(Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015) NAMA : MIA ERPINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015) NAMA : MIA ERPINA"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBEDAAN LABA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENYUSUTAN ASET TETAP BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN UNDANG- UNDANG PERPAJAKAN (Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2015) NAMA : MIA ERPINA NIM : Dosen Pembimbing: Tumpal Manik, M.Si Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 Mia_erpina@yahoo.co.id ABSTRAK Mia Erpina, 2016 :Analisis Perbedaan Laba Perusahaan dengan Menggunakan Metode Penyusutan Aset Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-undang Perpajakan (Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan asset tetap berdasarkan standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dan diperoleh 31 perusahaan sebagai sampel penelitian. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan dengan menggunakan metode

2 penyusutan asset tetap berdasarkan standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. Dikarenakan rata-rata biaya penyusutan asset tetap menggunakan standard akuntansi keuangan lebih tinggi dibandingkan rata-rata biaya penyusutan asset tetap menggunakan undang-undang perpajakan, maka rata-rata laba perusahaan menggunakan metode penyusutan berdasarkan undang-undang perpajakan lebih tinggi dibandingkan rata-rata laba perusahaan menggunakan standard akuntansi keuangan. Hal ini dapat digolongkan sebagai beda waktu. Kata Kunci : Aset tetap, Metode Penyusutan Aset Tetap dan Laba Perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha saat ini maka setiap perusahaan pasti akan memiliki yang namamya aset tetap baik aset tetap yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Aset tetap bisa dijadikan sarana penunjang dalam kegiatan operasional perusahaan karena tanpa adanya aset tetap maka bisa jadi kegiatan usaha akan lumpuh. Sehingga akan berakibat pada penurunan laba di perusahaan tersebut. Aset tetap yang dimaksud seperti gedung, kendaraan, tanah, peralatan dan sebagainya. Penerapan metode penyusutan yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap besarnya laba perusahaan. Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap menjadi biaya cost). Untuk menghitung biaya penyusutan yang terjadi maka dalam hal ini digunakan yang namanya metode penghitungan penyusutan aset tetap yaitu: Metode garis lurus (Straight line method), Metode saldo menurun ganda (Double declining Method), Metode jumlah angka tahun (Sum of years digit method), Metode jam jasa (Service hours method), Metode hasil produksi (Productive output method). Akan tetapi, tidak semua metode penyusutan dapat digunakan untuk menghitung biaya penyusutan aset tetap. Metode penghitungan penyusutan aset tetap yang diperbolehkan menurut PSAK No. 16 Revisi 2011 (IAI, 2011) dan perpajakan itu berbeda. Berdasarkan Standar Akuntansi yang boleh diterapkan adalah Metode garis lurus (Straight line method), Metode saldo menurun (declining Method), Metode jumlah angka tahun (Sum of years digit method). Akan tetapi, menurut aturan Perpajakan Undang-undang Perpajakan No. 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 11 metode perhitungan penyusutan hanya Metode garis lurus (Straight line method), Metode saldo menurun (Declining balance Method).

3 Manfaat dan fungsi dari penggunan metode penyusutan menurut Standar Akuntansi dan Perpajakan juga berbeda. Metode penyusutan menurut Standar Akuntansi berguna untuk menilai atau mengukur kinerja perusahaan yang dilaporkan dalam laporan Laba/Rugi perusahaan tersebut. Sedangkan, kegunaan dari metode penghitungan penyusutan aset tetap menurut pajak ditujukan hanya untuk kepentingan dari perpajakan. selain itu, perbedaan dalam penghitungan penyusutan aktiva tetap tidak hanya terjadi dalam metodenya saja melainkan perbedaan dalam pengakuan beban penyusutan aset tetap juga berbeda menurut Standar Akuntansi dan Peraturan Perpajakan. Bagi perusahaan, pajak merupakan suatu unsur yang penting dalam operasional perusahaan. Terlebih lagi perusahaan yang berskala nasional maupun intenasional, hampir semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tidak terlepas dari masalah perpajakan. Perubahan atau revisi undang-undang pajak yang dilakukan oleh pemerintah dimaksudkan untuk menyempurnakan sistem perpajakan yang sudah ada, adapun undang-undang perpajakan yang baru tersebut mulai berlaku tahun Wajib pajak yang diperlakukan sebagai subyek dalam system pemungutan pajak khususnya pada bidang pajak penghasilan (PPh) disebabkan wajib pajak diberikan kepercayaan penuh oleh negara (direktorat jendral pajak) untuk menghitung, memperhitungkan, menbayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang sesuai dengan Self Assetment. Self Assetment adalah keputusan wajib pajak dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia yang berlaku tersebut. Penelitian ini merupakan pengulangan penelitian yang dilakukan penelitian terdahulu yaitu penelitian oleh Azizah et.al, (2014) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. Dan penelitian oleh Rida (2008) dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat selisih antara laba bersih menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan laba bersih menurut perpajakan. hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan metode dalam penghitungan penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dengan perpajakan hasil selisih tersebut dibedakan sebagai beda waktu (timing difference). Penelitian lain yang mendukung dalam penelitian ini antara lain dilakukan oleh Mardjani et.al, (2015) dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perhitungan menurut Standar akuntansi keuangan maupun perpajakan disebabkan penggunaan metode penyusutan dan ketentuan pajak yang berlaku. Dimana beban penyusutan menurut standar akuntansi keuangan menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan beban penyusutan menurut peraturan perpajakan. serta penelitian yang dilakukan oleh Verginia dan lydiah (2014) dengan Hasil penelitian adalah penerapan metode garis lurus pada bangunan, mesin, inventaris kantor dan inventaris proyek telah tepat. Namun untuk alat berat, kendaraan kantor dan kendaraan proyek adalah tidak tepat dan sebaiknya diubah dengan menggunakan metode saldo menurun berganda. Kemudian metode penyusutan yang digunakan

4 berdampak terhadap laba perusahaan. Sehingga dapat diketahui laba yang dilaporkan pada PT. Artha Kindo Perkasa Palembang dengan menggunakan metode garis lurus lebih tinggi dibandingkan dengan metode saldo menurun berganda. Dari hasil pemikiran Latar Belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan menurut Standar Akuntansi serta Perpajakan dan penyebab dari adanya perbedaan tersebut. Dalam hal ini peneliti mengangkat judul skripsi yang berjudul Analisis Perbedaan Laba Perusahaan dengan Menggunakan Metode Penyusutan Aset Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-undang Perpajakan (Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka a. Laba Perusahaan Menurut Dunia (2010:252), Perbedaan antara laba menurut akuntansi dan pajak ada dua, yakni sebagai berikut: 1. Perbedaan Permanen (permanent diffrences) Perbedaan permanen adalah perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan konsep atau cara pengukuran dari pendapatan (Revenue) dan beban (Expenses). Sebagai contoh adalah sumbangan yang diberikan oleh perusahaan. Bagi perusahaan sumbangan ini merupakan beban (Expenses) sedangkan dari segi konsep pajak sumbangan bukan beban. 2. Perbedaan Temporer Perbedaan temporer adalah perbedaan-perbedaan anatara laba akuntansi dan laba kena pajak yang disebabkan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Contoh perbedaan temporer yaitu penyusutan, dalam akuntansi komersial pembebanan biaya penyusutan dilakukan berdasarkan umur ekonomis suatu aset, tetapi dalam akuntansi perpajakan, pembebanan biaya penyusutan dilakukan berdasarkan golongan kelompok. b. Aset Tetap Aset tetap merupakan suatu harta yang dimiliki perusahaan yang diperoleh melalui pembelian aset tetap baik secara kredit ataupun tunai, ditukar dengan

5 sekuritas perusahaan, sumbangan dari entitas dan melalui pertukaran aset tetap sejenis. Aset tetap biasanya dibeli untuk kegiatan operasional perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan. Selain itu, aset tetap ini juga tidak digunakan untuk kegiatan investasi. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan biasanya memiliki mas manfaat yang lebih dari satu tahun periode akuntansi. Hal ini yang menyebabkan aset tetap ini akan berkurang masa manfaatnya. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 16 Revisi 2011(IAI, 2011) Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Dunia (2010:177), Aset tetap ( Plant assets atau Fixed assetts atau Property Plant and Equipment) adalah aset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material. Jadi dari pengertian aset tetap diatas maka yang dimaksud dengan aset tetap adalah sebagai berikut : 1. Termasuk aset tetap berwujud 2. Memiliki masa manfaat yang lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi 3. Digunakan untuk kegiatan operasional untuk menghasilkan barang dan jasa bagi perusahaan. c. Penyusutan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.16) Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Entitas mengalokasikan jumlah pengakuan awal aset pada bagian aset tetap yang signifikan dan menyusutkan secara terpisah setiap bagian tersebut. Misalnya, adalah tepat untuk menyusutkan secara terpisah antara badan pesawat dan mesin pada pesawat terbang, baik yang dimiliki sendiri maupun yang berasal dari sewa pembiayaan. Menurut Dunia (2010), Aset tetap perusahaan biasanya terdiri dari dua sifat yaitu (1) Tanah, yang mempunyai umur atau jangka waktu pemakaian yang tidak terbatas dalam memberikan jasa, dan (2) aset tetap lainnya seperti gedung, peralatan, dan perbaikan tanah yang akan berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu, oleh karena itu, harga perolehan dari aset tetap ini harus dialokasikan atau dipindahkan menjadi beban (expense) secara sistematis

6 selama jangka waktu pemakaian atau umur manfaat yang diharapkan dari aset tetap yang bersangkutan. Proses pengalokasian atau memindahkan harga perolehan dari aset tetap ke akun beban (expense) selama jangka waktu pemakaian dari aset tetap disebut penyusutan (depreciation). Penyusutan dihitung dan dicatat paling kurang setahun sekali pada akhir tahun. Tetapi, jika laporan keuangan disusun secara bulanan, perhitungan dan pencatatan penyusutan juga dilakukan secara bulanan, sehingga laporan keuangan dapat menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha secara wajar. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan adalah mendebit akun beban penyusutan (Depreciation Expense) dan mengkredit akun akumulasi penyusutan (Accumulatedd Depreciation). Akun beban penyusutan merupakan akun sementara yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi sedangkan Akun Akumulasi Penyusutan adalah akun permanen dan merupakan akun kontra terhadap aset tetap yang bersangkutan. Jumlah penyusutan dihimpun dalam akun ini, sebagai pengurangan dari harga perolehan aset tetap, dengan demikian informasi harga perolehan dapat disajikan seperti adanya. Selisih antara harga perolehan aset tetap dengan akumulasi penyusutan disebut nilai buku (book value) dari aset tersebut. sedangkan harga pasar taksiran dari aset tetap pada masa akhir masa manfaatnya disebut dengan nilai sisa (residual value). d. Penyusutan Menurut Undang-Undang Perpajakan (UU No. 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 11) Penyusutan menurut Undang-undang tentang Pajak Penghasilan Pasal 11 ayat (1) dan (2) pengertian penyusutan sebagai berikut : Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dengan cara mengalokasikan pengeluaran tersebut selama masa manfaat harta berwujud melalui penyusutan. Metode penyusutan yang dibolehkan berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 11 dilakukan: 1. Dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut (metode garis lurus atau straight-line method); atau 2. Dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun atau declining balance method). Berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang pajak penghasilan pasal 11 mengenai Masa Manfaat Aset tetap dan tarif penyusutan yang berlaku untuk menghitung beban penyusutan dengan menggunakan metode penyusutan aset tetap berdasarkan perpajakan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line

7 method) dan metode saldo menurun (declining balance method) adalah sebagai berikut: e. Perbedaan Metode Penyusutan Menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Perpajakan Menurut Azizah et.al, (2014), Penyusutan untuk kepentingan perpajakan secara substansial berbeda dengan penyusutan kepentingan akuntansi. Metode penyusutan menurut akuntansi didesain untuk mempersandingkan antara pengeluaran investasi modal dengan penghasilan sesuai prosedur investasi. Periode penyusutan atau masa manfaat yang digunakan untuk kepentingan perpajakan didasarkan kepada ketentuan perundang-undangan perpajakan dan sama sekali tidak terkait dengan masa manfaat aset tetap yang bersangkutan atau dengan perkataan lain tidak ada usaha untuk memperbandingkan antara penghasilan dan pengeluaran. Adanya pengelompokkan harta berwujud berdasarkan masa manfaat dan sekaligus penetapan presentase tarif penyusutan yang telah diatur dalam Pasal 11 Undang-undang Pajak Penghasilan mengakibatkan adanya perbedaan yang dikenal dengan beda bwaktu (time diffrence). Untuk aset yang disusutkan harus dikelompokkkan terlebih dahulu sesuai masa manfaat. Akuntansi komersial mengatur estimasi masa manfaat suatu aset yang dapat disusutkan dengan dasar pertimbangan yang biasanya didasarkan pada pengalaman dengan jenis aset tetap yang serupa. f. Pengaruh Penggunaan Metode Penyusutan Terhadap Besarnya Laba Menurut Azizah et.al, (2014), Jumlah dari biaya penyusutan aset tetap sangat berpengaruh pada metode penyusutan yang diterapkan di dalam perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional di laporan laba rugi sehingga besarnya nilai penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Naik turunnya laba perusahaan di setiap peride bergantung dari pemilihan metode penyusutan. Faktor yang mempengaruhi penyusutan aset tetap ialah metode penyusutan aset tetap yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung beban penyusutan aset tetap yang ada pada perusahaan, metode tersebut dapat mempengaruhi besarnya laba perusahaan setiap periode. Adanya perbedaan dasar penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dan perpajakan mengakibatkan jumlah biaya penyusutan yang berbeda, sehingga hal tersebut berdampak pada berbedanya laba perusahaan menggunakan metode penyusutan menurut akuntansi dengan laba perusahaan menggunakan metode penyusutan menurut perpajakan.

8 g. Pengembangan hipotesis Adapun pengembangan hipotesis yang terkait dalam penelitian ini adalah Perbedaan Laba Perusahaan Dengan Menggunakan Metode penyusutan Aset tetap berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Perpajakan Faktor yang sangat memengaruhi penyusutan aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan untuk menghitung beban penyusutan aset tetap yang ada pada perusahaan. Metode penyusutan aset tetap tersebut dapat memengaruhi besarnya laba perusahaan setiap periodenya. Adanya perbedaan dasar penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dengan undang-undang perpajakan mengakibatkan jumlah biaya/beban penyusutan yang berbeda, sehingga hal tersebut berdampak pada berbedanya laba perusahaan menggunakan metode penyusutan aset tetap menurut perpajakan. Azizah et.al, (2014) dengan judul Analisis perbedaan laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan berdasarkan standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan (Studi Dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012) menghasilkan sebuah hasil penelitian yang menyatakan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan menggunakan metode penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rida (2008) dengan judul Analisis penerapan metode penyusutan aktiva tetap ditinjau dari sudut standar akuntansi keuangan dan perpajakan pada PT. Pesona remaja malang mendapatkan sebuah hasil penelitian yang menyatakan bahwa Terdapat selisih antara laba bersih menurut standar akuntansi keuangan dengan laba bersih menurut perpajakan. hal ini terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan metode dalam perhitungan penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dan perpajakan. Dari penjelasan dan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Azizah et.al, (2014) dan Rida (2008) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan yang menggunakan metode penyusutan aset tetap menurut standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. maka peneliti menyimpulkan hipotesa dari penelitian ini adalah H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara laba perusahaan yang menggunakan metode penyusutan aset tetap menurut standar akuntansi keuangan dengan undang-undang perpajakan. h. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara, maka kebenarannya masih harus dibuktikan. (Umar, 2001) Berdasarkan uraian teori dan hasil pengembangan hipotesis diatas bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan menggunakan metode penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dengan

9 undang-undang perpajakan. Maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan asset tetap berdasarkan standar akuntansi keuangan dengan undang-undang perpajakan. BAB III METODELOGI PENELITIAN a. Operasionalisasi Variabel Penelitian 1) Variabel terikat (dependent variable) Variabel bebas adalah variabel yang bergantung pada variabel lain. (Umar, 2001) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Laba Perusahaan yang berasal dari Laba bersih sebelum pajak (Laba bersih sebelum pajak, yaitu penambahan atau pengurangan laba usaha dengan pendapatan dari beban di luar usaha) pada laporan Laba/Rugi perusahaan setiap tahun. Dalam hal ini laba yang digunakan adalah laba bersih sebelum pajak pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian. 2). Variabel bebas (Independent variable) Variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini beserta pengukurannya : 1. Metode penyusutan berdasarkan standar akuntansi keuangan merupakan beban penyusutan yang menerapkan metode penyusutan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Dalam hal ini cara yang digunakan untuk mengukurnya dapat menggunakan metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (decliningg balance method), metode jumlah unit (sum of the unit method). 2. Metode penyusutan berdasarkan undang undang perpajakan merupakan beban penyusutan yang menerapkan metode penyusutan sesuai dengan aturan perpajakan. Dalam hal ini metode garis lurus (straight line method) dan metode saldo menurun (declining balance method) saja. Akan tetapi tarif penyusutan dalam aturan perpajakan harus menjadi acuan dalam mengukur jumlah beban penyusutannya. 3). Variabel Antara (Intervening variable) Menurut Umar (2001), variabel antara adalah variabel yang memengaruhi variabel bebas dan variabel terikat secara teoritis, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening merupakan variabel antara pada variabel bebas dan variabel terikat sehingga variabel bebas tidak langsung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Adapun variabel antara yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyusutan. Yang diperoleh dari

10 penggunaan metode penyusutan aset tetap menurut standar akuntansi keuangan dan perpajakan Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015 yang berjumlah 37 perusahaan Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015 yang berjumlah 37 perusahaan b. Metode Analisis Analisis Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan profil data penelitian dan mengidentifikasi variabel-variabel pada setiap hipotesis. Statistik deskriptif yang digunakan antara lain rata-rata (mean), maksimum, minimum, dan standar deviasi. Uji Asumsi Klasik 1). Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki data yang berdistribusi data normal (Ghozali, 2013). Pengujian Hipotesis Uji Peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) Uji peringkat bertanda wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) merupakan uji statistika non parametrik. Uji peringkat bertanda wilcoxon (Wilcoxon signed rank test) digunakan untuk membandingkan dua sampel berpasangan dengan skala interval tapi tidak berdistribusi normal. Uji peringkat bertanda wilcoxon merupakan alternatif dari uji-t dua sampel berpasangan (paired sample t-test). Wilcoxon signed ranks test digunakan karena sampel yang digunakan lebih dari 30 sampel. Uji Wilcoxon signed ranks test ini berbeda dengan uji Mann Whitney. Uji Mann Whitney atau uji dua sampel yang tidak berpasangan merupakan salah satu bagian dari uji statistika nonparametik. Uji Mann Whitney menjadi alternatif ketika data tidak berdistribusi normal didalam uji Independent sampel t test. Oleh karena sampel yang digunakan merupakan sampel yang berpasangan maka uji Mann Whitney tidak dapat digunakan..

11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskriptif Unit Analisis/Observasi Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics beban penyusutan(sak) milyaran rupiah beban penyusutan(pajak) milyaran rupiah laba perusahaan(sak) milyaran rupiah laba perusahaan(pajak) milyaran rupiah Valid N (listwise) 31 Sumber : output spss 21 N Minimu m Maximum Sum Mean Std. Deviation b. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1). Uji Normalitas

12 Tabel 4.3 Hasil Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test laba perusahaan sak(milyaran rupiah) laba perusahaan pajak(milyar an rupiah) N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : output spss 21 Dari hasil uji statistik di atas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah dan dengan signifikansinya < 0.05 dan <0.05 maka H0 ditolak, yang berarti data residual berdistribusi tidak normal. 2) Uji Hipotesis Tabel 4.4 Hasil Uji Wilcoxon Signed Rank test Test Statistics a laba perusahaan pajak(milyaran rupiah) - laba perusahaan sak(milyaran rupiah) Z b Asymp. Sig. (2-tailed).000 a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks. Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa nilai Zhitung adalah sebesar lebih besar dari ttabel yaitu 1.96 atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 sehingga H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan yang

13 menggunakan metode penyusutan berdasarkan standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan. C. Pembahasan dan Interprestasi Dari hasil pengujian ditemukan bahwa pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015, menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan yang menggunakan metode penyusustan berdasarkan standar akuntansi keuangan dengan perpajakan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian dimana nilai Zhitung adalah sebesar lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,96 atau nilai probabilitas(0.000) lebih kecil dari 0.05 sehingga H0 ditolak. Jadi berdasarkan hasil uji perbandingan laba perusahaan menggunakan metode penyusutan menurut standar akuntansi keuangan dan undang-undang perpajakan terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan menggunakan standar akuntansi keuangan dengan laba perusahaan menggunakan Undang-undang perpajakan. Perbedaan tersebut disebabkan di dalam akuntansi tidak ada pengelompokkan harta berwujud, selain itu dalam penentuan umur ekonomisnya berdasarkan kebijakan perusahaan dengan dasar pertimbangan yang biasanya didasarkan pada pengalaman dengan jenis asset tetap. Serta dalam penentuan tarifnya berdasarkan rumus sesuai standar akuntansi keuangan. Sedangkan dalam ketentuan perpajakan terdapat pengelompokkan asset tetap beserta tarif dan umur ekonomis asset tetap berdasarkan pada Pasal 11 Undangundang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Selain itu, terdapat Peraturan Menteri Keuangan No.96/KMK/.03/2009 yang mengatur tentang jenis-jenis harta yang termasuk dalam kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk memberikan keseragaman dalam pengelompokkan harta berwujud. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Azizah et.al, (2014), menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada laba perusahaan y6ang menggunakan metode penyusutan asset tetap berdasarkan standar akuntansi keuangan dengan laba perusahaan yang menggunakan metode penyusutan berdasarkan undang-undang perpajakan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitiaan pada bab sebelumnya, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara laba perusahaan dengan menggunakan metode penyusutan aset tetap berdasarkan Standar Akuntansi

14 Keuangan dengan Undang-undang Perpajakan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1) Dengan adanya perbedaan pengakuan biaya penyusutan tersebut, sebaiknya perusahaan mengelompokkan asset tetapnya sesuai dengan Permenkeu Nomor.96/PMK.03/2009, agar lebih mudah untuk menghitung beban penyusutan. 2) Penelitian berikutnya dapat menambah variabel independen lain dalam penelitian, periode pengamatan hendaknya lebih diperpanjang dan jumlah sampel lebih diperbanyak sehingga kemungkinan diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Anggadini, et. al, Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu Azizah, Tharra, et.al, Analisis Perbedaan laba Perusahaan dengan Menggunakan Metode Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-undang Perpajakan. Jurnal ISSN. no Dunia, Firdaus A, Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dykman, Thomas R, Intermediate Accounting. Jakarta: Erlangga Floyd, Beams A,et. al, Advance Accounting. New Jersey: Prentice Hall Hanafi, Mahmud M, Manajemen. Yogyakarta: Pustaka pelajar Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Kieso, Donald E, et. al, Accounting Intermediate,edisi 21. Jakarta: Erlangga Mardjani, Ajeng C, Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Perpajakan dan Pengaruhnya Terhadap

15 Laporan Keuangan PT. Hutama Karya Manado. Jurnal EMBA. Volume 3, no.1. 1 Maret 2015 Nafrin, Muhammad, Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat Rida, Mei Dwi A, Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Ditinjau dari Sudut Standar Akuntansi Keuangan dan Perpajakan pada PT. Pesona Remaja Malang. Jurnal skripsi Fakultas Ekonomi Rohadi, Ludhi N, Analisis Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Perpajakan serta Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PDAM Kabupaten Dati II Nganjuk. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi Skousen, Fred K, et.al, Intermediate Accounting. Jakarta: Salemba Empat Sunyoto, Danang, Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS Syafriadi,Muhammad,2000. Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Dimasa Mendatang. Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi Utomo, Dwiarso & Yulita Setiawan, Perpajakan Aplikasi dan Terapannya. Semarang: CV. Andi Offset Uyanto, Stainslaus S, Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu Umar, Hussein, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Verginia, Sintia & Rika Lidyah, Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap dan Dampaknya terhadap Laba Perusahaan pada PT. Artha Kindo Perkasa Palembang. Jurnal kripsi Fakultas Ekonomi STIE MDP Warren, Carl S, et.al, Accounting, Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai aset tetap untuk mendukung kegiatan usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian yang dimaksud dengan Analisis Statistik Deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi

Lebih terperinci

Oleh: TRI BAGUS BUDI SANTOSO

Oleh: TRI BAGUS BUDI SANTOSO ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN ASET TETAP MENURUT STANDART AKUNTANSI KEUANGAN DAN UNDANG UNDANG PERPAJAKAN SERTA PENGARUH DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK PADA PT. PENGADAIAN ( PERSERO ) UNIT WATES KEDIRI.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Chang, William. (2014). Metodologi penulisan ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA. Chang, William. (2014). Metodologi penulisan ilmiah. Jakarta: Penerbit Erlangga. 49 DAFTAR PUSTAKA Butar Butar, Etha Yuny Agustina. (2014). Penerapan PP No.46 Tahun 2013 pada UMKM (Studi kasus pada CV. Lestari Malang). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. Chang, William. (2014).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan lepas dari penggunaan aktiva tetap walaupun proporsi penggunaan aktiva tetap ini berbeda antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan termotivasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

Analisis Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) PT. Astra International Tbk. Pada Investment Property Terhadap Laba

Analisis Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) PT. Astra International Tbk. Pada Investment Property Terhadap Laba Analisis Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) PT. Astra International Tbk. Pada Investment Property Terhadap Laba Nama : Rina Wahyuni NPM : 25210973 Jurusan Pembimbing : Akuntansi

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Variabel Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengauh revaluasi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. ARTHA KINDO PERKASA PALEMBANG Sintia Verginia (sintia.verginia@yahoo.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang dipakai dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM. JUDUL SKRIPSI : PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI DAN ARUS KAS INVESTASI TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BEI PERIODE 2010-2015 Nama Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA KELAS : NURYANA : 3EB09 NPM : 25210226 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI 2013 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI Disusun oleh: Nama : Lugas Setyo Aji NPM : 24212257 Jurusan : Akuntansi / S1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib

BAB IV PEMBAHASAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 (lima belas) Wajib Pajak Badan UMKM yang memiliki peredaran bruto (omzet) di bawah Rp. 4,8 Milyar dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap akhir tahun perusahaan akan membuat laporan keuangan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak khususnya para pemakai laporan keuangan yang berguna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Gambaran tersebut dapat

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan 1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Penyajian data didasarkan atas hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (straight line method),

BAB 1 PENDAHULUAN. metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (straight line method), 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap yang berwujud maupun yang tidak berwujud karena aset merupakan sarana bagi perusahaan didalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain

BAB ASET TETAP. relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. Nama lain BAB ASET TETAP Pengertian dan karakteristik Aset Tetap Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan pada umumnya menjalankan kegiatan operasionalnya selain bertujuan mencari laba juga mempertahankan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPS (Earning Per Share), DPS (Deviden Per Share), dan DPR (Deviden Payout Ratio).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam dan Anis Chariri Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lestari, Budi. 2011. Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Perbedaan Laba Perusahaan dengan Menggunakan Metode Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Undang-Undang Perpajakan (Studi Dilakukan Pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61

Lebih terperinci

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Automotive And Components Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011 NURUL IKHSAN 090462201257 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif yang dapat dilihat dakam tabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian.

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. diukur dengan handal dan merepresentasikan hasil dari penelitian. BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Sampel Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling atau teknik dalam menentukan sampel berdasarkan kriteria yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung

LAMPIRAN. Pengukuran Tekanan Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Tekanan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Pengukuran Darah Lansia Pada Pelatihan Senam Lansia Menurunkan Darah Lansia Di Banjar Tuka Dalung LAMPIRAN Peserta Senam Lansia Di Banjar Tuka Desa Dalung MASTER TABEL Darah Lansia Di Banjar Tuka

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA SYIFA SEPRIANI 27212271 AKUNTANSI PEMBIMBING : Dr.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variable independen, yaitu nilai buku ekuitas, laba akuntansi dan opini audit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

73 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian dilakukan melalui pengujian faktor faktor yang dapat mendorong tindakan perataan laba, yaitu struktur modal, kebijakan dividen, profitabilitas dan size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Penyusutan Aset Tetap terhadap Laba pada PT. Bank Sulselbar

Pengaruh Biaya Penyusutan Aset Tetap terhadap Laba pada PT. Bank Sulselbar Jurnal Office, Vol. 3 No. 1, 2017 Pengaruh Biaya Penyusutan Aset Tetap terhadap Laba pada PT. Bank Sulselbar Ali Wairooy Politeknik Informatika Nasional Makassar Email: wairooy@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba, akrual, dan arus kas dalam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berganda untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba, akrual, dan arus kas dalam BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi berganda untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional tersebut agar dapat berjalan secara maksimal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Aktiva Menurut Mardiasmo (2009:158) Aktiva merupakan (harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci