DAFTAR ISI. HALAMAN Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. HALAMAN Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi"

Transkripsi

1

2

3

4 DAFTAR ISI HALAMAN Lembar Pengesahan i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii Ikhtisar Eksekutif (Executive Summary) vii BAB I PENDAHULUAN Dasar Hukum Tugas Pokok dan Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana Rencana Strategis 6 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN SERTA HASIL YANG DICAPAI 2.1. Kegiatan dan Anggaran PSTNT 7 a. Kegiatan 7 b. Anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak Program Insentif Bantuan Luar Negeri Kendala dan Tindak Lanjut 39 7 BAB III KEGIATAN PENDUKUNG DAN HASIL YANG DICAPAI Penyelenggaraan Seminar/Semiloka/Lokakarya/ 40 Workshop/Kolokium/Presentasi Ilmiah/Kunjungan/Kegiatan sejenisnya 3.2. Penerbitan Jurnal/Makalah Kerjasama Dengan Instansi Lain Lain-lain 40 BAB IV PENUTUP 41 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN iii

5 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur Organisasi PSTNT 2 Gambar 2. Pegawai PSTNT Tahun Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Profil pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Strata Pendidikan Profil pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Jabatan Fungsional Alat pencuplik udara Gent sampler. Filter Sampler terdiri dari pompa vakum (kiri) dan container hitam berisi filter (kanan) Gambar 6. EDXRF Epsilon5 untuk analisis unsur 8 Gambar 7. Spektrum Zinc K-edge XANES sampel APM dan standar Zn 8 Gambar 8. Time series data konsentrasi partikulat PM10 di 10 kota di Indonesia 8 Gambar 9. Proses pengeringan kandidat RM Coal Fly Ash 9 Gambar 10. Gambar 11. Pengemasan kandidat RM Coal Fly Ash dalam bulk container Preparasi Kandidat RM CFA untuk uji homogenitas menggunakan XRF Gambar 12. Grafik variasi kadar ligan kuersetin pada penandaan 99m Tc-kuersetin Gambar 13. Grafik variasi waktu inkubasi terhadap kemurnian radiokimia 99m Tc-kuersetin Gambar 14. Grafik perbandingan kemurnian radiokimia 131I- Kuersetin dengan efisiensi penandaan penentuan jumlah kuersetin optimum Gambar 15. Grafik perbandingan kemurnian radiokimia 131I- Kuersetin dengan efisiensi penandaan penentuan waktu inkubasi optimum Gambar 16. Hewan model siap untuk uji skintigrafi 12 Gambar 17. Terapi hewan model dengan ekstrak kulit manggis 12 Gambar 18. Hasil Uji Biodistribusi 99m Tc-siprofloksasin dengan adanya beberapa antibiotik 14 Gambar 19. Hasil Uji Farmakokinetik 99m Tc -siprofloksasin 15 dengan adanya beberapa antibiotik Gambar 20. Proses pemisahan radioisotop 161 Tb menggunakan 16 metode kromatografi kolom dengan resin Ln Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN iv

6 Gambar 21. Gambar 22. Gambar 23. DAFTAR GAMBAR Analisis hasil pemisahan radioisotop 161 Tb menggunakan alat MCA dengan detektor HP-Ge Proses pemisahan radioisotop 161 Tb dengan metode kromatografi ekstraksi menggunakan kolom catridge resin Ln sebanyak 1 buah Proses pemisahan radioisotop 161 Tb dengan metode kromatografi ekstraksi menggunakan kolom catridge resin Ln sebanyak 2 buah (ditandem) Halaman Gambar 24. Proses pemotongan target Sn metal radioaktif 17 Gambar 25. Proses pemisahan 113 Sn/ 113m In dalam gloveboks 17 Gambar 26. Bagan peralatan penelitian elektrodeposisi Tc-99m menggunakan sistem dua elektroda Gambar 27. Pola difraksi baja tahan karat 304 dan Gambar 28. Hasil TEM Al2O3 19 Gambar 29. Desain lengkap sistem pendingin primer reaktor 20 TRIGA pelat Gambar 30. Perpipaan sistem pendingin primer 21 Gambar 31. Perpipaan pada sistem delay tank 21 Gambar 32. VEXTA motor controller 22 Gambar 33. Detektor fission chamber 22 Gambar 34. Kegiatan penggantian lampu-lampu indikator 23 Gambar 35. Pemasangan IP camera pada flowmeter 23 Gambar 36. Penambahan senyawa asam sitrat pada tanah secara periodik bisa mempengaruhi nilai ransfer 23 cesium ke tanaman bayam Gambar 37. Kegiatan pemantauan paparan radiasi dan 25 kontaminasi Gambar 38. Pengiriman Limbah B3 ke Medives 25 Gambar 39. Kegiatan Sub. Bidang Keteknikan selama Triwulan IV 26 Gambar 40. Revitalisasi Laboratorium Radioisotop dan Senyawa 27 Bertanda Gambar 41. Kegiatan UPN Tahun Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN v

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jumlah pegawai PSTNT selama Tahun Tabel 2. Tabel 3 Jumlah pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Strata Pendidikan Jumlah pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Jabatan Fungsional Tabel 4 Tugas Belajar 5 Tabel 5 Rencana Strategis PSTNT Tabel 6 Target dan Realisasi Kegiatan 7 Tabel 7 Target dan Realisasi Keuangan 32 Tabel 8 Penerimaan dan Penggunaan PNBP Tahun LAMPIRAN Jumlah Halaman Lampiran 1 SDM 2 Lampiran 2 Rekapitulasi Pendidikan dan Pelatihan 5 Lampiran 3 Fasilitas 3 Lampiran 4 Rekapitulasi Bantuan Luar Negeri 1 Lampiran 5 Keikutsertaan Pegawai Dalam Seminar/Semiloka/ Lokakarya/ Workshop/ Presentasi/Ilmiah Lampiran 6 Kerjasama Dalam Negeri dan Luar Negeri 1 Lampiran 7 Publikasi Ilmiah Dalam Negeri dan Luar Negeri 5 Lampiran 8 Pegawai Yang Memperoleh Penghargaan 1 Lampiran 9 Paten 1 9 Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN vi

8 IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) Kegiatan yang dilaksanakan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan selama Tahun 2016 telah sesuai dengan kegiatan yang direncanakan. Anggaran PSTNT tahun 2016 sebesar Rp ,- (tiga puluh empat milyar sembilan ratus sepuluh juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) dan pada periode triwulan IV menjadi Rp ,- (tiga puluh tiga milyar tiga ratus enam puluh juta lima ratus sembilan belas ribu rupiah) digunakan untuk melaksanakan kegiatan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi. Serapan anggaran Tahun 2016 sebesar Rp ,- (tiga puluh dua milyar lima ratus tujuh puluh enam juta empat puluh tiga ribu lima ratus sembilan puluh tujuh rupiah), setara dengan 97,65 (lebih rendah 2,35 dari sasaran sebesar 100). Realisasi fisik berdasarkan pelaksanaan komponen kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. Produk Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan sebesar 100, sesuai yang direncanakan. 2. Produk Pengembangan dan Pengoperasian Reaktor TRIGA 2000 sebesar 100, sesuai yang direncanakan. 3. Laporan Dukungan Teknis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PSTNT sebesar 95. Kendala dalam sub output Manajemen Fasilitas dan Kegiatan K3 yaitu tidak adanya oscilloscope dalam pembuatan program dan kontrol detektor, sedangkan oscilloscope, function generator dan power supply sangat diperlukan untuk perbaikan dan pembuatan kontrol instrumentasi. 4. Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor sebesar 100 sesuai yang direncanakan. 5. Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat (PNBP) sampai dengan triwulan IV tercapai realisasi sebesar 100 sesuai dengan yang direncanakan. 6. Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran sebesar 100 sesuai yang direncanakan. 7. Layanan Perkantoran sebesar 100 sesuai yang direncanakan. Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN vii

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No.14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Keempat Pasal 101 Peraturan Kepala BATAN No.14 Tahun 2013 tersebut menyatakan bahwa Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang penelitian dan pengembangan senyawa bertanda dan radiometri, pemanfaatan teknofisika, dan pengelolaan reaktor riset. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan; b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang senyawa bertanda dan teknik analisis radiometri; c. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemanfaatan teknofisika; d. pelaksanaan pengelolaan reaktor riset; e. pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan pengelolaan keteknikan; f. pelaksanaan jaminan mutu; g. pelaksanaan pengamanan nuklir, dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir. 1 dari 41

10 1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Senyawa Bertanda dan Radiometri; c. Bidang Teknofisika; d. Bidang Reaktor; e. Bidang Keselamatan Kerja dan Keteknikan; f. Unit Jaminan Mutu; g. Unit Pengamanan Nuklir, dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Susunan Organisasi PSTNT-BATAN sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional No.14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional adalah sesuai dengan Gambar 1. Gambar 1. Struktur Organisasi PSTNT 2 dari 41

11 1.4. Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai PSTNT sampai akhir Desember 2016 adalah sebanyak 149 orang dengan klasifikasi golongan kepangkatan, pendidikan dan jabatan fungsional sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1. Pada Tahun 2016, jumlah pegawai di PSTNT mengalami perubahan terkait adanya pegawai yang memasuki masa purnabakti serta pegawai yang meninggal dunia. Tabel 1. Jumlah pegawai PSTNT selama Tahun 2016 PERIODE Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan orang 154 orang 151 orang 149 orang Gambar 2. Pegawai PSTNT Tahun 2016 Pegawai PSTNT berdasarkan strata pendidikan diperlihatkan pada Tabel 2. Dan Gambar 3. Profil pegawai berdasarkan jabatan fungsional dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 4. Sedangkan profil pegawai tugas belajar sampai dengan akhir Desember 2016, diperlihatkankan pada Tabel 4. 3 dari 41

12 Tabel 2. Jumlah pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Strata Pendidikan PERIODE STRATA PENDIDIKAN S3 S2 S1 Diploma SLTA Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Gambar 3. Profil pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Strata Pendidikan Tabel 3. Jumlah pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Peneliti Pranata Nuklir Pengawas Radiasi Pengendali Dampak Lingkungan Teknisi Litkayasa Pustakawan Pranata Humas Jumlah dari 41

13 Gambar 4. Profil pegawai PSTNT Tahun 2016 berdasarkan Jabatan Fungsional Tabel 4. Tugas Belajar /Studi Dalam Negeri NO. PROGRAM PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PESERTA JML BIDANG SPONSOR JURUSAN 1. D-4 STTN 1 K-3 (Haryatna) BATAN Elektromekanik 2. S-3 University of 1 SBR KEMENRISTEKDIKTI Medicinal (Fast Track) Wollongong (Hendris Chemistry Wongso) 3. S-2 ITB 1 SBR (Teguh Hafiz) BATAN Kimia 1.5. Sarana Dan Prasarana Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, PSTNT memiliki fasilitas sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3. Laboratorium PSTNT telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) sejak tahun 2006 dengan ruang lingkup AAN dan AAS, sedangkan lingkup Uji Senyawa Bertanda, Analisis Radioaktivitas Lingkungan dan XRD terakreditasi oleh KSB BATAN. Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan telah tersertifikasi oleh standar BATAN SB 001-SNI-9001:2012 (Sistem Manajemen Mutu), Sistem Manajemen K3 SB 006- OHSAS 18001:2008, Sistem Manajemen Lingkungan (SML) SB 008 -SNI : dari 41

14 Sedangkan Sistem Manajemen Keamanan (SMK) SB 009 -SNI ISO 28000;2010, Sistem Manajemen Laboratorium SB 003-SNI-17025; 2007 dan Persyaratan umum untuk Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi SNI ISO/IEC 17025; 2008 (ISO/IEC 17025; Sedangkan Sistem Mutu KNAPPP masih menunggu sidang Panitia Teknis KNAPPP sejak bulan Agustus Rencana Strategis Rencana strategis Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Tahun diperlihatkan pada Tabel 5 dibawah ini. Tabel 5. Rencana Strategis PSTNT Visi Misi Tujuan Sasaran Program Output BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa 1. Mengembangkan iptek nuklir yang andal, berkelanjutan dan bemanfaat bagi masyarakat, 2. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan aktif secara internasional, 3. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan. 1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di tingkat regional 2. Peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangun an nasional menuju kemandirian bangsa 1. Meningkatnya hasil litbang sains dan teknologi nuklir terapan yang dapat dimanfaatkan. 2. Beroperasinya Reaktor TRIGA 2000 sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset. 1. Produk Pengembang an Sains dan Teknologi Nuklir Terapan. 2. Produk Pengembang an dan Pengoperasi an Reaktor TRIGA Laporan Pelaksanaan Kegiatan K3. 4. Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor. 5. Laporan layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP). 6. Laporan dukungan administrasi layanan perkantoran. 7. Laporan layanan Perkantoran. 6 dari 41

15 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN SERTA HASIL YANG DICAPAI 2.1. Kegiatan dan Anggaran PSTNT a. Kegiatan Program PSTNT pada tahun 2016 adalah Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi dengan kegiatan Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset dengan uraian sebagai berikut: Tabel 6. Target dan Realisasi Kegiatan No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN 1. Produk Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Produk 100,00 11 Produk 100, Data Riset Karakteristik dan Jenis Sumber Polutan Udara di Indonesia Target: - Diperoleh data sampling dan sampel udara dari 10 kota. - Diperolehnya data karakteristik sampel yang memenuhi 100,00 Hasil yang diperoleh: Data riset karakteristik time series partikulat udara di 10 kota di Indonesia. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai scientific based untuk mensupport intansi terkait dalam merumuskan kebijakkan. 100,00 Kegiatan 2017 difokuskan untuk melanjutkan karakterisasi time series. 7 dari 41

16 Foto Kegiatan 1.1: Data Riset Karakteristik dan Jenis Sumber Polutan Udara di Indonesia Gambar 5. Alat pencuplik udara Gent sampler. Filter Sampler terdiri dari pompa vakum (kiri) dan container hitam berisi filter (kanan) Gambar 6. EDXRF Epsilon5 untuk analisis unsur Gambar 7. Spektrum Zinc K-edge XANES sampel APM dan standar Zn Gambar 8. Time series data konsentrasi partikulat PM 10 di 10 kota di Indonesia 8 dari 41

17 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Prototipe Reference Material (RM) Matriks Lingkungan Target: - Diperoleh kandidat RM lingkungan coal fly ash yang homogen dan stabil melalui data hasil uji homogenitas dan stabilitas. - Diperoleh laporan kegiatan 100,00 Hasil yang diperoleh: Data riset uji homogenitas dan stabilitas kandidat RM Lingkungan coal fly ash. Hasil yang diperoleh merupakan dokumen data dukung dalam pembuatan CRM yang bersertifikat. Kegiatan 2017 dihentikan karena keterbatasan budget riset 100,00 Foto Kegiatan 1.2: Prototipe Reference Material (RM) Matriks Lingkungan Gambar 9. Proses pengeringan kandidat RM Coal Fly Ash Gambar 10. Pengemasan kandidat RM Coal Fly Ash dalam bulk container Gambar 11. Preparasi Kandidat RM CFA untuk uji homogenitas menggunakan XRF. 9 dari 41

18 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Dokumen Teknis Mikronutrisi Pada Pangan Anak Balita di Daerah Malnutrisi Target: Diperolehnya data kandungan unsur mikronutrisi dalam sampel pangan anak balita 100,00 Hasil yang diperoleh: Data riset kandungan mikro nutrisi dalam pangan balita di 3 wilayah malnutrisi. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai scientific based untuk mensupport intansi terkait dalam merumuskan kebijakkan serta mendukung program penyusunan Data Komposisi Pangan Indonesia. 100,00 Kegiatan 2017 difokuskan untuk melanjutkan analisis sampel dan penentuan asupan harian. 1.4 Dokumen Teknis Pengembangan Senyawa Anti Kanker dari Bahan Alam Indonesia Bertanda Radioaktif Target: Diperoleh data riset penandaaan senyawa aktif antikanker dari bahan alam (kuersetin) dengan radioisotope teknesium-99m dan iodium ,00 Hasil yang diperoleh: Pada tahun 2016 telah diperoleh senyawa bertanda 99mTc-kuersetin dan 131I-kuersetin dengan KRK > 90. Senyawa bertanda ini akan digunakan sebagai alat untuk mengetahui kinerja kuersetin sebagi senyawa antikanker. 100,00 Pada tahun 2017 akan dilakukan uji karakteristik fisikokimia dari senyawa bertanda 99mTc-kuersetin dan 131I-kuersetin.Pada tahun 2018 akan dilakukan uji preklinis pada hewan normal dan pada tahun 2019 akan dilakukan uji preklinis pada hewan model kanker. 10 dari 41

19 Foto Kegiatan 1.4: Dokumen Teknis Pengembangan Senyawa Anti Kanker dari Bahan Alam Indonesia Bertanda Radioaktif Gambar 12. Grafik variasi kadar ligan kuersetin pada penandaan 99m Tckuersetin Gambar 13. Grafik variasi waktu inkubasi terhadap kemurnian radiokimia 99m Tc-kuersetin Gambar 14. Grafik perbandingan kemurnian radiokimia 131 I-Kuersetin dengan efisiensi penandaan penentuan jumlah kuersetin optimum Gambar 15. Grafik perbandingan kemurnian radiokimia 131I-Kuersetin dengan efisiensi penandaan penentuan waktu inkubasi optimum 11 dari 41

20 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Dokumen Teknis Pemanfaatan Radiofarmaka dalam Pemantauan Keberhasilan Pengobatan Kanker Menggunakan Bahan Alam Indonesia Target: Diperoleh Laporan teknis kegiatan. 100,00 Hasil yang diperoleh: Telah dilakukan uji sintigrafi pada hewan model kanker yang belum diterapi ekstrak kulit manggis. Manfaat yang diperoleh antara lain dapat diketahui uptake 99mTcglutation pada hewan model hingga 2 jam pasca injeksi. 100,00 Foto Kegiatan 1.5: Dokumen Teknis Pemanfaatan Radiofarmaka dalam Pemantauan Keberhasilan Pengobatan Kanker Menggunakan Bahan Alam Indonesia Gambar 16. Hewan model siap untuk uji skintigrafi Gambar 17. Terapi hewan model dengan ekstrak kulit manggis 12 dari 41

21 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Dokumen Teknis Interaksi Obat dengan Radiofarmaka untuk Pencapaian Hasil Optimal dalam Diagnosis Kanker di Kedokteran Nuklir Target: - Diperoleh dokumen rencana kerja penelitian - Diperolehnya alat, bahan - Diperoleh kit diagnostik - Diperoleh hewan normal dan kandidat hewan model - Diperolehnya data kualitas kit diagnostik - Diperoleh data uji toksisitas hewan normal - Diperoleh data uji toksisitas - Diperoleh data uji toksisitas hewan uji - Diperolehnya data hasil analisis - Diperolehnya laporan akhir 100,00 Hasil yang diperoleh: Tahun ini telah diperoleh data interaksi toksisitas dari 3 jenis obat kanker yaitu metotreksat, doksorubisin dan 5- fluorourasil dengan kit radiofarmaka MDP sebagai penyidik tulang. Menggunakan hewan coba tikus normal dan tikus putih sprague dawley yang telah diinduksi DMBA. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada interaksi toksisitas dari 3 jenis obat tersebut dengan obat kanker. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari interaksi farmakokinetik dan biodistribusi yang telah dilaksanakan tahun ,00 Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada klinisi di kedokteran nuklir sebagai database interaksi antara obat dan radiofarmaka yang dapat berpengaruh dalam pencitraan dengan kamera gamma di RS. pasien di kedokteran nuklir rumah sakit. Dengan adanya diagnosis yang akurat maka akan tercapai keberhasilan terapi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diagnosis yang akurat akan berimbas pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh pasien atau pemerintah. 13 dari 41

22 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Dokumen Teknis Interaksi Obat dengan Radiofarmaka untuk Pencapaian Hasil Optimal Dalam Diagnosis Infeksi di Kedokteran Nuklir Target: - Diperolehnya data farmakokinetika - Diperoleh laporan akhir. 100,00 Hasil yang diperoleh: Diperoleh data interaksi radiofarmaka 99mTcsiprofloksasin secara in vivo dan in vitro dengan 6 macam antibiotik. Data ini akan memberikan manfaat untuk langkah diagnosis yang akurat di kedokteran nuklir. 100,00 Penelitian dengan menggunakan kamera gamma tidak dapat direalisasikan karena adanya pemotongan anggaran. Rencana kegiatan tahun akan dilakukan pengumpulan data interaksi radiofarmaka 99mTc-kanamisin dan 99mTc-ketokonazol secara in vivo dan in vitro dengan beberapa macam antibiotik. Foto Kegiatan 1.7: Dokumen Teknis Interaksi Obat dengan Radiofarmaka untuk Pencapaian Hasil Optimal Dalam Diagnosis Infeksi di Kedokteran Nuklir Gambar 18. Hasil Uji Biodistribusi 99m Tc-siprofloksasin dengan adanya beberapa antibiotik 14 dari 41

23 Gambar 19. Hasil Uji Farmakokinetik 99m Tc -siprofloksasin dengan adanya beberapa antibiotik No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Metode Pemisahan Radioisotop untuk Terapi Berbasis Kromatografi Kolom. Target : - Diperoleh larutan bahan sasaran hasil iradiasi - Diperoleh radioisotop hasil pemisahan - Diperoleh data kemurnian radionuklida hasil pemisahan - Diperoleh pemantapan data, data olahan dan data analisis - Diperoleh hasil koordinasi dan evaluasi penelitian - Diperoleh laporan dan karya tulis ilmiah 100,00 Hasil yang diperoleh : Diperolehnya peningkatan efisiensi pemisahan radiolantanida161tb dari matriks Gd/Tb hasil iradiasi Gd2O3 diperkaya menggunakan resin Ln Manfaat : Dapat digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan radiofarmaka untuk terapi kanker Rencana Kegiatan tahun selanjutnya yaitu akan dilakukan pemisahan radiolantanida 161Tb dari matriks Gd/Tb hasil iradiasi bahan sasaran Gd2O3 diperkaya menggunakan resin penukar kation dan anion. 100,00 15 dari 41

24 Foto Kegiatan 1.8: Metode Pemisahan Radioisotop untuk Terapi Berbasis Kromatografi Kolom. Gambar 20. Proses pemisahan radioisotop 161 Tb menggunakan metode kromatografi kolom dengan resin Ln. Gambar 21. Analisis hasil pemisahan radioisotop 161 Tb menggunakan alat MCA dengan detektor HP-Ge. Gambar 22. Proses pemisahan radioisotop 161 Tb dengan metode kromatografi ekstraksi menggunakan kolom catridge resin Ln sebanyak 1 buah Gambar 23. Proses pemisahan radioisotop 161 Tb dengan metode kromatografi ekstraksi menggunakan kolom catridge resin Ln sebanyak 2 buah (ditandem). 16 dari 41

25 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Metode Pemisahan Radioisotop Berbasis Generator untuk Aplikasi Radioperunut di Industri. Target : - Diterbitkannya publikasi pada jurnal ilmiah dan prosiding - Diperoleh dokumen teknis 100,00 Hasil yang diperoleh : Spesifikasi produk akhir dalam bentuk 113mInCl3 berupa larutan jernih, ph 2, diperoleh yield sebesar 84,79, kemurnian radionuklida sebesar 33,42 dan kemurnian radiokimia sebesar 89, ,00 Manfaat/kegunaan: Perunut radioisotop di bidang Industri. Rencana kegiatan tahun selanjutnya pemisahan 113mIn berbasis kromatografi kolom Zirkonium oksida. Foto Kegiatan 1.9: Metode Pemisahan Radioisotop Berbasis Generator untuk Aplikasi Radioperunut di Industri. Gambar 24. Proses pemotongan target Sn metal radioaktif Gambar 25. Proses pemisahan 113 Sn/ 113m In dalam gloveboks 17 dari 41

26 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Metode Pemisahan Radioisotop Berbasis Elektrokimia dan Ionic Liquids Target : - Diperoleh data riset kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia 99mTc hasil pemisahan dari 99Mo menggunakan elektrokimia - Publikasi pada jurnal ilmiah dan prosiding - Dokumen Teknis 100,00 Hasil yang diperoleh: Ionic Liquids berhasil disintesis, 99mTc berhasil dipisahkan sebagai anak luruh dari 99Mo menggunakan metode elektrokimia dengan elektrolit asam oksalat Hasil yang saat ini diperoleh dapat digunakan sebagai metode alternative untuk mendapatkan 99mTc dari 99Mo selain menggunakan metode ekstraksi pelarut Ionic liquids pada tahun 2017 akan digunakan sebagai elektrolit untuk pemisahan 99mTc dari 99Mo untuk meningkatkan efektivitas pemisahan 100,00 Akan dilakukan sintesis Mo-ftalosianin untuk menghasilkan 99Mo aktivitas jenis tinggi di tahun Foto Kegiatan 1.10: Metode Pemisahan Radioisotop Berbasis Elektrokimia dan Ionic Liquids. Gambar 26. Bagan peralatan penelitian elektrodeposisi Tc-99m menggunakan sistem dua elektroda 18 dari 41

27 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Dokumen Teknis Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel dari Bahan Lokal, dan Karakterisasi Termofisika Nanofluida sebagai Bahan Pendingin Reaktor. Target : Hasil evaluasi data dan laporan teknis yang meliputi data karakteristik nanopartikel dan nanofluida, data uji korosi dan wetabilitas, karakteristik logam, data terkait perpindahan panas nanofluida 100,00 Hasil yang diperoleh : Data karakteristik nanopartikel hasil sintesis solgel pengkelat asam sitrat dan PEG dari bauksit dan nanofluida air-al 2O 3, data uji korosi pada logam SS304 dan Zy-4 dan wetabilitas, karakteristik logam, data terkait perpindahan panas memakai nanofluida sebagai bahan pendingin. 100,00 Hasil dari kegiatan ini dimanfaatkan sebagai basis data untuk penelitian dan pengembangan, serta aplikasi nanofluida perpindahan panas dengan memanfaatkan bahan lokal. Rencana tahun 2007: Dokumen Teknis Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel dari Bahan Lokal dan Karakterisasi Thermofisika Nanofluida Sebagai Bahan Pendingin Reaktor (Tahap 3). Kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan tahun 2016 tetapi sintesis dilakukan menggunakan metode sel combustion. Foto Kegiatan 1.11: Dokumen Teknis Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel dari Bahan Lokal, dan Karakterisasi Termofisika Nanofluida sebagai Bahan Pendingin Reaktor. Gambar 27. Pola difraksi baja tahan karat 304 dan 316 Gambar 28. Hasil TEM Al2O3 19 dari 41

28 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN Produk Pengembangan 2. dan Pengoperasian Reaktor TRIGA Desain Konversi Reaktor TRIGA 2000 Ke Bahan Bakar Tipe Pelat Target : TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Produk 100,00 3 Produk 100,00 - Diperoleh hasil analisis delay tank, sistem pendingin primer reaktor, HE, rounting tegangan pipa sistem pendingin reaktor, analisis manajemen teras dan perancangan gird pelat - Diperoleh hasil analisis dan presentasi hasil - Diperoleh laporan teknis 100,00 Hasil yang diperoleh : Konseptual desain reaktor TRIGA berbahan bakar tipe pelat, terdiri dari: deasin neutronik, termohidrolik, sistem pendingin dan sistem instrumentasi dan control. Manfaat Untuk BATAN, reaktor TRIGA Bandung dapat menggunakan elemen bakar dan elemen kendali reaktor tipe pelat buatan dalam negeri. Elemen bakar raktor TRIGA Bandung tidak bergantung dari elemen bakar import. Rencana kegiatan di Tahun 2017 adalah melanjutkan program tahun 2016 yaitu melakukan verifikasi desain reaktor dan membuat Laporan Analisis Keselamatan (LAK) awal reaktor TRIGA Bandung untuk dievaluasi oleh BAPETEN. 100,00 Foto Kegiatan 2.1: Desain Konversi Reaktor TRIGA 2000 Ke Bahan Bakar Tipe Pelat. Gambar 29. Desain lengkap sistem pendingin primer reaktor TRIGA pelat 20 dari 41

29 Gambar 30. Perpipaan sistem pendingin primer Gambar 31. Perpipaan pada sistem delay tank No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN 2.2 Dokumen Teknis Pengoperasian Reaktor TRIGA 2000 Menggunakan Batang Kendali Tanpa Elemen Bakar (non fuel follower) TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 Target: - Terjaganya kualitas konduktivitas air tangki reaktor - Terjaminnya kualitas ukur alat-alat ukur karena sudah terkalibrasi dengan rutin 100,00 Hasil yang diperoleh: Telah berhasil dilakukan kegiatan persiapan pengoperasian kembali reaktor TRIGA 2000 dengan menggunakan batang kendali non Fuel Follower dengan komisioning 2 (dua) buah BKRTTBB pada posisi shim 3 dan shim ,00 21 dari 41

30 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Terjaganya kebersihan ruang reaktor dan komponen di dalamnya - Terpenuhinya kebutuhan kerja rutin personil dalam menunjang kegiatan perawatan rutin - Diperolehnya infomasi dan bimbingan dari para ahli di bidang revitalisasi sistem instrumentasi dan kendali reaktor TRIGA Didapatkannya dokumen teknis revitalisasi sistem instrumentasi dan kendali reaktor TRIGA 2000 Selama kurun 2016 reaktor TRIGA 2000 telah berhasil dioperasikan selama 216 jam dengan total sampel irradiasi sebanyak 31 buah. Pengadaan dan komisioning VEXTA telah berhasil dilakukan sehingga sistem instrumentasi dan kendali reaktor TRIGA 2000 dapat bekerja dengan optimal. Untuk merawat kualitas keterampilan personil telah dilakukan pelatihan operator dan supervisor reaktor TRIGA 2000 dimana diikuti oleh para operator dan supervisor lama dan para pengaju baru. Pengadaan detektor fission chamber dengan import ke Photonis Perancis telah berhasil dilakukan. Permohonan perpanjangan izin operasi reaktor saat ini sedang berproses dimana semua dokumen persyaratan sedang dalam evaluasi BAPETEN. Foto Kegiatan 2.2: Dokumen Teknis Pengoperasian Reaktor TRIGA 2000 Menggunakan Batang Kendali Tanpa Elemen Bakar (non fuel follower) Gambar 32. VEXTA motor controller Gambar 33. Detektor fission chamber 22 dari 41

31 Gambar 34. Kegiatan penggantian lampu-lampu indikator Gambar 35. Pemasangan IP camera pada flowmeter No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN 2.3 Data Riset Remediasi In- Situ Lingkungan Tapak Reaktor TRIGA 2000 Untuk Program Dekomisioning. TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 Target: - Diperolehnya data radioaktivitas yang telah di analisis dan laporan akhir - Diperoleh kerja sama penelitian/seminar 100,00 Hasil yang diperoleh: Pada tahun 2016 telah dilakukan penelitian pengaruh asam sitrat terhadap transfer cesium ke tanaman bayam dan diperoleh selisih faktor transfer tanah mengandung radiocesium dan tanah mengandung radiocesium dengan penambahan senyawa asam sitrat adalah 3. Penambahan senyawa asam sitrat pada tanah secara periodik bisa mempengaruhi nilai transfer cesium ke tanaman bayam. 100,00 Foto Kegiatan 2.3: Data Riset Remediasi In-Situ Lingkungan Tapak Reaktor TRIGA 2000 Untuk Program Dekomisioning. Gambar 36. Penambahan senyawa asam sitrat pada tanah secara periodik bisa mempengaruhi nilai transfer cesium ke tanaman bayam 23 dari 41

32 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN Laporan Dukungan Teknis Pelaksanaan 3. Tugas dan Fungsi PSTNT 3.1 Laporan Pengendalian Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi di PSTNT Target: TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Laporan 100,00 2 Laporan 100,00 Diperoleh laporan pengendalian keselamatan kerja dan proteksi radiasi yang meliputi: - pengendalian dosis radiasi - Pengendalian daerah kerja - Program penanggulangan kedaruratan nuklir - Pengendalian lalu lintas zat radioaktif dan Perizinan fasilitas radiasi, pemakaian zat radioaktif dan import zat radioaktif - Melakukan pemeriksaan klinis dan laboratoris para pekerja - Peningkatan budaya keselamatan - Peningkatan kompetensi sumber daya manusia 100,00 Hasil yang diperoleh: - Dosis terimaan selama tahun 2016 maksimal pada range 0,21-1,95 msv / 9 bulan dimana hal tersebut masih jauh dibawah NBD (20 msv / tahun, 15 msv / 9bulan) dan telah memenuhi ketentuan keselamatan kerja sesuai peraturan yang berlaku. - Paparan radiasi daerah kerja (reaktor, lab aktif dan lab pendukung lainnya) sebagian besar masih dibawah nilai yang dipersyaratkan (10 µsv/jam), kecuali pada beberapa kegiatan di reaktor dan lab aktif namun kondisi itu hanya sesaat dan minim paparan terhadap pekerja radiasi karena tidak ada pekerja pada lokasi saat paparan tinggi tersebut. 100,00 - Telah dilaksanakan Latihan tanggap darurat nuklir 2016 telah dilakukan pada tanggal November 2016 dengan bentuk Table Top Excercise (TTE) - Transportasi zat radioaktif selalu didampingi oleh PPR dan telah diperoleh 1 izin pemanfaatan dan 20 izin transportasi - Telah dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratoris pada 151 pegawai dari 153 pegawai PSTNT. 24 dari 41

33 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN pegawai yang tidak melakukan pemeriksaan karena sedang tugas belajar - Peningkatan budaya keselamatan dilakukan dalam bentuk buletin selamat sehat yang telah terbit sebanyak 4 kali, dilakukan e- learning, pertemuan berkala / rutin. - Tiga PPR telah mengikuti penyegaran PPR dan perpanjangan SIB Instalasi Nuklir. Foto Kegiatan 3.1: Laporan Pengendalian Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi di PSTNT. Gambar 37. Kegiatan pemantauan paparan radiasi dan kontaminasi Gambar 38. Pengiriman Limbah B3 ke Medives 25 dari 41

34 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Laporan Manajemen Fasilitas dan Kegiatan K3 Target: - Pelaksanaan perawatan/ pengoperasian peralatan - Pelaksnaan permintaan perbaikan/rancang bangun - Otomatisasi instalasi limbah cair - Peningkatan Kompetensi SDM 100,00 Hasil yang diperoleh: - Perawatan mesin terlaksana sesuai jadwal, pengoperasian mesin nitrogen 0 jam karena spare part tidak tersedia - Permintaan perbaikan dan rancang bangun sebanyak 110 permintaan dapat dilaksanakan - Detektor GM dan PLC belum terpasang karena adanya pemotongan anggran dan tidak tersedianya alat pendukung - Diklat perpanjang SIB reaktor sebanyak 4 orang, Pranuk ahli 1 orang, pranuk terampil 1 orang 100,00 Foto Kegiatan 3.2: Laporan Manajemen Fasilitas dan Kegiatan K3. Gambar 39. Kegiatan Sub. Bidang Keteknikan selama Triwulan IV 26 dari 41

35 No. 4. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Laporan 100,00 1 Laporan 100, Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor Target: Diperoleh gedung Administrasi yang telah direvitalisasi dan laporan pelaksanaan revitalisasi gedung 100,00 Hasil yang diperoleh: Per tanggal 11 November 2016 telah diselesaikan pekerjaan revitalisasi Laboratorium Radioisotop dan Senyawa Bertanda yang ditandai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pekerjaan I pekerjaan konstruksi revitalisasi Laboratorium Radioisotop dan Senyawa Bertanda. 100,00 Foto Kegiatan 4.1: Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor. Gambar 40. Revitalisasi Laboratorium Radioisotop dan Senyawa Bertanda 27 dari 41

36 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN Laporan layanan jasa 5. iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) 5.1 Laporan layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Laporan 100,00 1 Laporan 100,00 Terlaksananya layanan jasa iptek nuklir sesuai dengan lingkup jasa layanan uji dan tarif yang berlaku di PSTNT- BATAN dengan Nilai IKM sebesar 3,0 100,00 Hasil yang diperoleh: Pelayanan pengujian di Laboratorium Uji PSTNT telah dilaksanakan sesuai dengan lingkup kegiatan antara lain: Uji Analisis Aktivasi Neutron (AAN) dan XRF Uji Kimia Uji Senyawa Bertanda Uji Radioaktivitas Lingkungan Uji Difraksi Sinar X (XRD). 100,00 Pada tahun 2016, jumlah pelanggan internal sebanyak 32 pelanggan, dan pelanggan eksternal sebanyak 112 pelanggan. Nilai IKM yang diperoleh pada akhir Tahun 2016 adalah sebesar 3,18. Laboratorium Uji PSTNT akan terus melakukan peningkatan pelayanan jasa uji agar di tahun mendatang realisasi penerimaan PNBP dapat ditingkatkan. 6. Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran 6.1 Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi ilmiah. Target: 5 Laporan 100,00 5 Laporan 100,00 Terlaksananya pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah dengan baik. 100,00 Hasil yang diperoleh: - Pelayanan Administrasi Kepegawaian, antara lain: KPTK, DUK, Penilaian Prestasi Kerja 2015, Penyusunan SKP 2016, Penyusunan pegawai berdasarkan IJ& ABK, KP, PI dan Mutasi TBN 100,00 28 dari 41

37 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN Pelayanan Administrasi Persuratan, antara lain: Penerbitan SK dan Penanganan Surat Keluar dan Masuk. - Pelayanan Administrasi Dokumentasi Ilmiah, antara lain: Penerbitan Laporan PSTNT, Penerbitan Jurnal (JSTNI), Penerimaan Layanan Kunjungan, Penyelenggaraan Kolokium serta berbagai jenis diklat/ wokshop baik fungsional maupun non fungsional. 6.2 Laporan Pengelolaan Keuangan. Target: Terlaksananya pengelolaan Keuangan dengan baik dan benar. 100,00 Hasil yang diperoleh: - DIPA dan POK TA 2016 dan revisinya - Pembayaran belanja - pegawai, perjalanan dinas pegawai, SIPU pengadaan B/J - Koordinasi penyusunan - dan pengendalian anggaran - Sistem informasi keuangan. - Rekonsiliasi untuk laporan keuangan - Laporan keuangan 100, Laporan Pengelolaan Perlengkapan. Target: Terlaksananya pengelolaan Perlengkapan dengan baik dan benar. 100,00 Hasil yang diperoleh: Terlaksananya pengadaan barang/jasa, perbaikan/ pemeliharaan gedung kantor dan pengelolaan rumah tangga, terlaksananya kegiatan dokumentasi BMN (proses penghapusan dan sertifikasi asset), proses pengambilan barang dari Luar Negeri dan evaluasi kegiatan subbagian Perlengkapan. 100,00 29 dari 41

38 OUTPUT/SUB TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 No. OUTPUT/KOMPONEN 6.4 Laporan Jaminan Mutu. Target: 100,00 Hasil yang diperoleh: 100,00 - Hasil evaluasi kinerja system manajemen - Pengelolaan kegiatan reformasi birkokrasi - Hasil evaluasi diri system manajemen - Hasil kaji ulang dokumen - Hasil kaji ulang system manajemen - Laporan kaji ulang manajemen - Evaluasi sasaran mutu tahun berjalan - Laporan pelaksanaan kegiatan Jaminan Mutu - Pengelolaan kegiatan PMPRB untuk layanan publik. - Hasil Kaji Ulang Dokumen tahun Kaji Ulang Manajemen Laboratorium Hasil Evaluasi Kinerja sistem manajemen - Hasil Evaluasi diri Sistem manajemen - Laporan pelaksanaan kegiatan jaminan mutu 6.5 Laporan Pengelolaan Pengamanan Nuklir. Target: Terselenggaranya pengelolaan pengamanan nuklir sehingga situasi dan kondisi fasilitas nuklir di PSTNT aman dan terkendali 100,00 Hasil yang diperoleh: Selama tahun 2016 situasi keamanan di Kawasan Nuklir Bandung berlangsung aman dan tertib. Tidak ada gangguan keamanan (pencurian dan sabotase) yang dapat mengancam keamanan (pencurian dan sabotase) fasilitas nuklir di PSTNT. Terciptanya kondisi yang aman dan tertib tersebut karena Unit Pengamanan Nuklir PSTNT telah melaksanakan tugas (TURJAWALI) sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Selain kegiatan TURJAWALI UPN PSTNT juga melaksanakan pemeliharaan Pemadam kebakaran guna menunjang terciptanya keamanan di PSTNT. Kemudian UPN PSTNT juga melaksanakan pengoperasian dan perawatan CCTV yang hal itu dapat membantu meningkatkan keamanan dan ketertiban di PSTNT. 100,00 7. Layanan Perkantoran. 12 Bulan Layanan 100,00 12 Bulan Layanan 100,00 30 dari 41

39 Foto Kegiatan 6.5: Laporan Pengelolaan Pengamanan Nuklir. Latihan Pemadaman Kebakaran Sosialisasi Budaya Keamanan Sosialisasi Prosedur terkait Keamanan Perbaikan/perawatan CCTV Gambar 41. Kegiatan UPN Tahun 2016 b. Anggaran Anggaran PSTNT tahun 2016 sebesar Rp ,- (tiga puluh empat milyar sembilan ratus sepuluh juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah) dan pada periode triwulan IV menjadi Rp ,- (tiga puluh tiga milyar tiga ratus enam puluh juta lima ratus sembilan belas ribu rupiah) digunakan untuk melaksanakan kegiatan Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi. Sampai dengan triwulan IV terserap anggaran sebesar Rp ,- (tiga puluh dua milyar lima ratus tujuh puluh enam juta puluh tiga ribu lima ratus sembilan puluh tujuh rupiah) atau setara dengan 97,65. Adapun rincian realisasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan dan Revitalisasi Reaktor Riset berdasarkan Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi, dijelaskan pada Tabel dari 41

40 Tabel 7. Target dan Realisasi Keuangan No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN PAGU (Rp) TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 Rp Rp 1. Produk Pengembangan Sains dan Teknologi Nuklir Terapan 1.1. Data Riset Karakteristik dan Jenis Sumber Polutan Udara di Indonesia 1.2. Prototipe Reference Material (RM) matriks lingkungan 1.3. Dokumen Teknis Mikronutrisi Pada Pangan Anak Balita di Daerah Malnutrisi 1.4. Dokumen teknis pengembangan senyawa anti kanker dari bahan alam Indonesia bertanda radioaktif 1.5. Dokumen teknis pemanfaatan radiofarmaka dalam pemantauan keberhasilan pengobatan kanker menggunakan bahan alam Indonesia 1.6. Dokumen teknis interaksi obat dengan radiofarmaka untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis kanker di kedokteran nuklir 1.7. Dokumen teknis interaksi obat dengan radiofarmaka untuk pencapaian hasil optimal dalam diagnosis infeksi di kedokteran nuklir 1.8. Metode pemisahan radioisotop untuk terapi berbasis kromatografi kolom 1.9. Metode pemisahan radioisotop berbasis generator untuk aplikasi radioperunut di industri , , ,- 96, , , ,- 99, , , ,- 84, , , ,- 99, , , ,- 97, , , ,- 97, , , ,- 96, , , , , , ,- 99, , , ,97 32 dari 41

41 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN PAGU (Rp) TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 Rp Rp Metode pemisahan radioisotop berbasis elektrokimia dan ionic liquids 1.11 Dokumen Teknis Sintesis Dan Karakterisasi Nanopartikel Dari Bahan Lokal, Dan Karakterisasi Termofisika Nanofluida Sebagai Bahan Pendingin Reaktor 2. Produk Pengembangan dan Pengoperasian Reaktor TRIGA Desain Konversi Reaktor TRIGA 2000 Ke Bahan Bakar Tipe Pelat 2.2. Dokumen Teknis Pengoperasian Reaktor TRIGA 2000 Menggunakan Batang Kendali Tanpa Elemen Bakar (non fuel follower) 2.3. Data Riset Remediasi In- Situ Lingkungan Tapak Reaktor TRIGA 2000 Untuk Program Dekomisioning 3. Laporan Dukungan Teknis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PSTNT 3.1 Laporan Pengendalian Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi di PSTNT Laporan Manajemen Fasilitas dan Kegiatan K3 4. Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor (Laboratorium) 4.1 Laporan Revitalisasi Sarana Fisik Gedung Kantor , , ,- 95, , , ,- 86, , , ,- 91, , , ,- 94, , , ,- 91, , , ,- 83, , , , , , , , , ,- 86, , , ,99 33 dari 41

42 No. OUTPUT/SUB OUTPUT/KOMPONEN PAGU (Rp) TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 Rp Rp 5. Laporan layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) 5.1. Laporan layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP) 6. Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran 6.1. Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi ilmiah 6.2. Laporan Pengelolaan Keuangan 6.3. Laporan Pengelolaan Perlengkapan , , ,- 48, , , ,- 48, , , ,- 98, , , ,- 98, , , ,-[ 96, , , ,- 94, Laporan Jaminan Mutu , , ,- 92, Laporan Pengelolaan Pengamanan Nuklir , , ,- 99,86 7. Layanan Perkantoran , , ,20 34 dari 41

43 2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tabel 8. Penerimaan dan Penggunaan PNBP Tahun 2016 No. 1. XRF LAYANAN PNBP Volume TARGET PENERIMAAN TAHUN 2016 Tarif Jumlah (Rp) REALISASI PENERIMAAN TAHUN 2016 Volume Jumlah (Rp) TARGET PENGGUNAAN TAHUN 2016 REALISASI PENGGUNAAN TAHUN 2016 Rp a. Kualitatif Realisasi b. Kuantitatif (s.d. 3 Penggunaan ,93 unsur) untuk Layanan XRF, AAN dan c. Setiap tambahan unsur ,94 AAS sebesar AAN (sampel siap analisis) a. Radionuklida waktu paruh pendek (Al, Ca, Cl, Cu,Dy) 30 per 5 unsur b. Radionuklida waktu paruh sedang (Au, Br, Cd, Ga, Ge, Ho, K, La, Mo, Na, Pd, Sb, Sm, W dan unsur lainnya) c. Radionuklida waktu paruh panjang (Ag, Ce, Cs, Co, Eu, Fe, Hf, Hg, Lu, Nd, Rb, Sc, Se, Sn, Sr, Ta, Tb, Th, Tm, Yb, Zn, Zr, He, As dan unsur lainnya) 25 per 5 unsur , per 5 unsur , Realisasi Penggunaan untuk Layanan XRF, AAN dan AAS sebesar dari 41

44 No. 3. AAS LAYANAN PNBP d. Gabungan radionuklida waktu paruh pendek, menengah dan panjang e. Setiap tambahan unsur f. Tambahan sampel yang belum memenuhi siap analisis 1) Reduksi ukuran sampel 2) Pengeringan dingin 3) Pre-konsentrasi Volume 10 per 5 unsur 35 per unsur TARGET PENERIMAAN TAHUN per sampel 100 per sampel 34 per sampel Tarif Jumlah (Rp) REALISASI PENERIMAAN TAHUN 2016 Volume Jumlah (Rp) TARGET PENGGUNAAN TAHUN , , a. Menggunakan Metode Flame 1) Gas Asetilene 41 per unsur , ) Nitrous Oxide 30 per unsur b. Menggunakan Metode 40 per Vapour Generator unsur , c. Menggunakan Metode 30 per Grafit Furnace unsur , d. Preparasi Sampel 1) Batuan per 2) Sedimen sampel REALISASI PENGGUNAAN TAHUN 2016 Rp Realisasi Penggunaan untuk Layanan XRF, AAN dan AAS sebesar ) Cairan 35 per sampel , dari 41

45 No. LAYANAN PNBP 4) Biologis e. Penyiapan Logam Mulia 4. Analisis Partikulat Udara Volume TARGET PENERIMAAN TAHUN per sampel Tarif Jumlah (Rp) REALISASI PENERIMAAN TAHUN 2016 Volume Jumlah (Rp) TARGET PENGGUNAAN TAHUN Pengambilan sampel Analisis PM per sampel Analisis PM per sampel Analisis BC 250 per sampel sampel , Analisis Partikel 1. Preparasi sampel 2. Analisis ukuran partikel 6. Analisis Struktur Kristal dan Fasa dengan XRD 7. Analisis Radionuklida Cesium per sampel 60 per sampel 300 per sampel 40 per sampel 8. Pengukuran Kadar Air Jasa sewa Peralatan Teknologi Nuklir , REALISASI PENGGUNAAN TAHUN 2016 Rp , , ) Microwave Digestion 100 per (per sampel) sampel 2) Freeze Dryer (per jam) 3) Oven (per jam) ) Neraca Mikro (per sampel) 37 dari 41

46 No. LAYANAN PNBP Volume TARGET PENERIMAAN TAHUN 2016 Tarif Jumlah (Rp) REALISASI PENERIMAAN TAHUN 2016 Volume Jumlah (Rp) 5) Clean Room (per jam) ) Tungku Oksidasi Jasa pelayanan litbang yang bekerjasama dengan pihak lain Grainding mesin (per jam) Zeta Potensial Planetarium Ball Milling (per jam) Pembuatan Model Hewan Uji Kanker Kolon Pelabelan Formulasi Sucralfate dan Pengujian Mucoadhesive Secara In Vivo 11. Jasa Iradiasi Jasa Iradiasi Neutron Reaktor TRIGA 2000 Bandung Fasilitas Iradiasi dalam teras (per jam) TARGET PENGGUNAAN TAHUN 2016 REALISASI PENGGUNAAN TAHUN 2016 Rp TOTAL , ,08 38 dari 41

47 2.3. Program Insentif Pada Tahun 2016, PSTNT memiliki PROGRAM INSINAS RISET PRATAMA (Kode proposal: RT , Tahun ke-1 dari rencana 1 Tahun) berjudul PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES RADIOISOTOP MEDIS IODIUM-131 (131I) MENGGUNAKAN METODE KOLOM RESIN PENUKAR ION UNTUK APLIKASI KEDOKTERAN NUKLIR dengan Penanggung Jawab kegiatan: Peneliti Utama Drs. Duyeh Setiawan, MT. Kegiatan ini termasuk ke dalam Bidang Program Insinas Riset Alat Kesehatan, Kit Diagnostik dan Sel Punca dengan Biaya penelitian keseluruhan sebesar Rp , Bantuan Luar Negeri Rincian Bantuan Luar Negeri dapat dilihat pada Lampiran Kendala dan Tindak Lanjut Kendala dalam pelaksanaan kegiatan di Tahun 2016 antara lain dalam pelaksanaan kegiatan sub output Dokumen Teknis Mikronutrisi Pada Pangan Anak Balita Di Daerah Malnutrisi yaitu adanya peralatan pengeringbeku sampel (freeze dryer) yang mengalami kerusakan sehingga penyelesaian pengeringbekuan sampel terkendala. Tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan pengecekan alat freeze dryer (membutuhkan perawatan dan penggantian sparepart). Kendala lain dalam kegiatan sub output laporan Manajemen Fasilitas dan Kegiatan K3 yaitu kendala dalam pembuatan program dan kontrol detektor karena tidak mempunyai oscilloscope, sedangkan oscilloscope, function generator dan power supply sangat diperlukan untuk perbaikan dan pembuatan kontrol instrumentasi. Pembelian osciloscope dan function generator akan dilakukan pada tahun dari 41

48 BAB III KEGIATAN PENDUKUNG DAN HASIL YANG DICAPAI 3.1. PenyelenggaraanSeminar/Semiloka/Lokakarya/Workshop/Presentasi Ilmiah/Diklat/Kunjungan/Kegiatan Sejenisnya Keikutsertaan Pegawai dalam Seminar/Semilokakarya/Lokakarya/Workshop/ Presentasi Ilmiah Selama Tahun 2016 telah dilaksanakan 32 kegiatan dalam negeri dan 11 kegiatan luar negeri (Lampiran 5) Diklat Selama tahun 2016, pegawai PSTNT telah diikutsertakan dalam 35 jenis kegiatan pelatihan dalam negeri dan 10 jenis pelatihan luar negeri (Lampiran 2) Kunjungan/Sosialisasi Selama Tahun 2016 PSTNT telah dikunjungi 2115 orang yang berasal dari 13 Sekolah Menengah Atas, 17 Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta dan 5 kelompok Instansi Pemerintah/ Swasta/Umum Penerbitan Jurnal/Majalah Publikasi Ilmiah pegawai PSTNT dalam Jurnal maupun Prosiding pada Tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran Kerjasama Dengan Instansi Lain Lain-lain - 40 dari 41

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri Laboratorium Teknik Analisis Radiometri (TAR) merupakan salah satu laboratorium Badan Tenaga

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.844, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BATAN. Unit Kerja. Rinvian Tugas. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 392/KA/XI/2005 14 TAHUN 2013 1 Kepala Badan Tenaga Nasional 2 Sekretaris

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG TINGKAT KLIERENS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYETARAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA JABATAN DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2 TAHUN 2014 TENTANG KELAS JA DAN PENEMPATAN PEGAWAI PADA KELAS JA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, - 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR : 02/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG BAKU TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI LINGKUNGAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 88 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia analitik memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar negara memiliki laboratorium kimia analitik yang mapan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI YANG MEMANFAATKAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 106, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4668) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Instansi Nuklir. Bahan Nuklir. Perizinan. Pemanfaatan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 8) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAPETEN. Petugas Tertentu. Bekerja. Instalasi. Sumber Radiasi Pengion. Bekerja. Surat Izin. Pencabutan.

BAPETEN. Petugas Tertentu. Bekerja. Instalasi. Sumber Radiasi Pengion. Bekerja. Surat Izin. Pencabutan. No.1937, 2014 BAPETEN. Petugas Tertentu. Bekerja. Instalasi. Sumber Radiasi Pengion. Bekerja. Surat Izin. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN

Lebih terperinci

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.534, 2011 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Operasi Reaktor Nondaya. Prosedur. Pelaporan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR I. UMUM Pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia meliputi berbagai

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH SURAT IZIN BEKERJA BAGI PETUGAS TERTENTU DI INSTALASI YANG MEMANFAATKAN SUMBER RADIASI PENGION DENGAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI YANG MEMANFAATKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten

2012, No Instalasi Nuklir, Reaktor Nuklir, dan Bahan Nuklir adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Keten LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.107, 2012 NUKLIR. Instalasi. Keselamatan. Keamanan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5313) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi:

Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi: Ruang Lingkup Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir meliputi: Izin pembangunan dan Pengoperasian termasuk dekomisioning reaktor nuklir Izin pembangunan dan Pengoperasian Instalasi Nuklir Non Reaktor Izin

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1549, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. TENORM. Keselamatan Radiasi. Proteksi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN A. GAMBARAN UMUM KINERJA TAHUN BERJALAN 1. Aspek Keuangan. Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung oleh anggaran yang bersumber dari

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.838, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Izin Bekerja. Petugas Instalasi dari Bahan Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2013

Lebih terperinci

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi Program Kegiatan BATAN Tahun 2016 Program : Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi, Isotop dan Radiasi No 1 Unit Kerja Penanggung Jawab Kegiatan Kode/Nama Kegiatan Pusat Diseminasi dan Kemitraan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.672, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Radiasi Proteksi. Keselamatan. Pemanfaatan. Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN 2012 -1- RANCANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 LAP IKM IV/ LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN J A K A R T A 1 LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN I. Pendahuluan Pusdiklat BATAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 107) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN INSTALASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PP 16/2001, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PP 16/2001, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Copyright (C) 2000 BPHN PP 16/2001, TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL *38741 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 16 TAHUN 2001

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA 2. Tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang tenaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku 3. Fungsi : a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang tenaga ; b.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa Limbah Radioaktif

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010 No. 07 / Tahun IV April 2011 ISSN 1979-2409 EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010 Budi Prayitno, Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Limbah Radioaktif yang

Lebih terperinci

PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL

PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 04-P/Ka-BAPETEN/I-03 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN OPERATOR DAN SUPERVISOR REAKTOR NUKLIR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : bahwa sesuai dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 01 A Latar Belakang 01 Tujuan Instruksional Umum 02 Tujuan Instruksional Khusus. 02

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 01 A Latar Belakang 01 Tujuan Instruksional Umum 02 Tujuan Instruksional Khusus. 02 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 01 A Latar Belakang 01 Tujuan Instruksional Umum 02 Tujuan Instruksional Khusus. 02 BAB II PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR. 03 A. Tujuan dan Ruang Lingkup Izin. 03 1. Izin

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang

2015, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang No.185, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Keselamatan. Keamanan. Zat Radio Aktif. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5728). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2013, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang

2013, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.152, 2013 LINGKUNGAN HIDUP. Limbah. Radioaktif- Tenaga Nuklir. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5445) PERATURAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 2007 LINGKUNGAN HIDUP. Tenaga Nuklir. Keselamatan. Keamanan. Pemanfaatan. Radioaktif. Radiasi Pengion.

Lebih terperinci

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM

EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM No. 12/ Tahun VI. Oktober 2013 ISSN 1979-2409 EVALUASI PENGARUH POLA ALIR UDARA TERHADAP TINGKAT RADIOAKTIVITAS DI DAERAH KERJA IRM Endang Sukesi I dan Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -BATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

2 Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar N

2 Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar N LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2014 KEUANGAN. PNBP. Tarif. Jenis. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5553) PERATURAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PENETAPAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Lembaga : Program Anggaran (4) (5) Jumlah varietas unggul tanaman pangan untuk menunjang ketahanan pangan nasional (padi, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, gandum tropis dan shorgum) 5 Varietas (1 padi,

Lebih terperinci

HIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014

HIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL HIMPUNAN PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PENANAMAN MODAL TAHUN 2014 BUKU III Biro Peraturan Perundang-undangan, Humas dan Tata Usaha Pimpinan BKPM 2015 DAFTAR ISI 1. PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dengan sangat cepat. Penyebaran informasi yang begitu cepat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. luas dengan sangat cepat. Penyebaran informasi yang begitu cepat tersebut BAB I PENDAHULUAN Era Transparansi dan perkembangan teknologi memicu informasi tersebar luas dengan sangat cepat. Penyebaran informasi yang begitu cepat tersebut mendorong masyarakat menjadi lebih praktis

Lebih terperinci

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BHHK BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS RENSTRA BHHK 2015 2019 BIRO HUKUM, HUMAS DAN KERJA SAMA Prima dalam layanan hukum, informasi, kerjasama, dan keamanan nuklir BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jln. Kuningan Barat, Mampang

Lebih terperinci

Tc-DIETIL KARBAMAZIN SEBAGAI SEDIAAN DIAGNOSTIK LIMFATIK FILARIASIS: EVALUASI NON-KLINIS

Tc-DIETIL KARBAMAZIN SEBAGAI SEDIAAN DIAGNOSTIK LIMFATIK FILARIASIS: EVALUASI NON-KLINIS INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012 KODE JUDUL: B12 99m Tc-DIETIL KARBAMAZIN SEBAGAI SEDIAAN DIAGNOSTIK LIMFATIK FILARIASIS: EVALUASI NON-KLINIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1550, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Radiasi. Impor. Ekspor. Pengalihan. Barang. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

2014, No Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

2014, No Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2035, 2014 BATAN. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN

LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN LAMPIRAN FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN UNTUK MENETAPKAN KONDISI-KONDISI BATAS UNTUK OPERASI YANG AMAN A.1. Daftar parameter operasi dan peralatan berikut hendaknya dipertimbangkan dalam menetapkan

Lebih terperinci

merupakan salah satu ujung tombak dari lembaga, organisasi, perusahaan untuk menciptakan untuk menciptakan keharmonisan dan pencitraan yang baik.

merupakan salah satu ujung tombak dari lembaga, organisasi, perusahaan untuk menciptakan untuk menciptakan keharmonisan dan pencitraan yang baik. 2 Humas atau hubungan masyarakat kerap kali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga atau institusi dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Organisasi Tahun 1954 1957 : Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif: Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktif dilatarbelakangi oleh adanya

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKPP-2012 Judul Penelitian : 99m Tc-Dietilkarbamazin Sebagai Sediaan Diagnostik Limfatik Filariasis: Evaluasi Non-Klinis Fokus Bidang penelitian: Nasional Strategis Bidang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1536,2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPETEN. Pajak. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Penatausahaan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASI REAKTOR

MANAJEMEN OPERASI REAKTOR MANAJEMEN OPERASI REAKTOR Keselamatan reaktor mensyaratkan pemilihan tapak, desain, konstruksi, komisioning, operasi dan dekomisioning yang memadai. Ketentuan keselamatan ini terutama ditekankan pada operasi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 33, 2001 Keuangan.Tarif. Bukan Pajak.Penerimaan Negara.Nuklir.BATAN. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA KP PERKA- 24 OKT 2014 RANCANGAN PERATURAN KEPALA BAPETEN TENTANG VERIFIKASI DAN PENILAIAN KESELAMATAN REAKTOR NONDAYA DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG KONSUMEN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG KONSUMEN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG

Lebih terperinci

CONTOH BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR (INNR)

CONTOH BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR (INNR) KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR CONTOH

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN. TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI

Lebih terperinci

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF PENGIRIMAN LIMBAH RADIOAKTIF KE BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (PTLR - BATAN) PT-002/PTLR/SMM-06.00/II-00/2010 2010 Dilarang mengcopy/memperbanyak dokumen ini tanpa sepengetahuan dan izin tertulis dari Unit

Lebih terperinci

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) BIDANG KIMIA SUB KIMIA FISIK 16 Mei 2017 Waktu : 120menit Petunjuk Pengerjaan H 1. Tes ini terdiri atas

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 12-1972 dicabut: PP 29-2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 137, 2000 IPTEK.Badan.Instalasi.Perizinan.Pemanfaatan.Tenaga Nuklir.

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR PARAMETER

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN DALAM UTILISASI DAN MODIFIKASI REAKTOR NONDAYA DENGAN

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif (Lembaran Negara Republi

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif (Lembaran Negara Republi No.538, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Instalasi Nuklir Nonreaktor. Dekomisioning. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 205/KA/XI/2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci