MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB. Manajemen Waktu. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB. Manajemen Waktu. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Manajemen Waktu Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi 11 A21311EL Yani Pratomo, S.S, M.Si. Abstrak Kali ini, kita akan membahas bagaimana mengelola waktu menjadi begitu penting dan mendesak. Umumnya manusia merasa sibuk dan kesulitan dalam mengatur waktu. Tidak ada waktu yang cukup untuk mengerjakan semua hal. Apakah benar kita harus mengerjakan semua hal segera? Apakah boleh kita menentukan prioritas dalam menyelesaikan pekerjaanpekerjaan kita? Kompetensi Pengelolaan Waktu atau Time Management menjadi sesuatu yang kritis bagi masyarakat modern, khususnya di perkotaan. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Waktu? Apakah Mengelola Waktu merupakan hal yang benar-benar penting untuk dipikirkan, atau bahkan dipelajari? Apakah perlu kita menentukan Prioritas? Adakah kiat-kiat dalam Mengelola Waktu secara efektif dan efisien?

2 Pengelolaan Waktu Seringkah kita mengeluh bahwa kita kekurangan waktu? Seberapa banyak kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan kita dengan sempurna, lantas hal pertama yang kita persalahkan adalah waktu yang begitu cepat berlalu? Sepertinya waktu yang diberikan baru saja dimulai, lantas mengapa waktu saat ini sudah habis? Saat mengikuti ujian, kita diberi batasan waktu untuk menjawab soal-soal ujian. Saat memasuki perguruan tinggi untuk menyelesaikan Program Starta 1 (S1), kita pun diberi batasan waktu maksimal untuk menyelesaikan kuliah. Di tempat bekerja, kita diberi batasan waktu (deadline) untuk menyelesaikan pekerjaan kita. Saat beristirahat pun ternyata kita diberi waktu. Satu hari disepakati berlangsung selama 24 jam, dengan dasar perhitungan rotasi bumi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Sungguh merugi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. Siang dan malam memang datang setiap hari, namun benarkan siang yang kemarin sama dengan siang hari ini? Apakah siang yang datang besok tidak berbeda dengan siang ini? Apakah kita bisa menjamin bahwa kita masih akan bertemu dengan waktu siang di esok hari? Al-Quran yang diwahyukan oleh Allah SWT Yang Maha Pencipta serta mempergilirkan siang dan malam mengingatkan hamba-hamba-nya dalam Surat Al- Ashr, Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Allah Yang Maha Kuasa bersumpah demi masa (waktu), yang ditafsirkan bahwa Allah menempatkan waktu sebagai salah satu ciptaannya yang teramat penting. Sebegitu pentingnya, sehingga ini menjadi peringatan bagi manusia, makhluk ciptaan-nya yang paling mulia. Apakah Kita Perlu Mengelola Waktu Waktu adalah suatu rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Tidak seorang pun dari manusia benar-benar tahu apa yang akan terjadi di waktu selanjutnya. Bahkan seorang nabi pun tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, kecuali Yang Maha Pencipta memberi kabar kepadanya. Waktu adalah sesuatu yang ghaib dan isinya dirahasiakan. Oleh karena manusia tidak sungguh-sungguh tahu rahasia akan waktu serta apa yang benar-benar terjadi di masa mendatang, maka itu menjadi salah satu sebab penting mengapa manusia perlu mengelola waktu. Manusia diperbolehkan membuat perkiraan 2

3 atau perhitungan tentang apa yang akan dilakukan dan terjadi di masa mendatang atas dasar-dasar perhitungan yang masuk akal manusia. Ini adalah salah satu bagian dari mengelola waktu juga. Antisipasi terhadap apa yang akan terjadi di masa mendatang merupakan salah satu pekerjaan pengelolaan waktu. Waktu yang telah berlalu tidak akan dapat kita kembalikan lagi. Waktu akan terus berjalan, usia manusia akan terus berkurang. Bila kita tahu jatah usia kita, makan sesungguhnya semakin hari jatah usia kita terus berkurang. Apakah kita dapat mengembalikan hal itu? Tentu kita tidak dapat melakukannya. Oleh sebab itu, kita perlu mengelola waktu, agar waktu yang berlalu tidaklah sia-sia dan menyebabkan kita menyesal. Sebagai contoh masa muda kita, apakah masa tersebut bisa kita ulang untuk kedua kalinya? Misalkan yang disebut masa muda itu adalah usia tahun, apakah bila kita telah melewatinya kita dapat mengembalikan itu? Tentu saja tidak. Usia muda seringkali disebut sebagai usia di mana kita mencapai puncak kemampuan fisik kita. Pada usia tersebut manusia merasa kuat, sehat, dan mampu berpikir dengan baik. Sebelum usia itu, kita seringkali merasa masih kanak-kanak atau remaja yang berpikiran naif. Begitu memasuki usia muda, maka kita sudah lebih kuat secara fisik dan lebih matang dalam berpikir. Setelah melewati batas usia muda, maka mungkin saja kemampuan berpikir kita semakin matang hingga usia 59 tahun, namun secara fisik tidak dapat dipungkiri sudah mulai menurun. Seorang atlit atau olah ragawan biasanya cenderung untuk mulai menurun prestasinya begitu memasuki ujung usia muda dan akhirnya mengundurkan diri. Alasan utamanya adalah kekuatan fisik sudah menurun. Oleh sebab itu, manusia perlu mengelola waktu. Waktu yang terbatas dan tak bisa dikembalikan menjadi sebab utama mengapa manusia perlu mengelola waktu. Kata mengelola di sini dapat dipahami dengan konsep manajemen, yaitu menggunakan sumber daya waktu yang ada secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran terbaik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Definisi Manajemen Waktu Manajemen Waktu adalah menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan bekerja lebih cerdas (Davidson: 2001 dalam Saudah: 2013). Manajemen waktu dapat diartikan sebagai penggunaan waktu se-efisien mungkin dan se-efektif mungkin untuk memperoleh 3

4 manfaat waktu yang maksimal. Taylor (1990) dalam Saudah (2013) mengatakan bahwa manajemen waktu adalah pencapaian sasaran utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti yang sering memakan waktu. Dengan demikian, manajemen waktu adalah proses pencapaian sasaran atau tujuan tertentu yang telah ditentukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Sumber daya apa saja yang ada dalam hal ini? Sumber daya dalam hal ini dapat berupa tenaga manusia, pikiran manusia, peralatan bantu di sekitar kita, uang, bahan-bahan, dan metode-metode yang telah dipelajari oleh manusia. Semua sumber daya tadi kita perlu gunakan se-efektif dan se-efisien mungkin dalam waktu yang berjalan, sehingga kita mendapatkan hasil optimal dalam rangkaian waktu yang kita lalui. Gambar 9.1 Time Management (Manajemen Waktu) Tujuan Manajemen Waktu Manusia melakukan kegiatan Manajemen Waktu dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas, yang berarti rasio output lebih tinggi atau minimal sama dengan rasio input. Kita bisa membandingkan dua orang karyawan bagian penjualan yang memiliki waktu kerja yang sama dan sumber daya yang relatif sama. Misalkan Karyawan A memiliki jam kerja sepanjang 8 jam sehari, usia 28 tahun, fisik sehat, dan lulusan perguruan tinggi. Karyawan B juga memiliki waktu kerja 8 jam sehari dengan profil sumber daya yang lebih-kurang sama dengan Karyawan A. Akan tetapi, hasil atau output yang didapatkan Karyawan A berbeda dengan Karyawan B. Karyawan A menghasilkan omzet Rp 150 juta dalam satu bulan, sedangkan Karyawan B memperoleh omzet Rp 80 juta, atau hampir hanya setengah dari Karyawan A. 4

5 Mengapa bisa demikian? Apa yang salah dari Karyawan B? Waktu yang dimiliki B sama dengan A, bahkan profil sumber daya yang mereka berdua miliki juga relatif sama? Setelah diperhatkan cara kerja mereka berdua, terlihatlah bahwa A memiliki keterampilan lebih tinggi dalam mengelola waktu. Keterampilan Manajemen Waktu Benarkah manusia memerlukan keterampilan atau skill dalam manajemen waktu atau mengelola waktu? Ya, apa yang terjadi pada Karyawan A dan Karyawan B dapat menjadi contoh dari hal tersebut. Karyawan A memanfaatkan setiap waktu dengan baik. A membuat perencanaan yang serius akan apa-apa yang dilakukan dalam satu hari, dalam satu minggu, dan bahkan satu bulan. A mempersipakan diri untuk melewati waktuwaktunya. A pandai memilih mana yang harus dikerjakannya lebih dulu dan mana yang diletakkan di belakang waktu. A menerima tugas-tugas bermanfaat, namun sesekali ia juga mampu menolak tawaran yang tidak bermanfaat, yang akan membuat waktunya menjadi terlewat sia-sia. A juga pandai mendelegasikan pekerjaan yang tidak cakap ia kerjakan sendiri kepada seseorang yang lebih cakap dan cekatan melakukan hal itu. A senantiasa mengevaluasi apa yang telah ia lakukan untuk ia jadikan bahan pelajaran (lesson learn) untuk masa selanjutnya. Hal-hal tersebut tidak dilakukan dengan baik oleh Karyawan B. Keterampilan mengelola waktu bahkan diyakini lebih kuat (powerful) dibandingkan dengan keterampilan-keterampilan lainnya, seperti keterampilan/keahlian di bidan matematika, komputer, bahkan berniaga itu sendiri. A lebih dulu memperhatikan keterampilannya mengelola waktu, setelah itu barulah ia mengasah kemampuan penjualan (salesmanship) yang ia tekuni. Baginya, percuma saja memperdalam salesmanship bila ia tidak panda mengelola waktu, karena seberapa pun hebatnya ia mempengaruhi orang dalam menjual, namun bila ia lemah dalam perencanaan waktu, berdisiplin dalam pelaksanaan apa yang telah direncakanan, dan membagi prioritas ; maka pengetahuan salesmanship yang ia pelajari tidaklah terlalu berguna. Keahlian mengelola waktu pada umumnya adalah juga keahlian dalam menentukan skala prioritas dalam hidup kita. Jangan sampai yang seharusnya kita prioritaskan justru kita tinggalkan untuk sesuatu yang bukan prioritas. Keahlian mengendalikan waktu adalah bagaikan keahlian mengalahkan raksasa atau monster besar yang ada dalam diri kita. 5

6 Bila seseorang terampil dalam mengelola waktu, maka keterampilan atau keahlian lainnya akan lebih mudah untuk dipelajari. Keterampilan mengelola waktu adalah softskill yang layak untuk dipelajari lebih dulu. Sayangnya, banyak orang yang beranggapan bahwa keterampilan dalam mengelola waktu adalah hal remeh-temeh atau sepele dan tidak penting untuk dipelajari atau dilatih. Ini adalah anggapan yang keliru. Di perusahaan-perusahaan besar, biasanya pelatihan (Training) dalam hal Time Management diberikan kepada karyawan. Judul atau nama pelatihannya bisa beranekaragam, ada yang disebut Beyond Time Management, Effective Time Management, Productive Time Management, dan lain-lain. Bahkan tidak jarang di beberapa perusahaan multinasional, pelatihan seperti ini diberikan oleh para instruktur yang didatangkan dari luar negeri. Mengapa demikian? Perusahaan-perusahaan tersebut mungkin saja memiliki beberpa pertimbangan untuk itu. Mungkin saja mereka menganggap bahwa orang-orang dari bangsa tertentu memiliki keterampilan yang lebih tinggi dalam hal mengelola waktu. Menentukan Prioritas Seperti telah disinggung dalam paragraf di atas bahwa memilah prioritas merupakan salah satu keahlian dalam pengelolaan waktu. Banyak sekali pekerjaan yang harus kita selesaikan. Bayangkan bila seorang ibu rumah tangga ternyata juga harus bekerja untuk menafkahi keluarganya. Bukankah ia harus berhadapan dengan banyak tugas setiap hari, mulai dari pagi hari hingga malam hari? Dengan kondisi di atas, maka si ibu tadi harus membuat perencanaan guna memilih dan memilah mana di antara pekerjaan dia yang masuk dalam kategori Prioritas 1 (penting dan mendesak), serta mana yang merupakan Prioritas 2, 3 atau bahkan 4 (tidak penting dan tidak genting). Stephen R. Covey, seorang penulis buku-buku laris dan penceramah mempresentasikan bagaimana mengatur skala prioritas dalam bukunya First Thing First (2003). Covey membagi prioritas ke dalam 4 (empat) kuadran yang mempresentasikan kebutuhan yang berbeda-beda. Konsep yang disampaikan Covey ini menjadi andalan bagi tiap trainer dalam menyampaikan Pelatihan Manajemen Waktu. Konsep ini sangat populer dan banyak juga disampaikan dalam ceramah-ceramah manajemen secara umum di kampus-kampus ataupun di perusahaan-perusahaan. 6

7 Gambar 9.2 Kuadran Prioritas menurut Stephen R. Covey Kuadran I menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat penting. Kuadran inilah yang diprioritaskan harus diselesaikan sesegera mungkin, karena dikhawatirkan jika tidak terlaksana akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Kuadran II menunjukkan prioritas yang sangat penting namun tidak mendesak. Kuadran ini merepresentasikan hal yang sangat penting dilakukan, namun tidak perlu dilakukan saat ini juga. Kuadran III menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting, yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Sedangkan kuadran IV menrepresentasikan hal yang tidak mendesak dan juga tidak penting. Prioritas ini merupakan prioritas paling bawah yang perlu dilakukan jika kita memiliki beberapa kegiatan. Aturlah agar kegiatan dengan prioritas kuadran ini ditempatkan paling bawah. Bila kita benar-benar kehabisan waktu, maka bisa saja pekerjaan yang masuk kuadran IV ini tidak perlu kita kerjakan atau tidak perlu diselesaikan. Dari pembagian kuadran prioritas di atas, maka secara umum, dari ukuran waktu, kerjakanlah terlebih dahulu hal yang berada di kuadran I, lalu di Kuadran III, berikutnya 7

8 kuadran II dan terakhir kuadran IV. Pemilahan pekerjaan-pekerjaan kata ke dalam pengelompokan kuadran prioitas seperti ini akan sangat membantu kita dalam mengatasi kesulitan waktu. Dalam situasi di kantor, penerjemahannya bisa jadi seperti dalam tabel 9.3 di bawah ini. Tidak jarang kita diminta untuk memadamkan api yang sangat berbahaya. Bila tidak diletakkan di kuadran 1, maka kita rumah atau perusahaan tempat kita bekerja akan hangus terbakar. Memang bukan dimaksudkan untuk arti sebenarnya, namun ketika terjadi krisis, maka seluruh karyawan biasanya harus turut-serta bahumembahu memadamkan api ini. Dalam kondisi ini, maka lupakan dulu hal-hal yang tidak penting, seperti membaca spam , kegiatan outbound, atau menonton youtube di komputer Anda. Gambar 9.3 Penjelasan tentang Kuadran Prioritas menurut Stephen R. Covey 8

9 Prinsip-prinsip Dasar Manajemen Waktu Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar Manajemen Waktu: 1. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan prioritas. Sisihkan waktu untuk duduk merenung sejenak dan membuat catatan-catatan. Seorang karyawan perlu juga mengambil secarik kertas atau lembar post it untuk ditempel di layar monitor komputer atau laptopnya yang berisi prioritas-prioritas apa saja yang harus segera diselesaikan. Catatan-catatan seperti ini penting sebagai pengingat (reminder), karena sifat manusia adalah pelupa. 2. Selesaiak tugas berprioritas tinggi sesegera mungkin dan tuntaskan tugas sebelum memulai tugas yang lain. Bila satu tugas belum selesai lalu kita buru-buru pindah ke pekerjaan lain, maka bisa jadi nantinya tidak ada satu tugas pun yang selesai dengan baik, melainkan hanya tugas-tugas tidak sempurna yang terbengkalai. 3. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan informasi baru yang terkait. Bila semua tugas Prioritas 1 dan 2 telah selesai, sedangkan kita masih memiliki waktu, maka susunlah lagi sisa pekerjaan ke dalam susunan prioritas berdasarkna kebutuhan dan informasi baru yang datang.. Kiat Sukses Manajemen Waktu di Kampus Selain urusan dengan pekerjaan sebagai karyawan, adakah juga kiat-kiat manajemen waktu dalam kapasitas sebagai mahasiswa atau pelajar? Ya, tentu saja ada. 1. Buat perencanaan penyelesaian tugas dan waktu belajar (membaca) dengan teliti. Buatlah To Do List yang berisi prioritas tugas yang harus diselesaikan lebih dulu. 2. Atur deadline dengan jelas dan taatilah. 3. Sediakan waktu ekstra untuk berjaga-jaga kalau-kalau perkiraan waktu kita meleset. 4. Sisihkan waktu agar tubuh tetap bugar dan pikiran tetap jernih dengan tidak lupa berdoa, beribadah, berkumpul dengan keluarga, bersosialisasi dengan masyarakat, dan berolah raga. 9

10 5. Lakukan evaluasi atas apa yang telah dikerjakan dan jadikan hal itu sebagai pembelajaran (lesson learned). Bila ada satu kesalahan fatal, catat itu sebagai pelajaran agar tidak terulangi. Ingat, keledai saja tidak mau terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. 6. Hentikan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidakb bermanfaat, seperti bermain game secara berlebihan, terlalu banyak mengobrol/bercanda yang tidak bermanfaat, atau mencoba hal-hal yang mengarah pada kriminalitas atau perbuatan melanggar hukum. Hal-hal Yang Perlu Dihindari dalam Urusan Waktu Bila kita ingin benar-benar memiliki keterampilan atau skill dalam mengelola waktu, maka beberapa hal harus kita hindari: 1. Senang menunda-nunda pekerjaan yang padahal kita tahu itu telah masuk dalam prioritas. 2. Mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat atau masuk dalam prioritas 4 dalam waktu terlalu lama, dengan alasan refreshing (padahal bermalas-malasan). 3. Sulit menolak ajakan yang tidak berguna atau sulit mengatakan tidak pada hal-hal yang menyebabkan waktu terbuang percuma. 4. Sering melakukan hal-hal yang tidak masuk dalam perencanaan. 5. Bekerja terlalu lamban dan tidak memperhatikan batasan waktu. Berhati-hati memang penting, tapi berhati-hati tentu berbeda dengan kesengajaan untuk memperlambat proses kerja, apalagi bila sebenarnya kita mampu untuk bergerak lebih cepat. 10

11 Daftar Pustaka Artiningrum, Primi and Arissetyo Nugroho. Etika dan Perilaku Profesional. Jakarta: Graha Ilmu, 2013 Covey, Stephen R. First Thing First. New York: Free Press, 2003 Handayani, Sri Rahayu. Manajemen Waktu. Modul Perkuliahan Etik UMB. Jakarta: Universitas Marcu Buana, 2011 Murtopo, Herulono. Manajemen Waktu dengan Sistem Prioritas. Modul Perkuliahan Etik UMB. Jakarta: Universitas Marcu Buana, 2013 Pocket Mentor: Managing Time (Terjemahan). Erlangga Grup dengan Hak Cipta dari Harvard Business School, Boston (MA), 2006 Widani, Saudah. Modul Manajemen Waktu yang Produktif. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,

SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen SALESMANSHIP Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen Pengertian manajemen waktu (Time Management) lainnya

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 03 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA MATERI 3 ETIK UMB MENGELOLA WAKTU Urgensi Menjadi bijak dalam mengelola waktu merupakan sebuah bentuk

Lebih terperinci

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Modul ke: 10Fakultas Yusman, Ekonomi dan Bisnis 1. Manajemen Waktu 2. Jenis-jenis Waktu 3. Mengelola Waktu yang dapat Diatur secara Efektif 4. Menyusun Prioritas

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 14 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai konsep

Lebih terperinci

PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN

PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN Oleh : Hadiyati Tarwan Pustakawan BPPT Abstrak Waktu merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Merugilah orang-orang yang tidak dapat

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Modul ke: ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, SHI., M.Si A. Pendahuluan

Lebih terperinci

06/11/2014. Mengelola Waktu. Urgensi. Logika Waktu

06/11/2014. Mengelola Waktu. Urgensi. Logika Waktu Mengelola Waktu Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Urgensi Menjadi bijak dalam mengelola waktu merupakan sebuah bentuk keterampilan Supervisor dalam Mengelola Diri. Bahkan kecerdasan dalam mengelola

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Modul ke: MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Disampaikan pada perkuliahan ETIK UMB kelas PKK Fakultas TEKNIK MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA Program Studi TEKNIK INDUSTRI www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF

MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF MANAJEMEN WAKTU YANG EFEKTIF Oleh : Rosita E.K., M.Si Waktu merupakan komoditi yang terbatas (Keenan, 1995). Semua orang mempunyai sumber waktu yang sama yaitu 24 jam atau 86.400 detik setiap hari. Namun

Lebih terperinci

ETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Pendahuluan. Modul ke: Jenis Jenis Waktu. Daftar Pustaka. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Pendahuluan. Modul ke: Jenis Jenis Waktu. Daftar Pustaka. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: 10Fakultas ISLAHULBEN, Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen ETIK UMB Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas SE., MM Pendahuluan Manajemen Waktu Akhiri Presentasi Jenis Jenis Waktu Daftar

Lebih terperinci

ETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

ETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: ETIK UMB Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas Fakultas FEB Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Manajemen waktu yang baik penting

Lebih terperinci

TIME MANAGEMENT. Materi berasal dari berbagai sumber

TIME MANAGEMENT. Materi berasal dari berbagai sumber TIME MANAGEMENT Materi berasal dari berbagai sumber Sasaran Program Memahami konsep dan pentingnya menghargai waktu. Memahami cara menentukan prioritas. Mampu melakukan penjadwalan aktivitas yang efektif.

Lebih terperinci

No: IDENTITAS RESPONDEN

No: IDENTITAS RESPONDEN No: IDENTITAS RESPONDEN Dikosongkan Usia Status Marital Jumlah Anak Kepada Ibu yang terhormat, Saya NIMAS DWITA FEBRIARIMA dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memohon bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi yang hendak mereka masuki. Dalam memilih perguruan

Lebih terperinci

ETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

ETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI. ETIK UMB Modul ke: MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Manajemen waktu yang baik

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN WAKTU YANG PRODUKTIF. Bahan Ajar Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Administrasi Perkantoran

MODUL MANAJEMEN WAKTU YANG PRODUKTIF. Bahan Ajar Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Administrasi Perkantoran SAUDAH WIDANI 120412402992 MODUL MANAJEMEN WAKTU YANG PRODUKTIF Bahan Ajar Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas XI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1

Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan. 10/28/2013 Softskills 1 Dahulukan Hal yang Harus Didahulukan 10/28/2013 Softskills 1 Tujuan Peserta mampu membedakan kegiatankegiatan berdasarkan kepentingan dan urgensi atau kemendesakan. Peserta mampu menerapkan pemahaman di

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA No. Pernyataan SS S N TS STS 1 2 Saya tidak mendaftar sidang skripsi pada periode ini karena merasa belum siap. Saya tersinggung

Lebih terperinci

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur Modul ke: Fakultas 09FEB MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Dengan merencanakan penggunaan waktu memudahkan anda menyebarkan/mendistribusi tugas dan pekerjaan sepanjang semeseter, menghindari kemacetan'

Lebih terperinci

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk

Lebih terperinci

Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca

Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca HR Excellency 1 2 Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Ketika Harus Memilih: Keluarga atau Kerja? Konon Brian G Dyson, mantan CEO Coca Cola pernah memberikan ilustrasi yang menarik. Katanya Bayangkan

Lebih terperinci

ETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Modul ke: 10Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

ETIK UMB. Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas. Modul ke: 10Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen Modul ke: 10Fakultas Gunawan EKONOMI ETIK UMB Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Pengelolaan Waktu/Manajemen Waktu Waktu adalah Uang Waktu UNIK: tidak dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL 1. IDENTITAS a. Satuan Pendidikan SMP Bina Dharma 2 Bandung b. Tahun Ajaran 2015-2016, Semester 1 c. Sasaran Layanan Seluruh Kelas VIII d. Pelaksana Annisa

Lebih terperinci

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Judul Mata Kuliah : Etik UMB Semester : III (Tiga) Sks : 2 (dua) Kode:... Dosen : DR. Arissetyanto Nugroho, MM Diskripsi Mata Kuliah : Matakuliah Etik UMB bersama-sama dengan matakuliah Agama dan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia hidup di dunia mempunyai waktu yang sama tanpa terkecuali yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Mereka dapat menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Semakin tinggi penguasaan seseorang terhadap suatu bidang, semakin

Lebih terperinci

SS S TS STS SS S TS STS

SS S TS STS SS S TS STS Fakultas / Universitas : Semester : Angkatan : Skripsi sampai bab : Pedoman Pengisian Skala Pada penelitian ini terdapat dua skala yaitu skala 1 dan skala 2. Pada skala ini ada beberapa pernyataan yang

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR O L E H ARIF NOVIAN HADI 10.12.5022 S1-SI-2I Masuki Dunia Bisnis Selagi Anda Masih Muda Kalau mahasiswa dan pelajar ditanya apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah

Lebih terperinci

Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana Oleh: Srijanti Purwanto S.K Primi Artiningrum Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2006 Edisi Kedua Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2006, 2007 pada penulis, Hak

Lebih terperinci

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas. Yusman, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan pembangunan di berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi dan budaya.

Lebih terperinci

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK

Kuesioner A. PROKRASTINASI AKADEMIK Kuesioner Kami mohon bantuan anda mengisi angket untuk penelitian siswa SMP Negeri 10 Salatiga sebagai bahan riset untuk menyelesaikan Study Magister Sains Psikologi di UKSW Salatiga. Untuk itu kami mohon

Lebih terperinci

BAB 9 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS

BAB 9 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS BAB 9 MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Modul ke: 09 Mengapa dipelajari? Waktu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Kita hidup dalam waktu yang terbatas dan terus berjalan. Banyak

Lebih terperinci

ETIKA DAN PERILAKU PROFESIONAL SARJANA

ETIKA DAN PERILAKU PROFESIONAL SARJANA ETIKA DAN PERILAKU PROFESIONAL SARJANA Penulis: Ir. Primi Artiningrum, M.Arch. DR. Augustina Kurniasih, ME. DR. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta2013 pada penulis,

Lebih terperinci

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Pelatihan dan (Schuler & Jackson 2006, Mondy 2008) Pelatihan bertujuan meningkatkan kinerja jangka pendek dalam pekerjaan (jabatan) tertentu yang

Lebih terperinci

mempersiapkannya, jangan enggan mempelajarinya. Ini hal yang sangat penting karena taruhannya adalah masa depan.

mempersiapkannya, jangan enggan mempelajarinya. Ini hal yang sangat penting karena taruhannya adalah masa depan. . Jangan spelekan ilmu menikah, jangan malas mempersiapkannya, jangan enggan mempelajarinya. Ini hal yang sangat penting karena taruhannya adalah masa depan. SERIUS KANG? Yes! Coba bayangkan kita hidup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA

TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA TIPS MEMBANGUN PRODUKTIVITAS KERJA Produktivitas kerja adalah ukuran mengenai apa yang telah diperoleh dari apa yang telah diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan pada

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

KUTAWARKAN UNTUK ANDA

KUTAWARKAN UNTUK ANDA KUTAWARKAN UNTUK ANDA Sebelum mulai ke pada topik permasalahan, saya ingin memberikan tawaran kepada Anda. Dan saya yakin, penawaran ini tidak akan membuat Anda menyesal untuk mengikutinya. Sebuah opsi

Lebih terperinci

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana

CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana Aty Nurdiana ABSTRAK Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan berat. Karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia kuliah.

Lebih terperinci

Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses!

Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses! Install 6 Mindset Bisnis ini, untuk Jadi Trader Sukses! Tahukah Anda? Segala tindakan atau keputusan yang kita ambil sehari-hari, mulai dari makan, minum, bersosialisasi, belajar, sampai bekerja, semua

Lebih terperinci

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR

PANDUAN PKBR Pengertian Fungsi PKBR Tujuan PKBR PANDUAN PKBR Pengertian Pembinaan karakter berbasis Religi (PKBR) dalam suatu sistem pendidikan merupakan suatu pembinaan kepribadian atau karakter yang merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang disebut dengan pegawai, adalah salah satu unsur yang paling penting yang harus diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para

BAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada penelitian-penelitian psikologi yang terdahulu ditemukan bahwa inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para peneliti tidak

Lebih terperinci

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS www.mercubuana.ac.id Program Studi AKUNTANSI MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN BELAJAR Topik Bimbingan Bidang Bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Kompetensi Sasaran Layanan : Mengatasi Penyakit Malas : Bimbingan Belajar : Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti saat ini, pendidikan menjadi salah satu aspek penting, baik untuk mengembangkan potensi dalam diri maupun untuk mencapai impian masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik atau hard skill,

BAB I PENDAHULUAN. hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik atau hard skill, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pendidikan kejuruan, atau yang sering disebut dengan Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat Ujian Dunia dan Ujian Akhirat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di Indonesia, SMP berlaku sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar aktifitas untuk perubahan individu maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari pemerintahan, masyarakat, maupun

Lebih terperinci

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi Skala Prokrastinasi Akademik Definisi Konseptual Reza (2010: 17) menyatakan bahwa prokrastinasi adalah menunda atau menangguhkan tindakan yang sengaja dilakukan oleh seseorang dan berlangsung dalam waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang telah didominasi oleh pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Perkenalan Kontrak Perkuliahan Ruang Lingkup Mata Kuliah Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Kontrak Perkuliahan Tata

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

LKMM TINGKAT DASAR. Kamis, 23 Oktober 2014 By Rudi Santoso, S.Sos., M.M. Diolah dari berbagai sumber

LKMM TINGKAT DASAR. Kamis, 23 Oktober 2014 By Rudi Santoso, S.Sos., M.M. Diolah dari berbagai sumber LKMM TINGKAT DASAR Kamis, 23 Oktober 2014 By Rudi Santoso, S.Sos., M.M Diolah dari berbagai sumber MANAJEMEN WAKTU Setiap hari, waktu akan terus berulang dan berputar, namun ia tidak akan pernah kembali.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING LAYANAN KLASIKAL 1. Topik : Manajemen Waktu 2. Bidang Bimbingan : Belajar 3. Tujuan Layanan Tujuan umum : Mengatur waktu belajar Tujuan khusus : Siswa dapat

Lebih terperinci

Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja

Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja Psikologi Dunia Kerja Profesionalisme dan Karir Kerja Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Profesionalisme Pengertian Profesionalisme adalah suatu tingkah laku, suatu tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang terutama sains dan teknologi. Dunia era-globalisasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. bidang terutama sains dan teknologi. Dunia era-globalisasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama akan

Lebih terperinci

Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas

Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Modul ke: 08Fakultas Addys EKONOMI DAN BISNIS Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas Aldizar, LSQ, MA Program Studi Akuntansi Waktu adalah uang. Waktu UNIK: tidak dapat diganti, tidak dapat disimpan, tidak

Lebih terperinci

CARA BELAJAR YANG EFEKTIF, BAIK, DAN BENAR DI SMK NEGERI 1 SAMARINDA

CARA BELAJAR YANG EFEKTIF, BAIK, DAN BENAR DI SMK NEGERI 1 SAMARINDA CARA BELAJAR YANG EFEKTIF, BAIK, DAN BENAR DI SMK NEGERI 1 SAMARINDA Image Credit : Wikimedia Commons Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses pembelajaran itu

Lebih terperinci

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN

RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA LAMONGAN BIDANG KEGIATAN : PKM GT Diusulkan oleh : Okky Wicaksono 09 / 282652 / SA / 14854 English Department UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal diserahi tugas dan tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. Mahasiswa adalah orang-orang

Lebih terperinci

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN.. JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN.. : 1 Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaanyang lain): Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, masa mudamu sebelum

Lebih terperinci

Beriman sebuah kata yang mudah sekali untuk diucapkan, mudah

Beriman sebuah kata yang mudah sekali untuk diucapkan, mudah PREDIKSI REZEKI Beriman sebuah kata yang mudah sekali untuk diucapkan, mudah dicerna dan dipahami bahkan seringkali kita dengar dalam pergaulan kita sehari-hari di mesjid, di sekolah, di kampus dan diperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil, melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan sangat dibutuhkan baik bagi anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

PIDATO REKTOR PADA SIDANG TERBUKA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 10 MARET 2016

PIDATO REKTOR PADA SIDANG TERBUKA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 10 MARET 2016 PIDATO REKTOR PADA SIDANG TERBUKA DALAM RANGKA WISUDA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 10 MARET 2016 Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Yth Walikota/Bupati Sukabumi Yth Ketua PWM Jawa Barat.

Lebih terperinci

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang.

Awal beliau menekuni bidang Aura tentu saja dikarenakan karena Bakat Lahir yang beliau miliki dalam melihat dan merasakan Aura seseorang. Ratu Aura merupakan Pakar energy aura yang berbeda dengan pakar buka aura yang lainnya. Ratu Aura hadir dengan metode buka Aura yang lebih praktis, cepat dan efektif. Wanita cantik, berwibawa, cerdas serta

Lebih terperinci

Bab VI. Penutup. ternyata tidak lepas dari politik. Belajar politik melalui sarana game online

Bab VI. Penutup. ternyata tidak lepas dari politik. Belajar politik melalui sarana game online Bab VI Penutup Kesimpulan Game online memberikan sudut pandang baru dalam melihat politik. Tema ini menunjukkan keberadaan politik yang begitu dekat dengan kehidupan seharihari manusia. Hal yang begitu

Lebih terperinci

AWAS! JEBAKAN NUMERIK: PERINGKAT, NEM, DAN IPK

AWAS! JEBAKAN NUMERIK: PERINGKAT, NEM, DAN IPK AWAS! JEBAKAN NUMERIK: PERINGKAT, NEM, DAN IPK Oleh: Hendra Gunawan Di pertengahan tahun, anda mungkin sempat mendengarkan dua orangtua murid berbincang-bincang tentang anaknya yang baru saja naik kelas

Lebih terperinci

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI. Berikut pernyataan-pernyataan yang masing-masing telah disediakan empat pilihan respon sebagai berikut :

SKALA MOTIVASI BERPRESTASI. Berikut pernyataan-pernyataan yang masing-masing telah disediakan empat pilihan respon sebagai berikut : SKALA MOTIVASI BERPRESTASI Jenis Kelamin : Usia : Semester : Berikut pernyataan-pernyataan yang masing-masing telah disediakan empat pilihan respon sebagai berikut : SS : Sangat Sesuai TS : Tidak sesuai

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH 1. MENGENAL RADIASI DIRI Kenalilah bahwa Anda memiliki sejumlah potensi dan kekuatan diri. Pisahkan masalah-masalah Anda yang merupakan hal-hal yang bisa Anda tangani

Lebih terperinci

BAB I AHLAN WA SAHLAN WAHAI UJIAN!

BAB I AHLAN WA SAHLAN WAHAI UJIAN! BAB I AHLAN WA SAHLAN WAHAI UJIAN! Ujian sebenarnya merupakan hal biasa dalam hidup. Bahkan merupakan keniscayaan atau keharusan dalam sejarah. Hampir di semua sisi kehidupan pasti ada ujian. Dengan adanya

Lebih terperinci

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.

NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut

Lebih terperinci

Modul ke: Kewirausahaan I

Modul ke: Kewirausahaan I Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer Kewirausahaan I Berisi tentang Kontrak Perkuliahan, Pembentukan Kelompok, Rancangan Pembelajaran, Ruang Lingkup Matakuliah Kewirausahaan I, Tugas I : pengembangan

Lebih terperinci

Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan

Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan Jalan hidup memang tak selamanya mudah, pasti ada tikungan, tanjakan, dan rintangan yang harus kita lewati. Tak usah takut kawan, hadapilah dengan semangat, dan terus melangkah hadapi dengan jiwa yang

Lebih terperinci

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang

terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan dapat dirumuskan sebagai tingkat di mana seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan dicapai melalui usaha yang tidak kenal lelah untuk terus berjuang, meskipun kadang-kadang banyak rintangan dan masalah dalam kehidupan. Kesuksesan

Lebih terperinci

MENGATASI TEKANAN DI U.S CUSTOMS. (Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M.Si

MENGATASI TEKANAN DI U.S CUSTOMS. (Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M.Si MENGATASI TEKANAN DI U.S CUSTOMS (Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia) Dosen Pengampu: Dra. Trias Setiawati, M.Si Disusun Oleh: 1. Nikky Caesar Lasemallo (14911044) Angkatan 43-C PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Ada yang menginginkan pekerjaan agar cepat selesai, ada pula yang menunda dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia

10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia 10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia Bill Gates adalah contoh nyata bagaimana satu orang dengan visi dan tekad ditambah kerja keras yang luar biasa bisa mengubah dunia.

Lebih terperinci

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid MUSYAWARAH DAN PARTISIPASI PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid Salah satu kebenaran pokok dalam kehidupan adalah bahwa setiap keberhasilan senantiasa menuntut semangat pengorbanan. Tanpa semangat itu, keberhasilan

Lebih terperinci

Strategi Mengasah Keterampilan Baru

Strategi Mengasah Keterampilan Baru Strategi Mengasah Keterampilan Baru October 2013 1 1. Г Jika anda sering GOOGLING di internet atau MELIHAT-LIHAT buku di toko buku, untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kebutuhan anda. Apakah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan

Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan Mewujudkan Harapan Dengan Tindakan Sudah sekian lamakah kita berharap? Sudah berapa kalikah kita menyimpan file file keinginan dalam otak kita? tentu sudah lupa tapi yang jelas sudah banyak sekali daftar

Lebih terperinci

MANAJEMEN WAKTU. Pokok Bahasan Modul - Menentukan Sasaran Kerja - Menyusun Startegi dan jadwal Pelaksanaan. Helsinawati, SE, MM.

MANAJEMEN WAKTU. Pokok Bahasan Modul - Menentukan Sasaran Kerja - Menyusun Startegi dan jadwal Pelaksanaan. Helsinawati, SE, MM. MANAJEMEN WAKTU Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Menentukan Sasaran Kerja - Menyusun Startegi dan jadwal Pelaksanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Program Studi Manajemen- S1 Helsinawati,

Lebih terperinci

Menyelesaikan Skripsi Matematika

Menyelesaikan Skripsi Matematika Menyelesaikan Skripsi Matematika Nikenasih B Pada setiap akhir jenjang studi, mahasiswa dituntut untuk dapat menyusun sebuah karya tulisan ilmiah secara benar untuk memperoleh gelar sarjana, master maupun

Lebih terperinci

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak

Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Penerapan Reinforcement Theory Pada Anak Beragam problem terkait dengan motivasi berprestasi siswa di sekolah seringkali dihadapi guru. Ada siswa yang senantiasa menyelesaikan pekerjaan, namun jarang mengerjakan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : Salehuddin, S.Pd. M.Si

LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : Salehuddin, S.Pd. M.Si BB03 RK16-RII.0 27 Mei 2015 LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL Kode/NamaMatakuliah : IDIK 4500 / Tugas Akhir Program ( TAP ) Program Studi/Fakultas Pengembang Penelaah : PG PAUD : Salehuddin, S.Pd. M.Si :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman dan pengorbanan yang harus dilakukan agar menjadi seorang Gamer

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman dan pengorbanan yang harus dilakukan agar menjadi seorang Gamer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Free To Play adalah Film Dokumenter yang dibuat oleh Valve, salah satu developer game yang ada didunia. Film yang ditayangkan secara gratis pada tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan keuangan menjadi suatu topik penelitian yang sering dilakukan dikarenakan pada zaman modern dan berkembang ini banyak manusia memiliki banyak kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

EPILOGUE. akhirnya tiba juga tahap evaluasi desain yaitu preview 2 yang menjadi sidang akhir Studio

EPILOGUE. akhirnya tiba juga tahap evaluasi desain yaitu preview 2 yang menjadi sidang akhir Studio EPILOGUE Setelah merekapitulasi apa yang telah dikerjakan selama kurang lebih 15 minggu, akhirnya tiba juga tahap evaluasi desain yaitu preview 2 yang menjadi sidang akhir Studio Perancangan Arsitektur

Lebih terperinci