BAB I PENDAHULUAN. anggapan, uang adalah darah -nya perekonomian, karena dalam mekanisme

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. anggapan, uang adalah darah -nya perekonomian, karena dalam mekanisme"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pertukaran yang sah dalam transaksi jual beli. Uang sudah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan ada anggapan, uang adalah darah -nya perekonomian, karena dalam mekanisme sistem lalu lintas barang dan jasa selalu diperlukan uang sebagai pelancar demi mencapai tujuan tertentu. Disamping itu, uang dipandang sebagai kekayaan yang dapat digunakan untuk membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaaan. 1 Secara historis sebelum ada mata uang sebagai alat pembayaran transaksi jual beli dikenal istilah barter. Artinya, pertukaran barang antara orang yang saling membutuhkan barang tersebut satu sama lain. Orang melakukan transaksi jual beli dengan cara bertemu langsung antara penjual dan pembeli. Alat transaksi tersebut dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan, hingga akhirnya dibuatlah mata uang dari uang logam, uang kertas konvensional, dan sampai alat pembayaran elektronik masa kini. Perkembangan teknologi, perdagangan, dan sistem pembayaran telah membawa suatu perubahan dan memberi dampak terhadap munculnya inovasiinovasi baru dalam penggunaan alat pembayaran. Inovasi tersebut tampak dalam penggunaan pembayaran elektronik, selain serba cepat dan sekaligus aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam hal ini, pembayaran elektronik dimaksudkan 1 Iswardono Sardjonopermono, Uang dan Bank (Yogyakarta: BPFE, 1990), hlm 4.

2 sebagai alat pembayaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti Integrated circuit (IC), cryptography dan jaringan komunikasi. Sistem pembayaran elektronis yang kita kenal dan sudah ada di Indonesia saat ini antara lain phone banking, internet banking, kartu kredit maupun kartu debit/anjungan Tunai Mandiri (ATM). 2 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia salah satu wewenang Bank Indonesia dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran adalah menetapkan penggunaan alat pembayaran. Penetapan penggunaan alat pembayaran ini dimaksudkan agar alat pembayaran yang digunakan dalam masyarakat memenuhi persyaratan keamanan dan efisiensi bagi penggunanya. Perkembangan teknologi informasi dan sistem pembayaran saat ini telah mendorong perkembangan alat pembayaran elektronik yang dikenal sebagai Electronic Money (selanjutnya disebut uang elektronik). Dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik dalam ketentuan Pasal 1 Ayat 3 menerangkan uang elektronik adalah alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip yang digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai 2 money3.pdf (diaskes tangga l 5 Maret 2015).

3 perbankan. Uang elektronik dapat digunakan sebagai alternatif alat pembayaran non tunai untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum mempunyai akses kepada sistem perbankan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (electronic money) maka dapat dilihat pihak-pihak dalam transaksi uang elektronik ini. Salah satunya adalah penerbit uang elektronik yang dijelaskan pada Pasal 1 Ayat 6 yaitu bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik. Penggunaan alat pembayaran elektronik seperti uang elektronik perlu memperhatikan hal mendasar yaitu: teknologi merupakan hasil temuan manusia yang akan mempunyai kelemahan-kelemahan dalam sistem teknisnya dan juga mempunyai ketidakpastian dalam segi jaminan kepastian hukum. 3 Perlindungan bagi pemanfaatan teknologi didekati tidak saja dari segi hukum tetapi juga harus memperhatikan pada aspek keberadaan teknologinya sendiri. Teknologi menjadi sangat penting mengingat pendekatan teknologi pada hakekatnya merupakan langkah preventif terhadap upaya-upaya penyalahgunaan teknologi yang bersangkutan, akan tetapi hal itu belum tentu dapat diselesaikan melalui pendekatan hukum. Permasalahan hukum dalam hal sistem uang elektronik ini akan terjadi jika sebuah sistem pembayaran uang elektronik yang digunakan untuk melaksanakan transaksi elektronik (pembayaran) mengalami kegagalan serta terjadi penyalahgunaan uang elektronik dan mengakibatkan kerugian, bagaimana 3 Budiarto, E-commerce Meningkatkan Efisiensi, Jurnal Hukum Bisnis, Volume.XVIII, No. 18, Januari 2002, hlm. 4.

4 penerbit uang elektronik harus bertanggung jawab terhadap kegagalan transaksi serta penyalahgunaan tersebut? Kepada siapakah penerbit harus mempertanggungjawabkan kegagalan transaksi serta penyalahgunaan uang elektronik tersebut? Pemahaman mengenai bentuk tanggung jawab penerbit uang elektronik dimulai dari adanya hubungan hukum yang terjadi diantara kedua belah pihak dalam suatu perikatan. Atas dasar hubungan hukum antara penerbit uang elektronik dan konsumen (pemilik uang elektronik) pada akhirnya melahirkan suatu hak dan kewajiban yang mendasarinya suatu tanggung jawab ketika pengguna uang elektronik menyetujui menggunakan uang elektronik yang disediakan oleh penerbit uang elektronik. Berdasarkan uraian di atas, menjadi penting untuk menganalisis mengenai penyelenggaraan uang elektronik. Oleh sebab itu, judul skripsi ini adalah: Tanggung Jawab Penerbit Uang Elektronik terhadap Penyalahgunaan Uang Elektronik yang Merugikan Pengguna Uang Elektronik. B. Perumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah di uraikan pada latar belakang di atas maka permasalahan yang timbul sebagai berikut: 1. Bagaimana kedudukan hukum penerbit uang elektronik dalam sistem penyelenggaraan uang elektronik di Indonesia? 2. Bagaimana bentuk penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik?

5 3. Bagaimana tanggung jawab penerbit uang elektronik apabila terjadi penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui kedudukan hukum penerbit uang elektronik dalam sistem penyelenggaraan uang elektronik. 2. Untuk mengetahui bentuk penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik. 3. Untuk mengetahui tanggung jawab penerbit uang elektronik apabila terjadi penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik. Selain dari tujuan di atas, penulisan skripsi ini juga memberikan manfaat antara lain: 1. Secara teoritis, hasil penulisan ini diharapkan agar dapat memberikan sumbangan pikiran dan wawasan terhadap pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan khususnya dalam kaitannya dalam bidang hukum perbankan maupun hukum perlindungan konsumen. 2. Secara praktis, dengan ditulisnya skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi penulis sendiri dalam menambah pengetahuan dan pemahaman akan pengaturan mengenai uang elektronik (e-money) pada peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun hukum perbankan termasuk hukum perlindungan konsumen dalam kaitannya terhadap tanggung jawab penerbit uang elektronik terhadap penyalahgunan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik.

6 D. Keaslian Penulisan Penulisan ini didasarkan pada ide, gagasan, maupun pemikiran sendiri yang secara pribadi didasarkan dengan melihat perkembangan alat pembayaran elektronik khususnya uang elektronik. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, baik melalui media internet maupun perpustakaan ditemukan bahwa bahwa belum ada penulisan skripsi yang mengkhususkan diri untuk membahas tentang Tanggung jawab penerbit uang elektronik terhadap penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik. Judul skripsi yang diulas, bukanlah hasil penggandaan ataupun jiplakan dari hasil karya maupun tulisan orang lain. Mengenai keberadaan kutipan pendapat dalam penulisan skripsi ini adalah suatu hal yang tidak perlu untuk diperdebatkan karena sebuah kutipan merupakan hal yang lumrah dan wajar karena diajukan semata-mata demi penyempurnaan penulisan skripsi. Singkatnya, tidak bermaksud untuk melakukan suatu tindakan plagiat ataupun menjiplak hasil karya tulis orang lain. E. Tinjauan Kepustakaan Penulisan skripsi ini berkisar tentang Tanggung Jawab Penerbit Uang Elektronik terhadap Penyalahgunaan Uang Elektronik yang Merugikan Pengguna Uang Elektronik. Adapun tinjauan kepustakaan tentang skripsi ini, adalah sebagai berikut: 1. Tanggung jawab Seseorang yang bertanggungjawab secara hukum atas perbuatan tertentu artinya dia dapat dikenakan suatu sanksi dalam kasus perbuatannya

7 bertentangan/berlawanan hukum. Sanksi dikenakan deliquet, karena perbuatannya sendiri yang membuat orang tersebut bertanggungjawab. Subyek responsibility dan subyek kewajiban hukum adalah sama. Dalam teori tradisional, ada dua jenis tanggung jawab: pertanggungjawaban berdasarkan kesalahan (based on fault) dan pertanggungjawab mutlak (absolut responsibility). 4 Tanggungjawab mutlak yaitu suatu perbuatan menimbulkan akibat yang dianggap merugikan oleh pembuat undang-undang dan ada suatu hubungan antara perbuatan dengan akibatnya. 2. Uang elektronik Secara umum, uang elektronik atau dalam bahasa Inggris electronic money, adalah sebuah alat pembayaran yang menggantikan uang konvensional, dapat digunakan dan didisribusikan sebagai alat tukar, yang disimpan dalam format digital di sebuah komputer atau micro chip dalam sebuah kartu. Bank for International Settlement (BIS) dalam salah satu publikasinya pada bulan oktober 1996 memberikan definisi e-money sebagai Stored-value or prepaid products in which a record of the funds or value available to a consumer is stored on an electronic device in the consumer s possession 5 (produk stored-value atau prepaid dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang). Thomas J. Smedinghoff dalam buku berjudul Online Law The SPA s Legal Guide to Doing Business on the Internet menyatakan bahwa: uang 4 Jimly Asshiddiqie, Ali Safa at, Teori Hans Kelsen tentang Hukum (Jakarta: Konstitusi Press, 2006), hlm Bank for Internatonal Settlements, Implications for Central Banks of the Development of Electronic Money (New York: Basle, 1996), hlm. 1.

8 elektronik merupakan suatu hal yang mewakili keberadaan uang (fisik) dalam bentuk elektronik di suatu media elektronik. Nilai dari uang tersebut dinyatakan dalam bentuk kumpulan angka yang secara digital dikeluarkan oleh suatu bank ataupun lembaga lainnya, dan dapat disimpan melalui berbagai media. 6 Pada Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/ 8 /PBI/2014 jo Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang uang elektronik (selanjutnya disebut PBI Uang Elektronik) menjelaskan mengenai uang elektronik (electronic money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: pertama, Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit; kedua, Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media server atau chip; ketiga, Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan keempat, Nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. 3. Penerbit uang elektronik Pada Pasal 1 ayat 6 PBI Uang Elektronik menjelaskan penerbit uang elektronik adalah bank atau lembaga selain bank yang menerbitkan uang elektronik. F. Metode Penulisan Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penelitian yang digunakan antara lain: 6 Thomas J. Smedinghoff, Online Law The SPA s Legal Guide to Doing Business on the Internet (United State: [tanpa penerbit], 1999), hlm. 113.

9 1. Spesifikasi penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian dengan mengolah dan mengumpulkan data-data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, yaitu Bahan-bahan hukum yang sifatnya mengikat, seperti: peraturan dasar, peraturan perundang-undangan, dan peraturan lain yang berkaitan. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil penelitian hukum dan hasil karya ilmiah dari kalangan hukum atau sarjana hukum, dan bahkan bahan hukum tersier yang memberi petunjuk maupun penjelesan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, majalah hukum, dan ensiklopedia. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan yuridis, yaitu dengan menganalisis permasalahan dalam penelitian melalui pendekatan terhadap asas-asas hukum yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Sifat penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah penelitian bersifat deskriptis. Deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk memaparkan suatu fakta hukum yang telah ada kemudian diberikan data sedetail mungkin terhadap fakta hukum tersebut sebagai objek penelitian sehingga dapat digali hal-hal yang bersifat ideal, kemudian dianalisis berdasarkan teori hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10 2. Data penelitian Materi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini diperoleh dari data-data sekunder. Data tersebut diperoleh dari: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang mempunyai kekuatan atau ketentuan mengikat terdiri dari norma atau kaidah dasar, peraturan dasar, maupun peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan uang elektronik antara lain: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money), SE BI Nomor 16/11/DKSP/2014 tentang Penyelenggaraan Uang Elektronik, SE BI No. 16/12/DPAU tentang Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital (LKD). b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil penelitian hukum, jurnal

11 hukum, laporan-laporan, artikel, majalah, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian ini. c. Bahan hukum tersier Bahan hukum pendukung yang mencakup bahan yang memberikan petunjuk-petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, serta bahan-bahan primer, sekunder, dan tersier di luar bidang hukum yang relevan dan dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. Selain itu digunakan juga situs internet yang menjadi bahan bagi penelitian skripsi ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini. 3. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi ini maka digunakan metode pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan (library research), yaitu studi dokumen berupa pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis 7, mempelajari dan menganalisa secara sistematis, buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini. 4. Analisis data Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sitematis untuk selanjutnya hlm Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: Penerbit UI Press, 2005),

12 dianalisa secara kualitatif, untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas 8. Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan pemilihan pasal-pasal yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur tentang tanggung jawab penerbit uang elektronik dan upaya perlindungan hukum bagi pemegang uang elektronik. Pada bagian akhir, data yang berupa peraturan perundang-undangan diterima dan dianalisis secara deduktif kualitatif yang diselaraskan dengan hasil dari data pendukung sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang akan menjawab seluruh pokok permasalahan dalam penelitian ini. G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini seluruhnya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain. Untuk memberikan kemudahan dalam hal penulisan skripsi ini maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, Tinjauan kepustakaan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II: KEDUDUKAN HUKUM PENERBIT UANG ELEKTRONIK DALAM SISTEM PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK Bab ini menjelaskan tentang kedudukan hukum penerbit uang elektronik dalam sistem penyelenggaraan uang elektronik meliputi: 8 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Yurimetri (Jakarta: Ghalia, 1990), hlm

13 sistem penyelenggaraan uang elektronik, pengertian dan dasar hukum sistem penyelenggaraan uang elektronik, kedudukan hukum penerbit uang elektronik, prosedur menjadi penerbit uang elektronik. BAB III: BENTUK PENYALAHGUNAAN UANG ELEKTRONIK YANG MERUGIKAN PENGGUNA UANG ELEKTRONIK Bab ini menjelaskan tentang bentuk penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik meliputi: faktor-faktor penyebab penyalahgunaan uang elektronik, bentuk penyalahgunaan uang elektronik, akibat hukum penyalahgunaan uang elektronik. BAB IV: TANGGUNG JAWAB PENERBIT UANG ELEKTRONIK TERHADAP PENYALAHGUNAAN UANG ELEKTRONIK YANG MERUGIKAN PENGGUNA UANG ELEKTRONIK Bab ini menjelaskan tentang tanggung jawab penerbit uang elektronik terhadap penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik meliputi: pengertian dan prinsip umum tanggung jawab, tanggung jawab penerbit uang elektronik, perlindungan hukum bagi pengguna uang elektronik. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab akhir ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari seluruh rangkaian bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian skripsi, dan dilengkapi

14 dengan saran yang berguna bagi penerbit dan pengguna uang elektronik terkait dengan penyalahgunaan uang elektronik yang merugikan pengguna uang elektronik.

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lainya, manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman telah menuntut berbagai jenis bidang usaha untuk memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan dalam rangka mendukung efisiensi

Lebih terperinci

Yacobus Bayu Herkuncahyo

Yacobus Bayu Herkuncahyo JURNAL LEGALITAS KEDUDUKAN HUKUM PEDAGANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY EXCHANGER) DALAM SENGKETA JUAL-BELI UANG ELEKTRONIK Diajukan Oleh : Yacobus Bayu Herkuncahyo NPM : 100510414 Program Studi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun

BAB I PENDAHULUAN. terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank maupun pihak yang berwenang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah secara yuridis normatif, yaitu dengan cara melihat dan menelaah perbandingan asas

Lebih terperinci

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA TUGAS 5 KONSEP TEKNOLOGI Disusun oleh : Nama : Syamsul Arifin Jurusan : D4 T. Elektro Industri 1A NRP : 1310151021 Dosen : Dr. Arman Jaya Prodi : Teknik Elektro Industri Departemen : Teknik Elektro POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai 65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di pisahkan dari pertumbuhan dan perkembangan para pelaku ekonomi yang secara terus menerus dari waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang

III. METODE PENELITIAN. normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat (financial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga perbankan, seperti juga lembaga perasuransian, dana pensiun, dan pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan yang menjembatani antara pihak yang berkelebihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah 48 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah secara yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara melihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media informasi dan telekomunikasi sangat pesat berkembang saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi telah banyak memberi dampak pada bidang sistem pemabayaran, khususnya sistem pembayaran. Sistem pembayaran adalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembayaran merupakan hal penting bagi manusia dalam menunjang kehidupanya, oleh karena itu jenis pembayaran berubah dari waktu ke waktu agar lebih lancar, efisien,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2 Konsumen sebagaimana yang dikenal dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa asing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di tempat-tempat

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan proses kegiatan berfikir dan bertindak logis, metodis, dan sistematis mengenai gejala yuridis, peristiwa hukum, atau fakta empiris yang terjadi, atau yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. menerus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang akhir-akhir ini terus berkembang di Indonesia serta derasnya arus transaksi keuangan yang di dorong dengan semakin canggihnya tekhnologi mau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan, keamanan, dan penegakan hukum. 1 Salah satu dampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat, dan berkembang dalam tatanan kehidupan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional

INSTRUMEN PEMBAYARAN. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional INSTRUMEN PEMBAYARAN Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Biro Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 INSTRUMEN PEMBAYARAN...2 I. TUNAI/CASH...2 II. NON-TUNAI/CASHLESS...2

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN I. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode sistematika dan pemikiran-pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk yang saling ketergantungan yang tidak akan dapat hidup secara individual. Hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk mendapatkan sebuah kebutuhan

Lebih terperinci

Analisis Struktur Industri Bisnis Uang Elektronik (Electronic Money) di Indonesia

Analisis Struktur Industri Bisnis Uang Elektronik (Electronic Money) di Indonesia Analisis Struktur Industri Bisnis Uang Elektronik (Electronic Money) di Indonesia BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang elektronik (electronic money) telah diselenggarakan di negara-negara maju, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan yang selalu berkembang setiap harinya membawa dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada umumnya, dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya lembaga anjak piutang (Factoring) dapat mengatasi berbagai kendala yang muncul dalam dunia usaha dan dapat menjadi alternatif pembiayaan suatu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan bernegara bagi bangsa Indonesia terdapat dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mengatakan bahwa tujuan bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat melakukan perdagangan dengan sistem barter, yaitu suatu sistem perdagangan dengan pertukaran antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, dinyatakan bahwa Indonesia merupakan negara hukum (rechtsstaat) yang bersumber pada Pancasila dan bukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. Perdagangan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis BAB III METODE PENELITIAN berikut: Metode penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal (doctrinal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memerlukan sejumlah informasi/data yang akan digunakan sebagai bahan atau dasar dalam melakukan penelitian agar dapat menghasilkan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendasarkan pada data kepustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi merupakan salah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.

III. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini yang berdasarkan pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan mengenai perekonomian untuk dapat dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan mengenai perekonomian untuk dapat dimanfaatkan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan ekonomi suatu negara diperlukan adanya pengaturan mengenai perekonomian untuk dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari putusan Mahkamah Agung Nomor 2365 K/Pdt/2006 yang penulis analisis dapat diceritakan posisi kasusnya berawal dari PT. Prosam Plano yang dalam hal ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris

III. METODE PENELITIAN. Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Cara penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan empiris sebagai penunjang. Pendekatan normatif dan empiris yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom E-Commerce Ade Sarah H., M. Kom Teknologi informasi melahirkan internet. Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat, salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut Electronic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN an di Amerika Serikat, pada saat itu system ini dikenal dengan nama charge-it

BAB I PENDAHULUAN an di Amerika Serikat, pada saat itu system ini dikenal dengan nama charge-it BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembayaran dengan menggunakan kartu kredit mulai dikenal pada awal tahun 1900-an di Amerika Serikat, pada saat itu system ini dikenal dengan nama charge-it dan diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang marak akhir-akhir ini, tidak saja memberikan pengaruh terhadap perekonomian suatu negara tertentu namun juga akan berimbas terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang semua kegiatan manusia tidak lepas dari yang namanya uang. Mulai dari hal yang sederhana, sampai yang kompleks sekalipun kita tidak dapat lepas dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma,

BAB III METODE PENELITIAN. norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, artinya penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 8 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum perlindungan konsumen selalu berhubungan dan berinteraksi dengan berbagai bidang dan cabang hukum lain, karena pada tiap bidang dan cabang hukum itu senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan bukan Negara Serikat maupun Negara Federal. Suatu bentuk Negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum, politik, budaya dan ekonomi. Teknologi yang sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. hukum, politik, budaya dan ekonomi. Teknologi yang sangat berpengaruh dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap aspek-aspek kehidupan. Perkembangan tersebut berpengaruh pada aspek hukum, politik, budaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 55

III. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya. 55 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat, hal ini berdampak pada perubahan aktivitas dalam dunia bisnis. Perubahan tersebut mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gamelan merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah jawa, kemudian alat musik ini digunakan sebagai hiburan seperti acara perkawinan maupun acara-acara

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian terus berlangsung di manapun dan oleh siapapun sebagai pelaku usaha, baik pribadi, badan hukum privat atau publik, bahkan oleh gabungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode adalah suatu bentuk atau cara yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan III. METODE PENELITIAN A. Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologi, sistematis, dan konsisten. Metodologi berarti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara yuridis normatif adalah penelitian hukum yang

III. METODE PENELITIAN. dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara yuridis normatif adalah penelitian hukum yang III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan untuk menjawab penelitian skripsi ini adalah dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara Yuridis

Lebih terperinci

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting untuk kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya sekedar tempat hidup,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena jumlah jemaah haji dan umroh Indonesia yang sangat besar, melibatkan berbagai instansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehadiran Teknologi informasi yang sudah sangat canggih secara cepat telah mengubah cara berperilaku pengguna, media tersebut menciptakan hubungan lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perdagangan merupakan sektor jasa yang menunjang kegiatan ekonomi antar anggota masyarakat dan antar bangsa. Bagi Indonesia dengan ekonominya yang bersifat terbuka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah banyak membantu dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini produk perbankan telah berkembang dengan pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam kehidupan ini manusia selalu dihadapkan dengan dua kejadian yaitu kejadian yang terjadi secara terencana dan kejadian yang muncul secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting di berbagai bidang, antara lain dalam kegiatan masyarakat khususnya di bidang financial, serta kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, jaminan sosial kesehatan sangat diperlukan sebagai sarana penjamin masyarakat Indonesia untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet, jaringan komputer terbesar di dunia pada saat ini digunakan oleh berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu mereka sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian tanah air terus tumbuh, dan transaksi perdagangan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian tanah air terus tumbuh, dan transaksi perdagangan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian tanah air terus tumbuh, dan transaksi perdagangan baik secara tunai maupun kredit terus meningkat. Bagi pembangunan ekonomi Negara, kredit merupakan tulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian dan penegakan hukum yang tepat dapat mencegah dan menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu. Terjadinya peredaran rokok ilegal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi membawa dampak yang signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah membawa kontribusi yang begitu domain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diusahakan atau digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang nyata. perlindungan hukum bagi rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. diusahakan atau digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang nyata. perlindungan hukum bagi rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia, merupakan salah satu sumber utama bagi kelangsungan hidup dan penghidupan bangsa sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan tidak dengan menggunakan uang cash sebagai alat pembayaran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum dan memiliki kepastian hukum serta nominalnya atau merupakan elemen penting pada kehidupan manusia. Perubahan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional memerlukan dan mengharuskan dilakukannya penyesuaian dalam berbagai hal terhadap perkembangan kondisi dan aspirasi masyarakat. Dalam industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bisnis yang sehat, dalam kegiatan bisnis yang sehat terdapat keseimbangan perlindungan hukum antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama bank dalam suatu perekonomian adalah untuk memobilisasi dana masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada penggunaan atau investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dan usaha dana merupakan salah satu sarana penting dalam rangka pembiayaan. Kalangan perbankan selama ini diandalkan sebagai satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pembangunan dan perkembangan Ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Hal tersebut ditandai dengan semakin pesatnya laju perekonomian di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya

BAB I PENDAHULUAN. bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi lalu lintas di jalan raya semakin padat, bahkan bisa dibilang menjadi sumber kekacauan dan tempat yang paling banyak meregang nyawa dengan sia-sia. Kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam rangka. merata di segala bidang, salah satunya adalah bidang ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh dalam tatan perekonomian nasional. peningkatan pembangunan pemerintah maupun bagi pengusaha-pengusaha swasta

BAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh dalam tatan perekonomian nasional. peningkatan pembangunan pemerintah maupun bagi pengusaha-pengusaha swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka diperlukan suatu kebijakan yang mampu mengakomodir

Lebih terperinci

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah ABSTRAK PERTANGGUNGJAWABAN BANK ATAS PENDEBITAN DANA REKENING NASABAH SECARA ELEKTRONIK AKIBAT KESALAHAN SISTEM BANK DAN PERLINDUNGAN NASABAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu

METODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu permasalahan. Dalam melakukan

Lebih terperinci

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap 32 I. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permasalahaan yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komoditas dunia

Lebih terperinci

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN E-CURRENCY DI INDONESIA Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Keamanan Sistem Informasi Dosen :Irawan Afrianto M.T. Disusun Oleh : Kelas : KSI-4 10113076

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan nasional, merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian TCASH (Telkomsel) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 TCASH (Telkomsel) TCASH adalah uang elektronik yang diselenggarakan oleh Telkomsel yang terdaftar dan diawasi oleh Bank Indonesia, Memiliki fungsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada 44 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan

III. METODE PENELITIAN. upaya memahami persoalan dengan tetap berada atau bersandarkan pada lapangan 31 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif

Lebih terperinci

PEMBAYARAN NON TUNAI. Reza Kurniawan. Abstrak.

PEMBAYARAN NON TUNAI. Reza Kurniawan. Abstrak. PEMBAYARAN NON TUNAI Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Kehadiran alat pembayaran non tunai memberikan manfaat peningkatan efisiensi dan produktifitas keuangan yang mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal mula masuknya peseroan terbatas dalam tatanan hukum Indonesia adalah melalui asas konkordasi, yaitu asas yang menyatakan bahwa peraturan yang berlaku di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan keuangan negara secara konstitusional dilakukan oleh suatu badan yang terlepas dari kekuasaan eksekutif, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. masalah. Setelah masalah diketahui maka perlu diadakan pendekatan masalah 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang dipakai untuk mencapai tujuan. Dengan menggunakan metode maka akan menemukan jalan yang baik untuk memecahkan suatu masalah. Setelah masalah diketahui

Lebih terperinci