PERANCANGAN INTERIOR PADA SEKOLAH MUSIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN INTERIOR PADA SEKOLAH MUSIK"

Transkripsi

1 PERANCANGAN INTERIOR PADA SEKOLAH MUSIK Dian Shintani Jalan U no 18A, Kemanggisan, Jakarta Barat DianShintani@gmail.com Octaviana Sylvia Caroline, ST., M.Arch Dila Hendrassukma, S.Sn., M.Ds ABSTRAK Latar belakang perancangan, ialah banyaknya peminat untuk mempelajari tentang musik sehingga wadah penyaluran bermain musik memerlukan desain yang khusus. Merancang sebuah interior sekolah musik harus mengutamakan akustik, faktor keamanan dan efek psikologis dari anak-anak. Tujuan perancangan ialah merancang sekolah musik yang dapat meredam bunyi, merancang suasana ruangan musik yang dapat menimbulkan semangat belajar serta menggunakan material yang ramah lingkungan untuk anak-anak. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu pengumpulan data berdasarkan hasil studi lapangan dan literatur. Melakukan analisis berdasarkan beberapa sumber referensi maupun hasil dari studi lapangan. Hasil yang dicapai berupa konsep perancangan interior yang bertema Spirit of Youth, yang dapat terwujud dari konsep desain serta penggunaan material. Simpulan perancangan ini bahwa aspek akustik, material elemen interior, pencahayaan dan penghawaan merupakan poin yang paling penting dalam perancangan sekolah musik karena memiliki efek samping kepada pengaruh pengguna sekolah musik. Kata Kunci : Akustik, Ramah lingkungan, Sekolah musik. ABSTRACT Design background, is the number of applicants to learn about the music so that the channeling playing music requires a special design. Designing an interior acoustic music school have priority, the safety factor and the psychological effects of children. Design goal is to design a music school that can muffle the sound, music room design atmosphere which can cause the spirit of learning and using green materials for children. The research method used was qualitative methods of data collection based on the results of field studies and literature. Analysis based on multiple sources of reference and the results of field studies. The results achieved in the form of interior design concept with the theme "Spirit of Youth", which can be realized from concept design and use of materials. Conclusion is that the aspect of acoustic design, the material elements of the interior, lighting and ventilation are the most important points in the design of the music school because it has side effects on the influence of music school users. Keyword :Accoustic, Green design, Music school.

2 PENDAHULUAN Musik berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan peradaban manusia. Musik merupakan inspirasi dan spirit bagi semua orang. Musik memiliki banyak manfaat bagi manusia. Seringkali sebagian orang menilai bahwa jenis musik yang baik didengar itu hanya tergantung pada selera. Namun di lain pihak, dapat disadari bahwa musik dapat mempengaruhi manusia secara emosional, fisik, mental dan spiritual. Saat ini, perkembangan musik secara umum sangat pesat dan sangat menggiurkan generasi muda. Banyak sekali bermunculan aliran musik yang berbeda-beda yaitu musik klasik, musik pop, musik rock, musik metal, musik jazz, musik hip metal, musik hip hop, musik R&B, dan lain-lain. Maka tidak heran dan tidak berlebihan jika musik adalah kebutuhan pokok kita dalam membangun spirit dalam berkarya. Akibat banyaknya kelahiran musisi-musisi di Indonesia maka wadah penyaluran musik menjadi sangat minim. Beberapa kajian seperti musik memberi pengaruh terhadap berbagai bagian dan fungsi tubuh manusia, termasuk bagaimana efeknya terhadap otak, peningkatan berbagai hormon, dan hubungannya dengan ritme tubuh (Menurut penelitian Dr. Sondang Aemilia Pandjaitan-Sirait, SpKK) dan musik merupakan kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi kreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme (Menurut Aristoteles). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang sifatnya deskriptif dan induktif. Pada metode ini, penelitian sebuah fenomena berangkat dari data yang ada, bukan dari teori. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kualitatif yaitu mencari studi literatur dengan mengambil referensi kepustakaan tentang keberadaan sekolah musik. Studi literatur atau riset kepustakaan dilakukan di beberapa buku-buku pengetahuan, majalah-majalah dan media massa. Setelah mendapatkan referensi, survei lapangan dilakukan bertujuan untuk mengamati, mendokumentasi dan menganalisis setiap kegiatan dan fasilitas yang ada serta penerapannya terhadap interior sekolah musik tersebut. Wawancara dilakukan saat sedang melakukan survei ke lapangan demi mendapatkan informasi yang cukup lengkap untuk gambaran dari sebuah sekolah musik. Setelah melakukan pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Setelah tahap analisa, maka tahap selanjutnya adalah pembuatan program ruang yang terdiri dari program aktifitas-fasilitas, perhitungan total kebutuhan ruang, hubungan antar ruang dan matriks kedekatan antar ruang yang dilanjutkan dengan penyusunan konsep. Setelah konsep tersusun, maka tahap perancangan selanjutnya adalah membuat layout beserta six plans. Pembuatan gambar kerja akan direalisasikan dalam bentuk pembuatan 3D ruangan yang telah ditentukan.

3 HASIL DAN BAHASAN Persyaratan Umum Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang musik, maka terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan adalah pencahayaan yang diperlukan untuk ruang kelas yaitu Lux dengan sinar warna putih netral atau putih hangat. Pentaan lampu pada ruang kelas sebaiknya tidak berada tepat di atas maupun di belakang pengguna yang akan berakibat glare pada mata. Suara yang timbul dari dalam kelas sebaiknya tidak keluar ruangan. Akustik yang diperlukan dalam ruang harus disesuaikan dengan fungsi ruang. Untuk ruang praktek musik memerlukan akustik tambahan sehingga dapatmencegah bunyi menerobos keluar dan untuk dapat menghasilkan suara yangbaik (Banoe, 2003 : 197). Program Aktifitas dan Fasilitas Pada sekolah musik terdapat fasilitas-fasilitas seperti lobi, ruang bermain, ruang baca, live music, display, resepsionis, foundation music, cafetaria, pantry, kasir, kelas piano, kelas gitar, kelas drum, kelas organ, kelas biola, kelas multimedia teknologi, kelas rekorder, ruang pimpinan, ruang staf, ruang rapat, auditorium, gudang, toilet perempuan, toilet laki-laki. Tabel 1 Program Kebutuhan Ruang Zona Area Luas Sirkulasi Total Persen Luas Total Lobi 95,05m 2 114,06m 2 209,11m 2 11,27% 180,32m 2 R.Bermain 22,88m 2 27,46m 2 50,34m 2 2,71% 43,36m 2 Publik R.Baca 17,91m 2 21,5m 2 39,41m 2 2,12% 33,92m 2 Live music 6,68m 2 8,02m 2 14,7m 2 0,79% 12,64m 2 321,76m2 Display 19,28m 2 23,14m 2 42,42m 2 2,29% 36,64m 2 Resepsionis 7,85m 2 9,42m 2 17,27m 2 0,93% 14,88m 2 Semi F.Music 108,28m 2 129,95m 2 238,23m 2 12,84% 205,44m 2 Privat Cafetaria 157,84m 2 189,41m 2 347,25m 2 18,72% 299,52m 2 504,96m 2 Privat Pantry 7,74m 2 9,29m 2 17,03m 2 0,92% 14,72m 2 Kasir 4,67m 2 5,6m 2 10,27m 2 0,55% 8,8m 2 K.Piano 27,64m 2 33,17m 2 60,81m 2 3,28% 52,48m 2 K.Gitar 18,69m 2 22,43m 2 41,12m 2 2,22% 35,52m 2 K.Drum 11,75m 2 14,1m 2 25,85m 2 1,4% 22,4m 2 K.Organ 16,96m 2 20,36m 2 37,32m 2 2,02% 32,32m 2 K.Biola 7,8m 2 9,36m 2 17,16m 2 0,93% 14,88m 2 851,04m 2 K.Multimedia 36,67m 2 44m 2 80,67m 2 4,36% 69,76m 2 K.Rekorder 11,45m 2 13,74m 2 25,19m 2 1,36% 21,76m 2 R.Pimpinan 26,56m 2 36,73m 2 63,29m 2 3,64% 58,24m 2 R.Staf 11,40m 2 18,54m 2 29,94m 2 1,84% 29,44m 2 R.Rapat 24,32m 2 29,18m 2 53,5m 2 2,89% 46,24m 2 Auditorium 233,84m 2 207,06m 2 440,9m 2 27,78% 444,48m 2 T.Perempuan 7,44m 2 8,93m 2 16,37m 2 0,88% 14,08m 2 32m 2 Servis Gudang 5,76m 2 6,91m 2 12,67m 2 0,68% 10,88m 2 T.Laki-laki 7,94m 2 9,52m 2 17,46m 2 0,94% 7,04m 2 TOTAL 1908m 2 100% 1600m m 2

4 Matriks Hubungan Antar Ruang Matriks hubungan antar ruang merupakan skema yang menggambarkan hubungan dekat tidaknya ruangan di dalam sekolah musik. Gambar 1 Hubungan Antar Ruang Diagram Sirkulasi Antar Ruang Merupakan jalur aktifitas tiap penghuni dalam sekolah musik yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 2 Sirkulasi Antar Ruang

5 KETERANGAN : SIRKULASI PENGUNJUNG PADAT SIRKULASI PENGUNJUNG SEDANG SIRKULASI PENGUNJUNG TIDAK PADAT SIRKULASI PENGELOLA Zoning Zoning merupakan pembagian area ruang secara umum yang lebih dikhususkan pada sifat dari ruangan tersebut. Gambar 3 Zoning Terpilih

6 Terpilihnya zoning di atas berdasarkan analisa zona publik yang mudah diakses karena dekat dengan pintu masuk. Sedangkan untuk area privat mendapatkan akses yang membawa keuntungan bagi pengguna area tersebut yaitu tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dalam sekolah musik tersebut. Area semi privat yang digunakan khusus untuk pengguna sekolah musik dapat dengan mudah diakses. Grouping Grouping merupakan pembagian tiap ruangan secara jelas berdasarkan area zoning. Gambar 4 Grouping Terpilih Terpilihnya grouping di atas berdasarkan pembagian ruangan yang dengan mudah diakses mengingat pentingnya ruangan tersebut dalam sekolah musik serta pemanfaatan cahaya serta penghawaan alami untuk beberapa ruangan seperti pada ruangan kelas serta pada area lobi.

7 Konsep Perancangan Sekolah musik yang kebanyakan penggunanya merupakan anak-anak muda dengan sifat dan motto hidup yang berbeda-beda mengakibatkan sekolah musik harus dirancang sesuai dengan pengguna dominannya agar mereka merasa nyaman saat berada di sekolah musik tersebut. Konsep Spirit of Youth dirancang sesuai dengan pengguna sekolah musik tersebut dan disesuaikan dengan sifat serta karakter pengguna tersebut. Spirit merupakan sifat semangat yang akan dituangkan dalam rancangan desain sekolah musik melalui konsep warna yang akan memberikan efek psikologis semangat. Youth merupakan pengguna dominan dari sekolah musik tersebut yang akan menjadi fokus utama untuk sekolah musik. Citra Ruang Citra ruang yang ingin ditampilkan dalam perancangan interior sekolah musik ini adalah fun. Citra fun ini mewakili sifat dari anak muda yang selalu riang dan ceria. Dalam perancangan interior sekolah musik, citra fun akan diaplikasikan pada warna-warna interior dari sekolah musik serta bentuk-bentuk desain yang menarik. Hal ini bertujuan untuk membantu efek psikologis yang dapat memberikan semangat dalam belajar musik. Gambar 5 Mind Map

8 Gambar 6 Citra Ruang Sekolah Musik Konsep Warna Warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan citra serta konsep ruang yang diinginkan. Pemilihan warna yang cerah dengan tujuan untuk meningkatkan semangat ingin belajar bermain musik. Gambar 7 Konsep Warna Konsep Bentuk Bentuk yang mewakili citra fun adalah bentuk-bentuk yang organik. Bentuk organik dapat digambarkan dengan bentuk-bentuk yang tidak kaku. Ciri dari bentuk yang tidak kaku tersebut adalah bentuk-bentuk yang melengkung. Gambar 8 Konsep Bentuk

9 Konsep material lantai, dinding dan ceiling Penggunaan material yang tahan lama, perawatan mudah, tidak mudah tergores, eco friendly, mudah dibentuk, mampu meredam suara serta mampu menahan beban merupakan sifat dari material yang akan digunakan dalam sekolah musik. Gambar 9 Konsep Material Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan yang akan diaplikasikan pada perancangan interior sekolah musik adalah energetic and calm. Konsep pencahayaan energetic diaplikasikan pada area-area publik khususnya ruang tunggu, cafetaria, foundation music dan display. Konsep pencahayaan yang calm diaplikasikan pada ruangan-ruangan yang bersifat privat yaitu ruangan kelas. Menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Gambar 10 Konsep Pencahayaan Konsep Penghawaan Penghawaan yang akan digunakan pada perencanaan interior sekolah musik dibagi menjadi dua yaitu penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami berasal dari udara dalam gedung yang kebanyakan dikelilingi oleh pepohononan. Sedangkan penghawaan buatan dengan menggunakan AC. Untuk ruangan kelas penggunaan AC menggunakan AC split. Suhu minimal untuk mencapai kenyamanan adalah C. Pada lantai satu akan menggunakan ceiling fan karena pada area tersebut penghawaan alami dapat digunakan.

10 Konsep akustik ruang Konsep akustik ruang pada perencanaan sekolah musik berdasarkan pada pemilihan lokasi, pengorganisasian ruang dan pemakaian bahan interior akustik. Pada ruangan kelas, ruangan multifungsi dan foundation music lebih mendapat perhatian khusus mengenai sistem akustik karena ruangan tersebut merupakan sumber kebisingan. Kondisi akustik dalam ruangan kelas latihan pada umumnya berkisar RT 0,4 sampai 0,5 detik. Konsep keamanan dan signange Konsep keamanan yang diterapkan adalah prevention. Prevention merupakan konsep keamanan dimana mengeliminasi semua hal-hal yang membahayakan dengan tujuan keselamatan. Untuk mencegah bahaya kriminalitas maka difasilitasi dengan key lock dan satpam. Signage yang tercantum pada sekolah musik berupa tanda-tanda menuju ke suatu tempat, misalnya ruangan kelas, ruang multifungsi, cafetaria, toilet, dan lain-lain. Konsep local content dan green design Pengaplikasian local content pada sekolah musik adalah dengan menggunakan material lokal dari daerah Sunda. Material lokal yang diaplikasikan adalah material bambu. Bambu merupakan bahan material yang ramah lingkungan karena cepat tumbuh dibandingkan dengan material kayu. Penggunaan material bambu akan diaplikasikan pada dinding ruangan. Selain material bambu, material yang ramah lingkungan lainnya seperti pemakaian bahan lantai, dinding, finishing cat menggunakan material yang tidak beracun. Pemanfaatan energi berupa penggunaan cahaya dan penghawaan alami juga mendukung konsep dari green design. Konsep Furniture Konsep furniture yang akan diterapkan pada perancangan interior sekolah musik adalah menggunakan model-model furniture yang unik yang merupakan realisasi dari salah satu karakter anak muda dan lebih banyak menggunakan bentukbentuk furniture yang organik (tidak kaku). Penggunaan bahan material berupa plastik, steel, fabric serta HPL pada beberapa furniture untuk menunjang konsep Spirit of Youth. Sedangkan untuk kursi, finishing fabric akan menggunakan bahan suede dengan pilihan-pilihan warna yang terang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari konsep perancangan sekolah musik adalah penggunaan bahan material yang tidak beracun mengingat pengguna dari sekolah musik adalah anak-anak, pemanfaatan energy saver yaitu berupa penggunaan pencahayaan dan penghawaan alami pada area yang memiliki banyak bukaan,

11 pengunaan material yang dapat meredam suara untuk permasalahan akustik beberapa ruangan khusus seperti auditorium dan ruang kelas, dan penggunaan warna-warna yang terang dan bentuk-bentuk desain yang unik sehingga dapat menumbuhkan semangat psikologis anak-anak untuk belajar musik. Saran Saran yang dapat membantu untuk mewujudkan interior sebuah sekolah musik yaitu diharapkan dapat mengasah keterampilan mahasiswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru yang kreatif, diharapkan dapat memperoleh pedoman-pedoman mengenai konsep, tata akustik ruang, sistem sirkulasi, sistem pencahayaan, sistem penghawaan, dan lain-lain, serta diharapkan interior sekolah musik yang telah didesain dapat dipergunakan secara maksimal oleh pengguna-pengguna sekolah musik sehingga dapat menarik minat murid-murid lebih banyak. REFERENSI Banoe, Pono. (2003). Manfaat Musik Bagi Manusia. Jakarta : Kanisius. Braundy, Charles E. (1995). Time Saver Standard For Building Types. New york : The Prows Publishing. Dennis, Lori. (2010). Green Interior Design. Allworth Press. DK Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga. Doelle, Leslie L. (1990). Akustik Lingkungan. Jakarta : Erlangga. Florensi, Nyoman Hilda A. (2011). Desain Interior Sekolah Musik Farabi. Skripsi S1. Institut Seni Indonesia Denpasar, Denpasar, Hakim, Abdul, Joice C Siagian, Isa Perkassa. (2003). Citra Budaya Sunda dalam Karya-Karya Ilustrasi Onong Nugraha, 4-5. Hasan, Asikin. (2013). Fasilitas Salihara. Diperoleh (02 Maret 2013) dari Mediastika, Christina E. (2005). Akustika Bangunan. Jakarta : Erlangga. Neufert, Ernest. (2002). Architect Data. Great Britain : Crossby Lockwood & Son Ltd. Panero, Julius dan Martin Zelnik. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. Purba, Mauly, dan Ben M Pasaribu. (2006). Musik Populer. Jakarta : Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Suptandar, Pamudji. (1999). Merancang Ruang Interior. Jakarta : Erlangga. Suptandar, Pamudji. (2004). Faktor Akustik Dalam Perancangan Disain Interior. Jakarta : Djambatan. Tambunan, Marsha. (2004). Sejarah Musik Dalam Ilustrasi. Jakarta : Progress. RIWAYAT PENULIS Dian Shintani lahir di Ujung Pandang pada 06 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang desain interior pada 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu hingga sekarang, musik menjadi sesuatu yang universal, sesuatu yang dikenal luas oleh masyarakat di seluruh dunia. Sepanjang sejarah peradaban manusia,

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI LUKISAN

PERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI LUKISAN PERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI LUKISAN Eric Gunawan Johannes Alamat : Kemanggisan ilir vi no 5, Jakarta Barat Email : eric.g.johannes@gmail.com Dosen Pembimbing Utama : Dimas Iman Suryono Dosen Pendamping

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan ini merupakan sebuah pengantar untuk menjabarkan hal-hal yang menjadi landasan penelitian seperti latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA KAJIAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP AKUSTIK STUDI KASUS: RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI GEDUNG P1 DAN P2 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Andy Sutanto 1, Jimmy Priatman 2, Christina E. Mediastika 3 ABSTRAK: Faktor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Perancangan interior UB Sport Center bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya kontemporer dikemas dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Konsep Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak anak

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP 42 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan desain interior pada suatu bangunan menjadi hal yang esensial untuk dapat melihat siapakah klien dan apa fungsi sesungguhnya dari suatu ruang atau satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning dan Grouping 1.1.1 Zoning Alternatif 1 (Gambar 4.1 Lantai 1 Alternatif Zoning 1) Publik Semi Privat Semi Privat Privat (Gambar 4.2 Lantai 2 Alternatif Zoning 1) Publik

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di zaman yang dimana umur bumi sudah tidak lagi muda terjadi isuisu mengenai pemanasan global yang menyebabkan kerusakan pada bumi semakin parah. Aktivitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA CLINIC DENTAL CENTER

PERANCANGAN INTERIOR PADA CLINIC DENTAL CENTER PERANCANGAN INTERIOR PADA CLINIC DENTAL CENTER Vendy Christian Valentino Jl. Pulau Damar 2 D9/27 082123580004 vendyvalentino@ymail.com ABSTRAK Tujuan Perancangan adalah merancang interior klinik dokter

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER

PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER PERANCANGAN INTERIOR SANGGAR SENI TARI TRADISIONAL INDONESIA WORKING PAPER Dita Ramadhina Jl. Haurjaya 4/40 Bogor Jawa Barat 16162 021-8311305. dita.ramadhina@gmail.com ABSTRAK The decreasing of public

Lebih terperinci

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK- KANAK DENGAN FASILITAS RUANG TERAPI WICARA Benny Pauli Junio Lois Citra Garden 3ext Blok B14/1, kalideres Jakarta Barat 11830, +687821954308, bennylois106@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4. Analisis dan Bahasan

BAB 4. Analisis dan Bahasan BAB 4 Analisis dan Bahasan 4.1 Konsep Perancangan Makanan kini tak lagi hanya menjadi sekedar pengisi perut. Masyarakat kini menyadari makanan dengan segi kultural yang varian telah menjadi lifestyle yang

Lebih terperinci

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing ABSTRAK Desain interior merupakan bagian yang sangat penting dalam pembuatan bangunan tidak terkecuali juga

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring 151 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Perkembangan jaman yang melaju dengan pesat, membuat sebuah kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, sebuah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan Grouping 4.1.1 Analisa Zoning Zoning 1 Gambar 4.1. Zoning 1 Zona private memiliki view langsung melihat keluar. Tetapi terletak jauh dari zona public,

Lebih terperinci

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto Daftar Isi Judul Kata Pengantar Abstrak.. Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Foto Daftar Tabel ii iii v viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.1.1 Sekolah Musik 1 1.1.2 Musik.. 2 1.2 Tema dan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: music, expression, design, activity. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: music, expression, design, activity. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Music can be a place for human to express their feeling and emotion. Music is an important thing for life. Music becomes a human lifestyle on human life. Based on the reality that music is one

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan musik adalah bidang studi terkait dengan pengajaran dalam musik. Bidang studi ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotor (pengembangan kemampuan),

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP LINGKUNGAN SEKITAR DAN DALAM TAPAK 5.1.1. Konsep Ruang Luar Jalan bulungan adalah daerah yang selalu ramai karena adanya area komersil seperti Blok M Plaza, maka dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu

Lebih terperinci

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Setelah mendapatkan data yang mencukupi tentang sekolah ballet dan juga tarian, maka tahap berikutnya adalah menerapkan konsep guna menjawab permasalahan desain

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Zoning & Grouping Terpilih BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Zoning Gambar 4.1 Zoning lt. 1 Gambar 4.2 Zoning lt. 2 Gambar 4.3 Zoning lt. 3 Gambar 4.4 Zoning lt. 4 B. Grouping Gambar 4.5 Grouping lt. 1

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013

PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013 PERANCANGAN INTERIOR PANTI ASUHAN ANAK KASIH MULIA SEJATI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013 Disusun Oleh : Nama : Yovita Anggraini NIM : 1301059153 JURUSAN DESAIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara tidak akan lepas dalam kerjasama dengan negara lain dalam memperat hubungan antar negara, kerjasama tersebut terutama dalam hal politik dan kebudayaan.

Lebih terperinci

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior pada Tempat Perawatan Kulit dan Tubuh Cantik memang dambaan setiap insan wanita namun jika ditelaah dengan pikiran yang terbuka, kecantikan memiliki

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Via Oktavia, , Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon

ABSTRAK. Via Oktavia, , Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon ABSTRAK Via Oktavia, 0563062, Perancangan Interior fasilitas Pendidikan Anak Usia Dinii (Preschool) dengan Konsep Harmony of Crayon Masa kanak-kanak adalah masa penting yang menentukan perkembangan mental

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ludruk merupakan sebuah drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelar di panggung. Pertunjukan kesenian yang berasal dari Jombang

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN

Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Indie Musik, Musik, Infinity, Desain, Bandung. vii

ABSTRAK. : Indie Musik, Musik, Infinity, Desain, Bandung. vii ABSTRAK Bandung adalah kota dengan sejuta kreativitas. Hal ini juga termasuk dalam menciptakan karya musik yang membutuhkan kreativitas yang tidak ada habisnya. Kota Bandung sejak dahulu dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran; waktu atau

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa

Lebih terperinci

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de

Gambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna

Lebih terperinci

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium Studi Kasus: Auditorium Prof. Mattulada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Yusaumi Ramadhanti Fitri Taufik, Riekje

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH BUDAYA INDONESIA

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH BUDAYA INDONESIA PERANCANGAN INTERIOR RUMAH BUDAYA INDONESIA Siti Umroh Jl. Raya Cilangkap no.3, 08569379448, umroh_siti@ymail.com Mila Andria Savitri S.T., M.Ds Atridia Wilastrina, Dra. ABSTRAK Perancangan tugas akhir

Lebih terperinci

Tugas Akhir. PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C JAKARTA UTARA

Tugas Akhir. PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C JAKARTA UTARA Tugas Akhir PERANCANGAN INTERIOR DAN FURNITURE JAKARTA PET CENTER Jln. Pluit Putri Raya No.1 A-C 14430 - JAKARTA UTARA Disusun oleh : Fatimah Zahra 41712010001 FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF PROGRAM

Lebih terperinci

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic 1 Sayuri Dianita dan Ir. Budiono. MSn. Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh,

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat pada awalnya menganggap bahwa musik klasik hanya pantas dinikmati oleh golongan tertentu saja. Musik klasik dianggap sebagai sebuah musik kuno yang dinikmati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas untuk mendapatkan sebuah pendidikan secara langsung maupun tidak langsung dengan mudah. Kebiasaan dan budaya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak ABSTRAK Ruang konser merupakan suatu tempat dimana para pemusik mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak ukur seorang dapat bermain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di Indonesia pasti telah merasakan bahwa teknologi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan teknologi maju ini telah memasuki segala aspek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK Budaya Sunda pada masyarakat kota Bandung dirasakan sudah tidak kental lagi. Karena pola pikir masyarakat yang kurang akan budaya dan kurangnya aturan yang kuat dari pemerintah, maka dibuat fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN

BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR DAN PENERAPAN DESAIN V.1 Konsep Perancangan Interior V.1..1 Konsep Desain Perancangan interior untuk Interior Design Department of Binus University ini memiliki tema Dynamic

Lebih terperinci

JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) Perancangan Interior Sekolah Musik Surabaya Symphony Orchestra di Surabaya

JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) Perancangan Interior Sekolah Musik Surabaya Symphony Orchestra di Surabaya JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 641-650 641 Perancangan Interior Sekolah Musik Surabaya Symphony Orchestra di Surabaya Liliyana Tan, IGN. Ardana dan Grace Mulyono Program Studi Desain Interior, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era ABSTRAK Historical Museum of Moluccas Movement merupakan suatu rancangan untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi. Perancangan Museum ini bertujuan agar pengunjung berkesan dan mampu mengingat segala

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INTERIOR DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KLASIK (Galery, Music Store, Exercises, Recording, Lesson, Cafe and Music room) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan jemaat Gereja saat ini, sangatlah diperlukan adanya satu tempat ibadah yang dapat menunjang segala aktifitas dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT Di Susun oleh : Nama : Dimas Putra Ramadhan NIM : 41711010007 Program Studi : Desain Interior

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perencanaan Gambar 4.1 Mind Mapping Konsep Terminal 3 (Sumber : Dokumentasi Penulis) Konsep perencanaan pada interior Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Nazilah Abdullah NIM : 1200998990 JURUSAN DESAIN INTERIOR SCHOOL OF DESIGN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan rangkuman dari ide-ide pokok dari bab-bab sebelumnya, pada tahap ini penyajian telah sampai pada tahap akhir. 5.1 SIMPULAN Desain melalui kajian empirik ( yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik merupakan inspirasi bagi tiap orang, musik juga tidak dapat dipisahkan dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya 196 Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya Yurike Natasia dan Rony Gunawan S.T.,M.T. Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: yurike_natasia@yahoo.com ; rgsunaryo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan di bidang teknologi, ekonomi ataupun sosial. Pendidikan sangat diperlukan untuk pengembangan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI ASUHAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2012/2013 Disusun oleh: Nama : Karina NIM : 1301028633 JURUSAN DESAIN INTERIOR SCHOOL OF DESIGN

Lebih terperinci

1.4 Metodologi Penelitian

1.4 Metodologi Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Seni dan desain (art and design) dipandang sebagai dua elemen menyatu yang tidak terpisahkan. Tiap perkembangan seni selalu diikuti oleh visualisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia seni di Indonesia saat ini sudah berkembang dari zaman ke zaman dan semakin dikenal oleh masyarakatnya. Dari zaman ke zaman seni mengalami banyak perubahan

Lebih terperinci