Lampiran 1. Daftar Pedagang Sampel di Pasar Sei Sikambing

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Daftar Pedagang Sampel di Pasar Sei Sikambing"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Daftar Pedagang Sampel di Pasar Sei Sikambing Sampel Nama Jenis Kelamin Jenis Pedagang 1 Tiurma Perempuan Pedagang Sayur 2 Erlina Br. Pardede Perempuan Pedagang Ikan 3 B. Simarmata Laki - Laki Pedagang Sayur 4 T. Manurung Laki - Laki Pedagang Sayur 5 A. Nainggolan Laki - Laki Pedagang Sayur 6 Realida Tamba Perempuan Pedagang Telur 7 S Purba Laki - Laki Pedagang Ikan 8 Maria Br. Gultom Laki - Laki Pedagang Sayur 9 Arta Br. Purba Perempuan Pedagang Ikan 10 W. Turnip Laki - Laki Pedagang Sembako 11 E. Bre. Tarigan Perempuan Pedagang Sayur 12 D. Sembiring Laki - Laki Pedagang Sembako 13 A. Batubara Laki - Laki Pedagang Sembako 14 B. Tarigan Laki - Laki Pedagang Sayur 15 Letnaria Perempuan Pedagang Sayur

2 Lampiran 2.Daftar Pedagang Sampel di Pasar Pagi Padang Bulan Sampel Nama Jenis Kelamin Jenis Pedagang 1 J Ginting Laki - Laki Pedagang Ikan 2 Pagif Perempuan Pedagang Sayur 3 Zainab Sembiring Perempuan Pedagang Sayur 4 R. Br. Sinaga Perempuan Pedagang Sayur 5 Realida Tamba Perempuan Pedagang Telur 6 S Purba Laki - Laki Pedagang Ikan 7 Maria Br. Gultom Laki - Laki Pedagang Sayur 8 P. Br Sirait Laki - Laki Pedagang Ikan 9 Ester Br. Purba Perempuan Pedagang Telur 10 M. Br. Ginting Laki - Laki Pedagang Sayur 11 Ari Perempuan Pedagang Sembako 12 Padri Ginting Laki - Laki Pedagang Sembako 13 Sri Handayani Perempuan Pedagang Sembako 14 Bangun Laki - Laki Pedagang Sembako 15 Irma Sinulingga Perempuan Pedagang Sembako

3 Lampiran 3. Karakteristik Pedagang Sampel Di Pasar Sei Kambing Sampel Umur Pendidikan Jumlah Tanggungan Pengalaman Berdagang Waktu Buka Waktu Tutup Jumlah Rataan

4 Lampiran 4. Karakteristik Pedagang Sampel Di Pasar Pagi Padang Bulan Sampel Umur Pendidikan Jumlah Tanggungan Pengalaman Berdagang Waktu Buka Waktu Tutup

5 Lampiran 5. Karakteristik Pasar Tradisional di Kota Medan NO NAMA DAN ALAMAT PASAR TRADISIONAL TAHUN DIDIRIKA N LUAS (M 2 ) JUMLAH SARANA TANAH BANGUNAN KIOS STAND TOKO PK-5 I KEC. MEDAN TIMUR 1 PASAR PENDIDIKAN PASAR TPI CEMARA PASAR SAMBU PASAR JALAN BULAN , II KEC. MEDAN PERJUANGAN 5 PASAR JALAN BERUANG PASAR AKSARA PASAR SENTOSA BARU III KEC. MEDAN KOTA 8 PASAR PUSAT PASAR MEDAN PASAR INPRES JALAN HALAT PASAR KEMIRI PASAR SAMBAS , , PASAR PANDU BARU PASAR JALAN SALAK PASAR HONGKONG PASAR KEG.MALAM SEMARANG IV KEC. MEDAN MAIMUN 16 PASAR KAMPUNG BARU V KEC MEDAN DENAI 17 PASAR PERGURUAN VI KEC. MEDANPETISAH 18 PASAR PETISAH MEDAN PASAR JANGKA PASAR MERANTI VII KEC. MEDAN HELVETIA 21 PASAR INPRES HELVETIA PASAR INPRES SEIKAMBING VIII KEC. MEDAN SUNGGAL 23 PASAR DESA LALANG PASAR SUNGGAL IX KEC. MEDAN DELI 25 PASAR MARTUBUNG X KEC. MEDAN LABUHAN 26 PASAR INPRES LABUHAN , PASAR TITI PAPAN , PASAR SIMPANG ATAP PASAR PAGI PEKONG XI KEC. MEDAN BELAWAN 30 PASAR JLN PISANG PASAR JLN KAPUAS , PASAR JLN JAWA , , PASAR JLN PAUS PSR JLN MARELAN XII KEC. MEDAN AREA 35 PASAR INPRES JLN BAKTI , , PASAR RAMAI UTAMA

6 37 PASAR JLN TIMAH PASAR SUKARAMAI , XIII KEC. MEDAN JOHOR 39 PASAR TITI KUNING , , PASAR KWALA BEKALA XIV KEC. MEDAN BARU 41 PASAR PRINGGAN PASAR PADANG BULAN XV KEC. MEDAN TUNTUNGAN 43 PASAR SIMALINGKAR XVI KEC. MEDAN BARAT 44 PASAR IKAN LAMA PASAR JLN HINDU PASAR MEDAN DELI , PASAR GLUGUR KOTA , XVII 48 KEC. MEDAN POLONIA PASAR KEG. MALAM PAGARUYUNG PASAR TERNAK PASAR MUARA TAKUS

7 Lampiran 6. Jumlah Pasar Tradisional di Kota Medan Tahun Jenis Pasar Tradisional Jumlah KEC. MEDAN TIMUR KEC. MEDAN PERJUANGAN KEC. MEDAN KOTA KEC. MEDAN MAIMUN KEC MEDAN DENAI KEC. MEDANPETISAH KEC. MEDAN HELVETIA KEC. MEDAN SUNGGAL KEC. MEDAN DELI KEC. MEDAN LABUHAN KEC. MEDAN BELAWAN KEC. MEDAN AREA KEC. MEDAN JOHOR KEC. MEDAN BARU KEC. MEDAN TUNTUNGAN KEC. MEDAN BARAT KEC. MEDAN POLONIA Total Rataan

8 Lampiran 7. Jumlah Kios dan Jumlah Pedagang di Pasar Sei Kambing Tahun Jumlah Kios Jumlah Pedagang Pasar Sei Kambing

9 Lampiran 8. Jumlah Kios dan Jumlah Pedagang di Pasar Pagi Padang Bulan Tahun Jumlah Kios Jumlah Pedagang Pasar Pagi Padang Bulan

10 Lampiran 9, Parameter Penilaian SWOT Pasar Tradisional di Pasar Sei Kambing dan Pasar Pagi Padang Bulan. No. Parameter Pernyataan Skore 1 Adanya proses tawar menawar harga antara pedagang dengan pemdeli 2 Adanya pedagang kaki lima yang mengurangi pendapatan pedagang pasar tradisional 3 Adanya fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional 1. Setiap Saat 2. Sering 3. Kadang-Kadang 4. Tidak Ada 1. Pendapatan kurang > 50% 2. Pendapatan kurang 25%-50% 3. Pendapatan kurang < 25% 4. Tidak Mengurangi 1. Lengkap 2. Tidak Begitu Lengkap 3. Kurang Lengkap 4. Tidak Ada Sama Sekali 4 Keamanan Pedagang berjualan di pasar tradisional 1. Tidak Ada Pungli dan Tidak Ada Pencuri 2. Tidak Ada Pungli dan Kadang-kadang Ada Pencuri 3. Kadang-kadang Pungli dan Kadangkadang Pencuri 4. Sering Pungli dan Sering Pencuri 5 Pedagang pasar tradisional melakukan promosi terhadap komoditi yang diperjualbelikan 6 Kondisi dan keadaan pasar tradisional dari hari kehari 7 Waktu buka pasar tradisional 1. < Jumlah pasar modern di sekitar pasar tradisional dan jarak pasar modern dari pasar tradisional 9 Adanya konsumen yang suka dan setia (konsumen tetap) berbelanja di pasar tradisional 10 Jumlah modal yang dimiliki setiap pedagang tradisional dalam menjalankan usahanya 11 Pendapatan yang diperoleh pedagang tradisional per bulan 12. Besarnya biaya rutin (retribusi) yang dikeluarkan pedagang per hari 1. Rutin 2. Sering 3. Kadang-kadang 4. Tidak Ada 1. Semakin Rusak 2. Rusak 3. Tidak Begitu Rusak 4. Biasa-Biasa Saja > >2 ; < 10 menit 2. <2 ; < 10 menit 3. <1 ; > 10 menit Jumlah Bertambah > 50% 2. Jumlah Bertambah < 50% 3. Jumlah Berkurang > 50 % 4. Tidak Ada Berkurang 1. < Rp Rp Rp Rp Rp >Rp <Rp Rp Rp Rp >Rp <Rp Rp Rp Rp Rp >Rp *ket :1. Setiap saat : Semua pembeli yang menawar Sering : Lebih banyak pembeli yang menawar dari pada Tidak menawar Kadang-kadang : Ada pembeli menawar, ada yang tidak menawar Tidak ada : Pembeli tidak pernah menawar 2. Lengkap : Ada kamar mandi, tempat parkir, mushola Tidak begitu lengkap : Ada kamar mandi, tempat parkir, tidak ada mushola Kurang lengkap : Ada kamar mandi, tidak ada tempat parkir, Mushola Tidak ada sama sekali : tidak ada kamar mandi, tempat parkir, mushola 3. Rutin : memberi kartu nama setiap ada pembeli Sering : memberi kartu nama pada pembeli yang tidak dikenal Kadang-kadang : memberi kartu nama pada pembeli yang dikenal Tidak ada : tidak pernah melakukan promosi

11 Lampiran 10. Parameter Penilaian Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pasar Tradisional Parameter Skor Sampel Total Rataan

12 Lampiran 11. Penentuan Faktor Internal (Kekuatan, Kelemahan) dan Faktor Eksternal (Peluang, Ancaman) Pasar Tradisional di Pasar Sei Kambing dan Pasar Pagi Padang Bulan No. Uraian 1 Adanya proses tawar menawar harga antara pedagang dengan pemdeli 2 Adanya pedagang kaki lima yang mengurangi pendapatan pedagang pasar tradisional 3 Adanya fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional 4 Keamanan Pedagang berjualan di pasar tradisional 5 Pedagang pasar tradisional melakukan promosi terhadap komoditi yang diperjualbelikan 6 Kondisi dan keadaan pasar Rata-rata Skor Faktor Internal Standar Penilaian Faktor Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Hasil Penilaian 3, Kekuatan 1, Ancaman 1, Ancaman 2, Peluang 1, Kelemahan 2, Ancaman tradisional dari hari kehari 7 Waktu buka pasar tradisional 3, Kekuatan 8 Jumlah pasar modern di sekitar pasar tradisional dan jarak pasar modern dari pasar tradisional 9 Adanya konsumen yang suka dan setia (konsumen tetap) berbelanja di pasar tradisional 10 Jumlah modal yang dimiliki setiap pedagang tradisional dalam menjalankan usahanya 11 Pendapatan yang diperoleh pedagang tradisional 12 Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang 1, Ancaman 3, Peluang 3, Kekuatan 3, Kekuatan 2, Ancaman

13 Lampiran 12. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pasar Tradisional 1. Jumlah modal yang dimiliki setiap pedagang tradisional dalam menjalankan usahanya 2. Pendapatan yang diperoleh pedagang tradisional per Faktor Kekuatan bulan 3. Waktu buka pasar tradisional Internal 4. Adanya proses tawar menawar harga antara pedagang dengan pemdeli Kelemahan 1. Pedagang pasar tradisional melakukan promosi terhadap komoditi yang diperjualbelikan 1. Adanya konsumen yang suka dan setia (konsumen Peluang tetap) berbelanja di pasar tradisional 2. Kenyaman Pedagang berjualan di pasar tradisional Faktor Eksternal Ancaman 1. Adanya pedagang kaki lima yang mengurangi pendapatan pedagang pasar tradisional 2. Adanya fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional 3. Jumlah pasar modern di sekitar pasar tradisional dan jarak pasar modern dari pasar tradisional 4. Kondisi dan keadaan pasar tradisional dari hari kehari 5. Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang per hari

14 Lampiran 13. Pembobotan Faktor Strategis Internal Faktor-faktor Strategis Internal Bobot Jumlah modal yang dimiliki oleh pedagang pasar tradisional 0.24 Pendapatan yang diperoleh pedagang pasar tradisional 0.2 Waktu buka pasar tradisional 0.25 Promosi terhadap barang dagangan 0.15 Ada proses tawar menawar 0.16 Total 1

15 Lampiran 14. Pembobotan Faktor Strategis Eksternal Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Adanya pedagang kaki lima 0.11 Fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional 0.13 Adanya pasar modern di sekitar pasar tradisional 0.09 Kondisi dan keadaan pasar tradisional 0.17 Adanya konsumen yang suka dan setia (konsumen tetap) yang berbelanja di pasar tradisional 0.21 Keamanan pedagang berjualan di pasar tradisional 0.19 Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang 0.1 Total 1

16 Lampiran 15. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Eksternal (EFAS) Bobot x Rating Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot Rating PELUANG Adanya konsumen yang suka dan setia (konsumen 0.21 tetap) yang berbelanja di pasar tradisional Keamanan pedagang berjualan di pasar tradisional ANCAMAN Adanya pedagang kaki lima Fasilitas-fasilitas yang dibangun oleh pemerintah dalam pengembangan pasar tradisional Adanya pasar modern di sekitar pasar tradisional Kondisi dan keadaan pasar tradisional Besarnya retribusi yang dikeluarkan pedagang Total

17 Lampiran 16. Matriks Evaluasi Faktor Strategis Internal (IFAS) KEKUATAN Faktor-faktor Strategis Internal Bobot Rating Bobot x Rating Jumlah modal yang dimiliki oleh pedagang pasar tradisional Pendapatan yang diperoleh pedagang pasar tradisional Waktu buka pasar tradisional Ada proses tawar menawar KELEMAHAN 0 Promosi terhadap barang dagangan Total

18 Lampiran 17. HASIL PENILAIAN FAKTOR EKSTERNAL (EFAS) SAMPEL 1 A 1 1/3 1 1/3 1/3 1/2 B /3 1/3 1/2 C /2 1/3 1/3 D /2 1 E /3 F SAMPEL 2 A 1 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 B /3 1/2 C 3 1/2 1 1/2 1/3 1/2 D 3 1/ /2 1/2 E /2 F SAMPEL 3 A 1 1/3 1/2 1/3 2 1/3 B 3 1 1/2 2 1/2 2 C /2 1/3 1/2 D 3 1/ /2 1 E 1/ F 3 1/ /2 1 SAMPEL 4 A 1 3 1/3 1/2 1/2 2 B 1/ /2 1/3 1/2 C 3 1/2 1 1/2 1/2 1/2 D E /3 F 1/ SAMPEL 5 A 1 1/2 2 1/3 1/3 1/2 B /2 1 C 1/2 1/2 1 1/3 1/3 1/2 D /3 1/2 E F

19 SAMPEL 6 A 1 1/ /3 1/2 B /3 1/2 C 1/ /2 2 1/3 D 1/ E 3 3 1/2 1/2 1 2 F /2 1 SAMPEL 7 A 1 1/3 3 1/2 1/3 1/3 B /2 3 1 C 1/3 1/ /2 1/2 D /3 E 3 1/3 2 1/2 1 1/3 F SAMPEL 8 A 1 1/3 1 1/2 1/3 1/3 B /2 1/3 1/2 C 1 1/2 1 1/3 1/3 1/3 D E /2 F /2 2 1 SAMPEL 9 A 1 1/2 1/3 1/2 3 1/2 B /2 1/2 C 3 1/2 1 1/2 1/2 1/3 D 2 1/ /2 E 1/ /2 1 3 F /3 1 SAMPEL 10 A 1 1/2 1/2 1/3 1/3 1/2 B 2 1 1/ C /2 1/2 1/3 D 3 1/ /2 1/2 E F

20 SAMPEL 11 A 1 1/3 1/2 1/2 1/3 1/3 B /3 1/3 C 2 1/3 1 1/3 1/3 1/3 D 2 1/ E /3 1 3 F /3 1 SAMPEL /2 1/3 3 1/2 1/3 B /3 C 3 1/2 1 1/2 1/2 1/2 D 1/3 1/ E /3 1 2 F ½ 1 SAMPEL 13 A 1 1 1/2 3 1/3 2 B /3 1/3 1/2 C 2 1/3 1 1/2 1/3 1/2 D 1/ E /3 1 2 F 1/ /3 1/2 1 SAMPEL 14 A 1 1/2 1/ /3 B /2 1/3 1/2 C 3 1/3 1 1/2 1/2 1/3 D 1/ /3 E 1/ /3 1 3 F /3 1 SAMPEL 15 A /2 1/3 3 B 1/ /3 1/2 1/2 C 1 1/2 1 1/3 1/2 3 D /3 E /2 1 1/3 F 1/3 2 1/

21 SAMPEL 16 A 1 1/2 1/3 1/3 3 2 B /3 1/2 1/3 C 3 1/2 1 1/3 1/2 1/2 D E 1/ /3 F 1/ SAMPEL 17 A 1 1/3 2 1/2 1/3 2 B 3 1 1/2 1/2 1/3 1 C 1/ /3 1/3 D /2 1 E F 1/ /3 1 SAMPEL 18 A 1 1/3 2 1/3 1/2 1/2 B /2 1/3 C 1/2 1/3 1 1/3 1/2 1/2 D 3 1/ /3 1/3 E F /2 1 SAMPEL 19 A 1 1/ /3 3 B 2 1 1/3 2 1/3 1/2 C 1/ /2 1/2 1/3 D 1/3 1/ /3 E /3 1 3 F 1/ /3 1 SAMPEL 20 A /3 1/2 1/2 B 1/3 1 1/3 1/2 1/2 1/2 C 1/ /2 1/3 1/2 D /3 1 E F /2 1

22 SAPEL 21 A /3 1/2 B 1/ /3 1/2 C 1/ /3 1/2 D 1/3 1 1/2 1 1/3 1 E F /3 1 SAMPEL 22 A /2 3 B 1/ /2 1/2 2 C 1/2 1/2 1 1/2 1/3 1/2 D 1/ E F 1/3 1/2 2 1/2 1/3 1 SAMPEL 23 A /2 1/2 3 B 1/2 1 1/2 1/3 1/3 1/3 C 1/ /2 D /3 1 E F 1/ /2 1 SAMPEL 24 A 1 1/3 3 1/2 1/3 1/2 B /2 1/3 C 1/3 1/3 1 1/2 1/2 1/3 D 2 1/ /3 1/3 E F SAMPEL 25 A 1 1/3 2 1/3 1/3 1/2 B /3 1 C 1/2 1/3 1 1/2 1/3 1/3 D 3 1/ /3 E /3 1 1/2 F

23 SAMPEL 26 A 1 1/3 3 1/2 1/2 1/2 B /3 C 1/3 1/3 1 1/2 1/3 1/2 D 2 1/ /3 2 E 2 1/ /2 F /2 2 1 SAMPEL / B 1/3 1 1/ C D 1/2 1 1/3 1 1/2 1 E 1/2 1 1/ F 1/2 1/3 1/3 1 1/3 1 SAMPEL 28 A 1 1/2 1/2 1/3 1/2 3 B /2 1/2 C /3 1/3 D 3 1 1/ /3 E /2 1 2 F 1/ /2 1 SAMPEL 29 A /3 1/2 1/3 B 1/ C 1/2 1/2 1 1/3 1/3 1/2 D E /2 1 2 F 3 1/ /2 1 SAMPEL 30 A 1 1/3 1 1/2 1/3 1/2 B /2 1/2 1/2 C /3 1/3 1/2 D E F /2 1

24 Lampiran 18. HASIL PENILAIAN FAKTOR INTERNAL (IFAS) SAMPEL 1 A 1 3 1/ B 1/3 1 1/ C D 1/2 1 1/3 1 1/2 1 E 1/2 1 1/ F 1/2 1/3 1/3 1 1/3 1 SAMPEL 2 A B 1/ C 1/3 1/ D 1/3 1/3 1/2 1 1/2 E 1/3 1/ /2 F 1/3 1/ SAMPEL 3 A 1 1/3 1/ B C 2 1/ D 1/2 1/3 1/ /2 E 1 1/ /2 F 1/2 1/3 1/ SAMPEL 4 A B 1/3 1 1/ C 1/ D 1/2 1/ /2 2 E F 1/3 1 1/2 1/2 1/2 1 SAMPEL 5 A 1 1/2 1/ B 2 1 1/ C D 1/3 1/2 1/ E 1/ /2 1 2 F 1/2 1/3 1/3 1/3 1/2 1

25 SAMPEL 6 A 1 1/3 1/ B 3 1 1/ C D 1 1/2 1/2 1 1/2 1/3 E 1 1/ F 1/2 1/3 1/2 3 1/2 1 SAMPEL 7 A B 1/ C 1/3 1/ D 1/3 1/3 1/3 1 1/2 3 E 1/2 1 1/ F 1/3 1/3 1/3 1/3 1/2 1 SAMPEL 8 A B 1/3 1 1/ C 1/ D 1 1/3 1/ E 1/2 1/3 1/ F 1/3 1/2 1/3 1 1/3 1 SAMPEL 9 A 1 2 1/ B 1/ C 2 1/ D 1/3 1/3 1/ E /2 1 3 F 1/3 1/2 1 1/2 1/3 1 SAMPEL 10 A B 1/ C 1/2 1/ D 1/2 1/ E 1/3 1/ F 1/3 1/3 1 1/3 1/3 1

26 SAMPEL 11 A B 1/ /3 1/2 3 C 1/3 1/ D 1/ E 1/3 2 1/ F 1/3 1/3 1/3 1/2 1/2 1 SAMPEL 12 A 1 3 1/ B 1/3 1 1/ C D 1/2 1/ E 1 1/ F 1/2 1/3 1/3 1/2 1/2 1 SAMPEL 13 A 1 3 1/ B 1/3 1 1/ C D 1/3 1/3 1/3 1 1/3 1 E 1/3 1/3 1/ /3 F 1/2 1/2 1/ SAMPEL 14 A /3 1/2 2 B 1/3 1 1/3 2 1/2 2 C D 3 1/2 1/2 1 1/2 2 E 2 2 1/ F 1/2 1/2 1/2 1/3 1/3 1 SAMPEL 15 A 1 1/ B 3 1 1/ /3 C 1/ D 1/3 1/ /2 3 E 1/2 1/2 1/ /3 F 1/3 3 1/3 1/3 3 1

27 SAMPEL 16 A /3 1/2 2 B 1/2 1 1/ C D 3 1/2 1/2 1 1/3 2 E 2 1/2 1/ F 1/2 1/2 1/2 1/2 1/2 1 SAMPEL 17 A 1 3 1/ B 1/3 1 1/3 1/2 1 2 C D 1/2 2 1/ E 1/ /2 1 1/2 F 1/2 1/2 1/2 1/3 2 1 SAMPEL 18 A 1 1/3 1/3 1/2 1 2 B 3 1 1/2 1/2 1 3 C D E 1 1 1/2 1/3 1 2 F 1/2 1/3 1 1/3 1/2 1 SAMPEL 19 A /3 1/2 2 B 1/3 1 1/3 2 1/2 2 C D 3 1/2 1/ E 2 2 1/ F 1/2 1/2 1/2 1/2 1/3 1 SAMPEL 20 A 1 1/2 1/ B C D 1/3 1/2 1/ E 1/3 1/2 1/ F 1/3 1/3 1/

28 SAMPEL 21 A 1 3 1/2 3 1/2 1/3 B 1/3 1 1/ C D 1/3 1/3 1/3 1 1/2 1/3 E 2 1/3 1/ /3 F 3 1/2 1/ SAMPEL 22 A 1 1/3 3 1/2 2 2 B C 1/3 1/ D 2 1/ /2 3 E 1/2 1/3 1/ F 1/2 1/3 1/2 1/3 1 1 SAMPEL 23 A /3 1/2 2 B 1/3 1 1/3 1/2 3 2 C 1/ /3 1/3 1 D /3 2 E 2 1/ /2 F 1/2 1/2 1 1/2 2 1 SAMPEL 24 A 1 1/3 1/ B 3 1 1/ C 3 1/ D E /3 1 2 F 1/3 1/3 1 1/3 1/2 1 SAMPEL 25 A B 1/ C 1/3 1/ D 1/3 1/ E 1/3 1/ F 1/3 1/3 1/2 1/2 1/2 1

29 SAMPEL 26 A B 1/3 1 1/ C D 1/3 1 1/ E 1/3 1/3 1 1/3 1 2 F 1/2 1/3 1 1/3 1/2 1 SAMPEL 27 A B 1/ C 1/2 1/ /3 3 D 1/2 1/ /2 3 E 1/2 1/ F 1/2 1/3 1/3 1/3 1/3 1 SAMPEL 28 A 1 1/ B /2 3 3 C 1 1/ /3 1 D 1/3 2 1/2 1 1/3 1/3 E 1 1/ F 1/2 1/ /2 1 SAMPEL 29 A 1 2 1/ B 1/ C 1/ /2 1/2 D 1/2 1/2 1/ E 1 1/ F 1/2 1/3 2 1/2 1/3 1 SAMPEL 30 A 1 3 1/ B 1/3 1 1/ C D 1/2 1/2 1/3 1 1/2 2 E 1/2 1 1/ F 1/3 1 1/2 1/2 1/3 1

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN WAWANCARA NAMA : UMUR : JENIS KELAMIN : PEKERJAAN : TINGKAT PENDIDIKAN : AGAMA : HUBUNGAN DENGAN PENDERITA : Dengan menyatakan kesediaan untuk melakukan wawancara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Sampel Penelitian Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan di dua pasar tradisional di kota Medan yaitu Pasar Pagi Padang Bulan dan Pasar Sei Kambing Kecamatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel

PENDAHULUAN. budaya masyarakat sudah mulai bergeser dan beralih ke pasar modern ritel PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar tradisional merupakan ciri bagi negara berkembang dengan tingkat pendapatan dan perekonomian masyarakat yang relatif rendah sehingga lebih sering berbelanja ke pasar tradisional.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh : SITI ANISYAH NIM 1205081091 PROGRAM

Lebih terperinci

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan di Kota Medan 1. Kecamatan Medan Amplas : Kelurahan/Desa Harjosari I Kelurahan/Desa Harjosari II Kelurahan/Desa Timbang Deli Kelurahan/Desa Bangun Mulia Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran I Skematik Proses Perijinan 62 1. SISTEM PENGAGENDAAN PADA BUKU IJIN LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN TANGGAL : 25 JANUARI 2010 No. Urut Tanggal Diterbitkan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN (Kasus :Pasar tradisional Sei Kambing Kec. Medan Helvetia, Pajak Pagi Pasar Lima Padang Bulan Kec. Medan Baru Kota Medan) SKRIPSI OLEH : EKO ARISTON

Lebih terperinci

Isilah daftar berikut pada tempat yang telah disediakan. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Lama memiliki sarana : Tahun

Isilah daftar berikut pada tempat yang telah disediakan. Jenis kelamin : Laki-laki / Perempuan *) Lama memiliki sarana : Tahun Lampiran 1. Kuesioner Berbicara masalah perapotekan tidak mungkin lepas dari peran Pemilik Modal Apotek (PMA), oleh karena memang mereka yang dengan susah payah mencari modal bagi pengadaan sarana sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Parameter No. Indikator SWOT 1 2 3 4 Faktor Internal 1. Modal (S) (W) 2. Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian. Disadari atau tidak, sub sektor peternakan memiliki peranan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan pada periode 2005-2009 memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai urutan pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1973 TENTANG PERLUASAN DAERAH KOTAMADYA MEDAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan di Daerah Propinsi Sumatera

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC) DI PASAR KOTA MEDAN

ANALISIS PEMASARAN ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC) DI PASAR KOTA MEDAN ANALISIS PEMASARAN ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC) DI PASAR KOTA MEDAN RAMLI V. SIBARANI, ASMI T. HUTAJULU, SINAR I. KUSUMA Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera e-mail

Lebih terperinci

Descriptive Statistics. Kasus DBD Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

Descriptive Statistics. Kasus DBD Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Lampiran 3. STATISTIK DATA 1. Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan kejadian DBD di Tingkat Puskesmas di Kota Medan Tahun 2012 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan.tidak meratanya distribusi pendapatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di Pulau Sumatera, Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan

Lebih terperinci

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 68 `BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kota Medan. Zaman dahulu kota Medan dikenal dengan Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih 4 ha. Beberapa sungai melintasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Buah Jeruk Lokal

Lampiran 1. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Buah Jeruk Lokal Lampiran 1. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Harga Buah Jeruk Lokal Sampel Harga Jeruk Lokal (Rp) Jumlah Jeruk Impor (Kg) Kurs Rupiah Terhadap Dollar (Rp) 1 19.000 40 12.090 2 18.500 40 12.090 3 18.500

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 132/KMK.01/2006 tentang Organisasi dan

Lebih terperinci

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi dan kondisi Indonesia dalam bidang kependudukan, kualitasnya saat ini masih sangat memprihatinkan. Hal ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Buah merupakan komoditi pertanian yang mudah rusak, tidak dapat disimpan lama karena cepat membusuk dan mudah diserang hama maupun penyakit. Demikian pula halnya dengan

Lebih terperinci

BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR

BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR 5.1 Satrategi Jaringan Distribusi di Kabupaten Serdang Bedagai Langkah berikutnya dalam memilih strategi distribusi adalah menentukan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Keadaan Geografi Kelurahan II. 1. 1 Situasi Kelurahan Mangga Kelurahan Mangga terletak atau termasuk dalam wilayah Kecamatan Tuntungan. Kelurahan ini adalah pemukiman

Lebih terperinci

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN Mbina Pinem 1 Abstrak Permukiman kumuh sampai sekarang masih merupakan permasalahan penting bagi kota-kota di Indonesia, karena jumlah dan luasnya semakin meningkat.penelitian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Pada awalnya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan adalah suatu sub bagian

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR : 482 / 091.K /

SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA MEDAN NOMOR : 482 / 091.K / SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA NOMOR : 482 / 091.K / 2012.- TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA WALIKOTA, Menimbang : a. bahwa kebutuhan terhadap informasi

Lebih terperinci

Survey Kepuasan Pelanggan Pasar Tradisional Kota Medan Page 1

Survey Kepuasan Pelanggan Pasar Tradisional Kota Medan Page 1 Survey Kepuasan Pelanggan Pasar Tradisional Kota Medan Page 1 KATA SAMBUTAN Saat ini telah terjadi persaingan yang dinamis antara pasar tradisional dan pasar moderen yang mengakibatkan posisi pasar tradisional

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 No. Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (jiwa) Luas Wilayah (km 2 ) Kepadatan Penduduk (jiwa/km

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG 1 PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN KEBERSIHAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BANK SAMPAH PADA DINAS KEBERSIHAN KOTA MEDAN WALIKOTA MEDAN, Menimbang

Lebih terperinci

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 223 232. ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) AKTIF DIKOTA MEDAN TAHUN 2012 Trigustina Simbolon, Gim Tarigan,

Lebih terperinci

Daftar Angkot Dan Trayek Pelayanan

Daftar Angkot Dan Trayek Pelayanan Nama Angkot CV Desa Maju (Kijang) PT. Mars (Sudako) CV Mitra Transport (sudako) PT. Nasional Medan Transport (Bus) PT POVRI (Bus) Harap Teliti CV. Hikma (warna putih) CV Kobun (Bus) PP = Pulang Pergi Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Pernyataan Keaslian... iv Halaman Motto Dan Persembahan... v Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Karakteristik Konsumen Yang Berbelanja Di Pasar Tradisional Sei Sikambing Medan Alamat. (Orang)

Lampiran 1 Karakteristik Konsumen Yang Berbelanja Di Pasar Tradisional Sei Sikambing Medan Alamat. (Orang) Lampiran Karakteristik Konsumen Yang Berbelanja Di Pasar Tradisional Sei Sikambing Medan No Nama Jenis Umur Pendidikan Jumlah Pekerjaan Penghasilan Alamat Kelamin (Thn) (Thn) Tanggungan (Orang) (Rp) Hj.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Terminologi Judul Judul kasus proyek yang akan dirancang dan direncanakan adalah Pembangunan Kembali Kawasan Pasar Padang Bulan untuk itu akan dibahas berikutnya masingmasing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi rendahnya standar hidup seseorang (Todaro,2000). Oleh karena itu, status kesehatan yang relatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia selain sebagai muara dari produk-produk rakyat, pasar juga berfungsi sebagai tempat

Lebih terperinci

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta Lampiran 1 KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Alamat : Jl. RT./ RW. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta 3. Status gender : 1. Lelaki / 2. Perempuan 4.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) 62 Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) No Indikator Parameter Rating I. Faktor Internal i Kekuatan ( Strengths ) 1. Penggunaan Modal Usaha Pada Agroindustri Sirup Buah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Sebelum disebut Kantor Pelayana Pajak (KPP) dulunya bernama Kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori UKM Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau (UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dari komunitas lingkungan di sekitarnya. Manusia dikatakan makhluk sosial karena manusia hidup secara berkelompok

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 7. Jabatan : Kabag/Kasubag Keuangan Non Kabag/Kasubag Keuangan

DAFTAR PERTANYAAN. 7. Jabatan : Kabag/Kasubag Keuangan Non Kabag/Kasubag Keuangan Lampiran 1 Kuesioner Penelitian dan Daftar Responden DAFTAR PERTANYAAN A. Demografi Responden 1. Nama Instansi : 2. Nama Responden : 3. Jenis Kelamin : Pria Wanita 4. Usia : 25-30 Tahun : 31 40 Tahun Jen

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MEDAN KELAS IA KHUSUS Nomor: W2-U1/ 7430a /HK.02/IV/2017

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MEDAN KELAS IA KHUSUS Nomor: W2-U1/ 7430a /HK.02/IV/2017 KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MEDAN KELAS IA KHUSUS Nomor W2-U1/ 7430a /HK.02/IV/2017 Tentang Penetapan dan Panjar Biaya Proses Penyelesaian Perkara Perdata Pada Pengadilan Negeri Medan Kelas I-A Khusus

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN BRASTAGI MARDINDING DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KARO, KECAMATAN PEMATANG BANDAR, HUTABAYU RAJA DAN UJUNG

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT TERHADAP PASAR INDUK SELIDAH HANDIL BAKTI KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS SWOT TERHADAP PASAR INDUK SELIDAH HANDIL BAKTI KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 2, No 5, September 2015 Halaman 44-53 e-issn : 2356-5225 http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg ANALISIS SWOT TERHADAP PASAR INDUK SELIDAH HANDIL BAKTI KECAMATAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli secara langsung yang ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli dan terjadi proses tawar-menawar.

Lebih terperinci

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:

Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap: Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap: a. Tata ruang di wilayah sekitarnya; b. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI SARANA DAN PRASARANA PASAR TRADISIONAL KAMPUNG LALANG DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN.

ANALISIS KONDISI SARANA DAN PRASARANA PASAR TRADISIONAL KAMPUNG LALANG DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN. ANALISIS KONDISI SARANA DAN PRASARANA PASAR TRADISIONAL KAMPUNG LALANG DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN Rosni 1, Muhammad Arif 1, Herdi 2 1 Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 1991 (KABUPATEN/DATI II. PEMERINTAH DAERAH. SUMATERA UTARA. Karo. ) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 10 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai dari masa penjajahan Belanda,

Lebih terperinci

Keywords: DHF, EMBP, larvae-free index.

Keywords: DHF, EMBP, larvae-free index. HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DAN ANGKA BEBAS JENTIK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2012 DI KOTA MEDAN Sondang Pasaribu 1, Devi Nuraini Santi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Slamet (2002), sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam Naskah Akademis Rancangan Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN PUSAT INFORMASI HARGA PANGAN STRATEGIS

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN PUSAT INFORMASI HARGA PANGAN STRATEGIS PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2014 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN PUSAT INFORMASI HARGA PANGAN STRATEGIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN, Menimbang : a. bahwa langkah

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi suatu negara, hal ini menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA A. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM II.1. Gambaran Umum Proyek Judul proyek : Pasar Rumput Lokasi tapak : Jl. Raya Sultan Agung No.4 Kel. Pasar Manggis Kec.Setiabudi Jakarta Selatan Luas tapak : ± 3,1 Ha,terkena rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modernisasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan hal yang paling berkembang secara pesat diantara teknologi lainnya. Salah satu kesuksesan besar dalam modernisasi

Lebih terperinci

BAB II TINDAK PIDANA YANG MENONJOL DI POLRESTA MEDAN. Polresta Medan memiliki wilayah tugas di Kota Medan dan sebagian

BAB II TINDAK PIDANA YANG MENONJOL DI POLRESTA MEDAN. Polresta Medan memiliki wilayah tugas di Kota Medan dan sebagian BAB II TINDAK PIDANA YANG MENONJOL DI POLRESTA MEDAN Situasi Wilayah Tugas Polresta Medan Polresta Medan memiliki wilayah tugas di Kota Medan dan sebagian kecil wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB II TINJAUAN PROYEK BAB II TINJAUAN PROYEK 2.1. Tinjauan Umum Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 TERMINOLOGI JUDUL Judul proyek yang akan di rancang adalah Medan international exhibition center. Adapun pengertian dari medan international exhibition center dapat di uraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan usaha kecil di Indonesia memang diakui sangat penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan kesempatan kerja; pemerataan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Faktor Internal. No Indikator Parameter Skor 1. Ketersediaan bahan baku obat tradisional

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Faktor Internal. No Indikator Parameter Skor 1. Ketersediaan bahan baku obat tradisional 9 Lampiran. Indikator dan Parameter Faktor Internal No Indikator Parameter Skor. Ketersediaan bahan baku obat tradisional. Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Ketersediaan bangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Besarnya jumlah penduduk dan persebaran penduduk ini

Lebih terperinci

BABIII PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN

BABIII PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN BABIII PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN Pada Bab ini berisi gambaran mengenai profil permukiman kumuh yang telah dilakukan sinkronisasi dan verifikasi terkait : 1. Sebaran Permukiman Kumuh, Deliniasi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI TAHU ISI GORENG (Studi Kasus : Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan) SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI TAHU ISI GORENG (Studi Kasus : Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan) SKRIPSI STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI TAHU ISI GORENG (Studi Kasus : Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan) SKRIPSI OLEH : WAHYU BINARKO 100304103 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN DASAR HASIL DARI METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. DESTINDO PUTRAMAKMUR ABADI

ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN DASAR HASIL DARI METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. DESTINDO PUTRAMAKMUR ABADI ANALISIS STRATEGI BISNIS DENGAN DASAR HASIL DARI METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. DESTINDO PUTRAMAKMUR ABADI Robby Abidin 0700728993 ABSTRAK PT. Destindo Putramakmur Abadi merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, dalam manajemen yang efektif

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, dalam manajemen yang efektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara

Lebih terperinci

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK

BAB 2 DESKRIPSI PROYEK BAB 2 DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Terminologi Judul Judul kasus proyek yang akan dirancang dan direncanakan adalah Redevelopment Pasar Sukaramai untuk itu akan dibahas berikutnya masing-masing

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan pokok hidup sehari-hari. Namun dalam perkembangannya,

TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan pokok hidup sehari-hari. Namun dalam perkembangannya, TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Pasar adalah suatu tempat bertemunya pembeli dan penjual dalam usaha memenuhi kebutuhan pokok hidup sehari-hari. Namun dalam perkembangannya, kemudian pasar menjadi pusat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Perempuan Muslim di Kota Medan

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Perempuan Muslim di Kota Medan Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Perempuan Muslim di Kota Medan Assalamu alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat, Nama

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan 46 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal

LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal LAMPIRAN 1a Kuisioner Penetapan Bobot Faktor Ekternal Petunjuk Pengisian a. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antar suatu elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, tidak lepas dari peran ilmu matematika, yaitu ilmu yang menjadi solusi secara konseptual dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun) Lampiran 1 Karakteristik Sampel Agroindustri Salak Petani Salak Umur Pendidikan Tanggungan (orang) Bertani Luas Lahan (Ha) 1 43 12 3 15 1 2 48 12 4 19 3 3 38 12 4 6 2 4 39 12 4 11 1 5 43 9 4 12 2 6 53

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. vii

DAFTAR ISI. Halaman. vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ABSTRACT... Halaman i ii iii iv

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Wawancara Pemilik

LAMPIRAN. Daftar Wawancara Pemilik LAMPIRAN Daftar Wawancara Pemilik Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Apakah anda sudah lama menjalankan usaha salon kecantikan tersebut? 2. Apa harapan anda terhadap kemajuan usaha salon anda? 3. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wakaf berasal dari kata waqfa yang mempunyai arti menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Pengertian menahan atau berhenti atau diam ditempat dalam pengertian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Pernyataan Lembar Pengesahan Tugas Akhir Lembar Lulus Mempertahankan Tugas Akhir Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Kata Pengantar Ringkasan Daftar Isi Daftar Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi ix xi xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Balai Lelang PT. TRIAGUNG LUMINTU

Balai Lelang PT. TRIAGUNG LUMINTU ASSET AGUNAN/JAMINAN DEBITUR PT. BANK NEGARA INDONESIA WILAYAH MEDAN PT. TRIAGUNG LUMINTU Jakarta: Jl. Senopati Raya No. 59 Keb. Baru, Jakarta Selatan. 12110 Telp. (021) 5269826, 5260836 Fax. (021) 5736205,

Lebih terperinci

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM 2.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajaka Pratama Medan Kota Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar tradisional di Indonesia masih merupakan wadah utama masyarakat dalam membeli suatu kebutuhan, karena dalam pasar inilah sesungguhnya perputaran ekonomi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... HALAMAN PENGESAHAN......... i ii RIWAYAT HIDUP.. iii ABSTRAK...... ABSTRACT...... KATA PENGANTAR. iv v vi DAFTAR ISI...... vii DAFTAR TABEL.... viii DAFTAR GAMBAR.......

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN TUGAS AKHIR. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PENELITIAN TUGAS AKHIR. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LO PENELITIAN TUGAS AKHIR A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Kota Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak bernama

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Operasional dan Jenis Data 1. Batasan Operasional Pedagang adalah seseorang yang berpotensi memasarkan barang atau jasa. Pedagang dalam penelitian ini adalah pedagang

Lebih terperinci