PENGELOLAAN KEBERSIHAN. Direktorat Fasilitas dan Properti
|
|
- Devi Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TANGGAL DIKELUARKAN: TUJUAN. Memberikan pedoman dalam sistem pengelolaan kebersihan di lingkungan Institut Pertanian Bogor sesuai dengan standard operasional di bidang pengelolaan properti; 2. Meningkatkan sistem pengelolaan kebersihan di lingkungan Institut Pertanian Bogor melalui total layanan prima; 3. Mewujudkan sistem pengelolaan kebersihan di lingkungan Institut Pertanian Bogor sehingga dapat memberikan nilai citra dan fungsi optimal; 4. Mewujudkan rasa kepedulian dan kebersamaan serta apresiasi positif seluruh civitas akademika Institut Pertanian Bogor dalam melakukan pengelolaan kebersihan di lingkungan institut Pertanian Bogor; RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari pengelolaan kebersihan :. Pelayanan Kebersihan Ruang Luar:. Penyapuan jalan, lahan, dan parkir; 2. Pembersihan saluran drainase; 3. Pembersihan badan air danau; 4. Pengangkutan sampah dari seluruh drum sampah dan tps di jalur-jalur jalan. 2. Pelayanan Kebersihan Ruang Dalam :. Penyapuan lantai ruangan, lobby, lift, tangga, dapur, mushola, dan teras terdapat di dalam gedung; 2. Pengepelan lantai ruangan, lobby, lift, tangga, dapur, teras, kamar mandi terdapat di dalam gedung; 3. Pembersihan kaca, dinding, meja, kursi, railing tangga, kolom aluminium, papan pengumuman, dan papan informasi ; 3. Pengelolaan Sampah dan Limbah di UPL Cikabayan :. Pemilahan sampah; 2. Penampungan sampah organik ke dalam bak penampungan; 3. Penampungan sampah anorganik ke dalam kontainer Dinas Cipta Karya; 4. Pengangkutan sampah anorganik ke TPA Galuga Kab. Bogor. 5. Pengolahan kompos dari sampah organik. 6. Pemasaran kompos; 7. Penanganan limbah zat-zat kimia dan biologi serta pencemar. 4. Pembinaan Kebersihan :. Sosialisasi Kebersihan; 2. Pembinaan pedagang di lingkungan kampus IPB; 3. Program partisipasi aktif dari civitas akademika serta masyarakat sekitar kampus. 5. Perawatan Sarana dan Prasarana Kebersihan :. Perawatan harian, mingguan, dan bulanan; 2. Perbaikan sarana dan prasarana;
2 TANGGAL DIKELUARKAN: 3. Penggantian sarana dan prasarana. DESKRIPSI Pengelolaan kebersihan merupakan kegiatan mengelola lingkungan bersih, terbebas dari kotoran, sampah dan limbah di dalam ruang bangunan dan di atas permukaan daratan bumi di lingkungan buatan manusia untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih bagi kepentingan manusia. ISTILAH. Pengelolaan adalah suatu tindakan diperlukan dalam melakukan kegiatan berhubungan dengan peningkatan kualitas dan kinerja menuju total layanan prima dalam bentuk perumusan program, penentuan prioritas dan tindakan operasional meliputi kebijakan strategi, taktik, pelaksanaan dan pematauan atau monitoring (Plan Do Check and Act). 2. Kebersihan merupakan kegiatan secara cepat dan aktif mengendalikan lingkungan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan bebas dari kotoran, sampah dan limbah dengan tujuan menciptakan lingkungan sehat dan bersih pada satu kesatuan waktu, ruang, dan dinamika kehidupan manusia. 3. Kotoran merupakan benda atau barang padat pencemar berasal dari zat kimia atau biologi berwujud serta berwarna mempunyai ukuran 0,00 mm hingga 0, cm serta mempunyai aroma bau (tidak sedap) dapat mengakibatkan indera penciuman tidak nyaman dan tidak sehat sehingga akan menimbulkan sesak nafas bagi manusia serta dapat menimbulkan kerusakan pada media dimana kotoran ini ada, menempel atau tidak menempel pada bagian ruang baik di dalam maupun di luar dimana kegiatan kebersihan dilakukan terhadapnya pada satu kesatuan waktu, ruang, dan dinamika kehidupan manusia. 4. Sampah merupakan benda atau barang padat pencemar berasal dari zat kimia atau bilogi berwujud serta berwarna mempunyai ukuran > 0, cm serta mempunyai aroma bau (tidak sedap) dapat mengakibatkan indera penciuman tidak nyaman dan tidak sehat sehingga akan menimbulkan sesak nafas bagi manusia serta dapat menimbulkan kerusakan pada media dimana sampah ini ada, menempel atau tidak menempel pada bagian ruang baik di dalam maupun di luar dimana kegiatan kebersihan dilakukan terhadapnya pada satu kesatuan waktu, ruang, dan dinamika kehidupan manusia. 5. Limbah merupakan benda atau barang cair pencemar berasal dari zat kimia atau biologi berwujud serta berwarna serta mempunyai aroma bau (tidak sedap) dapat mengakibatkan indera penciuman tidak nyaman dan tidak sehat sehingga akan menimbulkan sesak nafas bagi manusia serta dapat menimbulkan kerusakan pada media dimana limbah ini ada, menempel atau tidak menempel pada bagian ruang aliran dimana kegiatan kebersihan dilakukan terhadapnya pada satu kesatuan waktu, ruang, dan dinamika kehidupan manusia. 6. Kompos merupakan hasil olahan sampah organik menjadi material pupuk untuk meningkatkan kandungan hara media tanam tanaman pada satu kesatuan waktu, ruang, dan dinamika. REFERENSI. Rachman, Z Pertamanan Sebagai Ilmu dan Seni Mencipta Lingkungan Indah dan Berguna. Ceramah Pada Bogor Flora Festival. Bogor. 20 hal. 2. Simonds, J.O Landscape Architecture. Mc. Grawi-Hill Book Inc. Co. New York. 33 p. 3. Sternloff, R.E and Warren, R Park & Recreation Maintenance Management. John Wiley & Sons. Inc Series in Recreation.
3 TANGGAL DIKELUARKAN: 4. Kusumoarto, A Manajemen Pemeliharaan Ruang Luar (Pertamanan dan Kebersihan). Biro Administrasi Umum dan Keuangan Institut Pertanian Bogor. ( Dipublikasikan). 5. School of Real Estate and Urban Studies Property Management. Materi Kursus Manajer Bangunan Bagi Profesional. ( Dipublikasikan). 6. Peraturan Pemerintah 54 tahun 2000 tentang Perubahan Status IPB menjadi PT-BHMN. 7. Ketetapan MWA 6/MWA-IPB/ Program Kerja IPB Surat Keputusan IPB 097/K3/KP/ 2003 tentang Pembentukan Direktorat Fasilitas dan Properti. 0. Surat Keputusan IPB 5/K3/KP/2003 tentang Pembentukan Sub Direktorat Properti.. Surat Keputusan IPB 5/K3/KP/2003 tentang Pembentukan Sie Jalan, Taman dan Lahan. CATATAN. ini hanya diperuntukkan bagi internal IPB (Institut Pertanian Bogor) dan disusun oleh. 2. Apabila program kegiatan disusun oleh unit kerja di lingkungan IPB, maka Direktorat Fasilitas dan Properti melakukan koordinasi dan pemeriksaan apakah sesuai dengan peraturan/ketentuan/perundang-undangan berlaku 3. Apabila program kegiatan disusun oleh pihak di luar institusional IPB dalam rangka kerjasama, maka melakukan koordinasi, penetapan prosedur dan pemeriksaan apakah sesuai dengan peraturan/ketentuan/perundang-undangan berlaku. PROSEDUR Keterangan lengkap ada di halaman berikutnya
4 Diagram alir Prosedur Kebersihan Ruang Dalam kerja menerima usulan program kebersihan ruang dalam Kerja Kerja di lingkungan rektorat Disposisi hari Pemberitahuan ke Kerja untuk membuat pedoman umum kebersihan ruang dalam Pedoman umum kebersihan ruang dalam 2 RKAT dan RKS 3 RKAT dan RKS Penyusunan dan Persetujuan Anggaran Biaya Pelaksanaan 4 RKAT dan RKS 3 hari Penyusunan Tenaga Ahli 5 RKAT dan RKS 3 hari
5 Penyusunan Jadwal Kerja Kebersihan Ruang Dalam Kerja Kerja di lingkungan rektorat 6 RKAT, RAB, dan RKS 3 hari Penyusunan Kurva S Actual Rangkaian Kebersihan Ruang Dalam Pengadaan Fasilitas Kebersihan Ruang Dalam 7 RAB 3 hari 8 RKAT, RKS, dan RAB Pelaksanaan Kebersihan Ruang Luar Pelaporan Progress/ Kerja Tagihan Anggaran Biaya Berdasarkan Kerja 9 RKAT, RKS, Pemberitahuan (jika terdapat RAB, hubungan) 0 RKAT, RKS, RAB, RKAT, RKS, RAB, Pembayaran 2 RKAT,RKS,, Pres. Kerja 2 Sesuai Jadual Kerja Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Kerja 25 %,50 %, 75 %,dan 00 % SesuaiPresenta si Kerja
6 Kerja Kerja di lingkungan rektorat Serah Terima Kerja 3 RKS, RAB, dan 2 setelah monev Pelaporan Akhir 4 Berita Acara serah Terima RKS setelah serah terima pekerjaaan tasi 5 RKS
7 Diagram alir Prosedur Kebersihan Ruang Luar kerja menerima usulan kegiatan pengelolaan kebersihan ruang luar Kerja Kerja terkait Disposisi hari Pemberitahuan ke Kerja untuk membuat pedoman umum pengelolaan kebersihan ruang luar Pedoman umum pengelolaan kebersihan ruang luar 2 RKAT dan RKS 3 RKAT dan RKS Penyusunan dan Persetujuan Anggaran Biaya Pelaksanaan 4 RKAT dan RKS 3 hari Penyusunan Tenaga Ahli 5 RKAT dan RKS 3 hari
8 Penyusunan Jadwal Kerja Pengelolaan kebersihan ruang luar Kerja Kerja terkait 6 RKAT, RAB, dan RKS 3 hari Penyusunan Kurva S Actual Rangkaian Pengelolaan kebersihan ruang luar Pengadaan Fasilitas Pengelolaan kebersihan ruang luar 7 RAB 3 hari 8 RKAT, RKS, dan RAB Pelaksanaan kegiatan kebersihan ruang luar 9 RKAT, RKS, Pemberitahuan RAB, Sesuai Jadual Kerja Pelaporan Progress/ Kerja Tagihan Anggaran Biaya Berdasarkan Kerja 0 RKAT, RKS, RAB, RKAT, RKS, RAB, Pembayaran 2 RKAT, RKS,, Pres.Krj 2 Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Sesuai dengan presentasi krj
9 Kerja Kerja terkait Serah Terima Kerja 3 RKS, RAB, dan 2 Pelaporan Akhir 4 Berita Acara serah Terima RKS setelah monev setelah serah terima pekerjaaan tasi 5 RKS
10 Diagram alir Prosedur Pengelolaan Sampah kerja menerima usulan kegiatan pengelolaan sampah Kerja Kerja terkait Disposisi hari Pemberitahuan ke Kerja untuk membuat pedoman umum pengelolaan sampah Pedoman umum pengelolaan sampah 2 RKAT dan RKS 3 RKAT dan RKS Penyusunan dan Persetujuan Anggaran Biaya Pelaksanaan Penyusunan Tenaga Ahli 4 RKAT dan RKS 3 hari 5 RKAT dan RKS 3 hari
11 Penyusunan Jadwal Kerja Pengelolaan Sampah Kerja Kerja terkait 6 RKAT, RAB, dan RKS 3 hari Penyusunan Kurva S Actual Rangkaian Pengelolaan Sampah Pengadaan Fasilitas Pengelolaan Sampah 7 RAB 3 hari 8 RKAT, RKS, dan RAB Pengangkutan sampah dari TPS Penempatan Sampah di UPL Cikabayan Pemilahan Sampah (organic dan anorganik) 9 Pemberitahuan RKAT, RKS, RAB, 0 RKAT, RKS, dan RKAT, RKS, dan Sesuai Jadwal Kerja Setiap hari Setiap hari Pengolahan Kompos 2 RKAT, RKS, dan Pengangkutan Sampah Anorganik ke TPA Galuga 3 RKAT, RKS, dan 2 Dinas Cipta Karya Setiap hari 2 kali seminggu
12 Pelaporan Progress/ Kerja Tagihan Anggaran Biaya Berdasarkan Kerja Kerja Kerja terkait 4 RKAT, RKS, RAB, 2 5 RKAT, RKS, RAB, Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Pembayaran 6 RKAT, RKS,, Pres. Kerja Serah Terima Kerja 7 RKS, RAB, dan Pelaporan Akhir 8 Berita Acara serah Terima RKS Sesuai dengan presentasi kerja setelah monev setelah serah terima pekerjaaan tasi 20 RKS
13 Diagram alir Prosedur Pengelolaan Limbah kerja menerima usulan kegiatan pengelolaan limbah Kerja Kerja terkait ng Disposisi hari Pemberitahuan ke Kerja untuk membuat pedoman umum pengelolaan limbah Pedoman umum pengelolaan limbah 2 RKAT dan RKS 3 RKAT dan RKS Penyusunan dan Persetujuan Anggaran Biaya Pelaksanaan Penyusunan Tenaga Ahli 4 RKAT dan RKS 3 hari 5 RKAT dan RKS 3 hari
14 Penyusunan Jadwal Kerja Pengelolaan Limbah Kerja Kerja terkait 6 RKAT, RAB, dan RKS 3 hari Penyusunan Kurva S Actual Rangkaian Pengelolaan Limbah Pengadaan Fasilitas Pengelolaan Limbah di laboratorium-laboratorium 7 RAB 3 hari 8 RKAT, RKS, dan RAB Pengangkutan limbah dari laboratorium-laboratorium Penempatan Limbah di Kontainer Limbah Pengangkutan Limbah Anorganik ke Pusat Pengelolaan Limbah Nasional Pelaporan Progress/ Kerja 9 Pemberitahuan RKAT, RKS, RAB, Lab-lab 0 RKAT, RKS, dan RKAT, RKS, dan Pusat Pengelolaan Limbah 2 RKAT, RKS, RAB, 2 Sesuai Jadwal Kerja Setiap hari 2 kali seminggu Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 %
15 Tagihan Anggaran Biaya Berdasarkan Kerja Kerja Kerja terkait 3 2 RKAT, RKS, RAB, Pembayaran 4 RKAT, RKS,, Pres. Kerja Serah Terima Kerja 5 RKS, RAB, dan Pelaporan Akhir 6 Berita Acara serah Terima RKS Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Sesuai dengan presentasi kerja setelah monev setelah serah terima pekerjaaan tasi 7 RKS
16 Diagram alir Prosedur Sosialisasi Kebersihan kerja menerima usulan kegiatan sosialisasi kebersihan Kerja Kerja terkait Disposisi hari Pemberitahuan ke Kerja untuk membuat pedoman umum sosialisasi kebersihan Pedoman umum sosialisasi kebersihan 2 RKAT dan RKS 3 RKAT dan RKS Penyusunan dan Persetujuan Anggaran Biaya Pelaksanaan Penyusunan Tenaga Ahli 4 RKAT dan RKS 3 hari 5 RKAT dan RKS 3 hari
17 Penyusunan Jadwal Kerja Sosialisasi Kebersihan Kerja Kerja terkait 6 RKAT, RAB, dan RKS 3 hari Penyusunan Kurva S Actual Rangkaian Sosialisasi 7 RAB 3 hari Kebersihan Pengadaan Fasilitas 8 RKAT, RKS, dan RAB Pelaksanaan sosialisasi 9 Pemberitahuan RKAT, RKS, RAB, Sesuai Jadwal Kerja Pelaporan Progress/ Kerja 0 RKAT, RKS, RAB, 2 Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 %
18 Juni 2004 NO.REVISI : 03 Tagihan Anggaran Biaya Berdasarkan Kerja Kerja Kerja terkait ng 2 RKAT, RKS, RAB, Kerja 25 %, 50 %, 75 %, dan 00 % Pembayaran 2 RKAT, RKS,, Pres. Kerja Serah Terima Kerja 3 RKS, RAB, dan Pelaporan Akhir 4 Berita Acara serah Terima RKS Sesuai dengan presentasi kerja setelah monev setelah serah terima pekerjaaan tasi 5 RKS
PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH
PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH Suprapto Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: suprapto.bpptbas@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain. masyarakat tidak ingin berdekatan dengan sampah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masalah sampah merupakan fenomena sosial yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak, karena setiap manusia pasti memproduksi sampah, disisi lain masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi
Lebih terperinciWALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPROSEDUR KENAIKAN PANGKAT STAF PENDIDIK DAN STAF KEPENDIDIKAN
PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT STAF PENDIDIK DAN STAF KEPENDIDIKAN No. Dokumen : PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT STAF PENDIDIK DAN Tgl. Berlaku : STAF KEPENDIDIKAN No. Revisi : 00 Hal. 2 dari 7 TUJUAN POB Kenaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penumpukan sampah yang disebabkan oleh bertambahnya populasi manusia semakin menyebar luas baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.limbah atau sampah merupakan material
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK Joko Widodo dan Yulinah Trihadiningrum Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Surabaya ABSTRAK Pembuangan akhir sampah yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, karena selain dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, juga dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh
Lebih terperinciBAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin
BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)
PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BLITAR ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 ANGGARAN KD. REKENING URAIAN TAHUN INI TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017 Urusan Pemerintahan 2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Bidang Pemerintahan 2. 05 Lingkungan Hidup Unit Organisasi 2. 05. 01 DINAS LINGKUNGAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya laju konsumsi dan pertambahan penduduk Kota Palembang mengakibatkan terjadinya peningkatan volume dan keragaman sampah. Peningkatan volume dan keragaman sampah pada
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Volume sampah setiap harinya terus bertambah banyak sampah begitu saja di buang tanpa memikirkan dampak dari menumpuknya sampah salah satunya sampah organik,
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Percepatan Pembangunan Sanitasi 18 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari penyusunan Sanitasi Kabupaten Pinrang yang memaparkan mengenai tujuan, sasaran dan strategi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAGIAN PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA dan Rumah Tangga merupakan salah satu bagian dari struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Malang. Unit yang berkantor di kampus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah atau sampah baik itu limbah organik maupun non organik. Produksi sampah ini juga selalu mengalami
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR: KEBERSIHAN LINGKUP FMIPA UNHALU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO MANUAL PROSEDUR: KEBERSIHAN LINGKUP FMIPA UNHALU NOMOR DOKUMEN: UJM F 09 MP 07 Unit Jaminan Mutu FMIPA Universitas Haluoleo 2009 MANUAL
Lebih terperinciRINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Urusan Pemerintahan : 1. 08 Urusan Wajib Lingkungan Hidup Organisasi : 1. 08. 02 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Sub Unit Organisasi : 1. 08. 02. 01 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN PEMERINTAH KOTA BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya pertambahan penduduk dan pola konsumsi
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Salah satu hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup ini adalah penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN KOTA KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Model Pemodelan merupakan suatu aktivitas pembuatan model. Secara umum model memiliki pengertian sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual.
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci1. Untuk membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan setiap ruangan dalam gedung klien kami
CLEANING AND CARRYING SERVICE I. LATAR BELAKANG Di era globalisasi dan modern ini, kebanyakan orang atau perusahaan dan instansi menyukai hal yang instan, cepat, hemat, dan efisien. Termasuk dalam hal
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan yang selalu menjadi permasalahan dan dihadapi setiap saat. Akibat dari semakin bertambahnya jumlah
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH, PENGHIJAUAN DAN PENDIDIKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SATUAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT
PROPOSAL PROYEK AKHIR STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR STUDY ON SOLID WASTE COLLECTION AND TRANSPORT IN SANGATTA CITY,EAST KUTAI Yayuk Tri Wahyuni NRP 311
Lebih terperinciVI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Deskripsi Lingkungan Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Berdasarkan Penilaian Responden 6.1.1 Penilaian Responden terhadap Kebersihan Desa Galuga Lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PERENCANAAN
BAB III METODE PERENCANAAN 1.1 Wilayah Perencanaan Perencanan TPST ini berlokasi di Kelurahan Pemurus Dalam yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia.
Lebih terperinciMulai. Perumusan Masalah. Lengkap? Ya. Menentukan Tujuan Sistem. Identifikasi Output dan Evaluasi Aspek. Interpretasi Black Box Diagram.
90 Lampiran 1. Flowchart Penelitian Mulai Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Pengamatan Awal Secara Visual Menentukan Stakeholder Sistem Analisis Kebutuhan Tidak Lengkap? Ya Perumusan
Lebih terperinci1
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 161-170 PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH 1 Yanti Sri Rejeki, 2 M. Dzikron, 3 Nugraha, 4 Dewi Shofi M., 5 Chaznin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (KBBI, 2005:854).
Lebih terperinciB P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN
B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
Lebih terperinciG E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)
G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan
Lebih terperinciPEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN
PEDOMAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS KREBET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang merupakan prioritas kedua berdasarkan kebutuhan fisiologis dalam Hierarkhi
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo
BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai barang buangan, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan aktifitas penduduk di suatu daerah membawa perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat dan aktifitas penduduk di suatu daerah membawa perubahan yang besar terhadap aspek kehidupan manusia dan lingkungan. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare berdasarkan tema ekowisata, konsep belajar dan bermain bersama alam dan wawasan keislaman menghasilkan perancangan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR (JASA KEBERSIHAN) KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2012
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR (JASA KEBERSIHAN) KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2012 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA UNIT ORGANISASI PROGRAM HASIL Unit ESELON II/SATKER
Lebih terperinciPencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018 SASARAN/CAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PROGRAM Uraian Indikator Kinerja (Outcome) Target/Satuan Uraian Indikator Kinerja Target/Satuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang
25 BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT 2.1 Pengertian sampah dan sejenisnya Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruangan yang ditempati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciPENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)
PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI 19-3964-1994 (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) Dina Pasa Lolo, Theresia Widi Asih Cahyanti e-mail : rdyn_qyuthabiez@yahoo.com ;
Lebih terperinciSTUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR
STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR Oleh: ACHMAD YANI L2D 301 317 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas akan dari segala aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN
TAHUN 2007 RENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007-2010 NO PROGRAM PRIORITAS PROGRAM KEGIATAN SUMBER TUJUAN KEGIATAN TARGET GROUP KET PEMBIAYAAN 1 2 3 4 1 Program Peningkatan
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 24 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak dikehendaki lagi lalu dibuang. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:
RENCANA UMUM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I TAHUN ANGGARAN : 2017 1 Penyediaan jasa surat menyurat 2 Penyediaan prasarana dan sarana persampahan 3 Pembangunan sarana prasarana TPA 4 Revitalisasi tempat
Lebih terperinciRENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan
RENCANA IMPLEMENTASI.1. Kondisi Kesiapan Pelaksanaan Bagian akhir dari Dokumen Memorandum Program sanitasi yakni pada Bab V yang membahas tentang rencana impelementasi kegiatatan Sarana fisik dan program
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 133 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 133 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PERSAMPAHAN PADA DINAS LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola
Lebih terperinciPasal 21. Pasal 22 BAB VI UPT PUSAT BAHASA. Bagian Kesatu Tugas dan Fungsi. Pasal 23
Pasal 21 (1) Sub Unit Praktikum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan akademik dan administratif terkait praktikum. Unit Praktikum mempunyai fungsi: a. penyusunan program dan jadwal pembelajaran praktikum;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang kotor merupakan akibat perbuatan negatif yang harus ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 1 1.08 URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1.08.02 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG KEADAAN BULAN : NOPEMBER 2016 Kegiatan Ket No Program Indikator Kinerja Satuan Capaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia,
Lebih terperinciWASTE (Pengelolaan Limbah)
WASTE 2016 (Pengelolaan Limbah) Adanya penurunan kualitas lingkungan secara global telah menggugah kesadaran masyarakat dunia dalam berbagai sector termasuk dunia pendidikan. Perguruan tinggi sebagai gerbong
Lebih terperinciDISAMPAIKAN DALAM AGENDA MUSRENBANG TINGKAT KABUPATEN. DLH Kabupaten Buleleng
DISAMPAIKAN DALAM AGENDA MUSRENBANG TINGKAT KABUPATEN DLH Kabupaten Buleleng Singaraja,,,,,,,,,,,,,,,, 3 Maret 2019 2014 I. TUGAS POKOK DAN FUNGSI TUGAS POKOK Melaksanakan kewenangan otonomi daerah di
Lebih terperinciBAB III STUDI LITERATUR
BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
Lebih terperinciTABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI
BAB 4. RENCANA DAN PEMANTAUAN DOKUMEN EVALUASI HIDUP TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI TOLOK UKUR METODE HIDUP 1. Penurunan Kualitas Air permukaan Aktifitas Kantor Aktifitas
Lebih terperinciPROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES
PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KERJA KKP 2010 KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan
Lebih terperinciPERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP
36 PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 37 EKSPOSE P1 ADIPURA TAHUN 2017 / 2018 21 38 39 KOORDINASI PENYAMBUTAN PENGHARGAAN TENTANG LINGKUNGAN HIDUP Merupakan kegiatan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)
PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU) I Gusti Ayu Nyoman Sugianti dan Yulinah Trihadiningrum Jurusan
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BERAU
SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang
Lebih terperinciPEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA
MODUL #3 PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 IDENTITAS PERUSAHAAN No. Induk Nama perusahaan Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Berdasarkan pengalaman masa lalu pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kab. Bima berjalan secara lamban, belum terintegrasi dalam suatu perencanaan komprehensipif dan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR TAHUN KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PEMALANG
LAPORAN AKHIR TAHUN KEGIATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2013 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kesesuaian Perencanaan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 1 1.08 URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1.08.02 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BULELENG KEADAAN BULAN : OKTOBER 2016 s/d 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Penyediaan
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana orang banyak beraktivitas setiap harinya.pasar merupakan salah satu tempat orang
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG PRESENT BY : SRI MURNI EDIYATI, SH DASAR HUKUM PENGELOLAAN SAMPAH 1. UU No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi, yang juga akan membawa permasalahan lingkungan.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 16 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN KEBERSIHAN, KEINDAHAN, DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 54 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN ZAT KIMIA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA DAN BANDAR UDARA DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 43 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 27 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016
Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA TASIKMALAYA
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG DAN JASA
TANGGAL DIKELUARKAN TUJUAN Standar operasional baku ini disusun untuk memberikan pedoman dalam tata cara pengadaan barang dan jasa di lingkungan Institut Pertanian Bogor. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dari
Lebih terperinci