Uji McNemar dan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon data berpasangan Ade Heryana, SST, MKM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uji McNemar dan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon data berpasangan Ade Heryana, SST, MKM"

Transkripsi

1 UJI MCNEMAR DAN UJI WILCOXON (Uji Hipotesa Non-Parametrik Dua Sampel Berpasangan) Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesmas FIKES Univ. Esa Unggul atau PENDAHULUAN Sampel berpasangan adalah kelompok atau obyek penelitian yang sama dengan intervensi yang berbeda. Misalnya ada 20 bidan yang ingin diketahui sikapnya terhadap kerja tim, mula-mula diukur sikapnya dengan tidak diberikan kegiatan outbond. Lalu diberikan kegiatan outbond dan diukur sikapnya. Sikap bidan tersebut sebelum dan sesudah mengikuti outbond dapat diukur dengan uji statistik dua sampel berpasangan. Jika data berdistribusi normal dengan skala ukur interval atau rasio, maka menggunakan uji t sampel berpasangan. Namun jika data berdistribusi tidak normal dengan skala ukur nominal atau ordinal, maka menggunakan uji statistik non-parametrik dua sampel berpasangan. Pada artikel ini hanya akan dijelaskan dua jenis uji non-parametrik dua sampel berpasangan yaitu yaitu Uji McNemar, dan Uji Wilcoxon. Uji statistik non-parameter dua sampel berpasangan digunakan untuk tujuan-tujuan sebagai berikut:. Menganalisis perbedaan dari dua sampel yang saling berpasangan; 2. Menguji apakah kedua sampel yang berpasangan tersebut berasal dari satu populasi dengan karakteristik yang sama; 3. Menguji apakah dua perlakuan atau intervensi yang diberikan kepada sampel memberikan hasil yang sama atau tidak; dan 4. Menguji apakah perlakuan atau intervensi yang satu lebih baik dibanding yang lain. Hal perlu mendapat perhatian dalam melakukan perbandingan dua sampel adalah perbedaan yang signifikan antara dua perlakukan belum tentu disebabkan oleh adanya perbedaan perlakukan tersebut, namun oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dikendalikan. Sehingga variabel yang dapat mempengaruhi variabel penelitian sebaiknya dikendalikan terlebih dahulu. Misalnya pada contoh di atas, perubahan sikap pada 20 bidan yang mengikuti outbond belum tentu disebabkan oleh kegiatan outbond tersebut, namun bisa disebabkan

2 oleh kondisi setelah kegiatan outbond seperti pergantian pimpinan, perubahan kebijakan, dan sebagainya. DISTRIBUSI CHI-SQUARE Uji statistik non-parametrik dua sampel berpasangan menggunakan distribusi frekuensi chi-square sebagai dasar perhitungannya. Distribusi Chi-square (dibaca khai square atau khai kuadrat dengan simbol 2 ) adalah distribusi probabilitas teoritis yang asimetrik dan kontinyu. Nilai sebuah 2 selalu positif antara 0 sampai dengan (tak hingga) atau 0 2, tidak seperti distribusi normal atau distribusi t yang dapat bernilai negatif. Nilai statistik 2 dihitung dengan rumus sebagai berikut: χ 2 = (f 0 f e ) 2 f e dimana, f 0 = banyaknya frekuensi yang diobservasi dan f e = banyaknya frekuensi yang diharapkan. Gambar menampilkan tiga jenis distribusi Chi-square dengan derajat kebebasan,5, dan 0. Tampak bahwa ) semakin kecil derajat kebebasan, kemencengan kurva distribusi semakin positif artinya proporsi nilai rendah pada distribusi lebih besar; dan 2) semakin besar derajat kebebasan, kurva distribusi semakin simetris. Gambar. Distribusi Chi-square dengan Derajat Kebebasan (df) yang Berbeda-beda (, 5, dan 0) (sumber: Sheskin, 2004, hal. 85) Mahasiswa sering salah membuat notasi chi-square dengan tanda X 2 2

3 UJI MCNEMAR Uji McNemar digunakan untuk menguji hipotesa: Apakah dua sampel berpasangan berasal dari atau mewakili dua populasi yang berbeda? Uji ini pertama kali dikembangkan tahun 947 oleh McNemar. Sebenarnya uji ini adalah kasus khusus dari uji Cochran Q (yang digunakan untuk menguji lebih dari dua sampel berpasangan). Uji McNemar didesain untuk data berpasangan yang bersifat nomimal atau dikotomi (yaitu dua kejadian yang saling mutually excluxive, seperti permukaan koin, jenis kelamin, dsb). Asumsi yang digunakan pada uji ini adalah setiap n subyek (atau n pasangan dari subyek yang sesuai) menghasilkan dua nilai sebagai variabel yang berpasangan. Dengan demikian, penggunaan Uji McNemar antara lain adalah:. Menilai atau mengevaluasi sifat kategorik data yang dihasilkan dari eksperimen. Eksperimen tersebut dilakukan dengan memanipulasi variabel independen atau disebut dengan true experiment. Sehingga eksperimen ini menghasilkan dua nilai dari masingmasing subyek dari dua kondisi eksperimen yang independen). Hasil uji yang siginifikan dapat disimpulan sebagai terdapat kecenderungan yang tinggi bahwa nilai eksperimen mewakili dua populasi yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa uji yang dipakai mendapatkan hasil yang valid; dan 2. Menilai atau mengevaluasi desain penelitian pretest dan post test pada satu kelompok. Pada penggunaan ini, nilai pada masing-masing pre dan post test diukur sehingga menghasilkan variabel yang dikotomi. Rumusan hipotesanya adalah apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test? Model ringkas pada uji McNemar berbentuk tabel 2x2 disajikan pada tabel berikut 2. Tabel. Model Uji McNemar (sumber: Sheskin, 2004, hal. 652) Kondisi (Pre- Test) Kondisi 2 (Post-Test) Respon kategori Respon kategori 2 Penjumlahan Baris Respon kategori a b a+b = n Respon kategori 2 b d c+d = n 2 Penjumlahan Kolom a+c b+d n = n + n 2 Sel a, b, c dan d menunjukkan jumlah observasi/subyek pada setiap kemungkinan kategori yang digunakan untuk menampilkan dua jenis respon subyek. Nilai pada kotak a 2 Tabel ini sering disebut dengan Tabel Kontinjensi atau Contingency Table 3

4 menunjukkan jumlah responden yang pada kondisi pre-test merespon kategori dan pada kondisi post-test merenspon kategori. Nilai pada kotak b menunjukkan jumlah responden yang pada kondisi pre-test merespon kategori dan pada kondisi post-test merenspon kategori 2. Nilai pada kotak c menunjukkan jumlah responden yang pada kondisi pre-test merespon kategori 2 dan pada kondisi post-test merenspon kategori. Akhirnya nilai pada kotak d menunjukkan jumlah responden yang pada kondisi pre-test merespon kategori 2 dan pada kondisi post-test merenspon kategori 2. Asumsi-asumsi yang terpenuhi dalam Uji McNemar adalah:. Sampel yang berasal dari n subyek harus dipilih secara acak dari populasi yang mewakili; 2. Setiap n observasi yang terdapat pada tabel 2x2 independen atau tidak berhubungan dengan observasi yang lain; 3. Nilai subyek dalam tabel 2x2 bersifat dikotomi dan bersifat mutually exclusive; dan 4. Beberapa literatur menyatakan Uji McNemar tidak tepat dijalankan pada ukuran sampel yang sangat kecil. Bila terpaksa menggunakan sampel dengan jumlah kecil, maka untuk akurasi hasil sebaiknya perlu dihitung probabilitas binomial yang nyata. Beberapa literatur juga menyarankan menggunakan correction of continuity bila terpaksa menggunakan sampel ukuran kecil untuk menjamin nilai chi-square hitung menghasilkan estimasi yang akurat dari dari distribusi binomial. Contoh soal (mengevaluasi perbedaan antara dua data yang berpasangan) Seorang psikolog ingin membandingkan sebuah obat untuk menangani enuresis (buang air kecil di tempat tidur) dengan Placebo 3. Sebanyak 00 anak-anak yang masih ngompol diberikan obat Endurin dan Placebo dengan menggunakan desain studi double blind (baik anak-anak maupun peneliti tidak tahu mana obat Endurin atau Placebo) selama 6 bulan. Selama studi, setiap anak mendapat 6 obat dan 6 placebo yang diberikan tiap minggu. Untuk memastikan bahwa tidak ada efek yang didapat dari satu pengobatan ke pengobatan lainnya, selama seminggu pada setiap pengobatan, anak-anak tidak diberikan obat maupun placebo. Urutan pengobatan selama 2 kali pengobatan bagi setiap anak dipilih secara acak. Variabel dependen pada studi ini adalah pendapat orangtua tentang perkembangan anak setelah 3 Terapi dengan obat yang tidak mengandung zat yang bersifat terapetik. Biasanya hanya untuk keperluan uji klinis obat 4

5 diberikan obat atau placebo. Hasil studi disajikan pada tabel di bawah. Pertanyaan: Berdasarkan hasil penelitian, apakah studi ini menunjukkan bahwa obat Endurin efektif untuk mengurangi enuresis? Respon terhadap Placebo Respon terhadap obat Endurin Jumlah Baik Tidak baik baris Baik Tidak baik Jumlah Kolom Tabel di atas menunjukkan bahwa: a. 0 anak merespon baik terhadap Obat dan Placebo b. 3 anak merespon tidak baik terhadap Obat dan baik terhadap placebo c. 4 anak merespon baik terhadap obat dan tidak baik terhadap placebo, dan d. 36 anak merespon tidak baik terhadap Obat dan Placebo. e. Dari 00 responden, 5 anak merespon baik terhadap obat, sementara 49 anak merespon tidak baik f. Dari 00 respon, 23 anak merespon baik terhadap placebo dan 77 anak merespon tidak baik terhadap placebo. Rumusan Hipotesa Dalam uji McNemar, sesuai dengan contoh soal di atas, sel yang menjadi perhatian adalah sel b dan c yaitu sel yang memilik perbedaan respon terhadap dua kondisi, yaitu sel dengan jumlah observasi 3 dan 4. Sehingga bila Obat lebih efektif dibanding Placebo maka proporsi pada sel c (jumlah observasi 4) lebih besar dibanding sel b (jumlah observasi 3). Kondisi eksperimen (dalam hal ini pemberian Obat dan Placebo) tidak berbeda secara signifikan jika proporsi sel b dan c (terhadap penjumlah b dan c) sama dengan 0,5 atau jika π b = b (b + c) dan π c = c (b + c) maka kondisi eksperimen tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika π b = π c = 0,50. Berdasarkan data di atas, nilai π b dan π c diestimasikan dengan nilai p b dan p c sehingga p b = b (b + c) = 3 (3 + 4) = 0,24 dan p c = c (b + c) = 4 (3 + 4) = 0,76 Dengan demikian rumusan hipotesa berdasarkan informasi di atas adalah sebagai berikut: 5

6 . Hipotesis Nol = H 0 : π b = π c (proporsi observasi pada sel b sama dengan proporsi observasi pada sel c atau tidak ada perbedaan antara obat dengan placebo) 2. Hipotesis Alternatif = H : π b π c (proporsi observasi pada sel b tidak sama dengan proporsi observasi pada sel c atau terdapat perbedaan antara obat dengan placebo). Hipotesa ini bersifat dua arah (two-tailed hypothesis), karena nilai π c bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding π b atau Hipotesis Alternatif = H : π b < π c atau H : π b > π c (proporsi observasi pada sel b lebih kecil atau lebih besar dari proporsi observasi pada sel c atau terdapat perbedaan antara obat dengan placebo). Hipotesa ini bersifat satu arah (one-tailed hypothesis). Menghitung Statistik Uji McNemar Rumus menghitung nilai uji statistik McNemar (yang dibuat berdasarkan distribusi Chi-square) adalah sebagai berikut: χ 2 = (f 0 f e ) 2 f e Karena hanya sel b dan c yang diperhatikan, maka rumus di atas menjadi χ 2 = 2 b + c [b 2 ] + b + c 2 χ 2 = (b c)2 b + c [c b + c 2 ] 2 b + c 2 dimana, b dan c adalah jumlah observasi pada sel b dan c pada tabel 2x2 dengan derajat kebebasan (df) 4 =. Karena distribusi chi-square yang bersifat kontinyu dan simetris digunakan untuk mendekati distribusi diskrit, maka rumus di atas pada tahun 934 oleh Yates dikoreksi dengan cara mengurangi selisih b dan c atau b-c dengan angka, sehingga rumusnya menjadi: χ 2 = ( b c )2 b + c dimana b c adalah nilai absolut dari selisih antara b dan c. Sehingga sesuai data di atas nilai χ 2 uji McNemar adalah: 4 Nilai derajat kebebasan (degree of freedom atau df ) dihitung dengan rumus df = (r ) (c ) dimana r = jumlah baris dan c = jumlah kolom. Untuk tabel 2x2 maka df = (2-) x (2-) = 6

7 Interpretasi Hasil χ 2 = ( 3 4 ) = 3,5 Hasil perhitungan χ 2 = 3,5 dibandingkan dengan Tabel Distribusi Chi-Square dengan derajat kebebasan = pada taraf = 0,05 yaitu 3,84 (tabel terlampir). Nilai hitungan χ 2 = 3,5 lebih besar dari nilai tabel χ 2 = 3,84, sehingga H 0 ditolak sehingga terdapat perbedaan signifikan antara Obat dengan Placebo, atau dapat dikatakan bahwa obat Endurin efektif dalam mengurangi enuresis. Contoh soal 2 (mengevaluasi pre-test dan post-test) Seorang peneliti ingin mengetahui efektifitas sebuah metode penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan murid terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak-anak SD. Sebanyak 00 murid SD dipilih secara random untuk dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan tentang PHBS. Setelah tes pengetahuan dijalankan, 00 anak-anak SD tersebut diberikan sebuah metode penyuluhan tentang PHBS. Setelah diberikan penyuluhan, tingkat pengetahuan PHBS anak SD tersebut diukur kembali. Hasil pengukuran disajikan pada tabel di bawah. Berdasarkan data tersebut, apakah dapat disimpulkan bahwa metode penyuluhan yang diberikan efektif meningkatkan pengetahuan anak SD tentang PHBS. Pre-test Pengetahuan baik Post-test Pengetahuan tidak baik Jumlah baris Pengetahuan baik Pengetahuan tidak baik Jumlah Kolom Karena jumlah frekuensi pada tabel 2x2 di atas mirip dengan contoh kasus pertama, maka prinsip pengerjaannya mirip, yang membedakan hanya pada rumusan hipotesisnya, yaitu:. Hipotesis Nol = H 0 : π b = π c (proporsi observasi pada sel b sama dengan proporsi observasi pada sel c atau tidak ada perbedaan antara pengetahuan PHBS sebelum intervensi dengan sesudah intervensi) 2. Hipotesis Alternatif = H : π b π c (proporsi observasi pada sel b tidak sama dengan proporsi observasi pada sel c atau terdapat perbedaan antara pengetahuan 7

8 PHBS sebelum intervensi dengan sesudah intervensi). Hipotesa ini bersifat dua arah (two-tailed hypothesis), karena nilai π c bisa lebih besar atau lebih kecil dibanding π b atau Hipotesis Alternatif = H : π b < π c atau H : π b > π c (proporsi observasi pada sel b lebih kecil atau lebih besar dari proporsi observasi pada sel c atau terdapat perbedaan antara pengetahuan PHBS sebelum intervensi dengan sesudah intervensi). Hipotesa ini bersifat satu arah (one-tailed hypothesis). Contoh soal 3 (perbedaan sebelum dan sesudah pelayanan) Peneliti ingin mengetahui apakah pelayanan di RS dapat mengubah tingkat kemauan pasien dalam merekomendasikan pelayanan di RS tersebut kepada temannya. Untuk keperluan itu dipilih 3 pasien, dengan hasil sebagai berikut: No. Responden Sebelum dilayani Sesudah dilayani Mau Mau 2 Tidak mau Mau 3 Tidak mau Mau 4 Mau Mau 5 Mau Mau 6 Mau Mau 7 Mau Mau 8 Mau Mau 9 Tidak mau Mau 0 Mau Tidak mau Mau Mau 2 Tidak mau Mau 3 Mau Tidak mau Dari contoh soal di atas, variabel penelitian yang dipakai adalah sikap sebelum pelayanan dan sikap sesudah pelayanan, sehingga rumusan hipotesisnya adalah: H 0 : π b = π c (tidak terdapat perbedaan sikap pasien sebelum dan sesudah pelayanan) H a : π b π c (terdapat perbedaan sikap pasien sebelum dan sesudah pelayanan) Hasil penelitian diringkas dalam tabel 2x2 berikut: 8

9 Sebelum dilayani Mau merekomendasikan Tidak mau merekomendasikan Mau merekomendasikan Sesudah dilayani Tidak mau merekomendasikan Jumlah baris Jumlah Kolom 2 3 ( 2 4 ) Nilai χ 2 2hitung = = 0, Nilai χ 2tabel dengan df = dan =0,05 adalah 3,84 Karena nilai χ 2hitung lebih kecil dari χ 2tabel maka H 0 tidak dapat ditolak atau terdapat perbedaan sikap pasien sebelum dan sesudah dilayani. UJI WILCOXON DUA SAMPEL BERPASANGAN Pertama kali dikenalkan oleh ahli statistik bernama Frank Wilcoxon. Seperti juga uji McNemar, uji Wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis non-parametrik pada dua sampel berpasangan. Yang membedakan adalah uji Wilcoxon dipakai jika data berskala ordinal, sementara uji McNemar dipakai jika data berskala nominal. Uji Wilcoxon dua sampel berpasangan merupakan pengembangan dari uji Wilcoxon bertanda satu kelompok 5. Untuk dapat menerapkan uji wilcoxon dua sampel berpasangan, maka dibutuhkan rangakaian data yang berskala interval/rasio pada setiap subyek. Kemudian hitung selisih masing-masing data pada setiap subyek dengan mengurangi data pada kondisi 2 dengan kondisi. Uji hipotesis pada uji ini adalah apakah sampel/kondisi percobaan berasal dari populasi yang mewakili? sehingga nilai median dari skor yang berbeda adalah nol. Bila terdapat perbedaan yang signifikan, maka hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan sampel/kondisi percobaan berasal dari populasi yang berbeda. Asumsi-asumsi yang digunakan pada uji ini antara lain:. Sampel pada n subyek dipilih secara acak dari populasi yang mewakili 2. Nilai asal yang dihasilkan dari setiap subyek dalam format skala interval/rasio; 5 Lihat artikel penulis berjudul Wilcoxon Signed-ranks Test Single-sample pada alamat url berikut: 9

10 3. Perbedaan nilai dalam populasi yang diwakili oleh dua sampel terdistribusi secara simetris di sekitar median populasi. Tahap-tahap dalam menghitung nilai uji statistik Wilcoxon adalah: a. Buatlah tabel yang menggambarkan nilai-nilai data pada kondisi dan kondisi 2 untuk masing-masing subyek; b. Hitunglah selisih nilai antara kondisi 2 dan kondisi ; c. Tandailah positif pada subyek dengan selisih > 0, atau negatif pada subyek dengan selisih < 0, atau sama pada subyek dengan nilai kondisi 2 = kondisi ; d. Tentukan nilai absolut selisih pada masing-masing subyek dan tentukan urutan/rankingnya dengan ketentuan jika terdapat n angka absolut dengan nilai yang sama, maka diberikan ranking yang sama dan penentuan ranking data tersebut adalah dengan menghitung ranking rata-rata atau membagi penjumlahan seluruh ranking dengan jumlah data yang sama. e. Tentukan nilai peringkat pada subyek dengan nilai selisih terkecil (T) dan jumlah pengamatan (N). Jumlah pengamatan (N) yang dipakai adalah setelah dikurangi data dengan peringkat 0. Nilai statistik uji Wilcoxon ditentukan oleh nilai Z, dengan rumus sebagai berikut: T [ 4N(N + ) ] Z = 24(N)(N + )(2N + ) dimana: T = peringkat dengan selisih nilai terkecil N = jumlah pengamatan Contoh soal 4 Sebuah RS ingin mengetahui efektifitas pelatihan pada staff promosi kesehatan dalam rangka mensukseskan program PKRS. Data skor tingkat pengetahuan dikumpulkan dari 5 staff promosi secara acak untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengetahuan sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan. Adapun datanya adalah sebagai berikut: Nama Staff Skor Sebelum Pelatihan Skor Sesudah Pelatihan Akbar

11 Nama Staff Skor Sebelum Pelatihan Skor Sesudah Pelatihan Budiman 0 20 Charlie Dionesius 20 0 Efrida Farida George Hadi 0 20 Ismanto Junaedi Kumalasari Linda Mahmud Novaria Osman Berdasarkan data tersebut di atas dengan tingkat = 0,05 apakah pelatihan terhadap staff promosi tersebut berjalan dengan efektif? Dari permasalahan di atas, variabel yang akan diteliti ada dua yaitu ) pengetahuan staff promosi sebelum mengikuti pelatihan; dan 2) pengetahuan staff promosi sesudah melakukan pelatihan. Sehingga rumusan hipotesisnya adalah: H 0 : = 2 (tidak terdapat perbedaan pengetahuan staff promosi sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan) H a : 2 (terdapat perbedaan pengetahuan staff promosi sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan) Untuk menghitung Tahap pertama dalam menjawab permasalahan di atas adalah dengan membuat tabel kontinjensi 2x2 berikut: No Nama Sebelum Sesudah Selisih Tanda selisih Ranking Akbar Positif Budiman Positif Charlie Sama Dionesius Negatif Efrida Positif 20 9,5 6 Farida Positif 20 9,5 7 George Positif Hadi Positif Ismanto Positif 20 9,5 0 Junaedi Sama 0 0 Kumalasari Positif 20 9,5 2 Linda Positif Mahmud Positif 30 2

12 No Nama Sebelum Sesudah Selisih Tanda selisih Ranking `4 Novaria Positif 0 9,5 5 Osman Sama 0 0 Dari tabel tersebut, maka: Selisih nilai terkecil adalah -0 (pada subyek ke-4), sehingga nilai T atau peringkat dengan selisih terkecil adalah 4. Terdapat 3 subyek dengan selisih 0, sehingga jumlah pengamatan (N) = 5 3 = 2. Sehingga perhitungan nilai Z hitung adalah: T [ 4N(N + ) ] 4 [ (4 2)(2 + ) ] Z hitung = = = 2,746 24(N)(N + )(2N + ) 24(2)(2 + )(2.2 + ) Nilai Z tabel dengan = 0,05 adalah,96 sehingga Z hitung < Z tabel. Kesimpulannya H 0 ditolak atau terdapat perbedaan tingkat pengetahuan staff promosi sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan. REFERENSI Ramlah S, Veni Hadju, dan Saifuddin Sirajuddin (204). Edukasi Menyusui Dini terhadap Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar, Makassar: Universitas Hasannudin Sheskin, David J. (2004). Handbook of Parametric and Nonparametric Statistical Procedures, edisi 3. DC: Chapman & Hall/CRC Suliyanto (204). Statistika Non Parametrik: Dalam Aplikasi Penelitian, Yogyakarta: CV Andi LATIHAN SOAL. Sebuah penelitian dilakukan pada RSIA di kota Makassar dengan jenis penelitian quasiexperiment dan desain one group pre-test post-test. Studi ditujukan untuk mengetahui perubahan pengetahuan ibu hamil tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini) sebelum dan sesudah edukasi. Populasi penelitian adalah ibu hamil dengan usia kandungan 7-9 bulan (trimester tiga) yang datang ke RSIA untuk pemeriksaan kehamilan. Sejumlah 60 responden dipilih secara acak. 2

13 Pengetahuan kurang Post Test Pengetahuan cukup Jumlah baris Pengetahuan kurang Pre Test Pengetahuan cukup Jumlah Kolom Berdasarkan data di atas, dengan = 0,05 apakah metode edukasi yang diterapkan secara signifikan dapat mengubah pengetahuan ibu hamil? 6 2. Studi ingin mengetahui efektifitas pengobatan iodium radioaktif pada penderita hipertiroid dengan mengukur kadar hormon TSH pada pasien sebelum menjalankan terapi dan sesudah menjalani terapi. Adapun data TSH yang diperoleh dari 5 pasien secara acak adalah sebagai berikut: No Nama Sebelum Sesudah Paul 0,06 0,02 2 Ros 2,4 6,7 3 Samsiar 0,02 0,58 4 Tulus 0,04 0,33 5 Usman 0,00 0,89 6 Vania 32, Wenny,4 5, 8 Yuniar,5,74 9 Zettira 4,5 7,9 0 Awaludin 7,6,79 Burhan 7,4 5,6 2 Coki 8, Defi 7,9 4,3 `4 Efrianti 6,4 4,2 5 Fauzi 6,5 2,8 Berdasarkan data di atas menggunakan = 0,05 maka ujilah hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan kadar TSH sebelum dan sesudah pengobatan iodium radioaktif. 6 Soal dikutip dari penelitian Ramlah, Hadju, & Sirajuddin (204). 3

14 LAMPIRAN: Tabel Distribusi Chi-Square untuk nilai = 0,005 hingga 0,995 dan derajat kebebasan (df) sampai dengan 00. (Sumber: diunduh dari website Department of Statistics Eberly College of Science, Penn State University 4

signed-ranks digunakan untuk menggantikan uji t single-sample bila data yang

signed-ranks digunakan untuk menggantikan uji t single-sample bila data yang WILCOXON SIGNED-RANK TEST SINGLE-SAMPLE (Uji Peringkat Wilcoxon Satu Sampel) Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul PENDAHULUAN Uji Wilcoxon signed-rank atau signed-rank

Lebih terperinci

Wilcoxon Signed-Rank Test Single-Sample (Ade Heryana, SST, MKM) April 16, 2017

Wilcoxon Signed-Rank Test Single-Sample (Ade Heryana, SST, MKM) April 16, 2017 BINOMIAL SIGN TEST FOR A SINGLE-SAMPLE (Uji Tanda Binomial untuk Satu Sampel) Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul PENDAHULUAN Uji Binomial Sign Single-sample

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com PENGERTIAN HIPOTESIS Penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat, FIKES Univ. Esa Unggul e-mail: heryana@esaunggul.ac.id atau ade.heryana24@gmail.com PENGERTIAN HIPOTESIS Penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono

Statistik Non-Parametrik. Saptawati Bardosono Statistik Non-Parametrik Saptawati Bardosono Uji statistik non-parametrik: Chi-square test Fisher-test Kolmogorov-Smirnov McNemar test Korelasi rank Mann Whitney Wilcoxon Chi-squared test tabel 2X2 Pada

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI

UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL. Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI UJI PERBEDAAN DUA SAMPEL Materi Statistik Sosial Administrasi Negara FISIP UI Digunakan untuk menentukan apakah dua perlakukan sama atau tidak sama Uji parametrik Uji non parametrik: T- test asumsi: distribusi

Lebih terperinci

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik) UJI CHI SQUAR (Uji data kategorik) A. Pendahuluan Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (belum diketahui sebaran

Lebih terperinci

UJI CHI SQUARE DAN FISHER EXACT

UJI CHI SQUARE DAN FISHER EXACT Kuliah Oleh Ir. Rahayu Astuti, M.Kes UJI CHI SQUARE DAN FISHER EXACT UJI CHI SQUARE (UJI KAI KUADRAT) Analisis yang dapat dilakukan pada data kategorik antara lain adalah Uji Chi Square. Dalam penerapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistik sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Statistik inferensia salah satunya, merupakan satu

Lebih terperinci

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK DISUSUN OLEH : Jayanti Syahfitri DOSEN PENGAMPU : Dr. Risnanosanti, M.Pd PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI (S-2) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN

BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN BAB 9 PENGGUNAAN STATISTIK NON-PARAMETRIK DALAM PENELITIAN Istilah nonparametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun 94. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Statistik non Parametrik Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran (distribution free) adalah test yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMETRIK (1)

STATISTIK NON PARAMETRIK (1) 11 STATISTIK NON PARAMETRIK (1) Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Metode Statistik : Parametrik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita dihadapi oleh suatu pilihan dan masalah pengambilan keputusan. Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Statistik Non Parameter

Statistik Non Parameter Statistik Non Parameter A. Pengertian Non Parametrik Istilah nonparametrik sendiri pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, 1942. Istilah lain yang sering digunakan antara lain distribution-free statistics

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMTERIK

STATISTIK NON PARAMTERIK STATISTIK NON PARAMTERIK PROSEDUR PENGOLAHAN DATA : PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi menjadi Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameterparameter

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistik Non Parametrik Penelitian di bidang ilmu sosial seringkali menjumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian

Lebih terperinci

Uji Z atau t Uji Z Chi- square

Uji Z atau t Uji Z Chi- square UJI FRIEDMAN SEBAGAI PENDEKATAN ANALISIS NONPARAMETRIK UNTUK MENGUJI HOMOGENITAS RATA-RATA retnosubekti@uny.ac.id Pendahuluan Uji parametrik memerlukan pemenuhan asumsi-asumsi tentang distribusi populasi

Lebih terperinci

UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial. data kualitatif (nominal) data kategorial. data semikuantitatif (ordinal)

UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial. data kualitatif (nominal) data kategorial. data semikuantitatif (ordinal) ( 2 ) UJI CHI SQUARE ( 2 ) PRINSIP : 1. merupakan analisis data kategorial data kualitatif (nominal) data kategorial data semikuantitatif (ordinal) lebih tepat menggunakan analisis data semikuantitatif

Lebih terperinci

Siklus Pengambilan Keputusan

Siklus Pengambilan Keputusan Siklus Pengambilan Keputusan Masalah ROI Metode Analisis Kebijakan / Strategi Sample Data Validasi P-Value / Parameter Output SPSS Hipotesa Uji Hipotesis Teori Keputusan Definisi-Definisi Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015

Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015 Utriweni Mukhaiyar MA2281 Statistika Nonparametrik Kamis, 5 Februari 2015 Prosedur Uji Hipotesis Uji Z Parametrik Uji t ANOVA one way UJI MENYANGKUT RATAAN Asumsi distribusi normal Uji Tanda Uji Rang Tanda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RISET

BAB III METODOLOGI RISET BAB III METODOLOGI RISET 3.1 Studi Pendahuluan Penelitian ini akan diawali dengan melakukan studi awal melalui kajian teoritis terutama dengan membandingkan penelitian terkait sebelumnya guna mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI Bandung, Komplek Baturaden, Ciwastra. Waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan

KULIAH 2 : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL. Tim Pengajar STATSOS Lanjutan KULIAH : UJI NON PARAMETRIK 1 SAMPEL Tim Pengajar STATSOS Lanjutan What is Statistics Science of gathering, analyzing, interpreting, and presenting data Branch of mathematics Facts and figures Measurement

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri Metro pada semester genap Tahun Pelajaran 00/0 yang terdiri atas 7 kelas. B. Sampel Penelitian

Lebih terperinci

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09

STATISTIKA SOSIAL. Uji Chi Square MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 MODUL PRKULIAHAN STATISTIKA SOSIAL Uji Chi Square Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM MARcomm 09 Kode MK? Hani Yuniani, M.Ikom Abstract UJI beda untuk mendapat hubungan keeratan

Lebih terperinci

Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul

Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul Nurul Wandasari Singgih,M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul Pokok Bahasan Pengertian dan Penggunaan Uji 2 Sampel Berpasangan Pengertian dan Penggunaan Uji McNemar Metode Analisis Contoh Kasus

Lebih terperinci

Statistik & Hipotesis

Statistik & Hipotesis Hypothesis testing Widya Rahmawati Statistik & Hipotesis Statistik tidak hanya membantu dalam menggambarkan atau menampilkan data saja, tapi juga untuk menguji kebenaran suatu hipotesis Hipotesis adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan tapi penerapannya juga sangat aplikatif di dunia sehari-hari. Salah satunya

Lebih terperinci

Statistika Psikologi 1

Statistika Psikologi 1 Modul ke: 11 Statistika Psikologi 1 Chi Square Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., M.Si. Asumsi dalam Statistika Asumsi adalah karakteristik yang diperlukan untuk menentukan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau biasa disebut Quasi Eksperimen karena peneliti hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya

Lebih terperinci

Asosiasi dan Uji Perbedaan

Asosiasi dan Uji Perbedaan Asosiasi dan Uji Perbedaan Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan pengertian asosiasi dan Tabulasi Silang. Menghitung koefisien korelasi dan uji perbedaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared.

BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. BAB XII PENGUJIAN DISTRIBUSI CHI-SQUARED Deskripsi: Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian distribusi dengan menggunakan chi-squared. Manfaat: Memberikan konsep pengujian distribusi chi-squared yang

Lebih terperinci

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS Digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliabel ketika jawaban seseorang terhadap pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Widha Kusumaningdyah, ST., MT SIGN TEST Sign Test Digunakan untuk menguji hipotesa tentang MEDIAN dan DISTRIBUSI KONTINYU. Pengamatan dilakukan pada median dari sebuah distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

15/04/2013. Deskriptif. Statistik. Parametris. Inferensial. Non Parametris. Gambar : Macam-macam statistik (Sugiyono, 2003)

15/04/2013. Deskriptif. Statistik. Parametris. Inferensial. Non Parametris. Gambar : Macam-macam statistik (Sugiyono, 2003) Statistik Deskriptif Inferensial Parametris Non Parametris Gambar : Macam-macam statistik (Sugiyono, 2003) 1 Ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar/berdistribusi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Statistik Non Parametrik Tes statistik non parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapakan syaratsyaratnya yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KUANTITATIF 1 ANALISIS DATA KUANTITATIF Analisis data merupakan proses pengolahan, penyajian, dan interpretasi yang diperoleh dari lapangan agar data yang disajikan mempunyai makna. A. Tujuan Analisis Data 1. Menjawab

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial DATA BERPERINGKAT Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id PENGERTIAN STATISTIKA NONPARAMETRIK Statistika nonparametrik untuk data berperingkat: Statistika yang menggunakan data

Lebih terperinci

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK Salah satu bagian penting dalam ilmu statistika adalah persoalan inferensi yaitu penarikan lesimpulan secara statistik. Dua hal pokok yang menjadi pembicaraan dalam statistik

Lebih terperinci

UJI HIPOTESA PERBEDAAN. t-test

UJI HIPOTESA PERBEDAAN. t-test UJI HIPOTESA PERBEDAAN t-test T-test Digunakan untuk menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan) Digunakan untuk sample kecil & varian populasi tidak diketahui Merupakan salah satu tehnik statistik parametrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN PERANCANGAN PERCOBAAN PERTEMUAN KE-6 STATISTIKA NON-PARAMETRIK (UNTUK UJI NORMALITAS DAN DATA KUALITATIF) PROF.DR.KRISHNA PURNAWAN CANDRA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAPERTA UNMUL 2016 ANALISIS DATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam penelitian seringkali dijumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian yang diperoleh kebanyakan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan crossecsional (Notoadmojo, 2010). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Lebih terperinci

2 Departemen Statistika FMIPA IPB

2 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Uji Dua Populasi Uji Mann-Whitney Uji beda proporsi contoh besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Kerangka konsep pada penelitian ini menggambarkan perbedaan pengaruh musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil

Lebih terperinci

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial Apa statistik??? Statistik Disiplin ilmu yang mempelajari metode

Lebih terperinci

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, VARIABEL PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN (DALAM PENELITIAN KUANTITATIF)

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, VARIABEL PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN (DALAM PENELITIAN KUANTITATIF) KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, VARIABEL PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN (DALAM PENELITIAN KUANTITATIF) oleh: Ade Heryana, SST, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat FIKES Univ. Esa Unggul Email: heryana@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

STATISTIK PERTEMUAN XIV

STATISTIK PERTEMUAN XIV STATISTIK PERTEMUAN XIV Non Parametrik SKALA DATA Nominal Skala yang tidak mempunyai jenjang/tingkatan hanya membedakan subkategori secara kualitatif Contoh: Jenis Kelamin (Laki-laki =1 Perempuan =2) Ordinal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap pengguna maupun bukan pengguna

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK Statistik parametrik, didasarkan asumsi : - sampel random diambil dari populasi normal atau - ukuran sampel besar atau - sampel berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

Statistika Nonparametrik dengan SPSS, Minitab, dan R

Statistika Nonparametrik dengan SPSS, Minitab, dan R i Statistika Nonparametrik dengan SPSS, Minitab, dan R 017 ii USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia Telp. 061-813737; Fax 061-813737 Kunjungi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian kuasi eksperimen (quasiexperimental design) dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Pada desain ini, terdapat

Lebih terperinci

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) 5 92 Objektif Mahasiswa dapat menghitung uji parametik dan uji nonparametric Mahasiswa dapat menguji ada atau tidaknya interdependensi antara variable kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen) Yang menjadi skor data pada variable dalam penelitian ini adalah skor

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS S - 30 Tanti Nawangsari Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNIROW Tuban Jl. Manunggal 61 Tuban Email: nawangsarit@yahoo.com Abstrak Salah satu metode statistika

Lebih terperinci

Statistik Non Parametrik

Statistik Non Parametrik Statistik Non Parametrik UJI FRIEDMAN (UJI X ) r X r UJI Friedman (uji ) Untuk k sampel berpasangan (k>) dengan data setidaknya data skala ordinal Sebagai alternatif dari analisis variansi dua arah bila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian preeksperimental, pendekatan one group pretest posttest. B. Variabel

Lebih terperinci

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M.

MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik. Dosen Pengampu: Dr. Nur Karomah Dwiyanti M. MAKALAH UJI COCHRAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistika Non Parametrik Dosen Pengampu: Dr Nur Karomah Dwiyanti MSi Disusun oleh: 1 Manisha Elok Sholikhati (4112315008) 2 Hanna Fejinia (4112315009)

Lebih terperinci

Parametrik. Memerlukan asumsi sebaran (Normal) Non parametrik. Tidak memerlukan asumsi sebaran (Normal)

Parametrik. Memerlukan asumsi sebaran (Normal) Non parametrik. Tidak memerlukan asumsi sebaran (Normal) Video Parametrik Memerlukan asumsi sebaran (Normal) Pendekatannya adalah langsung menggunakan statistik penduga yang berkait langsung dengan parameter yang dimaksud Non parametrik Tidak memerlukan asumsi

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Sofya Azharni Tempat / Tanggal Lahir : Manna/ 7 April 1994 Agama : Islam Alamat : Jalan Dr.Picauly No.6 Medan 20154 Riwayat Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri 17

Lebih terperinci

DATA DAN METODA ANALISA DATA

DATA DAN METODA ANALISA DATA DATA DAN METODA ANALISA DATA Pendahuluan Disain penelitian menentukan teknik statistik ; bukan sebaliknya teknik statistik menentukan disain penelitian Statistika dipakai untuk melayani dan sebagai alat

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Hipotesis statistik Sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). Statistik Angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.

Lebih terperinci

Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney )

Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney ) Makalah Statistika Non Parametrik Pengujian Hipotesis Komperatif 2 sampel Independen ( UJI Mann-Whitney ) Oleh : Kelompok 10 ELSA RESA SARI ( H121 15 309 ) PUJI PUSPA SARI ( H121 15 701 ) SARINA ( H121

Lebih terperinci

CHI SQUARE. Pengantar

CHI SQUARE. Pengantar BAB 1 CHI SQUARE CHI SQUARE Pengantar Dua buah gejala atau lebih pada kenyataannya sebenarnya hanya dapat diperbandingkan atau dihubungkan. Oleh karena itu untuk mengkaji keterkaitan antara dua buah gejala

Lebih terperinci

Prosedur Uji Chi-Square

Prosedur Uji Chi-Square Prosedur Uji Chi-Square Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik parametrik ukuran korelasi yang umum digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Diantara korelasi nonparametrik yang

Lebih terperinci

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D Analisis non-parametrik merupakan alat analisis yang digunakan jika data yang digunakan memiliki distribusi nominal atau

Lebih terperinci

Penggolongan Uji Hipotesis

Penggolongan Uji Hipotesis Penggolongan Uji Hipotesis Macam Data Deskriptif (1 sampel) Komparatif (2 sampel) Macam Hipotesis Komparatif (k sampel) Asosiatif Berpasangan Independen Berpasangan Independen Berpasangan Independen Nominal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang direncanakan pada saat penelitian ini dilakukan adalah pada pertengahan tahun 2015, yaitu pada saat peneliti menjalani semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi eksperiment).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( ) ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi (16709251033) Bertu Rianto Takaendengan (16709251034) Mega Puspita Sari (16709251035) Diresume oleh: Sumbaji Putranto A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2011:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

Non Parametrik Modul ke: 11Ilmu. Rank Spearman. Fakultas. Dra. Yuni Astuti, MS. Komunikasi. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

Non Parametrik Modul ke: 11Ilmu. Rank Spearman. Fakultas. Dra. Yuni Astuti, MS. Komunikasi. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Non Parametrik Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Uji Tanda dan Rank Spearman Dra. Yuni Astuti, MS. Uji korelasi I. PENDAHULUAN Statistika non parametrik

Lebih terperinci

MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah

MODUL 4 Latihan KB Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah MODUL 4 Latihan KB 1. 1. Peluang minimal muncul gambar dalam dua kali lemparan! 2. Peluang (putih) dalam kasus sepuluh bola di dalam suatu wadah Penyelesaian 1. Asas peristiwa soal 1 adalah peristiwa independen

Lebih terperinci

Uji Statistik Hipotesis

Uji Statistik Hipotesis Modul 8 Uji Statistik Hipotesis Bambang Prasetyo, S.Sos. D PENDAHULUAN alam Modul 7, Anda sudah diperkenalkan pada inferensi. yang mencakup estimasi dan uji hipotesis. Dalam Modul 7, Anda juga sudah belajar

Lebih terperinci