Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
|
|
- Yandi Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERINTEGRASI ANTARA METODE BALANCED SCORECARD DAN KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL (KPKU) BUMN BERBASIS MALCOLM BALDRIGE CRITERIA (MBC) UNTUK MENCAPAI KINERJA EKSELEN DI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. Mochammad Kharis 1) dan Suparno 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia / 2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam perkembangan strateginya yang agresif untuk merespon persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi ini, semakin dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya. Untuk mengukur kinerjanya, Perusahaan telah menerapkan sistem pengukuran kinerja dengan pendekatan pada metode Balanced Scorecard dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN yang berbasis pada Malcolm Baldrige Criteria, namun masih dikelola secara parsial dan ceremonial saja sehingga Perusahaan tidak dapat mengukur peningkatan ekselensi bisnis secara optimal dan signifikan. Atas hal tersebut Perusahaan memerlukan tolok ukur yang lebih baik dalam menunjukkan kemana organisasi akan berjalan dan seberapa baik dan mampu mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mencapai pengukuran kinerja secara komprehensif, terintegrasi dan fleksibel, dibutuhkan adanya penerapan sistem manajemen kinerja yang terintegrasi, dimana dalam perumusan key performance indicators mengacu pada kategori proses Malcolm Baldrige Criteria dan dalam pengukurannya dilakukan penyelarasan antara empat perspektif Balanced Scorecard dengan kategori hasil Malcolm Baldrige Criteria. Dengan demikian, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat lebih fokus dan konsisten pada empat fokus strategi utama, yaitu Revenue Management, Cost Management, Capacity Management dan Improving Competitive Advantage, sebagai upaya untuk mencapai sustainability business dan bisnis ekselen dalam mewujudkan visi Perusahaan. Kata kunci: Integrasi, Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, Malcolm Baldrige Criteria, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul, kinerja ekselen PENDAHULUAN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri semen terbesar di Indonesia. Adanya pergeseran dari industrial competition menjadi information competition, menuntut perubahan bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam menggunakan alat ukur atau acuan untuk mengukur kinerjanya. Untuk membantu perusahaan mengukur kinerjanya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. perlu mendefinisikan visi dan misi serta menterjemahkannya menjadi tujuan-tujuan strategis perusahaan sampai dengan A-9-1
2 operasional perusahaan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja meupakan usaha memetakan strategi ke dalam tindakan pencapaian target tertentu (Efraim Ferdinan Giri, 1998). Berbagai pendekatan sistem pengukuran kinerja telah diterapkan sampai dengan saat ini, mulai dari pendekatan fokus kinerja keuangan, pengukuran kinerja operasional (promeasys), pengukuran kinerja dengan pendekatan metode balanced scorecard, penerapan Malcolm Baldrige Criteria sejak tahun 1996 dan telah diadopsi dan diadaptasi oleh Kementrian BUMN sebagai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul BUMN sejak tahun Saat ini Perusahaan meggunakan Performance Dashboard for 4 management focus, yaitu Revenue Management, Cost Management, Capacity Management dan Competitive Advantage yang dijabarkan dalam 6 critical strategy, yaitu: Undertake Capacity Growth, Manage Energy Security, Enhance Company Image, Move Closer to the Customer, Enable Corporate Growth, Key Risk Management dengan pendekatan empat perspektif balanced scorecard. yang masih dikelola secara parsial dengan penerapan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul BUMN. Pengukuran kinerja dengan metode balanced scorecard berusaha untuk menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan (financial perspective), untuk melihat pandangan pemegang saham terhadap keuangan perusahaan, perspektif pelanggan (customer perspective) untuk melihat bagaimana pandangan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan serta memberikan insentif kepada manajer dan karyawan yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective) mengungkapkan tentang apa yang harus diungulkan perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi proses, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective) mengungkapkan tentang kemampuan perusahaan dalam melakukan perbaikan dan menciptakan terobosan-terobosan yang berkesinambungan (Kaplan & Norton, 1996). Sedangkan konsep Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) merupakan panduan manajemen terbaik untuk membuat perusahaan menjadi unggul dalam persaingan dan meraih kinerja ekselen (Iskandar Sadikin, 2005). Kedua sistem pengukuran kinerja tersebut mempunyai keselarasan yang saling melengkapi, sehingga penulis menawarkan opportunity solution dengan merancang sistem pengukuran kinerja terintegrasi antara metode balanced scorecard dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN berbasis Malcolm Baldrige Criteria (MBC) dalam upaya meningkatkan competitive advantage untuk mencapai kinerja ekselen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja terintegrasi berbasis Balanced Scorecard Method dan Malcolm Baldrige Criteria, yaitu penekanan pada perbaikan yang berkesinambungan terhadap seluruh aspek secara seimbang dan komprehensif menuju performance excellent (Vincent Gaspersz, 2007). Adapun analisis keselarasan metode balanced scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 1 BSC-MBC Alignment Perspektif BSC MBC/KPKU Analisa Integrasi Tujuan Meningkatkan kinerja proses, kapabilitas dan hasil organisasi Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi antar organisasi; alat Adanya kesimbangan antara pengukuran finansial dan non finansial Adanya transformasi strategi dan tujuan organisasi (Kaplan dan Norton, 1996) Menggabungkan kedua tujuan untuk mendapatkan best practice pengukuran kinerja yang optimal A-9-2
3 Klasifikasi Mekanisme Pengukuran bantu mengarahkan dalam perencanaan dan pembelajaran organisasi (Gaspersz, 2002) 4 Perspektif: Financial, Customer Focus, Internal Business Process, Learning & Growth Mempunyai mekanisme cascading & evaluating KPI 6 Kriteria Proses: Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement, Analysis and KM, Workforce Focus, Operation Focus 5 Kriteria Result: Product & Process, Customer Focused, Workforce Focused, Leadership & Governance, Financial & Market Mempunyai pendekatan ADLI (Approach, Deployment, Learning, Integration) Pengklasifikasian perspektif menggunakan pendekatan BSC dengan menggabungkan Leadership & Governance Result kedalam perspektif Internal Business Process Indikator proses menggunakan ADLI dan indikator kinerja proses menggunakan mekanisme cascading Indikator Kinerja Tidak mempunyai mekanisme perumusan dan penetapan KPI Mempunyai kriteria proses yang komprehensif Perumusan dan penetapan KPI mengacu pada kriteria proses MBC Bobot Kinerja Mempunyai mekanisme pembobotan KPI Mempunyai standar bobot nilai (point value criteria) Pengukuran kinerja menggunakan kombinasi pembobotan KPI & PV Data Benchmark Kinerja tidak dibandingkan dengan kompetitor/ best practice Kinerja dibandingkan dengan kompetitor/ best practice Hasil pengukuran kinerja dibandingkan dengan kinerja kompetitor/ best practice Performance Measuremen t System Tidak mempunyai sistem penilaian kinerja Mempunyai mekanisme/ system pengukuran kinerja Hasil pengukuran kinerja dilakukan penilaian kinerja untuk mengetahui tingkat ekselensi bisnis perusahaan METODE Penelitian ini dirancang dengan tujuh tahapan penelitian secara terstruktur dan sistematis, yaitu penelitian awal, penyusunan desain integrasi Balanced Scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria, penyusunan Strategy Maps berbasis Malcolm Baldrige Criteria, perumusan Key Performance Indicator (KPI) berbasis Malcolm Baldrige Criteria, pembobotan pada masingmasing Key Performance Indicator (KPI) dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP), membuat polarisasi pada Key Performance Indicators (KPI) dan membuat Traffic Light System pada Key Performance Indicators (KPI). Tahap penelitian awal dilakukan dengan studi pustaka, studi lapangan, perumusan peluang dan penetapan tujuan penelitian serta pengumpulan data dengan wawancara secara langsung dan membentuk Focus Group Discussion (FGD) A-9-3
4 Tahap Penyusunan Desain Integrasi Balanced Scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria Tahap penyusunan desain integrasi ini dilakukan dengan melakukan comparation study untuk mengidentifikasi keselarasan konsep dengan langkah sebagai berikut: 1. Melakukan study komparasi konsep antara metode Balanced Scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria 2. Identifikasi konsep yang alignment antara metode Balanced Scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria 3. Merancang desain integrasi metode Balanced Scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria Tahap Penyusunan Strategy Maps berbasis Malcolm Baldrige Criteria Tahap penyusunan strategy maps dilakukan dengan mengidentifikasi Critical Success Factor (CSF) yang diselaraskan antara kriteria Baldrige dan strategi Perusahaan, dengan langkah sebagai berikut: 1. Identifikasi Critical Success Factor (CSF) berdasarkan Malcolm Baldrige Criteria 2. Penyelarasan Critical Success Factor (CSF) dengan kharakteristik perusahaan 3. Penyusunan Strategy Maps berdasarkan Critical Success Factor (CSF) Tahap Perumusan Key Performance Indicators (KPI) berbasis Malcolm Baldrige Criteria Tahap perumusan Key Performance Indicator (KPI) dilakukan dengan cara penetapan indikator kinerja mengacu pada Strategy Maps dan berbasis pada kriteria Baldrige, dengan langkah sebagai berikut: 1. Identifikasi Key Performance Indicator (KPI) berdasarkan Strategy Maps dan Malcolm Baldrige Criteria 2. Memasukan Key Performance Indicator (KPI) ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard 3. Melakukan validasi atas Key Performance Indicator (KPI) kepada pihak terkait 4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) berbasis Malcolm Baldrige Criteria Tahap Pembobotan Key Performance Indicators (KPI) dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) Tahap pembobotan Key Performance Indicators (KPI) dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pembobotan antar perspektif balanced scorecard, pembobotan antar Critical Success Factor (CSF) dan pembobotan antar Key Performance Indicators (KPI), melalui: 1. Penentuan faktor pembobotan dan penyebaran kuesioner dalam forum Focus Group Discussion (FGD) yang merupakan perwakilan dari para pengambilan keputusan 2. Melakukan pembobotan dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) 3. Melakukan analysis sensitivitas untuk mengetahui seberapa jauh perubahan bobot terhadap pengukuran kinerja Perusahaan Tahap penentuan polarisasi Key Performance Indicators (KPI) Dalam perumusan Key Performance Indicator (KPI), ditetapkan pula polarisasi dengan tujuan untuk perhitungan pencapaian dari masing-masing Key Performance Indicator (KPI) sebagai berikut: 1. Maximize (Realisasi > Target adalah baik): A-9-4
5 P = (R/T)*100% 2. Minimize (Realiasi < Target adalah baik): P = (2 R/T)*100%; T > 0 P = 100%*exp(-k*R); T = 0 3. Stabilize (Realisasi yang baik berada kisaran nilai Target tertentu): P = (R/T)*100%; R <= T P = (2 R/T)*100%; R > T Keterangan : P = Pencapaian R = Realisasi T = Target k = Penalty Factor, Nilai = 0,15 Tahap Penentuan Traffic Light System pada Key Performance Indicators (KPI) Penentuan Traffic Light System (TLS) mengadopsi rumus yang digunakan Perusahaan sebagai berkut: Gambar 1. Formula Traffic Light System Formula diatas akan digunakan sebagai dashboard performance review yang merupakan media management review dalam mengevaluasi kinerja dan menetapkan inisiatif peningkatan kinerja perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil comparation study antara metode balanced scorecard dan Malcolm Baldrige Criteria dalam proses desain integrasi menunjukkan adanya keselarasan konsep yang saling melengkapi, dimana perumusan indikator kinerja akan dipandu oleh kriteria proses yang komprehensif dalam Malcolm Baldrige Criteria. A-9-5
6 Tabel 2. Alignment Matrix Malcolm Baldrige Criteria vs Balanced Scorecard Method MALCOLM BALDRIGE CRITERIA BALANCED SCORECARD PERSPECTIVE F-P C-P IP-P LG-P 1 Leadership 1.1 Senior Leadership 1.2 Governance and Societal Responsibilities 2 Strategic Planning 2.1 Strategy Development 2.2 Strategy Deployment 3 Customer Focus 3.1 Customer Engagement 3.2 Voice of the Customer 4 Measurement, Analysis, and Knowledge Management 4.1 Measurement, Analysis, and Improvement of Organizational Performance 4.2 Measurement of Information, Knowedge, and Information Technology 5 Workfoce Focus 5.1 Workforce Engagement 5.2 Workforce Environment 6 Operation Focus 6.1 Work Systems 6.2 Work Processes 7 Results 7.1 Product Outcomes 7.2 Customer-Focused Outcomes 7.3 Financial and Market Outcomes 7.4 Workforce-Focused Outcomes 7.5 Process Effectiveness Outcomes 7.6 Leadership Outcomes Berdasarkan hal tersebut, dilakukan mapping terhadap visi, misi dan sasaran strategi Perusahaan saat ini dengan penetapan critical success factor berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige sebagai bahan dalam menyusun strategy maps perusahaan. Gambar 2. Strategy Maps Berdasarkan strategy maps diatas, dirumuskan Key Performance Indicators (KPI) berdasarkan matrik antara Critical Success Factors (CSF), Kriteria Malcolm Baldrige dan Key A-9-6
7 Performance Indicators yang ada saat ini, sehingga secara hirarki dapat dirumuskan Key Performance Indicators (KPI) sebagaimana gambar dibawah ini. PERSPECTIVE FINANCIAL STAKE HOLD ERS INTERNAL PROCESS LEARNING & GROWTH WEIGHT (W) POINT VALUE (PV) CRITICAL SUCCESS FACTOR (CSF) WEIGHT (W) POINT VALUE (PV) KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) WEIGHT (W) POINT VALUE (PV) F01: Share Price Growth 0,285 0,70 1. SMGR Shared Price vs Industry Index 0,285 0,70 persentase Maximize F02: Peningkatan EBITDA & CF 1. EBITDA 0,104 1,50 jutaan rupiah Maximize 0,163 4,50 2. Marjin EBITDA 0,042 1,50 persentase Maximize 0,565 20,90 F03: Peningkatan Pendapatan 3. Cash Flow dari Kegiatan Operasi 0,017 1,50 jutaan rupiah Maximize 0,081 1,70 1. Pendapatan semen 0,081 1,70 Rupiah Maximize F04: Peningkatan Efisiensi Biaya 1. COGM/Ton Production 0,023 0,47 rupiah/ton Minimize 0, Biaya Pemasaran, Distribusi, & persentase Minimize 14,00 Transportasi/Ton Sales 0,009 0,47 3. Biaya Adm & Usaha 0,004 0,47 persentase Minimize 0,262 0,118 0,055 TLS SATUAN POLARIS ASI S01: Peningkatan Kepuasan Pelanggan 0,219 2,25 1. Indeks Kepuasan Pelanggan 0,219 2,25 Indeks Maximize 3,45 S02: Peningkatan Kepuasan Stakeholders Non- Pelanggan 0,044 1,20 1. Indeks Kepuasan Stakeholders Non Pelanggan 0,044 1,20 Indeks Maximize I01: Mengelola Capex secara Efektif 1. Realisasi Total Capex : (Rp Recorded, Item) persentase Stabilize 0,019 1,45 terhadap RKAP 0,019 1,45 I02: Mengendalikan In-bound logistic secara optimal 0,007 2,45 1. Realisasi harga perolehan bahan terhadap RKAP 0,007 2,45 persentase Minimize I03: Meningkatkan Produktivitas 0,027 7,25 1. Overall Equipment Effectiveness 0,027 7,25 persentase Maximize I04: Mempertahankan Pangsa Pasar 33,55 0,037 1,55 1. Pangsa Pasar 0,037 1,55 persentase Maximize I05 Meningkatkan Inovasi Bisnis Persemenan 0,014 4,20 1. Jumlah Inovasi Yang Diterapkan 0,014 4,20 unit inovasi Maximize 9,20 1. Realisasi Prog. Kemitraan & Bina Lingkungan, persentase Maximize I06: Meningkatkan Pembinaan CSR 0,0003 0,50 Masyarakat, Lingkungan dan Keselamatan Kerja 0,004 15,00 2. Kinerja Lingkungan (Proper) 0,0009 0,50 peringkat Maximize 3. Tingkat Kecelakaan Fatal 0,002 0,50 persentase Minimize I07: Mengelola GCG secara efektif 0,010 1,65 1. GCG Index 0,010 1,65 Persentase Maximize KESIAPAN HUMAN CAPITAL : L01: Penerapan HCMP Maximize KESIAPAN ORGANIZATION CAPITAL : L02: Restrukturisasi Anak Perusahaan L03: Restrukturisasi Korporasi KESIAPAN INFORMATION CAPITAL: 0,035 4,45 1. Human Capital Management Level of Maturity 0,035 4,45 0, Progress Proyek 3,20 L04: Mengembangkan IT Portfolio 0,014 1,55 1. Information Capital Readiness Level of Maturity 0,014 1,55 0,006 3,20 Tingkatan (Level) Persentase persentase Maximize Maximize Gambar 3. Key Performance Indicators Setelah formula pengukuran pada masing-masing Key Performance Indicaors (KPI) ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembobotan (scoring system) dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan menentukan formula pewarnaan kinerja (traffic light system). Dari Gambar 3 diatas, dapat diketahui hasil pembobotan secara hirarki mulai dari hasil pembobotan perspektif, hasil pembobotan Critical Success Factors (CSF) dan hasil pembobotan Key Performance Indicators (KPI) dimana hasil sensitivity analysis secara umum dapat disimpulkan bahwa Key Performance Indicators (KPI) yang berpengaruh terhadap proses pengukuran kinerja Perusahaan, yaitu SMGR Share Price vs Industry Index dengan bobot sebesar 0,285, Indeks Kepuasan Pelanggan dengan bobot sebesar 0,219, dan EBITDA dengan bobot sebesar 0,014 dengan inconsistency index sebesar 0,04 (< 0,1) yang berarti penilaian dalam proses pembobotan Key Performance Indicators (KPI) melalui pengisian kuisioner dinyatakan konsisten dan hasilnya dapat digunakan dalam proses pengukuran kinerja perusahaan. Gambar 3 juga menggambarkan Point Values (PV) yang ditetapkan berdasarkan scoring guidlines Malcolm Baldrige Criteria (MBC) melalui matrik antara Critical Succes Factors A-9-7
8 (CSF), Scoring Guidlines Malcolm Baldrige Criteria dan Key Performance Indicators (KPI). Disamping hal tersebut, dalam gambar 3 juga telah menggambarkan bahwa Traffic Light System (TLS) telah ditetapkan atas pencapaian setiap indikator kinerja Perusahaan sesuai dengan formula penetapan kinerja perusahaan. Secara umum kinerja PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam periodik tahun 2013 menunjukkan tren yang cukup baik meskipun terdapat satu indikator kinerja yaitu biaya pemasaran, transportasi dan distribusi/ton Sales menunjukkan kinerja yang cenderung meningkat, hal ini memerlukan perhatian khusus untuk segera ditetapkan action plan sebagai upaya peningkatan kinerja pada periodik berikutnya. Bila dibandingkan dari kondisi sebelumnya, dalam perumusan Key Performance Indicators (KPI) tidak mengacu pada kriteria bisnis ekselen yang tertuang dalam Malcolm Baldrige Criteria, sehingga didapatkan sampai lebih dari 50 (lima puluh) Key Performance Indicators, hal tersebut menunjukkan bahwa dalam perumusan Key Performance Indicators belum fokus pada tujuan utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. disamping hal tersebut perusahaan belum mengadopsi secara optimal Malcolm Baldrige Criteria, sehingga dalam penyusunan dokumen aplikasi selalu mengalami kesulitan dalam penyajian data karena belum meng-address kriteria bisnis ekselen yang tertuang dalam Malcolm Baldrige Criteria. Dengan diterapkannya Integrated Performance Management System (IPMS) antara Balanced Scorecard Method dan Malcolm Baldrige Criteria, diharapkan menjadi solusi yang tepat dalam pengelolaan kinerja ekselen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan mendapatkan edit value untuk lebih efektif dan efisien serta fokus pada ukuran bisnis ekselen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara konseptual terdapat keselarasan antara Balanced Scorecard Method dan Malcolm Baldrige Criteria dan masing-masing mempunyai keunggulan yang saling melengkapi. 2. Malcolm Baldrige Criteria mempunyai kriteria proses yang sangat komprehensif, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam merumuskan sekaligus menterjemahkan sasaran strategi perusahaan yang digambarkan dalam strategy maps perusahaan. 3. Malcolm Baldrige Criteria dapat digunakan sebagai dasar perumusan dan penetapan Key Performance Indicator (KPI) dalam framework Balanced Scorecard Method. 4. Rancangan Integrated Performance Management System (IPMS) menghasilkan Key Performance Indicators (KPI) yang fokus pada tujuan utama perusahaan dan mengarah pada pencapaian kinerja ekselen. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah: 1. Hasil pengukuran kinerja perusahaan perlu diintegrasikan dengan reward system based on performance untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan. 2. Rancangan Integrated Performance Management System (IPMS) diperlukan duk ungan sistem informasi yang menjamin kecepatan akses informasi yang akurat dan aman, serta bisa diakses secara real time sebagai Dashboard Performance Review (DPR) oleh manajemen dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan keputusan strategis. 3. Rancangan Integrated Performance Management System (IPMS) perlu dilakukan review secara periodik guna menjamin fleksibilitas dan updating atas perubahan fokus strategi ataupun perubahan kriteria malcolm baldrige. A-9-8
9 DAFTAR PUSTAKA Amin Widjaja Tunggal (2000) Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard. Jakarta : Harvarindo. Doumeingts G., Vallespir B. And Chen D. (1995) Methodologies for Designing CIM systems: A survey. Computers in Industry, Special Issue on CIM in the Extended Enterprice. Gaspersz, Vincent (2002) Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi : Balanced Scorecard dengan Six Sigma Untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah, Cetakan Pertama. Penerbit Gramedia. Gaspersz, Vincent (2007) Organizational Excellence, world class quality company Cetakan Pertama. Penerbit Gramedia. Giri, Ferdinan Efrain (1998 Balanced Scorecard : Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Strategik. Kajian Bisnis, 13, hal Hitt. A, Michael. R. Duane Ireland And Robert E. Hoskisson (1997) Manajemen Strategik : Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi. Cetakan Pertama. Penerbit Erlangga. Iskandar Sadikin (2005) Kriteria Bisnis Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Edisi II. Penerbit Telkom bekerjasama dengan Wahana Kendali Mutu Indonesian Quality Award Foundation ( ) Kriteria Kinerja Ekselen Berbasis Malcolm Baldrige. Kaplan. Robert S. dan David P. Norton. (1996) The Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. Terjemahan Oleh Peter R. Yosi Pasla Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Penerbit Erlangga. Kaplan. Robert S. dan David P. Norton (2001a). Transforming the Balanced Scorecard from Performance Measurement to Strategic Management: Part I, Accounting Horizons, pp Kaplan. Robert S. dan David P. Norton (2001b). Transforming the Balanced Scorecard from Performance Measurement to Strategic Management: Part II, Accounting Horizons, pp Mulyadi dan Setiawan (1999) Sistem Perencanaan Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta : Aditya Media. Mulyadi (2001) Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Penerbit Salemba Empat. Neely, Mill J., Plats K., Gigory M. And Richard H (1996) Performance Measurement System Design: Should Process Based Approaches be Adopted, International Journal Production Economics, Vol Pp Supriyono (1999) Manajemen Biaya : Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Yogyakarta. Viljoen, John and Susan Dann, (2003), Strategic Management 4th edition, Prentice Hall, Pearson Education Australia A-9-9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu Grizzel dan Blazey (2004) dalam Kumpulan Jurnal Insights to Performance Excellence dengan judul Alignment of Baldrige with Six Sigma, Lean Thinking,
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)
PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen
Lebih terperinciAGENDA. Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan
1 Malcolm Baldrige AGENDA Pendahuluan MBNQA Pelaksanaan Hasil Penelitian Kesimpulan 2 Pendahuluan Pasar /Dunia kerja Mahasiswa Proses Belajar- Mengajar; Riset& PPM Sarjana Apresiasi Masyarakat Luas Pemerintah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciMODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA
MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system
KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system Integrated Management System Berbagai Standar Sistem Manajemen ISO a.l: ISO 9001:2008 Manajemen Mutu, ISO 14001:2004 Manajemen Lingkungan, OHSAS
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE
PENILAIAN KINERJA MALCOLM BALDRIDGE OLEH SUSANTI KURNIAWATI PENGERTIAN KINERJA Hasil evaluasi proses, produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang telah dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan, standar
Lebih terperinciPERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG)
28 PERANCANGAN MODEL PRE ASSESMENT MANAJEMEN KINERJA UNIVERSITAS MENGGUNAKAN KRITERIA MALCOLM BALDRIGE (STUDI KASUS : UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG) Agus Prasetyo Utomo, Hari Murti Fakultas Teknologi
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Pengukuran Kinerja Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence Performance Measurement Faculty
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD
ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance
Lebih terperinciMencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge
Mencapai Kinerja Unggul Dengan Menggunakan Kriteria Baldridge Oleh : Desita Silvia D. Sistem manajamen kualitas MBPE (Malcolm Baldridge Performance Excellence) diperkenalkan dan diterapkan sebagai guidline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciPengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)
Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Tesis Nama : Riko Ervil NRP : 2507202006 Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng,Sc
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA PROJECT-BASED DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi kasus: PT WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG) Fikrotuzzakiah,F.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : produktivitas, Malcolm Baldrige dan continuously improvement. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam suasana persaingan yang semakin ketat dan aktivitas perusahaan yang semakin kompleks, setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan laba seoptimal mungkin agar dapat mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinci- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Pengantar Kerangka Kerja KPKU Tata Nilai KPKU KPKU KPKU BUMN adalah sistem penilaian yang dibuat Kementerian BUMN sebagai panduan untuk membangun, menata dan memperdayakan kesisteman dan sumberdaya Perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciBAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan
94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Pengukuran Performansi di PT XYZ dengan MBCfPE pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciPengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan dan Hasil Bisnis *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi di PT. XYZ dengan Pendekatan MBCfPE Pada Kriteria Fokus Pelanggan
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan
-1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing
Lebih terperinciPengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Pengukuran Performansi Di PT XYZ dengan MBCfPE Pada Kriteria Pengukuran, Analisis, dan
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA
PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE DI PT. DAIDO METAL INDONESIA Ir. Herlina KN, MT 1, Dian Eko Adi Prasetio, ST 2 Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciTUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciPerformance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality Service
Penilaian Kinerja dengan Menggunakan Malcolm Baldrige National Quality Award untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Performance Evaluation using Malcolm Baldrige National Quality Award for Improving Quality
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT
Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced Scorecard sebagai ukuran kinerjanya.
Lebih terperinciTugas Akhir [KS ] Free Powerpoint Templates Page 1
Tugas Akhir [KS-091336] Page 1 Abstraksi Untuk meningkatkan performansi perusahaan, korporasi memilih strategi bisnis Growth agar tetap berada pada entitas bisnis. Namun demikian performansi mengeksekusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management dengan siklus PDCA (Plan Do Check Action)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dan organisasi pada umumnya menginginkan kualitas terbaik bagi pelanggannya, baik itu dalam bisnis manufaktur ataupun jasa. Berbagai macam alat atau metode
Lebih terperinciPERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X
Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinci: IRWAN PURNOMO H
MEMPELAJARI KINERJA PERUSAHAAN DALAM RANGKA MENCAPAI KONDISI EKSELEN DENGAN MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE 2007 (STUDI KASUS PT. GARAM-PERSERO) Oleh : IRWAN PURNOMO H24104048
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X
EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X
PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti
Lebih terperinciJurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK INTERNAL ASSESSMENT MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI
USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang
Lebih terperinciPERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP
PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI BERDASARKAN MBCFPE PADA KATEGORI PROSES PERENCANAAN
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD
TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPenelitian Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya
Lebih terperinciPengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga Kerja dan Hasil Fokus Tenaga Kerja di Perguruan Tinggi X *
Reka Integra ISSN : 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Pengukuran Performansi Berdasarkan MBCFPE Pada Kategori Proses Fokus Tenaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang mendukung dan potensi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan
Lebih terperinciINTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X. Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka
ANALISIS TINGKAT KELARUTAN CORE VALUES & CONCEPTS MALCOLM BALDRIGE DI PT X Sugih Arijanto, Ambar Harsono, Harsono Taroepratjeka Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Itenas Jl. PHH Mustofa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan bisnis di era globalisasi, kompetisi pasar semakin meningkat. Hal tersebut menuntut seluruh pihak yang terkait untuk dapat menghasilkan
Lebih terperinciPT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya
ANALISA DAMPAK KEBIJAKAN COST REDUCTION PROGRAM PADA KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL PT. PAL INDONESIA (PERSERO) 1 Yudi Setiawan, 2 Patdono
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.
ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran
BAB III METODOLOGI 3.1 Landasan Pemikiran Nilai/value dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Nilai/ value ini bisa saja berupa penghematan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan manajemen yang efektif pada setiap proses bisnis di dalam sebuah perusahaan menjadi sangatlah penting.
Lebih terperinciANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU DENGAN MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU DENGAN MALCOLM BALDRIGE NATIONAL QUALITY AWARD DI PERUSAHAAN GLOBAL BERSTANDARISASI ISO 9001:2008 (STUDI KASUS : PT. ZEBRA ASABA INDUSTRIES) Wilson Kosasih, Lithrone Laricha,
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut menuntut perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PABRIK GULA GENDING PROBOLINGGO Oleh Munifah Teknik Industri UNS ABSTRAKSI Pabrik
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinci