SUBQUERY SKALAR DAN TEKNOLOGI CACHING PADA ORACLE DATABASE. Iwan Tanto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUBQUERY SKALAR DAN TEKNOLOGI CACHING PADA ORACLE DATABASE. Iwan Tanto"

Transkripsi

1 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) SUBQUERY SKALAR DAN TEKNOLOGI CACHING PADA ORACLE DATABASE Iwan Tanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 96 Bandung iwantanto@gmail.com ABSTRAK Subquery skalar sangat jarang dilakukan, padahal Oracle Database menerapkan teknologi cache yang sangat membantu untuk memroses subquery skalar dengan efisien. Subquery skalar dapat meningkatkan waktu respon pada query yang melibatkan proses penggabungan tabel. Selain itu subquery skalar dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pemanggilan fungsi PL/SQL dari suatu pernyataan SQL. Hal ini penting mengingat proses mengeksekusi pernyataan SQL lalu pindah ke PL/SQL berkali-kali dapat sangat membebani sistem basisdata. Dari beberapa contoh kasus dapat ditarik kesimpulan bahwa performansi dari teknologi cache subquery skalar jauh lebih baik daripada menggunakan fungsi dengan kata kunci DETERMINISTIC atau RESULT_CACHE. Kata-kata kunci: skalar, subquery, cache, hash 1. PENDAHULUAN Apakah yang disebut sebagai query skalar? Di dalam basisdata, data skalar adalah tabel yang terdiri dari satu kolom dengan satu baris data. Jadi query skalar adalah pernyataan SQL yang memberikan hasil sebuah data skalar. Isi dari satu kolom tersebut dapat berupa data sederhana ataupun data kompleks dengan banyak atribut. Namun isi satu kolom tersebut dapat diasumsikan sebagai satu nilai skalar (jika subquery menghasilkan satu baris data), atau NULL (jika menghasilkan 0 baris data). 93

2 94 Iwan Tanto / Subquery Skalar dan Teknologi Caching Pada Oracle Database Basis data Oracle menyediakan sebuah data skalar (sering juga disebut tabel dummy) yaitu tabel dual yang terdiri dari satu kolom D dengan satu baris data bernilai X untuk berbagai keperluan. Misalnya, lakukan query skalar berikut: select Hello from dual; select sqrt(10) from dual; Query skalar umumnya digunakan dalam pernyataan SQL sederhana seperti untuk mencari agregasi dan jarang digunakan untuk query yang lebih rumit. Seperti contoh query berikut untuk menghitung jumlah karyawan: select count(*) from emp; 2. PENERAPAN SUBQUERY SKALAR Subquery skalar adalah sebuah pernyataan SQL (query) yang di dalamnya terdapat sebuah query skalar. Subquery skalar dapat digunakan di mana nilai literal sah untuk digunakan. Sebagai contoh, cobalah lakukan query yang melibatkan nilai literal Hello sebagai berikut: select deptno, dname, Hello from dept; Maka nilai literal Hello boleh digantikan dengan sebuah subquery skalar sebagai berikut: select deptno, dname, (select count(*) from emp where emp.deptno = dept.deptno) from dept; Bagian yang ditandai dengan huruf tebal adalah subquery yang akan menghasilkan sebuah nilai skalar, yaitu banyaknya karyawan yang bekerja di suatu departemen tertentu. Query ini akan menghasilkan daftar seluruh departemen dan jumlah karyawan yang bekerja di setiap departemen. Query berikut ini ekivalen secara semantik dengan query di atas sehingga akan memberikan hasil yang sama: select dept.deptno, dept.dname, count(emp.empno) from dept left outer join emp on (dept.deptno = emp.deptno)

3 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) 95 group by dept.deptno, dept.dname; Basisdata memroses kedua query di atas dengan cara yang berbeda. Dengan memahami cara kerja basisdata dalam memroses pernyataan SQL, maka dapat dituliskan formula yang paling efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pada query pertama, Oracle Database akan mengambil data pertama dari tabel dept, menjalankan subquery skalar (select count...) terhadap tabel emp dan melakukan proses agregasi (menghitung jumlah karyawan yang bekerja di departemen pertama) kemudian menampilkan hasilnya. Proses menampilkan hasil pertama ini akan berjalan dengan sangat cepat. Pada query kedua, Oracle Database akan melakukan proses penggabungan dua buah tabel (left outer join) dan membentuk sebuah tabel hash yang memakan waktu, kemudian melakukan proses agregasi. Hasil query baru dapat ditampilkan setelah seluruh proses agregasi selesai dilakukan. Untuk data yang besar, waktu respon terhadap query ini akan terasa lambat. Jadi jika tujuannya adalah mengoptimalkan proses query untuk menghasilkan waktu respon yang baik, maka penggunaan subquery skalar adalah pilihan yang tepat. 3. TEKNOLOGI CACHE PADA SUBQUERY SKALAR Contoh sederhana di atas menunjukkan salah satu contoh penerapan subquery skalar. Perlu dipahami bagaimana cara Oracle Database menggunakan cache untuk memroses subquery skalar. Pertama-tama bagian subquery skalar dipisahkan dan ditulis ulang dengan menggunakan variabel taut (bind variable), sehingga pernyataan yang diproses adalah: (select count(*) from emp where emp.deptno =?) Karena data pada kolom deptno adalah unik untuk tabel dept, maka Oracle Database akan memroses subquery skalar tersebut untuk setiap baris data yang ada di tabel dept. Hasil pemrosesan ini disimpan di dalam memori dalam bentuk sebuah tabel hash, yang kemudian dipakai pada saat query utama diproses.

4 96 Iwan Tanto / Subquery Skalar dan Teknologi Caching Pada Oracle Database select count(*) from emp where emp.deptno=:deptno : deptno Count(*) Bagaimana jika ternyata tidak dilakukan query terhadap tabel dept, tetapi terhadap tabel lain yang mengandung kolom deptno? Misalnya terdapat sebuah tabel projects yang mengandung kolom project_name dan deptno sehingga query seperti: select project_name, deptno, (select count(*) from emp where emp.deptno = projects.deptno) from projects; mengakibatkan Oracle harus memroses ulang subquery skalar maksimal sebanyak nilai unik deptno yang terdapat di dalam tabel projects. Ditekankan di sini kata maksimal, berarti Oracle tidak perlu memroses ulang subquery skalar untuk setiap baris data di tabel projects jika hasilnya telah tersedia di dalam cache. Oracle Database menggunakan tabel hash untuk mengingat setiap subquery skalar, nilai masukan, :deptno pada contoh di atas, dan nilai keluaran. Pada setiap awal eksekusi suatu query, cache dalam keadaan kosong. Misalkan query di atas dijalankan dan data pertama yang diperoleh dari tabel projects memiliki deptno bernilai 10. Oracle Database akan memeriksa apakah angka 10 telah ada di dalam tabel hash. Dalam kasus ini belum ada sehingga Oracle Database harus menjalankan subquery skalar dengan data deptno=10 untuk mendapatkan jawabannya. Misalkan subquery skalar menghasilkan nilai 42, maka tabel hash akan terisi data seperti berikut: select count(*) from emp where emp.deptno=:deptno : deptno Count(*) 10 42

5 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) 97 Seandainya data kedua yang diperoleh dari tabel projects memiliki deptno bernilai 20. Oracle Database akan kembali memeriksa apakah angka 20 telah ada di dalam tabel hash. Dalam kasus ini belum ada sehingga Oracle Database harus menjalankan subquery skalar dengan data deptno=20 untuk mendapatkan jawabannya. Misalkan subquery skalar menghasilkan nilai 55, maka tabel hash akan terisi data seperti berikut: select count(*) from emp where emp.deptno=:deptno : deptno Count(*) Sekarang andaikan data ketiga yang diperoleh dari tabel projects memiliki deptno bernilai 10. Oracle Database akan memeriksa tabel hash dan ternyata angka 10 telah ada di dalam tabel hash. Oracle Database tidak perlu memroses subquery skalar tersebut dan menggunakan hasil yang telah tercatat di tabel hash. Tabel hash dapat menampung hingga 255 data unik, sesuai dengan kapasitas cache yang dimiliki oleh Oracle Database 10g dan Oracle Database 11g. Apa yang terjadi jika jumlah data unik deptno lebih dari 255, yakni melebihi kapasitas tabel hash? Jawabannya cukup sederhana, Oracle Database tidak dapat memasukkan data selebihnya ke dalam tabel hash. Dalam kasus ini subquery skalar hanya di-cache sebagian. Contoh, jika Oracle Database menemukan subquery skalar dengan nilai deptno=40 yang tidak tersedia di tabel hash, maka Oracle Database terpaksa memroses subquery skalar tersebut. Seandainya tabel hash telah penuh, maka hasil pemrosesan subquery skalar tersebut langsung digunakan oleh query utama dan tidak dapat disimpan di cache. Jika kemudian Oracle Database kembali menemukan subquery skalar dengan nilai deptno=40, maka Oracle Database terpaksa memroses kembali subquery skalar tersebut.

6 98 Iwan Tanto / Subquery Skalar dan Teknologi Caching Pada Oracle Database 4. FUNGSI PL/SQL DAN SUBQUERY SKALAR Jika dalam sebuah query terdapat pemanggilan fungsi PL/SQL, maka Oracle Database akan mengalihkan proses dari lingkungan SQL ke lingkungan PL/SQL. Pengalihan proses ini dapat membebani sistem basisdata. Jika pengalihan ini cukup sering terjadi, maka performansi basisdata akan menurunkan secara signifikan. Cobalah buat sebuah simulasi sederhana untuk menunjukkan efek dari pengalihan proses dari lingkungan SQL ke lingkungan PL/SQL. Buat sebuah fungsi PL/SQL sederhana seperti di Kode 1. Fungsi ini mengembalikan sebuah nilai, yaitu jumlah karakter dari variabel masukan. Selain itu fungsi ini juga menambahkan data di tabel V$SESSION kolom client_info dengan nilai 1. Ini akan digunakan untuk mencatat berapa kali terjadi pemanggilan fungsi f. Kode 1. Fungsi f pada PL/SQL SQL> create or replace function f(x in varchar2) return number 2 as 3 begin 4 dbms_application_info.set_client_info (userenv( client_info )+1); 5 return length(x); 6 end; 7 / Function created. Sekarang cobalah panggil fungsi di atas berkali-kali, misalnya seperti pada Kode 2. Lakukan query terhadap tabel ALL_OBJECTS dan tampilkan kolom owner dan hitung panjang string dari kolom owner dengan menggunakan fungsi f yang telah dibuat di Kode 1. Tabel ALL_OBJECTS ini digunakan oleh Oracle Database untuk mencatat semua objek yang terdapat di dalam basisdata dan berisikan data yang cukup banyak, yaitu baris. Perhatikan bahwa hasil query dapat berbeda bergantung pada jumlah objek di dalam basisdata, namun ini tidak penting. Kemudian lakukan query untuk menampilkan waktu yang dibutuhkan oleh sistem basisdata memroses query tersebut dan jumlah pemanggilan fungsi. Dibutuhkan 118 milidetik untuk memroses query dan kali pemanggilan fungsi, sama dengan jumlah baris data karena memang demikian seharusnya.

7 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) 99 Kode 2. Pemanggilan berulang terhadap fungsi f SQL> begin 2 :cpu := dbms_utility.get_cpu_time; 3 dbms_application_info.set_client_info(0); 4 end; 5 / PL/SQL procedure successfully completed. SQL> select owner, f(owner) from ALL_OBJECTS; rows selected SQL> select 2 dbms_utility.get_cpu_time-:cpu cpu_hsecs, 3 userenv( client_info ) 4 from dual; CPU_HSECS USERENV( CLIENT_INFO ) Kode 3. Mengurangi pemanggilan fungsi dengan subquery skalar SQL> begin 2 :cpu := dbms_utility.get_cpu_time; 3 dbms_application_info.set_client_info(0); 4 end; 5 / PL/SQL procedure successfully completed. SQL> select owner, (select f(owner) from dual) f 2 from ALL_OBJECTS; rows selected SQL> select 2 dbms_utility.get_cpu_time-:cpu cpu_hsecs, 3 userenv( client_info ) 4 from dual; CPU_HSECS USERENV( CLIENT_INFO ) Sekarang terapkan teknik subquery skalar. Pemanggilan fungsi f dilakukan di dalam sebuah subquery terhadap tabel dual, lihat Kode 3. Tabel dual adalah sebuah tabel skalar yang disediakan oleh Oracle Database untuk keperluan query skalar. Dapat dilhat bahwa hasil query ini sama saja dengan hasil query pada Kode 2. Tetapi karena Oracle Database menggunakan cache untuk memroses subquery skalar, query ini hanya membutuhkan waktu proses 29 milidetik dengan pemanggilan fungsi sebanyak 66 kali saja. Pemanggilan fungsi sebanyak 66 kali karena terdapat 66 data

8 100 Iwan Tanto / Subquery Skalar dan Teknologi Caching Pada Oracle Database unik pada kolom owner di dalam tabel ALL_OBJECTS. Dari kali pemanggilan fungsi menjadi hanya 66 kali, sebuah penghematan yang luar biasa. Kode 4. Penggunaan fungsi deterministic SQL> create or replace function f(x in varchar2) return number 2 DETERMINISTIC 3 as 4 begin 5 dbms_application_info.set_client_info (userenv( client_info )+1); 6 return length(x); 7 end; 8 / Function created. SQL> begin 2 :cpu := dbms_utility.get_cpu_time; 3 dbms_application_info.set_client_info(0); 4 end; 5 / PL/SQL procedure successfully completed. SQL> select owner, f(owner) from ALL_OBJECTS; rows selected SQL> select 2 dbms_utility.get_cpu_time-:cpu cpu_hsecs, 3 userenv( client_info ) 4 from dual; CPU_HSECS USERENV( CLIENT_INFO ) Apakah tidak ada teknik lain untuk mengurangi jumlah pemanggilan fungsi? Bagi yang cukup menguasai perintah PL/SQL akan menganjurkan untuk menggunakan kata kunci DETERMINISTIC pada saat mendefinikan sebuah fungsi PL/SQL, seperti pada Kode 4. Pada kenyataannya kolom owner di dalam tabel ALL_OBJECTS memang berisikan data yang bernilai sama, sehingga kata kunci DETERMINISTIC tampaknya akan sangat membantu. Dari Kode 4 dapat dilihat bahwa waktu pemrosesan query turun menjadi 69 milidetik dan pemanggilan fungsi juga turun menjadi 8316 kali. Ternyata penggunaan subquery skalar masih jauh lebih unggul. Sebagai catatan, kata kunci DETERMINISTIC hanya efektif untuk Oracle Database versi 10g ke atas.

9 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) 101 Pada Oracle Database versi 11g, tersedia kata kunci RESULT_CACHE untuk fungsi PL/SQL. Penggunaan kata kunci RESULT_CACHE menyebabkan Oracle Database akan menyimpan hasil pemrosesan fungsi PL/SQL di dalam cache. Fitur ini cukup menarik untuk dicoba sejauh mana efektivitasnya. Dari Kode 5 dapat dilihat bahwa waktu pemrosesan query turun menjadi 73 milidetik dan pemanggilan fungsi juga turun menjadi 32 kali. Waktu pemrosesan ini masih kalah sedikit dari penggunaan kata kunci DETERMINISTIC. Kode 5. Penggunaan RESULT_CACHE pada fungsi SQL> create or replace function f(x in varchar2) return number 2 RESULT_CACHE 3 as 4 begin 5 dbms_application_info.set_client_info (userenv( client_info )+1); 6 return length(x); 7 end; 8 / Function created. SQL> begin 2 :cpu := dbms_utility.get_cpu_time; 3 dbms_application_info.set_client_info(0); 4 end; 5 / PL/SQL procedure successfully completed. SQL> select owner, f(owner) from ALL_OBJECTS; rows selected SQL> select 2 dbms_utility.get_cpu_time-:cpu cpu_hsecs, 3 userenv( client_info ) 4 from dual; CPU_HSECS USERENV( CLIENT_INFO ) Mengapa jumlah pemanggilan fungsi RESULT_CACHE yang hanya 32 kali tetapi waktu pemrosesannya masih kalah dari fungsi DETERMINISTIC yang 8316 kali pemanggilan fungsi? Kata kunci RESULT_CACHE hanya mengurangi jumlah pemanggilan fungsi, tetapi ternyata tidak mengurangi jumlah pengalihan proses dari lingkungan SQL ke lingkungan PL/SQL, yaitu tetap kali. Ini yang menyebabkan hasil subquery skalar jauh lebih efisien dari cara lainnya.

10 102 Iwan Tanto / Subquery Skalar dan Teknologi Caching Pada Oracle Database Salah satu hal yang menarik dari kata kunci RESULT_CACHE adalah jika menjalankan query yang sama satu kali lagi, maka jumlah pemanggilan fungsi akan turun menjadi 0 kali (lihat Kode 6). Artinya tidak ada lagi pemanggilan fungsi karena sudah tersedia di cache. Tetapi perhatikan bahwa waktu pemrosesan query hanya turun sedikit menjadi 63 milidetik dan masih kalah jauh dari teknik subquery skalar yang hanya membutuhkan waktu 29 milidetik. Kode 6. Pemanggilan ulang fungsi dengan RESULT_CACHE SQL> begin 2 :cpu := dbms_utility.get_cpu_time; 3 dbms_application_info.set_client_info(0); 4 end; 5 / PL/SQL procedure successfully completed. SQL> select owner, f(owner) from ALL_OBJECTS; rows selected SQL> select 2 dbms_utility.get_cpu_time-:cpu cpu_hsecs, 3 userenv( client_info ) 4 from dual; CPU_HSECS USERENV( CLIENT_INFO ) KESIMPULAN Dari contoh-contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun telah dibuat fungsi dengan kata kunci DETERMINISTIC atau RESULT_CACHE, lebih bijaksana jika pemanggilan fungsi tersebut selalu dibungkus dengan SELECT FROM DUAL agar dapat dinikmati performansi dari teknologi cache subquery skalar. Teknologi cache pada Oracle Database yang digunakan oleh untuk memroses subquery skalar sangat efektif untuk meningkatkan waktu respon pada pernyataan SQL murni. Selain itu juga sangat efektif untuk query yang melibatkan fungsi PL/SQL karena dapat menghindari terjadinya penurunan performansi akibat pengalihan proses dari lingkungan SQL ke lingkungan PL/SQL.

11 Media Informatika Vol. 10 No. 3 (2011) DAFTAR PUSTAKA [1]. Kevin Loney, Oracle Database 10g - The Complete Reference, Oracle Press, 2004 [2]. Lance Ashdown & Thomas Kyte, Oracle Database Concepts 11g Release 2(11.2), Oracle Press, 2011 [3]. Thomas Kyte, Effective Oracle by Design, Oracle Press, 2003 [4]. Thomas Kyte, Expert Oracle Database Architecture: 9i and 10g rogramming Techniques and Solutions, Apress, 2005 [5]. Thomas Kyte, Expert Oracle Database Architecture: Oracle Database 9i, 10g, and 11g Programming Techniques and Solutions, Second edition, Apress, 2010

PERTEMUAN 4 MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL

PERTEMUAN 4 MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL PERTEMUAN 4 MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL Tujuan Pembelajaran : Dapat menulis statement SELECT yang mengakses data ke lebih dari satu table dengan menggunakan operator join. Menampilkan data yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 PEMBUATAN TABEL

PERTEMUAN 10 PEMBUATAN TABEL PERTEMUAN 10 PEMBUATAN TABEL Tujuan Pembelajaran : Memahami object utama dari database Membuat table Memahami tipe data yang digunakan pada saat pendefinisian kolom pada table Merubah definisi table Drop,

Lebih terperinci

Pertemuan DDL INDIKATOR. Modul Teori Database Aknela

Pertemuan DDL INDIKATOR. Modul Teori Database Aknela Pertemuan 15-16 DDL INDIKATOR 1. Memahami object utama dari database 2. Membuat table 3. Memahami tipe data yang digunakan pada saat pendefinisian kolom pada table 4. Merubah definisi table 5. Drop, rename

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data dan SQL Modul ke: Pemrograman PL/SQL

Pemrograman Basis Data dan SQL Modul ke: Pemrograman PL/SQL Pemrograman Basis Data dan SQL Modul ke: Pemrograman PL/SQL Fakultas FASILKOM Ir. Fajar Masya, MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Fasilitas Dalam DML Run : menampilkan perintah SQL

Lebih terperinci

MODUL 7. Advanced Query : Menampilkan Data Dari Banyak Tabel PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 7. Advanced Query : Menampilkan Data Dari Banyak Tabel PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 7 Advanced Query : Menampilkan Data Dari Banyak Tabel PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE Tujuan Pembelajaran : Dapat menulis statement SELECT yang mengakses

Lebih terperinci

Untuk mencoba contoh-contoh perintah join, silahkan eksekusi query create+insert dibawah ini:

Untuk mencoba contoh-contoh perintah join, silahkan eksekusi query create+insert dibawah ini: JOIN Dalam menampilkan sebuah data seringkali kita perlu menggunakan lebih dari 1 tabel, 2 tabel, bahkan lebih, karena data yang akan ditampilkan terletak pada beberapa tabel. Setiap tabel biasanya memiliki

Lebih terperinci

3.1 Form Wizard. 3. Pilihlah menu use data block wizard dan tekanlah button OK, maka akan tampil window di bawah ini.

3.1 Form Wizard. 3. Pilihlah menu use data block wizard dan tekanlah button OK, maka akan tampil window di bawah ini. FORM DENGAN TABLE Setiap sistem aplikasi yang dibuat haruslah dapat menyimpan data yang di-entry ke dalam suatu wadah, dalam hal ini sebuah table. Selain table, data yang di-entry dapat disimpan dalam

Lebih terperinci

MODUL 8. Sub Query Pada baris dan Kolom PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 8. Sub Query Pada baris dan Kolom PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 8 Sub Query Pada baris dan Kolom PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE BAGIAN 1 SUB QUERY PADA BARIS Tujuan Pembelajaran : Menggambarkan tipe persoalan yang

Lebih terperinci

@Tessy Badriyah, SKom. MT. PERTEMUAN 12 VIEW

@Tessy Badriyah, SKom. MT. PERTEMUAN 12 VIEW PERTEMUAN 12 VIEW Tujuan Pembelajaran : Memahami definisi View Dapat membuat View Dapat Memanggil data melalui View Merubah definisi View Insert, Update, dan Delete data melalui View Menghapus (drop) view

Lebih terperinci

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER 8.1 Bahasan dan Sasaran 8.1.1 Bahasan - Pada bab kali ini akan membahas tentang fungsi - Selain hal itu akan dibahas juga mengenai pl/pgsql dan triger 8.1.2 Sasaran

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Basis Data

Praktikum Sistem Basis Data Praktikum Sistem Basis Data Sebelum materi... HASIL UTS? WOW!! TIPE SOAL A 1. Masukkan data berikut ke tabel penerbit: Kode Penerbit: GI Nama Penerbit: Graha Ilmu Lokasi: Jakarta 2. Tampilkan nama penerbit

Lebih terperinci

MODUL 3. View PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 3. View PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 3 View PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE Tujuan Pembelajaran : Memahami definisi View Dapat membuat View Dapat Memanggil data melalui View Merubah definisi

Lebih terperinci

MODUL 1. Pembuatan tabel, pendefinisian constraint, export dan import PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 1. Pembuatan tabel, pendefinisian constraint, export dan import PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 1 Pembuatan tabel, pendefinisian constraint, export dan import PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE BAGIAN 1 PEMBUATAN TABEL Tujuan Pembelajaran : Memahami

Lebih terperinci

Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B

Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B Kegiatan Praktikum Sistem Basis Data Kelompok B Hari/tanggal : Kamis, 17-4-2014 & Kamis,..,..,2014 Pertemuan ke : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perintah SQL dengan DML Tujuan : Memahami dan mampu mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 2 : Dasar Penulisan Statemen SQL. 2.1. Sasaran Mengetahui kemampuan dari SQL SELECT Statement Dapat membuat perintah SQL dengan SELECT Statement

BAB 2 : Dasar Penulisan Statemen SQL. 2.1. Sasaran Mengetahui kemampuan dari SQL SELECT Statement Dapat membuat perintah SQL dengan SELECT Statement BAB 2 : Dasar Penulisan Statemen SQL 2.1. Sasaran Mengetahui kemampuan dari SQL SELECT Statement Dapat membuat perintah SQL dengan SELECT Statement 2.2. Dasar Statement SELECT Sintak (cara penulisan) dari

Lebih terperinci

Pertemuan VI F U N C T I O N

Pertemuan VI F U N C T I O N Pertemuan VI F U N C T I O N TUJUAN : 1. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan penggunaan fungsi. 2. Mahasiswa mampu untuk membuat store of function 3. Mahasiswa mampu untuk menginvoke sebuah fungsi 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Bab 2 : Dasar Penulisan Statement

Lebih terperinci

Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES

Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami apa yg dimaksud dengan stored routines 2. Mahasiswa dapat memahami tentang keuntungan dari stored routines 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Operasi DDL. Copyright 2005 PENS-ITS

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Operasi DDL. Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R 16 SQL Operasi DDL Objectives Tujuan: Mengenal operasi perintah SQL dalam: - DDL (Data Definition Language) S Q L DDL Data Definition Language (DDL) Digunakan dalam membuat tabel baru, indeks,

Lebih terperinci

Basis Data 2. Procedure dan Function Database. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Procedure dan Function Database. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Procedure dan Function Database Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Dapat Memahami Pembuatan Procedure dan Function dalam Database: PL/SQL Procedure PL/SQL Function PL/SQL

Lebih terperinci

B a s i s D a t a C H A P T E R. SQL Operasi DDL. Arif Basofi PENS 2015

B a s i s D a t a C H A P T E R. SQL Operasi DDL. Arif Basofi PENS 2015 C H A P T E R 16 SQL Operasi DDL Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: Mengenal operasi perintah SQL dalam: - DDL (Data Definition Language) S Q L DDL Data Definition Language (DDL) Dengan perintah

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya BAB 10 : Pembuatan & Pengelolaan

Lebih terperinci

SEQUENCE DAN INDEX. Contoh: CREATE SEQUENCE dept_deptid_seq INCREMENT BY 10 START WITH 120 MAXVALUE 9999 NOCACHE NOCYCLE;

SEQUENCE DAN INDEX. Contoh: CREATE SEQUENCE dept_deptid_seq INCREMENT BY 10 START WITH 120 MAXVALUE 9999 NOCACHE NOCYCLE; SEQUENCE DAN INDEX Sequence pada Oracle merupakan nomor unik yang di-generate secara otomatis. Sequence adalah sebuah objek yang dapat di-share kepada banyak user. Kegunaan utama dari sequence adalah sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN TERTULIS ON THE JOB TRAINING

LAPORAN TERTULIS ON THE JOB TRAINING LAPORAN TERTULIS ON THE JOB TRAINING I. TANGGAL : 21 26 SEPTEMBER 2014 II. TUJUAN : 1. Dapat mengetahui mengenai Oracle PL/SQL. 2. Dapat memahami tipe-tipe data dan penggunaannya pada PL/SQL SUBJEK PEMBAHASAN

Lebih terperinci

PL / SQL. Arif Basofi

PL / SQL. Arif Basofi PL / SQL Arif Basofi Topik Identifikasi obyek PL/SQL Trigger dan event trigger Identifikasi konfigurasi untuk performance PL/SQL 9-2 PL/SQL Procedural Language/Structured Query Language (PL/SQL) adalah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN

PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN Mochammad Yusa Sistem Basis Data 1 PRAKTIKUM 5 SISTEM BASIS DATA JOIN Praktikan Mengetahui Asisten Laboratorium NIM. NIM. A. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Mampu menginputkan data dan record

Lebih terperinci

TUGAS BASIS DATA LANJUT

TUGAS BASIS DATA LANJUT TUGAS BASIS DATA LANJUT Sistem Informasi Rumah Sakit OLEH : Ayu Dian 08120038 Dwi Cahyono 08120045 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA JAWA TIMUR 2011 Q : Apa itu function? Ada berapa

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. BAB 12 : Pembuatan View Halaman

Lebih terperinci

MULTIPLE DETAIL BAND: FITUR BARU PADA VISUAL FOXPRO 9.0

MULTIPLE DETAIL BAND: FITUR BARU PADA VISUAL FOXPRO 9.0 Media Informatika Vol. 4 No. 3 (2005) MULTIPLE DETAIL BAND: FITUR BARU PADA VISUAL FOXPRO 9.0 Djajasukma Tjahjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

Lebih terperinci

OPTIMASI QUERY UNTUK PENCARIAN DATA MENGGUNAKAN PENGURAIAN KALIMAT DAN ALGORITME LEVENSHTEIN DISTANCE

OPTIMASI QUERY UNTUK PENCARIAN DATA MENGGUNAKAN PENGURAIAN KALIMAT DAN ALGORITME LEVENSHTEIN DISTANCE OPTIMASI QUERY UNTUK PENCARIAN DATA MENGGUNAKAN PENGURAIAN KALIMAT DAN ALGORITME LEVENSHTEIN DISTANCE M. El Bahar Conoras 1, Aprian Dwi Kurnawan 2 1,2 Magister Teknik Informatika, UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MODUL 4. Query SELECT dan DML (INSERT, UPDATE, DELETE) PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 4. Query SELECT dan DML (INSERT, UPDATE, DELETE) PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 4 Query SELECT dan DML (INSERT, UPDATE, DELETE) PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE BAGIAN 1 QUERY SELECT Tujuan Pembelajaran : Mengetahui kemampuan dari

Lebih terperinci

BAB 11 FUNGSI-FUNGSI SQL SERVER

BAB 11 FUNGSI-FUNGSI SQL SERVER BAB 11 FUNGSI-FUNGSI SQL SERVER 11.1. Fungsi String SQL Server menyediakan fungsi-fungsi String yang dapat digunakan sebagai bagian dari ekspresi karakter manapun. Fungsi ini digunakan untuk bermacammacam

Lebih terperinci

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA PENGANTAR SQL TINGKAT DASAR Basisdata atau database adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel

Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Modul 3 : Query Penggabungan Tabel Tujuan Praktikum - Mahasiswa dapat membedakan perbedaan macam-macam join tabel. - Mahasiswa mampu melakukan query untuk join tabel. - Mahasiswa dapat membedakan union,

Lebih terperinci

Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda

Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda Rosa Ariani Sukamto Email: rosa_if_itb_01@yahoo.com Blog: http://udinrosa.wordpress.com Website: http://www.gangsir.com Constraint Aturan pada basis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE 3.1 Organisasi Direktorat Jenderal Pajak 3.1.1 Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak Direktorat Jenderal Pajak

Lebih terperinci

Membuat Function, Stored Procedur dan View pada MySQL

Membuat Function, Stored Procedur dan View pada MySQL Membuat Function, Stored Procedur dan View pada MySQL Bayu Lesmana Putra bayu.lesmana@raharja.info Abstrak Function dan Stored Procedure merupakan fitur utama yang paling penting di MySQL 5. Function dan

Lebih terperinci

BAB 1 PEMBUATAN REPORT

BAB 1 PEMBUATAN REPORT BAB 1 PEMBUATAN REPORT Pada bab ini akan dibahas cara pembuatan Report pada Oracle. Oracle Report Builder memungkinkan developer untuk membuat report dalam berbagai macam layout dan berisi banyak fitur

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya BAB 7 : Subquery Halaman : 7-0

Lebih terperinci

TABLE JOIN SQL SERVER 2005

TABLE JOIN SQL SERVER 2005 i TABLE JOIN SQL SERVER 2005 Disusun untuk : Membuat Laporan Table Join SQL SERVER 2005 Oleh : CHOIRUL FADHOLANII NIM : 0931140068 POLITEKNIK NEGERI MALANG Tahun 2011 DAFTAR ISI 1 DAFTAR GAMBAR 2 1 1.

Lebih terperinci

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel

Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel Sistem Basis Data 1 Apa yang akan dibahas? Pengertian SQL Penggolongan Statement SQL Aturan Gramatika SQL Struktur Dasar SQL Query Satu (1) Tabel 2 SQL SQL (Structured Query Language) Bahasa standar yang

Lebih terperinci

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Lanjutan 1. Copyright 2005 PENS-ITS

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Lanjutan 1. Copyright 2005 PENS-ITS Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R 11 Lanjutan 1 Objectives Tujuan: Mengenal perintah dalam: - Operator Aritmetika - Penggunaan Kolom Alias - Menghilangkan Data Duplikat - Operasi Pembanding - Operasi

Lebih terperinci

SUBQUERY-2. MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA

SUBQUERY-2. MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA SUBQUERY-2 MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA dedyrw@tass.telkomuniversity.ac.id Sasaran Pembelajaran Mampu menulis multiple-column subquery Mampu menyelesaikan kasus menggunakan correlated

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 PEMILIHAN DAN PENGURUTAN DATA

PERTEMUAN 2 PEMILIHAN DAN PENGURUTAN DATA PERTEMUAN 2 PEMILIHAN DAN PENGURUTAN DATA Tujuan Pembelajaran : Membatasi baris yang didapatkan dari suatu query Mengurutkan baris yang didapat dari suatu query TEORI DAN PERCOBAAN 2.1. Membatasi Baris

Lebih terperinci

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Basis Data Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Deletion Yang dapat dihapus (delete) hanyalah tuple bukan nilai ada suatu atribut tertentu. Dalam SQL, deletion

Lebih terperinci

Djoni Darmawikarta

Djoni Darmawikarta Keunikan Nilai Null Dalam Database Relasional Djoni Darmawikarta djoni_darmawikarta@yahoo.ca Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

MODUL 5. Advanced Query : Pemilihan dan Pengurutan Data PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 5. Advanced Query : Pemilihan dan Pengurutan Data PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 5 Advanced Query : Pemilihan dan Pengurutan Data PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE Tujuan Pembelajaran : Membatasi baris yang didapatkan dari suatu query

Lebih terperinci

MODUL 3 JOIN TABLE. Gambar Model Relasi Basis Data db_mutiara SMK NEGERI 1 CIMAHI REKAYASA PERANGKAT LUNAK

MODUL 3 JOIN TABLE. Gambar Model Relasi Basis Data db_mutiara SMK NEGERI 1 CIMAHI REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL 3 JOIN TABLE Tujuan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai : 3.3 Menganalisis teknik penggabungan data dari beberapa tabel memahami inner join dalam penggabungan data dari beberapa tabel mengaplikasikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TRIGGER, STORED PROCEDURE, FUNCTION DAN VIEW PADA MYSQL DALAM PERANCANGAN SYSTEM INVENTORY CAFFE BOULEVARD JAYAPURA

IMPLEMENTASI TRIGGER, STORED PROCEDURE, FUNCTION DAN VIEW PADA MYSQL DALAM PERANCANGAN SYSTEM INVENTORY CAFFE BOULEVARD JAYAPURA IMPLEMENTASI TRIGGER, STORED PROCEDURE, FUNCTION DAN VIEW PADA MYSQL DALAM PERANCANGAN SYSTEM INVENTORY CAFFE BOULEVARD JAYAPURA DOSEN MATAKULIAH SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Dr. KHAMAMI HERUSUSANTO DISUSUN

Lebih terperinci

BAB 6 PROGRAM UNITS DAN STRORED PROGRAMS UNITS

BAB 6 PROGRAM UNITS DAN STRORED PROGRAMS UNITS BAB 6 PROGRAM UNITS DAN STRORED PROGRAMS UNITS Oracle Form menyediakan mekanisme untuk menyimpan prosedur (disebut dengan Program Units) yang ditulis dalam bahasa PL/SQL. Program Units dapat digunakan

Lebih terperinci

Function pada SQL. Aggregate Functions Scalar functions. Arithmetic functions String functions Date functions

Function pada SQL. Aggregate Functions Scalar functions. Arithmetic functions String functions Date functions Function pada SQL Aggregate Functions Scalar functions Arithmetic functions String functions Date functions Aggregate Functions Function AVG(column) COUNT(column) COUNT(*) MAX(column) MIN(column) SUM(column)

Lebih terperinci

MUKADDIMAH TEORI ASUMSI TABEL. CREATE TABLE contoh ( kode CHAR(5), nama VARCHAR(50) )

MUKADDIMAH TEORI ASUMSI TABEL. CREATE TABLE contoh ( kode CHAR(5), nama VARCHAR(50) ) MUKADDIMAH Awalnya saya diminta untuk melakukan delete terhadap record yang redundan (duplikat) pada sebuah tabel dalam database. Ini terjadi pada aplikasi yang saya buat dengan Visual basic 6 dan menggunakan

Lebih terperinci

perkembangan yang diraih, namun ada juga kegagalan dan ketidakstabilan pada masingmasing Database Engine. Database yang bekerja 24 jam dan yang memili

perkembangan yang diraih, namun ada juga kegagalan dan ketidakstabilan pada masingmasing Database Engine. Database yang bekerja 24 jam dan yang memili Analisis Kecepatan Proses Insert Query Pada Tabel Terpartisi Di Database Engine Oracle Dan SQL Server Widhya Wijaksono Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma widhya_wijaksono@yahoo.com

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Praktikum Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. SQL: DDL (Data Definition Language) Create Database Create Table Create View Create Index Alter Database Alter Table Alter View Drop Database Drop

Lebih terperinci

Pengenalan PL/SQL. Pertemuan 3

Pengenalan PL/SQL. Pertemuan 3 Pengenalan PL/SQL Pertemuan 3 Apakah PL/SQL PL/SQL adalah perluasan SQL dengan fitur bahasa pemrograman. SQL Data manipulation and query statements disertakan dalam unit kode prosedural. Keuntungan PL/SQL

Lebih terperinci

BAB 4 MEMBUAT LIST OF VALUE (LOV) DAN NON-BASE TABLE FIELDS

BAB 4 MEMBUAT LIST OF VALUE (LOV) DAN NON-BASE TABLE FIELDS BAB 4 MEMBUAT LIST OF VALUE (LOV) DAN NON-BASE TABLE FIELDS Merupakan suatu hal yang sangat menjemukan bagi user untuk mengingat begitu banyak kode dan bilangan pada saat memasukkan data pada form entry.

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 8 TRIGGER A. TUJUAN

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 8 TRIGGER A. TUJUAN A. TUJUAN MODUL 8 TRIGGER Memahami konsep dasar trigger di dalam basis data. Memahami implementasi trigger sebagai bentuk respon atas suatu kejadian. Mampu menyelesaikan kasus-kasus manipulasi data yang

Lebih terperinci

Membuat Executable Statements

Membuat Executable Statements Membuat Executable Statements Petunjuk dan Syntax Block PL/SQL Statement dapat ditulis dalam beberapa baris. Lexical unit dapat dipisahkan dengan: Spasi Delimiter Identifier Literal Komentas Petunjuk dan

Lebih terperinci

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono INTEGRITAS BASIS DATA OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono Integrity Constraint (Batasan Integritas) Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin

Lebih terperinci

MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL

MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL BAB 5 MENAMPILKAN DATA DARI BANYAK TABEL TUJUAN BELAJAR: Dapat menulis statement SELECT yang mengakses data ke lebih dari satu tabel dengan menggunakan operator JOIN. Menampilkan data yang tidak memenuhi

Lebih terperinci

MODUL 2. Sequence, Index dan Synonym PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE

MODUL 2. Sequence, Index dan Synonym PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE MODUL 2 Sequence, Index dan Synonym PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE Tujuan Pembelajaran : Dapat membuat Sequence Dapat melakukan modifikasi dan menghapus

Lebih terperinci

B a s i s D a t a. Tatap MUka. SQL Query & Agregate Function. Arif Basofi PENS

B a s i s D a t a. Tatap MUka. SQL Query & Agregate Function. Arif Basofi PENS Tatap MUka 3 SQL Query & Agregate Function Arif Basofi Topik Sintaks Dasar SQL Query Operasi Aritmatika dalam SQL SQL Fungsi Agregate dan Group SQL Joint Table S Q L - Pendahuluan Bahasa user yang meminta

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN FRM/KUL/01/ Written by Checked by Approved by valid date Leon Andretti Abdillah, S.Kom.,MM Merry Agustina, M.M.,M.Kom M.Izman Herdiansyah, ST., MM., Ph.D Mata Kuliah : Praktikum Basis Data Semester :1

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 SEQUENCE, INDEX & SYNONYM

PERTEMUAN 13 SEQUENCE, INDEX & SYNONYM PERTEMUAN 13 SEQUENCE, INDEX & SYNONYM Tujuan Pembelajaran : Dapat membuat Sequence Dapat melakukan modifikasi dan menghapus Sequence Dapat membuat Index dan melakukan pemeliharaan pada Index Dapat membuat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG M O D U L S Q L SISTEM BASIS DATA 2 Disusun oleh : Siti Yuliyanti, ST SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNG PINANG Jl. Brigjen Katamso No.92 Km 2.5 Tanjungpinang Kepulauan Riau November 24, 2010 SQL

Lebih terperinci

Modul Pembangunan Aplikasi Basis Data Lanjut 2014

Modul Pembangunan Aplikasi Basis Data Lanjut 2014 Authentication and Authorization on Oracle APEX 4.2 CUSTOM AUTHENTICATION 1. Buat sebuah tabel dengan nama tlogin, sebuah sequence dan sebuah trigger --create table CREATE TABLE tlogin( id NUMBER NOT NULL,

Lebih terperinci

SUBQUERY VIEW JOIN PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011. Rizki Arif Firdaus

SUBQUERY VIEW JOIN PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011. Rizki Arif Firdaus SUBQUERY VIEW JOIN PRAKTIKUM BERKAS DAN BASIS DATA 2010/2011 SubQuery Subquery merupakan bentuk query yang berada dalam query lain atau disebut juga nested query atau subselect. Dengan kata lain, dimungkinkan

Lebih terperinci

Sejarah(1) Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Definisi SQL

Sejarah(1) Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Definisi SQL Sejarah(2) STRUCTURE QUERY LANGUANGE (1) Tahun 1987, American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO) membuat standar untuk SQL Tahun 1992, dibentuk versi baru

Lebih terperinci

1 TEKNOLOGI OBJECT-RELATIONAL DBMS pada ORACLE 10g

1 TEKNOLOGI OBJECT-RELATIONAL DBMS pada ORACLE 10g 1 TEKNOLOGI OBJECT-RELATIONAL DBMS pada ORACLE 10g Tujuan Instruksional : Mahasiswa mampu memahami konsep Object- Relational Database yang diimplementasikan menggunakan ORDBMS Oracle 2 10g. 1. Object Types

Lebih terperinci

M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1

M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1 M0564-Pengantar Sistem Basisdata 12/ 1 SQL : DML (Continue) Query Multi-Table Dapat menggunakan subqueri asalkan kolom yang dihasilkan berasal dari tabel yang sama. Jika kolom yang dihasilkan berasal dari

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL II : QUERY Pengertian Query Query artinya pertanyaan atau penyelidikan. Dalam database, query adalah permintaan akan kumpulan data tertentu. Jenis-jenis query 1. Select query Select query digunakan

Lebih terperinci

5. Database MySQL. Apa Database MySQL Itu? Hirarki Dalam Database. Table

5. Database MySQL. Apa Database MySQL Itu? Hirarki Dalam Database. Table 5. Database MySQL Apa Database MySQL Itu? Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dalam tabel dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari

Lebih terperinci

Basis Data. Bagian IV SQL (2) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Basis Data. Bagian IV SQL (2) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Basis Data Bagian IV SQL (2) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Fungsi Agregasi Fungsi agregasi digunakan untuk melakukan operasi pada kelompok-kelompok baris data. Fungsi ini

Lebih terperinci

Mudafiq Riyan Pratama

Mudafiq Riyan Pratama Trigger Pada Oracle 10g Mudafiq Riyan Pratama mudafiq.riyan@yahoo.com http://dhafiq-san.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara

Lebih terperinci

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN

DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN DRAFT JUDUL : OPTIMALISASI COST DAN TIME DENGAN SQL TUNING PADA APLIKASI PROFIN Alvian Osalindo Fransiskus Martin Suparto Darudiato Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Salah satu tujuan dalam melakukan

Lebih terperinci

Database Systems: Lab. Actvity 3: Fungsi-Fungsi MySql Advance. Pendahuluan. Pendahuluan

Database Systems: Lab. Actvity 3: Fungsi-Fungsi MySql Advance. Pendahuluan. Pendahuluan 1 Database Systems: Lab. Actvity 3: Fungsi-Fungsi MySql Advance Agenda. Pendahuluan Fungsi Having Fungsi SubSelect 2 Pendahuluan Pendahuluan Merealisasikan pemodelan data konseptual menggunakan tipe tabel

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Praktikum Basis Data Terapan 2

PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Praktikum Basis Data Terapan 2 TK Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI D3 JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Praktikum Basis Data Terapan 2 Hand On Lab 1 Instalasi

Lebih terperinci

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle.

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 1 2 3 Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 4 Isilah konfigurasi instalasi yang akan dibuat. Oracle Home Location : biasanya terisi otomatis dgn drive yang paling banyak

Lebih terperinci

TUTORIAL. Mencari nilai Max dan Min

TUTORIAL. Mencari nilai Max dan Min TUTORIAL Mencari nilai Max dan Min Aggregasi data dengan Group Function (GROUP BY, ROLLUP dan CUBE) Group function merupakan fungsi yang akan akan memproses banyak data dan menghasilkan satu atau beberapa

Lebih terperinci

DEDUCTIVE DATABASE. Rachmat Selamet. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

DEDUCTIVE DATABASE. Rachmat Selamet. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Media Informatika Vol. 6 No. 3 (2007) DEDUCTIVE DATABASE Rachmat Selamet Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Abstrak E-mail: if25005@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

Tutorial Database Oracle Chapter3 Menampilkan Data Menggunakan Perintah SQL SELECT

Tutorial Database Oracle Chapter3 Menampilkan Data Menggunakan Perintah SQL SELECT Tutorial Database Oracle Chapter3 Menampilkan Data Menggunakan Perintah SQL SELECT Oleh: Ardie Jocong Pada Tutorial ketiga ini, saya akan memberikan tutorial bagaimana Menampilkan data yang telah dibuat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : PEMROGRAMAN WEB 2 (PHP & MYSQL) Kode Mata Kuliah : MI - 26223 Jurusan / Jenjang : D3 MANAJEMEN INFORMAA

Lebih terperinci

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1

MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 MODUL V DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML) 1 Tujuan : Praktikan dapat memahami dan mengisi tabel dalam database Praktikan dapat memahami dan memanipulasi data dalam database Tugas Pendahuluan Apa yang anda

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 8 SINGLE ROW & GROUP FUNCTION

PRAKTIKUM 8 SINGLE ROW & GROUP FUNCTION PRAKTIKUM 8 SINGLE ROW & GROUP FUNCTION Langkah langkah melakukan praktikum 8: a. Jalankan Oracle 10g caranya : All program Oracle OraDb10g_home1 Application Development SQL Plus b. Masukkan username :

Lebih terperinci

B a s i s D a t a C H A P T E R. SQL Operasi DML. Arif Basofi PENS 2015

B a s i s D a t a C H A P T E R. SQL Operasi DML. Arif Basofi PENS 2015 C H A P T E R 15 SQL Operasi DML Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: Mengenal operasi perintah SQL dalam: - DML (Data Manipulation Language) [1] - DDL (Data Definition Language) [2] S Q L DML DML

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Query (memperoleh

Lebih terperinci

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL 4 SINKRONISASI DATA

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL 4 SINKRONISASI DATA PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL 4 SINKRONISASI DATA LABORATORIUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011-2012 I. TUJUAN Mahasiswa mengenal

Lebih terperinci

Draft Judul : OPTIMALISASI TIME DAN BUFFER GETS DENGAN SQL TUNING PADA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT.XYZ

Draft Judul : OPTIMALISASI TIME DAN BUFFER GETS DENGAN SQL TUNING PADA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT.XYZ Draft Judul : OPTIMALISASI TIME DAN BUFFER GETS DENGAN SQL TUNING PADA SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PT.XYZ PENDAHULUAN Edbert Giovanni Suryadi Keithsen Chusny Suparto Darudiato Di era modernisasi ini, semakin

Lebih terperinci

Assalamualainkum wr wb QUERY. Anna Mukhayaroh

Assalamualainkum wr wb QUERY. Anna Mukhayaroh Assalamualainkum wr wb QUERY Anna Mukhayaroh Klik Options..., Pilih Enabled this Content, lalu Klik Ok Query Design Pilih Menu Create Pilih Query Design Close Jendela Show Tables Pada View pilih SQL View

Lebih terperinci

Modul 6 Function dan Trigger

Modul 6 Function dan Trigger Modul 6 Function dan Trigger 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat mengenal Sintak SQL Lanjut b. Mahasiswa dapat mengoperasikan Sintak SQL Lanjut 1.2 Materi a. SQL b. Tabel 1.3 Alat dan Bahan a. sqlyog b. XAMPP

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya BAB 18 : SubQuery Lanjutan Halaman

Lebih terperinci

Single-row Function dan Group Function

Single-row Function dan Group Function Single-row Function dan Group Function Rosa Ariani Sukamto Email: rosa_if_itb_01@yahoo.com Blog: http://udinrosa.wordpress.com Website: http://www.gangsir.com Single-row Function Memanipulasi Data Proses

Lebih terperinci

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA)

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Oleh : Tikaa (http://black9innocent.wordpress.com/) Mari mengingat stored procedure lagi #Demi belajar :D Disini saya akan mencoba menjelaskan

Lebih terperinci

MENAMPILKAN DATA MENGGUNAKAN SQL SELECT

MENAMPILKAN DATA MENGGUNAKAN SQL SELECT PENGENALAN SQL MENAMPILKAN DATA MENGGUNAKAN SQL SELECT Pendahuluan Untuk menampilkan data-data dari sebuah tabel, maka di perlukan perintah SQL SELECT. SELECT select_list FROM table_source [ WHERE search_condition

Lebih terperinci

STORE PROCEDURE. Pemrograman Client Server Sarji, S.Kom Studi kasus pada

STORE PROCEDURE. Pemrograman Client Server Sarji, S.Kom Studi kasus pada STORE PROCEDURE Stored Procedure adalah kumpulan perintah SQL yang diberi nama dan disimpan di server. Stored Procedure biasanya berisi perintah-perintah umum yang berhubungan dengan database pada server,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 SUBQUERY

PERTEMUAN 6 SUBQUERY PERTEMUAN 6 SUBQUERY Tujuan Pembelajaran : Menggambarkan tipe persoalan yang dapat dipecahkan oleh sub query Mendefinisikan sub query Memahami tipe-tipe dari subquery Menulis subquery baris tunggal dan

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Oracle Academic Initiative Halaman

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 5.1. Sasaran Dapat menulis statement

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I

LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA LANJUT I Oleh Delvia Wulan Sari 11120013 Nur Laila Fitriasari 11120027 Firman Fajrin 11120015 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Lebih terperinci

Oracle Academic Initiative

Oracle Academic Initiative Oracle Academic Initiative Oracle9i Introduction to SQL Oleh: Tessy Badriyah, SKom.MT Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya BAB 13 : Object Database yang Lain

Lebih terperinci