BAB IV PENGUMPULAN DATA. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DATA. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DATA 4.1 Gambaran Umum Wilayah Studi Kota Bandar lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu Kota Bandar Lampung merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, serta merupakan pusat kegiatan perekonomian dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan lintang selatan dan sampai dengan bujur timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung selatan pulau Sumatera. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 192 Km 2 terdiri dari 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan. Secara administratif batas daerah Kota Bandar Lampung adalah: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin dan Kecamatan Ketibung Kabupaten Lampung Selatan serta Teluk Lampung 3. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin Kabupaten Lampung Selatan

2 4. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan 50 Secara keseluruhan kondisi penggunaan lahan di Kota Bandar Lampung dikelompokkan dalam kawasan terbangun dan ruang terbuka. Kawasan terbangun terdiri dari lahan pekarangan, perkantoran, perdagangan, jasa, dan industri. Sedangkan ruang terbuka berupa tegalan, kebun, hutan, kuburan, lapangan dan lain-lain. Luas kawasan terbangun kota Bandar Lampung mencapai ,6 ha atau sekitar 93% dari wilayah kota, selebihnya merupakan lahan non terbangun (ruang terbuka). Secara keseluruhan penggunaan lahan di Kota Bandar Lampung lebih didominasi oleh perumahan sebesar 18,378%, kemudian lahan konservasi sebesar 2,982% dan kawasan pengembangan terbatas sebesar 2,507%. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan arus urbanisasi yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

3 51 Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kota Bandar Lampung No Jenis Penggunaan Lahan Luas Persentase ( Ha ) ( % ) 1. Perkantoran Pemerintah 67,47 0,35 2. Perdagangan Niaga 124,55 0,64 3 Sarana Kesehatan 130,82 0,68 4. Sarana Peribadatan 40,96 0,21 5. Sarana Pendidikan 436,50 2,27 6. Hiburan dan Rekreasi 80,75 0,42 7. Taman/Ruang Terbuka Hijau 191,13 0,99 8. Perumahan 3.528,58 18,37 9. Terminal dan Pelabuhan 35,72 0, Tempat Pemakaman Umum 60,00 0, Industri dan Pergudangan 578,00 3, Kawasan Pengembangan Terbatas 2.507,00 13, Kawasan Konservasi 2.982,00 15, Cadangan Pengembangan ( Non Urban ) 8.436,52 43,94 Kota Bandar Lampung ,00 100,00 Sumber : Laporan Evaluasi dan Penyusunan RTRW Kota Bandar lampung, Kebutuhan Data Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan didalam melakukan penelitian adalah cara pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan. Oleh karena itu pengumpulan data serta pengolahan data dilakukan berdasarkan kebutuhan inputan dari program yang akan digunakan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: 1. Data sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga tinggal mencari dan mengumpulkan. Data ini biasanya diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas:

4 52 a. Data sistem pergerakan, yang terdiri atas data LHR (Lintas Harian Rata-rata), travel time, traffic count, kecepatan, dan data angkutan umum. b. Data sistem kegiatan, yang terdiri atas data sosio-ekonomi dan data kependudukan. c. Data sistem jaringan, yang terdiri atas peta Bandar Lampung, peta trayek angkutan umum, dan data jaringan jalan berupa kapasitas dan status jalan. 2. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli atau pertama yakni survei langsung di lapangan. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data arus lalu lintas (traffic count), survey on bus, dan pembuatan jaringan jalan. Data utama yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait, namun karena data sekunder yang ada masih belum cukup untuk pengolahan data dalam penelitian maka dilakukan pula pengumpulan data primer yang sifatnya menunjang dan melengkapi data sekunder. Pengumpulan data sekunder maupun data primer pada penelitian ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dari program yang akan digunakan, adapun data-data yang dibutuhkan secara terinci dijelaskan sebagai berikut:

5 Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari instansi teknis terkait, yang terdiri dari: 1. Data sistem pergerakan Terdiri dari data travel time, traffic count, kecepatan dan data angkutan umum. Data-data tersebut digunakan dalam menghitung volume lalu lintas yang nantinya di-input dalam program EMME saat pembuatan data base. Data traffic count yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Dinas Perhubungan tahun Ruas-ruas jalan Kota Bandar Lampung yang menjadi titik lokasi dari traffic count yang bersumber dari Dinas Perhubungan (2008) terdiri dari: 1. Jalan Ikan Tenggiri 2. Jalan Yos Sudarso 3. Jalan Panjang 4. Jalan Monginsidi 5. Jalan Teuku Umar 6. Jalan Malahayati 7. Jalan Kartini 8. Jalan Imam bonjol 9. Jalan Ir Sutami 10. Jalan Pagar Alam

6 Jalan Raden Intan 12. Jalan Diponegoro 13. Jalan Basuki Rahmat 14. Jalan Antasari 15. Jalan Sudirman 16. Jalan Sultan Agung 17. Jalan Gajah Mada 18. Jalan Kimaja 19. Jalan Dr. Susilo 20. Jalan Perintis Kemerdekaan 21. Jalan Ahmad Yani 22. Jalan Gatot Subroto 23. Jalan Urip Sumoharjo 24. Jalan Pramuka Data kecepatan dengan satuan km/jam berasal dari STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) tahun (Lampiran 1). Sedangkan untuk data angkutan umum yang digunakan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada angkutan bis DAMRI, yang bersumber dari Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung (2008), yang selanjutnya dilengkapi dengan data primer yaitu survey on bus.

7 55 2. Data sistem kegiatan Berupa data sosio-ekonomi dan data kependudukan yang menghasilkan data bangkitan dan tarikan. Asumsi bangkitan tarikan pada masing-masing zona menggunakan data sosial ekonomi yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Bandar Lampung tahun Data bangkitan (O i ) dan tarikan (D d ) didapat dari hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung. Data bangkitan dan tarikan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Data Bangkitan (O i ) dan Tarikan (D d ) ZONA O i D d Sumber : Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, 2011

8 56 3. Data sistem jaringan Terdiri atas peta Bandar Lampung, peta trayek angkutan mum, data jaringan jalan berupa kapasitas dan status jalan. Gambar 4.1 Peta Jaringan Jalan Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung Peta trayek angkutan umum (bis DAMRI) yang diperoleh dari Dinas Perhubungan (2008) digunakan untuk mengetahui jalur trayek bis dalam kota di Kota Bandar Lampung. Peta trayek angkutan umum untuk bis DAMRI dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.

9 57 Gambar 4.2 Peta Rute Angkutan Umum Kota Bandar Lampung Sumber : Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Kapasitas jalan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data kapasitas jalan dari Dinas Perhubungan. Data kapasitas ruas-ruas jalan yang digunakan sebagai data masukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut. Pada penelitian ini sistem jaringan jalan menurut fungsinya, hanya dibatasi pada jalan arteri dan jalan kolektor saja yang menjadi fokus kajian. Pengelompokan jalan arteri dan jalan kolektor di Kota Bandar Lampung dapat dilihat dalam Tabel 4.4 berikut ini.

10 58 Tabel 4.3 Kapasitas Ruas Jalan Kota Bandar Lampung No. Ruas Jalan Tipe Jalan Kapasitas Dasar Co (smp/jam) Lebar Jalur FCw Faktor Penyesuaian Kapasitas (MKJI) Pemisah Hambatan Arah Samping Fc sp FC sf Ukuran Kota FC cs Kapasitas C (smp/jam) 1 Jalan Raden Intan 1 arah Jalan A. Yani 1 arah Jalan R.A Kartini 1 arah Jalan Laksamana Malahayati 1 arah Jalan Basuki Rahmat 2/2 UD Jalan Dr. Susilo 4/2 UD Jalan Gajah Mada 2/2 UD Jalan Gatot Subroto 2/2 UD Jalan Imam Bonjol 4/2 UD Jalan Jendral Sudirman 2/2 UD Jalan Ki Maja 2/2 UD Jalan P. Diponegoro 2/2 UD Jalan P. Antasari 4/2 D Jalan Perintis Kemerdekaan 2/2 UD Jalan Pramuka 2/2 UD Jalan Sultan Agung 4/2 D Jalan Teuku Umar 4/2 D Jalan Urip Sumoharjo 2/2 UD Jalan Wolter Monginsidi 4/2 UD Jalan Yos Sudarso 4/2 UD Jalan Z.A Pagar Alam 4/2 D Sumber : Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, 2008

11 59 Tabel 4.4 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi NO 1 FUNGSI ARTERI NAMA URAIAN PANJANG (KM) LEBAR (M) KELOMPOK KETERANGAN SOEKARNO-HATTA ARTER PRIMER LAKS. YOS SUDARSO 8,2 12 ARTER PRIMER KOTA RAJA 0,27 10 ARTERI SEKUNDER RADEN INTAN 1,52 10 ARTERI SEKUNDER P. DIONEGORO 2,2 10 ARTERI SEKUNDER SULTAN HASANUDIN 0,35 7,5 ARTERI SEKUNDER PATTIMURA 0,1 4 ARTERI SEKUNDER LAKS. R.E MARTADINATA 5,6 6 ARTERI SEKUNDER IMAM BONJOL 5,6 6 ARTERI SEKUNDER TEUKU UMAR 7,5 6 ARTERI SEKUNDER Hi. ZAINAL ABIDIN P.A 7,5 6 ARTERI SEKUNDER MR. MOH. MANGONDIPROJO 7 6 ARTERI SEKUNDER Prof. dr. Ir. SUTAMI 5,1 8 ARTERI SEKUNDER BATU PUTU 5 5 ARTERI SEKUNDER KOTA GAJAH MADA 2,72 6 ARTERI SEKUNDER KOTA K.H. AGUS SALIM 4,5 3 ARTERI SEKUNDER KOTA TENGGIRI 3,4 8,6 ARTERI SEKUNDER KOTA Ir. H. JUANDA 2,4 3 ARTERI SEKUNDER KOTA Jend. A. YANI 0,679 3 ARTERI SEKUNDER KOTA Jend. GATOT SUBROTO 3 10 ARTERI SEKUNDER KOTA Jend.SUDIRMAN 1,45 6 ARTERI SEKUNDER KOTA P. EMIR M NOOR 4,493 3 ARTERI SEKUNDER KOTA P. ANTASARI 4,8 8 ARTERI SEKUNDER KOTA PRAMUKA 0,675 3 ARTERI SEKUNDER KOTA R. IMBA KUSUMA 4,2 3 ARTERI SEKUNDER KOTA R.A. KARTINI 1,2 4 ARTERI SEKUNDER KOTA SISINGA MANGRAJA 1,75 5 ARTERI SEKUNDER KOTA SULTAN AGENG TIRTAYASA 2,95 4 ARTERI SEKUNDER KOTA SULTAN AGUNG 3 2,4 ARTERI SEKUNDER KOTA T. CIK DITIRO (DUA ARAH) 2,4 5 ARTERI SEKUNDER KOTA T. CIK DITIRO (SATU ARAH) 1,2 3 ARTERI SEKUNDER KOTA

12 60 Tabel 4.4 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi (Lanjutan) 2 KOLEKTOR ACEH 0,3 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA AMIR SYARIFUDIN 1,25 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA ARIEF RAHMAN HAKIM 1,75 10 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA BERINGIN RAYA 1,5 5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA BRIGJEN. KATAMSO 0, KOLEKTOR SEKUNDER KOTA BUNG TOMO 1 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA BUNGUR 7,107 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA CIREBON 6 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA CUT MUTIA 2, KOLEKTOR SEKUNDER KOTA CUT NYAK DIEN 1,68 10 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA Drs. WARSITO 1,2 2,5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA Dr. CIPTO MANGUKUSUMU 1,78 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA Dr. SETIA BUDI 2,691 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA Dr. SUSILO 1,13 12 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA HAYAM MURUK 7,107 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA HOS. COKROAMINOTO 1,815 5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA Jend.URIP SUMOHARJO 3,5 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA KI MAJA 5,5 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA W.R. SUPRATMAN 1,4 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA KOMODOR ADI SUCIPTO 0,735 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PAGAR ALAM 3,875 4,5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PAHLAWAN 1,454 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PADJAJARAN 1,772 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PANGLIMA POLIM 1,118 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PEMUDA 0,55 10 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PERINTIS KEMERDEKAAN 3 4,5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA PURNAWIRAWAN 2,987 3 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA R.A. BASYID 1,5 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA SAM RATULANGI 2,1 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA SULTAN BADARUDIN 2,23 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA SUSUNAN BARU 0,29 4 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA TAMIN 0,95 6 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA UNTUNG SUROPATI 4 4,5 KOLEKTOR SEKUNDER KOTA

13 Data Primer Data primer diperoleh dari hasil suvei pengamatan langsung di lapangan, data ini dibutuhkan sebagai penunjang data sekunder. Data primer yang dikumpulkan terdiri atas: 1. Data Arus Lalu lintas (Traffic Count) Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang diukur dalam satu interval waktu tertentu. Data traffic count diambil juga melalui survey primer secara sederhana untuk melakukan pengecekan untuk mengestimasi antara data traffic count dari data Dinas Perhubungan (2008) dengan menggunakan faktor pertumbuhan.

14 62 Tabel 4.5 Data TC Mobil dan TC Bus Kota Bandar Lampung TC Mobil TC Bus No Ruas smp/jam org/jam Titik Survey 1 Ikan Tenggiri Tmn Dwipangga ke Sp. 4 Martadinata Sp 4 Martadinata ke taman Dwipangga 2 Yos Sudarso Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahayati : Jl.Salim Batubara ke gorong2 Koala Dari gorong2 Koala ke Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahayati : Jl.Salim Batubara 3 Panjang Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahayati : Jl.Salim Batubara ke Sp. 3 Lapangan Baruna Sp. 3 Lapangan Baruna ke Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahayati : Jl.Salim Batubara 4 Monginsidi Taman Dwi Pangga ke Tugu Sai Bathin Tugu Sai Bathin ke Taman Dwi Pangga 5 Teuku umar Sp. 3 Tugu Juang ke Tugu Raden Intan Tugu Raden Intan ke Sp. 3 Tugu Juang 6 Malahayati Sp. 4 Jl. RE Martadinata : Jl.Ikan Tenggiri ke Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahayati : Jl.Salim Batubara Sp.3 Bumi Waras : Jl.Malahati : Jl.Salim Batubara ke Sp. 4 Jl. RE Martadinata : Jl.Ikan Tenggiri 7 Kartini Tugu Ssi Bathin ke Tugu Pahlawan Gedung Juang 45 8 Imam bonjol 522 Sp.3 Pasar Bambu Kuning ke Tugu Batas Kota Bandar Lampung 663 Tugu Batas Kota Bandar Lampung ke Sp.3 Pasar Bambu Kuning 9 Jl.Ir Sutami 229 Pos Polisi - PB.K.Garuda (Jl. Ir. Sutami (B. Lampung)) 125 PB.K.Garuda - Pos Polisi (Jl. Ir. Sutami (B. Lampung)) 10 Pagar Alam Tg. Raden Intan - Pertamina Kedaton Pertamina Kedaton - Tg. Raden Intan 11 Raden Intan Diponegoro Pangeran Diponegoro arah Tanjung Karang menuju Teluk Betung Jl. Pangeran Diponegoro arah Teluk Betung menuju Tanjung Karang Sumber : Hasil Survei, 2011

15 Tabel 4.5 Data TC Mobil dan TC Bus Kota Bandar Lampung (Lanjutan) Basuki Rahmat 433 Jl. Basuki Rahmat arah Jl. Basuki Rahmat Menuju Jl. Wolter Monginsidi + Jl. Cut Mutia 544 Jl Basuki Rahmat arah Wolter Monginsidi + Jl. Cut Mutia menuju Jl. Basuki Rahmat 14 Antasari 1730 Jl. Pangeran Antasari arah Bay Pass menuju Tanjung Karang 2071 Jl. Pangeran Atasari arah Tanjung Karang menuju Bay Pass 15 Sudirman 1562 Jl. Jend. Sudirman arah Tanjung Karang menuju Garuntang 1098 Jl. Jend. Sudirman arah garuntang menuju Tanjung Karang 16 Sultan Agung Jl. Sultan Agung arah Raja Basa menuju KORPRI Jl. Sultan Agung Arah KORPRI menuju Raja Basa 17 Gajah Mada 248 Jl. Gajah Mada arah Antasari menuju stadion Pahoman 157 Jl. Gajah mada arah Stadion Pahoman menuju Antasari 18 Ki Maja 512 Jl. Ki Maja Tanjung karang menuju Bay Pass 591 Jl. Ki Maja arah Bay Pass menuju Tanjung Karang 19 Dr. Susilo 828 Jl. Dr. Susilo arah dari Jl. Diponegoro menuju Jl. Dr. Susilo 248 Jl. Dr. Susilo arah dari Jl. Dr. Susilo menuju Jl. Diponegoro 20 Perintis Kemerdekaan 473 Jl. Printis Kemerdekaan Jl. Gatot Subroto arah Menuju Jl. Printis 879 Jl. Printis Kemerdekaan arah Jl. Printis menuju Gatot subroto 21 A. Yani Gatot Subroto 1206 Jl. Gatot Subroto arah Tanjung karang Menuju Garuntang 1050 Jl. Gatot Subroto arah Garuntang menuju Tanjung Karang 23 Pramuka 718 Jl. Pramuka arah Rajabasa menuju Kemiling 589 Jl. Pramuka arah Kemiling menuju Rajabasa 24 Urip Sumoharjo 683 Urip Sumoharjo arah Tanjung Karang menuju Ki. Maja 673 Jl. Urip Sumoharjo arah Ki. Maja menuju Tanjung Karang Sumber : Hasil Survei, 2011

16 64 2. Survey on bus Guna mendapatkan jumlah satuan penumpang perjam untuk rute bis DAMRI maka dilakukan survey on bus sebanyak tiga trayek yang ada di Kota Bandar Lampung. Survei ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penumpang yang naik dan turun pada ruas-ruas jalan tertentu yang dilalui oleh rute bis DAMRI. Survey on bus dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 31 Maret 2011 yang dilakukan oleh 6 orang surveyor terhadap 3 trayek bis DAMRI yang masing-masing trayek terdiri dari 2 orang surveyor. Trayek bis DAMRI dalam kota Bandar Lampung terdiri dari: a. Raja Basa Tanjung Karang & Tanjung Karang Raja Basa b. Korpri Tanjung Tanjung Karang & Tanjung Karang - Korpri c. Tanjung Karang Teluk Betung & Teluk Betung Tanjung Karang Berikut ini tabel hasil dari survey on bus.

17 65 Tabel 4.6 Survey On Bus Trayek Raja Basa Tanjung Karang Ruas Pengamatan Jumlah Waktu Penumpang Berangkat Sampai selisih Naik Turun (menit) Raja Basa Simpang Unila 11:17 11:20 00: Simpang Unila Simp. Jl. Sultan Agung (Teknokrat) Simp. Lampu Merah Bakti Simpang Abdul Moelok Simpang Hanoman Simpang Gedung Juang Simp. Jl. Sultan Agung (Teknokrat) Simp. Lampu Merah Bakti Simpang Abdul Moelok Simpang Hanoman Simpang Gedung Juang KET 11:20 11:25 00: :25 11:27 00: :27 11:33 00: :33 11:35 00: :35 11:36 00: Ramayana 11:36 11:37 0:01: Nama Trayek : Raja Basa Tanjung Karang Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Rendika Wawan Putra Negara & Tri Far Tino

18 66 Tabel 4.7 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Raja Basa Ruas Pengamatan Jumlah Waktu Penumpang Berangkat Sampai selisih Naik Turun (menit) Ramayana Simp. BRI 11:37 11:47 00: Simp. BRI Simp. Gramedia 11:47 11:49 00: Simp. Gramedia Bunderan Gajah 11:49 11:51 00: Bunderan Gajah Simp. Kartini 11:51 11:54 00: Simp. Kartini Simp. Garuda 11:54 11:56 00: Simp. Garuda Jaka Utama 11:56 12:00 00: KET Jaka Utama Simp. Bambu Kuning Simp. Gedung Juang Simp. Abdul Moelok Simp. Ratulangi (KOREM) Simp. Lampu Merah Bakti Simp. Jl. Sultan Agung (Teknokrat) Simp. Bambu Kuning Simp. Gedung Juang Simp. Abdul Moelok Simp. Ratulangi (KOREM) Simp. Lampu Merah Bakti Simp. Jl. Sultan Agung (Teknokrat) 12:00 12:01 00: :01 12:03 00: :03 12:05 00: :05 12:06 00: :06 12:11 00: :11 12:13 00: Simp. Unila 12:13 12:19 00: Simp. Unila Raja Basa 12:19:00 12:20 00: Nama Trayek : Tanjung Karang Raja Basa Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Rendika Wawan Putra Negara & Tri Far Tino

19 67 Tabel 4.8 Survey On Bus Trayek Korpri Tanjung Karang Polsek Sukarame Simp. Way Kandis (sebelum Simp. Sultan Agung By Pass) Simp. Jln. Sultan Agung By Pass (Lampu Merah) Simp. Arif Rahman Hakim Ruas Pengamatan Simp. Way Kandis (sebelum Simp. Sultan Agung By Pass) Simp. Jln. Sultan Agung By Pass (Lampu Merah) Simp. Arif Rahman Hakim Jumlah Waktu Penumpang Berangkat Sampai Selisih Naik Turun (menit) KET 12:10 12:20 00: :20 12:22 00: :22 12:24 00: Simp. PKOR 12:24 12:26 00: Simp. PKOR Simp. Masjid 12:26 12:27 00: Simp. Masjid Simp. Bank BTN 12:27 12:28 00: Simp. Bank BTN Simp. Telkom 12:28 12:37 00: Simp. Telkom Simp. Pertamina (Teknokrat) Simp. Lampu Merah Bakti Simpang Abdul Moelok Simpang Hanoman Simpang Gedung Juang Simp. Pertamina (Teknokrat) Simp. Lampu Merah Bakti Simpang Abdul Moelok 12:37 12:39 00: :39 12:42 00: :42 12:48 00: Simpang Hanoman 12:48 12:49 00: Simpang Gedung Juang 12:49 12:50 00: Ramayana 12:50 12:51 00: Nama Trayek : Korpri - Tanjung Karang Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Andri Rio Permana & Aya

20 68 Tabel 4.9 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Korpri Ruas Pengamatan Waktu Jumlah Penumpang Berangkat Sampai Selisih Naik Turun (menit) Ramayana Simp. BRI 13:02 13:06 00: Simp. BRI Simp. Gramedia 13:06 13:09 00: Simp. Gramedia Bunderan Gajah 13:09 13:12 00: Bunderan Gajah Simp. Kartini (Pertamina) Simp. Kartini (Pertamina) KET 13:12 13:14 00: Simp. Garuda 13:14 13:15 00: Simp. Garuda Simp. Jaka Utama 13:15 13:16 00: Simp. Jaka Utama Simp. Bambu Kuning 13:16 13:18 00: Simp. Bambu Kuning Simp. Gedung Juang 45 (BNI Teuku Umar) Simp. Abdul Moelok Simp. Ratulangi (KOREM) Simp. PU Simp. Pertamina (Teknokrat) Simp. Gedung Juang 45 (BNI Teuku Umar) 13:18 13:20 00: Simp. Abdul Moelok 13:20 13:21 00: Simp. Ratulangi (KOREM) 13:21 13:28 00: Simp. PU 13:28 13:30 00: Simp. Pertamina (Teknokrat) 13:30 13:31 00: Simp. Telkom 13:31 13:35 00: Simp. Telkom Simp. Bank BTN 13:35 13:38 00: Simp. Bank BTN Simp. Masjid 13:38 13:39 00: Simp. Masjid Simp. PKOR 13:39 13:40 00: Simp. PKOR Simp. Arif Rahman Hakim Simp. Jl. Sultan Agung By Pass (Lampu Merah) Simp. Arif Rahman Hakim Simp. Jl. Sultan Agung By Pass (Lampu Merah) 13:40 13:41 00: :41 13:42 00: Simp. Way Kandis 13:42 13:48 00: Simp. Way Kandis Polsek Sukarame 13:48 13:52 00: Nama Trayek : Tanjung Karang - Korpri Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Andri Rio Permana & Aya

21 69 Tabel 4.10 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Teluk Betung Ruas Pengamatan Jumlah Waktu Penumpang Berangkat Sampai selisih Naik Turun KET Ramayana Simp. BRI 12:45 12:50 00: Simp. BRI Simp. Gramedia 12:50 12:51 00: Simp. Gramedia Bunderan Gajah 12:51 12:52 00: Bunderan Gajah Simp. Gotong Royong (Bank Bukopin) Simp. Gereja (EF) Simp. Kantor Walikota (Masjid Al-Furqon) Simp. Sarijo (Sumur Batu) Simp. Jl. Cut Meutia (Lampu Merah) Simp. Gotong Royong (Bank Bukopin) 12:52 12:53 00: Simp. Gereja (EF) 12:53 12:54 00: Simp. Kantor Walikota (Masjid Al-Furqon) Simp. Sarijo (Sumur Batu) Simp. Jl. Cut Meutia (Lampu Merah) 12:54 12:55 00: :55 12:56 00: :56 12:57 00: Simp. Kupang 12:57 12:59 00: Simp. Kupang Simp. BI 12:59 13:02 00: Simp. BI Simp. Pertamina (Jl.Ikan Duyung) Simp. Jl. Ikan Duyung Simp. Jl. Yos Sudarso (BCA) Simp. Pertamina (Jl.Ikan Duyung) Simp. Jl. Ikan Duyung Simp. Jl. Yos Sudarso (BCA) 13:02 13:03 00: :03 13:04 00: :04 13:05 00: Terminal Sukaraja 13:05 13:10 00: Nama Trayek : Tanjung Karang Teluk Betung Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Ali Akbar Sugiono & Yudha Harvinata

22 70 Tabel 4.11 Survey On Bus Trayek Teluk Betung Tanjung Karang Ruas Pengamatan Waktu Jumlah Penumpang Berangkat Sampai Naik Turun KET Terminal Sukaraja Simp. Jl. Yos Sudarso (BCA) Simp. Jl. Yos Sudarso (BCA) 13:19 13:24 00: Simp. Bank Mandiri 13:24 13:26 00: Simp. Bank Mandiri Simp. Hotel Sriwijaya 13:26 13:27 00: Simp. Hotel Sriwijaya Simp. Menuju Toko Yen Yen Simp. Jln. Ikan Tenggiri (Perempatan setelah toko Yen Yen) Simp. Taman Dwipangga Simp. Bank Danamon Simp. Jln. Pattimura (Lampu Merah) Simp. Kupang Simp. Sarijo (Sumur Batu) Simp. Kantor Walikota (Masjid Al-Furqon) Simp. Gereja (EF) Simp. Gotong Royong (Bank Bukopin) Bunderan Gajah Simp. Kartini (Pertamina) Simp. Menuju Toko Yen Yen Simp. Jln. Ikan Tenggiri (Perempatan setelah toko Yen Yen) 13:27 13:28 00: :28 13:29 00: Simp. Taman Dwipangga 13:29 13:30 00: Simp. Bank Danamon 13:30 13:31 00: Simp. Jln. Pattimura (Lampu Merah) 13:31 13:32 00: Simp. Kupang 13:32 13:33 00: Simp. Sarijo (Sumur Batu) Simp. Kantor Walikota (Masjid Al-Furqon) 13:33 13:35 00: :35 13:36 00: Simp. Gereja (EF) 13:36 13:38 00: Simp. Gotong Royong (Bank Bukopin) 13:38 13:39 00: Bunderan Gajah 13:39 13:40 00: Simp. Kartini (Pertamina) 13:40 13:41 00: Simp. Garuda 13:41 13:43 00: Simp. Garuda Simp. Jaka Utama 13:43 13:45 00: Simp. Jaka Utama Simp. Bambu Kuning 13:45 13:46 00: Simp. Bambu Kuning Simp. Gedung Juang 45 (BNI Teuku Umar) Simp. Gedung Juang 45 (BNI Teuku Umar) 13:46 13:47 00: Ramayana 13:47 13:48 00: Nama Trayek : Teluk Betung - Tanjung Karang Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2011 Pukul : Surveyor : Ali Akbar Sugiono & Yudha Harvinata

23 71 3. Pembuatan Jaringan Jalan Data peta jaringan jalan yang diperoleh Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dijadikan dasar untuk disesuaikan dengan peta jaringan hasil survey primer dengan cara menge-track jaringan jalan menggunakan GPSmap 76CSx berdasarkan keperluan studi yaitu jalan arteri dan kolektor. Selanjutnya, dalam pembuatan peta jaringan jalan menggunakan aplikasi Land Dekstop Civil 3D Companion 2009 dan ArcGIS Desktop.

24 72 Contents 4.1 Gambaran Umum Wilayah Studi Kebutuhan Data Data Sekunder Data Primer Tabel 4.1 Penggunaan Lahan di Kota Bandar Lampung Tabel 4.2 Data Bangkitan (O i ) dan Tarikan (D d ) Tabel 4.3 Kapasitas Ruas Jalan Kota Bandar Lampung Tabel 4.4 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi Tabel 4.5 Data TC Mobil dan TC Bus Kota Bandar Lampung Tabel 4.6 Survey On Bus Trayek Raja Basa Tanjung Karang Tabel 4.7 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Raja Basa Tabel 4.8 Survey On Bus Trayek Korpri Tanjung Karang Tabel 4.9 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Korpri Tabel 4.10 Survey On Bus Trayek Tanjung Karang Teluk Betung Tabel 4.11 Survey On Bus Trayek Teluk Betung Tanjung Karang Gambar 4.1 Peta Jaringan Jalan Gambar 4.2 Peta Rute Angkutan Umum Kota Bandar Lampung... 57

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung, selain itu merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia yaitu kemacetan lalu lintas. Banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemacetan lalu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas 57 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung adalah Ibukota Provinsi Lampung, dengan luas wilayah daratan 19.722 Ha ( 197.22 KM 2 ) dan luas perairan

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI

DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI Lampiran 2 DAFTAR ALAMAT PENTING SELAMA PELAKSANAAN FESTIVAL KRAKATAU XVIII TAHUN 2008 AKOMODASI HOTEL SHERATON LAMPUNG **** Jl. Wortel Monginsidi No. 157 Bandar Lampung Telp. (0721) 486666, Fax. (0721)

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Diponegoro, Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Diponegoro, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Kedaton,Bandar Lampung,Bripka Wahono. R. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Kupang Teba, Bandar Lampung, Bripka Wantri. Melaksanakan giat

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan kebutuhan turunan dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN Oleh: Agus Surandono Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro e-mail : agussurandono@yahoo.co.id ABSTRAK Suatu perencanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa kesimpulan mengenai topik penelitian yang diambil. Dalam penelitian ini diperlukan 2 macam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pantauan adalah penyediaan barang-barang publik (public goods) dan

I. PENDAHULUAN. pantauan adalah penyediaan barang-barang publik (public goods) dan 19 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fokus utama penyelenggaraan pemerintahan adalah berupaya untuk menyediakan berbagai kegiatan pemerintahan yang bertujuan mensejahterakan rakyat. Tugas utama

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dan pengumpulan data BRT (Bus Rapid Transit) koridor Korpri-Sukaraja

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dan pengumpulan data BRT (Bus Rapid Transit) koridor Korpri-Sukaraja 19 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengumpulan data BRT (Bus Rapid Transit) koridor Korpri-Sukaraja dimulai dari pukul 06.30 17.30 WIB. Waktu pelaksanaan survey

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan kumpulan penjelasan tentang metode atau caracara yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Korpri Raya, Bandar Lampung. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Masjid Ad-Du a.

Bhabinkamtibmas Korpri Raya, Bandar Lampung. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Masjid Ad-Du a. Bhabinkamtibmas Korpri Raya,. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Masjid Ad-Du a. Bhabinkamtibmas melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Urip Sumoharjo Jl. Arif Raman Hakim, Bhabinkamtibmas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian ini intinya adalah menguraikan bagaimana cara penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan harus sesuai dengan judul tesis dan memenuhi tujuan penelitian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, pembangunan jalan diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas angkutan barang dan jasa (orang) yang aman, nyaman, dan berdaya guna.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang III. METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi dan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu : 1. Dinas

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG IV GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Umum Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota ini juga sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan, dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak

Lebih terperinci

ANALISIS ALOKASI ANGGARAN PEMELIHARAAN TERHADAP PENINGKATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PRASARANA JALAN DI BANDAR LAMPUNG

ANALISIS ALOKASI ANGGARAN PEMELIHARAAN TERHADAP PENINGKATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PRASARANA JALAN DI BANDAR LAMPUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS ALOKASI ANGGARAN PEMELIHARAAN TERHADAP PENINGKATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PRASARANA JALAN DI BANDAR LAMPUNG Tedy Murtejo

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA h PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH TAHUN 2011-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG, Menimbang: a. bahwa untuk mengarahkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan, 31 IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian membantu peneliti dalam langkah-langkah memperoleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian membantu peneliti dalam langkah-langkah memperoleh III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian yang dilakukan. Metodologi penelitian membantu

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk

IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk 33 IV. KEADAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Letak Geografis Dan Iklim Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 2013 TANGGAL 26 APRIL 2013

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 2013 TANGGAL 26 APRIL 2013 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 6 TAHUN 03 TANGGAL 6 APRIL 03 PENEMPATAN DAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN DALAM KOTA SUNGAI PENUH NO NAMA JALAN/ RUAS JALAN. Jl.Jend.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030 Jalan Raden Intan sepenuhnya berfungsi sebagai jalan arteri sekunder, jalan ini cenderung macet terutama pagi dan sore

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung Kota Bandarlampung adalah Ibukota Provinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 197,22 km 2 atau 19.772 hektar. Secara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain 56 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai 31 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena 90 IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lingkup Kawasan Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota Bandar Lampung. Pemilihan ini didasarkan atas kondisi ruas jalan yang

Lebih terperinci

KAJIAN JUMLAH ARMADA DAN JAM OPERASI ARMADA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DAMRI -STUDI KASUS PADA JURUSAN KORPRI TANJUNG KARANG, BADAR LAMPUNG.

KAJIAN JUMLAH ARMADA DAN JAM OPERASI ARMADA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DAMRI -STUDI KASUS PADA JURUSAN KORPRI TANJUNG KARANG, BADAR LAMPUNG. Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 KAJIAN JUMLAH ARMADA DAN JAM OPERASI ARMADA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DAMRI -STUDI KASUS PADA JURUSAN KORPRI TANJUNG KARANG, BADAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia melakukan berbagai usaha atau kegiatan. Jumlah penduduk

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas sambang warga dan kantor Kelurahan,Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas sambang warga dan kantor Kelurahan,Bandar Lampung Bhabin sambang warga dan kantor Kelurahan, Bhabin Gulak Galik,. Melaksanakan himbauan kepada petugas parkir di areal Masjid Al Fuqron Bhabin melaksanakan giat sambang dengan para pekerja kereta api Suka

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam pengolahan data ini, data-data yang dibutuhkan adalah : 1. Data Jumlah Mahasiswa pada setiap Fakultas Menggunakan data tersebut karena mahasiswa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,

Lebih terperinci

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan yang disusun dalam metodologi. Hal ini dilakukan agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 55 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung sebagai ibukota provinsi Lampung mempunyai banyak peluang yang dapat dikembangkan. Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Kedaton, Bandar Lampung, Bripka Wahono.R. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas Kedaton, Bandar Lampung, Bripka Wahono.R. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Surabaya,, Bripka Merdiansyah. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Urip, Bhabinkamtibmas Kedaton,, Bripka Wahono.R. Melaksanakan giat PAM rawan pagi di Jl. Sultan Agung, Bhabinkamtibmas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Lalu Lintas Jalan R.A Kartini Jalan R.A Kartini adalah jalan satu arah di wilayah Bandar Lampung yang berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran. Selain itu dibahas pula ruang lingkup penelitian yang meliputi ruang lingkup wilayah, dan ruang lingkup materi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada dibawah kekuasaan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah IV. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung 1. Geografi Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,

Lebih terperinci

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan (MKJI, 1997 ; Khisty, 1990) Kapasitas (Capacity) Kapasitas adalah arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri,

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA No. PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN ( Rp.)

PERKIRAAN BIAYA No. PEKERJAAN LOKASI PEKERJAAN ( Rp.) LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG : PENETAPAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 ALAMAT : Jalan Pulau Sebesi No. 68 Sukarame - PERKIRAAN

Lebih terperinci

Oleh : Abdallah Sakali ( )

Oleh : Abdallah Sakali ( ) PENENTUAN RUTE BIS KOTA GORONTALO Oleh : Abdallah Sakali (3606 100 058) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja bus Transjogja adalah sebagai berikut: 1. Rute perjalanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera bagian selatan sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar

BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian diganti menjadi Bandar BAB IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung. Kota ini dahulu bernama Tanjungkarang-Teluk Betung, yang kemudian

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK CAR FREE NIGHT TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN DI KAWASAN ENGGAL BANDAR LAMPUNG. Bernaditha C. Marina 1)

ANALISA DAMPAK CAR FREE NIGHT TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN DI KAWASAN ENGGAL BANDAR LAMPUNG. Bernaditha C. Marina 1) ANALISA DAMPAK CAR FREE NIGHT TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN DI KAWASAN ENGGAL BANDAR LAMPUNG Bernaditha C. Marina 1) Abstract The purpose of this study is to stimulate the network trip assignment as

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas melaksanakan giat sambang Guru SMP Negeri 13 serta menghimbau pesan-pesan kamtibmas

Bhabinkamtibmas melaksanakan giat sambang Guru SMP Negeri 13 serta menghimbau pesan-pesan kamtibmas Bhabinkamtibmas Raden Alwi, giat sambang di kediaman Ketua Lingkungan 1 dengan Bapak Sudarjo,kooridinasi tentang kamtibmas Bhabinkamtibmas melaksanakan giat sambang Guru SMP Negeri 13 serta menghimbau

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, selain merupakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN START

BAB III METODOLOGI PENELITIAN START BAB III 3.1. Persiapan Persiapan yang dilakukan yaitu pemahaman akan judul yang ada dan perancangan langkah langkah yang akan dilakukan dalam analisa ini. Berikut adalah diagram alir kerangka pikir analisa.

Lebih terperinci

PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN

PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN PEMBENAHAN TRANSPORTASI KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI PENGENDALIAN VOLUME LALULINTAS DAN KAPASITAS JALAN I.B. Ilham Malik, ST Dosen Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) ABSTRAK Membenahi transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Seiring dengan berjalannya waktu suatu daerah akan mengalami pertambahan penduduk,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104):

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104): I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang

I. PENDAHULUAN. Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya sektor

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Bandar Lampung, melaksanakan piket strong poin di Jl. Raden Intan, Bandar Lampung

Bhabinkamtibmas Bandar Lampung, melaksanakan piket strong poin di Jl. Raden Intan, Bandar Lampung Bhabinkamtibmas Sukadanaham, Bandar Lampung. Melaksanakan giat sambang dengan warga RT.06 LK.1 dan himbau kamtibmas dan anti narkoba Bhabinkamtibmas Bandar Lampung, melaksanakan piket strong poin di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan dengan penyederhanaan

Lebih terperinci

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas di BWP Malang Tenggara Waktu Pelaksanaan PJM-1 ( ) PJM-2 ( ) PJM-3 ( ) PJM-4 ( )

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas di BWP Malang Tenggara Waktu Pelaksanaan PJM-1 ( ) PJM-2 ( ) PJM-3 ( ) PJM-4 ( ) LAMPIRAN XVI PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR TAHUN TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN MALANG TENGGARA TAHUN - No A. Perwujudan Rencana Pola Ruang. Perwujudan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian berisi penjelasan tentang cara bagaimana penelitian dilakukan. Tahapan studi ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja BAB III 3.1 Metodologi Pendekatan Berdasarkan pada ruang lingkup dari studi, maka disusun metodologi pendekatan yang diharapkan dapat mencapai maksud dan tujuan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja.

Lebih terperinci

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 25 TAHUN 2014 TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN ARUS LALU LINTAS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Kota Bandar Lampung adalah Ibu Kota Provinsi Lampung yang merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan, kebudayaan, dan pusat kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK

Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan ABSTRAK Studi Kemacetan Lalu Lintas Di Pusat Kota Ratahan Melisa Margareth 1, Papia J.C. Franklin 2, Fela Warouw 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado 2 & 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan dengan penyederhanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan selanjutnya akan digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan yang harus ditangani. Berbagai permasalahan tersebut mulai dari pertumbuhan penduduk yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu,

BAB IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI Pada bab ini diuraikan beberapa kajian teoretis dari literature dan kajian normatif dari dokumen perundangan dan statutory product lainnya yang diharapkan dapat menjadi dasar pijakan

Lebih terperinci

Lokasi ATM di Yogyakarta

Lokasi ATM di Yogyakarta Lokasi ATM di Yogyakarta ATM Bank Lippo Ahmad Dahlan, Ngabean Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 106 Yogyakarta INDONESIA 55261 ATM Bank Lippo Godean Jl. Kyai Mojo No. 100, Yogyakarta INDONESIA 55243 ATM Bank Lippo

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung memiliki jaringan jalan sepanjang 1.159.573 km yang terdiri dari 299.487 km jalan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai dengan 58 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kota Bandar Lampung Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 0 20 sampai dengan 5 0 30 lintang selatan dan 105 0 28 sampai dengan 105

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, pemukiman semakin lama membutuhkan lahan yang semakin luas. Terjadi persaingan yang kuat di pusat kota,

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Geometrik Jalan Jalan Arif Rahman Hakim merupakan jalan kolektor primer yang merupakan salah satu jalan menuju pusat Kota Gororntalo. Segmen yang menjadi objek

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN UTAMA KOTA PANGKALPINANG

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN UTAMA KOTA PANGKALPINANG ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN UTAMA KOTA PANGKALPINANG Ormuz Firdaus Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung Kampus Terpadu UBB Balunijuk, Merawang, Kab. Bangka

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS TAMPUNG MAKSIMUM SUNGAI DAN SALURAN DRAINASE TERHADAP BANJIR MAKSIMUM (Studi Kasus DAS Way Kuala Garuntang Bandar Lampung)

EVALUASI KAPASITAS TAMPUNG MAKSIMUM SUNGAI DAN SALURAN DRAINASE TERHADAP BANJIR MAKSIMUM (Studi Kasus DAS Way Kuala Garuntang Bandar Lampung) EVALUASI KAPASITAS TAMPUNG MAKSIMUM SUNGAI DAN SALURAN DRAINASE TERHADAP BANJIR MAKSIMUM (Studi Kasus DAS Way Kuala Garuntang Bandar Lampung) Yuneri Maulina Megawati 1), M. Zen Kadir 2), M. Amin 2) Jurusan

Lebih terperinci

KOORDINAT REKLAME KORIDOR JL. JEND. SUDIRMAN

KOORDINAT REKLAME KORIDOR JL. JEND. SUDIRMAN Lampiran 2 : Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor : Tanggal : KOORDINAT KORIDOR JL. JEND. SUDIRMAN No KOORDINAT RUAS JALAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 N.00º31.118 E.101º26.837 N.00º31.168

Lebih terperinci

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan Karangmenjangan Jalan Raya Nginden jika dilihat berdasarkan Dinas PU

Lebih terperinci

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG Andika Dwi Putra Faculty of Engineering Lampung University Jln. Soekarno Hatta Gn. Bumi Jaya II No.04,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Madya Bandar Lampung 1. Letak Geografis, Topografi dan Demografi Kota Madya Bandar Lampung Kota Madya Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota

Lebih terperinci

DAFTAR KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN KLBI DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM

DAFTAR KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN KLBI DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM Lampiran 1 DAFTAR KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN KLBI DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM No. KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA BANK INDONESIA 1. Kantor Cabang Koordinator

Lebih terperinci

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM: JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI 1997 Oleh RAHIMA AHMAD NIM:5114 10 094 Jurnal ini telah disetujui dan telah diterima oleh dosen pembimbing sebagai salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang dihadapi daerah perkotaan, baik kota besar maupun kota berkembang tidak terkecuali Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

Bhabinkamtibmas Kelapa Tiga Permai, Bandar Lampung, Bripka Dewi Fitriyah. Giat mengawasi pendistribusian beras raskin Ketua RT.05 LK.

Bhabinkamtibmas Kelapa Tiga Permai, Bandar Lampung, Bripka Dewi Fitriyah. Giat mengawasi pendistribusian beras raskin Ketua RT.05 LK. Bhabinkamtibmas Olok Gading, Bandar Lampung. Sambang sekolah Madrasah bersama guru di Jl. Ahmad Dahlan dan menghimbau pesan kamtibmas Bhabinkamtibmas Kelapa Tiga Permai, Bandar Lampung, Bripka Dewi Fitriyah.

Lebih terperinci

PENGUMUMAN HASIL EVALUASI KUALIFIKASI

PENGUMUMAN HASIL EVALUASI KUALIFIKASI PEKERJAAN : PENGAWASAN TEKNIS PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI KORIDOR I -1 LOKASI : KABUPATEN LAMPUNG SELATAN KODE PAKET : BM.KSL-05 No. Nama Perusahaan Alamat Perusahaan NPWP Total Nilai Rangking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum, selanjutnya disebut pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil

Lebih terperinci

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI Ridwansyah Nuhun Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Jl. HEA.Mokodompit

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS 31 BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN JALAN CIHAMPELAS 3.1 Gambaran Umum Kota Bandung Dalam konteks nasional, Kota Bandung mempunyai kedudukan dan peran yang strategis. Dalam Peraturan Pemerintah No.47 Tahun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan

Lebih terperinci

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN TARIF ANGKUTAN PERKOTAAN DALAM WILAYAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan umum Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena

Lebih terperinci

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi)

PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi) PENILAIAN ANALISA DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PERTUMBUHAN BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS (Studi Kasus Industri Cold Storage Banyuwangi) Irawati Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK U. Winda Dwi Septia 1) Abstrak Jalan-jalan yang ada di Kota Pontianak merupakan salah satu sarana perhubungan bagi distribusi arus lalu lintas, baik angkutan

Lebih terperinci

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang PENGARUH PERGERAKAN PEJALAN KAKI TERHADAP KINERJA RUAS JALAN YANG DISEBABKAN OLEH KURANG OPTIMALNYA PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (KAJIAN WILAYAH : JALAN MERDEKA UTARA MALANG) Iin Irawati 1 dan Supoyo

Lebih terperinci