Materi Bahan Ajar Mata Diklat Etika Publik (Diklat PraJabatan) KOMUNIKASI: ANTARA ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Wardjito Soeharso
|
|
- Doddy Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Materi Bahan Ajar Mata Diklat Etika Publik (Diklat PraJabatan) KOMUNIKASI: ANTARA ETIKA DAN ESTETIKA Oleh: Wardjito Soeharso Dalam ilmu komunikasi dikenal ada lima paradigma model, atau bentuk, yaitu: (1) intrapersonal communication, (2) interpersonal communication, (3) small group atau organizational communication, (4) intercultural communication, dan (5) mass communication. Intrapersonal communication adalah bentuk paling sederhana komunikasi. Model ini menunjuk ketika orang berkomunikasi dengan diri sendiri, yaitu ketika orang berdialog dengan hatinurani. Komunikasi intrapersonal terjadi ketika orang dihadapkan pada berbagai pilihan, sehingga dia harus menentukan salah satu dari berbagai pilihan itu. Atau ketika orang dihadapkan pada satu kondisi tertentu dan harus mengambil sikap atau keputusan. Kata orang bijak, hatinurani tidak pernah bohong, sehingga bila kita berkonsultasi dengan hatinurani, dia selalu memberikan pertimbangan secara jujur. Nah, orang berdialog atau berkomunikasi dengan hatinurani tentunya juga dengan maksud memperoleh pertimbangan yang jujur, sehingga ketika harus menentukan pilihan atau membuat keputusan, hasilnya pun akan menjadi yang terbaik baginya. Karena komunikasi intrapersonal sifatnya semacam evaluasi internal yang mendalam, banyak ahli komunikasi yang berbeda pendapat. Ada yang berpendapat komunikasi intrapersonal sudah memnjadi bagian dari paradigma komunikasi, walau pun dalam bentuk yang sangat sederhana, karena komunikasi belum melibatkan adanya pihak lain. Sementara yang lain berpendapat, komunikasi intrapersonal tidak termasuk dalam paradigma komunikasi karena secara teoretis komunikasi selalu ada dua pihak berbeda
2 yang terlibat. Penganut paham ini melihat hatinurani bukanlah pihak berbeda dengan diri sendiri. Model komunikasi berikutnya adalah interpersonal communication. Model ini menunjuk komunikasi yang terjadi antara dua pihak atau lebih, dan komunikasi berjalan secara langsung (direct). Komunikasi model ini hanya melihat komunikasi sebagai proses penyampaian pesan (message) dari komunikator ke komunikan dengan melihat bagaimana hasil yang terjadi pada komunikan. Komunikator lebih banyak dilihat sebagai subyek dan komunikan sebagai obyek. Pelopor aliran ini yang paling dominan adalah Wilbur Schramm dengan model teorinya yang sangat terkenal: hypodermic theory (teori jarum suntik). Model komunikasi yang lebih kompleks adalah small group atau organizational communication. Komunikasi kelompok kecil atau komunikasi organisasi menunjuk pada proses komunikasi yang terjadi dalam lingkup kelompok kecil atau organisasi. Dalam sebuah organisasi pasti terdapat aturan main yang harus ditaati oleh semua anggotanya, termasuk bagaimana tata cara berkomunikasi. Oleh karena itu, komunikasi organisasi lebih banyak mengatur dan muncul sebagai norma dan aturan yang harus ditaati oleh semua anggota organisasi. Apabila ada anggota organisasi yang tidak taat terhadap norma dan aturan, pasti akan muncul masalah di sana. Model komunikasi berikutnya, yang cukup rumit adalah intercultural communication. Komunikasi lintas budaya menjadi sangat kompleks dan rumit karena budaya menjadi variabel kajian yang sangat penting untuk melihat efektifitas komunikasi. Komunikasi model ini melihat bagaimana budaya menjadi sangat berpengaruh dalam komunikasi. Budaya, yang di dalamnya terdapat nilai, dan nilai dipercaya menjadi fundamental karena cara berpikir, bersikap, dan berperilaku manusia, yang selanjutnya selalu mewarnai kehidupan manusia, sesuai situasi dan kondisi lingkungan yang membentuknya. Dalam konteks ini, pemahaman terhadap budaya manusia lain sangat bermakna untuk mengurangi atau meminimalisasi munculnya
3 kesalahpahaman (misunderstanding) antara komunikator dan komunikan dalam berkomunikasi. Pada prinsipnya, setiap manusia membawa budaya dan kebiasaan yang berbeda. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi, pengetahuan dan pemahaman tentang budaya dan kebiasaan orang lain menjadi suatu keharusan, agar komunikasi dapat berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Misalnya: orang Indonesia masih memegang nilai bahwa tangan kiri itu tidak baik, sementara orang Barat memegang nilai yang berbeda tentang tangan kiri. Orang Barat menilai tangan kanan dan kiri sama baiknya, sehingga dalam berinteraksi dengan orang lain, mereka tidak pernah ragu memakai tangan kiri. Bila orang Indonesia tidak punya pengetahuan dan pemahaman ini, ketika berkomunikasi dengan orang Barat, dan orang Barat tersebut memakai tangan kiri ketika menyerahkan sesuatu, tentu si orang Indonesia akan merasa sangat tidak nyaman, merasa dilecehkan. Model komunikasi yang paling kompleks adalah komunikasi massa. Model komunikasi ini melibatkan peran media massa. Artinya, komunikasi yang dilakukan dengan memanfaatkan media massa, seperti suratkabar (media cetak), radio, televisi (media elektronik), komputer (multi media), disebut sebagai komunikasi massa. Dalam komunikasi ini media massa berfungsi sebagai jembatan atau perantara untuk menyampaikan pesan. Sesuai fungsinya, media massa dapat disebut sebagi gate keeper atau penjaga gawang. Ketika menyampaikan pesan kepada komunikan, komunikator harus berhubungan terlebih dahulu dengan media massa, dan media massa memiliki hak untuk menentukan komunikator dan pesan seperti apa yang boleh disampaikan melaluinya. Ciri khas komunikasi melalui media massa adalah, komunikator tidak mampu lagi mengidentifikasi komunikan, karena komunikan sudah bersifat massal, umum. Jadi kalau seseorang menulis di sebuah suratkabar, dia tidak tahu lagi siapa saja yang membaca tulisannya. Begitu pula, bila seseorang tampil di radio atau televisi, dia tidak tahu lagi siapa saja yang menontonnya. Karena
4 jangkauan komunikan yang sangat massal dan umum inilah, maka komunikasi dengan memanfaatkan media massa disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi Adalah Hubungan Antar Manusia Dari lima paradigma komunikasi itu, yang manakah yang akan dipilih untuk berkomunikasi? Sudah barang tentu, komunikasi itu bersifat kontekstual. Artinya, model komunikasi seperti apa yang akan dipakai, sepenuhnya tergantung kebutuhan dilihat dari situasi dan kondisi yang melibatkannya. Komunikasi intrapersonal dipakai ketika kita dihadapkan pada berbagai pilihan dan kita dituntut untuk membuat keputusan. Komunikasi interpersonal dipakai ketika kita berkomunikasi secara langsung dengan pihak lain. Komunikasi organisasi dipakai dalam konteks komunikasi dalam organisasi, yang sifatnya serba formal, harus mengikuti norma dan aturan yang berlaku dalam organisasi. Komunikasi lintas budaya dipakai ketika kita bertemu dan berinteraksi dengan orang atau kelompok lain yang memiliki kebiasaan dan budaya berbeda dengan kita. Sedang komunikasi massa dipakai ketika kita ingin menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak, dengan meminta bantuan media massa untuk meneruskan pesan kita tersebut. Jadi, pada dasarnya kelima model komunikasi itu dapat kita pakai secara simultan, berbarengan, dalam suatu situasi tertentu. Walaupun tiap model komunikasi memiliki ciri-ciri tersendiri, yang paling penting untuk dipahami adalah: bahwa aktifitas komunikasi yang dilakukan manusia adalah sebuah usaha untuk mencapai kesepahaman terhadap ide/gagasan tertentu yang menjadi pesan dari proses komunikasi itu. Dengan demikian, yang disebut sebagai komunikasi itu sebenarnya tidak lain adalah aktifitas manusia dalam menyampaikan ide/gagasan dan perasaan atau emosi, kepada orang lain, melalui alat yang disebut sebagai media. Artinya, komunikasi adalah sebuah peristiwa ketika manusia saling
5 berhubungan. Komunikasi adalah hubungan antar manusia, dan dalam hubungan tersebut terjadi saling tukar menukar pesan, yang isinya berupa ide/gagasan dan perasaan atau emosi. Karena komunikasi itu aktifitas manusia ketika saling bertukar ide/gagasan dan perasaan, maka ada banyak hal yang berpengaruh di dalamnya. Komunikasi itu dikatakan berhasil atau efektif bila memenuhi syarat-syarat tertentu. Laswell menyodorkan hal-hal yang berpengaruh itu antara lain adalah: adanya persesuaian antara komunikator dan komunikan (pengirim dan penerima pesan), dalam hal intelektualitas, budaya, agenda, dan interest. Semakin dekat tingkat intelektual, budaya, agenda, dan interest komunikator dan komunikan, akan semakin mudah keduanya berinteraksi dalam komunikasi. Bila memang ada gap atau jarak di antara keduanya mengenai hal-hal tersebut, komunikator perlu menyesuaikan diri dengan kondisi komunikan agar komunikasi berjalan lebih lancar. Bila antara komunikator dengan komunikan sudah muncul persesuaian itu, hal kedua yang harus diperhatikan adalah pesan yang disampaikan. Pesan akan semakin cepat dan mudah dimengerti oleh komunikan bila komunikator melakukan rekayasa terhadap pesan sebelum pesan itu dikirimkan. Rekayasa pesan pada dasarnya mengemas atau membungkus pesan sedemikian rupa agar pesan menjadi lebih menarik, lebih mudah dipahami. Bagaimana cara mengemas pesan supaya lebih menarik? Tentu saja, semua tergantung kreatifitas komunikator. Pesan itu dapat dikemas dari sisi format, struktur, isi, komposisi, dsb. Misalnya, untuk menyampaikan perasaan cinta, seseorang dapat melakukannya dengan berbagai cara: langsung menyatakan perasaan cintanya (yang tentunya kurang greget ), menyampaikannya dengan bahasa bunga, atau menuliskannya dalam bentuk puisi yang indah. Menyampaikan rasa cinta dengan bahasa bunga dan puisi adalah sebuah bentuk rekayasa pesan supaya pesan lebih baik diterima oleh komunikan. Dengan demikian, semakin jelas bahwa komunikasi sebagai aktifitas manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya tidak pernah lepas dari budaya
6 manusia itu sendiri. Budaya adalah totalitas dari karya (baik berupa perilaku sebagai perwujudan olah pikir dan olah rasa maupun bentuk konkrit produk manusia), yang diperoleh dari proses belajar. Oleh karenanya, dalam budaya selalu melekat nilai untuk mengukur yang ada di dalamnya. Dalam budaya, dikenal adanya 2 (dua) nilai dasar sebagai alat pengukur itu, yakni: etika, sebagai pengukur benar atau salah, dan estetika, sebagai pengukur baik atau buruk. Dengan adanya nilai itulah, kemudian manusia mengenal suatu perilaku itu benar dan baik, sehingga bisa diterima, atau suatu perilaku itu salah dan buruk, sehingga tidak bisa diterima atau ditolak. Komunikasi sebagai bagian dari aktifitas manusia, juga tidak bebas dari nilai itu. Ada norma-norma yang perlu diketahui dan dipahami sehingga dalam berkomunikasi manusia dapat berinteraksi dengan baik dan benar, dalam artian dapat saling menerima kehadirannya dengan sama enaknya. Kalau komunikasi itu dilandasi dengan nilai etika dan estetika yang disepakati dalam budayanya, komunikasi itu akan berlangsung dengan mudah, lancar, dan menyenangkan. Sebaliknya, bila komunikasi itu mengabaikan nilai etika dan estetika, dapat dipastikan komunikasi itu akan mengalami hambatan sehingga berlangsung dengan susah, tersendat, dan tidak menyenangkan. Dari setiap model atau paradigma komunikasi, tentu berlaku etika dan estetika yang berbeda. Dalam komunikasi interpersonal, etika dan estetika yang berlaku adalah etika dan estetika yang mengatur hubungan antar individu dalam suatu kelompok masyarakat. Sopan santun adalah salah satu etika dan estetika yang menjadi ukuran untuk kualitas hubungan antar individu dalam masyarakat kita. Sedang dalam model komunikasi organisasi, etika dan estetika itu muncul lebih banyak dalam bentuk aturan yang sifatnya resmi, formal, dan baku. Komunikasi langsung, misalnya, dilakukan dalam bentuk rapat, briefing, forum, seminar, dsb. Sedang komunikasi tertulis dilakukan dalam bentuk
7 nota dinas, memo (internal), dan surat dinas (eksternal). Jadi kalau ada anggota organisasi berkomunikasi dengan tidak memperhatikan aturan yang berlaku itu, pasti yang bersangkutan akan berhadapan dengan masalah. Bahkan dalam personal labelling pun, organisasi sudah memiliki aturan yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Dalam organisasi, kaum laki-laki dipanggil bapak dan kaum wanita dipanggil ibu tanpa melihat yang bersangkutan sudah menikah atau belum. Jadi, dalam konteks komunikasi organisasi, kaum laki-laki aturannya dipanggil Pak dan kaum wanita dipanggil Bu. Bila ada orang yang memanggil dengan sebutan yang berbeda, pasti akan berhadapan dengan masalah. Contohnya, waktu anggota DPR RI, Ruhut Sitompul memanggil Mantan Wapres Jusuf Kalla dengan sebutan Daeng, dalam sebuah rapat resmi, walau dengan maksud memberikan penghormatan, tetapi sebutan itu menjadi tidak pas, tidak sesuai, dan menyalahi aturan berkomunikasi dalam organisasi. Mestinya, Ruhut tetap menyebut Wapres Yusuf Kalla dengan sebutan Pak. Wapres Yusuf Kalla sendiri waktu itu terlihat tidak nyaman dengan sebutan daeng yang disampaikan oleh Ruhut. Dalam konteks komunikasi lintas budaya, nilai yang muncul dalam bentuk etika dan estetika itu akan semakin kompleks dan rumit. Masalahnya, setiap budaya memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga nilai-nilai yang dianut pun sering berbeda satu dengan lainnya. Suatu perilaku dianggap benar dan baik oleh budaya yang satu, tapi bisa saja dipandang sebagai perilaku yang salah dan buruk oleh budaya yang lain. Oleh karena itu, dalam komunikasi lintas budaya, pemahaman terhadap nilai dan perilaku budaya lain menjadi sangat penting. Hal itu untuk menghindari munculnya kesalahpahaman karena memaknai pesan dan perilaku yang salah dalam komunikasi. Misalnya: tangan kiri dalam budaya Jawa dipandang sebagai tangan yang tidak baik, sehingga tidak boleh dipakai untuk berinteraksi dengan orang lain. Memberikan sesuatu dengan tangan kiri, dalam budaya Jawa dilihat sebagai perilaku tidak mengenal etika, dan mencederai rasa estetika. Tetapi, bagi budaya Barat, tangan kiri tidak ada bedanya dengan tangan kanan, sehingga
8 memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri, tidak menjadi masalah. Nah, bila orang Jawa bertemu orang Amerika, dan dia tidak paham nilai budaya ini, dia akan merasa tersinggung bila orang Amerika memberikan sesuatu padanya dengan tangan kiri. Padahal, bagi si orang Amerika, itu tidak berarti apa-apa. Begitu pula dengan model komunikasi massa, di dalamnya terdapat nilainilainya sendiri. Ada etika dan estetika yang perlu diketahui dan dipahami oleh mereka yang memanfaatkannya. Etika dan Estetika dalam Beda Pendapat Akhir-akhir ini, ada yang menarik dalam perkembangan politik dan demokrasi di negeri tercinta. Pemerintah di satu sisi, dan kelompok oposisi di sisi lain, sering saling melontarkan kritik yang tajam. Perbedaan pendapat yang muncul tidak lagi sekedar ungkapan ketidak setujuan, tetapi sudah mengarah pada hujatan, makian, berupa idiom-idiom yang jelas memperlihatkan kebencian. Beda pendapat bukan dilihat sebagai warna demokrasi, tetapi disikapi sebagai konflik. Tidak heran, bila yang terjadi kemudian adalah situasi yang menguarkan suasana panas. Demonstrasi dengan wacana melawan sehingga harus berakibat rusuh dan bentrok dengan aparat. Di gedung parlemen sendiri, para legislator tidak cukup berdebat beradu argumen untuk mencari solusi, bahkan ikut-ikutan berebut hujatan dan makian, sambil menggebrak meja segala. Apakah sebenarnya yang terjadi? Semua itu menunjukkan kita sebagai bangsa ternyata sudah mulai tidak teguh lagi dalam memegang nilai-nilai, terutama etika dan estetika dalam berkomunikasi. Kita lupa bahwa dalam organisasi ada norma dan aturan yang harus diikuti. Kita lupa bahwa pesan harus dikemas agar lebih mudah dan enak untuk dimengerti dan dipahami. Kalau kita masih ingat akan nilai-nilai itu, segala bentuk hujatan, makian, dan perilaku yang mencerminkan konflik dan
9 kebencian, tentunya tetap harus dikemas sedemikian rupa sehingga cara menampilkannya pun dapat diterima etika dan estetika.
Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P
Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,
Lebih terperinciKomunikasi Bisnis Kelompok 7 1
1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom
Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini merupakan tinjauan tentang komunikasi atau interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal serta saling
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi
Lebih terperinciKOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang informasi yang dituturkan oleh komunikator memiliki maksud terselubung. Oleh karena itu, setiap manusia
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI
KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI SENIN,22MEI 2017 PERTEMUAN 10 Pendahuluan Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang bekejasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah perekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berita pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait kasus PT Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari Menteri Energi dan Sumber
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI
Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI KONSEP UTAMA KOMUNIKASI ORGANISASI Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id 1. Komunikasi Komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bahasa juga
Lebih terperinciManusia sebagai Makhluk Sosial
persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan manusia lain di sekitarnya. Sejak awal hidupnya dia sudah bergaul dengan lingkungan sosial
Lebih terperinciKeterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi
KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi Definisi Komunikasi 1) The
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN. "Dasar Cina lu." "Eh Cina lu! Cina lu!" "Woi Cina ngapain disini?"
BAB IV SIMPULAN Melihat tindakan yang diambil pemerintah dengan menghilangkan panggilan Cina dan menggantinya dengan kata Tionghoa ataupun Tiongkok ke depannya memang merupakan suatu keputusan yang bagus.
Lebih terperinciBahan Ajar Anti Korupsi. KORUPSI, PEJABAT, DAN MEGALOMANIA Oleh: Wardjito Soeharso
Bahan Ajar Anti Korupsi KORUPSI, PEJABAT, DAN MEGALOMANIA Oleh: Wardjito Soeharso Korupsi adalah tematik berita paling panas sepanjang tahun 2009 lalu. Hampir semua media massa menyoroti secara khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi adalah sebuah sistem yang besar dan kompleks, yang mempunyai peran televisi sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan informasiinformasi yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciKOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA
KOMUNIKASI POLITIK DALAM MEDIA MASSA Dari berbagai pendapat para pakar, komunikasi massa didefenisikan jenis komunikasi yang ditujukan pada sejumlah besar khalayak yang heterogen dan anonim melalui media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perguruan tinggi, baik perguruan tinggi swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Fungsi Komunikasi Antar Budaya Karakteristik Budaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORETIS
BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bahasa juga diperlukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.
BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Bab ini adalah bagian dari sebuah tahapan penelitian kualitatif yang akan memberikan pemaparan mengenai beberapa temuan dari semua data yang ada. Data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Komunikasi eksternal yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia dalam menjalankan fungsi, tugas dan kewenangannya sebagai lembaga pengawas pelayanan publik dalam rangka public
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, disini peneliti memaparkan hasil temuan di lapangan
Lebih terperinciKOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: KOMUNIKASI MASSA Pengertian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhamad, MA Program Studi ILMU KOMUNIKASI Pengertian Komunikasi KOMUNIKASI Istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris dikenal
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN. (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya)
POLA KOMUNIKASI REMAJA MASJID DENGAN PREMAN (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Remaja Masjid dengan Preman di Daerah Kandangan Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas
Lebih terperinciPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
Lebih terperinciMODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur
Lebih terperinciBENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal
BENTUK DASAR KOMUNIKASI Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal, maupun perilaku atau tindakan Komunikasi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi elektronik semakin pesat pada era globalisasi. Teknologi yang semakin canggih dapat mempermudah khalayak atau audiens untuk mendapatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE
DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
6 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang maknanya adalah sama. Apabila dua orang sedang berkomunikasi berarti mereka
Lebih terperinciAnalisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).
DAFTAR ISTILAH A Akurasi: kecermatan, ketepatan. Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Analisis
Lebih terperinciKOMUNIKASI YANG EFEKTIF
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan
Lebih terperinciModul ke: ETIKA PROFESI. Kesalahan Etiket Profesional. 06Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat
Modul ke: 06Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Kesalahan Etiket Profesional Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Pengertian Etiket Hubungan Etika, Etiket, dan Norma
Lebih terperinciUntuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis
Pengantar Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Menulis yang dimaksud, bukan hanya membuat catatan untuk diri sendiri, tapi menulis informasi untuk disampaikan kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu
Lebih terperinciBAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga
BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA 5. 1. Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga Kebebasan Pers secara subtansif tidak saja dijadikan indikator
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang menganut sistem demokrasi, dimana kedaulatan rakyat diakui, sehingga kekuatan tertinggi berada di tangan rakyat. Dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat luas, menjadi salah satu pilar perubahan suatu negara,
Lebih terperinciKOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK
KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK Modul ke: 08 Opini Publik Fakultas PASCASARJANA Program Studi Magister Ilmu Komunikasi http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Opini Publik Opini publik berasal
Lebih terperinciBAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan
Lebih terperinciUnsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi
Unsur-unsur, sifat, dan fungsi komunikasi Tiga konseptualisasi komunikasi 1. Komunikasi sebagai tindakah satu-arah Penyampaian pesan Co: Seseorang bercerita mengenai suatu masalah. Menurut Michael Burgoon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam hal inilah bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sebagai alat untuk menyampaikan
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.
KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & Modul ke: 01 RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat berinteraksi dan bertukar pikiran sesamanya. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok
79 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan
Lebih terperinciMEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi
Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola
BAB I PENDAHULUAN To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others. (Anthony
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik Uno, H.B &
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia ini kaya akan keberagaman (diversity) dan keragaman (multiplicity) tentang pandangan bahasa, agama, adat istiadat, budaya dan sebagainya yang menjadikan kita
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.
BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana. Relevansi Dalam perkuliahan ini mahasiswa diharapkan sudah punya
Lebih terperinciBENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST
BENTUK KOMUNIKASI By : Lastry. P, SST 1. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL Komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Berfungsi : 1. Untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, mamahami dan mengendalikan diri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciLuas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.
Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari komunikasi, dengan komunikasi manusia merasa lebih hidup dan berkembang. Gamble dan Gamble mengatakan,
Lebih terperinciPANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN I Pendahuluan Rumah sakit sering kali harus melayani komunitas dengan berbagai keragaman. Ada pasien-pasien yang mungkin telah berumur, atau menderita cacat,
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK A. Pendahuluan Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perih, mengiris dan melukai hati disebut unforgiveness. Seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuat perubahan hidup positif adalah sebuah proses multi tahapan yang dapat menjadi kompleks dan menantang. Pengalaman emosi marah, benci, dan kesedihan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang
80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan
Lebih terperinciKomunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya. Sesi 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya
Komunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya Sesi 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Komunikasi Antar Budaya Produsen pesan = suatu budaya Penerima pesan = anggota budaya lain Perbedaan
Lebih terperinciPengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula.
Lebih terperinciPokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow
Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir, serta keterampilan ekspresi
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciKonsep dan Model Komunikasi. Massa. Komunikasi. Massa. Universitas Pembangunan Jaya
Komunikasi Massa Universitas Pembangunan Jaya Konsep dan Model Komunikasi Massa Isu Media Massa dan Masyarakat Kekuatan media Massa Kontribusi Media Massa dalam pembentukan integrasi sosial Kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Apa yang kita ketahui, maknai, pahami, bahkan yang kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. simbol serta memaknai simbol-simbol yang digunakannya. Namun lambang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah proses interaksi pertukaran lambang. Lambang juga disebut tanda, kode, atau simbol. Manusia selalu menggunakan simbol serta memaknai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM
Modul ke: KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Fakultas FASILKOM Asrori,MA Program Studi Teknik Informatika http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Secara
Lebih terperinciBahasa yang berbeda adalah pandangan hidup yang berbeda. -Federico Fellini
Bahasa yang berbeda adalah pandangan hidup yang berbeda. -Federico Fellini Komunikasi Antarpribadi (komunikasi interpersonal atau interpersonal communication) Interpersonal? Intrapersonal? Impersonal?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada hakekatnya adalah
Lebih terperinciBudaya dan Komunikasi 1
Kejujuran berarti integritas dalam segala hal. Kejujuran berarti keseluruhan, kesempurnaan berarti kebenaran dalam segala hal baik perkataan maupun perbuatan. -Orison Swett Marden 1 Memahami Budaya dan
Lebih terperinciAFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)
AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2) Ada sembilan langkah dalam AFP SMART yang terbagi kedalam tiga fase atau tahapan sebagai berikut: Langkah 1. Buat sasaran yang SMART Langkah 4. Tinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang
Lebih terperinci