BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Surya Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Penanaman Nilai-Nilai Karakter Abdullah bin Abu Kuhafah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN Karanganyar ini dilaksanakan di lingkungan MAN Karanganyar. Sekolah ini berlokasi di Jl. Ngaliyan No 4 Kabupaten Karanganyar. Penelitian di sekolah ini untuk mengetahui nilai-nilai karakter peserta didik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Peneliti melakukan penelitian di MAN Karanganyar dengan berbagai pertimbangan, antara lain: a. MAN Karanganyar berlatar belakang agama, berprinsip pada aturan Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. b. MAN Karanganyar merupakan salah satu sekolah setingkat SMA di Karanganyar yang telah melaksanakan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) berdasarkan Kurikulum 2013 dan mempunyai fasilitas yang mendukung, baik dari sarana dan prasarana serta dari Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Waktu Penelitian Penelitian itu dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Kegiatan penelitian secara rinci dijelaskan dalam tabel berikut: Table 3.1 Jadwal Penyusunan Kegiatan Penelitian No Kegiatan Tahun
2 Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Observasi Awal Penyusunan Proposal Kualifikasi Proposal Perizinan Pengumpulan Data Analisis Data B. B entuk dan Strateg i Peneliti an 7. Penyusunan Laporan 1. B entuk Penelitian Berdasarkan masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini, bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif karena memaparkan objek yang diteliti dengan tujuan mengetahui pelaksanaan penanaman nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Menurut Sutopo (2002: 111), penelitian kualitatif mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2006: 6). Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini berusaha mendeskripsikan tentang nilainilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). 2. Strategi Penelitian Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus Tunggal Terpancang, karena penelitian ini terarah pada satu karakteristik, artinya penelitian hanya dilakukan pada satu sasaran satu lokasi atau satu objek. Menurut Yin (1984: 18), studi kasus adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata
3 bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan. Pendekatan kasus terpancang merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dalam bentuk kesatuan watak dari obyek yang diteliti. H. B Sutopo (2006: 140) mengatakan bahwa studi penelitian disebut sebagai studi kasus tunggal, bilamana penelitian tersebut terarah pada sasaran dengan satu karakteristik. Apabila permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan sebelum peneliti terjun dan menggali permasalahan di lapangan, maka strategi penelitian pada kasus ini terpancang (embedded research). Aspekaspek tunggal dapat berupa satu orang atau lebih, satu kelompok atau lebih, satu organisasi atau lebih, satu desa, satu kecamatan, kabupaten, propinsi, Negara, bangsa atau lebih, tergantung adanya kesamaan karakteristiknya atau adanya keseragaman dalam banyak hal. Sedangkan terpancang artinya hanya mengkaji satu masalah saja dan sudah menentukan fokus penelitiannya berupa variabel utamanya yang akan dikaji berdasarkan tujuan dan minat penelitinya (Sutopo, 2002: 15&30). Studi kasus tunggal berarti penelitian mengarah pada satu sasaran dengan satu karakteristik yaitu penanaman nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah yang difokuskan pada satu sasaran dalam satu lokasi yaitu MAN Karanganyar dengan maksud memperoleh data yang lengkap dan mendalam. Kemudian, permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan peneliti sebelum terjun ke lapangan, maka sifat penelitian pada kasus ini adalah terpancang (embedded research). Fokus penelitian dalam kasus ini adalah analisis penanaman nilai-nilai karakter Abdulah bin Abu Kuhafah dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Berdasarkan bentuk dan strategi penelitian diatas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan di MAN Karanganyar antara lain pemahaman guru Sejarah Kebudayaan Islam MAN Karanganyar tentang nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah, pelaksanaan guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah melalui pembelajaran sejarah meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dan hasil akhir dari analisis penanaman nilai-nilai karakter Abdullah bin Abu Kuhafah. C. Sumber Data
4 Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Lexy J. Moleong (2006: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik. Data adalah sesuatu yang paling penting dalam setiap penelitian, jika tidak ada data maka mustahil kiranya penelitian akan dilaksanakan. Tidak semua data adalah penting, sehingga data harus dipilih sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2006: 157). Jenis sumber data secara menyeluruh yang digunakan dalam penelitian kualitatif berupa manusia dan tingkah lakunya, peristiwa, dokumen dan benda lain (Sutopo, 2006: 7). Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen dan lain-lain (Andi, 2012: 42). Dari pendapat ahli, maka sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini, meliputi: 1. Informan atau narasumber Informan merupakan orang yang dapat dimintai keterangan tentang suatu infromasi. H.B. Sutopo (2006: 6) peneliti dan informan memiliki posisi yang sama pentingnya. Orang yang ditunjuk sebagai sampel di dalam penelitian kualitatif bisa saja diganti dengan kebutuhan yang didasarkan pada kenyataan di lapangan penelitian. Informan yang dijadikan sumber yang berhubungan dengan penelitian ini adalah a. Wakil Kepala Urusan Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. b. Wali Kelas X MAN Karanganyar c. Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas X d. Guru BK MAN Karanganyar e. Perwakilan peserta didik kelas X di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. 2. Tempat, peristiwa atau aktivitas Tempat dan peristiwa yaitu kegiatan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas X Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. Data yang diperoleh dari aktifitas pembelajaran digunakan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, media yang digunakan pada waktu mengajar, sumber belajar Sejarah Kebudayaan Islam, materi yang
5 disampaikan, media yang digunakan waktu mengajar, interaksi antara guru dan siswa berupa tanggapan dari materi yang disampaikan, serta sistem evaluasi pada akhir pelajaran. 3. Dokumen atau arsip Dokumen atau arsip biasanya merupakan bahan tetulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen dan arsip bukan hanya menjadi sumber data yang penting bagi penelitian kesejarahan, tetapi juga dalam penelitian kualitatif pada umumnya (H.B Sutopo, 2006: 61-62). Menurut Lexy J. Moleong (2006: 216), dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumen atau arsip dari Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar berupa struktur kurikulum, visi dan misi sekolah, kalender akademik, silabus dan RPP. D. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan) Penelitian kualitatif menggunakan teknik pengambilan sampel atau cuplikan untuk memperoleh kelengkapan dan jenis data yang diperlukan. Teknik sampling atau cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan sumber data dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Sampling atau cuplikan berkaitan dengan pemilihan dan pembatasan. Jumlah serta jenis dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Peneliti memilih informasi berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan data dipercaya untuk menjadi sumber yang mantap (Sutopo, 2006: 62-64). Menurut Lexy J. Moleong (2007: 223), teknik sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (contructions). Sugiyono (2010: 15) mengemukakakan bahwa penelitian kualitatif adaah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilam sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball. Teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Menurut Sutopo (2002: 55), cuplikan dalam penelitian kualitatif memiliki peran dan fungsi yang berbeda dengan cuplikan di dalam penelitian kuantitatif. Cuplikan dalam penelitian
6 kualitatif juga dinyatakan sebagai internal sampling. Sampling dalam penelitian kualitatif dari sifatnya yang internal tersebut mengarah pada kemungkinan generalisasi teoritis. Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling antara lain: a. Purposive Sampling Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel penelitian dengan kecenderungan peneliti memilih informan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. b. Time Sampling Time Sampling adalah teknik penentuan sampel penelitian yang berkaitan dengan cuplikan waktu yang dipilih dan dipandang tepat untuk pengumpulan informasi sesuai dengan permasalahan yang dikaji. c. Snowball Sampling Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan bila peneliti ingin mengumulkan data yang berupa informasi dari informan dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih, karena tidak mengetahui kondisi dan struktur warga masyarakat dalam lokasi tersebut sehingga ia tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara pasti. Dalam snowball sampling, penelitian berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling mengetahui informasinya, sehingga ia akan mamu menggali data secara lengkap dan mendalam. Berdasarkan penjelasan diatas, maka teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Penelitian Kualitatif menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya. Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat purposive sampling. Dalam memilih informan yang dimaksud dalam purposive sampling di atas, peneliti akan memilih informan yang mengetahui informasi dan masalah secara mendalam. Peneliti hanya memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu Wakil Kepala Urusan Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar, Wali Kelas X MAN Karanganyar, Guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Guru BK MAN Karanganyar, Perwakilan peserta didik kelas X di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.
7 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data (Sugiyono, 2014: 62). Dalam penelitian ini ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percapakan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2007: 186). Menurut Kahn & Cannell (1957) dalam Sarosa (2012: 45), mengemukakan wawancara di definisikan dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Menurut Samiaji Sarosa (2012: 46), tipe wawancara dapat digolongkan berdasarkan seberapa tingkat formalitas dan terstrukturnya wawancara tersebut, yaitu: a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner yang sudah disusun sebelumnya sehingga memiliki standar yang sama. Wawancara terstruktur dilakukan dengan menanyakan daftar pertanyaan dalam sebuah kuesioner. b. Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur bersifat informal dan tidak ada pedoman apapun. Pewawancara tidak memerlukan daftar pertanyaan yang menuntun arah wawancara. c. Wawancara semi terstruktur Wawancara semi terstruktur adalah kompromi antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, jadi pewawancara sudak menyiapkan topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara sebelum aktivitas wawancara dilaksanakan. Pewawancara perlu menelusuri lebih jauh suatu topik berdasarkan jawaban yang diberikan pastisipan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Dalam melakukan wawancara, peneliti sudah membuat daftar pertanyaan sebagai pemandu wawancara sebelum aktivitas tersebut dilaksanakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap informan. Wawancara mendalam dapat dilakukan pada waktu dan kondisi konteks yang dianggap paling tepat guna mendapatkan data yang rinci, jujur dan mendalam. (Sutopo,
8 2006: 228). Melalui wawancara ini akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dari informan yang akan diwawancarai, karena wawancara bukan sekedar mengumpulkan data dari informan yang akan diwawancarai. Untuk melakukan wawancara dengan narasumber, peneliti mencari waktu dan kondisi yang tepat untuk mendapatkan data yang rinci dan mendalam. Adapun narasumber yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah wakil kepala kurikulum MAN Karanganyar, guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan peserta didik kelas X sebagai pendukung informasi yang telah diberikan untuk mencari data mengenai perencanaan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, pelaksanaan dan kondisi pada saat pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, evaluasi yang dilaksanakan serta hambatan yang dihadapi ketika berlangsungnya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN Karanganyar. 2. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung ataupun tidak langsung (Sutopo, 2006: 75). Menurut Sugiyono (2013: 64), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Menurut J.R Raco (2011: 112), observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan. Menurut Spradley (1980) dalam Sutopo (2002: 65) menjelaskan bahwa pelaksanaan teknik dalam observasi dikategorikan menjadi berikut ini: a. Observasi tak berperan Observasi tak berperan, peneliti sama sekali kehadirannya dalam melakukan observasi tidak diketahui oleh subjek yang diamati. b. Observasi berperan Observasi berperan terdiri dari 1) Observasi berperan pasif, bahwa dalam observasi ini perilaku dan kondisi lingkungan penelitian bisa dilakukan observasi baik secara formal ataupun informal. Secara formal dapat diamati dan secara informal pengamatan dapat dilakukan selama kunjungan.
9 2) Observasi berperan aktif, observasi ini merupakan cara khusus dan peneliti tidak bersikap pasif sebagai pengamat tetapi memainkan peran yang dimungkinkan dalam situasi yang berkaitan dengan penelitiannya, dengan mempertimbangkan akses yang busa diperolehnya yang bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data. 3) Observasi berperan jenuh, observasi ini diartikan bahwa peneliti memiliki peran dalam lokasi studinya, sehingga benar-benar terlibat dalam suatu kegiatan yang ditelitinya. Berdasarkan uraian pelaksanaan teknik dalam observasi, maka penelitian ini menggunakan teknik observasi berperan pasif. Teknik ini dilakukan peneliti untuk mengamati dan menggali informasi mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian menurut kondisi sebenarnya. Teknik ini bisa dilakukan secara formal atau pun informal. Secara formal dapat diamati sedangkan secara informal pengamatan jenis ini dapat dilakukan selama kunjungan. Observasi ini dilakukan untuk mengamati berbagai macam kegiatan dan peristiwa dalam pelaksanaan sejarah Kebudayaan Islam. Dalam observasi berperan pasif, peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya (Sutopo, 2002: 66). Untuk memperoleh data yang mendalam, peneliti akan melakukan kunjungan ke Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar tidak hanya sekali. 3. Analisis Dokumen Dokumen merupakan arsip tertulis sebagai data yang sering memiliki posisi yang penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dan yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan kompleks. Arsip pada umumnya berupa catatan-catatan yang lebih formal bila dibandingkan dengan dokumen. Sumber data yang berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan sumber data pokok dalam penelitian kesejarahan, terutama untuk mendukung proses interpretasi dari setiap peristiwa yang diteliti (Sutopo, 2006: 80-81). Dokumen-dokumen tersebut dimanfaatkan untuk teknik pengumpulan data karena dokumen itu dapat dijadikan sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini, yang merupakan data yang akan dikumpulkan untuk diteliti adalah struktur kurikulum, visi dan misi sekolah, program semester, silabus, RPP, data nilai peserta didik kelas X.
10 F. Teknik Uji Validitas Data Sugiyono (2013: 125), triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Lexy J. Moleong (2006: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Kebenaran data dalam penelitian sangat diperlukan agar hasil penelitian tersebut benarbenar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Guna menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, teknik pengembangan validitas data yang biasa yang biasa digunakan oleh penelitian kualitatif yaitu teknik trianggulasi. Ada 4 macam teknik triangulasi yaitu triangulasi data, triangulasi peneliti, metodologis, dan triangulasi teoritis (Sutopo, 2002: 78). Dari empat triangulasi, peneliti menggunakan dua triangulasi yaitu: 1. Triangulasi Data Triangulasi data sering juga disebut trianggulasi sumber yang berarti mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang tersedia. Sutopo (2002: 79) mengatakan bahwa triangulasi data mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Sutopo (2006: 93), triangulasi sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis disini tekanannya pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data atau yang lain. Teknik triangulasi sumber dapat pula dilakukan dengan menggali informasi dari sumber-sumber data yang berbeda jenisnya. 2. Triangulasi Metode Triangulasi metode bisa dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. (Sutopo, 2002: 80). Menurut Paton (1987: 329) dalam Lexy J. Moleong (2006: 331), pada triangulasi metode terdapat dua strategi yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan mengkaji dokumen. G. Teknik Analisis Data
11 Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak awal atau sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data kualitatif dapat dilakukan sejak penelitian dilaksanakan, berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana analisis dilakukan setelah pengumpulan dan data selesai (Sutopo, 2006: 103). Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2013: 89) menyatakan Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkn, teori yang grounded, dalam penelitiankualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari awal berakhirnya penelitian dilaksanakan dalam pengumpulan data dan analisis data dilakukan maka dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yang menempatkan tiga komponen analisis yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi dalam satu jalinan dalam pengumpulan data. Langkah-langkah analisis data tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut ini: Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Penarikan Simpulan/Verifikasi Gambar 3. 1 Komponen-komponen analisis data: model interaktif (Miles & Huberman 1992: 20) 1. Reduksi Data Miles dan Huberman (1992: 16), reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Selama pengumpulan
12 data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, menulis memo). Reduksi data/proses tranformasi ini brelanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman (1992: 16). Menurut Sugiyono (2013: 92-93), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi 2. Penyajian Data Menurut Miles dan Huberman (1992: 17), penyajian adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif. Menurut Sugiyono (2013: 95), dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Dari pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari makna bendabenda mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung (Miles & Huberman, 1992: 19). Menurut Sugiyono (2013: 99), kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan berupa dekripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. H. Prosedur Penelitian
13 Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1) pra-lapangan 2) pekerjaan lapangan 3) analisis data, dan 4) penulisan laporan (Moleong, 2006: 127). Secara rincinya, tahapn-tahapan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1) Tahap Pra-lapangan Terdapat tiga tahap kegiatan dalam tahapan ini, yaitu: a) Menyusun rencana penelitian b) Memilih lapangan penelitian c) Mengurus perizinan d) Menjajaki dan menilai lapangan e) Memilih dan memanfaatkan informan 2) Tahap Pekerjaan Lapangan Dalam tahapan ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a) Memahami latar penelitian dan persiapan diri b) Memasuki lapangan c) Berperan serta-sambil mengumpulkan data d) Wawancara terhadap narasumber 3) Tahap Analisis Data Pada tahapan ini peneliti melakukan telah terhadap data-data yang sudah terkumpul. Kemudian, dilakukan reduksi data dan memeriksa keabsahan atau validasi data. 4) Tahap Penulisan Laporan Penelitian Pada tahap ini, peneliti melakukan penulisan laporan penelitian dengan turut berkonsultasi dengan pembimbing. Jika digambarkan dengan bagan, maka proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
14 Pra lapangan Penelitian Lapangan Analisis Data Penulisan Laporan Gambar 3. 2 Prosedur Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2013, dalam waktu 6 bulan, yakni bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan
BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta 57137.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang berfungsi untuk mencari kebenaran yang objektif terhadap suatu peristiwa, dimana kegiatan itu dilakukan secara sistematis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2006:15) metode penelitian kualitatif adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Menurut Sugiyono (2006:15) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek
BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 yang beralamatkan di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.
BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Berdasarkan judul penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian berisikan uraian tentang pendekatan penelitian yang dipilih oleh peneliti, 46 dan dalam penelitian ini pendekatan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. SMKN 1 Surakarta dan SMKN 7 Surakarta. SMKN 1 Surakarta yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta, tepatnya di SMKN 1 Surakarta dan SMKN 7 Surakarta. SMKN 1 Surakarta yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di SMA Bung Karno Karangpandan di jalan raya Solo Tawangmangu km 27 Kabupaten Karanganyar. Objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016 di kelas XI dengan sampel kelas XI IPS 4 SMA Negeri 6 Surakarta di Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.
BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pinilih Kelurahan Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.
Lebih terperinciPendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut pendapat Nasution (2009, hlm. 49) lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran mengenai implementasi pembelajaran dan pemahaman konsep Materi dan Sifatnya pada guru IPA SMP peserta program BERMUTU di MGMP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo b. SMPN 4 Sukoharjo 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah direncanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kwartir Cabang XI.28 Tegal. Peneliti mengambil lokasi penelitian di tempat tersebut karena Kwartir Cabang XI.28 Tegal memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi penelitian tersebut
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk diadakan suatu penelitian. Lokasi penelitian ada di desa Pondok Wonolelo,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui mengetahui studi dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada orang tua yang mengikutsertakan anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi, metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas dan transparansi laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap akuntabilitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dari dialog-dialog dalam naskah drama Ayahku Pulang sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama negeri yang berada di Kabupaten Magelang yaitu SMP N 1 Mungkid, SMP N 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas, yang beralamat di Jalan Jend. Soedirman no. 181 Purwokerto, kabupaten Banyumas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat/lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA se-kota Gorontalo. Peneliti lebih terfokus pada sekolah Negeri yang terdiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Sosial Masyarakat Rumah Hebat Indonesia yang terletak di Rejosari RT 03 RW 15 Ngemplak, Gilingan, Banjarsari,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau
BAB III METODOLOGI PENELITIN 3. 1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, artinya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITAN
26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu tehnik pengumpulan data banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Fanatisme Penggemar Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil lokasi penelitian di kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan cara ilmiah, data ilmiah dan kegunaan (Sugiyono, 2014:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif. Sugiyono (2008:9) mengemukakan bahwa: metode kualitatif adalah metode yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini peneliti atau penulis menguraikan metode penelitian yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur metode penelitian yang diuraikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan
Lebih terperinciPBAB III METODE PENELITIAN
PBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII MTsN Gondangrejo Karanganyar yang beralamat di Jalan Solo-Purwodadi km.12 Gondangrejo,
Lebih terperinciPROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)
PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif) Sistematika Proposal KuaLIttitatif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. FOKUS MASALAH C. RUMUSAN MASALAH D. TUJUAN PENELITIAN E. MANFAAT PENELITIAN BAB II
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di Brebes tepatnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.
44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan metode yang baik dan sesuai dapat memungkinkan tercapainya tujuan penelitian yang tepat dan benar. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi,
15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek misalnya motivasi, persepsi, perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet
digilib.uns.ac.id 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum dalam penelitian terdapat dua metode penelitian, yaitu metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut memiliki kelebihan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung
BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian Dampak Sosial Relokasi Pasar pada Pedagang burung dari Ngasem Ke Dongkelan. Lebih tepatnya mengambil lokasi di pasar burung Dongkelan jalan Bantul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Februari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Metodologi penelitian adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Geyer yang terletak di Jalan Purwodadi-Solo Km 15 Geyer, Desa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Keraton Kasunanan Surakarta, yang beralamat Jl. Mangkubumen Sasono Mulyo Solo Kota / Pasar Kliwon.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Kerajinan Tembaga Muda Tama. Bapak Supri Haryanto selaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian terhadap loyalitas distributor terhadap perusahaan Multi Level
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung, yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Timur. Beberapa alasan yang mendukung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Lebih terperinci