Apa Hukum Menukar Uang Receh Selain di Bank? Thursday, 16 August :38
|
|
- Ida Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kedatangan Hari Raya Idul Fitri 1433 H tinggal hitungan jari ke depan. Dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Hari raya Idul Fitri atau lazim disebut dengan Lebaran di Indonesia bukan saja menghadirkan fenomena ritus spiritual, tapi juga fenomena budaya dan sosial. Banyak aspek budaya dan sosial yang mengemuka sebelum, selama, dan sesudah Lebaran berlangsung. Salah satunya adalah kebiasan mudik, saling memberi hadiah maupun uang, terutama kepada anak kecil, juga mengadakan silaturahmi dalam bentuk acara Halal bi Halal. Tradisi mudik barangkali tradisi khas masyarakat Indonesia yang jarang ditemui di negara-negara Muslim lainnya di dunia. Begitu pula dengan tradisi Halal bi Halal seusai Lebaran. Terkait dengan tradisi mudik, ada salah satu fenomena unik di Indonesia jelang Lebaran, yakni ramainya orang yang menukarkan uang kertas dengan nominal besar untuk dijadikan uang receh atau uang kertas dengan nominal lebih kecil. Umumnya, pecahan uang yang paling diminati adalah dengan nominal mulai dari Rp10 ribu, Rp5 ribu sampai pecahan uang dengan nominal Rp2 ribu. 1 / 5
2 Uang receh tersebut nantinya dipergunakan untuk menggembirakan anak-anak selama proses silaturahmi dan saling bermaafan di hari Lebaran. Tingginya minat masyarakat akan uang pecahan kecil membuat sejumlah orang yang ingin mengais sejumput keuntungan. Pada beberapa titik keramian seperti di daerah terminal, stasiun, maupun jalan-jalan besar lumrah dijumpai para penjaja uang receh yang melayani jasa penukaran uang. Para pelayan jasa tukar uang itu biasanya mengutip rata-rata Rp10 ribu sebagai imbal jasa dari penukaran uang kertas dengan nominal Rp100 ribu. Penukaran uang semacam itu sesungguhnya telah sejak lama dipraktikkan oleh para kondektur angkutan umum yang biasa menukarkan uang kertas dengan nominal Rp10 ribu untuk mendapatkan uang logam receh sebanyak Rp9 ribu. Kutipan uang sebesar Rp1.000 tersebut sudah sangat dimafhumi oleh para kondektur. Sikap MUI Fenomena penukaran uang receh disikapi lain oleh beberapa Majelis Ulama Indonesia (MUI) di daerah, terutama MUI Jawa Barat (Jabar), MUI Sumatra Barat (Sumbar), dan MUI Jombang. Ketiga lembaga keagamaan tersebut sejak tiga pekan terakhir gencar mengimbau masyarakat agar menghindari penukaran uang di pinggir jalan. Larangan tersebut didasarkan pada praktik penukaran yang diindikasi mengandung riba atau transaksi ekonomi yang haram hukumnya dalam Islam. "Itu termasuk riba yang mengambil keuntungan dari perdagangan yang tidak sah. Sehingga merugikan umat dalam hal ini konsumen," kata Salim Umar, Ketua MUI Jawa Barat Bidang Komisi Fatwa pada Selasa, 7 Agustus 2012, seperti dikutip vivanews.com. Selain praktik ribawi yang dikeluhkan Salim, uang bukanlah alat tukar atau pun komoditi yang boleh diperdagangkan. Dalam hemat Salim, transaksi penukaran dengan mata uang sejenis (rupiah) tidak bisa disamakan dengan transaksi penukaran uang ke mata uang negara lain 2 / 5
3 (perdagangan valuta). "Transaksi penukaran uang receh termasuk riba, karena misalnya satu lembar pecahan sepuluh ribu ditukar hanya dengan sembilan lembar pecahan seribu," tegas Salim Umar. Hal senada juga disampaikan oleh Gusrizal Gazahar, Ketua Bidang fatwa MUI Sumbar. Dimintai keterangan mengenai penukaran uang di pinggir jalan yang semakin marak jelang Lebaran, dia mengatakan bahwa praktik tersebut mengandung unsur riba karena jumlah uang yang ditukarkan dengan uang hasil tukaran tidak sama. "Jika uang ditukar dengan uang yang nilainya sama tetapi salah satu di antara penukarnya kurang atau lebih maka tidak diragukan terdapat unsur riba," kata Gusrizal di Padang, Selasa, 7 Agustus 2012, seperti dikutip kompas.com. Gusrizal juga menambahkan bahwa dalih yang mengatakan bahwa uang kutipan merupakan imbalan jasa tidak dapat diterima. Dikarenakan praktik transaksinya jelas tidak berkeadilan. Dia juga menghimbau agar setiap Muslim meninggalkan transaksi seperti itu karena dilarang oleh agama. Begitu pula pendapat KH Cholil Dahlan, Ketua MUI Jombang, yang mengatakan bahwa penukaran uang di pinggir jalan kental unsur riba sehingga hukumnya haram. Dia menceritakan kisah di dalam hadis yang mengungkap praktik seorang sahabat Nabi yang menukarkan kurma berkualitas jelek sebanyak dua timbangan dengan kurma kualitas bagus sebanyak satu timbangan. Mengetahui hal itu, Nabi Muhammad SAW langsung menegur karena sahabat tersebut telah melakukan praktik riba. Fenomena jasa penukaran uang tersebut tidak jauh beda dengan kisah sahabat nabi yang melakukan penukaran kurma jelek dengan kurma kualitas bagus tadi, kilah KH. Cholil Dahlan, seperti dikutip Tribunnews.com. 3 / 5
4 Respons Bank Indonesia Gusrizal mengapresiasi Bank Indonesia (BI) yang telah menyiapkan infrastruktur untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi penukaran uang pecahan kecil agar terhindar dari riba. BI memang secara proaktif melayani penukaran uang receh di bank maupun layanan bergerak. BI Padang, Sumbar, saja menyediakan uang untuk keperluan Lebaran senilai Rp1,8 triliun. "Uang yang akan ditukar itu mulai pecahan Rp1.000 sampai Rp20 ribu," kata Kasir Senior BI Padang Sumbar Pinto Satiyono, pada Senin, 6 Agustus 2012, seperti dikutip Okezone.com. Untuk kelancaran hal tersebut, BI Padang menggandeng BRI, BRI Syariah, BNI, Bank Mandiri, Bukopin, BTN, BCA, dan Bank Nagari. BI juga melayani nasabah di luar bank atau layanan bergerak. "Jasa pertukaran uang ini disiapkan di komplek Gor H Agus Salim Padang mulai 1-15 Agustus Selain itu disediakan mobil yang melayani jasa penukaran uang tapi mobil tersebut berpindah-pindah tempat," ungkapnya. Selain di Padang, kegitaan serupa juga dilakukan BI di Jakarta, yang dipusatkan di lapangan IRTI Monas antara tanggal 6-12 Agustus Pada hari terakhir, pelayanan ditutup pada pukul WIB. Selain mengadakan pertukaran uang receh, BI juga mengadakan pelaksanaan penukaran e-mo ney. Dalam penukaran uang pada minggu lalu tersebut, turut hadir Deputi Gubernur BI, Ronald Waas. Dalam pelaksanaan semua kegiatan itu, BI tidak mengutip serupiah pun dari uang yang ditukarkan oleh konsumen. Hanya saja, setiap konsumen dibatasi hanya boleh menukar uang hingga Rp5 juta. Tanggapan dan Polemik Sampai detik ini, larangan untuk menukar uang receh di pinggir jalan memang masih sebatas imbauan. MUI pusat maupun pengurus MUI di daerah-daerah baru sebatas mengimbau status haram praktik penukaran uang dengan cara tersebut dan menyarankan agar penukaran 4 / 5
5 dilakukan di bank yang tidak terindikasi riba. Imbauan MUI ditanggapi beragam oleh pengguna jasa maupun penjaja jasa penukaran uang. Anis (50) yang biasa menjajakan jasa penukaran uang di kawasan Jalan Diponegoro Padang, Sumbar, mengaku hanya ingin membantu masyarakat jelang Lebaran. Ia tidak terlalu hirau dengan imbauan MUI. BI sendiri mengaku tidak bisa mengontrol banyaknya para penjual uang yang marak dan mengeruk peluang menjelang Lebaran. Ronald Waas mengungkapkan bahwa tidak ada Undang-Undang (UU) yang melarang hal tersebut. Namun, BI Jabar mendukung imbauan MUI Jabar kepada masyarakat agar meninggalkan praktik menukar uang di jalanan yang sarat riba. Kami setuju dan mendukung sikap atau pernyataan MUI tersebut.kami sendiri sudah melarang aktivitas tersebut dilakukan dijalan-jalan sekitar kantor BI.Masyarakat diharapkan mematuhinya, kata Lucky Fathul, Pimpinan BI Jabar, seperti dikuti hidayatullah.com. Fathul mengimbau agar masyarakat menukarkan uangnya di bank atau kantor BI saja, selain di loket-loket bergerak yang disediakan BI. Menurut Fathul, selain haram, jual beli tersebut juga banyak mudaratnya terutama bagi penukar. Kerugian tersebut antara lain penjual akan menaikan 10% dari uang yang ditukar warga. Kerugian lain yang disebut Fathul adalah kerawanan beredarnya uang palsu atau rusak, di mana BI tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Juga, rentan terjadinya manipulasi uang (kurang hitungan). [AND/dari berbagai sumber] 5 / 5
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Pasar Tengah Tajung Karang Kota Bandar Lampung Pasar Tengah sudah ada sejak tahun 80an, dulunya sebenarnya merupakan pasar Tradisional yang Induknya adalah di
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri
BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional di Indonesia adalah peluang bagi umat islam untuk memanfaatkan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 1980-an muncul pertama kali Lembaga Keuangan Syariah dalam bentuk Lembaga Mikro Keuangan Syariah (LKMS), Bank Syariah pada saat itu belum muncul dikarenakan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK
55 BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK A. Urgensi Penukaran Uang dalam Hukum Islam dan UU No.7 Tahun 2011. Tukar menukar secara istilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rajagrafindo Persada, 2009, hlm.9. http/www.bi.go.id/perbankan/syariah/undang-undang. pada 1 November 2014, 09.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 1970, lembaga keuangan Islam telah berkembang dengan pesat dan menyebar secara luas ke seluruh dunia. Di Indonesia, perkembangan lembaga keuangan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 10/ 33 /PBI/2008 TENTANG PENCABUTAN DAN PENARIKAN DARI PEREDARAN UANG KERTAS PECAHAN 10.000 (SEPULUH RIBU) RUPIAH TAHUN EMISI 1998, 20.000 (DUA PULUH RIBU) RUPIAH TAHUN
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga
BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga Lembaga keuangan syariah sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan syariah di Indonesia, pertama kali dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun 1991. Bank ini pada awal berdirinya diprakarsai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Pada bagian sub bab ini penulis akan menjelaskan maksud dari judul skripsi ini supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman bagi pembaca dalam memahami judul tersebut.
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Shalat Berjamaah Berhadia Dalam Prespektif Masalah Madharat
Mam MAKALAH ISLAM Shalat Berjamaah Berhadia Dalam Prespektif Masalah Madharat 13, februari 2014 Makalah Islam Shalat Berjamaan berhadiah Dalam Prespekif Maslah Madharat Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag (Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari hari. Dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari hari. Dan adapula yang berpendapat bahwa uang merupakan darah nya perekonomian, karena di dalam masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kasmir (2014:17), fungsi uang tidak hanya sebagai alat pembayaran, uang juga dapat sebagai alat yang multi fungsi uang juga bisa digunakan sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa dekade belakangan ini industri perbankan terus berkembang dengan pesatnya, sehingga sektor ini menjadi sektor andalan dalam pengembangan perekonomian daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya UU No.7 tahun 1992 dan UU No.10 tahun 1998 tentang eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Guna untuk mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan mayoritas penduduk yang beragama Islam, Indonesia menjadi pasar yang potensial dalam pengembangan
Lebih terperinciMENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN
MENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 669/XIII Lebaran sebentar lagi tiba. Apakah Anda salah satu dari mereka yang mudik ke kampung halaman Anda? Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada Al Qur an dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank syari ah adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan sejak dikeluarkannya UU No.10 Tahun 1998 yang mengatur dual banking system dalam
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha a. Mengapa harga barang yang ditetapkan tidak sesuai dengan nominal pecahan mata uang yang beredar dalam masyarakat? Sebenarnya faktorfaktor
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2016 PERBANKAN. BI. Rupiah. Pengolahan. Penyelenggara. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5923). PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana
No. 7/30/DPM Jakarta, 25 Juli 2005 SURAT EDARAN Perihal: Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/19/PBI/2005 tanggal 25 Juli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika kita melihat kehidupan duniawi, banyak sekali kegiatan bisnis yang membantu kehidupan manusia untuk melangsungkan hidupnya, sehingga pinjam meminjam menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan kasus yang sangat ditakuti oleh setiap negara di dunia. Hal ini membuat setiap negara berusaha untuk memperkuat ketahanan ekonomi. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan tumbuhnya perbankan yang melakukan sistem dual banking yakni bank umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Potensi ini seharusnya bisa menjadi pasar yang besar bagi industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada satu dekade terakhir ini berdampak pada makin banyaknya bank-bank konvensional untuk ikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang melaju begitu pesat, saat ini muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi kompetitor dari lembaga keuangan konvensional. Bank syariah adalah
Lebih terperinciSURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN
Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 720 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas
Lebih terperinciyang diberikan. Hal ini dimaksudkan agar seluruh jasa yang ditawarkan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa bcrkualitas. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/17/PBI/2008 TENTANG PRODUK BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/17/PBI/2008 TENTANG PRODUK BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan dan kelangsungan
Lebih terperinciPengertian. Dasar Hukum. QS. Al-Baqarah [2] : 275 Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Pengertian ADALAH jual beli barang pda harga asal dengan tembahan keuntungan yanng disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.106, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Rupiah. Pembayaran dan Pengelolaan. Sistem. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5885). PERATURAN BANK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu risiko yang kerap terjadi dan menimpa kehidupan manusia adalah terkait harta benda. Adapun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan yang bebas dari bunga merupakan konsep yang masih relatif baru. Gagasan untuk mendirikan Bank Islam lahir dari keadaan belum adanya kesatuan pendapat dikalangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. didirikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dari tahun ke tahun dirasa semakain pesat, diawali berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1991 yang didirikan oleh Majelis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang akan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan atau mengkonsumsi produk yang ada. Karena pada dasarnya setiap orang tidak pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia perbankan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum tentang keberadaannya, yang merupakan sebuah kebutuhan bagi yang ingin menanamkan modal atau
Lebih terperinciSURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN
Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 739 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 06 Agustus 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia terus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Negara maju maupun negara berkembang terus menunjukkan perubahan dan perkembangannya, seperti
Lebih terperinciSURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN
Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 719 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 28 Juli 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid Humas
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba, Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
Lebih terperinciUANG A. Sejarah Uang
UANG Mata pelajaran : IPS Kelas/Semester : III/1 Standar Kompetensi : 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang 2.5 Mengeal penggunaan uang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal-hal yang besar hingga bagian terkecil dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah Satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara adalah adanya dukungan sistem keuangan yang sehat dan stabil, demikian pula dengan negara Indonesia ini. Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam tidak hanya meliputi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Islam merupakan agama yang bersifat universal dan komprehensif Islam bersifat umum dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Agama islam tidak hanya meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya. Untuk memenuhi kebutuhan, manusia perlu melakukan transaksi jual beli. Uang sebagai alat penukar menjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Analisis Terhadap Praktek Arisan Tembak Pada umumnya arisan yang diketahui oleh masyarakat
Lebih terperinciANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah antrian. Hampir semua orang pernah mengalami masalah antri. Antrian yang terlalu panjang tentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara selalu berkaitan dengan lalu lintas pembayaran uang, dimana industri perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis, yakni sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. syari ah riba dilarang sedangkan jual beli (al bay) dihalalkan. Dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu perbedaan pokok antara perbankan syari ah dengan perbankan konvesional adalah adanya larangan riba (bunga). Bagi perbankan syari ah riba dilarang sedangkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)
Lebih terperinciBAB IV. Setelah dipaparkan pada bab II tentang fatwa Dewan Syariah Nasional dan
BAB IV TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 40/DSN- MUI/X/2003 TERHADAP PENDAPATAN BUNGA DAN PENDAPATAN TIDAK HALAL DALAM KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 314/BL/2007 Setelah
Lebih terperinciBAB III APLIKASI PENYEWAAN MAKAM DELTA PRALOYO DAN DAMPAKNYA
41 BAB III APLIKASI PENYEWAAN MAKAM DELTA PRALOYO DAN DAMPAKNYA A. Gambaran umum lokasi Makam Delta Praloyo 1. Keadaan geografis Delta Praloyo adalah makam umum yang dikelola oleh pemda Sidoarjo yang berbentuk
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/10/PBI/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 6/14/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN, PENGEDARAN, PENCABUTAN DAN PENARIKAN, SERTA PEMUSNAHAN UANG RUPIAH
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.22, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Rupiah. Dimusnahkan. Jumlah. Nilai Nominal. PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/1/PBI/2015 TENTANG JUMLAH DAN NILAI NOMINAL UANG RUPIAH
Lebih terperinciNo. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No. 17/43/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Transaksi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)
67 BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS) 4.1. Aspek Hukum Pelaksanaan Layanan Syariah (Office Channeling) Terkait dengan Penerapan Dual System
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan Indonesia saat ini telah menjadi lebih global dengan adanya dan semakin berkembangnya industri perbankan syariah, yang mana bank syariah lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan praktek ekonomi Islam secara internasional maupun nasional semakin membumi. Perkembangan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Konsep keuangan berbasis syariah islam (Islamic Finance) dewasa ini telah tumbuh secara pesat, diterima secara universal dan diadopsi tidak hanya oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir ini berdampak pada makin banyaknya bank-bank konvensional
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada satu dekade terakhir ini berdampak pada makin banyaknya bank-bank konvensional untuk ikut meramaikan
Lebih terperinciSuasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR
Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR UNAIR NEWS Suasana hangat dan guyub dapat dirasakan di hall lantai satu Kantor Manajemen Universitas Airlangga. Segenap sivitas akademika UNAIR turut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini perkembangan ekonomi Islam mengalami pertumbuhan yang signifikan, hal ini ditandai dengan pesatnya kajian dan publikasi
Lebih terperinciBAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DISKON PEMBELIAN BARANG DALAM TRANSAKSI MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada para pelaku pasar untuk berhati-hati dalam melakukan investasi. Di antara dampak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA A. Analisis Transaksi Derivatif Syariah Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Lebih terperinciFATWA MUI TENTANG TRADING FOREX
FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX Fatwa MUI Tentang Jual Beli Mata Uang (AL-SHARF) Pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh setiap trader di Indonesia : 1. Apakah Trading Forex Haram? 2. Apakah Trading Forex
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syari ah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan manusia, baik ibadah maupun muamalah. Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan Bank Sentral atau Lembaga Negara yang independen berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.12, 2013 EKONOMI. Lembaga. Keuangan. Mikro. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN
Lebih terperinciPENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)
PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten) Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan salah satu bagian dari konsep sistem ekonomi Islam yang lebih luas. Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan usahanya, Lembaga
Lebih terperincidari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Beiakang Masalah Sektor perbankan di Indonesia mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan khususnya perbankan telah menjadi peran utama dalam perekonomian negara di Indonesia. Di Indonesia, perbankan mempunyai pangsa pasar sebesar 80 persen
Lebih terperinciSAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA PADA SEMINAR & BEDAH BUKU BANK INDONESIA
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA PADA SEMINAR & BEDAH BUKU BANK INDONESIA di AAC DAYAN DAWOOD Banda Aceh KAMIS, 15 JUNI 2017 Assalammua laikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang Terhormat, dr. Zaini
Lebih terperinciBAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-2011 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang layak edar. Sementara itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Islam atau bank syariah merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para pakar Islam dalam
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
No. 3/ 10 /DASP Jakarta, 28 Mei 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Jadwal Kliring dan Tanggal Valuta Penyelesaian Akhir, Sistem Penyelenggaraan Kliring Lokal serta Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, perbankan syariah mengalami perkembangan yang signifikan terbukti dari bertambahnya Bank Umum Syariah yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat sebutan Bank bukan hal yang asing lagi, karena Bank merupakan salah satu dari aktivitas ekonomi yang terpenting dan sebagai suatu sistem yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar. Tanpa adanya sistem pemasaran yang banyak bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting dalam dunia bisnis atau wirausaha entah itu berskala besar maupun kecil, menengah, ataupun yang berskala besar. Tanpa
Lebih terperinciBAB VI P E N U T U P. A. Kesimpulan
228 BAB VI P E N U T U P A. Kesimpulan 1. Bunga Bank Konvensional pada zaman sekarang adalah halal, tidak termasuk kategori Riba/haram seperti yang dimaksud dalam Alquran, dengan pertimbangan sebagai berikut
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA 2006-2008 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia berekembangnya bank-bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal dalam
Lebih terperinciRonny Kusnandar ISSN Nomor
TINJAUAN HUKUM TERHADAP PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR) BERKAITAN DENGAN JAMINAN Oleh: Ronny Kusnandar, SH, SpN Dosen tetap STIH Labuhanbatu ABSTRAK Kredit merupakan salah satu program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian, yaitu menyediakan dan menyalurkan dana untuk pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ibadah Haji sesungguhnya menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam. Ibadah ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran dan Sunnah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam
Lebih terperinciOleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti, Utami Puji Lestari. Abstract I. PENDAHULUAN
SIKAP NASABAH BANK KONVENSIONAL TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PASCA FATWA MUI (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto) Oleh: Umi Widyastuti, Nurhayati Indyastuti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan papan tempat buku, sejenis meja tempat penukaran uang, yang digunakan oleh para pemberi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Dimensi baru dalam
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. transaksi menggunakan Rupiah logam sebagai berikut : Rp 1000,00 (seribu Rupiah) dan/atau Rp 1500,00 (seribu lima ratus Rupiah), dan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan berikut : Dari uraian dalam Bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal 1. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat di Kabupaten Sijunjung menolak transaksi menggunakan
Lebih terperinci