BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian pembahasan berdasarkan dara yang telah di peroleh dilapangan 4.1. Hasil Penelitian Gambaran Umum Pegawai Ba Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Penelitian ini dilakukan di Ba Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah yang beralamatkan di jalan Pemuda No.32 Kabupaten Pemalang. Berdasarkan data di kantor Pertanahan pemalang Jawa Tengah bahwa keseluruhan pegawai berjumlah 95 orang dengan status 60 pegawai tetap 35 pegawai honorer. Dalam melaksankan tugasnya para pegawai kantor Pertanahan Pemalang Jawa Tengah menggunakan komputer akses internet 50 unit komputer masing-masing terletak rapi di meja pegawai. Berikut adalah struktur organasasi kantor Pertanahan Pemalang. 1

2 4.1.2 Dampak Informasi Terhadap Proses Kerja Pegawai Ba Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Pemalang Jawa Tengah Penggunaan tekonologi informasi sangat penting bagi dunia kerja karena dapat mempermudah dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Dampak Informasi Terhadap Proses Kerja di Ba Pertanahan Nasional (BPN) terdapat kegiatan proses tugas masing-masing dari sebelum menggunakan untuk proses penyelesaian tugas sampai sudah menggunakan teknologi informasi yang pertama dari bagian 1. Seksy Survy, Pengukuran Pemetaan Tugas Pekerjaan 1. Melakukan survey, pengukuran pemetaan big tanah ruang perairan, 2. pengukuran batas kawasan/wil ayah, pemetaan tematik surve potensi tanah. Sebelum Menggunakan 1. meteran sebagai alat ukur, penggaris buku milimeter blok untuk mengukur big tanah, benang kayu sebagai patokan tanah 2. Theodolit sebagai pengukur tinggi rendahnya tanah, pita ukur tanah Sesudah Menggunakan teknologi 1. menggunakan alat CORS (Continuously Operating Reference Station), Total Station merupakan suatau alat elektronik modern yang digunakan dalam survey, sate Keuntungan Jaringan Dampak TI Non TI 1. Dampak TI memperm udah pegawai menyelesa ikan tugas, menghem at waktu pekerjaan, membuat pegawai senang, nyaman dalam pekerjaan. 2. Dampak non Ti membuat pegawai penuh dengan beban,pek erjaan, 2

3 stres dalam pekerjaan mengerjak an pekerjaan secara ganda Dampak dari proses kerja dengan menggunkan peralatan manual adalah tidak efesien efektif, karena penggunaan peralatan manual ini pegawai BPN Bagian Seksy Surve pengukuran pemetaan akan bekerja secara ganda waktu yang di dibutuhkan sangatlah lama. Dalam penggunaan teknologi CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang beroperasi secara penuh kontinyu selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu dengan mengumpukan, merekam, mengirim data, memungkinkan para pengguna (users) memanfaatkan data dalam penentuan posisi, baik secara post processing maupun secara real time (sumber: Gudelines for New and Existing CORS). 3

4 2. Seksi Hak Tanah Pendaftaran Tanah Tugas Pekerjaan 1. Menyiapkan bahan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjanga n pembaruan hak tanah, pengadaan tanah. 2. Perijinan tanah, pendataan penerbitan bekas tanah Sebelum Menggunakan 1. Evaluasi pelaporan, menyiapka n nota dinas, kosolidasi data 2. Alat tulis tangan mesin ketik untuk penyelesain tugas Sesudah teknologi Menggunakan 1. Bentuk inovasi layanan pertanahan, yaitu One Day Service. Ini merupakan layanan satu hari selesai dibig pertanahan yang dilaksanakan pada Loket Pelayanan Kantor Pertanahan maupun 2. Mobil LARASITA. Layanan ini dilaksanakan untuk jenis pelayanan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu 1 hari (1-8 jam). Dampak TI Non TI 1. Menggunakan TI pegawai cepat memberikan layanan kepada masyarakat singkat tepat. 1. Tidak menggunaka TI berdampak lamanya proses pelayanan. Pendaftaran tanah dengan menggunakan peralatan manual menghasilkan waktu yang lama di bandingkan dengan yang sudah menggunakan peralatan teknologi informasi yaitu dengan layanan One Day Servis para pendaftar yang akan mengurus perpanjangan tidak menunggu waktu yang lama. Penggunaan ini berdampak sangat baik untuk layanan teknologi di BPN Pemalang. 4

5 3. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai Tugas Pekerjaan 1. Tugas memberikan pelayanan administratif kepada semua satuan organisasi kantor pertanahan, 2 Menyiapkan baha evaluasi kegiatan, penyusunan progam peraturan perungungan Sebelum menggunakan 1. menyiapkan pengantar pengiriman usulan RKAKL Kanwil BPN ke BPN RI, di simpan melui berkas dokumen, 2. Menyiapkan tindak lanjut hasil pemeriksaan internal eksternal (Inspektorat Utama, BPK BPKP); 3, menyiapkan daftar gaji, pembayaran gaji, biaya pindah mutasi (SK Kakanwil); dengan pembukuan manual. Sesudah Menggunakan 1. Menyimpan dokumen dengan data yang telah di input melalui komputer sehingga data yang tersimpan tidak memakan pekerjaan yang lama. 2. Pengeluaran anggaran di ketik dengan menggunakan microsof XL yang dapat mempermudah proses perhitungan dalam proses anggaran maupun keuangan secara rinci Dampak TI Non TI 3. Meningkat kan mutu kerja pegawai, mingkatkan tenga pikiran, memperlan car pekerjaan, meningkatk an mutu hasil pekerjaan 4. Menurunny a kualitas kerja, membuat karyawan tidak maksimal bekerja melehnya hasil kerja Proses kerja manual berdampak kepada waktu untuk lamanya penyelsaian pekerjaan. Media tokonlogi seperti komputer akses internet sangat membantu 5

6 para pegawai untuk menyelesaikan dengan baik karna teknologi informasi berdampak pada hasil kinerja yang maksimal 4. Seksi Pengendalian Pemberdayaan Tugas Pekerjaan 1. Menyiapkan bahan kegiatan pengendalian pertanahan, 2. mengengola tanah negara, tanah terlantar kritis secara pemberdaya an masyarakat Sebelum menggunakan 1. memantau evaluasi terhadap bigbig tanah menggunak an catatan tangan buku tulis untuk hasil bigan 2. Bigan tananh kemudian di tulis kembali dengan menggunak an mesin ketik 3. hasil sertifikat akan di kumpulkan d dalam bentuk berkas Sesudah Menggunakan 1. GeoSpatia l dengan mengguna kan teknologi komputer touchscree n 2. Pelayanan pertanahan berbasis komputer (Komputerisasi Kantor Pertanahan/KK P). Dampak TI Non TI 1. Meningkatkan mutu kerja pegawai, mingkatkan tenga pikiran, memperlancar pekerjaan, meningkatkan mutu hasil pekerjaan 2. Menurutnya kualitas kerja, membuat karyawan tidak maksimal bekerja melehnya hasil kerja Dampak tidak menggunkan teknologi yaitu pegawai akan mengalami kesusahan dalam penyelsaian tugas dampak untuk penggunaan teknolgi pegawai bisa 6

7 pengendalian tanah dengan menggunakan foro satelit melalui internet sehingga hasil bisa menjadi efektif efesien 4.2 Pembahasan Dampak Penggunaan Tekonologi Informasi Terhadap Proses Kerja Ba Pertanahan Nasional (BPN) Kantor pertnahan Pemalang Jawa Tengah Dampak Penggunaan teknologi pegawai kantor pertanahan Pemalang Jawa Tengah dapat membantu memberikan layanan yang baik, layanan prima kepada masyarakat berbagai inovasi seperti komputerisasi kantor pertanahan (KKP) BPN telah perubahan pola kepada masyarakat dari pelayanan manual menja. Sebagai institusi pelayanan publik, Ba Pertanahan Nasional Republik Indonesia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya Salah satu upayanya adalah dengan perubahan pola pelayanan kepada masyarakat, dari pelayanan manual menjadi pelayanan yang berbasis komputerisasi yang dimulai sejak tahun Pada awalnya kegiatan yang dibiayai melalui pinjaman Pemerintah Spanyol ini dikenal dengan Land Office Computerization (LOC) atau Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP), dengan tujuan untuk menciptakan tertib administrasi pertanahan, meningkatkan mempercepat pelayanan dibig pertanahan, meningkatkan kualitas informasi 7

8 pertanahan BPN, untuk mempermudah pemeliharaan data pertanahan, menghemat space / storage untuk penyimpanan data-data pertanahan dalam bentuk digital (paperless), meningkatkan kemampuan SDM pegawai BPN dibig teknologi informatika / komputer, standarisasi data sistem informasi dalam rangka mempermudah pertukaran informasi pertanahan serta menciptakan suatu sistem informasi pertanahan yang handal. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan 6 kegiatan utama yang meliputi instalasi perangkat keras, perangkat lunak sistem operasi aplikasi serta jaringan (Local Area Network), pelatihan bagi system administrator, operator, manajemen kepala kantor selaku pimpinan tertinggi, sosialisasi bagi kepala kantor staf pelaksana, pendampingan pada masa implementasi, konversi data tekstual spasial dari bentuk hardcopy menjadi digital.. Dalam hal ini harus diadakannya pengukuran kinerja sehingga SDM pegawai Kantor Pertahan Pemalang Jawa Tengah. Menjadi berkualitas dalam bekerja semakin efektif efesien dalam menyelesaikan tugas pekerjaan. Ada enam pengukuran kinerja menurut Moeherino (2012:113) 1. Efektif, mengukur derajat kesesuaian output yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. 2. Efisien, mengukur derajat kesesuaian proses menghasilkan output dengan menggunakan biaya serendah mungkin. 3. Kualitas, mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan harapan konsumen 8

9 4. Ketepatan waktu, mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara benar tepat waktu 5. Produktivitas, mengukur tingkat produktivitas suatu organisasi 6. Keselamatan, mengukur kesehatan organisasi secara keseluruhan serta lingkungan kerja para pegawainya ditinjau dari aspek keselamatan Sinabela (2012:5) kinerja adalah pelaksaan suatu pekerjaan peyempurna pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai yang di terapkan. Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Informasi adalah perangkat sistem yang membantu kinerja mempermudah pekerjaan untuk mempercepat pekerjaan. Segkan penggunaan teknologi dalam pekerjaan, yaitu bekerja menggunakan sistim komputeriasai kantor pertanahan (KKP) yang bertujuan untuk menciptakan tertib administrasi pertanahan, meningkatkan, mempercepat pelayanan, dibig pertanahan meningkatkan kualitas informasi BPN dengan baik Menurut Haag Keen (1996:17) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Segkan menurut Goodhue dkk. (1995) dalam Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu informasi berdampak positif terhadap kinerja individu, maka ternologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung. 9

10 Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efesiensi, efektivitas, produktivitas peningkatan kualitas. Tidak semua pegawai dapat menguasai tekonologi informasi karena sistem yang diterapkan ini adalah sistem yang baru. SDM pegawai kantor pertanahan Kabupaten Pemalang belum keseluruhan mendapatkan pelatihan khusus dibig teknologi informatika/ komputer. Hanya kepala bagian atasan saja yang baru bisa menguasai sistem komputerisasi kantor pertanahan (KKP), yang meliputi instalasi perangkar keras, perangkat lunak sistem operasi aplikasi serta jaringan ( local area network) disamping itu juga dilakukan pelatian bagi sistem admistrator, operator, staf pelaksana Ada beberapa kendala dalam penggunaan teknologi informasi kagkag tidak semua sistem komputer yang diterapkan berjalan lancar terutama jika terjadi pemadaman listrik secara mendadak, mengakibatkan data yang belum tersimpan akan di ulang kembali, koneksi internet yang meghubungkan layanan ke bagian-bagian akan terhambat hal ini yang menjadikan kinerja terhambat tidak maksimal. Pemanfaatan teknologi informasi menurut Thomson et.al. (1991) dalam Wijana (2007) merupakan manfaat yang diharapkan oleh penggunaan sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya atau perilaku dalam menggunakan teknologi pada saat pekerjaan. Pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan 10

11 Kinerja berasal dari kata job performance.ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja.menurut Prabu (2004:67) pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepaya Menurut Wirawan ( 2008: 5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indik ator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu,pekerjaan adalah aktivitas menyelesaikan sesuatu atau membuat sesuatu yang hanya memerlukan tenaga keterampilan tertentu yang dilakukan oleh pekerja kasar atau blue collar. Segkan Sinambela (2012:5) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggungjawabbnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan Dengan kondisi yang ada kendala yang muncul dalam penggunaan teknologi informasi belum dapat mningkatkan kinerja pegawai BPN. Dengan demikain perlu aya usaha-usaha yang harus senantiasa dilakukan yaitu pemenuhan perangkat komputer yang memadai, juga senantiasa dilakukan pelatihan-pelatihan khusus terhadap pegawai Kantor Pertanahan Pemalang Jawa Tengah, sehingga semua pegawai dapat menguasai komputer Penggunaan Informasi dapat meningkatkan Kinerja pegawai. 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Teknologi ini pada prinsipnya adalah melayani kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tertib administrasi bidang tanah di Indonesia diatur dalam suatu Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Peraturan Pemerintah tersebut memuat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1 Sejarah Organisasi Badan Pertanahan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, yang mempunyai tugas

Lebih terperinci

STUDI TENTANG CONTINUOUSLY OPERATING REFERENCE STATION GPS (Studi Kasus CORS GPS ITS) Oleh: Prasetyo Hutomo GEOMATIC ENGINEERING ITS

STUDI TENTANG CONTINUOUSLY OPERATING REFERENCE STATION GPS (Studi Kasus CORS GPS ITS) Oleh: Prasetyo Hutomo GEOMATIC ENGINEERING ITS STUDI TENTANG CONTINUOUSLY OPERATING REFERENCE STATION GPS (Studi Kasus CORS GPS ITS) Oleh: Prasetyo Hutomo 3505.100.023 GEOMATIC ENGINEERING ITS CORS (Continuously Operating Reference System) CORS (Continuously

Lebih terperinci

3.1.2 Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Subang

3.1.2 Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Subang BAB III DESKRIPSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUBANG DAN PELAKSANAAN PLA 3.1 Deskripsi Kantor Pertanahan Kabupaten Subang 3.1.1 Lokasi Kantor Pertanahan Kabupaten subang beralamat di jalan Mayjen Sutoyo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan suatu Lembaga Pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA 1.1 Deskripsi Kantor Pertanahan Kabupaten Subang 1.1.1 Lokasi Dalam program latihan akademik (PLA) penelitian dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten subang, yang beralamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting agar tujuan organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. penting agar tujuan organisasi dapat tercapai. Perkembangan teknologi saat ini, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Dengan demikian, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka merupakan hal penting dalam kegiatan ilmiah, terutama mungkinkannya peneliti memperoleh pengertian tentang pokok penelitian yang sedang dilakukan, baik secara toeritis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penetuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan BAKOMINFO Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pencapaian tujuan dari program layanan rakyat untuk sertifikat tanah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pencapaian tujuan dari program layanan rakyat untuk sertifikat tanah 120 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa pencapaian tujuan dari program layanan rakyat untuk sertifikat tanah (LARASITA) belum didukung oleh

Lebih terperinci

On The Job Training PENGENALAN CORS (Continuously Operating Reference Station)

On The Job Training PENGENALAN CORS (Continuously Operating Reference Station) On The Job Training PENGENALAN CORS (Continuously Operating Reference Station) Direktorat Pengukuran Dasar Deputi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 2011 MODUL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Trankrip Wawancara Untuk Assesmen Change Management. Ir Suyus Windayana, MApp.Sc

LAMPIRAN. Trankrip Wawancara Untuk Assesmen Change Management. Ir Suyus Windayana, MApp.Sc Lampiran 1 : Transkrip Wawancara LAMPIRAN Trankrip Wawancara Untuk Assesmen Change Management Nama Jabatan Ir Suyus Windayana, MApp.Sc KaBid Pengembangan Sistem, Data dan Informasi Pertanahan Waktu Wawancara

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan

PEDOMAN WAWANCARA. Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah Responden : Pegawai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Bagian simpulan berisi simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah Berdirinya Badan Pertanahan Nasional Badan Pertanahan Nasional pertama kali dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988, telah beberapa kali

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden.

Bab I PENDAHULUAN. dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan Presiden. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Organisasi Badan Pertanahan Nasional Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah instansi pemerintah Non Departemen yang berkedudukan

Lebih terperinci

Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal

Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal 16 Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya Badan Pertanahan Nasional. Pada tahun 1998 masih

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 Bab I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional merupakan satu-satunya institusi yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan tugas pemerintah di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN.

BAB 1 PENDAHULUAN. dilaksanakan BPN dikoordinasikan oleh kantor menteri Agraria BPN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Berdasarkan keputusan presiden nomor 96/M/1993 tentang pembentukan Kabinet Pembangunan IV kegiatan pertanahan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi kini menjadi peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi sampai sekarang. Hingga

Lebih terperinci

SDM yang. disusun. Kapasitas. terhadap. kegiatan. sehingga. melaksanakan. penugasann. pemerintah. Government. Meningkatkan. kesadaran.

SDM yang. disusun. Kapasitas. terhadap. kegiatan. sehingga. melaksanakan. penugasann. pemerintah. Government. Meningkatkan. kesadaran. Kerangka Kerja Pengembangan Sumber Daya Manusia Kapasitas SDM yang sesuai dalam setiap pelaksanaan perlu disusun sehingga penugasann terhadap SDM yang melaksanakan kegiatan pengembangan E-Government dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua sistem perhitungan manajemen input output barang di perusahaan berkembang dilakukan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1387 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi

Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Berbagai cara dalam melakukan komunikasi Suara Gerak gerik Lambang / gambar Bentuk-bentuk Komunikasi a. Komunikasi suara Komunikasi radio siaran Informasi dipancarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KELURAHAN (SIAKEL) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online (SIKNAS Online) agar komunikasi data antara pusat dan daerah menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang berkaitan dengan organisasi publik yang memerlukan kepemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan Perpustakaan Universitas Katolik Musi Charitas pada mulanya merupakan penggabungan dari dua perpustakaan yaitu Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknik Musi

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA

BAB I PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA BAB I PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi diantara dua itik menggunakan kode biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching, bisa antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan usaha yang ketat sehingga menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan usaha yang ketat sehingga menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang pemilihan bidang dan objek KP Di Era globalisasi dan sistemper dagangan bebas sekarang ini, serta tingkat perkembangan teknologi yang demikian pesatnya akan menimbulkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1399 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat dan tepat, perkembangan teknologi yang berkembang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat dan tepat, perkembangan teknologi yang berkembang menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era modern yang saat ini dihadapi membuat orang harus mampu bekerja dengan cepat dan tepat, perkembangan teknologi yang berkembang menuntut manusia untuk bisa

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA UMUM PENGADAAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2014 RENCANA UMUM PENGADAAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2014 KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/K PERHITUNGAN TAHUN 2014 OMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mengetahui bagaimana evaluasi program LARIS berbasis e-government di. konteks, masukan, proses, dan produk.

BAB IV PENUTUP. mengetahui bagaimana evaluasi program LARIS berbasis e-government di. konteks, masukan, proses, dan produk. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana evaluasi program LARIS berbasis e-government di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang dari judul Tugas

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang dari judul Tugas BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang dari judul Tugas Akhir yaitu Sistem Informasi Penerimaan Service dan Penjualan Spare Part Motor pada PT. Ciptakarya Pranata, identifikasi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Penalaran Konsep 2.1.1 Technostress Technostress merupakan suatu bentuk tekanan dalam menjalankan pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi yang dapat menimbulkan stres. Istilah

Lebih terperinci

ebook Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

ebook Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013 Penyusun : 1. Imam Purwanto, S.Kom, MMSI 2. Ega Hegarini, S.Kom., MM 3. Rifki Amalia, S.Kom., MMSI 4. Arie Kusumawati, S.Kom ebook CENTRAL PROCESSING UNIT Minggu 7 Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern saat ini, penyampaian informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini bisa lihat dengan semakin banyaknya pemanfaatan komputer dan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAPORAN DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI

SISTEM INFORMASI PEGAWAI SISTEM INFORMASI PEGAWAI PROPOSAL CELEBES MEDIA TECHNOLOGY PROPOSAL SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembangan tehnologi kebutuhan akan informasi kepegawaian yang cepat dan

Lebih terperinci

INDIKATOR DAN TOLAK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG

INDIKATOR DAN TOLAK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG I. PROGRAM DAN KEGIATAN Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah. Kegiatan : 1. Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Peningkatan Manajemen Aset / Barang Daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 923/KEP-3.4.3/XI/2013 Tanggal : 22 November 2013

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 923/KEP-3.4.3/XI/2013 Tanggal : 22 November 2013 Lampiran I Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 923/KEP-3.4.3/XI/2013 Tanggal : 22 November 2013 No A. Sekretaris Utama I. Biro Umum 1. Pengelola Barang dan Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Kantor juga dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang komunikasi dan informatika

Lebih terperinci

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446 Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pasal 446 (1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

Lebih terperinci

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi - 202-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Operasional Layanan Teknologi Informasi 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan pemberian layanan teknologi informasi, pelaksanaan kegiatan operasional teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK PENERBITAN SIUP DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KOTA SURAKARTA

RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK PENERBITAN SIUP DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KOTA SURAKARTA RANCANG BANGUN APLIKASI UNTUK PENERBITAN SIUP DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Diajukan

Lebih terperinci

ABSTRAK A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada Restoran BBG Biang Bebek Goreng Tegal.

ABSTRAK A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada Restoran BBG Biang Bebek Goreng Tegal. ABSTRAK Pengembangan Sistem Informasi Penggajian di Restoran BBG Kota Tegal ini berawal dari keinginan sang pemilik yang ingin memperbaiki sistem penggajian yang dirasa tidak efisien dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat merupakan makhluk sosial yang penuh dinamika. Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung mengalami gejolak sosial karena banyaknya krisis multidimensional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berurusan dengan sertifikat tanah. Dalam pembuatan sertifikat tanah Badan

BAB I PENDAHULUAN. yang berurusan dengan sertifikat tanah. Dalam pembuatan sertifikat tanah Badan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang agraria atau pertanahan dan menangani halhal

Lebih terperinci

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN

12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN 12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN Untuk mengkoordinasi pemrosesan yang sedang berjalan di seluruh area produksi Manajer Operasi Perencanaan dan Pengembangan ( Penjadwal ) Pengontrol Operasi Supervisor Pengembangan

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2013 TANGGAL : 25 Pebruari 2013 PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin cepat pula informasi tersampaikan. Beberapa teknologi yang populer

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin cepat pula informasi tersampaikan. Beberapa teknologi yang populer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat sekarang ini semakin penting pula peran teknologi dalam berbagai bidang kehidupan, dikarenakan teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

A. Analisis Aktifitas Yang Berjalan di TPI KUD Minatani Brondong. disebut dengan istilah analisis PIECES (Performance, Information, Economy,

A. Analisis Aktifitas Yang Berjalan di TPI KUD Minatani Brondong. disebut dengan istilah analisis PIECES (Performance, Information, Economy, 1 A. Analisis Aktifitas Yang Berjalan di TPI KUD Minatani Brondong Proses identifikasi masalah-masalah serta kelemahan dari aktifitas operasional yang ada maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Rantai Nilai Semakin ketatnya persaingan saat ini menyebabkan PT. Tristara Makmur harus mengoptimalkan setiap aspek yang ada di dalam perusahaan tersebut. Salah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini merupakan akhir dari seluruh kajian terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan serta beberapa

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) BAGIAN ADMINISTRASI UMUM DAN KEUANGAN Penyusunan rencana program kerja keuangan : 1 Koordinasi dengan, SDM, dan Administrasi Umum, tentang rencana kegiatan, SDM, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : / BAB I...

MEMUTUSKAN : / BAB I... PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SUBBAGIAN DAN SEKSI PADA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL DAN URAIAN TUGAS URUSAN DAN SUBSEKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil ditentukan oleh interaksi antar sumber daya di dalamnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil ditentukan oleh interaksi antar sumber daya di dalamnya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil ditentukan oleh interaksi antar sumber daya di dalamnya, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) yang berperan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transaksi merupakan nilai ukur dari tingkat kemajuan suatu perusahaan. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. transaksi merupakan nilai ukur dari tingkat kemajuan suatu perusahaan. Sejalan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transaksi memegang peranan yang sangat penting dalam bidang bisnis, karena transaksi merupakan nilai ukur dari tingkat kemajuan suatu perusahaan. Sejalan dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat, tepat, dan akurat. Dimana saat ini teknologi telah menjamah diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. cepat, tepat, dan akurat. Dimana saat ini teknologi telah menjamah diberbagai BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi berkembang sangat pesat, sering meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang dapat diterima dengan cepat, tepat, dan akurat. Dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat. Informasi tersebut dapat menjadi dasar dan alat bantu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat. Informasi tersebut dapat menjadi dasar dan alat bantu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembangnya teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan tersedianya teknologi yang dapat menghasilkan informasi berkualitas semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu kebutuhan guna mendukung kegiatan organisasi termasuk di lingkungan pemerintahan dalam pencapaian tujuannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. professional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dan seiring dengan kemajuan zaman, sebagai organisasi yang maju dituntut mampu untuk menyesuaikan diri serta terus melakukan perubahanperubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor menurut Sastradipoera (2007, hlm. 149) merupakan keseluruhan ruang tempat berlangsungnya kegiatan pengolahan data agar menjadi informasi untuk pembuatan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Cakupan

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Cakupan BAB IV ANALISIS Meskipun belum dimanfaatkan di Indonesia, tetapi di masa mendatang kerangka CORS dapat menjadi suatu teknologi baru yang secara konsep mampu memenuhi kriteria teknologi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien menjadi sangat dibutuhkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang Masalah xvi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia dan dalam upaya

Lebih terperinci

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis PROGRAM APLIKASI PEMESANAN MENU PADA IM CAFÉ N COFFEE MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA BERBASIS ANDROID, PHP DAN MYSQL Hidayat Siddiq Kurniawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi pada saat ini sedang berkembang sangat pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Era teknologi informasi pada saat ini sedang berkembang sangat pesat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi pada saat ini sedang berkembang sangat pesat. Memasuki abad ke 21 masyarakat lebih dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM PERIZINAN DAN NON PERIZINAN DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1401 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, WEWENANG, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Website Bidang Usaha : Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (DISKOMINFO). : Jalan Tamansari

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SPAM 8.1. DASAR HUKUM

BAB 8 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SPAM 8.1. DASAR HUKUM BAB 8 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SPAM 8.1. DASAR HUKUM Berdasarkan UU No. 16 tahun 2005, kelembagaan penyelenggaraan SPAM tediri dari kelembagaan di tingkat Pusat, Tingkat Propinsi dan Tingkat Kota/Kabupaten.

Lebih terperinci