Pertemuan X & XI Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Timur
|
|
- Iwan Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pertemuan X & XI Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Timur Universitas Gadjah Mada 1
2 X dan XI. Contoh Kasus Candi Periode Jawa Timur Candi Kidal Candi Kidal terletak di desa Rejokidul, Kecamatan Tumpang, kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur, tidak jauh di sebelah timur jalan antara Tajiman dan Tumpang. Dalam sejarahnya candi ini dianggap sebagai pendharmaan raja Anusapati, yaitu raja kedua dari masa kerajaan Singosari yang meninggal tahun 1248 Masehi. Soekmono berpendapat Candi Kidal adalah yang rnengawal perkembangan seni bangunan candi rnenjadi candi Jawa Timur: Penampilannya yang kokoh dan perkasa kiranya merupakan unsur-unsur klasik tua, sedangkan kerampingannya menandai berawalnya unsur klasik muda. Relief yang tampak dari Candi Kidal adalah cerita Garudeya. Cerita ini mengisahkan perjuangan garuda dalam usahanya membebaskan ibunya (winata) dari perbudakan. Cerita tersebut dimuat dalam parwa pertama dari Mahabarata Adiparwa). Sisis tmur melukiskan garuda membawa guci yang berisi air anerta (kamandalu). Sisi selatan melukaskan garuda dengan tiga ekor naga. Candi Singosari Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan masa pendirian candi Singosari. Brandes menyebutkan masa pendirian candi Singosari lebih muda dari candi jago. Tepatnya berdasarkan seni hiasnya candi ini masuk dalam gaga seni Singosari. Adapun Bernet kempers memerkirakan pembangunan candi Singosari pada tahun 1300 masehi. Menurut Poerbatjaraka, candi Singosari merupakan pendharmaan raja Kertanehgara, namun adanya beberapa candi di kompleks candi Singosari sehingga sulit menunjukkan lokasi pendharmaan yang dimaksud. Yang menarik dari candi Singosari adalah bangunan candi ini berdiri di atas sebuah batur yang cukup tinggi. Di atas batur inilah candi berdiri, dan bilik candi berada pada bagian kaki candi. Masing-masing sisis terdapat penampil, dan penampil memiliki atap tersendiri yang terpisah dengan badan candi. Atap pada penampil kaki candi memberi kesan seolaholah mengelilingi atap pusat yang lebih tinggi. Yang menarik lainnya dari bangunan ini adalah adanya saluran pada lantainya, dialirkan ke luar pada sisi utara, seolaholah candi itu sendiri sebagai lingga yang terdiri di atas yoni. Di dalam ruangan pusat candi terdapat pada sebuah yoni. Adapun di relung-relung candi terdapat arca Durga, ganesha yang pada tahun 1804 dipindahkan dari rerunuhannya dan tahun 1819 dibawa ke negeri Belanda. Berdasarkan identifikasi arca tersebut, candi Singosari berlatar belakang agama Siwa. Namun demikian Stuterheim berpendapat bahw candi Singosari berlatar belakang, agama Buddha berdasarkan keyakinannya adanya arca pantheon Buddha pada relung tubuh candi. Pendapat ini masih diragukan mengingat arcaarca tersebut belum ditemukan. Universitas Gadjah Mada 2
3 Candi Sumberawan Lokasi candi sumberawan relatif dekat dengan candi Singosari, yang marik dari banguna ini adalah bentuk stupa dengan ukurab tinggi bangunan kurang lebih 5 meter. Bernet kempers (1959) menduga bahwa tempat ini dahulu bernama kasurangganan, sebuah nama yang diambil dari Negarakertagana. Nama tersebut adalah tempat yang dipilih Hayam Wuruk untuk beristirahat dalam perjalanannya mengelilingi Jawa Timur. Masa pendirian bangunan ini ada yang memperkirakan anatra abad XI-XV Masehi berdasarkan angkaangka tahun yang tertulis pada batur dan pada dagoba. Namun demikian ada pula yang berpendapat ditinjau dari sudur langgamnya dan tanpa hiasan diperkrakan bangunan ini didirikan kira kira abad XIV-XV Masehi. Bentuk bangunan terdiri dari batur stupa yang terdiri dari batur empat persegi dan kaki yang juga persegi. Di atas bangunan ini terdapat stupa yang terdiri dari sebuah lapik bujur sangkar. Kaki segi delapan dengan bantalan padma dan tubuh yang lebih menyerupai sebuah genta. Biasanya di atas stupa terdapat catra, namun di candi Sumerawan Benda tersebut tidak ditemukan, dan diperkirakan sudah hilang. Tidak ada hiasan pada banguinansuci ini. Di samping itu juga tidak ada tanda yang menunjukkan adanya tangga naik pada ke empat sisis bangunannya. Fungsi bangunan candi Sumberawan masih merupakan perdebatan, apakah tempat pendhermaan, apakah juga tersimpan benda-benda relik dari tokoh agama Buddha ataukah sekedar tempat pemujaan. Ada pula yan mengkaitkan dengan lingkungannya yan tenang dekat dengan sebuah telaga maka tempat ini dipandang sebagai sebuah punden. Candi. Jawi Candi jawi berada di Prigen-malang di kaki Gunung Welirang. Menurut Nrgarakertagama candi Jawi disebut Jajawa ataujawa-jawa, dan di dalam pupuh 56;1 disebutkan candi ini didirikan oleh raja Kertagama. Berdasarkan keterangan tersebut disimpulkan bahwa Candi Jawi didirikan pada akhir periode kerejaan Singosari. Selain itu disebutkan pula di dalam Negarakertagama (pupuh 57;40 bahwa Candi Jawi pernah disambar petir pada tahun 1253 Caka. Peristiwa itu menyebabkan runtuhnya bagian atap candi. Pada saat dilakukan penelitian tahun 1938 ditemukan batu candi yang berangka tahun 154 Caka. Angka tersebut diyakini sebagai peringatan dibangunnya kembali candi Jawai, ditandai dengan jenis batu yang berlainan antara kaki candi dan atap candi dari batu hitam (andesit). Ada perbedaan bahan tersebut dikaitkan dengan perbedaan masa pembangunan. Pada tahun mulai dilakukan pemugaran. Basil rekonstruksi dan sususnan percobaab hampr berhasil menunjukkan perkiraan bentuk bangunan candi, Universitas Gadjah Mada 3
4 namun tampaknya tidak mudah mengingat ada satu lapis batu yang hilang sehingga sulit memperkirakan bentuk yang sebenarnya dari bangunan tersebut. Adanya indikasi bekasbekas bangunan di halaman candi, diperkirakan ada bangunan lain selain bangunan utama. Secara keseluruhan bangunan candi tinggi dan ramping. Stuterheim berpendapat bentuk bagian bangunan candi seperti yang terdapat pada salah satu bangunan yang ada di relief pada kaki candi. Krom betpendapat bahwa atap candi Jawi bertingkat. Di bagian kaki candi terdapat relief cerita, namun sampai sekarang suli mengindentidfikasi. cerita tersebut. Di samping itu kondisi reliefnya yang sudah mulai our karena cara pemahatannya yang tipis sehingga menambah kesulitan dalam menafsirkan cerita tersebut. Pada tubuh candi terdapat relung-relung dengan hiasan kala pada ambang atasnya. Atap candi terdiri dari tiga tingkatan, pucaknya berbentuk dagoba. Prapanca menerngkan bahwa candi jawi memunyai dua sifat keagamaan yaitu bagian bahwa bersifat Siwa sedangkan bagian atasnya bersifat Buddha. Percampuran dua agama antara Siwa dan Buddha pada abad XII-XV relatif menonjol dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, lebih-lebih pada masa pemerintahan Kertagama. Dalam prasasti Gajah Mada 1351 Masehi disebutkan adanya gelar Kertagama yaitu Bhatara sang Lumah ri Ciwabuddha. Dua sifat keagamaan pada bangunan candi ini ditandai oleh adanya arca pantheon Siva dan Buddha. Arca-arca yan ditemukan di candi Jawi yang berasal dari panteon Hindu adalah nandiswara, Durga, Brahma, Ganesa, Nandi. Arca dari panteon agama Buddha yaitu Aksobya, namun sampai sekarang belum ditemukan. Candi Jago Candi jago berada di Desa jago di dekat Tumpangmalang (Jawa Timur). Berdasarkan Negarakertagama candi jago berhubungan dengan raja Wisnuwardhana dan diresmikan sekitar tahun 1268 Masehi. Namun ada yang berpendapat bahwa jago yang sekarang adalah merupakan basil pembangunan kembali yang dilakukan tahun 1343 Masehi oleh Adityawarman. Soekmono (1994) dalam tulisannya menyebutkan bahwa raja Adityawarman tahun 1343 Masehi mempersembahkan kepada raja Majapahit sebuah patung Manjusri untuk ditempatkan di Jinalaya (diinterpretasikan sebagai candi jago di Pulau Jawa dan sekaligus menuruh mendirikan bangunan suci di Jinalaya. Kesimpulan lebih lanjut ialah bahwa candi jago yang ada sekarang adalah basil permbakan atau pembangunan barn dari candi tempat pendharmaan raja Wisnuwardhana. Silang pendapat seperti itu sering terjadi mengingat adanya kebiasaan dari raja-raja pada waktu itu yang sering melakukan pembaharuan terhadap candi-candi yang didirikan oleh raja-raja sebelumnya. Berdasarkan data tersebut yang sering menimbulkan perbedaan pendapat mengenai masa pendirian suatu bangunan candi. Universitas Gadjah Mada 4
5 Di dalam Negarakertagarna disebutkan bahwa winsuwardhana wafat tahun 1268 masehi, yang kemudian didharmakan di dua tempat yaitu di waleri sebagai Siwa dan di Jajagu sebagai Buddha. Jajagu adalah nama tempat yang tidak lain adalah candi jago, sedangkan waleri diperkirakan suatu bangunan candi. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa raja Wisnuwardhana menganut agama Siva dan Buddha. Denah bangunan candi empat persegi panjang. Bentuk bangunan candi jago memiliki keistimewaan yaitu didirikan di atas batur yang terdiri dari tiga teras yang makin ke atas semakin kecil sehingga memungkinkan adanya selasar untuk mengelilingi candi. Teras yang tertinggi letaknya bergeser agak ke belakang dan tempat ini merupakan tempaat yang paling penting. Sususnan bangunan yangberteras tersebut mengingatkan pada bentuk punden berundak pada masa prsejarah. Pada masa klasik khususnyaklasik muda (abad XII-XV) sususnan bentuk berteras tidak hanya pada bangunannya saja tetepai juga pada susunan halamannya. Candi jago merupakan contoh bentuk bangunan yang berteras. Namun demikian kesamaan bentuk bangunan atau benuk halaman yang berundaj antara masa Prasejarah dan Klasik yang ddikaitkan dengan kesamaan fungsi masih memerlukan data yang lebih lengkap. Saat ini masih ampak dari bangunan candi jago adalah bagian kaki candi dan sebagian dari badan candi. Adapun atap candi sukit diketahui bentuknya karena tidak ada komponen batu yang berkaitan dengan atap candi. Berdasarkan data ini diperkirakan ataaaaap candi jago seperti halnya Candi Panataran yaitu beratap Meru. Relief di Candi Jago seperti halnya relief candicandi masa klasik muda lainnya yaitu digambarkan secara simbolis dalam bentuk wayang kulit. Seperti disebutkan dalam sumber tertulis adanya dua sifat agama di candi jago, maka di dalam penggambaranya relief juga dapat dibedakan : 1. Relief yang menunjukkan sifat Buddhis : a. relief cerita tantri (pancatantra) b. relief cerita Kunjakarna 2. Relief cerita yang ersifat Hinduistis: a. relief ceita partayajna dan Arjunawiwaha b. relief cerita tentang Kresna Di candi jago terdapat sejumlah arca yang berlatar belakang agama Buddha. Dari bukti arkeologis, dierkirakan adanya lima arcadalam bilik candi, yaitu tokoh amogapaca, sudhanakumara, Cyamantara, hayagriya dan Brekuti. Amogapasca digambarkan bertangan delapan, dua tangannya dalam sikap waramudera dan abhayamudra, tangan yang lain memegang aksamala, paca, pustaka, trinanda, padma, dan kamandalu. Dalam penggambarannya tokoh ini dikelilingi oleh 13 dewa, Dhyani Buddha dan tara. Arca Sudhanakumara ditandai dengan atribut pustaka pada tangan dan arca ini sekarang Universitas Gadjah Mada 5
6 tersimpan di museum Pusat jakarta. Adapun arca Cyamantara sering disebut dengan Tara Hijau, sedangkan Bhrekuti biasanya digambarkan sebagai raksasa yang bertangan empat, dua diantaranya memegang akasmala dan kamandalu. Arca hayagriwa di dalam ikonografi biasanya digambarkan berkepala kuda. Candi Panataran Candi Panataran merupakan kompleks percandian periode Jawa Timur, yang cukup besar yang terdiri dari tiga bagian, depan-tengah- dan halaman yang paling sakral. Dilihat tata letak bangunan menunjukkan bahwa bangunan tersebut tidak dibangun dalam satu generasi. Di halaman depan terdapat enam bangunan yang saat ini tinggal fondasinya. Fondasi-fondasi tersebut atau pendapa tersebut sebagian menyisakan adanya umpakumpak bangunan. Untuk itu diperkirakan bangunan ini memiliki bangunan bertiang dari kayu. Di halaman kedua terdapat tujuh bangunan yang juga tinggal fondasinya saja. Untuk memasuki halaman ketiga terdapat pintu gerbang yang dijaga oleh Dwarapala. Bangunan candi Induk terdapat di halaman ketiga. Bangunan candi Induk juga diperkirakan ada bangunan dari kayu. Pada candi Induk ini terdapat relief cerita ramayana dan kresnayana, tetapi tidak selengkap pada Candi Prambanan. Di kompleks bangunan candi Panataran terdapat prasasti baik yang panjang maupun yang pendek. Angka thun yang tertua adalah 1119 Caka dan yang termuda 1337 caka. Dalam Prasasti 1119 Caka ini dikenal nama candi Palah. Rentang yang cukup panjang inilah yang memperkuat dugaan para ahli bahwa bangunanbangunan ini mengalami penambahan, dan kompleks ini berfungsi sebagai tempat ritual cukup lama. Universitas Gadjah Mada 6
BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN
BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN Para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pembagian gaya seni candi masa Majapahit maupun Jawa Timur antara lain adalah: Pitono Hardjowardojo (1981), Hariani Santiko
Lebih terperinciCiri-Ciri Candi Di Jawa Timur Bentuk bangunan ramping Atapnya merupakan perpaduan tingkatan Puncaknya berbentuk kubus Tidak ada makara dan pintu relung hanya ambang dan atasnya saja yang diberi kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan India. Salah satu pengaruh kebudayaan India ialah dalam aspek religi, yakni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bersemayam para dewa (Fontein, 1972: 14). Dalam kamus besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Candi adalah bangunan yang menggunakan batu sebagai bahan utamanya. Bangunan ini merupakan peninggalan masa kejayaan Hindu Budha di Indonesia. Candi dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Candi merupakan istilah untuk menyebut bangunan monumental yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Candi merupakan istilah untuk menyebut bangunan monumental yang berlatar belakang Hindu atau Buddha di Indonesia, khususnya di Jawa. Orangorang di Jawa Timur menyebut
Lebih terperinciPerkembangan Arsitektur 1
Perkembangan Arsitektur 1 Minggu ke 5 Warisan Klasik Indonesia By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST, MT Material Arsitektur Klasik Indonesia Dimulai dengan berdirinya bangunan candi yang terbuat dari batu maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masuk dan berkembangnya Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada sekitar abad IV sampai pada akhir abad XV M, telah meninggalkan begitu banyak peninggalan arkeologis.
Lebih terperinciBAB 3 KEPURBAKALAAN PADANG LAWAS: TINJAUAN GAYA SENI BANGUN, SENI ARCA DAN LATAR KEAAGAMAAN
BAB 3 KEPURBAKALAAN PADANG LAWAS: TINJAUAN GAYA SENI BANGUN, SENI ARCA DAN LATAR KEAAGAMAAN Tinjauan seni bangun (arsitektur) kepurbakalaan di Padang Lawas dilakukan terhadap biaro yang masih berdiri dan
Lebih terperinciCAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CAGAR BUDAYA Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Boyolali, 29 Maret 2017 1 April 2017 Daftar
Lebih terperinciANALISIS BATU BATA. A. Keletakan
ANALISIS BATU BATA Berdasarkan pada hasil penelitian ini dapat dipastikan bahwa di Situs Sitinggil terdapat struktur bangunan berciri masa prasejarah, yaitu punden berundak. Namun, berdasarkan pada hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama matakuliah Kode/SKS Status mata kuliah Deskripsi Singkat : ARKEOLOGI HINDU-BUDDHA : BDP 1107/ 2 SKS : Wajib : Pengenalan tinggalan arkeologi
Lebih terperinciPertemuan IX. Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Tengah. Universitas Gadjah Mada 1
Pertemuan IX Contoh Kasus candi-candi Periode Jawa Tengah Universitas Gadjah Mada 1 IX. Contoh kasus candi-candi Periode Jawa Tengah. a. Peninggalan candi Canggal, candi Dieng, Candi kalasan, situs Ratu
Lebih terperinciINTERAKSI KEBUDAYAAN
Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang strategis terletak di antara benua Asia dan Australia, sehingga menyebabkan berbagai suku bangsa telah memasuki kepulauan nusantara mulai dari
Lebih terperinciINTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM
INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Tinjauan Tema Berikut ini merupakan tinjauan dari tema yang akan diterapkan dalam desain perencanaan dan perancangan hotel dan konvensi. 3.1.1 Arsitektur Heritage Perencanaan
Lebih terperinciGb 3.9 Denah Candi Jiwa
Gb 3.9 Denah Candi Jiwa Jika dibandingkan dengan candi-candi periode Mataram Kuno, candi dengan denah berpintu empat merupakan candi yang istimewa, seperti halnya candi Siwa Prambanan yang bersifat Hindu,
Lebih terperinciSD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7
SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 1. Sejarah Sunda Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Foto tanggal 06 07 Agustus 2016 Pusat Data dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tempat wisata, meliputi wisata alam, budaya hingga sejarah ada di Indonesia. Lokasi Indonesia yang berada di daerah
Lebih terperinciARSITEKTUR DAN FUNGSI CANDI PARI DENGAN CANDI RIMBI PADA MASA MAJAPAHIT (ARCHITECTURE AND FUNCTION OF RIMBI WITH PARI TEMPLE IN THE MAJAPAHIT AGE)
ARSITEKTUR DAN FUNGSI CANDI PARI DENGAN CANDI RIMBI PADA MASA MAJAPAHIT (ARCHITECTURE AND FUNCTION OF RIMBI WITH PARI TEMPLE IN THE MAJAPAHIT AGE) Muhammad Hermanto (toher4n@yahoo.co.id) Minun Iswanto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penggambaran proses budaya masa lalu (Binford, 1972: 78-79). 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peninggalan hasil kebudayaan manusia di Indonesia sangat banyak tetapi yang dapat dijadikan sebagai data arkeologis sangat terbatas, salah satunya adalah relief yang
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Candi Cetho
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Candi Cetho 1. Lokasi Candi Cetho terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di desa Cetho kelurahan Gumeng kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 145 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN HIASAN GARUDEYA DI KABUPATEN SIDOARJO SEBAGAI BENDA CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tatanan Lanskap Situs Ratu Boko
36 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Tatanan Lanskap Situs Ratu Boko 5.1.1 Karakteristik Lanskap Alami Situs Ratu Boko diduga telah dihuni sejak tahun 700 Masehi sampai dengan 1400 Masehi. Secara administratif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Dengan demikian peninggalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Peninggalan benda-benda purbakala merupakan warisan budaya yang mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Dengan demikian peninggalan purbakala
Lebih terperinciAPLIKASI PETA TEMATIK UNTUK PARIWISATA (KASUS APLIKASI PETA LOKASI DAN. Absatrak
APLIKASI PETA TEMATIK UNTUK PARIWISATA (KASUS APLIKASI PETA LOKASI DAN WAKTU TEMPUH BAGI PELAKU JASA WISATA DI KOMPLEKS CANDI GEDONG SONGO KABUPATEN SEMARANG) Rahma Hayati Jurusan Geografi FIS UNNES Absatrak
Lebih terperinciSUKUH, CANDI DI LERENG GUNUNG LAWU
SUKUH, CANDI DI LERENG GUNUNG LAWU Di lereng Gunung Lawu di Desa Berjo Kabupaten Karanganyar, Jateng, terdapat sebuah candi yang memiliki struktur bangunan yang unik karena bentuknya mirip bangunan piramid
Lebih terperincipada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad
Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji
Lebih terperinciBAB 3 KAJIAN TIPOMORFOLOGI ARSITEKTUR PERCANDIAN BATUJAYA
BAB 3 KAJIAN TIPOMORFOLOGI ARSITEKTUR PERCANDIAN BATUJAYA 3.1. Tata letak Perletakan candi Batujaya menunjukkan adanya indikasi berkelompok-cluster dan berkomposisi secara solid void. Komposisi solid ditunjukkan
Lebih terperincidi JAW A TE N GAH S E LATAN
C AN D I C AN D I di JAW A TE N GAH S E LATAN CANDI MENDUT Letak : kec. Mungkid, kab. Magelang + 2 km dari Candi Borobudur Hubungan dengan Candi Borobudur Dari segi paleografis tulisan ada persamaan (tulisan-tulisan
Lebih terperinciJENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1
LAMPIRAN JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A Gua + Relief Relief bercerita tentang peristiwa sejarah manusia purba (bagamana mereka hidup, bagaimana mereka tinggal, dll) 5m x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat kaya akan peninggalan kebudayaan pada jaman Hindu Budha. Kebudayaan sendiri berasal dari bahasa sansekerta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah kebudayaan di Nusantara terus mengalami perkembangan dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah kebudayaan di Nusantara terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Seperti yang telah kita ketahui bahwa perkembangan kebudayaan tersebut secara kronologis
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 147 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN CANDI GUNUNG GANGSIR DI KABUPATEN PASURUAN SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT PROVINSI GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu maupun oleh kelompok masyarakat, sehingga melalui ritus kehidupan, kebudayaan dapat dialami
Lebih terperinciKONDISI CANDI BOROBUDUR SEBELUM PEMUGARAN II
233 KONDISI CANDI BOROBUDUR SEBELUM PEMUGARAN II Oleh : Tukidjan Wakil Kepala Sektor Tekno Arkeologi Proyek Pemugaran Candi Borobudur CCandi Borobudur merupakan warisan dunia PENDAHULUAN (World Heritage)
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penggunaan ragam hias sebagai simbol dapat menjadi landasan berpikir dalam mendesain sehingga para desainer dan arsitek dapat mengambil dan mengungkapkan nilai-nilai dalam karyanya. Faktor sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya Inda Citraninda Noerhadi meneliti
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian ataupun penelitian tentang busana pada relief candi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya Inda Citraninda Noerhadi meneliti busana pada relief Candi Borobudur
Lebih terperinciPETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA
PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA IPS Nama :... Kelas :... 1. Kerajaan Kutai KUTAI Prasasti Mulawarman dari Kutai Raja Kudungga Raja Aswawarman (pembentuk keluarga (dinasti)) Raja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2. bagaimana cara menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan pengunjung?
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Candi Prambanan adalah salah satu candi terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu situs kebanggaan yang dimiliki Indonesia baik sebagai objek wisata maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lanskap Sejarah dan Budaya Lanskap merupakan suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indra manusia. Semakin jelas harmonisasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 245 Universitas Indonesia. Tempat duduk..., Yulie Pusvitasary, FIB UI, 2009
BAB 5 PENUTUP Penelitian terhadap pengidentifikasian tempat duduk yang dipahatkan pada relief Lalitavistara Candi Borobudur telah dipaparkan secara sistematis pada bab sebelumnya. Bab 2 merupakan deskripsi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN MOJOKERTO DAN KEBEBERDAAN CANDI BRAHU
19 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA BEJIJONG KECAMATAN TROWULAN MOJOKERTO DAN KEBEBERDAAN CANDI BRAHU A. Letak Geografis Kondisi umum daerah penelitian di deskripsikan bertujuan untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah
1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam budaya dan nilai tradisi yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam peninggalan yang ditemukan dari berbagai provinsi
Lebih terperinciKelas V Semester 1. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar!
Kelas V Semester 1 Standar Kompetensi : : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu- Buddha,
Lebih terperinciAWAL BERDIRINYA KERAJAAN
Kerajaan Singasari AWAL BERDIRINYA KERAJAAN Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok.Asal usul Ken Arok tidak jelas.menurut kitab Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang wanita tani dari Desa Pangkur
Lebih terperinci87 Universitas Indonesia
BAB 4 PENUTUP Kepurbakalaan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa merupakan perpaduan dari kebudayaan Islam dengan kebudayaan lokal atau kebudayaan lama yaitu kebudayaan Hindu-Buddha. Perpaduan dua
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN BENTUK MENARA SUDUT PIPI TANGGA CANDI MASA SINGHASARI-MAJAPAHIT SKRIPSI FAJRI DWI NUGROHO
UNIVERSITAS INDONESIA GAMBARAN BENTUK MENARA SUDUT PIPI TANGGA CANDI MASA SINGHASARI-MAJAPAHIT SKRIPSI FAJRI DWI NUGROHO 0705030155 PROGRAM STUDI ARKEOLOGI FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA DEPOK JULI 2011
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar
Lebih terperinciCagar Budaya Candi Cangkuang
Cagar Budaya Candi Cangkuang 1. Keadaan Umum Desa Cangkuang Desa Cangkuang terletak di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Desa Cangkuang dikelilingi oleh empat gunung besar di Jawa Barat, yang antara lain
Lebih terperinciPROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan 2.
Lebih terperinciBAB II ISI. oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang
BAB II ISI 2.1 Sejarah Candi Borobudur Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu tinggal secara tidak menetap. Semenjak itu pula
Lebih terperinciPENEMUAN SEBUAH CANDI BATA DI DAERAH PANTURA JAWA TENGAH THE FINDING OF BRICK CONSTRUCTED TEMPLE IN THE NORTHERN COASTAL OF CENTRAL JAVA
PENEMUAN SEBUAH CANDI BATA DI DAERAH PANTURA JAWA TENGAH THE FINDING OF BRICK CONSTRUCTED TEMPLE IN THE NORTHERN COASTAL OF CENTRAL JAVA T.M. Rita Istari Balai Arkeologi Yogyakarta ABSTRACT The discovery
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah yang merupakan sasaran ekspansi dari kerajaan-kerajaan Jawa Kuna. Daerah Bali mulai dikuasai sejak Periode Klasik Muda dimana kerajaan
Lebih terperinciUPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Telah dikemukakan pada awal penulisan skripsi ini, bahwa pokok pembahasan permasalahan yang dikaji adalah Bagainamakah Interior Masjid Indrapuri di Aceh di tinjau dari Mihrab,
Lebih terperinciPengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak
SEMINAR HERITAGEIPLBI 2017 DISKURSUS Pengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak Nugraha Pratama Mahasiswa Sarjana, Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan,
Lebih terperinciPERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2
PENDAHULUAN PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2 Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya (cultural heritage), yang berasal dari berbagai
Lebih terperinciPertemuan XII Permukiman Kuna Di Trowhlan
Pertemuan XII Permukiman Kuna Di Trowhlan Universitas Gadjah Mada 1 XII. Situs Perrnukiman Masa Klasik di Trowulan. Situs Trowulan adalah salah satu situs di Indonesia yang menunjukkan indikasi adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Candi merupakan peninggalan arsitektural yang berasal dari masa klasik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Candi merupakan peninggalan arsitektural yang berasal dari masa klasik Indonesia, yaitu masa berkembangnya kebudayaan yang berlatar belakang agama Hindu-Budha, yang
Lebih terperinciIstilah Arkeologi-Epigrafi. Oleh: Vernika Fauzan Alumni Arkeologi (Epigrafi) Universitas Indonesia
Istilah Arkeologi-Epigrafi Oleh: Vernika Fauzan Alumni Arkeologi (Epigrafi) Universitas Indonesia Epigrafi adalah ilmu yang mengkaji tulisan kuno. Epigrafi termasuk ilmu bantu Arkeologi yang bertujuan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Hasil perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar adalah penerapan konsep arsitektur candi Penataran. Konsep dasar ini dicapai dengan cara mengambil filosofi
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA CANDI MIRI GAMBAR : TINJAUAN ARSITEKTUR PERCANDIAN MAJAPAHIT ABAD KE M SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA CANDI MIRI GAMBAR : TINJAUAN ARSITEKTUR PERCANDIAN MAJAPAHIT ABAD KE-14-15 M SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora. TAOFIK HIDAYAT 0705030481
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Candi Cetho merupakan salah satu candi peninggalan jaman Hindu yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pendidikan adalah upaya menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap insan. Potensi itu berupa kemampuan berbahasa, berfikir, mengingat menciptakan
Lebih terperinciRELIEF ARI DARMA DI CANDI JAGO
RELIEF ARI DARMA DI CANDI JAGO Deny Yudo Wahyudi & Slamet Sujud Purnawan Jati Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Malang Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,
Lebih terperinciBAB 3: TINJAUAN LOKASI
BAB 3: TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Kantor PT. Taman Wisata Candi Prambanan Borobudur dan Ratu Boko Yogyakarta 2.1.1 Profil Kantor PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko PT. Taman Wisata
Lebih terperinciBAB III. TINJAUAN KHUSUS
BAB III. TINJAUAN KHUSUS 3.1. Tinjauan Tema Berikut ini merupakan tinjauan dari tema yang akan diterapkan dalam desain perencanaan dan perancangan hotel dan konvensi. 3.1.1. Arsitektur Heritage Perencanaan
Lebih terperinciJURNAL STUDI TENTANG CANDI SIMPING DI DESA SUMBERJATI, KECAMATAN KADEMANGAN, KABUPATEN BLITAR
JURNAL STUDI TENTANG CANDI SIMPING DI DESA SUMBERJATI, KECAMATAN KADEMANGAN, KABUPATEN BLITAR THE STUDY OF SIMPING TEMPLE IN SUMBERJATI VILLAGE KADEMANGAN BLITAR Oleh: M. CAHYO WISO UTOMO NPM: 12. 1. 01.
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA CANDI BOYOLANGU: TINJAUAN ARSITEKTUR DAN ARKEOLOGIS SKRIPSI BERTHA L.A WASISTO NPM
UNIVERSITAS INDONESIA CANDI BOYOLANGU: TINJAUAN ARSITEKTUR DAN ARKEOLOGIS SKRIPSI BERTHA L.A WASISTO NPM 0705030066 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ARKEOLOGI DEPOK DESEMBER 2009 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan
BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Perancangan adalah fase pertama dalam pengembangan rekayasa produk atau sistem. Kata perancangan berasal dari kata kerja merancang yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Lebih terperinciAGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA
AGAMA-AGAMA DI MALAYSIA NAMA : VISALNI A/P GUNASEELAN NO MATRIK : 3153000201 NAMA PENSYARAH: AHMAD TARMIZI ZAKARIA SEJARAH AGAMA HINDU DI MALAYSIA Agama Hindu berkembang dalam tempoh masa sekurang-kurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi
Lebih terperincilebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks
3 Relief menjadi media penyampaian pesan karena merupakan media yang lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks lebih sulit karena diperlukan pengetahuan tentang bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dananjaya (dalam Purwadi 2009:1) menyatakan bahwa kata folklor berasal dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore. Kata folk berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak bangunan-bangunan megah yang sengaja dibangun oleh tangan-tangan manusia sebagai wujud berdiamnya Allah di
Lebih terperinciVERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ARSITEKTUR TRADISIONAL NURYANTO, S.Pd., M.T.Ars. ARSITEKTUR VERNAKULAR-TA.428-SEMESTER GENAP-2007/2008 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR-S1 FPTK-UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2 0 1 0 RUMAH DALAM
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6 1. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada dalam jalur perdagangan dunia, serta
Lebih terperinciPerkembangan arsitektur I
PERTEMUAN 3 MATA KULIAH Perkembangan arsitektur I DOSEN PENGAMPU : ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PERIODESASI INDO CINA Setidaknya menurut Groslier
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA TEMPAT DUDUK DALAM PENGGAMBARAN RELIEF LALITAVISTARA, CANDI BOROBUDUR : TELAAH BENTUK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN SIDDHARTA GAUTAMA SKRIPSI diajukan untuk melengkapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yang tersebar luas hampir
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN UNSUR VISUAL NAGA PADA WAYANG DAN SENGKALAN YANG DIPENGARUHI KOSMIS-MISTIS
BAB IV KAJIAN UNSUR VISUAL NAGA PADA WAYANG DAN SENGKALAN YANG DIPENGARUHI KOSMIS-MISTIS IV.1 Karakteristik Kosmis-Mistis pada Masyarakat Jawa Jika ditinjau dari pemaparan para ahli tentang spiritualisme
Lebih terperinciMENGANGKAT NILAI-NILAI PLURALISME DALAM NEGARAKERTAGAMA DI SITUS TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO
MENGANGKAT NILAI-NILAI PLURALISME DALAM NEGARAKERTAGAMA DI SITUS TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO Tri Niswansari, Suwarno Winarno, Yuniastuti Universitas Negeri Malang E-mail: niswansari_tri@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBOROBUDUR : Masalah Puncak Stupa Induk
21 BOROBUDUR : Masalah Puncak Oleh : Mundardjito Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia KKita tidak tahu persis sudah berapa juta PENGANTAR pengunjung yang datang melihat Candi
Lebih terperinciIKONOGRAFI BARABUDUR. Oleh : Edi Sedyawati Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia PENGANTAR
Barabudur 55 IKONOGRAFI BARABUDUR Oleh : Edi Sedyawati Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia YYang selalu disebut sebagai Candi Barabudur PENGANTAR itu mungkin tidak dapat disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik arsitektur bangunan kuno maupun arsitektur bangunan modern. Arsitektur bangunan dapat berupa
Lebih terperinciSTUDI TENTANG CANDI BRAHU : KAJIAN TERHADAP FUNGSI CANDI ARTIKEL SKRIPSI
STUDI TENTANG CANDI BRAHU : KAJIAN TERHADAP FUNGSI CANDI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan ( S 1 ) Program Studi Sejarah Pada Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang
BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang muncul dalam mengembangkan relief candi menjadi sebuah motif. Pertama, permasalahan
Lebih terperinciKARYA SASTRA JAWA KUNO YANG DIABADIKAN PADA RELIEF CANDI-CANDI ABAD KE M
54 KARYA SASTRA JAWA KUNO YANG DIABADIKAN PADA RELIEF CANDI-CANDI ABAD KE-13 15 M Agus Aris Munandar Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
Lebih terperinciRekonstruksi Arsitektur Kerajaan Majapahit dari Relief, Artefak dan Situs Bersejarah
TEMU ILMIAH IPLBI 2014 Rekonstruksi Arsitektur Kerajaan Majapahit dari Relief, Artefak dan Situs Bersejarah Tjahja Tribinuka Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, pada Kubur Pitu ini terdapat nisan yang didalamnya terdapat. hiasan Matahari dengan Kalimah Toyyibah, nisan ini merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kubur Pitu merupakan peninggalan bersejarah yang ada hingga sekarang, pada Kubur Pitu ini terdapat nisan yang didalamnya terdapat hiasan Matahari dengan Kalimah
Lebih terperinciBAB IV HUBUNGAN BUDAYA PADA PENINGGALAN PURBAKALA ISLAM KOMPLEK SUNAN SENDANG DI DESA SENDANGDUWUR
BAB IV HUBUNGAN BUDAYA PADA PENINGGALAN PURBAKALA ISLAM KOMPLEK SUNAN SENDANG DI DESA SENDANGDUWUR A. Unsur Budaya Hindu, Islam, dan Modern pada Masjid dan Makam Sunan Sendang Di Desa Sendangduwur Hasil
Lebih terperinci