2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Terdapat beberapa pengertian sumber daya manusia menurut para ahli, antara lain: 1. Ike Kusdyah Rachmawati (2008:1) Sumber daya manusia harus didefinisikan bukan dengan apa yang sumber daya manusia lakukan, tetapi apa yang sumber daya manusia hasilkan. 2. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2009:244) Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. 2.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada umumnya, organisasi melakukan perencanaan utama sekali dalam setahun, namun modifikasi-modifikasi dapat dilakukan atas masuknya informasi baru sepanjang tahun. Perencanaan sumber daya manusia yang efektif sangat bergantung pada kualitas dan jumlah informasi yang relevan yang tersedia bagi pengambilan keputusan. Cara terbaik memikirkan perencanaan sumber daya manusia adalah dengan menganggapnya sebagai gambaran tentang kemungkinan yang akan terjadi di masa depan berdasarkan bukti yang ada pada saat ini (Henry Simamora, 1999:64) Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia Berdasarkan pendapat para ahli, pengertian perencanaan sumber daya manusia sebagai berikut: 8

2 9 1. Menurut Arthur W. Sherman dan George W. Bohlander (1997) dalam Ike Kusdyah Rachmawati (2008:58) Perencanaan sumber daya manusia adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam, dan ke luar organisasi. 2. Menurut Prof. DR. Soekidjo Notoadmojo (2009) dalam Ayu Ambarini (2011:62) Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang, dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. 3. Menurut Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.Pd., APU. (2009:107) Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan yang mengantisipasi permintaan atau kebutuhan dan suplai tenaga kerja organisasi di masa yang akan datang Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia Menurut Henry Simamora (1999:71-72), apabila dilakukan dengan benar, perencanaan sumber daya manusia memberikan manfaat-manfaat langsung maupun tak langsung bagi organisasi yaitu sebagai berikut: 1. Penggalakan perilaku proaktif daripada reaktif Proaktif berarti melihat ke depan dan mengembangkan visi di mana perusahaan ingin berdiri dan bagaimana perusahaan dapat mendayakan sumber daya manusianya supaya dapat sampai ke sana. Sedangkan reaktif berarti menjawab masalah-masalah setelah masalah tersebut muncul. Perusahaan yang bersifat reaktif dapat kehilangan arah jangka panjang bisnis mereka.

3 10 2. Komunikasi eksplisit tujuan-tujuan perusahaan Perencanaan sumber daya manusia dapat membantu perusahaan membuat sasaran-sasaran strategik yang terfokus yang memanfaatkan tenaga-tenaga berbakat dan keterampilan khususnya. 3. Simulasi pemikiran kritis dan pemeriksaan asumsi-asumsi yang berkesinambungan Manajer kerap tergantung pada pandangan pribadi dan pengalamanpengalamannya sendiri untuk memecahkan masalah-masalah dan mengambil keputusan. Asumsi yang melandasi keputusan-keputusan mereka dapat membuahkan hasil jika asumsi tersebut benar dengan lingkungan di mana perusahaan beroperasi. 4. Identifikasi kesenjangan-kesenjangan situasi sekarang dan visi masa depan Dengan memaksa manajer-manajer supaya berpikir ke depan, perencanaan sumber daya manusia dapat berfungsi sebagai katalis bagi perubahan dan memobilisasi sumber-sumber daya perusahaan untuk mencapai atau meningkatkan daya saing di masa yang akan datang. 5. Penggalakan partisipasi manajer-manajer lini Perencanaan sumber daya manusia akan bernilai kecil, kecuali manajermanajer lini dilibatkan dalam proses perencanaan. Agar strategi sumber daya manusia efektif, manajer-manajer lini pada semua jenjang turut serta di dalamnya. 6. Identifikasi kendala-kendala dan peluang-peluang sumber daya manusia Sumber daya manusia memainkan peran utama dalam keberhasilan atau kegagalan akhir dari rencana bisnis strategik.

4 11 7. Penciptaan ikatan-ikatan bersama Rencana sumber daya manusia yang disusun dengan baik yang melibatkan semua lapisan dapat membantu perusahaan menciptakan rasa memiliki nilainilai dan ekspektasi-ekspektasi bersama. Rencana sumber daya manusia yang dapat mengukuhkan, menyesuaikan, atau mengarahkan ulang kultur organisasi saat ini dapat menumbuhkan nilai-nilai seperti fokus pelanggan, inovasi, pertumbuhan pesat, dan kerja sama Tahap-tahap Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia digambarkan melalui beberapa tahapan menurut Ike Kusdyah Rachmawati (2008:71) yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut: Analisa Faktor Penyebab Perubahan Peramalan Kebutuhan Penentuan Kebutuhan Analisis Ketersediaan Mungkin Suplai < Demand, Suplai > Demand, Suplai = Demand Implementasi Sumber: Diadaptasi dari Manajemen Sumber Daya Manusia (Ike Kusdyah Rachmawati, 2008) tahun 2011 Gambar 2.1 Alur Perencanaan Sumber Daya Manusia

5 12 Tahapan dari proses perencanaan sumber daya manusia diawali dengan melakukan analisis terhadap faktor penyebab perubahan, yaitu dengan memperhatikan faktor strategi dan tujuan organisasi. Selanjutnya dilakukan peramalan kebutuhan tenaga kerja dimana dengan menggunakan beberapa metode peramalan kebutuhan, serta memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Setelah meramalkan akan kebutuhan tenaga kerja, dilakukan penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, kemudian diikuti dengan analisis ketersediaan tenaga kerja yang ada di perusahaan juga dengan menggunakan metode. Setelah didapatkan informasi terkait kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada, maka dilakukan analisis terhadap keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja di perusahan. Analisis keseimbangan ini terdapat beberapa kemungkinan, yaitu kebutuhan lebih kecil daripada ketersediaan, kebutuhan lebih besar daripada ketersediaan, maupun kebutuhan sama dengan ketersediaan. Hasil analisis yang didapatkan akan digunakan untuk menentukan program yang akan diterapkan di perusahaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti (2009:110), faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Lingkungan Eksternal Organisasi a. Ekonomi b. Sosial Politik Budaya c. Hukum dan Peraturan d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

6 13 e. Persaingan antar organisasi 2. Lingkungan Internal Organisasi a. Rencana pengembangan b. Anggaran c. Desain Organisasi 3. Persediaan Karyawan a. Karyawan atau pensiun b. Pengunduran diri karyawan c. Meninggal Tantangan Perencanaan Sumber Daya Manusia Menurut Henry Simamora (1999:73-74), dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia yang efektif, organisasi menghadapi beberapa tantangan sebagai berikut: 1. Mempertahankan keunggulan kompetitif Setiap keunggulan kompetitif yang diraih dan dinikmati oleh organisasi cenderung berjangka pendek karena perusahaan-perusahaan lainnya mungkin menirunya. Sehingga tantangan dari perspektif sumber daya manusia adalah membuat strategi-strategi yang menawarkan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan. 2. Mendukung keseluruhan strategi bisnis Penyusunan strategi-strategi sumber daya manusia untuk mendukung strategi bisnis merupakan tantangan karena manajemen puncak tidak selalu mampu mengucapkan secara jernih apa strategi bisnis perusahaan, kemungkinan terdapat ketidakpastian atau ketidaksetujuan mengenai strategi-strategi sumber

7 14 daya manusia yang harus digunakan guna mendukung keseluruhan strategi bisnis, dan perusahaan-perusahaan besar mungkin memiliki unit-unit bisnis yang berbeda. 3. Menghindari konsentrasi berlebihan pada masalah-masalah harian Kebanyakan manajer mencurahkan sebagian besar perhatian mereka pada masalah yang mendesak atau jangka pendek, sehingga jarang mempunyai waktu untuk memfokuskan diri pada perspektif jangka panjang. 4. Menyusun strategi-strategi sumber daya manusia yang sesuai dengan karakteristik-karakteristik organisasi Setiap perusahanan memiliki keunikan dalam menjalankan strategi bisnisnya masing-masing. Namun dalam menjaga strategi bisnis selama ini menjadi suatu yang sangat sulit sehingga mudah ditiru pesaing. 5. Menanggulangi perubahan lingkungan Lingkungan bisnis yang kompetitif merupakan tantangan bagi program perencanaan, bukan saja dalam bidang sumber daya manusia tetapi dalam hal perencanaan produksi, pemasaran, dan penganggaran lainnya. 6. Menyita komitmen manajemen Banyak program sumber daya manusia yang berasal di dalam departemen sumber daya manusia gagal karena manajer-manajer lini tidak dilibatkan dalam penyusunannya. Dalam upaya memastikan komitmen manajer-manajer, spesialis sumber daya manusia perlu bekerja sama dengan mereka pada saat memformulasikan kebijakan-kebijakan sumber daya manusia.

8 15 7. Menerjemahkan rencana strategik ke dalam tindakan Rencana strategik yang terkesan hebat di atas kertas sering gagal karena buruknya implementasi. Jika rencana tidak mempengaruhi praktik, rencana tersebut akan dianggap kertas belaka oleh kalangan karyawan dan manajer. 8. Mengakomodasikan perubahan-perubahan Rencana-rencana sumber daya manusia hendaknya fleksibel supaya mengakomodasikan perubahan-perubahan yang mempengaruhi bisnis. Perencanaan yang tidak akomodatif, tidak lentur, tidak fleksibel, dan tidak peka terhadap perkembangan pasar hanya akan melahirkan kumpulan-kumpulan rencana yang sulit untuk direalisasikan. 2.3 Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia Analisis kebutuhan sumber daya manusia merupakan penentuan jumlah dan kualitas SDM yang diperlukan dalam mencapai tujuan perusahaan (Malayu, 2009:255). Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menganalisis kebutuhan sumber daya manusia meliputi perubahan lingkungan eksternal dan perubahan lingkungan internal. A. Perubahan lingkungan eksternal, meliputi: 1. Kondisi perekonomian makro Kondisi perekonomian makro, seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai rupiah sangat mempengaruhi aktivitas dan perkembangan bisnis ditingkat makro. Selain itu, perubahan ekonomi makro dapat berupa surplus dan defisitnya angkatan kerja. 2. Hukum, Politik, dan Sosial

9 16 - Sisi Hukum, seperti hak cuti, hak waktu kerja, upah minimum regional, dan hak jaminan sosial. - Sisi Politik, seperti ketidakstabilan politik - Sisi Sosial, sosial budaya masyarakat tercermin dari perbedaan ethos kerja. Perusahaan cenderung merekrut sumber daya manusia dengan ethos kerja yang tinggi, bahkan kalau perlu dalam era globalisasi tidak tertutup kemungkinan perusahaan akan import sumber daya manusia dari luar negeri. 3. IPTEK Kemajuan IPTEK akan berpengaruh terhadap kebutuhan sumber daya manusia. Perusahaan yang berorientasi padat modal, maka kemajuan IPTEK terus dicermati dalam kerangka pencapaian efisiensi. Selanjutnya berdampak pada perencanaan kebutuhan karyawan. 4. Persaingan Usaha Persaingan usaha perlu dipertimbangkan dalam perencanaan kebutuhan sumber daya manusia, misalnya aspek efisiensi, teknologi, kualitas sumber daya manusia, tingkat upah dan peluang ekspansi usaha serta pangsa pasar komoditi. B. Perubahan Lingkungan Internal, meliputi: 1. Perubahan kondisi perusahaan Kondisi perusahaan dilihat dari efisiensi, dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan sumber daya manusia. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, makin tinggi peluang karyawan direkrut.

10 17 2. Perubahan kondisi karyawan Perubahan kondisi karyawan relative mudah dilihat dari segi perilaku, penguasaan teknologi, ragam kebutuhan karyawan, tingkat kehadiran, dan perputaran karyawan. Semakin banyak karyawan yang bersikap negatif, maka analisis kebutuhan sumber daya manusia perlu direvisi. 2.4 Teknik Perkiraan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Menurut Ayu Ambarini (2011:68-72), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia sebagai berikut: A. Teknik ramalan atau teknik penilaian 1. Teknik ramalan ahli (Teknik Delphi) Teknik ini melibatkan keseluruhan manajer di sebuah organisasi, baik manajer lini maupun manajer senior karena manajer-manajer ini dianggap mempunyai informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja organisasi tersebut. Untuk mendapatkan kesepakatan para manajer dibutuhkan waktu yang lama, sehingga diperlukan ahli sumber daya manusia yang mampu merangkum pendapat-pendapat para manajer tersebut, yang kemudian dicari kesepakatannya. 2. Teknik Pedoman Umum Teknik ini juga dikenal dengan analisis beban kerja, dimana biasanya menggunakan pedoman umum yang diterapkan dalam situasi praktikal yang umum terjadi di sebuah organisasi. B. Teknik Kecenderungan Teknik kecenderungan, seperti Teknik Ekstrapolasi dilakukan dengan berdasarkan pada perubahan di masa lalu, kemudian berdasarkan hal tersebut

11 18 diprediksi kebutuhan di masa yang akan datang. Apabila semakin banyak data masa lalu yang mendukung kecenderungan maka peramalan semakin bisa dipercaya. C. Analisis Rasio Analisis rasio dilakukan dengan menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi per karyawan. Rata-rata ini diaplikasikan untuk ramalan penjualan dalam menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan. D. Teknik lainnya 1. Teknik Anggaran dan Perencanaan Teknik ini dilakukan dengan mengacu kepada anggaran yang tersedia dalam perencanaan sebuah organisasi, baik perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang. Teknik ini didukung dengan data dari pertimbangan Teknik Eksplorasi terkait perubahan persediaan tenaga kerja. 2. Pendekatan normatif terhadap struktur organisasi Pendekatan ini berdasarkan pada struktur organisasi sebuah perusahaan. Melalui analisa terhadap struktur organisasi, maka bisa diketahui kebutuhan sumber daya manusia yang diperlukan sesuai dengan fungsi bagian yang ada. Dalam pendekatan ini digunakan rumus, yaitu semakin ramping struktur organisasi, maka semakin sedikit jumlah karyawan yang dibutuhkan. Menurut Radiat dalam Gresia (2007:17), ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja, yaitu:

12 19 1. Perbandingan tenaga dengan jumlah penduduk Metode ini merupakan cara yang paling mudah, dimana asumsi yang digunakan adalah rasio yang sudah mencakup kebutuhan untuk semua jenis pelayanan kesehatan. 2. Berdasarkan sasaran atau target pelayanan Perusahaan asuransi kesehatan dapat menentukan sasaran yang hendak dicapai dalam waktu tertentu. Berdasarkan sasaran yang ditentukan dapat diperhitungkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. 3. Berdasarkan analisa fungsional atau tugas Teknik ini merupakan teknik yang paling banyak dipakai. Berdasarkan analisa terhadap fungsi dan tugas dari masing-masing kategori pegawai di unit kerja, maka dapat ditentukan bobot dari beban kerja dengan ukuran waktu yang diperlukan dalam jumlah menit atau jam. Untuk itu diperlukan penelitian Work Sampling atau time and motion study. 2.5 Prosedur Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya Manusia berdasarkan Analisis Beban Kerja Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia dapat diramalkan/dihitung berdasarkan analisis beban kerja. Metode yang mencerminkan analisis beban kerja, yaitu Metode Workload Indicators of Staffing Need dan Metode Work Load Analysis. Menurut Sunarto dan Sahedhy Noor dalam Gresia (2007:21), analisis beban kerja merupakan metode perhitungan kebutuhan SDM untuk jangka pendek (1-2 tahun), dimana metode ini berdasarkan pada beban kerja nyata yang dilaksanakan oleh setiap kategori SDM pada tiap unit kerja.

13 20 Beban kerja adalah sejumlah tugas yang harus dikerjakan oleh SDM sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk dapat menghasilkan sesuatu sesuai dengan tujuan dalam kurun waktu yang ditentukan. Menurut Depkes RI (2004), kelebihan metode perhitungan analisa beban kerja adalah mudah dioperasikan, mudah digunakan, serta secara teknis mudah diterapkan, komprehensif, dan realistis. Kedua Metode Analisis Beban Kerja diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Metode Workload Indicators of Staffing Need Metode Workload Indicators of Staffing Need membantu para manajer untuk mengambil keputusan terkait kepegawaian dalam rangka mengelola sumber daya manusia yang ada (WHO, 2011). Adapun langkah perhitungan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan Workload Indicators of Staffing Need terdiri dari lima langkah, sebagai berikut: 1. Menetapkan waktu kerja tersedia 2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM 3. Menyusun standar beban kerja 4. Menyusun standar kelonggaran 5. Perhitungan pegawai yang dibutuhkan 1. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia Tujuan dari menetapkan waktu kerja tersedia adalah diperolehnya waktu kerja tersedia dari masing-masing kategori pegawai. Data-data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia, yaitu:

14 21 A. Hari Kerja Hari kerja yang dimaksud adalah hari kerja sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan selama satu tahun. B. Cuti Tahunan Cuti tahunan yang berlaku bagi pegawai di perusahaan selama satu tahun. C. Pendidikan dan Pelatihan Waktu (hari) bagi pegawai untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guna mendukung peningkatan kinerja perusahaan, dimana setiap kategori jabatan SDM memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan/seminar/lokakarya selama satu tahun. D. Hari Libur Nasional Berdasarkan Keputusan Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. E. Ketidakhadiran Kerja Data-data yang diperlukan meliputi rata-rata ketidakhadiran kerja, yaitu selama kurun waktu satu tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa alasan pemberitahuan/ijin. F. Waktu Kerja Waktu kerja yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan selama satu hari kerja. Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menetapkan waktu kerja tersedia dengan rumus sebagai berikut: Waktu kerja tersedia = [A (B + C + D + E)] x F

15 22 Keterangan: A = Hari Kerja B = Cuti Tahunan C = Pendidikan dan Pelatihan D = Hari Libur Nasional E = Ketidakhadiran Kerja F = Waktu Kerja 2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam metode Workload Indicators of Staffing Need, perlu ditetapkan unit kerja dan kategori pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut (WHO, 2010:13). Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan jabatan adalah sebagai berikut: a. Bagan struktur organisasi b. Data pegawai yang bekerja, baik jenis kelamin, latar belakang pendidikan c. Uraian tugas pegawai sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di perusahaan 3. Menetapkan Standar Beban Kerja Standar beban kerja adalah adalah volume atau kuantitas beban kerja pegawai selama satu tahun. Standar beban kerja merupakan suatu kegiatan yang disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per tahun yang dimiliki oleh pegawai. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja pegawai sebagai berikut:

16 23 a. Data dan informasi berkaitan kegiatan operasional yang dilakukan oleh pegawai. b. Standar profesi dan standar pelayanan yang berlaku. c. Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai job description. Beban kerja masing-masing kategori sumber daya manusia di unit kerja (Gresia, 2007:26), meliputi: a. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing kategori sumber daya manusia. Kegiatan pokok merupakan jenis kegiatan yang dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). b. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok. Rata-rata waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan pokok oleh masing-masing kategori sumber daya manusia pada unit kerja. c. Standar beban kerja per satu tahun dari masing-masing kategori sumber daya manusia. Standar beban kerja adalah kuantitas beban kerja selama satu tahun per kategori sumber daya manusia. Adapun rumus perhitungan standar beban kerja pegawai sebagai berikut: Standar beban kerja = 4. Penyusunan Standar Kelonggaran Waktu kerja tersedia rata rata waktu per kegiatan pokok Penyusunan standar kelonggaran bertujuan untuk memperoleh faktor kelonggaran dari pegawai di masing-masing kategori pegawai, meliputi jenis kegiatan yang dilakukan oleh pegawai yang mempengaruhi penyelesaian kegiatan pokok setiap pegawai. Menurut Gresia (2007:28), penyusunan faktor

17 24 kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan wawancara kepada tiap kategori sumber daya manusia mengenai: a. Kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan, misalnya rapat. b. Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, maupun bulan. c. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan. Adapun rumus perhitungan stanndar kelonggaran, yaitu sebagai berikut: Standar Kelonggaran = 5. Perhitungan Kebutuhan Pegawai Rata rata waktu per faktor kelonggaran waktu kerja tersedia Tujuan perhitungan kebutuhan pegawai adalah memperoleh jumlah pegawai sesuai beban kerja selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk perhitungan pegawai, meliputi: 1. Waktu kerja tersedia 2. Standar beban kerja 3. Standar kelonggaran 4. Kuantitas kegiatan pokok Berdasarkan data yang diperoleh maka didapatkan rumus perhitungan kebutuhan pegawai sebagai berikut: Kebutuhan pegawai = Kuantitas Kegiatan Pokok Standar beban kerja + standar kelonggaran Metode Work Load Analysis Langkah-langkah dalam Metode Work Load Analysis untuk dapat menggambarkan kebutuhan sumber daya manusia sebagai berikut:

18 25 1. Menentukan aktivitas dan Total Waktu Penyelesaian Aktivitas yang dilakukan pegawai dijabarkan sesuai dengan job description pegawai yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen. Setelah job description pegawai dijabarkan per kategori jabatan, maka ditentukan waktu yang dibutuhkan pegawai dalam melakukan aktivitas yang ada. 2. Menentukan waktu kelonggaran Menentukan waktu kelonggaran pegawai dilihat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pegawai berkaitan dengan kegiatan yang secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan pokoknya. 3. Menentukan beban kerja pegawai Beban kerja pegawai dihitung dengan rumus sebagai berikut: Beban kerja = 4. Menentukan jumlah kebutuhan pegawai Total Waktu Aktivitas + Waktu kelonggaran Total waktu tersedia Jumlah kebutuhan pegawai didapatkan dengan cara melakukan pembulatan ke atas dari beban kerja tiap jabatan.

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang, dimana Indonesia memiliki prioritas dan arah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm makalah perencanaan Sdm BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu

Lebih terperinci

Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan

Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan Prosedur penghitungan kebutuhan SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan Indikator Beban Kerja) Metode perhitungan kebutuhan SDM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito (2007), SDM kesehatan adalah tatanan yang menghimpun

Lebih terperinci

Human Resource Planning. Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc

Human Resource Planning. Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc Human Resource Planning 2012 Sakunda Anggarini, STP, MP, MSc Planning.. Pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan Membantu mengurangi ketidakpastian kondisi Human

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Sumber Daya Manusia Hani Handoko (2001:53) mengemukakan bahwa perencanaan sumberdaya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA BAB 2 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2.1. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM Pegawai atau karyawan merupakan sumber daya yang dimiliki organisasi, dan harus dipekerjakan secara efektif, efisien, dan manusiawi.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang baik salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang baik salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional bertujuan untuk menyehatkan masyarakat sehingga derajat kesehatan yang lebih baik dapat tercapai secara optimal (Ilyas, 2011). Untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAHAN PERTEMUAN DAN KUIZ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) STRATEGIK

BAHAN PERTEMUAN DAN KUIZ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) STRATEGIK BAHAN PERTEMUAN DAN KUIZ MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) STRATEGIK Pengantar Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam pengelolaan SDM, maka perusahaan atau organisasi penting membuat prioritas

Lebih terperinci

Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING)

Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING) Matakuliah Pengantar manajemen Umum PERENCANAAN (PLANNING) Pengertian Perencanaan Merupakan salah satu fungsi manajemen dalam merumuskan sasaran atau tujuan organisasi serta menetapkan strategi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING) : ADALAH SENI DAN ILMU MEMPREDIKSI PERISTIWA- PERISTIWA YANG AKAN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN

PERAMALAN (FORECASTING) : ADALAH SENI DAN ILMU MEMPREDIKSI PERISTIWA- PERISTIWA YANG AKAN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN PERAMALAN (FORECASTING) : ADALAH SENI DAN ILMU MEMPREDIKSI PERISTIWA- PERISTIWA YANG AKAN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN MEMPROYEKSIKANNYA KE MASA DEPAN DENGAN BEBERAPA BENTUK MODEL MATEMATIS.

Lebih terperinci

Tin Herniyani, SE, MM

Tin Herniyani, SE, MM Karya Ilmiah ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Sari Mutiara) Oleh : Tin Herniyani, SE, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN ILMU KOMPUTER TRIGUNADARMA MEDAN 2011 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam suatu organisasi karena unsur manusia dalam organisasi dapat membantu dalam menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis yang sedang dihadapi oleh PT Brantas Abipraya saat ini, bagaimana menumbuhkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA Nuryati Program Diploma Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM nur3yati@yahoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DIPUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DIPUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DIPUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA Nuryati 1, Angga Eko Pramono 2, Anita Wijayanti 3 Program

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard Balanced scorecard digunakan dalam hampir keseluruhan proses penyusunan rencana. Tahapan penyusunan rencana pada dasarnya meliputi enam kegiatan berikut: perumusan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya Departemen Perindustrian pada tahun 1991 mendefinisikan usaha kecil dan kerajinan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data BAPEPAM dalam laporan keuangan tahun 2012 menurut Prabowo (2013) bahwa data sektor asuransi menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan

Lebih terperinci

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN Manusia dilahirkan di dunia untuk meneliti kehidupan dan senantiasa mengupayakan kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode work sampling untuk mendapatkan data primer yaitu pola kegiatan staf di Unit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Setiap orang karyawan yang bekerja dengan serius bukan sekedar bertujuan untuk mendapatkan prestasi dan menunjukan kemampuan yang dimiliki saja tetapi, alasan lainnya

Lebih terperinci

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri karoseri kendaraan angkutan darat hampir setiap tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. industri karoseri kendaraan angkutan darat hampir setiap tahun terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri transportasi merupakan salah satu bidang industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Pangsa pasar otomotif, khususnya untuk industri karoseri kendaraan

Lebih terperinci

Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI

Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal terdiri atas unsur di luar organisasi yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

MSDM. By Farlianto. /

MSDM. By Farlianto. / MSDM By Farlianto MSDM: Sebuah Perspektif Setiap organisasi punya tujuan! Tujuan diraih dgn mendayagunakan sumber daya yg ada Finansial, Fisik, Manusia, Teknologi & Sistem MSDM Departemen sdm Semua aktivitas

Lebih terperinci

09/04/2013. Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu kegiatan.

09/04/2013. Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu kegiatan. Pengertian Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran dan standar (tolok ukur) keberhasilan suatu kegiatan. Pengertian Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN A. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Baristand Industri Bandar Lampung maka perlu disusun

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT

PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT PERTEMUAN KE-4 ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIFITAS STANDAR UNIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 4.1. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran. 4.2. Mahasiswa mengetahui tentang anggaran induk. 4.3. Mahasiwa

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang disajikan sesuai dengan tahapan yang ada dalam kerangka konsep, dari karakteristik tenaga, hari dan waktu kerja, dan penggunaan waktu untuk aktivitas produktif,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati, setiap dekade terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Misi dan Tujuan Organisasi Misi organisasi biasanya merupakan pernyataan dari manajemen puncak perusahaan, atau gambaran dari keseluruhan maksud organisasi.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS

PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS PERTEMUAN 6: PERSIAPAN SDM MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.1 Menjelaskan era globalisasi dalam persaingan bisnis abad XXI 1.2 Menjelaskan karakteristik lingkungan bisnis

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada skala

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai

Lebih terperinci

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia A. Faktor rencana strategik dan rencana operasional. 1. Apa visi dan misi 2. Tantangan apa yang dihadapi perusahaan yang akan mempengaruhi visi dan misi

Lebih terperinci

STRATEGI PELAYANAN PRIMA

STRATEGI PELAYANAN PRIMA STRATEGI PELAYANAN PRIMA oleh : Drs. M.P. SIMANJUNTAK UPTD. PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS DAERAH DISNAKERTRANS. PROP. KALTIM A. Pendahuluan Pemberian pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat adalah

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak

KEWIRAUSAHAAN - 2 Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak KEWIRAUSAHAAN - 2 Kebutuhan dan Modul ke: Perencanaan SDM Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Perencanaan SDM Perencanaan sumber daya manusia adalah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa, hingga melewati batas-batas wilayah dan antar negara. Kondisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus

PERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus Tujuan Instruksional Khusus PERENCANAAN SDM MSDM M3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian, faktor-faktor, kepentingan dan model perencanaan SDM 3 Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM a.

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil

BAB I PENDAHULUAN. dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi ekonomi saat ini kian tak menentu dan sangat rentan dengan gejolak. Terutama akibat dari arus finansial global yang semakin tidak terkendali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan kehidupan lingkungan bisnis. Pada era informasi, lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Lebih terperinci

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen BAB 4. PERENCANAAN SDM & PROSES REKRUTMEN 2 1 Kegagalan untuk

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna

Lebih terperinci

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA 1 TUJUAN RENCANA PENJUALAN Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang Memasukkan kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN Pemahaman mengenai cara merancang sistem pelatihan, orientasi dan pengembangan yang dikaitkan dengan strategi bisnis organisasi Pemahaman mengenai metode-metode dalam pelatihan Pemahaman mengenai sosialisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Mulyareksa Jayasakti Semarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi angkutan kapal laut atau ekspedisi muatan kapal

Lebih terperinci

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MEMAHAMI PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka Perencanaan

Lebih terperinci

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Modul ke: Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Perencanaan Strategis 1 Pengembangan SI Sistem informasi sedang menjelmakan bisnis dan hasil yang kasat-mata; meliputi penggunaan sel telpon dan telekomunikasi nirkabel, suatu

Lebih terperinci

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI 9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Manajer senatiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [- BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG P embangunan sektor Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Garut dalam kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 telah memberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Krakatoa Coffee and Gemstone merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri kuliner dengan konsep cafe/coffeeshop di Kota Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

Tugas ini disusun untuk memenuhi Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Oleh: Detyani Putri Asyafri ( )

Tugas ini disusun untuk memenuhi Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Oleh: Detyani Putri Asyafri ( ) Tugas ini disusun untuk memenuhi Matakuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Oleh: Detyani Putri Asyafri (145030800111004) Aulia Rosyidah Kusnadi (145030800111008) Ayu Sekar Rini (145030801111002) Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi bisnis, strategi SDM dan melihat keterkaitan antara strategi bisnis dan strategi SDM

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan pasar domestik sehingga menimbulkan suatu tantangan yang besar bagi suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan halhal yang bersifat global dan merupakan konsekuensi dari pesatnya ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM

SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) YULIATI, SE, MM SISTEM PRODUKSI JUST IN TIME (SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU) II YULIATI, SE, MM PRINSIP DASAR JUST IN TIME ( JIT ) 3. Mengurangi pemborosan (Eliminate Waste) Pemborosan (waste) harus dieliminasi dalam setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

Rencana Strategis (RENSTRA)

Rencana Strategis (RENSTRA) Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam catat mencatat, surat-menyurat, dan sebagainya. Sebagai ilmu pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam catat mencatat, surat-menyurat, dan sebagainya. Sebagai ilmu pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Administrasi Administrasi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang baru berkembang sejak akhir abad yang lalu (abad XIX), yang di dalamnya terdapat seni atau praktek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini, setiap perusahaan menghadapi situasi serta permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan harus

Lebih terperinci

PROSES BISNIS & SISTEM INFORMASI

PROSES BISNIS & SISTEM INFORMASI PERTEMUAN III PROSES BISNIS & SISTEM INFORMASI M. Yusril Helmi Setyawan, S.Kom., M.Ko 1 Proses Bisnis dan Sistem Informasi Agar perusahaan dapat beroperasi, bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keterbukaan dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi yang menghadirkan kemudahan dan kecepatan berperan pada semakin cerdasnya masyarakat dalam dunia

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai media untuk menjawab amanah yang diberikan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) kepada Pemerintah pada dasarnya

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh untuk menanggulanginya, niscaya bangsa-bangsa akan

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh untuk menanggulanginya, niscaya bangsa-bangsa akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ditandai dengan semakin bebasnya sumber daya manusia dunia memasuki negara lain dengan menawarkan keahliannya, dan bilamana hal

Lebih terperinci

Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar.

Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar. Menjelaskan teknik utama yang digunakan dalam perencanaan kerja dan peramalan. Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar. Merekrut calon pekerja dengan efektif. Memberikan daftar

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanan Sumber Daya Manusia. Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidakpastian di waktu yang akan datang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem kepegawaian yang berlaku, bobot pekerjaan yang diemban, maupun. Sistem penggajian suatu perusahaan sangat kondisional.

BAB I PENDAHULUAN. sistem kepegawaian yang berlaku, bobot pekerjaan yang diemban, maupun. Sistem penggajian suatu perusahaan sangat kondisional. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah penggajian adalah masalah yang pelik. Masalah ini tidak saja menyangkut berapa rupiah seorang karyawan atau manajer harus digaji atas pekerjaannya, tetapi

Lebih terperinci