HUKUM SYARI AH. Disusun guna memenuhi tugas. Mata kuliah: Ushul Fiqh. Dosen pengampu: Dr. H. Fahruddin Aziz. Disusun oleh: Ahmad Yusuf ( )
|
|
- Suparman Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUKUM SYARI AH Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah: Ushul Fiqh Dosen pengampu: Dr. H. Fahruddin Aziz Disusun oleh: Ahmad Yusuf ( ) Laqif Abqoriyah ( ) Zakiyyatul Anam ( ) FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016 Ushul Fiqh 0
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam Ushul Fiqh itu berisikan pokok-pokok hukum, dan hukum itu adakalanya hukum taklifi dan hukum wadh i. Hukum taklifi adalah hukum yang menunutut kepada mukallaf untuk berbuat, menuntut untuk tidak berbuat atau menghendaki agar mukallaf memilih antara berbuat atau tidak, sedangkan hukum wadh i adalah hukum yang ditetapkan pada suatu yang menjadi sebab bagi suatu yang lain, atau menjadi syarat atau menjadi penghalang. Dan hukum-hukum tersebut ditujukan bagi seorang mukallaf jadi penting bagi kita untuk mempelajarinya karena dengn mempelajarinya kita bisa tahu akan kewajibankewajiban kita sebagai orang yang beragama islam. B. Rumusan Masalah 1. Apa perbedaan antara hakim, hukum, mahkum fih, mahkum alaih? 2. Apa pengertian hukum taklifi dan macam-macamnya? 3. Apa pengertian hukum wadh i dan macam-macamnya? Ushul Fiqh 1
3 BAB II PEMBAHASAN A. Perbedaan Antara Hakim, Hukum, Mahkum fih, Mahkum alaih Nama Pengertian Hakim Orang yang menjatuhkan keputusan Hukum Mahkum Fih Mahkum Alaih Keputusan yang dijatuhkan hakim sebagai bukti kehendak Perbuatan mukallaf yang berkaitan dengan hukum Mukallaf sebagai pelaku perbuatan yang berkaitan dengan hukum. 1 B. Pengertian Hukum Taklifi dan Macam-Macamnya Hukum taklifi adalah hukum yang menunutut kepada mukallaf untuk berbuat, menuntut untuk tidak berbuat atau menghendaki agar mukallaf memilih antara berbuat atau tidak. Contoh hukum yang menuntut kepada mukallaf untuk berbuat seperti firman Allah dalam surat at-taubah ayat 103 Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui (QS. at-taubah: 103) Contoh hukum yang menuntut kepada mukallaf untuk tidak berbuat seperti fiman Allah dalam surat al-isra ayat 32: 1 Abdul Wahhab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqh Kaidah Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Amani, Cet.XI, 1977, Hlm.131 Ushul Fiqh 2
4 dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk (QS. al-isra : 32) Sedangkan contoh hukum yang menghendaki mukallaf memilih antar berbuat dan meninggalkan seperti firman Allah dalam surat al-jumu ah ayat 10: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS. al- Jumu ah: 10). 2 Macam-Macam Hukum Taklifi 1) Wajib menurut syara adalah sesuatu yang dituntut oleh syar i untuk dikerjakan oleh mukallaf secara pasti, yakni tuntutan itu bersamaan dengan sesuatu yang menunjukkan kepastian untuk berbuat. Wajib itu dibagi menjadi empat: 1. Wajib ditinjau dari waktu pelaksanaannya, ada yang Muaqqat (dibatasi waktu dan ada yang Mutlak (tidak dibatasi waktu). Wajib Muaqqad adalah sesuatu yang dituntut syar i untuk dilakukan secara pasti dalam waktu tertentu, seperti sholat lima waktu. Sedangkan wajib Mutlak adalah suatu yang dituntut syar I untuk dilaksanakan secara pasti tetapi tidak ditentuka waktu pelaksaan, seperti denda yang wajib atas orang yang bersumpah kemudian melanggar sumpah, pelaksanaan denda ini tidak ditentukan waktunya. 2. Wajib ditinjau dari tuntutan menunaikan terbagi menjadi wajib aini (wajib ain) dan kifa I (wajib kifayah. Wajib aini adalah sesuatu yang dituntut syari untuk dilakukan oleh masing-masing mukallaf. Tidak cukup seorang mukallaf menjadi wakil yang lain, seperti sholat, puasa, zakat, haji, menepati janji dan lain-lain. Wajib kifa I adalah sesutau yang ditunut syar I untuk dilakukan oleh kelomok mukallaf artinya jika sebagian mukallaf sudah berbuat maka kewajiban itu 2 Ibid. Hlm Ushul Fiqh 3
5 ditunaikan dan gugurlah dosa bagi mukallaf yang lain, seperti, sholat jenazah, menyelamatkan orang yang tenggelam, memadamkan kebakaran dan lain-lain. 3. Wajib wajib ditinjau dari ukuran terbagi menjadi wajib Muhaddad (yang dibatasi) dan wajib Ghoiru Muhaddad (yang tidak dibatasi). Wajib Muhaddad adalah kewajiabn yang oleh syari ditentukan ukurannya, yakni tanggungan mukallaf atas kewajiban ini tidak hilang sebelum dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan syari seperti sholat lima waktu, zakat, hutang piutang dan lain-lain. Wajib Ghoiru Muhaddad adalah kewajiban yang tidak ditentukan ukurannya oleh syari, tetapi mukallaf ditunut melaksanakan kewajiban yang tidak terbatas seperti infak dijalan Allah, tolong menolong dalam kebaikan, member makan kepada orang yang kelaparan, menolong orang yang kesulitan dan lan-lain. 2) Mandub (sunnah) adalah sesuatu yang dituntut oleh syar i untuk dilakukan oleh mukallaf secara tidak pasti. Seperti bentuk tuntutan syar i itu sendiri tidak menunjukkan kepastian, atau tuntutan itu bergandengan dengan alasan yang menunjukkan tidak adnya kepastian. Pembagian sunnah: 1. Sunnah al-muakkadah adalah Sunnah yang tuntutan yang mengerjakannya secara menguatkan. Orang yang meninggalkan sunnah ini tidak mendapatkan siksa melainkan mendapat cela. Misalnya adzan, melakukan sholat lima waktu dengan berjama ah dan lain-lain. 2. Sunnah Ghoiru al-muakkadah adalah Sunnah yang dianjurkan oleh syara untuk dikerjakan, perlunya mendapat pahala dan yang meninggalkan tidak disiksa atau dicela, seperti bersedekah kepada para fakir, puasa senin kamis dalam setiap minggu. 3. Sunnah al-za idah adalah Sunnah tambahan, artinya dianggap sebagai pelengkap bagi mukallaf. Diantaranya adalah mengikuti jejak Rasulullah Saw. dalam hal kebiasaan beliau sebagai seorang manusia seperti makan, minum, tidur berpakaian dan lain-lain. 3) Muharram (haram) adalah sesuatu yang dituntut syari untuk tidak dikerjakan dengan tuntutan yang pasti. Seperti firman Allah Swt dalam surat al-maidah ayat 3: Ushul Fiqh 4
6 ... Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah... (QS.al-Maidah: 3) Pembagian haram terbagi menjadi dua yaitu: 1. Haram yang menurut asalnya sendiri adalah haram, seperti berzina, mencuri, sholat tanpa bersuci dan lain-lain. 2. Haram karena sesuatu yang baru. Artinya sesuatu perbuatan itu pada mulanya ditetapkan oleh hukum syara sebagai suatu kewajiban, kesunahan atau kebolehan tetapi bersamaan dengan sesuatu yang baru yang menjadikannya haram, seperti sholat dengan memakai baju curian, jual beli yang mengandung unsur menipu dan lain-lain. 4) Makruh adalah sesuatu yang dituntut syari untuk tidak dikerjakan oleh mukallaf dengan tuntutan yang tidak pasti seperti jika bentuk tuntutan itu sendiri menunjukkan ketidak pastian. Ulama Hanafiyah membagi makruh menjadi dua bentuk: 1. Makruh tanzih adalah sesuatu yang dituntut syari untuk ditinggalkan tetapi tetapi dengan tuntutan yang tidak pasti. Misalnya memakan daging kuda. 2. Makruh tahrim adalah tuntutan syar i untuk meninggalkan suatu perbuatan dan tuntutan itu dengan cara yang pasti. Seperti larangan memakai sutera dan perhiasan emas bagi kaum laki-laki. 3 5) Mubah adalah sesuatu yang oleh syar i seorang mukallaf diperintahkan untuk memilih antara melakukannya atau meninggalkannya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-baqarah ayat 235:... Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran... (QS- al-baqarah ayat 235) 4 3 Rahmat Syafe i, Ilmu Ushul Fiqh Untuk IAIN, STAIN, PTAIS, Bandung: CV Pustaka Setia, Cet I, 1999, Hlm.308 Ushul Fiqh 5
7 C. Pengertian Hukum Wad hi dan Macam-Macamnya Hukum wadh i adalah hukum yang ditetapkan pada suatu yang menjadi sebab bagi suatu yang lain, atau menjadi syarat atau menjadi penghalang. Contoh hukum yang ditetapkan pada sesuatu yang menjadi sebab bagi yang lain seperti firman Allah dalam surat al-maidah ayat 38: laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS.al-maidah:38) Contoh hukum yang ditetapkan pada sesuatu yang menjadi syarat bagi sesuatu yang lain seperti firman Allah dalam surat ali-imran ayat 97 Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS.ali- Imran: 97) Contoh hukum yang menetapka sesutau sebagai penghalang bagi sesuatu yang lain seperti sabda Nabi SAW: اليرث القاتل yang artinya pembunuh tidak berhak mendapat harta waris. 5 Macam-macam hukum wadh i 4 Ibid. Hlm Ibid. Hlm.140 Ushul Fiqh 6
8 1. Sebab adalah sesuatu yang nyata dan pasti, yang dijaikan syari sebagai pertanda dalam hukum syara mengenai akibatnya. Oleh karena itu, adanya sebab mengharuskan adanya akibat dan ketiadaan sebab menyebabkan ketiadaan akibat. Macam-macam sebab: a. Sebab kadang-kadang menjadi sebab pada hukum Taklifi. Misalnya waktu, menjadi sebab kewajiban mendirika sholat, karena firman Allah Swt dalam surat al-isra ayat 78:... Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh (QS. al-isra :78) b. Kadang-kadang sebab itu menjadi sebab untuk menetapkankepemilikan, kehalalan atau menghilangkan keduanya. Seperti jual beli untuk menetapkan kepemilikan dan menghilangkan kepemilikan, memerdekakan budak dan wakaf untuk menggugurkan kepemilikan, akad perkawinan untuk menetapkan kehalalan dan lain-lain. c. Kadang-kadang sebab itu berupa perbuatan yang mampu dilakukan mukallaf, seperti ia membunuh secara sengaja menjadi sebab kewajiban qishah. d. Kadang-kadang sebab itu berupa sesuatu yang tidak mampu dilakukan mukallaf dan bukan termasuk perbuatan mukallaf, seperti masuk waktu sholat menjadi sebab kewajiban sholat. 2. Syarat adalah sesuatu yang ada atau tidak adanya hukum tergantung pada ada atau tidak adanya sesuatu itu. Yang dimaksud dengan adanya sesuatu yang menurut syara dapat menimbulkan pengaruh ada dan tidak adanya hukum. Contoh: wudlu menjadi syarat sah menegakkan shalat. Tanpa wudlu tidak sah mendirikan shalat. Namun hal ini juga tidak berarti adanya wudlu menetapkan adanya shalat. 3. Mani (Penghalang) adalah sesuatu yang adanya dapat menyebabkan tidak adanya hukum atau membatalkan sebab. Namun terdapat mani yang menghalangi tertibnya Ushul Fiqh 7
9 hukum. Seperti adanya hubungan suami istri yang sah atau kekerabatan, tetapi masing-masingnya terhalang untuk mewarisi. Misalnya karena adanya perbedaan agama pewaris dengan yang diwarisi atau pembunuhan yang dilakukan pewaris. Seperti juga, bila terdapat pembunuhan secara sengaja atau aniaya, namun terhalang kewajiban hukum qishash baginya berkenaan sipembunuh adalah bapak dari yang dibunuh. Maka mani menurut istilah Ulama Ushul ialah sesuatu yang timbul ketika sebab itu telah jelas dan syarat talah terpenuhi, dan menghalangi timbulnya akibat atas sebabnya. Jadi ketiadaan syarat menurut istilah mereka tidak disebut mani, meskipun dapat menghalangi timbulnya akibat atas sebab. 4. Rukhsah dan Azimah, Rukhshah adalah hukum keringanan yang telah disyari atkan oleh Allah Subhanahuu Wata ala. Kepada orang mukallaf dalam kondisi-kondisi tertentu yang menghendaki keringanan, atau sesuatu yang talah disyari atkan Allah Subhanahuu Wata ala. Karena alasan kesulitan dalam suatu kondisi tertentu, atau juga membolehkan sesuatu yang dilarang karena adanya dalil, meskipun dalil larangan itu tetap berlaku. Sedangkan Azimah adalah hukum-hukum umum yang sejak semula telah disyar atkan Allah Subhanahu Wata ala. Dan tidak dikhususkan pada kondisi atau mukallaf. Di antara hukum-hukum rukhshah ialah: a. Mukallaf dibolehkan meninggalkan kewajiban ketika terdapat udzur kesulitan menunaikannya. Orang yang sakit atau mengadakan perjalanan pada siang bulan Ramadhan, dibolehkan berbuka dll. b. Membenarkan sebagian akad yang bersifat pengecualian yang di dalamnya tidak terpenuhi syarat-syarat umum tentang jadi atau sahnya akad, berkenaan dengan hal itu berlaku bagi hubungan manusia dan menjadi sebagian dari keutuhan mereka. Misalnya akad pesan (salam). Sebenarnya akad salam ini adalah menjual benda yang tidak ada di waktu akad, tetapi hal itu telah menjadi suatu kebiasaan manusia dan termasuk di antara kebutuhannya. c. Menghapus hukum-hukum yang telah di turunkan Allah Subhanahuu Wata ala. Hukum-hukum itu merupakan beban-beban yang berat terhadap umat-umat sebelum kita, seperti yang diisyaratkan Allah Subhanahuu Wata ala. Ushul Fiqh 8
10 5. Al-Shihah dan al-buthlan (benar dan batal), Perbuatan dikatakan benar menurut syara apabila perbuatan itu menimbulkan pengaruh perbuatan. Jika mukallaf melaksanakan suatu perbuatan wajib seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan dilaksanakan pula dengan sempurna rukun-rukun dan syarat-syaratnya, konsekwensinya dia tidak mendapatkan hukuman di dunia. Bahkan mendapatkan pahala di akherat nanti. Pengertian tidak benarnya perbuatan menurut syara ialah tiak adanya pengaruh perbuatan. Jika perbuatan yang di lakukan mukallaf itu berupa kewajiban, maka kewajiban itu tidak bisa gugur daripadanya dan tanggungan kewajiban itu juga tidak bisa lepas. Misalnya pada puasa yang batal itu tidak menimbulkan pengaruh dan tidak bisa menggugurkan kewajiban bagi seorang mukallaf. Karena itu seorang mukallaf wajib mengqodlo nya. 6 6 Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushulul Fiqh, Bandung: Gema Risalah Press, Cet I, 1996, Hlm Ushul Fiqh 9
11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hakim adalah Orang yang menjatuhkan keputusan, hukum adalah keputusan yang dijatuhkan hakim sebagai bukti kehendak, mahkum fih adalah Perbuatan mukallaf yang berkaitamn dengan hukum sedangkan mahkum alaih adalah Mukallaf sebagai pelaku perbuatan yang berkaitan dengan hukum. Hukum taklifi adalah hukum yang menunutut kepada mukallaf untuk berbuat, menuntut untuk tidak berbuat atau menghendaki agar mukallaf memilih antara berbuat atau tidak. Macam-macam hukum taklifi: Wajib, Mandub (sunnah), Muharram (haram), Makruh, Mubah. Hukum wadh i adalah hukum yang ditetapkan pada suatu yang menjadi sebab bagi suatu yang lain, atau menjadi syarat atau menjadi penghalang. Macam-macam hukum wadh i adalah Sebab, Syarat, Mani (penghalang), Rukhshah dan Azimah, Sah dan Batal. B. Kritik dan Saran Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demikesempurnaan makalah ini da makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin... Ushul Fiqh 10
12 DAFTAR PUSTAKA Syafe i, Rahmat Ilmu Ushul Fiqh Untuk IAIN, STAIN, PTAIS. Bandung: CV Pustaka Setia. Cet I. Wahhab Khalaf, Abdul Ilmu Ushul Fiqh Kaidah Hukum Islam, Jakarta: Pustaka Amani. Cet.XI. Wahab Khalaf, Abdul Ilmu Ushulul Fiqh. Bandung: Gema Risalah Press. Cet I. Ushul Fiqh 11
TugasUshul Fiqh Al Ahkam
TugasUshul Fiqh Al Ahkam Nama kelompok : Nining Maesaroh Nursa adah Tb. Hanzalah EKONOMI SYARIAH 2/E FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SULTAN MAULANA HASANUDINBANTEN 2017 A. Pengertian Al - AhkamDalamUshulFiqih
Lebih terperinciMAKALAH HUKUM TAKLIFI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ushul Fiqh Yang dibimbing oleh: Bpk. H. Sutrisno, R.S, M.Hi
MAKALAH HUKUM TAKLIFI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ushul Fiqh Yang dibimbing oleh: Bpk. H. Sutrisno, R.S, M.Hi Disusun Oleh: Kelompok V Anwar Nuris NIM: 083091011 Ernawati Dewi NIM: 083091013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seabagai penganut agama islam orang muslim mempunyai tendensi da landasan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, baik yang berkaitan dengan ubudiyah munakahah, jinayah,
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab
1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti : Menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksuil
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat
BAB PUASA WAJIB DAN PUASA SUNAT Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat 7 Kompetensi Dasar : 7. 1. Menjelaskan Ketentuan puasa wajib 7.2. Mempraktekan puasa wajib 7.3. Menjelaskan
Lebih terperinciMunakahat ZULKIFLI, MA
Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara
Lebih terperinciApa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH
Pertanyaan: Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH Pertanyaan Dari: Dani, Sulawesi Selatan (disidangkan pada hari Jum at, 23 Jumadilakhir 1432 H / 27 Mei 2011 M) As-salaamu alaikum wr. wb. Divisi
Lebih terperinciMAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH USHUL FIQIH Dosen pengampu: Ust Nurhamid S.Pd.I. Nama: Sugiarti Yuli Yeni Arofah
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH USHUL FIQIH Dosen pengampu: Ust Nurhamid S.Pd.I Nama: Sugiarti Yuli Yeni Arofah SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL - FATAH CILEUNGSI - BOGOR 2012
Lebih terperincihukum taklifi dan contohnya
hukum taklifi dan contohnya Hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakannya. Hukum Islam disebut juga syariat atau hukum Allah SWT, yaitu hukum atau undang-undang yang ditentukan Allah
Lebih terperinciDan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)
Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,
Lebih terperinciMAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM
MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM Mata Kuliah : Pendidikan Agama 1 Dosen Pembimbing : Siti Istianah, S.Sos.i Disusun Oleh : Kelompok 6 : 1 Achmad Nikko Vanessa NPM : 2014 4350 1985 2 Ecky Kharisma
Lebih terperinciWaris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)
Waris Tanpa Anak WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006) Pertanyaan: Kami lima orang bersaudara: 4 orang laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan
Lebih terperinciBAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL
Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal
Lebih terperinciKerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia
Lebih terperinciLAPORAN AGAMA K-07. Hukum dan HAM dalam Islam. Kelompok 3.a. Anngota kelompok: Kartika Trianita Zihnil Adha Islamy Mazrad
LAPORAN AGAMA K-07 Hukum dan HAM dalam Islam Kelompok 3.a Anngota kelompok: Kartika Trianita 10510007 Zihnil Adha Islamy Mazrad 10510011 Widya Tania Artha 10510026 Dewi Ratna Sari 10510028 Nilam Wahyu
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Nama Siswa : Kelas : MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Kode Modul : PAI&BP 7/4/2014 Tema : Semua Bersih, Hidup Jadi Nyaman Kelas : VII ( Tujuh ) Waktu : 3 JTM DISUSUN OLEH DEDI
Lebih terperinciKeutamaan Bulan Dzul Hijjah
Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciKONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY
KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud
Lebih terperinciH.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6
BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup dengan mengandalkan dirinya sendiri. Setiap orang membutuhkan manusia lain untuk menjalani kehidupannya dalam semua hal, termasuk dalam pengembangbiakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Tukar-Menukar Rambut di Desa Sendangrejo Lamongan Dari uraian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SANKSI PIDANA PELANGGARAN HAK PEMEGANG PATEN MENURUT UU NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN A. Analisis Terhadap Sanksi Pidana Pelanggaran Hak Pemegang Paten Menurut UU.
Lebih terperinciHukum Orang yang Melakukan Nadzar
Hukum Orang yang Melakukan Nadzar Secara Syariat, hukum nadzar itu adalah makruh. Dalam hal ini terdapat hadist shahih dari Nabi bahwa beliau melarang melakukan nadzar karena tidak keluar kecuali dari
Lebih terperinciBeribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya
Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciTegakkan Shalat Dengan Berjamaah
Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinci7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang
Lebih terperinciFATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)
PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS
64 BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS A. Implikasi Yuridis Pasal 209 KHI Kedudukan anak angkat dan orang tua angkat dalam hokum kewarisan menurut KHI secara
Lebih terperinci??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Hakikat Ibadah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN Kehidupan manusia selalu mengalami perputaran, terkadang penuh dengan
Lebih terperinciBahaya Zina dan Sebab Pengantarnya
Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciMAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah. Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.
MAKALAH DENDA (DAM) HAJI DAN UMROH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Administrasi Haji dan Umrah Dosen: Dr. H. Aden Rosadi. M.Ag Disusun Oleh: Iis Waliah (1153010048) JURUSAN AHWAL SYAKHSIYAH
Lebih terperinciBAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama
Lebih terperincidengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 46/DSN-MUI/VII/2005 Tentang POTONGAN TAGIHAN MURABAHAH (AL-KHASHM FI AL-MURABAHAH) Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah
Lebih terperinciAssalamu alaikum wr. wb.
Assalamu alaikum wr. wb. Hukum Jinayat (Tindak Pidana dalam Islam) A. Pengertian Jinayat Jinayat yaitu suatu hukum terhadap bentuk perbuatan kejahatan yang berkaitan pembunuhan, perzinaan, menuduh zina,
Lebih terperinciHADITS KEsembilan Arti Hadits / :
HADITS KEsembilan Arti Hadits / : Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apa yang aku larang hendaklah kalian
Lebih terperinciKAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan
KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan
Lebih terperinciFatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah
Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah Pertanyaan Dari: Sigit Bachtiar, NBM 977.029, SMK Muhammadiyah 02 Tangerang selatan-
Lebih terperinci"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)
A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya
Lebih terperinciLAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN
LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN Halaman 2 Halaman 4 : dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi
Lebih terperinciSUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM
SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM HADIS - SUNNAH Etimologis: Hadis : perkataan atau berita. Sunnah : jalan yang dilalui atau tradisi yang dilakukan. Sunnah Nabi: jalan hidup Nabi. Terminologis Hadis:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG A. Analisis Faktor Pendorong Jual Beli Cegatan di Desa Gunungpati Kecamatan Gunungpati
Lebih terperinciDAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah
DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
Lebih terperinci{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},
Memahami Fikih Zakat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinci3 Syarat-Syarat Sahnya Shalat 84 Daftar Bahasan Masuknya waktu shalat Bersih dan suci dari hadats Pakaian dan badan yang suci Menutup aurat Menghadap kiblat Pertama. Masuknya waktu shalat Shalat wajib
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS
56 BAB IV ANALISIS TERHADAP SEBAB-SEBAB JANDA TIDAK MENDAPAT WARIS A. Analisis Terhadap Sebab-sebab Janda Tidak Mendapat Waris Sebagaimana hasil wawancara dengan warga desa Kemiren, bahwa Janda dalam suku
Lebih terperinciFatwa-Fatwa Ramadhan untuk Wanita. 1. Pertanyaan: Apakah hukumnya menunda qadha puasa hingga setelah Ramadhan tahun depan?
Fatwa-Fatwa Ramadhan untuk Wanita 1. Pertanyaan: Apakah hukumnya menunda qadha puasa hingga setelah Ramadhan tahun depan? Jawaban: Barangsiapa yang berbuka di bulan Ramadhan karena safar atau sakit atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu
Lebih terperinciHukum Puasa Tetapi Tidak Solat
Hukum Puasa Tetapi Tidak Solat Sesungguhnya solat termasuk rukun Islam yang paling tinggi kedudukannya setelah syahadatain. Apabila mereka meninggalkan solat karena meremehkan dan malas menjalankannya,
Lebih terperinciBAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi
BAB III KERANGKA TEORITIS Menurut Soekandar Wiriaatmaja, tradisi pernikahan merupakan suatu yang dibiasakan sehingga dapat dijadikan peraturan yang mengatur tata pergaulan hidup didalam masyarakat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima dan dengan membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini sebagaimana firman
Lebih terperinciHukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit
Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit ح م ذلهاب للحج والعمرة ادلفع بواسطة قروض الاي تمان ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com
Lebih terperinciUmrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa
Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????,?????????????????????????????????,????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????,??????????????????????????????,?????????????????????????,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciAl-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh
Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG A. Dasar Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Agama Malang dalam Penolakan Izin Poligami
Lebih terperinciBAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA
BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA A. Analisis Tradisi Pelaksanaan Kewarisan Tunggu Tubang Adat Semende di
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis SUKSES HIDUP DALAM ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen PERLUNYA HIDUP SUKSES Dalam setiap doa, kita sering meminta kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maslah Harta merupakan masalah penting dalam kehidupan masyarakat, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun membantu orang lain. Dalam Islam harta memiliki beberapa
Lebih terperinciPEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI
80 PEDOMAN DOKUMENTER A. Kepala sekolah PAUD An-Najah Desa Bahalayung Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala. 1. Gambaran umum lokasi penelitian 2. Sejarah singkat berdirinya PAUD An-Najah B. Tata Usaha
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 11 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)
Lebih terperinciHukum Seputar Zakat Fitrah
Hukum Seputar Zakat Fitrah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciPANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN
PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2004/2005 Panduan Materi Fiqih MTs Kurikulum 1994 MTs FIQIH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN Hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Mereka saling tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan
Lebih terperinciDAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1. No Hal Bab Terjemahan
Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH No Hal Bab Terjemahan 1. 6 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
Lebih terperinciCeramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa
www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pembayaran Hutang dengan Batu Bata yang Terjadi di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan pemaparan terkait Pembayaran Hutang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat
Lebih terperinciDAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah
DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah 1 1 Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS. Az-Zumar: 54).
Lebih terperinciMemperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat
Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciKeutamaan Bulan Ramadhan
Keutamaan Bulan Ramadhan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciAsas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam
. Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam 2 Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan
Lebih terperinciDOSA. Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih
DOSA Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih ASAL DOSA Hindu. Pada hakekatnya manusia adalah sama dengan Brahman, sebab manusia adalah sebagian dari Brahman. Pada dasarnya JIWA manusia adalah murni, bersih, tanpa
Lebih terperinciBAB IV. A. Pengajuan Pemisahan Harta Bersama Antara Suami dan Isteri Sebagai Syarat Mutlak dalam Izin Poligami
BAB IV PENERAPAN PEWAJIBAN PEMISAHAN HARTA BERSAMA ANTARA SUAMI DAN ISTERI SEBAGAI SYARAT MUTLAK DALAM IZIN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN JOMBANG DALAM PERSPEKTIF MAS}LAH{AH A. Pengajuan Pemisahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya telah ditegaskan dalam al-qur an maupun hadis Nabi. SAW, bahwa Allah SWT mencintai keindahan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya telah ditegaskan dalam al-qur an maupun hadis Nabi SAW, bahwa Allah SWT mencintai keindahan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar mencintai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Jual Beli Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Kandang di PT. Juang Jaya Abdi Alam Sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulunya, bahwa jual beli yang terjadi di PT. Juang Jaya
Lebih terperinciDua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau
DEKRIT ALLAH ATAS ZAKAT Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat serta ruku lah beserta orangorang yang mengerjakan ruku. (Al-Baqarah: 43). Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM A. Pengertian Harta Dalam Perkawinan Islam Menurut bahasa pengertian harta yaitu barang-barang (uang dan sebagainya) yang menjadi kekayaan. 1
Lebih terperinciKhutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?
Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan? Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciMATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang
Lebih terperinciSumber sumber Ajaran Islam
Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang
Lebih terperinciAZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM
AZAS-AZAS HUKUM WARIS DALAM ISLAM Pendahuluan Oleh : Drs. H. Chatib Rasyid, SH., MH. 1 Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil dari al-qur'an dan Hadist Rasulullah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzaariyat : 49, yang artinya :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu amalan sunah yang disyari atkan oleh Al- Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, segala sesuatu
Lebih terperinciTiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan
Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperincidengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 48/DSN-MUI/II/2005 Tentang Dewan Syariah Nasional setelah, PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN MURABAHAH Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada pembiayaan
Lebih terperinciHari Kiamat, Hari Pembalasan
Hari Kiamat, Hari Pembalasan Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperincic. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH BAGI NASABAH TIDAK MAMPU MEMBAYAR Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam
Lebih terperinciSOAL SEMESTER GANJIL ( 3.8 )
SOAL SEMESTER GANJIL ( 3.8 ) Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kompetensi Dasar : Pernikahan dalam Islam ( Hukum, hikmah dan ketentuan Nikah) Kelas : XII (duabelas ) Program : IPA IPS I. Pilihlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA
59 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA Lembaga-lembaga keuangan muncul karena tuntutan obyek yang berlandaskan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG A. Analisis Praktek Jual Beli Emas di Toko Emas Arjuna Semarang Aktivitas jual beli bagi umat Islam sudah menjadi
Lebih terperinciHikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji
Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????
Lebih terperinci5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07
1 2 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... 3 Gina Maulia (10510064) Dewi Ratna Sari (10510028) KELOMPOK 3 Nilam Wahyu Nur Sarwendah (10510051) Widya Tania Artha (10510026) Kartika Trianita (10510007)
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 04Fakultas Ekonomi dan Bisnis EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen UNTUK APA KITA ADA DI DUNIA? Proses lahir dan keberadaan manusia
Lebih terperinciKeutamaan Bulan Dzulhijjah
Keutamaan Bulan Dzulhijjah Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai berikut: 1. Keberagamaan Pedagang Kembang Barenteng Di Kota Banjarmasin Berdasarkan data yang
Lebih terperinciMendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan
Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS TAUKIL WALI NIKAH VIA TELEPON A. Analisis Hukum Islam terhadap Alasan KUA Melaksanakan Pernikahan dengan Menggunakan Taukil Wali Nikah via Telepon Setelah mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam, bahwa dua orang manusia dengan jenis kelamin yang berlainan seorang wanita dan seorang laki-laki, ada rasa saling tertarik antara satu sama
Lebih terperinci