BAB III OBJEK PENELITIAN. yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK PENELITIAN. yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan digunakan oleh peneliti kali ini adalah entitas nirlaba yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah diungkapkan sebelumnya pada bab II yakni landasan teori. Berikut ini akan dijabarkan mengenai objek penelitian yang digunakan yaitu Yayasan Sekolah TSK. III.1.1. Sejarah Singkat Sesuai dengan akte notaris Sie Kwan Djioe nomor 114 tanggal 26 September 1953, didirikan yayasan dengan nama Yayasan TSK (yayasan disamarkan) di ddd (tempat disamarkan), menyelenggarakan pendidikan dengan sebutan Sekolah Prof. Dr. Ir. (nama disamarkan). Berdasarkan akte notaris Sujud Ranusudirdjo nomor 2 tanggal 3 Juni 1971 nama dan anggran dasar Yayasan, pada tahun 1963 Sekolah Prof. Ir. (nama disamarkan) telah berubah menjadi Sekolah TSK. Visi: Menjadikan TSK Sebagai Lembaga Pendidikan Terpercaya yang Mengutamakan Profesionalisme, Kualitas, dan Selalu Bertumbuh. Misi: 1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pelatihan serta Pengabdian secara Profesional untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Bermoral 2. Berorientasi kepada Keputusan Keluarga Besar TSK dan Masyarakat Luas Melalui Perbaikan dan Peningkatan Secara Berkesinambungan

2 3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Norma: (a) Disiplin (b) Semangat Bekerja (c) Kerjasama (d) Keterbukaan (e) Kesejahteraan (f) Pelayanan (g) Efisiensi/Sadar Biaya Perilaku: (a) Bertanggung Jawab, Menghargai Waktu, Loyalitas (b) Kreativitas, Ulet dalam Bekerja (c) Bekerja dengan Ikhlas (d) Menghargai Pendapat Orang Lain (e) Bersikap Sportif (f) Atas Menyediakan Fasiliitas Kerja (g) Memberikan Penghargaan kepada yang Berprestasi (h) Tanggap terhadap Kebutuhan siswa/mahasiswa (i) Bersikap Ramah (j) Memelihara Inventaris Lembaga (k) Penggunaan Waktu Kerja yang Optimal III.1.2. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI

3 YAYASAN SEKOLAH TSK DIREKTUR BADAN PENGURUS HARIAN PERGURUAN TINGGI TATA USAHA PUSAT PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK- KANAK (KINDERGARDEN) PUSAT PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN TSK (PROGRAM D-1 DAN D-2) SEKOLAH DASAR (ELEMENTARY SCHOOL) AKADEMI MANAJEMEN TSK (PROGRAM D-3) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (JUNIOR SCHOOL) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TSK (PROGRAM S1) SEKOLAH MENENGAH ATAS (HIGH SCHOOL) III.1.3. Mekanisme Pelaporan Keuangan

4 Pada dasarnya Sekolah TSK yang merupakan sekolah berbentuk yayasan, yang terdiri atas unit sekolah baik unit Taman Kanak-Kanak, unit Sekolah Dasar, Unit Menengah Pertama (SMP), unit Menengah Atas (SMA) yang memiliki hubungan dengan yayasan. Pembentuk hubungan antara pihak sekolah dengan pihak yayasan pada dasarnya menjadi satu fungsi operasional sehingga menjadi Yayasan Sekolah TSK. Bila diilustrasikan menyerupai intercompany transaction. Integrasi yang dimiliki oleh sekolah dan yayasan perihal keuangan dikoordinasikan baik pencatatan atas transaksi hingga pengakuan, pengukuran, penilaian (pengukuran lanjutan), penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan berada pada tata usaha pusat. Masing-masing unit memiliki fungsinya masing-masing dengan menjadi sub-sub bagian atas operasional yayasan. Semua unit pendidikan harus digabungkan, unit pendidikan adalah suatu entitas dimana yayasan memiliki seluruh kepemilikan dan mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Pendapatan dan beban dimiliki oleh masing-masing unit berdasarkan aktivitas operasional yang dijalankan. Setiap unit pun memiliki pertanggungjawabannya masingmasing atas segala penerimaan alokasi dana dari yayasan serta penggunaan alokasi dana tersebut. Terhadap penggunaan aset, kewajiban, dan aset bersih yang dimiliki merupakan penggunaan bersama untuk semua unit dari yayasan. Pengalokasian dana bagi masing-masing unit adalah disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing unit serta ketersediaan anggaran yang dimiliki. Unit mengajukan surat permohonan dana yang ditujukan kepada bagian keuangan untuk diproses lebih lanjut, bilamana anggaran dana masih mencukupi maka akan dibuat realisasi anggaran yang ditujukan kepada direktur dan pengurus yayasan yakni bendahara

5 dan ketua untuk mendapatkan persetujuan. Setelah persetujuan diperoleh, pengalokasian dana kepada unit yang mengajukan dana akan diberikan. Dana yang diberikan tidak dalam bentuk uang tunai, hal ini dikarenakan hampir keseluruhan transaksi pada Yayasan Sekolah TSK baik penerimaan maupun pengeluaran adalah dengan menggunakan jasa bank. Baik melalui transfer, cek maupun giro. Perputaran dana terjadi melalui bank yang telah ditunjuk oleh Yayasan Sekolah TSK. Penggunaan dana alokasi oleh unit yang mengajukan permohonan dana akan diselesaikan melalui pertanggungjawaban baik berupa laporan atas realisasi aktivitas yang telah dilaksanakan serta surat-surat sebagai bukti pendukung atas realisasi kegiatan misalnya faktur-faktur. Pelaporan pertanggungjawaban ini diberikan kepada bagian keuangan yang berada di tata usaha pusat untuk kemudian dilakukan pencatatan sehingga akhirnya disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Perlakuan akuntansi yang terjadi pada Yayasan Sekolah TSK telah menggunakan software akuntansi yaitu MYOB. Dimana software serta nature atas akun-akun yang dimiliki sesuaikan dengan karakterisik yayasan sebagai organisasi nirlaba. Karakteristik yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK sehingga dapat dinyatakan memenuhi kriteria sebagai organisasi nirlaba tercerminkan melalui penjelasan mengenai transaksi, fungsi, serta akun-akun yang dimiliki. Fungsi yayasan sebagaimana yang telah diungkapkan pada visi dan misi yang dimiliki menjadi indikasi awal atas terpenuhinya kriteria organisasi nirlaba. Organisasi yang tujuan utamanya bukanlah profit semata. Adapun akun-akun yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK dalam penyajian dan pengungkapan yang diberikan dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain: 1. Kas dan Setara Kas

6 Pengakuan: Pengakuan yang dilakukan terkait dengan akun kas dan setara kas adalah berdasarkan terjadinya penerimaan maupun pengeluaran kas dalam penyelenggaraan aktivitas operasional Yayasan Sekolah TSK. Penggunaan kas dalam bentuk uang tunai dalam berbagai transaksi di Yayasan Sekolah TSK sangatlah sedikit, hal ini dikarenakan penggunaan jasa bank yang lebih dominan. Penggunaan jasa bank lebih banyak digunakan terkait dengan sistem pengendalian atas kas. Bank digunakan sebagai akun pengganti atas kas dalam pembuatan jurnal. Adapun terkait dengan dengan pembuatan jurnal terhadap pengakuan penerimaan kas, yaitu: Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah diterima di muka Penerimaan kas diakui sebesar nilai transaksi atas uang sekolah yang diterima dimuka. Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan adalah berdasarkan pada bukti penerimaan maupun pengeluaran atas kas yang diterima maupun digunakan, bukti berupa laporan mutasi atas rekening. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan pada akun kas dan setara kas. Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan setelah dikurangi cerukan. Ilustrasi atas cerukan yang dimiliki, yaitu: Saldo kas di di bank 100 Penarikan (150)

7 Karena penarikan dana melebihi saldo yang terdapat di bank maka terdapat kekurangan dana sebesar 50. Kekurangan dana senilai 50 inilah yang dikatakan sebagai cerukan, sehingga terjadi penanggulan oleh pihak bank dan menjadi kewajiban bagi entitas untuk melunasi cerukan tersebut. 2. Piutang Usaha Pengakuan: Pengakuan atas piutang usaha berasal dari tunggakan-tunggakan uang sekolah selama 1 bulan. Pencatatan atas jurnal yang dilakukan terhadap piutang usaha, yaitu: Dr. Piutang usaha Cr. Pendapatan akademik Pengukuran: Pengukuran atas piutang usaha adalah berdasarkan nilai transaksi kesepakatan pembayaran uang sekolah antara pihak sekolah dengan orang tua/ wali siswa/i. Pengukuran setelah pengakuan awal: Diukur berdasarkan penyisihan piutang tak tertagih. Secara aktual saldo atas penyisihan piutang tak tertagih ini adalah nol. (Semua piutang usaha dapat tertagih). Adapun saldo atas piutang tak tertagih merupakan hasil atas estimasi pada periode terdahulu. Untuk periode berjalan saat ini, estimasi piutang tak tertagih telah ditiadakan sehingga pencatatan jurnal atas akun ini tidak dilakukan. Penyajian dan pengungkapan: Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasikan berdasarkan penelahaan atas kolektibilitas saldo piutang.

8 3. Pendapatan YMHD (Pendapatan Yang Masih Harus Diterima) Pengakuan: Pengakuan yang dilakukan melalui jurnal akrual, antara lain: Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima Cr. Penerimaan uang sekolah Jurnal yang dicatat pada saat realisasi, antara lain: Dr. Penerimaan uang sekolah Cr. Bank (kas) Pengukuran: Pengukuran dilaksanakan berdasarkan estimasi atas akun terkait.estimasi berdasarkan pada jumlah siswa/i yang harus membayar uang sekolah. Akun ini digunakan untuk estimasi atas penerimaan uang sekolah yang telah dibayarkan oleh orang tua/wali siswa/i kepada pihak bank, namun pihak sekolah belum memperoleh detail atas siswa/i yang telah melakukan pembayaran. Pihak bank belum memberikan laporan detail atas pembayaran untuk periode berjalan sehingga pihak sekolah melakukan pengakuan secara akrual. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terhadap akun pendapatan yang masih harus diterima. Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan yang masih harus diterima disajikan pada bagian aset lancar secara terpisah dari piutang usaha dalam laporan posisi keuangan. (terdapat akun tersendiri). 4. Uang Muka Pengakuan : Uang muka merupakan pengeluaran yang akan dipertanggungjawabkan oleh penerima uang muka atas kegiatan yang akan selesai

9 di kemudian hari. Uang muka biasanya mencerminkan atas asuransi kesehatan yang dibayarkan bagi para karyawan pada awal periode berjalan. Ilustrasi jurnal yang terkait sebagai uang muka, yaitu: Dr. Asuransi dibayar di muka Cr. Bank (kas) Pengukuran: Uang muka diberikan kepada karyawan atas kegiatan operasional yayasan dan unit-unit pendidikan sebagai uang muka sementara dan kepada pihak ketiga sebagai uang muka atas pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun uang muka. Penyajian dan pengungkapan: Uang muka disajikan dan diungkapkan sebagai bagian atas aset lancar dalam laporan posisi keuangan. 5. Aktiva Tetap Pengakuan: Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aktiva tersebut. Berdasarkan keterangan narasumber bahwa pencatatan yang dilakukan terkait dengan pengakuan aktiva tetap pada dasarnya adalah sama seperti umumnya tidak terdapat jurnal khusus, sehingga ilustrasi pencatatan: Dr. Inventaris- Komputer Cr. Bank (kas) Pengukuran: Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aktiva tetap.

10 Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan seluruhnya di catat di yayasan, sedangkan untuk aktiva tetap bukan tanah dan bangunan atau aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasional terutama kegiatan sehari- hari di catat di masing-masing unit. Pengukuran setelah pengakuan awal: Dalam suatu revaluasi atau penilaian kembali, akumulasi depresiasi pada tanggal revaluasi dihilangkan dengan lawan nilai tercatat bruto aktiva dan nilai bersih aktiva disajikan kembali sebesar nilai revaluasi aktiva tersebut. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke akun-akun selisih penilaian kembali aktiva tetap yang disajikan pada bagian ekuitas. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aktiva tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan atau nilai setelah penilaian kembali hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut: Kelompok Aktiva Tetap Tarif Penyusutan Bangunan 5% Inventaris-Komputer 25% Inventaris-AC 25% Inventaris-Audio Video 25% Inventaris-Furniture/Fixture 25% Instalasi Listrik 5% Kendaraan 12.50% Renovasi atau penggantian suku cadang aktiva tetap yang mana dapat menambah umur ekonomis aktiva tersebut, maka renovasi atau penggantian suku cadang tersebut dicatat sebagai aktiva tetap dan disusutkan berdasarkan umur ekonomis

11 aktiva tetap yang bersangkutan kecuali dinyatakan lain. Jurnal yang dimiliki terkait dengan pengukuran setelah pengakuan awal, yaitu: Dr. Beban penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan Penyajian dan pengungkapan: Aset tetap disajikan dan diungkapkan secara neto pada bagian aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aktiva tersebut. 6. Piranti Lunak Komputer Pengakuan: Lisensi piranti lunak komputer yang diperoleh dikapitalisasi sebesar biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan membuat piranti lunak tersebut siap untuk digunakan. Jurnal terkait dengan pengakuan antara lain: Dr. Piranti lunak- software MYOB Cr. Bank (kas) Biaya ini diamortisasi selama estimasi manfaatnya (3-5 tahun). Biaya yang berhubungan dengan pengembangan atau pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya-biaya yang terkait langsung dengan produksi piranti lunak yang unik dan dapat diidentifikasi serta dikendalikan oleh yayasan dan kemungkinan besar akan memberikan manfaat ekonomi yang melebihi biayanya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, diakui sebagai aktiva tak berwujud.

12 Pengukuran: Biaya-biaya langsung ini meliputi, antara lain: biaya karyawan yang turut mengembangkan piranti lunak dan porsi biaya oeverhead yang terkait. Pengukuran setelah pengakuan awal: Metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, (3 tahun). Jurnal yang dimiliki pada saat pengukuran setelah pengakuan awal, yaitu: Dr. Beban penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan Penyajian dan pengungkapan: Disajikan secara neto yaitu melakukan pengurangan aset tidak berwujud dengan akumulasi penyusutan yang terjadi. 7. Hutang usaha / biaya yang masih harus di bayar Pengakuan: Hutang usaha merupakan hutang pada pihak ketiga atas pembelian kebutuhan operasional dalam pelaksanaan yayasan dan unit-unit pendidikan. Misalnya pembelian aset operasional secara hutang, maka pencatatan jurnal yang dilakukan, yaitu: Dr. Aset (komputer/ac/kendaraan) Cr. Hutang usaha Pengukuran : Berdasarkan pada nominal/harga pembelian barang kepada pihak ketiga. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan pada akun hutang usaha. Penyajian dan pengungkapan: Hutang usaha disajikan dan diungkapkan sebagai bagian atas kewajiban lancar dalam laporan posisi keuangan. 8. Pendapatan Diterima Dimuka

13 Pengakuan: Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang di terima dari penyelenggaraan pendidikan yang merupakan pendapatan untuk periode akademik atau semester yang akan datang. Pencatatan akrual atas transaksi yang terjadi, antara lain: Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah diterima dimuka Pengalokasian atas realisasi pendapatan diterima di muka. Dapat dilakukan dengan pencatatan sebagai berikut: Dr. Uang sekolah diterima dimuka Cr. Uang sekolah Cr. Dana sosial Cr. Dana OSIS Cr. Dana UKS/UKGS Pengukuran: Pengukuran dilakukan berdasarkan kesepakatan pembayaran pada periode akademik atau semester yang akan datang. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan terkait akun pendapatan diterima dimuka.

14 Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan diterima di muka disajikan dan diungkapkan sebagai uang sekolah diterima dimuka dalam bagian kewajiban. Penyelesaian yang dilakukan melalui aktivitas OSIS,UKS, UKGS menjadi penyelesaian atas kewajiban yang dimiliki kepada siswa/i. (pemenuhan hak siswa/i) 9. Hutang Titipan Pengakuan: Hutang titipan adalah dana yang diperoleh dari pemotongan gaji karyawan yang akan disetor untuk dana pensiun karwayan atau asuransi yang bersangkutan. (pengakuan terjadi saat pemotongan gaji yang akan disetorkan untuk dana pensiun karyawan atau asuransi dilakukan). Pencatatan yang dilakukan antara lain: Dr. Beban gaji Cr. Bank Cr. Hutang titipan Saat realisasi hutang titipan terjadi, maka pencatatan yang dilakukan sebagai berikut: Dr. Hutang titipan Cr. Bank Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan adalah berdasarkan pada besaran nominal yang menjadi pengurang atas gaji karyawan maupun berdasarkan besaran premi asuransi yang diajukan. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang titipan. Penyajian dan pengungkapan: hutang titipan disajikan dan diungkapkan pada bagian kewajiban dalam laporan posisi keuangan.

15 10. Hutang Dana Pengakuan: Hutang dana adalah dana yang diperuntukan untuk UKS, OSIS (kegiatan siswa), asuransi siswa, graduation day, sosial, POMG, dan UKMS. Pencatatan yang dilakukan terkait dengan akun ini, antara lain: Dr. Bank (kas) Cr. Uang sekolah Cr. Dana sosial Cr. Dana OSIS Cr. Dana UKS/UKGS Saat realiasi hutang dana, maka dilakukan pencatatan: Dr. Beban-sosial/OSIS/UKS/UKGS Cr. Bank (kas) Pengukuran: Pengukuran yang terjadi terkait dengan akun ini adalah berdasarkan jumlah dana yang diajukan dan terealisasi oleh OSIS,UKS, dan UKGS sehingga dilaporkan kepada tata usaha pusat sebagai beban atas kegiatan yang dilaksanakan. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang dana. Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan yang dilakukan terhadap akun hutang dana ini adalah sebagai bagian atas kewajiban dalam laporan posisi keuangan. 11. Hutang Jangka Panjang Pengakuan: Hutang jangka panjang adalah hutang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Berdasarkan kesepakatan yang terjadi antar pihak terkait.

16 Dimana kesepakatan yang dibentuk masa kini akan menimbulnya penyelesaian pada masa mendatang. Pengukuran: berdasarkan nilai transaksi. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang jangka panjang. Penyajian dan pengungkapan: Untuk hutang yang akan jatuh tempo satu atau kurang dari satu tahun maka disajikan sebagai hutang jangka panjang bagian jatuh tempo satu tahun. Hutang jangka panjang, umumnya hanya digunakan untuk pembangunan gedung sekolah, Namun terkait dengan hutang jangka panjang dalam bentuk obligasi maupun wesel tidak dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK. 12. Hutang Pajak Pengakuan: Dengan adanya PPh 21 yang diterapkan oleh yayasan terkait dengan gaji yang diberikan, maka menimbulkan hutang pajak. Pengakuan dilakukan pada saat pemotongan atas gaji karyawan sebagai komponen ata hutang pajak. Pencatatan yang terjadi pada saat hutang pajak diakui, yaitu: Dr. Beban gaji Cr. Hutang pajak Cr. Bank (kas) Pengukuran: Pengukuran dilakukan berdasarkan jumlah pemotongan PPh 21 yang diterapkan. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan terkait dengan akun hutang pajak.

17 Penyajian dan pengungkapan : Hutang pajak disajikan dan diungkapkan sebagai bagian atas kewajiban dalam laporan posisi keuangan. 13. Aktiva Bersih Berdasarkan PSAK 45 laporan keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. Pengakuan: Dilakukan atas pengakuan pendapatan aktivitas tidak terikat dan beban aktivitas tidak terikat. Pengukuran: Dilakukan atas pengukuran pendapatan aktivitas tidak terikat dan beban aktivitas tidak terikat. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan. Penyajian dan pengungkapan: Menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. 14. Pendapatan dan Penghasilan Pengakuan: Pengakuan atas pendapatan terjadi saat jatuh tempo kesepakatan pembayaran uang sekolah antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa/i. Pendapatan yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK, antara lain berasal dari:pendapatan akademik, pendapatan setoran, pendapatan laboratorium, pendapatan pengembangan, pendapatan sumbangan, pendapatan pelayanan kesehatan, pendapatan PPSB. Terkait dengan pengakuan maka diperoleh jurnal: Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima

18 Cr. Penerimaan uang sekolah Pengukuran: Atas nilai transaksi yang menyertainya. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun pendapatan. Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan dan penghasilan adalah uang pendaftaran dan uang pangkal, uang pembangunan gedung/pengadaan prasarana, uang SPP, uang SKS, uang ujian dan penghasilan lainnya yang terkait dengan jasa penyelengaraan oleh unit pendidikan Sekolah Kesatuan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Akademi Manajemen Kesatuan dan Pusat Pendidikan dan Keterampilan Kesatuan. Yayasan tidak memiliki pendapatan usaha. Seluruh pendapatan digunakan untuk penyelangaraan pendidikan, tidak ada penggunaan pendapatan oleh yayasan untuk investasi di luar institusi yayasan. Hal ini sesuai dengan kriteria organisasi nirlaba, serta pendapatan sumbangan yang diperoleh berdasarkan atas sumbangan para donatur Yayasan Sekolah TSK. Sumbangan dari pemerintah tidak diperoleh, umumnya sumbangan pemerintah diberikan kepada sekolah-sekolah negeri. 15. Beban Pengakuan: Beban diakui pada saat pendapatan diakui. Beban dalam Yayasan Sekolah TSK merupakan beban yang dikeluarkan yayasan dan unit-unit pendidikan dalam rangka pelaksanaan pendidikan termasuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Beban yang dimiliki antara lain: beban pegawai tetap, pegawai tidak tetap, kesejahteraan pegawai, penunjang pendidikan, administrasi pendidikan, administrasi, pengembangan, penyusutan, pemeliharaan,

19 asuransi dan kesehatan, perpustakaan dan cetakan, pensiun dan pesangon. Terkait dengan pengakuan beban, yakni terhadap beban penyusutan dan beban pengembangan, antara lain: Dr. Beban penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan Dr. Beban pengembangan Cr. Bank (kas) Pengukuran: Atas nilai transaksi yang menyertainya. Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun beban. Penyajian dan pengungkapan: Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat. Terkait dengan adjustment dilakukan terhadap akun-akun yang bersifat akrual dengan dilakukan pengakuan, pengukuran, penilaian, penyajian, dan pengungkapan berdasarkan nature dari akun yang terkait. Laporan keuangan sekolah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali atas aktiva tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah. Laporan arus kas sekolah disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas yayasan, kas dan setara kas mencakup kas dan simpanan yang sewaktuwaktu dapat dicairkan.

20 Periode laporan keuangan adalah 1 Juli sampai dengan 30 Juni. Dalam pembentukan laporan gabungan Yayasan, untuk unit-unit yang periode akuntansi tidak sama dengan yayasan yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember (1 tahun takwim), maka laporan setiap unit dibuat menjadi 1 tahun takwim, dengan menggabungkan mutasi transaksi dalam sebagian dari dua periode akuntansi menjadi 1 tahun takwim. Dalam penyusunan laporan keuangan yayasan dan unit-unit pendidikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: (a) Nilai aktiva dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aktiva dan kewajiban pada tanggal laporan keuangan yayasan dan unit-unit pendidikan. (b) Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

21 III.1.4. Pelaporan Keuangan yang Dimiliki Oleh Yayasan Sekolah TSK, antara lain sebagai berikut: Tabel 3.1 Sekolah TSK Laporan Aktivitas 31 Desember 20xx,20xx,20xx,20xx,20xx, dan 20xx Aktivitas Tidak Terikat Pendapatan Pendapatan akademik Pendapatan setoran Pendapatan laboratorium Pendapatan pengembangan Pendapatan sumbangan Pendapatan pelayanan kesehatan Pendapatan PPSB Jumlah pendapatan Beban-beban Beban pegawai tetap Beban pegawai tidak tetap Beban kesejahteraan karyawan Beban penunjang pendidikan Beban administrasi pendidikan Beban administrasi Beban pengembangan Beban penyusutan Beban pemeliharaan Beban asuransi dan kesehatan Beban perpustakaan dan cetakan Beban pensiun dan pesangon Jumlah beban-beban () Pendapatan (beban) lain-lain Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Jumlah pendapatan (beban) lain-lain () Kenaikan (penurunan) aktivitas bersih Tabel 3.2

22 Sekolah TSK Laporan Perubahan Aktiva Bersih 31 Desember 20xx,20xx,20xx,20xx,20xx, dan 20xx Aktiva Bersih Tidak Terikat Jumlah pendapatan tidak terikat Jumlah pengeluaran tidak terikat Kenaikan (penurunan) aktiva bersih tidak terikat () Kenaikan Aktiva Bersih Aktiva Bersih Awal Tahun Aktiva Bersih Akhir Tahun Tabel 3.3 Sekolah TSK Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20XX dan 20XX Aktiva Kewajiban Aktiva Lancar Hutang pajak Kas dan setara kas Biaya yang masih harus dibayar Piutang Uang sekolah diterima di muka Piutang hubungan istimewa Hutang titipan Uang muka Hutang dana Beban dibayar di muka Hutang usaha Setoran yang masih harus diterima Rekening koran Total hutang Aktiva tetap Total harga perolehan aktiva tetap Aktiva Bersih Total akumulasi penyusutan aktiva tetap () Aktiva Bersih Awal Tahun Nilai buku aktiva tetap Pendapatan aktivitas tidak terikat Beban aktivitas tidak terikat () Kenaikan (penurunan) Aktiva Bersih Jumlah Aktiva Bersih Total Aktiva Total Kewajiban dan Aktiva Bersih

23 III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis Dan Sumber Data Menurut Indriarto dan Supomo (1999) bahwa pada dasarnya data yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu: 1. Data Subjek (Self Report Data) Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, karakteristik dan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Dengan demikian data subjek merupakan data penelitian yang diberikan oleh responden dalam hal ini bagian keuangan dan akuntansi. 2. Data Dokumenter (Dokumen Data) Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat, notulen hasil rapat, memo ataupun dalam bentuk laporan program laporan keuangan. Dalam penelitian ini data dokumenter yang digunakan adalah laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK. Meliputi keseluruhan laporan keuangan yang dimiliki organisasi nirlaba pada umumnya. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu: 1. Data Primer Berupa data subjek yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yang berupa data mengenai struktur organisasi, aktivitas operasional yang terjadi, dan gambaran umum organisasi. 2. Data Sekunder Berupa data internal yang diperoleh dari objek yang diteliti yaitu berupa laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK tahun 2011

24 III.2.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Metode Wawancara Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden. wawancara ini bersifat tidak terstruktur dan dilakukan kepada bagian Pengembangan dan Informasi, dan Bagian Keuangan. Metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan data primer berupa struktur organisasi, aktivitas operasional yang sering terjadi gambaran umum dan kondisi keuangan Yayasan Sekolah TSK. 2. Studi Pustaka Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan yang merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informasi-informasi yang dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, majalah atau sumber data tertulis lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings) yang berhubungan dengan proses akuntansi yayasan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa sejarah perusahaan, bidang usaha perusahaan, termasuk juga laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK. III.2.3 Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulisan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakteristik-karakteristik yang khas dari subjek yang diteliti. Maxfield dalam Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (1999) mengatakan

25 bahwa penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase yang spesifik atau khas dari keseluruhan personalita. Studi eksploratif yang bersifat teoritis juga dilaksanakan berdasarkan suatu pertimbangkan untuk mendapatkan perbandingan yang lebih baik pada masalah yang bersangkutan (pelaporan keuangan yayasan). Penelitian deskriptif ini menunjukkan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang mengevaluasi laporan keuangan tahunan Yayasan Sekolah TSK diawali dengan analisis komparatif terhadap objek penelitian dengan konsep pembanding dalam hal kebijakan akuntansi maupun pengukuran, pengakuan, penilaian, pengungkapan, dan penyajian laporan keuangan, kemudian mencoba menyesuaikan dan mengkombinasikan beberapa elemen, antara lain: 1. PSAK No. 45 (Revisi 2010) mengenai Pelaporan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba, termasuk di dalamnya melibatkan SAK UMUM berbasiskan IFRS dan SAK ETAP 2. Laporan Keuangan Yayasan Sekolah TSK tahun 2011 Adapun guna melengkapi atas pemahaman tentang Organisasi Nirlaba serta melengkapi studi pustaka yang telah dilakukan,peneliti melakukan beberapa pemahaman tentang beberapa aturan yang terkait, antara lain: 3. UU No. 16 Tahun 2001 yang diubah dengan UU No.28 Tahun 2004 tentang Yayasan Langkah-Langkah yang perlu dilakukan dalam prosedur analisis data adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan

26 2. Mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva bersih 3. Mengidentifikasi perubahan kelompok aktiva bersih 4. Mengidentifikasi perlakuan terhadap pendapatan 5. Mengidentifikasi perlakuan terhadap beban 6. Mengidentifikasi perlakuan terhadap keuntungan 7. Mengidentifikasi perlakuan terhadap kerugian 8. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban 9. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa 10. Mengidentifikasi klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas III.2.4 Analisis Kualitatif Analisis Kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan membandingkan antara teori dan praktek dalam penyusunan laporan yayasan sebagai entity nirlaba. Pada analisis ini dilakukan perbandingan antara format laporan keuangan telah disajikan sesuai atau tidak dengan PSAK 45 (Revisi 2010) atau masih perlu dilakukan penyesuaian. Dengan bersumber pada transaksi-transaksi yang telah dilakukan atau terjadi sebelumnya. Apabila penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PSAK No. 45 (Revisi 2010) maka penyajian akun tersebut dikatakan benar. Apabila penyajian laporan keuangan belum sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PSAK No. 45 (Revisi 2010) maka penyajian akun tersebut dikatakan salah dan perlu dilakukan penyesuaian.

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan Bab IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK yang kemudian dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan konsep-konsep dasar yang telah dibahas dalam bab II dan latar belakang permasalahan yang diuraikan dalam skripsi ini akan dibahas dari sudut pandang standart

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BADAN MEDIASI

Lebih terperinci

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : HENKIE PRIEMAADIENOVA BUDIRAHARDJO NIM : 2005310278 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari BAB II LANDASAN TEORI II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1. Pengertian Entitas Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari unit tersebut sebagai fokusnya.

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LAPORAN KEUANGAN RSUD PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT PER 31 DESEMBER 2013 VERSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2014 Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan Undang-undang

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi

Dini Iriani Ekonomi/Akuntansi ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN

Lebih terperinci

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014 ASET Catatan 2015 2014 1 Januari 2014 Rp Rp Rp ASET LANCAR Kas

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 29 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK DIPO INTERNASIONAL NERACA 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NERACA Catatan A K T I V A Kas 5.067.631.050 5.736.355.575 Giro pada Bank Indonesia 3 26.664.885.011 33.025.383.536 Giro pada bank lain 2c, g, 4 168.227.362 488.064.716 Penyisihan penghapusan (1.683.500)

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

Akuntansi Keuangan Koperasi

Akuntansi Keuangan Koperasi Akuntansi Keuangan Koperasi Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/Per/M.KUKM/VII/2012 MENIMBANG : (d). Bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan

Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan Lampiran 1. Contoh Laporan Posisi Keuangan Entitas Nirlaba Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2 20X1 Aset: Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang

Lebih terperinci

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Karakteristik Nirlaba Sumber daya berasal dari : sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,

2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g, Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000

Lebih terperinci

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (Mata Uang Rupiah) 1 PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN DAN SEMBILAN BULAN

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15 UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Beserta Laporan

Lebih terperinci

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, ASET Kas 2a, 2b, 2f 8.698.261 9.392.615 Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g, 4 15.045.245 13.421.573 Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi cadangan sebesar Rp12.387 dan Rp71.111 pada tanggal 30 September

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7 Daftar Isi Halaman Pernyataan Direktur Eksekutif Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 3 Laporan Arus Kas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) 2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN 01. Ekuitas adalah hak residual atas aset Bank setelah dikurangi semua kewajiban. 02. Unsur ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca menjadi pos-pos ekuitas, misalnya

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kualitatif 1. Basis Akuntansi Di dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kota Depok telah disebutkan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Depok

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2011 DAN 2010 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut: RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 A S E T Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Kas 3.c, 3.e, 3.f, 4, 44 198,875 140,997 Giro pada Bank Indonesia 3.c, 3.e, 3.g,5, 44 949,568

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian

Lebih terperinci

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011 PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 A S E T Aset Lancar Catatan 31-Mar-12 31-Dec-11

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN 00 TANGGAL OKTOBER 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian

Lebih terperinci

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS 21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142

2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142 PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 AKTIVA 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 142,761,984,435 2c,31 99,347,639,439 Obligasi dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1785, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Investasi Pemerintah. Akuntansi. Pelaporan Keuangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 209/PMK.05/2015 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS LAMPIRAN BV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAMPIRAN I.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TANGGAL LAPORAN ARUS KAS Lampiran I.0 PSAP 0 (i) DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN Koreksi Kesalahan 332. Kesalahan penyusunan laporan keuangan dapat disebabkan oleh keterlambatan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN 8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 Daftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini, penulis mencoba menganalisa dan membahas tentang perlakuan akuntansi pendapatan, beban serta pelaporannya yang diterapkan oleh Rumah Sakit Medika

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. No.1818, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2015 TENTANG PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI P.T. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004 DAN 2003 AKTIVA 2004 2003 (Disajikan Rental' - Catatan 38) AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 161.020.965.269 41.211.323.789

Lebih terperinci

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) 0 PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED) Daftar

Lebih terperinci