Daftar Pustaka. Fessenden.F., 1982, Kimia Organik Jilid 1 Edisi 3, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal

Transkripsi

1 Daftar Pustaka Bikerman,J.J., 1948, Surface Chemistry For Industrial Research, Merck Research Laboratories Pathway New Jersey: Academic Press Inc Public, New York, Hal Fessenden.F., 1982, Kimia Organik Jilid 1 Edisi 3, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal Grffiths.P.R., 1975, Chemical Infrared Fourier Transform 43, Toronto : John Willey & SMS. Harjono.S., 1992, Spektroskopi Inframerah Edisi Pertama, Yogyakarta : liberty. Schecter,I.barzilai,I.L.,anda Bulatov,V.,1997, Online Remote Prediction of Gasoline Properties by Combined Optical Method, Ana.Chim.Acta, 339, p, Sherman, H., Infrared spectroscopy, diakses tanggal 4 maret 27. Silverstein,R.M.,Bassler,G.C., and Morril,T.C,1986, Penyidikan Spektrometrik Senyawa Organic, Hartono,A.J.,dan Purba,A.V., 1986, Edisi4, penerbit Erlangga,Jakarta h Subarjo.P.,1995,Melacak Mutu Minyak Lumas, Lembar Publikasi Lemitas V/19/No.4. hal Tahid, 1994, Spektroskopi Inframerah Transformasi Fourier No II Th VIII, Bandung : Warta Kimia Analitis Vogel,2, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi Ke Lima, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta, hal Wartawan.Anton.,1979, Aditif Untuk Minyak Lumas (1), Lembar Publikasi Lemitas No1. Diakases tanggal 16 Pebruari 27 diakses tanggal 27 februari diakses tanggal 4 Maret Diakses tanggal 16 Pebruari 27 3

2 Lampiran A Spektrum FTIR pelumas Bekas 15 %T sampel Gambar A.1 :Spektra tumpukan Inframerah sampel pelumas bekas dengan pelumas bekas bebas air NaCl 2ppm Gambar A.2: Spektra serapan puncak gugus O-H dari pelumas bekas dengan penambahan larutan elektrolit pada berbagai konsentrasi 31

3 NaCl-alhokol 2: Multipoint Multipoint Multipoint Multipoint Multipoint Baselinecorrection % Gambar A.3: Spektra inframerah pelumas standar simulasi dengan perbesaran gambar pada spektra serapan gugus O-H %T NaCl-alhokol 2: Gambar A.4: Spektra IR sampel pelumas bekas yang ditambahkan campuran NaCl 12 ppm-etanol dengan berbagai perbandingan volume etanol dalam larutan NaCl 12 ppm

4 : Gambar A.5: Spektra inframerah dari puncak serapan air pada perbandingan alkohol:air dalam NaCl 12ppm 2:1, 3:1, 4:1 dan 5: a Gambar A.6: Spektra inframerah serapan air pada pelumas bekas yang ditambahkan larutan NaCl 12 ppm-etanol yang diperoleh selama waktu settling 24 jam 33

5 Lampiran B Kurva Kalibrasi Standar orban y =,1x R² =, Kadar Air dalam Pelumas Bekas (%) Gambar B.1: Kurva kalibrasi standar larutan pelumas simulasi standar melalui, Tabel B.1:orban dari emulsi air pada pelumas bekas untuk kurva kalibrasi standar Konsentrasi Air (%) orban 5,654 1,113 15,1652 2,216 25,2769 3,319 4,478 34

6 Kadar Air dalam pelumas bekas (%) t = 1 jam t = 24 jam Konsentrasi elektrolit (ppm) GambarB.2: Kurva pengaruh konsentrasi elektrolit terhadap sisa kadar air dalam pelumas bekas setelah waktu settling 1 jam dan 24 jam Konsentrasi NaCl (ppm) Tabel B.2: Pengaruh konsentrasi elektrolit terhadap kadar air dalam pelumas orban 1 (settling 1 orban 2 (settling 24 Kadar air 1 (settling 1 Kadar air 2 (settling 24,1313, ,51 12,51 2,1149,836 1,95 7,96 4,1146,737 1,92 7.,2 6,111,736 1,49 7,15 8,993,719 9,46 6,85 1,972,76 9,26 6,73 12,958,636 9,12 6,6 14,892,635 8,5 6,5 16,89,595 8,47 5,67 18,867,587 8,26 5,59 2,856,563 8,15 5,36 35

7 Kadar air dalam pelumas bekas (%) t = 1 jam t = 2 jam t = 24 jam penambahan volume etanol dalam 1 ml NaCl 12 ppm (x1) Gambar B.3: Kurva pengaruh % volume etanol dalam larutan NaCl 12 ppm terhadap sisa kadar air dalam pelumas bekas setelah waktu settling 1 jam, 2 jam, 24 jam Tabel B 3: Pengaruh Volume etanol sebagai campuran pelarut NaCl terhadap sisa kadar air dalam pelumas bekas Volume Etanol ( x 1 ml) orban 1 (settling 1 jam ) orban (settling 2 jam ) orban 3 (settling 24 Kadar air 1 (settling 1 Kadar air 2 (settling 2 jam ) Kadar air 3 (settling 24,1313,1313, ,51 12,51 12,51 1,1239,1197,911 11,8 11,4 8,68 2,121,963,872 11,44 9,17 8,3 3,1198,955,757 11,42 9,1 7,21 4,837,736,58 7,97 7,1 5,52 5,726,563,362 6,91 5,37 3,45 6,521,457,243 4,96 4,35 2,33 7,46,339,134 3,86 3,23 1,33 8,32,236,153 2,89 2,25 1,46 36

8 Kadar air dalam pelumas bekas Penambahan NaCl 12 ppml-etanol 1:1 dengan volume oli 1 ml t = 1 jam t = 2 jam t = 24 jam Gambar B.4: Kurva pengaruh penambahan volume NaCl-etanol (ml) ke dalam 1ml pelumas bekas setelah wktu settling 1 jam, 2 jam, 24 jam Tabel B. 4: Pengaruh angka banding volume NaCl-etanol terhadap sisa kadar air dalam pelumas bekas Perbandingan volume NaCl-etanol dalam pelumas orban 1 (settling 1 orban 2 (settling 2 jam ) orban 3 (settling 24 Kadar air 1 (settling 1 Kadar air 2 (settling 2 Kadar air 3 (settling 24 :1,1313,1313, ,51 12,51 12,51 2:1,58,535,422 5,53 5,1 4,3 3:1,57,481,334 5,43 4,59 3,18 4:1,56,443,293 5,34 4,22 2,8 5:1,553,49,177 5,27 3,9 1,7 37

9 Kadar air dalam pelumas bekas Waktu settling ( Gambar B.5: Kurva pengaruh waktu settling terhadap penurunan kadar air dalam pelumas bekas pada angka banding 3:1 larutan NaCl (etanol-air) 1:1 terhadap volume pelumas bekas Tabel B.5: Pengaruh waktu settling terhadap penurunan kadar air dalam pelumas bekas Waktu Settling ( Kadar Air (%) Waktu Settling ( Kadar air (%) 12, ,94 1 5,5 14 1,92 2 3, ,87 3 3, ,82 4 3, ,8 5 3,5 18 1,8 6 3,1 19 1,56 7 2,85 2 1,45 8 2, ,42 9 2, ,38 1 2, , , , ,25 38