BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Depresi adalah masalah kesehatan yang penting dan lebih sering dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan. Depresi menurut Kaplan dan Sadock (1998), merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya. Depresi postpartum yaitu sekumpulan gejala klinis depresi yang terjadi pada wanita setelah melahirkan, umumnya pada hari ketiga hingga hari kesepuluh setelah melahirkan dan dapat menetap selama beberapa bulan (Orshan, 2008). Gejala depresi postpartum ditunjukkan dengan adanya kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan dan kehilangan libido (Regina et al., 2001). Depresi postpartum merupakan masalah yang lebih serius daripada maternity blues atau sering disebut juga postpartum blues. Postpartum blues atau sering disebut dengan kesedihan sementara merupakan tingkatan depresi paling rendah karena berlangsung sangat cepat, sedangkan tingkatan paling parah yaitu postpartum psychosis. Fase diantara terjadinya postpartum blues dan postpartum psychosis adalah depresi postpartum (postpartum depression). Wanita yang mengalami gejala postpartum blues dapat berlanjut menjadi depresi postpartum atau bahkan di tingkat yang lebih parah yaitu psikosis. Sebanyak 20% ibu dengan postpartum blues berlanjut 1

2 2 menjadi depresi postpartum di tahun pertama setelah kelahiran (Stewart et al., 2003). Sekitar 10-15% wanita yang melahirkan akan mengalami depresi postpartum selama satu bulan setelah melahirkan (Gonidakis, 2007). Dalam beberapa penelitian, depresi postpartum terbukti dapat menghambat keberlangsungan menyusui. Kejadian depresi postpartum pada wanita melahirkan di Jepang telah mencapai 13,9% (Haku, 2007). Prevalensi depresi di Iran mencapai 14-21,4%, sekitar 1,89% depresi terjadi pada wanita setiap tahunnya dan tiga kali lipat dari itu dialami oleh wanita pada lima bulan pertama setelah melahirkan (Tashakori, 2012). Faktor risiko terjadinya depresi postpartum yaitu depresi atau kecemasan selama kehamilan, kurangnya dukungan sosial, adanya riwayat depresi, komplikasi kehamilan dan kebidanan, status single parent, hubungan dengan pasangan yang tidak harmonis dan status sosial ekonomi yang rendah (Stewart et al., 2003). Secara spesifik depresi postpartum akan mempengaruhi perilaku ibu dalam menyusui dan dapat menyebabkan mereka berhenti menyusui bayinya (Taj dan Sikander, 2003). Ibu yang mengalami depresi setelah melahirkan lebih cenderung akan memberikan susu botol pada bayinya (Roux et.al., 2002). ASI sangat bermanfaat bagi ibu maupun bayi, ASI mengandung gizi yang sempurna untuk bayi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kecerdasan anak dan secara psikologis dapat menjalin hubungan yang erat antara ibu dan bayi ketika menyusui (LINKAGES, 2002). Kondisi psikologi ibu sangat menentukan keberhasilan menyusui (Jager et al., 2013). Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu memproduksi ASI akan menyebabkan produksi ASI akan berkurang. Stres, kekhawatiran,

3 3 ketidakbahagiaan ibu pada periode menyusui sangat berperan dalam keberhasilan pemberian ASI. Ibu dengan kondisi depresi terutama pasca melahirkan kemungkinan akan lebih cepat untuk melakukan penyapihan ASI dini kepada bayinya dibandingkan dengan ibu dengan kondisi normal. Sebanyak 82% ibu dengan depresi postpartum berhenti menyusui setelah mengalami gejala depresi (Jager et al., 2012). Hal ini berhubungan dengan adanya kecemasan dan suasana hati yang tidak mendukung setelah melahirkan (Dunn et al., 2006). Suatu penelitian menunjukkan bahwa depresi postpartum mempengaruhi hubungan psikologis antara ibu dan anak serta pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang lahir dari ibu dengan depresi postpartum cenderung memiliki gangguan kognitif, perilaku dan interpersonal apabila dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu tanpa depresi postpartum. Sebuah penelitian yang dilakukan di Ruang Rawat Gabung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 1998 diektahui bahwa sebanyak 33,3% wanita pasca melahirkan primipara mengalami depresi postpartum (Udayani, 1998). Dari penelitian lain yang dilakukan di Indonesia seperti di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya ditemukan angka kejadian depresi postpartum yaitu 11-30%, suatu jumlah yang tidak sedikit dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja apabila mengingat dampak negatif yang ditimbulkannya (Sylvia, 2006).

4 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah depresi postpartum pada ibu melahirkan berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI saja dalam dua bulan pertama setelah kelahiran? 2. Bagaimana pengalaman ibu dalam memberikan ASI? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh depresi postpartum pada ibu melahirkan terhadap keberhasilan pemberian ASI dalam dua bulan pertama dan untuk mengetahui bagaimana pengalaman ibu selama memberikan ASI. 2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui gambaran keberhasilan ASI dalam dua bulan pertama. b. Mengetahui pengaruh depresi postpartum terhadap keberhasilan ASI dalam dua bulan pertama. c. Mengetahui faktor-faktor penyebab kegagalan pemberian ASI dan tindak lanjutnya. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi puskesmas

5 5 Dengan penelitian ini puskesmas dapat melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu melahirkan khususnya mengenai skrining depresi postpartum dan penanganannya agar tidak berdampak negatif terhadap pemberian ASI eksklusif. b. Bagi masyarakat Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya ibu melahirkan dan keluarga untuk mengantisipasi terjadinya depresi postpartum agar tidak berdampak negatif terhadap keberhasilan ASI eksklusif. c. Bagi penelitan selanjutnya Dengan penelitian ini diharapkan dapat memunculkan ide dan gagasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai upaya pencegahan dan penanganan depresi postpartum agar tidak berdampak negatif pada keberhasilan ASI eksklusif. E. Keaslian Penelitian 1. Nishioka et al. (2011) dalam penelitiannya yang berjudul A Prospective Study of The Relationship Between Breastfeeding and Postpartum Depressive Symptoms Appearing at 1 5 Months After Delivery. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gejala depresi postpartum terhadap pemberian makanan pada bayi hingga lima bulan setelah kelahiran. Hasil dari penelitian ini adalah depresi postpartum memicu penghentian pemberian ASI pada lima bulan setelah kelahiran dan ibu beralih untuk memberikan susu formula. Persamaan terletak pada desain penelitian kohort prospektif,

6 6 responden yaitu ibu melahirkan, variabel bebas gejala depresi postpartum, variabel terikat ASI eksklusif dan alat ukur yang digunakan yaitu Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS). Perbedaan teletak pada durasi penelitian yaitu lima bulan, tidak menggunakan desain penelitian kualitatif dan lokasi penelitian yaitu penelitian ini dilakukan di Jepang yang mana memiliki kondisi sosial dan budaya yang berbeda dengan Indonesia. 2. Zubaran et al. (2012) dalam penelitiannya yang berjudul The Correlation Between Breastfeeding Self-efficacy and Maternal Postpartum Depression in Southern Brazil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keberhasilan menyusui dengan depresi postpartum pada ibu melahirkan di Brazil. Hasil penelitian ini adalah ibu yang mengalami depresi postpartum memiliki kepercayaan diri menyusui yang lebih rendah daripada ibu tanpa depresi postpartum sehingga tingkat keberhasilan menyusui pada ibu dengan depresi postpartum lebih rendah daripada ibu tanpa depresi postpartum. Persamaan penelitian ini terletak pada responden yaitu ibu melahirkan, alat ukur Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), variabel bebas dan variabel terikat. Perbedaan terletak pada desain penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional, alat ukur lainnya yaitu Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) dan Breastfeeding Self-Efficacy Scale (BSES-SF) serta lokasi penelitian yaitu Brazil. 3. Hasselmann et al. (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Symptoms of Postpartum Depression and Early Interruption of

7 7 Exclusive Breastfeeding in the First Two Months of Life. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara depresi postpartum dengan pemberhentian ASI eksklusif (penyapihan) dalam dua bulan pertama setelah kelahiran. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kondisi mental dan emosional ibu sangat berpengaruh terhadap menyusui khususnya pada awal kelahiran. Persamaan penelitian ini adalah variabel bebas yaitu depresi postpartum dan variabel terikat yaitu pemberian ASI dalam dua bulan pertama setelah kelahiran, alat ukur yang digunakan yaitu Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS), dan rancangan penelitian yaitu kohort prospektif. Perbedaan terletak pada lokasi penelitian yaitu di Brazil yang memiliki banyak perbedaan dari segi aspek dengan Indonesia dan tidak menggunakan desain penelitian kualitatif. 4. Ekowati Nunung (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif, tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini, status bekerja ibu, jumlah anak dan gangguan menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif. Persamaan penelitian ini terletak pada variabel terikat yaitu keberhasilan pemberian ASI. Perbedaan terletak pada rancangan penelitian yaitu cross-sectional, responden yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan, dan alat ukur yang digunakan yaitu food recall 24 jam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator dasar pelayanan kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian maternal/ibu setiap 100.000 kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia selama kehamilan masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia selama dekade terakhir. Anemia pada ibu hamil adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode setelah melahirkan juga disebut dengan periode postpartum, merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ reproduksi kembali seperti semula

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dan fase hidup yang paling istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan kehadiran seorang bayi setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan maternal adalah salah satu indikator Millennium Development Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2014 salah satunya adalah menurunnya kematian bayi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan banyak melewati proses-proses yang cukup sulit dalam hidup mereka, proses tersebut diantaranya proses kehamilan, melahirkan dan nifas, serta proses perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap perempuan.peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dalam kehidupan ibu dan keluarganya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rahmawati, 2010). Dalam menyusui diperlukan cara-cara sederhana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rahmawati, 2010). Dalam menyusui diperlukan cara-cara sederhana untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Banyak ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa membaca mengenai ASI (Proverawati & Rahmawati, 2010). Dalam menyusui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun

Lebih terperinci

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN... i SAMPUL DALAM... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii RINGKASAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodrat seorang wanita untuk mengandung kemudian melahirkan, yang tentunya akan sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Kehamilan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang perempuan yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum perempuan menganggap kehamilan adalah

Lebih terperinci

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dasar pelayanan kesehatan. terhadap wanita usia produktif adalah Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dasar pelayanan kesehatan. terhadap wanita usia produktif adalah Angka Kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator dasar pelayanan kesehatan terhadap wanita usia produktif adalah Angka Kematian Ibu (AKI). AKI merupakan jumlah kematian maternal/ibu setiap 100.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tugas perkembangan yang utama dari seorang wanita adalah hamil dan melahirkan seorang anak, dan kemudian membesarkannya. Kehamilan adalah masa

Lebih terperinci

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala

tingkat emosional. Tekanan psikologis setelah melahirkan merupakan gejala BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melahirkan merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita. Berbagai reaksi ibu setelah melahirkan akan mempengaruhi sikap, perilaku dan tingkat emosional.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum blues

METODE PENELITIAN. normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum blues Definisi Operasional METODE PENELITIAN Postpartum adalah jangka antara kelahiran bayi dan kembalinya organ reproduksi ke normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1

BAB I PENDAHULUAN. suram, pesimistis, ragu-ragu, gangguan memori, dan konsentrasi buruk. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan gangguan mood yang ditandai dengan penderita terlihat sedih, murung, kehilangan semangat, mengalami distorsi kognitif misalnya kepercayaan diri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis yang memerlukan pendampingan dari tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan kebidanan dan terus melakukan pemantauan yang bertujuan meminimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan dan menjadi seorang ibu merupakan sebuah peristiwa yang dinantikan oleh banyak kaum wanita. Namun dalam kenyataannya, seringkali timbul masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi

Lebih terperinci

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH 11002154 Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION Postpartum blues dapat berkembang menjadi keadaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,

Lebih terperinci

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG Fetra Farlina 1, Iroma Maulida 2, Adevia Chikmah 3 D III Kebidanan Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah depresi kini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena dapat menyerang seluruh usia dan lapisan masyarakat. Depresi merupakan gangguan suasana perasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu kondisi maternal berkembangnya fetus di dalam tubuh (DeCherney et al., 2007). Kehamilan dibagi menjadi trimester pertama yang berlangsung dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan hormonal paska kehamilan (Djamhoer, 2005; Alan, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan hormonal paska kehamilan (Djamhoer, 2005; Alan, 2007). digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baby blues atau three days blues yaitu gangguan suasana hati yang menyertai persalinan dalam jangka waktu dua minggu dan biasanya muncul pada

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J. HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEMAMPUAN MEKANISME KOPING DALAM MENGHADAPI POSTPARTUM BLUES PADA IBU POST SECTIO CAESARIA DI BANGSAL MAWAR 1 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA 0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Pendidikan. Menurut Suhartono (2007) pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Pendidikan. Menurut Suhartono (2007) pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pendidikan Menurut Suhartono (2007) pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang Zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas (Saefudin,

Lebih terperinci

Beberapa penelitian menyebutkan status pekerjaan ibu sebagai hambatan pemberian ASI eksklusif. Sebuah penelitian di Vietnam menunjukkan bahwa ibu

Beberapa penelitian menyebutkan status pekerjaan ibu sebagai hambatan pemberian ASI eksklusif. Sebuah penelitian di Vietnam menunjukkan bahwa ibu BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi beban ganda masalah gizi yaitu masalah gizi buruk dan gizi lebih. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 jumlah

Lebih terperinci

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN

PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN PERBEDAAN RISIKO DEPRESI POST PARTUM ANTARA IBU PRIMIPARA DENGAN IBU MULTIPARA DI RSIA AISYIYAH KLATEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan oleh: MAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlunya kesehatan dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlunya kesehatan dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini menjadi alasan perlunya kesehatan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Definisi

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Definisi BAB I PENDAHULUAN Pasca melahirkan adalah periode dimana ibu menjalani hari yang melelahkan. Kelelahan ini terkait dengan keadaan sang bayi maupun perubahan kondisi fisik dan psikis ibu, dan hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah mempunyai berbagai resiko yang lebih mengarah pada kecerdasan, moral, kawasan sosial dan emosional, fungsi kebahasaan dan adaptasi sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari orang-orang yang bisa diandalkan, menghargai dan menyayangi kita yang berasal dari teman, anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak yang berkualitas menunjang masa depan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian bayi terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian bayi terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit infeksi masih tinggi. Hal ini dibuktikan oleh data Riskesdas (2007) bahwa penyebab kematian bayi terbanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia

BAB I PENDAHULUAN. periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia (Nugroho, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah sebanyak 255.461.686 jiwa yang terdiri atas 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 127.094.968 jiwa penduduk perempuan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI

NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI 1 NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN DEPRESI POSTPARTUM DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI Oleh : DEWI LUCKY SETYOWATI ULY GUSNIARTI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki semua zat yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. ASI mengandung antibodi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Postpartum 2.1.1 Definisi Postpartum Menurut Marmi (2012), postpartum adalah masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai minggu keenam setelah melahirkan. Masa post pertum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Depresi Pengertian depresi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan tertekan dan perasaan semangat menurun dengan ditandai muram, sedih, loyo; karena tekanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN

HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN HUBUNGAN ANTARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH PUSKESMAS TRUCUK II KLATEN Idha Suparwati, Murwati, Endang Suwanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta

Lebih terperinci

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013 PAPER CARA MENGATASI MASALAH PSIKOLOGI PADA IBU NIFAS Disusun oleh : ANNISA NOER UMAMI 201207004 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang menuntutnya untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh manusia diawali dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker pada anak menjadi masalah bagi dunia karena kejadiannya terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Pakistan tercatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penuaan merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang akan dialami individu dan tidak dapat dihindari (Sutikno, 2011). Seseorang mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih cepat kelompok usia lainnya. Antara tahun 1970 dan 2025 pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Menurut Center

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Tingginya prevalensi obesitas di dunia, menyebabkan terganggunya kondisi fisik, psikososial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu periode transisi pada kehidupan seorang wanita dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum (Lowdermilk et

Lebih terperinci

PERSALINAN BUATAN DENGAN POSTPARTUM BLUES CHILMIYAH ROSILANDA ABADAN

PERSALINAN BUATAN DENGAN POSTPARTUM BLUES CHILMIYAH ROSILANDA ABADAN PERSALINAN BUATAN DENGAN POSTPARTUM BLUES CHILMIYAH ROSILANDA ABADAN 121010098 Subject : Persalinan Buatan, Postpartum Blues, Ibu nifas. DESCRIPTION Postpartum blues atau gangguan mental pasca-salin sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) yang menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara, di Indonesia ternyata masih tergolong tinggi yaitu 307 dari 100.000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru

BAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru dan keluarganya. Masa postpartum terdiri dari adaptasi fisiologis dan adaptasi psikologis.

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS PERSALINANTERHADAP RISIKO DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU NIFAS

PENGARUH JENIS PERSALINANTERHADAP RISIKO DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU NIFAS PENGARUH JENIS PERSALINANTERHADAP RISIKO DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU NIFAS Ririn Ariyanti, Detty Siti Nurdiati, Dhesi Ari Astuti Akademi Kebidanan Permata Husada Samarinda Email: ririn.badruttamam@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang Air Susu Ibu (ASI) bahkan ibu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial dalam masa transisi menjadi seorang ibu. (Afiyanti, 2003) Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi,

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial dalam masa transisi menjadi seorang ibu. (Afiyanti, 2003) Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita yang pertama kali melahirkan menandai dimulainya suatu transisi. Wanita mengalami sejumlah perubahan baik fisik, psikologis dan sosial dalam masa transisi

Lebih terperinci

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Factors That Cause Colostrum Giving Women In The Postpartum Camar I Arifin Achmad Province Riau *Dosen STIKes Hangtuah Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI di Indonesia sampai saat ini masih tergolong tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih tingginya angka kematian bayi dan rendahnya status gizi bayi sebagai dampak krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air susu ibu (ASI) terutama yang eksklusif tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011 EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NILA TITIS PAWESTRI NIM : 201010104147

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wonosari Kabupaten. Gunungkidul DIY pada bulan September-Oktober 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wonosari Kabupaten. Gunungkidul DIY pada bulan September-Oktober 2016. 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wonosari Kabupaten Gunungkidul DIY pada bulan September-Oktober 2016. Metode pengumpulan data dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah stunting masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Stunting pada balita bisa berakibat rendahnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, didapatkan bahwa penyebab kematian

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mood disorders atau gangguan emosional merupakan salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3-5% populasi pada suatu saat dalam kehidupannya pernah megalami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada anak, karena alergi membebani pertumbuhan dan perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada anak, karena alergi membebani pertumbuhan dan perkembangan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit alergi telah berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius di negara maju, terlebih negara berkembang. 1 Angka kejadiannya terus meningkat secara drastis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan sekaligus minuman yang diberikan oleh ibu kepada bayinya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan ASI menyediakan semua

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG Ferawati 1), Anggorowati 2) 1 PSIK, STIKES Widya Husada 2 Jurusan Keperawatan FK, UNDIP email: aangham@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini depresi menjadi jenis gangguan jiwa yang paling sering dialami oleh masyarakat (Lubis, 2009). Depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih tergolong tinggi, meskipun terjadi penurunan signifikan di beberapa

BAB I PENDAHULUAN. masih tergolong tinggi, meskipun terjadi penurunan signifikan di beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persentase perempuan menikah sebelum usia 18 tahun di dunia masih tergolong tinggi, meskipun terjadi penurunan signifikan di beberapa negara. Negara dengan persentase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Presentase bedah sesar di Ameika

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai negara dalam beberapa tahun terakhir. Presentase bedah sesar di Ameika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bedah sesar merupakan proses pengeluaran janin melaui insisi dinding abdomen dan uterus. 1 Jumlah persalinan dengan bedah sesar terus mengalami peningkatan di berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di daerah tropis seluruh dunia. Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah suatu infeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN HUBUNGAN ANTARA UMUR PERTAMA PEMBERIAN MP ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6 12 BULAN DI DESA JATIMULYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN

RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN Indanah 1, Rizka Himawan 2, Aksan 3 1,2,3. STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha I Purwosari Kudus, 59316, Jawa Tengah *Email:

Lebih terperinci

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2 Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Multipara pada Bayi Usia 6-12 Bulan (The Correlation Between Mother Factors and Early Initiation of Breastfeeding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suka cita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan

BAB I PENDAHULUAN. suka cita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut (Wilkins, et al 2009), kelahiran bayi seharusnya membawa suka cita, tetapi untuk beberapa wanita melahirkan bisa membuat stress dan berpengaruh negatif yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) penerus bangsa dan harapan masa depan keluarga, masyarakat dan negara, perlu diberikan pembinaan terarah sedini mungkin,

Lebih terperinci