EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN DI SEKOLAH DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN DI SEKOLAH DASAR"

Transkripsi

1 EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN DI SEKOLAH DASAR Suharji Lembaga Penjaminanan Mutu Pendidikan D.I. Yogyakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keefektifan pelaksanaan penilaian pembelajaran kurikulum 2013 di sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; (2) mengetahui kendala pelaksanaan penilaian pembelajaran kurikulum 2013 yang dilakukan pendidik (guru) di sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dengan model pendekatan instalasi desain-proses-produk. Data dikumpulkan dengan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian yaitu sekolah dasar yang melaksanakan kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan subjek penelitian guru kelas. Data penelitian yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu: hasil evaluasi instalasi desain: 1) pemahaman standar penilaian pada perencanaan terutama dalam merencanakan ulangan harian atau formatif pencapainnya 52% kualifikasi cukup, masih sangat perlu ditingkatkan, 2) pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar nilai capaiannya 71% kualifikasi cukup, masih sangat perlu ditingkatkan. Evaluasi proses: evaluasi proses capainnya 73% dengan kualifikasi cukup sangat perlu ditingkatkan. Evaluasi produk: 1) evaluasi pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian pemahaman peserta didik capaiannya 80% dengan kualifikasi baik, perlu ditingkatkan; 2) pemanfaatan hasil penilaian uintuk pelaporan terhadap orang tua cukup membanggakan nilai capainnya 90% dengan kualifikasi amat baik, sehingga perlu dipertahankan. Kata kunci: evaluasi, standar penilaian Abstract: This study aims to: (1) to determine the effectiveness of the 2013 curriculum learning assessment implementation at the elementary school in Sleman, Yogyakarta; (2) to know the constraints of the curriculum 2013 learning assessment implementation conducted by teachers in primary schools in Sleman, Yogyakarta. This study is an evaluation study, with a model approach Desaint installation-process-product. Data were collected by questionnaires, observations, interviews, and documentation. The research location is primary schools in the district of Sleman that implemented the 2013 curriculum. The research subject is classroom teachers. The research data were analyzed descriptively. Results of the study are as follows: the results of the design installation evaluation: a). understanding of the assessment standards on planning, especially in planning the daily test or formative test get 52% with fair qualification, still need to be improved. b). development of methods and learning outcomes assessment process get 71% with fair qualification, still need to be improved. Evaluation process: evaluation process gets 73% with fair qualification, need to be improved. Evaluation of the product: a). evaluation of decision making based on the assessment results of learners achievements understanding get 80% with good qualifications, needs to 65

2 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 be improved. 2). utilization reporting assessment results as a report to parents get 90% with very good qualifications, need to be maintained. Keywords: evaluation, assessment standards Pendahuluan Penyelenggaraan pendidikan yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang dapat dikembangkan berdasarkan warisan nilai dan prestasi di masa lalu. Hal tersebut kemudian diwariskan bagi kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang menjadi landasan filosofis pengembangan Kurikulum Tiga dimensi kehidupan tersebut berdampak pada pendidikan yang senantiasa menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial budaya agar dapat mengembangkan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa depan yang lebih baik lagi. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, salah satunya yaitu Standar Penilaian yang bertujuan untuk mengendalikan mutu hasil pendidikan yaitu 1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip prinsip penilaian; 2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan 3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akurat, dan informatif. Standar penilaian pendidikan sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pendidik profesional sangat menentukan prestasi peserta didik, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. Salah satu tugas pendidik yaitu sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator seorang pendidik dapat mengetahui tingkat kemampuan dan prestasi peserta didik. Oleh karena itu, pendidik harus melakukan penilaian kepada peserta didik sehingga guru mampu menyimpulkan peserta didik itu mengalami perkembangan yang positif atau tidak. Salah satu bentuk penilaian yang digunakan yaitu penilaian kelas. Penilaian kelas merupakan suatu bentuk kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi 66

3 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Hal tersebut memerlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, sehingga diperoleh potret/ profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada pembinaan akademik. Berdasarkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan bimtek pada tahun 2009 diperoleh data dan informasi antara lain sebagai berikut: 1) sebagian besar sekolah belum melakukan analisis standar penilaian, meskipun dalam penyiapan perangkat dan pelaksanaan penilaian sudah mengacu pada berbagai ketentuan yang ditetapkan dalam standar penilaian; 2) sebagian besar pendidik belum memahami manfaat/kegunaan hasil analisis standar penilaian. Selain itu, mereka juga belum memahami tata cara pelaksanaan analisis standar penilaian; dan 3) belum maksimalnya penggunaan panduan/petunjuk teknis yang dapat menjadi acuan bagi sekolah untuk melakukan analisis standar penilaian secara benar dengan hasil yang optimal. Hasil diskusi dengan teman sejawat atau kolegial yang seprofesi sesama widyaiswara, pada umumnya menyatakan pendidik masih ada yang mengalami kesulitan dalam menyusun instrumen penilaian, melakukan penilaian proses dan menindaklanjuti hasil penilaian, khususnya untuk penilaian sikap. Beberapa pendidik yang melaksanakan kurikulum 2013 pada pertemuan dengan guru sasaran bulan Juni tahun 2015, juga menyatakan hal senada yaitu mengalami kesulitan dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan untuk penilaian sikap. Hasil penelitian terhadap pendidik di Semarang yang diadakan oleh FMIPA UNNES tahun 2013 diperoleh data: angket yang dibagikan terhadap pendidik, 87 persen (20 dari 23 pendidik) mengalami kesulitan dalam memahami cara penilaian, 70 persen (16 dari 23 pendidik) kesulitan dalam pembuatan instrumen observasi, 66 persen (15 dari 23 pendidik) kesulitan dalam memahami model-model pembelajaran, dan 79 persen (18 dari 23 pendidik) mengalami kesulitan membuat instrumen penilaian. Ini artinya pendidik di sekolah belum sepenuhnya melakukan prinsip, prosedur, dan teknik penilaian hasil belajar. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014, Pasal 11 Ayat 6 tentang penilaian SD/ MI menyatakan bahwa laporan hasil belajar peserta didik dalam bentuk deskripsi. Salah 67

4 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 satu hal yang berubah dalam Kurikulum 2013 yaitu rapor pendidik yang tidak lagi menggunakan angka. Penilaian hasil belajar melalui penilaian autentik dan nonautentik menggunakan laporan capaian hasil belajar dalam bentuk deskriptif. Pola penilaian tersebut diyakini dapat membantu menilai kompetensi peserta didik secara utuh dan menyeluruh yang meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Bentuk penilaian autentik masih perlu dipahami lebih mendalam oleh para pendidik. Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu dilakukan penelitian evaluasi pelaksanaan standar penilaian pendidikan di SD se-kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta, dengan rumusan masalah: 1) Seberapa baik keefektifan pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh pendidik (guru)?; 2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh pendidik (guru)?. Hal tersebut dapat digunakan untuk memberikan informasi yang menyeluruh, objektif, dan akurat tentang kesesuaian pelaksanaan penilaian pendidikan dengan standar penilaian pada Permendikbud Nomor 66 Tahun Di samping itu, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai permasalahan, kendala, hambatan, dan kekurangan yang dialami selama ini oleh pendidik. Dengan demikian dapat diketahui cara pemecahan masalah sehingga pendidik dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan fokus untuk menggali informasi mengenai keefektifan pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 dan kendala pelaksanaan standar penilaian oleh pendidik yang berlokasi di kabupaten sleman D.I. Yogyakarta. Lokus dalam penelitian ini yaitu pendidik di Kabupaten Sleman dengan sampel guru kelas sekolah dasar (SD) negeri dan swasta yang menyelenggarakan Kurikulum 2013 yang terdiri dari 14 sekolah, dengan jumlah pendidik yang menjadi responden sebanyak 132 pendidik. Instrumen penelitian disusun berdasarkan tujuan penelitian.tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui seberapa baik keefektifan pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 di sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan 2) untuk mengetahui apa sajakah kendala dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang dilakukan pendidik di sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, komponen yang dievaluasi menggunakan model kesenjangan yaitu: 1) installation design, gambaran keefektifan acuan standar penilaian dengan realita yaitu: perencanaan penilaian, pengembangan metode penilaian proses, dan pengembangan metode penilaian hasil; 2) proses, gambaran keefektifan acuan standar penilaian dengan realita yaitu: pelaksanaan penilaian evaluasi 68

5 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian proses dan evaluasi hasil; dan 3) produk, gambaran keefektifan acuan standar penilaian dengan realita yaitu: pengambilan keputusan hasil penilaian, dan pemanfaatan hasil penilaian serta evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan tujuan untuk melihat keefektifan dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh para pendidik yang melaksanakan Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman. Pada analisis deskriptif kuantitatif, data yang berasal dari angket yang berhasil dikumpulkan diolah, kemudian dianalisis dengan metode persentase, untuk melengkapi data digunakan data kualitatif dari hasil diskusi/ tanya jawab dan observasi beberapa guru sasaran. Dari penyajian data dalam bentuk persentase selanjutnya dideskripsikan dan diambil kesimpulan tentang masing-masing komponen dan indikator berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Besarnya persentase menunjukkan kategori tertentu tentang informasi yang diungkapkan. Melalui perhitungan persentase yang diungkapkan langsung dapat diketahui posisi masingmasing aspek dalam keseluruhan maupun bagian-bagian masalah yang diteliti. Menurut Guba & Lincoln (1991: 4), evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana perubahan perilaku betul-betul terjadi. Sedangkan Gronlund (1985:5) menjelaskan bahwa evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan pendidik mencapai tujuan instruksional. Kirkpatrick (1996: 21), berpendapat tentang adanya empat tingkatan dalam melakukan evaluasi pelatihan yaitu 1) tingkatan yang paling luar (pertama) yaitu tingkat reaksi; 2) tingkat belajar; 3) evaluasi yang diarahkan pada pertumbuhan perilaku peserta diklat; 4) dampak pelatihan terhadap lembaga yaitu perubahan tingkah laku dalam pekerjaan. Worthen & Sanders (1973: 19) menyebutkan bahwa evaluasi adalah penentuan nilai sesuatu termasuk di dalamnya mengumpulkan informasi yang dipakai untuk memberi penilaian pada program, produk, prosedur, tujuan atau alternatif pendekatan yang potensial yang dirancang untuk mencapai tujuan yang spesifik. Selanjutnya Posavac & Carey (1985: 20) mengatakan bahwa evaluasi program bisa membantu para manajer untuk mempelajari program mana yang berhasil dan program mana yang memenuhi populasi target. Progam evaluasi semacam ini bisa membantu keputusan-keputusan yang dibuat oleh administrastrator agar lebih objektif. Evaluasi diperlukan untuk: 1) menemukan apakah tujuan dapat dicapai, dan seberapa jauh dapat dicapai; 2) menentukan alasan keberhasilan dan kegagalan suatu program; 3) menemukan prinsip-prinsip yang melandasi keberhasilan program; 4) meletakkan dasar guna melakukan tindak lanjut atas dasar keberhasilan teknik yang digunakan; 5) melakukan eksperimen dan teknik-teknik tertentu guna meningkatkan keefektifan; dan 6) merumuskan kembali cara yang digunakan dalam mencapai tujuan 69

6 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 sesuai dengan temuan-temuan penelitian Dari berbagai uraian di atas, dapat dipahami bahwa evaluasi program merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengetahui seberapa baik keefektifan program dengan membandingkan antara kriteria yang telah ditentukan (tujuan yang ingin dicapai) dengan hasil yang dicapai. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu program serta merupakan pengukuran keefektifan untuk memperoleh informasi yang berharga melalui penilaian input, proses, hasil pelaksanan (output), merumuskan dan merancang kembali suatu program, dan pengambilan keputusan. Model evaluasi program yang telah dikembangkan oleh para ahli untuk melaksanakan penilaian program, diantaranya: model CIPP (Context, Input, Process, and Product), model stake, model formatif dan sumatif, model Need Assesment dan model kesenjangan. Model kesenjangan diperkenalkan oleh Provus (1969:10). Pendekatan kesenjangan membahas tentang pelaksanaan evaluasi dengan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan disederhanakan. Langkah-langkah tersebut meliputi: 1) installation design; 2) proses; dan 3) produk. Kesenjangan apa pun yang ditemukan melalui evaluasi, Provus menganjurkan agar pemecahan masalah dilakukan secara kooperatif antara evaluator dengan staf pengelola program. Proses kerjasama yang dilakukan antara lain membicarakan tentang: 1) mengapa ada kesenjangan?; 2) upaya perbaikan apa yang mungkin dilakukan?; 3) upaya mana yang paling baik dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi? Evaluasi model kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keefektifan antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program tersebut. Standar adalah kriteria yang telah dikembangkan dan ditetapkan dengan hasil yang efektif, penampilan adalah sumber, prosedur, manajemen dan hasil nyata yang tampak ketika program dilaksanakan. Untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan standar penilaian pendidikan di sekolah dasar se- Kabupaten Sleman, dipilih model evaluasi kesenjangan atau descrepancy model yang disederhanakan. Secara garis besar hal-hal yang dievaluasi yaitu installation design, proses, dan produk. Evaluasi installation design ditujukan untuk menilai perencanaan penilaian dan pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik. Evaluasi proses ditujukan untuk menilai pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar, sedangkan evaluasi produk ditujukan untuk menilai pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian serta evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Proses pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi pendidik menjadi kemampuan dan keterampilan tertentu. Perlu dipahami bersama bahwa pada dasarnya tidaklah mudah untuk 70

7 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian dapat mengakomodasikan kebutuhan setiap pendidik secara tepat dalam proses pendidikan. Perlu pemahaman bahwa setiap pendidik harus diperlakukan secara adil dalam proses pendidikan, termasuk di dalamnya proses penilaian. Untuk itu proses penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan, kesetaraan, serta objektivitas yang tinggi. Pernyataan tersebut mengandung pengertian bahwa setiap peserta didik harus diperlakukan sama dan meminimalkan semua bentuk prosedur ataupun tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu atau sekelompok peserta didik. Di samping itu, penilaian yang adil harus tidak membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, bahasa, dan gender. Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan. Cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk menilai pengetahuan antara lain melalui tertulis, observasi, penugasan, dan penilaian diri. Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik yaitu soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasan dalam bentuk uraian dengan menggunakan kata-katanya sendiri secara tertulis, mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi pada saat diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Penilaian observasi dapat terjadi pada saat diskusi. Dalam hal ini pendidik dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan yang meliputi fakta, konsep, dan prosedur. Hal tersebut juga dapat dilihat melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, ataupun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar berdasarkan kaidah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat baik secara lisan maupun tulisan. Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Penilaian kompetensi keterampilan 71

8 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 dapat dilakukan dengan menggunakan: unjuk kerja, produk, proyek, tertulis, dan penilaian diri. Pengamatan unjuk kerja/ kinerja/praktik perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki, dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk, teknologi, dan seni. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu muatan pelajaran atau mata pelajaran. Pada akhir suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, pendidik dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus-menerus melakukan perbaikan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Data dari hasil penelitian meliputi: 1) evaluasi installasion design yang terdiri dari perencanaan penilaian, pengembangan metode penilaian proses, dan penilaian hasil belajar; 2) evaluasi proses meliputi: pelaksanaan penilaian dan evaluasi proses dan hail belajar; dan 3) evaluasi produk meliputi pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Hal tersebut untuk memberikan gambaran hasil penelitian yang komprehensif tentang hasil penelitian, data disajikan dalam bentuk grafik data hasil observasi, dan hasil wawancara dalam bentuk deskripsi. Evaluasi installation design terdiri dari perencanaan penilaian dan pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar. Uraian evaluasi installation design sebagai berikut. Evaluasi perencanaan penilaian dimaksudkan untuk mengevaluasi perencanaan yang dilakukan pendidik sebelum melakukan penilaian yaitu ulangan harian atau formatif, tugas harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester serta penyampaian bentuk kriteria penilaian pada awal semester. Hasil penelitian diperoleh data sebagaimana digambarkan pada Gambar 1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa rerata persentase pencapaian dalam merencanakan penilaian sebesar 61%. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam menyiapkan perencanaan penilaian diperoleh kualifikasi cukup. Mencermati hasil analisis di atas untuk indikator menyiapkan sebelum melakukan penilaian capaiannya sebesar 64% dengan kualifikasi cukup. Hal ini menunjukan tidak semua pendidik merencanakan penilaian pembelajaran pada Kurikulum Indikator prosedur ulangan harian atau formatif menunjukkan pendidik kurang memperhatikan dalam 72

9 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian Gambar 1. Perencanaan Penilaian memberikan tugas. Sebaran tugas mudahsedang-sukar yang akan dikerjakan peserta didik, dan tugas yang diberikan tidak selalu didokumentasikan dalam daftar nilai. Namun begitu, pendidik selalu memberikan motivasi. Indikator prosedur tugas harian termasuk kriteria kurang yaitu pemberian tugas kelompok, menilai menggunakan rubrik, serta penilaiannya yang disepakati pendidik dan peserta didik. Indikator prosedur UTS dan UAS, nilai capaiannya sebesar 61% dengan kualifikasi cukup. Indikator menyampaikan kriteria penilaian di awal semester memiliki kualifikasi baik dengan nilai capaian sebesar 82%. Evaluasi pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar yaitu mengevaluasi: pembuatan kisi-kisi ujian tengah semester dan ujian akhir semester, komponen kisi-kisi, ciri indikator pada instrumen yang dibuat pendidik, yang terlibat dalam penyusunan kisi-kisi, bentuk instrumen yang dikembangkan tes maupun nontes, sebaran soal mudah-sedang-sukar untuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester, penskoran soal tes, rubrik penilaian non-tes, kesesuaian antara instrumen dan kompetensi yang dinilai, penetapan kriteria penskoran hasil ulangan/ ujian/ tugas/ proyek peserta didik, penelaahan dalam menyusun instrumen dan yang terakhir materi yang diambil dari penyusunan instrumen. Data hasil penelitian disajikan pada Gambar 2. Dari hasil analisis evaluasi pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar diperoleh rerata sebesar 71% dengan kualifikasi cukup. Kualifikasi amat baik dicapai pada indikator sebaran instrumen UTS dan UAS yang dikembangkan pendidik yaitu memperhatikan sebaran soal mudahsedang-sukar, dengan hasil capaian sebesar 88%. Keberadaan pedoman penyekoran soal oleh pendidik capaiannya 98%, serta 73

10 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 Gambar 2. Pengembangan Metode Penilaian Proses dan Hasil Belajar kesesuaian penetapan kriteria penyekoran hasil ulangan/ ujian/ tugas/ proyek peserta nilai capaiannya sebesar 96%. Kualifikasi kurang diperoleh pada indikator bentuk instrumen tes. Pendidik lebih banyak mengembangkan instrumen uraian singkat, nilai capaiannya 52%. Pendidik tidak melakukan penilaian mengunakan semua bentuk instrumen tes. Hal ini disebabkan instrumen yang dibuat disesuaikan dengan tutuntan kompetensi dasar. Instrumen nontes yang dikembangkan nilai capaiannya 58%, pendidik pada umumnya lebih banyak mengembangkan bentuk instrumen observasi, dan lemah dalam instrumen berupa jurnal. Pendidik juga lemah dalam menelaah instrumen UTS dan UAS dengan nilai capaian sebesar 57%. Pada kesesuaian penyusunan soal dengan materi ajar nilai capaian yang diperoleh sebesar 54%. Indikator yang nilai capaiannya di bawah 60%, dengan kualifikasi kurang, sangat memelukan peningkatan kompetensi pendidik (guru), sesuai dengan indikator tersebut. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar yang dievaluasi terdiri dari bentuk instrumen yang digunakan pendidik dalam penilaian tes dan nontes, tindakan setelah dilakukan penilaian tes dan nontes, tingkatan kemampuan dalam menilai, penilaian yang dilakukan pendidik dalam pembelajaran sehari-hari, bentuk tes yang digunakan oleh pendidik, bentuk penilaian keterampilan yang dilakukan pendidik, yang dinilai saat penilaian proses, penekanan pada saat penilaian proses, apa yang dilakukan pendidik saat memberikan tugas, bentuk instrumen yang digunakan dan tindakan pendidik pada penilaian aspek sikap, 74

11 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian pengetahuan dan keterampilan, instrumen yang digunakan untuk kegiatan ulangan harian, instrumen yang digunakan untuk kegiatan domain praktik atau laboraturium, instrumen yang digunakan untuk tes yang mengungkap kemampuan tingkat tinggi, serta teknik penilaian yang digunakan pada akhir pembelajaran. Evaluasi hasil penilaian pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar dapat dilihat pada Gambar 3. Hasil capaian untuk evaluasi pelaksanaan penilaian evaluasi proses dan hasil belajar rerata capaiannya sebesar 73%, dengan kualifikasi cukup. Jika dicermati lebih dalam berdasarkan hasil analisis hasil capaian dengan kualifikasi amat baik terdapat pada hasil evaluasi: memberikan motivasi pada penilaian proses pembelajaran dengan hasil nilai capaian sebesar 98%, pemberian tugas kepada peserta didik nilai capaiannya sebesar 96%, aspek dalam melakukan penilaian oleh pendidik terutama aspek pengetahuan nilai capaiannya sebesar 93%, pemberian tugas kepada peserta didik nilai capaiannya 96%, pendidik dalam menilai pengetahuan nilai capaiannya 96%, sedangkan penilaiaan keterampilan yang dilakukan pendidik selama proses pembelajaran nilai capaiannya 86%. Hasil evaluasi kualifikasi dengan capaian kurang ada pada indikator: instrumen penilaian pendidik yang digunakan seharihari, instrumen penilaian unjuk kerja yang disusun oleh pendidik tidak dilengkapi dengan daftar cek, nilai capaiannya 58%. Ulangan harian instrumen yang digunakan untuk aspek pengetahuan pendidik jarang menggunakan lisan, lebih banyak mengungkap menggunakan uraian singkat dan uraian bebas, dengan nilai capaian sebesar 57%. Evaluasi produk terdiri dari pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Uraian hasil evaluasi produk sebagai berikut. Evaluasi pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian terdiri dari: apakah pendidik melakukan analisis setelah Gambar 3. Pelaksanaan Penilaian Proses dan Hasil Belajar 75

12 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 melakukan penilaian proses?, apa saja yang dianalisis oleh pendidik pada penilaian proses?, apakah pendidik melakukan analisis setelah melakukan penilaian hasil belajar?, apa saja yang dianalisis oleh pendidik pada penilaian hasil?, apakah penilaian digunakan untuk pengambilan keputusan?, dan dalam bentuk apa kepusan itu dilakukan?, apakah pendidik memastikan bahwa penilaian yang dilakukan sesuai dengan: kompetensi dasar, tujuan, metode yang dinilai, materi pembelajaran yang dikembangkan?, apakah pendidik mencatat kesulitan-kesulitan saat melakukan penilaian? dan apakah pendidik melakukan kajian atas hasil penilaian?. Hasil penilaian pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian dapat ditampilkan pada Gambar 4. Evaluasi pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian rerata capaiannya 87% dengan kualifikasi amat baik. Kualifikasi amat baik dicapai pada indikator kesesuaian kompetensi dasar dengan penilaian yang dilakukan pendidik dengan nilai capaian sebesar 95%. Kesesuaian penilaian yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran nilai capaiannya 98%, kesesuaian dengan metode yang dipilih oleh pendidik nilai capaiannya 93%, sedangkan pendidik mencatat kesulitan-kesulitan saat melakukan penilaian, dengan nilai capain 85%. Tidak semua pendidik melakukan kajian atas hasil penilaian dengan nilai capaian 79%, kualifikasi baik. Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran terdiri dari: apakah pendidik menentukan sendiri ketuntasan belajar peserta didik?, kapan pendidik menentukan ketuntasan belajar?, apakah pendidik mengkomunikasikan hasil penilaian ke peserta didik?, kepada siapa pendidik menyampaikan?, apakah pendidik melaporkan hasil belajar peserta didik?, pendidik menindaklanjuti hasil penilaian, apa dasar pendidik menjadi dasar dalam mempertimbangkan peserta didik yang melakukan remedial?. Bagaimana strategi pendidik dalam melaksanakan remedial?, komponen apa yang menjadi pertimbangan pendidik dalam merancang program Gambar 4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Hasil Penilaian 76

13 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian pengayaan?, aspek apa saja yang dilaporkan/ raport oleh pendidik?, serta sebagai acuan apa saja yang dilakukan pendidik hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran? Hasil capaian pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dapat digambarkan pada Gambar 5. Dari Gambar 5 diketahui bahwa dari hasil capaian pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi diperoleh rerata sebesar 73%, dengan kualifikasi cukup. Selanjutnya kualifikasi amat baik dicapai pada indikator bentuk laporan/rapor yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan nilai capaiannya 90%, dengan kualifikasi amat baik. Nilai capaiannya kurang untuk indikator penentuan ketuntasan yaitu 39%. Hasil penilaian dikomunikasikan/ dilaporkan kepada peserta didik, nilai capaiannya 55%, pendidik jarang melaporkan kepada peserta didik dengan mendiskusikan hasil penilaian dan mendeskripsikan sesuai pencapaian kompetensi masing-masing pendidik. Kata efektivitas biasanya digunakan dalam kaitannya dengan manajemen dan pendidikan, misalnya keefektifan pengelolaan, keefektifan organisasi, keefektifan kepemimpinan, keefektifan program. Secara umum keefektifan dihubungkan dengan pencapaian sasaran yang telah ditentukan, atau perbandingan antara hasil nyata dengan ideal (Cowan, 1985). Menurut Fincher seperti yang dikutip Cowan keefektifan menunjukkan pada evaluasi terhadap proses yang menghasilkan suatu keluaran yang diamati. Dengan demikian keefektifan dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh tindakan atau usaha mendatangkan hasil dan dapat mencapai tujuan dengan cara yang tepat. Untuk menentukan keefektifan terhadap suatu diadakan evaluasi. Keefektifan kegiatan pelaksanaan penilaian oleh pendidik dalam penelitian ini dilihat dari hasil evaluasi: 1) keefektifan installation design; 2) efektivitas proses; dan 3) efektivitas produk. Untuk menentukan efektif atau tidaknya kegiatan yang telah Gambar 5. Pemanfaatan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan Pembelajaran 77

14 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 dilakukan, maka hasil ketiga evaluasi tersebut dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria yang digunakan berdasarkan pada kriteria empiris yang dikembangkan di lapangan dengan acuan/pertimbangan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dari hasil analisis data pada evaluasi installation design, proses, dan produk dapat disajikan sebagai berikut. Keefektifan installation design dilihat dari: 1) pencapaian perencanaan penilaian; 2). pengembangan metode penilaian proses dan pengembangan metode penilaian hasil. Dari capaian dan kualifikasi hasil melalui analisis persentase, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Rekap capaian hasil evaluasi installation design sebesar 66%, dengan kualifikasi cukup yaitu untuk: 1) perencanaan sebesar 61% dengan kualifikasi cukup; dan 2) pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar capaiannya sebesar 71%, dengan kualifikasi cukup. Berdasarkan kriteria keefektifan maka evaluasi terhadap: perencanaan penilaian, pengembangan metode penilaian proses, dan penilaian hasil cukup efektif, untuk itu perlu ditingkatkan lagi dalam: merencanakan penilaian, mengembangkan metode penilaian proses dan hasil belajar. Keefektifan proses dapat dilihat dari taraf pencapaian keberhasilan pelaksanaan penilaian, evaluasi proses nilai capaiannya 73% dengan kualifikasi cukup efektif, untuk itu sangat perlu ditingkatkan terutama pada indikator teknik penilaian seharihari yang digunakan yaitu berupa jurnal untuk aspek sikap, aspek pengetahuan belum menggunakan variasi dari bentuk soal, dan aspek keterampilan penggunaan bentuk instrumen perlu ditingkatkan dengan menyesuaikan tuntutan kompetensi dasar. Hasil evaluasi aspek sikap untuk mengungkap penilaian kinerja masih kurang, perlu ditingkatkan pemahamannya, terutama untuk penilaian fortofolio. Hasil diskusi dan observasi peserta didik lebih banyak memperhatikan atau mengutamakan penilaian pengetahuan, padahal penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan berdasarkan pada standar penilaian ada keseimbangan, khusus kelas rendah lebih banyak pada penilaian sikap yaitu dalam bentuk observasi dan jurnal untuk itu pendidik sangat perlu ditingkatkan dalam hal pengetahuan dalam menyusun intrumen penilaian dan rubrik penilainya baik aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Keefektifan produk dapat dilihat dari: 1) pencapaian keberhasilan pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian; dan 2) pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Dari capaian dan kualifikasi hasil melalui analisis persentase dan berdasarkan kriteria pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian dan pemanfaatan hasil penilaian serta evaluasi untuk kepentingan pembelajaran diperoleh rekap capaian sebesar 80% dengan kualifikasi amat baik atau sangat efektif. Ini menunjukkan pendidik sangat memahami pengambilan 78

15 Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian keputusan berdasarkan hasil penilaian, pemanfaatan hasil penilaian, dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Rekapitulasi dari hasil evaluasi: 1) installation design: perencanaan penilaian dan pengembangan metode penilaian proses dan hasil belajar; 2) proses: pelaksanaan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; 3) produk: pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian, serta pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, diperoleh capaian keseluruhan pelaksanaan standar penilaian oleh pendidik sebesar 73% dengan kualifikasi cukup efektif. Ini berarti pemahaman dan pelaksanaan standar penilaian oleh pendidik masih perlu ditingkatkan. Hasil diskusi mengenai angket dan observasi dengan pendidik terdapat kendala yaitu bagaimana mendokumentasikan ke dalam nilai harian, serta prosedur pembuatan soal UTS dan UAS. Hal ini disebabkan karena di sekolah diterapkan dasar pembelajaran tematik dimana pembelajaran dikelompokkan dalam tema dan subtema. Ini berarti Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan dalam UTS dan UAS tersebar dalam tema dan sub tema, dan hal ini menyulitkan pendidik karena belum terbiasa. Simpulan Berdasarkan kajian teori, deskripsi data, dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan: 1) hasil evaluasi terhadap perencanaan penilaian dan pelaksanaan penilaian yang dilakukan pendidik cukup efektif, begitu pula dengan pengambilan keputusan dan pemanfaatan penilaian pembelajaran efektif; 2) evaluasi keseluruhan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh pendidik capaiannya termasuk dalam kualifikasi cukup efektif; 3) kendala pelaksanaan penilaian pembelajaran di sekolah yaitu tidak semua pendidik mengikuti sosialisasi Kurikulum 2013 serta waktu pelaksanaanya yang singkat, sehingga pemahaman pendidik terhadap standar penilaian perlu mendapat perhatian. Daftar Rujukan Arikunto Suharsimi Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara. Depdiknas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemdikbud.. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas. Fernades, H.J.X Evaluation of Educational Programs. Jakarta: National Educational Planing, Evaluation and Curriculum Development. Gronlund, N. E Measurement and Evaluation in Teaching. London: Collier Macmillan Publishers. Guba, E. G. & Lincoln, Y. S Effective Evaluation. San Francisco: Jossey- Bass Publisher. Isaac, S., & Michael, B. W Handbook in Research and Evaluation. San Diego, California: EDITS Publishers. 79

16 Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015 Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Petunjuk Penilaian Kurikulum Jakarta: Kemdikbud.. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah. Kirkpatrick, D.L Evaluating Training Programs. San Francisco: Berrett Kochler Publishers. Posavac, E. J. & Carey, R.G Program Evaluation Methods and Case Studies. New Jersey: Prentice-Hall. Provus The Discrepancy Evaluation Model an Approach to Local Program Improvement and Development. Pennsylvania: Pittsburg Public School. Tayibnapis Farida Yusuf. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta. Worthen, B. R. & Sanders, J.R Educational Evaluation Theory and Practice. Worthington: Jones Publishing Company. 80

EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN JENJANG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN D. I. YOGYAKARTA

EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN JENJANG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN D. I. YOGYAKARTA EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN JENJANG SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN D. I. YOGYAKARTA Oleh : Drs. Suharj, M.Pd Widyaiswara LPMP D.I. Yogyakarta email : suharjilpmp@yahoo.com

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 154 EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA P4TK Seni dan Budaya Sleman, Universitas Negeri Yogyakarta ismi_flo@yahoo.com,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro 53 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 ISBN : Surabaya, 19 Pebruari 2011

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 ISBN : Surabaya, 19 Pebruari 2011 EFEKTIVITS PENERAPAN PENILAIAN PROYEK (PROJECT BASED ASSESSMENT) PADA PEMBEBELAJARAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETUNTASAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DI SLEMAN Antuni Wiyarsi & Erfan Priyambodo

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 1 STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 EXPLORATION STUDY OF DIFFICULTIES OF THE JHSs SOCIAL STUDIES TEACHERS IN THE YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA 174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN SEKOLAH DASAR

Lebih terperinci

BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski

BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Risa Listyaningrum, Sri Estu Winahyu, Muchtar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: risalistyaningrum19@gmail.com

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI KOTA SURAKARTA

KEEFEKTIFAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI KOTA SURAKARTA Jurnal Tata Arta UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 16-31 Heni Rahmahwati, Sudiyanto, dan Binti Muchsini. Keefektifan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Akuntansi di SMK Negeri Kota Surakarta. Agustus, 2016. KEEFEKTIFAN

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN 2. Kode Mata Kuliah : Adm. 533 3. Bobot SKS : 3 SKS 4. Semester : 5 5. Jenjang : S1 6. Mata Kuliah Prasyarat

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 213 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Putri Handayani Sitompul 1, Syarifuddin 2 1 SMP Negeri 1 Perbaungan, Kabupaten

Lebih terperinci

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Universitas Negeri Semarang rusilowati@yahoo.com Latar Belakang Kurikulum 2013 menuntut untuk menerapkapkan penilaian terhadap

Lebih terperinci

Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa

Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Nelfia Adi Dosen Universitas Negeri Padang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh dosen Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI 79 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO: E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI EVALUATION

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA KURIKULUM 2013 KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK

EVALUASI PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA KURIKULUM 2013 KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 39, NO. 2, SEPTEMBER 2016: 109-118 EVALUASI PROGRAM PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA KURIKULUM 2013 KELOMPOK MATA PELAJARAN PRODUKTIF KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK Novi Rahmawati

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh:

EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Oleh: EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Diah Mustika Wardani, Herpratiwi, Sasmiati FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan Alkhafi Maas Siregar 1 dan Rahmansyah 2 1. Jurusan Fisika FMIPA Unimed dan 2. Jurusan Fisika FMIPA Unimed Jln.

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL

EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Muhammad Nursa ban FISE Universitas Negeri Yogyakarta (e-mail: mnsaban@yahoo.com) Abstract: An Evaluation of the Implementation

Lebih terperinci

SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501)

SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501) Evaluasi Pendidikan Ilmu 1 SILABUS EVALUASI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER (IK 501) I. DESKRIPSI Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah dalam rumpun Maka Kuliah Dasar (MKD) bertujuan untuk membekali

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN. PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA Oleh Dewi Ayu Purnamasari Iqbal Hilal Ali Mustofa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: dewiayuimany@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang Abstrak Pembelajaran program produktif SMK memiliki karakteristik spesifik berbasis kompetensi (competence-based)

Lebih terperinci

Evaluasi Perkuliahan, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Fisika

Evaluasi Perkuliahan, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Fisika 40 Dian Artha Kusumaningtyas / Evaluasi Perkuliahan, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Fisika Evaluasi Perkuliahan, Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Fisika Dian Artha Kusumaningtyas Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN Penerapan Pembelajaran Inkuiri (Muhammad Ricky Alvian dan Paryanto) 397 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2

Lebih terperinci

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA KOMPETENSI DASAR YANG DIHARAPKAN Memahami standar penilaian BSNP Memahami konsep dasar penilaian pembelajaran Memahami aspek-aspek penilaian Memahami teknik penilaian (tes-nontes)

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN AUTHENTIC ASSESSMENT BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA ISLAM AL-HIDAYAH JEMBER

EVALUASI PELAKSANAAN AUTHENTIC ASSESSMENT BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA ISLAM AL-HIDAYAH JEMBER EVALUASI PELAKSANAAN AUTHENTIC ASSESSMENT BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA ISLAM AL-HIDAYAH JEMBER Arie Eko Cahyono Dosen IKIP PGRI Jember arie.arion@gmail.com Abstract This

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI

EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI 274 EVALUASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN SISTEM REFRIGERASI Herman Rusdiana 1, Kamin Sumardi 2, Enang S. Arifiyanto 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Lebih terperinci

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang, Jln Sidodadi Timur No. 24 Semarang susilawati.physics@gmail.com

Lebih terperinci

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013) Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT Yuliatri 1,Erman Har 1, Hendrizal 1 1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN

RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN A. Latar Belakang Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas pokok mengembangkan, melaksanakan dan mendayagunakan semua jenis perpustakaan

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam berpikir kritis, mengajukan argumen, membantah argumen, menyampaikan ide, bertanya, serta berkomunikasi dalam mata kuliah Pendidikan

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI MENULIS LAPORAN PERJALANAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Vatmawati 1, Dina Ramadhanti 2, Ricci Gemarni Tatalia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SD NEGERI MINOMARTANI 1 SLEMAN. Artikel Jurnal

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SD NEGERI MINOMARTANI 1 SLEMAN. Artikel Jurnal PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SD NEGERI MINOMARTANI 1 SLEMAN Artikel Jurnal Oleh: Rizki Ichtiarini NIM 08101244017 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KABUPATEN LAMONGAN Sumei (Pendidikan Biologi, Fakultas Matematikan dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya) E-mail Sumei.melani@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar

Analisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam Maret 2016, Vol.4, No.1, hal.89-102 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):- 2016 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi

Lebih terperinci

MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN

MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 1, APRIL 2014 23 MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN Oleh: Basuki Dosen Teknik Malang Email: basuki@um.ac.id Abstrak. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG Evaluasi Pembelajaran Fisika Untuk Guru-guru MTs-DEPAG I. Deskripsi Mata kuliah ini difokuskan untuk lebih memantapkan guru Fisika MTs agar lebih kompeten dalam merencanakan, membuat dan menganalisis asesmen.

Lebih terperinci

KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013

KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013 15-130 KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM 2013 Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013 Nofika Kartika Dewi, Johanes Djoko Budiono, dan Muji Sri Prastiwi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan penilaian hasil belajar siswa sejalan dengan perubahan kurikulum yang digunakan dalam satuan pendidikan Indonesia, yang tentunya disesuaikan dengan

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL Irvan Budhi Handaka Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education and Sports

Journal of Physical Education and Sports JPES 4 (2) (2015) Journal of Physical Education and Sports http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA

IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK 2 SURAKARTA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ 151 IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 213 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO

Lebih terperinci

IDENTIFICATION OF IMPLEMENTATION OF SKILL COMPENTECE ASSESSMENT ON BIOLOGY IN SMA BASED ON CURRICULUM 2013

IDENTIFICATION OF IMPLEMENTATION OF SKILL COMPENTECE ASSESSMENT ON BIOLOGY IN SMA BASED ON CURRICULUM 2013 Identifikasi Keterlaksanaan... (Sulistiyaningsih,Dr.Paidi,M.Si, Yuliati,M.Kes) 87 IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA MENURUT KURIKULUM 2013 (STUDI

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

PEMAHAMAN GURU TENTANG KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS RENDAH DI SD 2 PADOKAN BANTUL

PEMAHAMAN GURU TENTANG KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS RENDAH DI SD 2 PADOKAN BANTUL Perencanaan Pembelajaran Tematik... (Riberto Weni) 543 PEMAHAMAN GURU TENTANG KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS RENDAH DI SD 2 PADOKAN BANTUL TEACHERS UNDERSTANDING OF CONCEPTS OF THEMATIC

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Evaluasi Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Mei 2005 SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI Oleh: Barkah Lestari (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 25 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION BY TEACHERS IN VOCATIONAL PRACTICE Oleh: Rifki Asofani dan

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG

STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG STUDI EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI CIPP PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BADUNG Ni Md Sriadnyani 1, I.B. Surya Manuaba 2, Md Putra 1, 2, 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Ramadhon (2013) dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas Program

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Ramadhon (2013) dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas Program BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Dari hasil pencarian dan penelusuran, ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, beberapa skripsi yaitu sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil belajar merupakan sebuah tolak ukur bagi guru untuk dapat mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hasil belajar merupakan sebuah tolak ukur bagi guru untuk dapat mengetahui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan sebuah tolak ukur bagi guru untuk dapat mengetahui ketercapaian siswa setelah melaksanakan suatu pembelajaran. Namun, kebanyakan hasil

Lebih terperinci

PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN

PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN PENERAPAN FORMATIVE SUMMATIVE EVALUATION MODEL DALAM PENELITIAN TINDAKAN Farizal Fetrianto (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) farizalfetrianto@gmail.com Abstrak: Evaluasi sangat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pkn Mengenal Simbol Sila Pancasila Dalam Lambang Negara Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Picture And Picture SUMARNI Sdn 03 Bandardawung, Tawangmangu, Karanganyar ABSTRACT

Lebih terperinci

TUNANETRA KELAS 2 DI SEKOLAH INKLUSI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

TUNANETRA KELAS 2 DI SEKOLAH INKLUSI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNANETRA KELAS 2 DI SEKOLAH INKLUSI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MAGUWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Oleh Yuyun Rahmahdhani Khusniyah NIM 11103241040

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur (telaah pada pokok bahasan tata nama dan persamaan reaksi kimia) Improve the Activity and Learning

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran serta memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan. Suharsimi Arikunto (2004, hlm.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program akselerasi merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan. Program kelas akselerasi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumberdaya

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, setting penelitian dan subjek penelitian, sasaran penelitian, data dan cara pengambilannya,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Riyadi Solichin 1, Harun Setyo Budi 2, Suripto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali A. Arti Penilaian Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi, seringkali digunakan dalam dunia pendidikan. Ketiga kata tersebut memiliki persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya. Untuk

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies IJCETS 3 (1) (2015): 65-70 Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR Hendra

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana

Lebih terperinci

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 76 86 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-5350/E ISSN: 2528-5173 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto, S (2006: 58) berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Uraian Materi 1. Menelaah Kualitas Soal Tes Bentuk Objektif Sebagaimana telah anda pelajari sebelumnya, bahwa analisis kualitas perangkat soal tes hasil belajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR Fransisko Iko, K.Y.Margiyati, Siti Halidjah Program Studi PGSD Jurusan Pemdas FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS

PENILAIAN BERBASIS KELAS PENILAIAN BERBASIS KELAS Oleh: Kana Hidayati, M.Pd. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY A. Pendahuluan Sebagai konsekwensi desentralisasi pendidikan, saat ini sejumlah pembaharuan pendidikan terus

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Oleh : Dhiah Ristyandari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas

Lebih terperinci

Penulis : Ageng Prakoso Rubi/NIM Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP

Penulis : Ageng Prakoso Rubi/NIM Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PRAKTIK DASAR INTALASI LISTRIK (PDIL) DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77 IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 3 SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Lorentya Yulianti

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL CSE-UCLA

EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL CSE-UCLA EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL CSE-UCLA Dewa Gede Hendra Divayana 1, Gusti Ayu Dessy Sugiharni 2 1 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

A. Pengertian Evaluasi Program

A. Pengertian Evaluasi Program A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI SD Negeri 01 Kebonsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH FI462 Evaluasi Pembelajaran Fisika: S-1, 2 SKS, Semester 6 Mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Fisika merupakan mata kuliah wajib yang perkuliahannya merupakan lanjutan dari kemampuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan Kepada

Lebih terperinci