BAB III ANALIS IS PERUS AHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALIS IS PERUS AHAAN"

Transkripsi

1 BAB III ANALIS IS PERUS AHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka merupakan salah satu perusahaaan di bawah naungan Jawa Pos Group. Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka terbit pertama kali sebanyak 12 halaman, Kamis, 22 April Sejak tanggal 17 Februari 2003, surat kabar ini beralokasi di Gedung Graha Pena Lt. 8-9, Jalan Raya Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan. Sebelumnya beralamat di Jalan Raya Kebayoran Lama No. 17, Jakarta Selatan. Surat kabar ini terbit berdasarkan SK Menpen RI No. 326/SK/Menpen/SIUP/1998 dengan perubahan tanggal 6 April 1999 surat Menpen/Dirjen PPG No. 88/Ditjen PPG/K/1999. Gambar 3.1 Lokasi Perusahaan (Sumber: Bank Data Rakyat Merdeka Group)

2 75 Latar belakang berdirinya surat kabar ini ditandai dengan adanya perbedaan visi antara pemilik modal Surat Kabar Harian Merdeka dengan karyawan. Perbedaan yang tidak bisa disatukan inilah yang membuat 99% karyawannya memutuskan untuk berdiri sendiri membuat koran bernama Rakyat Merdeka. Atau dengan kata lain, karyawan Rakyat Merdeka adalah mantan karyawan Merdeka. Sejak peristiwa tersebut, Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka tidak sama dengan Surat Kabar Harian Merdeka. Seperti apa yang terlihat pada Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka, di dalam penyajiannya memiliki perbedaan tersendiri dengan surat kabar harian lainnya. Headline Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka sering dianggap sensasional dengan penyajian berita-berita yang keras. Sehingga bulan-bulan pertama terbit, Surat Kabar Harian Harian Rakyat Merdeka sering mendapat kecaman dari orang-orang yang membacanya. Rakyat Merdeka dianggap sebagai koran provokator. Tampil dengan penyajian berita yang keras, Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka menempatkan dirinya sebagai koran oposisi. Maksud oposisi di sini adalah surat kabar harian ini siap mengkritik siapa pun yang berkuasa memerintah negeri ini. Hal tersebut bagi Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka dianggap perlu dilakukan, karena dalam era reformasi sekarang mudah sekali untuk mendapatkan surat izin terbit. Namun ini bukan berarti mudah mampu menembus pasar, mengingat persaingan bisnis penerbitan semakin ketat dengan banyaknya majalah, tabloid, maupun koran umum yang ditawarkan pada masyarakat.

3 76 Belum lagi datangnya persaingan dengan media elektronik yang dari segi keaktualitasan beritanya lebih cepat disiarkan melalui jaringan televisi atau radio. Karenanya diperlukan suatu pemikiran yang strategis dalam bisnis penerbitan, disamping kiat jitu untuk menembus pasar agar koran dapat beredar setiap harinya. Untuk itu diperlukan kemampuan tiap-tiap individu mulai dari bagian Redaksi, Pracetak, Percetakan, Pemasaran, maupun lainnya yang saling tekait terhadap penerbitan Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka Visi, Misi dan Strategi Perusahaan Visi dari Rakyat Merdeka adalah menjadi koran politik top leader dan trendsetter berskala nasional pertama dan terbesar di Indonesia yang unggul dalam jumlah eksemplar (tiras) dan omset iklan. Visi ini kemudian ditopang dengan lima pencapaian utama, yaitu: Menjadi koran top leader berskala nasional dengan tiras menempati peringkat dua terbesar di Indonesia dan menyaingi koran Kompas dan Jawa Pos. Menjadi media iklan dan promosi berkelanjutan bagi para pelaku usaha serta pemasar produk-produk komersial di kota-kota bisnis di Indonesia. Menjadi koran trendsetter, referensi utama dan langganan para pemerhati, pelaku dan para pemangku kebijakan politik di 34 propinsi di Indonesia, dengan memanfaatkan jaringan pemasaran Jawa Pos grup. Menjadi media partner para penyelenggara kegiatan politik dan bisnis (event, organization, atau gathering) di kota-kota besar seluruh Indonesia.

4 77 Menjadi perusahaan media cetak nasional dengan kinerja sehat, terus bertumbuh positif (dengan total pertumbuhan usaha rata-rata naik 10 hingga 15 persen per tahun), dan mampu menjamin kesejahteraan karyawannya. Misi dari Rakyat Merdeka antara lain: Menampilkan halaman-halaman, rubrik-rubrik, serta (judul dan atau angle) berita-berita politik yang memiliki cakupan edukasi dan peliputan berskala nasional secara interaktif, progresif, selalu lebih maju, atraktif dan kuat. Terlebih penting, konten yang bisa mendatangkan kerjasama periklanan dalam jumlah besar. Ikut serta menggelar kegiatan-kegiatan publik dalam rangka kampanye melek politik serta kerja social control terhadap para pemangku kebijakan politik di seluruh ranah publik yang berada di Indonesia. Berpartisipasi aktif dalam mensponsori berbagai event seminar publik yang menyuarakan suara dan kepentingan wong cilik, kelompok terpinggir dan kaum minoritas di Indonesia. Manajemen Rakyat Merdeka menerapkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen perusahaan yang didukung suatu pola pengukuran kinerja, berpedoman KPI (Key Performance Indicator) berbasiskan maksimalisasi earning; efisiensi expenditure; dan peningkatan kualitas kesejahteraan karyawan, melalui optimalisasi program punishment dan reward guna meningkatkan kreativitas dan produktivitas karyawan di setiap bagian perusahaan.

5 78 Strategi dari Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka adalah: Re-inventing pola manajemen operasional dan produk redaksi Rakyat Merdeka yang berwawasan sekaligus berorientasi pada pasar pembaca (Eceran-Langganan) dan pasar iklan (baik iklan politik atau kerjasama maupun iklan dari biro iklan Produsen consumer goods atau jasa) Pertahankan any at cost image dan persepsi koran Rakyat Merdeka yang tersisa di memori kolektif publik sebagai koran berjumlah eksemplar besar, ada di seluruh titik di Indonesia dan dibaca oleh petinggi republik dan bisnis di pusat maupun daerah Struktur Organisasi Gambar struktur organisasi pada Rakyat Merdeka Group. Pemimpin Group (MG) Pemimpin Perusahaan (MG) Dewan Kebijakan Redaksi (MG) Keuangan (MG) Akunting (MG) Redaktur Eksekutif Iklan (MG) Pengembangan Usaha (MG) Pracetak Pemasaran (MG) Personalia (MG) Reporter Artistik (MG) Teknologi (MG) Fotografer Bank Data (MG) Percetakan (MG) Keterangan: MG = Manajemen Group Gambar 3.2 Struktur Organisasi Rakyat Merdeka Group (Sumber: Bank Data Rakyat Merdeka Group)

6 Pembagian Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai tugas dan wewenang perusahaan: Pemimpin Group (MG, Manajemen Group): Menentukan arah atau kebijakan perusahaan untuk jangka panjang. Bertanggung jawab atas semua bisnis penerbitan Rakyat Merdeka Group. Dewan Kebijakan Redaksi (DKR) (MG): Menentukan arah atau kebijakan perusahaan secara redaksional; baik itu untuk jangka pendek, menengah, atau pun panjang. Melakukan kontrol keredaksian untuk semua penerbitan. Menilai kinerja Redaktur Eksekutif dan Pracetak. Pemimpin Perusahaan (MG): Menentukan arah atau kebijakan perusahaan secara non redaksional; baik itu untuk jangka pendek, menengah, ataupun panjang. Melakukan kontrol non keredaksian untuk semua penerbitan. Keuangan (MG): Bertanggung jawab dalam hal pengaturan lalu lintas keuangan semua penerbitan. Akunting (MG): Bertanggung jawab dalam hal pencatatan semua transaksi keuangan semua penerbitan. Bertanggung jawab dalam hal pembuatan laporan keuangan semua penerbitan.

7 80 Iklan (MG): Bertanggung jawab dalam hal pendapatan iklan semua penerbitan, termasuk menetapkan kebijakan iklan. Menjalin kemitraan atau kerja sama dengan para biro iklan. Pengembangan Usaha (MG): Bertanggung jawab dalam hal pengembangan usaha semua penerbitan, pendapatan lain diluar iklan dan pemasaran koran (sirkulasi). Menjalin kemitraan atau kerja sama dengan pihak luar, koordinasi dengan semua bagian. Sirkulasi (Pemasaran) (MG): Bertanggung jawab dalam hal pendapatan perusahaan dari hasil penjualan koran untuk semua penerbitan, termasuk menetapkan kebijakan penjualan koran. Menjalin kemitraan atau kerja sama dengan para agen koran. Personalia (MG): Bertanggung jawab dalam hal SDM di semua penerbitan. Artistik (Ilustrasi) (MG): Bertanggung jawab dalam hal artistik dan kartunis di semua penerbitan, khususnya penataan wajah koran halaman 1. Teknologi (MG): Bertanggung jawab dalam hal teknologi komputerisasi semua penerbitan, termasuk menetapkan standarisasi sistem yang dipergunakan. Bertanggung jawab dalam hal infrastruktur TI (hardware).

8 81 Bank Data (MG): Bertanggung jawab dalam hal dokumentasi elektronik. Bertanggung jawab dalam hal manajemen lalu lintas data. Bertanggung jawab dalam hal content data dan data security. Percetakan (MG): Bertanggung jawab dalam hal kualitas hasil cetak koran semua penerbitan. Redaktur Eksekutif (RE) (Editor): Bertanggung jawab dalam hal isi pemberitaan di koran, termasuk hasil editing, pemilihan berita, pemilihan foto, dan kualitas layout halaman yang menjadi tanggung jawabnya. Menilai kinerja Fotografer dan Reporter halaman yang menjadi tanggung jawabnya. Memberitahukan Pracetak naskah berita dan foto mana saja yang akan dimasukkan dalam sebuah halaman. Pracetak: Bertanggung jawab dalam hal pengaturan tata letak (layout) semua materi dalam koran (berita, foto, iklan, dan grafis). Mengubah susunan layout jika diminta oleh DKR. Mengirim hasil layout ke DKR. Reporter: Bertanggung jawab dalam hal pencarian dan penulisan berita, termasuk di dalamnya kualitas berita. Mengirim berita yang telah disusun ke Redaktur Eksekutif atau Editor.

9 82 Fotografer: Bertanggung jawab dalam hal pencarian dan pengambilan foto sebagai pelengkap berita, termasuk di dalamnya kualitas foto. Menyimpan foto ke dalam Bank Data Perkembangan dan Produk Perusahaan Sampai saat ini, Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka masih tetap eksis mengumandangkan dirinya sebagai surat kabar harian oposisi. Peredarannya sementara ini lebih terfokus pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bandung, dan Bandar Lampung. Kalaupun ada yang beredar di luar wilayah tersebut, sangat masih terbatas, misalnya saja Kalimantan dan Malaysia. Kini oplah Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka mencapai lebih dari eksemplar per hari. Pembaca Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka rata-rata adalah pria yaitu sebesar 63% dan sisanya wanita sebesar 37%. Usia pembaca Rakyat Merdeka yaitu, tahun sebesar 47%, tahun sebesar 29%, tahun sebesar 13%, dan 50 tahun keatas sebesar 10%. Pendidikan pembaca Rakyat Merdeka yaitu, tamat SMU sebesar 56%, akademi atau pasca sarjana sebesar 32%, tamat SMP sebesar 7%, dan lainnya sebesar 6%. Mereka berasal dari kalangan pekerja lapangan sebesar 36%, pegawai kantor sebesar 23%, mahasiswa sebesar 13%, ibu rumah tangga sebesar 11%, dan lainnya sebesar 18%.

10 83 Pihak manajemen belum memutuskan membuka perwakilan di daerahdaerah untuk memperluas peredaran jaringan pemasaran. Sebab saat ini untuk wilayah Jabodetabek pun masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk meningkatkan jumlah pembeli Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka. Dalam usianya yang sudah mencapai sembilan tahun ini, Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka terus memperbaiki dirinya. Memasuki awal tahun 2002 slogan Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka berubah dari Apinya Demokrasi Indonesia menjadi Politics News Leader yang mengandung makna bahwa Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka ingin menjadi Surat Kabar Harian terdepan dalam isu-isu politik (koran leader). Meskipun Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka dikelola oleh wajah-wajah muda, sebagai salah satu anggota Dewan Kebijakan Redaksi, Karim Paputungan memberikan bekal bagi para redaktur dan wartawannya yaitu jangan sekali-kali menghilangkan fakta peristiwa dan fakta cerita dalam berita. Sebagai koran eceran, Rakyat Merdeka mempunya ciri khas judul berita utama (headline) selalu menarik untuk dibaca (eye catching) dan gaya bahasanya yang cenderung sedikit nakal. Maka tidak mengherankan jika Rakyat Merdeka sering disebut sebagai koran provokator. Menurut kami, provokasi itu bolehboleh saja dilakukan asalkan itu untuk kepentingan orang banyak (publik) dan bertujuan baik, ujar Margiono, CEO Rakyat Merdeka Group. Mengingat pemberitaan koran Rakyat Merdeka selalu rawan bersentuhan dengan hukum, inilah yang akhirnya menjadi latar belakang berdirinya law ombudsman (sebuah lembaga yang berdiri untuk menjadi penengah dalam sengketa hukum antara Rakyat Merdeka dengan pihak ketiga). Dalam hal ini, law

11 84 ombudsman harus bisa bersikap adil untuk kedua belah pihak, walau Rakyat Merdeka yang membayarnya. Selain pemberitaan cenderung fokus ke politik, Rakyat Merdeka juga memiliki halaman-halaman lain yang juga tidak kalah menarik, seperti Hiburan (Bibir Mer dan Hot Babes) dan Olahraga (Bomber dan Spirit). Bahkan kini, sejak tanggal 13 April 2004, Rakyat Merdeka telah hadir menjadi 20 halaman, tinggi halaman 154 mm, memuat 7 kolom tiap halaman, dengan menambah halaman suplemen khusus seputar Info Bisnis, yang diberi nama ProBis (dulu bernama Bisnis Harian, berdiri sejak 13 April 2004). Dalam Bisnis Harian diulas informasi seputar Otomotif, Mal, Properti, Handphone, Komputer, dan Elektronik. Dan sekarang ini, isi pemberitaan koran Rakyat Merdeka juga dapat dilihat secara online di website Gambar 3.3 Tampilan Website Harian Umum Rakyat Merdeka (Sumber: Bank Data Rakyat Merdeka Group)

12 85 Sejak Rakyat Merdeka berdiri, sampai hari ini, telah melahirkan beberapa anak perusahaan; yaitu: Surat Kabar Harian Tangerang Satelit News, Surat Kabar Harian Kriminal Lampu Hijau, Surat Kabar Harian Umum Non stop, Surat Kabar Harian Kriminal Surabaya Rek Ayo Rek, Surat Kabar Mingguan Info Lowongan Kerja, Tabloid Haji, Surat Kabar Harian Tangsel Pos, Rakyat Merdeka Institute, Manajemen Artis Positif Art, dan Penerbit RM Book. Dan dalam rangka lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas disemua penerbitan, maka pihak manajemen Rakyat Merdeka mengambil satu langkah penting, yaitu membentuk satu lembaga yang namanya Manajemen Rakyat Merdeka Group (Manajemen Group). Di mana tugas utamanya adalah melakukan pengawasan, pembinaan, serta pengembangan terhadap semua penerbitan, termasuk koran Rakyat Merdeka itu sendiri. 3.6 Peraturan Perusahaan Peraturan Umum Perusahaan Setiap karyawan diwajibkan masuk tepat pada waktunya. Selama jam kerja, karyawan tidak dibenarkan meninggalkan tempat kerja terkecuali karena sifatnya pekerjaannya, juga tidak boleh menerima tamu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, tanpa izin dari atasannya Hari dan Jam Kerja Waktu kerja siang hari pada Perusahaan adalah 7 (tujuh) jam kerja sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu sedangkan waktu kerja malam hari adalah 6 jam kerja dan 35 jam seminggunya. Perusahaan dapat menetapkan jam kerja

13 86 tersendiri untuk masing-masing bagian sesuai dengan kondisi bagian itu dan jenis pekerjaannya. Sedangkan untuk kerja giliran akan diatur tersendiri dengan memperhatikan keperluannya menurut sifat pekerjaan Ketentuan Tidak Masuk Kerja Kehadiran kerja dibagi dalam beberapa kategori, yakni: Karyawan berhak untuk tidak masuk kerja dengan mendapat gaji penuh dan izin khusus dari perusahaan. Tidak masuk kerja untuk kepentingan pribadi, harus terlebih dulu mendapat izin tertulis dari Pimpinan. Dalam keadaan sakit, karyawan diperbolehkan tidak masuk kerja sesuai surat keterangan dokter. Surat keterangan ini mutlak harus diserahkan kepada Pimpinan, bila karyawan menderita sakit selama lebih dari satu hari. Karyawan yang tidak hadir karena mangkir atau alpha, dianggap telah melanggar tata tertib atau melakukan tindakan indisipliner. Yang dimaksud mangkir atau alpa adalah tidak hadir kerja tanpa pemberitahuan tertulis dan atau izin sebelumnya, tanpa alasan yang dapat diterima atau dapat dipertanggungjawabkan dan atau mengaku sakit tanpa disertai surat keterangan istirahat dokter. Apabila tidak hadir bekerja dalam waktu sedikitnya 5 hari kerja terus menerus tanpa disertai keterangan tertulis dan bukti-bukti yang sah dan telah dipanggil 2 kali tetap tidak hadir maka yang bersangkutan dapat

14 87 dinyatakan mengundurkan diri. Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut atau tidak berturut-turut namun jumlah hari mangkirnya mencapai 10 (sepuluh) hari kerja selama 1 (satu) bulan, dinyatakan memutuskan hubungan kerja secara sepihak. Untuk itu, Perusahaan tidak wajib memberikan uang pesangon atau ganti rugi dalam bentuk apa pun Disiplin dan Tata Tertib Kerja Setiap karyawan wajib bekerja dengan penuh disiplin dan mentaati tata tertib yang berlaku. Karyawan yang tidak dapat hadir di tempat kerja karena alasan yang mendesak, wajib meminta izin dan memberitahukan hal tersebut kepada atasannya. Setiap karyawan wajib: Melakukan tugas sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab. Mematuhi peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tunduk kepada perintah yang layak. Memelihara suasana kerja dengan tenang dan harmonis. Memegang teguh rahasia perusahaan yang diketahuinya. Memakai dan memelihara milik perusahaan yang dipercayakan kepadanya sebagai alat kerja dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Mematuhi peringatan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerjanya.

15 88 Setiap karyawan dilarang: Melakukan pencurian, penggelapan atau penipuan. Melakukan perbuatan-perbuatan yang membahayakan perusahaan atau teman sekerja. Bertindak melanggar hukum atau melanggar susila. Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohannya terhadap barangbarang milik perusahaan, mabuk atau berjudi di tempat pekerjaan. Menghina secara kasar atau mengancam pimpinan perusahaan atau teman sekerjanya. Membuka rahasia perusahaan dan atau rahasia jabatan. Memberikan keterangan palsu atau tidak lengkap sewaktu melamar pekerjaan. Melakukan pekerjaan untuk pihak ketiga tanpa izin tertulis dari Direksi. Secara langsung atau tidak langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan lapangan usaha perusahaan untuk kepentingan pribadi. Menggunakan milik perusahaan secara tidak sah untuk kepentingan pribadi. Tidak dibenarkan melakukan tugas rangkap di tempat lain, kecuali sepengetahuan dan atas izin Direksi. Karyawan yang melanggar peraturan perusahaan dan mengakibatkan atau mencoba untuk mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana perusahaan harus mengungkapkan hal itu seluruhnya kepada pimpinan perusahaan. Dalam keadaan

16 89 serupa perusahaan bebas mengambil tindakan hukum apapun yang dianggap tepat terhadap karyawan bersangkutan Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja setiap karyawan dilakukan oleh atasan langsung karyawan paling sedikit setahun 1 (satu) kali dengan periode penilaian yang didasarkan atas tujuan penilaian itu sendiri. Hal-hal yang dinilai dalam penilaian prestasi kerja menyangkut antara lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, inisiatif kerja, hubungan kerja, displin kerja. Hasil penilaian prestasi kerja akan digunakan dalam menentukan antara lain: kenaikan gaji, jabatan atau penentuan insentif tertentu dari perusahaan Peraturan Mengenai Tunjangan Tunjangan Lauk Pauk dan Kendaraan Perusahaan memberikan tunjangan berupa lauk pauk dan kendaraan kepada karyawan yang besarnya disesuaikan dengan jabatan masing-masing dan kondisi perusahaan atau anak perusahaan dalam memberikan tunjangan tersebut Tunjangan Insentif Perusahaan memberikan insentif kepada setiap karyawan yang mampu bekerja sesuai dengan standard operasional kerja. Besarnya nilai insentif tergantung dari seberapa patuhnya karyawan terhadap kriteria penilaian yang diberikan perusahaan. Pemberian insentif dilakukan setiap pertengahan bulan, diluar dari gaji pokok dan tunjangan lainnya.

17 Gambaran Sistem yang sedang Berjalan Prosedur Produksi, Penilaian dan Pemberian Tunjangan Gambar 3.4 Proses bisnis berjalan divisi Redaksi Rakyat Merdeka

18 91 Karyawan Redaksi melakukan Absensi. Absensi yang dimaksud disini adalah penyerahan berita atau foto, pengeditan naskah berita, dan pembuatan layout. Wartawan (Reporter dan Fotografer) mulai mencari berita dan foto di lapangan. Wartawan memberikan berita dan foto yang diperolehnya kepada Redaktur Eksekutif (Editor). Editor kemudian menilai berita dan foto tersebut melalui Form Evaluasi Reporter dan Fotografer. Hasil penilaian ini kemudian dikirimkan ke bagian SDM untuk diproses lebih lanjut. Berita dan foto yang mendapatkan range nilai tertentu kemudian diberikan Editor ke bagian Pracetak untuk dibuat desain layoutnya. Pracetak menggunakan aplikasi tersendiri (Adobe Pagemaker) untuk membuat desain layout ini. Desain layout yang telah jadi kemudian diberikan dari Pracetak ke DKR (Dewan Kebijakan Redaksi) untuk diperiksa. DKR memeriksa hasil kerja Editor dan Pracetak dengan menggunakan Form Evaluasi Editor dan Pracetak. Hasil penilaian tersebut kemudian dikirimkan ke bagian SDM untuk diproses lebih lanjut. Jika desain layout tersebut tidak memenuhi range nilai tertentu, maka desain itu kemudian dikembalikan ke bagian Pracetak untuk diperbaiki. Tetapi jika desain tersebut ternyata sudah memenuhi range nilai tertentu, maka desain itu langsung dikirimkan ke Percetakan untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan hasil penilaian dan Absensi, bagian SDM kemudian membuat Laporan Gaji dan Tunjangan Insentif. Laporan ini kemudian dikirimkan bagian

19 92 SDM ke bagian Akuntansi untuk diproses lebih lanjut Oleh bagian Akuntansi, laporan ini kemudian dibuat Rekap Laporan Gaji dan Tunjangan Insentif. Rekap ini kemudian dikirimkan ke Pemimpin Perusahaan (MG) untuk ditandatangani. Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Pemimpin Perusahaan (MG), bagian Akuntansi kemudian membuat Bukti Kas Keluar. Bukti Kas Keluar (BKK) ini kemudian dibawa ke bank untuk mengambil sejumlah dana tertentu guna pembayaran gaji divisi Redaksi Rakyat Merdeka. Untuk penggambaran lebih jelas mengenai alur proses bisnis berjalan, lihat gambar 3.5 dan 3.6.

20 Kriteria Penilaian Redaksi Rakyat Merdeka Kriteria Bobot Total Bobot Kriteria penilaian Reporter 100 i) Akurasi 25 (1) Berita yang ditampilkan memiliki sumber berita jelas dan tepat (nama, 15 jabatan, pangkat). (2) Menjelaskan tempat dan waktu kejadian dengan jelas. 5 (3) Informasi yang disampaikan lengkap sehingga pembaca mengerti atas isi 5 berita tersebut. ii) Aktual 25 (1) Informasi yang disampaikan merupakan berita terbaru (hot news). 12 (2) Berita yang dibuat baru muncul, informasi terbaru atau sedang ramai dibicarakan publik. (3) Informasi yang disampaikan berdampak besar, sehingga isunya berkembang dan bisa terus di followup. iii) Eksklusif 10 (1) Berita tersebut hanya diperoleh oleh redaksi RM, tidak muncul di media lain entah itu televisi, radio, internet atau koran lain. Berita itu bisa merupakan perkembangan atau memang informasi paling baru yang diperoleh wartawan RM. (2) Berita hasil wawancara eksklusif yang diperoleh dari seorang sumber dan ketika wawancara berlangsung, tidak ada media lain. (3) Berita atau peristiwa yang kebetulan diliput wartawan RM secara eksklusif. Misalnya, tiba-tiba mobil seorang menteri tabrakan dan pada saat kejadian, hanya wartawan RM yang menyaksikan dan ada di TKP. i) Informatif 15 (1) Informasi yang disampaikan berdampak besar bagi masyarakat

21 94 pada umumnya dan kelompok tertentu 5 khususnya. (2) Berita yang ditulis menyampaikan hal atau informasi baru yang harus diketahui masyarakat atau melengkapi atau menyempurnakan informasi yang 10 berkembang sebelumnya. ii) Unik 15 (1) Ada hal-hal atau informasi yang unik (nyeleneh) dalam berita yang 6 disampaikan. (2) Penyampaian informasi atau beritanya disampaikan dengan gaya tulisan yang 6 menarik dan tampil beda dengan ciri khas RM. (3) Menyampaikan berita atau isu yang langka atau tidak biasa. 3 iii) Dramatis 10 (1) Berita yang ditulis mampu menggambarkan kejadian atau 6 peristiwa yang diliput secara detil. (2) Informasi yang disampaikan merupakan kejadian besar 2 menghebohkan. (4) Berita yang menyajikan peristiwa atau kejadian nyata, bukan berita 2 pernyataan atau komentar seseorang. Kriteria penilaian Fotografer 100 i) Aktual 25 (1) Foto yang diambil merupakan informasi terbaru atau sedang ramai dibicarakan publik. (2) Foto yang diambil dapat berdampak besar sehingga isunya berkembang dan dapat terus diperbaharui. i) Eksklusif 20 (1) Foto yang hanya diperoleh oleh fotografer RM, tidak diperoleh media lain terutama media cetak. Foto tersebut dapat merupakan foto perkembangan suatu berita atau memang merupakan informasi terbaru yang diperoleh fotografer RM. (2) Foto yang diliput secara kebetulan oleh fotografer RM di suatu tempat kejadian dan tidak ada fotografer lain di tempat tersebut. ii) Informatif

22 95 (1) Foto yang diperoleh mengandung informasi penting yang harus diketahui publik. Misal, foto pemukulan artis 7 terhadap wartawan. (2) Foto yang diperoleh mengandung informasi yang berdampak besar bagi masyarakat secara umum dan sekelompok 5 orang secara khusus. (3) Foto yang diperoleh merupakan cerminan berita yang terjadi dan mengandung informasi bagi masyarakat luas. 3 iii) Unik 15 (1) Ada hal-hal atau informasi unik atau aneh dalam foto yang diambil. 10 (2) Menyampaikan suatu isu yang langka atau tidak biasa. 5 iv) Kualitas 25 (1) Foto yang diambil memiliki kualitas gambar yang bagus, tidak buram. 5 (2) Foto yang diambil memiliki enggel (sudut pandang) yang pas. 5 (3) Foto yang diambil sesuai dengan peraturan jurnalistik yang berlaku. 15 Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Reporter dan Fotografer Kriteria Pemeriksaan Nilai Bobot Kriteria penilaian Editor i) Ada tidaknya kesalahan T idak ada Salah A 5 pengetikkan, baik itu dalam paragraf, kalimat, kata, maupun huruf. Salah 1 B 4 ii) Ada tidaknya kesalahan Salah 2 C 3 penempatan tanda baca sehingga menyebabkan Salah 3 D kerancuan dalam kalimat atau paragraf. Salah lebih dari 3 E 2 iii) Ada tidaknya kesalahan 1 penulisan kata, termasuk di dalamnya nama atau jabatan seseorang, dalam sebuah kalimat at au paragraf. Kriteria penilaian Pracetak

23 96 i) Ukuran font yang digunakan harus 12 untuk isi berita dan minimal 14 untuk headline. T idak ada Salah Salah 1 A B 5 4 ii) Jenis font yang digunakan harus Arial. iii) Resolusi gambar harus terlihat dengan jelas, tidak buram. iv) Cropping atau pemotongan gambar harus pas sesuai dengan marjin koran. v) Perpaduan warna dalam content (isi) harus pas, artinya menarik untuk dilihat dan tidak menyilaukan mata pembaca. Salah 2 Salah 3 Salah lebih dari 3 C D E Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Editor dan Pracetak Besar Gaji Pokok dan Tunjangan bagi Divisi Redaksi Rakyat Merdeka NO Jabatan Junior Senior Tahun ke-1 (Rp.) Tahun ke-2 (Rp.) Tahun ke-3 (Rp.) Tahun ke-4 (Rp.) Tahun ke-5 (Rp.) Tahun ke-6 (Rp.) Tahun ke-7 (Rp.) Tahun ke-8 (Rp.) 1. Reporter Fotografer Redaktur Eksekutif / Editor 4. Pracetak DKR (Dewan Kebijakan Redaksi) Ket: - Dalam ribuan Rupiah. Gaji pokok diberikan bulanan (per bulan). Penggolongan disesuaikan dengan masa bakti sebelum atau sedang bekerja di Rakyat Merdeka Group. Tabel 3.3 Golongan Gaji Pokok Divisi Redaksi Rakyat Merdeka

24 97 NO Jabatan Tunjangan Lauk Pauk Tunjangan Kendaraan 1. Reporter Rp / Hari Rp / Hari 2. Fotografer Rp / Hari Rp / Hari 3. Redaktur Eksekutif / Rp / Bulan Rp / Bulan Editor 4. Pracetak Rp / Bulan Rp / Bulan Tabel 3.4 Besar Tunjangan Lauk Pauk dan Kendaraan Divisi Rakyat Merdeka NO Jabatan Tunjangan Jabatan 1. DKR (Dewan Kebijakan Redaksi) Rp /Bulan Tabel 3.5 Besar Tunjangan Jabatan Dewan Kebijakan Redaksi (DKR) Besar Nilai Insentif Divisi Redaksi Rakyat Merdeka Reporter dan Fotografer Prosedur penilaian sesuai dengan kriteria yang dinilai dalam sebuah berita atau foto. Jika dalam berita atau foto tersebut kriterianya terpenuhi semua, maka Reporter atau Fotografer berhak untuk mendapat nilai sempurna. Jika dalam berita atau foto tersebut hanya salah satu saja kriteria yang terpenuhi, maka Reporter atau Fotografer hanya mendapatkan nilai sesuai kriteria tersebut. Nilai tersebut kemudian dijumlah untuk dapat diketahui total bobot dan insentif yang harus diberikan perusahaan. Nilai yang memiliki total bobot saja yang dihitung sebagai jumlah berita/foto tayang per bulan.

25 98 Jumlah Berita/Foto per Jumlah Berita/Foto Tayang per Besar Insentif Bulan Bulan (nilai ) > 59 buah 10 buah Rp > 59 buah Minimal 7, Maksimal 9 buah Rp > 59 buah Minimal 4, Maksimal 6 buah Rp > 59 buah - Rp > 49 buah - Rp < 21 buah - Tidak Mendapat Insentif Editor dan Pracetak Tabel 3.6 Besar Insentif Reporter dan Fotografer Jika mendapat nilai A di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 5. Jika mendapat nilai B di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 4. Jika mendapat nilai C di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 3. Jika mendapat nilai D di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 2. Jika mendapat nilai E di setiap atau salah satu kategori, maka nilai tersebut dikalikan 1. Hasil Penilaian tersebut kemudian dijumlahkan untuk menentukan besarnya range nilai dan insentif yang harus diberikan perusahaan.

26 99 Editor Range Nilai Besarnya Insentif Harian 15 Rp Rp Rp Rp < 6 Tidak mendapat insentif Tabel 3.7 Range Nilai dan Besar Tunjangan Editor Pracetak Range Nilai Besarnya Insentif Harian Rp Rp Rp Rp < 10 Tidak mendapat insentif Tabel 3.8 Range Nilai dan Besar Tunjangan Pracetak Format Perhitungan Gaji Rakyat Merdeka Reporter dan Fotografer Gaji Pokok Rp Ditambah: Tunjangan Lauk Pauk Rp Tunjangan Kendaraan Rp Tunjangan Insentif Rp Tan ggal Nilai Jumlah naskah/foto tayang Jumlah naskah/foto bulanan dd/mm/yyyy TOTAL TUNJANGAN Rp TO TAL GAJI DAN TUNJANGAN Rp Dikurangi: Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh21) Rp TO TA L GAJI BERS IH Rp Tabel 3.9 Format Gaji Reporter dan Fotografer

27 100 Editor dan Pracetak Gaji Pokok Ditambah: Tunjangan Lauk Pauk Rp Tunjangan Kendaraan Rp Tunjangan Insentif Rp Tan ggal Nilai Insentif dd/mm/yyyy 999 Rp Rp TOTAL TUNJANGAN Rp TO TAL GAJI dan TUNJANGAN Rp Dikurangi: Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh21) Rp TO TA L GAJI BERS IH Rp Tabel 3.10 Format Gaji Editor dan Pracetak Format Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Rakyat Merdeka Gaji dan T unjangan sebulan Rp Dikurangi: Biaya Jabatan 5% x Gaji dan Tunjangan sebulan (maks. Rp ,00/bln) = Rp Penghasilan Bersih sebulan Rp Penghasilan Bersih setahun 12 x Penghasilan Bersih sebulan Rp Dikurangi: PTKP setahun: Wajib Pajak (WP) Rp pribadi Tambahan WP kawin Rp T ambahan tanggungan Rp / anak anak (maks. 3) Penghasilan Kena Pajak Rp setahun PPh Pasal 21 terutang setahun T arif PPh21 x Penghasilan Kena Pajak setahun Rp PPh Pasal 21 terutang sebulan PPh 21 terutang setahun : 12 Rp Tabel 3.11 Format Perhitungan PPh 21 Rakyat Merdeka

28 Flowchart Produksi, Penilaian dan Pemberian Tunjangan Insentif divisi Redaksi Rakyat Merdeka Gambar 3.5 Flowchart Produksi dan Penilaian Berita

29 Gambar 3.6 Flowchart Pemberian Tunjangan Insentif 102

30 Analisis Permasalahan Perusahaan 1. Terjadinya kesalahan dalam proses penilaian Redaksi. Proses penilaian Redaksi berlangsung terus menerus tiap harinya. Banyaknya berita, foto dan layout yang harus dinilai sering kali menimbulkan kesalahan dalam proses penilaian. Kesalahan yang umum terjadi misalnya berita yang dimiliki Reporter X tertukar dengan Reporter Y dalam form penilaian akibat nama Reporter X mirip dengan Reporter Y sehingga terjadi ketidaksesuaian nilai bagi Reporter X. Menurut Robertson dan Louwers (2002, p145) komponen pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terkait, salah satunya adalah aktivitas pengendalian manajemen. Aktivitas ini harus dapat memastikan bahwa pengarahan manajemen kepada para karyawan sudah dilakukan dengan baik. Termasuk dalam aktivitas ini adalah pengendalian fisik dan pemrosesan informasi. Oleh karena itu, pengendalian fisik seperti memastikan bahwa tidak ada elemen form yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan input pada form tersebut harus diminimalisasi dengan jalan memastikan form tercetak dengan kode tertentu sehingga pemrosesan informasi dapat berjalan lancar. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kesalahan yang terjadi pada proses penilaian karena form penilaian masih bersifat manual dimana pihak yang menilai harus memasukkan beberapa informasi terlebih dahulu mengenai pihak yang dinilai sebelum akhirnya dapat melakukan proses penilaian. Disamping itu, banyaknya data yang harus dinilai per harinya membuat kesalahan makin sering terjadi.

31 104 Jika masalah ini dibiarkan terus menerus, dapat membawa akibat langsung pada ketidaksesuaian nilai berita, foto dan layout yang diterima masing-masing Redaksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan. Rekomendasi untuk masalah ini adalah membuat sistem terkomputerisasi atas proses penilaian Redaksi dimana pihak yang menilai dapat langsung melakukan penilaian tanpa perlu khawatir terjadi kesalahan dalam pencantuman nama atau hal lainnya dari pihak yang dinilai. 2. Ketidakakuratan perhitungan gaji dan tunjangan insentif bagi Redaksi akibat masih secara manual proses perhitungan tersebut dilakukan. Bagian SDM memiliki tanggung jawab dalam menghitung gaji dan tunjangan insentif karyawan, termasuk divisi Redaksi. Banyaknya data yang harus diolah tiap hari dan variabel penilaian yang harus dihitung, menyebabkan sering timbulnya kesalahan dalam perhitungan gaji dan tunjangan insentif ini, disamping masih digunakannya alat hitung sederhana seperti kalkulator pada proses perhitungan ini. Menurut Robertson dan Louwers (2002, p145) sistem informasi yang merupakan salah satu dari komponen pengendalian internal terdiri dari empat fungsi esensial, salah satu diantaranya adalah pemrosesan transaksi termasuk di dalamnya proses perhitungan transaksi tersebut. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila sebuah transaksi yang sudah tidak mungkin diakomodir dengan menggunakan alat hitung sederhana tetap dipertahankan. Hal ini tentu saja akan mengganggu transaksi harian perusahaan dan dapat berdampak pada performa perusahaan di masa mendatang.

32 105 Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan kalkulator sebagai alat hitung untuk menghitung gaji dan insentif sudah tidak layak digunakan lagi pada proses perhitungan transaksi ini. Faktor alat dan manusia yang berperan besar dalam timbulnya masalah ini sebaiknya segera diatasi untuk kebaikan perusahaan di masa mendatang. Jika dibiarkan terus menerus, masalah ini secara langsung dapat berakibat pada ketidaksesuaian jumlah gaji dan tunjangan insentif yang nantinya dibayarkan perusahaan dan secara tidak langsung dapat menyebabkan keterlambatan dalam penyajian kedua laporan ini tiap bulannya. Rekomendasi untuk masalah ini adalah adanya suatu sistem yang dapat secara langsung menghitung besarnya gaji dan tunjangan insentif Redaksi. 3. Tidak adanya laporan hasil penilaian yang dilakukan oleh Editor dan DKR kepada Redaksi yang dinilai. Proses penilaian yang dilakukan oleh Editor dan DKR langsung diserahkan kepada bagian SDM sehingga dapat diketahui berapa besar insentif yang akan diterima masing-masing Redaksi. Sayangnya, alasan mengapa seoran g Reporter memperoleh nilai tertentu tidak pernah diketahui oleh Reporter akibat tidak adanya waktu bagi Editor untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada Reporter karena desakan dari bagian SDM untuk segera menyerahkan form penilaian segera setelah proses penilaian dilakukan agar laporan gaji dan tunjangan insentif dapat tersaji tepat waktu. Menurut Robertson dan Louwers (2002, p145) termasuk dalam aktivitas pengendalian adalah review performa. Review yang dimaksud disini adalah memungkinkannya dibuat sebuah cross-checked system terhadap performa

33 106 karyawan agar dapat diketahui kebenaran dari elemen penilaian yang ada dan sebagai bukti otentik terhadap penilaian yang dilakukan. Berdasarkan penjelasan di atas, tidak adanya laporan hasil penilaian dikarenakan tidak adanya waktu dari pihak yang menilai untuk mengkomunikasikan kepada pihak yang dinilai secara langsung akibat adanya desakan dari bagian SDM untuk segera menyerahkan laporan hasil penilaian agar proses perhitungan gaji dan tunjangan insentif dapat segera dilakukan. Masalah seperti ini dapat mengakibatkan kekecewaan bagi Redaksi karena tidak bisa mengetahui secara langsung kelebihan dan kekurangan dari pekerjaan yang telah dilakukan sehingga motivasi Redaksi untuk bekerja lebih giat sedikit berkurang. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan mengganggu jalannya proses produksi berita Rakyat Merdeka secara keseluruhan. Rekomendasi untuk masalah ini adalah adanya suatu sistem yang dapat memberikan laporan hasil penilaian secara langsung kepada masing-masin g Redaksi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin menang dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh pada kualitas.

Lebih terperinci

BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN

BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN Gambar 2.1 Logo lampu Hijau Sumber : Lampu Hijau 2.1 Sejarah Perusahaan Surat Kabar Harian Lampu Hijau merupakan salah satu perusahaaan di bawah naungan PT. Cahaya Rakyat Merdeka

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN IKLAN DAN PENERIMAAN KAS RAKYAT MERDEKA GROUP

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN IKLAN DAN PENERIMAAN KAS RAKYAT MERDEKA GROUP BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN IKLAN DAN PENERIMAAN KAS RAKYAT MERDEKA GROUP 3.1. Sejarah Perusahaan Surat Kabar Harian Rakyat Merdeka merupakan salah satu perusahaaan di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan Sistem Informasi (SI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan Sistem Informasi (SI) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan Sistem Informasi (SI) tidak lagi menjadi sesuatu yang luar biasa, terutama bagi perusahaan. Untuk menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Wahana Ekonomi Semesta (WES) merupakan perusahaan yang menerbitkan surat kabar harian Rakyat Merdeka, perusahaan ini beralamat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Jawa Pos TV (sebelumnya bernama JPMC) adalah sebuah stasiun televisi swasta berjaringan di indonesia. Jawa Pos TV merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan umum Mengelola Majalah pada dasarnya sama dengan mengelola media cetak lain. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja di Bidang Redaksi 1. Pemimpin Redaksi Memimpin bagian redaksi Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan kegiatan kerja redaksi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis sistem penggajian pada PT. Sistemaju Mandiri Prakarsa dengan tujuan untuk meneliti dan mempelajari sistem penggajian yang sedang diterapkan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MEDIA WARGA

PENGELOLAAN MEDIA WARGA PENGELOLAAN MEDIA WARGA WARGA / Komunitas Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai pengaturan. Bagaimana mengatur media? Susahkan mengatur media? Atau bagaimana membuat media yang bagus? Marilah kita bahas

Lebih terperinci

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008 Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008 Yang bertanda tangan dibawah ini, masing-masing : I. PT. SURVINDO DWI PUTRA diwakili oleh : Nama : Ricky Wibowo Tjahjadi Jabatan : Direktur Utama Alamat : Wima

Lebih terperinci

IV. PROFIL PERUSAHAAN

IV. PROFIL PERUSAHAAN IV. PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Koran Harian Jurnal Bogor merupakan koran lokal di Bogor dan merupakan hasil dari pengembangan Jurnal Nasional. Menurut pimpinan perusahaan Jurnal Bogor,

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA 31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA

SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA No. 168/SPK-01/AMARYAI/I/2017 Pada hari... tanggal... bulan... tahun... telah dibuat dan disepakati perjanjian kerja antara : Nama : PT.... Alamat : Jln.... Kemudian dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, apalagi pada zaman sekarang yang sudah semakin modern membuat kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :...

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Nomor :... Yang bertanda tangan dibawah ini : N a m a :... J a b a t a n :... A l a m a t :............ Dalam Perjanjian kerja ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan...,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita) BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG 1 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH.

Tata Tertib setiap pekerja ISH yang berada di layanan mengacu kepada Standard Operationg Procedure (SOP) yang dibuat oleh Div. Operation & ER ISH. A. Rujukan 1. Klausul 4.2.3 ISO 9001:2008 Pengendalian Dokumen 2. Klausul 4.2.4 ISO 9001:2008 Pengendalian Rekaman 3. Klausul 6.1 ISO 9001:2008 Pengelolaan Sumber Daya 4. Klausul 6.2 ISO 9001:2008 Sumber

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD

BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD BAB IV GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN GOENAWAN MOHAMAD 1. Goenawan Mohamad Goenawan Mohamad atau GM lahir di Batang, pada tanggal 29 Juli 1941. Saat masih duduk di bangku SMA dalam usia 17 tahun GM menulis

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 45 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day). Asalmuasalnya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai pelaksanaan magang di PT. Wahana Ekonomi Semesta ( WES ) merupakan perusahaan yang menerbitkan surat kabar harian Rakyat Merdeka

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK Pada hari ini, tanggal bulan tahun Telah diadakan perjanjian kerja antara: 1. Nama : Alamat : Jabatan : Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN) 2.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung. sekarang dipimpin oleh Dahlan Iskan, memiliki sejarah yang sangat panjang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung. sekarang dipimpin oleh Dahlan Iskan, memiliki sejarah yang sangat panjang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung Berbicara tentang Radar Bandung, ada baiknya kita membicarakan terlebih dahulu JAWA POS sebagai perusahaan induk Radar Bandung. Jawa Pos

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengakui bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur

Lebih terperinci

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK A. PENDAHULUAN Salah satu agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. Pasal PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 10 PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harian Umum Prabumulih Pos merupakan perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa surat kabar yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No. 172 Prabumulih. Harian Umum

Lebih terperinci

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI. PT Mandom Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Mandom Indonesia Tbk 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014 tgl 8

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sebagai sarana menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan pada saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat dahsyat. Perkembangan media

Lebih terperinci

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Jawa Pos Koran PT. Jawa Pos Koran didirikan pada tahun 1949 dengan nama Djava-Post didirikan oleh The Chung Shen. PT. Jawa Pos Koran merupakan

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A. PIAGAM DIREKSI Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. 1. Peraturan Perseroan No. 40/2007 A. LEGAL BASIS 2. Peraturan Pasar Modal

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia

P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia P T G l o b a l T i k e t N e t w o r k Jl. Kawi No. 45, Setiabudi Jakarta Selatan 12980, Indonesia +622183782121 info@tiket.com http://www.tiket.com SURAT PERJANJIAN KERJA NO. 069/GTN/SPK-III/2013 Surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sebuah media massa tentunya diharapkan sebagai salah satu media penyebaran informasi untuk khalayak ramai. Informasi yang ditampilkan tersebut muncul atas

Lebih terperinci

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Jawa Pos Koran Usaha swasta di bidang media komunikasi massa berbentuk PT yang didirikan oleh The Chung Sen (Suseno Tejo) dan terbit mulai 1

Lebih terperinci

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan seorang (komunikator) kepada orang lain

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG PEDOMAN SIARAN KAMPANYE DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI LEMBAGA PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /POJK.03/2017 TENTANG PENGGUNAAN JASA AKUNTAN PUBLIK DAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM KEGIATAN JASA KEUANGAN DENGAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023

PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME. Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PEMBUATAN MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH GEMA WANA RESUME Disusun oleh : Dewi Susanti D0C007023 PROGRAM DIPLOMA III PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR KEPEGAWAIAN BADAN USAHA KREDIT PEDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita merupakan isi utama dalam sebuah media (surat kabar). Isi berita yang baik dan berkualitas akan berdampak baik pula bagi surat kabar yang bersangkutan.

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia komunikasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya media massa yang beredar di tanah air terutama media massa-media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita cukup penting peranannya bagi kehidupan kita sehari-hari. Berita dapat digunakan sebagai sumber informasi atau sebagai hiburan bagi pembacanya. Saat

Lebih terperinci

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain

2017, No Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain No.62, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Akuntan Publik. Jasa Keuangan. Penggunaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6036) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi dewasa ini berkembang cukup pesat, baik media cetak, elektronik maupun internet. Dalam hal ini perkembangan yang pesat dalam penyampaian

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

SYARAT & KETENTUAN. The Color Run Presented by CIMB Niaga

SYARAT & KETENTUAN. The Color Run Presented by CIMB Niaga SYARAT & KETENTUAN 1. Definisi "Charity" berarti mitra amal resmi acara tersebut. "Ketentuan" berarti syarat dan ketentuan mendaftar dalam acara. "Formulir Pendaftaran" berarti halaman web yang harus diselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Surat kabar atau yang biasa disebut koran merupakan salah satu media informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT. Dwi Naga Sakti Abadi, maka penulis akan mencoba membahas

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Koran dalam bentuk media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, dan menjadi bagian dari masyarakat. Koran berfungsi

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat yang disertai dengan berbagai jenis bentuk dan manfaatnya pada saat ini sangat menggembirakan. Banyak

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 28 Tahun : 2013 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 1986 TENTANG

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA NOMOR : 019/TAP.02/BLM/XI/2009 TENTANG LEMBAGA PERS MAHASISWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA, BADAN LEGISLATIF MAHASISWA Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin kepastian

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP) SUSUNAN DALAM SATU NASKAH DARI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

2.1 Agar memenuhi syarat, anda harus seorang penduduk resmi Indonesia, dan berumur sekurangnya 18 tahun.

2.1 Agar memenuhi syarat, anda harus seorang penduduk resmi Indonesia, dan berumur sekurangnya 18 tahun. KONTES THE GREAT INDONESIAN BBM RECRUITMENT PERATURAN RESMI TIDAK ADA PEMBELIAN ATAU PEMBAYARAN DALAM BENTUK APAPUN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGIKUTI ATAU MENANG. SUATU PEMBELIAN TIDAK AKAN MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Employee Handbook Employee Relation Department

Employee Handbook Employee Relation Department Employee Handbook 2014 2016 Employee Relation Department ISTILAH DAN PENGERTIAN (1) ANAK : anak kandung atau anak angkat yang sah berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, belum berusia 21 (dua puluh satu)

Lebih terperinci

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan ANGGARAN DASAR SAAT INI ANGGARAN DASAR PERUBAHAN PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan PASAL 3 MAKSUD DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI. 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 2.1 Profil & Sejarah Singkat UD. Bina Lancar Mojokerto UD. Bina Lancar merupakan perusahaan perorangan yang awalnya didirikan oleh Bapak Bambang pada tahun 1988 di Jl. Raya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GIANYAR, BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN, PENEMPATAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI GIANYAR

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi No.254, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. PPPK. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci