Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Manajemen Kinerja dan Kompensasi"

Transkripsi

1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Kelima Bagian 1 Analisis dan Evaluasi Metode Pengelolaan Kinerja

2 Mengulas Kuliah Terdahulu

3 Proses Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja mencakup Suatu Proses pelaksanaan kinerja tentang bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen Kinerja diawali dengan suatu perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan dimasa depan dan menyusun semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan di masa depan. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rencana bisnis. Model Proses Manajemen Kinerja antara lain: 1. Model Deming 2. Model Torrington dan Hall 3. Model Castello 4. Model Armstrong dan Baron 5. Model Aguinis Wibowo (2016:23-29) Aguinis (2013:39)

4 Proses Manajemen Kinerja Model Deming Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan menyusun rencana, melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor jalannya dan hasil pelaksanaan, dan akhirnya melakukan review atau peninjauan kembali atas jalannya pelaksanaan dan kemajuan pekerjaan yang telah di capai. Manajemen Kinerja Deming menggambarkan keseluruhan proses manajemen kinerja dan dapat di gambarkan sebagai berikut. 1. Rencana 4. Review 2. Tindakan 3. Monitor

5 Performance Management Process Proses manajemen kinerja secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut Sumber: DCIPS

6 Performance Management Process Dalam Perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan di masa depan. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rencana bisnis

7 Performance Management Process Rencana kinerja dan pengembangan terutama merupakan eksplorasi bersama tentang apa yang perlu dilakukan dan diketahui individu untuk memperbaiki kinerjanya dan mengembangkan keterampilan dan kompetensinya, dan bagaimana manajer dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang mereka perlukan.

8 Performance Management Process Dengan memperhatikan hasil atau presentasi kerja dapat ditetapkan penilaian kinerja. Terdapat argumen yang menyetujui maupun menolak penilaian menyeluruh. Penamaan tingkat penilaian dapat bervariasi, dapat bersifat: angka, alfabet, atau skala. Contoh: P1 = Pencapaian Kinerja > 110% P2 = Pencapaian Kinerja 103 % 109 % P3 = Pencapaian Kinerja 100 % % P4 = Pencapaian Kinerja 90 % - 99 % P5 = Pencapaian Kinerja < 90 %

9 Performance Management Process Setelah ditetapkan nilai kinerja Organisasi/Unit dan kinerja individu (rate), maka digunakan untuk menetapkan remunerasi, promosi, berbagai penghargaan, dll. Contoh: P1 = Pencapaian Kinerja > 110% P2 = Pencapaian Kinerja 103 % 109 % P3 = Pencapaian Kinerja 100 % % P4 = Pencapaian Kinerja 90 % - 99 % P5 = Pencapaian Kinerja < 90 % Persyaratan promosi, penghargaan, dll

10 Proses Manajemen Kinerja Model Herman Aguinis Manajemen kinerja adalah proses yang berkelanjutan. manajemen kinerja tidak terjadi hanya sekali setahun. Manajemen Kinerja merupakan proses yang berkesinambungan termasuk beberapa komponen. Komponen ini terkait erat satu sama lain dan buruknya implementasi salah satu dari komponen memiliki dampak negatif pada sistem manajemen kinerja secara keseluruhan. Komponen dalam proses manajemen kinerja adalah: 1. Performance Planning (Perencanaan Kinerja) 2. Performance Execution (Eksekusi Kinerja) 3. Performance Assesment (Penilaian Kinerja) 4. Performance Review (Review Kinerja) 5. Performance Renewal & Recontracting (Pembaharuan dan Kontrak Ulang Kinerja) Aguinis, H. (2013:38)

11 Fakultas Komunikasi dan Bisnis Performance Management Process Prerequisites Performance Planning Performance Execution Performance Assessment Performance Review Aguinis, (2013:39) Performance Renewel & Recontracting

12 Metode-metode Penilaian Kinerja

13 Metode Penilaian Kinerja Secara Umum Penilaian Kinerja dibagi dalam 2 kelompok besar: 1) Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 2) Future-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa yang akan datang)

14 1) Esai Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) Model esai merupakan evaluasi kinerja yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan indikator kinerja yang disajikan secara naratif. Deskripsi setiap indikator yang menunjukkan level kinerja yang sangat baik sampai dengan sangat buruk harus dibuat terlebih dahulu. Esai harus berisi tentang : a) Persepsi menyeluruh penilai mengenai kinerja yang mencakup keunggulan dan kelemahan setiap indikator yang dinilai b) Peluang promosi c) Jenis pekerja yang dapat dikerjakan d) Alternatif Kebutuhan pengembangan

15 Contoh Dimensi dan indikator yang dapat digunakan dalam model Esai Dimensi Hasil Kerja Perilaku Kerja Sifat Pribadi Indikator Kuantitas hasil kerja Kualitas hasil kerja Efisiensi dalam melaksanakan tugas Disiplin kerja Inisiatif Ketelitian Kepemimpinan Kejujuran Kreativitas Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 83)

16 2) Critical Incident Method Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) Model critical incident merupakan salah satu jenis metode penilaian kinerja yang bersifat esai tetapi yang digambarkan hanya kejadiankejadian yang kritikal. Model ini biasa digunakan pada organisasi yang sifat pekerjaannya menggunakan prosedur yang ketat sifat pekerjaan yang sangat beresiko tinggi (mudah terjadi kecelakaan kerja, mengancam kesehatan karyawan, menimbulkan bencana, atau produk yang dihasilkan akan mudah gagal)

17 2) Critical Incident Method (lanjutan) Penilai membuat catatan-catatan kejadian kritikal tentang kinerja yang baik dan buruk. Setiap catatan kinerja (baik dan buruk) masing-masing mendapat skor tertentu. Hasil kinerja yang baik Baik dinilai dengan skor positif dan Buruk dengan negatif. Pada akhir masa penilaian, skor kinerja tersebut dijumlahkan. Hasil penjumlahan skor tersebut merupakan angka akhir penilaian.

18 Contoh Penilaian Model Critical Incident Nama Pegawai : Nama Penilai : PERILAKU POSITIF Unit kerja : Laboratorium Kimia Energi Periode Penilaian : 1 Januari 31 Juli 2017 PERILAKU NEGATIF TANGGAL JENIS INSIDEN TANGGAL JENIS INSIDEN Melaporkan kebocoran pipa saluran limbah sehingga pencemaran dapat diminimalisasi Mengingatkan teman sekerjanya untuk menyimpan dan membersihkan peralatan lab sebelum pulang Merencanakan proyek laboratorium sebelum melakukan percobaan Berupaya memperbaiki sendiri kompor listrik sehingga anggaran dapat dihemat Menyelesaikan proyek sd pukul pada hari libur Membantu teman sekerjanya yang menghadapi problem untuk menganalisis reaksi kimia Tidak menutup kembali botol bahan kimia setelah menuangkan isinya ke gelas Makan permen di dalam ruang laboratorium Meninggalakan bahan kimia di meja lab, tidak menempatkannya di rak Terlambat memberikan laporan perkembangan proyek Tidak memakai peralatan keselatan kerja ketika bekerja Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 87)

19 3) Ranking Method Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Metode ranking adalah metode yang mengurutkan para bawahan yang dinilai mulai dari nilai tertinggi ke yang paling rendah. Metode ini mulai dengan mengobservasi kinerja kemudian melakukan penilaian, selanjutnya meranking kinerja. Metode ini biasa digunakan untuk melakukan pengembangan karir. Highest-ranking employee Lowlest-ranking employess Sumber : Wirawan (2009 : 87)

20 4) Model Checklist Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) Model checklist berisi daftar indikator-indikator hasil kerja, perilaku kerja atau sifat pribadi yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan. Sumber : Wirawan (2009 : 88)

21 Contoh Model Checklist dengan Bobot Nama Karyawan/ Jabatan : Penilai/ Jabatan : Unit kerja : Periode Penilaian : Bobot Indikator Kinerja Cek disini 7.5 Bersedia bekerja lembur jika diperlukan v 5.5 Karyawan selalu menjaga tempat kerja dengan baik 5.0 Bersedia membantu karyawan lain jika diperlukan Membuat perencanaan sebelum memulai bekerja v Bersedia menerima masukan v 100 Total Bobot 70.6 v Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 89)

22 5) Model Graphic Rating Scales Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) Ciri dari Graphic rating scale, indikator kinerja dijelaskan beserta definisi. Deskripsi level kinerja ditunjukkan dalam bentuk skala yang masingmasing memiliki nilai angka. Penilai akan memberikan tanda (v) pada skala, kemudian hasil dari penilaian tersebut dijumlahkan dan hasilnya diubah ke dalam kata sifat Sumber : Wirawan (2009 : 88)

23 Nama Karawan/ Unit : Nama Penilai : Periode Penilaian Fakultas Komunikasi dan Bisnis Contoh Model Graphic Rating Scales Indikator Kinerja Kuantitas Kerja: Pertimbangkan volume prestasi kerja. Apakah produktivitas pada level yang dapat diterima? Kualitas Kerja: Pertimbangkan Keakuratan, ketepatan, kerapihan, dan kelengkapan dalam melaksanakan kewajiban Dapat dipercaya : Pertimbangkan dapat dipercayanya karyawan untuk memenuhi komitmen kerja. Inisiatif : Pertimbangkan kemandirian, penggunaan akal dan kemampuan untuk menerima tanggung jawab. Adaptabilitas : Pertimbangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan Kerjasama : Pertimbangkan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain Tidak Memuaskan Di bawah rata-rata Ratarata Baik Sangat baik Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 88)

24 6) Model Forced Distribution Fakultas Komunikasi dan Bisnis Model Forced distribution adalah sistem penilaian yang mengklasifikasikan kinerja karyawan dalam 5 10 kelompok kurva normal mulai dari kinerja sangat rendah sampai dengan sangat tinggi. Misal : Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) o Kelompok I (Kinerja sangat rendah) = 10% o Kelompok II (Kinerja rendah) = 20% o Kelompok III (Kinerja sedang) = 40% o Kelompok IV (Kinerja tinggi) = 20% o Kelompok V (Kinerja sangat tinggi) = 10% Sumber : Wirawan (2009 : 88)

25 Tinggi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Model Forced Distribution 40% 20% 20% 10% 10% Jumlah Karyawan I II III IV V Rendah Kelompok Karyawan Tinggi Sumber : Wirawan (2009 : 92)

26 Model Forced dapat dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan, khususnya jika hasil penilaian ini akan digunakan sebagai dasar untuk pembayaran insentif atau kenaikan gaji. Metode ini sangat populer di Amerika, 20% Perusahaan Amerika menggunakan metode ini. Sumber : Wirawan (2009 : 88)

27 7) Model Forced Choice Scale Fakultas Komunikasi dan Bisnis Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) Model ini dikembangkan di angkatan darat Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kemudian sistem ini diadopsi organisasi lain. Penilai dipaksa menilai beberapa set dari empat perilaku, yang disebut dengan tetrads Hasil penilaian dapat menggambarkan perilaku mana yang paling melukiskan dan mana yang paling tidak melukiskan. Model ini dapat terdiri dari tetrads bergantung pada level pekerjaan yang dievaluasi dan kompleksitas Sumber : Wirawan (2009 : 88)

28 Contoh Model Forced Choice Scale 1. Sangat cepat dalam belajar 2. Sangat handal dalam bekerja 3. Sering Absen 4. Tidak bersedia lembur Pekerja keras Kinerja jadi contoh bagi yang lain Sering terlambat Tidak bersedia membantu rekan

29 Contoh satu tetrad Hasil Penilaian Forced Choice Scale seorang dosen 1. Menerbitkan artikel di jurnal ilmiah internasional bereputasi 2. Memperoleh nilai tertinggi untuk evaluasi dari mahasiswa 3. Sering tidak berada di kampus jika tidak ada kelas 4. Menolak penugasan khusus dari Program studi Dua dari empat butir penilaian tersebut menggambarkan dua perilaku positif dan dua negatif. Berikutnya penilai harus memilih masing-masing penilaian satu positif dan negatif, tanpa mengetahui berapa skor untuk masing-masing perilaku. Selanjutnya Unit SDM yang berkewajiban untuk memberikan poin pada perlikau positif dan negatif tersebut.

30 Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 8) Model Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) Model ini merupakan sistem evaluasi kinerja yang menggunakan pendekatan perilaku kerja yang sering digabungkan dengan sifat pribadi. BARS terdiri atas suatu seri, 5-10 skala untuk setiap indikator kinerja. Untuk setiap dimensi disusun 5-10 anchor, yaitu berupa perilaku yang menunjukkan kinerja untuk setiap dimensi. Anchor disusun dari nilai yang tertinggi sampai ke nilai yang terendah. Anchor dapat berupa critical insident yang diperoleh dari job deskripsi. Sumber : Wirawan (2009 : 89)

31 Contoh Model Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) Skala Nilai Anchor Instrumen BARS Brigade Pemadam Kebakaran Dimensi Kinerja : Strategi memadamkan kebakaran api Indikator Pengetahuan Karakteristik Api Bobot :..% Tinggi 7 Menemukan titik api yang tidak dapat ditemukan oleh anggota lain 6 Secara tepat mengakses titik entri terbaik untuk memadamkan api 5 Memakai jenis asap sebagai indikator jenis api 4 Memahami dasar-dasar hidrolik 3 Tidak dapat menentukan jenis api dengan mengobservasi warna nyala 2 Tidak dapat mengidentifikasi lokasi titik api 1 Tidak mengubah strategi memadamkan api walaupun ada tanda api membesar Sumber : Wirawan (2009 : 90)

32 Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 9) Model Behavior Observation Scale Model ini sama dengan BARS. Perbedaan pada Behavior observation scale, penilai diminta untuk menyatakan seberapa sering perilaku tersebut muncul Sumber : Wirawan (2009 : 89)

33 Contoh Model Behavior Observation Scale Instrumen Model Behavior Observation Scale (BARS) Indikator Produktivitas Pemasaran No. Indikator Penilaian 1 Menelaah produktivitas individual dengan manajer Hampir tdk pernah Hampir selalu Menyarakan pada teman sekerja cara membangun sales 3 Memformulasikan tujuan khusus untuk setiap kontak dengan pelanggan 4 Lebih memfokuskan pada produk daripada problem pelanggan 5 Memperbaharui rencana account terus menerus 6 Mengantisipasi dan mempersiapkan perhatian pelanggan 7 Menyelesaikan keluhan konsumen Sumber : Wirawan (2009 : 91)

34 Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 10) Paired Comparison Model ini merupakan sistem evaluasi yang membandingkan kinerja karyawan dengan kinerja karyawan lainnya, sepasang demi sepasang. Sumber : Wirawan (2009 : 89)

35 Contoh Paired Comparison Matriks Perbandingan Pasangan Sepuluh Karyawan Nama Karyawan Dibandingkan dengan karyawan nomor Jumlah Keunggulan Sugeng Dina Wahyu Wawan Murni Hasrul Tina Wulan Gandi Tesa 4 Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 97)

36 Kemudian diranking berdasarkan Keunggulan Ranking Karyawan Nama Karyawan Ranking Jumlah nilai Gandi 1 9 Wawan 2 8 Sugeng 3 7 Wahyu 4 6 Dina 5 5 Tesa 6 4 Wulan 7 3 Hasrul 8 2 Murni 9 1 Tina 10 0 Sumber : Modifikasi dari Wirawan (2009 : 97)

37 Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Past-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa Lalu) 11) 360 Degree Performance Appraisal Model Model ini merupakan sistem evaluasi kinerja yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan. Perbedaan sistem ini dengan sistem lainnya adalah dari sisi penilai. Disebut 360 derajat karena penilainya bukan hanya atasan tetapi, menilai diri sendiri, rekan kerja, bawahan (jika ada), kastamer, dan/atau supplier. Format penilaian bisa menggunakan model esai, check list, BARS, atau lainnya. Atasan Rekan Kerja/Peer Karyawan Yg Dinilai Rekan Kerja/Peer Bawahan Sumber : Wirawan (2009 : 94)

38 Macam-macam Metode Penilaian Kinerja Future-oriented appraisal (Penilaian Kinerja Masa yang akan datang) 12) Model Behavioral Expectation Scale (BES) Model ini merupakan model penilaian yang digunakan untuk mengukur harapan kinerja karyawan. Organisasi menginginkan agar karyawan bekerja sesuai dengan standar dan berperilaku sesuai kode etik yang berlaku. Sumber : Wirawan (2009 : 89)

39 Contoh Model Behavioral Expectation Scale (BES) Skala Indikator Kebiasaan Kerja 7 Dapat diharapkan membantu kebutuhan kastamer 6 Dapat diharapkan memberikan argumen secara tenang sebelum meledak dalam suatu perdebatan 5 Dapat diharapkan menggunakan kebijakan dalam menangani kastamer mabuk 4 Dapat diharapkan memberhentikan pelayanan kepada kastomer yang mabuk dan datang sendiri 3 Dapat diharapkan melakukan percakapan yang wajar dengan kastomer yang sendiri 2 Dapat diharapkan mengidentifikasi kastamer baru 1 Dapat diharapkan mengantarkan dan menuangkan minuman kepada kastomer secara luwes

40 Setiap Model Penilaian Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Metoda yang paling baik Adalah metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan

41 School of Communication & Business

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Minggu Pertama Model Manajemen Kinerja Model Manajemen Kinerja Model Manajemen Kinerja Manajemen Kinerja mencakup

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 1 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Mengulas Kuliah Terdahulu Fungsi Manajemen Kinerja

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

Manajemen Kinerja dan Kompensasi Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Proses Manajemen Kinerja Hari Keempat Bagian 1 Proses dan Rancangan Manajemen Kinerja Materi Kuliah 1. Konseptual

Lebih terperinci

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi Pemahaman tentang manajemen kinerja Kriteria pengukuran kinerja Metode-metode dalam penilaian kinerja Sumber-sumber informasi kinerja Pemberian Umpan Balik Kinerja Penerapan manajemen kinerja untuk pengambilan

Lebih terperinci

Apa Arti Kinerja / Performance?

Apa Arti Kinerja / Performance? Apa Arti / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Nelson

Lebih terperinci

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA Pengertian Penilaian Kerja Evaluasi Kerja Dimensi Kerja Sumber Data Dampak penilaian Tujuan Penilaian Kerja Masalah Penilaian Kerja Format Penilaian http://www.deden08m.com

Lebih terperinci

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA Pengertian Penilaian Kerja Evaluasi Kerja Dimensi Kerja Sumber Data Dampak penilaian Tujuan Penilaian Kerja Masalah Penilaian Kerja Format Penilaian http://www.deden08m.com

Lebih terperinci

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? PENILAIAN KINERJA APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing

Lebih terperinci

Tujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan

Tujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan Definisi Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja

Lebih terperinci

Apa Arti Kinerja / Performance?

Apa Arti Kinerja / Performance? Penilaian Kinerja Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Dictionary The act of performing Execution A thing performed

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini.

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini. Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini. Kinerja, atau unjuk kerja adalah pencapaian atau prestasi seseorang berkenaan dengan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA NOMOR: 052/PER.DIR/RSKIA.WK/III/2017 Tentang PANDUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA NOMOR: 052/PER.DIR/RSKIA.WK/III/2017 Tentang PANDUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA NOMOR: 052/PER.DIR/RSKIA.WK/III/2017 Tentang PANDUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA Menimbang

Lebih terperinci

MSDM Penilaian Kinerja

MSDM Penilaian Kinerja MSDM Penilaian Kinerja Pertemuan 11 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing

Lebih terperinci

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016 Pertemuan 6 Nova Yanti Maleha, S.E.M.M 1 PRESTASI KERJA ADALAH HASIL KERJA YANG DICAPAI SESEORANG DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN KEPADA- NYA YANG DIDASARKAN ATAS KECAKAPAN, PENGALAMAN,

Lebih terperinci

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

P KINERJA-TIM MSDM/UMY Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Penilaian Kinerja Penilaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam setiap perusahaan terdapat sumber-sumber daya pendukung yang penting untuk mencapai tujuannya, baik dalam sumber daya manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI Shalahuddin 1, Irma Mufliha 2 1 Akademi Sekretari dan Manajemen BinaInsani, Bekasi, pisolpaligo@yahoo.co.id 2 Akademi Sekretari dan

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance? MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The

Lebih terperinci

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja http://deden08m.com 1 Apa Arti Kinerja / Performance? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The

Lebih terperinci

KINERJA COMPILED BY: IY

KINERJA COMPILED BY: IY KINERJA COMPILED BY: IY PENGERTIAN Kinerja merupakan istilah yang berasal dari Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) Kinerja adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2012), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Self-efficacy Bandura (1977, 1978), mengatakan self-efficacy adalah kepercayaan seseorang atas kemampuannya untuk melakukan suatu tugas spesifik pada level kinerja

Lebih terperinci

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB Definisi Suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area PENGERTIAN Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal & terstruktur yg digunakan utk mengukur, menilai & mempengaruhi sifat2 yg berkaitan dgn pekerjaan, perilaku, dan hasil kerja seorang karyawan.

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) pada Karyawan di Perusahaan

Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) pada Karyawan di Perusahaan Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) pada Karyawan di Perusahaan Qurrotu Ayun Fakultas Psikologi, Universitas AKI Abstract One system of enterprise resources management is conducting a performance

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja. Slamet Heri Winarno

Manajemen Kinerja. Slamet Heri Winarno Manajemen Kinerja Slamet Heri Winarno PENDAHULUAN Manajemen kinerja: proses yang dilakukan para manager untuk memastikan aktivitas-aktivitas pegawai dan output mendukung tujuan organisasi. Proses ini mensyaratkan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi atau acuan untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional Secara umum kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan dan memahami secara lebih efektif terhadap daya kepekaan

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Bintek Organisasi & Metode Palangka Raya, 28 Juli 2006

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Bintek Organisasi & Metode Palangka Raya, 28 Juli 2006 Penilaian Kinerja Yogi Suwarno, MA. Bintek Organisasi & Metode Palangka Raya, 28 Juli 2006 Penilaian Kinerja suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Lebih terperinci

Prepared by Farlianto. /

Prepared by Farlianto. / Prepared by Farlianto Sasaran Organisasi Strategi Organisasi Input Aktivitas dan Perilaku Karyawan Kompetensi Hasil Lingkungan Kerja Penetapan Standar Kinerja: Performance Planning Penilaian Kinerja: Performance

Lebih terperinci

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

PENGAWASAN/PENGENDALIAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN Pengertian Pengendalian menurut Fayol adalah memeriksa apakah segala sesuatu terjadi sesuai perencanaan, instruksi, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006: 22) Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi

Lebih terperinci

PERFORMANCE APPRAISAL

PERFORMANCE APPRAISAL PERFORMANCE APPRAISAL LATAR BELAKANG Perlunya indikator untuk menentukan kesuksesan suatu pekerjaan Umpan balik terhadap kinerja karyawan Perlunya pengukuran yang obyektif Karir Motivasi Dimana Peranan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Kerja Pimpinan adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain atau bawahan. Pimpinan tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus dibantu orang lain dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien agar dapat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODA MERIT SYSTEM PENDUKUNG PERANCANGAN SISTEM KOMPENSASI (SK. DI PT. NUSANINDO TRANSPORTAMA SEMESTA SURABAYA) ABSTRAK

IMPLEMENTASI METODA MERIT SYSTEM PENDUKUNG PERANCANGAN SISTEM KOMPENSASI (SK. DI PT. NUSANINDO TRANSPORTAMA SEMESTA SURABAYA) ABSTRAK Seminar Nasional Teknik Industri 005 IMPLEMENTASI METODA MERIT SYSTEM PENDUKUNG PERANCANGAN SISTEM KOMPENSASI (SK. DI PT. NUSANINDO TRANSPORTAMA SEMESTA SURABAYA) Handoyo Jurusan Teknik Industri UPN "VETERAN"

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN PRESTASI KINERJA PUSTAKAWAN UNDIP

SISTEM PENILAIAN PRESTASI KINERJA PUSTAKAWAN UNDIP SISTEM PENILAIAN PRESTASI KINERJA PUSTAKAWAN UNDIP Yuni Nurjanah UNDIP Semarang, Jawa Tengah, Indonesia E-mail: yuni.nurjanah77@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Apabila Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2000:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan peranan tenaga kerja agar efektif membantu

Lebih terperinci

Performance Management (Manajemen Kinerja)

Performance Management (Manajemen Kinerja) Performance Management (Manajemen Kinerja) Dr. Harun Samsudin, MM Universitas Indo Global Mandiri Fakultas Ekonomi Palembang 2016 Manajemen kinerja adalah suatu proses di mana manajer memastikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berawal dari Krisis ekonomi Amerika Serikat akhir tahun 2008, mengakibatkan krisis global yang berdampak pula pada Indonesia. Krisis ekonomi global di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam organisasinya. Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini negara kita dihadapkan pada kemajuan zaman yang begitu pesat. Pembangunan disegala bidang mengakibatkan kehidupan masyarakat semakin modern, jaringan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU MANAJEMEN KINERJA Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU rojuaniah@indonusa.ac.id ABSTRAK Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahanperubahan terjadi begitu cepat dan kadangkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini dirasakan sangat pesat. Pertumbuhan dan perkembangan ini juga berjalan seirama dengan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Adrian Saleh (2007) melakukan penelitian dengan judul: Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktifitas Kerja pada PT. Perkebunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menilai kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menilai kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manajemen untuk menilai kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan membandingkan uraian

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010 Penilaian Kinerja Yogi Suwarno, MA. Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010 Identitas Singkat Yogi Suwarno, SIP. MA. Garut, 9 Juni 1975 Pendidikan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

PRESTASI KERJA. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

PRESTASI KERJA. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. PRESTASI KERJA 1. Penilaian Prestasi Kerja 1.1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja adalah proses mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai. Penilaian prestasi kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas. Menurut Marwansyah (2010) Kinerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kuantitas maupun kualitas. Menurut Marwansyah (2010) Kinerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Pegawai a. Definisi Kinerja Pegawai Kinerja dapat diartikan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Menurut Marwansyah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati

BAB II URAIAN TEORITIS. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati BAB II URAIAN TEORITIS I. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu Musyayyadah (2006) dengan skripsi berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati Deli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi PERTEMUAN KE-TUJUH PERENCANAAN FUNGSI-FUNGSI MSDM Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi organisasi merupakan alat dan wadah

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan individu, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Peran Ganda Peran adalah bagian yang dimainkan individu pada setiap keadaan dan cara tingkah lakunya untuk menyelaraskan diri dengan keadaan.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENILAIN KINERJA PEGAWAI UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

SISTEM INFORMASI PENILAIN KINERJA PEGAWAI UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SISTEM INFORMASI PENILAIN KINERJA PEGAWAI UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan

Lebih terperinci

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Tujuan Pengawasan Administrasi Kantor : 1. Meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu 2. Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan

I. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan masuknya era globalisasi dan perdagangan bebas membuat perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Lebih terperinci

Proses Manajemen Kinerja

Proses Manajemen Kinerja 1 Materi 2 Proses Manajemen Subpokok bahasan: Manajemen sebagai proses manajemen Siklus Manaajemen 1. Manajemen sebagai proses manajemen Manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era globalisasi saat ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat berkembang dan bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

Bab 6 PENILAIAN KINERJA

Bab 6 PENILAIAN KINERJA Bab 6 PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. SENTOT IMAM WAHJONO Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Manajemen Kinerja Mengidentifikasi Metode Penilaian kinerja Mendiskusikan Penilaian Kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun suatu sistem informasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN NON TES

TEKNIK PENILAIAN NON TES TEKNIK PENILAIAN NON TES Penilaian Unjuk Kerja Dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan

Lebih terperinci

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan Perhatian: ini adalah terjemahan dari teks bahasa Inggris. Versi asli bahasa Inggrislah yang dianggap sebagai dokumen yang mengikat secara hukum. - April 2015

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Penilaian Kinerja 2.1.1 Proses penilaian kinerja Penilaian kinerja adalah suatu proses manajemen. Manajemen kinerja mengacu pada Bacal (1999) adalah proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi atau perusahaan, baik swasta nasional maupun swasta asing berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri sebelumnya.

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy

EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA Liche Seniati Chairy Disampaikan dalam: Workshop Evaluasi Kinerja Dosen oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 9 April 2005 1 EVALUASI DOSEN SEBAGAI

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri

1 BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) merupakan suatu instansi milik pemerintahan yang bergerak di bidang pendidikan. Dispendik sendiri beralamat di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia mencakup perencanaan untuk mencegah penggunaan tenaga kerja secara berlebihan atau dibawah kebutuhan pendayagunaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien dan efektif apabila dalam seluruh proses manajemen tersebut terjadi interaksi positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility (CSR) Assessment Tool - Responsible Med

Corporate Social Responsibility (CSR) Assessment Tool - Responsible Med LAMPIRAN Lampiran 1. CSR Assessment Tool tahap 1 Survei Corporate Social Responsibility (CSR) Assessment Tool - Responsible Med anda adalah karyawan loyal dan memiliki tanggungjawab dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu fungsi manajemen, dimana manajemen sumber daya manusia meliputi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

2.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja

2.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja BAB II LANDASAN TEORI.1 Penilaian Kinerja.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Setiap perusahaan maupun instansi dalam berbagai bidang memiliki sejumlah karyawan yang memiliki kinerja berbeda-beda. Oleh karena

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS PERFORMANCE APPRAISAL KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE 360 DERAJAT (Studi Kasus: PT. SANG HYANG SERI KR III, MALANG) PERFORMANCE APPRAISAL ANALYSIS OF EMPLOYEE USING A 360 DEGREE METHOD (Case Study:

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Andhina (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Promosi Jabatan pada Bappeda Sumatera Utara menunjukkan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban sks : Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM) : IAB4217 : 3 sks (1) Minggu ke (2) Materi Pembelajaran 1 Peran

Lebih terperinci

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Penilaian Kinerja

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja A process by which organization evaluate individual job performance (Suatu proses dimana organisasi mengevaluasi kinerja pekerjaan individu) The appraisal of each employee

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Penilaian Prestasi Kerja a. Pengertian Prestasi Kerja Kinerja sumber daya manusia merupakan istilah yang berasal dari kata job performance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kinerja adalah proses yang terintegrasi dengan tujuan untuk memastikan bahwa dukungan dan kontribusi kinerja karyawan sesuai dengan tujuan organisasi (Dessler,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis 179 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di era globalisasi ini menuntut setiap perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif. Hal tersebut akan tercapai jika didukung oleh sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam suatu perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan

Lebih terperinci

Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli.

Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli. Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli. Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 mengarahkan Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jawaban 13 orang dosen penilai dan sikap 30 orang dosen ternilai terhadap sistem penilaian kinerja di Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah. serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah. serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Iklim Organisasi 2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dan tekhnologi berimbas pada semakin keras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya tuntutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan, membuat perusahaan harus mampu mencari cara agar selalu adaptif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Tinjauan Teori dan Konsep 1.1.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 (2007) mendefenisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai kondisi dan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prestasi Kerja Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Lebih terperinci