PROGRAM PEMBANGUNGAN NASIONAL ( Bagian I)
|
|
- Hengki Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROGRAM PEMBANGUNGAN NASIONAL ( Bagian I) I. PENDAHULUAN bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Krisis keuangan Asia medio 1997 telah mengair.brukkan tatanan perekonomian Indonesia yang yang ditandai oleh anjloknya pertumbuhan ekonomi tahun 1998 menjadi negatif 13,01 persen dan melambungnya inflasi menjadi 77,63 persen. Parahnya dampak resesi ekonomi telah Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. memarakkan konflik sosial yang menganggu ketertiban dan keamanan serta menghambat kelancaran roda perekonomian masyarakat. Dalam keadaan sulit menghadapi dampak krisis yang sangat kompleks dan bersifat multi dimensional, wakil rakyat di Majelis Permusyawatan Rakyat berhasil menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun , yang kemudian oleh DPR dan Pemerintah dijabarkan lebih lanjut dalam UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Sehubungan dengan konsensus dan komitmen bersama untk kepentingan bersama tersebut mendorong Scripta Economica untuk aktif memasyarakatkan pengetahuan mengenai program pembangunan nasional tersebut guna mempermudah penyamaan persepsi dan koordinasi dalam memobilisasikan potensi dan sumber daya nasional ke arah perwujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kehdupan beragama dan ketahanan budaya. Sesuai dengan namanya, Program Pembangunan Nasional adalah rencana pembangunan yang berskala nasional dan II. PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL merupakan konsensus dan komitmen bersama seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkan visi dan misi bangsa. Secara tandas UU No.25 Tahun 2000 tersebut merumuskan pengertian pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan bangsa masyarakat, Sebelum menetapkan priohtas pembangunan nasional, wakil-wakil rakyat dalam lembaga legislatif telah mengidentifikasikan lima permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia, yaitu: 1. merebaknya konflik sosial dan munculnya gejala disintegrasi bangsa; Scripta Economica, Vol.5, No.3, Desember Program Pembangunan Nasional
2 2. lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia; 2. mewujudkan supermasi hukum dan pemerintahan yang baik; 3. lambatnya pemulihan ekonomi; 3. mempercepat permulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan 4. rendahnya kesejahteraan rakyat, meningkatnya penyakit sosial, dan lemahnya ketahanan berkelanjutan dan berkeadilan yang berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan; budaya nasional; 4. membangun kesejahteraan rakyat, 5. kurang berkembangnya kapasitas pembangunan daerah dan masyarakat. meningkatkan kualitas kehidupan beragama, dan ketahanan budaya; Krisis ekonomi telah menyebabkan pendapat 5. meningkatkan pembangunan daerah dan tingkat kesejahteraan masyarakat menurun tajam sehingga jumlah penduduk yang hidup garis kemiskinan terus membengkak. Kondisi tersebut memicu berbagai bentuk ketidakpuasan menjadi kerusuhan dan tindakan main hakim sendiri yang Dari kelima prioritas pembangunan nasional tersebut yang dalam dimensi waktu berjangka panjang, selanjutnya untuk periode dijabarkan menjadi sembilan bidang pembangunan, selain telah merusak citra bangsa juga merupakan yaitu bidang pembangunan hukum, bidang cerminan luntur dan tergradasinya nilai-nilai moral dan agama yang bangsa Indonesia. Menurunnya kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tersebut telah menumbuhsuburkan pelbagai penyakit sosial seperti korupsi, kriminalitas, pemakaian obat terlarang, perilaku menyimpang yang melanggar pembangunan ekonomi, bidang pembangunan politik, bidang pembangunan agama, bidang pembangunan pendidikan, bidang ipembangunan sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah, bidang pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pembangunan pertahanan dan keamanan. moralitas serta etika dan kepatutan. Selanjutnya, setiap bidang pembangunan Dari konteks tersebut, disusun lima prioritas pembangunan nasional yang sistematika sebagai berikut: 1. membangun sistem politik yang demokratis yang menunjang dan memperkuat ketahanan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara; dilengkapi dengan uraian mengenai kondisi umum masing-masing bidang pembangunan, kemudian diikuti oleh arah kebijakan, rincian program pembangunan yang berada dalam bidang tersebut dan matriks arah kebijakan dalam GBHN, program nasional dan indikator kerjanya. Scripta Economica, Vol.5, No.3, Desamber Program Pembangunan Nasional
3 III. PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG HUKUM. Pembenahan bidang hukum mendapat urutan menghormati huklum agama dan hukum adat serta memperbarui perundang-undangan warisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender pertama dalam Program Pembangunan Nasional yang mencerminkan keprihatinan yang dan ketidaksesuaiannya dengan tuntutan reformasi melalui program legislasi; mendalam atas degradasi kepatuhan dan penghormatan masyarakat terhadap nilai-nilai kebenaran dan keadilan sehingga maraknya pelanggaran hak asasi manusia. Materi peraturan perundang-undangan banyak yang bersilangan dan 3. menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supermasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia (HAM); tumpang tindih. Kesemuanya itu menimbulkan degradasi bahkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap hukum. Apalagi praktek korupsi, kolusi dan nepotisme terus berlanjut bahkan makin parah sehingga dalam pergaulan intemasional, Indonesia tergolong negeri yang paling korup. Tindak 4. melanjutkan ratifikasi konvensi intemasional, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentuk undangundang; kekerasan dan main hakim sendiri makin sering terjadi bahkan cenderung menjadi hal yang biasa. 5. meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat aparat penegak hukum Sehubungan dengan kenyataan tersebut di atas UU No.25 Tahun 2000 tersebut mengutip ulang sepuluh butir arah kebijakan GBHN 1999 sebagai arah kebijakan pembangunan bidang hukum, yaitu: termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta pengawasan yang efektif; 1. mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptnya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supermasi hukum dan tegaknya negara 6. mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dad pengaruh penguasa dan pihak manapun; hukum; 2. menata system hukum nasional yang 7. mengembangkan peraturan perundangundangan yang mendukung kegiatan menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan perekonomian dalam menghadapi era Scnpta Economics, Vol.5, No.3, Desember 2002 Program Pembangunan Nasional
4 perdagangan bebas tanpa merugikan kepentingan nasional; kepentingan ekonomi nasional yang akan menghadapi era perdagangan bebas. Penataan hukum nasional berupa penetapan dan 8. menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, dan terbuka serta bebas korupsi, kolusi, dan nepostisme dengan tetap menjungjung tinggi asas keadilan dan kebenaran; penyempurnaan undang-undang bidang hukum sebanyak 32 undang-undang, bidang ekonomi sebanyak 27 undang-undang, bidang politik sebanyak 23 undang-undang, bidang agama sebanyak empat undang-undang, bidang pendidikan satu undang-undang, bidang sosial 9. meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta meningkatkan perlindungan, penghormatan, dan penegakkan HAM dalam seluruh aspek kehidupan; politik sebanyak 14 undang-undang, bidang pembangunan daerah sebanyak lima undangundang, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup sebanyak 10 undang-undang, dan bidang pertahanan dan keamanan sebanyak empat 10. menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan HAM yang belum ditangani secara tuntas. undang-undang. Jumlah undang-undang yang dalam periode perlu ditetapkan dan disempumakan berjumlah 120 undang-undang Kesepuluh arah kebijakan pembangunan tersebut di atas selanjutnya dijabarkan dan dirumuskan menjadi empat program, yaitu program pembentukan peraturan perundang-undangan, program pemberdayaan lembaga- peradilan IV. PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG EKONOMI Keterpurukan ekonomi akibat krisis ekonomi danlembaga penegak hukum lainnya, program penuntasan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta pelanggaran HAM, dan program peningkatan kesadaran hukum dan pengembangan budaya hukum. yang dipicu oleh krisis moneter Asia pertengahan 1997 menyebabkan taraf hidup rakyat merosot tajam akibat dari meroketnya inflasi dan terhentinya pertumbuhan ekonomi dan stagnannya berbagai kegiatan perdagangan. Jumlah penduduk miskin dan menganggur meningkat pesat. Kelambanan Pembangunan bidang hukum yang berat dan paling menantang adalah program legislasi nasional yang berperan menata hukum nasional yang pemulihan ekonomi selama ini memperkeras tuntutan reformasi penyeleng-garaan perekonomian nasional yang oleh MPR dirumuskan menjadi 28 menyeluruh dan terpadu sebagai pembela butir arahan kebijakan GBHN di bidang ekonomi Scnpla Economics, Vol.5, No.3, Desember Program Pembangunan Nasional
5 yang selanjutnya dijadikan tujuh pedoman pembangunan ekonomi, yaitu: masyarakat. Dalam kaitan itu Pemerintah perlu bersikap tidak memihak serta menjaga jarak dengan perusahaan-perusahaan dan 1. pembangunan ekonomi dilaksanakan asosiasiasosiasi perusahaan; berdasarkan sistem ekonomi kerakyaratan untuk mencapai kesejahteraan rakyat yang makin meningkat, merata, dan berkeadilan; 7. pembangunan ekonomi harus berlandaskan keberlanjutan sistem sumber daya alam, lingkungan hidup, dan sistem sosial 2. pembangunan ekonomi berlandaskan pengembangan otonomi daerah dan peran kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. serta aktif masyarakat secara nyata dan konsisten; Pembangunan ekonomi meliputi tujuh sektor pembangunan dan memperkuat kerangka ekonomi 3. pembangunan ekonomi harus menerapkan prinsip efisiensi yang didukung oleh makro. Ketujuh sektor pembangunan ekonomi termaksud adalah: peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan 1. sektor penanggulangan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat; meningkatkan daya saing nasional; 2. sektor pengembangan usaha skala mikro, 4. pembangunan ekonomi berorientasi pada kecil, menengah, dan koperasi; perkembangan globalisasi ekonomi internasional dengan tetap mengutamakan kepentingan ekonomi nasional; 3. sektor penciptaan stabilitas ekonomi dan keuangan 5. pembangunan ekonomi makro harus dikelola 4. sektor pemacu peningkatan daya saing; secara hati-hati, disiplin, dan bertanggungjawab dalam rangka menghadapi ketidakpastian yang 5. sektor peningkatan investasi; meningkat akibat proses globalisasi; 6. sektor penyediaan sarana dan prasarana 6. pembangunan ekonomi dilaksanakan penunjang pembangunan; berlandaskan kebijakan yang disusun secara transparan dan bertanggung-gugat, baik dalam pengelolaan publik, pemerintahan, maupun 7. sektor pemanfaatan kekayaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Scripta Economics, Vol.5, No.3, Desember2002 Program Pembangunan Nasional
6 Selanjutnya sektor penanggulangan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan; masyarakat dirinci lebih lanjut menjadi: 2. meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha 1. penanggulangan kemiskinan yang terdiri dari di pedesaan; program penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin, program pengembangan budaya usaha masyarakat miskin; 3. meningkatnya nilai tambah bagi masyarakat pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan; 2. pembangunan ketenagakerjaan yang terdiri program perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, program peningkatan kulitas dan produktivitas tenaga kerja, dan program 4. meningkatnya partisipasi masyarakat dan investasi swasta dalam pembangunan pertanian dan pedesaan, dan perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja; 5. terpeliharanya sistem sumber dayaalamdan lingkungan. 3. pengembangan sistem dana jaminan sosial hanya terdiri dari dua program, yaitu program pengembangan sistem jaminan sosial dan program asuransi sosial, Upaya pencapaian kelima sasaran tersebut di atas selanjutnya dirinci menjadi 31 (tiga puluh satu) kegiatan berikut ini: 4. pengembangan pertanian, pangan, dan pengairan yang dirinci menjadi tiga program, yaitu program pengembangan agrobisnis, 1. pengembangan komoditas unggulan yang kompetitif di pasar domestik dan intemasional serta sentra-sentra pengembangannya; program peningkatan ketahanan pangan, program pengembangan dan pengelolaan pengairan. 2. pemberdayaan petani dan nelayan dalam penerapan reknologi dan pemanfaatan informasi pertanian; Selaku negara agraris, program pengembangan agrobisnis memegang peran startegis dengan lima sasaran utama berikut ini: 3. pengembangan industri perbenihan tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan di sentra-sentra 1. meningkatnya produktivitas, kualitas, dan produksi; produksi komoditas unggulan tanaman Scnpta Economics, Vol.5, No.3, Desember 2002 Program Pembangunan Nastonal
7 4. pengembangan industri dan penerapan alat dan mesin pertanian dan perikanan; 11. pengembangan standardisasi mutu dan 5. perluasan areal tanam dan lahan usaha pertanian serta optimalisasi pemanfaatan lahan hutan dan pesisir; produk tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan serta penerapan standar dan penilaian kesesuaian internasional; yang berlaku secara 6. pengembangan peta agrobisnis serta peningkatan efisiensi dan konsolidasi agrobisnis, 12. peningkatan efisiensi pemasaran dan pengembangan system informasi agrobisnis; dan pengembangan metode usaha tani konservasi; 13. pengembangan industri pengolahan untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah 7. penyediaan sarana dan prasarana publik untuk mendukung pengembangan agrobisnis di sentra-sentra produksi, termasuk produk-produk tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan; pengembangan sistem jaringan irigasi, rehabilitasi dan konservasi sumber-sumber air, 14. pengembangan lembaga keuangan pedesaan; dan pasar lokal; 15. peningkatan kualitas masyarakat pertanian 8. peningkatan akses masyarakat pertanian dan nelayan terhadap sumber-sumber permodalan, akses terhadap lembaga keuangan bank dan nonblank, teknologi, informasi, dan pasar; serta kehutanan dan nelayan serta mendorong pengembangan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, 9. optimalisasi pemanfaatan lahan melalui perkebunan, dan kehutanan; diversifikasi produksi tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, dan kehutanan; 16. peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang agrobisnis, termasuk pengembangan lembaga penyedia teknologi, informasi, 10. penerapan dan perluasan upaya pengendalian hama, penyakit, dan gulma secara penyuluhan, investasi, dan jasa pelayanan lainnya; terpadu; 17. penciptaan iklim usaha yang mendorong berkembangnya agrobisnis dengan nilai Scripta Economics, Vol.5, No.3, Desember Program Pembangunan Nasional
8 tambah yang dinikmati masyarakat pertanian dan nelayan; 26. pengembangan areai pertanian baru melalui pengembangan pedesaan, pengembangan wilayah, dan pengembangan transmigrasi; 18. pengembangan sarana dan prasarana pertanian, perikanan, perkebunan, termasuk penyediaanpupuk, bibit, dan jaringan irigasi; 27. peningkatan kegiatan budi daya laut dan pemanfaatan lahan marginal untuk akua-kultur serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya 19. perbaikan posisi tawar petani/nelayan dalam kegiatan agrobisnis dan silvobisnis melalui perikanan tangkap sesuai dengan prinsip kelestarian; pemberdayaan kelembagaan petani/ nelayan; 28. peningkatan partisipatif masyarakat dan 20. peningkatan daya saaing produk pertanian dan kehutanan; swasta dalam usaha peternakan yang produktif termasuk di dalamnya usaha pelayanan jasa seperti jasa konsultasi dan penyuluhan, 21. pengurangan hambatan perdagangan barang kesehatan hewan, dan penyediaan sarana dan jasa antamegara; pertanian antarwilayah dan produksi; 29. pengembangan agrobisnis peternakan yang 22. penyehatan BUMN pertanian, perikanan, berbasis sumber daya lokal; perkebunan, dan kehutanan; 30. pengembangan hutan rakyat dan 23. pengembangan kemitraan usaha di bidang pengusahaan hasil hutan nonkayu yang dikaitkan dengan industri pengolahan; dan pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan; 31. peningkatan mutu intensifikasi tanaman 24. peningkatan akses pengusaha mikro, kecil, pangan dan hortikultura. menengah, dan koperasi pertanian terhadap sumber-sumber pendanaan, teknologi, dan informasi; Sebagai negara yang berpenduduk terbanyak ke empat dunia, yaitu sekitar 216 juta jiwa, maka masalah ketahanan pangan merupakan 25. pengembangan perkebunan rakyat dan kawasan industri masyarakat perkebunan; permasalahan nasional yang strategis sehingga perlu dikelola secara seksama karena merupakan kebutuhan pokok dan sumber nafkah utama Scripts Economica, Vol.5, No.3, Desember Program Pembangunan Nasional
9 2. meningkatnya keanekaragaman dan kualitas konsumsi pangan masyarakat dan menurunnya konsumsi beras per kapita; 3. meningkatnya skor mutu Pola Pangan Harapan dan berkurangnya jumlah keluarga rawan pangan dan gizi; 4. meningkatnya pemanfaatan teknologi produksi pertanian dan pengolahan bahan pangan; 5. terselenggaranya undang-undang dan berkembangnya kapasita kelembagaan pangan yang partisipatif; 6. meningkatnya produktivitas dan kualitas pangan yang dipasarkan; 7. menurunnya volume impor bahan pangan dan meningkatnya bahan pangan substitusi impor; 8. berkembangnya industri dan bisnis pangan; 9. meningkatnya partisipasi masyarakat dan investasi swasta dalam pengembangan bisnis pangan; dan 10. terciptanya system usaha perikanan yang saling mendukung antar perikanan tangkap dan budi daya dalam upaya mendukung ketahanan pangan. (BERSAMBUNG) masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, program peningkatan ketahanan pangan diintegrasikan kedalam upaya penanggulangan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Empat tujuan utama program peningkatan ketahanan pangan adalah: 1. meningkatkan keanekaragaman produksi, ketersediaan dan konsumsi pangan bersumber pangan ternak, ikan, tanaman pangan, hortikultura, dan kebun serta produk-produk olahannya; 2. mengembangkan kelembagaan pangan yang menjamin peningkatan produksi; 3. mengembangkan usaha bisnis pangan yang kompetitif dan menghindarkan monopoli usaha bisnis pangan; 4. menjamin ketersediaan gizi dan pangan bagi masyarakat. Keempat tujuan program peningkatan ketahanan pangan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 27 kegiatan pokok yang diarahkan untuk mencapai sepuluh sasaran berikut ini: 1. meningkatnya produksi dan ketersediaan beras secara berkelanjutan serta meningkatnya produksi, ketersediaan, dan konsumsi pangan sumber karbohidrat nonberas dan pangan sumber protein; Scripta Economica, Vol.5, No.3, Desember Program Pembangunan Nasional
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;
Lebih terperinciBAB III PEMBANGUNAN HUKUM
BAB III PEMBANGUNAN HUKUM A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan dalam bab ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan nasional yang kedua, yaitu mewujudkan supremasi
Lebih terperinciREVITALISASI KEHUTANAN
REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan
Lebih terperincidilibatkan, diminta pendapatnya sehingga materi konstitusi benar-benar mewakili masyarakat secara keseluruhan.
dilibatkan, diminta pendapatnya sehingga materi konstitusi benar-benar mewakili masyarakat secara keseluruhan. 3. Afrika Selatan Di Afrika Selatan, proses pembuatan konstitusi perlu waktu 3 tahun dan rakyat
Lebih terperinciBAB IV PEMBANGUNAN EKONOMI
BAB IV PEMBANGUNAN EKONOMI A. UMUM Berbagai kebijakan dan program yang diuraikan di dalam Bab IV Pembangunan Ekonomi ini adalah dalam rangka mendukung pelaksanaan salah satu prioritas yang tercantum dalam
Lebih terperinciPROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN
PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN 2010 2014 A. PENDAHULUAN Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Lebih terperinciAgenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur
IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN
Lebih terperinciMATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN
MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 TAHAPAN I (2005-2009) TAHAPAN I (2010-2014) TAHAPAN II (2015-2019) TAHAPAN IV (2020-2024) 1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun
Lebih terperinciRANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti
Lebih terperinciVISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO
1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten
Lebih terperinciMendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan
Lebih terperinciTabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG
Lebih terperinciPRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU
PRIORITAS 5 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH MALUKU DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA 1. Provinsi Maluku 1. Pengembangan sentra
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciRatifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak
Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Novelina MS Hutapea* * Dosen Fakultas Hukum Universitas Simalungun Abstrak
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciMATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017
MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif
Lebih terperinciVISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE
VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE 2016-2021 VISI : TERWUJUDNYA PEMALANG HEBAT YANG BERDAULAT, BERJATIDIRI, MANDIRI DAN SEJAHTERA MISI : 1. Menjunjung tinggi kedaulatan
Lebih terperinciMATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU
MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas
Lebih terperinciTerwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.
Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan
Lebih terperinciSTRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Pendahuluan Sektor pertanian merupakan tumpuan ekonomi dan penggerak utama ekonomi nasional dan sebagian besar daerah, melalui perannya dalam pembentukan
Lebih terperinciBAB II PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
BAB II PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL A. UMUM Kondisi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangat kompleks serta bersifat multidimensional sehingga membutuhkan penanganan yang serius dan bersungguh-sungguh.
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.
Lebih terperinci2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciBERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA
BERSATU MENGATASI KRISIS BANGKIT MEMBANGUN BANGSA Oleh : PROF. DR. 1 TERIMA KASIH ATAS UNDANGAN UNTUK MENGIKUTI TEMU NASIONAL ORMAS KARYA KEKARYAAN GAGASAN TENTANG UPAYA MENGATASI KRISIS DAN KEBIJAKAN
Lebih terperinci5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG
Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Lebih terperinciSAMBUTAN KEPALA BAPPENAS Dr. Djunaedi Hadisumarto
// SAMBUTAN KEPALA BAPPENAS Dr. Djunaedi Hadisumarto PADA RAPAT KONSOLIDASI PEMERINTAHAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, {6 Mei 2001 Pendahuluan Setelah hampir 5 (lima) bulan sejak dicanangkannya
Lebih terperinciDRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016
DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 08 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2007-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1 VISI Visi Kabupaten Bintan Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : Menuju Bintan Yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya A. Bintan Yang Maju : Bahwa
Lebih terperinciRPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
LEVEL : VISI MISI LEVEL : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RPJM PROVINSI JAWA TIMUR Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Misi 1) Meningkatkan
Lebih terperinci3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN
3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka
Lebih terperinciLAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (PROPENAS) TAHUN 2000-2004 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Rapat Paripurna
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR II/MPR/2002 TENTANG REKOMENDASI KEBIJAKAN UNTUK MEMPERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a.bahwa setiap warga negara berhak untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2013 BAB IV 1 Tabel 4.1 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan No Visi / Misi Tujuan Sasaran 1 2 3 4 Misi : 1 Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Kabupaten Blitar adalah suatu daerah yang telah mulai terbentuk sistem kepemerintahannya sejak lebih dari 650 tahun lalu, atau lebih tepatnya sejak 5 Agustus 1324,
Lebih terperinci1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 14 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk
Lebih terperinciRPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 47 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH
BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka
Lebih terperinci(eksisting condition) dan berbagai potensi sumber daya lokal (sumber daya
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan cita-cita atau kondisi ideal yang diinginkan di masa depan dengan memperhatikan kondisi kekinian (eksisting condition)
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460
Lebih terperinciRINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1
Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah
Lebih terperinciPOLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL
POLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL 7.1 Pengertian 1) Pengertian Politik Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu polis yang berarti negara (city state) yang terdiri dari rakyat, wilayah dan pemerintah
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1
MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat
Lebih terperinciPemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah
Lebih terperinciKET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM
Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciMENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA
5.1. Visi Pembangunan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
Lebih terperinciBAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk
Lebih terperinciRenstra BKP5K Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN Revitalisasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan bagian dari pembangunan ekonomi yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf
Lebih terperinciVisi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun
Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun
Lebih terperincidan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,
dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Keadilan diartikan sebagai keadilan antar kelompok masyarakat
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan otonomi daerah sebagai wujud implementasi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memunculkan berbagai konsekuensi berupa peluang,
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan
Lebih terperinciRencana Strategis
kesempatan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan
Lebih terperinciRPJMD Kota Pekanbaru Tahun
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era reformasi saat ini telah banyak perubahan dalam berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era reformasi saat ini telah banyak perubahan dalam berbagai bidang pembangunan dan pemerintahan. Perubahan dalam pemerintahan adalah mulai diberlakukannya
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinciTUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 TUGAS REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 FUNGSI REFORMASI BIROKRASI LAPAN... 2 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI... 2 VISI DAN MISI LAPAN... 2 SASARAN STRATEGIS LAPAN... 2 PROGRAM
Lebih terperinci5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Lebih terperinciMenteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, tidak terlepas dari Visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH
BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinci