PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN"

Transkripsi

1 PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Oleh : DEDEN AHMAD NURUL HAQ NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013 M / 1434 H

2 PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSETS (ROA ) PADA PT. PADA PT. HM SAMPOERNA, Tbk. PERIODE TAHUN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Oleh : DEDEN AHMAD NURUL HAQ NIM PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013 M / 1434

3 ABSTRAK Deden Ahmad Nurul Haq ( ) : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun Perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah komponen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat Return On Assets (ROA). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap tingkat Return on assets (ROA) penelitian ini dilakukan pada PT. HM Sampoerna, Tbk selama periode Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan data time series dengan jumlah sampel 13 yaitu dari tahun Dan adapun jenis data yang dipakai adalah data sekunder. Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dan dari ICMD. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan Uji koefisien determinasi (R 2 ) pada level signifikasi 5% (0,05). Dari hasil penelitian menyimpulkan Perputaran piutang secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA). hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa t hitung < t tabel (-1,072 < 2,2281), dengan nilai sig 0,309 nilai sig lebih besar dari nilai probabilias 0,05, atau (0,309 > 0,05). Meskipun secara parsial perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat return on assets (ROA) namun mempunyai hubungan yang kuat.perputaran persediaan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada PT, HM Sampoerna, Tbk. hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (8,046 > 2,2281 ), dan dilihat dari nilai signifikasi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau (0,000 < 0,05). Perputaran piutang dan perputaran persediaan secara simultan atau secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA). hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian Uji F yang menunjukkan bahwa F hitung > F tabel. ( 36,831 > 2,97 ) dan tingkat signifikasi yang diperoleh dari tingkat signifikasi Uji F sebesar (0,000 < 0,05). Sementara hasil analisis koefisien determinasi (R square) dengan nilai yang berarti 88%, artinya Perputaran Piutang dan Perputaran persediaan mempunyai pengaruh sebesar 88 % terhadap tingkat Return On Asset (ROA) sedangkan sisanya sebesar 12% dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata Kunci : Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Return On Assets (ROA)

4 RIWAYAT HIDUP Deden Ahmad Nurul Haq Dilahirkan Pada Tanggal, Karawang, 06 Juni Putra dari Pasangan Bapak Muhammad Ma mun Nawawi, S.Pd dan Ibu Yati Sumiyati. Anak ke 3 Dari 5 bersaudara diantaranya : Neneng Sri Nurhasanah (kakak pertama), Dedeh Sri Nurussa adah (kakak kedua), Syarif Rahman Hakim, Alm (Adik Pertama), Muhammad Faiz Akbar (Adik Bungsu). Alamat Penulis : Jln Krajan 1 Panyingkiran Rt 01/01 No : 57 Kec, Rawamerta Kab, Karawang, Jawa Barat. Riwayat Pendidikan Penulis : SDN 1 Panyingkiran, ( Tahun ), SMPN 1 Rawamerta ( Tahun ), Pon-Pes Daar El-Qolam - Islamic Boarding School (IPA), Gintung, Jayanti, Tangerang. (Tahun ), UIN Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung - Prodi Manajemen konsentrasi Keuangan ( Tahun ). Organisasi : Anggota ISMI/OSIS (Daar El-Qolam ) Al-Azhar - Arabic Curses, ( Daar El-Qolam ) CEC Central English Curses ( Daar El-Qolam ) ARSI (Anak Remaja Syi ar Islam) ( Daar El-Qolam ) Ta mirul Masjid sebagai sekretaris ( Daar El-Qolam ) HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan ) ( ) Selanjutnya penulis menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2013 dengan menyusun tugas akhir (skripsi) dengan judul : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode tahun dibawah bimbingan Bapak Herry Sutanto, SE.,MM dan Ibu Dewi Kurniasari, SE.,M.Si.

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : 1. Hidup adalah permainan, mainkan duniamu! jangan dunia memainkanmu. 2. Hiduplah dengan mimpi, tapi jangan hidup dalam mimpi. 3. Jadilah pelopor jangan jadi pengekor. PERSEMBAHAN : skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ayahanda tersayang, Muhammad Ma mun Nawawi, S.Ag. dan Ibunda tersayang, Yati Sumiyati yang tak pernah lelah untuk mendo akan penulis dan yang telah bersusah payah untuk menjadikan penulis menjadi manusia yang berguna bagi bangsa, agama dan keluarga. 2. Kakak-kakakku tercinta : Neneng Sri nurhasanah dan dedeh sri nurussa adah yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis untuk menjadi orang yang sukses. 3. Teman-temanku tercinta yang selalu memberikan motivasi,semangat,bantuandan menjadikan harihariku penuh dengan warna.

6 KATA PENGANTAR Assalamualaikun Wr, Wb Tiada kata yang pantas diucapkan selain puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat-nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada uswatun hasanah Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan rahmatan lil alamin. Adapun penulisan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk Periode tahun Ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program memperoleh studi stara (S-1) jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak terdapat kendala yang harus dilalui dan dijalani oleh penulis. Dukungan moril dan bimbingan sangat dibutuhkan dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.oleh karenaitu berkat bantuan dan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penyusunan skripsi ini bias terselesaikan dengan lancer dan tepat waktu. Skripsi ini juga penulis mempersembahkan terutama buat keluargaku tercinta yang Insya Allah selalu dalam lindungan Allah SWT khususnya Ayahanda tercinta Muhammad Ma mun Nawawi, S.Pd dan ibunda Yati Sumiyati yang tak pernah lelah menguntaikan do a serta selalu memberikan ketulusan kasih dan sayangnya, pengorbanan dan keikhlasan dalam menuntun langkah saya untuk

7 melalui semua proses kehidupan. Terima kasih banyak Ayahanda dan ibunda tersayang, meski rasa terimakasih yang saya ucapkan tak kan membalas semua perjuangan Ayahanda dan ibunda dalam membesarkan saya. Saya berharap ayah dan ibu selalu memberikan restu hingga saya meraih kesuksesan didunia dan akhirat kelak dan memberikan kebahagiaan kepada ayah dan ibu, Amin. Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak Untuk itu dengan penuh rasa hormat, penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucapan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada : 1. Bapak Dr. Sahya Anggara, Drs, Msi selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung beserta jajarannya. 2. Bapak Heri Sutanto, SE.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen beserta jajarannya dan sekaligus selaku Pembingbing 1 yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dewi Kurniasari SE.,M.Si selaku Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan juga pengarahannya selama menyusun skripsi ini.

8 4. Ibu Yulia Fithriyani Rahmah Sp.,ME, selaku Sekretaris Jurusan manajemen beserta jajarannya. 5. Bapak Setia Mulyawan SE,MM selaku dosen Analisis Laporan Keuangan sekaligus penguji seminar proposal yang telah banyak membantu masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi. 6. Bapak Muhammad Zaky, SE.,Msi. Selaku penguji seminar proposal terimakasih atas masukannya. 7. Seluruh staf dan karyawan Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Manajemen dan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 8. Terima kasih banyak kepada kakak-kakakku tercinta Neneng Sri Nurhasanah, dan Dedeh Sri Nurussa adah, Abdilah Hamidi, dan Nanang Abdul Hanan yang telah memberikan dukungan moril serta meteril serta yang selalu mendukung dan mendo akan adiknya, serta memberikan ketulusan kasih dan sayangnya. 9. Adik ku tercinta Alm Syarif Rahman Hakim, Muhammad Faiz akbar dan keponakan-keponakanku tercinta Maritza Atifha Hamidi dan Zihan Alicia Hamidi, Azka. yang selalu memberikan hari hariku tersenyum, semoga kalian menjadi anak-anak yang sholeh dan solehah dan berbakti kepada orang tua, Amin 10. Ade Ai Nurlaela yang kk sayangi dan cintai yang selalu mendo akan serta memberikan dukungan semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan, Aminn.

9 11. My Best Friend :, Aryanto, Bang Offay, Aryanto, Aditias Maqbul, Handry Lumban Purba Dimas jatmiko, indra rukmana,azis sauri terima kasih atas Do a dan dukungannya. 12. N nenk Syifa Fauziah teima kasih atas do a serta dukungannya. 13. Teman-temanku tercinta di manajemen Angkatan 2008 Yang tidak akan pernah aku lupakan kususnya Manajemen A 14. Sabahat-sahabatku tercinta di KKN 149 ( Rianny Lestari, Risma, Rini, Iif, Nita,Sari, bang offay, azis, Udhay, Cepi, Meidi ) saya akan merindukan suasana KKN dilembang yang begitu bnyak kenangan.. kalian adalah keluargaku. 15. Semua pihak yang tidak tercantum. Kalian yang saya kenal yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun dari semua pihak, dan semoga skripsi ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum, Wr,Wb Bandung, Agustus 2013 Penulis

10 DAFTAR ISI Abstrak... i Riwayat Hidup... ii Kata Pengantar.... iii Daftar Isi.... vii Daftar Tabel.... xi Daftar Grafik.... xiii Daftar Gambar.... xiv Daftar Rumus.... xv Daftar Lampiran.... xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian ManfaatPenelitian Kerangka Pemikiran Hipotesis BAB II TINJAUAN PUSTAKA Piutang Pengertian Piutang Faktor-Faktor Yang mempengaruhi besar kecilnya piutang Biaya Atas Piutang Variabel-variabel Penting Dalam Piutang Penyebab Turunnya Rasio Perputaran Piutang Perputaran Piutang Rasio Perputaran Piutang Pengertian Penjualan Transaksi Penyesuaian Penjualan Persentase Penjualan Persediaan Pengertian Persediaan Jenis Persediaan Biaya Atas Persediaan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persediaan Sistem Pencatatan Persediaan Metode penilaian perediaan

11 2.3.7 Perputaran Persediaan Harga Pokok Penjualan Rentabilitas Pengertian Rentabilitas Rasio Pengukuran Rentabilitas Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas Rasio-rasio Profitabilitas Return On Assets (ROA) Aktiva Lancar Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Penelitian Terahulu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Poulasi dan Sampel Populasi Sampel Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Operasional Variabel Teknik Pengolahan Data Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Uji Multikoliearitas Uji Auto Korelasi Uji Heterokedastitas Regresi Linier Berganda Uji Secara Parsial (Uji t) Uji Secara Simultan (Uji F) Uji Koefisien Determinasi (R2) Analisis Korelasi Jadwal dan tempat

12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum dan Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Visi dan Misi PT. HM Sampoerna, Tbk Stuktur Organisasi Tata Kelola Perusahaan Deskripsi Analisis Data Variabel Penelitian Deskripsi Perputaran Piutang Deskripsi Perputaran Persediaan Return On Assets (ROA) Dinamika Pergerakan Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Analisis Regresi Berganda Hasil Analisis Transformasi Regresi Uji Secara Parsial ( Uji t ) Uji secara Simultan ( Uji F ) Koefisien Determinasi R Korelasi Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh (X 1 ) Perputaran Piutang terhadap (Y) Retun On Assets (ROA) Pengaruh Perputaran Persediaan(X 1 ) terhadap (Y) Return On Assets (ROA) Pengaruh (X1) Perputara Piutang dan (X2) Perputaran Persediaan terhadap (Y) Return On Assets (ROA)

13 BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.10 Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel...58 Tabel 3.7 Jadwal Penelitian Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptive Statistic Tabel Perkembangan Perputaran Piutang Tabel Perkembangan Perputaran Persediaan Tabel Perkembangan Return On Assets (ROA) Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tabel : Uji Multikolinieritas Tabel :4.4.3 Uji Heteroskedastisitas Tabel : Uji Autokorelasi Tabel Hasil Output SPSS Dengan Analisis Regresi Linier Berganda Tabel Uji Secara Parsial (Uji t) Tabel Uji Secara Simultan (Uji F) Tabel Koefisien Determinan (Uji R 2 ) Tabel Korelasi Perputaran Piutang terhadaptingkat Return On Assets (ROA) Tabel Korelasi Perputaran Persediaan terhadaptingkat Return On Assets (ROA)

15 Tabel Korelasi Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadaptingkat Return On Assets (ROA)

16 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 Return On Asset (ROA) Grafik Pergerakan Perputaran Piutang Grafik Pergerakan Perputaran Persediaan Grafik Pergerakan Return On Assets (ROA) 91 Grafik Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) Grafik Perputaran Persediaan Terhadap Return On Assets (ROA) Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual

17 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.2 Gambar Penjualan dengan kredit (Piutang)...25 Hasil Uji t pengaruh perputaran piutang terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho Gambar Hasil Uji t pengaruh perputaran persediaan terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho Gambar Hasil Uji F pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap return On Asset (ROA) Daerah penerimaan dan penolakan Ho...107

18 DAFTAR RUMUS Halaman Rumus 1 Perputaran Piutang Rumus 2 Rata- rata Piutang Rumus 3 Perputaran Persediaan Rumus 4 Rata-rata Persediaan Rumus 5 Net Profit Margin (NPM) Rumus 6 Gross Profit Margin (GPM) Rumus 7 Return On Asset ( ROA) Rumus 8 Regresi Linier Berganda Rumus 9 t hitung Rumus 10 F hitung

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Analisis Return On Asset (ROA) Lampiran 2 : Grafik Analisis Return On Assets (ROA) Lampiran 3 : Perkembangan Perputaran Piutang Lampiran 4 : Pergerakan Perputaran Kas Lampiran 5 : Perkembangan Perputaran Persediaan Lampiran 6 : Pergerakan Perputaran Persediaan Lampiran 7 :Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 8 : Pergerakan Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 9 : Perkembangan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 10: Pergerakan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 11: Pergerakan Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 9 : Perkembangan Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 12 : Pergerakan Perputaran Piutang terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 13: Hasil Analisis Deskriftive Statistic Lampiran 14: Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Statistik F

20 Lampiran 15 : Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Statistik t Lampiran 16 : Pengaruh perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Uji Determinasi R2 Lampiran 17 : Analisis Transformasi Regresi Lampiran 18 : Korelasi Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 19 : Korelasi Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) Lampiran 20 : Korelasi Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) Lampiran 20 : Struktur Organisasi Lampiran 21 : Laporan Keuangan PT. HM Sampoerna,Tbk. Lampiran 22 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Lampiran 23 : Lembar Bimbingan

21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi dan semakin pentingnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol. Pada hakekatnya masalah modal kerja dalam suatu perusahaan merupakan persoalan yang tidak akan pernah berakhir, mengingat bahwa masalah modal tersebut mengandung begitu banyak aspek. Modal kerja merupakan kelebihan dari aktiva lancar terhadap hutang lancar, dalam suatu perusahaan penggunaanya sangat penting bagi penganalisa extern maupun intern, selain digunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari. modal kerja menunjukan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka pendek. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan dapat beroperasi seekonomis mungkin sehingga perusahaan tdak mengalami kesulitan akibat adanya krisis atau kekacauan keuangan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena menyianyiakan keuntungan. Modal kerja dalam suatu perusahaan adalah sejumlah dana yang harus berputar secara tetap atau permanen. Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menyenangkan para kreditor jangka pendek karena mereka memperoleh

22 kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit. Didalam perusahaan yang tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali ke bentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun ada kalanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat perusahaan kekurangan modal kerja sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tinggkat perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak dimanfaatkan dalam operasi perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat penjualan yang rendah. Dari uraian tersebut kita dapat mengambil suatu pegangan bahwa modal kerja yang sifatnya permanen sebaiknya dibiayai dengan menggunakan kredit jangka panjang sedangkan modal kerja yang berubah-ubah dibiayai dengan kredit jangka pendek. Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh laba yang diperolehnya. Jika perusahaan terus-menerus rugi dalam menjalankan usahanya, akan menyebabkan perusahaan bangkrut dan artinya perusahaan tidak mampu bertahan hidup. Akan tetapi, apabila perusahaan memperoleh laba bersih yang tinggi maka perusahaan akan tetap bertahan dan mengembangkan perusahaannya. Laba bersih yang diperoleh perusahaan dapat dilihat dari tingkat rentabilitas perusahaan itu sendiri. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut (Riyanto, 2001:35). Dengan katalain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

23 laba selama periode tertentu. Akan tetapi, bagi perusahaan pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja belum tentu meupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi suatu perusahaan baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain adalah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya. Rentabilitas erat kaitannya dengan penggunaan modal dalam perusahaan. Masalah permodalan merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional suatu perusahaan. Modal yang digunakan untuk kegiatan usaha ini disebut modal kerja. Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh periode perputaran masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputaran. Lamanya periode perputaran tergantung sifat atau kegiatan operasi suatu perusahaan, lama atau cepatnya perputaran ini juga akan menentukan besar atau kecilnya kebutuhan modal kerja. Perputaran modal kerja diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga modal kerja yang ditanamkan cepat kembali. Perputaran modal kerja yang rendah bisa disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan, perputaran piutang dan saldo

24 kas yang terlalu besar (Munawir, 2001 : 80). Komponen modal kerja tersebut adalah kas dan bank, piutang dan persediaan. Piutang merupakan pos penting dalam suatu perusahaan karena merupakan bagian aktiva lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Artinya piutang dapat dijadikan (dikonversikan) menjadi kas dengan segera dimana jakangka waktu paling lama satu tahun. Semakin tinggi probabilitas piutang dapat diterima pada waktunya. Semakin dapat dijadikan jaminan bagi pembayaran kas yang telah dijadwalkan. Seberapa cepat piutang dikonversikan menjadi kas dalam jangka waktu satu tahun disebut dengan perputaran piutang. Perputaran piutang akan menentukan besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi operasi perusahaan secara tidak langsung yang berdampak pada tingkat perolehan keuntungan perusahaan yang bersangkutan.semakin tinggi perputaran piutang maka semakin tinggi pula Return On Assets (ROA) nya. Persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta mendistribusikannya kepadapara pelanggan. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan yang kemudian bertransformasi menjadi kas atau piutang.

25 Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan. Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, semakin kecil pula perolehan labanya. Tingginya tingkat perputaran persediaan menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga semakin cepat pula bagi perusahaan dalam memperoleh dana baik dalam bentuk uangtunai (Kas) ataupun piutang. Dana yang diperoleh tersebut kemudian dapat digunakan untuk pembiayaan aktiva lancar perusahaan sehingga akan menunjukan kondisi perusahaan yang baik. Perputaran piutang dan persediaan digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang dan persediaan secara efisien. Perputaran piutang menunjukkan kecepatan pelunasan piutang menjadi kas kembali. Sedangkan perputaran persediaan menunjukkan kecepatan digantinya persediaan barang dagangan melalui penjualan, baik secara tunai maupun kredit. Dengan demikian makin tinggi perputaran piutang dan persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan. Akibatnya, laba yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya. Banyaknya laba yang diterima ini akan menaikkan tingkat return on assets (ROA). Namun kenyataannya, pada beberapa perusahaan tak jarang terjadi Return on assets (ROA) perusahaan semakin rendah ketika perputaran piutang meningkat. Demikian juga dengan persediaan walaupun perputaran persediaan semakin tinggi, return on assets (ROA) perusahaan malah semakin rendah. Hal ini berarti sudah tidak sesuai dengan teori yang ada.

26 Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akan menyenangkan kreditor jangka pendek karena mereka memperoleh kepastian bahwa modal kerja berputar dengan kecepatan yang tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit. Dalam perusahaan tingkat perputaran modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah modal yang cukup dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali kebentuk semula yaitu kas dan piutang. Namun ada kalanya perputaran modal kerja yang tinggi akibat perusahaan kekurangan modal kerja sedangkan tingkat penjualan dalam perusahaan tersebut tinggi. Sedangkan tingkat perputaran modal kerja yang rendah disebabkan karena banyaknya dana yang tidak dimanfaatkan dalam operasi perusahaan secara efektif dan efisien dengan tingkat penjualan yang rendah. Rentabilitas suatu persahaan dapat diukur dengan rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas didapat dengan membandingkan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Rasio rentabilitas yang dipakai dalam penelitian in adalah Return On Assets ( ROA ). untuk dapat mencapai return on assets (ROA) yang maksimal dari suatu perusahaan tidak lepas dari pengelolaan modal kerja. Tingkat perputaran piutang dan persediaan yang tinggi menunjukan bahwa perusahaan dapat memaksimalkan rentabilitasnya. Perusahaan rokok merupakan perusahaan yang memiliki konsumen yang banyak diindonesia. Setiap tahun, perusahaan selalu berlomba untuk mengeluarkan inovasi baru dari produk-produknya untuk memuaskan pelanggan. Bebarapa perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memberikan return on assets (ROA) dengan jumlah yang berbeda-beda setiap tahunnya.

27 Khususnya pada perusahaan PT. HM sampoerna, Tbk. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat tabel di bawah ini : Tabel 1.1 Return On Assets (ROA) PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun Tahun ROA Grafik 1.1 Return On Assets (ROA) PT. HM Sampoerna, Tbk. Periode Tahun ROA Sumber : Laporan Keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. (Data diolah kembali oleh peneliti) Fenomena yang terjadi adalah ada kalanya saat perputaran piutang dan perputaran persediaan meningkat, laba yang diperoleh perusahaan justru lebih kecil dari tahun sebelumnya. Dan perusahaan dengan tingkat perputaran piutang dan persediaan yang tinggi belum tentu menghasilkan Return On Assets (ROA)

28 yang tinggi. Berdasarkan fenomena tersebut perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan pihak manajemen dalam menetapkan besarnya laba yang diperoleh. Ada banyak faktor yang mempengaruhi return on assets (ROA) perusahaan seperti perputaran aktiva tetap, faktor pengawasan, ketentuan dari pemerintah dan faktorlainnya. Hubungan perputaran modal kerja dengan return on assets (ROA) adalah dengan komposisi perputaran modal kerja yaitu perputran piutang dan perputaran persediaan yang tepat akan berpengaruh kepada tingkat return on assets (ROA) Tingkat return on assets (ROA) yang rendah bila dihubungkan dengan perputaran piutang dan perputaran persediaan dapat menunjukkan kemungkinan perusahaan tersebut mengalami penurunan. Sehingga untuk menghindari itu, diharapkan komposisi modal kerja yang tepat akan berpengaruh pada tingkat return on assets (ROA), dimana perusahaan yang dikatakan tinggi return on assets (ROA) berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Akan tetapi dengan modal kerja yang tinggi belum tentu perusahaan akan mendapatkan return on assets (ROA) yang tinggi pula (Munawir, 2000:87). Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perputaran modal kerja dengan komponen Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Return on Assets (ROA) dengan judul penelitian Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap tingkat Return On Assets (ROA) Pada PT. HM. Sampoerna, Tbk. Periode Tahun

29 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets ( ROA ) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Pada tahun 2000 sampai Yaitu bagaimana cara perusahaan dalam mengelola piutang dan pesediaannya dari tahun ke tahun apakah mengalami kenaikan atau penurunan. 1.3 Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diambil permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini diantaranya : 1. Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tahun ? 2. Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun ? 3. Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun ? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis setelah dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh perputaran piutang terhadap

30 Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun ? 2. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun ? 3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. HM Sampoerna, Tbk. Tbk. Tahun ? 1.5 Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat berbagai pihak, diantaranya : 1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan didalam menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam bidang akuntansi keuangan dan pasar modal, khususnya tentang perputaran modal kerja dan implikasinya terhadap pengembalian modal return on assets (ROA). 2. Bagi perusahaan, mampu memberikan informasi sebagai bahan referensi kaitannya dalam perputaran modal kerja khususnya peputran piutang dan perputaran persediaan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan, selain itu sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam melakukan kebijakan yang akan dijadikan sebagai pengambilan keputusan dimasa yang akan datang. 3. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya didalam melakukan penelitian lanjutan.

31 1.6 Kerangka Pemikiran Perputaran Piutang adalah sebagai bagian dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerjadalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran,berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. ( Bambang Riyanto, 2008:90). Menurut bambang Riyanto, tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivales) pada periode tersebut. Perputaran Persediaan adalah Persediaan merupakan elemen utama dari modal kerja yang berupa aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Menurut Riyanto (2008:70). Menurut Munawir (2007 : 77) Turn Over Persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki perusahaan. Return On Assets (ROA) adalah : Menurut Bambang Riyanto (2008 : 35) mangatakan bahwa Return On Assets suatu perusahaan merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain Return On Assets adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

32 Menurut Kasmir (2011 : 201) menyatakan bahwa Return on Inestment (ROI) atau Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Menurut Munawir (2007: 89) menyatakan bahwa ROI itu sendiri adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksud untuk mengatur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk oprasinya perusahaan untuk mengahasilkan keuntungan. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari oprasinya perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net oprasting asset ) Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel terikat. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis dan hasil penelitian terdahulu yang memberikan kesimpulan bahwa ada pengaruh perputaran piutang usaha dan perputaran persediaan terhadap tingkat rentabilitas perusahaan, maka dapat dibuat kerangka konseptual atas penelitian ini seperti yang digambarkan berikut ini :

33 Gambar 1.6 Kerangka Pemikiran Perputaran Piutang ( X1) Perputaran Persediaan (X2) Rentabilitas Ekonomis/Return On Assets ( ROA) ( Y) Keterangan : Variabel Bebas ( X1 ) : Perputaran Piutang Variabel Bebas ( X2 ) : Perputaran Persediaan Variabel Terikat ( Y ) : Rentabilitas Ekonomis ( ROA ) Perputaran piutang yaitu peredaran dana yang menunjukan beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang menjadi kas, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti pengembalian dana yang tertanam dalam piutang berlangsung secara cepat sehingga resiko kerugian piutang dapat diminimalkan. Kas yang kembali tersebut dapat digunakan kembali untuk penjualan kredit atau pemberian pinjaman kembali sehingga kredit yang diberikan menjadi tinggi. Pada tingkat perputaran piutang yang tinggi maka piutang yang kembali menjadi kas dapat digunakan lagi sehingga operasional perusahaan tidak terganggu.dengan demikian pada tingkat perputaran piutang yang tinggi, dapat menghasilkan jasa pinjaman yang diterima dalam jumlah yang tinggiserta dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan, sehingga laba bersih yang diterima akan tinggi jumlahnya. Tingginya laba akan berpengaruh juga terhadap tingkat return on assets (ROA). Dengan demikian apabila tingkat perputaran piutang yang tinggi maka akan mengakibatkan tingkat return on assets (ROA) perusahaan

34 meningkat. berikut : Adapun Ayat Al-Qur an yang menjelaskan tentang Piutang adalah sebagai Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanahnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al-Baqarah : 283) Perputaran persediaan merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka akan semakin cepat pula kembalinya dana yang tertanam pada persediaan. Dengan demikian resiko serta biaya persediaan dapat diminimalkan. Pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi berarti akan terjadi pula tingkat penjualan yangtinggi.dengan demikian pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi dapat mengakibatkan penekanan pada biaya atau resiko yang ditanggung dan menghasilkan volume penjualan tinggi. Akibatnya, laba yang diterima akan mengalami peningkatan. Peningkatan laba yang diterima akan

35 menaikan tingkat rentabilitas ekonomi. Dengan demikian tingkat perputaran persediaan yang tinggi akan mengakibatkan tingkat rentabilitas perusahaan meningkat. Jadi, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap tingkat rentabilitas perusahaan. 1.7 Hipotesis Sugiyono (2008: 93) mengemukakan pengertian hipotesis sebagai berikut: Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada faktafakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dikatakan dalam hipotesis merupakan jawaban sementara yang jawabanya belum final karena harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian. Berdasarkan indentifikasi permasalahan yang telah diuraikan pada bagian Atas, maka penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H o : Perputaran Piutang (X1) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) Ha : Perputaran Piutang (X1) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H o : Perputaan Persediaan (X2) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H a : Perputaan Persediaan (X2) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y)

36 H o : Perputaran Piutang (X1) dan Perputaran Persediaan (X2) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y) H a : Perputaran Piutang (X1) dan Perputaran Persediaan (X2) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) (Y)

37 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang Pengertian Piutang Piutang adalah merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan kelonggaran-kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan menurut Soemarso (2007:338). Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Transaksi paling umum yang menyebabkan munculnya piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Menurut Smith (2005 : 286) Piutang dapat didefenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Namun untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diterapkan sebagai klaim yang diharapkan dapat diselesaikan

38 melalui penerimaan kas. Selain itu juga menurut Smith (2005 : 286) Setiap penjualan yang terjadi secara kredit, maka secara langsung akan menyebabkan munculnya piutang bagi perusahaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Piutang Perputaran piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit, sehingga didalam usaha pengendalian piutang dilakukan oleh perusahaan adalah melalui kebijaksanaan kredit yaitu harus memperhatikan tentang besarnya kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan terhadap hasil produksinya. Menurut Riyanto (2002:85) ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang, yaitu: a. Volume Penjualan Kredit Makin besar volume penjualan kredit yang dilakukan, makin besar pula investasi yang ditanamkan dalam piutang. Semakin besarnya volume penjualan kredit tiap tahunnyaberarti perusahaan itu harus menyediakan investasi lebih besar lagi dalam piutang. Makin besar jumlah piutang berarti semakin besar resikonya, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitasnya.

39 b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayar penjualan kredit dapat bersipat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada profitabilitasnya. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya. c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit Pembatasan kredit juga harus ditetapkan oleh perusahaan dalam memberikan kredit. Makin tinggi pembatasan kredit yang ditetapkan bagi masing-masing langganan, berarti semakin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. d. Kebijakan Dalam Mengumpulkan Piutang Kebijakan pengumpulan piutang oleh perusahaan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Apabila perusahaan menerapkan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara aktif, artinya perusahaan melakukan penagihan sendiri, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun hal ini berbeda jika perusahaan menerapkan pengumpulan piutang secara pasif, maka investasi yang ditanamkan dalam piutang akan lebih besar.

40 e. Kebiasaan Membayar dari Para Pelanggan Kebiasaan membayar ini menyangkut pemenfaatan discount period oleh pelanggan, artinya semakin langganan ini memanfaatkan discount period, semakin kecil investasi yang ditanamkan dalam piutang. Piutang usaha dapat diklasifikasikan sebagai piutang lancar (piutang jangka Pendek) dan piutang tidak lancar (piutang jangka panjang). Piutang lancar (current receivable) diharapkan akan tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi berjalan. Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar (non current receivable). Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca sebagai piutang dagang atau non dagang. 1. Piutang dagang (trade receivable) Piutang dagang adalah jumlah terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang ini dapat dibagi menjadi piutang usaha dan wesel tagih. a. Piutang usaha ( account receivable) Piutang usaha berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan biasanya dapat ditagih dalam waktu hari. Biasanya piutang usaha tidak melibatkan bunga, meskipun pembayaran bungaatau biaya jasa dapat saja ditambahkanbilamana pembayarannya tidak dilakukan dalam periode tertentu. Dalam melakukan penjualan kredit, peruahaan biasanyamenawarkan diskon sebagai syarat pembayaran, biasanya 2/10, n/30. Iniberarti pelanggan diberikan diskon tunai 2% apabila

41 membayar dalam 10 hari dari hari penjualan, bila tidak maka pelanggan harus membayar penuh dalam kurun waktu 30 hari. b. Wesel tagih (notes receivable) Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uangtertentupada tanggal tertentu dimasa depan.weseltagih dapat berasal dari penjualan,pembayaran atau transaksi lainnya. Wesel tagih bisa bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Wesel tagih dapat digolongkan dalam 2 jenis,yaitu : 1) Wesel tagih berbunga (interest bearing notes) Wesel tagih berbunga ditulis sebagai perjanjian untuk membayar pokok atau jumlah nominal dan ditambahh dengan bungayangterhutang pada tingkat khusus. 2) Wesel tagih tanpa bunga ( not interest bearing note ) Pada wesel tagih tanpa bunga tidak dicantmkan persen bunga, tetapi jumlah nominalnya meliputi beban bunga. 2. Piutang non dagang ( nontrade receivable) Piutang non dagang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu. Karena sifatnya yang unik, piutang non dagang umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan sebagai pos terpisah dalam neraca.

42 2.1.3 Biaya atas Piutang Dengan dilaksanakannya penjualan secara kredit yang kemudian menimbulkan terjadinya piutang, maka perusahaan sebenarnya menanggung resiko akibat piutang tersebut. Resiko akibat piutang adalah berupa biaya-biaya yang tentu saja akan mengurangi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Biaya-biaya tersebut adalah berupa : 1. Biaya penghapusan piutang 2. Biaya pengumpulan piutang 3. Biaya administrasi 4. Biaya sumber dana Dengan adanya biaya yang ditimbulkan tersebut, maka piutang harus dikelola dengan baik, sehingga biaya-biaya yang ditimbulkan oleh piutang tersebut dapat diminimalkan. Beberapa kebijakan yang perlu diambil adalah penyaringan para pelanggan dan menaikkan perputaran piutang. Menurut Riyanto (2001 : 85-87) besar kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Volume penjualan kredit. Makin besar jumlah penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya makin kecil jumlah penjualan kredit dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang.

43 2. Syarat pembayaran bagi penjualan kredit. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya dan sebaiknya semakin pendek batas waktu pembayaran kredit berarti semakin kecil besarnya jumlah piutang. 3. Ketentuan tentang batas penjualan kredit. Apabila batas maksimal volume penjualan kredit ditetapkan dalam jumlah yang relatif besar maka besarnya piutang juga semakin besar. 4. Kebiasaan membayar para pelanggan kredit. Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan kredit mundur dari waktu yang dipersyaratkan maka besarnya jumlah piutang relatif besar. 5. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan. Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif dan pelanggan melunasinya maka besarnya jumlah piutang relatif kecil, tetapi apabila kegiatan penagihan piutang bersifat pasif maka besarnya jumlah piutang relatif besar Variabel-Variabel Penting Dalam Piutang Ada beberapa variabel penting yang terkait dengan piutang. Beberapa variabel penting tersebut akan dijelaskan dibawah ini. a. Standar kredit Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang diberi kredit dan berapa jumlah yang dapat diberikan.

44 b. Persyaratan kredit Adapun yang dimaksud dengan persyaratan kredit adalah kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan. Menurut Syamsudin (2000:2006), Persyaratan kredit meliputi tiga hal yaitu : potongan tunai, periode potongan tunai, dan periode kredit. c. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang Kebijakan kredit ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan dan pengumpulan piutang berdasarkan pada umur piutang yang telah ditetapkan sebelumnya. Kebijakan penagihan piutang menurut Sundjaja dan Barlian (2007:252) adalah sekumpulan prosedur penagihan suatu piutang dagang pada saat jatuh tempo Penyebab Turunnya Rasio Perputaran Piutang Makin tinggi perputaran piutang menunjukan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah, sebaiknya apabila rasio perputaran piutang semakin rendah maka akan terjadi over investment. Penurunan rasio perputaran piutang menurut S. Munawir (2007:75) dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagaiberikut : 1. Turunnya penjualan dan naiknya piutang 2. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjualan dalam jumlah lebih besar 3. Naikya penjualan diikuti oleh naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar

45 4. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap 5. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah Penurunan rasio perputaran piutang juga dapat disebabkan karena bagian kredit dan penagihan yang tidak bekerja dengan efektif atau mungkin karena ada perubahan dalam kebijakan pemberian kredit Perputaran Piutang Perputaran piutang sebagai bagian dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerjadalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran,berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini bahwa tingkatperputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. ( Bambang Riyanto, 2008:90). Gambar 2.2 Penjualan dengan kredit (Piutang) Kas 1 barang Piutang Kas 2 Pembelian Penjualan Penerimaan Uang Sumber : Bambang Riyanto (2008:62) Menurut bambang Riyanto, tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivales) pada periode tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi dan semakin pentingnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

BAB II LANDASAN TEORI. luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa. BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1. Pengertian Piutang Menurut Skousen (2005 : 286), Piutang dapat di defenisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2012) pada PT. Gajah Tunggal Tbk bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang Piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut pembayaran kepada pihak lain, yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang. Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Piutang Karena berbentuk penjualan kredit maka ada resiko yang tidak tertagih atau gagal bayar, maka dari itu perlu yang namanya manajemen piutang. Manajemen piutang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI )

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI ) PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI 2010-2015) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang Piutang juga merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Piutang Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta menarik pelanggan baru adalah dengan melakukan penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, profit atau laba. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan upaya inovatif yang berkesinambungan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan tentu bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERNYATAAN PROGRAM SARJANA ABSTRAK... iii ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iv v ix xiv xvi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD & BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD & BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD & BAVERAGE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh : ZULMI NISFAN NUGROHO 0613015019 / FE / EA FAKULTAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Pengaruh Quick Ratio dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode Tahun

KATA PENGANTAR Pengaruh Quick Ratio dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT.Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Periode Tahun KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh perputaran modal kerja (X 1

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Klassifikasi Piutang. mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Piutang Usaha 2.1.1. Pengertian dan Klassifikasi Piutang Penjualan kredit merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut IAI (2009:Butir 16.2) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan. BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Piutang (Accounts Receivable) Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Penjualan kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Kepada Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PT. TRIKARYA CEMERLANG

PENGARUH EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PT. TRIKARYA CEMERLANG PENGARUH EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PT. TRIKARYA CEMERLANG Nama : Reni Susanti NPM : 25209874 Jurusan : AKUNTANSI Pembimbing : : BUDI SANTOSO, SE.,MM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) ( Studi Kasus Pada Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2008-2012

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI KABUPATEN SRAGEN PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI KABUPATEN SRAGEN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada dasarnya manajemen modal kerja merupakan bentuk dari pengelolaan terhadap aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan dengan tujuan agar tercapainya keseimbangan antara laba dan resiko sehingga

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian pada bagian pengolahan data, pengujian hipotesis serta pembahasan dibagian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perputaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

3. Bapak Dr. H. Herry Achmad Buchory, Drs., SE., MM., selaku Wakil Ketua 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) EKUITAS, Dosen Wali, Dosen

3. Bapak Dr. H. Herry Achmad Buchory, Drs., SE., MM., selaku Wakil Ketua 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) EKUITAS, Dosen Wali, Dosen 3. Bapak Dr. H. Herry Achmad Buchory, Drs., SE., MM., selaku Wakil Ketua 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) EKUITAS, Dosen Wali, Dosen Konsentrasi, Dosen Seminar dan selaku pembimbing. 4. Bapak Dr. Sudi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bisa bersaing dan meningkatkan efisiensinya agar bisa tetap bertahan. Perusahaan yang berada

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi. (Titi Rapini, SE, MM) NIP Dosen Penguji

HALAMAN PENGESAHAN. Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi. (Titi Rapini, SE, MM) NIP Dosen Penguji HALAMAN PENGESAHAN Judul Nama N I M Program Studi :Pengaruh Return On Asset Dan Net Profit Margin Pada Perataan Laba Dengan Firm Size Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI

ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Analisis Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Modal Kerja Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kas 1. Pengertian Kas Menurut Martono dan Harjito (2002 : 116) Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN DI JAWA TENGAH SKRIPSI

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN DI JAWA TENGAH SKRIPSI PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN 2009-2012 DI JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang Istilah piutang timbul karena adanya kebijakan penjualan kredit di dalam perusahaan. Penjualan kredit ini tidak segera menghasilkan penerimaan kas pada saat penjualan dilakukan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga dunia. Semua negara ingin mengambil keuntungan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh laba yang optimal dan menjamin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan yang semakin komplek dan perubahan yang demikian cepat menyebabkan banyak perkembangan pemikiran dan peran pada segala bidang usaha. Untuk perusahaan yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dalam Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan piutang yang dijalankan oleh PT. INTI kurang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan Laporan Kerja Praktek. Landasan teori yang akan dibahas ini meliputi permasalahan- permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS DENGAN METODE ANALISIS SENSITIVITAS LABA PADA BANK GO PUBLIK DI BEI

ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS DENGAN METODE ANALISIS SENSITIVITAS LABA PADA BANK GO PUBLIK DI BEI ANALISIS TINGKAT PROFITABILITAS DENGAN METODE ANALISIS SENSITIVITAS LABA PADA BANK GO PUBLIK DI BEI (Studi Kasus Pada Bank Central Asia dan Bank Rakyat Indonesia) PERIODE 2008-2010 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset lancar perusahaan yang sifatnya paling likuid, kas berada pada posisi teratas dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI.

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI PT. BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh : HENNY KUSUMASTUTI 0613010082/FE/EA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

0LEH RAHDISAL ABDI PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

0LEH RAHDISAL ABDI PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PENGARUH PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP JUAL BELI, BAGI HASIL DAN SEWA-MENYEWA TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO (PER) PADA BANK MUAMALAT INDONESIA 0LEH RAHDISAL ABDI 11073100419 PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Utang Utang atau kewajiban merupakan salah satu komponen yang penting dari suatu neraca karena utang merupakan salah satu faktor penentu untuk menjalankan suatu perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Salah satu sektor industri yang terkena dampak krisis global adalah industri manufaktur.

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TOTAL ASSETS TO DEBT RATIO (DR), TOTAL ASSETS TURNOVER (TATO), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA KSU KARYA EKA WARSA PATI Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan perusahaan sejenis untuk terus mengembangkan skala usahanya. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Tahun )

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Tahun ) PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Tahun 2012-2013 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: PUTRI ARMALA ULFAH NPM: 13.1.01.08417 Program Studi: Akuntansi SEKOLAH

Lebih terperinci

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.UNILEVER INDONESIA Tbk.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.UNILEVER INDONESIA Tbk. ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.UNILEVER INDONESIA Tbk. Diajukan oleh : ZULI LESTARI NIM. 2009 11 138 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2014 ANALISIS RASIO KEUANGAN

Lebih terperinci

PENGARUH ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERCATAT DI BEI TAHUN

PENGARUH ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERCATAT DI BEI TAHUN PENGARUH ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERCATAT DI BEI TAHUN 2004-2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN KERJA, PENGALAMAN AUDIT, TIPE KEPRIBADIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN

PENGARUH BEBAN KERJA, PENGALAMAN AUDIT, TIPE KEPRIBADIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN PENGARUH BEBAN KERJA, PENGALAMAN AUDIT, TIPE KEPRIBADIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di kota Solo dan Yogyakarta)

Lebih terperinci