Revitalisasi Peran Strategis Perpustakaan dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis Mahasiswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Revitalisasi Peran Strategis Perpustakaan dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis Mahasiswa"

Transkripsi

1 Revitalisasi Peran Strategis Perpustakaan dalam Menunjang Pembelajaran Berbasis Mahasiswa A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Abstract Transformation of teaching method into student-based learning in a higher education institution (HEI) has implication to its library roles. How a library should response toward such change is discussed in this paper. Keywords: Higher Education Libraries, Student-based Learning Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik telah dan akan terus memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu perguruan tinggi. Sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan memperoleh tempat utama dan sentral karena perpustakaan melayani semua fungsi perguruan tinggi. Untuk menjalankan fungsi tersebut, perpustakaan menyediakan pelayanan yang bersifat mendasar dan mutlak. Perpustakaan merupakan instrumen dinamis pendidikan, bukan gudang buku yang dilengkapi dengan ruang baca. Pelayanan yang diberikan akan mempengaruhi keseluruhan program perguruan tinggi, dan tanpa itu berarti penundaan berfungsinya perguruan tinggi sebagai pusat pembelajaran dan penelitian. Perubahan metode pembelajaran yang diterapkan oleh perguruan tinggi memiliki implikasi terhadap penyelenggaraan perpustakaan. Sejauhmana implikasi yang ditimbulkannya tergantung pada kondisi perpustakaannya. Jika operasional perpustakaan telah berjalan secara proporsional sebagai bagian dari operasional perguruan tinggi secara keseluruhan, maka perubahan yang harus dilakukan tentu tidak terlalu besar. Tetapi jika penyelenggaraannya belum berjalan sebagaimana lazimnya suatu perpustakaan perguruan tinggi, maka perubahan besar harus dilakukan berkaitan dengan manajemen dan operasional perpustakaan. Transformasi dari metode pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis mahasiswa (PBM) atau student-based learning, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan peralihan dari metode teaching-based kepada learning-based yang telah lama dikenal di dunia perpustakaan. Pendekatan tersebut selain memiliki ketergantungan yang lebih besar pada bahan pustaka, juga merupakan salah satu misi perpustakaan pada umumnya yaitu mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning). Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk membicarakan metode pembelajaran, tetapi lebih pada upaya untuk melihat bagaimana seharusnya perpustakaan berperan dalam mendukung semua program perguruan tinggi termasuk penerapan suatu metode pembelajaran yang baru. Pembelajaran Berbasis Mahasiswa Sebelum melihat bagaimana perpustakaan harus melakukan perubahan untuk menunjang perubahan metode pembelajaran, perlu kiranya dibicarakan secara ringkas tentang metode tersebut. PBM dapat dipandang sebagai suatu model alternatif terhadap model pembelajaran konvensional. Selain metode PBM, masih banyak metode atau istilah lain yang berkaitan dengan konsep pembelajaran. Semuanya pada umumnya bertujuan untuk mengubah model konvensional yang lebih berorientasi pada pengajaran (teaching). Halaman 65

2 Seperti kita ketahui, PBM tidak menekankan hanya pada transmisi konten atau isi tetapi lebih pada pemfasilitasian pembelajaran yang menyatukan keterampilan keilmuan dan pengetahuan. Dengan kata lain, PBM lebih menekankan pada cara atau proses penyampaiannya (learning delivery) dibandingkan dengan metode konvensional yang lebih pada isi mata kuliah dan hasil akhir suatu proses belajar. Bagaimana kaitan antara kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang banyak diimplementasikan di sejumlah perguruan tinggi dewasa ini dengan PBK. Penulis melihat bahwa KBK lebih menitik-beratkan pada konten, sedangkan PBM menitikberatkan pada proses. Oleh karena itu, PBM menjadi komplementer terhadap KBK. Selain itu, dalam metode PBM penciptaaan suasana pembelajaran tertentu menjadi penting. Dalam hal ini termasuk penyediaan berbagai fasilitas baik fisik maupun non-fisik. Fasilitas fisik termasuk penyediaan ruang diskusi untuk kelompok kecil dan penyediaan dukungan infrastruktur teknologi informasi (TI). Sedangkan fasilitas non-fisik termasuk antara lain penyediaan sumberdaya informasi berbasis elektronik dan sumberdaya belajar lainnya. Dengan penggunaan TI misalnya, ruang kelas tradisional dapat ditransformasikan ke PBM, yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penyelidikan, kerja sama tim, dan interaksi global yang dapat menciptakan lingkungan yang inovatif. Di satu sisi, bentuk perkuliahan konvensional dipandang lebih ekonomis bagi perguruan tinggi, tetapi tidak efisien untuk pembelajaran. Di sisi lain, banyak yang menyadari bahwa proses belajar harus beralih dari delivering quality instruction kepada designing a climate most conductive to student learning. Berbagai studi telah dilakukan yang menyarankan agar institusi pendidikan lebih berfokus pada pembelajaran yang sesungguhnya (learning-centered) seperti PBM. Dalam PBM biasanya mahasiswa dibagi ke dalam sejumlah kelompok kecil yang terdiri empat hingga enam orang. Kelompok ini melakukan pertemuan di luar kelas untuk melaksanakan berbagai diskusi dalam berbagai topik dan memberikan presentasi tentang topik tersebut. Selain itu, setiap kelompok juga ditugaskan untuk membuat makalah pendek dan menyebutkan sumber bibliografi yang dikutip. Mahasiswa juga diminta untuk membuat makalah perorangan. Berkaitan dengan itu, sistem penilaian juga akan mengalami perubahan disesuaikan dengan tugas yang diberikan. Misalnya, 30% untuk partisipasi dalam kelompok yang terdiri dari: 10% untuk diskusi, 8% untuk respons kelompok, dan 12% untuk presentasi topik; 30% untuk makalah perorangan yang terdiri dari: 20% persen untuk makalah perorangan dan 10% untuk diskusi; 32% untuk ujian yg terdiri dari: 16% untuk ujian akhir semester, 16% untuk ujian tengah semester; dan 8% untuk persiapan kolaborasi dalam kelompok. Jika dalam pendekatan konvensional, dosen aktif dalam proses perkuliahan dan mahasiswa lebih pasif dengan asumsi bahwa mahasiswa diharapkan harus menerima materi pembelajaran yang telah diprogramkan (programmed learning atau development based learning). Sedangkan dalam PBM, mahasiswa melakukan pencarian sendiri informasi yang diperlukan. Mahasiswa bekerja dalam lingkungan kelompok, melakukan practical exercise, simulasi kasus, dan sebagainya dengan melibatkan semua anggota kelompok. Di sini termasuk kegiatan seperti role-plays, kerja proyek, pembelajaran berbantuan komputer, situational role-plays, conceptual mapping, self discovery learning, dan studi kasus. Penyesuaian dengan Metode Pembelajaran Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa perubahan metode pembelajaran memiliki implikasi terhadap pelayanan perpustakaan. Suatu metode yang lebih menekankan pada penggunaan sumberdaya informasi yang luas seperti model PBM, mengharuskan perpustakaan menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk mendukungnya. Penerapan konsep learning membutuhkan bahan pustaka dengan cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan metode konvensional yang lebih banyak mengandalkan buku teks. Dengan demikian, para mahasiswa memperoleh pengalaman yang luas tidak saja berkaitan dengan disiplin ilmu yang mereka pelajari, tetapi juga pengalaman untuk mendapatkan sendiri informasi yang mereka perlukan. Halaman 66

3 Pengalaman dalam mendapatkan informasi, jauh lebih berharga dibandingkan dengan informasi itu sendiri. Informasi yang diperoleh sewaktu mahasiswa belum tentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja mereka nanti, tetapi pengalaman untuk mendapatkannya menjadikan mereka memiliki kemampuan dan sekaligus dapat mendorong mereka untuk mendapatkan informasi mutakhir untuk memperbaharui pengetahuan mereka secara berkelanjutan. Selanjutnya diharapkan mahasiswa akan sadar bahwa apapun pengetahuan yang telah mereka ketahui sesungguhnya masih ada sejumlah besar yang belum mereka ketahui; dan mereka diharapkan terdorong untuk ingin tahu dan mampu mengatasi setiap permasalahan. Para mahasiswa juga diharapkan mampu mempertanyakan dan menganalisis setiap informasi yang diterima melalui berbagai saluran. Dan akhirnya diharapkan mahasiswa menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hayat (life-long process of learning). Untuk tujuan itu, perpustakaan harus selalu bekerja sama dengan dosen untuk memastikan bahwa para mahasiswa mampu: Memahami dan menganalisis kebutuhan informasi yang mereka perlukan; Mengetahui sumberdaya informasi yang tersedia bagi mereka; Menelusur dan menggunakan sumberdaya tersebut secara efektif dan mengetahui bagaimana mengaksesnya; dan Mengambil manfaat dari informasi yang tersedia untuk memproduksi karya akademik. Pertukaran ide antara perpustakaan dan komunitas akademik membantu untuk meningkatkan kualitas penerapan metode yang gunakan dalam penyampaian pembelajaran (learning delivery) dan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa. Kerja sama yang erat antara dosen dan pustakawan adalah mutlak dalam merancang dan melaksanakan perkuliahan dan sekaligus memberikan bimbingan penggunaan bahan-bahan dimaksud. Revitalisasi Peran Perpustakaan Kebutuhan terhadap perpustakaan merupakan suatu keharusan bagi dosen dan mahasiswa untuk menyelenggarakan pembelajaran yang efisien. Hal ini semakin penting dengan terjadinya transformasi pembelajaran dari metode konvensional ke PBM yang menekankan pada belajar mandiri yang selanjutnya menyebabkan kebutuhan yang lebih besar terhadap pelayanan perpustakaan. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, perpustakaan harus mampu menerjemahkan kebutuhan perubahan tersebut ke dalam kenyataaan operasional. Perpustakaan harus mampu menambahkan beberapa dimensi lebih lanjut dalam upaya menyediakan fasilitas untuk pembelajaran dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk itu, perpustakaan harus diperkuat sehingga memiliki kapasitas yang memadai untuk mampu memberdayakan sivitas akademika melalui pelayanan yang disediakannya. Pentingnya peran perpustakaan dalam proses pembelajaran di suatu perguruan tinggi sebenarnya telah disadari sejak dahulu. Sebagai contoh, di Inggris, Universities Grant Committee (UGC) dalam laporannya pada tahun 1921 menyebutkan bahwa ciri dan efisiensi suatu perguruan tinggi dapat dilihat melalui pelayanan organ pusatnya yaitu perpustakaan. Untuk menyediakan fasilitas sumberdaya informasi yang memadai terhadap proses pembelajaran, perguruan tinggi di Inggris pada tahun membelanjakan antara 2,7 s.d. 8,1 persen dari anggaran belanja tahunan perguruan tinggi induknya untuk perpustakaan. Di Indonesia juga direkomendasikan sebesar 5 persen dari belanja operasional perguruan tinggi yang bersangkutan. Berbagai aspek penyelenggaraan perpustakaan perlu ditinjau kembali untuk melihat sejauhmana perpustakaan telah dijalankan secara proporsional sebagai bagian dari peyelenggaraan keseluruhan fungsi perguruan tinggi. Organisasi dan Manajemen Perpustakaan di dalam perguruan tinggi pada umumnya merupakan satu sistem terintegrasi. Selain perpustakaan induk bisa terdapat perpustakaan tingkat fakultas atau bahkan pada tingkat departemen atau unit kerja lainnya. Tetapi dengan alasan efisiensi semuanya berada dalam satu organisasi. Perpustakaan fakultas Halaman 67

4 atau departemen biasanya menjadi cabang dari perpustakaan induk. Dengan dukungan infrastruktur jaringan kampus dan perangkat lunak aplikasi perpustakaan terintegrasi, manajemen dan operasional perpustakaan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Penyelenggaraan perpustakaan sebagai suatu organisasi harus dilakukan secara mandiri dengan pengertian seluruh sumberdaya perpustakaan dikelola secara internal termasuk manajemen keuangannya. Oleh karena itu, organisasi perpustakaan harus terdiri dari sejumlah bagian. Organisasi tersebut dapat terdiri dari kepala, tata usaha, pengadaan, pengatalogan, pelayanan pengguna, manajemen koleksi, dan perpustakaan cabang. Setiap bagian dapat terdiri dari sejumlah tim yang beranggotakan tiga hingga enam orang sesuai kebutuhan. Jika organisasi perpustakaan digabungkan dengan pelayanan sistem informasi, seperti yang dilakukan pada beberapa perguruan tinggi belakangan ini, maka pelayanan sistem informasi menjadi satu bidang tersendiri selain perpustakaan. Dalam organisasi yang sering disebut information services biasanya terdapat dua wakil kepala yang bertangungjawab untuk masing-masing bidang. Penyatuan kedua organisasi yang sebelumnya terpisah ini dilakukan dengan alasan efisiensi dan kemudahan koordinasi. Perkembangan pesat sumberdaya elektronik dan ketergantungan perpustakaan yang semakin tinggi terhadap sistem jaringan merupakan salah satu alasan penyatuannya. Keuangan Perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki sumber pendanaan yang tetap dengan pengelolaan sendiri oleh perpustakaan. Seperti disebutkan di atas, besarnya anggaran belanja perpustakaan berkisar lima persen dari total belanja operasional perguruan tinggi induknya. Anggaran belanja ini diperoleh dari lembaga induknya yang berasal dari berbagai sumber pendanaan. Beberapa perpustakaan dewasa ini membebankan anggaran perpustakaan langsung kepada mahasiswa dalam bentuk fee yang langsung dikutip oleh perguruan tinggi pada saat diterima menjadi mahasiswa baru. Perpustakaan biasanya tidak diperkenankan mengenakan tarif langsung kecuali untuk pelayanan ekstra seperti penggunaan printer atau fotokopi. Alokasi anggaran perpustakaan dapat menggunakan pola 50:25:25 persen masingmasing untuk koleksi, staf, dan peralatan/operasional. Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh perpustakaan harus disertai dengan pertanggung-jawaban yang tinggi. Isu akuntabilitas semakin penting karena bagian terbesar dari belanja perpustakaan adalah bersumber dari masyarakat. Alokasi anggaran belanja sebaiknya didasarkan pada kepentingan kelompok pengguna yaitu departemen atau program studi atau mata kuliah. Dengan demikian diharapkan departemen akan lebih aktif dalam memberikan masukan untuk pengadaan bahan pustaka sehingga hasilnya benar-benar berpengaruh besar terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di masingmasing departemen. Anggaran belanja yang dihabiskan perpustakaan untuk pengadaan buku dibagi dengan jumlah buku yang dipinjam dalam satu tahun, akan menunjukkan biaya peminjaman satu buah buku. Demikian juga halnya dengan penggunaan jurnal elektronik. Biaya berlangganan setahun dibagikan dengan jumlah artikel yang di-download (hardcopy atau softcopy), akan diperoleh harga satuan artikel. Suatu perhitungan sederhana menunjukkan bahwa fee yang dibayarkan oleh mahasiswa pemanfaatannya lebih efisien dibandingkan dengan jika dibelanjakan sendiri oleh mahasiswa. Pengembangan Koleksi Pengembangan koleksi adalah prioritas utama dalam suatu perpustakaan. Pemilihan koleksi merupakan kunci pengembangan koleksi. Kerja sama yang baik antara dosen dan pustakawan adalah suatu hal yang sangat menentukan dalam pemilihan koleksi. Untuk itu pola komunikasi yang efisien dan efektif perlu dikembangkan sehingga pertukaran informasi antara kedua belah pihak dapat berlangsung secara berkelanjutan. Halaman 68

5 Dalam praktik pengadaan, seleksi buku asing lebih ketat dibandingkan seleksi buku dalam negeri. Pengadaan buku impor karena harganya yang tergolong mahal untuk ukuran Indonesia, sebaiknya dilakukan setelah diperoleh rekomendasi dari dosen atau program studi. Untuk penambahan eksemplar dan pemutakhiran edisi serta bahan referens kiranya rekomendasi pustakawan sudah cukup. Untuk buku dalam negeri karena jumlah judul yang terbatas, yang diperkirakan tidak lebih dari judul setiap tahun untuk tingkat perguruan tinggi, seleksi cukup dilakukan oleh pustakawan. Bahkan perpustakaan dapat langsung membeli semua judul tersebut tanpa melakukan seleksi normal yang membutuhkan banyak waktu dan energi. Untuk langganan paket jurnal elektronik, jenis database yang akan dilanggan dapat didiskusikan bersama departemen atau fakultas. Dalam berlangganan jurnal ini, salah satu hal penting yang harus diperhitungkan adalah kapasitas bandwidth internet dan access point yang harus disediakan. Langganan jurnal online yang tidak didukung dengan kapsitas bandwidth dan terminal akses yang memadai bisa menimbulkan ketidakefisienan penggunaan anggaran perpustakaan. Berdasarkan pengalaman biaya yang diperlukan untuk melanggan jurnal dan biaya berlangganan bandwidth sama besarnya setiap tahun. Organisasi Koleksi Pengorganisasian koleksi yang baik akan meberikan kemudahan kepada pengguna dan staf perpustakaan. Selanjutnya hal ini akan menarik minat yang lebih besar untuk menggunakan koleksi perpustakaan. Pengorganisasian dimaksud tidak hanya berdasarkan sistem klasifikasi tetapi juga pengelompokan bahan pustaka ke dalam koleksi tertentu, seperti koleksi deposit (repository), pinjam singkat (reserved), multimedia, koleksi cabang dan sebagainya. Dalam suatu sistem perpustakaan perguruan tinggi yang kompleks, peran manajemen koleksi sangat penting, termasuk untuk mengontrol perpindahan koleksi dari suatu lokasi ke lokasi lain, termasuk pengubahan kode lokasi pada cantuman database katalog ketika terjadi pemindahan. Penataan perpustakaan dewasa ini menyatukan buku, terminal komputer dan meja baca, sehingga semua jenis sumberdaya informasi dapat diperoleh dalam radius yang tidak terlalu berjauhan. Dukungan penyediaan jaringan tanpa kabel (WiFi) untuk penggunaan komputer bergerak pribadi juga seharusnya dapat menjangkau seluruh sisi ruang gedung perpustakaan. Penyediaan outlet listrik yang dapat dijangkau dari semua meja baca juga sangat mendukung proses pembelajaran di perpustakaan. Selain itu, karya sivitas akademika seharusnya dipublikasikan kepada masyarakat luas melalui situs web dan sebaliknya akademisi memperoleh umpan balik untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan secara terus menerus bidang yang mereka tekuni. Tugas seperti itu, dengan dukungan teknologi saat ini dapat dengan lebih mudah dilakukan. Publikasi elektronik terbukti lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan publikasi cetak. Akomodasi Tata ruang yang ditata dengan baik akan memberikan kemudahan kepada pengguna dan staf perpustakaan. Hal ini juga akan memudahkan pengawasan terhadap koleksi perpustakaan. Tanda-tanda penunjuk (sign systems) mulai dari petunjuk utama hingga petunjuk rinci suatu rak buku, turut memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna. Penyediaan sejumlah ruang diskusi untuk mendukung PBM juga perlu dilakukan. Pengembangan ruang baca dengan dinding terbuka yang dekat dengan taman juga semakin diminati oleh mahasiswa untuk menghilangkan kejenuhan dalam ruang tertutup. Kita harus memanfaatkan iklim tropis di negara kita yang memungkinkan fasilitas tersebut disediakan. Fasilitas seperti itu dapat digunakan oleh mahasiswa untuk belajar dan diskusi kelompok kecil yang tidak memerlukan bahan pustaka cetak, cukup dengan kursi, meja dan fasilitas WiFi. Halaman 69

6 Ketenagaan Transfer informasi yang efektif sangat tergantung pada kualitas staf perpustakaan. Karena kompleksnya perpustakaan perguruan tinggi diperlukan untuk menunjuk staf profesional dengan kualifikasi tertentu yang akan bertanggung jawab atas berbagai jenis pelayanan perpustakaan. Peningkatan karier dan kesejahteraan staf yang sepadan dengan produktivitas kerja yang mereka hasilkan perlu diupayakan secara seimbang. Suatu lingkungan kerja yang nyaman bagi staf juga perlu dikembangkan untuk meningkatkan rasa bangga dan percaya diri mereka dalam melayani pengguna perpustakaan. Pelayanan Teknis Berfungsinya pelayanan teknis, sebagai dapur perpustakaan, dengan baik pada akhirnya akan menyajikan pelayanan pengguna yang berkualitas baik. Kelancaran sirkulasi bahan pustaka dan kemudahan mendapatkan informasi yang diinginkan banyak tergantung pada kegiatan pengadaan bahan pustaka, pengatalogan dan pemeliharaan yang dilakukan di bidang pelayanan teknis. Pengatalogan bahan pustaka harus berjalan secara teratur, sehingga setiap minggu sejumlah tertentu buku baru dapat dipamerkan secara teratur selama seminggu. Jika jumlah perolehan buku misalnya mencapai lebih dari eksemplar setahun, maka setiap minggu akan dipamerkan sekitar 200 eksemplar buku baru. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna yang dapat mendorong mereka untuk datang setiap minggu. Pelayanan Pengguna Salah satu hal yang terpenting dalam pelayanan perpustakaan adalah menekan sekecil mungkin ketidak-nyamanan pengguna dalam menggunakan koleksi perpustakaan. Peningkatan mutu pelayanan menjadi upaya yang seharusnya dilakukan secara berkelanjutan. Pelayanan pengguna yang menerapkan filosofi mahasiswa yang utama atau student first dapat mengubah sikap staf terhadap pengguna dan sebaliknya imej terhadap staf akan semakin baik. Mahasiswa dalam hidupnya sudah seharusnya merasakan bahwa banyak orang di sekitarnya yang peduli terhadap keberhasilan mereka. Perpustakaan dapat memainkan peran yang besar dalam hal ini, dan menjadikannya sebagai suatu tantangan terhadap citra tradisional perpustakaan akademik. Mahasiswa adalah donor potensial terbesar dalam sejarah perguruan tinggi kita. Semua pendanaan yang diperoleh didasarkan kepada jumlah dan kebutuhan mereka, bahkan di perguruan tinggi swasta mungkin seratus persen anggaran belanjanya berasal dari mahasiswa. Di beberapa perguruan tinggi, hampir seluruh anggaran belanja operasional perpustakaan diperoleh langsung dari kontribusi mahasiswa. Kita juga tahu bahwa mahasiswa program pascasarjana, ekstensi, dan diploma menanggung seluruh biaya operasional pendidikan mereka dan bahkan memberikan subsidi silang pada program lain. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita lebih peduli terhadap mahasiswa yang juga adalah sebagai pelanggan utama (primary customer) perpustakaan. Berfokus pada mahasiswa berarti melayani mahasiswa dengan respek dan bermartabat. Penutup Perpustakaan perguruan tinggi harus mengorganisasikan kembali sumberdaya dan merancang ulang pelayanan dan ruang yang mampu memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan baru masyarakat akademik dalam hal pembelajaran. Sejumlah besar peran dapat dilakukan oleh perpustakaan sebagai perluasan peran yang telah dilakukan selama ini. Usaha kita, pilihan kita, dan visi kita sangat menentukan bagi keberhasilan pembelajaran yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Rujukan Allen, David Information systems strategy formation in higher education institutuion. Information Research, Vol. 1 No. 1, April Halaman 70

7 Bertnes, Pal A New role for academic libraries in scientific information. Liber Quarterly, 10: Levesque, Nancy Partner in education: the role of academic library. The Idea of Education Conference, Mansfield College, Oxford University, England, July 3-4, Loughridge, Brendan The management information needs of academic Head of Department in universities in the United Kingdom. Information Research, Vol. 2, No2, October Meyyappan, Narayanan, Suliman Al- Hawamdeh and Schubert Foo Task based design of a digital work environment (DWE) for an academic community. Information Research, Vol. 7 No. 2, January Savenije, Bas and Natalia Grygierczyk The role and responsibility of the university library in publishing in a university. < staff/savenije/publicaties/publishing.htm>. (02/09/2003). Shumaker, John W The higher education environment and the role of the academic library. ACRL Eleventh National Conference, Charlotte, North Caroline, April 10-13, Line, Maurice B. Libraries in the educational process, LAITG, June 1990 Halaman 71

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI A. Ridwan Siregar Perpustakaan dan Sistem Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi (PT) sebagai perpustakaan akademik telah

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI A. Ridwan Siregar Perpustakaan dan Sistem Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perpustakaan perguruan tinggi (PT) sebagai perpustakaan akademik telah dan

Lebih terperinci

Perluasan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perluasan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi Perluasan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi A. Ridwan Siregar Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Abstract Inseparability from improvement in field of technology and information

Lebih terperinci

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013

Jurnal Iqra Volume 07 No.02 Oktober, 2013 ANALISIS KEBUTUHAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN IAIN-SU Triana Santi Pustakawan Madya IAIN-SU Abstract This paper will describe about library user s need. The first step is library must change user s bad image

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU 2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

Lebih terperinci

PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak

PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH. A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara ridwan@library.usu.ac.id Abstrak Peran perpustakaan sekolah sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kondisi perpustakaan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA DI SEKOLAH A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN Minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk membaca. Minat baca dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. RIDWAN SIREGAR. Program Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara. Abstract

PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. RIDWAN SIREGAR. Program Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara. Abstract PENGUATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. RIDWAN SIREGAR Program Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Abstract The role of school libraries is very important in increasing the quality of

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG Profil Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 13 No. 1 PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG Cucu Hodijah 1 1 Pustakawan pada Universitas Widyatama Email:

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa

P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa ii Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa p PERPUSTAKAAN : Energi Pembangunan Bangsa A. Ridwan Siregar Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa iii 2004

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM 2013-2016: INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK Oleh : Maryatun Pustakawan Universitas Gadjah Mada E-mail : maryatun@ugm.ac.id Abstrak Era global salah satunya ditandai

Lebih terperinci

Perpustakaan Elektronik: Definisi, Karakteristik dan Penanganannya

Perpustakaan Elektronik: Definisi, Karakteristik dan Penanganannya Perpustakaan Elektronik: Definisi, Karakteristik dan Penanganannya A. Ridwan Siregar Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan, dan Kepala Perpustakaan USU Pengantar Perpustakaan elektronik (PE) adalah suatu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa

P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa P e r p u s t a k a a n : Energi Pembangunan Bangsa ii Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa p PERPUSTAKAAN : Energi Pembangunan Bangsa A. Ridwan Siregar 2004 2004 Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Pengantar Manajemen disebut sebagai seni atau sains, tetapi sebenarnya adalah kombinasi dari keduanya.tugas manajerial adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki

Lebih terperinci

Pustakawan Profesi Idaman : Its Trajectory

Pustakawan Profesi Idaman : Its Trajectory Pustakawan Profesi Idaman : Its Trajectory Oleh: Luki Wijayanti Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Kepustakawanan Indonesia 2015 dengan tema Library Move On : Bangga Menjadi Profesional

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI http://www.wla.lib.wi.us/waal/newsletter/211.html http://bunchlibrary.pbwiki.com/information+literacy+across+the+curriculum Literasi Informasi di Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699, 2017 PERPUSNAS. Perpustakaan Kabupaten/Kota. Standar Nasional. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA MMTC YOGYAKARTA 2015 STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi

Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara ridwan@library.usu.ac.id Pendahuluan Internet menawarkan alternatif baru dalam pemerolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB PROFIL PERPUSTAKAAN IPB Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) didirikan untuk menunjang terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 1335 /SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan rekreasi dengan menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan rekreasi dengan menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu unit dalam suatu lembaga yang memiliki peran untuk mendukung kegiatan pembelajaran, penelitian, publikasi dan rekreasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya keberadaan manusia sangat bergantung kepada individu-individu lain yang berada disekitarnya, hal ini terbukti dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan kampus. Penggunanya adalah sivitas akademika perguruan tinggi tersebut. Adapun

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi Modul 3

Pengembangan Koleksi Modul 3 Pengembangan Koleksi Modul 3 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 3 by Yuni Nurjanah A. Mengenal Masyarakat yang dilayani B. Diperlukannya Kajian Pengguna C. Unsur-unsur Kajian D. Hal-hal

Lebih terperinci

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1 KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI Pendahuluan LINGKUNGAN IPB 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2 Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu universitas terkemuka di Indonesia. IPB mempunyai tiga

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik

Manual Mutu Akademik Manual Mutu Akademik MM 01 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Manual Mutu Akademik ini berisi tentang kebijakan,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang penting dalam kerangka pendidikan sebagai salah satu penentu mutu hasil pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas anak didik,

Lebih terperinci

PROFIL DAN TANGGAPAN MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN WEB SITE MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI

PROFIL DAN TANGGAPAN MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN WEB SITE MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI PROFIL DAN TANGGAPAN MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN WEB SITE MATA KULIAH KONSEP TEKNOLOGI Gunawan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Surabaya Abstract Advances in Information Technology

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 4.1 Sejarah dan Perkembangan UPT Perpustakaan Politeknik Negeri Semarang Politeknik Negeri Semarang awal mulanya merupakan bagian dari Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika perguruan tinggi, mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... DAFTAR ISI KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN......1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN... 4 BAB VSANKSI DAN TAGIHAN... 8 BAB VIKOLEKSI... 9 BAB VII

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA Oleh Prof. Dr. Herri CALON DEKAN FEUA PERIODE TAHUN 2016-2020 Visi Menjadi Fakultas Ekonomi yang menghasilkan sumber daya insani yang kreatif, inovatif, profesional dan kompetitif,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan adalah pusat interaksi siswa dengan buku, sehingga perpustakaan sangat penting dalam proses belajar. Kenyamanan dan kelengkapan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :. Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Metode LibQual (Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif bagi perluasan pengetahuan melalui informasi yang disuguhkan berupa beraneka bahan bacaan.

Lebih terperinci

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU

STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU STRATEGIS DAN SASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU A. Program Kerja Strategis FEB USU Tahun 2015-2019 Menindak lanjuti program kerja USU melakukan Program Aksi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, terlebih

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame

Lebih terperinci

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1

Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1 Fungsi Perpustakaan Kampus dalam Pembinaan Budaya Baca-Tulis 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib. M.Sc. 2 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem

Lebih terperinci

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK Landasan yang bersifat normatif-ideologis yang wajib dimiliki oleh setiap institusi penyelenggara kegiatan akademik. Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 174 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah Perpustakaan ITS Surabaya dan Perpustakaan UK Petra Surabaya melakukan pemanfaatan fungsi ruang yang

Lebih terperinci

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Gambaran Umum Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Provinsi Sumatera Utara 3.1.1 Sejarah Perpustakaan

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan : Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan : Standard Nasional Perpustakan Sekolah & Borang Akreditasi Perpustakaan Sekolah Oleh : Zulfa Kurniawan, SIP Pustakawan BPAD DIY Untuk mengukur kualitas

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi

Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Leo Willyanto Santoso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dunia perguruan tinggi di Indonesia, maka sangatlah logis apabila. maupun jurnal intemasional. Hal ini merupakan salah satu upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia sudah semakin pesat. Berdasarkan data statistik terbaru yang dikeluarkan oleh Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

Morality Intellectuality Entrepreneurship

Morality Intellectuality Entrepreneurship STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN Morality Intellectuality Entrepreneurship UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Jl. Sutorejo 59 Surabaya Telp. 031-3811966 Fax. 0313813096 http://www.library.um-surabaya.ac.id,

Lebih terperinci

Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi

Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi Supsiloani Jurusan Sejarah Universitas Negeri Medan Abstract The advantage of information technology is a part of in

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DIGITAL Implikasinya Terhadap Perpustakaan di Indonesia

PERPUSTAKAAN DIGITAL Implikasinya Terhadap Perpustakaan di Indonesia PERPUSTAKAAN DIGITAL Implikasinya Terhadap Perpustakaan di Indonesia A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara Abstrak Perkembangan standar dan teknologi Internet yang semakin gencar, dan perkembang-biakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

BUKU PROFIL. The garden of knowledge resources. UPT. PERPUSTAKAAN Tahun Universitas Internasional Batam

BUKU PROFIL. The garden of knowledge resources. UPT. PERPUSTAKAAN Tahun Universitas Internasional Batam Universitas Internasional Batam BUKU PROFIL The garden of knowledge resources UPT. PERPUSTAKAAN Tahun 2016 Kampus UIB, Gedung A Lantai 3 Jl. Gajah Mada, Baloi Sei Ladi, Batam 29442 Telp. 0778-7437111 (Ext.

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum.

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA. Dr. Joko Santoso, M.Hum. PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI DEPOSITORI DAN REPOSITORI PENGETAHUAN INDONESIA Dr. Joko Santoso, M.Hum. Joko_santoso@perpusnas.go.id DEPOSITORI Karya cetak dan karya rekam merupakan salah satu hasil karya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI Al. Purwoko Sunu Pustakawan Universitas Sanata Dharma Email: purwokosunu@mail.usd.ac.id A. Pendahuluan Perpustakaan merupakan penyedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka

Lebih terperinci

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

Lebih terperinci

PUSTAKAWAN BERKUALITAS TINGGI: Urgensi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai fountain of Knowledge

PUSTAKAWAN BERKUALITAS TINGGI: Urgensi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai fountain of Knowledge PUSTAKAWAN BERKUALITAS TINGGI: Urgensi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai fountain of Knowledge Purwani Istiana Pustakawan Perpustakaan Fakultas Geografi UGM nina@ugm.ac.id Abstrak Perpustakaan perguruan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi

Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi Oleh : Ridwan Siregar, Universitas Sumatera Utara, email: ridwan@library.usu.ac.id Pendahuluan Internet menawarkan alternatif baru dalam

Lebih terperinci

KUESIONER. Jenjang Pendidikan : D3 S1

KUESIONER. Jenjang Pendidikan : D3 S1 Lampiran 1 KUESIONER Kuesioner Penelitian Angket/kuesioner ini dibuat sebagai data untuk penyelesaian skripsi sarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Mohon kesediaan saudara untuk mengisi

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009-2013 Kode Dokumen : 0030103000 Revisi : 3 Tanggal : 5 Januari 2012 Diajukan oleh : Disetujui oleh :

Lebih terperinci

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito Dwi Cahyo, Afif Zuhri Arfianto, Fifin Widya Prasti, Dina Pusparani

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2 Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1 Mohamad Aries 2 Pendahuluan Universitas Indonesia (UI) memiliki rencana strategi dalam dua hal. Meningkatkan kualitas pendidikan/pengajaran

Lebih terperinci

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Dasar-dasar Layanan Perpustakaan

Dasar-dasar Layanan Perpustakaan Modul 1 Dasar-dasar Layanan Perpustakaan Lisda Rahayu, S.S., M.Hum. P PENDAHULUAN ada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan untuk pemakai perpustakaan. Kegiatan perpustakaan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL MUTU AKADEMIK UB MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MM.PJM-UB.01 Manual Mutu Akademik Universitas Brawijaya MM.PJM-UB.01 Revisi : Ke-1 Tanggal : 26 April 2007 Dikaji ulang oleh : Pembantu Rektor I Disetujui oleh

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 PROGRAM KERJA 0040403000 JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 1 PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 0040403000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai institusi/organisasi perlu diukur dan dinilai. Karena, perpustakaan sebagai lembaga pengelola dokumentasi dan jasa informasi harus ditangani

Lebih terperinci

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509 Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System Ryandito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Memasuki abad-21, Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat cepat apalagi di lingkungan akademik, Perpustakaan mempunyai kedudukan dan peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa dan telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.

Lebih terperinci

PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM OTONOMI PERGURUAN TINGGI BAGIAN PERTAMA Disajikan oleh Margono Slamet Bahan Pentaloka JAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Diselenggarakan oleh FORUM HEDS JAMINAN MUTU

Lebih terperinci