Peningkatan Produktivitas Jagung Melalui Pengolahan Tanah dan Kompos Jerami Padi Sesudah Padi di Bayas Jaya Riau
|
|
- Harjanti Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Peningkatan Produktivitas Jagung Melalui Pengolahan Tanah dan Kompos Jerami Padi Sesudah Padi di Bayas Jaya Riau Yunizar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Jl. Kaharuddin Nasution 341 Km.10 Padang Marpoyan Pekanbaru Kotak Pos. 1020, Telp. (0761) 35641,674205, Fax. (0761) ; Abstrak Penelitian lapangan telah diksanakan pada musim hujan 2007 di Desa Bayas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir Riau yang tanahnya merupakan lahan pasang surut dengan tipologi lahan potensial, tipe luapan B. Secara Klimatologis lokasi termasuk tipe iklim B1 (Oldeman), dimana 9 bulan berturut -turut merupakan bulan basah (CH > 200 mm) dan kurang sari 3 bulan kering berturut-turut. (CH <100 mm). Penelitian ini bertujuan 1) mendapatkan pengolahan tanah yang tepat untuk jagung sesudah padi pada lahan pasang surut tipe potensial dan 2). mendapatkan takaran kompos jerami padi yang tepat untuk jagung sesudah padi pada lahan pasang surut tipe potensial. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial dalam Kelompok Acak Kelompok dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah sistem pengolahan tanah yang terdiri dari 3 taraf yaitu T1: pemakaian herbisida glifosat dengan takaran 5 l/ha; T2: olah tanah dalam barisan dan T3: olah tanah dalam (20 30cm). Sedangkan untuk Faktor Kedua adalah takaran kompos jerami padi dengan taraf M1: tanpa mulsa M2: 2 ton/ha M3: 4 ton/ha dan M4: 6 ton/ha. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, tinggi tongkol, Panjang tongkol, Jumlah baris per tongkol, lingkaran tongkol, bobot 100 biji. Sistem pengolahan tanah berinteraksi dengan takaran jerami terhadap panjang tongkol dan hasil jagung. Hasil jagung tertingi diperoleh dari olah tanah dalam barisan dengan pemberian kompos jerami padi dengan takaran 6 t/ha (5,6 t/ha), sedangkan hasil terendah didapatkan dari olah tanah dalam (20 30 cm) dengan tanpa kompos jerami padi (3,0 t/ha). Kata kunci : Produktivitas, jagung, kompos jerami padi Pendahuluan Upaya memenuhi kebutuhan pangan termasuk jagung nasional dihadapkan pada tantangan besar, yakni kebutuhan yang besar dan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, sementara disisi lain luas lahan pertanian makin terbatas dan kualitasnya makin merosot. Kondisi ini perlu disikapi dengan bijaksana agar lahan yang terbatas tersebut dapat menghasilkan produksi yang tinggi dan kelestariannya tetap terjaga. Hal ini penting karena penggunaan lahan yang makin intensif bila tidak dibarengi dengan penerapan kaedah konservasi akan mendorong terjadinya kerusakan lahan baik kimiawi maupun fisik yang pada gilirannya akan mengakibatkan penurunan daya dukung dan produktifitasnya. Sebagai salah satu bagian dari sistem ketahanan pangan, sub sektor tanaman pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam sub sistem produksi/penyediaan bahan pangan. Produksi bahan pangan domestik telah menunjang sebahagian besar penyediaan berbagai kebutuhan pangan nasional. Bahkan untuk komoditas beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, telah mampu berswasembada sejak tahun
2 (beras) walaupun dalam perjalanannya terutama pada dekade-dekade tahun-tahun terakhir (sejak tahun 1993) mengalami fluktuasi dan defisit lagi. Selain beras komoditi pangan lainnya seperti jagung, kedelai, kacang tanah dan komoditi sumber karbohidrat lainnya juga telah berperan banyak dalam menunjang ketahanan pangan nasional. (Jafar, 2002) Penyiapan lahan tanpa olah (TOT)tanah merupakan salah satu alternatif pengolahan tanah untuk jagung selain penyiapan lahan dengan olah tanah sempurna (OTS). Sistem olah tanah sempurna tanpa disadari memicu terjadinya degradasi lingkungan dan menurunnya produktifitas tanah. Bila dihubungkan dengan derasnya gaung kekurangan tenaga kerja di tingkat petani dan diperparah oleh rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian tanaman pangan, dirasakan perlunya teknoklogi alternatif dan prospektif untuk dintroduksikan dan dikembangkan pada beberapa agroekosistem budidaya tanaman pa-ngan yang sekaligus dapat mengkonservasi sumberdaya lingkungan yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan pada lahan pasang surut tidak mutlak dilakukan OTS karena cukup air tersedia, rawan hara beracun, tenaga kerja terbatas dan relatif luasnya garapan (Hosen et al.,1998; Lamid et al., 2000). Selanjutnya untuk mengatasi akibat buruk OTS dapat dilakukan dengan penerapan OTK terutama TOT. Aplikasi TOT di lapangan sangat berkait dengan penggunaan herbisida purna tumbuh, sistemik dan non-selektif untuk mengendalikan gulma dan sisa tanaman sebelumnya. (Bangun dan Syam, 1989; Lamid, 1998). Penelitian bertujuan 1) mendapatkan pengolahan tanah yang tepat untuk jagung sesudah padi pada lahan pasang surut tipe potensial, dan 2). mendapatkan takaran kompos jerami padi yang tepat untuk jagung sesudah padi pada lahan pasang surut tipe potensial di Bayas Jaya Riau. Bahan dan Metode Penelitian dilaksanakan di lahan petani Desa Bayas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir Riau pada Musim Hujan Lokasi penelitian merupakan lahan pasang surut dengan tipologi lahan potensial. Secara klimatologis lokasi termasuk tipe iklim B1 (Oldeman), dimana 9 bulan berturut-turut merupakan bulan basah (CH > 200 mm) dan 3 bulan kering (CH <100 mm). Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial dalam Kelompok dengan dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor Pertama adalah sistem pengolahan tanah yang terdiri dari 3 taraf yaitu T1: pemakaian herbisida glifosat dengan takaran 5 l/ ha; T2: olah tanah dalam barisan dan T3: olah tanah dalam (20 30 cm). Sedangkan untuk faktor kedua adalah takaran jerami padi dengan taraf M1: tanpa kompos jerami padi M2: 2 ton/ha kompos jerami padi M3: 4 ton/ ha kompos jerami padi dan M4: 6 ton/ha kompos jerami padi. Jagung varietas Sukmaraga ditanam dengan takaran pupuk 300 kg Urea/ ha, 100 kg SP36/ha dan 100 kg KCl/ha. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, panjang tongkol, jumlah baris biji per tongkol, lingkaran tongkol, bobot 100 biji dan hasil biji. Hasil dan Pembahasan Pemberian kompos jerami padi belum berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman maupun tinggi tongkol. Artinya pemberian kompos jerami padi sampai 6 ton/ha belum 215
3 mempengaruhi tinggi tanaman dan tinggi tongkol. Namun demikian terlihat kecendrungan penambahan jumlah kompos jerami padi yang diberikan memberikan tinggi tanaman dan tinggi tongkol lebih baik. (Tabel 1). Pemberian kompos jerami padi yang lebih banyak kemungkinan akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman maupun tinggi tongkol. Pemberian 6 t kompos jerami padi memberikan tinggi tanaman, dan tinggi tongkol tertinggi, yaitu 191,90 cm dan 94 cm, sedangkan tanpa pemberian kompos jerami padi memberikan tinggi tanaman dan tinggi tongkol terendah, yaitu 172,00 cm dan 76,80 cm (Tabel 1). (160,86 cm dan 86,80 cm). Hal ini disebabkan kondisi tanah di sekitar perakaran lebih baik dan mengurangi terjadinya evaporasi. Sedangkan perlakuan olah tanah cm memberikan tinggi tanaman dan tinggi tongkol terendah. Hal ini disebabkan dengan pengolahan yang lebih dalam serta menyeluruh di hamparan lahan akan menyebabkan luas permukaan tanah jadi lebih besar yang akan mengakibatkan evaporasi tanah akan lebih besar, sehingga kehilangan air dari tanah akan semakin besar. Apabila curah hujan tidak begitu banyak/mencukupi kebutuhan tanaman, tanaman akan kekurangan air. Tabel 1. Pengaruh takaran mulsa jerami padi terhadap tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol jagung di Bayas Jaya, Riau 2007 Takaran mulsa jerami (t/ha) Tinggi tanaman (cm) Tinggi tongkol (cm) 0 172,00 a 76,80 a 2 175,72 a 77,61 a 4 182,20 a 90,10 a 6 191,90 a 94,00 a Pengolahan tanah juga tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan tinggi tongkol (Tabel 2). Namun demikian perlakuan olah tanah dalam barisan memberikan tinggi tanaman maupun tinggi tongkol terbaik Pengaruh takaran kompos jerami padi terhadap jumlah baris per tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji jagung di Bayas Jaya, Riau disajikan pada Tabel 3. Terlihat bahwa pemberian kompos jerami padi sampai 6 Tabel 2. Pengaruh Pengolahan tanah tanah terhadap tinggi tanaman dan tinggi tongkol jagung di Bayas Jaya, Riau, 2007 Penyiapan lahan Tinggi tanaman (cm) Tinggi tongkol (cm) Glifosat 154,65 a 83,15 a Olah tanah dalam barisan 160,86 a 86,80 a Olah tanah cm 157,00 a 82,44 a 216
4 Tabel 3. Pengaruh takaran mulsa jerami padi terhadap jumlah baris per tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji jagung di Bayas Jaya, Riau, 2007 Takaran mulsa jerami (t/ha) Jumlah baris per tongkol Diameter tongkol (cm) Bobot 100 biji (g) 0 12,33 a 4,43 a 28,43 a 2 12,67 a 4,47 a 28,93 a 4 13,00 a 4,50 a 29,63 a 6 13,67 a 4,63 a 30,17 a ton/ha belum mempengaruhi pertumbuhan jumlah baris per tongkol, diameter tongkol maupun bobot 100 biji. Hal ini disebabkan karena pemberian kompos jerami padi baru pada musim pertama sehingga belum berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pola pertumbuhan jumlah baris per tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji nampak berbanding lurus dengan pemberian kompos jerami padi, semakin tinggi jumlah pemberian kompos jerami padi. Semakin baik pertumbuhan jumlah baris per tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji. Cara penyiapan lahan belum mempengaruhi jumlah baris per tongklol, diameter tongkol dan bobot 110 butir (Tabel 4). Akan tetapi terlihat kecendrungan perlakuan olah tanah dalam barisan memberikan hasil terbaik. Untuk perlakuan olah tanah cm memberikan hasil terendah, baik untuk jumlah baris per tongkol, maupun diameter tongkol dan bobot 100 biji. Pemberian kompos jerami padi dan pengolahan tanah memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan panjang tongkol jagung di Bayas Jaya Riau (Tabel 5). Panjang tongkol tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan antara pemberian kompos jerami padi sebanyak 4 ton/ha dengan pengolahan tanah dalam barisan (17,1 cm). Sedangkan panjang tongkol terpendek diperoleh pada kombinasi perlakuan antara pengolahan cm dengan tanpa pemberian kompos jerami padi (14,0 cm). Hal ini disebabkan oleh Tabel 4. Pengaruh pengolahan tanah terhadap jumlah baris per tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji jagung di Bayas Jaya, Riau, 2007 Penyiapan lahan Jumlah baris per tongkol Diameter tongkol (cm) Bobot 100 biji (g) Glifosat 12,25 a 4,53 a 27,30 a Olah tanah barisan 13,5 a 4,5 8 a 29,63 a Olah tanah cm 13,0 a 4, 48 a 28,45 a 217
5 Tabel 5. Pengaruh interaksi takaran mulsa jerami padi dan pebgolahan tanah terhadap panjang tongkol jagung di Bayas Jaya Riau, 2007 Takaran Mulsa jerami (t/ha) Penyiapan lahan Glifosat 5 l/ha Olah tanah dalam barisan Olah tanaha cm 0 14,1 c 14,3 c 14,0 c 2 14,1 c 15,5 b 16,1 b 4 16,7 a 17,0 a 16,5 ab 6 16,7 a 17,1 a 16,4 ab Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0,05 DMRT pengaruh baik dari kompos jerami padi maupun olah tanah dalam barisan. Keuntungan dari pemberian kompos jerami padi adalah meningkatnya kapasitas tanah memegang air, mengurangi evaporasi, menambah bahan organik tanah, mengurangi gulma yang pada akhirya akan mengurangi kebutuhan tenaga kerja. Olah tanah dalam barisan akan membuat tanah di sekitar perakaran akan menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar akan lebih baik yang pada akhirnya akan menyebabkan serapan hara oleh tanaman akan meningkat. Hasil pipilan kering jagung dipengaruhi secara nyata dengan pemberian kompos jerami padi dan pengolahan tanah (Tabel 6). Hasil pipilan kering tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan pemberian 6 ton kompos jerami padi dengan pengolahan tanah dalam barisan yaitu 5,6 ton/ha. Sedangkan hasil pipilan kering terendah diperoleh dari perlakuan tanpa pemberian kompos jerami padi dengan pengolahan dalam cm yaitu 3,1 ton/ha. Dalam menstabilkan agregat tanah maka senyawa organik memegang peranan sangat penting disamping bahan lain seperti oksida besi, oksida aluminium serta liat (Lynch et al., 1985). Pemberian mulsa jerami padi atau dari bahan tanaman lainnya sebagai sumber bahan organik tanah akan menyumbangkan senyawa organik sehingga mampu meningkatkan stabilitas agregat. Senyawa organik dapat menstabilkan agregat tanah dengan Tabel 6. Pengaruh interaksi takaran mulsa jerami padi dan pengolahan tanah terhadap hasil jagung di Bayas Jaya Riau, 2007 Penyiapan lahan Takaran mulsa jerami t/ha Glifosat 5 l/ha Olah tanah dalam barisan Olah tanah cm M1 3,3 c 3,4 c 3,1 c M2 4,4 b 4,5 b 4,1 bc M3 5,2 a 5,1 a 4,9 b M4 5,3 a 5,6 a 5,2 ab 218
6 cara pengikatan dan menyelubungi ikatan patikel primer tanah atau dengan pengikatan lebih lanjut dari butir-butir agregat yang telah terbentuk (Tisdall, 1994). Pengolahan tanah yang intensif sehingga menjadikan tanah mengalami proses oksidasi yang berlebihan akan memacu dekomposisi aerobik terhadap senyawa organik di dalam tanah. Kondisi inilah yang menjadikan agregat tanah menjadi rendah nilai stabilitasnya. Kesimpulan 1. Pemberian kompos jerami padi sampai 6 ton/ha maupun pengolahan tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman, tinggi tongkol jagung, jumlah baris/ tongkol, diameter tongkol dan bobot 100 biji. 2. Kombinasi pemberian kompos jerami padi dengan cara pengolahan tanah memberikan pengaruh nyata terhadap panjang tongkol. Panjang tongkol tertinggi diperoleh dari pemberian kompos jerami 6 ton/ ha dengan olah tanah dalam barisan (17,1 cm). Sedangkan panjang tongkol terendah diperoleh dari tanpa pemberian kompos jerami padi dengan olah tanah dalam cm (14,0cm). 3. Kombinasi pemberian kompos jerami padi dengan cara pengolahan tanah memberikan pengaruh nyata terhadap hasil pipilan kering jagung. Hasil pipilan kering jagung tertinggi diperoleh dari pemberian kompos jerami padi 6 ton/ha dengan olah tanah dalam barisan (5,6 t/ha). Sedangkan hasil pipilan kering jagung terendah diperoleh dari tanpa pemberian kompos jerami padi dengan olah tanah cm (3,1 t/ha). Daftar Pustaka Bangun, P dan M.Syam, Pengendalian gulma pada padi. Hlm , dalam Padi, buku 2, M. Ismunadji et al (penyunting). Puslitbangtan Bo-gor. Bistok, HS Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang, Terra Contem dan Blue Green Algae terhadap Karakteristik fisik Ultisol (Tidak dipublikasikan (UKSW). Hosen. N., Z. Lamid, Zul Irfan dan Asyiardi, Kajian ekonomi penggunaan herbisida pada Persiapan Lahan Tanpa Olah Tanah dan Pengendalian Gulma pada Budidaya Padi Pasang Surut di Sumatera Selatan. Hal dalam Prod. Seminar Nasional VI Budidaya Tanaman Pangan Olah Tanah Konservasi, Z. Irfan (Penyunting) HIGI. Padang. Jafar, M,H Manfaat dan prospek budidaya olah tanah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Budidaya Olah tanah Konservasi, Kontribusi Olah Tanah Konsevasi dalam Memperkokoh Ketahanan Pangan di Indonesia, Himpuna Gulma Indonesia, Fakultas Pertanian UPN Jogyakarta, 30 Juli Lamid, Z., E. Saragih dan R Sutanto, Peluang Penggunaan Herbisida Glifosat dalam Pengembangan Budi daya Pengolahan Tanah Konservasi Tanaman pangan pada lahan Pasang Surut. Hlm, Dalam Prosid. Sem. Nas. Penelitian dan Pengembangan Lahan Rawa, Buku 1. E. E Ananto et al. (Penyunting) Puslitbang. Tanaman Pangan Bogor. Lynch, JM and Elain Microorganism and soil agregate Stablity. Advances in Soils science. Vol. 2. Tisdall. J Mycorhizae and soils conservation, 15 th World Congress of Soil Science. Vol. 14a Acapulco, Mexico. 219
BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L) Merill) adalah salah satu komoditi tanaman pangan yang penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang
Lebih terperinciKeragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau
Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau Yunizar dan Jakoni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Fax. (0761) 674206; E-mail bptpriau@yahoo.com Abstrak Peningkatan produksi jagung
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras yang memiliki
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras yang memiliki banyak manfaat dan dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan makanan, bahan pakan ternak
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Jagung hibrida, Sistem tanam, Varietas. Pendahuluan
Pengaruh Sistem Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Varietas Jagung Hibrida Mendukung GP-PTT Jagung di NTB (Studi Kasus Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa) Yanti Triguna dan Bq. Tri Ratna Erawati Balai
Lebih terperinciPENGARUH OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP AGREGAT TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL JAGUNG
PENGARUH OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI TERHADAP AGREGAT TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL JAGUNG Elita Agus Manalu 1), Arsyad 2), dan Suryanto 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi elitamanalu115@gmail.com
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciJurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays. L) PADA BERBAGAI PENGELOLAAN GULMA DI KABUPATEN DELI SERDANG Growth and Production of Maize (Zea mays L) in the Various of Weed Control in Distric Deli Serdang
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA
Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.
28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan 4.1.1 Tinggi Tanaman Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis dan dosis amelioran tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi ciherang
Lebih terperinciUJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi telah mendorong terjadinya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi telah mendorong terjadinya pemanasan global (global warming). Pemanasan global terjadi sebagai akibat dari makin
Lebih terperinciREHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG
1-8 REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG Agusni Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Almuslim Email: aisyahraja2017@gmail.com
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan masalah Ubikayu merupakan sumber bahan makanan ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan ubikayu bagi penduduk dunia, khususnya pada negara tropis setiap tahunnya
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI
KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI Amir dan Baso Aliem Lologau Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Sulawesi Selatan salah satu sentra pengembangan
Lebih terperinciREKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor Data statistik menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, rata-rata
Lebih terperinciPENDAHULLUAN. Latar Belakang
PENDAHULLUAN Latar Belakang Tanaman kakao sebagai salah satu komoditas andalan subsektor perkebunan Propinsi Sulawesi Tenggara banyak dikembangkan pada topografi berlereng. Hal ini sulit dihindari karena
Lebih terperinciPENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP
PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih
Lebih terperinciMODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI
MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI Prof. Dr. Marwoto dan Prof. Dr. Subandi Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian MALANG Modul B Tujuan Ikhtisar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai dengan bulan Desember 2013. Penelitian dilakukan di kebun percobaan
Lebih terperinciPengelolaan Pupuk dan Bahan Organik Dalam Pola Padi-Padi di Lahan Pasang Surut Riau
Pengelolaan Pupuk dan Bahan Organik Dalam Pola Padi-Padi di Lahan Pasang Surut Riau Fertilizer and Organic Materials Management in Rice-Rice Pattern in Tidal Riau province Yunizar Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice
PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice Oleh : Darta Mulyana 1), Sakhidin 2) dan Achmad Iqbal
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, serta di kebun percobaan
Lebih terperinciPENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LAHAN PASANG SURUT
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LAHAN PASANG SURUT Yunizar, Marsid Jahari dan Jakoni Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau ABSTRAK Lahan pasang surut merupakan
Lebih terperinciPengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Yuliana Susanti & Bq. Tri Ratna Erawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) NTB Jl.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jagung
18 TINJAUAN PUSTAKA Jagung Kebutuhan jagung di Indonesia semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Upaya peningkatan produksi jagung terus dilakukan melalui usaha secara ekstensifikasi dan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI Ubad Badrudin dan Bambang Suryotomo Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting
PENDAHULUAN Latar Belakang Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini sebetulnya bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman yang berasal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil
PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting, baik karena kandungan gizinya, aman dikonsumsi, maupun harganya yang
Lebih terperinciStudi Komposit Potensi Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan Setelah Pertanaman Padi. Composite Study of Potential Corn The Land After Rice Rainfed
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 13 (2): 103-107 ISSN 1410-5020 Studi Komposit Potensi Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan Setelah Pertanaman Padi Composite Study of Potential Corn The Land After
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi merupakan bahan pangan terpenting di Indonesia mengingat makanan pokok penduduk Indonesia sebagian besar adalah beras. Sementara itu, areal pertanian
Lebih terperinciPOLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN
POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN Emlan Fauzi Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sudah mencapai sekitar 220
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kondisi Lahan Kering Masam
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Lahan Kering Masam Secara teoritis lahan kering di Indonesia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu lahan kering beriklim kering, yang banyak dijumpai di kawasan timur Indonesia
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU UNTUK MENCAPAI PRODUKSI OPTIMAL
TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI KAYU UNTUK MENCAPAI PRODUKSI OPTIMAL Bagi Indonesia, ubi kayu merupakan komoditas pangan penting, dan ke depan komoditas ini akan semakin srategis peranannya bagi kehidupan masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Selain sebagai pangan pokok dan sumber karbohidrat, jagung juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung dijadikan sebagai sumber karbohidrat kedua
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL
Eko Srihartanto et al.: Penerapan Sistem Tanam Jajar PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL Eko Srihartanto 1), Sri Wahyuni
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian dan Pemanasan Global Pemanasan global yang kini terjadi adalah akibat dari makin meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, baik secara alami maupun secara buatan
Lebih terperinciTUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB
TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (IPPTP)
Lebih terperinciKAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting karena sebagai bahan baku produksi gula. Produksi gula harus selalu ditingkatkan seiring
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan komoditas strategis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman yang penting bagi Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman yang penting bagi Indonesia. Jagung berperan sebagai bahan makanan pokok pengganti beras dan sebagai bahan pakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciIrmawaty Harun , Zulzain Ilahude, Fauzan Zakaria, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
PENGARUH SISTEM PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) Irmawaty Harun (1), Zulzain Ilahude (2), Fauzan Zakaria (3) (1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan tanah biasanya diperlukan didalam budidaya tanaman dengan menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Tanah berfungsi sebagai tempat berkembangnya akar, penyedia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung semi adalah jagung manis yang dipanen saat masih muda. Di Asia, jagung semi sangat populer sebagai sayuran yang dapat dimakan mentah maupun dimasak. Budidaya jagung
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT
KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)
PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) OLEH M. ARIEF INDARTO 0810212111 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia Latosol Darmaga Latosol (Inceptisol) merupakan salah satu macam tanah pada lahan kering yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Peranan sektor pertanian tanaman pangan di Indonesia sangat penting karena keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.
38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa Terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1. Bobot Isi Pengaruh pemberian sisa tanaman jagung sebagai mulsa terhadap bobot isi tanah adalah seperti tertera pada Tabel
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
KERAGAAN VARIETAS KEDELAI DI KABUPATEN LAMONGAN Eli Korlina dan Sugiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur Jl. Raya Karangploso Km. 4 Malang E-mail korlinae@yahoo.co.id ABSTRAK Kedelai merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi merupakan komoditas utama yang selalu dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tetapi ada banyak hal yang menjadi kendala dalam produktivitas budidaya tanaman padi
Lebih terperinciUji Multilokasi Galur Harapan Padi Gogo
Uji Multilokasi Galur Harapan Padi Gogo Abstrak Anis Fahri, Yunizar dan Ali Jamil Balai Pengkajian Teknlogi Pertanian Riau Jl. Kaharuddin Nasution 346, km 10. Pekanbaru. Telp. 0761-674206 Email : bptp_riau@yahoo.com.au
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang yang telah berlangsung sejak tahun 1987. Pola tanam yang diterapkan adalah serealia (jagung dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan pertanian secara nasional maupun regional serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian.
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciKajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi
Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Abstrak Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilaksanakan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Data rata-rata volume aliran permukaan pada berbagai perlakuan mulsa vertikal
21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Aliran permukaan Data hasil pengamatan aliran permukaan pada setiap perlakuan disajikan pada Lampiran 4. Analisis ragam disajikan masing-masing pada Lampiran 11. Analisis
Lebih terperinciBudi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut
Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut Penyusun I Wayan Suastika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem,
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang pengembangannya sangat besar
Lebih terperinciOni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.
Profil Pengembangan Tanaman Palawija dan Kelembagaan Penunjang di Lokasi Eks Primatani Agroekosistem Lahan Pasang Surut Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA Endang Iriani, Munir Eti Wulanjari dan Joko Handoyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah Abstrak.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat
PENDAHULUAN Latar Belakang Komoditas padi memiliki arti strategis yang mendapat prioritas dalam pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di pedesaan maupun
Lebih terperinciDINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1
DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian
Lebih terperinciInovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional
Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa terhadap Bobot Isi Pengamatan bobot isi dilakukan setelah pemanenan tanaman kacang tanah. Pengaruh pemberian mulsa terhadap nilai bobot isi tanah disajikan
Lebih terperinciPERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN
PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN Tanah sulfat masam merupakan tanah dengan kemasaman yang tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas jagung (Zea mays L.) hingga kini masih sangat diminati oleh masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya merupakan
Lebih terperinciPROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Abstrak. Sukmaraga salah satu varietas jagung bersari bebas yang
Lebih terperinciPENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)
PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae) Nurzulaikah 1) Nerty Soverda 2), Trias Novita 3) 1. Alumni Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Agus Hasbianto dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan ABSTRAK Jagung
Lebih terperinciKebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,
Robi'in: Pengujian daya hasil jagung bersari bebas di lokasi Prima Tani Kabupaten Probolinggo 45 Buletin Teknik Pertanian Vol. 14, No. 2, 2009: 45-49 TEKNIK PENGUJIAN DAYA HASIL JAGUNG BERSARI BEBAS (KOMPOSIT)
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Ubi Kayu Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Ubi kayu berasal dari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.
A. Latar Belakang dan Masalah I. PENDAHULUAN Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan strategis karena merupakan sebagai tumpuan hidup sebagian besar penduduk Indonesia, dimana hampir setengah dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, karena memiliki kandungan gizi cukup,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan Pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian bangsa, hal ini ditunjukkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan gizi masyarakat. Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu merupakan bahan pangan pokok ketiga setelah beras dan jagung. Daunnya dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk Indonesia. Perkembangan produksi tanaman pada (Oryza sativa L.) baik di Indonesia maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pengolahan tanah merupakan suatu tahapan penting dalam budidaya tanaman pangan. Pengolahan tanah adalah tindakan mekanis untuk menciptakan lingkungan yang baik
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA
PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Bobot Segar Daun, Akar, dan Daun + Akar Berdasarkan hasil analisis ragam (Tabel Lampiran 8, 9 dan 10), pemberian pupuk Mikro-Biostimulant Cair berpengaruh
Lebih terperinci