara perusahaan satu dengan yang lainnya semakin ketat. Istilah globalisasi khususnya di dunia usaha telah menjadi

Lebih terperinci

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik Makalah Akuntasi Sektor Publik Akuntansi Manajemen Sektor Publik Disusun oleh: Sinta Okta Irma (14043022) Suci Ardiryanti (14043024) UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS EKONOMI 2015 BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Suatu perusahaan didirikan dengan maksud mencapai tujuan tertentu, yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang matang

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian anggaran terus-menerus mengalami perkembangan dan

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian anggaran terus-menerus mengalami perkembangan dan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Anggaran dan Fungsi Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus-menerus mengalami perkembangan dan mempunyai definisi yang beraneka ragam. Menurut Hansen

Lebih terperinci