BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA. 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Analisis Konsep Dasar Dan Objek Perancangan Konsep dasar perancangan dari desain karya yang akan dibuat adalah pengambilan gaya desain produk yang sederhana namun tetap terlihat modern. Sehingga karya dapat digunakan dengan mudah dan praktis oleh konsumen. Konsep dasar perancangan mencakup pemilihan produk apa saja yang sering digunakan, dan jenis model yang bagaimana yang paling banyak diminati. Setelah melalui kegiatan analisis pasar dan target market kemudian barulah dimulai kegiatan eksekusi karya. Selain itu konsep dasar perancangan juga mengutamakan teknik eksplorasi mengenai ulos agar bisa cocok dengan desain produk fashion yang akan dibuat. Pengembangan nilai inovasi dalam kegiatan eksplorasi dan aplikasi ini sangat penting supaya dapat terciptanya sebuah karya baru yang memiliki nilai estetika mendesain yang baik. 4.2 Rincian Proses Dan Data Teknis Perancangan Proses dari sebuah rancangan desain produk fashion ini melalui proses berbagai macam penelitian baik browsing, survei, ataupun wawancara kepada beberapa narasumber terkait. Hal tersebut dilakukan agar proses perancangan dapat berjalan dengan baik sehingga bahan pengembangan dalam hal mendesain dapat berhasil menciptakan sebuah karya baru yang kedepannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses sebuah perancangan adalah sebagai berikut : - Membuat rencana perancangan tema - Pencarian data-data - Pencarian sumber inspirasi - Analisa proses desain Laporan Tugas Akhir 1

2 - Teknik desain - Dan pelaksanaan produksi. Alur proses perancangan : Tahap teknik perwujudan - Sketsa kasar - Sketsa digital - Mendesain dengan aplikasi vector atau desain digital - Asistensi sketsa karya - Tahap pengeksekusian karya - Asistensi hasil karya nyata - Hasil akhir. Laporan Tugas Akhir 2

3 4.3 Analisis Penerapan Desain Hasil Desain Karya Digital Berikut adalah hasil pembuatan sketsa digital mengenai karya-karya (produk fashion) yang akan dibuat dalam kegiatan promo eksplorasi dan aplikasi ragam hias ulos batak ini : Sketsa Digital Ragam Hias Ulos Batak Pada Produk Fashion : Gambar 39 : Desain Dress Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 3

4 Gambar 40 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Ragihotang. Gambar 41 : Desain Rok Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 4

5 Gambar 42 : Desain Sweater Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 5

6 Gambar 43 : Desain Rompi & Celana Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Gambar 44 : Desain Tas Ransel Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 6

7 Gambar : Desain Sepatu dan Flatform Dengan Penerapan Bahan Ulos Sadum. Laporan Tugas Akhir 7

8 Gambar 47 : Desain Aplikasi Motif Ulos Pada Jam Tangan. Laporan Tugas Akhir 8

9 Gambar 48, 49, 50 : Desain Digital Produk Dengan Teknik Digital Printing. Laporan Tugas Akhir 9

10 4.4 Teknis Perancangan Karya Sketsa Hasil Eksekusi Pengaplikasian Ragam Hias Ulos Batak : 1. Desain Rok A-Line Dengan Pengaplikasian Bahan Berupa Kain Ulos : Kegiatan menjahit ini menggunakan mesin jahit dasar, dengan pola jahitan lurus dan jahitan zigzag. Untuk pola penyusunan alat-alat yang diperlukan adalah : - Sebuah penggaris untuk mengatur ukuran panjang dan lurusnya potongan - Sebuah alat persegi (seperti penggaris) - Kurva Perancis atau Hip Curve - Kalkulator untuk menghitung ukuran bahan dan jahitan yang akan dibuat - Lembaran kertas besar (seperti koran atau kertas minyak) - Pena dan pensil. Proses menjahit rok A-line : - Buat pola rok A-line - Potong kain sesuai pola - Menjahit bagian-bagian rok - Jahit kembali dibagian tengah untuk resleting - Jahit jahitan samping - Membuat bagian pinggang dengan menambahkan bahan berukuran 3-5 cm dibagian atas rok, dengan sambungan jahitan yang menyatu dengan rok bagian bawah. - Tarik garis tengah rok A-line Selanjutnya adalah teknik menghitung ukuran jahitan.hitungan ukuran bisa berupa satuan inchi, ataupun centimeter. Bahan yang digunakan untuk pola rok a- line ini adalah kainthaisilk dan katun yang diaplikasikan dengan kain Ulos, kemudian bagian dalam menggunakan bahan Furing, furing adalah bahan pelapis yang memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman, kehangatan, kehalusan terhadap kulit, bahan pelapis furing merupakan bagian terakhir pada pembuatan rok A-line ini untuk menutupi bagian dalam. Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok A- line : Laporan Tugas Akhir 10

11 Gambar 51 : Pattern / Pola Rok A-line. Laporan Tugas Akhir 11

12 Gambar 52 : Rok A-line Ulos Hitam Laporan Tugas Akhir 12

13 Gambar 53 : Penggunaan Rok A-line Ulos Hitam Laporan Tugas Akhir 13

14 Gambar 54 : Rok A-line Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 14

15 Gambar 55 : Penggunaan Rok A-line Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 15

16 2. Desain Rok Span : Cara menjahit rok span panjang atupun pendek adalah sama yang berbeda hanyalah model ukurannya saja. Membuat ban pinggang : - Letakkan kain keras yang sudah digunting tepat pada garis yang sudah dipola. - Jahit pinggir kain keras sampai keujung. Lipat, lalu jahit pinggir kain pada pinggiran kain keras disebelah pinggir sampai keujung. - Sisihkan, hingga roknya selesai dijahit. Memasang ritsleting : - Satukan dan jahit 2 lembar rok belakang, bagian kanan dan kiri, jahit dari atas tepat digaris tanda sampai ke batas belahan, kemudian jahit dari pinggir kebawah. - Pasang ritsleting dengan jahitan khusus ritsleting. - Tindas tepat mengenai tanda. - Potong kain pelapis belahan sepanjang 3cm di atas belahan sampai didekat jahitan. - Balik rok sampai tertelungkup, tindas dengan mesin pada batas belahan. - Buat lipatan menutupi ritsleting pada garis yang ada, jelujur yang kokoh dan sukar lepas, kemudian tindas dengan menggunakan sepatu khusus ritsleting selebar 1-1 ½ cm. Rok Span untuk desain rok yang akan dibuat menggunakan bahan Katun, Kain katun ( Cotton ) adalah jenis kain rajut yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PolyEster. Laporan Tugas Akhir 16

17 Berikut adalah pattern/ pola jahitan rok span : Gambar 56 :Pattern / Pola Rok Span Sumber : anaarisanti.blogspot.com Gambar 57 : Rok Span Pendek Ulos Sumber : Dita Chaira i, 2014 Laporan Tugas Akhir 17

18 Gambar 58 : Rok Span Motif Ulos 1 Laporan Tugas Akhir 18

19 Gambar 59 : Rok Span Motif Ulos 2 Laporan Tugas Akhir 19

20 3. Desain Long Dress : Langkah-langkah pembuatan long dress : - Buat pola dari potongan kain untuk bagian depan dan bagian belakang long dress. - Jahit kuphat dua dibagian depan dan dua dibagian belakang (panjang sesuai ukuran dari pundak sampai bagian pinggang). - Balik kain, tempelkan bagian depan dan bagian belakang potongan bahan dengan jarum pentul. - Gabungkan bagian depan dan bagian belakang dengan menjahit kedua bahu. - Sambungkan bagian pinggir dengan jahitan untuk bagian pundak dan kupnat dada. - Untuk bagian bawah long dress, pertama buat pola jahitan potongan- 6 untuk membuat bentuk gelombang pada kain bagian bawah. Bentuk lipatan pada bagian rok atau bawahan dengan sambungkan dengan bagian atas. - Jahit untuk menyambung bagian atas dengan bagian bawah. - Dengan bantuan jarum pentul, pasang resleting pada bagian tengah jahitan punggung. Sesuaikan setikan benang dengan bentuk resleting agar jahitan kuat dan rapih. - Jahit resleting dan jahit juga sisi badan yang lain sehingga pola tersambung secara sempurna menjadi sebuah potongan long dress yang bagus. - Dan terakhir, lipat bagian bawah (rok) ke dalam dan jahit dengan teknik setikan ornamental, setikan ini adalah teknik setikan dengan lajur lurus atau melengkung atau mengikuti desain ornamental, pada helai tunggal kain. Penggunaan setikan ini menghasilkan efek dekoratif pada permukaan kain sebagai lipitan. Bahan yang digunakan untuk long dress ini menggunakan dua bahan; pertama untuk bagian atas menggunakan kain Ulos yang pada bagian dalamnya dilapis dengan furing satin yang halus.kemudian pada pola Laporan Tugas Akhir 20

21 bagian bawah, bahan yang digunakan adalah kain Tafeta, kain Tafeta merupakan kain yang ditenun dari sutra atau serat sintesis yang halus. Berasal dari bahasa Persia yang berarti tenunan memutar.kain jenis ini sering dianggap kain mewah karena cocok digunakan untuk gaun pesta. Serat benang taffeta jauh lebih kaku dibandingkan organdi. Berikut adalah pattern/ pola jahitan long dress : Gambar 60 : Pattern / Pola Long Dress Laporan Tugas Akhir 21

22 Gambar 61 : Long Dress Sadum Ungu. Laporan Tugas Akhir 22

23 4. Desain Rompi : Teknik menjahit rompi yaitu cara pertama adalah menggambar untuk pola depan, selalu dahulukan dengan membuat garis bebas vertikal kemudian tentukan dua titik dimana titik pertama diberi nama A dan titik ke dua diberi nama B, dan panjang dari A-B sama dengan panjang punggung. Kemudian buat pola bagian belakang, untuk memulai gambar pola belakang sama seperti membuat pola badan depan yaitu dengan buat garis bebas vertikal terlebih dahulu, baru tentukan letak panjang punggungnya. Kemudian tahap-tahap penyatuan pola rompi adalah sebagai berikut : - Jahit kupnat depan dan belakang - Sambungkan kedua pola belakang - Jahit pola depan dan belakang - Sambungkan bagian kerung rompi, lalu jahit - Gabungkan lapisan depan dan belakang - Pasang viselin pada pola lapisan - Sambung pola lapisan pada lingkar leher rompi - Obras sekeliting kain agar terlihat rapi - Som bagian keliman lengan dan bagian samping badan (penyatuan pola bagian depan dan bagian belakang dengan jahitan yang lebih rapih dan kuat). Bahan yang digunakan untuk rompi ini adalah bahan Tafetta dengan pengabungan aplikasi bahan kain Ulos sebagai bahan penunjang utama untuk desain rompi ini. Bahan Taffeta memiliki ciri khas kilau yang berserat dan tipis, sehingga biasanya harus digabungkan dengan kain lain (misalnya digabungkan dengan bahan tenun untuk menunjang hasil jahitan agar terlihat bagus (baca; kain ulos)). Tekstur dan berat kain ini menghadirkan model busana yang khas yaitu elegan, serbaguna dan sekaligus kontemporer.kain taffeta paling sesuai untuk desain kontemporer dan minimalis. Laporan Tugas Akhir 23

24 Berikut adalah pattern/ pola jahitan rompi ulos : Gambar 62 : Pattern / Pola Rompi Sumber : carapedia.com Laporan Tugas Akhir 24

25 Gambar 63 : Rompi Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 25

26 Gambar 64 : Rompi Ulos Cokelat Laporan Tugas Akhir 26

27 Gambar 65 : Penggunaan Rompi Ulos Cokelat Laporan Tugas Akhir 27

28 5. Desain Celana Span Langkah pembuatan celana pertama mengambil ukuran badan untuk membuat pola celana panjang, meliputi: - Panjang celana diukur mulai pinggang sampai mata kaki, atau disesuaikan dengan panjang yang dikehendaki. - Lingkar pinggang diukur pas mengelilingi pinggang, atau sedikit dibawahnya, sesuai keinginan calon pemakainya. - Lingkar pasak, diukur mulai batas pinggang belakang, melewati selangkangan menuju batas pinggang depan. Batas pinggang adalah posisi batas celana ketika dipakai, bisa pas atau sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya. - Lingkar paha, diukur keliling pangkal paha, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana panjang yang akan dibuatnya. - Lingkar panggul, diukur keliling panggul yang terbesar, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model dan kelonggaran celana panjang yang akan dibuatnya. - Panjang lutut, diukur mulai pinggang sampai batas lutut. Pengertian pinggang bisa sedikit dibawah pinggang yang sebenarnya disesuaikan dengan posisi celana yang akan dibuatnya. - Lingkar lutut. diukur keliling lutut, ditambah antara 4 sampai 10 cm, tergantung model celana yang akan dibuatnya. - Lingkar ujung bawah celana, diukur sesuai model celana atau sesuai keinginan pemakainya. Bahan yang digunakan dalam desain celana adalah bahan Katun (untuk celana kulot), dan bahan Chino stretch.kedua bahan tersebut disesuaikan dengan model yang akan dibuat agar selaras pula dengan pengaplikasian kain ulos pada bahan tersebut saat dijahit. Laporan Tugas Akhir 28

29 Berikut adalah pattern atau pola sebuah desain celana : Gambar 66 : Pattern / Pola Celana Sumber : carapedia.com Laporan Tugas Akhir 29

30 Gambar 67 : Celana Kulot Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 30

31 Gambar 68 : Penggunaan Celana Kulot Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 31

32 Gambar 69 : Celana Bahan Ulos Laporan Tugas Akhir 32

33 Gambar 70 : Penggunaan Celana Bahan Ulos Laporan Tugas Akhir 33

34 6. Penerapan Kain Ulos Pada Sepatu dan Flatform. Gambar 71 : Sepatu Boots Ulos Laporan Tugas Akhir 34

35 Gambar 72 : Flatform Ulos Laporan Tugas Akhir 35

36 7. Penerapan Motif Ulos Pada Tali Jam Tangan Gambar 73 : Jam Tangan Rajut Motif Ulos Laporan Tugas Akhir 36

37 8. Penerapan Kain Ulos Pada Desain Sweater. Gambar 74 : Sweater Ulos Abu-abu Laporan Tugas Akhir 37

38 Gambar 75 : Sweater Ulos Merah Laporan Tugas Akhir 38

39 9. Penerapan Kain Ulos Pada Tas Ransel Gambar 76 : Ransel Ulos Abu-abu Gambar 77 : Ransel Ulos Pink Laporan Tugas Akhir 39

40 Gambar 78 : Pengaplikasian Tas Ulos Laporan Tugas Akhir 40

41 10. Penerapan Kain Ulos Pada Tas Laptop Gambar 79 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Laporan Tugas Akhir 41

42 Gambar 80 : Pengaplikasian Ulos Pada Tas Laptop Laporan Tugas Akhir 42

43 11. Penerapan Motif Ulos Pada Hardcase HP Gambar 81 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Harcase HP Laporan Tugas Akhir 43

44 12. Penerapan Motif Ulos Pada Desain Sampul Note Book / Binder Gambar 82 : Pengaplikasian Motif Ulos Pada Note Book / Binder Laporan Tugas Akhir 44

45 4.5 Teknis Perancangan Logo (Branding) Logo yang dirancang memiliki inspirasi dari salah satu motif khas kain ulos, serta juga dikombinasi dengan tipografi yang bertujuan agar publik langsung mengetahui produk ini : Gambar 83 : Desain Logo Sebagai Branding BAH! adalah singkatan dari Batak Articultural Heritage (warisan kebudayaan Batak), maksud penggunaan akronim ini karena berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan mengenai eksplorasi tentang kain ulos. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya kain ulos adalah salah satu warisan kebudayaan Batak. Itulah latar belakang digunakannya tagline tersebut sebagai sebuah korelasi antara kain ulos yang digunakan (sebagai topik utama kegiatan) dengan arti dari kain ulos itu sendiri sebagai suatu hasil warisan kebudayaan dari tanah Batak. Laporan Tugas Akhir 45

46 Dalam kebudayaan Batak, BAH! biasanya dikenal sebagai celetukan khas orang Batak, diucapkan dengan seruan dan biasanya dipakai untuk suatu kesan menggambarkan ekspresi saat terkejut, heran ataupun marah. BAH! sudah menjadi cirri khas bicara orang Batak, dan hal itu adalah salah satu keunikan dari budaya Batak. Penggunaan kata BAH! untuk logo ini bertujuan untuk lebih menonjolkan sisi ke-batak-an, sesuai dengan tema kegiatan. Spesifikasi Teknis Pembuatan Logo 1. Media pengerjaan: a) Spesifikasi hardware: - Laptop: a. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2370m, 2.4 GHz b. Operating system: Windows 8 Profesional 64-bit c. Ram: 4.00 GB 2. Teknis Pengerjaan: a. Master file: Adobe Photoshop b. Ukuran: 21 x 29,7 cm c. Jenis Tipografi yang digunakan: Horns of Dilemma dan untuk tagline; Trebuchet MS d. Resolusi: 600 pixels e. Format akhir file: PNG f. Mode warna: CMYK Laporan Tugas Akhir 46

47 Spesifikasi Warna Logo - Cokelat : #a3620a Gambar 84 : Warna Cokelat #a3620a Warna coklat identik dengan sesuatu yang bersifat natural. Mencerminkan keseriusan, kehangatan, dan sifat yang dapat dipercaya. warna coklat hampir disamakan dengan warna hitam namun coklat lebih menunjukan kelembutan. Warna ini merupakan warna tanah, sehingga mempunyai sifat kesederhanaan. 1 - Hitam : # Gambar 85 : Warna Hitam # Pengaruh dan arti warna, diakses dari pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 47

48 Warna hitam dapat menunjukkan kesan elit, keanggunan, mempesona, serta keteguhan. Namun warna hitam juga memberikan kesan negatif seperti kehampaan, ketakutan, kesedihan, putus asa, dosa, dan identik dengan warna kematian. Mempunyai sifat moody-an atau tidak stabil. Jika berada di lingkungan/suasana yang disukai bisa menjadi sangat lincah, tetapi berada di lingkungan yang tidak disukai menjadi murung. Hitam menyerap semua cahaya dalam spektrum warna. Hitam sering digunakan sebagai simbol dari ancaman atau simbol jahat, tetapi juga terkenal sebagai indikator kekuasaan. Warna hitam digunakan untuk mewakili karakter curang seperti Dracula dan sering dikaitkan dengan sihir. Hitam sering dikaitkan dengan kematian dan duka dalam berbagai budaya. Hal ini juga terkait dengan ketidakbahagiaan, seksualitas, formalitas, dan keanggunan. 2 - Merah Marun : # Gambar 86 : Warna Merah Marun # Pengaruh dan arti warna, diakses dari pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 48

49 - Merah : #ca2126 Gambar 87 : Warna Merah #ca2126 Merah merupakan warna yang memberikan inspirasi power, energy, kehangatan, cinta, nafsu, dan agresi. Warna merah biasanya dapat memicu tingkat emosional seseorang sekaligus warna yang paling sering menarik perhatian. Warna ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga mampu menstimulasi seseorang menjadi lebih aktif. Namun di sisi lain, warna ini mampu mempengaruhi emosi seseorang menjadi mudah terpancing dan lebih mudah marah. Merah yang cerah, memberi kesan hangat yang kuat bahkan dapat memicu emosi. Merah biasanya diasosiasikan dengan cinta, kehangatan, dan kenyamanan. Merah juga dianggap sebagai simbol kegairahan hidup, atau bahkan marah, warna yang membuat perasaan kegembiraan. 3 3 Pengaruh dan arti warna, diakses dari pada tanggal 08 Oktober 2014 Laporan Tugas Akhir 49

50 - Kuning : #fff100 Gambar 88 : Warna Kuning #fff100 Kuning merupakan warna cerah yang dapat memberikan efek positif, menciptakan rasa optimis, meningkatkan rasa percaya diri, dan menggambarkan harapan. Warna cerah ini juga merangsang otak serta membuat manusia lebih waspada dan tegas. Warna ini adalah warna atraktif, sporti dan memberi kesan pribadi yang hiperaktif. Selain itu warna ini juga dapat menstimulasi konsentrasi. Biasanya, penyuka warna ini adalah pribadi yang tenang tetapi suka menjadi pusat perhatian. Kuning yang terang sering digambarkan sebagai riang dan hangat. Laporan Tugas Akhir 50

51 Spesifikasi Tipografi Logo Gambar 89 : Font Horns of Dilemma Laporan Tugas Akhir 51

52 Gambar 90 : Font Trebuchet MS Laporan Tugas Akhir 52

53 4.6 Rincian Biaya Produksi Jenis Barang Biaya Produksi (IDR) Harga Jual (IDR) Rok A-line Ulos , ,- Rok Span Ulos , ,- Long dress / Gaun Ulos , ,- Rompi , ,- Celana Panjang , ,- Sweater / Jaket , ,- Tas Ransel , ,- Sepatu Boots dan Flatform , ,- Jam Tangan , ,- Binder / Note book , ,- Hardcase Handphone , ,- Tas Laptop , ,- Laporan Tugas Akhir 53

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Dilarang Keras Memproduksi, Memperbanyak dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari isi ebook ini dalam bentuk Apapun tanpa seizin penulis. Untuk menghemat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain JOB-SHEET MATA KULIAH : BUSANA ANAK TOPIK : BEBE ANAK PEREMPUAN PROGRAM STUDI : PT BUSANA / TEKNIK BUSANA SEMESTER : II JUMLAH SKS : 2 SKS (Praktek) PENGAMPU : EMY BUDIASTUTI, M.Pd A. Kompetensi: diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Sejak jaman dahulu, dalam kehidupan sehari hari manusia tidak bisa dipisahkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 1.1. Peranan Praktikan Peranan praktikan dalam perusahaan HoliGanz Creative Idea yaitu membuat desain x banner dan membuat desain merchandise berupa paperbag untuk Event Talk

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Lebih terperinci

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR i MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR Cara Mengambil Ukuran, Pembuatan Pola Dasar, Merubah Model, Perencanaan Bahan Oleh Zulfaturochmah, S. Pd Pamong Belajar SKB Kab. Pekalongan DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit

Lebih terperinci

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Ebook 1. Dewasa (Model 1) Ebook 1 Ebook Cara Menjahit Blouse Dasar Cara Membuat Pola Dasar Gaun Wanita Dewasa (Model 1) Sebuah PAnduan Lengkap yang Membahas Tentang Cara Membuat Pola Dasar Gaun Wanita Dewasa Oleh: Khasanah El Zahra

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan leher setengah berdiri yang dihiasi ruffle, belahan kancing di bagian depan dan cuff lengan tanpa kancing. Rok yang tersambung

Lebih terperinci

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan ini, diharapkan memberi peluang tumbuhnya potensi untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI

BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI BAB IV MATERI PRAKTEK KERJA PROFESI 4.1 Peranan Praktikan Dalam Perancangan Proyek Praktikan ditempatkan pada bagian Advertising (Periklanan). Dalam setiap pembagian pekerjaan dilembaga Kementrian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012

PANDUAN MENJAHIT MODEL-012 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-012 MODEL Model-012 adalah model busana dress Lengan panjang dengan kerah dan lengan yang dirapikan dengan bisban. Detail model ada di http://fitinline.com/product/catalog_item_detail/4/24

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154 LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp. 022-2013163 BANDUNG 015 MODUL No : 01 / KPB / S1 / 2010 Jurusan : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PRAKTIK PROFESI. Praktikan ditempatkan pada bagian desain grafis (Graphic Designer). Dalam

BAB IV LAPORAN PRAKTIK PROFESI. Praktikan ditempatkan pada bagian desain grafis (Graphic Designer). Dalam BAB IV LAPORAN PRAKTIK PROFESI 4.1 Peranan Praktikan Dalam Perancangan Proyek Praktikan ditempatkan pada bagian desain grafis (Graphic Designer). Dalam setiap pembagian pekerjaan CV. Ghifa AIDC Solutions

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil

ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Prakarya dan Kewirausahaan Kerajinan Tekstil : XII/I : 45 menit A. Pilihlahlah jawaban di bawah ini yang

Lebih terperinci

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP

MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING. Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP MODUL DRAPING PERSIAPAN PEMBUATAN POLA DRAPING Disusun oleh : Dra. Astuti, M.Pd NIP. 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01 DOKUMEN SEKOLAH SANGAT RAHASIA UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Mata Pelajaran Tata Busana/Ketrampilan Paket 01/Utama Hari/Tanggal... Waktu 08.30 09.30 (60 menit) P - 01 PETUNJUK UMUM :

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA 1. Kompetensi Mampu membuat celana panjang 2. Sub Kompetensi Mampu dan menguasai membuat : a. Pola celana panjang ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk celana panjang c. Memotong

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan obi dan kerah berdiri. Detail model ada di http://fitinline.com/product/catalog_item_detail/4/16 BAGIAN KETERANGAN GAMBAR

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok : 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam

Lebih terperinci

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP,PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 1.1 Konsep Perancangan 3.1.1 Dasar Perancangan Kebudayaan Indonesia yang sungguh beragam dapat menjadi sebuah bahan yang siap untuk diserap, diolah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya

Lebih terperinci

Gambar Cover buku

Gambar Cover buku BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran buku Ukuran buku adalah 15 X 21 cm. 5.1.2 Binding & Cover Binding yang digunakan adalah jilid jahit, agar memberikan kesan home made

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KEWIRAUSAHAAN SMK LOMBA EKONOMI KREATIF PEMBUATAN BUSANA CASUAL REMAJA TAHUN 2016 A. Pendahuluan Tamatan SMK diharapkan mampu berwirausaha mandiri dan memberikan peluang lapangan

Lebih terperinci

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL BUSANA WANITA KLASIFIKASI BUSANA WANITA MEMOTONG BAHAN TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL KLASIFIKASI BUSANA WANITA 1. Under clothes (daster, baby doll) 2. Casual wear (blouse, pants, skirt) 3. Formal

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK A. Foto Produk Winston 1. Brief Tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan adalah untuk memoto produk Winston dengan teknik fotografi dan selanjutnya foto tersebut diedit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabuki merupakan teater asal Jepang yang terkenal dan mendunia, ceritanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama percintaan, konfilk moral, dan kisah kisah tragedi

Lebih terperinci

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. > Seluruh Mahasiswa: 1. Bagi mahasiswa Difabel menggunakan pita berwarna hijau, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. 2. Bagi mahasiswa Perempuan yang berhalangan menggunakan pita berwarna

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RPP menjahit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 PELAJARAN : MULOK MENJAHIT KELAS /SEMESTER : VII / I MATERI : PENGERTIAN MENJAHIT SUB MATERI : DASAR DASAR MENJAHIT ALOKASI WAKTU : 2 x PERTEMUAN I. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK Karakteristik busana etnik setiap daerah berbeda-beda. Karakterstik tersebut ditinjau dari model busananya, jenis dan corak kain yang dipergunakan, warna busana dan perlengkapan

Lebih terperinci

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati

LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati LINSERI (BUSANA DALAM) Oleh : As-as Setiawati Arti Linseri - Lingerie berasal dari bahasa latin Lingerie berasal dari kata Ineus, made of linen, from Inum, flax yang berarti linen artinya pakaian yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan A. Material Dalam pembuatan sleeping bag multifungsi penyesuaian material yang bisa memenuhi kebutuhan pada saat penggunaan dan penyesuaian dengan konsdisi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.. KONSEP PERANCANGAN 1. Latar Belakang Perencanaan Konsep perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi dalam perancangan karya, yaitu pembuatan identitas visual

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jast wanita ukuran kecil ( Skala 1 : 4 ), sesuai model b. Pola Jas wanita ukuran besar sesuai model

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan

BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR. Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan BAB V DESKRIPSI KARYA AKHIR 5.1 Konsep Karya Akhir Konsep dalam perancangan karya akhir dibuat setelah eksperimen dan eksplorasi. Karena hasil eksperimen dan eksplorasi dapat memberikan gambaran visual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang

Lebih terperinci

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah

A. Bagan Pemecahan Masalah 39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam perancangan produk clothing ini penulis melakukan analisa pada masing-masing produk yang akan

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA REFERENSI KARYA Gambar 4.1 Referensi website Analisa mengenai website Cheese Cake Factory, website dengan bentuk Potrait memanjang kebawah sehingga semua icon/ produk bisa terlihat semua

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BUNGKUS BUAH APEL SEBAGAI HIASAN BUSANA FANTASI

PEMANFAATAN BUNGKUS BUAH APEL SEBAGAI HIASAN BUSANA FANTASI PEMANFAATAN BUNGKUS BUAH APEL SEBAGAI HIASAN BUSANA FANTASI Tugas Akhir Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Diploma Tiga untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Oleh : Nida Annisa 5450307019 JURUSAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENJAHIT PAKAIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN 2009 BAB II STRUKTUR KURIKULUM

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Penulis

Kata Pengantar. Penulis Kata Pengantar P uji Tuhan, dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan karunia-nya, sehingga dapat menyelesaikan modul dengan judul Busana Pria ini

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN, DAN VISUALISASI KARYA 3.1 Konsep Perancangan Melihat kondisi kain besurek yang dikenal sebagai salah satu ciri khas provinsi Bengkulu ternyata dalam pengembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren fashion yang berkembang tidak selalu baru dalam semua unsurnya, karena tren fashion dapat menggunakan atau menggabungkan dari unsur tren fashion sebelumnya. Sebab

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap era dalam perkembangan mode, ada tren dan tema yang mendasari perubahannya, mulai dari warna hingga siluet dan potongan busana. Tren untuk tahun 2015 berdasarkan

Lebih terperinci

Teknik Draping KATA PENGANTAR

Teknik Draping KATA PENGANTAR i KATA PENGANTAR P uji Tuhan, dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan karunia-nya, sehingga dapat menyelesaikan modul dengan judul Teknik Draping

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN KARYA

BAB IV PERANCANGAN KARYA BAB IV PERANCANGAN KARYA 4.1 Perancangan Perancangan dibuat untuk memberikan gagasan dan konsep untuk karya. 4.1.1 Tema Tema mengedepankan mengenai romantisme yang menjadi aksentuasi tepat untuk gaya feminin.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN. Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : KM 6 Tahun 2004 TENTANG PEDOMAN PAKAIAN SERAGAM PEGAWAI NEGERI SIPIL UNTUK PETUGAS OPERASIONAL DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Wonder Woman merupakan karakter komik yang diciptakan oleh William Moulton Marston dan diterbitkan oleh DC Comics di Amerika. Tokoh Wonder Woman pertama kali muncul

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan, dan saran disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian Manfaat Hasil Belajar Membuat Pola Busana Pesta Wanita Dengan Sistem Kombinasi Sebagai Kesiapan Praktek

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd JlhJRUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oktober,

Lebih terperinci

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M Pengertian Tusuk Hias Sebelum membuat hiasan busana dengan teknik sulaman terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO Oleh Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI I. PRINSIP DASAR BUSANA

Lebih terperinci

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

- 2 - Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat

Lebih terperinci

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Dalam kerja praktek profesi di PT. Karya Printing, praktikan mendapatkan kesempatan untuk merancang sebuah Banner dan Brosur

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN 45 BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN A. Konsep Penciptaan Dalam menciptakan sebuah karya desain, seorang desainer bisa mendapatkan ide atau gagasan berkarya dari mana saja. Bisa dari pengalaman desainer

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.16/MEN/2004 TENTANG PAKAIAN SERAGAM KERJA, TANDA PENGENAL DAN ATRIBUT BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PUSAT KARANTINA IKAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental. MERAH - Menebarkan keberanian dan energy. - Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona. - Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah karena memicu detak jantung. - Menjadi daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan pemenuh kebutuhan primer manusia akan sandang, terkhusus untuk tujuan utama busana sebagai pelindung tubuh terhadap cuaca. Selain kebutuhan untuk melindungi

Lebih terperinci

Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016

Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016 Atribut PKKMABA Raja Brawijaya 2016 Mahasiswa Laki-Laki: - Rambut tidak boleh di cat, harus dipotong pendek dan rapi dan tidak bermodel skin hairstyle. - Memakai kemeja lengan panjang berwarna putih berkerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang La Belle Epoque merupakan jaman keemasan dan jaman kemakmuran di Perancis. Periode La Belle Epoque dalam sejarah Perancis yang konvensional di mulai pada tahun 1871

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR

100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR 100 SOAL TES PRESTASI BELAJAR Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Mata Diklat Kelas/Semester : SMK N 6 Palembang : Tata Busana : Membuat Pola : X.XI/XII Busana Tahun Pelajaran : 2011 20112 Jumlah Soal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis meluncurkan desain yang mengangkat tema dari Virtualuxe 2013 dengan tema Astrochemistry dan sub tema Frozen Fluid dan Carbon Compound. Tema futuristic yang

Lebih terperinci