PERANCANGAN GEOMETRI JALAN REL MENGGUNAKAN BENTLEY MXRAIL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN GEOMETRI JALAN REL MENGGUNAKAN BENTLEY MXRAIL"

Transkripsi

1 Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 PERANCANGAN GEOMETRI JALAN REL MENGGUNAKAN BENTLEY MXRAIL GIGA NOVAGUSNI 1, SOFYAN TRIANA 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung 2 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung gnovagusni@yahoo.com ABSTRAK Kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal, maka diperlukan perancangan jalan rel secepat dan setepat mungkin. Penerapan rancangan geometri jalan rel pada Bentley MxRail dilakukan untuk mendapatkan nilai lengkung horizontal. Perencanaan dilakukan dengan perhitungan manual sesuai pedoman peraturan dinas PT. KAI (PD ). Hasil analisis didapat bahwa Panjang lengkung lingkaran (S-C-S) perhitungan Bentley MXRail sebesar 190,148 m dan perhitungan manual sebesar 187,939 m. Hasil perhitungan panjang (Tt) dan (Et) menggunakan Bentley MXRail masing-masing sebesar 80,133 m dan 3,822 m, untuk hasil perhitungan manual panjang (Tt) dan (Et) masing-masing sebesar 94,456 m dan 4,346 m. Panjang lengkung lingkaran (FC) perhitungan Bentley MXRail sebesar 270,361 m dan perhitungan manual sebesar 264,76 m. Untuk hasil perhitungan panjang (Tc) dan (Ec) menggunakan Bentley MXRail masing-masing sebesar 135,932 m dan 8,762 m, untuk hasil perhitungan manual panjang (Tc) dan (Ec) masing-masing sebesar 133,111 m dan 8,403 m. Kata kunci: Lengkung Horizontal, Peraturan Dinas, Manual, Bentley MXRail. ABSTRACT Train is one of the mass transportation vehicle, as a transportation vehicle it need proper rail construct as fast and as proper as it can be done. The application of construct result of rail geometry in Bentley MXRail for gaining Horizontal Curved value. The rail geometry plans are achieved by manual calculation based on regulatory agency The Indoseian Railway (PD ). The analysis result shows arc length (S-C-S) from Bentley MxRail calculation is 190,148 m and from manual calculation 187,939. The calculation result for Tt and Et using Bentley MXRail is 80,133 m and 3,822, for manual calculation the result is 94,456 m and 4,346 m. the length of the arc (FC) from Bentley MXRail is 270,361 m and for manual calculation is 264,76 m. The calculation result for Tc and Ec using Bentley MXRail is 135,932 m and 8,762 m, for manual calculation is 133,111 m and 8,403 m. Keywords: Horizontal Curved, Regulatory Agencies, Manual, Bentley MXRail. Reka Racana - 1

2 Giga Novagusni, Sofyan Triana 1. PENDAHULUAN Moda transportasi di Indonesia saat ini sedang berkembang, salah satunya yaitu kereta api. Kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal, dalam beberapa tahun ini moda transportasi kereta api di Indonesia sedang dalam tahap pengembangan, maka dari itu diperlukan perencanaan dan perancangan jalan rel secepat dan setepat mungkin. Pada saat ini perkembangan teknologi sangat pesat, banyak inovasi-inovasi yang diciptakan demi menunjang dan memudahkan manusia dalam menyelesaikan berbagai problematika. MxRail merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk pembaharuan bentuk jalur kereta, stasiun kereta api dan item-item yang berhubungan dengan kereta api seperti desain lampu, kecepatan dan sistem pengangkutan oleh kereta api. Menawarkan kontrol secara menyeluruh dan akurat terhadap area yang paling kritis dan sulit untuk desain jalur kereta api dengan cepat, fleksibel, akurat dan mudah untuk digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan perancangan geometri jalan rel yang sesuai dengan persyaratan Peraturan Dinas No.10 tahun 1986 menggunakan aplikasi Bentley MxRail dengan metode perhitungan manual. Untuk mempersempit kajian geometri jalan rel, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam pembahasan tugas akhir ini.penelitian ini hanya membahas mengenai alinyemen horizontal jalan rel. Peta topografi yang digunakan merupakan data simulasi. Desain alinyemen horisontal mengacu pada Peraturan Dinas No. 10 Tahun Desain dilakukan dengan bantuan software Bentley MxRail dan hasilnya akan dibandingkan dengan perhitungan secara manual. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Geometri Jalan Rel Geometri jalan rel adalah suatu bangun jalan yang menggambarkan tentang bentuk/ukuran jalan rel baik yang menyangkut penampang melintang, memanjang, maupun aspek lain yang terkait dengan bentuk fisik jalan. Geometri jalan direncanakan berdasar pada kecepatan rencana serta ukuran-ukuran kereta yang melewatinya dengan memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan, ekonomi dan keserasian dengan lingkungan sekitarnya. 2.2 Lebar Sepur Lebar sepur adalah lebar antara sisi dalam kepala rel pada trak kereta api. Untuk seluruh kelas jalan rel di Indonesia lebar sepur adalah 1067 mm yang merupakan jarak terkecil antara kedua sisi kepala rel, diukur pada daerah 0-14 mm dibawah permukaan teratas kepala rel. 2.3 Lengkung Horizontal Lengkung horizontal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang horizontal. Sumbu terdiri dari serangkaian garis lurus, lengkung berbentuk lingkaran dan lengkung peralihan dari bentuk garis lurus ke bentuk lingkaran. Besar kecilnya radius lengkung horizontal disesuaikan dengan kecepatan rencana pada jalan rel. Pada penelitian ini hanya dilakukan perhitungan alinyemen horizontal saja, alinyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan rel pada bidang horizontal. Dua bagian lurus yang perpanjangannya saling membentuk sudut harus dihubungkan dengan lengkung berbentuk lingkaran, dengan atau tanpa lengkung-lengkung peralihan. Untuk berbagai kecepatan rencana, besar jari-jari minimum yang diijinkan adalah seperti tercantum dalam Tabel 1. Reka Rekaracan Racana - 2

3 Perancangan Geometri Jalan Rel Menggunakan Bentley MXRail Kecepatan rencana (km/jam) Tabel 1. Persyaratan Perencanaan Lengkungan Jari-jari minimum lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan (m) Jari-jari minimum lengkung lingkaran yang diijinkan dengan lengkung peralihan (m) Sumber : PT. Kereta Api Indonesia. Peraturan Dinas No.10, 1986 Lengkung peralihan adalah suatu lengkung dengan jari-jari yang berubah beraturan. Lengkung peralihan dipakai sebagai peralihan antara bagian yang lurus dan bagian lingkaran dan sebagai peralihan antara dua jari-jari lingkaran yang berbeda. Panjang minimum dari lengkung peralihan ditetapkan dengan Rumus 1 sebagai berikut. (PT. KAI. PD.No.10, 1986) Lh = 0,01 x h x V rencana...(1) Dengan, Lh = panjang minimum lengkung peralihan (m) h = peninggian pada rel luar di lengkung (mm) = kecepatan rencana untuk lengkung peralihan (km/jam) V r Terdapat tiga faktor yang sangat berpengaruh terhadap besarnya pelebaran sepur, yaitu ; jari-jari lengkung (R), ukuran atau jarak gandar muka belakang yang kokoh (d) dan kondisi keausan roda rel. Jika R makin kecil dan d semakin besar, kemungkinan terjadi adalah terjepitnya kereta dalam rel, supaya kedudukan roda dan rel tidak terjepit diperlukan pelebaran sepur (w). Pelebaran sepur yang diijinkan maksimum adalah 20 mm. Besar pelebaran sepur untuk bebagai jari-jari tikungan adalah seperti yang tercantum dalam Tabel 2. Tabel 2. Pelebaran Sepur Pelebaran Sepur (mm) Jari-jari tikungan (m) 0 R <R< <R< <R< <R<350 Sumber : PT. Kereta Api Indonesia. Peraturan Dinas No.10, 1986 Pada lengkung horizontal terdapat dua jenis lengkung, yaitu lengkung spiral-circle-spiral dan lengkung full circle, seperti yang terdapat pada Gambar 1. dan Gambar 2. Reka Racana - 3

4 Giga Novagusni, Sofyan Triana Gambar 1. Lengkung Horizontal S-C-S (Sumber: iamnotthoseman.wordpress.com) Gambar 2. Lengkung Horizontal FC (Sumber: iamnotthoseman.wordpress.com) 2.4 Bentley MX Rail Mx merupakan pengembangan baru dari MOSS yang berjalan di Windows, Autocad dan Microstation.Dalam pengembangannya, pengguna sekarang dapat menggunakan fasilitas yang sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan desain untuk semua jenis pekerjaan rekayasa sipil, seperti desain jalan raya, jalan rel, airport maupun dam. MxRail merupakan salah satu aplikasi yang tersedia dalam MX.Merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk pembaharuan bentuk jalur kereta, stasiun kereta api dan item-item yang berhubungan dengan kereta api seperti desain lampu, kecepatan dan sistem pengangkutan oleh kereta api. Menawarkan kontrol secara menyeluruh dan akurat terhadap area yang paling kritis dan sulit untuk desain jalur kereta api dengan cepat, fleksibel, akurat dan mudah untuk digunakan. Untuk memulai menjalankan program MX rail dapat diaktifkan dengan menggunakan icon yang ada didesktop komputer. Mx akan menampilkan panel yang memuat New Project dan Open Project yang diikuti dengan tampilan yang menampilkan parameter perencanaan seperti skala, satuan dan lain-lain. Gambar 3 sampai Gambar 4 menunjukan tampilan Bentley MX Rail. Reka Rekaracan Racana - 4

5 Perancangan Geometri Jalan Rel Menggunakan Bentley MXRail Gambar 3. Tampilan awal Bentley MX Rail (Sumber: Bentley MX Rail) Gambar 4. Desain Alinyemen Horizontal (Sumber: Bentley MX Rail) 3. ANALISIS DATA 3.1 Data Koordinat Perancangan geometri jalan rel dalam Tugas Akhir ini merupakan perancangan jalur baru sehingga memerlukan penentuan titik koordinat yang perlu ditinjau pada peta topografi. Data koordinat terdiri atas : a. Data koordinat lengkung horizontal (S-C-S) Koordinat titik A : XY ( ; ) Koordinat titik PI : XY ( ; ) Koordinat titik B : XY ( ; ) Reka Racana - 5

6 Giga Novagusni, Sofyan Triana b. Data koordinat lengkung horizontal (FC) Koordinat titik A : XY ( ; ) Koordinat titik PI : XY ( ; ) Koordinat titik B : XY ( ; ) 3.2 Data Perancangan Dalam perencanaan geometrik jalan rel dibutuhkan data dan analisis perhitungan yang berguna untuk pengembangan didalam desain perencanaan. Adapun data yang digunakan pada perancangan geometri yang mengacu pada PD. No. 10 Tahun 1986 adalah sebagai berikut : a. Kecepatan rencana : 80 km/jam b. R rencana (S-C-S) : 400 m c. R rencana (FC) : 1050 m d. h maksimum : 110 m e. Δ (S-C-S) : 15,46 f. Δ (FC) : 14, Hasil Perhitungan Lengkung Horizontal Bentley MX Rail Panjang Lengkung Lingkaran (L) Tabel 3. Hasil Perhitungan Lengkung Horizontal (S-C-S) Tangen Total (Tt) Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Et) 190,148 80,133 3,822 Panjang Lengkung Lingkaran (L) Tabel 4. Hasil Perhitungan Lengkung Horizontal (FC) Tangen Total (Tc) Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Ec) 270, ,932 8, Pembahasan Berdasarkan metode perhitungan yang telah dilakukan terdapatperbedaan pada hasil perhitungan menggunakan Bentley MX Rail dan perhitungan secara manual. Panjang lengkung lingkaran (S-C-S) pada perhitungan bentley mx rail sebesar 190,148 m dan pada perhitungan manual sebesar 187,939 m, terdapat selisih sebesar 2,209 m. Hasil perhitungan panjang tangen total (Tt) danjarak luar dari PI ke busur lingkaran(et) menggunakan bentley mx rail masing-masing sebesar 80,133 m dan 3,822 m, untuk hasil perhitungan manual panjang tangen total(tt) danjarak luar dari PI ke busur lingkaran(et) masing-masing sebesar 94,456 m dan 4,346 m, selisih pada hasil perhitungan Tt sebesar 14,323 m dan Et sebesar 0,524 m. Rincian lebih jelasnya ditunjukan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Panjang lengkung lingkaran (FC) pada perhitungan bentley mx rail sebesar 270,361 m dan pada perhitungan manual sebesar 264,76 m, terdapat selisih sebesar 5,601 m. Untuk hasil perhitungan panjang tangen total(tc) dan jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Ec) menggunakan bentley mx rail masing-masing sebesar 135,932 m dan 8,762 m, untuk hasil perhitungan manual panjang tangen total (Tc) danjarak luar dari PI ke busur lingkaran(ec) masing-masing sebesar 133,111 m dan 8,403 m, terdapat selisih pada hasil perhitungan Tc Reka Rekaracan Racana - 6

7 Perancangan Geometri Jalan Rel Menggunakan Bentley MXRail sebesar 2,821 m dan Ec sebesar 0,359 m. Rincian lebih jelasnya ditunjukan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Selisih hasil perhitungan pada bentley mx rail dan perhitungan manual cukup besar dikarenakan terdapat perbedaan parameter di perhitungan manual dengan parameter perhitungan pada bentley mx rail, yaitu perbedaan peraturan yang tedapat pada bentley menggunakan peraturan Belanda dan pada perhitungan manual menggunakan Peraturan Dinas No. 10 tahun Jenis Lengkung Tabel 5. Perbandingan Perhitungan Lengkung Horizontal L Bentley MX Rail Tt/Tc Et/Ec L Manual Tt/Tc Et/Ec S-C-S 190,148 80,133 3, ,939 94,456 4,346 FC 270, ,932 8, ,76 133,111 8,403 Tabel 6. Selisih Perhitungan Bentley MX Rail dan Manual Jenis Lengkung Selisih Bentley MX Rail & Manual L Tt/Tc Et/EC S-C-S 2,209 14,323 0,542 FC 5,601 2,81 0, KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penerapan hasil Perancangan Geometri Jalan Rel Menggunakan Bentley Mx Rail adalah sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan manual didapatkan panjang lengkung lingkaran, yaitu; Panjang lengkung lingkaran (S-C-S) sebesar 187,939 mdengan panjang tangen total (Tt) sebesar 94,456 m dan jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Et) sebesar 4,346 m. Sedangkan panjang lengkung lingkaran (FC) sebesar 264,76 m, dengan panjang tangen total (Tc) sebesar 133,111 m dan jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Ec) sebesar 8,403 m. 2. Berdasarkan report Bentley MX Rail didapatkan panjang lengkung lingkaran, yaitu; Panjang lengkung lingkaran (S-C-S) sebesar 190,148 m dengan panjang tangen total (Tt) sebesar 80,133 m dan jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Et) sebesar 3,822 m. Panjang lengkung lingkaran (FC) sebesar 270,361 m, dengan panjang tangen total (Tc) sebesar 135,932 m dan jarak luar dari PI ke busur lingkaran (Ec) sebesar 8,762 m 3. Perbedaan selisih diakibatkan perbedaan parameter, pada perhitungan manual menggunakan Peraturan Dinas No. 10 tahun 1986 dan pada bentley mx rail menggunakan peraturan Belanda. Reka Racana - 7

8 Giga Novagusni, Sofyan Triana DAFTAR RUJUKAN Google, (2014). Iamnotthoseman.wordpress.com. Pebiandi, V. (2009). Perencanaan Geometri Jalan Rel Kereta Api Trase Kota Pinang Menggala STA STA Pada Ruas Rantau Prapat Duri II Provinsi Riau, (Skripsi), Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. PT. Kereta Api Indonesia, Peraturan Perencanaan Konstruksi Jalan Rel, (PD No ), Bandung. Reka Rekaracan Racana - 8

Perencanaan Lengkung Horizontal Jalan Rel Kandangan-Rantau Provinsi Kalimantan Selatan

Perencanaan Lengkung Horizontal Jalan Rel Kandangan-Rantau Provinsi Kalimantan Selatan Rekaracana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 Perencanaan Lengkung Horizontal Jalan Rel Kandangan-Rantau Provinsi Kalimantan Selatan NURMAN NUGRAHA 1,

Lebih terperinci

Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Evaluasi Perencanaan Geometri Jalan Ruas Cipanas Warung Banten Dengan Menggunakan Software Autocad Land

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA STA PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL KERETA API TRASE KOTA PINANG- MENGGALA STA 104+000- STA 147+200 PADA RUAS RANTAU PRAPAT DURI II PROVINSI RIAU Vicho Pebiandi 3106 100 052 Dosen Pembimbing Ir. Wahyu Herijanto,

Lebih terperinci

HADIRANTI 1, SOFYAN TRIANA 2

HADIRANTI 1, SOFYAN TRIANA 2 Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Juni 2015 Perencanaan Geometrik Simpang Susun Double Trumpet Pada Jalan Tol Jakarta Serpong Berdasarkan Transportation

Lebih terperinci

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP: PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP: 0521006 Pembimbing: Ir. Silvia Sukirman Pembimbing Pendamping: Sofyan Triana, ST., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO Oleh, RIFCHI SULISTIA ROSADI 3109100066 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN

ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN ANALISA ALINYEMEN HORIZONTAL PADA JALAN LINGKAR PASIR PENGARAIAN Ahmadi : 1213023 (1) Bambang Edison, S.Pd, MT (2) Anton Ariyanto, M.Eng (2) (1)Mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pasir

Lebih terperinci

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (014) 1-5 1 PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN Aria Dwipa Sukmana, Budi Rahardjo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melalui tahapan tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. melalui tahapan tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Langkah Kerja Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini akan dipaparkan melalui tahapan tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan berikut : MULAI DATA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC PERENCANAAN GEOMETRI JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC Eduardi Prahara Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP: PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP: 0721079 Pembimbing: Dr. Budi Hartanto S., Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN ELEMEN PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN Alinemen Horizontal Alinemen Horizontal adalah proyeksi dari sumbu jalan pada bidang yang horizontal (Denah). Alinemen Horizontal terdiri dari bagian lurus dan lengkung.

Lebih terperinci

TUGAS PERENCANAAN JALAN REL

TUGAS PERENCANAAN JALAN REL TUGAS PERENCANAAN JALAN REL Pebriani Safitri 21010113120049 Ridho Fauzan Aziz 210101131200050 Niken Suci Untari 21010113120104 Aryo Bimantoro 21010113120115 BAB I Pendahuluan Latar Belakang Maksud Tujuan

Lebih terperinci

BAB X PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL

BAB X PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL BAB X PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengetahui kriteria yang perlu diperhatikan untuk merencanakan

Lebih terperinci

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat MUHAMMAD FAISHAL, SOFYAN TRIANA Jurusan

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Bayu Chandra Fambella, Roro Sulaksitaningrum, M. Zainul Arifin, Hendi Bowoputro Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan jalur tepi di sepanjang jalan tol CAWANG CIBUBUR dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan jalur tepi di sepanjang jalan tol CAWANG CIBUBUR dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Khusus Pembangunan jalur dan stasiun Light Rail Transit akan dilaksanakan menggunakan jalur tepi di sepanjang jalan tol CAWANG CIBUBUR dengan jalur layang (Elevated) dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Geometrik Jalan Raya Geometrik merupakan membangun badan jalan raya diatas permukaan tanah baik secara vertikal maupun horizontal dengan asumsi bahwa permukaan tanah

Lebih terperinci

DESAIN JALAN REL UNTUK TRANSPORTASI BATU BARA RANGKAIAN PANJANG (STUDI KASUS: SUMATERA SELATAN)

DESAIN JALAN REL UNTUK TRANSPORTASI BATU BARA RANGKAIAN PANJANG (STUDI KASUS: SUMATERA SELATAN) DESAIN JALAN REL UNTUK TRANSPORTASI BATU BARA RANGKAIAN PANJANG (STUDI KASUS: SUMATERA SELATAN) Tilaka Wasanta 1 1 Universitas Katolik Parahyangan Email: tilakaw@unpar.ac.id ABSTRAK Transportasi merupakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Klasifikasi dan Fungsi Jalan 3.1.1 Klasifikasi Menurut Fungsi Jalan Menurut Bina Marga (1997), fungsi jalan terdiri dari : a. jalan arteri : jalan yang melayani angkutan utama

Lebih terperinci

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006 PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006 PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN STANDARD PERENCANAAN Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/1970 Direktorat

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) 1 PERENCANAAN PENGAKTIFAN KEMBALI JALUR REL KERETA API LINTAS ALTERNATIF CIREBON-KADIPATEN STA 0+100-8+700 MENGGUNAKAN MODA TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. a. Dimulai dengan tinjauan pustaka yang berguna sebagai bahan dari penelitian.

BAB 3 METODOLOGI. a. Dimulai dengan tinjauan pustaka yang berguna sebagai bahan dari penelitian. BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Adapun rencana bagan alir pada proses penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Dimulai dengan tinjauan pustaka yang berguna sebagai bahan dari penelitian. b.

Lebih terperinci

I Dewa Made Alit Karyawan*, Desi Widianty*, Ida Ayu Oka Suwati Sideman*

I Dewa Made Alit Karyawan*, Desi Widianty*, Ida Ayu Oka Suwati Sideman* 12 Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 Vol. 2, No. 1 : 12-21, Maret 2015 ANALISIS KELANDAIAN MELINTANG SEBAGAI ELEMEN GEOMETRIK PADA BEBERAPA TIKUNGAN RUAS JALAN MATARAM-LEMBAR Analysis Superelevation on Alignment

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 50) Lengkung Geometrik PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL MAGISTER TEKNIK JALAN RAYA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN Lengkung busur lingkaran sederhana (full circle)

Lebih terperinci

TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS

TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS Dwijayanto Pribadi M. J. Paransa, T. K. Sendow, L. J. Undap Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO-PROBOLINGGO

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO-PROBOLINGGO JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) 1 PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO-PROBOLINGGO Rifchi Sulistia Rosadi, Anak Agung Gde Kartika Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya - Krian DISUSUN OLEH ARIA DWIPA SUKMANA 3109100012 DOSEN PEMBIMBING BUDI RAHARDJO, ST, MT. JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian atau studi yang direncanakan berada di jalur kereta api Lintas Muara Enim Lahat, yaitu dimulai dari Stasiun Muara Enim (Km 396+232) sampai

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG Oleh : AGUS BUDI SANTOSO JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) pada Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

DESAIN GEOMETRIK, STRUKTUR BESERTA PERKIRAAN BIAYA PERENCANAAN JALAN REL SEBAGAI ALTERNATIF TRANSPORTASI ANGKUTAN TAMBANG PASIR DI KABUPATEN LUMAJANG

DESAIN GEOMETRIK, STRUKTUR BESERTA PERKIRAAN BIAYA PERENCANAAN JALAN REL SEBAGAI ALTERNATIF TRANSPORTASI ANGKUTAN TAMBANG PASIR DI KABUPATEN LUMAJANG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-6 1 DESAIN GEOMETRIK, STRUKTUR BESERTA PERKIRAAN BIAYA PERENCANAAN JALAN REL SEBAGAI ALTERNATIF TRANSPORTASI ANGKUTAN TAMBANG PASIR DI KABUPATEN LUMAJANG Dodik

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2) PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2) LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma

Lebih terperinci

KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI PERTEMUAN KE-8 PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL

KULIAH PRASARANA TRANSPORTASI PERTEMUAN KE-8 PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL KULIAH PASAANA TANSPOTASI PETEMUAN KE-8 PEENCANAAN GEOMETIK JALAN EL 1. Standar Jalan el A. KETENTUAN UMUM Segala ketentuan yang berkaitan dengan jenis komponen jalan rel di dalam perencanaan geometrik

Lebih terperinci

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM 109+635 SAMPAI DENGAN KM 116+871 ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA DOUBLE TRACK GEOMETRIC INVESTIGATION FROM KM 109+635 UNTIL KM 116+870 BETWEEN CIGANEA

Lebih terperinci

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK EDI SUSANTO 1), RONNY DURROTUN NASIHIEN 2) 1). Mahasiswa Teknik Sipil, 2) Dosen Pembimbing Universitas

Lebih terperinci

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR Telah disebutkan bahwa pada jalan rel perpindahan jalur dilakukan melalui peralatan khusus yang dikenal sebagai wesel. Apabila dua jalan rel yang terletak pada satu bidang saling

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rencana Jaringan Kereta Api di Pulau Sumatera Tahun 2030 (sumber: RIPNAS, Kemenhub, 2011) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2030 telah direncanakan program jangka panjang pembangunan Trans Sumatera Railways yang membentang dari Provinsi

Lebih terperinci

Geometri Jalan Rel. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Geometri Jalan Rel. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Geometri Jalan Rel Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Geometri Jalan Rel Meliputi bentuk dan ukuran jalan rel, pada arah memanjang-melebar, yang meliputi lebar sepur, kelandaian, lengkung horizontal dan vertikal,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038)

ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038) ANALISIS KELAYAKAN KONSTRUKSI BAGIAN ATAS JALAN REL DALAM KEGIATAN REVITALISASI JALUR KERETA API LUBUK ALUNG-KAYU TANAM (KM 39,699-KM 60,038) Wilton Wahab 1 * dan Sicilia Afriyani 2 1 Jurusan Teknik Sipil,

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA Sudarman Bahrudin, Rulhendri, Perencanaan Geometrik Jalan dan Tebal Perkerasan Lentur pada Ruas Jalan Garendong-Janala PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

Lebih terperinci

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( ) Oleh : ARIF SETIYAFUDIN (3107 100 515) 1 LATAR BELAKANG Pemerintah Propinsi Bali berinisiatif mengembangkan potensi pariwisata di Bali bagian timur. Untuk itu memerlukan jalan raya alteri yang memadai.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para

BAB III LANDASAN TEORI. Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Interaksi Sistem Kegiatan Dan Jaringan Tujuan utama dilakukannya analisis interaksi sistem ini oleh para perencana transportasi adalah sebagai berikut: 1. Memahami cara kerja

Lebih terperinci

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung Reka Racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung RANDY NURSANDY ARDIYAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang semakin maju ini, transportasi menjadi hal vital dalam kehidupan manusia. Kesuksesan bertransportasi sangatlah dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN ALINYEMEN HORISONTAL DAN ALINYEMEN VERTIKAL

APLIKASI PERHITUNGAN ALINYEMEN HORISONTAL DAN ALINYEMEN VERTIKAL APLIKASI PERHITUNGAN ALINYEMEN HORISONTAL DAN ALINYEMEN VERTIKAL Michael Antonie Prayogo 1, Rudy Setiawan 2 ABSTRAK : Beberapa kendala dalam perhitungan geometri jalan muncul saat melakukan perhitungan

Lebih terperinci

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL REKAYASA JALAN REL MODUL 8 ketentuan umum jalan rel OUTPUT : Mahasiswa dapat menjelaskan persyaratan umum dalam desain jalan rel Mahasiswa dapat menjelaskan beberapa pengertian kecepatan kereta api terkait

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL

PERENCANAAN GEOMETRI JALAN REL PEENCANAAN GEOMETI JALAN EL Dasar prencanaan Geometri jalan rel: Kecepatan rencana dan ukuran kereta/lok yang akan melewatinya dengan memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan, ekonomi dan keserasian dengan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan análisis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN GEOMETRI JALAN PADA RUAS JALAN SANGGAU - SEKADAU

STUDI KELAYAKAN GEOMETRI JALAN PADA RUAS JALAN SANGGAU - SEKADAU STUDI KELAYAKAN GEOMETRI JALAN PADA RUAS JALAN SANGGAU - SEKADAU M.Azmi Maulana 1),Komala Erwan 2),Eti Sulandari 2) D11109050@gmail.com ABSTRAK Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA STA KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA STA KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA 3+000 STA 6+000 KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR Adalea Ivana P 3107030064 Rendy Ajan J 3107030074 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGATAR

DAFTAR ISI KATA PENGATAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Halaman Persetujuan iii Motto dan Persembahan iv ABSTRAK v ABSTRACK vi KATA PENGATAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam mendistribusikan penumpang dan barang antar suatu tempat. Kelebihan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA 14+650 18+100 KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR Dosen Pembimbing : Ir. CHOMAEDHI. CES, Geo 19550319 198403 1 001 Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Evaluasi teknis adalah mengevaluasi rute dari suatu ruas jalan secara umum meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan data yang ada atau tersedia

Lebih terperinci

EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation Limited Sumatera Utara STA Sampai STA 1+656)

EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation Limited Sumatera Utara STA Sampai STA 1+656) EVALUASI GEOMETRIK JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Pembangkit Listrik Bumi PT. Sarula Operation Limited Sumatera Utara STA 0+000 Sampai STA 1+656) Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA JENIS TIKUNGAN SPIRAL- CIRCLE-SPIRAL DAN SPIRAL-SPIRAL (Studi Kasus Jalan Tembus Tawangmangu Sta Sta

EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA JENIS TIKUNGAN SPIRAL- CIRCLE-SPIRAL DAN SPIRAL-SPIRAL (Studi Kasus Jalan Tembus Tawangmangu Sta Sta EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA JENIS TIKUNGAN SPIRAL- CIRCLE-SPIRAL DAN SPIRAL-SPIRAL (Studi Kasus Jalan Tembus Tawangmangu Sta 2+223.92 Sta 3+391.88) JURNAL PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH) SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH) Disusun oleh : M A R S O N O NIM. 03109021 PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA TUGAS AKHIR RC10-1380 PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA RONY FERDINAND PANGGABEAN NRP 3110105027 Dosen Pembimbing : Ir. WAHJU HERIJANTO, MT. JURUSAN LINTAS

Lebih terperinci

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut : ALINYEMEN VERTIKAL 4.1 Pengertian Alinyemen Vertikal merupakan perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA Sabar P. T. Pakpahan 3105 100 005 Dosen Pembimbing Catur Arief Prastyanto, ST, M.Eng, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR FATKHUL MUIN (1) ARIE SYAHRUDDIN S, ST (2) BAMBANG EDISON, S.Pd, MT (2) ABSTRAK Kabupaten Berau adalah

Lebih terperinci

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT

EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT EVALUASI ALINEMEN HORIZONTAL PADA RUAS JALAN SEMBAHE SIBOLANGIT TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Oleh: DARWIN LEONARDO PANDIANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan BAB 1 PENDAHULUAN Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap jalan, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada

Lebih terperinci

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur Ferdiansyah Septyanto, dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Pada tahap kegiatan desain teknis ini, akan dilakukan analisis dan perhitungan lanjut yang lebih komprehensif dan mendalam yang ditujukan untuk melakukan

Lebih terperinci

Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR, GRAFIK DAN DIAGRAM... xv DAFTAR SIMBOL... xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Umum... 1 1.2.

Lebih terperinci

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN 2320-4240 PERENCANAAN PERKERASAN DAN PENINGKATAN GEOMETRIK JALAN Rulhendri, Nurdiansyah Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Ibnu Khaldun Bogor petot.nurdiansyah@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya memperlancar distribusi barang maupun jasa dari satu wilayah ke wilayah

Lebih terperinci

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi Kasus Obyek studi kasus untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah Perencanaan Jalan Tol Kertosono Mojokerto, Surabaya yang berada pada provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

No Dokumen Revisi Ke: Dokumen Level: 3 PANDUAN Tanggal Berlaku: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman 1

No Dokumen Revisi Ke: Dokumen Level: 3 PANDUAN Tanggal Berlaku: RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman 1 Identitas Mata Kuliah Course Identity Kode mata kuliah Course code : TKS22227 Bobot satuan kredit semester (sks) :4 Course credit unit : 4 Semester : Semester

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI A. Struktur Jalur Kereta Api

BAB III LANDASAN TEORI A. Struktur Jalur Kereta Api BAB III LANDASAN TEORI A. Struktur Jalur Kereta Api Perencanaan jalan rel merupakan suatu konstruksi yang direncanakan sebagai prasarana atau infrastruktur perjalanan kereta api. Struktur jalan rel merupakan

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA 11 BAB II 2.1 TINJAUAN UMUM Studi pustaka adalah suatu pembahasan berdasarkan bahan baku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM 51+500 KM 52+500 TUGAS AKHIR Ditulis sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh FABER SILVESTER SIMBOLON NIM.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 24 BAB III LANDASAN TEORI A. Alinyemen Horisontal Jalan Raya Alinemen horisontal atau trase suatu jalan adalah proyeksi sumbu jalan tegak lurus bidang kertas yang terdiri dari garis lurus dan garis lengkung.

Lebih terperinci

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan penduduk maka semakin banyak diperlukan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang baik untuk melancarkan

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI BAB IV PERENCANAAN 4.1. Pengolahan Data 4.1.1. Harga CBR Tanah Dasar Penentuan Harga CBR sesuai dengan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi Program Validasi program dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil dari perhitungan program ini memenuhi syarat atau tidak, serta layak atau tidaknya program ini

Lebih terperinci

NOTASI ISTILAH DEFINISI

NOTASI ISTILAH DEFINISI DAFTAR DEFINISI, ISTILAH DAN SIMBOL Ukuran kinerja umum NOTASI ISTILAH DEFINISI C KAPASITAS Arus lalu-lintas maksimum (mantap) yang dapat (smp/jam) dipertahankan sepanjang potongan jalan dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP I FC 30 20, '1" II FC 50 17, '7" III FC 50 66, '1" IV FC 50 39, '6" V FC 50 43, '8"

BAB V PENUTUP I FC 30 20, '1 II FC 50 17, '7 III FC 50 66, '1 IV FC 50 39, '6 V FC 50 43, '8 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa Superelevasi pada tikungan Jalan Adi Sucipto, segmen Unkris Undana. STA 0+000 sampai STA 0+850, sepanjang ± 850 meter maka dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN B. RUMUSAN MASALAH A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN B. RUMUSAN MASALAH A. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transportasi memiliki peran sangat penting dalam memajukan sebuah negara, dimana transportasi berfungsi sebagai penggerak perekonomian suatu wilayah, penyedia interaksi sosoial,

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) DISUSUN OLEH : SLAMET RIYADI

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK DN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU SIMPANG PAGARALAM PAGARALAM STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR

PERENCANAAN GEOMETRIK DN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU SIMPANG PAGARALAM PAGARALAM STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR PERENCANAAN GEOMETRIK DN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU SIMPANG PAGARALAM PAGARALAM STA 00+000 05+700 PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 + 4.3. Perhitungan Daerah Kebebasan Samping Dalam memperhitungkan daerah kebebasan samping, kita harus dapat memastikan bahwa daerah samping/bagian lereng jalan tidak menghalangi pandangan pengemudi. Dalam

Lebih terperinci

PENGARUH GEOMETRIK JALAN REL TERHADAP BATAS KECEPATAN MAKSIMAL KERETA API

PENGARUH GEOMETRIK JALAN REL TERHADAP BATAS KECEPATAN MAKSIMAL KERETA API PENGARUH GEOMETRIK JALAN REL TERHADAP BATAS KECEPATAN MAKSIMAL KERETA API 1. Samun Haris 2. Toto Hendrianto Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Jl. Soekarno Hatta No. 597 Bandung,

Lebih terperinci

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang

Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang YUNO YULIANTONO, ASWANDY

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO ( DUWET KUDU ) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) pada Program

Lebih terperinci

PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR PERENCANAAN TRAYEK KERETA API DALAM KOTA JURUSAN STASIUN WONOKROMO STASIUN SURABAYA PASAR TURI TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik Sipil (S-1) Diajukan

Lebih terperinci

Pemrograman Perhitungan Alinyemen Horisontal Berdasarkan Standard Specification For Geometric Design Of Urban Roads 1992

Pemrograman Perhitungan Alinyemen Horisontal Berdasarkan Standard Specification For Geometric Design Of Urban Roads 1992 Pemrograman Perhitungan Alinyemen Horisontal Berdasarkan Standard Specification For Geometric Design Of Urban Roads 1992 Rudy Setiawan, Sukanto Tedjokusuma Dosen Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Light Rail Transit (LRT) Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan

Lebih terperinci

Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN

Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN PADA PROYEK PELEBARAN MEDAN BELAWAN TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan oleh NADHIA PERMATA SARI NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan memiliki peranan penting dalam kehidupan diantaranya memperlancar arus barang dan penumpang secara cepat, mudah, dan nyaman. Alternatif sistem pembangunan jaringan

Lebih terperinci

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan diantaranya memperlancar arus lalu intas, distribusi barang dan jasa, sebagai akses perhubungan antara

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERENCANAAN LANDSIDE BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA. Disusun Oleh :

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERENCANAAN LANDSIDE BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA. Disusun Oleh : HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERENCANAAN LANDSIDE BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA Disusun Oleh : MARIA ULFAH NURINA NIM. L2A 301 028 YOGA UTAMA NIM. L2A 301 044 Semarang, Nopember 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin banyak pula aktifitas masyarakat. Salah satu aktifitas manusia yang paling penting adalah berlalu lintas.

Lebih terperinci

ANALISIS ALINYEMEN HORIZONTAL PADA TIKUNGAN RING ROAD SELATAN KM. 6 TAMAN TIRTO KASIHAN, BANTUL, DIY. Oleh : BERTHOLOMEUS LELE SIGA NPM :

ANALISIS ALINYEMEN HORIZONTAL PADA TIKUNGAN RING ROAD SELATAN KM. 6 TAMAN TIRTO KASIHAN, BANTUL, DIY. Oleh : BERTHOLOMEUS LELE SIGA NPM : ANALISIS ALINYEMEN HORIZONTAL PADA TIKUNGAN RING ROAD SELATAN KM. 6 TAMAN TIRTO KASIHAN, BANTUL, DIY Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

PERENCANAAN JALUR KERETA API ANTARA STASIUN DUKU DENGAN BANDARA INTERNASIONAL MINANG KABAU

PERENCANAAN JALUR KERETA API ANTARA STASIUN DUKU DENGAN BANDARA INTERNASIONAL MINANG KABAU PERENCANAAN JALUR KERETA API ANTARA STASIUN DUKU DENGAN BANDARA INTERNASIONAL MINANG KABAU Devi Cita Harminda,Hendri Warman, Lusi Utama. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUAS JALAN RAYA YANG MENGHUBUNGKAN DISTRIT ERMERA DAN SUB-DISTRIT HATOLIA

PERENCANAAN RUAS JALAN RAYA YANG MENGHUBUNGKAN DISTRIT ERMERA DAN SUB-DISTRIT HATOLIA 10 PERENCANAAN RUAS JALAN RAYA YANG MENGHUBUNGKAN DISTRIT ERMERA DAN SUB-DISTRIT HATOLIA Eustoliano M. S. 1), A.A. Gede Sumanjaya 2), A. A. Sg. Dewi Rahardiani 2) 1) Alumni Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

ALINEMEN HORISONTAL. WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej. Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember

ALINEMEN HORISONTAL. WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej. Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember ALINEMEN HORISONTAL WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA ALINEMEN HORISONTAL WILLY KRISWARDHANA Jurusan Teknik Sipil FT Unej

Lebih terperinci