BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri Gondangrejo yang beralamat di Jl. Solo-Purwodadi KM 11, Gondangrejo, Karanganyar. SMA Negeri Gondangrejo dikepalai oleh Drs. Sukarni, M.Hum. Jumlah kelas yang ada di SMA Negeri Gondangrejo, yaitu 21 kelas dengan rincian kelas yang terdiri atas 7 ruang kelas X, 7 ruang kelas XI, dan 7 ruang kelas XII. Penelitian ini dilaksanakan di satu kelas, yaitu kelas X-1. Jadwal pelajaran bahasa Indonesia dua kali seminggu dengan jumlah empat jam, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu. Setiap satu jam pertemuan adalah 45 menit. SMA Negeri Gondangrejo ini merupakan satu-satunya SMA Negeri yang berada di kecamatan Gondangrejo dan menjadi salah satu sekolah favorit dan berprestasi di Karanganyar. Sarana dan prasara di SMA Negeri Gondangrejo cukup lengkap. Hal ini dapat dilihat dari beberapa ruang pendukung pembelajaran, yaitu laboratorium Biologi, laboratorium Fisika, laboratorium TIK, dan laboratorium Bahasa dan juga sarana prasarana di dalam masing-masing kelas. Rencana kegiatan penelitian dijadwalkan sebagaimana terlihat pada Tabel 3. Namun, pelaksanaannya nanti dapat berubah sesuai dengan kondisi dan situasi yang sebenarnya. 51

2 52 Tabel 3. Rincian Waktu dan Kegiatan Penelitian KegiatanPenelitian 1. PersiapanPenelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d.menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembarobservasi) 2. PelaksanaanTindakan a. Siklus I - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaantindakan - observasi - refleksi 3. Analisis Data danpelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan Waktu Penelitian Tahun 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X-1 SMA N Gondangrejo sejumlah 25 siswa (4 laki-laki dan 21 perempuan). Selain peserta didik, subjek penelitian ini adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo, yaitu Bapak Muhammad Yusuf, S.Pd. Adapun objek

3 53 penelitian ini adalah Peningkatan motivasi dan kemampuan menulis paragraf argumentasi melalui model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual pada siswa kelas X-1 SMA N Gondangrejo. C. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Data penelitian ini berupa dua macam, yaitu: (a) data tentang motivasi siswa dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi yang berlangsung di kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo, yang diindikatori melalui hasil observasi atas kinerja guru dan siswa; (b) data tentang hasil nilai kemampuan menulis paragraf argumentasi yang diperoleh para siswa kelas X- 1 SMA Negeri Gondangrejo. 2. Sumber Data Sumber data penelitian ini ada tiga, yaitu: (a) peristiwa proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi; (b) informan; dan (c) dokumen. Ketiga sumber data penelitian dijelaskan sebagai berikut. a. Peristiwa Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi. Data yang dikumpulkan, yaitu data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentatif di kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo, baik sebelum tindakan (survei awal) maupun setelah dilakukan tindakan pada tiap siklusnya. Disamping itu, pada survei awal sebelum tindakan dilakukan, gambaran proses pembelajaran tersebut diperoleh melalui wawancara kepada guru dan siswa. Survai awal dilakukan dengan tujuan mengetahui pengalaman guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menulis paragraf argumentasi, dan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi pada waktu yang lalu. b. Informan Sumber data penelitian yang berupa informan disini ada dua, yaitu: (1) guru Bahasa Indonesia kelas X-1 Bapak Muhammad Yusuf, S.Pd dan (2) siswa kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo. Data yang dikumpulkan melalui guru berupa data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf

4 54 argumentasi, hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf argumentasi, dan usaha-usaha yang ditempuh guru dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemebelajaran menulis paragraf argumentasi. Sementara itu, data yang dikumpulkan melalui siswa kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo adalah data kegiatan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dan data mengenai tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi. c. Dokumen Data yang dikumpulkan melalui dokumen antara lain: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), catatan lapangan hasil observasi di kelas, catatan lapangan hasil wawancara, foto kegiatan pembelajaran menulis paragraf argumentasi, buku LKS dan buku paket bahasa Indonesia yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar, hasil tes peserta didik berupa tulisan argumentasi, dan daftar nilai menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Observasi Pengamatan (observasi) menurut Nurgiyantoro (2010:93) merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana. Observasi dilakukan oleh peneliti dari pembelajaran menulis dimulai sampai berakhir. Peneliti berperan sebagai partisipan pasif, yaitu hanya mengamati proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas. 2. Wawancara Wawancara (interview, interviu) menurut Nurgiyantoro (2010:96) merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden (peserta didik, orang yang diwawancarai) dengan melakukan tanya jawab sepihak. Wawancara dilakukan untuk mendapat kelengkapan informasi

5 55 dari sumber yang dapat dipercaya, yaitu siswa X-1 SMA Negeri Gondangrejo dan guru bahasa Indonesia (Bapak Muhammad Yusuf, S.Pd). Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang data yang berkenaan dengan aspek permasalahan pembelajaran keterampilan menulis siswa. Wawancara dilakukan secara terstruktur, artinya dengan berdasarkan pada pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan. 3. Analisis Dokumen Menurut Suwandi, (2011: 59), kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti kurikulum, RPP guru, silabus, buku atau materi pembelajaran, dan arsip nilai yang diberikan oleh guru. Dokumen-dokumen yang dipilih sesuai tujuan dan fokus masalah. Peneliti mengumpulkan data yang mendukung berlangsungnya penelitian, baik berupa hard file maupun soft file. Untuk hard file, peneliti mengumpulkan data administrasi guru yang digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran, data tersebut antara lain adalah silabus pembelajaran, RPP yang dibuat oleh guru, dan daftar nilai tes keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa mulai dari pratindakan hingga berakhirnya siklus kedua. Soft file berupa foto berlangsungnya proses pembelajaran. 4. Pemberian Tugas/Tes Menurut Nurkancana & Sumartana dalam (Suwandi, 2009:39) tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawankawannya atau nilai standar yang ditetapkan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dalam bentuk tes produk. Menurut Suwandi (2009:90) penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tulisan paragraf argumnetasi siswa. Pemberian tugas/tes dimaksud untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Setiap akhir siklus siswa diberi tugas membuat paragraf argumentasi untuk mengetahui peningkatan mutu

6 56 hasil menulis teks negosiasi disesuaikan media video yang disediakan maupun ditayangkan guru melalui LCD. Adapun indikator yang harus dinilai untuk tes kemampuan menulis paragraf argumentasi ada lima, yaitu: (1) keaslian dan kelogisan opini; (2) kelengkapan fakta; (3) isi karangan; (4) kelengkapan struktur karangan; (5) bahasa dan tata tulis. E. Teknik Uji Validitas Data Teknik uji validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi metode, triangulasi sumber data dan review informan. Menurut Iskandar (2009:84) triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap suatu data. Teknik-teknik uji validasi yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Triangulasi Metode Triangulasi metode adalah teknik untuk menguji kebenaran dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil observasi dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Data observasi diperoleh dari pengamatan proses pembelajaran di dalam kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo. Data hasil wawancara guru bahasa Indonesia dan siswa diperoleh sebelum penerapan dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual. 2. Triangulasi Sumber Data Teknik ini digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari satu informasi dengan informasi yang lain. Data yang sama atau sejenis akan lebih valid kebenarannya bila dicari dan dikomparasikan dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah membandingkan data atau informasi terkait pembelajaran menulis paragraf argumentasi, yaitu sumber data yang diperoleh dari guru bahasa Indonesia kelas X-1 dan beberapa siswa kelas X-1, observasi pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual, serta data nilai

7 57 keterampilan menulis paragraf argumentasi pada tiap siklus. Hasil perbandingan data sumber data yang berbeda tersebut kemudian dikumpulkan dan diberiakan kesimpulan. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu menggunakan teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif mencakup analisis kritis terhadap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan, membandingkan hasil antar siklus maupun indikator kinerja (Suwandi, 2011:66). Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Hasil analisis tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. Analisis dilakukan oleh guru dan peneliti. Teknik analisis ini mempelajari perubahan yang terjadi pada siswa, guru dan suasana di kelas. Teknik kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis, teknik analisis tersebut bermaksud untuk mengungkapkan kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran di dalam kelas. Hasil analisis dijadikan dasar untuk menentukan rencana tindakan kelas selanjutnya sesuai dengan siklus yang telah direncanakan. Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan bersama-sama dengan guru karena penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif. Analisis kritis terhadap hasil hasil karangan argumentasi siswa mencakup (1) Keaslian dan kelogisan opini, (2) Kelengkapan fakta, (3) Isi Karangan, (4) Kelengkapan struktur karangan, (5) Bahasa dan tata tulis. Analisis kritis yang dilakukan terhadap proses pembelajaran meliputi kesungguhan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

8 58 G. Indikator Capaian Penelitian Indikator pencapaian merupakan ukuran tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan pembelajaran pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Suwandi, 2011: 35). Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran telah dicapai dalam pembelajaran menulis argumentasi. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% (19 siswa) terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga menunjukkan kegairahan dan semangat yang tinggi terhadap pembelajaran. Dilihat dari segi hasil pembelajaran dikatakan berhasil jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% (19 siswa) mengalami perubahan positif dan output yang bermutu tinggi serta mendapat ketuntasan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kualitas proses yang diukur dalam penelitian ini dilihat dari motivasi siswa dalam pembuatan paragraf argumentasi yang dapat dilihat dari kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa tidak putus asa dalam mengerjakan tugas, ketepatan waktu mengumpulkan tugas, siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, sedangkan kualitas hasilnya adalah kemampuan menulis teks argumentatif apabila siswa mendapatkan nilai 75 dan siswa yang mendapat nilai 75 dinyatakan belum tuntas. Berdasarkan hal tersebut maka indikator dalam penelitian ini dirumuskan seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Indikator Keberhasilan Penelitian Aspek Motivasi siswa kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo dalam mengikuti pembelajaran menulis argumentasi meningkat. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dilihat dari: a. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran b. Keaktifan siswa dalam Pencapaian siklus terakhir 75% (19 siswa) Cara Mengukur Diamati selama proses pembelajaran ketika dilaksanakan tindakan. Dihitung dari jumlah siswa yang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

9 mengikuti pelajaran c. Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran d. Siswa tidak putus asa dalam mengerjakan tugas e. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas f. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Keterampilan siswa dalam menulis argumentasi dengan skor minimal 75 (KKM) yang diindikator dari lima aspek,yaitu meliputi (1) Keaslian dan kelogisan opini; (2) Kelengkapan fakta; (3) Isi Karangan; (4) Kelengkapan struktur karangan; (5) Bahasa dan tata tulis. 75% (19 siswa) 59 Penilaian dilakukan dalam bentuk tes produk. Dihitung dari jumlah siswa yang mampu mencapai batas ketuntasan 75. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini mencakup beberapa tahap, antara lain: 1. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning) Tahap perencanaan tindakan meliputi beberapa langkah, yaitu: a. Survei awal tentang pembelajaran menulis kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo dengan menganalisis hasil nilai menulis siswa dan melakukan pengamatan secara langsung mengenai proses belajarmengajar di dalam kelas, yaitu pembelajaran menulis. b. Mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah dalam proses pembelajaran menulis yang terdapat di kelas X-1 SMA Negeri Gondangrejo. c. Menganalisis masalah secara mendalam; d. Mengajukan alternatif tindakan untuk mengatasi masalah yaitu berupa penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual; e. Menyusun jadwal penelitian dan rancangan pelaksanaan tindakan; dan f. Mempersiapkan instrumen penelitian.

10 60 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual. Setiap tindakan menunjukkan peningkatan indikator yang dirancang dalam satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: a. tahap perencanaan tindakan; b. tahap pelaksanaan tindakan; c. tahap observasi; dan d. tahap analisis dan refleksi guna perencanaan siklus berikutnya. Pada tahapan ini, peneliti menganalisis apakah tindakan yang diterapkan sudah dapat mengatasi masalah menulis siswa. Selain itu, peneliti mengumpulkan data-data yang nantinya diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. 3. Tahap Observasi dan Interpretasi (Observing) Tahap observasi dan interpretasi dilakukan dengan mengamati penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audiovisual pada proses pembelajaran menulis. Langkah ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan kegiatan menulis dengan penerapan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) menggunakan media audio visual. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif yang hanya mengamati dan mencatat proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Setelah itu, peneliti mengolah data untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah dapat mengatasi permasalahan yang ada, juga untuk mengetahui segala kelemahan yang mungkin muncul. 4. Tahap Analisis dan Refleksi (Reflecting) Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis atau mengolah data hasil observasi dan interpretasi untuk mengetahui sejauh mana tercapaian tujuan yang diinginkan sehingga dapat diketahui apakah penelitian itu berhasil atau tidak dan untuk mengetahui kebaikan dan kelemahan tindakan yang telah dilakukan. Dalam melakukan refleksi, peneliti bekerja sama dengan

11 61 guru. Kemudian, peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan (solusi pemecahan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan). Setelah itu, baru dapat ditarik simpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat menentukan langkah berikutnya. Agar lebih jelasnya, prosedur penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan data Permasalahan Baru Hasil Refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data Apabila Permasalahan Belum Selesai Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya. Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Diadaptasi dari Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2007:74)