BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perusahaan-perusahaan dalam berekspansi dan operasionalisasinya seharihari menghadapi proyek-proyek atau berbagai macam aktivitas yang membutuhkan pendanaan. Pendanaan ini dapat datang dari internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan. Pendanaan dari internal perusahaan dapat datang dari laba ditahan sementara pendanaan eksternal dapat terdiri dari tiga jenis: Pendanaan dengan utang Pendanaan hybrid, misalnya adalah ventura, dan Pendanaan dengan ekuitas atau penerbitan saham. Masing-masing pendanaan memiliki kelemahan dan kelebihan, misalnya adalah pendanaan utang yang cepat dan murah namun berisiko atau pendanaan dengan saham yang relatif aman namun lama dan mahal. Sehingga masalah pendanaan ini mempengaruhi tingkat risiko yang dialami oleh perusahaan. Pendanaan dengan utang dapat meningkatkan risiko diantaranya adalah risiko bangkrut. Pendanaan ini juga mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai perusahaan misalnya perusahaan yang terlalu mengandalkan pendanaan dengan utang dapat mengalami masalah keuangan. Masalah pendanaan ini juga tidak terlepas dari masalah agensi yang dialami oleh perusahaan. Manajemen pada perusahaan dengan masalah agensi yang tinggi cenderung untuk bertindak hanya berdasarkan kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan kesejahteraan pemegang saham. Masalah agensi dapat dikurangi dengan berbagai macam strategi misalnya adalah monitoring secara berkala terhadap manajemen perusahaan atau penerbitan saham kepada jajaran manejemen perusahaan yang sering dikenal sebagai MSOP. Masalah agensi juga dapat dikurangi dengan meningkatkan kepemilikan saham terhadap sebuah perusahaan. Investor yang memegang mayoritas saham di sebuah perusahaan dapat mempengaruhi tindakan manajemen, misalnya dengan mengikutkan insider di dalam manajemen perusahaan. Kepemilikan blok saham juga dapat mengurangi 104

2 105 masalah agensi sebab kepemilikan blok saham dapat meningkatkan kekuatan dari pemegang saham tersebut. Kepemilikan blok saham ternyata dapat dibagi berdasarkan identitas dari pemegang blok saham tersebut diantaranya kepemilikan oleh institusi keuangan, perusahaan nonkeuangan, manajemen, keluarga, pemerintah, dan individual. Masing-masing pemegang blok saham tersebut tentunya memiliki kepentingan tersendiri terhadap perusahaan. Penelitian ini membahas pengaruh kepemilikan blok saham oleh institusi keuangan dan perusahaan nonkeuangan. Hasil penelitian ini juga berlaku hanya terhadap perusahaan yang memiliki blok saham. Berikut ini adalah kesimpulan penelitian ini : 1. Kepemilikan saham oleh institusi keuangan dan perusahaan nonkeuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap rasio utang di dalam struktur modal perusahaan. Kondisi ini diakibatkan karena pada umumnya investor yang berbentuk institusi atau perusahaan cenderung untuk menghindari risiko dan memaksimalkan kinerja perusahaan. Selain itu, pemegang saham berupa institusi atau perusahaan biasanya berinvestasi dalam jumlah yang besar sehingga mereka cenderung risk-averter. Investor berupa institusi keuangan juga umumnya berperan sebagai kreditor perusahaan. Karena pengembalian kreditor cenderung tetap dan didasarkan pada risiko ketika mereka berinvestasi, maka mereka cenderung untuk menghindari risiko. 2. Konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap rasio utang di dalam struktur modal perusahaan. Kondisi ini diakibatkan karena pemegang saham cenderung berusaha untuk memaksimalkan pengembalian atas investasi mereka dengan perusahaan mengambil pendanaan utang. Selain itu, penggunaan utang dapat melindungi mereka dari pengambilalihan perusahaan. 3. Terhadap kinerja keuangan perusahaan, kepemilikan blok saham oleh institusi keuangan dan kepemilikan saham oleh perusahaan nonkeuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan. Walaupun berorientasi kinerja, pemegang saham berupa institusi keuangan dan perusahaan

3 106 nonkeuangan umumnya memiliki portofolio investasi yang terdiversifikasi hampir sempurna. Kondisi ini disebabkan perusahaan atau institusi dapat berinvestasi dalam jumlah yang besar dan memiliki kemampuan menganalisis lebih baik dibandingkan pemegang saham individual ataupun manajerial. Karena itu, penurunan kinerja salah satu investasi mereka tidak akan berpengaruh terhadap portofolio investasi mereka 4. Konsentrasi kepemilikan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan namun pengaruh tersebut tidak signifikan. Saham yang terlalu terkonsentrasi pada satu pihak sangat membatasi gerak manajemen dalam mengambil keputusan perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun, tujuan pemegang saham terbesar dalam sebuah perusahaan berbeda-beda. Tujuan yang berbeda-beda ini menyebabkan hubungan kepemilikan saham yang terkonsentrasi dengan kinerja keuangan perusahaan cenderung tidak signifikan. 5. Penggunaan utang juga berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah adanya biaya dari pendanaan dengan utang itu sendiri. Penyebab lainnya adalah kemampuan dari kreditor untuk menilai perusahaan sehingga pendanaan dengan utang dapat menyebabkan penurunan kinerja. Hasil-hasil penelitian tersebut menandakan bahwa masalah agensi di Indonesia masih ada. Masalah agensi umumnya disebabkan karena pengawasan pemegang saham di dalam perusahaan tidak efektif karena pecahnya kepemilikan saham. Hal tersebut menyebabkan pengawasan terhadap manajemen kurang dan manajemen dapat bertindak bukan untuk kesejahteraan pemegang saham. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah: Tidak mengikutsertakan kepemilikan saham jenis lainnya misalnya kepemilikan oleh manajemen ataupun pihak asing sebagai variabel bebas lain atau sebagai variabel moderasi. Keikutsertaan kepemilikan saham jenis lainnya ini baik sebagai variabel bebas maupun sebagai variabel

4 107 moderasi akan membuat model semakin baik dalam menjelaskan variabel terikat. Jumlah sampel yang relatif kecil dibandingkan jumlah perusahaan yang terbuka di pasar modal Indonesia. Jumlah sampel yang lebih besar akan mampu menghasilkan penjelasan hubungan variabel terikat dengan variabel bebas yang lebih baik. Proksi yang digunakan masih terbatas untuk variabel terikat. Model akan lebih baik dalam mengestimasi masalah apabila variabel terikat dapat dijelaskan lebih dari satu proksi Masalah waktu yang menyebabkan pengembangan model menjadi sangat terbatas. Penelitian tidak mendukung pembuktian teori M&M karena penelitian ini tidak membagi perusahaan ke dalam kelompok yang memiliki rasio utang yang besar atau kelompok dengan rasio utang yang kecil. 5.3 Saran Saran untuk penelitian berikutnya adalah: Mengikutsertakan seluruh perusahaan di dalam pasar modal Indonesia dan memecah mereka berdasarkan kelompok-kelompok tertentu misalnya industri manufaktur dan non-manufaktur serta berdasarkan kategori tingkat utang. Pemecahan sampel ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan industri bertujuan untuk memperlihatkan efek karakteristik industri tertentu, misalnya perusahaan manufaktur dan non-manufaktur, terhadap pengembangan model. Sementara pemecahan berdasarkan kelompok tingkat utang akan membantu pembaca dalam menyimpulkan apakah penelitian mendukung pembuktian teori M&M dimana tingkat utang hanya akan meningkatkan nilai perusahaan sampai titik optimum. Mengikutsertakan kepemilikan saham jenis lainnya dan menggunakannya sebagai variabel bebas ataupun variabel moderasi.

5 108 Penggunaan lebih dari satu proksi untuk variabel terikat untuk mendukung hasil regresi. Penggunaan lebih dari satu proksi diharapkan akan membuat kesimpulan penelitian menjadi kuat dan konsisten. Penggunaan lebih banyak variabel pengendali sehingga model diharapkan dapat semakin baik dalam menjelaskan variabel terikat.

BAB V PENUTUP. manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan negara,

BAB V PENUTUP. manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan negara, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh konsentrasi kepemilikan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan negara, leverage, ukuran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspansi perusahaan umumnya dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan atau kemajuan sebuah perusahaan atau anak perusahaan selain dari meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau bursa efek merupakan suatu obyek penelitian yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan bahwa pasar modal memiliki daya tarik. Pertama,

Lebih terperinci

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal

pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik pembukaan bisnis maupun dalam pengembangan bisnisnya. Masalah pendanaan tidak akan lepas dari sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama dari perusahaan selain meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama dari perusahaan selain meningkatkan nilai perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari perusahaan selain meningkatkan nilai perusahaan adalah memakmurkan kekayaan para pemilik modal dengan mempercayakan kepada manajer atas pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya konflik kepentingan antara shareholder dan manajer, karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah agensi telah menarik perhatian yang sangat besar dari para peneliti di bidang akuntansi keuangan (Fuad, 2005). Masalah agensi timbul karena adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu kekuatan perekonomian dalam membangun Indonesia untuk berkembang menjadi lebih baik adalah dengan adanya perusahaan. Dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri saat ini menuntut perusahaan untuk selalu memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya minat serta pengetahuan masyarakat di bidang pasar modal, terutama bagi para investor yang berminat menginvestasikan modalnya, struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di Bursa Efek Indonesia semakin ketat. Hal ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan berupaya untuk memiliki keunggulan daya saing agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengertian perusahaan menurut UU No. 8 Pasal 1 ayat 1 tahun 1997 adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya di dalam perusahaan terdapat proses manajemen, dimana proses manajemen tersebut bertujuan untuk meningkatkan perusahaan yang mengacu kepada tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang manajer yang diberikan kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan merupakan inti dari keberhasilan suatu perusahaan. Manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi harga saham maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi harga saham maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai perusahaan menggambarkan kemakmuran pemegang saham dalam jangka panjang sehingga tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Kepemilikan Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan jumlah saham yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus memiliki visi dan tujuan yang jelas untuk mampu bertahan dalam segala kondisi. Salah satu tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. harga saham meningkat berarti nilai perusahaan meningkat dan kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan berdiri adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Bila harga saham meningkat berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi terjadinya konflik keagenan. Penyebab terjadinya konflik keagenan dikarenakan manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal yang penting karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan merupakan media informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham dengan memaksimalkan laba (profit). Antara manajemen dan pemegang saham diharap bisa saling

Lebih terperinci

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menaikkan nilai perusahaan dengan cara memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Karena itu diharapkan manajer yang diangkat oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia usaha membangun sebuah perusahaan dibutuhkan dana atau sering kita sebut modal. Kebutuhan akan modal merupakan hal yang sangat penting, karena banyak pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan pendanaan, investasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Kinerja perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Kinerja perusahaan, terutama perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja perusahaan merupakan issue yang penting terutama di era globalisasi ini. Perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya tidak hanya agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan dengan berbagai instrumen keuangan yang ada, seperti pada pasar saham yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah investasi yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat perusahaan. Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan

BAB I PENDAHULUAN. prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan yaitu investor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap orang ingin melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan di berbagai instrumen keuangan yang ada. Salah satu instrumen yang dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemegang saham perusahaan dan manajemen merupakan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemegang saham perusahaan dan manajemen merupakan pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemegang saham perusahaan dan manajemen merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan masing-masing dalam perusahaan. Bila keputusan manajemen merugikan bagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Free Cash Flow (Aliran kas Bebas) Arti sederhana dari free cash flow atau arus kas bebas adalah sisa perhitungan arus kas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Struktur Modal Menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010) struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar dapat menarik investor perlu dituntut untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memaksimalkan kemakmuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi dalam bentuk saham merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran industriindustri baru, yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi segala keinginan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi segala keinginan pemegang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi segala keinginan pemegang kepentingan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya perlu mengetahui perkembangan sejauh mana perusahaan itu mencapai tujuan perusahaannya. Setiap perusahaan mempunyai sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan dalam menjual saham yaitu untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan dalam menjual saham yaitu untuk mendapatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam menjual saham yaitu untuk mendapatkan tambahan modal, sedangkan bagi investor dengan membeli saham dan menanamkan modalnya di suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Sejak krisis ekonomi tahun 1997 hingga saat ini, perekonomian indonesia terus mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal mencatat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, tuntutan untuk mengelola suatu entitas adalah dengan akuntabilitas dan transparansi sangat diperlukan. Akuntabilitas dan transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Return (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Return (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut Suharli (2004) dalam Arilaha (2009) tujuan para investor menginvestasikan dananya kepada suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan return tanpa mengabaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan yang penting yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan penentuan membagikan laba yang diperoleh dari perusahan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya perusahaan didirikan tidak hanya untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya perusahaan didirikan tidak hanya untuk menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan didirikan tidak hanya untuk menghasilkan suatu produk ataupun jasa, perusahaan juga dituntut untuk dapat terus bertahan dan melangsungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didalam perusahaan seorang manajer yang diberikan kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaan yang dimana itu merupakan sebuah kunci

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Packing Order Theory Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan bertujuan untuk memaksimumkan kesejahteraan pemilik (shareholder) melalui keputusan dan kebijakan yang tercermin dalam harga saham dipasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan penulis pada bab 4 dalam menilai kinerja keuangan pada PT Masterindo Logam Tehnik Jaya, maka pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sugiarto (2009) mengatakan bahwa struktur modal perusahaan merupakan bagian dari struktur keuangan perusahaan yang mengulas tentang cara perusahaan mendanai aktivanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada suatu perusahaan atau organisasi adalah untuk memaksimalkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kepada suatu perusahaan atau organisasi adalah untuk memaksimalkan tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang dapat dikatakan sebagai negara layak investasi. Banyak perusahaan asing yang berinvestasi atau menanamkan modalnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak angkatan kerja di Indonesia. Industri manufaktur menjadi industri strategis

BAB I PENDAHULUAN. banyak angkatan kerja di Indonesia. Industri manufaktur menjadi industri strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah menjadi salah satu industri unggulan yang menyumbangkan pendapatan pajak terbesar dan telah menyediakan lapangan bagi banyak angkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham diperusahaannya. Agar tujuan ini dapat tercapai, diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite audit yang diproksikan dengan keahlian anggota komite di bidang akuntansi dan/keuangan, jumlah

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian

BABl PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakaug Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian laba bersih kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan bergerak dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. akan bergerak dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan. Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan go public akan berusaha meningkatkan nilai perusahaannya agar optimal. Nilai tersebut mampu menentukan bagaimana perusahaan nantinya akan bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan Pertumbuhan suatu perusahaan akan lebih mudah terlihat dari adanya penilaian tinggi pihak eksternal perusahaan terhadap aset perusahaan ataupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para ahli keuangan mengatakan bahwa salah satu tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham yang dapat diartikan dengan memaksimumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan jenis ciri akuntansi yang menyajikan informasi berupa data-data kuantitatif atas semua transaksi yang telah dilakukan oleh perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar juga dalam menjalankan kelangsungan operasional perusahaannya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada akhir tahun berjalan yang tercermin pada harga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah disajikan, karena di dalam Laporan Keuangan tersebut terdapat informasiinformasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kegiatan operasionalnya Astuti (2014). sendiri. Banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat dapat

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan kegiatan operasionalnya Astuti (2014). sendiri. Banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan dalam jangka panjang yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Investor mau menanamkan modal pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kinerjanya dari tahun ke tahun. Selain keuntungan yang besar, saat ini perusahaan

I. PENDAHULUAN. kinerjanya dari tahun ke tahun. Selain keuntungan yang besar, saat ini perusahaan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam dunia usaha adalah salah satu indikasi peningkatan ekonomi Indonesia. Hal tersebut memacu setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu. Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pemiliknya serta mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Tujuan utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah salah satu tujuan perusahaan yang tidak dapat diabaikan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 21 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Struktur Modal Husnan (2000:275) mendefinisikan struktur modal sebagai perbandingan antara sumber jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance, BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance, kinerja keuangan serta ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya, baik yang berasal dari pihak internal, maupun eksternal. Pada umumnya, perusahaan lebih mengutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham, 1996). Akan tetapi, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri biasa dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya.

BAB I PENDAHULUAN. Industri biasa dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri saat ini yang semakin ketat membuat perusahaan untuk selalu melakukan inovasi agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Perluasan Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kebijakan Hutang Pada dasarnya kebijakan hutang perusahaan merupakan tindakan manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan publik memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh masing-masing pemilik. Dividen merupakan sumber yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh masing-masing pemilik. Dividen merupakan sumber yang memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dividen merupakan pembagian keuntungan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alternatif investasi dalam surat berharga saat ini banyak disukai para investor untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Pasar modal dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV terhadap perbandingan kinerja kedua perusahaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi perusahaan yang besar, sehingga sistem pengelolaan perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi perusahaan yang besar, sehingga sistem pengelolaan perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Banyak perusahaan kecil di Indonesia berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan bisnis saat ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik modal atau para pemegang saham dengan mempercayakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu prinsip yang dianut dalam proses pelaporan keuangan adalah prinsip konservatisme. Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Keagenan Dalam rangka memahami good corporate governance maka digunakanlah dasar perspektif hubungan keagenan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan

Lebih terperinci