BAB 3 OBYEK PENELITIAN. merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia. Di dalam melaksanakan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBYEK PENELITIAN. merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia. Di dalam melaksanakan"

Transkripsi

1 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Profil Perusahaan Obyek di dalam penelitian ini adalah PT. Bank Central Asia, Tbk yang merupakan salah satu perusahaan perbankan di Indonesia. Di dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan survei penelitian pada public relations yang berada di kantor pusat PT. Bank Central Asia, Tbk. Kantor pusat tersebut berada di Menara BCA Lt. 22 Grand Indonesia Jl. MH Thamrin No.1 Jakarta Telp dan faks PT. Bank Central Asia, Tbk secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di PT. Bank Central Asia, Tbk yang sering disebut BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun

2 36 Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA. Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial. Sumber: KlikBCA (

3 Tonggak Sejarah 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal bakal Bank Central Asia (BCA) BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di Jakarta. 1970an BCA memperkuat jaringan layanan cabang. Tahun 1977 BCA berkembang menjadi Bank Devisa. 1980an Sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia, BCA mengembangkan jaringan kantor cabang secara luas., seperti menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA. 1990an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM BCA (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine).

4 Indonesia mengalami krisis moneter. BCA mengalami rush. Pada tahun 1998 BCA menjadi Bank Taken Over (BTO) dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Proses rekapitalisasi BCA selesai dan sebagian besar kredit yang disalurkan BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8% saham BCA. Kilas aksi korporasi periode BPPN melakukan divestasi 22,5% dari total saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana (IPO), sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3% Penawaran Publik kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total saham BCA. Kepemilikan BPPN atas BCA berkurang menjadi 60,3%

5 Farindo Investment (Mauritus) Limited mengambil-alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA kepada investor domestik melalui penawaran terbatas Pemerintah Republik Indonesia tidak lagi memiliki saham BCA dengan dilakukannya divestasi seluruh sisa 5,02% saham BCA. Pengembangan bisnis pada periode 2000an BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking, KlikBCA, Mobile Banking m-bca, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA juga mengembangkan beberapa layanan khusus, seperti: BCA Prioritas, BCABIZZ, dan BCA Consumer Plus. BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery Centre di Singapura. BCA meningkatkan kompetensi di bidang penyaluran kredit, termasuk melalui ekspansi ke bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat melalui anak perusahaannya, BCA Finance.

6 BCA menjadi pelopor dalam menawarkan produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap, yang berhasil meraih respon positif dari pasar. BCA meluncurkan kartu prabayar Flazz Card serta mulai menawarkan layanan Weekend Banking untuk terus membangun keunggulan di bidang perbankan transaksional BCA secara proaktif mengelola penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama sebagai bank transaksional. BCA telah menyelesaikan pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelangsungan usaha dan meminimalisasi risiko operasional BCA mulai memasuki lini bisnis baru yaitu perbankan Syariah dan pembiayaan sepeda motor. BCA juga memperkuat bisnis perbankan transaksional melalui pengembangan layanan baru yaitu KlikBCA melalui Smartphone dan layanan e-commerce Visi dan Misi PT. Bank Central Asia, Tbk mempunyai prioritas utama untuk tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan

7 41 transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi. Adapun visi dan misi PT. Bank Central Asia sebagai berikut: a) Visi Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. b) Misi Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA Logo Perusahaan Gambar Logo PT. Bank Central Asia, Tbk

8 Struktur Organisasi Gambar Berikut ini adalah Struktur Organisasi PT. Bank Central Asia, Tbk per 31 Desember 2010

9 43 Gambar Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan Sekretariat Perusahaan Biro Direksi Biro Hubungan Aspek Humas Internal External Corporate Social Responsibility Job Description Public Relations Departement 1) Job Description Internal Public Relations Kegiatan yang menjadi program urusan Internal, yaitu : Program-program yang men-jadi job desk public relations internal: 1. Info BCA Majalah internal perusahaan PT. Bank Central Asia, Tbk yang diperuntukkan untuk kalangan publik karyawan perusahaan. 2. Temu redaktur nasional Acara gathering antar semua redaktur majalah Info BCA dari seluruh kantor wilayah dan kantor pusat. 3. My BCA Updating berita di beberapa rubrik Intranet BCA, antara lain: Berita Perusahaan, Hotspot, Promo BCA, Aneka Info, Bakti BCA, InfoBCA, Kliping Berita Harian dan Ayo ke Bank.

10 Blast: Forum Komunikasi Manajemen. 5. Kliping harian Saat ini masih kerjasama dengan Gilang Communication dalam pengadaan kliping berita mengenai ekubank dan berita ttg 10 Bank terkemuka. 6. Hiasan lobby Terkait hari-hari besar keagamaan, di lobby menara BCA dibuat hiasan lobby untuk acara-acara: Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan Imlek. 7. Silahturahmi purnabakti Merupakan Program tahunan, sebagai upaya pembinaan hubungan baik antara manajemen PT. Bank Central Asia, Tbk dengan mantan pejabat atau purnabakti PT. Bank Central Asia, Tbk. Program Korporasi 1. Rakernas Rapat Kerja Pimpinan BCA Nasional, merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan setiap akhir tahun 2. BCA Award Kegiatan event tahunan yang merupakan program apresiasi bagi insan, cabang atau wilayah yang berprestasi kegiatan ini biasanya

11 45 dilaksanakan bersamaan dengan HUT BCA yaitu pada bulan Februari 3. HUT BCA Kegiatan perayaan Ulang tahun BCA, yang merupakan program tahunan, dilaksanakan di seluruh Kanwil, Cabang dan Kantor Pusat, kegiatan bisanya meliputi: Pengadaan Kostum HUT (kaos atau jacket), Pemotongan Tumpeng dan makan siang bersama 4. Analyst meeting Merupakan presentasi mengenai Kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk, yang dilaksanakan setiap triwulan dan Akhir tahun. Diawali dengan Press Conference untuk mengundang media. Setelah itu diadakan Analyst Meeting dengan agenda yang sama, presentasi kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk kepada para analyst. 5. BCA Update Terkait dengan pelaksanaan analyst meeting maka dibuat booklet berisi Kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk. 6. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Rapat Umum Pemegang Saham, minimal dilaksanakan 1 tahun 1 kali, namun jika ada perubahan mendasar, maka dapat dilaksanakan 2 kali dalam setahun (RUPSLB).

12 46 7. Lunch together Merupakan program tahunan HRD, yang dilaksanakan setiap triwulan bagi manajemen kantor pusat. Kegiatan ini merupakan upaya manajemen sharing dengan topik menarik baik dari internal (program ter-update) atau dari eksternal yang sedang trend. 8. COP (community of practice) Merupakan program dari divisi pelatihan dan pengembangan yang bertujuan: Meningkatkan teamwork, sharing pengalaman, sharing pengetahuan, sarana informal solusi. Program Divisi/Wilayah/Cabang yang tidak termasuk dalam Rencana Urusan Internal berupa event-event yang tidak terjadwalkan di public relations, seperti : pembukaan cabang, serah terima jabatan, signing, seminar internal, liputan khusus, dll. 2) Job Description External Public Relation Adapun job description dari external public relation adalah: a) Media relations Media relations yang dilakukan oleh external public relations: Monitoring media yang dibantu oleh PR Konsultan.

13 47 Media gathering yang dilakukan biasanya dapat berupa seminar atau acara makan siang bersama dengan para wartawan di media. Permohonan wawancara dan permohonan data Sponsorship yang terkait dengan media. Biasanya sponsorship untuk acara yang terkait dengan penghargaan, seminar, kegiatan olah raga, kegiatan sosial,dll. Penanganan keluhan melalui media cetak dan elektronik. Media elektronik dapat dipantau melalui website serta televisi atau radio. Penyebaran informasi misalnya dengan menyebarkan press release ke media. b) Materi korporasi Iklan korporasi: iklan yang menginformasikan kepada masyarakat mengenai perusahaan. Iklan yang terkait dengan kewajiban dari PT. Bank Central Asia, Tbk. Iklan tersebut dapat berisikan tentang laporan keuangan, serta iklan pengumuman. Pembuatan desain kartu ucapan. Contoh: kartu ucapan untuk natal, idul fitri (season greeting), imlek, dll.

14 48 Pengembangan company yang berisi mengenai profile dari PT. Bank Central Asia, Tbk. Laporan tahunan (annual report) c) Administrasi: pelaporan kegiatan, proses pembayaran, registrasi proposal atau surat masuk, filing 3) Job Description of CSR in Public relation Adapun job description dari CSR pada divisi public relations: a. Kegiatan sosial Sumbangan untuk kegiatan sosial yang dilakukan PT. Bank Central Asia, Tbk dapat dikategorikan dalam 4 macam, yaitu: kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Semua sumbangan ini akan tercatat di dalam annual report dan dibaca oleh publik. Sumbangan tersebut dapat datang dari pihak atau instansi luar dan dari pihak PT. Bank Central Asia, Tbk. b. Sponsorship Semua proposal yang masuk ke akan disetujui jika in line dengan bisnis PT. Bank Central Asia, Tbk. Selain itu harus mempunyai dampak yang menguntungkan untuk PT. Bank Central Asia, Tbk, misalnya menjalin hubungan baik dengan pemerintah atau instansiinstansi lain. Proposal untuk pengajuan sponsorship ini datang dari pihak luar perusahaan.

15 Prosedur yang berlaku Prosedur yang berlaku pada PT. Bank Central Asia, Tbk dapat dirumuskan dalam bentuk fokus strategis BCA yang memungkinkan untuk mencapai pertumbuhan berkualitas tinggi dan meningkatkan perannya sebagai bank transaksional yang menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dalam mendukung tercapainya perekonomian yang kuat dan tujuan pembangunan nasional.(sumber: Annual Report BCA 2010) Pertumbuhan BCA fokus pada pertumbuhan. Kategori pertumbuhan yang diinginkan adalah pertumbuhan kredit yang solid. Di tahun 2010, portofolio kredit BCA tumbuh 24,2% dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit sector perbankan Indonesia sebesar 22,1%. BCA berada di posisi yang menguntungkan untuk senantiasa berkembang di tengah kondisi ekonomi yang ditandai ileh rendahnya tingkat suku bunga dan permintaan nasabah yang terus meningkat Kualitas penyaluran kredit Kualitas adalah prioritas utama BCA. Di dalam melaksanakan hal ini, BCA melakukan peningkatan di dalam kualitas kredit. Dengan menekankan pemberian kredit yang berkualitas, didasari oleh penentuan kriteria kredit serta langkah pemantauan dan pengawasan yang ketat, BCA berhasil mempertahankan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan. Ekspansi kredit ditunjang oleh komposisi dana phak ketiga yang berkualitas, dengan rekening transaksional sebagai porsi utama. Selain meningkatkan kualitas kredit, BCA juga memperhatikan kualitas produk dan layanan perbankannya guna memberikan manfaat bagi para nasabah. Pada tahun

16 , BCA mengembangkan teknologi KlikBCA Smartphone dan e-commerce serta terus menambah fitur-fitur keamanan perbankan elektronik Efisiensi Efisiensi adalah keharusan bagi BCA. Pertumbuhan berkualitas harus diimbangi dengan efisiensi serta optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki. Pengembangan sumber daya manusia merupakan kunci dalam upaya BCA untuk meningkatkan efisiensi. 3.3 Metode Pengumpulan Data Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif di dalam melaksanakan penelitian ini. Menurut Danim tahun 2002 di dalam buku karangan Elvinaro Ardianto berjudul Metodologi untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif tahun 2011 menyatakan bahwa peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran (truth) adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi sosial kesejarahan (Ardianto, 2011: 59). Dalam penelitian dengan metode kualitatif, peneliti menjadi instrumen kunci dan analisis datanya tidak menggunakan bantuan ilmu statistika, tetapi menggunakan rumus 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How). Selain what (data dan fakta yang dihasilkan dari penelitian, how (bagaimana proses data itu berlangsung), who (siapa saja yang bisa menjadi informan kunci dalam penelitian), where (di mana sumber informasi penelitian itu bisa digali atau ditemukan), dan when (kapan sumber informasi itu bisa ditemukan); yang paling penting dicermati dalam analisis

17 51 penelitian kualitatif adalah why (analisis lebih dalam atau penafsiran/interpretasi lebih dalam ada apa di balik fakta dan data hasil penelitian itu, mengapa bisa terjadi seperti itu). Why (mengapa) memberikan pemahaman lebih dalam dari hasil penelitian kualitatif. (Ardianto, 2011: 59) Pendekatan deskriptif yang peneliti lakukan merupakan pencarian teori bukan untuk menguji teori yang sudah ada, sehingga perspektifnya tidak tersaring. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti langsung terjun ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat (observer) serta bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. (Ardianto, 2011: 60). Di dalam penelitian ini peneliti mendapatkan menyajikan data berdasarkan dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder Data Primer berikut: Dalam penelitian ini, data primer yang didapatkan oleh peneliti, sebagai Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pancaindra peneliti (Ardianto, 2011: 165).

18 52 Dalam penelitian dikenal dua jenis metode observasi: 1. Observasi partisipan. Dengan observasi partisipan, peneliti lebih memungkinkan mengamati kehidupan individu atau kelompok dalam situasi riil, di mana terdapat setting yang riil dikontrol atau diatur secara sistematis seperti penelitian eksperimental, misalnya. Seperti namanya, metode ini memungkinkan untuk memahami apa yang terjadi memahami pola-pola dan interaksi. Pada dasarnya, di sini peneliti mempunyai dua peran, yaitu sebagai partisipan dan sebagai peneliti (observer) (Ardianto, 2011: 180). 2. Observasi nonpartisipan adalah jenis metode observasi, dimana seorang peneliti hanya berperan sebagai penonton saja tidak terjun sebagai pemain seperti dalam observasi partisipan. Jadi, ketika mengamati kelompok yang menjadi subjek penelitian, peneliti seolah menjaga jarak, tidak terjun langsung berbaur dengan kelompok penelitiannya (Ardianto, 2011: 180). Dalam penelitian ini bentuk observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipan yang merupakan kegiatan terjun langsung ke tempat penelitian yang dituju dan bertindak sebagai partisipan Peneliti melakukan pengamatan mengenai kehidupan individu di dalam situasi yang riil. Dalam hal ini tempat penelitiannya adalah public relations di PT. Bank Central Asia, Tbk. Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian kegiatan observasi yang peneliti dan sumber informasi penelitian.

19 53 Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pencatatan, pengamatan dan pelaksanaan secara sistematik mengenai kegiatan-kegiatan serta perilaku dari divisi public relations sebagai informan yang sesuai untuk jenis kegiatan yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat secara langsung proses kegiatan yang dilakukan oleh divisi public relations PT. Bank Central Asia, Tbk. Melalui kegiatan observasi ini, peneliti juga menerapkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dan analisis ROPE (Riset, Objektif, Program dan Evaluasi) Observasi dilakukan dengan melihat kegiatan secara rutin yang dilakukan oleh divisi public relations yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana perannya melalui majalah Info BCA sebagai media komunikasi internal. Selain itu peneliti juga mengamati dan melakukan kegiatan internal yang dilakukan divisi public relations, dimulai dari mengerjakan kliping harian berita PT. Bank Central Asia, Tbk sampai mengikuti rapat redaksi untuk majalah Info BCA. Berdasarkan observasi, peneliti melihat seberapa efektif kegiatan yang dilakukan dan perkembangan baru mengenai kegiatan-kegiatan tersebut yang dapat menunjang keberhasilan divisi public relations PT. Bank Central Asia, Tbk di dalam menjalankan komunikasi internalnya. Melalui kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam jangka waktu selama tiga bulan (Februari sampai Mei), penulis menemukan interaksi yang kompleks antara peran public relations dalam menjalankan komunikasi internal melalui majalah Info BCA yang terjalin secara nyata dengan permasalahan dan pemecahan masalah yang disimpulkan.

20 Wawancara Berdasarkan Dun tahun 1986 dalam buku karangan Elvinaro Ardianto tahun 2011 berjudul Metodologi untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif menyatakan bahwa wawancara mendalam adalah suatu teknik metode penelitian di mana seorang responden atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas. Seringkali pewawancara atau peneliti dilatih secara psikologis agar dapat menggali perasaan dan sikap yang tersembunyi dari responden (Ardianto, 2011: 61). Dengan melakukan wawancara mendalam, peneliti diharapkan dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari informan mengenai kegiatan yang dilakukan atau mengenai keputusan yang diambil. Menurut Moleong, Miles, et al dalam Mantra tahun 2004, informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama proses penelitian (Ardianto, 2011: 62). Wawancara memliki dua bentuk, yaitu wawancara sistematik atau terstruktur dan wawancara terarah. Wawancara sistematik atau terstruktur adalah wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu pewawancara mempersiapkan pedoman tertulis tentang apa yang hendak ditanyakan kepada responden. Wawancara terarah dilakukan secara bebas, tetapi tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara (Ardianto, 2011: 164). Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara sistematik dimana peneliti

21 55 terlebih dahulu sudah mempersiapkan pedoman dan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Adapun para informan yang peneliti pilih sebagai nara sumber di dlaam penelitian ini adalah: 1. Public relations PT. Bank Central Asia, Tbk - Senior Advisor public relations dipilih karena dianggap sebagai informan utama yang dapat mengambil keputusan untuk membuat strategi dan dapat meberikan informasi yang kompleks mengenai tujuan pelaksanaan kegiatan dan sasaran yang dituju. Selain itu, beliau juga merupakan redaktur pelaksana dari majalah Info BCA. - Kepala urusan internal public relations dipilih karena sebagai pihak yang berkaitan langsung dengan pembinaan komunikasi internal melalui majalah Info BCA karena sebagai redaktur kantor pusat. Peneliti ingin mengetahui bagaimana peran public relations dalam komunikasi internal. - Staf internal public relations dipilih karena sebagai pihak yang menjalankan kegiatan internal serta merasakan dampaknya secara langsung serta merupakan pihak yang mengetahui secara langsung perencanaan kegiatan dan implementasi kegiatan internal. Staf tersebut juga terjun langsung dalam pelaksanaan majalah Info BCA sebagai redaktur kantor pusat. 2. Agency Penerbitan Duta Mutiara Citra yang merupakan agency majalah Info BCA dipilih sebagai bagian operasional dari majalah Info BCA yang mencari, mencatat dan mengumpulkan data sampai finishing pada majalah tersebut.

22 Data Sekunder Data sekunder didapatkan oleh peneliti melalui metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi peneliti sosial untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, catatan harian, kenang-kenangan, dan laporan. Sifat utama dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lalu (Ardianto, 2011: 167) Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh informasi maupun data sekunder mengenai teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Data-data sekunder ini diperoleh dari: - Studi kepustakaan Studi kepustakaan ini dengan membaca, mengumpukan data, dan mencatat mempelajari buku-buku maupun website yang berhubungan dengan topik analisis penelitian ini. - Dokumentasi Dokumentasi yang peneliti harapkan untuk dapat menunjang penelitian ini meliputi: Annual report BCA tahun 2010, Majalah Info BCA, Program kerja internal public relations, Evaluasi Majalah Info BCA dan Manual Majalah Info BCA Teknik analisis data Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah: - Analisis ROPE

23 57 Dalam dunia public relations dikenal juga model perencanaan public relations. John M. King (dalam Yosal Iriantara, 2004b: ) menggunakan model ini sebagai model perencanaan public relations. Model ini pada dasarnya memiliki 4 komponen yakni Riset, Objektif, Program dan Evaluasi, sehingga disingkat menjadi ROPE. Penggunaan matriks ini pun memudahkan kita mengidentifikasika aspek-aspek yang mesti kita periksa saat merumuskan perencanaan (Iriantara, 2011: 56). Analisis ROPE peneliti gunakan untuk menganalisis bagaimana peran dari divisi public relations di dalam menjalankan komunikasi internal melalui majalah Info BCA. - Analisis SWOT Analisis SWOT adalah mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Hasil analisis SWOT ini bisa memetakan posisi organisasi di antara organisasi serupa atau dalam lingkungan organisasi secara keseluruhan. (Iriantara, 2011: 50-51). Analisis SWOT peneliti gunakan untuk menganalisis situasi dan hambatanhambatan yang dirasakan atau ditemui pada divisi public relations PT. Bank Central Asia, Tbk di dalam menjalankan komunikasi internal melalui majalah Info BCA dan bagaimana strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut. 3.4 Permasalahan yang ada Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan bisnis perbankan di Indonesia tidak dapat terelakkan lagi. Berbagai perusahaan perbankan baik lokal

24 58 maupun asing saling berlomba untuk dapat mendirikan perusahaannya di Indonesia. Begitu banyaknya perusahaan perbankan di Indonesia ini membuat persaingan semakin ketat. Semua bank saling berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan promo produk yang diharapkan dapat memuaskan para konsumer sehingga tetap loyal kepada bank tersebut. Akibat ketatnya persaingan ini membuat PT. Bank Central Asia, Tbk untuk terus mengembangkan strateginya. Sebagai perusahaan yang sudah established dan besar, PT. Bank Central Asia, Tbk mempunyai karyawan yang tergolong banyak. Kantor cabang PT. Bank Central Asia, Tbk sudah tersebar di seluruh Indonesia. Menurut jurnal karangan Abdullah dan Anthony tahun 2012 dikutip dari Loraine (1995) menyatakan bahwa organisasi besar memiliki praktek komunikasi internal yang lemah dibandingkan dengan organisasi kecil karena pekerjaan spesialisasi dan pemisahan fungsional telah mengurangi akses ke informasi tentang layanan yang disediakan. Dengan kata lain, organisasi kecil memiliki jaminan yang lebih besar dari praktek komunikasi internal yang efektif (Abdullah dan Anthony: 2012). Pendistribusian informasi mengenai perusahaan tidak dapat tergantung hanya dari mulut ke mulut saja. Karyawan perlu mengetahui apa saja yang terjadi di perusahaan agar well-informed, sebelum pihak eksternal mengetahui mengenai informasi tersebut. Diperlukan media sebagai sarana informasi bagi karyawan yang memuat seluruh kegiatan dan masalah yang sedang terjadi di PT. Bank Central Asia, Tbk. Pada tahun 1988, bagian internal public relations PT. Bank Central Asia, Tbk membuat suatu media informasi berbentuk majalah yang diperuntukkan bagi karyawan. Majalah tersebut dikenal sebagai majalah Info BCA. Majalah ini dibuat agar pendistribusian informasi mengenai PT. Bank Central Asia, Tbk diketahui oleh seluruh karyawan, tidak seperti sebelumnya

25 59 pendistribusian informasi hanya melalui meeting, dan terbatas hanya orang-orang tertentu dan tidak dalam waktu yang rutin. Majalah Info BCA sekarang ini dapat diakses, tidak terbatas oleh waktu dan dapat dibaca kapan saja oleh siapa saja. Secara garis besar penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran dari divisi public relations di dalam melaksanakan komunikasi internal melalui majalah Info BCA serta dampak dan feedback bagi karyawan dengan adanya majalah tersebut. Peneliti juga menganalisis apa saja yang menjadi hambatan bagi divisi public relations di dalam melaksanakan kegiatannya dalam majalah Info BCA serta cara mengatasi hambatan tersebut. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Dari masalah yang dikemukakan di atas, peneliti merumuskan beberapa alternatif pemecahan masalah. Dimana alternatif pemecahan masalah tersebut dapat menjadi bahan evaluasi dan solusi bagi PT. Bank Central Asia, Tbk untuk dapat mengembangkan strategi public relations di dalam melaksanakan kegiatan dan komunikasi internal. Adapun alternatif pemecahan masalah diantaranya adalah:

26 60 Gambar 3.5 Skema alternatif pemecahan masalah Persaingan yang ketat di dalam bisnis perbankan Karyawan penting mengetahui informasi seputar perusahaan. Jumlah karyawan yang banyak Alternatif pemecahan masalah Komunikasi internal Majalah Info BCA (Sumber: kompilasi pemikiran dari hasil observasi peneliti) Penjelasan atas alternatif permasalahan yang ada: - Persaingan yang ketat di dalam bisnis perbankan menuntut karyawan untuk mengetahui informasi seputar perusahaan. Karyawan penting untuk mengetahui keadaan perusahaan sebelum diketahui publik eksternal dan dapat digunakan pula untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di perusahaan. PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan perusahaan besar yang memiliki jumlah karyawan yang banyak dan menyulitkan penyebaran informasi yang merata. - Public relations dapat memanfaatkan komunikasi internal sebagai salah satu sumber informasi bagi karyawan.

27 61 - Salah satu komunikasi internal yang dilakukan oleh public relations adalah dengan membuat media komunikasi internal majalah Info BCA. Majalah Info BCA ini disebarkan dalam bentuk hard copy maupun soft copy yang diunggah ke dalam situs My BCA. - Informasi yang ada di dalam majalah Info BCA dapat mengefektifkan alur downward communications, upward communications, diagonal communications dan horizontal communications. Tidak hanya informasi dari perusahaan ke karyawan, tetapi majalah Info BCA juga menginformasikan informasi mengenai karyawan ke top management, dan antara berbagai divisi dengan berbagai level yang ada juga saling menginformasikan kegiatan apa saja yang dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bank XYZ Tbk.(Bank XYZ) didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank XYZ NV. Sejak berdiri hingga sekarang banyak hal yang telah dilalui

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Bank Central Asia (BCA) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek, penulis tertarik untuk meneliti perusahaan ini karena makin banyaknya jumlah antrian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan

BAB I PENDAHULUAN. memanjakan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya perekonomian Indonesia, sektor jasa memiliki potensi dan prospek yang cerah di masa depan. Banyak jenis jasa yang masih bisa digali dan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat

BAB III METODE PENELITIAN dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Bank BCA, atau BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan industri keuangan atau perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB II PT. BANK CENTRAL ASIA TBK KCU PEMATANGSIANTAR

BAB II PT. BANK CENTRAL ASIA TBK KCU PEMATANGSIANTAR BAB II PT. BANK CENTRAL ASIA TBK KCU PEMATANGSIANTAR A. Sejarah Ringkas BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. BCA memperkuat jaringan layanan cabang dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. BANK XXX, Tbk bergerak di bidang Perbankan, berdiri sejak 21 Februari 1957 dengan Cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan merupakan salah satu Bank

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT. Bank Central Asia, Tbk 4.2 4.3 4.4 SEKRETARIAT PERUSAHAAN 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 BIRO 4.11 HUBUNGAN KORPORASI 4.12 4.13 4.14 STAF FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1955, NV Perseroan Dagang dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri sebagai cikal

Lebih terperinci

dua kantor cabang, P.T. BCA terus memperluas jaringannya ke berbagai propinsi

dua kantor cabang, P.T. BCA terus memperluas jaringannya ke berbagai propinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarafa dan Perkembangan Terakhir P.T. Bank Central Asia Cabang Pembantu Pejagalan Perjalanan P.T. BCA pertama kali didirikan di Semarang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan jumlah

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur atau bagian investasi terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan. 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui unit kerja

Lebih terperinci

Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional

Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional Laporan Tahunan 2010 Pertumbuhan Berkualitas di Tengah Kokohnya Perekonomian Nasional Daftar Isi Pendahuluan 8 Tonggak Sejarah 10 Ikhtisar Data Keuangan 13 Ikhtisar Saham 14 Laporan Presiden Komisaris

Lebih terperinci

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

A-PDF Manual Split Demo. Purchase from  to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN A-PDF Manual Split Demo. Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT Bank Central Asia Tbk. KCU Tasikmalaya PT Bank Central

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup tinggi, meningkatkan loyalitas nasabah muncul sebagai suatu tantangan penting yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen 8,60% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valuta Asing. dalam batas yang diperkenankan ketentuan BI maksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, dimana arus informasi begitu deras dan kegiatan komunikasi sangat sering dilakukan dalam segala bentuk kegiatan dalam kehidupan, hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 39 3.1. Objek Penelitian 3.1.1 PT.BANK CENTRAL ASIA TBK PT. Bank Central Asia didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 di pusat perniagaan Jakarta berdasarkan akte notaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk Menurut sumber yang diperoleh dari website resmi BCA (2014), pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perbankan dalam situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penulis, serta kegunaan penelitian yang akan dilakukan. 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Bank Central Asia, Tbk Menurut sumber yang diperoleh dari website resmi BCA (2014), pada tahun 1995 NV Perseroan Dagang

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak terlampau pesat. Namun secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan di banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman saat ini membuat orang semakin kritis dalam menanggapi sesuatu hal, termasuk saat menggunakan jasa sebuah perusahaan seperti perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern seperti sekarang ini, lembaga keuangan atau bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini dunia perbankan merupakan bagian yang sangat penting bagi setiap Negara. Persaingan memperebutkan pangsa pasar yang sempit namun potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk penyempurnaan kebijakan mengikuti perubahan undang undang yang berlaku. Salah satu implementasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat dalam transaksi pembayaran hingga penyimpanan dana (funding) dalam bentuk tabungan, giro, deposito

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, bank merupakan salah satu media transaksi keuangan. Bank memberikan berbagai fasilitas dalam memudahkan proses transaksi keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha beberapa tahun belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini terus berlomba mengerahkan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, berbagai industri berlomba untuk dapat menyediakan berbagai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Indonesia sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jasa mesin pembayaran yang disebut dengan ATM (Automatic teller BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dengan adanya perbankan di era modern ini akan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. Pihak bank berusaha meningkatkan jasa pelayanan guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Bank Central Asia Tbk BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, industri perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian, yaitu menyediakan dan menyalurkan dana untuk pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya juga mengakibatkan hancurnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada awal 1997 mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat hancur terhadap sistem perbankan nasional, yang akhirnya juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan adalah lembaga yang menghubungkan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang mengalami kelebihan dana. Lembaga keuangan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Perbankan Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah Bank yang semakin banyak dan fasilitas yang ditawarkan semakin variatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Data Kehadiran Anggota KRN pada Rapat KRN Selama Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Raden Pardede 5 5 100% D.E. Setijoso 5 5 100% Hendra Tanumihardja 5 5 100% K.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam sektor perbankan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam sektor perbankan menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor perbankan menuntut optimalisasi peranan perbankan. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi keuangan pun perlu dicermati

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dagang ini kemudian berkembang menjadi N.V Bank Central Asia, yang pertama kali beroperasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dagang ini kemudian berkembang menjadi N.V Bank Central Asia, yang pertama kali beroperasi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bank Central Asia berawal dari sebuah usaha dagang bernama NV Knitting Factory di Semarang yang didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955,

Lebih terperinci

Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan

Perbankan Korporasi. Tinjauan Bisnis. 04 Analisis dan Pembahasan Manajemen. 02 Laporan Manajemen. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 116 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis Perbankan Korporasi Laporan Tahunan 2016 06 Tanggung Jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri perbankan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi keuangan, moneter dan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan good corporate governance, bank perlu

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK). Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan dana kelolaan yang berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam membangun perekonomian suatu negara, industri perbankan selaku lembaga keuangan memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian yang membantu pemerintah

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1 PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia (BCA) Tbk adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi daerah yang semakin gencar dicanangkan oleh pemerintah saat ini dalam memacu pembangunan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang melayani beragam segmen nasabah, baik nasabah

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyelesaian pembayaran atau transaksi keuangan, maupun kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan telah menjelma sebagai badan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat dalam segala aspek kehidupan. Perbankan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempermudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK/DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK/DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK/DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian yang dilakukan melibatkan Bank BCA, dimana perusahaan ini bergerak di bidang keuangan yang memberikan produk dan jasa dalam perbankan transaksional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki suatu sistem manajemen yang dikelola sedemikian rupa guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Suatu sistem manajemen di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif

BAB 3 METODA PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif dengan sumber data sekunder berupa data time series yaitu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang begitu pesat dalam hal memasarkan produk saat ini semakin memperketat persaingan setiap produsen guna memberikan pelayanan terbaik dan berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk

Lebih terperinci

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis Perbankan Individu Perbankan Individu Tahun

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi perantara (intermediasi) antara pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. deskriptif biasanya menggunakan tinjauan pustaka, dimana peneliti mencoba

BAB III METODELOGI PENELITIAN. deskriptif biasanya menggunakan tinjauan pustaka, dimana peneliti mencoba BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif biasanya menggunakan tinjauan pustaka, dimana peneliti mencoba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran yang strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional, mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbagai perusahaan atau instansi, baik swasta maupun negeri yang bergerak pada berbagai bidang mulai memperhatikan arti penting peranan Humas seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen) KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE

Lebih terperinci